Makalah Teori keperawatan

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dunia, kesehatan merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap manusia. Oleh sebab itu maka didirikanlah sebuah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret Chan menjabat mulai 8 November 2006. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) : Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh, memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, dan penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Tidak hanya organisasi kesehatan saja didirikan untuk memajukan kesehatan maka butuhlah tenaga atau profesi keperawatan sehingga profesi keperawatan berkembang karena tuntutan masyarakat serta kebutuhan keperawatan kesehatan dan kebijakan. Keperawatan berespons dan beradaptasi terhadap perubahan, memenuhi tantangan baru yang timbul. 1

Transcript of Makalah Teori keperawatan

Page 1: Makalah Teori keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Di dunia, kesehatan merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap manusia.

Oleh sebab itu maka didirikanlah sebuah Organisasi Kesehatan Dunia (World Health

Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator

kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB

pada 7 April 1948. Direktur Jendral sekarang adalah Margaret Chan menjabat mulai 8

November 2006. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu

keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari

penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyai

karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan

Mandle. 1994) : Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh,

memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, dan

penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup. Tidak hanya organisasi

kesehatan saja didirikan untuk memajukan kesehatan maka butuhlah tenaga atau profesi

keperawatan sehingga profesi keperawatan berkembang karena tuntutan masyarakat serta

kebutuhan keperawatan kesehatan dan kebijakan. Keperawatan berespons dan beradaptasi

terhadap perubahan, memenuhi tantangan baru yang timbul.

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan

menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan

jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan

konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang

relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi

menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan

memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh

masyarakat dengan baik.

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan

prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah

dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat

1

Page 2: Makalah Teori keperawatan

diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide

untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu

pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta

yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.

Yang dimaksud Teori Keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau

menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar

dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan

digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.

Watson (1979) Tujuan Keperawatan: Untuk meningkatkan kesehatan,

mengembangkan klien pada kondisi sehatnya, dan mencegah kesakitan (Marriner-Torney,

1994)

Kerangka Kerja Praktik: Teori ini mencakup filosofi dan ilmu tentang caring; caring

merupakan proses interpersonal yang terdiri dari intervensi yang menghasilkan pemenuhan

kebutuhan manusia (Torres, 1986)

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka pertanyaan yang muncul adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teori

dan model keperawatan ?

2. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yang

mempengaruhi teori keperawatan ?

C.     Tujuan

a. Mengetahui pengetian keperawatan

b. Mengetahui pengertian model konsep dan teori

c. Mengetahui faktor pengaruh teori keperwatan

d. Mengetahui tujuan teori keperawatan

2

Page 3: Makalah Teori keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Keperawatan

         Teori Keperawatan merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep dalam

keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur

keperawatan itu sendiri, yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka

bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini

digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek

keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang

mendasari sebuah model.

Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan sebagai berikut,

keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko sosio

spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik

sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

Florence Nightingale (A. Potter,Anne Grifiin Perry 2005) mendefinisikan keperawatan

sebagai berikut, keperawatan adalah menempatkan pasien alam kondisi paling baik bagi alam

dan isinya untuk bertindak.

Watson (Azis Alimul Hidayat 2002) mendefinisikan keperawatan untuk meningkatkan

kesehatan, mengembangkan klien pada kondisi sehatnya, dan mencegah kesakitan. Dari

beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Keperawatan adalah upaya pemberian

pelayanan/asuhan yang bersifat humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan

kiat, standar pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat

professional secara mandiri atau memalui upaya kolaborasi.

3

Page 4: Makalah Teori keperawatan

B. Teori-Teori Keperawatan

Stevens (1984), mendefinisikan keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan dan

menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor, C., dkk, 1989).

Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan

bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan

keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Menurut Newman (1979), ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan

pembentukan teori-teori keperawatan, yaitu: meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang

relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini dalam ilmu keperawatan,

menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan

dengan praktik keperawan serta menciptakan suatu kerangkan konsep yang memungkinkan

pengembanagan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah

menumbuh kembangkan pengetahuan yang diharapkan dapat membantu dan

mengembangkan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan.

C. Karakteristik Dasar Teori Keperawatan

Torre (1985) dan Chin dan Ycob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik dasar

teori keperawatan. Menurut mereka, ada lima karakteristik dasar teori keperawatan, yaitu:

1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefenisikan sebagai hubungan yang spesifik dari

konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit,

keperawatan dan konsep lingkungan.

2. Teori keperawat harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan dengan alas an

atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.

3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan dapat

digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai

dengan situasi praktik keperawatan.

4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang

dilakukan melalui penelitian.

5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktik

keperawatan.

4

Page 5: Makalah Teori keperawatan

D. Teori dalam Keperawatan

Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan

menentukan kualitas praktik keperawatan, yaitu konsep manusia, keperawatan, konsep sehat-

sakit dan konsep lingkungan. Meskipun keempat konsep digunakan pada setiap teori

keperawatan, akan tetapi pengertian dan hubungan antara konsep ini berbeda anatar teori

yang satu dengan teori yang lain. Berikut ini diuraikan contoh teori keperawatan.

Sister Calista Roy: Model Adaptasi Roy

Sister Calista Roy mengembangkan model adaptasi keperawatan pada tahun 1964.

Model ini banyak digunakan sebagai falsafah dasar dan model konsep dalam pendidikan

keperawatan. Model adaptasi Roy adalah sistem model yang esensial dalam keperawatan.

Asumsi dasar model ini adalah:

1. Individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang

dikatakan sehat jika mampu berfungsi untuk memenehi kebutuhan biologis,

psikologis dan sosial.

2. Setiap orang selalu menggunakan koping, baik yang bersifat positif maupun negative

untuk dapat beradaptasi. Kemampuan beradaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga

komponen, yaitu penyebab utama terjadinya perubahan, kondisi dan situasi yang ada

serta keyakinan dan pengalaman dalam beradaptasi.

3. Setiap individu berespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri

yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri atau kemandirian serta kebutuhan akan

kemampuan melakukan peran dan fungsi secara optimal utnuk memelihara integritas

diri.

4. Individu selalu berada pada rentang sehat sakit, yang berhubungan erat dengan

keefektifan koping yang dilakukan untuk memelihara kemampuan beradaptasi.

Menurut Roy, respon yang menyebabkan penurunan integritas tubuh menimbulkan

adanya suatu kebutuhan dan menyebabkan individu berespons terhadap kebutuhan tersebut

melalui upaya atau perilaku tertentu.

Menurutnya, kebutuhan fisiologis meliputi oksigenisasi dan sirkulasi, keseimbangan

cairan dan elektrolit, makanan, tidur dan istirahat, pengaturan sushu, hormonal dan fungsi

sensori. Kebutuhan akan konsep diri yang positif berfokus pada persepsi diri yang meliputi

5

Page 6: Makalah Teori keperawatan

kepribadian, norma, etika dan keyakinan seseorang. Kemandirian lebih difokuskan pada

kebutuhan akan kemampuan melakukan interaksi sosial termasuk kebutuhan akan dukungan

orang lain. Peran dan fungsi optimal lebih difokuskan pada perilaku individu dalam

menjalankan peran dan fungsi yang diembannya (Rambo, 1984, dikutip dari Taylor, C., dkk,

1989).

Singkatnya Roy menegaskan bahwa individu adalah makhluk biopsikososial sebagai

satu kesatuan utuh yang memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap perubahan

lingkungan. Roy mendefenisikan lingkungan sebagai semua yang ada disekeliling kita dan

berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam

menjaga integritas diri. Menurutnya, peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi

terhadap perubahan yang ada.

E. Pengertian Model Konsep Dan Teori

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan

prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah

dimunculkan. Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat

diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan Konsep Keperawatan merupakan

ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.

Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu

pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta

yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.

Teori Keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan

fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam

menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan

dalam menentukan model praktek keperawatan.

Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh para

perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan

pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan :

6

Page 7: Makalah Teori keperawatan

Penyusun Teori: Nightingale (1860) Tujuan Keperawatan: Untuk memfasilitasi “proses

penyembuhan tubuh” dengan memanipulasi lingkungan klien (Torres, 1986)

Kerangka Kerja Praktik: Lingkungan klien dimanipulasi untuk mendapatkan

ketenangan, nutrisi, kebersihan, cahaya, kenyamanan, sosialiasi, dan harapan yang sesuai.

Penyusun Teori: Henderson (1955) Tujuan Keperawatan: Untuk bekerja secara mandiri

dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan (Marriner-Torney, 1994), membantu klien untuk

mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin Kerangka Kerja Praktik: Praktik

keperawatan membentuk klien untuk melakukan 14 kebutuhan dasar Henderson (Henderson,

1966)

Penyusun Teori: Roy (1979) Tujuan Keperawatan: Untuk mengidentifikasi tipe

kebutuhan klien, mengkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan membantu klien

beradaptasi Kerangka Kerja Praktik: Model adaptasi ini didasari oleh model adaptasi

fisiologis, psikologis, sosiologis, serta ketergantungan dan kemandirian (Roy, 1980).

Penyusun Teori: Watson (1979) Tujuan Keperawatan: Untuk meningkatkan kesehatan,

mengembangkan klien pada kondisi sehatnya, dan mencegah kesakitan (Marriner-Torney,

1994).

Kerangka Kerja Praktik: Teori ini mencakup filosofi dan ilmu tentang caring; caring

merupakan proses interpersonal yang terdiri dari intervensi yang menghasilkan pemenuhan

kebutuhan manusia (Torres, 1986)

F. Tujuan Teori Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan

dalam perkembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :

1. Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam

pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek

keperawatan.

2. Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan

dalam pemberian asuhan keperawatan.

7

Page 8: Makalah Teori keperawatan

3. Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan

arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan

tindakan dapat dipertimbangkan.

4. Memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan

pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.

G. Faktor-faktor Pengaruh Teori Keperawatan

1. Filosofi Florence Nigtingale

Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori

keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran

perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya

pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori

lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan

serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Beliau juga membedakan

praktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang

sakit dengan yang sehat.

2. Kebudayaan

Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori

keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan

pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita

mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan

identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan

sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat dibawah

pengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai

profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat

dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang

sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.

3. Sistem Pendidikan

Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan

teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan

8

Page 9: Makalah Teori keperawatan

kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki

sistem pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit

sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan

keperawatan.

4. Pengembangan Ilmu Keperawatan

Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan

ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan

komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan

tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada

cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian

ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

9

Page 10: Makalah Teori keperawatan

BAB III

TEORI KEPERAWATAN

A.     Manusia sebagai Fokus Sentral Keperawatan

Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human

science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.

Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan

estetia, humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care

fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti

dinyatakan oleh Watson (1985) " human care is the heart of nursing".

Dalam pandangan keperawatan manusia diyakini sebagai person as a whole, as a fully

functional integrated self. Dalam konsep holism ini, manusia dilihat sebagai sosok yang utuh,

….."the human is viewed as greater than, and different from, the sum of his or her parts ….

(Watson,1985:14) yang bermakna bahwa keberadaan berbagai aspek dari diri seorang

manusia, secara bersama-sama berfungsi dan berespon untuk mewujudkan keutuhannya.

Karena keutuhan ini maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga

diyakini sebagai sistem terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan

lingkungannya secara dinamis, berkesinambungan dan itu semua penting untuk

perkembangan personalnya. Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma

keperawatan merupakan fokus sentral pada saatnya memberi arah pada eksplorasi tentang

human science , human responses (to health and illness) dan human care serta menuntun

perawat untuk memahami dan memperlakukan manusia lain (klien) secara utuh, unik dan

manusiawi.

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan

manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori

kemanusiaan. Teori JW ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan

yang saling berhubungan, diantaraanya:

1.      Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan Makan

dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi.

10

Page 11: Makalah Teori keperawatan

2.      Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Fungsional) yang meliputi Kebutuhan

Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.

3.      Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi Kebutuhan

untuk Berprestasi dan Berorganisasi.

4.      Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk Pengembangan)

yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri

Skema Kebutuhan Dasar menurut J.Watson :

Berdasarkan 4 kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah

makhluk yang sempurna yang memiliki bermacam-macam perbedaan, sehingga dalam upaya

mencapai kesehatan manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental, dan

spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga

untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status

kesehatan, mencaegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan

kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

B.     Sehat Dan Kesehatan

Watson (1985:48) menyatakan " sehat sebagai unity and harmony within the mind,body

and soul. Its also associated with the degree of congruence between the self as perceived and

the self as experienced, such a viewed of health focuses on the entire nature of the individual

in his or her physical, social, esthetic and moral realms-instead of just certain aspects oh

human behavior and physiology."

Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat merupakan kondisi yang utuh dan selaras

antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang

dipersepsikan dan diri yang diwujudkan.

Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal yang

bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek perilaku dan

fisiologi manusia semata.

11

Page 12: Makalah Teori keperawatan

Dari beberapa konsep sehat (dan sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip

antara lain :

1) Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya

multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor-

faktor yang mempengaruhi.

2) Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi.

3) Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi

terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.

4) Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik tertentu,

tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan

yang dinamis.

5) Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi

tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap pengaruh-

pengaruh yang dapat mengganggu (agent,environment.

C.    Carrative Factor

Carative Factor menurut Watson adalah mencoba menghargai dimensi manusia

dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari orang yang kita rawat.

Elemen-elemen yang terdapat dalam carative faktor adalah :

1. Nilai-nilai kemanusiaan dan altruistic (Humanistic-Altruistic System Values)

2. Keyakinan dan harapan (Faith and Hope)

3. Peka pada diri sendiri dan kepada orang lain (Sensitivity to self and others)

4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan secara

manusiawi

12

Page 13: Makalah Teori keperawatan

5. Pengekspresian perasaan positif dan negative

6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving

caring process)

7. Pembelajaran secara transpersonal (transpersonal teaching learning)

8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual

9. Bantuan kepada kebutuhan manusia (Human needs assistance

10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual.

Dari kesepuluh carrative faktors diatas, caring dalam keperawatan menyangkut upaya

memperlakukan klien secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia

lainnya (Watson,1985). Ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan

kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya pemenuhannya

melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa kemampuan teknis tetapi

disertai “warmth, kindness, compassion”.

D.    Clinical Caritas Process

Watson kemudian memperkenalkan “Clinical Caritas Process” (CCP), untuk

menempatkan carative faktor-nya,yang berasal dari bahasa yunani “cherish”,yang berarti

memberi cinta dan perhatian khusus. Jadi Clinical Caritas Process adalah suatu praktek

perawatan pasien dengan sepenuh hati kesadaran, dan cinta. Merawat pasien dengan penuh

kesadaran,sepenuh hati dan cinta. hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu

mengekspresikan perasaan negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam

hubunganya dengan pasien sebagai one-being-cared-for. Budidaya nilai spiritual dan

transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba. kreatif

menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara artistk,sebagai bagian dari

caring-healing-practice. menciptakan lingkungan penyembuhan di semua level,f isik dan non

fisik, dengan penuh kesadaran dan keseluruhan, yang memperhatikan keindahan,

13

Page 14: Makalah Teori keperawatan

kenyamanan, kehormatan dan kedamaian. Terlibat dalam proses pengalaman belajar

mengajar, yang dihadirkan sebagai kesatuan “menjadi dan berarti ”(being and meaning)”, dan

mencoba melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.

E.     Transpersonal Caring Relationship

Menurut Watson (1999), Transpersonal Caring Relationship itu berkarakteriskkan

hubungan khusus manusia yang tergantung pada: Moral perawat yang berkomitmen

melindungi dan meningkatkan martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya.

Perawat merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan dan

menghargai spiritual ,oleh karena itu tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.

Perawatan berkesadaran bahwa mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan

sejak,hubungan,pengalaman dan persepsi sedang berlangsung.

Hubungan ini menjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara

objektif,menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami situasi

kesehatan diri mereka sendiri. Kesadaran perawat menjadi perhatian penting untuk

keberlanjutan dan pemahaman terhadap persepsi orang lain.

Pendekatan ini menyoroti keunikan dari kedua belah pihak,yaitu perawat dan

pasien,dan juga hubungan saling mneguntungkan antara dua individu,yang menjadi dasar dari

suatu hubungan. Oleh karena itu,yang merawat dan yang di rawat keduanya terhubung dalam

mencari makna dan kesatuan,dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.

Istilah transpersonal berarti pergi keluar diri sendiri dan memungkinkan untuk menggapai

kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pasien. Pada

akhirnya,tujuan dari transpersonal caring relationship adalah berkaitan dengan

melindungi,meningkatkan dan mempertahankan martabat ,kemanusiaan,kesatuan dan

keselarasan batin.

F.     Caring Occation Moment

Caring Occation Moment (tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang

pada saat human caring dilaksanakan , dan dari keduanya dengan fenomena tempat yang unik

mempunyai kesempatan secara bersama datang dalam moment interaksi human to human.

14

Page 15: Makalah Teori keperawatan

Bagi Watson (1988 b, 1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka

refensi seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang , sensasi tubuh, pikiran atau

kepercayaan spiritual , tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari lingkungan, arti

persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang,

sekarang atau masa yang akan datang. Watson (1999) menekankan bahwa perawat dalam hal

ini sebagai care giver juga perlu memahami kesadaran dan kehadiranya dalam moment

merawat dengan pasienya , lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat

dapat dipengaruhi oleh perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya , dengan demikian

akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnya sendiri. Caring occation bisa menjadi

transpersonal bilamana memungkinkan adanya semangat dari keduanya (perawat dan pasien)

kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan kemampuan –

kemampuan untuk berkembang". (A.Aziz Alimul Hidayat 2002 hal. 116-117)

15

Page 16: Makalah Teori keperawatan

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian yang telah kami peroleh bahwa teori keperawatan merupakan usaha

untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini

mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri.

Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep

dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model

praktek keperawatan. Adapun faktor yang mendasari teori keperawatan yaitu:

a. Filosofi Florence Nigtingale

b. Kebudayaan

c. Sistem pendidikan

d. Pengembangan ilmu keperawatan

Sedangkan tujuan dari adanya teori keperawatan adalah untuk memahami berbagai

pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan, juga membantu proses penyelesaian

masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan

keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.

B. Saran

Manusia hendaknya dapat beinteraksi atau berhubungan baik

dengan manusia lainnya. Dengan berinteraksi, segala kebutuhan manusia

akan mudah terpenuhi. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya, manusia

harus memilki pengetahuan manusia dan pemeliharaan atau perawatan

manusia. Tanpa adanya ilmu pengetahuan manusia tidak dapat

berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat. Tanpa adanya

pemeliharaan dan perawatan diri, manusia juga akan sakit dan tidak akan

dapat memenuhi kebutuhan. Maka dari itu, manusia dituntut untuk

menjaga kesehatan dan pencegahan segala penyakit dimanapun dan

kapanpun.

16

Page 17: Makalah Teori keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A. Aziz. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, 2006,Jakarta : salemba medika

Ali H, Zaidin. Dasar-Dasar Keperawatan Professional, 2001, Jakarta : Widya Medika

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Stevens, Barbara J. Nursing Theory, 1989, London : Glenview Illinois

http://www.google.co.id, Konsep dan teori keperawatan

http://hendryprihantara.wordpress.com/2012/09/11/teori-konsep-model-keperawatan-di

dunia/

17