TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS...

74
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Astri Maharani NIM B11 124 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

SENAM NIFAS DI RSUD KARANGANYAR

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Astri Maharani

NIM B11 124

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang

Senam Nifas di RSUD Karanganyar tahun 2014”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari S.S.T, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta

3. Ibu Dheny Rohmatika S.SiT, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. dr. Mariyadi, selaku Direktur RSUD Karanganyar, yang telah bersedia

memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh Dosen dan Staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

v

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2014

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Astri Maharani

B11 124

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

SENAM NIFAS DI RSUD KARANGANYAR

TAHUN 2014

xiv + 58 halaman + 24 lampiran + 5 tabel + 14 gambar

ABSTRAK

Latar belakang : Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami

perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama

dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan

menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu

setelah melahirkan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD

Karanganyar pada tanggal 16 Oktober 2013 terhadap 7 ibu nifas tentang senam

nifas didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di

RSUD Karanganyar masih kurang.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di

RSUD Karanganyar pada tingkat baik, cukup, dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi

penelitian di RSUD Karanganyar pada tanggal 7-15 Mei 2014. Jumlah sampel

sebanyak 32 ibu nifas, dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel

Accidental Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji

validitas dan reliabilitasnya, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan

analisis univariate yang menghasilkan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di RSUD

Karanganyar dengan pengetahuan baik sebanyak 3 responden (9,4%),

pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (75%) dan pengetahuan kurang

sebanyak 5 responden (15,6%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di RSUD

Karanganyar sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 24 responden

(75%). Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan informasi.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, ibu nifas, senam nifas.

Kepustakaan : 21 literatur (tahun 2006 – 2013)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

© “ Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. (Filipi 4:13)

© “sesungguhnya, Allah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku”. (Mazmur 54:4)

© Tidak satupun di dunia ini yang bisa didapat dengan mudah . kerja keras

dan doa adalah cara untuk mempermudahnya .

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah

ini penulis persembahkan kepada :

§ Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

§ Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberi doa,

dukungan, serta kasih sayang tulus tiada henti

selama ini.

§ Kakak-kakakku tercinta yang telah memberi doa

dan dukungan kepadaku.

§ Sahabat-sahabatku dikelas 3C dan teman-teman

angkatan 2010 yang telah bersama-sama

merasakan suka duka dalam meraih impian dan

cita-cita.

§ Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan

satu per satu.

§ Almamaterku tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

viii

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURICULUM VITAE ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian............................................................................. 5

F. Sistematika Penelitian ........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................................... 8

1. Pengetahuan .................................................................................. 8

2. Masa Nifas..................................................................................... 14

3. Senam Nifas .................................................................................. 22

B. Kerangka Teori .................................................................................. 38

C. Kerangka Konsep .............................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 40

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

x

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 41

D. Variabel Penelitian ............................................................................. 42

E. Definisi Operasional .......................................................................... 42

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 43

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 47

H. Metode Pengolahan Dan Analisa Data .............................................. 48

I. Etika Penelitian .................................................................................. 50

J. Jadwal Penelitian ............................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian................................................. 52

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 53

C. Pembahasan........................................................................................ 54

D. Keterbatasan ....................................................................................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 57

B. Saran .................................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kunjungan Masa Nifas..................................................................... 16

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 43

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner ........................................................................... 44

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ............................................................... 53

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Senam Nifas di RSUD

Karanganyar..................................................................................... 53

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Senam Kaki ................................................................................ 25

Gambar 2.2 Senam Tranversus ...................................................................... 27

Gambar 2.3 Senam Mengangkat Panggul ...................................................... 29

Gambar 2.4 Senam Stabilitas Batang Tubuh ................................................. 30

Gambar 2.5 Senam Stabilitas Batang Tubuh-Menaikkan Lutut .................... 31

Gambar 2.6 Abduksi Paha Dalam Posisi Miring ........................................... 31

Gambar 2.7 Memutar Lutut Ke Arah Luar Sambil Mempertahankan Tetap

Diam ........................................................................................... 32

Gambar 2.8 Mengencangkan Satu Kaki Sambil Mempertahankan Panggul

Dan Punggung Tetap Diam ........................................................ 33

Gambar 2.9 Posisi Miring Yang Nyaman ...................................................... 34

Gambar 2.10 Berbaring Telungkup Dengan Bantal Di Bawah

Pinggang ..................................................................................... 34

Gambar 2.11 Posisi Penyokongan Ketika Batuk, Pada Seksio Sesaria ........... 35

Gambar 2.12 Dua Senam Yang Tidak Boleh Dilakukan ................................. 37

Gambar 2.13 Kerangka Teori ........................................................................... 38

Gambar 2.14 Kerangka Konsep ....................................................................... 39

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Kepada RSUD

Karanganyar

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Dari Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik

Lampiran 4. Surat Rekomendasi Research Dari Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Dari RSUD Karanganyar

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Kepada RSUD

Kota Surakarta

Lampiran 7. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Dari

RSUD Kota Surakarta

Lampiran 8. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Kepada RSUD

Karanganyar

Lampiran 9. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Dari Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik

Lampiran 10. Surat Rekomendasi Research Dari Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

Lampiran 11. Surat Balasan Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Dari RSUD

Karanganyar

Lampiran 12. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 13. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 14. Kuesioner Penelitian

Lampiran 15. Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian

Lampiran 16. Tabulasi Data Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 17. Hasil Uji Validitas

Lampiran 18. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 19. Tabulasi Data Hasil Penelitian

Lampiran 20. Perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

xiv

Lampiran 21. Perhitungan Skor Prosentase

Lampiran 22. Tabel nilai r Product Moment

Lampiran 23. Lembar Konsultasi Proposal Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 24. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi

dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per 100.000

kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global Millenium Development

Goals (MDGs) pada tahun 2015 diharapkan angka kematian Ibu menurun

sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal

itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian

Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2009 : 1).

Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat

persalinan dan segera setelah persalinan. Penyebab langsung kematian ibu

adalah perdarahan (28%), eklamsia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab

tidak langsung kematian ibu antara lain Kurang Energi Kronis/ KEK pada

kehamilan (37%), dan anemia pada kehamilan (40%) (Depkes RI, 2009:2).

Sedangkan Hasil Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2012

menunjukkan tingkat kematian ibu meningkat tajam dibanding survei yang

dilakukan pada tahun 2007 silam. Survei menemukan terdapat kematian

ibu melahirkan sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal, pada

survei 2007 angka kematian ibu hanya 228 kematian per 100.000

kelahiran hidup (Menkokesra, 2013).

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

2

Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan

selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi

secara perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil

(Maritalia, 2012 : 11).

Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami

perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang

senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan

normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik

dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak

bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah

beberapa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk

semula ( Suherni dkk, 2009 : 105).

Senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah

persalinan, setelah keadaan ibu normal (pulih kembali). Senam nifas

merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan

keadaan ibu secara fisiologis maupun psikologis (Marmi, 2012 : 148).

Keuntungan dalam melakukan senam nifas, antara lain

memberikan rasa enak badan, turunnya berat badan, berkurangnya stres,

berkurangnya warna pucat dan depresi yang mungkin terjadi setelah

melahirkan, berkurangnya masalah tidur karena dapat dibugarkan kembali

dengan senam (Maryunani dan Sukaryati, 2011 : 91).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Karanganyar yang

dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2013 didapatkan data jumlah ibu

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

3

nifas bulan Januari-September 2013 sebanyak 983 ibu nifas. Setelah

penulis melakukan wawancara terhadap 7 ibu nifas tentang senam nifas di

Bangsal Kenanga didapatkan hasil 2 ibu nifas cukup mengetahui tentang

senam nifas dan 5 ibu nifas kurang mengetahui tentang senam nifas.

Berdasarkan studi pendahuluan di atas dan masih kurangnya

informasi serta pengetahuan ibu nifas tentang pentingnya senam nifas,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas tentang Senam Nifas di RSUD Karanganyar”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat

merumuskan “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Senam

Nifas di RSUD Karanganyar?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas

di RSUD Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam

nifas di RSUD Karanganyar pada tingkat pengetahuan baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam

nifas di RSUD Karanganyar pada tingkat pengetahuan cukup.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

4

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam

nifas di RSUD Karanganyar pada tingkat pengetahuan kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Dapat menambah informasi dan masukan bagi ilmu pengetahuan

khususnya tentang senam nifas.

2. Bagi penulis

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari

perkuliahan dan dapat menambah wawasan, pengalaman serta

pengetahuan peneliti dalam suatu penelitian terutama tentang senam

nifas.

3. Bagi Institusi

a. RSUD Karanganyar

Memberi data bagi lembaga pelayanan kesehatan mengenai tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas sekaligus menambah

wawasan dan pengetahuan bagi ibu nifas tentang senam nifas.

b. Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan

dalam memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca

secara keseluruhan dan penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil keaslian dari :

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

5

1. Enggari Kurnia Ningrum (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan

Ibu Nifas Hari 1-6 tentang Senam Nifas di RSUD Pandan Arang

Boyolali”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif dan menggunakan metode penelitian cross sectional. Alat/

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan accidental

sampling yaitu 40 responden. Waktu penelitian dilakukan pada bulan

Maret-April 2013. Hasil penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan

responden dalam kategori baik 8 ibu nifas (20%), cukup 26 ibu nifas

(65%), kurang 6 ibu nifas (15%). Kesimpulan dalam penelitian ini

didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas hari 1-6 tentang

senam nifas di RSUD Pandan Arang Boyolali dalam kategori cukup

dengan prosentasi paling banyak.

2. Fathimah Wahyu Nur Listriana (2011), dengan judul “Gambaran

Pengetahuan Ibu Post Partum Usia 21-35 Tahun Tentang Senam Nifas

Di Bangsal Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan

metode penelitian cross sectional. Alat/ instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel

penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu 32 responden.

Hasil penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan responden dalam

kategori baik 23 ibu nifas (71,9%), cukup 6 ibu nifas (18,8%), kurang

3 ibu nifas (9,4%). Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan hasil

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

6

bahwa gambaran pengetahuan ibu post partum usia 21-35 tahun

tentang senam nifas di bangsal mawar I RSUD Dr. Moewardi

Surakarta dalam kategori baik dengan prosentasi paling banyak.

Persamaan keaslian dengan penelitian ini adalah jenis penelitiannya

yaitu diskriptif kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan metode

accidental sampling dan analisa data dengan univariat. Sedangkan

perbedaan keaslian dengan penelitian ini adalah pada judul, lokasi,

waktu, populasi dan sampel.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti

yaitu pengetahuan, ibu nifas, senam nifas, serta kerangka teori

dan kerangka konsep.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik

pemgambilan sampel, variabel penelitian, definisi operasional,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, metode

pengolahan data dan analisa data, etika penelitian serta jadwal

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum tempat penelitian,

hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan

penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

1) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tau dan ini setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra pada manusia yaitu

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2007 : 143).

2) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tau dari manusia yang

sekedar menjawab petanyaan “what”, misalnya apa air, apa

manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010 : 1).

b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007 : 144-147), ada 6 tingkat pengetahuan

yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Tahu (know) merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

9

2) Memahami (comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

sebenarnya.

4) Analisis (analysys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih

dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

5) Sintesa (syintesis)

Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri

atau menggunakan kriteria yang telah ada.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

10

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010 : 10-19), ada beberapa cara untuk

memperoleh pengetahuan yaitu :

1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

a) Cara coba-salah (Trial and Error)

Cara coba-salah ini dilakukan dengan menggunakan

beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan

apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat

terpecahkan.

b) Cara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat yang baik formal maupun informal,

para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain

sebagainya. Pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan

pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa

atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau

ilmuwan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

11

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang

lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya cara

menghukum anak dengan dijewer telinganya atau dicubit,

sampai sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran,

bahwa hukuman adalah merupakan metode (meskipun

bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. Pemberian

hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut

oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam

konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini

harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama

yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut

rasional atau tidak.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

12

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui

proses penalaran atau berpikir. Kebenaran ini diperoleh

seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau

bisikan hati saja.

h) Malalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan-perkembangan kebudayaan

umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari

sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, dalam

memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi

maupun deduksi.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang

bersifat umum.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan-

pertanyaan umum ke khusus.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

13

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah atau metode penelitian (research

metodology).

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Wawan dan Dewi (2010 : 16-18), faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah :

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

c) Umur

Usia dalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

14

2) Faktor eksternal

a) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

e. Pengukuran pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013 : 72-73), cara pengukuran pengetahuan

dapat diketahui dengan 3 kriteria, yaitu:

Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

Kurang: Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

2. Nifas

a. Pengertian

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,

plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali

organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih

6 minggu (Saleha, 2009 : 4).

Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium adalah

masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas

dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

15

pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan,

yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya

berkaitan saat melahirkan (Suherni dkk, 2009 : 1).

b. Tahapan Masa Nifas

Menurut Maritalia (2012 : 12), masa nifas dibagi menjadi tiga

tahapan, yaitu:

1) Puerperium dini

Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri

dan berjalan-jalan.

2) Puerperium Intermedial

Suatu masa pemulihan dimana organ-organ reproduksi secara

berangsur- angsur akan kembali ke keadaan sebelum hamil.

3) Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam

keadaan sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau

waktu persalinan mengalami komplikasi.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

16

c. Kunjungan Masa Nifas

Paling sedikit empat kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk

menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi, mencegah, mendeteksi,

dan menangani masalah yang terjadi. Kunjungan masa nifas antara

lain :

Tabel 2.1

Kunjungan Masa Nifas

Kunjungan Waktu Asuhan

I 6-8 jam

post

partum

1) Mencegah perdarahan masa nifas

oleh karena atonia uteri.

2) Mendeteksi dan perawatan

penyebab lain perdarahan serta

melakukan rujukan bila

perdarahan berlanjut.

3) Memberikan konseling pada ibu

dan keluarga tentang cara

mencegah perdarahan yang

disebabkan oleh atonia uteri.

4) Pemberian ASI awal.

5) Mengajarkan cara mempererat

hubungan antara ibu dan bayi

baru lahir.

6) Menjaga bayi tetap sehat melalui

pencegahan hipotermi.

7) Setelah bidan melakukan

pertolongan persalinan, bidan

harus menjaga ibu dan bayi untuk

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

17

2 jam pertama setelah kelahiran

atau sampai keadaan ibu dan bayi

baru lahir dalam keadaan baik.

II 6 hari

post

partum

1) Memastikan involusi uterus

berjalan dengan normal, uterus

berkontraksi dengan baik, tinggi

fundus uteri di bawah umbilikus,

tidak ada perdarahan abnormal.

2) Menilai adanya tanda-tanda

demam, infeksi dan perdarahan.

3) Memastikan ibu mendapat

istirahat yang cukup.

4) Memastikan ibu mendapat

makanan yang bergizi dan cukup

cairan.

5) Memastikan ibu menyusui dengan

baik dan benar serta tidak ada

tanda-tanda kesulitan menyusui.

6) Memberikan konseling tentang

perawatan bayi baru lahir.

III 2

minggu

post

partum

Asuhan pada 2 minggu post partum

sama dengan asuhan yang diberikan

pada kunjungan 6 hari post partum.

IV 6

minggu

post

partum

1) Menanyakan penyulit-penyulit

yang dialami ibu selama masa

nifas.

2) Memberikan konseling KB secara

dini.

Sumber : Yanti dan Sundawati (2011 : 3-4)

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

18

d. Perubahan Fisiologi Masa Nifas

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas adalah sebagai

berikut :

1) Perubahan sistem reproduksi

a) Involusi uterus

Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu

proses dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil

dengan bobot hanya 60 gram (Marmi, 2012 : 85).

b) Serviks

Segera setelah melahirkan, servik menjadi lembek, kendor,

terkulai dan berbentuk seperti corong. Warna serviks merah

kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah. Segera

setelah bayi dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat

masuk 2-3 jari dan setelah 1 minggu hanya 1 jari saja yang

dapat masuk (Yanti dan Sundawati, 2011: 57).

c) Lokia

Menurut Saleha (2009 : 55-56), lokia adalah cairan sekret

yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa

nifas. Berikut beberapa jenis lokia pada masa wanita pada

masa nifas :

(1) Lokia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi

darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel

desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekonium selama

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

19

2 hari pascapersalinan. Lokia ini yang akan keluar

selama dua sampai 3 hari postpartum.

(2) Lokia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah

dan lendir yang keluar pada hari ke-3 sampai ke-7

pascapersalinan.

(3) Lokia serosa berbentuk serum dan berwarna merah

jambu kemudian menjadi kuning. Cairan ini tidak

berdarah lagi pada hari ke-7 sampai hari ke-14

pascapersalinan.

(4) Lokia alba adalah lokia yang terakhir. Dimulai dari hari

ke-14 kemudian makin lama makin sedikit hingga sama

sekali berhenti sampai satu atau dua minggu berikutnya.

Bentuknya seperti cairan putih berbentuk krim serta

terdiri atas leukosit dan sel-sel desidua.

d) Endometrium

Perubahan pada endometrium adalah timbulnya trombosis,

degenerasi, dan nekrosis di tempat implantasi plasenta

(Saleha, 2009 : 56).

e) Vulva, Vagina dan Perineum

Selama proses persalinan vulva dan vagina mengalami

penekanan serta peregangan, setelah beberapa hari

persalinan kedua organ ini kembali dalam keadaan kendor.

Ukuran vagina akan lebih besar dibandingkan keadaan saat

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

20

sebelum persalinan pertama. Perubahan pada perineum

pasca melahirkan terjadi pada saat perineum mengalami

robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan

maupun episotomi dengan indikasi tertentu

(Yanti dan Sundawati, 2011 : 58).

2) Perubahan sistem pencernaan

Setelah kelahiran plasenta, terjadi penurunan produksi

progesteron sehingga menyebabkan nyeri ulu hati dan

konstipasi, terutama dalam beberapa hari pertama. Ini terjadi

karena inaktivitas motilitas usus akibat kurangnya

keseimbangan cairan selama persalinan dan adanya refleks

hambatan defekasi karena adanya nyeri pada perinieum akibat

luka episiotomi (Bahiyatun, 2009 : 61).

3) Perubahan sistem perkemihan

Diuresis dapat terjadi setelah 2-3 hari postpartum. Diuresis

terjadi karena saluran urinaria mengalami dilatasi. Kondisi ini

akan kembali normal setelah 4 minggu postpartum. Pada awal

postpartum, kandung kemih mengalami oedema, kongesti, dan

hipotonik. Ini disebabkan adanya overdistensi pada saat kala

dua persalinan dan pengeluaran urine yang tertahan selama

proses persalinan. Sumbatan pada uretra disebabkan adanya

trauma saat persalinan berlangsung dan trauma ini dapat

berkurang setelah 24 jam postpartum (Bahiyatun, 2009 : 61).

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

21

4) Perubahan sistem muskuloskeletal

Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada umur kehamilan

semakin bertambah. Adaptasi muskuloskeletal ini mencakup :

peningkatan berat badan, bergesernya pusat akibat pembesaran

rahim, relaksasi dan mobilisasi. Pada post partum sistem

muskuloskeletal akan berangsur-angsur pulih kembali.

Ambulasi dini dilakukan segera setelah melahirkan, untuk

membantu mencegah komplikasi dan mempercepat involusi

uteri (Yanti dan Sundawati, 2011 : 62).

5) Perubahan sistem endokrin

Saat plasenta terlepas dari dinding uterus, kadar HCG dan HPL

(Human Placental Lactogen) secara berangsur turun dan

normal kembali setelah 7 hari postpartum. HCG tidak terdapat

dalam urine ibu setelah 2 hari postpartum. HPL tidak lagi

terdapat dalam plasma (Bahiyatun, 2009 : 61).

6) Perubahan sistem kardiovaskulair

Curah jantung meningkat selama persalinan dan berlangsung

sampai kala tiga ketika volume darah uterus dikeluarkan.

Penurunan terjadi pada beberapa hari pertama postpartum dan

akan kembali normal pada akhir minggu ke-3 postpartum

(Bahiyatun, 2009 : 61-62).

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

22

7) Perubahan sistem hematologi

Peningkatan sel darah putih berkisar antara 25.000-30.000 yang

merupakan manifestasi adanya infeksi pada persalinan lama.

Pada 2-3 hari post partum, konsentrasi hematokrit menurun

sekitar 2% atau lebih. Total kehilangan darah pada saat

persalinan dan nifas kira-kira 700-1500 ml (200-500 ml hilang

pada saat persalinan, 500-800 hilang pada minggu pertama

postpartum, dan 500 ml hilang pada saat masa nifas)

(Bahiyatun, 2009 : 62).

8) Perubahan tanda vital

Tekanan darah harus dalam keadaan stabil. Suhu turun secara

perlahan, dan stabil pada 24 jam postpartum. Nadi menjadi

normal setelah persalinan (Bahiyatun, 2009 : 62).

3. Senam Nifas

a. Pengertian

Senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah

persalinan, setelah keadaan ibu normal (pulih kembali). Senam

nifas merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi

tubuh ibu dan keadaan ibu secara fisiologis maupun psikologis

(Marmi, 2012 : 148).

Senam nifas merupakan sederetan gerakan-gerakan tubuh yang

dilakukan setelah melahirkan bayi, guna memulihkan dan

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

23

memepertahankan tonus otot, khususnya yang berkaitan dengan

kehamilan dan persalinan (Maryunani dan Sukaryati, 2011 : 92).

b. Tujuan senam nifas

Tujuan dilakukannya senam nifas pada ibu setelah melahirkan

menurut Suherni, dkk (2009 : 106) adalah:

1) Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu.

2) Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat

kandungan.

3) Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot

panggul, perut, dan perinium terutama otot yang berkaitan

dengan kehamilan dan persalinan.

4) Memperlancar pengeluaran lochea.

5) Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah

melahirkan.

6) Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan

dan persalinan.

7) Meminimalisasi timbulnya kelainan dan komplikasi nifas,

misalnya emboli, trombosis dan lain-lain.

c. Manfaat senam nifas

Menurut ( Yanti dan Sundawati, 2011 : 86), manfaat senam nifas

antara lain:

1) Membantu sirkulasi peredaran darah.

2) Memperbaiki sikap tubuh dan punggung pasca persalinan.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

24

3) Memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen.

4) Memperbaiki dan memperkuat otot panggul.

5) Membantu ibu lebih rilaks dan segar pasca melahirkan.

d. Macam-macam senam nifas

1) Senam pascanatal setelah persalinan normal

a) Senam sirkulasi

Senam ini harus dilakukan sesering mungkin setelah

persalinan. Senam ini bertujuan untuk mempertahankan dan

meningkatkan sirkulasi ibu pada masa pascapartus segera

ketika ia mungkin berisiko mengalami trombosis vena atau

komplikasi sirkulasi lain. Senam dapat dilakukan ditempat

tidur beberapa kali setiap bangun tidur dan harus

dilanjutkan sampai ibu mampu mobilisasi total dan tidak

ada oedema pergelangan kaki ( Brayshaw, 2008 : 105).

(1) Senam kaki

Duduk atau berbaring dengan posisi lutut lurus. Tekuk

lalu regangkan secara perlahan sedikitnya 12 kali.

Pertahankan posisi lutut dan paha, putar kedua

pergelangan sebesar mungkin putarannya, sedikitnya 12

kali untuk satu arah (Brayshaw, 2008 : 106).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

25

Gambar 2.1 Senam kaki

(2) Mengencangkan kaki

Duduk atau berbaring dengan kaki lurus. Tarik kedua

kaki ke atas pada pergelangan kaki dan tekankan bagian

belakang lutut ketempat tidur. Tahan posisi ini dalam

hitungan lima, bernafaslah secara normal, lalu relaks

(Brayshaw, 2008 : 106).

(3) Napas dalam

Pernapasan diafragma membantu mengembalikan aliran

vena melalui kerja pemompaan diafragma pada vena

kava inferior dan harus diulangi beberapa kali sehari

sampai ibu dapat mobilisasi. Dalam posisi apapun, tarik

napas dalam sebanyak 3 atau 4 kali (tidak boleh lebih)

untuk memungkinkan ventilasi penuh paru-paru

(Brayshaw, 2008 : 106).

b) Senam dasar panggul

Senam dasar panggul menguatkan otot dasar panggul

pascapartus, tujuannya mengembalikan fungsi penuhnya

sesegera mungkin dan membantu mencegah masalah atau

prolaps urine jangka panjang. Namun, kontraksi dan

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

26

relaksasi otot-otot ini juga membantu meredakan

ketidaknyamanan pada perineum, rasa ini mungkin timbul

akibat persalinan, dan tujuan pemulihan dengan

meningkatkan sirkulasi lokal dan mengurangi edema

(Brayshaw, 2008 : 106).

Menurut Brayshaw (2008 : 107), latihan senam dasar

panggul dengan cara :

(1) Mengencangkan anus seperti menahan defekasi,

kerutkan uretra dan vagina juga seperti menahan

berkemih, kemudian lepaskan ketiganya. Tahan dengan

kuat selama mungkin sampai 10 detik, bernapas secara

normal. Rileks dan istirahat selama tiga detik. Ulangi

dengan perlahan sebanyak mungkin sampai maksimum

10 kali.

(2) Ulangi senam dengan mengencangkan dan

mengendurkan, gerakan lebih cepat sampai 10 kali

tanpa menahan kontraksi. Jumlah pengulangan akan

bertambah secara bertahap bila ibu hanya menyanggupi

beberapa kali melakukan senam ini pada awalnya,

namun ibu perlu diberi tahu bahwa hal ini normal.

c) Senam abdomen

Seluruh otot abdomen memerlukan latihan untuk mencapai

panjang dan kekuatan semula, terutama otot yang penting

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

27

untuk menjaga kestabilan panggul ialah tranversus. Latihan

tranversus dapat dimulai kapanpun ibu merasa mampu dan

harus dilakukan sering sambil ibu melakukan aktivitasnya

bersama bayi (Brayshaw, 2008 : 108).

(1) Senam tranversus

Berbaring dan kedua lutut ditekuk dan kaki datar

menampak di tempat tidur. Letakkan kedua tangan di

abdomen bawah di depan paha. Tarik napas dan pada

saat akhir hembuskan napas, kencangkan bagian bawah

abdomen dibawah umbilikus dan tahan dalam hitungan

10, lanjutkan dengan bernapas normal. Ulangi sampai

10 kali (Brayshaw, 2008 : 108).

Gambar 2.2 Senam tranversus

(2) Senam dasar panggul dan tranversus

Kerja otot dasar panggul dan tranversus akan

bertambah dengan mengombinasikan kedua latihan

tersebut. Aktivasi bersama ini terutama bermanfaat

pada masa pascanatal khususnya bila gerakan otot dasar

panggul sulit dimulai. Caranya ibu dapat

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

28

mengontraksikan tranversus terlebih dahulu lalu otot

dasar panggul atau sebaliknya. Penting untuk

menggunakan kontraksi kombinasi ini secara fungsional

selama melakukan aktivitas untuk melindungi sendi

panggul dan tulang belakang (Brayshaw, 2008 : 109).

(3) Mengangkat panggul

Senam mengangkat panggul dapat dilakukan pada awal

pascapartum, dan khususnya bermanfaat bila ibu

memiliki riwayat nyeri punggung postural. Senam ini

dilakukan dengan cara berbaring terlentang dan kedua

lutut ditekuk dan kaki ditapakkan ke lantai, kencangkan

otot-otot abdomen, kencangkan juga otot panggul dan

tekan sedikit area belakang ke lantai. Tahan posisi ini

sampai hitungan kelima, lalu bernapas dengan irama

normal, kemudian relaks seperti biasa. Ulangi gerakan

ini 5 kali, tingkatkan hingga pengulangan mencapai

hitungan 10 kali atau lebih pada minggu-minggu

selanjutnya. Ulangi latihan dengan lebih berirama

(pelvic rocking), untuk membantu meredakan kekakuan

yang timbul akibat pengaruh postural atau nyeri

punggung yang mungkin timbul setelah persalinan

(Brayshaw, 2008 : 109).

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

29

Gambar 2.3 Senam mengangkat panggul

d) Senam stabilitas batang tubuh

Menurut Brayshaw (2008, 111-113), untuk memicu

tranversus demi menstabilkan panggul sambil

menggerakan tungkai bawah, senam berikut mulai dapat

dilakukan kira-kira 5-10 hari setelah persalinan normal bila

tidak ada masalah muskuloskeletal panggul.

(1) Dengan posisi duduk dan kaki datar di atas lantai serta

tangan di atas otot abdomen bawah, tarik otot dasar

panggul dan tranversus serta naikkan satu lutut

sehingga kaki beberapa inci di atas lantai. Tahan selama

lima detik dengan bagian panggul dan tulang belakang

tetap pada posisinya. Ulangi sebanyak lima kali gerakan

untuk setiap kaki. Secara bertahap tingkatkan

pengulangan, sehingga ibu mampu menahan gerakan

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

30

tersebut di atas, sampai 10 detik dan ulangi sebanyak 10

kali.

Gambar 2.4 Senam stabilitas batang tubuh

(2) Dengan posisi berbaring miring, tekuk kedua lutut ke

arah atas-depan, tarik otot tranversus dan dasar

panggul serta angkat lutut atas, dengan cara memutar

paha ke arah luar, sementara tumit tetap saling

berdekatan. Tahan selama lima detik, pastikan bahwa

posisi panggul atau tulang belakang tidak turut berotasi.

Ulangi 5 kali untuk masing-masing kaki. Secara

bertahap tingkatkan penahanan gerakan tersebut sampai

10 detik dan ulangi sebanyak 10 kali.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

31

Gambar 2.5 Senam stabilitas batang tubuh-menaikkan

lutut

(3) Dalam posisi berbaring miring dan lutut kaki yang

bawah di tekuk kearah belakang, tarik abdomen bagian

bawah dan naikkan kaki yang atas ke arah atap sejajar

dengan tubuh. Tahan gerakan ini selama 5 detik, namun

tetap pastikan agar posisi punggung dan panggul tidak

berotasi. Ulangi selama 5 kali pada masing-masing

kaki. Secara perlahan tingkatkan kemampuan menahan

gerakan tersebut sampai 10 detik dan ulangi gerakan

sebanyak 10 kali. Beberapa minggu kemudian

tingkatkan untuk mengendalikan panggul dan tulang

belakang sambil mengangkat kaki kearah atap dengan

paha dirotasikan ke luar.

Gambar 2.6 Abduksi paha dalam posisi miring

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

32

(4) Dengan posisi berbaring terlentang, tekuk kedua lutut

ke atas dan kaki datar di atas lantai. Letakkan tangan di

atas abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan

biarkan lutut kanan sedikit ke arah luar dengan sedikit

mengendalikan untuk memastikan bahwa pelvis tetap

pada posisinya dan punggung tetap datar. Secara

perlahan kembalikan lutut pada posisi semula yakni

posisi tegak lurus. Ulangi gerakan sebanyak 5 kali pada

lutut yang lain. Secara bertahap tingkatkan gerakan

pengulangan tersebut sampai sebanyak 10 kali.

Beberapa minggu kemudian tingkatkan pengendalian

panggul dengan posisi lutut lebih rendah lagi.

Gambar 2.7 Memutar lutut ke arah luar sambil

mempertahankan tetap diam

(5) Dengan posisi terlentang, tekuk kedua lutut ke atas dan

kaki datar di atas lantai. Letakkan tangan di atas

abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan secara

perlahan luruskan tumit salah satu kaki dengan tetap

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

33

mempertahankan punggung datar setinggi panggul.

Hentikan bila panggul mulai bergerak. Secara perlahan

kembalikan posisi lutut menekuk. Ulangi gerakan 5 kali

tiap kali secara bergantian. Secara bertahap tingkatkan

pengulangan hingga 10 kali. Beberapa minggu

kemudian, tingkatkan pengendalian panggul untuk

tujuan menguatkan kaki juga.

Gambar 2.8 Mengencangkan satu kaki sambil

mempertahankan panggul dan punggung tetap diam

2) Senam pascapartus setelah persalinan dengan bantuan

Ibu yang baru menjalani persalianan dengan forsep atau

ekstrasi vakum akan mengalami penjahitan dan mungkin

memar serta edema. Ibu ini akan ragu-ragu melakukan senam,

namun harus dianjurkan untuk melakukan senam sirkulasi

(khususnya bila mereka pernah mengalami anestesi epidural)

dan senam dasar panggul yang ringan akan membantu

penyembuhan perinium. Senam tranversus harus diperkenalkan

kapanpun ibu siap.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

34

Posisi istirahat yang nyaman adalah berbaring miring dengan

bantal diletakkan diantara ke dua kaki ( Gambar 2.9) dan posisi

berbaring telungkup (banyak ibu lupa bahwa ia sudah bisa

telungkup lagi), dengan satu buah bantal diletakkan di bawah

pinggang dan lainnya di bawah kepala dan bahu (Gambar

2.10). Menyusui akan lebih nyaman dengan posisi miring dari

pada duduk (Brayshaw, 2008 : 114).

Gambar 2.9 Posisi miring yang nyaman

Gambar 2.10 Berbaring telungkup dengan bantal di bawah

pinggang

3) Senam pascanatal dan saran setelah seksio sesaria

Ibu harus diajarkan bagaimana naik dan turun tempat tidur

dengan menekuk kedua lutut terlebih dahulu, tarik otot

abdomennya dan berguling ke depan, dengan dorongan tangan

dan kaki. Ibu tidak diperkenankan langsung duduk dari posisi

berbaring, namun tetap berguling kesamping. Gerakan ini juga

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

35

cara termudah untuk bangun dari tempat tidur, kencangkan

bagian tranversus dan dorong ke posisi duduk di samping

tempat tidur. Nafas dalam diikuti dengan huffing (ekspirasi

paksa singkat), akan membantu mengeluarkan sekresi di paru-

paru yang mungkin dapat terjadi setelah pemberian anestesi

umum. Bila ibu perlu batuk, ia harus menekuk lututnya dan

menahan lukanya dengan tekanan tangan atau bantal,

sementara ibu bersandar atau duduk di tepi tempat tidur

(Gambar 2.11). Posisi ini mencegah regangan berlebihan pada

sutura, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengurangi rasa

nyeri (Brayshaw, 2008 : 114-115).

Gambar 2.11 Posisi penyokongan ketika batuk, pada seksio

sesaria

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

36

4) Senam pascanatal setelah persalinan bayi lahir mati atau

kematian neonatus

Ibu yang baru mengalami kesedihan karena bayi lahir mati atau

kematian neonatus, atau mereka yang bayinya menderita sakit

parah, mungkin dirawat di ruang khusus dan cenderung tidak

mengikuti senam pascanatal. Dukungan yang khusus perlu

diberikan agar ibu melakukan senam ini serta saran tentang

aktivitas normalnya sehari-hari. Sediakan leaflet yang tidak

menyinggung tentang seorang bayi, misalnya tentang

menyusui, mengganti popok. Mereka menginginkan pertemuan

tindak lanjut dengan ahli fisioterapi setelah beberapa minggu

kemudian, karena sangat tidak tepat baginya mengikuti kelas

pascanatal (Brayshaw, 2008 : 116).

5) Senam yang harus dihindari

Dua latihan yang lazim “senam abdomen”, yaitu menaikkan

kedua kaki bersamaan dan sit-up dengan kaki lurus. Latihan ini

merupakan latihan yang berisiko tinggi untuk siapapun dan

mengkin dapat mengakibatkan cedera kompresi terhadap diskus

vertebralis atau kerusakan otot dan ligamen. Terdapat risiko

tambahan bagi ibu pascanatal karena terdapat peregangan otot

dan kelenturan ligamen (Brayshaw, 2008 : 119-120).

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

37

Gambar 2.12 Dua senam yang tidak boleh dilakukan

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

38

B. Kerangka Teori

.

Gambar 2.13 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi oleh Notoatmodjo (2010), Brayshaw (2008),

Bahiyatun (2009)

Tingkat Pengetahuan

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesis

6. Evaluasi

Senam Nifas

1. Pengertian

senam nifas

2. Tujuan senam

nifas

3. Manfaat

senam nifas

4. Macam-

macam senam

nifas

Pengetahuan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Lingkungan

5. Sosial budaya

Nifas

1. Pengertian

nifas

2. Tahapan masa

nifas

3. Kunjungan

masa nifas

4. Perubahan

fisiologi masa

nifas

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

39

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

Gambar 2.14 Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu

Tentang Senam Nifas

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Lingkungan

5. Sosial Budaya

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskritif kuantitatif.

Penelitian Deskriptif yaitu sekumpulan objek yang biasanya bertujuan

untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi

didalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010 : 35). Kuantitatif

(data numerik) adalah data penelitian yang berupa bilangan atau angka-

angka (Sunyoto, 2011 : 1).

Penelitian ini mendiskripsikan tentang tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang senam nifas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan

dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2010 : 86). Penelitian ini dilaksanakan di

RSUD Karanganyar.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

41

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan

(Notoatmodjo, 2010 : 86). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7-

15 Mei 2014.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010 : 115). Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah seluruh ibu nifas yang bersalin di RSUD Karanganyar pada

tanggal 7-15 Mei 2014, yaitu sebanyak 32 ibu nifas.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2010 : 115). Menurut Arikunto (2006 : 134),

apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika

populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau

lebih. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang

bersalin di RSUD Karanganyar pada tanggal 7-15 Mei 2014 sebanyak

32 ibu nifas.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

42

(Hidayat, 2007 : 81). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara Non Ramdom Sampling dengan metode

Accidental Sampling yaitu dilakukan dengan mengambil kasus atau

responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai

dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010: 125).

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010 : 103). Dalam

penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang senam nifas di RSUD Karanganyar.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan

menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2007 : 87).

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

43

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi

operasional

Indikator Alat ukur Skala

Tingkat

pengetahuan

ibu nifas

tentang

senam nifas

Apa yang

diketahui oleh

ibu nifas tentang

pengertian,

manfaat, tujuan

dan macam-

macam senam

nifas

1. Baik : Bila

nilai responden

yang diperoleh

(x) > mean + 1

SD

2. Cukup : Bila

nilai responden

mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3. Kurang : Bila

nilai responden

yang diperoleh

(x) < mean – 1

SD

Kuesioner Ordinal

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010 : 152). Alat yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner

adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia

ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010 : 194-195).

Dalam kuesioner penelitian ini menggunakan alternatif pilihan

jawaban benar dan salah. Dimana dalam kuesioner penelitian ini terdapat 2

pernyataan yaitu pernyataan positif (favorabel) dan negatif (unfavorabel).

Jika jawaban benar dengan pernyataan positif (favorabel) dan jawaban

salah jika pernyataan negatif (unfavorabel) mendapat nilai 1. Jika jawaban

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

44

salah dengan pernyataan positif (favorabel) dan jawaban benar jika

pernyataan negatif (unfavorabel) mendapat nilai 0. Pengisian kuesioner

tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap

benar.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Sub Variabel Nomor

pernyataan

Favourable

Nomor

pernyataan

Unfavorable

Jumlah

soal

Tingkat

pengetahuan

ibu nifas

tentang

senam nifas

1. Pengertian

senam nifas

2. Tujuan senam

nifas

3. Manfaat senam

nifas

4. Macam-macam

senam nifas

1, 3

4, 5, 6

9, 10

12*, 13,

14*, 17, 19,

21, 22,24,

26, 27, 28,

30

2

7, 8

11

15, 16, 18,

20, 23, 25,

29*

3

5

3

16

30

Jumlah

* butir pernyataan yang tidak valid

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas

dan reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Instrumen

penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitas di RSUD Kota Surakarta

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

45

pada tanggal 23 Desember 2013 - 3 Februari 2014, kepada 30 ibu nifas

dengan menggunakan 30 item pernyataan, kemudian diolah dan dianalisis

dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution).

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010 : 164). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat (Arikunto, 2010 : 211).

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat, digunakan rumus

pearson product moment. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai

rhitung > rtabel dimana nilai rtabel untuk n = 30 dengan taraf signifikan 0,05

adalah 0,361 (Riwidikdo, 2013 : 186-189).

Rumus pearson product moment adalah sebagai berikut :

Keterangan :

r : Koefisien kolerasi

N : Jumlah responden

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

Dari uji validitas yang telah dilakukan di RSUD Kota Surakarta

terhadap 30 responden dan jumlah kuesioner 30 soal diperoleh 27

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX.. - X.Y . N

222 2 SSS-S

SSS=

Nr

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

46

pernyataan valid dan 3 pernyataan tidak valid yaitu nomor 12, 14, 29.

Dan kemudian pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam

penelitian, karena sudah ada pernyataan yang mewakili.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau

tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2010 :168).

Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan rumus

Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for

windows. Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7

(Riwidikdo, 2012 : 156).

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :

ïþ

ïýü

ïî

ïíì-

-=

å2

2

11

t

i

is

s

k

kr

Keterangan:

ir : Reliabilitas Instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

å 2

is : Jumlah varian butir

2

ts

: Varians total

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

47

Setelah dilakukan validitas dari 30 pernyataan terdapat 27 pernyataan

valid dan 3 pernyataan tidak valid. Dari hasil uji reliabilitas didapatkan

hasil nilai Alpha Chornbach 0,952 > 0,7 sehingga instrumen penelitian

ini dikatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan

lembar persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada

ibu nifas di RSUD Karanganyar, kemudian menjelaskan tentang cara

pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuiseoner sampai dengan

selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang

diperoleh menurut Riwidikdo (2013 : 41), terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau

organisasi. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian

kuisioner tentang senam nifas oleh responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung dari

objek penelitian. Data sekunder didapatkan dari data ibu nifas yang

bersalin di RSUD Karanganyar pada tanggal 7-15 Mei 2014, yaitu

sebanyak 32 ibu nifas.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

48

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo

(2010 : 176-178), adalah :

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.

b. Coding

Pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan data (Data entry) atau processing

Data entry yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden

yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan kedalam

program atau software komputer.

d. Tabulating

Tabulating yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

e. Pembersihan data (cleansing)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,

dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

49

2. Analisa Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariate karena varibelnya tunggal. Analisis

univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis

ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap

variabel (Notoatmodjo, 2010 : 182).

Menurut Riwidikdo (2012 : 43), untuk menjawab tiga kategori yaitu

baik cukup kurang maka menggunakan parameter:

1) Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

2) Cukup, bila nilai mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden (x) < mean -1 SD

Untuk mencari nilai rata-rata (means) diperoleh dengan rumus :

Rumus : X = n

Keterangan :

X : Rata-rata ( mean )

å x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden

Sedangkan untuk mencari SD (standard deviation) dengan rumus:

Rumus : SD = 1

)( 22

-

S-S

n

n

xx i

i

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

50

Keterangan:

SD : Simpangan baku (Standard deviation)

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut

Riwidikdo (2013 : 49), adalah :

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007 : 93-95), etika penelitian merupakan

masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian

berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika penelitian harus

diperhatikan antara lain sebagai berikut :

1. Inform Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud

dan tujuan penelitian mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

51

2. Anonimity (tanpa nama)

Anonimity merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek

penelitian dengan cara tidak memberikan / mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan

hasil penelitian, baik informasi masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan merupakan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan

penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan

tersebut (Notoatmodjo, 2010 : 88). Jadwal kegiatan penelitian terlampir.

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karanganyar

terletak di Jalan Laksda Yos Sudarso, Kecamatan Bejen, Kabupaten

Karanganyar, sekitar 140 km dari Semarang ibu kota Propinsi Jawa

Tengah dan sekitar 5 km dari kota Solo. Prestasi yang sudah dicapai

RSUD Kabupaten Karanganyar adalah pada tanggal 27 Juli 1998 telah

lulus akreditasi 5 Pokja dan tahun 2003 telah terakreditasi 12 Pokja.

Secara umum jenis pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan

masalah kesehatan meliputi ruang poli kandungan, penyakit umum,

penyakit dalam, penyakit syaraf, penyakit THT, penyakit kulit kelamin,

spesialis anak, gigi, mata, bedah, ruang bersalin, ruang nifas dan rawat

inap penyakit umum.

Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya

persalinan sudah cukup memadai yaitu 1 ruang bersalin dengan 4 tempat

tidur, ruang nifas yang terdiri dari 6 kamar yaitu kelas utama terdiri dari 1

kamar (1 tempat tidur), kelas 1 terdiri dari 2 kamar (masing-masing 1

tempat tidur), kelas 2 terdiri dari 2 kamar (masing-masing 2 tempat tidur)

dan kelas 3 terdiri dari 1 kamar (5 tempat tidur).

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

53

Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu nifas yang bersalin di RSUD Karanganyar pada tanggal 7-15

Mei 2014, yaitu sebanyak 32 ibu nifas.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang senam nifas di RSUD Karanganyar didapatkan hasil:

a. Mean dan Standar Devisiasi

Tabel 4.1

Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat pengetahuan Ibu Nifas

tentang Senam Nifas di RSUD

Karanganyar

21,2 5,4

Sumber : Data Primer, Mei 2014

b. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Senam Nifas di RSUD

Karanganyar

Tabel 4.2

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Senam Nifas di RSUD

Karanganyar

No Pengetahuan Nominal Presentase (%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

3

24

5

9,4

75

15,6

Total 32 100

Sumber : Data Primer, Mei 2014

Berdasarkan tabel 4.2 dari 32 responden dapat diketahui tingkat

pengetahuan baik sebanyak 3 responden (9,4%), pengetahuan cukup

sebanyak 24 responden (75%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5

responden (15,6%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

54

pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di RSUD Karanganyar

mayoritas pada kategori pengetahuan cukup yaitu 24 responden (75%).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 32

responden menunjukkan hasil tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam

nifas di RSUD Karanganyar tahun 2014 terdapat 3 responden (9,4%)

dengan pengetahuan baik, 24 responden (75%) dengan pengetahuan cukup

dan 5 responden (15,6%) dengan pengetahuan kurang.

Pengetahuan (knowladge) adalah hasil tau dan ini setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra pada manusia yaitu penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2007 : 143).

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain pendidikan

berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang

lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk

berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan

kebahagian. Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Umur adalah

umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.

Lingkungan dan sosial budaya juga mempengaruhi perkembangan,

Page 69: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

55

perilaku dan sikap seseorang atau kelompok dalam menerima informasi

(Wawan dan Dewi, 2010 : 16-18).

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,

plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ

kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu

(Saleha, 2009 : 4). Senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu

setelah persalinan, setelah keadaan ibu normal (pulih kembali). Senam

nifas merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu

dan keadaan ibu secara fisiologis maupun psikologis (Marmi, 2012 : 148).

Berdasarkan hasil penelitian, ibu nifas yang berpengetahuan

baik karena ibu sudah mengerti tentang pengertian, tujuan, manfaat dan

beberapa macam-macam senam nifas. Ibu nifas yang berpengetahuan

cukup karena ibu telah mengerti tentang pengertian serta tujuan senam

nifas dan sedikit mengerti tentang manfaat serta macam-macam senam

nifas . Ibu nifas yang berpengetahuan kurang karena ibu nifas hanya

mengerti tentang pengertian senam nifas dan kurang mengerti tentang

tujuan, manfaat dan macam-macam senam nifas.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di RSUD Karanganyar

mayoritas berpengetahuan cukup karena kemungkinan dipengaruhi oleh

faktor pengalaman, disini masih banyak ibu yang baru melahirkan pertama

kali, sehingga pengalaman setelah melahirkan baru dialami oleh ibu dan

kebanyakan ibu belum pernah melakukan senam nifas serta belum

Page 70: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

56

mendapat penyuluhan tentang senam nifas. Disamping itu juga faktor

informasi, kurangnya informasi yang didapat oleh ibu kemungkinan

karena masih kurangnya penyuluhan oleh tenaga kesehatan tentang senam

nifas dan ibu kurang aktif dalam memanfaatkan informasi dari orang-

orang disekitarnya maupun dari media masa seperti buku, surat kabar,

radio, televisi.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu :

1. Kendala Penelitian

Dalam melakukan penelitian ada beberapa responden yang kurang

paham dengan pernyataan didalam kuisioner seperti kata-kata medis,

sehingga penulis harus menjelaskannya kepada responden.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang

dapat menggali pengetahuan responden karena memungkinkan

responden untuk asal mengisi jawaban.

b. Dalam penelitian ini menggunakan variable tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

Page 71: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

57

BAB V

PENUTUP

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk

mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di RSUD

Karanganyar dengan mengambil sampel sebanyak 32 responden serta berdasarkan

penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di RSUD Karanganyar

dalam kategori baik sebanyak 3 responden (9,4%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di RSUD Karanganyar

dalam kategori cukup sebanyak 24 responden (75%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas di RSUD Karanganyar

dalam kategori kurang sebanyak 5 responden (15,6%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan Ibu tentang

tanda-tanda kehamilan di RSUD Karanganyar, maka saran yang dapat

peneliti sampaikan adalah :

1. Bagi Responden

Diharapkan responden dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang

senam nifas sebelum nifas atau sebelum akan bersalin dengan cara

Page 72: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

58

mencari informasi melalui media cetak, media elektronik maupun melalui

penyuluhan dari tenaga kesehatan untuk mendapat informasi yang lebih

lengkap tentang senam nifas.

2. Bagi tenaga kesehatan

Diharapkan lebih meningkatkan lagi kemampuan, ketrampilan, ilmu

pengetahuan dan teknologi didalam memberikan penyuluhan atau

informasi tentang pentingnya senam nifas bagi ibu nifas.

3. Bagi institusi

a. RSUD Karanganyar

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan

mengenai pentingnya senam nifas bagi ibu nifas sehingga dapat lebih

meningkatkan pelayanan pada ibu nifas dengan memberikan

pendidikan kesehatan tentang senam nifas.

b. STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

masukan dalam memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi

pembaca secara keseluruhan dan penelitian selanjutnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapakan penelitian selanjutnya dapat mengembangkan variabel

penelitian serta menggunakan metode dan teknik yang berbeda yang

berhubungan tentang senam nifas, sehingga didapatkan hasil yang lebih

baik.

Page 73: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

_______, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Normal. Jakarta. EGC.

Brayshaw. 2008. Senam Hamil & Nifas Pedoman Praktik Bidan. Jakarta: EGC.

Depkes RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan

Anak (PWS-KIA). Jakarta: Depkes.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Listriana, F. W. N. 2011. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Usia 21-35

Tahun Tentang Senam Nifas Di Bangsal Mawar I RSUD Dr. Moewardi

Surakarta. Surakarta: Akademi Kebidanan Mamba’ul Ulum Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Maritalia, D. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Purperium Care”.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maryunani, A, Sukaryati. 2011. Senam Hamil, Senam Nifas, dan Terapi Musik.

Jakarta: Trans Info Media.

Menkokesra. 2013. Angka Kematian Ibu Meningkat Tajam Dalam 5 Tahun.

www.menkokesra.go.id/content/angka-kematian-ibu-meningkat-tajam-

dalam-5-tahun. Diakses pada tanggal 9 Desember 2013.

Ningrum, E. K. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Hari1-6 Tentang Senam

Nifas Di RSUD Pandan Arang Boyolali. Surakarta: Stikes Kusuma Husada

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Page 74: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/17/01-gdl-astrimahar... · i TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG SENAM NIFAS DI

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

___________, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Yogyakarta:

Nuha Medika.

___________, H. 2013. Statistik Kesehatan dengan Aplikasi Software SPSS dalam

Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rihama-Rohima.

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.

Sunyoto, D. 2011. Analisi Data untuk Penelitian Kesehatan: Analisis Data

Penelitian dengan SPSS untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Wawan, A, Dewi, M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Yanti, D, Sundawati. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Belajar Menjadi

Bidan Profesional. Bandung: Refika Aditama.