Makalah Trauma Bakar Pada Mata

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Trauma bakar adalah trauma yang merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit (inbalance elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka (scar). 1.2 PERMASALAHAN Menjelaskan trauma luka bakar pada mata akibat bahan kimia, panas dan radiasi serta menjelaskan tentang penatalaksanaan untuk tiap-tiap penyebab dari luka bakar pada mata. 1.3 TUJUAN

description

Trauma Bakar Pada Mata

Transcript of Makalah Trauma Bakar Pada Mata

Page 1: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Trauma bakar adalah trauma yang merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau

kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas yang tinggi, sumber listrik, bahan

kimiawi, cahaya, radiasi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang

berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan

komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot,

tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada

di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat

mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock,

infeksi, ketidak seimbangan elektrolit (inbalance elektrolit) dan masalah distress

pernapasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan

distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar

dan bekas luka (scar).

 

1.2 PERMASALAHAN

Menjelaskan trauma luka bakar pada mata akibat bahan kimia, panas dan radiasi

serta menjelaskan tentang penatalaksanaan untuk tiap-tiap penyebab dari luka bakar pada

mata.

1.3 TUJUAN

Diharapkan mahasiswa/mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram dapat menjelaskan serta mengetahui

tentang penatalaksanaan dari trauma luka bakar pada mata akibat bahan kimia, panas dan

radiasi.

Page 2: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

BAB II

PEMBAHASAN

Trauma luka bakar pada mata dapat diakibatkan oleh; Panas (misal api, air panas, uap

panas), Radiasi, Kimia.

2.1 TRAUMA BAKAR KIMIA

Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi di dalam

laboratorium, industry, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan pertanian dan

peperangan yang memakai bahan kimia di abad modern. Bahan kimia yang dapat

mengakibatkan kelainan pada mata dapat dibedakan dalam bentuk trauma asam dan

trauma basa atau alkali. Pengaruh bahan kimia sangat bergantung pada pH, kecepatan

dan jumlah bahan kimia tersebut mengenai mata. Dibanding bahan asam, maka trauma

oleh bahan alkali cepat dapat merusak dan menembus kornea. Setiap trauma kimia pada

mata memerlukan tindakan segera karena dapat memberikan penyulit yang lebih berat.

Luka bahan kimia harus dibilas secepatnya dengan air yang tersedia pada saat itu, seperti

dengan air keran, larutan garam fisiologik dan asam berat. Bahan kimia yang dapat

mengakibatkan kelainan pada mata dapat dibedakan dalam bentuk : 

2.1.1 Trauma Asam

Bahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan anorganik,

organic anhidrat (asetat). Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera

terjadi pengendapan ataupun penggumpalan protein permukaan sehingga bila

konsentrasi tidak tingi maka tidak akan bersifat destruktif seperti trauma

alkali. Bahan asam dengan konsentrasi tinggi dapat bereaksi seperti terhadap

trauma basa sehingga kerusakkan yang akan diakibatkannya akan lebih dalam.

Pengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secepatnya dan

selama mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang

mengakibatkan trauma. Trauma akibat asam normal kembali, sehingga tajam

penglihatan tidak banyak terganggu. Untuk bahan asam digunakan larutan

natrium bikarbonat 3%, sedang untuk basa larutan asam borat, asam asetat

0,5% atau buffer asam asetat pH 4,5% untuk menetralisir. (Prof. Dr. H. Sidarta

Ilyas, Sp.M, 2005).

Page 3: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

Perjalaan Penyakit Trauma Asam

Bila mata terkena trauma suatu bahan asam maka akan terjadi

peristiwa berikut:

Pada minggu pertama:

- Terjadi koagulasi protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan

pada kornea, demikian pula terjadi koagulasi protein konjungtiva bulbi.

Koagulasi protein ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan

jaringan.

- Akibat koagulasi protein ini kadang-kadang seluruh kornea terkelupas

- Koagulasi protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam seperti

stroma kornea, keratosit dan endotel kornea.

- Bila terjadi penetrasi jaringan yang lebih dalam akan terjadi edem kornea,

iritis dan katarak

- Bila trauma disebabkan asam lemah maka regenerasi epitel akan terjadi

dalam beberapa hari dan kemudian sembuh

- Bila trauma disebabkan asam kuat maka stroma kornea akan berwarna

kelabu infiltrasi sel radang ke dalamnya. Infiltrasi sel ke dalam stroma oleh

bahan asam terjadi dalam waktu 24 jam

- Beberapa menit atau beberapa jam sesudah trauma asam konjungtiva bulbi

menjadi hiperemi dan kemotik. Kadang-kadang terdapat perdarahan pada

konjungtiva bulbi.

- Tekanan bola mata akan meninggi pada hari pertama, yang kemudian

dapat menjadi normal atau merendah.

Trauma asam pada minggu 1 – 3 :

- Umumnya trauma asam mulai sembuh pada minggu ke satu sampai ketiga

ini

- Pada trauma asam yang berat akan terbentuk tukak kornea dengan

vaskularisasi yang bersifat progresif.

- Keadaan terburuk akibat trauma asam pada saat ini ialah berupa

vaskularisasi berat pada kornea.

Page 4: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

Trauma asam sesudah 3 minggu:

- Trauma asam yang tidak sangat berat akan sembuh sesudah 3 minggu

- Pada endotel dapat terbentuk membran fibrosa yang merupakan bentuk

penyembuhan kerusakan endotel.

Penyulit lain yang dapat terjadi akibat trauma asam pada mata ialah:

- Katarak

- Glaukoma

- Hipotoni bola mata

- Air mata yang abnormal

- Iritis

- Enteropion

- Trikiasis

- Simblefaron

Akibat trauma asam diketahui bahwa perubahan reaksi biokimia

ditentukan oleh jenis anion asam yang menyebabkan trauma. Asam merusak

dan memutus ikatan intramolekul protein, dan protein yang berkoagulasi

merupakan barier terhadap penetrasi lanjut daripada asam ke dalam jaringan.

Diketahui bahwa asam sulfur mengakibatkan kadar mukopolisakarida jaringan

menurun. Diketahui bahwa asam sulfur mengakibatkan kadar maka pH cairan

mata turun sesudah trauma berlangsung selama 30 menit. Pada trauma asam

tidak terdapat gangguan pembentukan jaringan kolagen. Pada trauma asam

berat yang merusak badan siliar akan terjadi penurunan kadar askorbat dalam

cairan mata dan kornea.

Pengobatan Trauma Asam

- Irigasi segera dengan asam fisiologik atau air

- Kontrol pH mata untuk melihat apakah sudah normal

- Selanjutnya pertimbangan pengobatan sama dengan pengobatan yang

diberikan pada trauma alkali.

Page 5: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

2.1.2 Trauma Basa atau Alkali

Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat

pada mata. Alkali akan menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan, dan

sampai pada jaringan retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran

bahan kolagen jaringan kornea. Bahan kimia alkali bersifat koagulasi sel dan

terjadi proses persabunan, disertai dengan dehidrasi. Bahan akustik soda dapat

menembus ke dalam bilik mata depan dalam waktu 7 detik. Pada trauma alkali

akan terbentuk kolagenase yang akan menambah bertambah kerusakan

kolagen kornea. Alkali yang menembus ke dalam bola mata akan merusak

retina sehingga akan berakhir dengan kebutaan penderita.

Menurut klasifikasi Thoft maka trauma basa dapat dibedakan dalam :

Derajat 1 : hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata

Derajat 2 : hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitel kornea

Derajat 3 : hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya

epitel kornea

Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

Tindakan bila terjadi trauma basa adalah dengan secepatnya

melakukan irigasi dengan garam fisiologik. Sebaiknya irigasi dilakukan

selama mungkin. Bila mungkin irigasi dilakukan selama 60 menit segera

setelah trauma. Penderita diberi sikloplegia, antibiotika, EDTA untuk

mengikat basa. EDTA diberikan setelah 1 minggu trauma alkali diperlukan

untuk menetralisir kolagenase yang terbentuk pada hari ke tujuh.

Bahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel

jaringan. Pada pH yang tinggi alkali akan mengakibatkan persabunan disertai

dengan disosiasi asam lemak membran sel. Akibat persabunan membran sel

akan mempermudah penetrasi lebih lanjut dari pada alkali. Mukopolisakarida

jaringan oleh basa akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel kornea atau

keratosit. Serat kolagen kornea akan menjadi bengkak dan stroma kornea akan

mati. Akibat edem kornea akan terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke

Page 6: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

dalam stroma kornea. Serbukan sel ini cendrung disertai dengan masuknya

pembuluh darah baru atau neovaskularisasi. Akibat membran sel basal epitel

kornea rusak akan memudahkan sel epitel di atasnya lepas. Sel epitel yang

baru terbentuk akan berhubungan langsung dengan stroma di bawahnya. Sel

epitel baru ini melekat dengan stroma di bawahnya melalui plasminogen

aktivator. Bersamaan dengan dilepaskan plasminogen aktivator, dilepas juga

kolagenase yang akan merusak kolagen kornea, sehingga terjadi tukak pada

kornea. Akibat akan terjadi gangguan penyembuhan epitel yang berkelanjutan

dengan tukak kornea dan dapat terjadi perforasi kornea. Kolagenase ini mulai

dibentuk 9 jam sesudah trauma dan puncaknya terdapat pada hari ke 14 21.

Biasanya tukak pada kornea mulai terbentuk 2 minggu setelah trauma kimia.

Pembentukan tukak berhenti hanya bila telah terjadi epitelisasi lengkap atau

vaskularisasi telah menutup seluruh dataran depan kornea. Bila alkali sudah

masuk ke dalam bilik mata depan maka akan terjadi gangguan fungsi badan

siliar. Cairan mata susunannya akan berubah, yaitu terdapat kadar glukosa dan

aksorbat yang berkurang. Kedua unsur ini memegang peranan penting pada

pembentukan jaringan kolagen kornea.

Perjalanan Penyakit Trauma Alkali

Keadaan akut yang terjadi pada minggu pertama:

- Sel membran rusak

- Bergantung pada kuatnya alkali dapat mengakibatkan hilangnya epitel,

keratosit, saraf kornea dan pembuluh darah.

- Terjadi kerusakan komponen vaskularisasi iris, badan siliar dan epitel

lensa.

- Trauma berat akan merusak sel goblet konjungtiva bulbi

- Tekanan intraokular akan meninggi

- Hipotoni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar

- Kornea keruh dalam beberapa menit

- Terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit dan fibroblas.

Keadaan pada minggu kedua dan ketiga:

- Mulai terjadi regenerasi epitel konjungtiva dan kornea

- Masuknya neovaskularisasi ke dalam kornea disertai dengan sel radang

- Kekeruhan pada kornea akan mulai menjernih kembali

Page 7: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

- Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblas memasuki kornea dengan

terbentuknya kolagen

- Trauma alkali berat akan membentuk jaringan granulasi pada iris dan

badan silisar sehingga terjadi fibrosis

Keadaan pada minggu ketiga dan selanjutnya:

- Terjadi vaskularisasi aktif sehingga seluruh kornea tertutup oleh

pembuluh darah

- Jaringan pembuluh darah membawa bahan nutrisi dan bahan

penyembuhan jaringan seperti protein dan fibroblas

- Akibat daripada terdapatnya jaringan dengan vaskularisasi ini, tidak

akan terjadi perforasi kornea

- Mulai terjadi pembentukan panus pada kornea

- Endotel yang tetap sakit akan mengakibatkan edem kornea

- Terdapat membran retrokornea, iritis dan membran membran siklitik.

- Dapat terjadi kerusakan permanen saraf kornea dengan gejala-

gejalanya.

- Tekanan bola mata dapat rendah atau tinggi

Kelainan pada Jaringan Lain Akibat Trauma Alkali:

Kelopak:

- Trauma alkali akan membentuk jaringan parut pada kelopak

- Margo palpebra rusak sehingga mengakibatkan gangguan pada break

up time air mata

- Lapisan air depan kornea (tear film) menjadi tidak normal

- Terjadi pembentukan jaringan parut pada kelenjar asesori air mata,

yang mengakibatkan mata menjadi kering.

Konjungtiva:

- Terjadi kerusakan pada sel goblet

- Sekresi musin konjungtiva bulbi berkurang daya basahnya terhadap

kornea pada setiap kedipan kelopak

Page 8: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

- Dapat terjadi simblefaron pada konjungtiva bulbi yang akan menarik bola

mata sehingga pergerakannya mata menjadi terbatas

- Akibat daripada simblefaron penyebaran air mata tidak merata

- Terjadi pelepasan kronik daripada epitel kornea

- Terjadi keratinisasi (pertandukan) epitel kornea akibat berkurangnya

musin.

Lensa:

- Lensa keruh diakibatkan kerusakan kapsul lensa.

Klasifikasi Akibat Luka Bakar

Terdapat 2 klasifikasi akibat luka bakar alkali:

- Klasifikasi hughes

- Klasifikasi thoft

a. Klasifikasi hughes

1. Enteng :

Prognosis baik

Terdapat erosi epitel kornea

Pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan

Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea ataupun

konjungtiva

2. Sedang :

Prognosis baik

Terdapat kekeruhan kornea sehingga sukar melihat iris

dan pupil secara terperinci

Terdapat nekrosis dan iskemia enteng pada konjungtiva

dan kornea

3. Sangat Berat :

Prognosis buruk

Akibat kerusakan kornea pupil tidak dapat dilihat

Konjungtiva dan sklera pucat

Page 9: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

b. Klasifikasi Thoft

1. Derajat 1. Hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata

2. Derajat 2. Hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel kornea

3. Derajat 3. Hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan

lepasnya epitel kornea

4. Derajat 4. Konjungtiva perilimbal nekrosis sebanyak 50%

Luka bakar alkali derajat 1 dan 2 akan sembuh dengan jaringan parut

tanpa terdapatnya neovaskularisasi ke dalam kornea. Luka bakar alkali derajat

3 dan 4 membutuhkan waktu sembuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Klasifikasi Thoft dipakai untuk menganalisis kerusakan dan beratnya

kerusakan

Prognosis Luka Bakar

Prognosis luka bakar alkali juga ditentukan oleh:

- Anastesia kornea yang terjadi

- Bahan alkali penyebab trauma

Bahan alkali yang sering memberikan trauma ialah:

1. Amonia

- Amonia merupakan gas yang tidak berwarna di pakai sebagai bahan

pendingin lemari es, larutan 7 % amonia dipakai sebagai bahan

pembersih

- Pada konsentrasi rendah bersifat merangsang air mata

- Bersifat larut dalam air dan lemak, hal ini sangat merugikan karena

kornea mempunyai komponen epitel yang lipofilik dan stroma yang

hidrofilik

- Mudah merusak jaringan bagian dalam mata seperti iris dan lensa.

- Amonia merusak stroma lebih sedikit dibanding dengan NaOH dan

CaOH

- pH cairan mata naik beberapa detik setelah trauma

2. NaOH

- Dikenal sebagai kaustik soda

Page 10: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

- Dipakai sebagai pembersih pipa

- pH cairan mata naik beberapa menit sesudah trauma

3. Ca(OH)2

- Daya tembus pada mata kurang, hal ini akibat terbentuknya sabun

kalsium pada epitel kornea

- pH cairan mata menjadi normal kembali sesudah 30 sampai 3 jam

pascatrauma.

Teori Terbentuknya Kolagenase

- pada defek epitel kornea plasminogen aktivator yang terbentuk merubah

plasminogen menjadi plasmin

- plasmin melalui C3a mengeluarkan faktor hemotaktik untuk leukosit

polimorfonuklear (PMN)

- kolagenase laten berubah menjadi kolagenase aktif akibat terdapatnya

tripsin, plasmin ketepepsin

- kolagenase aktif dapat juga berasal dari tukak kornea

- keratosit juga membentuk kolagenase aktif melalui kolagenase laten

GAMBARPengobatan Trauma Alkali

- bila terjadi trauma alkali maka segera dilakukan irigasi dengan air selama

30 menit sebanyak 2000 ml; dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik

- untuk mengetahui telah terjadi netralisasi basa dapat dilakukan

pemeriksaan dengan kertas lakmus; pH normal air mata 7.3.

- bila penyebabnya adalah CaOH, dapat diberi EDTA karena EDTA 0,05

dapat bereaksi dengan CaOH yang melekat pada jaringan.

Page 11: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

- Diberi antibiotika dan dilakukan debridement untuk mencegah infeksi oleh

kuman oportunis

- Diberi sikloplegik karena terdapatnya iritis dan sinekia posterior

- Beta bloker dan diamox untuk mengatasi glaukoma yang terjadi

- Steroid diberikan secara berhati-hati karena steroid menghambat

penyembuhan. Steroid diberikan untuk menekan radang akibat denaturasi

kimia dan kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva. Steroid topikal

ataupun sistemik dapat diberikan pada 7 hari pertama pascatrauma.

Diberikan deksametason 0,1 % setiap 2 jam. Steroid walaupun diberikan

dalam dosis tinggi tidak mencegah terbentuknya fibrin dan membran

siklitik

- Kolagenase inhibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek

kolagenase. Diberikan satu minggu sesudah trauma karena pada saat ini

kolagenase mulai terbentuk

- Vitamin C diberikan karena perlu untuk pembentukan jaringan kolagen

- Selanjutnya diberikan :

a. Bebat (verban) pada mata

b. Lensa kontak lembek

c. Air mata buatan

- Keratoplasti dilakukan bila kekeruhan kornea sangat mengganggu

penglihatan.

Prognosis

Prognosis keratoplasti pada kelainan kornea akibat trauma alkali tidak

begitu baik.

2.2 TRAUMA BAKAR PANAS

Luka bakar panas dapat diakibatkan oleh api. Trauma ini di dapatkan akibat

terjadinya kebakaran, petasan, atau kecelakaan lainnya. Luka bakar termal pada kelopak

mata diterapi dengan antibiotic topical dan pembalut steril. Apabila terjadi kerusakan

kornea, maka biasanya tidak perlu dilakukan bebat tekan karena adanya pembengkakan

kelopak yang ekstensif. Setelah 2-3 hari mulai terjadi ektropion dan retraksi kelopak

mata. Tarsorafi dan ruang basah yang dibuat dari plastic dapat melindungi kornea.

Tandur kulit, full thickness ditunda sampai kontraksi kulit tidak lagi berlanjut.

Page 12: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

2.3 TRAUMA BAKAR RADIASI

Trauma radiasi yang sering ditemukan adalah :

2.3.1 Trauma sinar infra merah

Akibat sinar infra merah dapat terjadi saat menatap gerhana matahari dan

pada saat bekerja di pemanggangan. Kerusakan ini dapat terjadi akibat

terkonsentrasinya sinar infra merah terlihat. Kaca yang mencair seperti yang

ditemukan di tempat pemanggangan kaca akan mengeluakan sinar infra merah.

Bila seseorang berada pada jarak satu kaki selama 1 menit di depan kaca yang

mencair dan pupilnya melebar atau midriasis maka suhu lensa akan naik naik

sebanyak 9ºC. demikian pula iris yang mengabsorpsi sinar infra merah akan panas

sehingga berakibat tidak baik terhadap kapsul lensa di dekatnya.

Absorpsi sinar infra merah oleh lensa akan mengakibatkan katarak dan

ekspoliasi kapsul lensa. Selain itu sinar infra merah akan mengakibatkan keratitis

superpisial, katarak kortikal anterior posterior dan koagulasi pada koroid.

Bergantung akibat beratnya lesi akan terdapat skotoma sementara ataupun

permanen. Tidak ada pengobatan terhadap akibat buruk yang sudah terjadi kecuali

mencegah terkenanya mata oleh sinar infra merah ini. Steroid sistemik dan local

deberikan untuk mencegah terbentuknya jaringa parut pada macula atau untuk

mengurangi gejala radang yang timbul.

2.3.2 Trauma sinar ultraviolet (sinar las)

Sinar ultraviolet merupakan sinar gelombang pendek yang tidak terlihat

mempunyai panjang gelombang antara 350-295 Nm. Sinar ultraviolet banyak

terdapat pada saat bekerja las, dan menatap sinar matahari atau pantulan sinar

matahari diatas salju. Sinar ultraviolet akan segera merusak epitel kornea.  Sinar

ultraviolet biasanya memberikan kerusakan terbatas pada kornea sehingga

kerusakan pada retina dan lensa tidak akan terlihat secara nyata. Kerusakan ini

akan membaik setelah beberapa waktu dan tidak akan memberikan gangguan tajam

penglihatan yang menetap.

Pasien yang telah terkena sinar ultra violet akan memberikan keluhan

sekitar 4-10 jam setelah trauma. Pasien akan merasa mata sangat sakit, mata terasa

kelilipan atau kemasukkan pasir, fotofobia, blefarospasme dan konjungtiva

kemotik. Kornea akan menunjukkan adanya infiltrate pada permukaannya, yang

Page 13: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

kadang-kadang disertai dengan kornea yang keruh dan pada uji fluoresein positif.

Pupil akan terlihat miosis, tajam penglihatan akan terganggu. Pengobatan yang

diberikan adalah sikloplegia, antibiotika local, analgetik, dan mata ditutup untuk

selama 2-3 hari. Biasanya sembuh setelah 48 jam.

2.3.3 Sinar ionisasi dan sinar X

Sinar ionisasi dibedakan dalam bentuk :

Sinar alfa yang dapat diabaikan

Sinar beta yang dapat menembus 1 cm jaringan.

Sinar gama

Sinar X

Sinar ionisasi dan sinar X dapat mengakibatkan katarak dan rusaknya

retina. Dosis kataraktogenik bervariasi dengan energy dan tipe sinar, lensa yang

lebih mudah dan lebih peka. Akibat dari sinar ini pada lensa terjadi pemecahan diri

sel epitel secara tidak normal. Sinar X merusak retina dengan gambaran seperti

kerusakan yang diakibatkan diabetes mellitus berupa dilatasi kapiler, perdarahan,

mikroaneuris mata dan eksudat.

Luka bakar akibat sinar X dapat merusak kornea yang mengakibatkan

kerusakkan yang permanen sehingga sukar untuk diobati. Biasanya akan terlihat

keratitis dengan iridosiklitis ringan. Pada keadaan yang berat dapat mengakibatkan

parut konjungtifa atrofi sel goblet  yang akan mengganggu fungsi air mata.

Pengobatan yang diberikan adalah antibiotika topical dan steroid 3x sehari dan

sikloplegik 1x sehari bila terjadi semblafaron pada konjungtiva dilakukan tindak

pembedahan.

 2.4 PENATALAKSANAAN TRAUMA BAKAR PADA MATA

Penanganan Luka Bakar secara umum :

Nilai keamanan tempat kejadian dan keselamatan diri penolong.

Hentikan proses luka bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena. Bila

ada bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih.

Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat gunting sekitarnya, jangan

memaksa untuk melepas bagian yang melekat tersebut.

Lakukan penilaian dini. Atasi semua masalah yang mengancam jiwa. Bila ada

berikan oksigen sesuai protokol.

Page 14: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik.

Hitung derajat, luas permukaan tubuh terkena lokasi luka bakar dan faktor

komplikasi. Jangan lupa cari kemungkinan cedera lain.

Tutup luka bakar. Gunakan penutup luka steril atau lembaran penutup luka bakar

steril sekali pakai, jangan memecahkan gelembung. Jangan gunakan lemak, salep,

cairan antiseptic atau es pada luka bakar.

Jika luka bakar mengenai mata, pastikan kedua mata ditutup. Bila yang terbakar jari-

jari maka masing-masing jari dibalut terpisah.

Jagalah suhu tubuh penderita dan rawat cedera lain yang perlu.

Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Penanganan Luka Bakar secara Khusus :

Airway - apabila terdapat kecurigaan adanya trauma inhalasi, maka segera pasang

Endotracheal Tube (ET). Tanda-tanda adanya trauma inhalasi antara lain adalah:

riwayat terkurung dalam api, luka bakar pada wajah, bulu hidung yang terbakar, dan

sputum yang hitam.

Breathing - eschar yang melingkari dada dapat menghambat gerakan dada untuk

bernapas, segera lakukan escharotomi. Periksa juga apakah ada trauma-trauma lain

yang dapat menghambat gerakan pernapasan, misalnya pneumothorax,

hematothorax, dan fraktur costae.

Circulation - luka bakar menimbulkan kerusakan jaringan sehingga menimbulkan

edema. pada luka bakar yang luas dapat terjadi syok hipovolumik karena kebocoran

plasma yang luas.

Manajemen cairan

Pada pasien luka bakar, dapat diberikan dengan Formula Baxter, formula baxter :

a. Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar

b. Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam

berikutnya.

Pengelolaan Nyeri - Nyeri yang hebat dapat menyebabkan neurogenik syok yang

terjadi pada jam-jam pertama setelah trauma. Morphin diberikan dalam dosis 0,05

mg/Kg (iv).

Antibiotika Sistemik - Bakteri yang berada pada luka umumnya gram positif dan

hanya berkembang setempat, tetapi bakteri gram negatif seperti pseudomonas sangat

invasif dan banyak menimbulkan sepsis. Karena banyaknya jaringan nekrotik pada

Page 15: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

luka bakar maka penetrasi antibiotika sistemik ke luka tidaklah meyakinkan. Oleh

karena itu antibiotika sistemik digunakan bila timbul gejala sepsis. Macam antibiotika

ditentukan dari kultur dari bagian yang terinfeksi, baik luka, darah maupun urine.

Antibiotika pilihan adalah cephalosporin generasi pertama (cefazolin,

cephapirin dan cephalotin). Generasi ketiga khususnya ceftazidim mempunyai

efektifitas besar terhadap pseudomonas.

Pembedahan - Bila trauma bakar merusak jaringan, dapat dilakukan transplantasi

kornea, namun bila trauma bakar mengakibatkan kerusakan yang parah dapat

menyebabkan kebutaan permanen.

Nutrisi - Dukungan nutrisi yang baik sangat membantu penyembuhan luka bakar.

 2.5 KOMPLIKASI

Fase Akut: syok, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Fase Subakut: infeksi dan sepsis

Fase Lanjut: parut hipertropik

Page 16: Makalah Trauma Bakar Pada Mata

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Trauma luka bakar pada mata dapat diakibatkan oleh bahan kimia, panas, dan radiasi.

Trauma bakar bahan kimia dibagi menjadi trauma asam dan Trauma basa atau alkali.