MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

download MAKALAH  TRAUMA ABDOMEN.docx

of 32

Transcript of MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    1/32

    MAKALAH KEPERAWATAN

    Asuhan Keperawatan Trauma Abdomen

    KELOMPOK ENAM (6)

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    BANJARBARU

    2013

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    2/32

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim.

    Puji syukur kehadirat Allah karena dengan izin dan karunia serta segala

    anugerah-Nya, makalah Keperawatan Anak II dengan topik Trauma Abdomen

    dapat selesai tepat pada waktunya.

    Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

    telah membantu dalam penyusunan makalah ini baik dengan materi maupun non

    materi. Kami sangat mengharapkan saran, ulasan, dan kritik yang membangun

    dari semua pihak agar pembuatan dan penyusunan makalah berikutnya bisa lebih

    baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak pada umumnya

    dan kami pada khususnya.

    Wassalam

    Peyusun

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    3/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dalam era modernisasi kemajuan dibidang tekhnologi trasnportasi dan

    semakin berkembangnya mobilitas manusia berkendaraan di jalan raya,

    menyebabkan kecelakaan yang terjadi semakin meningkat serta angka kematian

    semakin tinggi. Salah satu kematian akibat kecelakaan adalah diakibatkan trauma

    abdomen. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian 75 % trauma

    tumpul abdomen, sedangkan penyebab lainnya adalah penganiayaan, kecelakaan

    olahraga dan terjatuh dari tempat ketinggian, sedangkan akibat dari penganiayaan

    ini disebabkan oleh karena senjata tajam dan peluru. Oleh karena hal tersebut

    diatas akan mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan robekan dari organ

    organ dalam rongga abdomen atau mengakibatkan penumpukan darah dalam

    rongga abdomen yang berakibat kematian. Di Rumah Sakit data kejadian trauma

    abdomen masih cukup tinggi. Dalam kasus ini Waktu adalah nyawa dimana

    dibutuhkan suatu penanganan yang professional yaitu cepat, tepat, cermat dan

    akurat, baik di tempat kejadian ( pre hospital ), transportasi sampai tindakan

    definitif di rumah sakit.

    Pertolongan penderita gawat darurat dapat terjadi dimana saja baik di

    dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, dalam penanganannya melibatkan

    tenaga medis maupun non medis termasuk masyarakat awam. Pada pertolongan

    pertama yang cepat dan tepat akan menyebabkan pasien/korban dapat tetap

    bertahan hidup untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut.

    Insiden trauma abdomen meningkat dari tahun ke tahun. Mortalitas

    biasanya lebih tinggi pada trauma tumpul abdomen dari pada trauma tusuk.

    Walaupun tehnik diagnostik baru sudah banyak dipakai, misalnya Computed

    Tomografi, namun trauma tumpul abdomen masih merupakan tantangan bagi ahli

    klinik. Diagnosa dini diperlukan untuk pengelolaan secara optimal.

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    4/32

    Evaluasi awal sangat bermanfaat tetapi terkadang cukup sulit karena

    adanya jejas yang tidak jelas pada area lain yang terkait. Jejas pada abdomen

    dapat disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tajam. Pada trauma tumpul

    dengan velisitas rendah (misalnya akibat tinju) biasanya menimbulkan kerusakan

    satu organ. Sedangkan trauma tumpul velositas tinggi sering menimbulkan

    kerusakan organ multipel.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain :

    1. Definisi trauma abdomen

    2.

    Etiologi trauma abdomen

    3. Patofisiologi trauma abdomen

    4. Pemeriksaan penunjang trauma abdomen

    5. Manifestasi klinis trauma abdomen

    6.

    Pertumbuhan dan perkembangan anak dengan trauma abdomen

    7. Hospitalisasi pada anak dengan trauma abdomen

    8. Terapi pada anak dengan trauma abdomen

    C. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan trauma

    abdomen.

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk mengetahui definisi trauma abdomen

    b.

    Untuk mengetahui etiologi trauma abdomenc.

    Untuk mengetahui patofisiologi trauma abdomen

    d. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang trauma abdomen

    e. Untuk mengetahui manifestasi klinis trauma abdomen

    f.

    Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak dengan

    trauma abdomen

    g. Untuk mengetahui hospitalisasi anak dengan trauma abdomen

    h.

    Untuk mengetahui terapi pada anak dengan trauma abdomen

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    5/32

    BAB II

    KONSEP DASAR

    A. Definisi

    Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional

    (Dorland, 2002). Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera

    fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2001).

    Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma

    tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer,

    2001). Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan

    atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan

    lebih bersifat kedaruratan dapat pula dilakukan tindakan laparatomi (FKUI, 1995).

    B. Etiologi

    1. Penyebab trauma penetrasi (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga

    peritonium)

    - Luka akibat terkena tembakan

    - Luka akibat tikaman benda tajam

    - Luka akibat tusukan

    2. Penyebab trauma non-penetrasi (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga

    peritonium).

    - Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh

    - Hancur (tertabrak mobil)

    - Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut- Cidera akselerasi/deserasi karena kecelakaan olah raga (FKUI, 1995)

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    6/32

    C. Patofisiologi

    Trauma

    (kecelakaan)

    Penetrasi & Non-Penetrasi

    Terjadi perforasi lapisan abdomen

    (kontusio, laserasi, jejas, hematom)

    Menekan saraf peritonitis

    Terjadi perdarahan jar.lunak dan rongga abdomen Nyeri

    Motilitas usus

    Disfungsi usus Resiko infeksi

    Refluks usus output cairan berlebih

    Gangguan cairan Nutrisi kurang dari

    dan eloktrolit kebutuhan tubuh

    Kelemahan fisik

    Gangguan mobilitas fisik

    D. Pemeriksaan Penunjang

    1. Pemeriksaan rektum : adanya darah menunjukkan kelainan pada usus

    besar ; kuldosentesi, kemungkinan adanya darah dalam lambung ; dan

    kateterisasi, adanya darah menunjukkan adanya lesi pada saluran kencing.

    2. Laboratorium : hemoglobin, hematokrit, leukosit dan analisis urine.

    3.

    Radiologik : bila diindikasikan untuk melakukan laparatomi.

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    7/32

    4. IVP/sistogram : hanya dilakukan bila ada kecurigaan terhadap trauma

    saluran kencing.

    5.

    Parasentesis perut : tindakan ini dilakukan pada trauma tumpul perut yang

    diragukan adanya kelainan dalam rongga perut atau trauma tumpul perut

    yang disertai dengan trauma kepala yang berat, dilakukan dengan

    menggunakan jarum pungsi no 18 atau 20 yang ditusukkan melalui

    dinding perut didaerah kuadran bawah atau digaris tengah dibawah pusat

    dengan menggosokkan buli-buli terlebih dahulu.

    6.

    Lavase peritoneal : pungsi dan aspirasi/bilasan rongga perut dengan

    memasukkan cairan garam fisiologis melalui kanula yang dimasukkan

    kedalam rongga peritonium (FKUI, 1995).

    7. Ultrasonografi dan CT Scan

    Sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang belum dioperasi dan

    disangsikan adanya trauma pada hepar dan retroperitoneum.

    E. Manifestasi Klinis

    1. Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga

    peritonium)

    Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ

    Respon stres simpatis

    Perdarahan dan pembekuan darah

    Kontaminasi bakteri

    Kematian sel

    2. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritonium)

    Kehilangan darah.

    Memar/jejas pada dinding perut.

    Kerusakan organ-organ.

    Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kekakuan (rigidity)

    dinding perut

    Iritasi cairan usus (FKUI, 1995).

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    8/32

    F. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

    Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel seluruh

    bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan

    merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui

    tumbuh kematangan dan belajar.

    Peristiwa pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang

    besarnya, jumlah, ukuran di dalam tingkat sel, organ maupun individu, sedangkan

    peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi pada perubahan bentuk dan

    fungsi pematangan organ mulai dari aspek social, emosional, dan intelektual.

    Faktor

    Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Pada AnakDalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak setiap individu

    akan mengalami siklus berbeda setiap kehidupan manusia. Peristiwa tersebut

    dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari individu atau lingkungan.

    Proses percepatan dan perlambatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa

    factor diantaranya :

    1.

    Faktor herediter

    2. Faktor lingkungan

    a. Lingkungan prenatal

    b. Lingkungan postnatal

    Budaya Lingkungan

    Status social ekonomi

    Nutrisi

    Iklim / cuaca

    Olahraga / latihan fisik

    Posisi anak dalam keluarga

    Status kesehatan

    Faktor hormonal

    Salah satu factor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak di atas

    adalah status kesehatan. Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada

    pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak

    dengan kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan untuk tumbuh kembang

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    9/32

    sangat mudah, akan tetapi apabila kondisi status kesehatan kurang maka akan

    terjadi perlambatan. Berdasarkan pada kasus ini yaitu trauma abdomen, maka

    pencapaian kemampuan anak untuk maksimal dalam tumbuh kembang akan

    terhambat, karena anak memiliki masa kritis. Hal ini terkait dengan terapi yang

    diberikan pada anak. Dalam penanganan awal,disebutkan bahwa anak

    diimobilisasi. Hal ini dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak dapat

    terhambat karena tidak adanya pergerakan pada otot dan sendi anak sehingga

    dapat menyebabkan atropi.

    G. Hospitalisasi

    Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan

    dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk

    beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi

    tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua

    dan keluarga (Wong, 2000).

    Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana atau

    darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani

    terapi dan perawatan. Meskipun demikian dirawat di rumah sakit tetap merupakan

    masalah besar dan menimbulkan ketakutan dan cemas bagi anak (Supartini,

    2004). Hospitalisasi juga dapat diartikan adanya beberapa perubahan psikis yang

    dapat menjadi sebab anak dirawat di rumah sakit (Stevens, 1999).

    Dari pengertian hospitalisasi sendiri didapatkan hospitalisasi itu

    mengakibatkan trauma psikis pada diri anak sehingga akan memperlambat proses

    penyembuhan pada anak.

    H. Terapi

    A. Penanganan awal

    Trauma non- penetrasi (trauma tumpul)

    a. Stop makanan dan minuman

    b. Imobilisasi

    c. Kirim kerumah sakit.

    Penetrasi (trauma tajam)

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    10/32

    a. Bila terjadi luka tusuk, maka tusukan (pisau atau benda tajam lainnya)

    tidak boleh dicabut kecuali dengan adanya tim medis

    b. Penanganannya bila terjadi luka tusuk cukup dengan melilitkan dengan

    kain kassa pada daerah antara pisau untuk memfiksasi pisau sehingga

    tidak memperparah luka.

    c. Bila ada usus atau organ lain yang keluar, maka organ tersebut tidak

    dianjurkan dimasukkan kembali kedalam tubuh, kemudian organ yang

    keluar dari dalam tersebut dibalut kain bersih atau bila ada verban steril.

    d. Imobilisasi pasien

    e. Tidak dianjurkan memberi makan dan minum

    f. Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka dengan menekang.

    g.Kirim ke rumah sakit

    B. Penanganan dirumah sakit

    a. Segera dilakukan operasi untuk menghentikan perdarahan secepatnya.

    Jika penderita dalam keadaan syok tidak boleh dilakukan tindakan

    selain pemberantasan syok (operasi)

    b. Lakukan prosedur ABCDE.

    c.

    Pemasangan NGT untuk pengosongan isi lambung dan mencegah

    aspirasi.

    d. Kateter dipasang untuk mengosongkan kandung kencing dan menilai

    urin yang keluar (perdarahan).

    e. Pembedahan/laparatomi (untuk trauma tembus dan trauma tumpul jika

    terjadi rangsangan peritoneal : syok ; bising usus tidak terdengar ;

    prolaps visera melalui luka tusuk ; darah dalam lambung, buli-buli,

    rektum ; udara bebas intraperitoneal ; lavase peritoneal positif ; cairanbebas dalam rongga perut)

    f. Pasien yang tidak stabil atau pasien dengan tanda-tanda jelas yang

    menunjukkan trauma intra-abdominal (pemeriksaan peritoneal, injuri

    diafragma, abdominal free air, evisceration) harus segera dilakukan

    pembedahan

    g. Trauma tumpul harus diobservasi dan dimanajemen secara non-

    operative berdasarkan status klinik dan derajat luka yang terlihat di CT

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    11/32

    h. Pemberian obat analgetik sesuai indikasi

    i. Pemberian O2 sesuai indikasi

    j.

    Lakukan intubasi untuk pemasangan ETT jika diperlukan

    k.

    Kebanyakan GSW membutuhkan pembedahan tergantung kedalaman

    penetrasi dan keterlibatan intraperitoneal

    l.

    Luka tikaman dapat dieksplorasi secara lokal di ED (di bawah kondisi

    steril) untuk menunjukkan gangguan peritoneal ; jika peritoneum utuh,

    pasien dapat dijahit dan dikeluarkan

    m.

    Luka tikaman dengan injuri intraperitoneal membutuhkan pembedahan

    n. Bagian luar tubuh penopang harus dibersihkan atau dihilangkan dengan

    pembedahan

    C. Penatalaksanaan Kedaruratan

    1.

    Mulai prosedur resusitasi (memperbaiki jalan napas, pernapasan, sirkulasi)

    sesuai indikasi.

    a) Pertahankan pasien pada brankar atau tandu papan ; gerakkan dapat

    menyebabkan fragmentasi bekuan pada pada pembuluh darah besar

    dan menimbulkan hemoragi masif.

    b) Pastikan kepatenan jalan napas dan kestabilan pernapasan serta

    sistem saraf.

    c) Jika pasien koma, bebat leher sampai setelah sinar x leher

    didapatkan.

    d) Gunting baju dari luka.

    e) Hitung jumlah luka.

    f)

    Tentukan lokasi luka masuk dan keluar.

    2.

    Kaji tanda dan gejala hemoragi. Hemoragi sering menyertai cedera

    abdomen, khususnya hati dan limpa mengalami trauma.

    3. Kontrol perdarahan dan pertahanan volume darah sampai pembedahan

    dilakukan.

    a) Berikan kompresi pada luka perdarahan eksternal dan bendungan

    luka dada.

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    12/32

    b) Pasang kateter IV diameter besar untuk penggantian cairan cepat

    dan memperbaiki dinamika sirkulasi.

    c)

    Perhatikan kejadian syoksetelah respons awal terjadi terhadap

    transfusi ; ini sering merupakan tanda adanya perdarrahan internal.

    d) Dokter dapat melakukan parasentesis untuk mengidentifikasi

    tempat perdarahan.

    4. Aspirasi lambung dengan selang nasogastrik. Prosedur ini membantu

    mendeteksi luka lambung, mengurangi kontaminasi terhadap rongga

    peritonium, dan mencegah komplikasi paru karena aspirasi.

    5. Tutupi visera abdomen yang keluar dengan balutan steril, balutan salin

    basah untuk mencegah nkekeringan visera.

    a) Fleksikan lutut pasien ; posisi ini mencegah protusi lanjut.

    b) Tunda pemberian cairan oral untuk mencegah meningkatnya peristaltik

    dan muntah.

    6.

    Pasang kateter uretra menetap untuk mendapatkan kepastian adanya

    hematuria dan pantau haluaran urine.

    7. Pertahankan lembar alur terus menerus tentang tanda vital, haluaran urine,

    pembacaan tekanan vena sentral pasien (bila diindikasikan), nilai

    hematokrit, dan status neurologik.

    8. Siapkan untuk parasentesis atau lavase peritonium ketika terdapat

    ketidakpastian mengenai perdarahan intraperitonium.

    9. Siapkan sinografi untuk menentukan apakah terdapat penetrasi peritonium

    pada kasus luka tusuk.

    a) Jahitan dilakukan disekeliling luka.

    b)

    Kateter kecil dimasukkan ke dalam luka.c)

    Agens kontras dimasukkan melalui kateter ; sinar x menunjukkan apakah

    penetrasi peritonium telah dilakukan.

    10. Berikan profilaksis tetanus sesuai ketentuan.

    11.

    Berikan antibiotik spektrum luas untuk mencegah infeksi. trauma dapat

    menyebabkan infeksi akibat karena kerusakan barier mekanis, bakteri

    eksogen dari lingkungan pada waktu cedera dan manuver diagnostik dan

    terapeutik (infeksi nosokomial).

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    13/32

    12. Siapkan pasien untuk pembedahan jika terdapat bukti adanya syok,

    kehilangan darah, adanya udara bebas dibawah diafragma, eviserasi, atau

    hematuria.

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    14/32

    BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN

    A. PENGKAJIAN

    Pengkajian pasien trauma abdomen (Smeltzer, 2001) adalah meliputi :

    1. Trauma Tembus abdomen

    - Dapatkan riwayat mekanisme cedera; kekuatan tusukan/tembakan;

    kekuatan tumpul (pukulan).

    - Inspeksi abdomen untuk tanda cedera sebelumnya: cedera tusuk, memar,

    dan tempat keluarnya peluru. Selain itu perlu juga di kaji anterior

    abdomen, punggung,panggul, dan rectum. Sedangkan untuk mengetahui

    kemungkinan adanya pendarahan, maka perawat harus menggunakan

    petunjuk cullens sign yaitu perdarahan pada umbilicus bila terjadi truma

    panggul dan Turners sign yaitu perdarahan retroperitoneal bila terjadi

    perdarahan pada dinding abdomen.

    - Auskultasi ada/tidaknya bising usus dan catat data dasar sehingga

    perubahan dapat dideteksi. Adanya bising usus adalah tanda awal

    keterlibatan intraperitoneal; jika ada tanda iritasi peritonium, biasanya

    dilakukan laparatomi (insisi pembedahan kedalam rongga abdomen).

    - Perkusi dengan menggunakan jari tangan, bila terdengar suara timpani

    yang berlebihan, maka dicurigai adanya penumpukan udara bebas yang

    mengindikasikan adanya luka tembus. Namun, bila terdengar redup,

    maka perawat menduga terjadinya akumulasi cairan atau darah pada

    daerah usus besar dan lambung.

    - Palpasi harus hati-hati dan lembut, karena pada daerah abdomen terjadi

    akumulasi cairan atau darah atau udara, sehingga abdomen akan

    mengalami distensi.

    - Kaji pasien untuk progresi distensi abdomen, gerakkan, nyeri tekan,

    kekakuan otot atau nyeri lepas, penurunan bising usus, hipotensi dan

    syok.

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    15/32

    - Kaji cedera dada yang sering mengikuti cedera intra-abdomen, observasi

    cedera yang berkaitan.

    - Catat semua tanda fisik selama pemeriksaan pasien.

    2. Trauma tumpul abdomen

    Dapatkan riwayat detil jika mungkin (sering tidak bisa didapatkan, tidak

    akurat, atau salah). dapatkan semua data yang mungkin tentang hal-hal sebagai

    berikut :

    - Metode cedera.

    - Waktu awitan gejala.

    - Lokasi penumpang jika kecelakaan lalu lintas (sopir sering menderita

    ruptur limpa atau hati). Sabuk keselamatan digunakan/tidak, tipe

    restrain yang digunakan.

    - Waktu makan atau minum terakhir.

    - Kecenderungan perdarahan.

    - Penyakit dan medikasi terbaru.

    - Riwayat immunisasi, dengan perhatian pada tetanus.

    - Alergi.

    Lakukan pemeriksaan cepat pada seluruh tubuh pasien untuk

    mendeteksi masalah yang mengancam kehidupan.

    B. DIAGNOSA

    Diagnosa keperawatan pada pasien dengan trauma abdomen adalah :

    Diagnosa Keperawatan NOC NIC

    Nyeri Akutberhubungan

    dengan Agens cedera

    Biologis.

    Definisi: Pengalaman

    sensori dan emosional yang

    tidak menyenangkan akibat

    kerusakan jaringan yang

    aktual atau potensial atau

    Dalam waktu 3 x 24

    jam nyeri yang di

    rasakan klien dapat

    berkurang dengan

    indikator :

    Kontrol nyeri (1-5:

    ekstrem, berat,

    sedang, ringan,

    Manajemen nyeri

    Definisi: mengurangi atau

    me-ringankan nyeri yang

    dirasa-kan pasien.

    Kaji lokasi nyeri:

    lokasi, karakteristik,

    onset / dura-si,

    frekuensi, kualitas,

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    16/32

    gambaran sebagai bentuk

    dari kerusakan(International

    Association for the study of

    pain) ; Terjadi mendadak

    atau lamban dari berbagai

    intensitas ringan ke sedang

    dengan akhir yang dapat

    diatasi atau diperkirakan dan

    dalam durasi < 6 bulan)

    Batasan Karakteristik:

    Perubahan selera makan

    Laporan isyarat

    Mengekspresikan prilaku

    (gelisah,merengek,mena

    ngis)

    Melindungi area nyeri

    Indikasi nyeri yang dapat

    di amati

    Sikap tubuh untuk

    melindungi

    Melaporkan nyeri secara

    verbal.

    nyaman)

    Definisi: aksi

    personal untuk

    kontol nyeri.

    Mengenali onset

    nyeri

    Mendiskribkan

    faktor penyebab

    nyeri secara

    sederhana

    Memakai

    pengobatan

    preventif

    Memakai terapi

    non-analgesik

    Menggunakan

    terapi analgesik

    yang

    terekomendasi

    Melaporkan

    perubahan nyeri

    kepada para

    medis

    Melaporkan

    gejala yang

    tidak terkontrol

    kepada para

    medis

    Melaporkan

    nyeri terkontrol

    Level nyeri (pain

    level) (1-5: ekstrem,

    intensitas keparahan

    nye-ri, dan presipitasi

    nyeri.

    Observasi keluhan keti-

    daknyamanan verbal,

    terutama ketika tidak

    da-pat berkomunikasi

    secara efektif.

    Gunakan starategi

    komunikasi terapeutik

    untuk mengetahui

    pengalaman nyeri dan

    sampaikan respon

    pasien tentang nyeri

    Eksplor pengetahuan

    pasien tentang nyeri.

    Cari tau tentang

    dampak nyeri terhadap

    kualitas hidup (mis.

    Tidur, napsu makan,

    aktifitas, kognitif,

    suasana hati, pekerjaan,

    hubungan dengan orang

    lain, )

    Eksplor bersama pasien

    tentang faktor yang

    dapat memperingan /

    memperburuk nyeri.

    Evaluasi riwayat

    penyakit terdahulu

    tentang nyeri baik dari

    pasien sendiri atau

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    17/32

    berat, sedang,

    ringan, tidak ada)

    Definisi: observasi

    atau melaporkan

    keburukan nyeri

    Melaporkan

    keparahan nyeri

    Mengobservasi

    tahapan nyeri

    keluarga yang

    mempunyai riwayat

    nyeri ronik.

    Evaluasi keefektifan

    kontrol nyeri terdahulu

    dengan pasien dan tim

    kesehatan.

    Dampingi pasien dan

    keluarga ketika

    memerlukan dukungan.

    Pilih implementasi

    untuk penanganan nyeri

    (farmakologi, non

    farmakologi,

    interpersonal)

    Ajarkan untuk memakai

    tehnik non farmakologi

    (mis. Hipnosisi,

    relaksasi, terapi musik,

    dan masase)

    Pantau pasien ketika

    mengunakan metode

    farmakologi

    Ajarkan pasien tentang

    metode farmakologi

    Periksa level

    ketidaknyamanan pada

    pasien, catat

    perubahannya

    dimedikal record.

    Dorong pasien untuk

    menceritakan perasaan

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    18/32

    nyerinya.

    Adminitrasi analgesik

    (Penggunaan agen

    farmakologi untuk

    menghilangkan atau

    mengurangi nyeri)

    Menentukan lokasi,

    sifat, kualitas, dan berat

    nyeri sebelum

    pengobatan

    Periksa anjuran medis

    untuk obat, dosis dan

    frekuensi pemberian

    Nilai kemampuan klien

    untuk ikut serta dan

    terlibat dalam

    pemilihan obat

    analgesik, dosis, dan

    rute

    Pilih analgesik yang

    tepat, attau kombinasi

    analgesik saat lebih

    dari satu analgesik

    yang dianjurkan

    Tentukan pilihan

    analgesik berdasarkan

    type dan berat nyeri

    Pilih rute IV dari IM

    untuk suntikan

    analgesik yang teratur

    Pantau tanda vital

    sebelum dan sesudah

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    19/32

    pemberian analgetik

    narkotik

    Bentuk pengharapan

    positif berhubungan

    dengan keefektifan

    analgetik untuk

    mengoptimmalkan

    respon klien

    Evaluasi keefektifan

    obat analgesik

    Catat respon terhadap

    analgetik danadanya

    efek yand tidak

    diinginkan

    Evaluasi dan catat

    tingkat sedasi pada

    klien yang mendapat

    golongan opioid.

    Kerusakan Integritas Kulit

    berhubungan dengan faktor

    mekanik (mis.. gaya

    gunting,tekanan,

    pengekangan)

    Definisi :perubahan/

    gangguan epidermis dan/

    dermis

    Batasan Karakteristik :

    Kerusakan integritas

    kulit

    Gangguan permukaan

    kulit

    Dalam waktu 1

    minggu integritas

    jaaringan kulit klien

    membaik, dengan

    indikator :

    Integritas Jaringan

    Kulit (skala 1-5)

    Ferfusi jaringan

    Tekstur kulit

    Integritas Kulit

    Lesi Kulit

    Pengawasan Kulit

    Inspeksi Kulit

    Monitor Klembapan

    Kulit

    Monitor warna kulit

    dan temperatur

    Monitor infeksi yang

    mungkin menyerang

    pada pasien

    Dokumentasi

    perubahan warna kullit

    dan membran mukosa

    Perawatan luka

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    20/32

    Monitor karakteristik

    luka, mulaii dari aliran

    darah

    Resiko Infeksi

    Definisi : Peningkatan

    resiko pemajanan

    kontaminan lingkungan

    dalam dosis yang cukup

    menyebabkan efek yang

    membahayakan kesehatan.

    Faktor resiko :

    Pertahanan tubuh primer

    yang tidak adekuat

    Pertahanan tubuh

    sekunder yang tidak

    adekuat

    Penurunan imun

    Dalam waktu 3 x 24

    jam Px tidak

    beresiko infeksi

    dengan :

    Kekerasan infeksi

    Indikator :

    gegabah (1-5)

    uncrusted

    gelembung (1-5)

    kesalahan

    penghidu (1-5)

    dahak bernanah

    (1-5)

    sistem

    pengaliran

    bernanah (1-5)

    pyuria (1-5)

    demam (1-5)

    hipotermia (1-5)

    ketidakstabilan

    suhu (1-5)

    kelembutan (1-5)

    rasa tidak enak

    badan (1-5)

    gejala

    gastrointestinal

    (1-5)

    mengerikan (1-5)

    Kontrol Infeksi

    Ubah perawatan

    peralatan pasien dari

    protokol agency

    Cuci tangan sebelum

    dan setelah pasien

    beraktivitas

    Instuksikan

    pengunjung untuk cuci

    tangan

    Dorong masukan cairan

    Dorong istirahat

    Kelola terapi antibiotik

    Pakai sarung tangan

    steril

    Mempertahankan

    lingkungan aseptik

    secara optimal selama

    insersi tempat tidur.

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    21/32

    lesu (1-5)

    Deteksi resiko

    Indikator :

    Kenali tanda dan

    gejala indikasi

    resiko (1-5)

    Identifikasi

    resiko (1-5)

    potensial

    kesehatan (1-5)

    Partisipasi di

    saringan

    rekomendasi

    interval (1-5)

    Memperoleh

    pengetahuan

    riwayat keluarga

    (1-5)

    Memelihara

    update

    pengetahuan

    riwayat keluarga

    dan riwayat

    personal (1-5)

    Menggunakan

    perawatan

    kesehatan sesuai

    yang dibutuhkan

    (1-5)

    Penyakit (1-5)

    Status imun (1-5)

    Status nutrisi (1-5)

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    22/32

    Kurang Pengetahuan

    berhubungan dengan

    keterbatasan kognitif

    Definisi : Ketidakhadiran

    atau kurangnya informasi

    kognitif berhubungan

    dengan topik khusus

    Batasan Karakteristik :

    Tidak tepat saat

    mengikuti instruksi

    Tingkah laku yang tidak

    sesuai

    Tingkkah laku melebih-

    lebihkan

    Mengungkapkan

    masalah

    Dalam waktu 1

    minggu informasi

    kognitif klien

    mengenai penyakit

    yang ia alami

    meningkat, dengan

    indikator :

    Pengetahuan :

    Proses Penyakit

    (Tingkat

    pemahaman proses

    penyakit dan

    pencegahan

    komplikasi)

    Spesipik proses

    penyakit

    Faktor penyebab

    dan kontribusi

    Faktor resiko

    Efek penyakit

    Tanda dan gejala

    komplikasi

    penyakit

    Tanda dan gejala

    penyakit

    Pengetahuan :

    Perawatan

    Penyakit(Tingkat

    Pemahaman tentang

    penyakit berkaitan

    dengan Informasi

    yang dibutuhkan

    Teaching : Prescribe

    Medication

    (menyiapkan pasien untuk

    melakukan pengobatan

    yang ditentukan dengan

    aman dan memantau

    efeknya)

    Anjurkan klien

    mengenali sifat-sifat

    khusus dari obat-

    obatannya

    Informasikan ke pasien

    tentang obat generik

    dan nama dagangnya

    pada setiap obat

    Ajarkan klien tujuan

    dan kerja setiap obat

    Jelaskancara pemberi

    pelayanan kesehatan

    memilih obat yang

    tepat

    Ajarkan pasien cara

    pemberian /aplikasi

    yang tepat

    Ulangi kembali

    pengetahuan klien

    tentang pengobatannya

    Puji pengetahuan klien

    tentang pengobatannya

    Evaluasi kemampuan

    klien untuk meminum

    obat sendiri

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    23/32

    untuk memperoleh

    dan

    mempertahankan

    kesehatan optimal)

    rekomendasi diet

    Spesipik proses

    penyakit

    Teknik

    konservasi

    energi

    Pencegahan dan

    kontrol infeksi

    Prosedur

    penanganan

    Penggunaan obat

    yang aman

    Aktivitas teratur

    untuk kesehatan

    Pengetahuan

    Resimen

    Pengobatan

    (Tingkat

    Pemahaman tentang

    resimen pengobatan

    khusus

    Pengetahuan :

    Prosedur

    Pengobatan

    (Tingkat

    pemahaman tentang

    prosedur yang

    dibutuhkan sebagai

    anjurkan klien

    melakukan tindakan

    yang dilakukan

    sebelum minum obat

    Informasikan pada

    klien konsekuensi jika

    putus obat

    Ajarkan klien efek

    samping yang dimiliki

    setiap obat

    Ajarkan pada klien cara

    mencegah dan

    menghilangkkan efek

    sampingnya

    Ajarkan klien tindakan

    tepat yang harus

    dilakukan bila ada efek

    samping

    Ajarkan kllien tanda

    dan gejala

    overdosis/dosis kurang

    Ajarkan pada klien

    tentang kemungkinan

    adanya interaksi obat

    dengan makanan

    Ajarkan kepada klien

    cara menyimpan obat-

    obatnya

    Bantu klien menulis

    perkembangan jadual

    pengobatan

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    24/32

    bagian dari resimen

    pengobatan)

    Proses Informasi

    Pengetahuan :

    Medikasi

    (Tingkanpemahama

    n tentang

    penggunaan obat

    yang aman)

    Sediakan klien

    informasi tertulis

    tentang tujuan, cara

    kerja, efek samping dan

    lain-lainnya- tentang

    pengobatannya

    Teaching :

    Procedure/Treatment

    ( Menyiapkan pasien untuk

    mengerti dan siap mental

    terhadap pengobatan dan

    tindakan yang ditetapkan)

    Informasikan ke

    klien/orang terdekat

    tentang kapan dan

    dimana

    tindakan/pengobatan

    akan dilakukan

    Informasikan ke

    klien/orang terdekat

    berapa lama

    tindakan/pengobatan

    akan dilakukan hingga

    akhir

    Informasikan ke

    klien/orang terdekat

    siapa yang akan

    melakukan

    tindakan/pengobatan

    tersebut

    Kuatkan kembali

    kepercayaan klien saat

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    25/32

    melibatkan staf lain

    Tentukan pengalaman

    masa lalu klien dan

    tingkat pengetahuan

    tentang

    tindakan/pengobatan

    yang akan dilakukan

    Jelaskan tujuan dari

    tindakan/pengobatan

    Gmbarkan kegiatan

    pengobatan/tindakan

    yang akan dilakukan

    Jelaskan

    tindakan/pengobatan

    yang dilakukan

    Ajarkan pada klien cara

    ikut serta dalam

    pengobatan/tindakan

    yang akan dilakukan

    Perkenalkan klien

    kepada staf yang akan

    terlibat dapa

    tindakan/pengobatan

    Tentukan harapan

    pasien terhadap

    tindakan/pengobatan

    yang akan dilakukan

    Perbaiki harapan yang

    tidak realistik terhadap

    tindakan/pengobatan

    yang akan dilakukan.

    Diskusikan pengobatn

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    26/32

    alternatif lainnya

    Sediakan waktu untuk

    klien bertanya dan

    memperhatikan

    Libatkan

    keluarga/orang terdekat

    klien

    Teaching : Disease

    Process

    (Membantu klien

    memahami informasi

    berhubungan dengan

    proses penyakit)

    Nilai tingkat

    pengetahuan klien

    sekarang tetang psoses

    penyakit

    Jelaskan patofisiologi

    penyakit dan

    hubungannya dengan

    anatomi dan fisiologi

    Review pengetahuan

    klien tentang

    kondisinya

    Puji pengetahuan klien

    tentang kondisinya

    Gambarkan tanda dan

    gejala umum tentang

    penyakit klien

    Kaji apa yang telah

    dilakukan klien untuk

    mengatasi gejala

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    27/32

    Gambarkan proses

    penyakit klien

    Kenali kemungkinan

    penyebab

    Berikan informasi

    tentang kondisi klien

    Mengenali perubahan

    kondisi fisik untuk

    pasien

    Berikan ketenangan

    tentang kondisi pasien

    Berikan informasi

    kepada keluarga/orang

    terdekat tentang

    perkembangan klien

    Berikan informasi

    tentang pengukuran

    diagnostik yang

    tersedia

    Diskusikan perubahan

    gaya hidupyang

    dibutuhkan untuk

    mencegah komplikasi

    di masa depandan/atau

    mengendalikan proses

    penyakit

    Diskusi kan pilihan

    terapi dan tindakan

    Diskusikan alasan

    dibelakang

    managemen/terapi/tind

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    28/32

    akan yang dianjurkan

    Dukung pasien untuk

    mendapatkan

    pilihan/mencari

    pendapat kedua

    Gali sumber/dukungan

    yang tersedia

    Anjurkan klien pada

    tanda dan gejala apa

    harus melapor ke

    pemberi pelayanan

    kesehatan

    Berikan nomor telepon

    yang harus dihubungi

    bila terjadi komplikasi

    Kuatkan kembali

    informasi yang telah

    diberikanoleh anggota

    tim kesehatan lainnya.

    Gangguan citra tubuh

    berhubungan dengan

    cedera,penyakit, trauma.

    Definisi : Konfusi dalam

    gambaran mental fisik dari

    individu.

    Batasan Karakteristik :

    Perubahan aktual pada

    fungsi

    Perubahan aktual pada

    struktur

    Perilaku mengenali

    tubuh

    Dalam waktu 3-5

    hari Px dapat

    menunjukan

    Gambaran Mental

    diri yang positif

    dengan indikator :

    Gambaran diri

    (persepsi

    penampilan diri dan

    fungsi tubuh)

    Kesesuaian

    antara realita,

    ideal dan

    Peningkatan Citra Tubuh

    (memperbaiki kesadaran

    pasien dan persepsi tidak

    sadar dan kepada sikap

    tubuhnya)

    Menentukan harapan

    utama citra tubuh

    pasien di tingkat

    perkembangan

    Gunakan panduan

    antisipatif untuk

    mempersiapkan pasien

    untuk prediksi

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    29/32

    Perubahan dalam

    kemampuan

    memperkiraan hubungan

    spasial tubuh terhadap

    lingkungan

    Trauma pada bagian

    yang tidak berfungsi

    Respons nonverbal

    terhadap perubahan

    aktual terhadap tubuh

    Verbalisasi perasaan

    yang mencerminkan

    perubahan pandangan

    tentang tubuh individu

    penampilan

    tubuh

    Kepuasan

    dengan

    penampilan

    tubuh

    Kepuasan

    dengan

    penampilan

    tubuh

    Penyesuaian

    terhadap

    perubahan tubuh

    akibat penyakiit

    Gambaran

    internal diri

    sendiri

    Adaptasi untuk

    cacat fisik

    (respon adaftasi

    untuk sebuah

    tantangan fungsi

    signifikan karena

    cacat fisik)

    perubahan di citra

    tubuh

    Kaji pasien untuk

    membahas perubahan

    yang disebabkan oleh

    sakit atau bedah

    Bantu pasien

    menentukan luasnya

    perubahan aktual di

    tubuh

    Kaji pasien untuk

    menyaring penampilan

    fisik dari perasaan

    harga diri

    Kaji pasien untuk

    menentukan pengaruh

    dari sebuah grup

    pertemanan

    Kaji pasien untuk

    diskusi stress affektif

    citra tubuh karena

    kondisi kongenital,

    injury, penyakit, atau

    bedah

    Monitor apakah pasien

    bisa terlihat ada

    perubahan bagian

    tubuh

    Tingkatkan kalau

    perubahan di citra

    tubuh sudah

    berkontribusi untuk

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    30/32

    meningkatkan isolasi

    sosial

    Bantu Px memisahkan

    penampilan fisik dan

    perasaan negati Px

    Fasilitasi Px Kontak

    dengan orang lain

    ketika terjadi

    perubahan citra tubuh

    Identifikasi support

    yang mungkin bagi Px

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    31/32

    BAB IV

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Trauma tumpul abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada

    rongga abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi rongga

    abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga

    (lambung, usus halus, usus besar, pembuluh pembuluh darah abdominal)

    dan mengakibatkan ruptur abdomen. Trauma abdomen disebabkan oleh

    Kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari

    ketinggian.

    B. SARAN

    Banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya trauma abdomen,

    faktor tertinggi biasanyadisebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, kemudian

    karena penganiayaan, kecelakaan olahraga dan jatuh dari ketinggian. Agar

    tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki, hendaknya kita harus selalu

    berhati-hati dalam melakukan aktivitas, agar terhindar dari bahaya trauma

    maupun cedera.

  • 8/11/2019 MAKALAH TRAUMA ABDOMEN.docx

    32/32

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan Ed.31. Jakarta: EGC

    2.

    Carpenito, 1998 Buku saku: Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek

    Klinis, Edisi 6. Jakarta: EGC.

    3.

    Doenges. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk

    perencanaan dan Pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3. Jakarta:

    EGC.

    4.

    FKUI. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu bedah. Jakarta: Binarupa Aksara.

    5. Hudak & Gallo. 2001. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta :

    EGC

    6. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1.FKUI : Media

    Aesculapius

    7. Sjamsuhidayat. 1998. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC

    8.

    Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and

    Suddarth Ed.8 Vol.3. : Jakarta: EGC.

    9. Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

    Bedah.Jakarta : EGC