Metabolisme Mineral Makro

37
Metabolisme Mineral Makro

description

Metabolisme Mineral Makro, berisi ttg penjelasan proses metabolisme dalam tubuh dan penjelasan ttg mineral yang berapa di dalamnya.

Transcript of Metabolisme Mineral Makro

Metabolisme Mineral Makro

Mineral Pandangan Nutrisi : bahan inorganik

yang dibutuhkan untuk proses kehidupan baik dalam bentuk ion atau elemen bebas.

Diperoleh dari makanan (tubuh tidak dpt memproduksi)

Berdasar jumlah yang dibutuhkan tubuh: dibagi 2 mikro elemen dan makro elemen Makro : sodium, potasium, klorida,

magnesium, fosfor dan kalsium Mikro : besi, tembaga, zinc, yod, dan

fluoride

Kalsium (Ca)

Merupakan mineral yang sulit diperoleh dari makanan kita sehari-hari

Berfungsi : Kontraksi otot Secondary messenger Pembentukan tulang dan otot Koagulasi darah Pemecahan glikogen dan aktivator siklus kreb

Untuk melakukan kontraksi otot membutuhkan ATP (dalam myofibril)

Tapi yang menstimulasi terjadinya kontraksi = Ca

Setelah diabsorpsi → darah → diangkut ke jaringan tubuh terutama tulang (Pada pangkal tulang)Apabila dalam diet kelebihan Ca → Ca dalam tulang dibebaskan → tulang jadi lemahCa masuk dan meninggalkan tulang secara kontinu, tulang dan gigi dibentuk sejak janin → bayiVitamin D dan PTH (Paratyrono Hormone)mempunyai peranan penting dalam metabolisme Ca :Mengurangi pengeluaran Ca dari tulang & lewat urine, tinja dan keringat Absorpsi normal perhari :Lewat keringat : 15-20 mgLewat urine : 100-200 mgApabila melebihi pengeluaran normal, maka akan berakibat lemah tulang.

Ca dalam makanan

Calcetonin PTHVit D

Ca yang tidak

diserap

Endogenous Ca

Tinja

30-40% Ca yang Diabsorpsi

Ca dalam Serum(9-11 mg/100ml) Jaringan-jaringan lain

Gigi Tulang Urine Keringat

PTHVit D

Intake

Feces

Absorption

Plasma Ca Bone

Urine Colostrum/milk/fetus

Calsium dan Osteoporosis

Overview of Calcium-Phosphate Regulation

Pertumbuhan Kalsium dan Metabolisme Kalsium

Regulation of Calcium Homeostasis

Faktor yang menghambat absorpsi kalsium- Kekurangan Vit D dalam bentuk aktif

menghambat absorpsi kalsium- Asam fitat, ikatan yang mengandung fosfor,

membentuk kalsium fosfat yang tidak larut sehingga tidak dapat di absorpsi

- Serat menurunkan absorpsi kalsium, diduga karena serat menurunkan waktu transit makanan dalam saluran cerna sehingga mengurangi kesempatan untuk absorpsi.

- Dalam suasana basa bersama fosfor, kalsium membentuk kalsium fosfat yang tidak larut air, sehingga menghambat absorpsi.

Pengendalian Kalsium dalam Darah- Jumlah kalsium di dalam serum dijaga agar

berada pada konsentrasi 9-10mg/dl. Yang mengatur konsentrasi kalsium dalam cairan tubuh ini adalah hormon-hormon paratinoid/PHT dan tirokalsitonin dari kelenjar tiroid serta Vit D. Hormon paratiroid dan Vit D meningkatkan kalsium dalam darah dengan cara berikut :

a. Vit D merangsang absorpsi kalsium oleh saluran cerna

b. Vit D dan hormon paratinoid merangsang pelepasan kalsium dari tulang ke dalam darah.

c. Vit D dan hormon paratinoid menunjang reabsorpsi kalsium dalam ginjal.

Vitamin D, dan PTHMenunjang reabsorpsiKalsium dalam ginjal

Kalsium darah9-10,4 mg/dl

Kalsitonin merangsang pengendapan kalsium dalam

tulang

Vit D dan PTHMerangsang pelepasan

Kalsium dari tulangKedalam darah

Vitamin D merangsang Absorpsi kalsium dalam

Saluran cerna

Calcium Deprivation Calcium Loading

Sodium (Na)

Na = K → Hampir semua dapat di absorpsi → sedikit dikeluarkan → Tinja

Na → Darah → Cairan Ekstraseluller dan tulang sisa metabolisme keluar lewat urine yang diatur untuk hormon aldosterone.

Keringat = tergantung jumlah keringat yang dikeluarkan → banyak yang dikeluarkan

Na dalam makanan (4-6 g)

Na yang diserap

Na dalam serumTulang

Cairan ektraseluller Na+

Cairan Intraseluller K+

Keringat230-575 mg

AldosteroneUrine

( di luar sel)

( di dalam sel)

( secara akti) butuh energi

Potasium (K)

Merupakan mineral esensial dan banyak dikenal sebagai elektrolit

Fungsi tubuh normal = tergantung konsentrasi K di dalam dan luar sel

Berfungsi sebagai Menjaga potensial membran sel Kofaktor ensim

Menjaga potensial membran K – kation utama di dalam sel, N – kation

utama di luar sel K di dalam sel : 30 x lbh tinggi dibanding luar

sel Na di luar sel : 10 X lbh tinggi dibanding dlm

sel Perbedaan konsentrasi = gradien

elektrokimiawi membran potensial membran Potensial membran penting dalam

penyampaian sinyal untuk komunikasi antar sel : sel saraf

Sbg kofaktor : contoh : pyruvat kinase (metabolisme karbohidrat)

Produksi Insulin

Fosfor (P)

Diabsorpsi dari usus dalam bentuk ion phosphat yang larut PO4

- → 70% → ± 30% keluar → tinja70% → Darah → jaringan tubuh (tulang dan gigi), di keluarkan dan masuk secara kontinu untuk menjaga kadar P dalam serum : 35 – 45 mg /100 ml, sisa metabolisme dikeluarkan lewat urin → diatur untuk vitamin D dan meningkatkan pengeluaran vitamin D tersebut.

P dalam makanan

70 % P tak diserap Tinja

P yang diabsorpsi

P dalam serum (34-45 mg/100ml)

Gigi Tulang Jaringan lain Urin

PTHVit D

Nutrisi Fosfor

Pelepasan energi

Magnesium (Mg)• merupakan kation bivalent =

cenderung berfungsi sebagai “chelator”• lebih banyak ditemukan di intraseluler sel daripada di serum darah.

• Mineral penting, selain Ca dan fosfor

• Di intraseluler sel sering ditemukan berikatan dengan ATP = berperan sebagai kofaktor

• ATP yang berikatan dengan Mg = merupakan substrat yang lebih efektif bagi ensim – ensim yang membutuhkan ATP.

• Mg penting bagi manusia krn berperan dlm reaksi penghasilan energi

• Pompa Na/K yg mengatur konsentrasi elektrolit dlm sel = dikontrol oleh ATP keseimbangan elektrolit di dalam sel tergantung pada Mg

• Food processing = menghilangkan Mg dalam makanan

Berfungsi pula menghambat kalsium di sinapsis sel saraf = mencegah ekskresi neurotransmitter terutama adrenalin ,

nor adrenalin