Oan dm
Transcript of Oan dm
Materi gelap, AGN & exotic objects
Pelatihan OAN, 7 Juli 2006
Hesti WulandariProdi Astronomi - ITB
Dark Matter (Materi Gelap)
Galaksi-galaksi berisi:- Gas- Bintang- Lainnya?
Dark matter di galaksi
“Menimbang” sebuah galaksi
Penurunan kecepatan sebuah bintang bermassa m yang bergerak melingkar dengan radius r (massa
yang dilingkupi orbit = Mr=M(<r))
Gaya gravitasi = gaya sentrifugal
r
GMrv
r
mv
r
mGM
r
r
)(
2
2
atauG
vrM r
2
Massa yang dilingkupi oleh radius r dapat dipelajari dengan dengan melakukan observasi untuk mengukur v.
Bagaimana caranya?
Untuk sistem Tatasurya, M(<r) = Msun, sehingga M(<r) hampir tidak berubah dengan radius(M ~ konstan)
21
)(
)(
rrv
r
GM
r
GMrv r
Kecepatan orbit berkurang dengan radius
Keplerian
Keplerian
Bagaimana untuk sebuah galaksi spiral?
r
GMrv r)(
Ukur kecepatan orbit v padaradius r yang berbeda-beda
Pengukuran kecepatan:Spektroskopi +Pergeseran Doppler
v
Kurva rotasi galaksi datar
Juga berlaku untuk Galaksi kita
G
vrM r
2
Ingat
Kurva rotasi datar, v konstan, sehingga
rM r
Mass meningkat dengan radius
Kebanyakan massa ada di sini.Tetapi hampir tidak ada cahaya di sini !
Kemungkinan penjelasan:
Gravitasi tidak mengikuti hukum Newton (hukum invers kuadrat) pada skala besar (MOND)
Galaksi2 dilingkupi awan besar yang - dark matter - yang tidak terlihat dan tidak terdeteksi
Pengamatan
Definisi:
Dark matter adalah materi yang tidak luminous, yang (saat ini) tidak dapat dideteksi secara langsung dengan mengamati radiasi atau absorbsi electromagnetik (cahaya tampak, UV, infra merah, x-ray), tapi yang keberadaannya diindikasikan oleh efek gravitasinya.
Not Dark MatterDark Matter
M(<r) = M(stars, gas) + M(Dark Matter) r
“luminous matter”, mendominasi kurva rotasi pada r kecil
mendominasi pada r besar, sampai 10x rluminous
Dark Matter adalah bentuk materi yang DOMINAN pada galaksi2, juga pada galaksi eliptik.
Kontribusi dark halo menghasilkan kurva rotasi yang flat
Ukuran cluster galaksi: 1000-3000 kpc,10-30x lebih besar dari ukuran sebuah galaksi
Resep:1.Ukur massa gravitasi total 2.Ukur massa luminous 3.Bandingkan keduanya
Dark matter di cluster galaksi
Fritz Zwicky
Penemuan dark matter di cluster galaksi oleh Fritz Zwicky
•Tahun 1930-an Zwicky mengukur kecepatan orbit galaksi2 mengelilingi coma cluster
•Mengaplikasikan hukum Kepler untuk menghitung massa cluster
•Menemukan massa gravitasi yang sangat besar tapi relatif sedikit massa luminous. Hanya 2-6% dari massa total berupa galaksi2.
Coma cluster
• Terlalu aneh untuk tahun 1930-an, jadi diabaikan dan hanya dianggap sebagai problem yang tidak terpecahkan.
Tidak siap untuk perubahan paradigma!
Perubahan besar dengan adanya studi sinar-X untuk cluster galaksi pada tahun 1970-an
Clusters berisi gas panas (108K) yang massanya ≈ 5x massa galaksi
Tetapi tambahan kontribusi ini masih tidak cukup untukmemenuhi “missing mass”.
Ungu: gas; putih: galaksi2
Hal serupa dijumpai pada studi cluster2 galaksi yang lain.
Secara umum 80 – 85% materi dalam cluster galaksi berupa dark matter
Besarnya massa menentukan nasib akhir alam semesta kita
Hal ini tergantung pada apa yang disebut kerapatan kritis (critical density)
Ω<1
Ω=1
Ω>1Hubbleparameter H;
8
3 2
G
Hc
c
Rasio kerapatan sebenarnya dan kerapatan kritis disebut sebagai parameter Omega.
Dark matter pada skala kosmologi
Pengukuran anisotropy cosmic microwave background dengan WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Probe) satelit bersama pengamatan astronomis lain memberikan nilai densitas total Ω untuk saat ini:
Kontribusi terhadap Ω totaldiberikan oleh:
02.002.1
mradtot1
Dapat diabaikansaat ini
Densitas materi
Dark energy?
Hasil berbagai pengamatan:tot=1.02±0.02m=0.27 ± 0.04=0.73 ± 0.04b=0.044 ± 0.004 kontribusi baryonic matter
Luminous matter (bintang, gas) termasuk baryon. Tetapi
nonbarbm
01.0lum
Baryonic DM
Non-baryonic DM
Baryonic & non-baryonic problems
Kandidat untuk baryonic dark matter
MACHOS (Massive Astrophysical Compact Halo Objekt)
▪ bola hidrogen (Jupiter like, 0.001-0.1 M ), brown dwarf/katai coklat→ Tidak diamati banyak
▪ sisa2 evolusi bintang (white dwarf/katai putih) → disk belum terlalu tua
▪ black hole→ bintang2 pada jarak yang cukup aman akan mengelilingi black hole tsb (microlensing)
Eksperimen: MACHO, EROS, OGLE
Kandidat untuk non-baryonic dark matter
Hot dark matter (HDM)- Neutrino
Jika neutrino memiliki massa dalam rentang 10-50 eV, maka jumlah neutrino yang tercipta selama big bang dapat memenuhi seluruh jumlah dark matter di alam semesta
TETAPI….
Eksperimen atmosphericneutrino Super-Kamiokande(Tokyo) dengan 50 ribu ton air,detektor diletakkan 1km di bawah gunung
Eksperimen osilasi neutrino dan neutrino decay menyarankan massa neutrino < 1 eV
Neutrino tidak dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk dark matter.Selain itu hot dark matter yang relativistik (kecepatan mendekati c mencegah pembentukan galaksi2).
Cold dark matter (CDM)- WIMPs (Weakly Interacting Massive Particles)
WIMPs:Semua partikel netral yang masif dan berinteraksi lemah yang terbentuk selama big bang.
Kandidat favorit untuk WIMP: neutralino, yaitu partikel teringan (20-1000 GeV atau 20-1000 lebih berat dari proton) dan stabil dalam model SUSY (Supersymmetry). Partikel SUSY yang lebih berat tidak stabil dan meluruh.
SUSY: tiap partikel memiliki partnerphoton photinoquark squarkelectron selectron
Jika massa neutralino ~ 100 GeV maka ~ 1.
Accelerator LEP di CERN memberikan limit bawah massa neutralino 34 GeV.
Cara mendeteksi WIMPs
Deteksi tak langsung (indirect)
Mencari produk annihilasi dari neutralino dan anti neutralino, seperti neutrino, gamma-rays, positron dan anti-proton
Contoh: satelit EGRET/GLAST mencari flux partikel atau sinar gamma dari daerah2 di mana diharapkan ada akumulasi WIMPs (mis: terperangkap oleh gravitasi inti Matahari).
Sejauh ini tidak ditemukan
Deteksi langsung (direct)
Prinsip deteksi langsung:
Mencari elastic scattering WIMP dengan inti atom-inti atom dalam sebuah detektor
Signal:Nuclear recoil (beberapa keV)
+ produksi partikel muatan atau cahaya
Kendala deteksi langsung
Flux WIMPs besar tapi terdapat kendala untuk mendeteksi:
Kendala Solusi
interaksi dengan materi target
sangat jarang (1.0-0.01/kg
material detektor/hari)
detektor bermassa besar
pertukaran energi selama interaksi kecil
Threshold (ambang) energi detektor kecil
Background events Diskriminasi signal dari background
Cara meminimalisasi background
• Menempatkan detektor di laboratorium bawah tanah
• Membuat radioaktivitas dalam detektor sekecil mungkin (materi dipilih dengan teliti)
• Menggunakan high purity shields (mis: tangki air berisi 200 ton air murni, Pb, Cu, polythene)
Puluhan eksperimen, hanya DAMA melaporkan mendeteksi WIMPs berupa annual modulation
Total exposure: 107731 kgd
Exclusion Plot
DAMA
CDMS SUF
EDELWEISS
CDMS Soudan
Sayangnya DAMA evidence tidak didukung oleh hasil eksperimen lain
Kesimpulan
• Dark matter ada!
• Mayoritas dark matter non baryonic• Dark matter harus ‘dingin’ (CDM)• Hasil DAMA masih kontroversial untuk dianggap sebagai bukti final• Detektor2 makin baik, sensitivitas perlu ditingkatkan untuk bisa memeriksa daerah yang lebih besar pada exclusion plot.
Jika anda dapat membuktikan keberadaan dark matter, anda pasti akan mendapat hadiah Nobel!
Active Galactic Nuclei & Quasar
Active Galaxy/Active Galactic Nuclei (AGN):
Galaksi yang memiliki inti yang aktif (mengemisikan sejumlah besar energi dan/atau variabel). Kemungkinan inti galaksi tsb berupa suatu supermassive black hole (massa 106 – 109 M ).
Materi antar bintang, galaksi yang ‘dimakan’ dan bintang yang tersasar yang jatuh ke arah black hole membentuk piringan akresi yang mengemisikan sejumlah besar energi dari infra merah sampai gamma rays.
Galaksi ‘normal’ AGN
Total energi yang diemisikan=jumlah yang diemisikan bintang2
Energi = bintang2+ekses energi dalam infra merah, radio, UV, dan X-ray
Diagram sebuah active galaxy, menunjukkan komponen2 utama
Ground Based dan Hubble Space Telescope image Active Galaxy NGC 4261
Tipe-tipe AGN:
• Seyfert• Quasar• Blazar
Meskipun tipe2 ini kelihatan sangat berbeda, kemungkinan mereka adalah obyek sejenis yang terlihat dari arah yang berbeda
• Seyfert - Galaksi2 Seyfert merupakan low-energy gamma sources (sampai sekitar 100 keV)
- Yang pertama ditemukan adalah NGC 4151 (oleh Carl Seyfert (1940)), sebuah galaksi spiral berjarak 15 Mpc dari kita.
• Quasar - Pada tahun 1960-an, beberapa sumber radio, kelihatan berasosiasi dengan ‘bintang’ sehingga disebut quasi-stellar radio sources atau quasars.
- Tetapi obyek2 ini memiliki spektra mirip inti galaksi Seyfert. Ternyata obyek2 ini adalah Seyferts dan galaksi radio yang intinya lebih terang 10-1000 dari seluruh bintang2nya. Luminositasnya dapat mencapai 1012 L.
- Tidak seperti Seyfert, quasar dideteksi pada energi tinggi, biasanya 100MeV atau lebih (bahkan GeV atau TeV).
• Dipercaya bahwa galaksi Seyfert dan quasar pada dasarnya adalah tipe obyek yang sama, hanya dilihat pada arah yang berbeda.
• Observasi AGN pada panjang gelombang radio sering menunjukkan jet, yaitu pancaran partikel yang keluar dari pusat. Partikel2 bermuatan dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya dalam jet ini.
• Quasar diamati dengan jet mengarah ke kita, yang memungkinkan kita untuk melihat radiasi energi tinggi. Pada Seyfert kita melihat dari sisi dan tidak melihat radiasi energi tinggi yang keluar dalam jet ke arah kita.
Daerah di langit yang memuat quasar PKS 0528+134, ditunjukkan padaDua saat yang berbeda menggunakan instrumen EGRET instrument pada Compton Gamma Ray Observatory.
• Blazar - mirip (salah satu relativistic jetnya mengarah ke Bumi) tapi tidak seterang quasar. - Di antara tipe-tipe AGN, blazar mengemisikan energi pada daerah frekuensi yang paling lebar (radio sampai gamma ray). - Emisi blazar pada daerah visual dan gamma ray berubah- ubah (variabel) dengan skala waktu menit – hari.
Dari pergeseran Doppler diketahui bahwa di antara tipe-tipe AGN quasar terletak paling jauh dan Seyfert paling dekat