makalah PBL 1

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etika adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang moralitas, menilai baik buruknya sesuatu perbuatan ditinjau dari sisi moral. Etika terbagi dalam etika normatif dan etika deskriptif. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Sedangkan etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil. Di dalam dunia pekerjaan/profesi, tentunya sangat dibutuhkan etika. Di dalam dunia kedokteran kita mengenal istilah etika kedokteran. Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku dokter dalam hubungannya dengan pasien, sesama dokter, keluarga,masyarakat, dan lainnya. Di dalam etika kedokteran, terdapat pula istilah bioetika. Bioetika adalah salah satu cabang etik normatif. Bioetika atau Biomedical Ethics adalah etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian di bidang biomedis. Beauchamp dan Childress menguraikan untuk mencapai suatu keputusan etik diperlukan 4 kaidah dasar moral (moral principle/priciple based ethics) dan beberapa rules dibawahnya. Keempat kaidah dasar moral tersebut adalah beneficence, non-maleficence, justice, dan autonomy. Tujuan Bioetik sendiri ialah untuk membantu dokter dalam menghadapi kasus-kasus dengan menggunakan moral.

description

vcvcxvxcx,cxmcxzcxzchkxc zxhkchkxzhckxzc xzkhckxhckxchxkchxz chxcjhxkcxzhckxzchxkc xzchxkckxzchxzkchxzkchxz cx

Transcript of makalah PBL 1

Page 1: makalah PBL 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang

moralitas, menilai baik buruknya sesuatu perbuatan ditinjau dari sisi

moral. Etika terbagi dalam etika normatif dan etika deskriptif. Etika

normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan

kerangka tindakan yang akan diputuskan. Sedangkan etika deskriptif

memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang

perilaku atau sikap yang mau diambil. Di dalam dunia pekerjaan/profesi,

tentunya sangat dibutuhkan etika. Di dalam dunia kedokteran kita

mengenal istilah etika kedokteran. Etika kedokteran merupakan

seperangkat perilaku dokter dalam hubungannya dengan pasien, sesama

dokter, keluarga,masyarakat, dan lainnya. Di dalam etika kedokteran,

terdapat pula istilah bioetika. Bioetika adalah salah satu cabang etik

normatif. Bioetika atau Biomedical Ethics adalah etik yang berhubungan

dengan praktek kedokteran dan atau penelitian di bidang biomedis.

Beauchamp dan Childress menguraikan untuk mencapai suatu

keputusan etik diperlukan 4 kaidah dasar moral (moral principle/priciple

based ethics) dan beberapa rules dibawahnya. Keempat kaidah dasar

moral tersebut adalah beneficence, non-maleficence, justice, dan

autonomy. Tujuan Bioetik sendiri ialah untuk membantu dokter dalam

menghadapi kasus-kasus dengan menggunakan moral.

1.2 Rumusan Masalah

Tindakan dr. Bagus dalam praktek sehari-hari ditinjau dari aspek

bioetik.

1.3 Tujuan

1) Mengetahui definisi dari bioetik dan penjabarannya.

Page 2: makalah PBL 1

2) Mahasiswa dapat menentukan kasus menurut kategorinya;

beneficence, non-maleficence, justice, dan autonomy.

1.4 Hipotesa

Tindakan dr.Bagus sebagian besar memenuhi Kaidah Dasar

Bioetika.

Page 3: makalah PBL 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip BeneficencePrinsip Beneficence adalah prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan pasien. Dalam benficence tidak hanya dikenal perbuatan utuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya. Berikut beberapa contoh prinsip beneficence yang dilakukan dokter Bagus dalam skenario PBL;

Paragraf 1 Dokter Bagus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien dimalam hari bila ada warga desa yang membutuhkan pertolongannya.

Pembahasan: Sesuai dengan check list mengutamakan alturisme.

Paragraf 2 Setelah memeriksa pasien tersebut dr.Bagus memberikan beberapa macam obat dan vitamin serta nasehat agar istirahat yang cukup.

Pembahasan: Sesuai dengan check list memberikan obat berkhasiat namun murah.

Paragraf 3 kalimat ke-5Baiklah kalau begitu saya akan memberi ibu obat dan ORALIT untuk anak ibu nanti ibu berikan obat tersebut sesuai dengan aturan dan usahkan anak ibu minum oralit sesering mungkin, nanti sore setelah selesai tugas saya akan mampir ke rumah ibu untuk melihat kondisi keadaan anak ibu,” kata dr.Bagus. “pak mantri tolong bikinkan puyer untuk anak ibu ini dan setelah itu tolong jelaskan cara membuat air oralit pada ibu ini” kata dr.Bagus kepada pak mantri

Page 4: makalah PBL 1

Pembahasan: Tindakan dr.Bagus sesuai dengan check list memberikan obat berkhasiat namun murah dan mengutamakan alturisme juga paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang.

Paragraf 4“Pak, yang hanya saya dapat lakukan adalah memberi obat obatan penunjang agar anak bapak tidak terlalu menderita”, kata dr.Bagus sambil menyerahkan obat kepada orangtua pasien.

Pembahasan: Dokter Bagus memberikan obat-obatan untuk meminimalissesuai dengan check list menjamin kehidupan baik minimal manusia dan meminimalisasi akibat buruk.

Paragraf 6Dokter Bagus curiga pasien tersebut menderita penyakit jantung sehingga ia membuat surat rujukan ke rumah sakit yang berada di kota.

Pembahasan: Tindakan dokter Bagus yang merujuk ke rumah sakit di kota menunjukkan sesuai dengan check list no.9 meminimalisasi akibat buruk.

Paragraf 8“Pak mantri tolong umumkan ke pasien, saya akan istirahat makan sejenak,” kata dr.Bagus.

Pembahasan: Tindakan dr.Bagus meminta mantri memberitahu pasiennya yang masih antri menunggu menunjukkan bahwa tindakan dokter sesuai dengan check list beneficence menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.

B. Prinsip Non-maleficence

Dalam konteks prinsip prima facienya adalah ketika pasien

(berubah menjadi atau dalam keadaan) gawat darurat dimana

diperlukan suatu intervensi medik dalam rangka penyelamatan

Page 5: makalah PBL 1

nyawanya. Berikut beberapa contoh prinsip non-maleficence

yang dilakukan dokter Bagus dalam skenario PBL;

Paragraf 5 kalimat ke-2

Dr.Bagus meminta kesediaan pasien keempat untuk menunggu

diluar karena ia akan telebih dahulu memberi pertolongan pada

pemuda tersebut.

Pembahasan: Tindakan dokter Bagus sesuai dengan

prinsip

non-malficense pada checklist yaitu menolong pasien

emergency karena ia meminta pasien keempat untuk

menunggu

dulu dan mengutamakan pemuda yang digotong

tersebut karena dalam keadaan gawat.

Paragraf 5 kalimat ke- 9

Dr. Bagus melakukan amputasi telapak tangan kanan pemuda

tersebut.

Pembahasan: Tindakan Dokter  Bagus sesuai dengan

prinsip non-malficense pada check list mengobati pasien

yang luka, kemudian check list pasien dalam keadaan

berbahaya.

C. Prinsip Justice

Prinsip justice adalah prinsip moral yang

mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap terutama

dalam mengambil keputusan. Membahas hak orang lain selain

diri pasien itu sendiri. Hak orang lain ini khususnya mereka yang

sama atau setara dalam mengalami gangguan kesehatan di luar

diri pasien, serta membahas hak-hak sosial masyarakat atau

komunitas sekitar pasien. Dokter harus menghargai hak sehat

pasien dan juga tetap menjaga hak orang lain. Dokter harus

Page 6: makalah PBL 1

tidak membeda-bedakan pasien atas dasar SARA, status

sosial,dll. Namun, dalam keadaan tertentu, seperti musibah

bencana alam, dokter harus memberikan pelayanan kepada

pasien kritis terlebih dahulu. Dokter juga harus memberikan

kontribusi yang sesuai dengankebutuhan pasien. Dalam

memberikan pelayanan, dokter harus memberikan sesuai

dengankeadaan ekonomi pasien. Berikut beberapa contoh

prinsip justice yang dilakukan dokter Bagus dalam skenario PBL;

Paragraf 2

Dokter Bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran,

hal ini dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan

tertib teratur.

Pembahasan: Dokter Bagus memperlakukan pasiennya

sama dan tidak memilih-milih yang mana akan

didahulukan dulu tetapi dengan adanya nomor

pendaftaran itu membuktikan dokter berlaku adil pada

semua pasiennya. Hal ini sesuai checklist justice

memberlakukan segala sesuatu secara universal.

Paragraf 5

Saat mempersilahkan pasien ke empatnya masuk ke ruang

periksa, dr.Bagus terkejut karena serombongan orang memaksa

masuk sambil menggotong seorang pemuda yang tidak sadarkan

diri. Dokter Bagus meminta kesediaan pasien keempat untuk

menunggu di luar karena ia akan terlebih dahulu memberi

pertolongan pada pemuda tersebut.

Pembahasan: dokter Bagus memberikan pelayanan

kepada pasien gawat terlebih dahulu itu menunjukkan

tindakan dr.Bagus sesuai dengan checklist justice yaitu

menghargai hak orang lain.

D. Prinsip Autonomy

Page 7: makalah PBL 1

Prinsip ini adalah bukti bahwa dokter tetap menghargai otoritas

pasien terhadap dirinya sendiri (tubuhnya) dan tindakan apa

yang akan dilakukan terhadap tubuhnya. Hal yang paling

ditekankan dalam prinsip autonomy ini adalah mengenai adanya

informed concent  yang merupakan sebuah persetujuan. Konteks di

sini muncul pada sosok pasien yang dewasa dan berkepribadian matang

(yang kompeten dalam mengambil keputusan sendiri). Berikut

beberapa contoh prinsip autonomy yang dilakukan dokter Bagus

dalam skenario PBL;

Paragraf 5

Dokter Bagus bertanya kepada orang-orang yang mengantar pemuda tadi apakah diantara mereka ada keluarga dari pemuda tersebut. Dari serombongan orang tadi keluar seorang perempuan, ia mengatakan bahwa ia adalah istri dari pemuda tersebut. Dokter bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukan adalah amputasi. Walau dengan berat hati, istri pemuda tersebut menyetujui tindakan yang akan dilakukan dr.Bagus.

Pembahasan: Dokter Bagus menanyakan tentang keputusan untuk amputasi suami, dalam hal ini dr.Bagus menjalankan check list autonomy no. 7 (melaksanakan informed consent).

Paragraf 3

Dokter Bagus menyarankan agar anak tersebut dirawat di rumah

sakit yang berada di kota, namun ibu tersebut menolak karena

tidak mempunyai uang untuk berobat.

Pembahasan: Dokter Bagus memberikan kesempatan

ibu dari pasien tersebut mengambil keputusan untuk

menolak saran dokter Bagus agar anak dirawat di rumah

sakit di kota. Ini menunjukkan dokter Bagus melakukan

prinsip autonomy sesuai dengan checklist no 8

(membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil

keputusan sendiri).

Page 8: makalah PBL 1

E. Pelanggaran Kaidah Dasar Bioetik

Berikut adalah tindakan dr. Bagus yang melanggar KDB,

bertentangan, yang seharusnya tidak lakukan;

Paragraf 7 kalimat ke-2

Dokter Bagus tidak menanggapi keluhan si ibu muda tadi dan

segera membuat surat rujukan untuk ibu tersebut ke LAB KLINIK

“Cepat tepat” langganannya yang berada di kota, jauh dari

puskesmas.

Pembahasan: Tindakan dr.Bagus melanggar KDB dalam

kasus ini karena ia tidak menanggapi keluhan si ibu

muda tersebut dan langsung asal membuat surat

rujukan. Tindakan dr.Bagus melanggar checklist

beneficence no.11 yaitu menghargai hak-hak pasien

secara keseluruhan. Tindakan dr. Bagus ini juga

melanggar checklist autonomy no.7 yaitu inform

consent, apakah ibu tersebut mau dirujuk atau tidak.

Paragraf 7 kalimat ke-3

Dari Lab Klinik ini dr.Bagus mendapat sejumlah uang ternyata

sejajar jumlahnya dengan pasien yang ia kirim ke situ. Pernah

dua bulan lalu dengan 20 pasien yang ia kirim, ia memperoleh

Rp. 300.000,-

Pembahasan: Tindakan dokter Bagus yang

“menyalahgunakan” pasiennya dengan dalih merujuk ke

Lab Klinik agar ia juga memperoleh keuntungan pribadi

baginya. Tindakan dokter Bagus tersebut melanggar

checklist beneficence no.12 yaitu tidak menarik

honorarium di luar kepantasan juga melanggar checklist

no.3 yaitu memandang pasien tidak hanya sejauh

menguntungkan dokter. Tetapi pada kenyataannya

dr.Bagus memandang pasien adalah sebagai hal yang

dapat menguntungkan dokter.

Page 9: makalah PBL 1

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sebagian besar tindakan yang dilakukan dr. Bagus dalam

prakteknya di Puskesmas sesuai dengan Kaidah Dasar Bioetik

mencakup prinsip beneficence, prinsip non-maleficence, prinsip

justice, dan prinsip autonomy. Tetapi dokter Bagus juga

melakukan kesalahan yaitu pelanggaran KDB dan itu tidak

seharusnya dilakukan dr.Bagus dalam melayani pasiennya,

karena tuntutan profesi seorang dokter adalah melayani pasien

sesuai dengan KDB yang berlaku.

Page 10: makalah PBL 1

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, M.Jusuf, Amri Amir. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan. Jakarta:EGC. Hal 3-4.

Hartono, Budiman Darmino S. Bioetika, Humaniora dan Profesionalisme

dalam profesi dokter. Jakarta. 2011

http://priory.com/ethics.htm#Ethical

Page 11: makalah PBL 1

 

MAKALAH PBL BLOK 1 SEMESTER 1

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP BIOETIK DALAM TINDAKAN DOKTER

Page 12: makalah PBL 1

oleh

Ira Vini Gloria Franky

102013103

Kelompok D-3

Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana

DKI Jakarta 2013