Materi I Nyeri Dada

18
SEMINAR AND WORKSHOP Menjadi Dokter Di Rumah Anda Sendiri Materi I “Mengenal Keluhan Sakit Dada, Tanda-tanda Bahaya, dan Apa Yang Dapat Anda Lakukan”

description

chest pain

Transcript of Materi I Nyeri Dada

PNC HealthCare |Fortune Star Global | Fortune Star Group, Japan

PNC HealthCare |Fortune Star Global | Fortune Star Group, Japan2013

SEMINAR AND WORKSHOPMenjadi Dokter Di Rumah Anda Sendiri

Materi IMengenal Keluhan Sakit Dada, Tanda-tanda Bahaya, dan Apa Yang Dapat Anda Lakukan

Jakarta, 2013Materi I: Mengenal Keluhan Sakit Dada, Tanda-Tanda Bahaya, Dan Apa Yang Dapat Anda Lakukan.

Sakit Dada merupakan rasa sakit di antara leher dan dasar rongga dada. Sakit dada bisa berbentuk samar dan menetap, atau tajam menusuk, atau terasa sesak. Nyeri dada dapat disebabkan oleh sesuatu yang serius (jantung dan paru-paru) maupun yang tidak serius. Tidak jarang keluhan sakit dada ini membutuhkan tindakan perawatan darurat.

Gambar 1. Anatomi Dinding Dada dan Rongga Dada

Gambar 2. Anatomi Rongga Dada

Sakit dada dapat berupa seperti: sakit yang tajam, tumpul, seperti terbakar, seperti tertusuk menembus sampai ke punggung belakang, seperti terikat dan tertekan benda berat. Sifat sakit dada ini tergantung dari penyebab sakit dada dan organ apa yang terkena.

Penyebab-penyebab sakit dada:1. Penyakit jantung Serangan jantung (penyumbatan aliran darah koroner yang menyebabkan kematian otot jantung). Radang pada otot jantung (myocarditis) Radang pada selaput otot jantung (pericarditis)

2. Penyakit paru-paru Radang paru (pneumonia) Rada selaput paru (pleuritis) Asma Kebocoran udara pada rongga dada (pneumothorax) Penggumpalan darah di paru-paru

3. Penyakit pada dinding dada (otot, syaraf, dan tulang) Masalah pada otot dinding dada (kram otot, benturan) Masalah pada tulang pada dinding dada (patah tulang, kanker tulang) Masalah pada syaraf dinding dada (neuritis)

4. Penyakit pada saluran cerna GERD (Gastro Eosophageal Reflux Disease) Luka lambung

Skema 1. Membedakan Jenis-jenis Sakit Dada

BAHAYA!Kemungkinan Serangan Jantung!Minta tolongLonggarkan pakaianBersikap tenangBerikan oksigen (bila di rumah ada)Bila ada obat ISDN di rumah, berikan ISDN di bawah lidah.Telpon AmbulanceSegera bawa ke UGDYaApakah sakitnya terus menerus?YaApakah sakit dada seperti diremas?Apakah menjalar dari pusat dada ke rahang, leher, atau tangan kiri?

Sakit DadaDa

Tidak

YaKemungkinan AnginaBawa periksa ke dokterBAHAYA!Kemungkinan penggumpalan darah di Paru-paruMinta tolongLonggarkan pakaianBersikap tenangBerikan oksigen (bila di rumah ada)Telpon AmbulanceSegera bawa ke UGDYaYaTidakApakah anda baru menjalani operasi, cedera, atau sakit yang memaksa anda diam di tempat tidurTidak YaTidakApakah batuk anda mengeluarkan dahak warna kuning kehijauan?TidakApakah nafas anda terasa sesak? TidakApakah serangan ini sama dengan yang dahulu?TidakApakah ini serangan pertama?

TidakTidak

Apakah anda baru mengalami cedera dada atau batuk yang hebat?Apakah timbul rasa terbakar di dada yang semakin memburuk bila membungkuk atau berbaring?

Ya

Ya YaKemungkinan Hiatus HerniaPeriksa ke Dokter Tidak Tidak YaPeriksa ke DokterKemungkinan Sakit MaagCoba minum antacidKemungkinan Salah UratIstirahatkan Otot.Gunakan pereda sakitKemungkinan Herpes ZoosterPeriksakan ke dokter. TidakApakah terasa nyeri seperti terbakar pada kulit yang tidak hilang bila ditiup? TidakApakah daerah nyeri terasa lunak bila disentuh? Tidak YaTidakApakah nyerinya hanya terasa pada 1 sisi saja?Apakah nyeri di tengah dada timbul sesudah makan? Ya

Serangan JantungSerangan jantung (heart attack) adalah suatu keadaan dimana terjadi penyumbatan aliran darah pada pembuluh darah koroner yang mengakibatkan kematian/rusaknya otot-otot jantung akibat kekurangan oksigen. Pasien biasanya mengalami sakit dada yang khas (angina pectoris) seperti: Sakit dada di belakang tulang sternum, bersifat tumpul, seperti tertekan benda berat. Sakit dada menjalar ke rahang, punggung belakang, dan atau ke tangan kiri. Sakit dada seperti terbakar. Sakit dada yang dipicu oleh aktivitas. Sakit dada disertai dengan keringat dinginMeskipun seringkali khas, angina dapat berupa sakit dada yang tidak khas (spesifik).

Gambar 3. Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah Koroner

Serangan Jantung merupakan kondisi gawat darurat yang sangat mengancam nyawa dan memerlukan pertolongan yang tepat dan segera. Oleh karena itu keluarga perlu dibekali tentang tata laksana pertolongan pertama pasien yang sedang mengalami serangan jantung di rumah.

Gambar 4. Penyumbatan Pembuluh Darah Koroner

Gambar 5. Serangan Jantung

Prinsip-prinsip pertolongan pertama di rumah pada pasien yang menderita serangan jantung:Skema 2. Pertolongan Pasien Yang Mengalami Serangan JantungJangan Panik,Panggil Pertolongan

Posisikan PasienBerikan O2Longgarkan pakaian pasienBerikan 1 tablet ISDN di bawah lidah (bila ada)Berikan 3 tablet Aspirin 85 mg dikunyah (bila ada)Berikan obat penghilang sakit (bila ada)Recovery PositionSegera bawa ke rumah sakit Pasien Sadar ?Skema 3. Bantuan Hidup Dasar Dini (DRABC)TidakYa

Skema 3. Bantuan Hidup Dasar DRABC (Danger, Response, Airway, Breathing, Circulation)

Akses DiniMelihat keadaan korban, Jangan Panik, Panggil Pertolongan Medis

ACirculationPeriksa tanda-tanda sirkulasiTidak BernafasBeri nafas buatan efektif sebanyak 2xBreathingApakah korban bernafas atau tidak? (lihat, dengar, rasakan)AirwayBuka dan bersihkan jalan nafasResponsiveRecovery PositionNo ResponsePanggil pertolongan medis atau orang sekitarCek ResponseSadar atau Tidak? Panggil nama dan Tepuk bahuDangerLihat, dengar, cium keadaan sekitar, adakah tanda-tanda bahaya bagi penolong dan korban.

A

Tidak ada respon/tanda kehidupanLakukan RJP sampai syarat penghentian RJP dipenuhiRecovery positionTanda Sirkulasi Tidak AdaCirculationPeriksa tanda-tanda sirkulasiAda respon/tanda kehidupanHentikan RJPRecovery positionTanda Sirkulasi Tidak AdaLakukan RJPCek kembali tanda2 SirkulasiNadi ada, Nafas Tidak adekuatBerikan nafas buatan efektif 10x, lama 2, interval 4Penjelasan Bantuan Hidup Dasar (DRABC)1. Bagaimana melakukan Akses Dini?Pada saat penolong melihat korban yang sedang collapse dan tampak tidak sadar, maka penolong jangan panik, dan langsung memanggil pertolongan medis (Ambulance 118). Pada saat memanggil pertolongan medis melalui telepon, hal-hal di bawah ini yang perlu dilaporkan: Nama penolong dan umur telepon yang bisa dihubungi Tempat kejadian Jumlah korban dan keadaan umum

2. Bagaimana melakukan tahap Danger ?Lihat, dengar, dan cium keadaan (situasi) yang ada di sekitar korban. Apakah ada tanda-tanda bahaya yang bisa mengancam nyawa korban atau penolong jika akan menolong korban. Contohnya: bau gas yang bocor, kebakaran, atau ada benda-benda berbahaya di sekitar korban. Bila ada barang-barang berbahaya di sekitar korban, singkirkan terlebih dahulu barang-barang tersebut sebelum memberi pertolongan.

3. Bagaimana mengecek Response kesadaran?Cek response kesadaran dengan cara memanggil nama korban dengan agak keras, dan menepuk bahu korban.

4. Bagaimana membuka Jalan Nafas (Airway) ?Membuka jalan nafas dengan cara menengadahkan kepala pasien, mengangkat dagu, dan lakukan usapan jari ke dalam mulut korban untuk memeriksa apakah ada yang menghalangi jalan nafas korban.Gambar 6. Membuka Airway

5. Bagaimana melakukan analisis Pernafasan (Breathing)?Look, Feel, and Listen (lihat, dengar, dan rasakan). Lihat gerakan nafas spontan pada dinding dada korban. Dengar apakah ada suara nafas nafas korban, dan rasakan di kulit pipi apakah ada aliran udara nafas melalui mulut korban. Analisis breathing tidak boleh lebih dari 10.

Gambar 7: Analisis Breathing

6. Bagaimana melakukan Bantuan Nafas Buatan yang efektif? Gunakan alat pelindung diri seperti Handscoen dan facial barrier sebelum melakukan bantuan nafas. Pastikan jalan nafas terbuka dan bersih. Hindari kontak langsung mulut anda dengan mulut korban. Tutup lubang hidung korban dengan jari. Tempelkan mulut anda rapat dengan mulut korban dengan dibatasi oleh facial barrier. Tiup udara ke mulut korban selama 2 detik sampai dada korban mengembang penuh (bukan lambung). Interval bantuan nafas pertama dan kedua : 4 detik.

7. Bagaimana melakukan pemeriksaan tanda sirkulasi?Tanda-tanda sirkulasi: Lihat, dengar, dan rasakan apakah ada pernafasan spontan normal? Apakah ada batuk? Apakah ada pergerakan tangan dan kaki korban? Bila terlatih, periksa nadi karotis korban.Pemeriksaan Nadi Karotis: Temukan tulang rawan thyroid Dengan dua jari, raba tulang rawan thyroid, kemudian geser tegak lurus ke kanan/kiri sampai menemukan otot sternocleidomastoideus. Nadi karotis persis dapat diraba di atas dasar otot sternocleidomastoideus.

Gambar 8. Pemeriksaan Nadi Karotis

8. Bagaimana melakukan CPR / RJP ?CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) / Resusitasi Jantung Paru merupakan usaha penekanan dada dan bantuan nafas untuk mengembalikan fungsi jantung. Lokasi titik penekanan dada adalah: Pada tulang dada (sternum), 2 jari di atas pertemuan tulang iga. Cara menekan adalah dengan menggunakan dua tangan, kunci ke dua siku pada posisi tegak lurus tulang dada. Gunakan berat badan untuk menekan dinding dada sedalam kurang lebih 4-5 cm. Jangan menggunakan tenaga lengan, tetapi dengan berat badan. Kecepatan tekan adalah 100x /menit. Rasio penekanan dada: bantuan nafas = 2:1 Bila ada 2 orang yang melakukan CPR, penekanan dada dan bantuan nafas dilakukan oleh orang yang berbeda, dan bisa bergantian bila salah satu lelah. CPR dihentikan bila:Ada respon pada korban, tanda-tanda sirkulasi munculBantuan medis tiba di lokasiAnda sudah keletihanGambar 9. Penekanan Dada Pada CPR

Gambar 10. Arah Penekanan Dada Pada CPR

9. Bagaimana memposisikan pasien pada Recovery Position?Apabila tanda sirkulasi positif, maka korban diposisikan dalam posisi recovery position untuk mempertahankan jalan nafas tetap terbuka dan menjaga agar apabila korban muntah, muntahannya tidak masuk ke dalam saluran nafas.Tahapan dalam memposisikan pasien dalam Recovery Position: Letakkan lengan korban yang dekat dengan kita ke arah 90. Kemudian lengan korban yang jauh dari kita disilangkan ke pipi korban. Tekuk tungkai bawah yang jauh secara perlahan. Pelan-pelan tariklah korban ke arah kita, aturlah agar tungkai bawah korban dapat menyangga tubuh korban tetap pada posisi miring dan tidak tengkurap. Tengadahkan kepala korban untuk membuka jalan nafas. Posisikan mulut korban membuka ke arah bawah. Periksa kembali nafas korban.

Gambar 11. Recovery Position

14