Makalah Manajemen Keperawatan ISO

download Makalah Manajemen Keperawatan ISO

of 14

Transcript of Makalah Manajemen Keperawatan ISO

  • 1 Manajemen Keperawatan ISO

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Saat ini masih banyak yang membahas mengenai mutu pelayanan yang di

    berikan Rumah Sakit kepada pasien yang masih belum memuaskan. Mutu

    (Quality) adalah Derajat yang dicapai oleh karakteristik dalam memenuhi

    persyaratan sehingga dengan persyaratan lain seperti : Ketepatan pengiriman,

    biaya yang rendah, pelayanan yang memuaskan pelanggan dan bisa dipenuhinya

    peraturan pemerintah yang berhubungan dengan produk yang dipasarkan. (ISO

    9000 : 2008)

    Dalam hal ini sebenarnya sudah dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan

    Republik Indonesia tentang Akreditasi Rumah Sakit, tercantum dalam Bab 1

    Pasal 2 yang berbunyi ;

    Akreditasi bertujuan untuk :

    a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit

    b. Meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit

    c. Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia

    Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi

    d. Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan.

    Akreditasi adalah pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh

    lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri

    keshatan, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan

    Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit

    secara berkesinambungan. (Permenkes RI No. 12 Tahun 2012)

    Sehingga seharusnya sebuah Rumah Sakit di Indonesia atau di Dunia saat

    ini sudah menggunakan Standarisasi dalam Manajemen dan Perencanaan pada

    suatu Rumah Sakit. Standarisasi menjadi panduan mengenai aturan, definisi dan

    larangan yang didokumentasikan lebih tersruktur untuk mendapatkan hasil yang

    diinginkan. Ada beberapa standar yang digunakan oleh perusahaan di Indonesia

    salah satunya adalah model ISO atau International Organization for

    Standarization.

  • 2 Manajemen Keperawatan ISO

    Serifikasi ISO diperlukan karena untuk memastikan dan menghasilkan

    karakteristik pruduk atau jasa yang diinginkan seperti kualitas, kondisi

    lingkungan yang sesuai, keamanan/safety, realiabilitas, efisien dan tentu saja

    dapat meminimalkan biaya. Ketika produk atau jasa itu sesuai dengan hasil

    standarisasi maka produk atau jasa akan mendapatkan kualitass yang diinginkan.

    apabila tidak sesuai dengan standar maka yang terjadi adalah kualitas yang tidak

    maksimal.

    1.2 Rumusah Masalah

    Rumusan masalah yang akan ditinjau oleh penulis tentang ISO antara lain :

    1.2.1 Apa yang dimaksud dengan ISO dan ISO Series 9001:2008

    1.2.2 Apa manfaat dari sertifikasi ISO bagi rumah sakit, tenaga kesehatan dan

    masyarakat

    1.2.3 Apa perbedaan antara ISO, KARS dan JCI

    1.2.4 Apa jenis-jenis pada ISO

    1.2.5 Bagaimana proses manajemen mutu ISO 9001:2008

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum :

    Mahasiswa dapat mengetahui sertifikasi pada Rumah Sakit dengan

    metode International Organization for Standardization atau ISO.

    1.3.2 Tujuan Khusus :

    1.3.2.1 Mengetahui apa yang dimaksud dengan ISO series 9001:2008

    dan pemerapan di rumah sakit

    1.3.2.2 Mengetahui proses manajemen mutu pada ISO 9001:2008

    1.3.2.3 Mengetahui prinsip-prinsip pada ISO 9001:2008

    1.3.2.4 Mengetahui manfaat dari sertifikasi ISO pada rumah sakit

    1.3.2.5 Mengetahui klausul-klausul pada ISO 9001:2008

    1.3.2.6 Mengetahui perbedaan dari ISO, KARS dan JCI

  • 3 Manajemen Keperawatan ISO

    1.4 Ruang Lingkup

    Pembahasan ini terbatas pada ruang lingkup sebagai berikut :

    1.4.1 Sejarah ISO

    1.4.2 Definisi ISO

    1.4.3 Jenis - Jenis ISO

    1.4.4 Prinsip - Prinsip ISO 9001:2008

    1.4.5 Manfaat ISO 9001:2008

    1.4.6 Klausul ISO 9001:2008

    1.4.7 Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

    1.4.7 Perbedaan ISO 9001:2008, KARS dan JCI

  • 4 Manajemen Keperawatan ISO

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    2.1 Sejarah ISO

    ISO atau International Standarization for Organization didirikan pertama

    kali pada tahun 1947 di Jenewa, Swiss. Sudah lebih dari 150 negara yang menjadi

    anggota ISO dan 18.000 standar ISO yang sudah digunakan di seluruh dunia.

    Tujuan dibentuknnya organisasi ini yaitu sebagai sandarisasi produk yang

    diperdagangkan di pasar Internasional agar hasil produk yang diproduksi

    mempunyai kualitas yang baik. (Darrel J. Scott. 2010)

    Pada tahun 1987 Committee of the International Organization for

    Standardization (IOS) yang berpusat di Jenewa, Swiss mengeluarkan standar

    mutu International. Standar mutu Internasional ini adalah ISO 9000 series yang

    termasuk di dalamnya adalah ISO 9001, 9002, 9003 dan 9004. Standar ini

    kemudian direvisi pada tahun 1994 dan setelah 6 tahun di revisi kembali menjadi

    ISO 9001 versi 2008. ISO 9001:2008 sendiri adalah standar sistem yang

    mengatur mengenai manajemen mutu. Banyak jenis standar ISO yang diterbitkan

    oleh The International Organization for Standarsization. Diantaranya yaitu ISO

    9001, ISO 14001, ISO 22000, ISO 27001, ISO 16949, ISO 17025, ISO 28000,

    ISO 50001. Standar ini telah mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia.

    (Jayusman, M. Khaldra. 2012)

    2.2 Definisi ISO

    ISO dalam bahasa Yunani adalah ISOS yang memiliki arti sama. ISO saat

    ini digunakan oleh sebuah organisasi nonpemerintah yaitu Intertional

    Standarization of Organization. ISO memiliki banyak serie dan series 9001

    adalah Standar Internasional yang mengatur tentang sistem manajemen mutu

    (Quality Management System). ISO 9001:2008 merupakan hasil revisi dari ISO

    9001:2000, terdapat perbedaan antara kedua versi tersebut yaitu lebih

    menekankan pada efektifitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi.

    ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk design dan

    penelitian dari suatu sistem manajemen kualitas yang bertujuan untuk menjamin

    suatu organisasi akan menghasilkan produk atau jasa yang memenuhi persyaratan

  • 5 Manajemen Keperawatan ISO

    sesuai ketetapan. Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya

    untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau

    standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi

    non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan

    hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah.

    2.3 Jenis ISO

    International Organization for Standarization memiliki beberapa jenis ISO,

    banyak perusahaan di Indonesia sudah mengadopsi beberapa jenis ISO

    diantaranya adalah :

    2.3.1 ISO 9001

    ISO 9001 merupakan standar manajemen mutu dan merupakan

    persyaratan sistem menajemen yang paling populer di Dunia. ISO 9001

    direvisi yang paling akhir pada tahun 2008, sehingga saat ini menjadi ISO

    9001:2008.

    2.3.2 ISO 14001

    ISO 14001 merupakan standar yang berisi tentang persyaratan-

    persyaratan sistem menajemen lingkungan. Konsep pada ISO 14001 yaitu

    menggunakan metode perbaikan yang berkesinambungan dan tentunya

    berkaitan dengan pengelolaan lingkungan seperti halnya dalam upaya

    menghemat pemakaian energi, air, bahan bakar serta dapat mengelola

    limbah atau polusi. Sehingga perusahaan yang menerapkan ISO 14001

    harus sudah dapat melakukan pengkajian terhadap kegiatan dan aktivitas

    perusahaan yang berdampak pada lingkungan.

    2.3.3 ISO 22000

    ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi tentang persyaratan

    dalam sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini berfokus terhadap

    pengendalian dalam sistem dan proses produksi makanan dan minuman.

    Dalam setiap jenis produk makanan atau minuman harus dibuatkan rencana

    proses dan pengendaliannya. Pada dasarnya konsep dari ISO 22000 tidak

    berbeda jauh dengan ISO 9001, yang membedakan dalam klausul 7 :

    perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8 : validasi, verifikasi dan

    perbaikan sistem.

  • 6 Manajemen Keperawatan ISO

    2.3.4 ISO 27001

    ISO/IEC 27001 merupakan standar sistem manajemen keamanan

    informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management

    System (ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak diterapkan oleh

    perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan aplikasi IT dalam

    kegiatan bisnisnya diantaranya menggunakan transaksi on-line, data-data

    dan informasi dalam bentuk file komputer dan sebagainya.

    2.3.5 ISO 16949

    ISO/TS 16949 merupakan Technical Specification yang dikeluarkan

    oleh ISO sebagai standar sistem manajemen mutu untuk industri otomotif.

    ISO/TS 16949 juga mempunyai konsep perbaikan berkesinambungan,

    pengendalian terhadap rantai pasokan, tindakan perbaikan dan pencegahan.

    2.3.6 ISO/IEC 17025

    ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang berisi tentang

    persyaratan untuk diterapkan di suatu lembaga pengujian atau laboratorium.

    Keberadaan standar ini sangat penting terutama untuk memastikan validitas

    dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang kesehatan,

    perdagangan, produksi sampai upaya perlindungan pelanggan. Akreditasi

    ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau lembaga

    kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau

    kalibrasi yang dikeluarkannya.

    2.3.7 ISO 28000

    ISO 28000 merupakan suatu standar yang berisi tentang persyaratan

    terhadap sistem keamanan rantai pasokan. ISO 28000 ini diterapkan

    terutama untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ancaman resiko

    keamanan relatif tinggi, contoh : fasilitas umum, bank, logistik, hotel,

    sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya.

    2.3.8 ISO 50001

    ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energy.

    ISO 50001 dirancang untuk membantu organisasi agar lebih baik lagi dalam

    menggunakan energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan

    penggunaan teknologi agar hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi

    pada seluruh rantai suplai.

  • 7 Manajemen Keperawatan ISO

    2.4 Prinsip-prinsip Dalam Standard Manajemen Mutu

    Sebagai dasar untuk menerapkan ISO 9001:2008 agar efektif dan efisien,

    sebaiknya perusahaan mengikuti 8 Prinsip Manajemen Mutu. Prinsip ini bukan

    harus diterapkan sekaligus, namun secara bertahap selagi perusahaan masih eksis

    dalam menjalankan bisnisnya. Delapan Prinsip ini merupakan aturan-aturan dasar

    untuk memimpin dan melaksanakan suatu organisasi. (Fundamental rules for

    leading operation organization)

    1. Customer Focus (Fokus kepada pelanggan)

    Seluruh perencanaan dan pelaksanaan sistem untuk memuaskan pelanggan.

    2. Leadership (Kepemimpinan)

    Keberhasilan dalam melakukan implementasi dan komitmen yang konsisten

    dan gerak yang sinergi pada setiap organisasi dipengaruhi oleh leadership

    yang bagus.

    3. Involment of People (Keterlibatan sistem untuk manajemen)

    Semua orang yang terlibat di dalam organisasi sebaiknya ikut berkontribusi

    dalam implementasi sistem manajemen mutu yang sesuai dengan fungsi dan

    kerja masing-masing melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerja

    yang efektif dan berkualitas.

    4. Pendekatan Proses

    Pendekatan proses ini akan berjalan mengikuti alur proses dan telah

    dipetakan, sehingga akan meminimalkan pemborosan akibat dari proses

    yang tidak efektif.

    5. Pendekatan Sistem Manajemen

    Implementasi sistem manajemen ini mengedepankan pendekatan pada cara

    pengelolaan proses sehingga akan menghilangkan akar masalah serta

    potensi masalah yang akan muncul.

    6. Continual Improvment (Perbaikan terus menerus)

    7. Factual approach to decision making (Pendekatan faktual untuk pembuatan

    keputusan)

    Setiap keputusan yang diambil harus;ah berdasarkan fakta dan data.

    8. Mutually beneficial supplier relationship (Hubungan dengan pemasok

    saling menguntungkan)

  • 8 Manajemen Keperawatan ISO

    Mengubah mindset bahwa pemasok bukanlah pembantu namun mitra usaha

    sehingga akan terjalin pola hubungan yang saling menguntungkan.

    2.5 Manfaat Penerapan ISO

    Manfaat Penerapan ISO 9001:2008

    Manfaat dari penerapan ISO 9001:2008 bagi perusahaan sebagai berikut

    (Gaspesrz, 2001) :

    Penerapan ISO 9001:2008 akan meningkatkan produktivitas, efisien,

    efektifitas operasional dan mengurangi biaya yang ditimbulkan barang

    bermutu rendah dan jasa yang tidak maksimal

    Membuat sistem kerja dalam suatu perusahaan menjadi standar kerja yang

    terdokumentasi dan mempunyai aturan kerja yang baik sehingga

    memudahkan dalam pengendalian

    Dapat menjadi standar kerja untuk melatih karyawan baru

    Nilai kompetisi perusahaan semakin meningkat

    Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 diijinkan untuk

    mengiklandan dimedia massa

    Menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai dengan sistem

    manajemen mutu yang ditetapkan

    Akan memudahkan Manajemen Puncak dalam pencapaian target karena

    sudah dipersipkan target yang terukur dan terencana.

    Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan melalui jaminan

    kualitas yang teroganisasi dan sistematik

    Meningkatkan semangat dan moral karyawan karena adanya kejelasan

    tugas sehingga dapat bekerja dengan efisien dan efektif

    Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan

    Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan,

    pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check and act)

    2.6 Klausul pada ISO 9001:2008

    ISO 9001:2008 terdiri dari 8 klausul sebagai berikut (Santosa, Made Arya Wira,

    2013) :

    2.6.1 Klausul 1. Ruang lingkup

    Dalam klausul ini secara persyaratan-persyaratan standar telah menekankan

    untuk memenuhi kepuasan pelanggan

    2.6.2 Klausul 2. Referensi Normatif

    Klausul ini hanya memuat referensi-referensi yang harus dipersiapkan oleh

    perusahaan yaitu :

    a. Peraturan Pemerintah

    b. Buku-buku panduan tentang kualitas

  • 9 Manajemen Keperawatan ISO

    2.6.3 Klausul 3. Istilah dan Definisi

    Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang diberikan

    dalam ISO 9001:2008 menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan,

    memelihara langkah-langkah untuk implementasi sistem manajemen

    peningkatan terus menerus.

    2.6.4 Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu

    Persyaratan umum dalam memimpin dan mengoperasikan organisasi perlu

    dilakukan pengelolaan yang sistematis.

    2.6.5 Klausul 5. Tanggung jawab Manajemen

    Klausul ini menekankan pada komitmen manajemen puncak (top

    management commitment). Dalam hal fokus pelanggan manajemen puncak

    harus menjamin bahwa persyaratan pelanggan telah ditetapkan dan

    dipenuhi dengan tujuan pengingkatan kepuasan pelanggan.

    2.6.6 Klausul 6. Manajemen Sumber Daya

    Penyediaan sumber daya suatu organisasi harus menetapkan dan

    memberikansumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat untuk

    menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen kualitas ISO

    9001?2008 serta meningkatkan efektivitasnya terus-menerus dan

    meningkatkan kepuasan pelanggan.

    2.6.7 Klausul 7. Realisasi Produk

    Dalam hal perencanaan realisasi produk organisasi harus menjamin bahwa

    proses realisasi produk berada dibawah pengendalian, agar memenuhi

    persyaratan produk.

    2.6.8 Kalusul 8. Pengukuran analisis dan peningkatan

    Persyaratan umum dalam klaususl 8 tentang pengukuran analisis dan

    peningkatan, dimana organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan

    menerapkan proses-proses pengukuran pemantauan, analisis dan

    peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesuaian dari produk atau jasa.

  • 10 Manajemen Keperawatan ISO

    2.7 Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

  • 11 Manajemen Keperawatan ISO

    Uraian model proses sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 adalah

    1. Suatu organisasi bila ingin berhasil mencapai tujuannya, harus dimulai

    dengan suatu arah yang sistematis dimulai dari top manajemen, tujuan

    organisasi dinyatakan dalam visi dan misi yang dijabarkan dalam kebijakan

    dan sasaran mutu.

    2. Organisasi tergantung pada pelanggan, karena itu perusahaan harus

    mengetahui keinginan pelanggan saat ini dan yang akan datang.

    3. Visi dan misi sebagai perencanaan strategis membutuhkan tersedianya

    sumber daya (manusia, peralatan, metode, dan keuangan) untuk dapat

    mewujudkan persyaratan dan harapan pelanggan.

    4. Sumber daya harus dikelola untuk menghasilkan produk atau jasa yang

    sesuai dengan persyaratan pelanggan.

    5. Dengan adanya perencanaan strategis dan tersedianya sumber daya yang

    mencukupi, maka dapat dilakukan proses realisasi produk dan jasa yang

    mendapat masukan/input persyaratan dari pelanggan. Persyaratan

    persyaratan tersebut telah diubah menjadi urutan proses internal perusahaan

    yang harus dikendalikan dengan memperhatikan keterkaitan dan

    ketergantungan antar proses tersebut.

    6. Produk atau jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan. Pada fase

    ini akan terjadi prosas pembanding antara harapan pelanggan dengan

    produk atau jasa yang diterima yang akan melahirkan kondisi puas atau

    tidak puas. Perusahaan harus mengetahui harapan pelanggan (dilihat pada

    garis yang terputus-putus)

    7. Sebagai tindak lanjut dari pengukuran, kepuasan pelanggan, efektivitas, dan

    efisiensi penerapan sistem manajemen, proses dan produk perlu dilakukan

    analisa terhadap data tersebut. Hasil analisa data harus ditindak lanjuti

    dengan suatu program peningkatan

    8. Program-program peningkatan akan menuntut arahan dan tersedianya

    sumber daya. Hal ini berani dibutuhkannya kembali komitmen dari

    pimpinan puncak untuk menjalankannya. Dengan demikian proses

    perbaikan berkesinambungan terus berlanjut tanpa berhenti dengan tujuan

    akhir untuk memuaskan pelanggan.

  • 12 Manajemen Keperawatan ISO

    2.8 Perbedaan ISO 9001:2008, KARS dan JCI

    ISO 9001:2008 merupakan sebuah Standar Internasional untuk sistem

    manajemen Mutu (Quality Management System), ISO 9001:2008 tidak

    menyatakan persyarat persyaratan yang harus dipenuhi oleh organisai untuk

    menghasilkan produk atau jasa. ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem

    manajemen kualitas. Tetapi dengan dibentuknya ISO 9001:2008 ini diharapkan

    organisasi akan menghasilkan produk atau jasa dari suatu sistem manajemen

    kualitas pasar Internasional yang berkualitas baik. Sistem Manajemen pada ISO

    9001:2008 yaitu prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk

    manajemen sistem, yang bertujuan untuk menjamin kesesuaian dari suatu proses

    dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu,

    dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau

    dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

    KARS atau Komisi Akreditasi Rumah Sakit merupakan lembaga

    independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non

    struktural dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Setelah dinilai

    bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku

    Komisi Akreditasi Rumah Sakit Akreditasi ini sangatlah penting karena sebagai

    tolak ukur untuk mengetahui tingkat mutu pelayanan pada suatu rumah sakit dan

    mengetahui tingkat kesembuhan dari pasien.

    Joint of Commision International (JCI) adalah lembaga akreditasi

    internasional rumah sakit yang telah diakui oleh dunia. JCI sangat bermanfaat

    bagi pasien rumah sakit dan rumah sakit yang telah terkareditasi Internasional

    oleh badan ini. JCI memiliki dua fokus standar yakni pelayanan rumah sakit dan

    keselamatan pasien. JCI dan KARS adalah badan akreditasi yang khusus untuk

    mengurus akreditasi rumah sakit yang bertujuan untuk meningkatkan

    kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang berorientasi pada

    peningkatan mutu dan keselamatan pasien, mengefisiensikan biaya dan sumber

    daya dan memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat

    atas pemberian pelayanan kesehatan.

  • 13 Manajemen Keperawatan ISO

    BAB III

    PENUTUP DAN SARAN

    3.1 KESIMPULAN

    Serifikasi ISO diperlukan karena untuk memastikan dan menghasilkan

    karakteristik pruduk atau jasa yang diinginkan seperti kualitas, kondisi

    lingkungan yang sesuai, keamanan/safety, realiabilitas, efisien dan tentu saja

    dapat meminimalkan biaya.

    Pada tahun 1987 ISO mengeluarkan standar mutu International yaitu

    ISO 9000 series yang termasuk di dalamnya adalah ISO 9001, 9002, 9003 dan

    9004. Standar ini kemudian direvisi pada tahun 1994 dan setelah 6 tahun di revisi

    kembali menjadi ISO 9001 versi 2008. ISO 9001:2008 sendiri adalah standar

    sistem yang mengatur mengenai manajemen mutu. Banyak jenis standar ISO

    yang diterbitkan oleh ISO. Diantaranya yaitu ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000,

    ISO 27001, ISO 16949, ISO 17025, ISO 28000, ISO 50001. Standar ini telah

    mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia.

    3.2 SARAN

    Dengan adanya makalah ini diharapkan bahwa mahasiswa keperawatan

    dapat mengetahui sertifikasi ISO dirumah sakit. Sehingga nantinya pada saat

    dirumah sakit dapat mengetahui tentang ISO yang digunakan dan dapat

    memberikan pelayanan mutu yang baik kepada masyarakat.

  • 14 Manajemen Keperawatan ISO

    DAFTAR PUSTAKA

    Darrel J. Scott, FACHE. 2010 . ISO 9001 and Hospital Accreditation. Metro

    Doctors. DNV Healthcare

    Levett, James M, MD and Burney, Robert G, MD. 2011 . Using ISO 9001 in

    HEALTHCARE. United State Of America. ASQ.

    Gaspersz, V. 2002. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, PT. Gramedia

    Pustaka Utama, Jakarta.

    Jayusman, M. Khaldra, Regen, Nanda dkk. 2012. Manajemen Mutu Terpadu

    Sistem Manajemen Kualitas International. Jambi. Universitas Jambi.

    Lumenta, Nico A. 2008. Depkes. Diakses pada tanggal 4 April 2014 pada pukul

    15.00WIBwww.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=880&It

    emid=2

    Tamuru, M. Rahmat Efendi. 2011 . Apakah ISO 9001 2008. KonsultanK3. Diakses

    5 april 2014 http://www.konsultank3.com/apakah-iso-9001-2008-80.html dan

    http://www.konsultank3.com/setifikasi-iso-9001-77.html

    PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

    012 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI RUMAH SAKIT

    Santosa, Made Arya Wira, Widhiawati, I.A. Rai, dkk. 2013. Penerapan standar

    sistem manajemen mutu (ISO) 9001:2008 pada kontraktor PT. Tunas Jaya Sanur.

    Denpasar. Universitas Udayana

    Liana, Leni Agus. 2013. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

    Klausul. Yogyakarta