Metabolisme Mineral

28

description

Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormone tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap terhadap rangsangan.

Transcript of Metabolisme Mineral

Page 1: Metabolisme Mineral
Page 2: Metabolisme Mineral

Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.

Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.

Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100 mg/hari.

Page 3: Metabolisme Mineral

Kalsium. Fosfor. Natrium. Kalium. Klorida. Magnesium.

Page 4: Metabolisme Mineral

Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, dan pengaturan fungsi saraf dan otot.

Metabolisme: absorbsi memerlukan protein pengikat – kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon paratiroid dan kalsitonin.

Penyakit: rakitis, osteomalasia dan osteoporosis

Page 5: Metabolisme Mineral

Gejala toksisitas: terjadi absorbsi yang berlebihan akibat hivervitaminosi D atau hiperkalsemia atau hiperparatiroid.

Sumber: produk olahan susu, kacang-kacangan dan sayuran berbentuk daun.

Page 6: Metabolisme Mineral

Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, ATP intermediat metabolik terfosforilasi, asam nukleat.

Metabolisme: Kontrol absorpsinya tidak diketahui (vitamin D?). Kadar serum diatur oleh reabsorpsi ginjal.

Penyakit: Anak-anak; rakitis. Dewasa; osteomalasia

Page 7: Metabolisme Mineral

Gejala toksisitas: rasio serum Ca2+: P, yang rendah menstimulasi hipertiroidism sekunder; dapat menyebabkan hilangnya tulang.

Sumber: Zat tambahan makanan mengandung fosfat

Page 8: Metabolisme Mineral

Fungsi: Kation utama didalam cairan ekstrasel. Mengatur volume plasma, keseimbangan asam-basa, fungsi saraf dan otot, Na+/ K+-ATPase

Metabolisme: Diatur oleh aldosteron Penyakit: tidak diketahui ada pada

diet normal; terjadi sekunder karena cedera atau sakit

Page 9: Metabolisme Mineral

Gejala toksisitas: Hipertensi pada individu yang rentan

Sumber: garam meja; garam yang ditambahkan pada makanan jadi

Page 10: Metabolisme Mineral

Fungsi: Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+-ATPase

Metabolisme: Juga diatur oleh aldosteron

Penyakit: Terjadi sekunder karena sakit, cedera atau terapi diuretik; kelemahan otot, paralisis, kekacauan mental

Page 11: Metabolisme Mineral

Gejala toksisitas: Henti jantung, ulkus usus halus

Sumber: Sayuran, buah, kacang-kacangan

Page 12: Metabolisme Mineral

Fungsi: Keseimbangan cairan dan elektrolit; getah lambung, pergeseran klorida pada transpor HCO3

- didalam eritrosit Penyakit: Bayi yang mendapat

susu formula bebas garam. Terjadi sekunder karena vomitus, terapi diuretik, penyakit ginjal

Sumber: Garam meja

Page 13: Metabolisme Mineral

Fungsi: Unsur pembentuk tulang, gigi, kofaktor enzim (kinase, dll).

Penyakit: Terjadi sekunder karena malabsorpsi atau diare, alkoholisme.

Gejala tosisitas: Penekanan refleks tendo profunda dan depresi respirasi

Sumber: Sayuran hijau berbentuk daun (mengandung klorofil)

Page 14: Metabolisme Mineral

- Kromium - Selenium- Kobalt - Silikon- Tembaga - Seng- Yodium - Flourida- Besi- Mangan- Molibdenum

Page 15: Metabolisme Mineral

Fungsi: Kromium trivalen, konstituen ‘faktor toleransi glukosa” yang berikatan ke dan meningkatkan potensi insulin.

Penyakit: Gangguan toleransi glukosa; sekunder akibat sutrisi parenteral

Sumber: Daging, hati, ragi (brewer’s yeast), padi-padian, whole grain, kacang-kacangan, keju.

Page 16: Metabolisme Mineral

Fungsi: Hanya dibutuhkan sebagai konstituen vitamin B12.

Metabolisme: Seperti vitamin B12

Penyakit: Defesiensi vitamin B12

Sumber: Diet yang berasal dari hewan

Page 17: Metabolisme Mineral

Fungsi: Konstituen enzim oksidase: sitokrom c oksidase, dll.Sitosolik superoksid dismutase. Berperan pada absorpsi besi.

Metabolisme: Diangkut oleh albumin; terikat ke seruloplasmin.

Penyakit: Anemia (hipokromik mikositer); timbul sekunder akibat malnutrisi, sindrom, menke.

Page 18: Metabolisme Mineral

Gejala toksisitas: Jarang; timbul sekunder akibat penyakit Wilson

Sumber: Hati

Page 19: Metabolisme Mineral

Fungsi: Konstituen tiroksin, triyodotironin. Metabolisme: Disimpan didalam tiroid

sebagai tiroglobulin. Penyakit: Anak-anak; kretinism

Dewasa; goiter dan hipotoroidism, miksedema

Gejala toksisitas: tirotoksikosis, goiter. Sumber: Garam beryodium, makanan laut.

Page 20: Metabolisme Mineral

Fungsi: Konstituen enzim heme (hemoglobin, sitokrom, dll)

Metabolisme: diangkut sebagai transferin; disimpan sebagai feritin atau hemosiderin; hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.

Penyakit: Anemia (hipokromik mikrositik)

Gejala toksisitas: Siderosis; hemokromatosis herediter.

Sumber: Daging merah, hati, telur. Alat masak dari besi

Page 21: Metabolisme Mineral

Fungsi: Kofaktor enzim hidrolase, dekarboksilase, dan transferase. Sintesis glikoprotein dan proteoglikan. Superoksida dismutase mitokondria.

Penyakit: Tidak diketahui ada pada manusia

Gejala toksisitas: Keracunan melalui inhalasi menyebabkan gejala psikotik dan Parkinson

Page 22: Metabolisme Mineral

Fungsi: Konstituen enzim oksidase (xantin oksidase)

Penyakit: timbul sekunder akibat nutrisi parenteral.

Page 23: Metabolisme Mineral

Fungsi: Konstituen glutation peroksidase

Metabolisme: Antioksidan sinergistik dengan vitamin E

Penyakit: Defisiensi marginal jika kandungan di dalam tanah, rendah; timbul sekunder akibat nutrisi parenteral kekurangan kalori protein.

Page 24: Metabolisme Mineral

Gejala toksisitas: Berada pada kadar toksik didalam sebagian tanah. Suplementasi mega dosis menimbulkan kerontokan rambut, dermatitis dan iritabilitas

Sumber: Tanaman, tetapi bervariasi sesuai kandungan tanah.

Page 25: Metabolisme Mineral

Fungsi: Berperan didalam kalsifikasi tulang dan metabolisme glikosaminoglikan pada kartilago serta jaringan penyambung.

Penyakit: Gangguan pertumbuhan normal

Gejala toksisitas: Silikosis akibat menghirup debu silikon dalam waktu lama

Sumber: Makanan nabati

Page 26: Metabolisme Mineral

Fungsi: Kofaktor banyak enzim: laktat dehidrogenase, alkalin fosfatase, karbonik anhidrase, dll. Pembentukan zinc fingers pada reseptor nuklear untuk steroid-tiroid, reseptor kalsiterol.

Page 27: Metabolisme Mineral

Penyakit: Hipogonadisme, kegagalan pertumbuhan, gangguan penyembuhan luka, penurunan ketajaman mengecap dan menghidu; terjadi sekunder akibat akrodermatitis enteropatika, nutrisi parenteral

Gejala tosisitas: Iritasi gastrointestinal, muntah.

Page 28: Metabolisme Mineral

Fungsi: Meningkatkan kekerasan tulang dan gigi

Penyakit: Kariers dentis; osteoporosis (?)

Gejala toksisitas: Fluorosis dentis Sumber: Air minum.