Makalah PBL Blok 8

32
MAKROSKOPIS JANTUNG Jantung Terletak di Rongga Dada. Jantung adalah organ berotot berongga dengan ukuran sekepalana. Jantung terletak di toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior. Letak jantung di garis tegah menimbulkan perkiraan letak yang dapat membingungkan. Taruhlah tangan anda di atas jantung seolah-olah anda mengikrarkan janji kesetiaan. Orang biasanya meletakan tangan di sisi kiri dada, walaupun jantung sebenarnya terletak di tengah dada. Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang di sebut apeks di dasar. Jantung membentuk sudut terhadap sternum, sehingga pangkalnya berada di kanan dan apeks di kiri sternum. Sewaktu jantung berdenyut, terutama saat berkontraksi secara kuat, apeks sebenarnya membentur bagian dalam dinding dada di sisi kiri

description

joanana

Transcript of Makalah PBL Blok 8

MAKROSKOPIS JANTUNGJantung Terletak di Rongga Dada. Jantung adalah organ berotot berongga dengan ukuran sekepalana. Jantung terletak di toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior. Letak jantung di garis tegah menimbulkan perkiraan letak yang dapat membingungkan. Taruhlah tangan anda di atas jantung seolah-olah anda mengikrarkan janji kesetiaan. Orang biasanya meletakan tangan di sisi kiri dada, walaupun jantung sebenarnya terletak di tengah dada. Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang di sebut apeks di dasar. Jantung membentuk sudut terhadap sternum, sehingga pangkalnya berada di kanan dan apeks di kiri sternum. Sewaktu jantung berdenyut, terutama saat berkontraksi secara kuat, apeks sebenarnya membentur bagian dalam dinding dada di sisi kiri Kenyataan bahwa jantung terletah antara dua struktur tulang, sternum dan vertebra, memungkinkan kita secara manual mendorong darah keluar dari jantung apabila jantung tidak memompa secara efektif dengan menekan sternum secara berirama. Manuver ini menekan jantung antara sternum dan vertebra sehingga darah diperas keluar seolah-olah jantung sedang berdenyut. Kompresi jantung eksternal ini, yang merupakan resusitasi jantung paru (RJP), sering berfungsi sebagai tindakan darurat penyelamatan nyawa sampai terapi yang sesuai dapat di berikan untuk memulihkan fungsi normal jantung.Letak dan Posisi Jantung Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragm thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.Ruang JantungAtrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium kanan melalui vena kava superior, vena kava inverior dan sinus koronarius. Dalam muara vena kava tidak terdapat katup - katup sejati. Yang memisahkan vena kava dari atrium jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yang rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan tekanan atrium kanan akibat bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan kembali ke dalam vena sikulasi sistemik. Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium kanan akan mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. 25% sisanya akan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium. Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick. Hilangnya atrialkick pada disritmia jantung dapat menurunkan pengisian ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel.1. Ventrikel Kanan ( Bilik Kanan)Pada kontraksi ventrikel, setiap ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompa darah yang diterimanya dari atrium ke sirkulasi pulmonar maupun sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang unik, guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah kedalam arteria pulmonalis. Sirkulasi paruh merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah ventrikel kanan, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Oleh karena itu, beban kerja ventrikel kanan jauh lebih ringan dari pada ventrikel kiri. Akibatnaya, tebal dinding ventrikel kanan hanya 1/3 dari dinding ventrikel kiri. Untuk menghadapi tekanan paru yang meningkat secara perlahan, seperti pada kasus hipertensi pulmonar progresif maka sel otot ventrikel kanan mengalami hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatn resistensi pulmonar, dan dapat mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus resistensi paru yang meningkat secara akut (seperti pada emboli paru masif) maka kemampuan pemompaan venrikel kanan tidak cukup kuat sehingga dapat tejadi kematian.2. Atrium Kiri (Serambi Kiri)Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke dalam pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.3. Ventrikel Kiri (Bilik Kiri)Ventrikel kiri menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulsi sistemik, dan mempertahankan aliran darah kejaringan perifer. Ventrikel kiri mempunyai otot-otot yang tebal dengan bentuk yang menyerupai lingkaran sehingga mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel (septum interventrikularis) juga membantu memperkuat tekanan ynang ditimbulkan oleh seluruh ruang ventrikel selama kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi dari pada ventrikel kanan ; bila ada hubungan abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septum interventrikularis pasca infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan tersebut. Akibatnaya terjadi penurunan jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta ke dalam aorta.4. Ventrikel Kiri (Bilik Kiri)Ventrikel kiri menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulsi sistemik, dan mempertahankan aliran darah kejaringan perifer. Ventrikel kiri mempunyai otot-otot yang tebal dengan bentuk yang menyerupai lingkaran sehingga mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel (septum interventrikularis) juga membantu memperkuat tekanan ynang ditimbulkan oleh seluruh ruang ventrikel selama kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi dari pada ventrikel kanan ; bila ada hubungan abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septum interventrikularis pasca infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan tersebut. Akibatnaya terjadi penurunan jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta ke dalam aorta.Mikroskopis JantungDarah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atria ke ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup-katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu sisinya, sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup, seperti anda mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya : yaitu, katup jantung bukan seperti pintu ayun ditempat minuman.Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik - bilik jantung. Ada 2 jenis katup : katup antrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup - katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.Katup atrioventrikularis Katup atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis dan katub mitralis. Daun-daun katup atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup. Katup mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup. Daun katup dari kedua katup ini tertambat melalui berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebut korda tendinae. Kordatendinae akan meluas menjadi otot papilaris, yaitu tonjolan otot pada dinding ventrikel. Kordatendinae menyokong katup pada waktu kontraksi ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam atrium. Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan (rupture, iskemia), darah akan mengalir kembali ke dalam atrium jantung sewaktu ventrikel berkontraksi.Katup SemilunarisKedua katup semilunaris sama bentuknya ; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka.Katup SemulunarisKedua katup semilunaris sama bentuknya ; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan istirahat. Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan arteria pulmonalis, yang disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katup, pada waktu katup aorta terbuka.

PEMBULUH DARAH Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai system transportasi tubuh. Pembuluh darah menggangkut dan mendistribusikan darah yang di pompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan O2 dan nutrient, menyingkirkan zat-zat sisa, dan penyampaian sinyal hormone. Arteri yang elastic menggangkut darah dari jantung ke jaringan dan berfungsi sebagai reserfoir tekanan untuk terus mendorong darah ke depan sewaktu jantung mengalami relaksasi dan pengisian. Tekanan darah ateri rata-rata di atur secara ketat agar penyampaian darah ke jaringan adekuat. Jumlah darah yang mengalir melalui suatu jaringan bergantung pada arteriol (pembuluh yang mengandung otot) yang memperdarahi jaringan tersebut. Kaliber arteriol dapatt di ubah-ubah sehinggah distribusi curah jantung dapat terus menerus di sesuaikan untuk secara maksimum memenuhi kebutuhan tubuh setiap saat. Kapiler yaitu pembuluh berdinding tipis dan berpori-pori, merupakan tempat sesungguhnya untuk pertukaran antara darah dan jaringan di sekitarnya. Vena yang sangat lentur mengembalikan darah dari jaringan ke jantung dan juga berfungsi sebagai reservoir darah. arteri Arteri berfungsi sebagai jalur cepat ke jaringan dan sebagai reservoir tekananSegmen-segmen pohon faskuler yang berurutan arteri, arteriol, kapiler, dan vena di bentuk agar masing-masing dapat melakukan tugas-tugas spesifik. Arteri mengkhususkan diri berfungsi sebagai jalur cepat untuk menyampaikan darah dari jantung ke jaringan (karena radiusnya yang besar, resistensi arteri terhadap aliran darah rendah) dan berfungsi sebagai reserfoir tekanan untu menghasilkan gaya pendorong bagi darah sewaktu jantung mengalami relaksasi .Jantung secara bergantian berkontraksi untuk memompa darah kedalam arteri dan berelaksasi untuk menerima pemasukkan darah dari vena. Tidak ada darah yang di pompa keluar pada saat jantung melemas dan sedang terisi darah. Namun, aliran kapiler tidak berfluktuasi antara sistol dan diastol jantung. Darah terus mengalir melalui kapiler untuk mencapai jaringan. Gaya pendorong agar terus mengalir ke jaringan selama jantung melemas dihasilkan oleh sifat elastic dinding arteri. Semua pembuluh dilapisi oleh sel endotel gepeng halus yang bersambung dengan lapisan endokardium jantung. Lapisan endotel arteri dilapisi oleh suatu dinding tebal yang mengandung otot polos dan dua jenis jaringan ikat dalam jumlah besar. Serat kolagen, yang menghasilkan daya rentang (tensile strength) terhadap tekanan tinggi darah yang di semprotkan dari janung dan serat elastin, yang memberi dinding arteri elastisitas sehingga arteri dapat berperilaku seperti balon.Pada saat darah dipompa ke dalam arteri-arteri saat sistol ventrikel, volume darah yang memasuk arteri daeri jantung lebih besar daripada volume darah yang meninggalkan arteri untuk mengaliri ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil di hilir, karena pembuluh-pembuluh kecil tersebut memiliki resistensi terhadap aliran yang lebih besar. Sifat elastic menyebabkan areteri dapat membesar atau mengembang untuk secara sementara menampung kelebihan volume darah ini dan menyimpan sebagai energy tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung didinding mereka yang teregang. Seperti sebuah balon yang mengembang untuk mengakomodasikan tambahan udara yang anda tiupkan kedalamnya. Arteriol Arteriol adalah pembuluh resistensi utama

Pada saat mencapai organ yang diperdarahinya, arteri akan bercabang-cabang menjadi banyak arteriol, yang jari-jarinya cukup kecil untuk menimbulkan resistensi terhadap aliran. Pada kenyataannya, arteriol adalah pembuluh resistensi utama pada pohon vaskuler. Berbeda dengan resistensi arteri yang rendah, resistensi arteriol yang tinggi menyebabkan penurunan mencolok tekanan rata-rata ketika darah mengalir melalui pembuluh pembuluh ini. Secara rata-rata tekanan turun dari 93mmHg, yaitu tekanan arteri rata-rata menjadi 37mmHg tekanan ini diawal kapiler. Penurunan tekanan ini membantu membentuk perbedaan tekanan yang mendorong aliran darah dari jantung ke berbagai organ dihilir. Resistensi arteriol juga berperan mengubah pergeseran tekanan sistolik ke diastolic yang fluktuaktif menjadi tekanan nonfluktuaktif dikapiler.Tidak seperti arteri, dinding arteriol hanya sedikit mengandung jaringan ikat elatik. Namun, pembuluh ini memiliki lapisan otot polos yang tebal yang banyak di persyarafi oleh serat syaraf simpatis. Otot polosnya juga peka terhadap banyak perubahan kimiawi local dan terhadap beberapa hormone dalam sirkulasi. Lapisan otot polos berjalan sirkuler mengelilingi arteriol, sehingga apabila kontraksi, lingkaran pembuluh menjadi lebih kecil, dsengan demikian resistensi meningkat dan aliran melalui pebuluh berkurang. Vasokontriksi adalah istilah yang di gunakan untuk menjelaskan penyempitan pembuluh seperti itu. Vasodilatasi mengacu pada pembesaran lingkaran dann jari-jari pembuluh akibat melemasnya otot polos. Vasodilatasi mengakibatkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran melalui pembuluh yang bersangkutan. Otot polos arteriol dalam keadaan normal memperlihatkan keadaan terkonsitriksi parsial yang dikenal sebagai tonus vaskuler, yang membentuk resistensi arteriol basal.

KapilerKapiler adalah pemnbuluh yang ideal untuk tempat pertukaran. Kapiler tempat pertukaran bahan-bahan antara darah dan jaringan, memiliki percabangan yang luas sehingga terjangkau oleh semua sel. Dikapiler tidak terdapat system transportasi yang diperantarai oleh pembawa, kecuali kapiler di otak yang memiliki system tersebut dan berperan dalam sawar darah otak. Pertukaran bahan melintasi dinding kapiler terutama berlangsung melalui proses difusi kapiler merupakan pembuluh ideal untuk difusi sesuai hukum difusi fick. Kapiler meminimalkan jarak difusi, sementara memaksimalkan luas permukaan dan waktu yang tersedia untuk pertukaran. Proses Mekanis Siklus JantungJantung secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi dan berelaksasi untuk mengisi. Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisisan jantung) bergantian. Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksistasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi otot jantung. Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastole. Tahap ini sesuai dengan interval TP pada EKG, interval setelah repolarisasi ventrikel dan sebelum depolarisasi atrium berikutnya. Karena aliran masuk darah kontinu dari system vena kedalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas. Karena perbedaan tekanan ini, katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama diastol ventrikel. Akibatnya, volume ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir daistol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls menyebar ke seluruh atrium, yang terekam di EKG sebagai gelombang P. Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium . proses penggabungan eksitasi-kontraksi terjadi selama jeda singkat antara gelombang P dan peningkatan tekanan atrium peningkatan tekanan ventrikel yang menyertai yang berlangsung bersamaan dengan peningkatan tekanan tekanan atrium disebabkan oleh penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium, selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap terbuka.Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebgai volume diastolic akhir (end diastolic volume EDV), yang besarnya sekitar 135 ml. selama siklus ini tidak ada lagi darah yang ditambahkan ke ventrikel. Dengan demikian, volume diastolic akhir adalah jumlah darah maksimum yang akan dikandung ventrikel selama siklus ini. Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan system penghantar khusus untuk merangsang ventrikel. Secara simultan, terjadi kontraksi atrium pada saat pengaktifan ventrikel terjadi, kontraksi atrium telah selesai. Sebenarnya sistol ventrikel adalah waktu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses pengganbungan eksitasi-kontraksi. Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan tekanan yang terbalik ini medorong katup AV menutup.Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup, tekanan ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta. Dengan demikian, terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan pembukaan katup aorta pada saat ventrikel menjadi suatu bilik tertutup. Karena semua katup tertutup, tidak ada darah masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Intervensi ini disebut sebgai periode kontraksi ventrikel isovolumetrik. Karena tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel, volume bilik ventrikel tetap dan panjang serat-serat otot juga tetap. Keadaan isovolumetrik ini serupa dengan kontraksi isometric pada otot rangka. Selama periode kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan darah mulai menyemprot. Tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat daripada darah mengalir ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil di ujung yang lain. Volume ventrikel berkurang secra drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi(penyemprotan) ventrikel. Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selama penyemprotan. Dalam keadaan normal, hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut sebagai volume diastolic akhir(end systolic volume, ESV), yang besarnya sekitar 65 ml. ini adalah jumlah darah paling sedikit yang terdapat didalam ventrikel selama siklus ini.Jumlah darah yang dipompa keluar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai volume atau isi sekuncup (stroke volume, SV), SV setara dengan volume diastolic akhir dengan kat lain, perbadaan antara volume darah di ventrikel sebelum kontraksi dan volume setelah kontraksi adalah jumlah darah yang disemprotkan selama kontraksi. Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup, penutupan katup aorta menimbulkan gangguan pada takik pada kurva tekanan aorta yang dikenal sebagai takik dikrotik (dicrotic notch). Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi daripada tekanan atrium. Dengan demikian, semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang dikenal sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik.Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secra bersamaan, sehingga atrium berada dalam diastole sepanjang sisitol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri. Karena darah yang masuk ini terkumpul di atrium, tekanan atrium terus meningkat. Sewaktu katup AV terbuka pada akhir sistol ventrikel, darah yang terkumpul di atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengan demikian, mula-mula pengisian ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat penimbunan darah darah di atrium. Kemudian pengisian ventrikel melambat karena darah yang tertimbun tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena-vena pulmonalis kedalam atrium kiri dan melalui katu AV yang terbuka kedalam ventrikel kiri. Selama diastole ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali mengeluarkan potensial aksi dan siklus jantung dimulai kembali.Dua Bunyi Jantung yang berkaitan dengan Penutupan Katup dapat didengar Selama Siklus JantungDua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama siklus jantung. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama sering dikatan terdengar seperti bunyi lub.Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat, dan tajam sering dikatan seperti bunyi dup. Dengan demikian dalam keadaan normal terdengar lub,dup,lub,dup,lub,dup, bunyi jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV sedangkan bunyi kedua berkiatan dengan penutupan katup semilunaris. Penutupan katup tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri-arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh karena derik penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan dan arteri pulmonalis. Dengan demikian, bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.Aktivitas Listrik JantungNodus sinoatrium adalah pemacu jantung normal Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang membayar melalui membran sel-sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai otoritmisitas.Terdapat dua jenis khusus sel jantung :1. Sembilan puluh Sembilan persen sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis yaitu memompa. Sel-sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.2. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.Berbeda dengan sel sel saraf dan sel otot rangka, yang membrannya tetap berada pada potensial istirahat yang konstan, kecuali apabila sel dirangsang, sel-sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel tersebut memperlihatkan aktivitas pemacu (pace maker activity), yaitu membrane mereka secara perlahan mengalami depolarisasi, atau bergeser, antara potensial mengalami potensial aksi sampai ambang tercapai, pada saat membrane mengalami potensial aksi . melalui siklus peregeseran dan pembentukan potensial aksi yang berulang-ulang tersebut, sel-sel otoritmis ini secara siklis mencetuskan potensial aksi, yang ritmis ini secara klinis mencetuskan potensial aksi, yang kemudian menyebar ke seluruh jantung untuk mencetuskan denyut secara berirama tanpa perangsangan saraf apapun. Penyebab pergeseran potensial membrane ke ambang masih belum diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal tersebut terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ ke luar yang berlangsung bersamaan dengan kebocoran lamban Na+ ke dalam. Di sel-sel otoritmik jantung, antara potensial-potensial aksi permeabilitas K+ ke luar yang berlangsung bersamaan dengan kebocoran lamban Na+ ke dalam. Di sel-sel otoritmik jantung, antara potensial-potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas membrane terhadap K+ menurun antara potensial-potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan, yang mengurangi aliran ke luar ion K+ mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka. Karena influks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah bagian dalam secara bertahap menjadi kurang negatif yaitu, membrane secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser ke arah ambang. Setelah ambang dicapai, terhadap pengaktifan saluran Ca++ dan influx Ca++ kemudian. fase ini berbeda dari otot rangka, dengan influx Na+ (bukan influk Ca++) yang mengubah potensial aksi kearah positif. Fase turun disebabkan oleh efluks K+ yang terjadi karena peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+. Setelah potensial aksi usai, inaktivasi saluran-saluran K+ ini mengawali depolarisasi berikutnya.Sel-sel jantung mampu mengalami otoritmis ditemukan di lokasi-lokasi berikut ini:1. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang(muara), vena cava superior.2. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas pertautan atrium dan ventrikel.3. Berkas His (berkas atrioventrikel), suatu jarassel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalan kebawah melalui septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.4. Serat purkinye, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas His dan menyebar ke saluran miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.Curah Jantung dan KontrolnyaCurah jantung bergantung pada kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup.Curah jantung (cardiac output, CO) adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit (bukan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung). selama setiap periode waktu tertentu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi sistemik. Dengan demikian, curah jantung dari kedua ventrikel dalam keadaan normal identik, walaupun apabila diperbandingkan denyut demi denyut, dapat terjadi variasi minor. Dua faktor penetu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung (denyut per menit) dan volume sekuncup (volume darah yang dipompa per denyut).Kecepatan denyut jantung dan sekuncup secara total dalam tubuh adalah 70 ml per denyut, sedangkan volume darah total tubuh adalah sekitar 5 liter hal ini menunjukan setiap menit memompa 5 liter ventrikel kanan memopa 5 liter darah ke paru, dan ventrikel kiri 5 liter ke darah ke sirkulasi sistemik dengan kecepatan ini jantung akan memompa sekitar 2 juta liter darah hanya dalam setahun dalam keadaan istirahat, jika berolah raga curah jantung meningkat menjadi 20-25 liter per menit. Perbedaan antara saat istirahat dan volume maksimum darah yang dapat dipompa oleh jantung per menit dikenal sebagai cadangan jantung (cardiac reserve)

Elektrokardiogram (EKG)Elektrokardiogram(EKG) adalah rekaman keseluruhan penyebaran aktivitas listrik di jantung. Arus listrik yang dihasilkan oleh otot selama depolarisasi dan repolarisasi menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat di deteksi menggunakan elektroda pencatat. Rekaman (catatan) yang dihasilkan adalah elektrokardiogram atau EKG. Sebenarnya istilah yang digunakan adalah EKG, karena teknik ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan berbahasa Jerman Wiliam Einthoven, dan kardia adalah kata untuk jantung dalam bahasa Jerman. Terdapat tiga pokok penting yang perlu diingat ketika mempertimbangkan apa yang sebenarnya diwakili oleh EKG1. EKG adalah suatu rekaman mengenai sebagian aktivitas listrik di cairan-cairan tubuh yang diinduksi oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan reman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.2. EKG adalah rekaman kompleks yang menggambarkan keseluruh aktivitas di jantung selama repolarisasi dan depolarisasi. EKG bukan merupakan catatan mengenai sebuah potensial aksi di sebuah sel pada suatu saat. Pada setiap rekaman mewakili jumlah aktivitas listrik di semua sel otot jantung, yang sebagian mungkin sedang mengalami potensial aksi, sementara yang lain belum diaktifkan.3. Rekaman mencerminkan perbandingan voltase yang terdeteksi oleh elektroda di dua titik yang berbeda di tubuh. Sebagai contoh, EKG sama sekali tidak mencatat potensial ketika otot ventrikel mengalami depolarisasi atau repolarisasi sempurna, kedua elektroda mengamati potensial yang sama, sehingga tidak terdapat perbedaan potensial antara kedua elektroda yang direkam.Pola pasti aktivitas listrik yang direkam dari permukaan tubuh bergantung pada orientasi elektroda pencatat. Untuk menghasilkan perbandingan standar, rekaman EKG rutin terdiri dari dau belas system elektroda konvensional atau lead. Sewaktu sebuah mesin elektroda kardiogram dihubungkan dengan elektroda pencatat di dua titik pada tubuh, susunan spesifik dari tiap-tiap pasangan disebut lead. Kedua belas lead tersebut masing-masing merekam aktivitas listrik di jantung dari lokasi yang berbeda, enam susunan listrik dari ektremitas dan enam lead dada di berbagai tempat di sekitar jantung. Darah Darah adalah kendaraan atau mediun untuk transportasi massal jarak jauh berbagi bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau sel-sel itu sendiri. Transportasi semacam itu penting untuk memelihara homeostasis. Darah terdiri dari cairan kompleks, yaitu plasma tempat unsure-unsur sel, eritrosit, leukosit, dan trombosit terbenam di dalamnya.Eritrosit (sel darah merah) atau SDM pada dasarnya adalah suatu kantung hemoglobin yang terbungkus membrane plasma yang mengangkut O2 dan CO2 (dalam tingkat yang lebih rendah) di dalam darah. Leukosit (sel darah putih) atau SDP, unit-unit pertahanan system imun yang mobil, di angkut dalam darah ketempat-tempat cedera atau inevasi mikroorganisme penyebab penyakit.Karena darah sangat penting, harus terdapat mekanisme yang dapat memperkecil kehilangan darah apabila terjadi kerusakan pembuluh darah. Trombosit (keeping darah) penting dalam hemostasis, penghentian perdarahan dari suatu pembuluh yang cidera.Plasma Banyak fungsi plasma di lakukan oleh protein plasma Volume darah yang 5 hingga 5,5 liter pada orang dewasa terdiri dari 42-45% eritrosit, kurang dari 1% leukosit dan trombosit, dan 55-58% plasma. Persentase volume darah total yang di tempati oleh erittrosit di kenal sebagai hematokrit. Plasma adalah suatu cairan kompleks yang berfungsi sebagai medium transportasi untuk zat-zat yang di angkut dalam darah. Semua konstituen plasma dapat berdifusi bebas menembus dinding kapiler kecuali protein plasma, yang tetap berada di dalam plasma dan melakukan berbagai fungsi.Plasma, karena berupa cairan 90% terdiri dari air, yang berfungsi sebagai mediun untuk mengangkut berbagai bahan dalam darah. Selain itu, karena air memiliki kemampuan menahan panas dengan kapasitas tinggi, plasma mampu menyerap dan mendistribusikan banyakpanas yang di hasilkan oleh metabolism di dalam jaringan sementara suhu darah itu sendiri hanya mengalami sedikit perubahan. Energy panas yang tidak di perlukan untuk mempertahankan suhu tubuh di keluarkan ke lingkungan ketika darah mengalir ke permukaan kulit.Sejumlah besar zat organic dan anorganik larut dalam plasma. Konstituen organic yang paling banyak berdasarkan beratnya adalah protein plasma, yang membentuk 6% sampai 8% dari berat total plasma. Konstituen anorganik membentuk sekitar 1% dari berat plasma. Elektrolit (ion) yang paling banyak dalam plasma adalah Na+ dan Cl- (garam dapur). Jumlah HCO3-, K+, Ca++, dan ion lain lebih sedikit. Fungsi paling menonjol dari ion-ion cairan ekstrasel (CES) ini adalah peran mereka dalam eksitabilitas membrane, distribusi osmotic cairan antara CES dan sel, dan menyangga perubahan pH. Persentase plasma sisanya di tempati oleh nutrient (misalnya glukosa, asam amino, lemak, dan vitamin). Produk sisa (kreatinin, biliburin, dan zat-zat bernitrogen seperti urea) gas-gas larut (O2 dan CO2) dan hormone. Sebagian dari zat-zat tersebut hanyalah di angkut dalam plasma. Sebagai contoh, kelenjar endokrin mengeluarkan hormone ke dalam plasma, yang menganggkut zat perantara kimiawi ini ke tempat kerjanya.Protein plasma adalah sekelompok konstituen plasma yang tidak sekedar di angkut. Komponen-komponen penting ini dalam keadaan normal tetap berada dalam plasma, tempat mereka melakukan banyak fungsi bermanfaat. Karena merupakan konstituen plasma berukuran terbesar, protein-protein plasma biasanya tidak keluar dari pori-pori di dinding kapiler. Juga, tidak seperti konstituen plasma lainya yang larut dalam air plasma, protein plasma berada dalam bentuk disperse koloid.Terdapat tiga kelompok protein plasma, albumin, globulin, dan fibrinogen yang di klasifikasikan berdasarkan berbagai sifat fisik dan kimia mereka. 1. Albumin, protein plasma yang paling banyak mengikat banyak zat (sebagai contoh biliburin, garam empedu,dan penisilin) untuk transportasi melalui plasma dan sangat berperan dalam menentukan tekanan osmotic koloid karena jumlahnya.2. Terdapat tiga subkelas globulin: alfa (), beta (), dan gama ():a. Globulin alfa dan beta spesifik mengikat dan mengangkut sejumlah zat dalam plasma, misalnya hormone tiroid, kolestrol dan besi.b. Banyak faktor yang berperan dalam proses pembekuan darah terdiri dari globulin alfa atau beta.c. Molekul-molekul protein precursor inaktif, yang di aktifkan sesuai keperluan oleh masukan regulatorik tertentu, termasuk dalam golongan globulin alfa (misalnya angiotensinogen di aktifkan menjadi angiotensin, yang berperan penting dalam pengaturan keseimbangan garam di tubuh).d. Globulin gama adalah immunoglobulin (antibody), yang penting bagi mekanisme pertahanan tubuh.3. Fibrinogen adalah faktor kunci dalam proses pembekuan darah.Protein-protein plasma biasanya di sintesis oleh hati, kecuali globulin gama, yang di hasilkan oleh limfosit, salah satu jenis sel darah putih.Trombosit dan HemostasisKomposisi Darah EritrositEritrosit (sel darah merah) memiliki fungsi khusus mengangkut O2 dalam darah. Eritrosit tidak memiliki nucleus, organel, atau ribosom, tetapi di penuhi oleh hemoglobin, yaitu molekul mengandung besi yang dapat berikatan dengan O2 secara longgar da reversible. Karena O2 sukar larut dalam darah, hemoglobin merupakan pengangkut satu-satunya O2 dalam darah. Hemoglobin juga berperan dalam transportasi CO2 dan sebagai penyangga darah dan berikatan secara reversible dengan CO2 dan H+.Karena tidak mampu mengganti komponen-komponennya, eritrosit memiliki usia yang terbatas , yaitu sekitar 120 hari. Sel-sel bakal yang belum berdiferensi di sumsum tulang membentuk semua unsure sel darah. Produksi eritrosit (eritropoiesis) oleh sumsum tulang dalam keadaan normal seimbang dengan kecepatan lenyapnya eritrosit, sehingga hirung sel darah merah konstan. Eritropoiesis di rangsang oleh eritropoietin, hormone yang di keluarkan ginjal sebagai respon terhadap penurunan penyaluran O2.

LeukositLeukositLeukosit (sel darah putih) adalah unit pertahanan tubuh. Sel ini menyerang benda asing yang masuk, menghancurkan sel abnormal yang muncul di tubuh, dan membersihkan debris sel. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masing memiliki tugas yang berbeda:1. Neutrovil, spesialis fagositik yang penting memakan bakteri dan debris.2. Eosinofil, yang mengkhususkan diri menyerang cacing parasitic dan berperan penting dalam reaksi alergi.3. Basofil, yang mengeluarkan dua zat kimia: histamine, yang juga penting dalam respon alergi, dan heparin, yang membantu membersihkan partikel lemak dalam darah.4. Monosit, yang setelah keluar dari pembuluh kemudian berdiam di jaringan dan membesar untuk menjadi fagosit jaringan yang di kenal sebagai makrofag.5. Limfosit yang membentuk pertahanan tubuh terhadap infasi bakteri, virus, dan sasaran lain yang telah di programkan untuknya. Perangkat pertahanan yang di miliki limfosit antara lain adalah antibody dan respons imun seluler.Leukosit terdapat di dalam darah hanya sewaktu transit dari tempat produksi dan penyimpanan di sumsum tulang (dan juga organ-organ limfoid untuk limfosit) dan tempat kerjanya di jaringan. Setiap saat, sebagian besar leukosit berada di luar darah di jaringan untuk tugas patrol atau bertempur. Semua leukosit memiliki rentang usia yang terbatas dan harus diganti melalui diferensiasi dan proliferasi sel-sel precursor. Jumlah total dan persentase setiap jenis leukosit yang di produksi bergantung pada kebutuhan pertahanan sesaat tubuh. Trombosit ( Keping keeping darah )Trombosit adalah fragmen sel yang berasal dari megakariosit besar di sumsum tulang. Trombosit berperan penting dalam hemostasis, penghentian perdarahan dari pembuluh yang cedera. Tiga langkah utama pada hemostasis adalah:1. Spasme vaskuler2. Pembentukan sumbat trombosit3. Pembentukan bekuanSpasme vascular mengurangi aliran darah melalui pembuluh yanag cidera, sementara agregasi trombosit di tempat cedera pembuluh dengan cepat menambal defek yang terjadi. Trombosit mulai berkumpul apabila berkontak dengan kolagen di dinding pembuluh yang rusak.Pembentukan bekuan (koagulasi darah) memperkuat sumbat trombosit dan mengubah darah di sekitar tempat cedera menjadi suatu gel yang tidak mengalir. Sebagian besar faktor yang di perlukan untuk pembekuan darah selalu terdapat di dalam plasma dalam bentuk perkusor inaktif. Sewaktu pembuluh mengalami cedera, kolagen yang terpapar mengalami reaksi berjenjang yang melibatkan pengaktifan suksesif faktor-faktor pembekuan tersebut, yang akhirnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin, suatu molekul berbentuk benang yang tidak larut, di tebarkan untuk membentuk jaring bekuan. Jaring ini kemudian menangkap sel-sel darah dan menyempurnakan pembentukan bekuan. Darah yang telah keluar ke dalam jaringan juga mengalami koagulasi setelah bertemu dengan tromboplastin jaringan, yang juga memungkinkan terjadinya proses pembekuan. Jika tidak lagi di perlukan, bekuan darah di larutkan oleh plasmin, suatu faktor fibrinolitik yang juga di aktifkan apabila berkontak dengan kolagen.. Enzim jantungAnalisis enzim jantung dalam plasma merupakan bagian dari profil diagnostic yang meliputi riwayat, gejala, dan elektrokardiogram. Analisis enzim bertujuan untuk mendiagnosis infark miokardium. Enzim di lepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah. Kebanyakan enzim tidak spesifik dalam hubunganya dengan organ tertentu yang rusak.Laktat DehidrogenaseLaktat dehidrogenase (LDH) dan isoenzimnya. Ada 5 macam LD isoenzim (LD1-LD5). Masing-masing enzim tersebut mempunyai berat molekul sekitar 134.000 kDa. Mereka mengandung kombinasi subunit H dan M. Jantung lebih banyak mengandung LD1, sedangkan hati dan otot mengandung LD5. Pemeriksaan LD isoenzim di lakukan dengan cara elektroforensis. Pada infark miokardium akut kadar LD1 melebihi kadar LD2, sedangkan pada keadaan normal kadar LD1 lebih rendah daripada LD2

Kreatinin kinaseKarena enzim yang berbeda di lepaskan ke dalam darah pada priode yang berbeda setelah infark miokardium, maka sangat penting mengevaluasi kadar enzim yang dihubungkan dengan waktu awitan (onset) nyeri dada atau gejala lainya. Kreatinin kinase (creatinine kinase-CK) dan isoenzimnya (CKMB) adalah enzim yang di analisis untuk mendiagnosis infark miokardium akut, dan merupakan enzim pertama yang meningkat saat terjadi infark miokardium. Gangguan pada jantung selain infark miokardium akut juga di hubungkan dengan nilai kadar CK dan CKMB total yang abnormal. Gangguan tersebut termasuk perikarditis, miokarditis, dan trauma.Troponin T (cTnT)Protein kontraktil mulai menarfik perhatian sebagai karakteristik terjadi gangguan pada system kardiovaskular yang sangat potensial pada akhir tahun 1970-an, saat ditemukan isoform unik pada berbagai tipe otot striated (cepat, lambat, dan jantung). Karakteristik yang spesifik untuk jantung seperti cTnT menpunyai keunggulan dibandingkan dengan karakteristik yang terdapat di semua otot seperti CK dan mioglobin.C-Reaktive ProteinC-Reaktive Protein (CRP) merupakan anggota dari protein pentraxin. Istilah CRP di kenalkan oleh Tillet dan Francis pada tahun 1930, senyawa ini dapat bereaksi dengan polisakarida C somatic pada steptococcus pneumonia. Kadarnya akan meningkat 100 kali dalam 24-48 jam setelah terjadi luka di jaringan. Sebelas tahun kemudian Mac Leod dan Avery mengenalkan istilah fase akut pada serum penderita infeksi akut, untuk menunjukkan sifat CRP. CRP secara normal berada dalam manusia jumlah yang kecil. Khusner dan Feldman menemukan dalam hepatosit, 24-38 jam setelah sel di rangsang oleh senyawa inflamasi. CRP di sintesis dan disekresi oleh hati sebagai respon terhadap sitokin, terutama IL6. Sitokin terutama di hasilkan oleh monosit atau makrofag, juga oleh leukosit lain atau sel endotel.Peningkatan kadar CRP bias-nya non spesifik tetapi merupakan petanda respons fase akut yang sensitive terhadap senyawa infeksius, stimulus imunologik, kerusakan jaringan, dan inflamasi akut lainya. Peningkatan kadar CRP yang menetap terjadi pada inflamasi kronis meliputi penyakit autoimun dan maglinansi. Inflamasi kronis merupakan komponen yang penting dalam perkembangan dan progresi arteriosklerosis. Kadar CRP juga berhubungan dengan disfungsi endotel.Muttaqin A. asuhan keperawatan klien dengan gangguan system kardiovaskular. Jakarta: Penerbit Media Salemba; 2009.h.59,60.KesimpulanNyeri dada pada pasien berusia 50 tahun tersebut disebabkan karena adanya gangguan pada mekanisme kerja jantung hal ini