Makalah Pbl Blok 6

23
Penyebab Kerusakan Otak atau Contusio Cerebri Blok 6 Yenny Maria Angelina 102013131 F5 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA JAKARTA 2013/2014 PENDAHULUAN Latar belakang 1 Tengkorak sebagai pelindung jaringan otak mempunyai daya elastisitas untuk mengatasi trauma bila dipukul atau terbentur benda tumpul. Namun pada benturan, beberapa mili detik akan terjadi depresi maksimal dan diikuti osilasi. Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak/otak atau kulit seperti kontusio/memar otak, oedem otak, perdarahan dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.

description

Penyebab kerusakan otak

Transcript of Makalah Pbl Blok 6

Page 1: Makalah Pbl Blok 6

Penyebab Kerusakan Otak atau Contusio Cerebri

Blok 6

Yenny Maria Angelina

102013131

F5

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

JAKARTA

2013/2014

PENDAHULUAN

Latar belakang1

Tengkorak sebagai pelindung jaringan otak mempunyai daya elastisitas untuk mengatasi

trauma bila dipukul atau terbentur benda tumpul. Namun pada benturan, beberapa mili detik

akan terjadi depresi maksimal dan diikuti osilasi. Trauma pada kepala dapat menyebabkan

fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak/otak atau kulit seperti kontusio/memar otak,

oedem otak, perdarahan dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.

Trauma kepala yaitu adanya deformitas berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan

garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi – descelarasi) yang

merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor

dan penurunan percepatan, serta rotasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak

sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan. Trauma kepala adalah suatu gangguan

traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstiil dalam substansi

otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak.

Page 2: Makalah Pbl Blok 6

Prinsip - Prinsip pada Trauma Kepala

a. Tulang tengkorak sebagai pelindung jaringan otak, mempunyai daya elastisitas untuk

mengatasi adanya pukulan.

b. Bila daya / toleransi elastisitas terlampau akan terjadi fraktur

c. Berat / ringannya cedera tergantung pada :

1) Lokasi yang terpengaruh :

Cedera kulit.

Cedera jaringan tulang / tengkorak.

Cedera jaringan otak.

2) Keadaan kepala saat terjadi benturan.

a. Masalah utama adalah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial (PTIK)

b. TIK dipertahankan oleh 3 komponen :

(75- 150 ml).Volume darah /Pembuluh darah

(75- 1400 ml).Volume Jaringan Otak

(75- 150 ml).Volume LCS

1. Klasifikasi

Trauma kepala atau cedera kepala meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan otak.

Cedera otak terdapat dibagi dalam dua macam yaitu :

a. Cidera otak primer 

Adalah kelainan patologi otak yang timbul segera akibat langsung dari trauma. Pada

cidera primer dapat terjadi: memar otak, laserasi.

b. Cidera otak sekunder

Adalah kelainan patologi otak disebabkan kelainan biokimia, metabolisme, fisiologi yang

timbul setelah trauma.

Berat ringannya cedera kepala bukan didasarkan berat ringanya gejala yang muncul

setelah cedera kepala. Ada berbagai klasifikasi yang dipakai dalam penentuan derajat cedera

kepala. The Traumatic Coma Data Bank mendifinisikan berdasarkan skor Skala Koma Glasgow.

Kategori Penentuan Keparahan cedera kepala berdasarkan Glasgow coma scale (GCS)

Annegers et al (1998) membagi trauma kepala berdasarkan lama tak sadar dan lama amnesis

pasca trauma yang dibagi menjadi:

Page 3: Makalah Pbl Blok 6

a. Cedera kepala ringan, apabila kehilangan kesadaran dan amnesia berlangsung

kurang dari 30 menit.

b. Cedera kepala sedang, apabila kehilangan kesadaran atau amnesia terjadi 30

menit sampai 24 jam atau adanya fraktur tengkorak.

c. Cedera kepala berat, apabila kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 24 jam,

perdarahan subdural dan kontusio serebri.

Penggolongan cedera kepala berdasarkan periode kehilangan kesadaran ataupun amnesia saat

ini masih kontroversional dan tidak dipakai secara luas. Klasifikasi cedera kepala berdasarkan

jumlah GCS saat masuk rumah sakit merupakan definisi yang paling umum dipakai.

2. Tipe 

a. Cidera kepala terbuka

Trauma ini dapat menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi durameter.

Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak, misalnya akibat

benda tajam atau tembakan.

Fraktur linier di daerah temporal, dimana arteri meningeal media berada dalam

jalur tulang temporal, sering menyebabkan perdarahan epidural. Fraktur linier

yang melintang garis tengah, sering menyebabkan perdarahan sinus dan robeknya

sinus sagitalis superior.

Fraktur di daerah basis, disebabkan karena trauma dari atas atau kepala bagian

atas yang membentur jalan atau benda diam. Fraktur di fosa anterior, sering

terjadi keluarnya liquor melalui hidung (rhinorhoe) dan adanya brill hematom

(raccon eye).

Fraktur pada os petrosus, berbentuk longitudinal dan transversal (lebih jarang).

Fraktur longitudinal dibagi menjadi anterior dan posterior. Fraktur anterior

biasanya karena trauma di daerah temporal, sedang yang posterior disebabkan

trauma di daerah oksipital.

Fraktur longitudinal sering menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus

interna, foramen jugularis dan tuba eustakhius. Setelah 2 – 3 hari akan nampak

battle sign (warna biru di belakang telinga di atas os mastoid) dan otorrhoe (liquor

keluar dari telinga). perdarahan dari telinga dengan trauma kepala hampir selalu

Page 4: Makalah Pbl Blok 6

disebabkan oleh retak tulang dasar tengkorak. Pada dasarnya fraktur tulang

tengkorak itu sendiri tidaklah menimbulkan hal yang emergensi, namun yang

sering menimbulkan masalah adalah fragmen tulang itu menyebabkan robekan

pada durameter, pembuluh darah atau jaringan otak. Hal ini dapat menyebabkan

kerusakan pusat vital, saraf kranial dan saluran saraf (nerve pathway).

b. Cidera kepala tertutup

1) Komotio serebri (gegar otak)

2) Edema serebri traumatic 

3) Kontusio serebri 

4) Perdarahan Intrakranial

• Perdarahan epidural

• Perdarahan Subdural

• Perdarahan subarahnoid

Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas penyebab terjadinya memar otak

atau yang sering disebut contusion cerebri, dan apasaja yang terkait dalam penyebab gangguan

tersebut.

Rumusan masalah

Seorang pria yang mengalami contusion cerebri

Identifikasi istilah

Contusio cerebri = perdarahan di dalam jaringan otak yang tidak disertai oleh robekan

jaringan yang terlihat, meskipun sejumlah neuron mengalami kerusakan atau

terputus. Memar otak disebabkan oleh akselerasi kepala tiba-tiba yang menimbulkan pergeseran

otak dan kompresi yang merusak, yang membuat pingsan sementara.

Page 5: Makalah Pbl Blok 6

Commotio cerebri (gegar otak) = Adalah cedera otak karena terkena benda tumpul berat

atau karena kejatuhan benda tumpul. Cedera akut dengan cepat menyebabkan pingsan (koma),

yang pada akhirnya tidak selalu dapat disembuhkan.

PEMBAHASAN

Contusio Cerebri

Secara definisi Contusio Cerebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat

adanya kerusakan jaringan otak disertai perdarahan yang secara makroskopis tidak mengganggu

jaringan. Contosio sendiri biasanya menimbulkan defisit neurologis jika mengenai daerah

motorik atau sensorik otak. Secara klinis didapatkan penderita pernah atau sedang tidak sadar

selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan jaringan

otak. Pada pemerikasaan CT Scan didapatkan daerah hiperdens di jaringan otak, sedangkan

istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa terjadi robekan membran pia-arachnoid pada daerah

yang mengalami contusio serebri yang gambaran pada CT Scan disebut “Pulp brain”

Kontusio serebri murni biasanya jarang terjadi. Diagnosa kontusio serebri meningkat sejalan

dengan meningkatnya penggunaan CT scan dalam pemeriksaan cedera kepala. Kontusio serebri

sangat sering terjadi difrontal dan labus temporal, walaupun dapat terjadi juga pada setiap bagian

otak, termasuk batang otak dan serebelum. Batas perbedaan antara kontusio dan perdarahan intra

serebral traumatika memang tidak jelas. Kontusio serebri dapat saja dalam waktu beberapa jam

atau hari mengalami evolusi membentuk pedarahan intra serebral.1

Anatomi Serebri (2)

Hemispherum serebri dapat dibagi menjadi lobus frontalis, parietalis, ocipitalis serta lobus

temporalis, insula dan rhinencephalon.

A. Lobus frontalis

Lobus frontalis meluas dari ujung frontal yang berakhir pada sulkus sentralis dan di sisi

samping pada fisura lateralis. Sulkus presentralis berjalan ke anterior dan sejajar dengan sulkus

sentralis. Sulkus presentralis ini dibagi lagi menjadi sulkus presentralis superior dan inferior.

Sulkus frontalis superior dan inferior berasal dari sulkus presentralis menuju ke arah depan dan

Page 6: Makalah Pbl Blok 6

bawah, serta membagi permukaan lateral lobus frontalis menjadi tiga buah gyrus yang sejajar;

gyrus frontalis superior, medius dan inferior. Gyrus frontalis inferior dibagi menjadi tiga bagian

oleh ramus asendens dan horizontalis anterior dari fisura lateralis serebri; pars orbitalis yang

terletak di depan ramus horizontalis anterior; pars triangularis merupakan bagian yang berbentuk

pasak  segitiga berada di antara ramus horizontalis anterior dan ramus asendens anterior; pars

opercularis berada diantara ramus asendens dan sulkus presentralis.

B. Lobus parietalis

Lobus parietalis meluas dari sulkus sentralis sampai fisura parieto-oksipitalis dan ke

lateral sampai setinggi fisura serebri lateralis. Sulkus postsentralis melanjut ke bawah dan sejajar

dengan fisura lateralis (rolandi) serta terdiri atas bagian superior dan inferior. Sulcus

intraparietalis merupakan alur horizontal yang kadang-kadang bersatu dengan sulkus

postsentralis. Lobulus parietalis superior berada di atas bagian horizontal sulkus intraparietalis,

dan dibawahnya terdapat lobulus parietalis inferior. Gyrus supramarginalis merupakan bagian

lobulus parietalis inferior yang melengkung diatas ujung asendens dari ramus posterior fisura

lateralis serebri. Gyrus angularis yaitu bagian yang melengkung di atas ujung sulkus temporalis

superior dan bersatu dengan gyrus temporalis medius. Gyrus sentralis posterior terletak di antara

sulkus sentralis dan postsentralis.

C. Lobus occipitalis

Lobus oksipitalis merupakan lobus posterior yang berbentuk piramid dan terletak di

belakang fisura parieto-oksipitalis. Sulkus oksipitalis lateralis berjalan transversal sepanjang

permukaan lateral serta membagi lobus oksipitalis menjadi gyrus superior dan inferior. Fisura

calcarina membagi bagian medial lobus oksipitalis menjadi cuneus dan gyrus lingualis. Cuneus

yang berbentuk pasak segitiga terletak di antara fisura calcarina dan parieto-oksipital. Gyrus

lingualis berada di antara fisura calcarina dan bagian posterior fisura kolateralis. Bagian posterior

gyrus fusiformis terdapat dibagian sentral atau basal dari lobus oksipitalis.

D. Lobus temporalis

Bagian lobus temporalis dari hemispherum serebri terletak dibawah fisura lateralis serebri

(sylvii) dan berjalan kebelakang sampai fisura parieto-oksipitalis. Sulkus temporalis superior

berjalan sepanjang lobus temporalis sejajar dengan fisura lateralis serebri. Sulkus temporalis

Page 7: Makalah Pbl Blok 6

medialis terletak di bawah sejajar dengan sulkus temporalis superior, sedikit dibawahnya. Gyrus

temporalis medius terdapat diantara sulkus temporalis superior dan medius. Gyrus temporalis

inferior berada di bawah sulkus temporalis medius dan berjalan menuju ke posterior untuk

berhubungan dengan gyrus oksipitalis inferior. Gyrus temporalis transversalis (Gyrus Heschi)

menempati bagian posterior dari bagian temporalis superior (batas inferior fisura lateralis

serebri). Sulkus temporalis inferior berjalan sepanjang permukaan inferior lobus temporalis, dari

polus temporalis di sebelah depan sampai pada polus oksipitalis di belakang.

E. Insula

Insula terbenam di dalam fisura lateralis serebri dan dapat diperlihatkan dengan

memisahkan tepi fisura sebelah atas dan bawah. Sulkus sirkularis yang dalam mengelilingi

insula. Beberapa gyrus brevis, yang dibentuk oleh sulkus-sulkus yang dangkal, menempati

bagian anterior insula; sebuah gyrus longus menempati bagian posterior. Operculum insula

merupakan bagian tepi fisura lateralis serebri. Operculum orbitalis berada di sebelah anterior dan

inferior terhadap ramus horizontalis anterior. Operculum parietalis terletak di antara operculum

frontalis dan ujung ramus posterior.  Operculum temporalis terletak di bawah ramus posterior.

F. Rhinencephalon

Rhinencephalon yang secara phylogenetika merupakan bagian tua dari  hemispherium

serebri, mencakup bagian-bagian yang berhubungan dengan persepsi sensasi olfaktorius.

Bagian Otak Manusia3

Pada anatomi otak vertebrata, otak depan (bahasa Inggris: prosencephalon, forebrain)

adalah bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangan sistem saraf pusat (bahasa Inggris: five-

vesicle stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon.

Jika pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua

lobus ini, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosensefali (bahasa

Inggris:holoprosencephaly).

Page 8: Makalah Pbl Blok 6

a. Otak Besar

Otak besar (bahasa Inggris: telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling

menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan

kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri

mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan

maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan

otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal.

Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah

Rolando.

Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang

menjadicerebrum:

Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex

Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia.

b. Korteks Otak Besar

Korteks otak besar (bahasa Inggris: cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis

berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 miliar neuron yang masing-masing

tersambung ke sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu

miliar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa

sinyal yang disebut potensial aksi dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang

disebut akson yang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk

menemukan reseptor sel tertentu. Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks,

archikorteks, paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaannya

menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. lapisan korteks terdapat berbagai

macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan,

bahasa dan kesadaran.

Page 9: Makalah Pbl Blok 6

c. Ganglia Dasar

Ganglia Dasar (bahasa Inggris: basal ganglia, white matter) merupakan lapisan yang

berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf,

yaitu Dendrit dan Neurit. Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki

fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan

dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Secara

terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda.

d. Diensefalon

Diensefalon (bahasa Inggris: diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri

dari:

mid-diencephalic territory

pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di bawah kelenjarhipotalamus.

Nuklei berupa zona incerta, thalamic reticular nucleus, danfields of Forel.

Pretalamus terpola sinyal SHH (bahasa Inggris: sonic hedgehog homolog) dari

ZLI dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda ke striatum (caudate

nucleus dan putamen) dalam otak depan, ke talamus (gugus medial dan lateral

nucleus) dalam otak kecil, dan ke red nucleus dan substantia nigra dalam otak

tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam pengendalian pola

konsumsi termasukdefecation dan copulation.

zona limitan intratalamika (bahasa Inggris: zona limitans intrathalamica, ZLI)

yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas

antara talamus dan pretalamus.

talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi

antar belahan otak besar.

hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh

dan sekresihormon dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak

depan.

Epitalamus

Pretektum

Page 10: Makalah Pbl Blok 6

e. Otak Tengah

Otak Tengah (bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai

struktur:

tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:

inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari

berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian daritalamus yang

disebut medial geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran

primer (bahasa Inggris: primary auditory cortex).

superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian

gerakan mata

cerebral peduncle

tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlibat pada

sistemhomeostasis dan lintasan refleks.

crus cerebri

substantia nigra

f. Otak Belakang

Otak belakang (bahasa Inggris: myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon)

meliputi jembatan Varol (bahasa Inggris: pons, pons Varolii), sumsum lanjutan (bahasa

Inggris: medulla oblongata), dan otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum). Ketiga bagian

ini membentuk batang otak (bahasa Inggris: brainstem).

Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan

otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.

Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan

jembatan pons dengan sumsum tulang belakang.

Sekelompok neuron pada formasi retikular di dalam sumsum lanjutan berfungsi

mengontrol sistem pernapasan, dan syaraf kranial yang berfungsi mengatur

Page 11: Makalah Pbl Blok 6

laju denyut jantung juga berada pada sumsum ini.Selain itu juga berperan sebagai

pusat pengatur refleks fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau

penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar

pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin,

dan berkedip.

g. Otak Kecil

Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak

kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan

permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi

tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi

cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak

otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi.

MAKROANATOMI SISTEM SARAF PUSAT

1. Meninges

Sistem saraf pusat dikelilingi oleh lapisan pembungkus yaitu meninges, berfungsi sebagai

pelindung otak dan corda medulla dari kerusakan mekanis serta memberi suplai nutrisi

pada sel-sel saraf. Meninges dari luar ke dalam terdapat 3 lapisan yaitu duramater,

arachnoidea, dan piamater. Duramater melekat pada dinding tengkorak, membentuk

periosteum. Pada duramater dijumpai dua lipatan besar yang terdapat pada muka interna

yaitu aquaductus cerebri.4

2. Medulla Spinalis

Medulla spinalis merupakan lanjutan dari batang otak (medulla oblongata). Medulla

spinalis juga diselubungi meninges. Mengisi canalis vertebralis dr cervicalis I sampai

lumbar V-VII (pada anjing) atau sacralis III (pada kucing). Tersusun dari substansia

grisea pada bagian tengah dan substansia alba pd bagian perifer dan terdapat canalis

centralis 

Page 12: Makalah Pbl Blok 6

MIKROANATOMI SISTEM SARAF PUSAT5

Encephalon (cerebrum, cerebellum, dan brainstem) dan medulla spinalis secara

histologi terbagi menjadi dua komponen utama yaitu substansi grisea dan substansi alba. 

- Substansi grisea : Jaringan saraf berisi banyak perikarya atau soma dari neuron,

dendrit, glia, pembuluh darah, dan sedikit serabut saraf yang bermyelin. Karakter

utama dari substansi grisea ini berwarna kelabu karena adanya badan sel saraf yang

relatif besar, nukleus bulat dikelilingi badan Nissl. Substansi grisea pada otak berada

di perifer, membentuk cortex cerebrum dan cerebellum. Tetapi pada medulla spinalis

berada di sentral berbentuk H.

- Substansi alba: Kontras dengan substansi grisea. Substansi alba berwarna putih,

tidak mempunyai perikarya, axon bermyelin secara merata. Terletak pada lapisan

dalam otak. Tidak termasuk nuclei dan ganglia. Di otak dalam juga terdapat substansi

grisea yang dikelilingi sedikit atau banyak substansi alba, inilah yang disebut nuclei.

(Samuelson, 2007)

a. Cerebral Cortex

Di cerebral cortex terdapat enam lapisan yang dapat dibedakan, membentuk bagian

perifer dari hemispherium cerebri. 

a.  Lapisan molecular : berisi serabut saraf yang berasal dari otak bagian lain, paralel

dengan permukaan.

b.  Lapisan granular externa : berisi sel granular (stellate interneuron) kecil dan

neuroglia.

c.  Lapisan piramidal externa : juga berisi neuroglia dan piramidal yang semakin ke

dalam semakin besar.

d.  Lapisan granular interna : relatif tipis, berisi neuron yang menerima input sensoris.

Pada area visual, lapisan ini sangat menonjol.

e.  Lapisan piramidal interna : tersusun atas sel piramidal besar yang mempunyai

jarak antar sel satu dengan yang lain. Sel besar terutama pada area motorik cortex

cerebri.

f.  Lapisan multiformis (fusiformis) : memiliki neuroglia dan neuron yang berbentuk

gelendong, tetapi bisa juga memiliki bentuk     dan orientasi yang bermacam-macam

Page 13: Makalah Pbl Blok 6

b. Cerebellar Cortex

Dibagi menjadi 3 lapisan yang sedikit bervariasi tergantung areanya.

a) Lapisan pertama (molecular) : berisi neuropil yang berasal dari dari dendrit neuron

yang berada di dalam lapisan tengah, dan axon neuron yang berada di dalam lapisan

terdalam.

b) Lapisan tengah : tipis, terbentuk oleh selapis neuron besar yaitu sel piriformis atau

sel Purkinje. Bentuknya seperti botol dan mempunyai cabang dendrit yang sangat

besar, memanjang sampai lapisan pertama.

c) Lapisan ketiga (granular) : berisi banyak neuron kecil (sel granular), axon menuju

arah yang berlawanan dari sel piriformis.

c. Medulla Spinalis

Posisi substansia alba dan grisea terbalik dibandingkan dengan otak. Lapisan

eksternal berisi substansia alba yang menyusun berkas serabut saraf yang naik dan

turun. Serabut saraf yang memasuki medulla spinalis (aferen) terletak di dorsal,

sedangkan yang keluar dari medulla spinalis (eferen) terletak di ventral.

Substansia grisea dalam potongan melintang tampak berbentuk H atau kupu-kupu,

dengan kanalis sentralis berada di tengah yang disebut gray commissure.

FUNGSI MASING-MASING BAGIAN SISTEM SARAF PUSAT5

A. Otak depan

Menerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami, produksi dan

pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik. Ada dua divisi utama dari otak

depan :

- Diencephalon : berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang bertanggung

jawab atas fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi sensorik, dan

pengendalian fungsi otonom.

- Telencephalon berisi bagian terbesar dari otak, korteks cerebral. Sebagian besar

pemrosesan informasi aktual di otak terjadi dalam korteks cerebral.

B. Otak tengah 

- Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk brainstem.

Page 14: Makalah Pbl Blok 6

- Otak tengah terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual serta fungsi motorik. 

C. Otak belakang 

Membentang dari sumsum tulang belakang dan terdiri dari metencephalon dan

myelencephalon. 

-  Metencephalon: struktur seperti pons dan serebelum. Daerah ini membantu dalam

menjaga keseimbangan dan keseimbangan, koordinasi gerakan, dan informasi konduksi

sensorik. 

- Myelencephalon : dari medula oblongata yang bertanggung jawab untuk mengontrol

fungsi otonomik seperti pernapasan, denyut jantung, dan pencernaan.

Cara Kerja Neurotransmiter6

Neurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskan informasi

elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor. Sifat neurotransmiter

adalah sebagai berikut:

• Disintesis di neuron presinaps

• Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps

• Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis

• Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi

• Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis

PENUTUP

Kesimpulan

Contusio Cerebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat adanya kerusakan jaringan

otak disertai perdarahan yang secara makroskopis tidak mengganggu jaringan. Contosio sendiri

biasanya menimbulkan defisit neurologis jika mengenai daerah motorik atau sensorik otak.

Secara klinis didapatkan penderita pernah atau sedang tidak sadar selama lebih dari 15 menit

atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan jaringan otak. Kontusio serebri

dapat saja dalam waktu beberapa jam atau hari mengalami evolusi membentuk pedarahan intra

serebral.

Page 15: Makalah Pbl Blok 6

Daftar Pustaka

1. Barbara, CL. Perawatan medikal bedah. Suatu Pendekatan proses keperawatan) Bandung. 1996

2. Firmansyah F. Otak.[Online].2013. Dikutip dari http://fandifirmansyah.blogspot.com pada

22 April 2014

3. Batticaca F. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system persarafan. Jakarta:

Penerbit Salemba Medika;2008.hal. 4

4. Nia, Edah. Anatomi dan fungsi otak pada manusia.[online].2014. Dikutip dari

http://www.aktivasiotak.com/fungsi_otak.htm pada 22 April 2014

5. Ilham F. Struktur Otak dan Fungsinya.[online].2012. Dikutip dari http://www.info-

kes.com/2012/10/struktur-otak-dan-fungsinya.html pada 22 April 2014

6. Harsono, Kapita Selekta Neurologi,  Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993

.