nifas

download nifas

of 13

Transcript of nifas

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masa nifas (puerperium) secara tradisional didefinisikan sebagai periode 6 minggu segera setelah lahirnya bayi dan mencerminkan periode saat fisiologi ibu, terutama sistem reproduksi kembali mendekati keadaan sebelum hamil. Hal ini mungkin berakar dari tradisi churching, yaitu upacara keagamaan ketika wanita kembali diterima oleh gereja setelah periode 40 hari saat mana mereka dianggap tidak bersih. Seiring dengan meningkatkan dominasi bidang medis, akhir masa nifas ditandai oleh pemeriksaan pascanatal wanita yang bersangkutan oleh dokter. Hal ini menyebabkan penjelasan tradisional tentang masa nifas terstruktur sebagai suatu periode pemulihan ibu, didukung oleh medikalisasi kehamilan menjadi suatu keadaan medis. Bidan bertanggung jawab mempertahankan

pengawasan yang cermat terhadap perubahan fisiologis pada masa nifas dan mengenali tanda-tanda keadaan patologis. Tidak banyak riset dilakukan tentang penentuan waktu atau mekanisme berbagai perubahan yang terjadi pada masa nifas. Namun, wanita pada masa nifas dapat sangat rentan terhadap stress fisiologis, yang dapat menjadi patologis. Peran bidan adalah mengamati dan memantau perubahan dini serta mampu membedakan antara perubahan normal dan abnormal. Pada kenyataannya, masa nifas seyogianya digambarkan sebagai fase transisi. Masa ini dimulai saat lahirnya bayi dan berakhir saat kembalinya fertilitas. Namun, wanita tidak kembali ke keadaan fisiologis dan anatomis yang sama.

B. Tujuan Tujuan Umum Setelah dilaksanakan praktik laboratorium pada mata kuliah askeb kebidanan III (nifas) diharapkan mahasiswa mampu melatih keterampilan

1

yang berfokus kepada intergrasi ilmu dan teknologi dalam melakukan praktik klinik. Tujuan Khusus Setelah dilaksanakannya praktek laboraturium klinik sesuai deskripsi mata kuliah, diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori yang didapat dari institusi masing-masing langsung kepada pasien.

C. Manfaat 1. Bagi mahasiswa dapat melaksanakan dan menjelaskan tujuan dari pemeriksaan masa nifas (Postnatal Care) 2. Bagi pasien dapat mengetahui tujuan dan manfaat dari dilakukannya pemeriksaan masa nifas (Postnatal Care).

2

BAB II TINJAUAN TEORI

I.

MASA NIFAS A. Pengertian Masa nifas (postpartum/puerperium) berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Puer yang artinya bayi dan Parous yang berarti melahirkan. Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Adapun pengertian nifas lainnya sebagai berikut : 1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). 2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kirakira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122). 3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281). 4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

3

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H DENGAN MASA NIFAS NORMAL DI RUANG NIFAS RSUP MATARAM PADA TANGGAL 24 JANUARI 2012

PELAKSANAAN Hari/tanggal : Selasa, 24 Januari 2012 Waktu Tempat : 12.00 WITA : Ruang Nifas RSUP Mataram

I. PENGUMPULAN DATA DASAR A. DATA SUBYEKTIF 1. Biodata/Identitas Istri Nama Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat : NY H : 32 Tahun : Islam : Sasak : SMP : IRT : Gunung Sari Suami Nama Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat : TN S : 35 Tahun : Islam : Sasak : SMP : Buruh : Gunung Sari

2. Keluhan Utama: ibu mengatakan perutnya masih mules dan ibu merasa lelah setelah persalinan.

3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu Hamil UK Jenis Penolong Penyulit JK Umur

4

ke I II Ini aterm aterm aterm

Persalinan Persalinan Spontan Spontan Spontan Bidan Bidan Bidan

H -

B -

N -

L

P 13 tahun 9 tahun 1 hari

4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Sekarang a. Hamil ke b. HPHT c. HTP d. Umur Kehamilan e. ANC : 3 (tiga) : 13-04-2011 : 20-01-2012 : 40 41 minggu : 5x di puskesmas dan posyandu

f. Obat yang pernah dikonsumsi : hanya mengkonsumsi apa yang diberikan bidan g. Gerakan janin : aktif, dirasakan sampai sekarang, sejak UK 4 bulan h. Tanda-tanda bahaya : tidak ada i. Tanggal Persalinan : 24 Januari 2012

j. Penolong Persalinan : Bidan k. Jenis Persalinan : Spontan

l. Keadaan Jalan Lahir : Tidak ada luka bekas jaitan m. Jenis Kelamin Bayi : Perempuan n. BB : 2800 gram, PB : 45 cm, LIKA : 33 cm, LILA : 9 cm, LIDA : 31 cm, Anus (+), tidak ada kelainan. 5. Riwayat Biopsiko Sosial a. b. Status perkawinan Riwayat Diit Frekuensi Makanan : sejak proses persalinan ibu sudah makan 2 kali Komposisi Masalah Frekuensi Minum : nasi, telur, sayur, daging ayam : tidak ada : air putih : syah, 1x selama 14 tahun

5

Masalah Pantangan c. Pola eliminasi

: tidak ada : tidak ada

BAB Setelah Melahirkan

: ibu mengatakan belum ada keinginan untuk BAB

BAK Setelah Melahirkan d. Mobilisasi Duduk

: ibu mengatakan sudah bisa BAK

: ibu mengatakan sudah bisa duduk sendiri

Berdiri

: ibu mengatakan sudah bisa berdiri dengan bantuan

Berjalan

: ibu mengatakan sudah bisa berjalan dengan bantuan

e.

Personal Hygene Mandi Gosok Gigi Ganti Pakaian : ibu mengatakan sudah mandi : ibu mengatakan sudah gosok gigi : ibu mengatakn sudah ganti pakaian :: ibu mengatakan sudah mulai

f. g.

Hubungan Seksual Riwayat Pemberian ASI

memberikan ASI pada anaknya h. Kebutuhan Psikologi :

Ibu dan keluarga bahagia atas kelahiran bayinya. Keluarga ikut membantu dalam mengurus bayinya. Kepercayaan adat dan istiadat : tidak ada Pengambilan keputusan : suami

B. DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum : baik b. Kesadaran c. Emosi : composmentis : stabil

6

d. Tanda-tanda vital e. Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu axilla : 120/80 mmHg : 82 x/menit : 20x/menit : 36,5 C

Pemeriksaan Khusus 1) Kepala : rambut bersih, distribusi merata, ketombe ( - ), benjolan atau lesi ( 2) Muka 3) Mata 4) Mulut : tidak adema, tidak pucat. : konjungtiva tidak pucat dan sclera tidak ikterus. : bersih, gusi tidak berdarah, tidak ada caries, tidak ada lubang gigi. 5) Leher : pembesaran kelenjar limfe ( - ), pembesaran kelenjar tiroid ( - ), pembendungan vena jugularis ( - ). 6) Payudara : bentuk simetris, putting menonjol dan tidak ada lesi/benjolan, colustrum ( + ), nyeri tekan ( - ), tidak ada retraksi/dimpling. 7) Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, kontraksi baik, kandung kemih kosong, TFU 2 jari dibawah pusat. 8) Genetalia : Pengeluaran lochea rubra (warna merah), konsistensi cair, perdarahan 50 cc Keadaan Vulva : Pembengkakan ( - ), Varises ( - ), memar ( - ), hematome ( - ). Perineum : Oedema ( - ), tidak ada jaitan )

9) Ektremitas Atas Bawah : Oedema ( - ), kuku tidak pucat : Oedema ( - ), Varises ( - ), kemerahan pada betis ( - ), nyeri tekan ( - ), kuku tidak pucat 7

II. INTERPRETASI DATA DASAR 1. Diagnosa : P3 A0 H3 dengan post partum normal hari pertama Dasar : Subyektif : - Ibu mengatakan ini adalah kelahiran yang ketiga.

Ibu mengatakan anak pertama umur 13 tahun dan anak kedua umur 9 tahun.

-

Ibu mengatakan masih merasa lelah setelah melahirkan.

Obyektif

: - K/U Ibu baik TD : 120/80 mmHg N : 82x/menit S : 36,5 C R : 20x/menit

- TFU : 2 jari di bawah pusat - Kontraksi : baik

- Perdarahan : 50 cc 2. Masalah 3. Kebutuhan : tidak ada : menjelaskan tentang fisiologis masa nifas

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Tidak Ada

IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA Mandiri Kolaborasi Rujukan : tidak ada : tidak ada : tidak ada

V. RENCANA ASUHAN SECARA MENYELURUH 1. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaa. 2. Jelaskan pada ibu mengenai keluhan yang dirasakan. 3. Jelaskan pada ibu mengenai kebutuhan masa nifas. 4. Jelaskan pada ibutentang perawatan bayi dan tali pusat.

8

5. Jelaskan tentang pemberian ASI eksklusuif. 6. Jelaskan tanda-tanda bahaya ibu nifas. 7. Mengajurkan ibu untuk mobilisasi. 8. Jelaskan tentang mengkonsumsi obat yang diberikan sesuai anjuran. 9. Anjurkan kunjungan/periksa.

VI. PELAKSANAAN 1. Menjelaskan pada ibu bahwa hasil pemeriksaan baik, keadaan ibu sehat dengan TD : 120/80 mmHg, Nadi : 82x/menit, Suhu : 36,5 C, R : 20x/menit, dan kontraksi baik. 2. Menjelaskan ibu bahwa perut mules adalah proses yang alami karena adanya pergerakan alat kandungan untuk kembali ke bentuk semula sewaktu belum hamil, jadi hal yang wajar, itu pertanda kontraksinya baik, rasa lelah setelah melahirkan juga hal yang wajar. 3. Menjelaskan mengenai kebutuhan masa nifas : Mengnjurkan ibu agar tetap menjaga kebersihan daerah kelamin dengan cara membersihkan dengan sabun, dan air bersih depan ke belakang, dibersihkan tiap kali BAB dan BAK dan mengganti pembalut 2 X 1 hari. Menganjurkan ibu untuk makan minum yang cukup untuk mengembalikan tenaga ibu, seperti banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi (nasi, sayur, tahu, tempe, ikan, susu dan lain-lain). Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan, menyarankan untuk ikut beristrahat saat bayinya sedang tidur. 4. Menjelaskan pada ibu peratan bayi dan tali pusatnya : Menjelaskan kehangatan bayinya dengan menunda memandikan bayinya sekurang-kurangnya 6 jam setelah lahir, selimuti bayi dengan kain hangat dan jangan meletakkan bayi ditempat dingin dan tanpa alas, memakaikan topi.

9

-

Menjaga tali pusat agar tetap kering dan bersih, tanpa memberikan apapun atau ramuan pada tali pusatnya.

5. Menjelaskan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan untuk bayinya ,karena dalam ASI terkandung bahan-bahan makanan yang dibutuhkan bayi serta mengandung antibody untuk daya tahan tubuh bayi, selain itu ASI tidak membutuhkan biaya dan meningkatkan kasih saying ibu dan bayinya. 6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada masa nifas yaitu bengkak pada muka, ekstremitas seluruh tubuh, pusing yang berlebihan, mata berkunang-kunang, abses pada payudara, keluar banyak darah dijalan lahir. 7. Menganjurkan ibu mobilisasi seperti jalan-jalan sekitar ruangan, agar uterus berkontraksi dengan baik. 8. Menjelaskan pada ibu untuk minum obat yang telah diberikan secara teratur sesuai dengan yang dianjurkan. 9. Menganjurkan dan meminta ibu dating kunjungan 6 hari lagi yaitu pada tanggal 30 Januari 2012 atau jika ada keluhan.

VII.EVALUASI 1. Keadaan ibu baik dan juga bayi baik. 2. Ibu dapat mengerti mengenai penjelasan keluhan yang dirasakan. 3. Ibu mengerti tentang penjelasan kebutuhan selama masa nifas 4. Ibu mengerti cara perawatan bayi dan tali pusatnya yang diberikan 5. Ibu dapat mengerti tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. 6. Ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya persalinan dan bila menemukan akan segera dating ke bidan. 7. Ibu bersedia dan sudah melakukan mobilisasi. 8. Ibu bersedia dan mau untuk minum obat yang diberikan sesuai anjuran. 9. Ibu bersedia untuk periksa 6 hari lagi atau jika ada keluhan.

10

BAB 1V PEMBAHASAN

Kehamilan adalah suatu proses kehamilan yang akan terjadi apabila 4 aspek penting terpenuhi yaitu adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Dari proses tersebut banyak terjadi perubahan baik anatomi, fisiologis dan psikologis pada ibu. Perubahan pada tubuh ibu diantaranya perubahan pada kulit, perubahan kardiovaskular, perubahan pada sistem pencernaan, perubahan pada sistem perkemihan, perubahan pada paru, perubahan pada payudara, pada vagina, dan serviks, pada keadaan psikologis dan lainnya. Selain banyak terjadi perubahan baik fisik, maupun psikologis, ibu juga mengalami ketidaknyamanan yang terjadi pada waktu hamil. Pemeriksaan antenatal care secara teratur adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujuhkan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Berdasarkan kasus yang diambil dapat diambil kesimpulan bahwa : Sesuai dengan riwayat pasien dan hasil pengumpulan data pada Ny.I usia 22 tahun, didapatkan diagnosa G1P0A0H0 usia kehamilan 13 minggu dengan ANC fisiologis, tidak ditemukan adanya masalah yang serius pada kehamilan sekarang. Pada kasus ini tidak tampak adanya perbedaan antara praktek atau kenyataan dengan teori, yaitu pada teori didapatkan usia kehamilan 12 minggu tinggi fundus uteri diatas simfisis dan pada kenyataannya terdapat kesamaan yaitu pada pemeriksaan Ny.I usia kehamilan 13 minggu tinggi fundus uteri 3 jr di atas simfisis. Adapun praktek atau langkah kerja yang kami lakukan di Puskesmas Gunung Sari sesuai dengan ceklis/teori yang kami dapatkan di pendidikan.

11

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Dan uraian kasus dapat kami sampaikan: Proses pemeniksaan ANC pada ibu hamil sangat penting dilakukan agar mengetahui diagnosa atau masalah yang terjadi pada pasien. Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.I usia 22 tahun yang dilakukan pada tanggal 26 Juli 2011 di Posyandu desa Sesela Cengok, Gunung Sari, dapat diambil keputusan bahwa : Pada pengkajian data didapatkan Ny.I hamil anak pertama dan tidak pernah abortus. Didapatkan diagnosa G1P0A0H0, usia kehamilan 13 minggu dengan ANC normal.

B. Saran 1. Kami mengharapkan kepada pihak Puskesman Gunung Sari untuk terus meningkatkan mutu pelayanan, khususnya pada pemeriksaan ANC pada ibu hamil. 2. Kami mengharapkan kepada pembimbing untuk mempertahankan dan meningkatkan bimbingan kepada para mahasiswa yang melaksanakan praktek untuk dapat menerapkan teori yang telah diperoleh dari institusnya masing-masing sehingga dapat mengasah keterampilannya dalam pemeriksaan ANC pada ibu hamil. 3. Bagi mahasiswa diharapkan dapat menjelakan tujuan dan manfaat dan pemeriksaan ANC pada ibu hamil ini.

12

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F.G., Mac.Donald, P.C., Gant, N.F., Obstetri Williams Jakarta: EGC, 1995 Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dalam Kontek Keluarga. Jakarta : Depkes RI. Helen Varney. 2002. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta ; EGC Wiknjosastro, Hanifah, dkk. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

13