KIAT MENGHINDARI TUNTUTAN / GUGATAN DAN CARA PENANGGULANGANNYA
DM & Penanggulangannya
-
Upload
laurapuspita9294 -
Category
Documents
-
view
55 -
download
0
description
Transcript of DM & Penanggulangannya
DM dan PENANGGULANGANNYA
Prof. Dr. WH. Sibuea, SpPD
Bagian Penyakit Dalam RS TEBET
DIABETES MELITUS
Definisi :- DM adalah satu kelompok penyakit
metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein akibat dari gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau kedua-duanya.
GEJALA DMDiabetes (Kencing Manis) adalah Kumpulan Gejala :• Banyak Kencing• Banyak Minum• Banyak Makan• Berat Badan Turun Kesemutan• Cepat Lelah
• DM tidak bisa sembuh
• Komplikasi : - baal/mati rasa - buta - gagal ginjal - luka gangren (busuk) - tukak diabetes
- stroke - PJK - mudah terkena infeksi.
Obesitas
Resistensi Insulin Meningkat
+Gagal sel
Diabetes Tipe 2, Hiperglikemia
Keracunan glukosa
Faktor genetik lain :
-Obat diabetogenik-Kehamilan-Diabetes Gestasional-Mal nutrisi dlm kandungan-Merokok-Kurang olah raga-Makan lebih-Penyakit endokrin
PATOGENESIS
Interaksi antara obesitas, resistensi insulin dan faktor lingkungan dalam terjadinya diabetes
Bentuk badan seperti tong (Android) dan WHR, 0.9, IMT 27 Kg/m2 berhubungan dengan RI, HT. H.lip, DM dan kematian dini
Bentuk badan seperti gitar (Gynoid), WHR 0.7, IMT 27 Kg/m2 , olahragawan
IMT = BB(Kg) : TB (m) = Kg/m2
Tabel 2 Klasifikasi IMT dan Lingkar Perut (LP)* serta Risiko Penyakit
Risiko Penyakit Klasifikasi IMT (kg/m2)
< 90 cm < 80 cm
> 90 cm > 80 cm
BB kurang <18.5 Rendah Sedang BB normal 18.5-22.9 Sedang Meningkat BB Lebih > 23.0
Berisiko 23.0-24.9 Meningkat Moderat Obes I 25.0-29.9 Moderat Berat Obes II > 30.0 Berat >> Berat
DIAGNOSIS
• Ditegakan bila kadar GD puasa > 126 mg/dl atau GD sewaktu > 200 mg/dl.
• Bila ragu Tes Toleransi Glukosa 75 gr,oral.• Kejadian diabetes 1,7% 1983 5,7% th 1993• Sering tidak terdiagnosis karena gejala tdk jelas• Lebih 50% tdk sadar pengidap DM
Kategori toleransi glukosa berdasarkan kadar glukosa puasa, 2 jam setelah minum
75 gram glukosa (TTGO)
Normal GPT TGT Diabetes
Puasa < 100 100 – 125 < 125 > 126
2 – jam < 140 140 – 199 > 200
Kadar Glukosa dalam mg/dl,GPT : Glukosa Puasa Terganggu, TGT : Toleransi Glukosa Terganggu
Perjalanan alamiah terjadinya DM tipe 2
TGT
Stadium PreklinikStadium
Klinik
Komplikasi Invalid
Mati
DiabetesTipe 2
Normal
• Diabetes klinik didahului hiperglikemia ringan yaitu TGT dan GPT.
• TGT atau GPT mempunyai resiko menjadi DM 5 – 8 kali. Setiap tahun menjadi DM 1 – 9 %.
• TGT pada sindroma metabolik (hipertensi, resistensi insulin, kadar lemak meningkat, obesitas dan TGT) sering didahului oleh PJK baru disusul DM.
Golongan beresiko menjadi DM tipe 2
• Umur > 45 thn dg IMT > 25 kg/m2• Umur < 45 tahun dg IMT > 25 kg/m2 :
- Diabetes gestasional- Anak pasien diabetes- Hipertensi- Dislipidemia- Etnik beresiko tinggi- TGT dan GPT
Kejadian DM pada TGT .Pen. Diabetes Prevention Program penurunan BB > 7% dgn diet dan Olahraga. Pada Placebo terjadi 11 kasus, Metformin 7,8 dan gol diet dan OR ketat 4,8 kasus/100 org/thn
NEJM 2002; 346:393-407
Kejadian DM pada gol. Intervensi vs gol. Kontrol. Setelah 4 thn pd gol Intervensi DM timbul 11%, pada kontrol 23%
Tuomilehto J,N.Eng, J.Med 2001; 344:134-150
Tet
ap b
ebas
dia
bet
es
Grup kontrol
Grup intervensi
PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
- Untuk gol. beresiko DM
- Tujuan : mencegah atau menunda timbulnya diabetes, dilakukan dgn usaha penyuluhan mengenai
pengaturan gaya hidup sehat sedini mungkin dgn :
a. Pengaturan makan yang sehat terdiri dari :- Karbohidrat 60 – 70%
- Protein 10 -15%
- Lemak 20 – 25%
Menghitung kebutuhan kalori basal :
- Pria : Berat Badan Idaman (BBI) x 30 kal/kg
- BBWanita : BBI x 25 kal/Kg BB Kemudian ditambah kebutuhan kalori untuk aktivitas
10 – 30%, koreksi status gizi (gemuk dikurangi, kurus ditambah). Penambahan kalori bila infeksi
b. Mempertahankan BB supaya tetap normal dan bila BB lebih, harus dikurangi sebanyak 7 - 8 %.
- BBI = ( TB-100) x 90%
- BB Normal = 90 – 110% BBI
- BB kurang =< 90% BBI
- BB lebih = 110 – 120 BBI
- Gemuk = > 120 BBI
c. Olah RagaJalan cepat 4 – 5 x seminggu, @ 4 km dlm 30 – 40 menit atau jalan cepat, sedemikian sehingga nadi 75 – 85% x (220-umur) selama 30 menit 4 – 5x seminggu.
d. Menghindari obat Diabetogenik.
2. Pencegahan sekunder
- Untuk pasien DM dini
- Tujuan : menghilangkan keluhan dan gejala DM.
- Mencegah penyulit mikro-angiopati, makroangipati dan neuropati
- The Diabetes Control and Complication Trial (DCCT) : DM T-1 GD kontrol ketat nefropati, retino & neuropati dapat dicegah- The United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) : GD kontrol ketat HbA1c
7% nefropati, retinopati, operasi katarak turun masing-masing 33%, 21% dan 24% dibanding dg gol HbA1c 7,9%
UPAYA PENCEGAHAN
• Perencanaan makan
• Olah raga
• Obat-obatan
• Penyuluhan
Kriteria Pengendalian DMBaik Sedang Buruk
Glukosa darah puasa (mg/dl) 80-109 110-139 >140
Glukosa darah 2 jam (mg/dl) 110-159 160-199 > 200
HbA1c (%) 4-5,9 6-8 > 8
Kolesterol total (mg/dl) < 200 200-239 > 240
Kolesterol LDL (mg/dl)
tanpa PJK < 130 130-159 > 160
dengan PJK < 100 100-129 > 130
Kolesterol HDL (mg/dl) > 45 35-40 < 35
Trigliserida (mg/dl)
tanpa PJK < 200 200-249 > 250
dengan PJK < 150 150-199 > 200
IMT Wanita 18,5-23,9 23-25 >25 atau <18,5
Pria 20-24,9 25-27 > 27 atau < 20
3. Pencegahan Tersier
- Dilakukan untuk mencegah agar penyulit yang sudah terjadi tidak menimbulkan kecacatan, misalnya retinopati, harus dicegah agar tidak menjadikan kebutaan.
- Pencegahan tersier dapat dicapai dengan mencari penyulit DM secara periodik & mengendalikannya.
TERIMA KASIH