Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

19
MAKALAH PENELITIAN KUANTITATIF disusun sebagai tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan Oleh: 1. Nurul Khikmah 11108241122/ Kelas IVF 2. Chandra Puspa Wicitra 11108244009/ Kelas IVF 3. Rizki Nur Hasanah 11108244017/ Kelas IVF 4. Hendita Rifki Alfiansyah 11108244023/ Kelas IVF 5. Yunita Puspitaningrum 11108244027/ Kelas IVF 6. Rizka Puji Rahayu 11108244059/ Kelas IVF S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

Transcript of Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Page 1: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

MAKALAH

PENELITIAN KUANTITATIF

disusun sebagai tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan

Oleh:

1. Nurul Khikmah 11108241122/ Kelas IVF2. Chandra Puspa Wicitra 11108244009/ Kelas IVF3. Rizki Nur Hasanah 11108244017/ Kelas IVF4. Hendita Rifki Alfiansyah 11108244023/ Kelas IVF5. Yunita Puspitaningrum 11108244027/ Kelas IVF6. Rizka Puji Rahayu 11108244059/ Kelas IVF

S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yangsenantiasa memberikan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahPenelitian Pendidikan ini tanpa ada aral suatu apapun.

Dalam dunia penelitian terdapat beberapa macam metode, salah satunyaadalah metode penelitian kuantitatif. Dalam melakukan proses penelitian, seorangpeneliti perlu melakukan analisis terhadap masalah yang akan dikaji sehingga akanmempermudah peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya. Namun, banyak darimereka yang merasa kesulitan dalam melakukan analisis masalah tersebut.

Oleh karena itu, kami membuat makalah yang berjudul “PenelitianKuantitatif” untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami proses dalammenganalisis masalah pada suatu penelitian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmembantu dalam kelancaran pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwadalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, dengansegala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang Anda berikan.

Yogyakarta, 1 Maret 2013

Penulis

Page 3: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... iKata Pengantar .................................................................................................... iiDaftar Isi .............................................................................................................. iiiBAB I Pendahuluan

a. Latar Belakang .................................................................................. 1b. Rumusan Masalah ............................................................................. 2c. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2d. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2e. Metodologi Penulisan ........................................................................ 2

BAB II Pembahasana. Konsep Penelitian Kuantitatif ........................................................... 3b. Konsep masalah dalam penelitian ..................................................... 5c. Mengidentifikasi masalah dalam penelitian ...................................... 7d. Merumuskan masalah dalam penelitian............................................. 11

BAB III Penutupa. Kesimpulan ........................................................................................ 15b. Saran .................................................................................................. 15

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 16

Page 4: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian merupakan aktivitas yang pada dasarnya sering dilakukan oleh

manusia, tidak hanya di kalangan profesor, doktor, atau juga mahasiswa tetapi

masyarakat umum pun sebenarnya mampu untuk melakukan penelitian. Secara

garis besar menurut Arikunto dalam buku Riduwan tahun 2011, tujuan penelitian

dapat dibedakan menjadi tiga bagi hak yang dapat memanfaatkan hasil-hasilnya,

yaitu: (1) para ilmuwan, (2) pemerintah (birokrat atau pengambil kebijakan) dan

(3) masyarakat luas baik secara individu maupun kelompok.

Dalam melakukan proses penelitian, sebelumnya peneliti harus

menentukan rumusan masalahnya. Tidak mudah bagi peneliti untuk

merumuskan masalah penelitian, terutama bagi penelitian pemula. Masalah

penelitian yang sering dirumuskan terlalu umum sehingga dengan pokok

permasalahan yang tidak jelas akan menyulitkan tahap pemecahan masalahnya,

yang meliputi penentuan konsep-konsep teoritis yang ditelaah dan pemilihan

metode pengujian data.

Salah satu metode yang sering digunakan dalam melakukan penelitian

adalah metode penelitian kuantitatif. Kejelasan unsur dalam penelitian

kuantitatif adalah tujuan, pendekatan, subjek data yang sudah mantap dan rinci

sejak dari awal. Untuk itu dalam melakukan langkah penelitian segala sesuatu

harus direncanakan sampai matang termasuk mengidentifikasi dan merumuskan

masalah yang akan dikaji. Oleh karena itu, penulis membuat makalah yang

berjudul “Penelitian Kuantitatif” supaya mahasiswa dapat memahami proses

mengidentifikasi dan merumuskan masalah terutama pada metode penelitian

kuantitatif.

Page 5: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil perumusan

masalahnya sebagai berikut.

1. Bagaimana konsep penelitian kuantitatif?

2. Bagaimana konsep masalah dalam suatu penelitian?

3. Bagaimana mengidentifikasi masalah dalam penelitian kuantitatif?

4. Bagaimana merumuskan masalah dalam penelitian kuantitatif?

C. Tujuan

Sebagaimana yang telah di uraikan sebelumnya, berdasarkan latar

belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini

adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui konsep tentang penelitian kuantitatif.

2. Untuk mengetahui konsep tentang masalah dalam suatu penelitian.

3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi masalah dalam penelitian

kuantitatif.

4. Untuk mengetahui cara merumuskan masalah dalam penelitian kuantitatif.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan akan memberi manfaat untuk para

mahasiswa supaya dapat memahami konsep masalah dan mampu untuk

mengidentifikasi dan merumuskan masalah ketika akan melakukan suatu

penelitian.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan beberapa metode, di

antaranya adalah sebagai berikut.

1. Metode Pengumpulan Data

Mengumpulkan berbagai macam data melaui studi pustaka dari buku

dan dengan akses di internet.

2. Metode Analisis Data

Menganalisis data yang diperoleh dengan cara memilih data yang sesuai

dengan rumusan masalah dalam makalah ini dan mengolah data tersebut

dengan menggunakan bahasa sendiri.

Page 6: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan

fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi

objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka,

pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode

penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat

noneksperimental, yaitu metode: deskriptif, survai, ekspos fakto, komparatif,

korelasional dan penelitian tindakan (Sukmadianata, 2010).

1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode

penelitian yang ditunjukkan untuk menggambarkan fenomena-fenomena

yang ada, yang berlangsung pada set ini atau saat yang lampau. Penelitian ini

tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,

tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa

individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka.

2. Penelitian Survei

Survai (survey) digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk

opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada tiga

karakteristik utama dari survai:

a) Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk

mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti:

kemempuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan, dan populasi,

b) Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya

tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi,

c) Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.

Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum

karakteristik dari populasi. Pada dasarnya yang ingin dicapapi peneliti adalah

Page 7: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 4

bagaimana anggota dari suatu populasi tersebar dalam satu atau lebih

variabel, seperti usia, etnis, jenis kelamin, agama, dll.

3. Penelitian Eksposfakto

Penelitian ekspos faktor (expost facto research) meneliti hubungan

sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan

dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab akibat dilakukan

terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah

terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa

suatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau

mengakibatkan variabel tertentu.

4. Penelitian Komparatif

Penelitian diarahkan untuk mengetahui pakan antara dua atau lebih dari

dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam

penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun

manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah,

peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang bersifat

mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan di

antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian komparatif juga dapat

memberikan hasil yang dapat dipercaya, selain karena menggunakan

instrumen yang sudah di uji, juga karena kelompok-kelompok yang

dibandingkan memilik karakteristik yang sama atau hampir sama.

5. Penelitian Korelasional

Penelitian ditunjukkan untuk mengetahui hubungan suatu variabel

dengan variabel-variabel lainnya. Hubungan antara satu dengan beberapa

variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian

(signifikan) secara statistik. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam

suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya.

Korelasi negatif berarti nilai yang tinggi dalam satu variabel berhubungan

dengan nilai yang rendah dalam variabel lain.

Page 8: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 5

6. Penelitian Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan (Action Research) merupakan penelitian yang

diarahkan pada pengadaan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini

difokuskan kepada perbaikan proses maupun keningratan hasil kegiatan.

Penelitian tindakan juga biasa dilakukan dengan meminta bantuan seorang

konsultan atau pakar dari luar.

B. Konsep Masalah dalam Penelitian

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya

dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan

dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Suatu penelitian

dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah. Oleh karena itu, setiap penelitian yang akan dilakukan

harus berangkat dari masalah. Menurut Emory (dalam Sugiyono 2010: 52) baik

penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari masalah, hanya pada

penelitian terapan hasilnya langsung dapat digunakan untuk membuat

keputusan. Memilih masalah merupakan hal yang paling sulit dalam proses

penelitian. Maka setelah masalah dapat ditemukan, maka pekerjaan penelitian

akan segera dapat dilakukan.

1. Sumber Masalah

Stonner (dalam Sogiyono, 2010: 52) mengemukakan bahwa masalah-

masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara

pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan

kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.

a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan

Perkembangan jaman yang semakin maju menimbulkan banyaknya

perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Akan tetapi, tidak semua

perubahan sesuai dengan harapan masyarakat. Misalnya saja, perubahan

profesi dari guru sekolah menengah atas menjadi guru sekolah dasar, pasti

akan muncul masalah.

Page 9: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 6

b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan

kenyataan

Suatu rencana yang telah ditetapkan, akan tetapi hasilnya tidak

sesuai dengan apa yang direncanakan atau ditargetkan sudah pasti akan

menimbulkan masalah. Contohnya ialah proyek perbaikan jalan yang

dijadwalkan selesai sepuluh hari sebelum hari raya namun tak kunjung

selesai sampai hari raya tiba, maka akan muncul masalah. Untuk

menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya

penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan.

c. Ada pengaduan

Maslah penelitian dapat digali dengan menganalisis isi pengaduan.

Misalnya, orang tua siswa melaporkan kepala sekolah yang mempunyai

peringai buruk kepada penilik sekolah. Hal demikian pastilah akan

menimbulkan masalah yang secara tidak langsung akan berdampak pada

sekolahnya.

d. Ada kompetisi

Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah

besar, bila tidak dapat memanfaatkan untuk kerja sama. Perusahaan Pos

dan Giro merasa mempunyai masalah setelah ada biro jasa lain yang

menerima titipan surat, titipan barang, ada handphone yang dapat

digunakan SMS , Internet, e-mail. Akan tetapi, mungkin PT.Telkom

kurang mempunyai masalah karena tidak ada perusahaan lain yang

memberikan jasa sama lewat telepon kabel, tetapi menjadi masalah setelah

ada saingan telepon genggam. Dalam pendidikan, lembaga pendidikan

yang selam ini unggul dalam negeri, akan timbul masalah setelah ada

perguruan tinggi asing yang boleh beroperasi di Indonesia.

Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan

data. Data masalah dpat diperoleh dari hasil pengamatan pendahuluan

terhadap hasil penelitian orang lain, atau dari dokumentasi. Data yang

diberikan harus up to date, lengkap, dan akurat. Jumlah data masalah yang

dikemukakan tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan

Page 10: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 7

untuk diteliti. Kalau penelitian berkenaan dengan 5 variabel, maka data

maslah yang dikemukakan minimal 5. Tanpa menunjukkan data, maka

masalah yang dikemukakan dalam penelitian tidak akan dipercaya.

C. Mengidentifikasi Masalah dalam Penelitian

Dalam suatu penelitian, kegiatan mengidentifikasi masalah umumnya

mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan

berkaitan dari suatu judul penelitian, masalah, atau variabel yang akan diteliti.

Hasil dari kegiatan mengidentifikasi dapat diangkat menjadi sejumlah masalah

yang saling keterkaiatan antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, identifikasi

masalah adalah suatu proses merumuskan permasalahan-permasalahan yang

akan diteliti (Riduwan, 2011). Permasalahan yang muncul dirumuskan dalam

bentuk pertanyaan tanpa tanda supaya memudahkan dalam proses selanjutnya

dan memudahkan pembaca memahami hasil penelitian.

Dalam memilih masalah penelitian yang tepat dan baik, ada beberapa hal

yang harus diperhatikan. Masalah tersebut harus mengungkapkan suatu

hubungan antara dua variabel atau lebih. Masalah juga harus dinyatakan secara

jelas, tidak ambigu. Kalau memungkinkan masalah dapat dirumuskan dengan

cara tertentu yang mensyaratkan adanya kemungkinan pengujian empiris.

Menurut Suharsimi (dalam Mahmud, 2011: 111) ada empat hal yang harus

dipenuhi untuk terpilihnya masalah atau judul penelitian, yaitu sesuai dengan

minat peneliti, dapat dilaksanakan, tersedia faktor pendukung dan bermanfaat.

Adapun ciri-ciri masalah yang baik adalah:

1. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian, antara lain masalah

harus mempunyai keaslian. Keaslian dalam hal ini menyangkut hal-hal yang

up to date dan baru, mempunyai nilai ilmiah dan tidak berisi hal-hal yang

sepele. Masalah juga haruslah menyatakan suatu hubungan. Masalah yang

diangkat harus merupakan hal yang penting, yaitu mempunyai arti dan nilai

baik dalam bidang ilmunya sendiri maupun dalam aplikasi untuk penelitian

terapan. Suatu masalah harus dapat diuji dengan perlakuan-perlakuan serta

data dan fasilitas yang ada. Minimal memberikan implikasi untuk

Page 11: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 8

kemungkinan pengujian secara empiris. Masalah juga harus dapat dinyatakan

dalam bentuk pertanyaan yang jelas dan tidak membingungkan.

2. Masalah yang dipilih harus mempunyai visibilitas, yaitu: (a) data dan metode

untuk memecahkan masalah harus tersedia; (b) biaya untuk memecahkan

masalah, secara relatif harus ada di dalam batas-batas kemampuan; (c) waktu

untuk memecahkan masalah harus wajar; (d) biaya yang dikeluarkan denga

hasil yang dicapai harus seimbang; (e) administrasi dan sponsor harus kuat;

(f) tidak bertentangan dengan hukum dan adat.

3. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi si peneliti, yaitu dapat

menarik rasa keingintahuan peneliti dan memberi harapan untuk menemukan

jawaban atau menemukan masalah lain yang lebih menarik. Selain itu cocok

dengan kualifikasi peneliti, yaitu sesuai dengan derajat keilmiahan yang

dimiliki peneliti atau paling tidak cocok dengan bidang keahliannya.

Dalam memilih masalah penelitian, ada empat relevansi yang harus

dipertimbangkan. Pertama, relevansi akademik. Jenis dan bobot masalah

masalah disesuaikan dengan jenis dan jenjang akademik. Kedua, relevansi

institusional. Substansi permasalahan disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan

pada lembaga penelitian yang ditujukan. Penelitian untuk mencapai gelar

akademik tertentu hendaknya relevan dengan konsentrasi atau jurusan yang

dipilih peneliti di lembaga tersebut. Ketiga, relevansi sosial. Permasalahan yang

dipilih bermanfaat bagi masyarakat yang berkepentingan dengan permasalahan

bidang yang dimaksud. Keempat, relevansi personal. Permasalahan yang

dimaksud mempertimbangkan keahlian, ketertarikan, keterjangkauan, waktu,

tenaga, serta biaya yang dimiliki peneliti.

Menurut Muhammad Ali (dalam Mahmud 2011: 112), kriteria layak

tidaknya suatu masalah dijadikan sebagai pokok penelitian adalah sebagai

berikut.

1. Baru. Masalah yang masih hangat atau aktual dan masalah yang masih

berlangsung serta mempunyai kaitan kepentingan dengan situasi saat

penelitian dilaksanakan layak diteliti. Hal ini karena kesimpulan yang

diperoleh dari hasil penelitian dimungkinkan dapat memecahkan masalah

Page 12: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 9

yang dihadapi sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki atau

mengembangkan sistem dari bidang yang diteliti. Dalam pengertian bukan

berarti masalah yang sudah lampau tidak layak untuk dilakukan penelitian.

Penelitian pada masa lalu masih dapat dilakukan, misal masalah yang bersifat

historis. Penelitian tersebut tetap penting dilakukan sebagai sarana untuk

membandingkan dengan situasi sekarang sehingga dapat ditemukan suatu

konsep baru tentang masalah tersebut.

2. Bernilai Praktis. Dalam pelaksanaan penelitian untuk kepentingan apa pun

membutuhkan biaya, waktu, tenaga dan pikiran. Apabila hasil penelitian tidak

memiliki masalah yang berarti dalam menunjang kegiatan praktis, biaya,

waktu, tenaga dan pikiran akan terbuang sia-sia. Hal inilah yang menjadi

penyebab mengapa masalah yang tidak mempunyai kepentingan praktis tidak

layak dilakukan penelitian.

3. Berada dalam batas kemampuan peneliti. Apabila peneliti tidak mempunyai

kemampuan dalam bidang yang diteliti, analisis yang dilakukan akan

menyimpang dari tujuan pembahasan semula. Kemampuan yang dimaksud di

sini meliputi: kemampuan akademis, tempat, sarana dan prasarana, biaya,

waktu, tenaga serta pikiran.

Selanjutnya dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada

pada objek yang diteliti. Semua masalah dalam objek, baik yang akan diteliti

maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Untuk dapat

mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi

pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke

berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diungkapkan. Dari

berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan

hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu

Jadi, identifikasi masalah harus menggambarkan ermasalahan yang ada

dalam topik atau judul penelitian. Seluruh variabel yang dilibatkan dalam

penelitian harus dapat tergambar dengan jelas dalam identifikasi masalah.

Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada identifikasi masalah harus

Page 13: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 10

dijawab pada bagian hasil penelitian dan pembahasan. Identifikasi masalah yang

diajukan tidak harus dibatasi oleh ketentuan jumlah variabel yang dilibatkan

dalam penelitian, maksudnya jika variabel yang dilibatkan dalam penelitian ada

dua variabel bebas dan satu variabel terikat, maka jumlah pernyataan

masalahnya tidak harus ada tiga, tetapi memuat seluruh permasalahan yang

diteliti. Identifikasi masalah juga dapat menunjukkan alat analisis apa yang akan

dipakai serta kedalaman dan keluasan penelitian.

Misalnya dalam suatu penelitian yang berjudul “Hubungan antara sifat

(kepribadian guru) dengan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar

di SMK Negeri 3 Surabaya”, maka identifikasi masalah penelitian ini dapat

diidentifikasikan, yaitu: (1) sifat (kepribadian guru) dan (2) motivasi belajar

siswa dalam proses belajar mengajar. Penjabaran dari hal tersebut yaitu:

1. Sifat (kepribadian guru) meliputi:

a. Fleksibilitas kognitif guru

1) Sikap kognitif guru terhadap siswa

2) Sikap kognitif guru terhadap materi dan metode mengajar

b. Keterbukaan psikologis guru

1) Kemampuan berkomunikasi

2) Beremphaty

c. Sifat-sifat pribadi

1) Sabar

2) Jujur

3) Memiliki rasa humor

4) Ramah

2. Motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, meliputi:

a. Ketekunan dalam belajar

b. Ulet dalam menghadapi kesulitan

c. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar

d. Berprestasi dalam belajar

e. Mandiri dalam belajar.

Page 14: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 11

D. Merumuskan Masalah dalam Penelitian

Bagi setiap peneliti kegiatan merumuskan masalah merupakan pekerjaan

yang sulit. Untuk itu, agar dapat keluar dari kesulitan dalam kegiatan

merumuskan judul dan masalah peneliti harus mempunyai pengetahuan yang

luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para ahli

terdahulu dalam bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.

Rumusan masalah penelitian merupakan serangkaian pertanyaan yang dijadikan

dasar pijakan bagi peneliti untuk menentukan berbagai desain dan strategi

penelitiannya. Di dalam rumusan dan analisis masalah sekaligus juga

diidentifikasi variabel-variabel yang dalam penelitian beserta definisi

operasionalnya. Untuk mempermudah, maka rumusan masalah dapat dinyatakan

dalam bentuk kalimat bertanya setelah didahului uraian tentang masalah

penelitian, variabel-variabel yang diteliti, dan kaitan antara satu variabel dengan

variabel lainnya. Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel

harus sampai melahirkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti

yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian.

Jadi, setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan, misalnya variabel

apa saja yang akan diteliti, bagaimana hubungan antara variabel, dan agar

masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu

dirumuskan secara spesifik. Seperti telah diuraikan dalam rumusan masalah,

maka sebaiknya rumusan masalah itu dinyatakan dalam kalimat tanya.

Ada beberapa macam permasalahan penelitian. Hal ini tergantung jumlah

variabel yang akan diteliti.

1. Bila peneliti menekankan hanya pada satu variabel saja dan mengabaikan

hubungan dengan variabel lainnya, permasalahan yang ingin diungkap

sekadar menggambarkan keadaan variabel tersebut sehingga penelitian

bersifat deskriptif. Terkait dengan hal ini biasanya adalah masalah-masalah

yang diajukan dalam penelitian kuantitatif yang lebih difokuskan untuk

mengungkapkan fenomena sebagaimana adanya.

Page 15: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 12

2. Jika peneliti ingin melihat hubungan antar dua variabel atau lebih,

diklasifikasikan pada penelitian korelatif (simetris atau kausalitas). Korelasi

simetris dilakukan jika peneliti ingin mencari hubungan setara antar variabel,

sementara korelasi kausal dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh satu

variabel terhadap variabel lainnya.

3. Apabila peneliti menekankan penelitiannya pada perbedaan keadaan variabel,

permasalahan penelitiannya masuk dalam kategori komparatif uji beda ini

dapat dilakukan dengan membedakan perlakuan atau subjeknya.

Jika penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif, contoh

rumusannya adalah sebagai berikut.

Penelitian ini berusaha untuk mencari jawaban atas pertanyaan: adakah

efek pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya, orientasi nilai budaya, dan

status identitas terhadap kualitas kepercayaan eksistensial. Secara lebih

operasional permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Adakah efek pola asuh orang tua terhadap status identitas, orientasi nilai

budaya terhadap kepercayaan eksistensial remaja Jawa?

2. Adakah efek interaksi antarteman sebaya terhadap status identitas, orientasi

nilai budaya terhadap kepercayaan eksistensial remaja Jawa?

3. Adakah efek orientasi nilai budaya terhadap status identitas dan

kepercayaan eksistensial remaja Jawa?

4. Adakah efek status identitas terhadap kepercayaan eksistensial remaja

Jawa?

(Idrus, 2004)

Bentuk-bentuk Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah merupakan

kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan

masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui

pengumpulan data. Namun demikian setiap rumusan masalah penelitian harus

Page 16: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 13

didasarkan pada masalah. Mengemukakan masalah dalam kalimat tanya

dimaksudkan dengan jelas bahwa masalah tersebut meliputi:

- terlihatnya variabel-variabel yang diteliti,

- jelas ruang lingkupnya,

- jangan terlalu luas dan jangan pula terlalu sempit, agar tidak menimbulkan

keraguan bagi peneliti dan pembaca yang membacanya,

- hendaknya masalah yang dirumuskan dapat membantu peneliti dalam

memproses pelaksanaan penelitiannya (Mardalis, 2010: 39).

Berdasarkan tingkat eksplonasinya (level of explanation) bentuk

rumusan masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk maslah deskriptif,

komparatif, dan asosiatif.

a. Rumusan masalah deskriptif

Rumusan masalah deskroiptif merupakan suatu rumusan masalah

yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri,

baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri).

Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu

pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel

yang lain.

b. Rumusan masalah komparatif

Rumusan komparatif ialah rumusan maslah penelitian yang

membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih

sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

c. Rumusan masalah asosiatif

Rumusan maslah asosiatif adalah rumusan maslah penelitian yang

bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat

tiga bentuk hubungan yaitu:

1) Hubungan simetris

Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel

atau lebih yang kebetulan munculnya bersama.

Page 17: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 14

2) Hubungan kausal

Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.

Jadi di sini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan

variabel dependen (diengaruhi).

3) Hubungan interaktif/respirocal/timbal balik

Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi

satu sama lain. Di sini tidak diketahui mana variabel independen dan

dependen.

Page 18: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah kemukakan pada bab-bab sebelumnya,

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat beberapa metode penelitian yang dapat dikategorikan ke

dalam penelitian kuantitatif yaitu metode; deskriptif, survai, ekspos

faktor, komparatif, korelasional, dan penelitian tindakan.

2. Masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan

apa yang benar-benar terjadi. Untuk itu, sumber masalah dapat

diperoleh dari; penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan,

penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan,

adanya pengaduan, dan adanya kompetisi.

3. Identifikasi masalah pada umumnya merupakan kegiatan mendeteksi,

melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan

dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan

diteliti.

4. Dalam merumuskan masalah juga sekaligus mengidentifikasi variabel-

variabel penelitian beserta definisi operasionalnya. Untuk

mempermudah, maka rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk

kalimat bertanya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan penulis bermaksud

memberikan saran yaitu untuk para mahasiswa yang akan melakukan

penelitian untuk memiliki pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-

teori dan hasil-hasil penelitian para ahli terdahulu dalam bidang-bidang yang

terkait dengan masalah yang akan diteliti.

Page 19: Makalah Kelompok 1 (Penelitian Kuantitatif)

Penelitian Kuantitatif | 16

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Penelitian PenelitianKuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial.Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Idrus, Muhammad. 2009. Penelitian Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: PenerbitErlanga.

Mardalis. 2010. Penelitian Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: BumiAksara.

Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Penelitian Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Penelitian Penelitian Pendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.