MAKALAH KARDIOVASKULER MP5

download MAKALAH KARDIOVASKULER MP5

of 15

Transcript of MAKALAH KARDIOVASKULER MP5

KARDIOVASKULER

Kelompok 7:

Ketua: Nesya Ardela (030.06.177)

Sekretaris : Theresia Karina (030.06.257)

Anggota:

Marrietta Sugiarti .S. (030.06.157)

- Sona Sartina (030.06.247)

MGS Puji Wahid Farhan (030.06.167)

- Vashty Amanda Hosfiar (030.06.267)

Nurmaulidina (030.06.187)

- Wilutami R.T. (030.06.277)

Putri Kartika Vidya (030.06.197)

- Yudistira Pratama (030.06.287)

Rahmat Fredy S (030.06.207)

- Nizaid Aidil bin Nasrudin (030.06.327)

Revy Octarian Palmendha (030.06.217)

- Nurul Aima binti Hussin (030.06.337)

Rizqii Nurdiinii Burhan (030.06.227)

- Nurul Hafisah (030.06. )

Sekar Juwita (030.06.237)

- Syahrinnaquinah S (030.06. )

Jakarta, 15 Desember 2006

KARDIOVASKULERPendahuluanSistem kardiovaskuler bekerja sebagai alat transport untuk menyediakan oksigen dan nutrien sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta mengangkut hasil metabolisme ke tempat pembuangannya. Sistem ini juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan pengangkutan hormon.

Pusat dari sistem kardiovaskuler adalah jantung. Dari jantung, pembuluh aorta mempercabangkan pembuluhpembuluh nadi yang tersebar di seluruh tubuh. Beberapa diantaranya ialah pembuluhpembuluh nadi yang mengalirkan darah ke bagian tangan dan kaki.

Diskusi I

Seorang pemuda 25 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan adanya bercak-bercak kebiruan di ujung-ujung jari tangan kirinya. Hasil plain foto leher tampak kelainan anatomis pada vertebra cervicalis, yaitu adanya cervical rib pada pasien ini.

Cervical rib dapat mengakibatkan terjadinya compressi arteri subclavia, sehingga aliran darah ke distal terhambat, serta terjadi pusaran arus aliran darah di tempat ini yang mengakibatkan terjadinya aggregasi trombosit dan terbentuknya emboli untuk mengikuti aliran darah ke distal dan menyumbat aliran darah ke jari-jari tangan.

Soal dan Jawaban:

1. Jelaskan dan tunjukan dengan gambar (skema) percabangan pembuluh nadi dari arteri subclavia sampai ke jari-jari tangan! Percabangan pembuluh nadi dari Arteri Subclavia sampai jarijari tangan

A. subclavia

A. axillaris

A. brachialis

A. profunda A. collateral ulnaris A.radialis A.ulnaris A. collateral ulnaris brachii superior

inferiorArcus palmaris superficialis

A.metacarpalis dorsalis

A.digitalis dorsalis

Aa.metacarpal dorsales II-IV

Aa.digitales dorsales

Aa. digitales palmares propiae

2. Darimanakah munculnya arteri subclavia? Jelaskan dan tunjukan dengan gambar (skema) mulai dari keluarnya aorta! Arteri subclavia berasal dari percabangan arcus aorta, dengan skema sebagai berikut :

3. Untuk melakukan infus diperlukan pembuluh balik perifer. Jelaskan dan tunjukan dengan gambar (skema) pembuluh darah balik mana saja yang biasa merupakan tempat untuk infus! Pembuluh darah balik yang dapat digunakan untuk vena fungsi

V. mediana cubiti V. basillica

V. cephalica

V. mediana anterbrachii

V. femoralis V. saphena magna

V. jugularis interna V. metacarpae dorsales4. Jelaskan dan tunjukan dengan gambar (skema) percabangan pembuluh nadi dari arteri iliaca communis sampai jari-jari kaki! Percabangan pembuluh nadi dari Arteri iliaca communis sampai jari jari kaki

A. iliaca communis

A. iliaca Interna

A. iliaca externaR. descendens a. circumflexae femoris lateralis A. femoralis

A. profunda femoris

A. genu descendens

A. Tibialis

A. tibialis posterior A. tibialis anterior

A. peronea (fibularis)

A.dorsalis pedis

A. plantaris pedis

5. Dari arteri-arteri yang ada di tubuh, arteri-arteri manakah yang dapat dipalpasi? Dimanakah lokasi unutk palpasi arteri-arteri tersebut secara anatomi? Jelaskan dengan gambar (skema)! Arteri arteri yang dapat dipalpasi dan lokasinya secara anatomi: A. temporalis superficialis

A. carotis communis

A. brachialis

A. femoralis

A. facialis

A. subclavia

A. radialis

A. popliteat

A. dorsalis pedis (bayi)

Diskusi IIPenolong yang DitolongLanti seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran USAKTI Tk.II, bermaksud menyumbangkan tenaganya sebagai regu penolong, ketika mendengar adanya musibah hilangnya beberapa anggota MAPALA di puncak gunung Sukarno. Bersama-sama rekan seniornya, Lanti merasa sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, jantung berdebar cepat, kaki dan tangan terasa dingin, bibir dan ujung jarinya tampak kebiruan dan napasnya terengah-engah, sampai ketika akan turun dari helikopter, Lanti terjatuh. Karena jatuh dari tempat yang cukup tinggi, Lanti mengalami patah kaki tulang terbuka disertai perdarahan yang cukup banyak.

Lanti segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi.

Berbagai pemeriksaan sebelum operasi menunjukan:

tekanan darah 90/60 mmHg

Frek. pernapasan 24/menit

nadi 110/menit, teratur

Hb 8 g/dL

Hasil pemeriksaan EKG terlampir

Karena cukup banyak kehilangan darah, dokter meminta agar disediakan darah untuk persiapan operasi. Takut akan penularan penyakit AIDS, Lanti meminta lesediaan rekan seniornya untuk menjadi donor.Soal dan Jawaban:1. Jantung sebagai salah satu komponen dalam sistem kardiovaskuler berfungsi sebagai pompa yang mendorong darah ke jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme dalam mempertahankan homeostasis. Agar dapat bekerja secara efektif, dibutuhkan koordinasi yang baik antara kontraksi atrium dan ventrikel. Pengaturan kerja jantung didasari oleh peristiwa listrik dan mekanik yang terjadi selama satu siklus jantung. Perubahan kebutuhan jaringan oleh berbagai factor, antara lain suhu lingkungan dan kadar oksigen udara sekitar.

Dilereng puncak sukarno, frekuensi denyut jantung Lanti adalah 110/menit.

a. Gambarkan secara rinci satu siklus jantung dan beri keterangan secukupnya.

Selama atrium dan ventrikel mengalami diastol, aliran darah masuk secara kontinu dari system vena ke dalam atrium. Tekanan atrium sedikit lebih tinggi dari pada tekanan ventrikel (titik 1). Karena perbedaan tekanan ini katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium kedalam ventrikel, akibatnya volume ventrikel perlahan - lahan meningkat (titik 2). Di akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls menyebar ke seluruh atrium yang terekam di EKG sebagai gelombang P (titik 3). Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah kedalam ventrikel, sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium (titik 4). Proses pengabungan eksitasi kontraksi terjadi selama jeda singkat antara gelombang P dan peningkatan tekanan atrium. Peningkatan tekanan ventrikel yang menyertai (titik 5) dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium (titik 6). Selama kontraksi atrium tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi dari pada tekanan ventrikel , sehingga katup AV tetap terbuka.

Diastol ventrikel berakhir pada saat kontraksi ventrikel, pada saat ini kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol (titik 7) dikenal sebagai volume diastolik akhir (End Diastolic Volume, EDV), yang besarnya sekitar 135ml. dari sini tidak ada lagi penambahan darah ke ventrikel berakhirnya fase diastolik. Setelah eksistensi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan system penghantar khusus untuk meransang ventrikel. Pada saat pengaktifan ventrikel terjadi kontraksi atrium selesai. Kompleks QRS yang mewakili eksitasi ventrikel ini (titik 8), menginduksi kontraksi ventrikel. Kurva tekanan ventrikel meningkat secara cepat segera setelah kompleks QRS muncul, mengisyaratkan permulaan sistol ventrikel (titik 9). Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan karena adanya tekanan ini katup AV tertutup. Setelah AV menutup tekanan ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta. Oleh karena itu terdapat periode waktu singkat antara penutuan katup AV dan pembukaan katup aorta pada saat ventrikel menjadi suatu bilik tertutup (titik 10).

Karena semua katup tertutup maka tidak ada peredaran darah di ventrikel pada saat ini. Intervrensi ini disebut dengan periode kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumetric). Dengan adanya keadaan ini volume bilik ventrikel tetap dan panjang serat otot juga tetap. Selama periode kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap (titik 11). Pada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta (titik 12), katup aorta di paksa membuka dan darah mulai menyemprot (jantung D). kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat dari pada darah mengalir ke pembuluh pembuluh yang lebih kecil di ujung yang lain (titik 13). Volume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar (titik 14). Pada sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumentrik dan fase ejeksi (penyemprotan) ventrikel. Ventrikel tidak mengosongkan dirinya secara sempurna. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut sebagai Volume Sistolik Akhir (end-systolic volume), yang besarnya sekitar 65ml (titik 15). Ini adalah jumlah darah minimal di ventrikel.

Jumlah darah yang di pompa ke luar dari tiap ventrikel pada setiap kontraksi disebut sebagai volume isi kuncup (Stroke Volume = SV).

SV = Volume diastolik akhir Volume sistol akhir. Gelombang T menandakan repolarisasi yang terjadi di akhir sistol ventrikel (titik 16). Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup (titik 17). Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau takik pada kurva tekanan aorta (titik 18) yang di kenal sebagai takik dioretik ( dicrotic notch). Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta tertutup. Tapi katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan atrium. Dengan demikian semua katup tertutup dalam waktu singkat yang dikenal debagai relaksasi ventrikel isovolumetrik (titik 19). Panjang serat otot dan volume bilik (titik 20) tidak berubah.

Tidak ada darah yang masuk atau keluar seiring dengan relakssi ventrikel dan tekanan terus menurun. Sewaktu tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium, katup AV membuka (titik 21) dan pengisian ventrikel terjadi lagi. Diastole ventrikel mencakup periode relaksasi ventrikel isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel. Pada waktu terjadi diastol pada atrium di ventrikel terjadi sistol. Darah yang terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri, karena darah yang masuk ini terkumpul di atrium terus meningkat (titik 22). Sewaktu katup AV terbuka pada akhir sistol ventrikel, darah yang terkumpul di atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengan demikian, pengisian berlangsung cepat (titik 23) karena peningkatan tekanan atrium akibat penimbunan darah di atrium. Kemudian pengisian ventrikel melambat (titik 24) karena darah yang tertimbun tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama periode ini darah terus mengalir dari vena vena pulmonalis ke dalam atrium kiri. Selama diastole ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali mengeluarkan potensial aksi (titik 25) dan siklus jantung dimulai kembali.

b. Pada pemeriksaan didapat tekanan darah Lanti turun, mungkin disebabkan karena frakturnya terbuka. Didapat denyut jantungnya 110kali/menit. Jelaskan mekanisme apa yang menimbulkan peningkatan denyut jantung tersebut.

Lanti terluka Mekanismenya : konsekuensi syok

Tekanan darah menurun darah dijaringan menurun

Darah terpompa cepat Kompensasinya: frekuensi jantung meningkat2. Untuk mempertahankan homeostasis, aliran darah ke jaringan harus disesuaikan dengan kebutuhan metabolisme jaringan. Pengaturan aliran darah secara umum dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik keadaan pembuluh darah maupun sifat darah yang mengalir didalam pembuluh. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hemodinamika adalah penurunan kadar oksigen pada daerah ketinggian (high altitute).

a. Apa gejala gejala Acute Mountain Sickness.

Gejalanya :

Sakit kepala

Muntah muntah

Mual

Susah tidur

Lelah

Nafsu makan hilang

Nafas terengah engah

Denyut jantung meningkat

Disfungsi syaraf yang terdiri : Gangguan penilaian

Pusing berat

Inkoordinasi

Ujung jari tangan dan kaki kebiru biruan dan dingin

b. Sebelum Lanti jatuh, ia merasa sakit kepala, pandangan berkunangkunang, jantung berdetak cepat, bibir serta ujung jari tampak kebiruan dan kakitangan terasa dingin, jelaskan terjadinya berbagai gejala tersebut sehubungan dengan konsep pengaturan aliran darah sistemik dan lokal akibat penurunan kadar oksigen udara di daerah ketinggian!Dengan berada didaerah ketinggian Lanti akan melawan tekanan atmosfir dan mengalami vasokonstriksi (pembuluh darah menyempit) sehingga kadar O2 menurun lalu afinitas Hb-O2 ke CO2 meningkat sehingga darah berkurang dan akibatnya jaringan tubuh kurang darah, sakit kepala, kunang kunang dll.

kompensasinya :

Frekuensi denyut jantung meningkat

Distribusi darah meningkat dijaringan

Aliran darah ke bibir dan ujung jari berkurang akibatnya bibir dan ujung jari kebiru - biruan

c. Bagaimana hormon erythropoietin Lanti, naik atau turun dan mengapa?Hormon erythropoietin (EPO) adalah hormone yang diperlukan tubuh untuk menstimulasi sel darah merah di sumsum tulang.

Hormon erythropoietin nya meningkat, karena penyaluran O2 menurun sehingga meransang ginjal mengeluarkan hormon EPO yang masuk ke sumsum tulang yang merangsang eritropoiesis sehingga produksi sel darah merah meningkat. 3. Apabila pendarahan Lanti cukup banyak ia dapat jatuh ke dalam keadaan syok. Sebutkan beberapa jenis syok yang saudara kenal dan syok yang menimpa Lanti termasuk yang mana?Syok terbagi menjadi 2 yaitu :

LVR

Yaitu: 1. Hipovolemik terbagi atas : Hemorogenik, Trauma, Pembedahan, dan Luka bakar

2. Obstruktif

3. Neurogenik

4. Vasogenik

Kardiogenik

( Lanti menderita syok Hipovolemik golongan hemorogenik karena volume darahnya turun (pendarahan).PAGE 0