NUTRISI TERNAK DASAR...a. Setelah mengikuti kuliah ilmu nutrisi ternak dasar mahasiswa dapat...
Transcript of NUTRISI TERNAK DASAR...a. Setelah mengikuti kuliah ilmu nutrisi ternak dasar mahasiswa dapat...
1
BAHAN AJAR
NUTRISI TERNAK DASAR
(METABOLISME ENERGI, VITAMIN, MINERAL, DAN AIR)
Oleh :
Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati,MSiNIP. 196902071994032001
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
KATA PENGANTAR
Nutrisi Ternak Dasar merupakan Ilmu Dasar Nutrisi Ternak dan tujuan dari mata
kuliah ini adalah :
a. Setelah mengikuti kuliah ilmu nutrisi ternak dasar mahasiswa dapat
menjelaskan pengertian dan menjelaskan zat-zat makanan dan metabolisme
dalam tubuh ternak,
b. Sebagai landasan / dasar untuk dapat mengikuti mata kuliah Ilmu Nutrisi
Unggas, Ruminansi dan Non Ruminansia dan Aneka Ternak.
Ucapan terimakasih diucapkan kepada bapak Dekan Fakultas Peternakan
Universitas Udayana,atas waktu dan dorongan yang diberikan sehingga penyusunan
diktat ini dapat terselesaikan.
Bahan Ajar ini masih jauh dari sempurna, Bahan ajar ini tidak akan sempurna bila
tidak ada kritik dan saran dari pembaca. Oleh karena itu, segala kritik dan saran untuk
kesempurnaan bahan ajar ini sangat kami harapkan.
Denpasar, Februari 2016
Hormat kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman JudulKATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1. Pengertian Ilmu Nutrisi............................................................................................ 1
1.2. Pentingnya Pengetahuan Tentang Ilmu Nutrisi ....................................................... 2
II. ENERGI DAN METABOLISMENYA ......................................................................... 4
2.1. Energi ....................................................................................................................... 4
2.2. Pemakaian Energi Pada Ternak ............................................................................... 7
2.3. Metabolisme energi.................................................................................................. 9
III. MINERAL DAN METABOLISMENYA .................................................................. 14
3.1. Klasifikasi Mineral................................................................................................. 14
3.2. Fungsi Mineral ....................................................................................................... 14
IV. VITAMIN DAN METABOLISMENYA................................................................... 16
4.1. Difinisi Vitamin ..................................................................................................... 16
4.2. Sifat Vitamin.......................................................................................................... 17
4.3. Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Kebutuhan Vitamin............................. 28
4.4. Suplementasi Vitamin............................................................................................ 28
V. AIR DAN METABOLISMENYA............................................................................... 31
5.1. Pentingnya Air Bagi Tubuh ................................................................................... 31
5.2. Fungsi Air .............................................................................................................. 32
5.3. Kebutuhan Air Pada Unggas.................................................................................. 33
5.4. Sumber Air Untuk Ternak ..................................................................................... 34
5.5. Keseimbangan Air ................................................................................................. 37
5.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekskresi dan Kebutuhan Air.......................... 38
5.7. Pengaruh dari Pembatasan Air............................................................................... 39
5.8. Tata Lintas Air (Water Turnover) dalam Tubuh.................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 42
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Ilmu Nutrisi
Ilmu nutrisi adalah ilmu yang mempelajari pemilihan dan konsumsi makanan
serta pemanfaatan zat makanan untuk mempertahankan kelestarian hidup dan
keutuhan alat -alat tubuh (pembaharuan sel-sel tubuh yang aus atau terpakai) dan
untuk memenuhi tujuan-tujuan produksi . Tujuan Ilmu Nutrisi adalah unluk mengetahui
secara bagaimana kita memberi makan kepada hewan ternak dengan biaya yang semurah-
murahnya sehingga diperoleh untung yang sebesar-besarnya. Ilmu Nutrisi bukanlah ilmu
yang berdiri sendiri, tetapi ia berhubungan erat dengan ilmu-ilmu lainnya, seperti
biologi (genetika, mikrobiologi, endokrinologi, fisiologi), ilmu alam (fisika), ilmu pasti
(matematika ), ilmu kimia, ilmu kesehatan hewan dan lain sebagainya. Hal ini dapat
digambarkan sebagai sebuah roda, di mana Ilmu Nutrisi sebagai as rodanya, sementara
ilmu-ilmu lainnya sebagai jeruji-jeruji agar roda dapat berjalan dengan baik. Sama
halnya dengan ilmu-ilmu yang lain, Ilmu Nutrisi juga mempunyai sejarah, mulai
dari cikal-bakal kelahirannya hingga perkembangannya menyongsong
zaman. Sejarahnya itu cukup panjang, lagipula sulit menentukan dari mana
memulainya. Untuk dapat lebih memahami sejarah dimaksud, sangat logis bila
dicoba ditandai dengan tonggak-tonggak yang fenomenal sekaligus mengenang
jasa-jasa mereka yang telah memberikan konstribusi bagi perkembangan dan
kemajuan Ilmu Nutrisi.
2
1.2. Pentingnya Pengetahuan Tentang Ilmu Nutrisi
Kemajuan dalam bidang ilmu kimia dan ilmu-ilmu lainnya yang ada
hubungannya dengan Ilmu Nutrisi menempatkan Ilmu Nutrisi menjadi ilmu yang
sangat penting dikaitkan dengan bidang kedokteran, terutama dengan ditemukannya zat-
zat makanan yang penting bagi kehidupan binatang ternak, seperti asam-asam amino,
asam lemak, mineral dan beberapa vitamin, yang menyebabkan anggapan lama
tentang penyebab berbagai penyakit menjadi berubah.
Beberapa penyakit yang sebelumnya dianggap disebabkan oleh mikroba ternyata
keliru dan belakangan diketahui, bahwa beberapa penyakit dapat disembuhkan
dengan menambahkan zat-zat makanan tertentu. Ini berarti bahwa penyakit
tersebut disebabkan karena kekurangan zat makanan, atau yang lebih dikenal dengan
penyakit defisiensi. Pertumbuhan dan produksi binatang ternak akan menjadi tidak
normal apabila makanan yang dimakan tidak cukup mengandung asam-asam amino,
lemak maupun karbohidrat. Misalnya, defisiensi mineral kalsium ( Ca )
menyebabkan penyakit rickett, defisiensi vitamin A menyebabkan xeropthalmia,
defisiensi vitamin B, menyebabkan polyneuritis, dan kekurangan vitamin C
menyebabkan scorbut, dan lain sebagainya.
Melalui percobaan-percobaan secara langsung dengan mengganakan binatang
ternak atau binatang percobaan (selain ternak) dapatlah diketahui kebutuhan ternak akan
zat-zat makanan. Dengan bantuan ilmu kimia, terutama dalam analisis bahan-bahan
makanan dapat diketahui zat-zat makanan yang dikandung bahan makanan
tertentu. Dengan demikian perkembangan Ilmu Nutrisi menjadi semakin pesat.
3
Dan percobaan-percobaan tersebut dapat ditemukan bahwa kebutuhan binatang
ternak akan zat-zat makanan tergantung kepada : jenis ternak, tingkat pertumbuhannya
serta tergantung kepada tujuan pemeliharaan binatang ternak itu sendiri.
Penemuan zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh ternak akan
memungkinkan penyusunan dan pemberian makanan kepada ternak akan
menjadi lebih terarah dan efisien. Lagipula, penemuan-penemuan ini akan
memungkinkan pemeliharaan ternak akan dapat dilakukan dalam jumlah yang jauh
lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya yang umumnya dilakukan dalam skala
kecil.
4
II. ENERGI DAN METABOLISMENYA
2.1. Energi
Pengertian energi ditinjau dari sudut makanan adalah banyaknya zat-zat makanan
yang dimetabolisme untuk menghasilkan ATP. ATP inilah merupakan cikal bakal energi
yang siap digunakan untuk tubuh. Energi bukanlah suatu zat makanan, tetapi energi itu
sendiri dihasilkan oleh pertukaran zat (metabolisme) dari Kh, protein, dan lemak tubuh.
Dan energi adalah juga merupakan salah satu factor yang menentukan tinggi rendahnya
nilai gizi bahan makanan. Sebab semakin tinggi nilai energi dari suatu bahan maka
semakin tinggi manfaat bahan tersebut.
Energi dibutuhkan untuk : menggerakan sirkulasi darah, penyerapan zat-zat
makanan, mengeluarkan zat-zat makanan yang tidak dibutuhkan, untuk keperluan
ernafas, pengaturan temperature tubuh dll. Pendek kata energi dibutuhkan untuk semua
proses dalam kehidupan. Semua bentuk energi diubah menjadi panas. Jadi energi yang
ada hubungannya dengan proses-proses dalam tuuh dinyatakan dalam unit panas (kalori).
Satu kalori adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikan 1 kg air hingga naik
10C.Kcal = 1000kal. Mkal=1000.000 kal = 1000 kkal..Untuk mengukur energi bahan
makanan dipergunakan satuan kalori. Nilai energi makanan tergantung daripada kadar C
dan H dalam makanan
Tabel 2.1. Zat-zat Makanan Sumber Energi
Zat makanan C (zat arang) % H (zat Hidrogen) %
Protein 54 7
Lemak 76 12
Hidrat Arang 46 6
5
Dari tabel 2.1. dapat dilihat nilai energi yang tinggi adalah lemak,protein dan yang
terakhir adalah karbohidrat. Nilai energi zat-zat makanan :
1kg protein bernilai : 5710 kalori,atau 5,71 kal./grm
1kg lemak bernilai : 9440 kalori atau 9,44 kal/gram
1kg Kh bernilai : 4000 kalori atau 4,0 kal/gram
Penggunaan protein sebagai sumber energi digunakan bila persediaan Kh dan lemak
sudah tidak ada. Energi protein pergramnya lebih banyak dibandingkan Kh, tapi yang
dimanfaatkan oleh tubuh tidak sebanyak KH karena protein mengandung N yang harus
dipecah dulu menjadi senyawa yang mengandung N dan senyawa yang tidak
mengandung N. Senyawa yang mengandung N dikeluarkan oleh tubuh bersama air
kencing. Dan persenyawaan yang tidak mengandung N dipergunakan untuk membentuk
lemak badan. Jadi dalam hal ini protein yang digunakan tubuh hanyalah sebagian saja.
Oleh sebab itu energi protein yang dipergunakan tubuh tak mencapai 5,71 kal melainkan
hanya sekitar 4,71kal/gram. Jadi dalam mengubah protein untuk menyediakan energi,
banyak energi yang terbuang untuk membentuk energi. Oleh sebab itu protein tidak
efisien sebagai sumber energi. Atau karena oksidasinya tidak sempurna karena terbentuk
urea, menyebabkan energi yang tersedia hampir sama dengan KH, harga mahal, tubuh
harus bekerja keras memafaatkan efek panas dinamik pakan dan meningkatnya konsumsi
air disetai meningkatnya urine dalam kadar air feses karena adanya masalah metabolisme
dalam tubuh ayam.
Contoh : Kalau makan daging banyak maka badan terasa panas artinya banyak energi
yang terbuang.
6
Lemak mempunyai energi 2,25 kali lebih tinggi dari energi Kh, tapi dalam
pemenfaatan sebagai sumber energi Kh yang lebih mudah tersedia dibandingkan lemak,
Karena struktur kimia lemak lebih panjang dibanding Kh.Formula empiris lemak adalah
C57H105O6 sedangkan Kh: C6H12O6. Terlihat lemak mengandung beberapa kali lebih
banyak atom carbon dan hidrogen dibandingkan dengan atom oksigennya, Jadi lemak
mengandung kelebihan karbon dan hidrogen yang sanggup dibakar menjadi CO2 dan
H2O.Dengan demikian nilai energi lemak jauh lebih tinggi persatuan berat dari pada nilai
energi glukosa atau Kh lainnya. Ternak muda menyimpan kelebihan energi dalam bentuk
protein sedangkan hewan dewasa dalam bentuk lemak dan ternak yang sedang
berproduksi telur akan menyimpan energi dalam telurnya.. Energi ransum yang
dikonsumsi hewan dapat digunakan dalam 3 cara yang berbeda yaitu :
1. Energi untuk kerja
2. Dirubah menjadi panas
3. Disimpan sebagai jaringan tubuh
Energi ransum yang lebih untuk pertumbuhan normal akan disimpan dalam bentuk lemak
Untuk dapat menentukan kandungan energi suatu makanan dapat dilakukan dengan alat
yang bernama bom kalorimeter. Bom kalorimeter adalah terdiri dari suatu bejana yang
tertutup tempat bahan makanan tersebut dibakar. Bom dimasukan kedalam tabung yang
mengandung air yang menyerap panas.Cara melakukannya:
1. Bahan makanan yang telah dikeringkan terlebih dahulu ditimbang, kemudian
dimasukan kedalam bom
2. Tutupnya disekrup rapat
3. Bom diisi dengan 25-30 atmosfer oksigen
7
4. Bom ditempatkan dalam tabung kalori yang dikelilingi oleh sejumlah air yang
diketahui vol. Pada temperatur tertentu.
5. Isi dinyalakan dengan aliran listrik
6. Akan terjadi kenaikan temperatur (energi bruto bahan pakan)
2.2. Pemakaian Energi Pada Ternak
Proses pemakaian energi pada ternak adalah:
1. Energi Bruto (gross Energy) adalah semua panas yang bebas pada pembakaran.
Panas ini dihasilkan dari suatu bahan makanan yang seluruhnya dibakar hingga
menghasilkan zat-zat terakhir seperti CO2,H2O dan gas lain. Energi bruto yang
tersimpan dalam bahan makanan pada proses pencernaan tidak dapat digunakan
seluruhnya sebagian energi akan hilang pada waktu proses pencernaan
berlangsung. GE belum mempunyai nilai apa-apa karena sangat tergantung pada
kecernaan dan utilisasi metabolit pada ternak karena dapat hilang melalui feses,
urine dan HI
2. Energi dapat dicena (digestible energy) adalah nilai energi bruto bahan makanan
dikurangi zat-zat yang tak dapat dicerna (energi dalam feses). Energi bruto yang
terhimpun dalam bahan makanan itu pada proses pencernaan tidaklah seluruhnya
dapat dipergunakan. Melainkan sebagian terbuang dalam energi kotoran.
3. Energi tersedia (Metabolizable enrgy (ME) adalah nilai energi yang terhimpun
pada zat-zat yang dapat dicerna dikurangi nilai energi yang keluar sebagai air
kencing dan gas-gas usus. Pada ternak unggas produksi gas diabaika, feses dan
urin jadi satu sehingga biasanya penggunaan energinya langsung ke ME. Pada
ternak ruminansia menggunakan DE.
8
4. Gas-gas hasil metabolisme hampir semuanya terdiri dari gas metan. Produksi gas
metan tergantung dari konsumsi pakan dan jumlah makanan yang dimakan dapat
mencapai 6-7% dari energi total.
5. Energi netto adalah energi tersedia dikurangi energi thermis (ME-HI).Energi
thermis adalah energi yang dipergunakan untuk mengunyah dan proses
pencernaan. Energi netto ini dapat dipergunakan untuk keperluan berproduksi,
mengganti sel-sel yang telah rusak dan untuk pemeliharaan.. Atau NE untuk
maintenace dan NE untuk produksi yaitu energi yang disimpan sebagai jaringan
baru dalam tubuh atau energi yang muncul sebagai produk.
Kebutuhan energi untuk HP termasuk didalamnya :
Metabolisme basal
Aktivitas normal
Basal metabolisme adalah jumlah panas yang dihasilkan pada saat ternak pada saat
pengaruh ransum, suhu sekeliling dan aktivitas bebas diabaikan. atau jumlah panas yang
dihasilkan pada saat berpuasa. Produksi panas basal bervariasi dengan besarnya hewan.
Hewan besar perunit bb produksi panas basal berkurang.
Mikro nutrien adalah zat-zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti
Vitamin, mineral. Makro nutrien adalah zat-zat makan yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah yang banyak KH, protein, lemak.
9
Diagram Penggunaan Energi :
Energi dapatDicerna 70%
ME 60% UntukPemeliharaan
NE 60%Energi Bruto(100 %)
Energi yanghilangbersamaurine 3%
Mengganti sel-sel yang rusak
Energi yanghilang bersamafeses 30%
Energi yanghilangbersama gas7%
Untukberproduksi
2.3. Metabolisme energi
Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang
dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses
biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam
sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Produk metabolisme
disebut metabolit.
Metabolisme energi adalah proses pemecahan zat-zat gizi didalam tubuh untuk
menghasilkan energi atau untuk pembentukan jaringan tubuh. Didalam proses
metabolisme terdapat rentetan reaksi kimia yaitu anabolisme dan katabolisme. Reaksi
anabolisme adalah reaksi pembentukan dari ikatan sederhana ke ikatan lebih besar
(komplek) memerlukan energi. Sedangkan reaksi katabolisme adalah reaksi pemecahan
ikatan komplek menjadi ikatan yang lebih sederhana dan memerlukan energi.
Jalur katabolisme yang menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa sederhana
mencakup: Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam bentuk
ATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan protein).
10
Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat dalam pencernaan makanan.
Katabolisme karbohidrat :Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa.
Glikolisis pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa membutuhkan oksigen.
Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.
Jalur anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa dari prekursor sederhana
mencakup: glikogenesis pembentukan glikogen dari glukosa. glukoneogenesis
pembentukan glukosa dari senyawa organic lain
Bahan pakan sumber energi mengandung unsure CHO, yaitu : Glukosa, asam
laktat, alcohol,gliserol + asam lemak dan asam amino. Glukosa merupakan karbohidrat
terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi dalam tubuh, diikuti dengan lemak
dan yang protein yang terakhir. Jalur pembentukan energi ada :
1. Jalur glikolitik yang terjadi pada keadaan anaerob artinya tanpa oksigen (sedikit
oksigen)
2. Jalur siklus asam trikarboksilat (TCA) yang terjadi dalam keadaan aerobik.
3. Proses/rantai transpor elektron
Proses pada jalur glikolitik :
Terjadinya dalam sitoplasma. Pada tahap pertama satu mol ATP dibutuhkan
untuk menjalankan reaksi endergonik dimana glukosa mengalami fosforilasi menjadi
glukosa 6 fosfat yang kemudian dirubah lagi menjadi fruktosa 6 fosfat.energi bebas dari
satu mol ATP kemudian dibutuhkan pada tahap 3 untuk menambah fosfor menjadi
fruktosa 1,6 difosfat sehingga pada reaksi tahap 1-3 dibutuhkan 2 mol ATP untuk
menjalankan reaksi-reaksi enzimatik. Proses ini berlangsung sebanyak 11 tahap dimana 2
11
fosfogliserat dirubah pertama-tama menjadi fosfoenol piruvat yang kemudian dirubah
menjadi asam piruvat. ATP adalah energi bebas yang dipakai untuk melakukan kerja
yang penting untuk kehidupan ternak misalnya untuk kontraksi otot. Meskipun dalam
reaksi glikolisis dapat berlangsung dengan atau tanpa oksigen, namun reaksi dengan
reaksi aerobik energi yang dihasilkan lebih banyak. Pada jalur glikolisis 8 mol ATP
dihasilkan. Bila tidak ada oksigen maka hasil akhirnya berupa asam laktat, dan dalam
reaksi anerob ini dihasilkan 2 ATP. Lebih rendah dari kondisi ada oksigen. Hal ini
biasanya terjadi pada saat kelelahan seperti olahraga yang terlalu berat tubuh akan
kekurangan oksigen sehingga asam laktat dihasilkan lebih banyak.
Proses pada jalur asam trikarboksilat (TCA)/siklus kreb
Siklus ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Hans Kreb. Reaksi ini terjadi di
mitokondiria (dalam sel) dengan bantuan 8 jenis enzim dan terjadi dalam keadaan
aerobik. Secara keseluruhan proeses metabolisme glukosa akan menghasilkan produk
samping berupa karbon dioksida dan air. Carbondioksida dihasilkan dari TCA dihasilkan
dari proses rantai transport elektron. Melalui proses metabolisme energi kemudian
dihasilkan dalam bentuk ATP dan kalor panas.yang merupakan inti dari proses
metabolisme energi. Melalui proses glikolisis, TCA dan proses rantai transpor elektron
sel-sel yang terdapat dalam tubuh akan mampu menggunakan dan menyimpan energi
yang terkandung dalam bahan pakan sebagai energi ATP. Secara umum proses
metabolisme secara aerobik akan mampu untuk menghasilkan energi yang lebih besar
dibandingkan dengan proses anerobik yaitu akan terbentuk 30 ATP sedangkan pada
anerobik hanya menghasilkan 8 ATP. Diperkirakan 1 mol ATP mengandung 7 kkal
12
sehingga 1 mol glukosa pada oksidasinya menghasilkan energi bebas 266 kkal (7x38).
Dan 61% energi yang dihasilkan akan dirubah menjadi panas.
Proses/rantai transpor elektron/ Jalur Pentosa Fosfat
Jalur ini adalah adalah jalur lain dari metabolisme glukosa. Jalur ini merupakan
jalur alternatif yang penting untuk oksidasi glukosa. Jalur ini tidak memerlukan ATP
tidak seperti jalur glikolitik yang memerlukan 2 ATP agar proses pemecahan berjalan.
Kira-kira 30% metabolisme glukosa dalam hati dijalankan dengan jalur ini dan proporsi
yang besar terjadi di testis,jaringan lemak, dan korteks dari adrenal. Proses ini tidak
penting pada otot-otot seran lintang. Didalam siklus creb dihasilkan FADH dan NADH
yang dikonversikan menjadi energi dikenal sebagai proses fosforilasi atau rantai transor
elektron. Pada akhir tahapan proses ini elektron yang terdapat didalam molekul NADH
akan mampu untuk menghasilkan 3 buah ATP sedangkan elektron yang terdapat dalam
molekul FADH akan menghasilkan 2 mol ATP. Jadi jalur pentosa fosfat mempunyai
keuntungan : tidak terlalu tergantung pada ATP untuk memulai suatu reaksi, NADPH
digunakan untuk sintesa lipide,sintesa ribose merupakan senyawa penting dari
nukleotide.
Lemak dan protein dapat digunakan juga sebagai sumber energi, tapi energi yang
hilang selama siklus creb lebih banyak yang akan hilang sehingga energi akhir yang
dihasilkan menjadi lebih sedikit dibandingkan menggunakan glukosa sebagai sumber
energi. Otak memerlukan energi yang sumbernya dari glukosa dan tidak bisa dari lemak
ataupun dari protein hal ini disebabkan energi yang cepat tersedia bersal dari glukosa.
13
Proses terbentuknya energi di sel bukan disaluran pencernaan. Jadi pakan yang
masuk kedalam tubuh masuk kesaluran pencernaan kemudia diserap masuk keperedaran
darah kemudian masuk kehati dihati ada yang disimpan dalam bentuk glikogen
(timbunan KH dalam hati dan otot) dan dalam bentuk lemak. Glukosa yang tidak
disimpan akan masuk peredaran darah, kemudian masuk kejalur glikolisis, TCA seperti
proses diatas. Proses lemak menjadi energi adalah :Simpanan lemak dalam tubuh berupa
trigleserida akan dihidrolisa menjadi gliserol dan asam lemak bebas. Gliserol untuk
selanjutnya akan akan mengalami proses glukoneogenesis yaitu perubahn gliserol
menjadi glukosa kemudian akan mengalami proses glikolisis dan TCA dan hasil akhir
adalah 42 ATP yang dihasilkan
Vitamin dan mineral (mg) sangat berperanan sekali dalam proses terbentuknya
energi, tapi dia tidak menghasilkan energi. Beda unsur organik dengan anorganik adalah ;
unsur organik menghasilkan energi dan mempunyai unsur CHO dan unsur anorganik
tidak menghasilkan energi. Mineral dalam bentuk senyawa (NaOH) tidak bisa diserap
tubuh dan belum berfungsi dalam tubuh dan harus dipecah dulu, tapi mineral yang sudah
dalam bentuk ion (Na+)sudah siap diserap tubuh.
14
III. MINERAL DAN METABOLISMENYA
3.1. Klasifikasi Mineral
Mineral merupakan unsur yang esensial dalam tubuh dan kadarnya dalam tubuh
ternak adalah :
Tabel 3.1. Kadar Mineral dalam tubuh Ternak
Makro (%) Mikro ( Mg/kg)
Kalsium ( Ca) 1,5 Besi (Fe) 20-80
Fosfor (P) 1,0 Seng (Zn) 10-50
Kalium (K) 0,2 Tembaga (Cu) 1,5
Natrium (Na) 0,16 Mangan (Mn) 0,2 – 0,5
Khlor (Cl) 0,11 Yodium (I) 0,3-0,6
Sulfur (S) 0,15 Kobalt (Co) 0,02 -0,1
Magnesium (Mg) 0,04 Molibdenum (Mo) 1,4
Selenium (Se) 1,7
Mineral (abu) dalam tubuh ternak 3-5 %
3.2. Fungsi Mineral
Fungsi umum mineral adalah :
1. Membentuk bagian dari kerangka gigi dan hemoglobin
2. Mempertahankan keseimbangan asam basa yang tepat dalam cairan tubuh
3. Mempertahankan tekanan osmotik seluler
4. Mempertahankan keasaman yang tepat dari getah pencernaan (Mg,Zn, Ca)
5. Mencegah kekejangan
15
6. Mempertahankan kontraksi yang tepat dari urat daging
7. Mencegah kekejangan
8. Ada hubungannya dengan fungsi vitamin dalam pembentukan tulang
Mineral harus disediakan dalam jumlah yang cukup dan perbandingan yang tepat
Interrelasi mineral
16
IV. VITAMIN DAN METABOLISMENYA
4.1. Difinisi Vitamin
Vitamin adalah substansi organik yang dibutuhkab oleh ternak dalam jumlah
sangat sedikit berguna untuk mengatur berbagai proses dalam tubuh agar berjalan normal
termasuk kesehatan,pertumbuhan dan reproduksi.
Secara umum yang dimaksud vitamin dapat dinyatakan sebagai :
1. Senyawa organik yang terdapat dialam
2. Komonen bahan makanan namun berbeda dengan Kh, lemak, protein dan air
3. Terdapat dalam bahan pakan dalam jumlah sedikit
4. Merupakan nutrien esensial, oleh karena itu harus didapat dari pakan sebab tubuh
tidak bisa mensintesanya kecuali beberapa vitamin saja. Sebagai contoh vitamin D
bisa disintesa pada permukaan kulit oleh adanya sinar ultraviolet, asam nikotenat
bisa disintesa dari asam amino triptofan.Sebagian hewan mampu mensintesa asam
askorbat (vitaminC) bila dalam tubuhnya ada enzim L gulanolactone oksidase.
Sebagian hewan mempunyai kapasitas metabolik untuk mensintesa kholin,
walaupun beberapa anak ayam dan tikus tidak sanggup menggunakan kapasitas ini
bila didalam makanannya kekurangan senyawa donor methil.
5. Berguna mengatur beberapa proses dalam tubuhnya agar berjalan normal termasuk
kesehatan, pertumbuhan, produksi dan reproduksi tetapi bukan merupakan bagian
dari struktur tubuh.
6. Bila sampai terjadi defisiensi akan terjadi penyakit defisiensi yang spesifik.
Penyakit defisiensi vitamin sering disebut hipovitaminosis.
17
Vitamin terdapat dialam, terdapat juga vitamin buatan pabrik dan ternyata sifatnya lebih
stabil, efeknya sama dan mudah diabsorbasi.
4.2. Sifat Vitamin
Ada beberapa macam vitamin akan rusak oleh beberapa macam pengaruh tertentu
seperti: oksigen, sinar, panas dan mineral (Fe,Cu dll), oleh sebab itu dalam
penyimpanannya harus dihindari pengaruh itu dan kestabilan masing-masing vitamin
pengaruhnya tidak sama. Berdasarkan kestabilannya urutannya: B12, kholin, niasin, asam
pantotenat, vitamin D dan vitamin E dan vitamin A. Awal mula pemberian vitamin
denhan huruf abjad karena berhubung belum diketahuinya rumus kimianya pada waktu
itu, tetapi sekarang orang cendrung untuk menggunakan nama kimianya walaupun
pemberian nama dengan huruf abjad masih digunakan.
Berdasarkan Kelarutannya vitamin dibagi dua:
a. Vitamin larut dalam lemak ( A,D,E,K)
b. Vitamin larut dalam air (B, C)
Sasaran vitamin yang larut dalam lemak adalah kulit, tulang, otot dan darah, sedangkan
golongan vitamin B mempunyai fungsi metabolik utamanya sebagai katalisator dalam
konversi zat nutrisi kedalam daging atau telur. Hampir semua reaksi untuk perombakan
zat nutrisi dan transformasi kedalam senyawa lain dikatalis oleg vitamin B. Pengecualian
vitamin C (asam askorbat) aneka ternak unggas membutuhkan semua vitamin yang telah
diketahui.
18
Sifat-sifat umum vitamin
Larut Dalam Lemak
Terdiri dari unsur C,H,O
Mempunyai bentuk provitamin(precusor vitamin) yang bisa diubah menjadi
vitamin dalam tubuh. Contoh : provitamin A dan provitamin D.
Tidak terdapat disemua jaringan.Vitamin umumnya berasal dari jaringan tanaman
kecuali vitamin C dan D yang terdapat dalam jaringan hewan.
Menyusun struktur jaringan
Diserap bersama lemak.Vitamin larut dalam lemak diabsorbsi dari saluran
pencernaan bila ada lemak. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan penyerapan
lemak adalah ukuran partikel atau adanya empedu yang dapat meningkatkan
penyerapan vitamin yang larut dlm lemak
Diserap bersama lemak, vitamin yang larut dalam lemak disimpan pada deposit
lemak dan penyimpanannya akan meningkat dengan meningkatnya konsumsi
vitamin larut dalam lemak.
Dikeluarkan memlalui feses.Vitamin larut dalam lemak diekresikan lewat feses
Kurang stabil, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dll
Secara fisiologis vitamin yang larut dalam lemak dibutuhkan dalam pengaturan
metabolisme
Vitamin A (retinol)
Semua hewan membutuhkan vitamin A, vitamin tersebut tidak terdapat dalam
tumbuhan, sebagian vitamin A melainkan sebagai prekusornya yaitu karotin, atau lazim
dinamakan provitamin A, karena tubuh dapat mengubahnya kedalam vitamin aktif.
19
Proses konversi provitamin A menjadi Vitamin A terjadi dalam sel mukosa usus halus.
Defisiensi dapat dijumpai apabila penyerapan lemak menurun, empedu tidak ada. Secara
umum fungsi vitamin A mempunyai 3 peranan penting didalam tubuh, yaitu pada mata,
epitel dan tulang. Anoreksia adalah hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan
kematian
1. Berhentinya pertumbuhan
2. Hilangnya keseimbangan (ataxia)
3. Warna kuning pada sisik kaki dan paruh menjadi hilang
4. Adanya zat putih keju pada mata
Vitamin D/kalsiferol
Vitamin D mempunyai beberapa fungsi :
1. Membantu proses absorbsi Ca dan P dari saluran pencernaan dan selanjutnya
mengatur konsentrasi Ca dan P dalam darah.
2. Proses rebsorbsi berperan dalam proses reabsorbsi fosfat pada ginjal untuk
mengatur konsentrasi Ca dan P dalam darah
3. Deposisi berperan dalam pembentukan tulang dengan jalan mempengaruhi
deposisi pada matrik tulang.
Akibat utama defisiensi vitamin D adalah terbentuknya tulang yang abdormal. Bila
terjadi pada ternak muda akan terjadi rakhitis dan bila ternak dewasa terjadi osteomalasia.
Gejalanya adalah : osteomalasia ditandai dekalsifikasi. Sebagian tulang normal yang
menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Osteomalasia terjadi pada ternak dewasa
yang tulang-tulangya sudah tumbuh sempurna akan tetapi defisiensi vitamin D, Ca dan P.
20
Seandkan rakhitis terjadi pada hewan muda yang sedang tumbuh yang metabolisme Ca,P
dan vitaminD terganggu dan terjadi tulang yang tidak sempurna.
Vitamin E
Vitamin E mempunyai beberapa fungsi antara lain :
1. Reproduksi. Membuat normalnya proses reproduksi beberapa jenis ternak
2. Dapat digunakan sebagai antioksidan
3. Absorbsi. Memperbaiki Fe oleh usus, sedangkan Fe penting untuk mencegah
terjadinya anemia.
Kekurangan vitamin E erat hubungannya dengan kekurangan mineral Se.
1. Ensefalomalasia memperlihatkan gejala kerusakan urat syaraf, seringkali
kepalanya diletakan diantara kedua kaki atau dilekukan kebelakang, sehingga
tidak sanggup makan dan minum.
2. Diathesa exudatif adalah suatu udeme jaringan bawah kulit
3. distrofy otot memperlihatkan garis-garis berwarna muda (ayam berumur 4 mg)
Vitamin K
Vitamin K merupakan senyawa yang penting pada proses koagulasi darah oleh
karena itu semula disebut faktor koagulasi yang kemudian disebut vitamin K. Fungsi
vitamin K diperlukan dalam proses pembekuan darah, khususnya diperlukan dalam
sintesis protombin didalam hati, karena protrombin bersama tromboplastin dan dengan
adanya trombokinase akan membentuk trombin. Dengan adanya trombin maka fibrinogin
akan berubah menjadi fibrin. Fibrin inilah yang sebetulnya diperlukan dalam proses
21
pembekuan darah. Kebutuhan minimum vitamin K tergantung pada ransum yang tidak
mengandung antistres seperti sulfaquinoxzaline dan obat-obatan lainnya akan cukup bila
dalam ransum mengandung vitamin K sebanyak 0,6 mg ransum. Dalam keadaan stres
atau terserang coccidiosis berat ayam membutuhkan lebih banyak vitamin K dalam
keadaan demikian dibutuhkan 8 mg/kg ransum. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan vitamin K :
1. Tersediannya vitamin dalam berbagai bahan pakan
2. Penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh level lemak, cukup tersediannya
empedu, bebasnya ayam dari coccidiosisau gangguan usus
Vitamin K Thromboplastin (trombokinase ) dalamsel
Protrombin (dibentuk dalam hati) Ca ++
Fibrinogin(dalamplasma) Fibrin (gumpalan darah)
Trombin
Larut Dalam Air
Tidak hanya tersusun oleh C,H,O,S,N atau Co
Tidak ada dalam bentuk provitamin contoh: triptofan bisa diubah menjadi Niasin
tetapi niasin tidak disebut provitamin
Terdapat disemua jaringan
Vitamin yang larut dalam air sebagian besar terlibat dalam transfer energi karena
vitamin ini ada disetiap jaringan hidup, tersedia dan dibutuhkan.
22
Diserap dengan proses difusi biasa artinya penyerapannya sederhana seiring
dengan penyerapan air dari saluran pencernaaan masuk kedalam sel darah
Sebagai prekusor enzim (merangsang enzim)
Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh.Vitamin ini tidak disimpan karena
setiap sel hidup mengandung semua vitamin B.Gejala defisiensi tidak terlihat
segera tetapi mengikuti kekurangan nya dalam makanan.
Dikeluarkan melalui urin,tapi kadang-kadang dieksresikan lewat feses
Relatif stabil
Terjadinya defisiensi vitamin umumnya disebabkan oleh kekurangan zat makanan yang
dikonsumsi. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi ketersediaan vitamin dalam tubuh:
1. Ketersediaan.Tidak semua vitamin yang terkandung dalam makanan dalam
bentuk yang mudah diserap seperti niacin yang terdapat pada sebagian besar
cereal berikatan dengan protein dan tidak bisa diserap diseluruh dinding usus.
Vitamin yang larut dalam lemak tidak bisa diserap bila kondisi tubuh yang
menghalangi pencernaan dan penyerapan lemak.
2. Antivitamin atau pseudovitamin yaitu senyawa yang tidak berfungsi sebagai
vitamin tetapi secara kimia berhubungan dengan aktivitas biologi vitamin.
Antivitamin menyebabkan defisiensi vitamin jika tubuh tidak mampu
membedakan keduannya. Contoh : avidin yang terdapat dalam telur mentah.Sau
mol avidin mengikat 3 molekul biotin, Thiaminase ditemukan dalam tepung ikan
tdk dimasak akan menghambat tiamin
3. Provitamin adalah senyawa yang tidak termasuk vitamin tetapi dapat dirubah
menjadi vitamin. Seperti beta carotin bisa dirubah menjadi vitamin A pada
23
dinding usus. 7 dehydrocholesterol dapat diubah menjadi vitamin D3 oleh sinar
ultraviolet
4. Mikroorganisme saluran pencernaan. Bakteri dalam saluran pencernaan (rumen
pada ruminansia) mampu mensintesa sejumlah vitamin tertentu termasuk sebagian
besar vitamin B komplek dan juga vitamin K. Tidak semua Mikroorganisme
dalam tubuh dapat mensintesa vitamin,ada yang mengambil zat makanan dan ada
yang menyebabkan penyakit sehingga penyerapan vitamin terganggu dan
diekskresikan dalam feses.
Vitamin ditemukan pada konsentrasi yang sangat bervariasi dalam bahan makanan,tetapi
tidak satupun bahan makanan mengandung semua vitamin dalam jumlah optimal untuk
ternak.Sebagian besar vitamin didapat dari makanan asal tanaman.Hewan mendapatkan
vitaminbila mengkonsumsi makanan tersebut. Hewan mempunyai m.o dalam tubuh dan
bisa mensintesa vitamin larut dalam air.Provitamin A( beta carotin) dan menaquinone
(vitamin K) bisa disentesis oleh m.o.sedangkan vitamin B12 hanya bisa disentesis oleh
mo tertentu dan tidak bisa disentesis tanaman atau hewan. Konsentrasi vitamin pada
sebagian besar hasil panen sangat bervariasi dan dipenngaruhi oleh lokasi penanaman
seperti tipe tanah,pupuk yang digunakan,varietas tanaman,umur,pengeringan dan
penyimpanan.Infeksi tanaman oleh jamur akan menyebabkan rendahnya vitamin yang
larut dalam lemak,karena jamur akan memanfaatkan sehingga lembaga biji yang terdapat
sebagian besar vitamin larut dalam lemak dan beberapa vitamin tidak stabil selama proses
pemanasan khususnya vitamin A,D,E,K,C dan thiamin.Selama penyimpanan makanan
dapat menurunkan ketersediaan vitamin. Kontribusi vitamin yang terdapat pada semua
24
bahan makanan harus diperhitungkan, jika kekurangan didalam makanan harus
disuplementasi dengan sumber vitamin sintetis yang mempunyai potensi tinggi.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan vitamin adalah:
1. Genetik. Kesanggupan menggunakan vitamin tergantung pada spesies, bangsa dan
galur unggas serta kebutuhannya bervariasi.
2. Kandungan energi ransum. Kebutuhan hampir semua vitamin tergantung sebagian
besar pada kandungan energi ransum.Jika kandungan energi metabolis ransum
dipertinggi dengan 100 kkal/kg ransum maka kebutuhan vitamin meningkat
sekitar 4% hal tersebut mudah dimengeri karena konsumsi ransum sebenarnya
berkurang.
3. Penambahan lemak. Dalam ransum memerlukan tingkatan kholin dan vitamin E
yang lebih tinggi dalam ransum. Vitamin E berfungsi untuk mengurangi
kerusakan yang ditimbulkan oleh lemak. Lemak dalam ransum seringkali
mengandung peroksida toksis. Asam lemak tak jenuh khususnya peka terhadap
oksidasi. Suplementasi tambahan sekitar 2 mg vitamin E karenanya perlu
ditambahkan untuk tiap gram asam lemak tak jenuh.
4. Kandungan protein ransum. Vitamin A akan diserap lebih efisien bila kandungan
ransum meningkat, karena itu kandungan protein ransum yang rendah akan
menaikan kebutuhan vitamin A karena penyerapan vitamin A terganggu.
5. Suhu. Dalam cuaca panas kualitas telur akan bertambah baik bila ransum diberi
tambahan vitamin C. Kebutuhan vitamin B2 juga meningkat dalam cuaca panas.
Konsumsi ransum menurun dalam cuaca panas karenanya ransum harus
25
dipertinggi nilai nutrisinya dengan penambahan asam amino kurang lebih 10%
dan vitamin kurang lebih 20%.
6. Kandang baterai mencegah unggas memperoleh vitamin K dan vitamin B
komplek dari lantai litter oleh karena itu untuk mengimbangi perlu diberi
tambahan kedua vitamin tersebut.
Vitamin larut dalam air ternyata tidak disimpan dalam jaringan tubuh kecuali
vitamin B12 oleh karena itu untuk mencukupinya harus selalu tersedia dalam pakan
setiap harinya. Untuk ternak ruminansia kebutuhannya dapat dipenuhi dari sintesa m.o
dalam rumennya. Sedangkan herbivora seperti kuda sitesa m.o terjadi di sekum dan
colon. Babi dan unggas termasuk hewan berlambung satu maka tersediannya vitamin
tersebut sangat penting sekali. Sebagian komponen vitamin yang larut dalam air
merupakan komponen enzimyang berfungsi sebagai katalisator pada proses metabolisme.
Seperti Thiamin yang berperan terhadap koenzim thiamin difosfat, fungsi enzimati
sebagai dekarboksilasi. Vitamin B dapat dibagi 2 golongan :
1. Vitamin B berhubungan dengan pelepasan energi dari bahan makanan (thiamin-
B1), riboflavin B2, nikotinami, asam pentotenat dan biotin.
2. Vitamin hematopoietik atau vitamin yang berhubungan dengan pembentukan sel
darah merah (asam folat dan vitamin B12), B6 (piridoksi) berfungsi pelepasan
energi..
Sedangkan untuk vitamin C semua spesias ayam dapat mensintesa vitamin C dalam
ginjal.
26
Vitamin B1/Thiamin
Defisiensi B1 mengakibatkan kadar asam piruvat dan asam laktat didalam darah
menjadi naik dan segera meenunjukkan gejala nafsu makan turun, kerja sistem syaraf
turun, otot lemah dan ternak menjadi kurus.
Vitamin B2/Riboflavin
Merupakan penyusun koenzim flavoprotein yang berperan dalam tubuh berkaitan
dengan reaksi kimia sebagai pembawa hidrogen yang penting dalam metabolisme Kh dan
protein. Pada ayam yang sedang tumbuh terjadi curled toe paralysis yaitu terjadinya
degenerasi syaraf tepi sehingga jari-jari kaki melengkung kedalam dan akibatnya ayam
akan berjalan dengan sendi loncatnya. Pada ayam yang sedang berproduksi tidak
berpengaruh pada telurnya. Jagung, bungkil kacang kedelai menyediakan 30% kebutuhan
riboflavinnya. Sumber yang lain terdapat pada ragi, susu, hasil fermentasi dan tepung
hati.
Niacin
Adanya gejala yang menyebabkan kebutuhan niacin yang berbeda pada ayam
adalah :
1. Asam nikotenat disintesa dalam jaringan tubuh dari tryptophan.Jadi kebutuhan
niacin tergantung pada tersediannya tryptofan dalam ransum
2. Banyak bahan makanan mengandung niacin dalam bentu terikat sehingga tidak
tersedia untuk ternak
27
Gejala kekurangan niacin:
Pembesaran pada persendian tibiotarsal, kaki bengkok seperti perosis, bulu sangat
jelek dan dermatitis. Defisiensi niacin akan jauh lebih jelas gejalanya pada itik dan
kalkun. Biasanya itik yang dipelihara secara alami dan tidak diberi tambahan niacin
menunjukan gejala kaki yang bengkok dan akibatnya tidak bisa berjala. Perosis sama
akibatnya kekurangan mineral Mn.
Piridoksin
Berfungsi dalam perubahan triptofan menjadi niasin dan dalam penggunaan asam
lemak. Pada ayam dewasa kekurangan vitamin B6 mengakibatkan produksi telur
menurun. Apabila ayam diberi ransum kekurangan vitamin B6 dibawah 0,5 mg/kg tidak
menyebabkan berkembangnya ovarium, oviduct, jengger dan pial. Pada ayam jantan
menyebabkan tidak berkembangnya testis, jengger, pial. Pada ayam betina terjadi
molting.
Biotin
Fungsi biotin dalam metabolisme Kh, lemak dan protein. Pada ayam kekurangan
biotin gejalanya sama dengan kekurangan asam pentotenat, terdapat luka pada sudut
mulut, selanjutnya keseluruhan paruh. Pada ayam dewasa mengakibatkan terjadi
penurunan daya tetas tetapi sedikit berpengaruh pada pada produksi telurnya. Pada ayam
biotin menrupakan zat pencegah perosis seperti halnya mangan, kolin dan asam folat.
28
Folat
Peranannya dalam sintesa purin dan pirimidin yang merupakan kunci asam nukleat.
4.3. Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Kebutuhan Vitamin
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya kebutuhan akan vitamin adalah:
1. Komposisi ransum. Ransum yang terdiri dari padi-padian dan hasil ikutannya
membutuhkan penambahan asam nikotinat lebih rendah. Demikian juga ransum
yang cukup protein hewani memerlukan penambahan vitamin B12 lebih sedikit.
2. Biosintesis. Pada keadaan normal unggas dapat memenuhi kebutuhan vitamin C
dari biosintesis dalam tubuhnya, tetapi dalam keadaan tercekam terutama cuaca
panas, vitamin C hasil biosintesisnya tidak dapat mencukupi kebutuhannya. Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa dalam keadaan demikian penambahan vitamin
C mempunyai pengaruh yang baik terhadap produksi telur.
3. Sintesis metabolik. Pada ungggas petelur kelebihan triptofan dalam ransum secara
metabolik dapat diubah menjadi niacin,tetapi bila ransum terdiri dari jagung
sebagian besar sintesis menjdi terbatas karena kadar triptofan jagung rendah.
4.4. Suplementasi Vitamin
SemuA vitamin bisa diproduksi secara komersial dalam bentuk murni, sebagian
besar merupakan produk kimia sintetis tetapi beberapa diisolasin dari sumber alami
(seperti viatmin A dari hati, ikan, Vitamin D3 dari minyak hati atau ragi.Vitamin E dari
bungkil kedelai atau minyak jagung dan vitamin K dari tepung ikan). Ada beberapa
vitamin yang diproduksi secara mikrobiologi, seperti tiamin, ribovlavin, folat, pyridoksin,
biotin, asam pentotenat dan vitamin B12. Individu yang sehat bisa mencukupi semua zat
29
makanan termasuk vitamin dari makanan yang seimbang baik dari variasi makanan dan
kualitas bagus. Dalam keadaan tertentu ternak membutuhkan penggunaan suplementasi
vitamin, seperti kondisi bunting, bertelur,stress, menyusui. Premik vitamin merupakan
bentuk suplementasi vitamin yang terdiri dari campuran vitamin dengan konsentrasi yang
tinggi. Primik vitamin digunakan sebesar 0,5 %, selain vitamin terdapat antioksidan
sintestis (Ethoxyquin, BHT) didalam premix yang berguna meningkatkan stabilitas
vitamin selama penyimpanan. Pada beberapa kasus trace mineral dimasukkan kedalam
premik (Vitamin-mineral). Unggas terutama ayam ras sangat banyak membutuhkan
vitamin karena kondisi ayam yang mudah stres dan pemeliharaannya sangat ditekankan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi yang setinggi-tingginya dengan tingkat
efisiensi yang tinggi. Di pasaran behtuk suplementasi vitamin ada yang dicampur dalam
makanan (premik) dan pada umumnya dapat dilarutkan dalam air minum. Disamping itu
populasi pemeliharaan yang padat akan mempengaruhi kebutuhan vitamin. Kebutuhan
vitamin unggas dalam satuan miligram/kg ransum.
Hipervitaminosis adalah keadaan patologis akibat dari kelebihan vitamin didalam
tubuh, dalam keadaan normal hewan sebetulnya tidak akan mendapatkan vitamin yang
berlebihan, hanya mungkin terjadi karena diberi pakan tambahan (suplemen) yang berupa
vitamin terutama akibat pencampuran yang tidak merata sehingga ternak betul-betul
mendapatkan vitamin yang berlebihan. Tidak semua vitamin dapat menyebabkan
hipervitaminosis bila diberikan berlebihan. Hasil percobaan menunjukan ada 3 macam
vitamin yang dapat menyebabkan hipertaminosisi yaitu vitamin A,D dan K3 (menadion)
Vitamin A tidak mudah dieksresikan oleh karena itu bila diberikan berlebihan akan
terjadi hipervitaminosis dengan gejala keracunan. Pada keracunan yang kronis akan
30
terlihat nafsu makan yang hilang, BB turun, kulit menjadi tebal, dermatitis, bulu rontok,
pelapuk mata bengkak, kekuatan tulang mundur dan mudah patah. Vitamin D akibat
kelebihan vitamin D: Ca tulang dideposisikan pada jaringan lunak. Deposisi Ca sering
terjadi pada ginjal, aorta, saluran pernafasan. Vitamin K3. Vitamin K1 (filoquinon dan
menaauinon (K3) tidak toksis, tetapi K3 ternyata toksik pada kulit dan alat pernafasan
dari beberapa spesies ternak. Bila diberi menadion yang berlebihan dalam waktu yang
cukup lama akan mengakibatkan anemia, sakit dada dan nafas pendek pada manusia.
31
V. AIR DAN METABOLISMENYA
5.1. Pentingnya Air Bagi Tubuh
Air terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen merupakan penyusun utama dari
jaringan hewan maupun tumbuhan. Dalam tubuh air didapat 50% dari komposisi tubuh,
dan banyak diantara jaringan tubuh mengandung 70-90% air. Dari hasil pengamatan
Rubner tubuh dapat kehilangan semua lemak, setengah atau lebih protein akan tetapi
kehilangan 1/10 bagian badar air yang normal dalam tubuh akan mengakibatkan
kematian. Pada unggas kehilangan 10% air dari bobot badannya melalui dehidrasi akan
menyebabkan sangat lemah. Bila kehilangan 20% akan menyebabkan kematian, dan bila
jumlah air dalam tubuh sangat berkurang maka akan timbul ketidakseimbangan natrium,
dimana konsentrasi natrium akan meningkat pada bagian tubuh tertentu. Contoh pada
cairan serebrospinal. Air tubuh akan ditarik karena adanya tekanan osmotik kebagian
tersebut dan akan menimbulkan odema pada otak dan asites (terlalu banyak cairan pada
rongga tubuh). Itulah sebabnya mengapa air merupakan faktor yang paling essensial bagi
tubuh.
Air didalam tubuh dapat dibagi 2 menurut tempatnya:
1. Air intraseluler adalah air yang berada didalam sel-sel dengan jumlah 50% dari
berat badan (termasuk sel-sel darah)
2. Air extraseluller adalah air yang berada diluar sel yang dapat dibagi dua :a)cairan
interstitial (15%) dan cairan plasma (5% dari BB). Air dalam saluran pencernaan,
cairan dalam mata, urine termasuk extraseluler.
32
5.2. Fungsi Air
1. Air sebagai penghantar panas yang baik yang sangat diperlukan didalam
penyebaran panas yang dihasilkan dari reaksi kimia dalam proses metabolisme.
2. Untuk mengatur tubuh/stabilisator suhu akibat keadaan lingkungan yang panas
atau dapat menurunkan suhu tubuh melalui penguapan baik melalui kulit maupun
pernafasan. sebagai contoh dengan dihasilkan kelenjar keringat yang dapat
menghilangkan sejumlah besar panas
3. Air berperan dalam proses pencernaan/biokhemis. Contoh. Enzim yang
menghidrolisa sukrosa adalah sukrase + air
C6H22O11 C6H12O6 + C6H12O6
Sukrose enzim sukrose + H2O glukosa fruktose
4. Air sebagai pelumas bagi pertautan tulang dan sebagai cairan disekitar medulla
spinalis dan otak dan juga berfungsi sebagai bantaran sistem syaraf, sebagai
pengantar suara di telinga dan juga termasuk dalam proses melihat.
5. Air bertindak sebagai pelarut untuk beberapa zat makanan sehingga rasa makanan
dapat dirasakan ternak. Sebagai pelarut asam amino, glukosa, beberapa mineral
dan vitamin yang larut dalam air dan sisa metabolisme
6. Air membantu dalam pertukaran gas dalam pernafasan dengan menjaga
kelembaban alveoli paru-paru
7. Air berfungsi sebagai pengangkut berbagai zat berfungsi sebagai media
penganggkut zat makanan yang dibawa kedalam sel dan pemindahaan bahan sisa
keluar sel.
33
8. Air penting untuk kehidupan dan untuk setiap sel serta penyusunan setiap cairan
tubuh.
Pada awalnya berperan sebagai faktor yang dapat memudahkan menelan makanan,
melarutkan nutrien dan berperan dalam proses pencernaan pakan. Pencernaan pakan tidak
lepas dari proses hidrolisis yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan air. Air yang
telah diabsorbasi selain berfungsi sebagai pelarut dan sebagai zat penyusun jaringan. Air
juga mempunyai daya ionisasi yang tinggi pada proses metabolisme dalam tubuh dan
mempunyai daya absorbsi panas yang tinggi yang timbul sewaktu terjadi proses
metabolisme tersebut. Dalam keadaan normal hampir semua air dicurahkan kedalam
saluran pencernaan diserap kembali oleh karena itu bila sampai terjadi pengeluaran air
yang berlebihan misalnya pada waktu diare atau mencret maka akan dapat
mengakibatkan dehidrasi.
5.3. Kebutuhan Air Pada Unggas
Kebutuhan air dipengaruhi Oleh :
1. Suhu Tubuh.Menghilangkan panas tubuh adalah melalui penguapan air hampir
40% air yang hilang dari tubuh unggas adalah melalui pernafasan.
2. Suhu lingkungan. Bila suhu lingkungan meningkat zone netral (58-98OF), ayam
akan terengah-engah (panting). Unggas akan membutuhkan banyak air dicuaca
panas. Salah satu faktor yang utama mempertinggi kebutuhan air di cuaca panas
adalah menurunya konsumsi ransum lebih kurang 25% .
3. Bentuk nitrogen yang dikeluarkan.sebagian besar N yang dikeluarkan tubuh
unggas dalam bentuk asm urat. Urine dikeluarkan dan mengalir kedalam usus
bagian bawah.
34
4. Sumber protein. Kadar protein makanan terlalu tinggi maka kebutuhan air akan
meningkat. Beberapa jenis tepung ikan mempertinggi kebutuhan air karena
kandungan garamnya tinggi.
5. Mineral.Banyak mineral mempengaruhi kebutuhan air. Dalam hal ini
garam(NaCl) mempunyai pengaruh terbesar. Terlalu banyak garam akan
menaikan konsumsi air dan menaikan kandungan air feses. Feses yang kandungan
garamnya tinggi tidak akan kering sehingga menyebabkan litter menjadi basah.
Pada umumnya mineral ataupun vitamin diberikan berlebihan akan menaikan
kandungan air feses dan menimbulkan pengambilan air lebih besar.
6. Unggas yang dipelihara pada kandang battery akan mengkonsumsi air lebih
banyak dibandingkan unggas yang dipelihara pada kandang lantai. Banyak
produsun membatasi waktu konsumsi air 15-30 menit setiap 2 jam.
7. Kadar Serat kasar tinggi akan meningkatkan kebutuhan air
8. adanya molasis
5.4. Sumber Air Untuk Ternak
Sumber air untuk ternak berasal dari :
1. Air Minum
2. Air yang terkandung pada makanan
3. Air metabolik yang didapat sebagai hasil dari oksidasi makanan dan sintesa dari
molekul yang komplek didalam tubuh.
Contoh : C6H12O6 + 6O2 CO2 + 6H2O
Glukosa oksigen karbondioksida air
Proses oksidasi
35
Dalam metabolisme protein dan lemak air metabolik ysng dihasilkan 42
dan 107. Dan dalam kondisi tertentu seperti musim dingin air metabolik dapat
memenuhi kebutuhan ternak yang tidur pada musimdingin dapat mempergunakan
timbunan lemak untu persediaan kebutuhan energi dan air metabolik memberikan
cukup air untuk memenuhi air yang hilang karena proses pernafasan dan
penguapan. Air metabolik dipenuhi dari : Bahan makanan yang mengandung
hidrogen. Glukosa menghasilkan 60% air,sukrosa menghasilkan 57,9% dan pati
menghasilkan 55,5%. Contoh : Bila suatu ransum mengandung 10% protein, 20%
lemak dan 55% kh. Jumlah air metabolik yang dihasilkan untuk setiap 100 kkal
energi metabolik adalah
Tabel 5.1. Jumlah Air Metabolik Yang Dihasilkan Untuk Setiap 100 kkal Energi
Metabolik
Zat-zat makanan Air metabolik hasiloksidasi (g)
Rata-rata kalori(kkal)
Air metabolic per100 kkal energi
metabolisKarbohidrat 60 400 15,0Protein 42 400 10,5Lemak 100 900 11,1
Air metabolic dari 100 g ransum adalah :
10 g protein x 4 = 40 kkal
20 g lemak x 9 = 180 kkal
55 g Kh x =kkal
kkal
440
220
40 kkal menghasilkan 40 X 0,15 kkal = 4,2 g air metabolik
180 kkal menghasilkan 180 x 0,111 kkal = 19,98 g air metabolik
220 kkal menghasilkan 220 X 0,150 kkal = 33 g air metabolik
36
57 g air metabolik
Jadi bila energi ransum 1kkal maka air metabolik yang dihasilkan adalah 57 g
Bila energi dalam ransum 100kkal energi metabolik maka air metabolik yang dihasilkan
adalah :
40 X 10,5 = 420
180 X 11,1 = 1998
220 X 15 = 3300
5718 g air metabolik
5718 = 12,9 dalam 100 kkal energi metabolik atau 13 g air metabolik untuk setiap 100
440
kkal energi metabolis. Bila konsumsi manusia terhadap bahan makanan sekitar 2500
kkal,maka air metabolik yang diperoleh adalah : 2500 X 0,129 = 322,5. 0,129 adalah air
metabolik yang dihasilkan oleh setiap 1 kkal energi.
Sedangkan sumber air dapat berasal dari :
Air metabolik = 322,5
Air pada makanan = 750
Air minum = 1677,5
2750
Sedangkan kebutuhan air rata-rata sebanyak 2,8 lt sehingga 1677,5 g harus dipenuhi dari
air minum. Jadi pentingnya mengetahui air metabolik adalah :
1. Dapat mewakili sebagian dari air yang diminum
2. Sebagai akibat jumlahnya dapat dihitung dari perkiraan kebutuhan air perhari
37
5.5. Keseimbangan Air
Pada ternak yang sehat jumlah air tubuhnya relatif konstan. Peningkatan ataupun
penurunan konsumsi air mengakibatkan peningkatan atupun penurunan air yang keluar
sehingga keseimbangan air tetap terjaga. Tubuh dapat kehilangan air dari pengeluaran
melalui urin, kulit, pernafasan dan feses ataupun pada ternak yang sedang berlaktasi.
Pengeluaran air tubuh sengaja atau tidak sengaja akan berlangsung terus menerus dan
pada suatu saat keseimbangan akan terganggu oleh karena itu tubuh harus mempunyai
kontrol :
1. Kontrol pemasukan air. Bila kekurangan air mulut dan kerongkongan akan kering
sehingga sekresi saliva berkurang. Jadi pusat kontrol haus dan sifat minum berada
pada hipotalamus sebelah medial. Walapun sebagian besar air air masuk kemulut
berasal dari air minum ada juga air yang berasal dari bahan makanan yang
mengandung 75-90% air.
2. Kontrol pengeluaran air dari tubuh. Pengeluaran urin dikontrol oleh hormon
antidiuretika atau ADH (Vasopressin) dari kelenjar pituitari bagian posterior.
ADH akan mempengaruhi nefron yang dapat meningkatkan reabsorbsi air dan
mengurangi pengeluaran urin. Bila air dalam tubuh kurang konsentrasi ADH
dalam darah meningkat. Sekresi ADH dipengaruhi oleh osmokonsentrasi dari
plasma. Bila osmokonsentrasi meningkat maka sekresi ADH meningkat pula,
begitu juga sebaliknya, sedangkan pengeluaran air melalui keringat, pernafasan
dll tidak ada hubungannya dengan kadar air dalam tubuh.
Dalam proses terjadinya dehidrasi biasanya dimulai dengan air extraselluler, bila
kehilangan air tersebut tidak terlampau cepat air dalam sel akan menggantikan air
38
extraselluler. Dalam proses kehilangan air extraseluler (dehidrasi awal) konsentrasi NaCl
meningkat dalam urin. Dengan berpindahnya air intraseelluler ke extraselluler, maka
kalium akan dikeluarkan melalui urin yang dapat mengakibatkan kematian. Dari
pembakan KH akan diperoleh 60% air, dari protein 42% dan lemak 100% air. Bagi
hewan yang berhibernasi air yang terbentuk dari Kh dan lemak diperkirakan cukup untuk
memenuhi proses dalam tubuh. Makin besar zat-zat mineral dan protein dalam ransum
makin besar juga jumlah air yang hilang sehingga makin besar pula air yang dibutuhkan.
Ransum yang berkadar protein tinggi akan menaikan kebutuhan air sebab dalam
metabolismenya lebih sedikit air metabolik yang dibentuk daripada lemak dan KH.
Contoh. Hasil utama/akhir protein adalah urea yang larut dalam air dan bersifat racun
dalam larutan pekat, sehingga banyak air yang dibutuhkan dalam mengencerkan urea.
5.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekskresi dan Kebutuhan Air
Keseimbangan positif bila air yang masuk kedalam tubuh lebih banyak daripada
yang dikeluarkan dalam tubuh, sedangkan keseimbangan negatif bila air yang
dikeluarkan lebih banyak daripada air yang masuk kedalam tubuh. Air yang hilang dari
tubuh dapat melalui :
1. Hilangnya air lewat kulit (pada mamalia umumnya). Akan membantu atau
melepaskan panas untuk mengatur temperatur tubuh. Jumlah air yang hilang
melalui kulit akan meningkat dengan meningkatnya aktivitas fisik dan temperatur
lingkungan.
2. Hilangnya air melalui ginjal sebagai air seni (urine). Ini sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Pakan yang kadar protein dan mineral yang tinggi akan
meningkatkan hilangnya air melalui kencing. Disamping itu meningkatnya
39
mineral natrium dalam tubuh akan banyak air yang akan diabsorbsi sehingga
menimbulkan odema pada otak dan asites (terlalu banyak cairan dalam rongga
tubuh). Hail akhir dari metabolisme protein adalah urea yang merupakan racun
bagi saluran kencing, jadi untuk mengencerkannya diperlukan air sampai
konsentrasi yang tidak berbahaya.
3. Hilangnya air melalui pernafasan hampir 40% pada unggas
4. Saluran pencernaan. Bentuk pakan dan susunan pakan mempunyai pengaruh
nyata. Contoh pakan serat mempunyai sifat pencahar yang menyebabkan banyak
air yang keluar bersama feses. Ekskresi kotoran sapi lebih basah dari kambing.
5.7. Pengaruh dari Pembatasan Air
Akibat adanya pembatasan air :
1. Kehausan secara cepat
2. Bila hilangnya air melalui peluh 2-5% dari bobot tubuh ini akan mengganggu dan
mengurangi nafsu makan (anoreksia)
Perubahan faali dengan hilangnya air adalah :
1. Terjadi penambahan denyut jantung dan temperatur rektal
2. Bertambah cepatnya pernafasan
3. Volume darah berkurang dan peredaran darah menjadi sulit
4. Gemetar dan tanpa rasa pada jari dan kaki
Kandungan air hewan muda lebih banyak mengandung air tubuh dari hewan dewasa
karena pada hewan muda tinggi kadar proteinnya daripada hewan yang dewasa, sehingga
proses metabolisme protein berupa ure lebih banyak sehingga lebih banyak dibutuhkan
air. Kandungan air pada ayam umur 1 minggu adalah 85% dan secara bertahap berkurang
40
dengan meningkatnya umur ayam yaitu 55% pada ayam dewasa umur 42 mg. Walaupun
ada peningkatan protein tubuh turunnya kadar air dimbangi dengan meningkatnya kadar
lemak. Telur mengandung kurang lebih 65% air. Ayam mendapatkan air dari air minum,
air pada makanan dari hasil oksidasi dari Kh, protein dan lemak. Ayam memerlukan air
secara terus menerus serta dalam keadaan bersih. Makanan ayam mengandung jurang
lebih air 10 %. Kebutuhan ayam akan air bervariasi pada keadaan normal dibutuhkan 2-
2,5 g air untuk setiap g makanan pada masa starter dan grower. Selanjutnya kebutuhan itu
antara 1,5 – 2 air/g makanan untuk ayam petelur. Dehidrasi akan menyebabkan
kehilangan berat badan 10-12 %
Air untuk unggas hendaknya bersih tersedia terus menerus dan dingin. Disamping
itu kadar garam cukup dan tidak berlebihan. Batas tertinggi kandungan garam yang tidak
membahayakan untuk unggas adalah air dengan salinitas 400 ppm. Konsentrasi garam
yang membahayakan 2000 ppm. Disamping menyediakan air yang cukup kualitas air
minum yang bersih, bebas bakteri, penyakit yang ditularkan lewat air minum seperti
koksidiosis, salmonella, leptospirosis dll. Itik dapat tahan terhadap E.Coli yang cukup
tinggi dalam air.
5.8. Tata Lintas Air (Water Turnover) dalam Tubuh
Tata lintas air adalah banyaknya air yang dihasilkan dan diabsorbsi kemudian
dikeluarkan dari dalam tubuh. .Air yang dihasilkan oleh tubuh tidak hilang tapi diabsorbsi
kembali pada beberapa bagian tubuh untuk kemudian dimanfaatkan lagi dan air yang
hilang dari tubuh dapat diganti dari air minum,air metabolik dan air dari makanan.
Banyaknya tata lintas air tergantung pada :
41
1. Apa yang dimakan. Kalau makanan kering cairan saliva banyak keluar shingga
cairan diusus meningkat. Ini berguna untuk mempertahankan konsistensinya
selama masuk/perjalannya melalui saluran pencernaan.Kalau cairan tidak cukup
akan terjadi kelainan fungsi seperti konstipasi. Lemak yang cukup banyak
memerlukan cairan empedu untuk mengemulsikan sehingga terjadi sekresi cairan
dari katung empedu dapat meningkat 4 kali dari keadaan biasa.
2. Berapa banyak makan/ Tipe makanan. Kebutuhan akan air adalah 1)mengganti air
yang hilang melalui urine, 2)mengganti air yang hilang melalui keringat. Orang
yang mengkonsumsi lemak perlu banyak air,sebab penggunaan lemak sebagai
sumber energi akan mengahsilkan asam dan keton didalam darah. Tanpa
mengkonsumsi air yang tinggi untuk meningkatkan volume urin yang membawa
senyawa-senyawa beracun hasi dari metabolisme tersebut keluar tubuh akan
terjadi ketosis. Jika protein yang digunakan sebagai sumber energi akan
menyebabkan timbulnya uremia. Mineral yang tinggi juga dapat meningkatkan
air.
3. Aktivitas yang dilakukan. Latihan dapat meningkatkan pengeluaran keringat.
Latihan dapat meningkatkan pengeluaran keringat. Kehilangan air dapat pula
dalam bentuk air susu, keringat, respirasi, latihan, ginjal dan colon dll.
Manusia dewasa memetabolismekan air sehari minimal 5 liter dan max 15 lt
tergantung pada lingkungan, sedangkan pemasukan air yang dibutuhkan setiap hari
adalah 7-8 lt.
42
DAFTAR PUSTAKA
Agriculture Research Council. 1967. The Nutrient Requirements of Farm Livestock. 3.Pigs. A.R.C., London.
Anggorodi, R.. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. Penerbit PT. Gramedia Jakarta.
Hartadi, H., Reksohadiprodjo, S., Tillman, A.D.. 1990. Tabel Komposisi Pakan untukIndonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Lesson, S and JD Summers. 2001. Nutrition of the Chicken. 4th Ed. University Books.Guelph , Ontario , Canada .
Linder, M. C.. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Penerbit Universitas Indonesia,Jakarta.
McDonald, Edwards, R.A., Greenhalgh, J.F.D., Morgan, C.A.. 1995. Animal Nutrition.Printed in Singapure by Longman Singapure Publishers Ltd.
McDonald, P., RA Edwards, Greenhalgh J.F.D, and CA Morgan. 2002. AnimalNutrition. 6th Ed. Prentice Hall. London .
National Research Council. 1979. Nutrient Requirements of Domestic Animal. 2.Nutrient Requirements of Swine 8th . Rev. Ed. N.R.C. ; Washington, D.C.
National Research Council. 1984. Nutrient Requirement of Domestic Animal. 2. NutrientRequirements of Poultry. 8th . Rev. Ed. N.R.C. ; Washington, D.C.
Parakkasi, A.. 1980. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak Monogastrik. Penerbit Angkasa,Bandung.
Parakkasi, A.. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit UniversitasIndonesia, Jakarta.
Tillman, A.D., Hartadi, H., Reksohadiprodjo,S., Prawirokusumo,S., Lebdosukoco, S..1984. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Winarno, F.G.. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.