Konseling Dm

21
BAB I DESAIN KONSELING 1. A. Identifikasi Masalah Pasien bernama Ny. S konsultasi ke poli interna dengan keluhan badan terasa lemas. Ny.s berasal dari Sinjai, pekerjaan pasien seorang guru di salah satu sekolah menengah atas, suami telah meninggal dan mempunyai 2 orang anak. Saat ini tinggal dengan cucunya di Sonjai. Hasil pemeriksaan laboratorium Ny.S adalah : Tabel 1. Hasil pemeriksaan laboratorium (Tanggal 04 Desember 2010) JenisPemerik saan Has il Nilai Rujukan Satu an Interpre tasi GDP 259 84-126 mg/ dl Tinggi GD2PP 355 84-126 mg/ dl Tinggi Tabel.2 Hasil pemeriksaan fisik dan klinis JenisPemerik saan Hasi l Satu an Interpre tasi Tekanan Darah 180/ 90 mg/ dl Tinggi

description

konseling dm

Transcript of Konseling Dm

Page 1: Konseling Dm

BAB I

DESAIN KONSELING

1. A. Identifikasi Masalah

Pasien bernama Ny. S konsultasi ke poli interna dengan keluhan badan terasa lemas.

Ny.s berasal dari Sinjai, pekerjaan pasien seorang guru di salah satu sekolah menengah atas, suami telah meninggal dan mempunyai 2 orang anak. Saat ini tinggal dengan cucunya di Sonjai.

Hasil pemeriksaan laboratorium Ny.S adalah :

Tabel 1. Hasil pemeriksaan laboratorium (Tanggal 04 Desember 2010)

JenisPemeriksaan

Hasil Nilai Rujukan

Satuan

Interpretasi

GDP 259 84-126 mg/dl TinggiGD2PP 355 84-126 mg/dl Tinggi

Tabel.2 Hasil pemeriksaan fisik dan klinis

JenisPemeriksaan

Hasil Satuan

Interpretasi

Tekanan Darah 180/90

mg/dl Tinggi

 

Pasien sejak 1 tahun yang lalu menjalani terapi insulin. Berdasarkan hasil recall 24 jam sebelum intervensi, asupan zat gizi Ny.S sebagai berikut :

Energi               : 1752,17 kkal (92,87%)

Protein              : 59,72 gr (70,75%)

Lemak               : 51,7 gr (98,7%)

Karbohidrat       : 256 gr (90,6%)

Natrium             : 498,9

Page 2: Konseling Dm

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Ny. s oleh dokter di diagnosa Diabetes Melitus tipe II Non-obese dan Hipertensi.

 

1. B. Review Rencana Asuhan Gizi 1. Diagnosa Klinik

Diabetes Melitus tipe II Non-obese dan Hipertensi.

1. Diagnosa Gizi

Tabel 2. Diagnosa Gizi Berdasarkan Domain Intake

Problem Etiologi Signv  Tekanan Darah↑ Pasien menderita

HipertensiTekanan darah : 180/90 mmHg

NI.5.4 Menurunnya kebutuhan Natrium dibandingkan kebutuhan standar fisiologis yang disebabkan  oleh pasien mengidap hipertensi yang ditandai dengan tekanan darah 180/90 mmHg

 

Tabel 3. Diagnosa Gizi Berdasarkan Domain Klinik

Problem Etiologi Signv  Perubahan nilai laboratorium

v  Gangguan fungsi endoktrin (insulin)

v  Ketidaknormalan kadar glukosa darah:

GDP: 259 mg/dl↑

GD2PP : 355 mg/dl↑v NC-2.2

v Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus disebabkan oleh gangguan fungsi endoktrin  (insulin) yang ditandai oleh ketidaknormalan kadar glukosa darah

GDP : 259 mg/dl ↑

GD2PP : 355 mg/dl ↑

1. Jenis Diet

Berdasarkan hasil identifikasi masalah maka pasien diberi diet DM 1900kkal + RG II (600 – 800 mg Na)

Page 3: Konseling Dm

 

Perhitungan kebutuhan zat gizi :

Energi      =  655 + (9,6×54) + (1,8 x TB) – (4,7xU)

=  655 + (9,6×54) + (1,8 x 155) – (4,7 x 60)

=  1170,4 kkal

FS  = 1,3

FA  =        Tidur :  8/24 x 1         = 0,3

Duduk: 8/24 x 1,08  = 0,36

Berdiri:4/24 x 2,37    = 0,39

Jalan : 4/24 x 1,17    = 0,19 +

1,24

TEE         = 1170,4 x 1,3 x 1,24

= 1886,68

Protein    =  = 70,75 gr

Lemak  =    = 52,41  gr

Karbohidrat=   = 283,0 gr

1. C. Tujuan Diet 1. 1. Tujuan Umum

Konseling ini bertujuan agar pasien dan keluarganya memahami tetang diet yang akan diberikan serta dapat menjalani diet tersebut.

 

1. 2. Tujuan Khusus 1. Pasien dan keluarga dapat memahami tujuan dan syarat diet yang diberikan2. Pasien dan keluarga dapat mengetahui bahan makanan yang boleh dan yang

dibatasi bagi penderita DM tipe II non obese + Hipertensi3. D. Materi

1. Gambaran Umum Penyakit

Page 4: Konseling Dm

2. Tujuan diet3. Syarat diet4. Bahan makanan yang boleh dan yang dibatasi5. Bagaimana cara mengatur diet yang diberikan6. E. Sasaran

Pasien dan keluarga

1. F. Metode

Ceramah dan tanya jawab

1. G. Tempat

Poli Gizi dan Poli Interna

1. H. Waktu

20 menit

1. I. Alat Peraga 1. Food model2. Leaflet3. Bahan makanan penukar4. J. Pelaksana

Peserta Magang Pre-Dietary Internship Rotasi Klinik

1. K. Evaluasi

Menanyakan kembali meteri yang telah disajikan

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: Konseling Dm

 

 

 

 

 

BAB II

MATERI KONSELING

1. A. Gambaran Umum Penyakit Diabetes Melitus

Pengertian

Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang, disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Apabila penyakit ini dibiarkan tidak terkendali, akan menimbulkan komplikasi-komplikasi yang dapat berakibat fatal. Hal ini tidak akan terjadi apabila DM diketahui lebih awal dan penderita patuh terhadap pengobatan yang ditetapkan. Terdapat empat pilar penatalaksanaan penderita DM agar dapat menikmati hidupnya dengan nikmat yaitu: penyuluhan, perencanaan makan, latihan jasmani dan Obat berkhasiat hipoglikemik (Suyono, 2002).

Etiologi

Diabetes Mellitus dibedakan menjadi dua yaitu Tipe I atau IDDM ( Insulin-Dependen DM) dan Tipe II atau NIDDM (Non Insulin-Dependent DM). DM tipe I atau IDDM terjadi akibat kekurangan insulin karena kerusakan sel beta pankreas. Sedangkan DM tipe II disebabkan oleh berbagai hal seperti bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya faktor resiko akibat cara hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak, dan pola makan yang tidak sehat (Suyono, 2002).

Patofisiologi

Insulin memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme karbohidrat, yaitu bertugas memasukan glukosa ke dalam sel dan digunakan sebagai bahan bakar. Insulin diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, yang kemudian di dalam sel tersebut glukosa akan dimetabolisme menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke sel, yang mengakibatkan glukosa tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat (Suyono, 2002).

Page 6: Konseling Dm

Pada DM tipe II, jumlah insulin normal atau mungkin jumlahnya banyak, tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat dalam permukaan sel berkurang. Akibatnya glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat (Suyono, 2002).

Gejala dan Tanda

1) Gejala akut

Pada tahap permulaan, gejala yang ditunjukkan meliputi: banyak makan atau polifagia, banyak minum atau polidipsia, dan banyak kencing atau poliuria. Pada fase ini, biasanya penderita menunjukkan berat badan yang terus naik, karena pada saat ini jumlah insulin masih mencukupi (Tjokroprawiro, 2001).

2) Gejala Kronik

Gejala kronik yang sering timbul adalah kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal dikulit, kram, lelah, mudah mengantuk, mata kabur, gatal disekitar kemaluan terutama wanita, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun, pada ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg (Tjokroprawiro, 2001).

PRINSIP DIIT DIABETES MELLITUS

Prinsip diit DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi beban bagi mekanisme pengaturan kadar gula darah dengan anjuran mengkonsumsi karbohidrat komplek dan makanan yang mengandung serat (Tjokroprawiro, 2001).

Prinsip pemberian makanan bagi DM yang mempunyai interal waktu 3 jam sekali dengan tujuan agar mampu mengontrol kadar gula darah. Jadwal makan terakhir adalah snack malam sebelum tidur, sehingga jarak waktu malam makanan sebelum tidur sampai bangun pagi tidak terlalu panjang untuk mencegah hipogiklemia pada pagi harinya (Tjokroprawiro, 2001).

Tujuan Diit

1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal.2. Mencapai kadar lipida serum optimal.3. Memberi cukup energi untuk mencapai atau mempertahankan berat badan normal.4. Menghindari dan menangani komplikasi kronik orang yang DM.5. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal (Almatsier, 2007).

c). Syarat Diit

a)    Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).

Page 7: Konseling Dm

b)    Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

c)    Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk <10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan makanan kolesterol dibatasi, yaitu ≤ 300 mg per hari.

d)     Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total,yaitu 60-70%. Kebutuhan karbohidrat sederhana 5% dari total kalori.

e)    Penggunaan gula murni dalam makanan dan minuman tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu.

f)     Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas.

g)    Asupan serat dianjurkan 25 g per hari

h)    Cukup vitamin dan mineral (Almatsier, 2007).

1. B. Gambaran Umum Penyakit Hipertensi Definisi Hipertensi

Pengertian

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential). Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah. Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang (Kurniawan, 2002).

Etiologi

Vonis sebagai pengidap tekanan darah tinggi datang begitu saja. Karena tak mengirimkan alarm bahaya, orang kerap mengabaikannya. Hipertensi kini ditengarai sebagai penyebab utama stroke dan jantung. Menurut Hanns Peter Wolff, dalam bukunya Speaking of High Blood Pressure, satu dari setiap lima orang menderita tekanan darah tinggi, dan sepertiganya tidak menyadarinya. Padahal, sekitar 40 % kematian di bawah usia 65 tahun bermula dari tekanan darah tinggi (Anonim, 2007).

Hipertensi, menurut penyebabnya, dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

1. Hipertensi esensial atau primer adalah hipertensi yang tidak/belum diketahui penyebabnya, sekitar 90% penderita hipertensi adalah hipertensi primer.

Page 8: Konseling Dm

2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain.

Gejala Penyakit Hipertensi

Gejala gejala penyakit hipertensi yaitu sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai berikut:

1. Sakit kepala2. Kelelahan3. Mual4. Muntah5. Sesak nafas6. Gelisah

1. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal  (7).

Faktor Pemicu Terjadinya Hipertensi (Anonim, 2008).

1. 1. Faktor Keturunan

Pada 70-80% kasus hipertensi esensial, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita hipertensi. Dugaan ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran memicu hipertensi.

1. 2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan seperti stres, kegemukan (obesitas) dan kurang olahraga juga berpengaruh memicu hipertensi esensial. Hubungan antara stres dengan hipertensi, diduga terjadi melalui aktivasi saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas). Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi.

1. 3. Kegemukan

Merupakan ciri khas dari populasi hipertensi.  Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.

Gizi Dan Hipertensi

Page 9: Konseling Dm

Dalam gaya hidup sehat yang utama adalah makanan yang kita konsumsi. Terdapat beberapa kriterian makanan, yaitu makanan yang harus dihindari dan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Bagi penderita hipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi beberapa makanan berikut:

1. Buah-buahan

Jenis makanan ini sangat baik untuk melawan penyakit hipertensi. Dengan mengonsumsi buah dan sayur segar secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kanker. Buah dan sayur mengandung zat kimia tanaman (phytochemical) yang penting, seperti flavonoids, sterol, dan phenol.Flavonoids, yang terdapat dalam anggur merah dan apel dapat mengurangi bahaya kolesterol dan mencegah penggumpalan darah. Buah jenis berry bersifat antioksidan; buah yang berwarna gelap juga banyak mengandung serat.

Selain itu buah yang sering dikonsumsi untuk mengatasi hipetrsi adalah buah pisang. Secara umum kandungan gizi yang terkandung dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 1,7 gram, kalsium 8 gram, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg serta vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Kandungan buah pisang di atas dianggap cukup baik untuk mengatasi hipertensi.bahkan lembaga food and Drug Administrition Amerika memperbolehkan pengusaha pisang untuk membuat kalim bahwa pisang dapat menurangi resiko tekanan darah dan stroke.

1. Sayur

Sebagaimana buah-buahan, sayur juga banyak mengandung vitamin dan phytochemical serta serat. Sayur yang dapat digunakan untuk pencegahan hipertensi ini seperti seledri, bawang dan sayur hijau lainnya. Bawang putih misalnya mampu menurunkan tekanan darah tinggi serta menurunkan kolesterol, berkat adanya senyawa yang disebut ajone, yaitu senyawa yang selain penurun hipertensi juga sebagai pemcegah pengumpalan darah.

1. Serat

Makanan yang banyak mengandung serat sangat penting untuk keseimbangan kolesterol. Serat terdapat dalam tumbuhan, terutama pada sayur, buah, padi-padian, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain dapat menurunkan kadar kolesterol karena dapat mengangkut asam empedu, serat juga dapat mengatur kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.

1. Karbohidrat jenis kompleks

Karbohidrat jenis kompleks seperti nasi, pasta, kentang, roti lebih aman bagi penderita hipertensi daripada karbohidrat sederhana seperti gula, manisan atau soda. Hal ini dikarenakan gula sederhana lebih mudah meningkatkan kadar gula darah dan ini berimplikasi kepada terjadinya hipertensi.

1. Vitamin dan mineral

Page 10: Konseling Dm

Vitamin dan mineral juga sangat penting untuk menyeimbangkan proses-proses fisiologi di dalam tubuh kita, termasuk juga untuk menyeimbangkan tekanan darah.

1. Teh

Teh telah cukup terkenal sebagai antioksidan yang efektif, selain itu teh juga dapat mengurangi resiko hipertensi ataupun stroke. Pengkonsumsian teh secara teratur dan seimbang dapat menjaga pola hidup sehat.

Untuk pengaturan pola makanan sehari-hari bagi penderita hipertensi yaitu dengan selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan sampai lebih dari 1 sendok per hari. Meningkatkan pasokan kalium 94,5 gram atau 120-175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium. Kecukupan kalsium juga harus dipantau untuk mencegah atau mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium.

Untuk diet bagi penderita hipertensi dapat dilakukan dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang, jahe, kencur serta bumbu-bumbu lain yang tidak asin atau mengandung banyak garam natrium. Untuk memeperbaiki ras, makanan juga dapat ditumis. Untuk mengurangi penggunaan garam yang berlebih, dapat diatasi dengan membubuhkan garan di meja makan (Ali, 2008).

Penatalaksanaan Diet

Pasien dengan hipertensi diberikan diet rendah garam untuk menurunkan tekanan darahnya. Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Syarat Diet:

Syarat-syarat diet garam rendah adalah:

1)    Cukup energi, protein, mineral dan vitamin

2)    Bentuk makana sesuai dengan keadaan penyakit

3)    Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/atau hipertensi.

 

Macam Diet Dan Indikasi Pemberian

Sesuai dengan keadaan penyakit, dapat diberikan berbagai tingkat diet garam rendah yaitu:

Page 11: Konseling Dm

Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)

Diet garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur. Dihindaribahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.

 

Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)

Diet garam rendah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/atau hipertensi tidak terlalu berat. Pada pengolahan makanannya boleh mrnggunakan ½ sdt garam dapur (2 g). Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.

 

Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)

Diet garam rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau hipertensi ringan. Pada pengolahan makanannnya boleh menggunakan 1 sdt (4 g) garam dapur.

1. B. Tujuan Diet

Memberikan makanan yang adekuat untuk :

1. Membantu menghilangkan retensi garam dalam jaringan tubuh.2. Membantu meningkatkan albumin dan Hb mencapai normal.3. C. Syarat Diet

1. Energi cukup untuk mencapai beratbadan normal2. Protein cukup yaitu 16,6% dari total energi3. Lemak sedang 20% dari total energi4. Karbohidrat cukup, sisadari perhitungan protein dan lemak yaitu 63,4% dari

kebutuhan energi total5. Menghindari makanan yang tinggi natrium (garam dapur 1 sdt = 4 gr atau 1000 –

1200 mg Na)6. Serat cukup terutama serat larut air yang terdapat dalam sayur dan buah7. Vitamin dan mineral diberikan cukup terutama vitamin A, B coplek, zink, Fe dan

E sebagai zat anti oksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh8. Bentuk makanan lunak9. Cara pemberian oral

10. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna dan tidak menimbulkan gas

11. Frekuensi maknan 3 kali utama dan 2 kali makanan selingan.

1. D. Bahan Makanan yang Boleh dan yang Tidak Boleh

Page 12: Konseling Dm

1. Bahan makanan yang boleh dibarikan

Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, yang bersal drai tumbuh-tumbuhan seperti :

Beras, kentang, ubi, mie tawar, maizena, nunkwe, terigu, gulapasir. Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah,

kacang tolo, tempe, tahu tawar. Minyak goreng, margarine tanpa garam Sayuran dan buah-buahan Bumbu seperti : bawang, brambang jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, salam, sereh dan

cuka.

 

1. Makanan yang dibatasi :

Daging, ayam, ikan peling banyak 100 gr sehari Telur ayam, telut bebek paling banyak 1 butir sehari Susu segar paling banyak 2 gelas sehari Minuman seperti : kopi, teh, sirop, sari buah

 

1. Makanan yang dilarang

Semua makanan yang diberi garam Natrium pada pengolahan, seperti :

Roti, biscuit, kraker, cake, dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur/soda Dendeng, abon, corned beef, daging asap, ham, ikan asin, sardent, ikan pndang, udang

kering, telur asin, telur pindang Keju, pinda kas Margarine, mentega Acar, asinan sayuran, sayur dalam kaleng Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, manggi, terasi, petis, tauco, tomato cateup.

1. E. Cara Mengatur Diet yang Diberikan 1. Pada permulaan, anda dianjurkan menimbang makanan sesuai dengan nasehat

yang diberikan, lebih-lebih bila penyakit belum terkontrol. Secara berangsur anda dapat menakar makanan dengan ukuran rumah tangga atau dengan pengamatan. Beberapa makanan perlu ditimbang seperti daging dan ikan. Jika tekanan darah masih diatas normal (tinggi),maka anda tidak dianjurkan menggukanan garam natrium pada semua jenis pengolahan makanan.

2. Bila tekanan darah sudah normal, anda dapat menggunakan garam dapur 1 sdt (4 gr) atau1000-1200 gr Na pada pengolahan makanan anda.

Page 13: Konseling Dm

3. Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak mengandung natrium, seperti : bawang brambang, jahe,kunyit, salam, gula, cuka, dan sebagainya

4. Cara memasak seperti menggoreng, menumis, atau memanggang juga dapat meninggikan rasa makanan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

Page 14: Konseling Dm

HASIL  EVALUASI DAN MONITORING

1. A. Evaluasi Pelaksanaan Edukasi

Pelaksanaan konsultasi/edukasi gizi dilakukan pada hari Senin, tanggal 6 Desember 2010 pada jam 11.00. Pasien datang bersama dengan anaknya. Setelah melihat dan membaca hasil laboratorium dari RS Umum Sinjai, pasien dibari kesempatan untuk menceritakan masalah yang dihadapi yang berhubungan dengan penyakitnya. Kemudian dilakukan konsultasi dengan menjelaskan gambaran umum penyakit, maksud dan tujuan dari diet yang akan diberikan dan penatalaksanaan diet tersebut.

Berdasarkan perhitungan kebutuhan gizi, diperoleh kebutuhan zat gizi pasien Energi = 1886,68 kkal, Protein = 70,75 gr, Lemak = 52,4 gr, Karbohidrat = 283 gr dan Natrium = 700 mg. Jenis diet yang diberikan adalah diet RG II + DM 1900kkal, bentuk makanan biasa. Selanjutnya dibuatkan contoh menu dan pembagian makanan sehari dan dijelaskan gambaran penyakit yang diderita pasien, tujuan diet dan syarat diet, serta makanan yang dianjurkan, yang dibatasi dan tidak dianjurkan.

Selama proses konseling, pasien dan keluarga begitu antusias dalam melakukan konsultasi sambil sesekali bertanya tentang makanan yang bisa dia makan dan cara mencegah Diabetes melitus. Pada akhir konseling, konselor memberikan motivasi kepada pasien untuk memperbaiki pola atau kebiasaan makan yang tidak benar dan mau menjalankan diet yang diberikan untuk mempersiapkan kemoterapi yang akan dilakukan pasien. Konseling berlangsung selama kurang lebih 30 menit.

1. B. Pemahaman Materi Konseling

Pasien sudah cukup memahami maksud dan tujuan diet yang diberikan, dimana pasien sudah tahu dan mampu menyebutkan makanan yang dianjurkan, yang dibatasi dan yang tidak dianjurkan serta pasien dapat menjalankannya.

1. C. Kepatuhan Diet Pasien

Berdasarkan diagnosa gizi mengenai domain intake pada tanggal 06 Desember 2010, yaitu :

NI. 5.4 Menurunnya kebutuhan Natrium dibandingkan kebutuhan standar fisiologis yang disebabkan  oleh pasien mengidap hipertensi yang ditandai dengan tekanan darah 180/90 mmHg

Untuk domain klinik didapatkan NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus disebabkan oleh gangguan fungsi endoktrin  (insulin) yang ditandai oleh ketidaknormalan kadar glukosa darah GDP : 259 mg/dl ↑ dan GD2PP : 355 mg/dl ↑

Selama tiga hari melakukan intervensi terhadap Pasien, terdapat beberapa perubahan yang baik seperti tidak mengonsumsi gula dan cemilan yang manis-manis. Dalam hasil recall didapatkan adanya penurunan asupan makanan, hal ini terkait dengan kesibukan pasien dan tidak ada yang menyiapkan makanan di rumah.

Page 15: Konseling Dm

1. D. Perubahan Pola dan Kebiasaan Makan

Untuk mengubah pola dan kebiasaan makan seseorang tidaklah mudah apalagi jika pasien itu dalam keadaan sakit, mengingat ada beberapa hal yang mempengaruhinya misalnya pengetahuan gizi, ketersediaan bahan pangan, kemampuan daya beli, pola makan keluarga dan penyakit yang dialami pasien itu sendiri. Perubahan bisa dicapai bila pasien memiliki motivasi yang cukup untuk merubah pola makan sesuai yang telah dianjurkan oleh edukator.

Selama intervensi berlangsung (3 hari) dan hari terakhir dilakukan observasi kembali ternyata diagnosa gizi mengenai doamain klinik (NC- 2.2) masih tetap karena selama intervensi belum ada pemeriksaan laboratorium lagi.

Perubahan pola dan kebiasaan makan pasien ini karena adanya motivasi yang kuat dari pasien untuk cepat menormalkan kembali tekanan darah. Adanya motivasi dalam diri pasien dan dukungan keluarga konselor yakin pola dan kebiasaan makan pasien bisa berubah sesuai yang diharapkan dan dapat mempertahankan status gizi optimal.

1. E. Monitoring Konsumsi Energi dan Zat Gizi Pasien

Asupan energi dan zat gizi pasien sebelum intervensi

Tabel 5. Asupan zat gizi sebelum intervensi

  Energi

(Kkal)

Protein

(gr)

Lemak

(gr)

KH

(gr)Asupan 1752,17 59,72 51,7 283Kebutuhan 1886,68 70,75 52,4 283% Kebutuhan 92,87 84,41 98,7 90,6

Sumber : Data Primer 2010-12-06

Berdasarkan tabel diatas asupan energi dan zat gizi pasien sebelum intervensi mencukupi kebutuhan pasien. Walaupun asupan sebelumintervensi ini tidak dapat dijadikan gambaran karena pola makan pasien ketika berada di makassar berbeda dengan di sinjai. Hal ini terkait dengan ketersediaan makanan di rumah, kalau di makassar pasien tinggal bersama anak sehingga ada orang yang dapat menyediakan makanan berbeda dengan di sinjai pasien harus menyediakan makanan sendiri.

Diet Setelah Intervensi

Diet yang diberikan setelah intervensi adalah diet RG II dan DM 1900kkal. Berdasarkan hasil anamnesis makanan pasien selama intervensi diketahui asupan makanan pasien dari hari kehari mengalami berfariasi dimana asupan pasien kurang dari standar kebutuhan. Hal ini dikarenakan ketidaktersediaan makanan, melihat kondisi pasien yang mulai menua dengan aktifitas yang masih mengajar adanya kecenderungan pasien kecapean untuk menyediakan makanan. Tetapi

Page 16: Konseling Dm

pada dasarnya pasien mau menjalani terapi diet yang yang diberikan. Adapun asupan selama intervensi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Monitoring konsumsi pasien selama intervensi

Tanggal

Konsumsi Energi dan Zat GiziEnergi

( kkal )

Protein

( gr )

Lemak

( gr )

KH

( gr )

07/12/10

(Hari I)

Asupan 1118,25 35,23 23 188Kebutuhan 1886,68 70,75 52,4 283% kebutuhan 59,79 49,79 43,9 66,5

08/12/10

(Hari II)

Asupan 1138,25 36,95 29,2 178Kebutuhan 1886,68 70,75 52,4 283% Kebutuhan 60,33 52,22 55,7 62,8

09/12/10

(Hari III)

Asupan 1108,5 41,02 37,8 152Kebutuhan 1886,68 70,75 52,4 283% Kebutuhan 58,75 57,98 72,2 53,6

Sumber : Data Primer 2010