46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

download 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

of 38

Transcript of 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    1/38

    MAKALAH

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar

    Keperawatan Medikal Bedah

    Oleh:

    SHINTA DEWI K.

    AKADEMI KEPERAWATAN ANDAKARA JAKARTA

    2010

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    2/38

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    3/38

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat TuhanYME., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyusun

    dan menyelesaikan makalah ini dengan segenap kemampuan saya,

    walaupun masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

    Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan

    Medikal Bedah. Makalah ini kami beri judul Trauma Dada dan

    Pneumotoraks yang terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup.

    Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan

    bantuan dari berbagai pihak baik berupa moril, materil, dan saran -

    saran. Oleh karena itu, sudah selayaknya saya mengucapkan

    terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya.

    Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari

    sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

    bersifat membangun.

    Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

    Jakarta, September 2010

    Penulis

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    4/38

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR................................ ................................ ................... i

    DAFTAR ISI................................ ................................ ............................... ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang 1B. Tujuan Penulisan 2C. Ruang Lingkup 3D. Metode Penulisan 3E. Sistematika Penulisan 3

    BAB II TINJAUAN TEORI

    A. Pengertian 5B. Patofisiologi 6

    1. Etiologi 72. Manifestasi klinik 8

    C. Penatalaksanaan 10D. Pengkajian Keperawatan 14E.

    Diagnosa Keperawatan 17

    F. Perencanaan Keperawatan 17BAB III TINJAUAN KASUS

    A. Pengkajian 25

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    5/38

    B. Diagnosa Keperawatan 29C. Perencanaan Keperawatan 29D. Pelaksanaan Keperawatan 29E. Evaluasi 30

    BAB IVPENUTUP

    3.1 Kesimpulan 31

    3.2 Saran 32

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    6/38

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangTrauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh

    benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-

    paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul

    yang dapat menyebabkan gangguan system pernafasan.

    Trauma toraks merupakan penyebab utama kematian. Banyak

    penderita trauma toraks datang dengan keadaan kritis, lalu meninggal setelah

    sampai di rumah sakit. Untuk itu diperlukan diagnosis yang cepat dan terapi

    yang adekuat.

    Kurang dari 10% dari cedera tumpul toraks dan 15-30% dari cedera

    tembus toraks yang membutuhkan tindakan torakotomi. Mayoritas kasus

    trauma toraks dapat diatasi dengan prosedur resusitasi, peralatan yang

    lengkap, dan perawatan rawat inap yang tepat.

    Trauma adalah penyebab kematian terbanyak pada dekade 3 kehidupan

    diseluruh kota besar didunia dan diperkirakan 16.000 kasus kematian akibat

    trauma per tahun yang disebabkan oleh trauma toraks di Amerika. Sedangkan

    insiden penderita trauma toraks di Amerika Serikat diperkirakan 12

    penderita per seribu populasi per hari dan kematian yang disebabkan oleh

    trauma toraks sebesar 20-25% . Dan hanya 10-15% penderita trauma tumpul

    toraks yang memerlukan tindakan operasi, jadi sebagian besar hanya

    memerlukan tindakan sederhana untuk menolong korban dari ancaman

    kematian. Canadian Study dalam laporan penelitiannya selama 5 tahun pada

    "Urban Trauma Unit" menyatakan bahwa insiden trauma tumpul toraks

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    7/38

    sebanyak 96.3% dari seluruh trauma toraks, sedangkan sisanya sebanyak

    3,7% adalah trauma tajam.

    Penyebab terbanyak dari trauma tumpul toraks masih didominasi oleh

    korban kecelakaan lalu lintas (70%). Sedangkan mortalitas pada setiap trauma

    yang disertai dengan trauma toraks lebih tinggi (15.7%) dari pada yang tidak

    disertai trauma toraks (12.8%)

    Pengelolaan trauma toraks, apapun jenis dan penyebabnya tetap harus

    menganut kaidah klasik dari pengelolaan trauma pada umumnya yakni

    pengelolaan jalan nafas, pemberian ventilasi dan kontrol hemodinamik . Oleh

    karena itu kami akan mencoba membahas mengenai trauma dada dan

    pneumotoraks.

    B. Tujuan Penulisan

    1. Tujuan UmumAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    a. Diperoleh pengetahuan mengenai trauma dada danpneumotoraks

    b. Diperoleh gambaran pelaksanaan keperawatan dengan traumadada dan pneumotoraks

    2. Tujuan Khusus

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    8/38

    a. Mendapat gambaran dalam melakukan pengkajian pada pasiendengan trauma dada dan pneumotoraks

    b. Mendapatkan gambaran dalam menentukan masalah keperawatanpada pasien dengan trauma dada dan pneumotoraks

    c. Mendapat gambaran dalam merencanakan asuhan keperawatanpada pasien dengan trauma dada dan pneumotoraks

    d. Mendapat gambaran dalam melaksanakan evaluasi pada pasiendengan trauma dada dan pneumotoraks

    C. Ruang Lingkup

    Dalam penulisan makalah ini kami membahas tentang trauma dada dan

    pneumotoraks

    D. Metode Penulisan

    Pada penulisan makalah ini kami menggunakan metode studi

    kepustakaan yaitu dengan membaca, mnelaah, mempelajari,

    memahami buku-buku, diklat, dan sumber lain untuk mendapatkan

    hasil dasar ilmiah yang berhubungan dengan isi makalah ini.

    E. Sistematika Penulisan

    Dalam pembuatan makalah ilmiah ini dijelaskan secara sistematis yang

    dibagi dalam 4 bab, yaitu:

    BAB I :PENDAHULUAN

    Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup,

    metode penulisan, dan sistematika penulisan.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    9/38

    BAB II :TINJAUAN TEORITIS

    Tinjauan teoritis yang meliputi konsep dasar penyakit

    (pengertian), patofisiologi (etiologi, proses penyakit,

    manifestasi klinis, komplikasi), penatalaksanaan medis,

    pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan,

    dan evaluasi.

    BABIII :TINJAUAN KASUS

    Tinjauan kasus meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa

    keperawatan, pelaksanaan keperawatan,evaluasi keperawatan.

    BAB IV :PEMBAHASAN

    Pembahasan yang berisi tentang kesenjangan antara teori dan

    kasus di seluruh tahapan pada proses keperawatan yaitu

    pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan,

    dan evaluasi keperawatan.

    BAB IV :PENUTUP

    Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    10/38

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. PengertianTrauma thorak atau trauma dada adalah semua ruda paksa pada thorak

    dan dinding thorak, baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Lap. UPF

    bedah, 1994). Pada trauma toraks bisa terjadi hematothorak atau

    pneumothorak.

    Hematotorax adalah tedapatnya darah dalam rongga pleura, sehingga paru

    terdesak dan terjadinya perdarahan.

    Pneumotorax adalah terdapatnya udara dalam rongga pleura, sehingga paru-

    paru dapat terjadi kolaps.

    anatomi fisiologi

    Kerangka dada yang terdiri dari tulang dan tulang rawan, dibatasi oleh :

    - Depan : Sternum dan tulang iga.

    - Belakang : 12 ruas tulang belakang (diskus intervertebralis).

    - Samping : Iga-iga beserta otot-otot intercostal.

    - Bawah : Diafragma

    - Atas : Dasar leher.

    Isi :

    * Sebelah kanan dan kiri rongga toraks terisi penuh oleh paru-paru

    beserta pembungkus pleuranya.

    * Mediatinum : ruang di dalam rongga dada antara kedua paru-paru.

    Isinya meliputi jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar,

    oesophagus, aorta desendens, duktus torasika dan vena kava superior,

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    11/38

    saraf vagus dan frenikus serta sejumlah besar kelenjar limfe (Pearce,

    E.C., 1995).

    B.PatofisiologiRongga dada terdiri dari sternum, 12 verebra torakal, 10 pasang iga

    yang berakhir di anterior dalam segmen tulang rawan dan 2 pasang iga yang

    melayang. Di dalam rongga dada terdapat paru-paru yang berfungsi dalam

    sistem pernafasan. Apabila rongga dada mengalami kelainan, maka akan

    terjadi masalah paru-paru dan akan berpengaruh juga bagi sistem pernafasan.Akibat trauma dada disebabkan karena:

    Tension pneumothorak cedera pada paru memungkinkan masuknya udara

    (tetapi tidak keluar) ke dalam rongga pleura, tekanan meningkat,

    menyebabkan pergeseran mediastinum dan kompresi paru kontralateral

    demikian juga penurunan aliran baik venosa mengakibatkan kolapnya paru.

    Pneumothorak tertutup dikarenakan adanya tusukan pada paru seperti

    patahan tulang iga dan tusukan paru akibat prosedur infasif penyebabkan

    terjadinya perdarahan pada rongga pleural meningkat mengakibatkan paru-

    paru akan menjadi kolaps. Kontusio pasru mengakibatkan tekanan pada rongga

    dada akibatnya paru-paru tidak dapat mengembang dengan sempurna dan

    ventilasi menjadi terhambat akibat terjadinya sesak nafas. Sianosis dan tidak

    menutup kemungkinan akan terjadi syok.

    1. Etiologi

    Trauma dada dapat disebabkan oleh :

    a. Tension pneumothorak-trauma dada pada selang dada,penggunaan therapy ventilasi mekanik yang berlebihan,

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    12/38

    penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa pelonggaran

    balutan.

    b. Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru oleh pata hantulang iga, ruptur oleh vesikel flaksid yang seterjadi sebagai

    sequele dari PPOM.

    Tusukan paru dengan prosedur invasif.

    c. Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat kecelakaankendaraan atau tertimpa benda berat.

    d. Pneumothorak terbuka akibat kekerasan (tikam an atau lukatembak)

    e. Fraktur tulang igaf. Tindakan medis (operasi)g. Pukulan daerah torak.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    13/38

    2. Manifestasi Klinis

    Tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita trauma dada;

    a. Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi.

    b. Pembengkakan lokal dan krepitasi yang sangat palpasi.

    c. Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek.

    d. Dyspnea, takipnea

    e. Takikardi

    f. Tekanan darah menurun.

    g. Gelisah dan agitasi

    h. Kemungkinan cyanosis.

    i. Batuk mengeluarkan sputum bercak darah.

    j. Hypertympani pada perkusi di atas daerah yang sakit.

    3. Komplikasi

    a. Surgical Emfisema Subcutis

    Kerusakan pada paru dan pleura oleh ujung patahan iga yang tajam

    memungkinkan keluarnya udara ke dalam cavitas pleura dari jaringan dinding

    dada, paru.

    Tanda-tanda khas: penmbengkakan kaki, krepitasi.

    b. Cedera Vaskuler

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    14/38

    Di antaranya adalah cedera pada perikardium dapat membuat kantong

    tertutup sehingga menyulitkan jantung untuk mengembang dan menampung

    darah vena yang kembali. Pembuluh vena leher akan mengembung dan denyut

    nadi cepat serta lemah yang akhirnya membawa kematian akibat penekanan

    pada jantung.

    c. Pneumothorak

    Adanya udara dalam kavum pleura. Begitu udara masuk ke dalam tapi keluar

    lagi sehingga volume pneumothorak meningkat dan mendorong mediastinim

    menekan paru sisi lain.

    d. Pleura Effusion

    Adanya udara, cairan, darah dalam kavum pleura, sama dengan efusi pleura

    yaitu sesak nafas pada waktu bergerak atau istirahat tetapi nyeri dada lebih

    mencolok. Bila kejadian mendadak maka pasien akan syok.

    Akibat adanya cairan udara dan darah yang berlebihan dalam rongga

    pleura maka terjadi tanda tanda :

    1) Dypsnea sewaktu bergerak/ kalau efusinya luas pada waktu istirahatpun bisa

    terjadi dypsnea.

    2) Sedikit nyeri pada dada ketika bernafas.

    3) Gerakan pada sisi yang sakit sedikit berkurang.

    4) Dapat terjadi pyrexia (peningkatan suhu badan di atas normal).

    e. Plail Chest

    Pada trauma yang hebat dapat terjadi multiple fraktur iga dan bagian

    tersebut. Pada saat insprirasi bagian tersebut masuk sedangkan saat

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    15/38

    ekspirasi keluar, ini menunjukan adanya paroxicqalmution (gerakan pernafasan

    yang berlawanan)

    f. Hemopneumothorak

    Yaitu penimbunan udara dan darah pada kavum pleura.

    C. Penatalaksanaan

    1. Bullow Drainage / WSD

    Pada trauma toraks, WSD dapat berarti :

    a. Diagnostik :

    Menentukan perdarahan dari pembuluh darah besar atau kecil,

    sehingga dapat ditentukan perlu operasi torakotomi atau tidak,

    sebelum penderita jatuh dalam shock.

    b. Terapi :

    Mengeluarkan darah atau udara yang terkumpul di rongga pleura.

    Mengembalikan tekanan rongga pleura sehingga mechanis of

    breathing dapat kembali seperti yang seharusnya.

    c. Preventive :

    Mengeluarkan udaran atau darah yang masuk ke rongga pleura

    sehingga mechanis of breathing tetap baik.

    2. Perawatan WSD dan pedoman latihanya :

    a. Mencegah infeksi di bagian masuknya slang.

    Mendeteksi di bagian dimana masuknya slang, dan pengganti

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    16/38

    verband 2 hari sekali, dan perlu diperhatikan agar kain kassa

    yang menutup bagian masuknya slang dan tube tidak boleh

    dikotori waktu menyeka tubuh pasien.

    b. Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya slang. Untuk rasa

    sakit yang hebat akan diberi analgetik oleh dokter.

    c. Dalam perawatan yang harus diperhatikan :

    - Penetapan slang.

    Slang diatur se-nyaman mungkin, sehingga slang yang dimasukkan

    tidak terganggu dengan bergeraknya pasien, sehingga rasa

    sakit di bagian masuknya slang dapat dikurangi.

    - Pergantian posisi badan.

    Usahakan agar pasien dapat merasa enak dengan memasang

    bantal kecil dibelakang, atau memberi tahanan pada slang,

    melakukan pernapasan perut, merubah posisi tubuh sambil

    mengangkat badan, atau menaruh bantal di bawah lengan atas

    yang cedera.

    d. Mendorong berkembangnya paru -paru.

    - Dengan WSD/Bullow drainage diharapkan paru mengembang.

    - Latihan napas dalam.

    - Latihan batuk yang efisien : batuk denga n posisi duduk, jangan

    batuk waktu slang diklem.

    - Kontrol dengan pemeriksaan fisik dan radiologi.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    17/38

    e. Perhatikan keadaan dan banyaknya cairan suction.

    Perdarahan dalam 24 jam setelah operasi umumnya 500 800

    cc. Jika perdarahan dalam 1 jam melebihi 3 cc/kg/jam, harus

    dilakukan torakotomi. Jika banyaknya hisapan

    bertambah/berkurang, perhatikan juga secara bersamaan

    keadaan pernapasan.

    f. Suction harus berjalan efektif :

    Perhatikan setiap 15 20 menit selama 1 2 jam setelah operasi

    dan setiap 1 2 jam selama 24 jam setelah operasi.

    - Perhatikan banyaknya cairan, keadaan cairan, keluhan pasien,

    warna muka, keadaan pernapasan, denyut nadi, tekanan darah.

    - Perlu sering dicek, apakah tekanan negative tetap sesuai

    petunjuk jika suction kurang baik, coba m erubah posisi pasien

    dari terlentang, ke 1/2 terlentang atau 1/2 duduk ke posisi

    miring bagian operasi di bawah atau di cari penyababnya misal :

    slang tersumbat oleh gangguan darah, slang bengkok atau alat

    rusak, atau lubang slang tertutup oleh karena perl ekatanan di

    dinding paru-paru.

    g. Perawatan slang dan botol WSD/ Bullow drainage.

    1) Cairan dalam botol WSD diganti setiap hari ,

    diukur berapa cairan yang keluar kalau ada dicatat.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    18/38

    2) Setiap hendak mengganti botol dicatat

    pertambahan cairan dan adanya gelembung udara

    yang keluar dari bullow drainage.

    3) Penggantian botol harus tertutup untuk mencegah

    udara masuk yaitu mengklem slang pada dua

    tempat dengan kocher.

    4) Setiap penggantian botol/slang harus

    memperhatikan sterilitas botol dan slang harus

    tetap steril.

    5) Penggantian harus juga memperhatikan

    keselamatan kerja diri-sendiri, dengan memakai

    sarung tangan.

    6) Cegah bahaya yang menggangu tekanan negatipdalam rongga dada, misal : slang terlepas, botol

    terjatuh karena kesalahan dll.

    h. Dinyatakan berhasil, bila :

    a) Paru sudah mengembang penuh pada pemeriksaan

    fisik dan radiologi.

    b) Darah cairan tidak keluar dari WSD / Bullow

    drainage.

    c) Tidak ada pus dari selang WSD

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    19/38

    3. Pemeriksaan penunjang

    a. X-foto thoraks 2 arah (PA/AP dan lateral)

    b. Diagnosis fisik :

    a) Bila pneumotoraks 30% atau hematothorax

    sedang (300cc) drainase cavum pleura dengan

    WSD, dainjurkan untuk melakukan drainase dengan

    continues suction unit.

    b) Pada keadaan pneumothoraks yang residif lebih

    dari dua kali harus dipertimbangkan thorakotomi

    c) Pada hematotoraks yang massif (terdapat

    perdarahan melalui drain lebih dari 800 cc segera

    thorakotomi.

    4. Terapi :

    a. Antibiotika.

    b. Analgetika.

    c. Expectorant.

    D. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

    Point yang penting dalam riwayat keperawatan :

    1. Umur : Sering terjadi usia 18 - 30 tahun.

    2. Alergi terhadap obat, makanan tertentu.

    3. Pengobatan terakhir.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    20/38

    4. Pengalaman pembedahan.

    5. Riwayat penyakit dahulu.

    6. Riwayat penyakit sekarang.

    7. Dan Keluhan.

    Pemeriksaan Fisik :

    1. Sistem Pernapasan : Sesak napas

    Nyeri, batuk-batuk. Terdapat retraksi klavikula/dada.

    Pengambangan paru tidak simetris.

    Fremitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lain.

    Adanya suara sonor/hipersonor/timpani.

    Bising napas yang berkurang/menghilang.

    Pekak dengan batas seperti garis miring/tidak jelas.

    Dispnea dengan aktivitas ataupun istirahat.

    Gerakan dada tidak sama waktu bernapas.

    2. Sistem Kardiovaskuler : Nyeri dada meningkat karena pernapasan dan batuk.

    Takhikardia, lemah

    Pucat, Hb turun /normal.

    Hipotensi.

    3. Sistem Persyarafan : Tidak ada kelainan.

    4. Sistem Perkemihan. Tidak ada kelainan.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    21/38

    5. Sistem Pencernaan : Tidak ada kelainan.

    6. Sistem Muskuloskeletal - Integumen. Kemampuan sendi terbatas.

    Ada luka bekas tusukan benda tajam.

    Terdapat kelemahan.

    Kulit pucat, sianosis, berkeringat, atau adanya kripitasi sub

    kutan.

    7. Sistem Endokrine : Terjadi peningkatan metabolisme.

    Kelemahan.

    8. Sistem Sosial / Interaksi. Tidak ada hambatan.

    9. Spiritual : Ansietas, gelisah, bingung, pingsan.

    10.. Pemeriksaan Diagnostik : Sinar X dada : menyatakan akumulasi udara/cairan pada area

    pleural.

    Pa Co2 kadang-kadang menurun.

    Pa O2 normal / menurun.

    Saturasi O2 menurun (biasanya).

    Hb mungkin menurun (kehilangan darah).

    Toraksentesis : menyatakan darah/cairan,

    E. Diagnosa Keperawatan

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    22/38

    1. Ketidakefektifan pola pernapasan b/d ekpansi paru yang tidak

    maksimal karena akumulasi udara/cairan.

    2. Inefektif bersihan jalan napas b/d peningkatan sekresi sekret dan

    penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan.

    3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut b/d trauma jaringan dan reflek

    spasme otot sekunder.

    4. Gangguan mobilitas fisik b/d ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan

    untuk ambulasi dengan alat eksternal.

    6. Kerusakan integritas kulit b/d trauma mekanik terpasang bullow

    drainage.

    7. Resiko terhadap infeksi b/d tempat masuknya organisme sekunder

    terhadap trauma.

    E. Perencanaan Keperawatan

    1. Ketidakefektifan pola pernapasan b/d ekspansi paru yang tidak

    maksimal karena trauma.

    Tujuan : Pola pernapasan efektive.

    Kriteria hasil : Memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektive.

    Mengalami perbaikan pertukaran gas-gas pada paru.

    Adaptive mengatasi faktor-faktor penyebab.

    Intervensi : a. Berikan posisi yang nyaman, biasanya

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    23/38

    dnegan peninggian kepala tempat tidur.

    Balik ke sisi yang sakit. Dorong klien untuk

    duduk sebanyak mungkin.

    b. Obsservasi fungsi pernapasan, catat

    frekuensi pernapasan, dispnea atau

    perubahan tanda-tanda vital.

    c. Jelaskan pada klien bahwa tindakan t

    ersebut dilakukan untuk menjamin

    keamanan.

    d. Jelaskan pada klien tentang

    etiologi/faktor pencetus adanya sesak

    atau kolaps paru-paru.

    e. Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien

    untuk kontrol diri dnegan menggunakan

    pernapasan lebih lambat dan dalam.

    f. Perhatikan alat bullow drainase berfungsi

    baik, cek setiap 1 - 2 jam :

    1) Periksa pengontrol penghisap untuk jumlah

    hisapan yang benar.

    2) Periksa batas cairan pada botol penghisap,

    pertahankan pada batas yang ditentukan.

    3) Observasi gelembung udara botol

    penempung.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    24/38

    4) Posisikan sistem drainage slang untuk

    fungsi optimal, yakinkan slang tidak

    terlipat, atau menggantung di bawah

    saluran masuknya ke tempat drainage.

    Alirkan akumulasi dranase bela perlu.

    5) Catat karakter/jumlah drainage selang

    dada.

    g. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :

    1) Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi.

    Pemberian antibiotika.

    Pemberian analgetika.

    Fisioterapi dada.

    Konsul photo toraks.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    25/38

    2. Inefektif bersihan jalan napas b/d peningkatan sekresi sekret dan

    penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan.

    Tujuan: Jalan napas lancar/normal

    Kriteria hasil : Menunjukkan batuk yang efektif.

    Tidak ada lagi penumpukan sekret di sal. pernapasan.

    Klien nyaman.

    Intervensi: a. Jelaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif

    dan mengapa terdapat penumpukan sekret di sal.

    pernapasan.

    b. Ajarkan klien tentang metode yang tepat

    pengontrolan batuk.

    1) Napas dalam dan perlahan saat duduk setegak

    mungkin.2) Lakukan pernapasan diafragma.

    3) Tahan napas selama 3 - 5 detik kemudian

    secara

    perlahan-lahan, keluarkan sebanyak mungkin

    melalui mulut.

    4) Lakukan napas ke dua , tahan dan batukkan

    dari dada dengan melakukan 2 batuk pendek dan

    kuat.

    c. Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk.

    d. Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan viskositas

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    26/38

    sekresi : mempertahankan hidrasi yang adekuat;

    meningkatkan masukan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari

    bila tidak kontraindikasi.

    e. Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik

    setelah batuk.

    f. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :

    Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi.

    Pemberian expectoran.

    Pemberian antibiotika.

    Fisioterapi dada.

    Konsul photo toraks.

    3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut b/d trauma jaringan dan reflek

    spasme otot sekunder.

    Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.

    Kriteria hasil : Nyeri berkurang/ dapat diadaptasi.

    Dapat mengindentifikasi aktivitas yang

    meningkatkan/menurunkan nyeri.

    Pasien tidak gelisah.

    Intervensi : a. Jelaskan dan bantu klien dnegan tindakan

    pereda nyeri nonfarmakologi dan non invasif.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    27/38

    1) Ajarkan Relaksasi : Tehnik-tehnik untuk

    menurunkan ketegangan otot rangka, yang dapat

    menurunkan intensitas nyeri dan juga tingkatkan

    relaksasi masase..

    2) Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

    b. Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa

    nyeri dan berikan posisi yang nyaman ; misal waktu

    tidur, belakangnya dipasang bantal kecil.

    c. Tingkatkan pengetahuan tentang : sebab-sebab

    nyeri, dan menghubungkan berapa lama nyeri akan

    berlangsung.

    d. Kolaborasi denmgan dokter, pemberian analgetik.

    e. Observasi tingkat nyeri, dan respon motorik klien,

    30 menit setelah pemberian obat analgetik untuk

    mengkaji efektivitasnya. Serta setiap 1 - 2 jamsetelah tindakan perawatan selama 1 - 2 hari.

    yang tepat

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    28/38

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    29/38

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    Pada bab ini akan diuraikan tentang biodata klien, riwayat

    penyakit, dan pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan kepada

    klien di ruang Public Wings Lantai 6 RSCM dari tanggal 9-13 Desember 208.

    A. Gambaran Kasus

    Klien Tn. K umur 33 Tahun, jenis kelamin laki laki, agama Islam,

    suku Jakarta, pendidikan SMA, bahasa yang digunakan Indonesia, klien

    bekerja sebagai Hansip (Penjaga Keamanan).

    Klien masuk RSCM pada tanggal 29-06-08 karena keadaan klien

    semakin parah dan disarankan untuk rawat inap. Sebelumnya klien pernah

    berobat ke Puskesmas terdekat. Tapi karena di Puskesmas tersebut tidak

    memadai alat-alat dan obatnya maka klien dirujuk ke RSCM . Klien mendapat

    terapi amoxicyllin 3 x (gr IV selama 7 hari dari tanggal 3-9 Desember 2008sebagai antibiotik, inhalasi dengan ventolin : bisolvon : NaCl = 1:1:1 untuk

    mengurangi sesak dan sekret mudah keluar. Rencana streptomicyin 1 x 550

    mg IM (menunggu evaluasi THT) sebagai antibiotik dan diet TKTP 2300 KKal

    + ekstra putih telur 3 x 2 butir / hari untuk mengurangi terjadi edema.

    A. PENGKAJIANPengkajian Fisik

    Data Klinik

    DS : Klien mengatakan sebelum dirawat di RS, Klien kami mengalami

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    30/38

    kecelakaan dan pernah di operasi bagian dada sebelah kiri. Klien

    tidak pernah mengeluh sakit, tetapi tiba-tiba klien menderita

    batuk dan sesak selama 3 minggu.

    DO : S : 36,10C, N : 84 x / mnt, RR : 22 x / mnt, TD : 110 / 70 mmHg,

    Kesadaran : CM terdapat luka bekas operasi di bagian dada

    sebelah kiri, badan klien kurus, batuk produktif, pernafasan

    kausmul, perkusi dada : Kanan redup dari sela iga 1-3 : kiri, redup

    dari sela iga 1-6.

    Nutrisi dan Metabolisme

    DS : Klien mengatakan

    - Makan satu porsi habis

    - BB sebelumnya 45 Kg

    - Makanan yang membuat alergi adalah ikan

    DO : BBI : 54 66 Kg, Muntah (-), gigi caries (+), Konstipasi (-),Diare

    (-), Bising usus 21 x / mnt, hepar tidak teraba, lidah bersih,

    turgor kulit buruk.

    Respirasi / Sirkulasi

    DS : Batuk sejak 3 minggu, lemas.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    31/38

    DO : Terdapat ronhi, batuk produktif, batuk berdarah (-), sputum

    kental berwarna putih, penggunaan otot batu napas (-),

    pernapasan kaurmaul, kedalaman dangkal, fremitus kiri

    Eliminasi

    DS : Klien mengatakan

    - Lancar, Keluhan (-)

    - BAK Lancar, keluhan (-)

    DO : Abdomen ; Kembang (-), bising usus 21 x / menit. BAB : pasien

    BAB 3 x / hari, konsistensi faeces : setengah padat, bau khas

    (-) karakter (-), frekuensi 4-5 x/hari, Rectum : tidak ada

    kelainan.

    Aktivitas / latihan

    DS : Klien mengatakan saat pertama masuk RSCM (tanggal 27-11-

    08) anaknya masih bisa berjalan sendiri.

    DO : Kesinambungan berjalan kurang baik, bentuk kaki kiri &

    kanan simetris, tetapi terdapat bengkak pada telapak kaki,

    kejang (-).

    Sensori Persepsi

    DS : Klien mengatakan bahwa pendengaran, penglihatan, penciuman,

    pengecap pasiehn masih baik. Dan juga masih bisa merasakan

    sentuhan jika diraba.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    32/38

    DO : Dapat merespon rangsang cahaya dengan baik, orientasi baik,

    pupil isokor, konjungtiva anemis, pendengaran normal,

    penglihatan normal.

    Konsep Diri

    DS : Walaupun Klien seperti sekarang ini, klien tidak pernah

    mengeluh atau tidak pernah mengatakan sakit. Jika ditanya

    hanya menjawab seperlunya saja.

    DO : Postur tubuh baik, perilaku banyak diam.

    Tidur / Istirahat

    DS : Klien mengatakan semenjak sakit justru tidur dan berbaring

    terus.

    DO : klien sering tidur (karena penyakitnya atau karena mengantuk

    kurang terkaji)

    Dampak hospitalisasi

    - Pada klien (Tn. K) : tidak banyak bicara, yang dipikirkan harapanuntuk cepat sembuh.

    - Pada keluarga klien : Penghasilan keluarga menjadi terganggukarena sakit klien.

    Tingkat perkembangan saat ini

    Klien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan , klien tidak banyak

    bicara.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    33/38

    Sosialisasi

    Klien mengatakan, ia termasuk anggota remaja masjid disekitar

    rumahnya.

    Pemeriksaan Penunjang.

    Pemeriksaan laboratorium tanggal 9-12-08

    Anemia mikrositik hipokrom

    Leukosit : 11.600 (N : 5.000 10.000)

    Na : 132 mmol / l (N : 135 1147)

    Kalium : 2,9 mmo; / l (N : 3,10 5,10)

    Cl : 91 mmol / l (N : 95 108)

    Penatalaksanaan

    Klien mendapatkan terapi

    - IVFD Nacl 0,9% 500 cc / S jam (20 ttr/mnt)

    - Amoxicyllin 3 x / gr IV HT (Terakhir hari in)

    - Ardan 3 x 2 gr (IV) Inhalasi Ventolin : Bisolvon : NaCl

    1 : 1 : 1

    - Diet TKTP 2300 kkal + ekstra putih telur 3x2 butir / hari

    - Rencana Streptomicym 1 x 550 mg(IM) menunggu hari / evaluasi

    THT.

    B. Diagnosa, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.

    Dari data di atas penulis menemukan dan mengangkat 1 diagnosa, yang

    merupakan diagnosa aktual. Penulis melakukan implementasi dari tanggal 09-

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    34/38

    12-08 s/d tanggal 11-12-08, karena tanggal 11-12-08 klien pulang ke rumah

    dan dirujuk untuk rawat jalan.

    Diagnosa keperawatan tersebut adalah :

    1. Bersihan jalan napas tak efektif b.d peningkatan produksi sekresi kental

    DS : Klien mengatakan lemas, batuk sejak s 3 minggu, merokok 1

    bungkus / hari dan sudah merokok sejak kelas 5 SD.

    DO : kulit pucat, batuk produktif, sputum kental berwarna putih

    dan fremitus kiri

    Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam pola nafas

    klien efektif.

    KH : Klien akan Menunjukan pola nafas yang efektif (tidak ada

    ronhi, secret kental) pola napas spontan, konjungtiva ananemis,

    fremitus, bunyi napas fermitus, bila batuk, napas dalampertahankan posisi senyaman mungkin bagi klien (fowler atau

    semi fowler),

    Implementasi:

    Implementasi yang telah dilakukan pada tanggal 09-12-08 s/d

    11-06-08 yaitu : mengatur posisi, observasi : fremitus, bunyi

    napas. Memberikan obat streptomicym (IM), mengganti balutan

    pada jaringan parut bagian dada sebelah kiri atas.

    Evaluasi : S : Keluhan dan Sesak (-).

    O : Pola nafas spontan, sputum berwarna putihs 10 cc,

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    35/38

    A : Masalah teratasi,

    P : Intervensi dihentikan karena klien dirujuk untuk

    rawat jalan.

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    36/38

    BAB IV

    PENUTUP

    A. KesimpulanTrauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh

    benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-

    paru, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul

    yang dapat menyebabkan gangguan system pernafasan. Di dalam rongga dada

    terdapat paru-paru yang berfungsi dalam sistem pernafasan. Apabila rongga

    dada mengalami kelainan, maka akan terjadi masalah paru-paru dan akan

    berpengaruh juga bagi sistem pernafasan. Akibat trauma dada disebabkan

    karena:

    Tension pneumothorak cedera pada paru memungkinkan masuknya udara

    (tetapi tidak keluar) ke dalam rongga pleura, tekanan meningkat,

    menyebabkan pergeseran mediastinum dan kompresi paru kontralateral

    demikian juga penurunan aliran baik venosa mengakibatkan kolapnya paru.

    Pneumothorak tertutup dikarenakan adanya tusukan pada paru seperti

    patahan tulang iga dan tusukan paru akibat prosedur infasif penyebabkan

    terjadinya perdarahan pada rongga pleural meningkat mengakibatkan paru-

    paru akan menjadi kolaps. Kontusio pasru mengakibatkan tekanan pada rongga

    dada akibatnya paru-paru tidak dapat mengembang dengan sempurna dan

    ventilasi menjadi terhambat akibat terjadinya sesak nafas. Sianosis dan tidak

    menutup kemungkinan akan terjadi syok.

    B. Saran

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    37/38

    Berdasarkan perumusan dan hambatan yang dijumpai selama melakukan

    asuhan keperawatan penulis mengemukakan beberapa saran untuk dapat

    dijadikan bahan pertimbangan yang mungkin dapat berguna bagi usaha

    peningkatan mutu pelayanan keperawatan di masa mendatang, saran yang

    dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

    1. Perawat dan keluarga dapat bekerja sama dalam pemenuhan

    kebutuhan sehari-hari.

    2. Dengan tenaga perawat yang terbatas, perawat diharapkan dapat

    bekerja secara profesional dan mampu memberikan asuhan

    keperawatan yang sesuai serta komunikasi yang sesuai dengan usia

    anak.

    3. Mahasiswa untuk lebih memahami konsep-konsep asuhan keperawatan

    pada pasien Pneumotrak

  • 8/23/2019 46245546 Makalah Trauma Dada Dan Pneumotoraks

    38/38

    DAFTAR PUSTAKA

    Arif, Mansjoer, 2000.Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media

    Aescutapius

    Carpenito, Lynda Juall . 2008. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta:EGC

    Suzanne Mansjoerc. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal- Bedah Vol.1.

    Jakarta : EGC

    Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Bandung:Yayasan

    IAPK

    Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

    Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika