Metabolisme Zat Gizi Mineral

24
Metabolisme Zat Gizi Mineral Mineral Makro dan Mikro Mineral adalah elemen Kimia yang ada dalam abu sebagai hasil sisa pembakaran jaringan tubuh atau makanan. Mineral esensiel apabila elemen kimia dibutuhkan agar tubuh berfungsi baik danharus terus-menerus disuplai dari luar tubuh. Jika tidak esensiel masuk tubuh melalu berbagai macam cara. Element ini biasanya disebut juga Zat Gizi Anorganik. Interaksi m ineral Zn Ca Cl As F S P S Co W Fe Se Na Mg I Mo K Mn Cu Al Be Cd Ag Fungsi Mineral Memberi kekuatan pada struktur rangka

description

metabolisme

Transcript of Metabolisme Zat Gizi Mineral

Page 1: Metabolisme Zat Gizi Mineral

Metabolisme Zat Gizi Mineral

Mineral Makro dan MikroMineral adalah elemen Kimia yang ada dalam abu sebagai hasil sisa pembakaran jaringan tubuh

atau makanan.

• Mineral esensiel apabila elemen kimia dibutuhkan agar tubuh berfungsi baik danharus

terus-menerus disuplai dari luar tubuh.

• Jika tidak esensiel masuk tubuh melalu berbagai macam cara.

• Element ini biasanya disebut juga Zat Gizi Anorganik.

Interaksi mineral

Zn Ca

Cl

As

FS

P

SCo W

Fe

Se

Na

Mg

I

Mo

K

Mn CuAl

Be

Cd

Ag

Fungsi Mineral

• Memberi kekuatan pada struktur rangka

• Menjadi bagian dari komponen organik tubuh seperti protein dan lemak yang

membentuk otot,organ,sel darah, serta jaringan lunak yang lain dalam tubuh.

• Mengaktifkan enzym

• Mengatur keseimbangan asam-basa.

• Menggerakkan sifat khas kepekaan dari otot dan syaraf.

• Berkerjasama dengan hormon dan vitamin sebagai regulator dalam metabolisme.

Page 2: Metabolisme Zat Gizi Mineral

Mineral Makro:

Calcium , Phosphor, Natrium,Chlor, Magnesium, Kalium dan Sulfur

diperlukan pada kisaran 0,1 s/d >1gram perhari.

Mikro mineral= Tracemineral..

Chromiuom, Cobalt,Cu,F, I, Fe, Mn, Mo,Se,Si,Zn,As

Dibutuhkan dalam jumlah Microgram hingga mgram saja.

Peran Mineral dalam metabolisme;Mineral Fungsi

1. Calcium (Ca) Kelenturan cel, mengactifkan enzym, skresi hormon.

2. Phosphor(P) Pemanfaatan energy( pembentukan ATP). Metabolisme asam amino, pembentukan protein, system enzyme, pem,bentukan phospholipid.

3. Sodium (Na) Keseimbangan asam-basa dalam tubuh dan absprbsi gula.

4. Chlorine (Cl) Keseimbangan asam-basa. Asam lambung, mengasktifkan enzyme.

5. Magnesium (Mg) Mengaktifkan enzyme.6. Potassium (K) Keseimbangan asam-basa, reaksi enzyme, transfer zat gizi.

7. Sulfur (S) Komponen dari vitamin biotin dan thyamin. Kompenen dari koenzym A.

8. Chromium (Cr) Komponen dari glucose transfer factor,mengaktifkan enzym, stimulasi synthesa asam lemak.

9. Copper (Cu) Bagian dari beberpa enzyme.10. Iodine(I). Bagian darihormon thyroid yang mengatur metabolime.

11. Besi (Fe) Componen cytocrome, komponen dari haemoglobine yang membawa oxygen pada jaringan.

12. Manganase (Mn) Enzym activator

13. Molybdenum((Mo) Komponen dari system enzyme.14. Selenium (Se) Komponen enzyme.15. Zinc (Zn) Komponen dari system enzym

Page 3: Metabolisme Zat Gizi Mineral

Penyebab kekurangan atau keracunan Mineral

Kemungkinan adanya pengaruh kekurangan atau kelebihan mineral tertentu ikut berperan

terjadinya atherosclerosis, diabetes, gagal jantung, batu ginjal, tekanan darah tinggi. Kekurangan

atau kelebihan mineral terutama karena daya dukung bumi yang sudah terlalu tua ditinggali

manusia dengan segala upayanya untuk memenuhi kebutuhan ikut mengurangi kemampuan

bumi menyediakan mineral yang seimbang .

Cara bertani yang kurang tepat. 1. Penggunaan sampah untuk pupuk; Memang bagus memanfaatkan sampah untuk

menyuburkan tanah tetapi perlu kehati2an karena adnya zat-zat beracun terikut dalam

sampah. Sulit menghindari keberadaan mineral racun seperti mercuri, timah, dan

cadmium.

2. Membiarkan binatang makan rumput2 pendek yang kemungkinan tinggi selenium.

3. Rendahnya kadar mineral tertentu karena tanaman monocultur yang berkelanjutan.

4. Obat semprot mengandung Cu untuk menghancurkan jamur, tetapi semprotan berlebihan

menekan pemanfaatan mineral lain .

5. Pemberian pakan hewan dengan bhn pakan yang diambil dari tumbuhan yang tumbuh

daerah kurang mineral.

6. Pemupukan yang berlebihan dengan pupuk yang tinggi kadar N, P, K, kapur tohor

akan :a) mematikan mikroorganisme yang berperan merubah mineral menjadi bentuk

yang siap digunakan tumbuhan. b) merubah komposisi kimia tanah, sehingga beberapa

mineral akan menjadi komponen yang tidak larut dan tidak dapat dimanfaatkan tubuh.

Kontaminasi air minum, makanan dan udara oleh mineral racun.

Element kimia toxic termasuk beberapa trace minral esensiel dapat masuk kedalam air

minum, makanan dari lingkungan, perpipaan, alat prosesing, kemasan, atau peralatan dapur

dirumah tangga. Kadang-kadang mineral tertentu paertambahan kadar dalam air minum tersebut

sangat menguntungkan tetapi karena margin /batasan antara cukup dan toxic itu begitu tipis

maka, sulit untuk membatasi jumlah yang masuk tubuh Terkadang excess satu element menekan

mineral lainnya. Penting untuk mengetahui bagaimana potensi pencemaran dari berbagai

Page 4: Metabolisme Zat Gizi Mineral

element kedalam air minum, makanan maupun udara sehingga upaya tertentu dapat dilakukan

untuk mengontrol jumlah yang dapat ditolerir tubuh.

1. Aluminium (Al); Absorbsi Al berlebihan dapat merusak otak.

2. Arsenic (As) : Keracunban bisa terjadi jika masuk dalam jumlah excess. Keracunan

kronis dapat dan bisu tuli. Tingkat ringan dapat menyebabkan muntah, ulut dan

tenggorokan terasa terbakar, sakit perut dan diare.

3. Cadmium (Cd): Di Jepang pernah terjadi keracunan Cd karena konsumsi kedele yang

ditanam di tanah yang terkontaminasi cadmium hingga >3 ppm . Kemungkinan

keracunan Cadmiun dari Accu mobil, asap rokok, pewarna cat, pupuk posfat tertentu,

tangky air minum.

4. Chlorine(Cl); Caporit yang digunakan untuk menjernihkan air minum, jika berlebihan

dapat merusak liver bahkan menimbulkan kanker.

5. Cuprum (Cu) : Kemungkinan keracunan dari pipa tembaga. Dikawatirkan lebih banyak

pada bayi krn a) bayi butuh air lebih banyak daripada orang dewasa, b) makanan bayi

biasanya variasinya terbatas maka intake mineral lain yang anti Cu juga sangat terbatas.

Gejala keracunan Cu ditandai dengan sakit kepala, pusing, rasa logam pada mulut, ludah

berlebihan, neg-neg, muntah, perut mulas, diare, badan lemas. Jika dibiarkan memburuk

akan diikuti detak jantung kacau, tekanan darah tinggi, anemia haemolitica, sakit kuning,

warna urine menjadi gelap, gagal ginjal dan berujung kematian. Keracunan Cu biasanya

diikuti anemia, dan gangguan mental setelah melahirkan (post partum psikosis).

Counteract dari Cu dengan mengkonsumsi lebih banyak Fe, VitC, Mo, S. Tetapi

keracunan berat tetap perlu pemberian metal binding agent.

6. Fluorine (F) : Kadar sampai dengan 1ppm dalam air minum masih menguntungkan

terutama dalam bentuk ion F anorganik, terutama untuk anak-anak yang giginya sedang

tumbuh. Pada kadar 3 -10 ppm dalam air minum akan menyebabkan gigi anak berwarna.

7. Iodium (I) : Dalam bentuk I131 yang bersifat radioaktif yang merugikan tubuh. Iodium

yang terkontaminasi radioaktif dari nuklir(bocor) atau ledakkan nuklir akan digunakan

sebagaimana iodium biasa yang dibutuhkan tubuh. Ini akan merusak kelenjar thyroid

bahkan dapat sebagai penyebab kanker.

8. Besi (Fe) : Konsumsi Fe yang berlebihan akan tertumpuk di hati, limpa, otot jantung,

pancreas, ginjal. Kelebihan Fe dalam tubuh disebut hemochromatosis, biasanya terjadi

Page 5: Metabolisme Zat Gizi Mineral

pada pria dewasa peminum alkohol tak terbatas. Excess Fe dalam tingkat ringan akan

menganggu absorbsi Cu, Mn, Zn serta merusak vitamin C dan E. Excess Fe dapat terjadi

karena :a) Makanan asam dimasak dalam alat dari besi, b) Minuman anggur dan sari

apel, c) Air minum;

9. Timbal (Pb); Keracunan timbal banyak terjadi kini karena polusi udara terutama pada

anak-anakusia 0-6 th di perkampungan kumuh perkotaan. Penyebabnya karena makanan

yang terkontaminasi dari cat wadah makanan, atau rumah kayu yang bercat mengandung

timbal. Gejalanya bisa dimulai dari anemia, hyperactive, kesulitran belajar, mental

retardasi hingga kematian. Pada usia diatasnya keracuanan timbal mungkin saja terjadi

dari;a). asap knalpot mobil, asap rokok, asap dari tempat peleburan timah, asap dari api

batuibara, b) Konsumsi beer yg dengan wadah mug timah, buah-2an yang disemprot dgn

pestisida mengandung timbal arsenat, sayur dan buah yang tumbuh disekitar jalan besar

padat lalulintas. Anak-anak dan ibu hamil diduga paling rentan terhadap keracunan

timbal karena: 1) Umumnya mereka kurang Ca dan Fe penangkal kelebihan Pb.2).Anak

yang sedang tumbuh menyerap Pb lebih cepat daripada usia lain.3), Ada pemindahan Pb

yang cepat dari darah ibu lewat placenta ke janin.

10. Mercuri(Hg): Keracunan Hg dapat menyebabkan ; hilangnya keseimbangan, hilang

kemampuan mendengar, bicara dan melihatdisertai gangguan mental. Muncul th 1950an

di Jepang di sebat sebagai penyakit Minamata. Krn muncul pertama kali dijumpai di

Teluk Minamata (80 Km dari nagasaki). Penyakit muncul karena korban mengkonsumsi

ikan dan kerang yang terkontam,inasi methyl mercuri bentuk organik dari mercury yang

lebih beracun daripada bentuk anorganik.Trace mineral selenium mampu memprotek

tubuh dari keracunan .

Page 6: Metabolisme Zat Gizi Mineral

1. Polusi mercuri dari alam atau buatan manusia.

Atmosphere

Udara mengandung Hg dari alam &hasil perbuatan manusia

LetusanGunung Api Salju dan hujan Industri membakar batubara

Proses alami terjadi Melarutkan Hg dari udara Hg menguap mengotori udara

pelepasan mercuri dikirim kembali ketanah

keudara.

Pertambangan dan peleburan

Tumbuhan dan hewan

ikut terkontaminasi mercuri

dari tanah tempat pakan tumbuh

Erosi batu dan tanah Limbah Industri cair

yg mengandung mercuri

Trace mercuri ada dlm makanan masuk ke danau/sungai

Umumnya kadarnya rendah

Ikan dan binatang hidup di air

Mikroorganisme air

Dasar Endapan

Mercuri mengendap didasar danau diconversi oleh

mikroorganisme air menjadi methyil mercuri dan masuk

kedlm rantai siklus pangan ketika binatang kecil dimakan yang besar.

Page 7: Metabolisme Zat Gizi Mineral

*Selenium:Penduduk yg tinggal didaerah dengan tanah yang mengandung tinggi selenium

mungkin terjadi keracunan hingga terjadi dermatitis, caries gigi. Pada binatang keracunan dapat

terjadi kecacatan, bahkan kematian.

* Strontoim: Dalam bentukartificial radioaktif strontium 90 yang terbentuk karena ledakan

senjata nuclear . Strontium 90 diserap tubuh dan disimpan dalam tulang yangmenjebabkan

kangker tulang atau leukemia.

*Zinc: Keracunan zinc pada manusia bisa terjadi karena makanan yang disimpan dalam wadah

kaleng (galvanized). Gejalanya sakit berut, neg-neg, muntah diare dan demam tinggi.

Diet dan Pengobatan :

Diet maupun cara-cara pengobatan medis ada yang berdampak pada kekelebihan (keracunan)

atau kekurangan mineral diantaranya:

* Tranfusi: Darah yang diberikan secara berulang-ulang selama waktu tertentu dapat

menimbulkan penumpukan zat besi. Hal ini terjadi karena 1pin darah mengandung 200 mg

minera maka sebagian besar akan tinggal didalam tubuh receptor.

*Dyalysa: Pasien dengan gagal ginjal yang melakukan dialysa untuk membersihkan darah dari

sisa metabolisme , juga terbawa sebagian mineral essensiel. Meskipun ada cara-cara diupayakan

untuk menghindari kehilangan Ca, Mg, K, dan Na, tetap saja beberapa trace mineral dalam darah

terbawa hingga pada tingkat kekurangan.

*Diet: Modifikasi diet yang umumnya diupayakan untuk mengurangi karbohidrat, protein dan

lemak menjadi penyebab hilangnya mineral Cu, Fe, Mg dan Mn. Diet yang dengan cepat

menurunkan berat badan dengan mengeluarkan banyak air (urine) juga menghilangkan

mineral yang larut dalam urine lebih banyak dari biasanya.

*Infus: Pemberian cairan glucose dan zat gizi lain melalui intravena pada jangka p[anjang

akan berakibat terjadinya kekurangan Cr, Mn dan Zn, karena: 1) Masing-masing Trace element

tsb ikut aktif dalam aksi insulin. 2) . Peningkatan kadar gula dalam darah menyebabkan

peningkatan kinerja serta ekresi insulin . Larutan infus biasanya hanya mengandung Mn dan Zn

tetapi tidak ada Cr.

* Memompa perut.: Jumlah mineral yang besar biasanya ada dalam lambung ketika dipompa

hanya akan menyebabkan mineral hilang terbawa feces. K dan Cl umumnya yang menyadi

sangat berkurang.

Page 8: Metabolisme Zat Gizi Mineral

*Sonde: pemberian makanan cair pada pasien terlalu lama secara berkesinambungkan akan

menyebabkan diare, dehidrasi, akan menghilangkan mineral yang ada dalam makanan cair yang

dikonsumsi, maupun yang keluar pada saluran pencernaan., karena :1) Penurunan ekresi cairan

cerna yang biasanya mencerna formula makanan yang masuk, 2), Alur makanan cair yang deras

melewati dinding usus akan menyebabkan timbulnya effec laksative hingga terbawa sebagian

mineral dari saluran cerna.

Obat-obatan yang mempengaruhi pemanfaatan mineral dalam tubuh;

*Antacide: Adanya zat tak dapat terabsorbsi Aluminium hidroksida , akan menyebabkan

berkurangnya absorbsi mineral,: P, F, dll mineral essensiel. Sebaliknya penggunaan antacide

akan meningkatkan absorbsi Ca, Mg, Na dan bikarbonat hingga menyebabkan keeracunan

karena ekses mineral tsb dalam tubuh.

*Antibiotika: Tetracycline dan turunan obat ini menyebabkan beberpa mineral menjadi garam

komplek yang tidak larut, takteraborbsi yaitu : Ca, Fe dan Mg.

*Anticonvulsant: 0bat anti kejang diberikan kepada penderita epilepsi , akan menyebakan

pelunakan dan kerusakan tulang yang bisa mengarah pada riketsia pada anak-anak, dan

osteomalacia pada orang dewasa.

*Penurun Colesterol : Mengikat Calsium hingga sulit diabsorbsi.

*Diuretica: Memperbanyak mineral larut dalam urine diantaranya potasium dan mineral

eesensel lain.

*Hormone: Penggunaan ACTH dan Cortisone dalam jangka waktu lama akan menghilangkan

mineral dalam tulang hingga melemahkan tulang maupun kelainan tulang belakang.

* Laxantia: Kebiasaan Penggunaan obat pencahar akan berakibat hilangnya mineral yang

dikonsumsi dan mineral yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar yang bermuara di sistem

pencernaan.

* Suplement Mineral: Konsumsi satu jenis mineral akan menekan absorbsi mineral lainnya:

Misalnya Intake besi yang tinggi akan mempengaruhi absorbsi Cu, P, Zn.

*Oral Kontrasepsi : Menekan metabolisme Ca, P, Mg.

Page 9: Metabolisme Zat Gizi Mineral

Food Additives(Bahan tambahan makanan ): Yang dimaksud bahan tambahan makanan

adalah suatu zat yang dfitambahakan ke dalam bahan makanan/ makanan baik yang alami

maupun sintetis untuk meningkatkan penampilan, warna, texture, bau, dan rasa .

Senyawa Aluminium: biasanya dalam bentuk baking powder, cuka. Meskipun

dalam jumlah kecil senyawa aluminium mampu membentuk garam komplek dengan

mineral esensiel seperti besi yang tak terabsorbsi dalam pencernaan.

Bekatul/dedak : hasil samping dari penggilingan padi ini biasanya ditambahakan pada

nasi atau roti dalam rangka menambah kadar serat. Meskipun demikian bahan ini

menagndung phytat, juga phosphjor yang mengikat beberapa mineral esesnsiel hingga

tidak dapat terserap.

Chelating Agent: Bahan pengikat biasanya mengikat mineral Cu, Fe dan Zn. Karena

dalam bentuk bebas mineral tsb membuat makanan menjadi encer dan memudarkan

warna..

Gums; Serbuk pengemulsi lemak Mengikat membuat mineral essensiel tak terabsorbsi.

Iodates: penggunaan iodate meningkatkan kadar iodium dalam makanan memungkinkan

timbulnya IIH.

Zat besi : Penambahan Fe yang berelebihan menyebabkan penumpukan Fe dalam

jaringan tubuh .

Phosphate: penambahan phosphate merusak rasio Ca: P tidak seimbang hingga absorbsi

Ca akan terganggu.

Senyawa Sodium: Peningkatan absorbsi sodium diketahui sebagai penyebab tekanan

darah tinggi. Kadar sodium makanan dapat berasal dari Garam dapur, Monosodium

glutamat, Sodium bicarbonate.

Page 10: Metabolisme Zat Gizi Mineral

Pengolahan makanan :

Pengolahan berkembang dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia terhadap makanan

agar lebih menarik, berkualitas tinggi bentuk, warna, rasa, kemudahan dikensumsi,

keawetan dan juga termasuk menghilangkan racun, meningkatkan kadar gizi terkadang

berakibat menghilangkan /mengurangi kadar mineral; Daintaranya

1. Pengalengan sayuran dan buah-buahan: Beberapa mineral biasanya lepas larut

kedalam cairan pengemas yang terkadang tidak ikut terkonsumsi/dibuang. Kehilangan

jumalh mineral tergantung pada cara memproses , kadar keasaman cairan pembawa

sayuran/buah, dan lama penyimpanan.

2. Pembuatan Keju: Dalam proses pembuatan keju , susu dicampur dengan ragi baik itu

bersifat asam maupun ensym yang berasal dari lambung binatang. Maka terpisahlan

antara keju dan whey, Pada Whey biasanya Ca dan P hilang.

3. Penggilingan biji-2an: Mineral biasanya ada pada lapisan terluar dari pada biji-bijian

yanExcess Phosphate dan g ikut hilang ketika digiling.,Bekatul, dedak, menir sumber

mineral yang yang baik namun biasanya hasil sampingan penggilingan padi ini untuk

pakan ternak. Hanya kadang-kadang saja ditambahkan untuk makanan.

4. Refining sugar: gula murni biasanya bersih dari mineral. Gula hasil dari tebu atau

beets yang belum dibersihkan mengandung banyak mineral tetapi ketika gula

dimurnikan, mineral tsb semuanya terlarut dalam tetes (molasses) yang dibuang/buat

pakan ternak.

Kelainan Metabolic yang mempengaruhi Metabolisme Mineral.

1, Acidosis: Kadar asam yang tinggi dalam darah sebagai akibat ; diabetes, diare, diet tinggi

lemak dan protein tetapi rendah karbohidrat, demam, kelainan ginjal, penyakit paru-paru,

stress berat dan berlebihan, kelaparan berkepanjangan, dan trauma. Acidosis berkepanjangan

akan mengakibatkan: 1) demineralisasi tulang dan kehilangan ca yang tinggi lewat urine,

2).Kekurangan air, natrium dan potasium,3) Excess ion phosphat dan sulfat.

Page 11: Metabolisme Zat Gizi Mineral

2. Penyakit Addison’s. : Penderita kekurangan ekresi hormon adrenal cortitical, yang

menyebabkan tubuh tak dapat mempertahankan jumlah Na dan air untuk menanggulangi

stress dan dehidrasi serta kekurangan Na. Tetapi kadar K dalam darah yang tinggi

menyebabkan serangan jantung.

3. Alkalosis: Penyebeb kadar alkali yang tinggi dalam darah adalah:1) Terlkalau banyak

konsumsi antacide yang tak terserap seperti Natrium bicarbonat. 2) Terlalu banyak

kehilangan asam lambung karena muntah. 3) Tubuh kekurangan ion Cl karena diare dan

muntah. 4). Terlalu banyak tarik nafas panjang – karena nervous atau overdosis aspirin-

hingga kehilangan banyak CO2.

4. Gagal jantung congestive: Kalinan karena penumpukan cairan dalam jaringan tubuh, hingga

otot jantung berdenyut lebih cepat akibat dari efek toxic dari teidak seimbangan ion-2 Na,K,

Ca dan Mg. Jika pengobatan dengan digitalis, sebaiknya disertai dengan pemberian

potassium dan magnesiu untuk kalium untuk mencegah terjadinya denyut jantung yang tidak

wajar. Tetapi kadar potasium dalam darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan jantung

berhenti, terutama jika ginjal tak mampu mengeluarkannya lewat urine.

5. Syndroma Cushing: Gangguan ini ditimbulkan karena sekresi hormon adrenal cortical yang

berlebihan hingga menyebabkan hilang dan terurainya protein dari tulang dan otot.

Bersamaan dengan itu hilang pula mineral K, Ca dan P, yang menyebabkan akumulaso

garam dan air di jaringan tubuh hingga wajah membulat disebut “moon face”.

6. Diabetes: Diabet yang tak terkontrol biasanya disertai dengan acidosis dan ketosis. Kondisi

ini menyebabkan kurangnya kadar calsium dalam tulang dan potasium dalam otot.

Pengobatan dengan insulin meningkatkan pengambilan potasium dari darah hingga pada

kadar yang amat berbahaya. Untuk mencegahnya dianjurkan untuk meningkatkan intake

potasium bagi penderita.

7. Gondok. : Gondok bisa terjadi karena kekurangan atau excess konsumsi iodium. Kurang

Iodium menyebabkan kelenjar thyroid tidak mampu memproduksi thyroxine untuk

memenuhi kebutuhan tubuh disebut Hypothyroid, maka TSH meningkat. Kadar TSH tinggi

memacu kelenjar thyroid bekerja lebih keras semnetara jumlah iodium yang masuk sangat

kurang maka terjadi hyperplasia kelenjar thyroid membesar disebut gondok. Pada kasus

kelebihan asupan iodium kelenjar thyroid bekerja lebih keras untuk memfaatakan iodium

dalam memproduksi thyroxin. Kegiatan ini akan membuat kelenjar thyroid juga membesar

Page 12: Metabolisme Zat Gizi Mineral

disebut gondok. Pada kasus hyperthyroid akan mengakibatkan kehilangan Ca dari tulang

lebih banyak, dan potasium dari otot.

7. Hemolytic anemia : Sebagian bentuk anemia adalah karena hancurnya sel darah merah,

karena genetic, asupan gizi yang kurang, atau efek toxic. Pemberian Fe atau transfusi darah

pada kasus ini berbahaya karena Fe akan menumpuk di jaringan yang kemungkinan besar

akan membuat jaringan rusak.

8. Tekanan darah tinggi : Keadaan ini adalah hasil dari kegagalan ginjal membuat Na yang

masuk dalam tubuh lebih banyak daribiasanya. Akibatnya akan terjadi penumpukan cairan

dalam tubuh, dan meningkatkan tekanan darah..

9. Ketosis: Terlalau tinggi keton dalam darah disebabkan oleh : 1) diabetes, 2) diet tinggi lemak

dan protein tapi rendah CH. 3). Demam dan 4) kelaparan. Pada tingkat ringan tidak akan

berbahaya tetapi jika terjadi perkepanjangan dalam kurun waktu lama akan berakibat: 1)

kehilangan natrium dan air yang banyak lewat urine,2). Acidosis yang berakibat

berkuranganya Ca dari tulang dan posaium dari otot.3). akmulasi dari asam urat (sisa

metabolisme protein) dalam darah atau pada jaringan lunak hingga menyebabkan

pembengkakan disebut penyakit gout.

10. Penyakit ginjal; Biasanya penyakit ini disertai dengan kehilangan mineral tertentu melalui

urine dan atau penumpukan mineral lainnya. Fungsi ginjal juga terganggu jika suplai darah

ke organ tsb terganggu. Gangguan fungsi ginjal akan menyebabkan metabolisme vit D tidak

optimum maka pemanfaatan Ca dan P akan berkurang.

11. Kurangnya asam lambung.: Manula biasanya memproduksi sedikit asam lambung. Kondisi

iniakan berdampak pada terjadi kekurangan mineral, karena asam lambung dibutuhkan untuk

menetralisir suasana basa yang ditimbulkan oleh empedu dan cairan pancreas yang

mengurangi absorbsi beberapa mineral.

12. Over sekresi parathyroid hormon ; PTH yang berlebihan terjadi karena: Tumor yang

tumbuh di kelenjar parathyroid. 2) pembesaran kelenjar karena stimulasii yang

berkepanjangan disebabkan kelangkaan ion Ca yang kronis. Tingginya PTH akan

menstimulir pelepasan Ca dari tulang. Namun PTH yang tinggi akan menyebabkan

demineralisasi tulang, pelepasan P yang berlebihan hingga menghasilkan kelemahan otot dan

penumpukan Ca pada jaringan termasuk pada ginjal.

Page 13: Metabolisme Zat Gizi Mineral

13. Riketsia dan Osteomalacia: kedianya diakibatkan karena kekurangan vit D sehingga

pemanfaat Ca dan P tidak optium hingga ptroses mineralisasi tulang tidak sempurna. Pada

Anak disebut Riketsia dan pada orang tua disebit osteomalacia.

14. Kelaparan (Starvation); Kejadian ini bisa karena sengaja maupun bukan. Diet yang

berlebihan dalam rangka menurunkan BB atau memang kekurangan pangan. Keduanya

dapat berakibat fatal berupa serius kelainan jantunga maupun kematian, bilamana sampai

terjadi kehilangan Ka, Na dan air secara berlebihan.

15. Keracunan Vitamin D ; Overdosis vitamin D akan meningkatakan kadar Ca darah. Ca

yang tinggi berakibat menumpuknya element tersebut dalam berbagai jaringan dalam tubuh.

Kondisi ini merugikan kesehatan. Keracunan vit D ringandapat terjadi karena kulit terkena

panas matahari secara langsung atau penggunaan sinar lampu UV.

Mineral Antagonis alami dalam Makanan

Meskipun mengkonsumsi bahan makanan secara murni, tanpa diolah bukan berarti bebas dari

kondisi yang merugikan. Karena memang ada mineral dalam makanan yang bereaksi antagonis

antara yang satu dengan lainnya. Keberadaan zat-senyawa tertentu tersebut bukan hanya

mempengaruhi pemanfaat mineral ioeh tubuh tetapi jua berperan terjadinya defiuciensi mineral

yang terjadi disuatu populasi.

1. Serat: Tumbuhan biasanya mengandung karbohidrat yang tak mungkin dicernak yang

disebut serat.Serat dibutuhkan untuk menstimulir gerkan peristaltik usus, yang

berdampak berkuranganya absorbsi mineral dan bebrapa nutrient. Kemungkinan semua

zat gizi terbungkus terbawa dalam feces bersama materi yang tak tercerna.

2. Goitrogens: beberapa tanaman disebut goitrogen yang menghambat absorbsi iodine oleh

kelenjar thyroid, hingga kelenjar membesar. Diantaranya adalah Kol , Sawi2 an, rebung,

petei, jengkol, kembang kol, singkong dll. Kedel juga mengndung goitrogen tetapi larut

ketika diolah dengan pemanasan.

3. Interaksi antar mineral : Excess dari berbegai mineral esensiel dan non esensel akan

menekan kadar dan aktivitas mineral lainnya. Hal ini akan terjadi terutama bila: a)

Makanan kurang bervariasi higgga proporsi phosphat darimakanan spt ikan, daging,

ungggas, kacang-2an .b) Sebagian besar makanan diproduksi dari daerah tertentu yang

Page 14: Metabolisme Zat Gizi Mineral

sangat terkontaminasi oleh : element beracun seperti arsen, Cadmium, tembaga, timbal.

Air raksa, dan selenium...

4. Zat pengikat alami: Banyak zat pengikat dalam makanan seperti asam amino, Asam

sitrat, Oxalat, salisilat, dan tartarat yang mengikat mineral dalam saluran pencernakan.

Efeknya bisa baik atau buruk, tergantung apakah absorbsi mineral menjadi bertambah

atau berkurang karenanya.

5. Oxalate: Oxalat yang ada pada sayuran seperti bayam akan mengikat Ca dan Fe sehingga

sulit terabsorbsi hingga menyebabkan terjadi deficiensi terutama bila;1) Konsumsi kedua

mineral tersebut dalam batas marginsl 2) , Jumlah bahan makanan yang mengandung

oxalat sangat banyak juga bersamaan dengan sumber oxalat lainnya.

6. Phytat: Menyebabkan pemanfaat P rendah dan juga mengikat Ca, Fe dan Zn.

Konsumsi Alkohol Berlebihan ; Peminum alkohol akan mudah menderita kekurangan

mineral seperti Mg,K dan Zn; mengganggu pola makan juga meningkatkan exressi urine

hingga semua mineral tsb ikut larut terbuang.Alkohol juga membuat beberapa mineral tsb

menjadi beracun . Misalnya Fe terjadi penumpukan di hati, pancreas dan limphe hasil dari

peningkatan absorbsi Fe oleh alkohol. Kracunan Cobalt bisa terjadi pada peminum beer.

Pemilihan bahan makanan yang salah :

Meskipun banyak jenis bahan makanan yang dijual di pasar atau spermaket tetapi

masyarakat biasanya hanya memilih sedikt variasi bahan makanan yang dikonsumsi; karena:

1) .Kemampuan keuangan yang tidak menjangkau makanan tertentu. 2).Tergantung pada

makanan yang dibeli diluar rumah (jajan), 3). Kesukaan pada jenis makanan tertentu,

mengabaikan yang lain. 4) , Kurangnya pengetahuan maupun sarana untuk mengolah bahan

makanan tertentu.

Prosedur yang digunakan dalam mempersiapkan makanan:

1.Melelehkan makanan beku sepertiikan , daging maupun unggas. Akan menghilngkan sebagian

mineral yang terlarut dalam cairan asli yang ada dalam bahan makanan tersebut Biasanya

Page 15: Metabolisme Zat Gizi Mineral

makain besar kehilangan cairan yang mengandung mineral makin besar jika permukaan

bahan makanan makin luas.

2. Pengupasan maupun irisan bahan makanan ikut menghilangkan mineral selama persiapan

makanan. Kadang-kadang bagian luar dari bahan makanan mengandung lebih banyak

mineral dari bagian yang biasa dimakan.

3. Mencuci bauah dan sayuran dalam air cenderung melarutkan mineral dan viatmin yang ada

dalam bahan makanan.

4. Memasak sayur dan buah dalam banyak air kemudian membuangnya, pasti menghilangkan

banyak mineral yang ada

Stress dan Trauma;

Berbagai macam stress dan trauma ( digunakan untuk kendisi; shok mendadak, luka atau

pembengkakan tubuh; mempengaruhi metabolisme mineral.

1.Stress menyebabkan kurangnya konsumsi makanan dan air, ektrem kepanasan atau

kedinginan, kemrahan yang tinggi dapat merusak jaringan tubuh sama seperti trauma.

2. Hampir setiap taruma akan meningkatkan hormon stress oleh kelenjar pituatary dan

adrenal. Pelepasan hormen stress yang berlebihan dalam jangka waktu lama akan

berakibat banyak menghilangkan Potassium, Phosphor, Calcium magnesium dan zinc

dalam urine.

Diagnosa Mineral deficiensi ;

1. Dietary History: untuk mineral Ca, P, I, Fe, Mg, Zn.

2. Tanda-tanda/gejala kekurangan mineral.

3. Test Laboratorium : Kadar mineral darah; Biopsi tulang, Kadar mineral rambut, analisa

urine, Xray tulang.

Pencegahan dan Pengobatan kekurangan atau keracunana mineral

1. Memilih makanan yang kaya mineral essensiel.

2. Memproduksi dan memaximalkan kadar mineral dalam makanan. (pertanian)

3. Memproses makanan untuk menambah kadar mineral.

Page 16: Metabolisme Zat Gizi Mineral

4. Menyiapkan makanan dengan memperkecil kehilangan mineral.

5. Memperkaya(enrichment) atau Fortiofikasi bahan makanan dengan mineral.

6. Mengkonsumsi makanan diet khusus.

7. Mengkonsumsi suplemen mineral .