Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

22
Kebutuhan Gizi dan Fungsi Dari Zat-zat Yang Dibutuhkan Tubuh Abstrak Asupan gizi sangat penting untuk tubuh kita , baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa. Tubuh kita memerlukan gizi yang cukup untuk melakukan pertumbuhan , produksi hormon-hormon maupun hal- hal yang lain. Salah satu gizi penting yang diperlukan tubuh adalah karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumer energi utama bagi manusia . semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan yang diperoleh melalui proses fotosintesis. Molekul karbohidrat terdiri atas unsure-unsur karbon (C) , hidrogen (H) , dan oksigen (O) dengan rumus CH 2 O. molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan ada juga dalam bentuk kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dibedakan atas monosakarida , disakarida , dan polisakarida. Karbohidrat memiliki beberap fungsi yang tidak tergantikan oleh zat makanan lain. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi . Kata kunci : gizi , karbohidrat Abstract

description

makalah

Transcript of Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Page 1: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Kebutuhan Gizi dan Fungsi Dari Zat-zat Yang Dibutuhkan Tubuh

Abstrak

Asupan gizi sangat penting untuk tubuh kita , baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa.

Tubuh kita memerlukan gizi yang cukup untuk melakukan pertumbuhan , produksi hormon-

hormon maupun hal-hal yang lain. Salah satu gizi penting yang diperlukan tubuh adalah

karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumer energi utama bagi manusia . semua karbohidrat

berasal dari tumbuh-tumbuhan yang diperoleh melalui proses fotosintesis. Molekul karbohidrat

terdiri atas unsure-unsur karbon (C) , hidrogen (H) , dan oksigen (O) dengan rumus CH2O.

molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan ada juga dalam bentuk

kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dibedakan atas monosakarida ,

disakarida , dan polisakarida. Karbohidrat memiliki beberap fungsi yang tidak tergantikan oleh

zat makanan lain. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi .

Kata kunci : gizi , karbohidrat

Abstract

Nutrient intake is essential for our bodies, both in children and in adults. Our bodies need

adequate nutrition to growth, the production of hormones and other things. One of the essential

nutrients that the body needs are carbohydrates. Carbohydrates are the main energy sumer for

humans. all carbohydrates come from plants obtained through the process of photosynthesis.

Carbohydrate molecule composed of the elements carbon (C), hydrogen (H), and oxygen (O)

with the formula CH2O. 1

No carbohydrate molecules are arranged in a simple form and some in the form of a complex.

Based on the structure of the molecule, carbohydrates divided into monosaccharides,

disaccharides, and polysaccharides. Carbohydrates have be some functions that are not

Page 2: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

replaced by other food substances. The primary function of carbohydrates is as an energy

source.

Keyword : Nutrients , carbohydrates

Pendahuluan

Latar belakang

Asupan gizi sangat penting untuk tubuh kita , baik pada anak-anak maupun pada orang

dewasa. Tubuh kita memerlukan gizi yang cukup untuk melakukan pertumbuhan , produksi

hormon-hormon maupun hal-hal yang lain. Bila kita kekurangan gizi , tubuh kita tidak bisa

melakukan kerjanya dengan baik seperti pertumbuhan terhambat , tidak bisa memproduksi

hormon dan biasanya yang paling sering terjadi adalah kita terkena penyakit tertentu. Pada

makalah ini akan dibahas mengenai asupan gizi pada balita yang seimbang dan mengenai

fungsi-fungsi dari zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat , lemak atau lipid ,

protein , dan lain-lain .

Rumusan masalah

Seorang bayi perempuan usia 4 bulan dibawa ke klinik karena lemas karena tidak diberikan

asi sejak 1 bulan terakhir karena ibu tersebut harus bekerja.

Tujuan

Mempelajari gizi yang seimbang untuk balita dan fungsi-fungsi dari zat-zat yang dibutuhkan

tubuh.

2

Pembahasan

Page 3: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Pada bagian akan dibahas sesuai mind map yang telah kelompok kami buat , namun terlebih

dahulu mari kita lihat skenario kasus. Skenario kasus seperti berikut :

Seorang bayi perempuan berusia 4 tahun di bawa ke klinik karena lemas. Dari data

pemeriksaan awal , berat badan bayi tersebut di bawah kurva standar. Berdasarkan

pengakuan ibunya bayi tersebut sudah tidak diberikan asi sejak 1 bulan terakhir di karenakan

ibu tersebut haarus bekerja. Karena keterbatasan ekonomi, sebagai pengganti asi, bayinya

diberikan susu formula yang tidak sesuai dengan takaran yang dianjurkan dan tidak diberikan

makanan pengganti asi lainnya.

Sekian mengenai skenario kasus , sekarang mari kita lihat mind map skenario pada kasus ini :

3

Rumusan masalah

Metabolisme energi

Metabolisme karbohidrat , protein, lemak , benda keton

Gizi seimbang pada balita

Hormone-hormon yang dihasilkan pada

saat kelaparan

Fungsi kahrbohidrat , lemak , protein dan

benda keton

Perubahan metabolisme pada keadaan kelaparan

Page 4: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Pertama-tama akan dijelaskan mengenai fungsi dari karbohidrat , lemak , protein dan benda

keton , namun sebelumnya mari kita lihat terlebih dahulu mengenai pengertian dari zat

tersebut . karbohidrat merupakan sumer energi utama bagi manusia . semua karbohidrat

berasal dari tumbuh-tumbuhan yang diperoleh melalui proses fotosintesis. Molekul

karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C) , hidrogen (H) , dan oksigen (O) dengan

rumus CH2O. molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan ada juga

dalam bentuk kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dibedakan atas

monosakarida , disakarida , dan polisakarida. Karbohidrat memiliki beberap fungsi yang

tidak tergantikan oleh zat makanan lain. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber

energi . Adapun fungsi karbohidrat lainnya adalah memberi rasa manis pada makanan,

menghemat penggunaan protein, mengatur metabolisme lemak, dan membantu pengeluaran

feses.[1]

Protein merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Diperkirakan, seperlima bagian tubuh

adalah berupa protein. Protein dapat ditemukan di dalam otot, tulang , kulit , darah , enzim ,

hormon , dan matriks intraselular. Protein tersusun dari rantai-rantai panjang asam amino

yang terikat dalam ikatan peptida. Setiap asam amino terdiri atas unsure karbon , oksigen ,

dan nitrogen. Selain itu, pada beberapa asam amino juga ditemukan unsur-unsur lainnya,

seperti fosfor , besi , yodium , dan kobalt. Pada umumnya , terdapat 20 macam asam amino

yang diperlukan tubuh. Sebanyak sepuluh diantaranya sangat diperlukan untuk pertumbuhan

dan pemeliharaan tubuh. Asam amino demikian disebut asam amino esensial. Jika tubuh

mengandung cukup nitrogen, maka tubuh mampu membentuk asam amino lainnya. Asam

amino yang dapat dibuat di dalam tubuh disebut asam amino nonesensial. Fungsi utama

protein untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Fungsi protein lainnya untuk

mengatur keseimbangan air , memelihara netralitas tubuh , membentuk antibody ,

mengangkut zat-zat gizi (misalnya lipoprotein dan transferin) , biokatalisator , dan sumber

energi.[1]

4

Page 5: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Lemak merupakan senyawa organic yang tidak dapat larut di dalam air. Lemak hanya dapat

larut dalam pelarut organic, seperti etanol , eter , kloroforin , dan benzena. Berdasarkan

susunan kimianya , lemak dapat dikelompokkan atas lemak sederhana , lemak majemuk , dan

lemak turunan. Lemak sederhana meliputi lemak daging hewan dan minyak. Lemak

sederhana umumnya disusun oleh trigliserida , yaitu suatu ester gliserol yang tersusun dari

satu gliserol dan tiga asam lemak. Lemak majemuk merupakan gabungan antara lemak dan

senyawa bukan lemak (misalnya, fosfat dan protein). Salah satu lemak majemuk yang

terkenal adalah fosfolipid. Fosfolipid merupakan trigliserida yang posisi asam lemak pada

rantai karbon ketiganya ditempati oleh gugus fosfat , sedangkan basanya mengandung

nitrogen. Fosfolipid terdapat dalam tiap sel hidup dan dibentuk di dalam hati. Fosfolipid

bermanfaat dalam pembentukan membrane sel.[1]

Lemak turunan atau derivate lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses

hidrolisis lemak. Beberapa contoh derivate lemak adalah asam lemak , gliserol , kolestrol ,

dan steroid. Asam lemak merupakan asam organic yang terdiri atas rantai hidrokarbon (CH)

dan gugus karboksil (COOH). Gliserol merupakan senyawa yang terdiri atas tiga gugus

hidroksil yang masing-masing berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak. Kolestrol

merupakan komponen esensial pada membrane struktural semua sel dan komponen untuk

pembentukan sejumlah steroid penting, seperti asam empedu , asam folat , dan hormone seks.

Namun , dalam jumlah yang berlebihan dapat menjadi berbahaya bagi kesehatan tubuh. Di

dalam darah , kelebihan kolestrol dapat menyebabkan terbentuknya endapan pada pembuluh

darah sehingga menyebabkan penyempitan pada pembuluh tersebut. Peristiwa demikian

dikenal dengan istilah arteriosklerosis. Jika terjadi pada pembuluh darah jantung dapat

menyebabkan jantung koroner dan jika terjadi pada pembuluh darah otak menyebabkan

stroke.[1]

5

Page 6: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Berdasarkan ikatan kimianya, lemak dapat dibedakan atas lemak jenuh dan tidak jenuh.

Lemak jenuh merupakan lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon asam

lemaknya. Lemak jenuh bersifat nonesensial karena dapat dibentuk di dalam tubuh. Lemak

tidak jenuh merupakan lemak yang terdiri atas satu atau lebih ikatan rangkap. Lemak ini

bersifat esensial karena tidak dapat dibentuk di dalam tubuh. Lemak merupakan penghasil

energi paling besar bagi tubuh. Pembakaran 1 gram lemak mampu menghasilkan energi 2,5

kali lebih besar daripada pembakaran 1 gram karbohidrat atau 1 gram protein. Selain

penghasil energi , lemak juga berfungsi untuk memelihara suhu tubuh , melindungi tubuh ,

memberi rasa kenyang dan kelezatan , mengakut vitamin larut lemak , sebagai sumber asam

lemak esensial , dan sebagai bahan penyusun membran sel.[1]

Badan keton terdiri dari 3 senyawa, yaitu aseton, asam aseotasetat, dan asam β-

hidroksibutirat, yang merupakan produk metabolisme lemak dan asam lemak yang

berlebihan. Badan keton diproduksi ketika karbohidrat tidak dapat digunakan untuk

menghasilkan energi yang disebabkan oleh : gangguan metabolisme karbohidrat (mis.

diabetes mellitus yang tidak terkontrol), kurangnya asupan karbohidrat (kelaparan, diet tidak

seimbang : tinggi lemak – rendah karbohidrat), gangguan absorbsi karbohidrat (kelainan

gastrointestinal), atau gangguan mobilisasi glukosa, sehingga tubuh mengambil simpanan

asam lemak untuk dibakar.[1]

Sekarang kita akan masuk mengenai metabolisme . metabolisme adalah istilah yang

digunakan untuk menjelaskan interkonversi senyawa kimia di dalam tubuh, jalur yang

diambil oleh tiap molekul , hubungan antarmolekul , dan mekanisme yang mengatur aliran

metabolit melalui jalur-jalur metabolisme. Jalur metabolik digolongkan menjadi tiga kategori

: [2]

Jalur anabolik : yaitu jalur-jalur yang berperan dalam sintesis senyawa yang lebih

besar dan kompleks dari precursor yang lebih kecil , misalnya sintesis protein dari

asam amino dan sintesis cadangan triasilgliserol dan glikogen. Jalur anabolik bersifat

endotermik.

6

Page 7: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Jalur katabolik : berperan dalam penguraian molekul besar , sering melibatkan reaksi

oksidatif ; jalur ini bersifat eksotermik, menghasilkan ekuivalen pereduksi, dan ATP

terutama melalui rantai respiratorik.

Jalur amfibolik : berlansung di “persimpangan” metabolisme , bekerja sebagai

penghubung antara jalur katabolik dan anabolik, misalnya siklus asam sitrat.

Pengetahuan tentang metabolisme normal sangat penting untuk memahami kelainan yang

mendasari penyakit. Metabolisme normal mencakup adaptasi terhadap masa kelaparan, aktivitas

fisik, kehamilan, dan menyusui. Kelainan metabolisme dapat terjadi karena defisiensi gizi,

defisiensi enzim, sekresi abnormal hormone, atau efek obat dan toksin. Orang dewasa dengan

berat badan 70 kg memerlukan sekitar 10-12 MJ (2400-2900 kkal) dari bahan bakar metabolic

setiap hari; hewan yang lebih besar memerlukan simpanan yang lebh sedikit dan hewan yang

lebih kecil memerlukan lebih banyak, per kg berat badannya, serta hewan dan anak yang sedang

tumbuh memiliki kebutuhan yang secara proposional lebih besar untuk memenuhi pengeluaran

energi pertumbuhan. Bagi manusia kebutuhan ini terpenuhi dari karbohidrat (40-60%), lipid

(terutama triasilgliserol, 30-40%), dan protein (10-15%), serta alcohol. Campuran karbohidrat,

lipid, dan protein yang dioksidasi bergantung pada apakah subjek berada dalm keadaan puasa

atau kenyang, dan bergantung pada intensitas kerja fisik.[2]

Kebutuhan akan bahan bakar metabolic relative konstan sepanjang hari karena aktivitas fisik

rerata menigkatkan laju metabolic hanya sekitar 40-50% di atas laju metabolik basal. Namun,

kebanyakan orang mengonsumsi asupan harian bahan bakar metabolik mereka dalam dua atau

tiga kali makan sehingga terdapat kebutuhan untuk membentuk cadangan karbohidrat (glikogen

di hati dan otot) dan lipid (triasigliserol di jaringan adipose) pada periode setelah makan, yang

digunakan ketika belum terdapat asupan makanan. Jika asupan bahan bakar metabolic selalu

lebih besar daripada pengeluaran energi, kelebihan bahan bakar ini disimpan, umumnya sebagai

triasigliserol di jaringan adipose sehingga timbul obesitas dan berbagai masalah kesehatan yang

menyertainya. Sebalikmya, jika asupan bahan bakar metabolik terus menerus lebih sedikit

daripada pengeluaran energi, cadangan lemak dan karbohidrat nihil, asam amino yang berasal

dari pergantian (turn over) protein digunakan untuk metabolisme yang menghasilkan energi,

buka untuk sintesis protein sehingga terjadi emaciation (kurus kering), pengecila otot (wasting),

dan akhirnya kematian.[2] 7

Page 8: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Pada keadaan kenyang, setelah makan , pasokan karbohidrat berlimpah, dan bahan bakar

metabolic untuk kebanyakan jaringan adalah glukosa. Pada keadaan puasa glukosa harus dihemat

untuk digunakan oleh sistem saraf pusat dan sel darah merah. Jadi, jaringan yang menggunakan

bahan bakar selain glukosa dapat menggunakan bahan bakar alternative; otot dan hati

mengoksidasi asam lemak dan hati membentuk badan keton dari asam lemak untuk diekspor ke

otot dan jaringan lain. Sewaktu cadangan glikogen menyusut, asam-asam amino yang berasal

dari pergantian protein digunakan untuk glukoneogenesis. Pembentukan dan pemakaian

cadangan triasilgliserol dan glikogen, serta tingkat penyerapan dan oksidasi glukosa oleh

jaringan , sebagian besar dikontrol oleh hormone insulin dan glucagon. Pad diabetes mellitus,

terjadi gangguan sintesis dan sekresi insulin atau gangguan sensitivitas jaringan terhadap kerja

insulin yang menyebabkan gangguan metabolik berat. Pada hewan ternak, kebutuhan akan

laktasi yang besar dapat menyebabkan ketosis, demikian juga kebutuhan untuk kehamilan

kembar pada domba.[2]

Sifat alamiah makanan menentukan pola dasar metabolisme. Terdapat kebutuhan untuk

mengolah produk pencernaan dari karbohidrat, lipid, dan protein makanan. Produk-produk ini

masing-masing terutama adalah glukosa, asam lemak dan gliserol, serta asam amino. Pada

hewan pemamah biak / ruminansia selulosa dari makanan difermentasi oleh mikroorganisme

simbiotik menjadi asam lemak rantai pendek , dan metabolisme pada hewan-hewan ini

diadaptasikan guna pemakaian asam lemak sebagai substrat utama. Semua produk pencernaan di

metabolisme menjadi suatu produk umum, asetil-KoA yang kemudian dioksidasi oleh siklus

asam sitrat menjadi ATP.[2]

Metabolisme karbohidrat berpusat pada penyediaan dan nasib glukosa. Glukosa adalah bahan

bakar utama bagi kebanyakan jaringan. Glukosa dimetabolisme menjadi piruvat melalui jalur

glikolisis. Jaringan aerob memetabolisme piruvat menjadi asetil-KoA yang dapat memasuki

siklus asam sitrat untuk dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O yang berkaitan dengan

pembentukan ATP dalam proses fosforilasi oksidatif. Glikolisis juga dapat berlangsung secara

anaerob, dengan produk akhir berupa laktat. Glukosa dan metabolitnya juga ikut serta dalam

proses lain, misalnya :[2]

8

Page 9: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Sintesis polimer simpanan glikogen di otot rangka dan hati.

Jalur pentose fosfat , suatu alternatif sebagian jalur glikolisis. Jalur ini adalah sumber

ekuivalen pereduksi untuk sintesi asam lemak dan sumber ribose untuk membentuk

nukleotida dan asam nukleat.

Triosa fosfat membentuk gugus gliserol triasilgliserol.

Piruvat dan zat-zat antara siklus asam sitrat menyediakan kerangka karbon untuk sintesis

asam amino, dan asetil-KoA adalah precursor asam lemak dan kolestrol.

Glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari precursor nonkarbohidrat , misalnya

laktat, asam amino, dan gliserol.[2]

Metabolisme lipid terutama berpusat pada asam lemak dan kolestrol. Sumber asam lemak rantai

panjang adalah lipid makanan atau melalui sintesis de novo dari asetil-KoA yang berasal dari

karbohidrat atau asam amino. Asam lemak dapat dioksidasi menjadi aseti-KoA atau diesterifikasi

dengan gliserol, yang membentuk triasilgliserol sebagai cadangan bahan bakar utam tubuh.

Asetil-KoA yang dibentuk oleh oksidasi-β dapat mengalami beberapa proses , seperti berikut:[2]

Seperti asetil-KoA yang berasal dari glikolisis, dan senyawa ini dioksidasi menjadi CO2

+ H2O melalui siklus asam sitrat.

Menjadi precursor untuk membentuk kolestrol dan steroid lain.

Di hati, senyawa ini digunakan untuk membentuk badan keton yang merupakan bahan

bakar penting pada keadaan puasa lama.

Asam-asam amino diperlukan untuk membentuk protein. Sebagian harus dipasok dari makanan

karena tidak dapat dibentuk di tubuh. Sisanya adalah asam amino nonesensial, yang berasal dari

makanan, tetapi juga dapat dibentuk dari zat-zat antara metabolik melalui transminasi dengan

menggunakan nitrogen amino dari asam amino lain. Setelah deaminasi, nitrogen amino

diekskresikan sebagai urea, dan kerangka karbon yang tersisa setelah transaminasi dapat

dioksidasi menjadi CO2 melalui siklus asam sitrat; digunakan untuk membentuk glukosa

(glukoneogenesis) ; atau untuk membentuk badan keton.[2]

9

Page 10: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Asam amino yang berasal dari pencernaan protein makanan dan glukosa yang berasal dari

pencernaan protein makanan dan glukosa yang berasal dari pencernaan karbohidrat diserap

melalui vena porta hati. Hati memiliki peran mengatur konsentrasi berbagai metabolit larut-air

dalam darah. Pada kasus glukosa, hal ini dicapai dengan menyerap glukosa yang melebihi

kebutuhan saat ini dan mengubahnya manjadi glikogen (glikogenesis) atau asam lemak

(lipogenesis). Di antara waktu makan , hati bekerja mempertahankan kadar glukosa darah dari

glikogen (glikogenolisis), dan bersama dengan ginjal, dengan mengubah metabolit

nonkarbohidrat, seperti laktat, gliserol, dan asam amino menjadi glukosa (glukoneogenesis).

Pemeliharaan kadar glukosa darah yang memadai sangat penting bagi jaringan yang memakai

glukosa sebagai bahan bakar utama (otak) atau bahan bakar satu-satunya (eritrosit). Hati juga

membentuk berbagai protein plasma utama dan mendeaminasi asam amino yang melebihi

kebutuhan dan membentuk urea yang diangkut ke ginjal untuk diekskresikan.[2]

Otot rangka menggunakan glukosa sebagai bahan bakar, baik secara aerob yang membentuk CO2

maupun anaerob, yang membentuk laktat. Otot rangka menyimpan glikogen sebagai bahan

bakar untuk digunakan dalam kontraksi otot dan membentuk sekitar 50% massa tubuh dan

karenanya merupakan simpanan protein yang cukup besar dan dapat digunakan untuk menyuplai

asam amino untuk glukoneogenesis pada keadaan kelaparan. Lipid dalam makanan terutama

berupa triasilgliserol, dan mengalami hidrolisis menjadi monoasilgliserol dan asam lemak di

usus, yang kemudian mengalami re-esterifikasi di mukosa usus. Di sini, lipid ini dikemas

bersama protein dan disekresikan ke dalam sistem limfe lalu ke aliran darah sebagai kilomikron,

yaitu lipoprotein plasma terbesar. Kilomikron juga mengandung nutrient larut-lipid lainnya.

Tidak seperti glukosa dan asam amino, triasilgliserol kilomikron tidak diserap langsung oleh

hati. Senyawa ini mula-mula dimetabolisme oleh jaringan yang mengandung lipoprotein lipase

yang menghidrolisis triasilgliserol, dan membebaskan asam lemak yang kemudian masuk ke

dalam lipid jaringan atau dioksidasi sebagai bahan bakar. Sisa kilomikron dibersihkan oleh hati.

Sumber utama lain asam lemak rantai-rantai panjang adalah sintesis(lipogenesis) dari

karbohidrat, di jaringan adipose dan hati.[2]

10

Page 11: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Triasilgliserol jaringan adipose adalah cadangan bahan bakar utama tubuh. Senyawa ini

dihidrolisis (lipolisis) untuk melepaskan gliserol dan asam lemak bebas ke dalam sirkulasi.

Gliserol adalah suatu substrat untuk glukoneogenesis. Asam lemak diangkut dalam keadaan

terikat pada albumin serum; asam-asam ini diserap oleh sebagian besar jaringan (kecuali otak

dan eritosit) dan diesterifikasi menjadi asilgliserol atau dioksidasi sebagai bahan bakar. Di hati,

triasilgliserol yang berasal dari lipogenesis, asam lemak bebas, dan sisa kilomikron disekresikan

ke sirkulasi dalam bentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah. Triasilgliserol ini mengalami

nasib serupa dengan nasib yang dialami oleh kilomikron. Oksidasi parsial asam lemak di hati

menyebabkan terbentuknya badan keton (ketogenesis). Badan-badan keton diangkut ke jaringan

ekstrahepatik, tempat badan-badan keton ini bekerja sebagai bahan bakar dalam keadaan puasa

lama dan kelaparan.[2]

Sekian mengenai metabolisme dan sekarang kita akan melihat perubahan metabolisme dalam

keadaan puasa / kelaparan. Pada keadaan puasa / kelaparan terjadi penurunan ringan kadar

glukosa plasma, kemudian perubahan kecil sewaktu puasa berlanjut menjadi kelaparan. Asam

lemak bebas plasma bertambah pada keadaan puasa, tetapi kemudian bertambah sedikit pada

keadaan kelaparan ; sewaktu puasa berlanjut, kadar plasma badan keton (asetoasetat dan β-

hidroksibutirat) sangat meningkat. Pada keadaan puasa / kelaparan , ketika kadar glukosa di

darah porta menurun, sekresi insulin menurun dan otot rangka serta jaringan lemak menyerap

lebih sedikit glukosa. Perningkatan sekresi glucagon oleh sel α pancreas menghambat glikogen

sintetase, dan mengaktifkan glikogen fosfolirase di hati. Glukosa 6-fosfat yang terbentuk

kemudian dihidrolisis oleh glukosa 6-fosfatase, dan glukosa dibebaskan ke dalam aliran darah

untuk digunakan oleh otak dan eritosit.[3]

Glikogen otot tidak dapat memberi kontribusi lansung bagi glukosa plasma karena otot tidak

memiliki glukosa 6-fosfatase, dan kegunaan utama glikogen otot adalah menyediakan suatu

sumber bagi glukosa 6-fosfat untuk metabolisme penghasil energi di otot itu sendiri. Namun ,

asetil-KoA yang terbentuk melalu oksidasi asam lemak di otot menghambat piruvat

dehidrogenase yang menyebabkan akumulasi piruvat. [3]

11

Page 12: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Sebagian besar piruvat ini mengalami transaminasi menjadi alanin, dengan mengorbankan asam-

asam amino yang berasal dari penguraian cadangan protein ‘labil’ yang terbentuk pada keadaan

kenyang. Alanin , dan sejumlah besar asam-asam keto yang dihasilkan dari transaminasi ini

dikeluarkan dari otot, dan diserap oleh hati tempat alanin mengalami transaminasi untuk

menghasilkan piruvat. Asam-asam amino yang terbentuk sebagian besar diekspor kembali ke

otot, dan menyediakan gugus amino untuk membentuk lebih banyak alanin, sementara piruvat

adalah substrat utama untuk glukoneogenesis di hati. Di jaringan adipose penurunan insulin dan

peningkatan glukagon menyebabkan terhambatnya lipogenesis, inaktivasi lipoprotein lipase, dan

pengaktifan lipase peka –hormon intrasel. Hal ini menyebabkan peningkatan pelepasan gliserol

dan asam lemak bebas dari jaringan adipose yang digunakan oleh hati, jantung, dan otot rangka

sebagai bahan bakar metabolic yang lebih disukai sehingga glukosa dapat dihemat.[3]

Meskipun dalam keadaan puasa / kelaparan , otot cenderung menyerap dan memetabolisme

aasam lemak bebas, namun jaringan ini tidak dapat memenuhi semua kebutuhan energinya

melalui oksidasi-β. Sebaliknya, hati memiliki kapasitas lebih besasr untuk oksidasi- β daripada

kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri, dan ketika keadaan

puasa/kelaparan berlanjut, hati membentuk lebih banyak asetil-KoA daripada yang dapat

dioksidasinya. Asetil-KoA ini digunakan untuk membentuk badan keton, yaitu bahan nakar

metabolik utama untuk otot rangka dan jantung serta dapat memenuhi sebagian kebutuhan energi

otak. Dalam keadaan kelaparan berkepanjangan , glukosa membentuk kurang dari 10%

keseluruhan metabolisme penghasil energi tubuh. Jika tidak ada sumber glukosa lain, glikogen

hati dan otot akan habis setelah puasa sekitar 18 jam. Jika berpuasa berlanjut, semakin banyak

jumlah asam amino yang dibebaskan akibat katabolisme protein yang digunakan oleh hati dan

ginjal untuk glukonegenesis.[3]

Sekarang mengenai hormon yang berperan pada saat kelaparan . Bila Kelaparan Otak Mengatur

Strategi .Yang berperan utama pada tubuh manusia saat merasa lapar adalah pusat rasa lapar di

hypotalamus. Pusat metabolisme di otak menjadi aktif segera setelah tingkat kadar gula dalam

darah menurun. Bagian otak ini terutama berfungsi mengaktifkan produksi hormon stress

adrenalin, agar manusia melakukan segala cara untuk berhasil mencari makanan. Jika tidak ada

makanan yang masuk, otak melakukan strategi kedua.[4] 12

Page 13: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Agar dapat berfungsi, otak memerlukan zat gula yakni glukosa. Meskipun volume otak hanya

meliputi dua persen berat tubuh manusia, otak memerlukan sekitar separuh dari kebutuhan

glukosa seluruh tubuh. Jadi otak berusaha mengamankan seluruh persediaan glukosa bagi

kebutuhannya. Tanpa insulin, glukosa tidak dapat sampai ke otot. Jadi otak memberi isyarat

untuk menghentikan produksi insulin. Hasilnya otot tidak memperoleh insulin. Otak

mengendalikan metabolisme sedemikian rupa agar otak itu sendiri dapat bertahan hidup.[4]

Setiap organ tubuh pada saat kelaparan , menurun beratnya sekitar 50 persen dari berat

sebelumnya sampai akhirnya mati. Tapi tidak demikian halnya dengan otak. Ia hanya menurun

beratnya dua sampai empat persen. Tidak heran jika otak menyimpan secara istimewa cadangan

glukosa. Jika kurang makan berlangsung terus-menerus tubuh akan merambah protein untuk

memproduksi energi. Tindakan ini juga merugikan otot-otot yang sebagian besar terdiri dari

protein. Otot tidak lain adalah penyimpan protein. Mula-mula orang masih dapat mentolerir

dengan berkurangnya volume otot.[4]

Sekarang mengenai gizi yang seimbang pada balita . bayi memerlukan zat gizi untuk mencapai

tumbuh kembang yang baik dan secara teoritis sampai usia 4 bulan zat gizi dari ASI cukup untuk

bayi. Setelah usia 4 bulan, ASI tetap diberikan namun harus ditambah dengan makanan padat

lain seperti buah dan bubur susu. Pada umur 6 bulan , bayi memerlukan variasi makanan yang

lebih padat dalam bentuk nasi yang ditim. Untuk permulaan nasi tim harus di sasring dahulu.

Baru pada usia 8-9 bulan mulai diberikan nasi tim tanpa disaring. Dengan sendirinya pada

pemberian nasi tim , perlu diperhatikan pedoman 4 sehat 5 sempurna dan menu seimbang yang

terdiri dari sumber hidrat arang, protein dan lemak. Variasi bahan makanan untuk bayi sangat

penting karena tidak ada satu jenis makanan yang cukup mengandung zat gizi untuk kebutuhan

bayi. [5]

13

Page 14: Makalah Kebutuhan Gizi Dan Fungsi Dari Zat

Kesimpulan

Seorang bayi perumpuan berusia 4 bulan lemas karena kekurangan asupan gizi

Daftar pustaka

1. Sudjadi B , laila S . biologi : sains dalam kehidupan . Jakarta : yudhi tira ; 2006 . h . 13-7

2. Murray RK , Granner DK , Mayes PA , Rodwell VW . Biokimia harper . Edisi ke 27 .

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2009 .h.139-144

3. Marks DB , Marks AD , Smith CM Biokimia kedokteran dasar : Sebuah pendekatan

klinis . Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC ; 1996 . h . 140

4. Guyton AC . Fisiologi kedokteran . Edisi ke 12 . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC ; 2011 . h . 956

5. Wiryo H . Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil, dan menyusui dengan bahan makanan

local . Jakarta : sagung seto ; 2002 . h . 26

14