sistem kardiovaskuler

26
I. Judul : System Kardiovaskuler II. Tujuan : Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah dan denyut nadi serta factor factor yang mempengaruhinya III. Dasar Teori : Sistem Kardiovaskuler Di dalam sistem kardiovaskuler, jantung merupakan organ pemompa darah. Adapun pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya darah. Dan darah sendiri merupakan cairan pembawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.Tak hanya itu, darah juga membawa sisa-sisa metabolisme untuk dibuang ke luar tubuh. Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh. Hal ini tentu saja untuk keberlangsungan hidup manusia itu sendiri (Putri Indah Dwipayanti,2011). Siklus Kardiovaskuler Siklus kardiovaskuler adalah suatu urutan peristiwa perputaran darah dari dan ke dalam jantung dalam sekali putaran lengkap. Fase awal pemompaan darah kita kenal sebagai sistol. Pada fase ini, otot jantung melakukan kontraksi Adapun fase jantung mengisi darah (darah masuk jantung) disebut sebagai diastol. Pada fase ini, otot jantung melakukan relaksasi. Urutan siklus kardiovaskuler adalah sistol atrium (darah masuk ke dalam ventrikel kiri dan kanan), lalu sistol ventrikel

description

anfisman

Transcript of sistem kardiovaskuler

Page 1: sistem kardiovaskuler

I. Judul : System Kardiovaskuler

II. Tujuan : Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah dan denyut

nadi serta factor factor yang mempengaruhinya

III. Dasar Teori :

Sistem Kardiovaskuler

Di dalam sistem kardiovaskuler, jantung merupakan organ pemompa

darah. Adapun pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya darah. Dan

darah sendiri merupakan cairan pembawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan

tubuh.Tak hanya itu, darah juga membawa sisa-sisa metabolisme untuk dibuang

ke luar tubuh. Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah mengalirkan

darah ke seluruh bagian tubuh. Hal ini tentu saja untuk keberlangsungan hidup

manusia itu sendiri (Putri Indah Dwipayanti,2011).

Siklus Kardiovaskuler

Siklus kardiovaskuler adalah suatu urutan peristiwa perputaran darah dari

dan ke dalam jantung dalam sekali putaran lengkap. Fase awal pemompaan

darah kita kenal sebagai sistol. Pada fase ini, otot jantung melakukan kontraksi

Adapun fase jantung mengisi darah (darah masuk jantung) disebut

sebagai diastol. Pada fase ini, otot jantung melakukan relaksasi. Urutan siklus

kardiovaskuler adalah sistol atrium (darah masuk ke dalam ventrikel kiri dan

kanan), lalu sistol ventrikel (darah mengisi aorta dan paru), lalu diastole

ventrikel dan diastole atrium (Arwan Dan Sunarno.2007).

Tekanan Darah

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada

pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota

tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan

biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)

menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan

disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung

beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling

baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam

keadaan duduk atau berbaring (Anggara.Febby Haendra Dwi.2013).

Page 2: sistem kardiovaskuler

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi

dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah

daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana

akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika

beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu

pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari (Watson, Roger. 2002).

Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara

berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita

darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah

yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat (Fried, George H. dan George J.

Hademenos. 2006).

Tekanan sistolik

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot

jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial

maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung.

Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.Pada format penulisan angka

tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai

contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada

nilai 120 mmHg Fried, (Evelyn C, Pearce. 2009).

Tekanan diastolik

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang

berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik

adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut

jantung.

Sistem ini terdiri atas organ jantung dan pembuluh-pembuluh darah.

Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk

menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, sel darah dll

dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga

keseimbangan homeostasis (Evelyn C, Pearce. 2009).

Jantung

Jantung merupakan organ muskular yang bertumpu pada diafragma

thorax dan berada diantara kedua pulmo. Dibungkus oleh sebuah selaput yang

Page 3: sistem kardiovaskuler

disebut perikardium dan menempati mediastinum medium. Letak jantung

sedemikian rupa sehingga puncaknya (apex kordis) mengarah kepada kaudo

ventrikal sinistra. 2/3 bagian jantung berada disebelah kiri linea mediana

jantung , memiliki empat ruang yang berada dibagian tengah rongga thorax

(Fried, George H. dan George J. Hademenos. 2006).

Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya.

Berbentuk seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar mengarah pada bahu

kanan, ujung bawah mengeerucut mengarah ke panggul kiri. Pada orang dewasa

ukuran jantung adalah 12 cm, lebar 8-9 cm dan tebal 6 cm. Pada pria berat

jantung adalah 280-340 gr dan pada wanita 230-280 gr. Dalam keadaan

patologis ukurann jantung biasanya melebihi ukuran normal (Watson,

Roger. 2002).

Jantung memiliki 3 lapisan yaitu:

Perikardium : lapisan dinding terluar jantung.

Miokardium : lapisan tengah dinding jantung.

Endokardium : lpisan terdalam jantung .

Jantung merupakan organ yang terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium

dextra, ventrikel dextra, atrium sinistra dan ventrikel sinistra. Dan diantarai oleh

masing masing katub,yaitu antara atrium dextra dan ventrikal dextra terdapat

katub trikuspidalis sedangkan pada atrium sinistra dan ventrikal sinisttra terdapat

katub bikuspidalis atau katub mitral.Jantung dapat bergerak yaitu kontriksi dan

dilatasi, disebabkan oleh rangsangan saraf otonom. Siklus jantung adalah

kejadian yang terjadi pada jantung selama peredaran darah. Kontriksi antara

kedua atrium terjadi secara serentak yang disebut sistol atriol dan

pengendorannya disebut diastol atriol (Watson, Roger. 2002).

Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya atau dialirkannya darah

dari dan ke jantung dan ke seluruh tubuh. Bentuk pembuluh darah adalah

tabung. Pembuluh darah terdiri atas vena dan arteri.

Arteri

Arteri merupakan pembuluh yang bertugas membawa darah menjauhi

jantung. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang membawa

Page 4: sistem kardiovaskuler

darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri terbesar yang

ada dalam tubuh adalah aorta,  yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung.

Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta

ascendens. Kemudian, aorta ascendens mengalami percabangan yaitu arcus aorta

sebelum melanjutkan diri sebagai aorta descendens. Arcus aorta memiliki tiga

percabangan yaitu:

1. A.brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadi a.carotis

communis dextra,  a.subclavia dextra dan a.thyroidea ima (yang mendarahi

kelenjar thyroid bagian inferior).

2. A.carotis communis sinistra.

3. A. subclavia sinistra.

Vena

Vena merupakan pembuluh yang mengalirkan darah dari sistemik

kembali ke jantung (atrium dextra), kecuali v.pulmonalis yang berasal dari paru

menuju atrium sinistra. Semua vena-vena sistemik akan bermuara pada vena

cava superior dan vena cava inferior. Vena yang ada di kepala seperti v.emisaria

dan v.fasialis sebagian akan bermuara pada v.jugularis interna, sebagian lagi

pada v.jugularis eksterna. Nantinya v.jugularis eksterna akan bermuara pada

v.subclavia, di mana v.subclavia akan beranastomosis dengan v.jugularis interna

membentuk v.brachiocephalica. Terdapat dua v.brachiocephalica, masing-

masing dextra dan sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai v.cava

superior.Vena yang ada di kepala seperti v.emisaria dan v.fasialis sebagian akan

bermuara pada v.jugularis interna, sebagian lagi pada v.jugularis eksterna.

Nantinya v.jugularis eksterna akan bermuara pada v.subclavia, di mana

v.subclavia akan beranastomosis dengan v.jugularis interna membentuk

v.brachiocephalica. Terdapat dua v.brachiocephalica, masing-masing dextra dan

sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai v.cava superior.Arcus vena dorsalis

yang berada di daerah dorsum pedis akan naik melalui v.saphena magna di

bagian anterior medial tungkai bawah. V.saphena magna tersebut akan bermuara

di v.femoralis. Sedangkan v.saphena parva yang berasal dari bagian posterior

tungkai bawah akan bermuara pada v.poplitea dan berakhir di v.femoralis.

Page 5: sistem kardiovaskuler

V.tibialis anterior dan v.tibialis posterior juga bermuara pada v.poplitea (Fried,

George H. dan George J. Hademenos. 2006).

Dari v.femoralis, akan berlanjut ke v.iliaca externa lalu menuju v.iliaca

communis dan selanjutnya v.cava inferior.Selain itu terdapat juga v.glutea

superior, v.glutea inferior dan v.pudenda interna di daerah gluteus, yang

bermuara ke v.iliaca interna.

Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik

melalui v.saphena magna di bagian anterior medial tungkai bawah. V.saphena

magna tersebut akan bermuara di v.femoralis. Sedangkan v.saphena parva yang

berasal dari bagian posterior tungkai bawah akan bermuara pada v.poplitea dan

berakhir di v.femoralis. V.tibialis anterior dan v.tibialis posterior juga bermuara

pada v.poplitea.Dari v.femoralis, akan berlanjut ke v.iliaca externa lalu menuju

v.iliaca communis dan selanjutnya v.cava inferior.Selain itu terdapat juga

v.glutea superior, v.glutea inferior dan v.pudenda interna di daerah gluteus, yang

bermuara ke v.iliaca interna (Watson, Roger. 2002).

Darah

Darah merupakan salah satu komponen utama dalam sistem

kardiovaskuler. Tak hanya itu, peranannya dalam tubuh pun sangatlah vital.

Berikut adalah beberapa fungsi darah bagi tubuh :

Darah melalui plasma darah akan mengedarkan sari makanan ke seluruh

bagian tubuh.

Darah akan mengeluarkan sisa-sisa oksidasi dari sel tubuh untuk kemudian

dikeluarkan dari tubuh oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan

melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.

Plasma darah akan menyebarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar

buntu (endokrin) ke seluruh bagian tubuh.

Sel darah merah akan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Sel darah putih akan membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.

Keping-keping darah akan menutup setiap luka yang dialami tubuh.

Darah akan menjaga kestabilan suhu tubuh (Fried, George H. dan George J.

Hademenos. 2006).

IV. Metode Praktikum

Page 6: sistem kardiovaskuler

4.1 Waktu dan Tempat

Waktu : 16 April 2015

Tempat : Laboratorium FKIP Prodi Biologi Universitas Jember

4.2 Alat dan Bahan

Tensimeter (Spygnomanometer),terdiri dari :

Manometer Air raksa

Manset udara

Selang karet

Pompa udara dari karet dan sekrup pembuka penutup

Stetoskop

Stopwatch

Meja periksa dan bangku

4.3 Cara Kerja

4.3.1 Mengukur Tekanan Darah

Memasang dengan rapat manset/sabuk tensimeter pada lengan kiri atas probandus

Menempatkan stetoskop pada telinga

Memastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on),cara memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada Area sensor kepala stetoskop.jika terdengan bunyi maka

stetoskop dalam kondisi on

Mencari denyut nadi/Arteri brakhialis dibagian siku dalam lengan kiri probandus. membiarkan dengan rileks.

Meletakkan kepala stetoskop pada denyut nadi/Arteri (menggunakan tangan kiri)

Memastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup (memutar skrup searah jarum jam sampai rapat)

Memompa kantung tekanan sampai maksimal 160 mmHg pada penunjuk jarum manometer

Membuka perlahan lahan katup kantung tekanan.jarum pada manometer akan turun perlahan seiring dibukanyakatup kantung tekanan tersebut

Page 7: sistem kardiovaskuler

Menghitung Denyut Nadi

Mendengarkan dan menandai bunyi yang terdengar pertama dan terakhir kali muncul saat jarum pada manometer turun

Membuka katup kantong tekanan sampai jarum pada manometer menunjukkan angka 0

Bunyi yang pertama menunjukkan batas systole /rentang waktu ketika jantung berkontraksi. Bunyi yang terakhir menunjukkan batas bawah diatole/rentang waktu

ketika jantung bereaksasi. Maka tekanan darah tersebut adalah 120/90

Membuka manset tensimeter pada pasien,dan mengempiskan,lalu menggulung dan memasukkan kembali pada kotak penyimpanan

Melepaskan stetoskop dan memastikan kepala stetoskop dalam kondisi tertutup

Mengulangi pengukuran sampai tiga kali untuk satu orang probandus

Melakukan perhitungan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan aktifitas fisik (berlari selama 5 menit)

Menempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher

Saat merasakan denyut nadi,melihat stopwatch untuk menghitung jumlah denyut nadi selama 60 detik

Melakukan perhitungan denyut jantung sebelum dan sesudah melakukan aktifitas fisik(berlari selama 5 menit)

Menghitung denyut jantung dan mengulangi sampai 3 kali untuk satu orang probandus

Page 8: sistem kardiovaskuler

V. Hasil Pengamatan

Kel Nama Jk Usia Sebelum Berlari Setelah Berlari Jenis

TensimeterDenyut

Nadi

S/D Denyutt

Nadi

S/D

1 Dewi P 21 76/Menit 120/90 80/Menit 140/90 Tensi

Manual

2 Latif P 21 60/Menit 100/90 91/Menit 120/90 Tensi Clock

3 Winda P 21 62/Menit 120/80 74/Menit 130/78 Tensi

Manual

4 Ratna P 21 90/Menit 115/90 66/Menit 150/90 Tensi

Manual

5 Lyna P 21 82/Menit 120/90 98/Menit 130/80 Tensi Clock

6 Kun P 22 62/Menit 118/86 83/Menit 133/89 Tensi

Otomatis

7 Riris P 20 81/Menit 110/75 111/Menit 151/83 Tensi

Otomatis

8 Lukma P 20 74/Menit 94/60 102/Menit 122/72 Tensi

Otomatis

VI. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yakni mengenai system kardiovaskuler dimana

tujuan dati praktikum kali ini untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah

dan denyut nadi serta factor factor yang mempengeruhinya.

Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung

seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara

palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau

merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan

auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara

alami yang diproduksi dalam tubuh

Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir

melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi

Page 9: sistem kardiovaskuler

sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung.

Denyut nadi dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan atau dengan cara

palpasi, disamping itu dapat pula ditentukan dengan menggunakan peralatan

elektronik yang sederhana maupun yang modern.

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot

jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial

maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung.

Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.

Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang

berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik

adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut

jantung.

Pemeriksaan denyut nadi dan pengukuran tekanan darah merupakan

faktor yang dapat dipakai sebagai indicator untuk meilai system kardiovaskuler.

Dalam praktikum kali ini alat alat yang digunakan pada praktikum yakni

tensimeter,bagian bagian dari stetoskop yang berfungsi untuk mendengarkan

sistol dan diastole dan juga Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan

untuk mengukur tekanan darah arteri.adapun bagian bagian dari

sphygmomanometer diantaranya:

Menset, berfungsi untuk menampung udara yang dipompa dari bulb dan

untuk mendeteksi tekanan darah pasien yang pada penggunaannya

dipasang pada lengan pasien.

Bulb atau pemompa, berfungsi untuk mempompa udara kedalam menset.

Pada bulb terdapat :

- Valve Inlet atau klep masuk yang berfungsi untuk menghisap udara

dari luar.

- Valve Output atau klep keluar yang berfungsi mengeluarkan udara

dari dalam bulb ( di dalamnya terdapatfilter ).

- Valve pembuangan yang berfungsi untuk ruang udara dari menset

pada saat pengukuran.

Page 10: sistem kardiovaskuler

Tabung kaca pengukur, berfungsi untuk mengukur air raksa yang

dipompa oleh udara di dalam menset. Diatas tabung kaca pengukur

terdapat lubang pembuangan udara.  

Valve on/off, berfungsi untuk membuka atau menutup jalannya air raksa.

Tabung air raksa, berfungsi untuk menampung air raksa. Diatas tabung

air raksa terdapat filternya.

Selain itu tensimeter terdapat beberapa macam diataranya

Tensimeter air raksa

Merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang

dipakai di luar negeri, karena tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang

berbahaya jika sampai alat pecah dan air raksa terkena kulit atau saluran

pernafasan. Tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop untuk mendengar

munculnya bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.

Tensimeter aneroid

Tensimeter ini lebih aman karena tidak lagi menggunakan air raksa tetapi

menggunakan putaran berangka sebagai penggantinya. Sama dengan tensimeter

air raksa, tensimeter aneroid masih menggunakan stetoskop.

Tensimeter digital

Merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung

menunjukan hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan tensimeter air

raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda

tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor

sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki

gangguan pendengaran.

Dalam praktikum kali ini melakukan pengukuran tekanan darah dan

menghitung denyut nadi. Dalam mengukur tekanan darah pertama yang harus

dilakukan adalah memasang manset dengan rapat pada lengan kiri atas

probandus lalu menempatkan stetoskop pada telinga dan memastikan kepala

stetoskop dalam posisi terbuka dan cara memastikannya dengan mengetuk

secara perlahan pada Area sensor kepala stetoskop.apabila terdengar bunyi maka

stetoskop dalam kondisi on.lalu mencari denyut nadi/Arteri brakhialis dibagian

siku dalam lengan kiri probandus.lalu membiarkan lengan rileks dan nyaman.

Page 11: sistem kardiovaskuler

Lalu meletakkan kepala stetoskop pada denyut nadi memastikan katup kantung

tekanan dalam keadaan tertutup.memopa kantung tekanan sampai maksimal 160

mmHg pada petunjuk jarum manometer. Membukaperlahan katup kantung

tekanan.jarum pada manometer akan turun perlahan seiring dibukanya katup

kantung tekenan perlahan seiring dibukanya katup kantung tekanan tersebut.

Mendengarkan pertama dan terakhir kali muncul saat jarum pada manometer

menurun. Bunyi pertama menunjukkan batas sistol ketika jantung

berkontraksi.bunyi terakhir menunjukkan diatole ketika jantung

berelaksasi.membuka kantung tekanan sampai jarum pada manometer

menunjukkan angka 0. Membuka manset pada pasien dan mengempiskan lalu

gulung dan memasukkan kembali pada kotak penyimpanan.meepaskan stetoskop

dan memastikan kepala stetoskop dalam kondisi tertutup. Melakukan

perhitungan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik.

Sedangkan untuk menghitung denyut nadi pertama yang harus dilakukan

adalah Menempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau

tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi,melihat stopwatch untuk

menghitung jumlah denyut nadi selama 60 detik.

Dari hasil pengamatan didapatkan untuk probandus dewi berjenis

kelamin perempuan dengan usia 21 tahun sebelum berlari dengan denyut nadi

76/menit dan s/d 120/90 dan setelah berlari dengan denyut nadi 80/menit dan s/d

140/90 dengan tensi manual. Latifa berjenis kelamin perempuan dengan usia 21

tahun sebelum berlari dengan denyut nadi 60/menit dan s/d 100/90 dan setelah

berlari dengan denyut nadi 91/menit dan s/d 120/90 dengan tensi clock. Winda

berjenis kelamin perempuan dengan usia 21 tahun sebelum berlari dengan

denyut nadi 62/menit dan s/d 120/80 dan setelah berlari dengan denyut nadi

74/menit dan s/d 130/78 dengan tensi manual. Ratna berjenis kelamin

perempuan dengan usia 21 tahun sebelum berlari dengan denyut nadi 90/menit

dan s/d 115/90 dan setelah berlari dengan denyut nadi 66/menit dan s/d 150/90

dengan tensi manual. Lyna berjenis kelamin perempuan dengan usia 21 tahun

sebelum berlari dengan denyut nadi 82/menit dan s/d 120/90 dan setelah berlari

dengan denyut nadi 98/menit dan s/d 130/80 dengan tensi clock. Kun berjenis

kelamin perempuan dengan usia 22 tahun sebelum berlari dengan denyut nadi

Page 12: sistem kardiovaskuler

62/menit dan s/d 118/86 dan setelah berlari dengan denyut nadi 83/menit dan s/d

133/89 dengan tensi digital. Riris berjenis kelamin perempuan dengan usia 20

tahun sebelum berlari dengan denyut nadi 81/menit dan s/d 110/75 dan setelah

berlari dengan denyut nadi 111/menit dan s/d 151/83 dengan tensi digital.

Lukma berjenis kelamin perempuan dengan usia 20 tahun sebelum berlari

dengan denyut nadi 74/menit dan s/d 94/60 dan setelah berlari dengan denyut

nadi 102/menit dan s/d 122/72 dengan tensi digital.

Berdasarkan pada referensi dan literatur, seluruh data yang dihasilkan

tersebut masih menunjukkan range tekanan darah yang normal. Tekanan darah

sistolik yang dianggap normal untuk orang dewasa adalah adalah 90-130

mmHg, sedangkan tekanan diastolik yang normal untuk orang dewasa adalah

sebesar 60-90 mmHg. Angka yang ditunjukkan dalam tekanan sistolik selalu

lebih besar dari angka diastolik karena selama sistol,ventrikel

kiri jantung memaksa darah untuk masuk ke aorta dengan fase ejeksi (penyempr

otan). Hal tersebut terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara ventrikel

dengan aorta. Sehingga ketika katup yang membatasi atrium dengan aorta

terbuka maka terjadi perpindahan darah dari atrium ke aorta dengan ejeksi dan

tekanan yang besar.

Sedangkan pada hasil pengamatan setelah berlari diketahui bahwa

sebagian besar tekanan darah dan denyut nadi meningkat dibandingkan dengan

hasil pengukuran sebelum beraktivitas otot, ternyata data menunjukkan bahwa

tekanan darah setelah melakukan aktivitas otot cenderung akan lebih tinggi. Hal

tersebut dikarenakan semakin tinggi aktivitas yang dilakukan maka akan

semakin tinggi pula aktivitas dari kerja jantung yang harus mengeluarkan tenaga

yang tinggi sehingga tekanan darah juga meningkat .

Tekanan darah yang meningkat ini dipengaruhi oleh tingkatan aktivitas.

Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan

darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas

sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang

bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran

darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang

dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung

Page 13: sistem kardiovaskuler

dan otot rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol

menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktu pun bertambah sehingga volume

darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya pun akan meningkat.

Factor factor yang mempengaruhi dalam tekanan darah dan denyut nadi

salah satunya adalah usia,semakin tambah usia semakin tinggi pula tekanan

darahnya namun diketahui bahwa pada hasil pengamatan secara garis besar tidak

terdapat perbedaan yang signifikan anatara denyut nadi ataupun tekanan darah

dari masing masing probandus karna dari factor usia tidak terpaut begitu jauh

yakni kisaran 20-22 jadi perbedaan masih tidak terlihat jelas. Selain itu jenis

kelamin berpengaruh dalam tinggi rendahnya tekanan darah Wanita cenderung

memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak

lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran.

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor yaitu factor fisiologis dan factor

patologis.faktor fisiologis ialah factor yang berkaitan langsung terhadap kondisi

jantung. Sedangkan factor patologis adalah factor yang berhubungan dengan

kondisi tubuh secara fisik .

Faktor Fisiologis :

a. Kelenturan dinding arteri

b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi

tekanan darah.

c. Kekuatan gerak jantung

d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi

terhadap aliran.

e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah

meningkat

f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka

makin tinggi tekanan darah.

Faktor Patologis:

a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan

berusaha menstabilankan tekanan darah 

b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh

aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)

Page 14: sistem kardiovaskuler

c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi

perifer

d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah

(berkurangnya elastisitas pembuluh darah )

e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena

komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih

untuk pembakaran

f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur

emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah

g. Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah yang tinggi,

diantaranyamakanan yang mengandung garam (NaCl). Garam akan

mempengaruhi retensi Na+ dalam darah sehingga dapat menyebabkan

penumpukkan Na+ dalam darah.

h. Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal memiliki peranan

untukmerangsang pengeluaran angiotensin yang kemudian akan

mempengaruhirangsangan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh

darah).Berdasarkan faktor

Factor yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

tekanan darah seseorang dapat diketahui berdasarkan factor patologisnya. Jika

seseorang terbiasa memiliki aktivitas yang sedikit tekanan darahnya pun akan

cenderung menunjukkan angka normal.

Page 15: sistem kardiovaskuler

VII. Penutup

7.1 Kesimpulan

Untuk melakukan pengukuran tekanan darah pertama yang harus

dilakukan adalah Meletakkan lengan yang mau diukur tekanan darahnya (lengan

kanan) disisi tubuh dengan kedudukan volar.Memasang manset pada lengan atas

kiri.Meraba serta merasakan denyut pada Arteri brakhialis.Memompakan udara

kedalam manset (menggunakan pompa udara) sampai denyut arteri brakialais tak

teraba. Memompakan terus udara kedalam manset sampai tinggi Hg pada

manometer sekitar 20 mmHg lebih tinggi dari titik di mana denyut arteria

brakhialis tak teraba.Mengeluarkan udara dalam manset secara pelan dan

berkesinambungan (dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah

jarum jam). Mencatat tinggi Hg pada manometer di mana arteri brahialis

pertama kali teraba kembali. Nilai ini menunjukkan besarnya tekanan sistolik

cara palpasi.

Sedangkan untuk menghitung denyut nadi pertama yang harus dilakukan

adalah Menempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau

tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi,melihat stopwatch untuk

menghitung jumlah denyut nadi selama 60 detik.

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor yaitu factor fisiologis dan factor

patologis. Untuk faktor fisiologis terdiri dari kelenturan dinding

Arteri,volume,kekuatan gerak jantung,viscositas,curah jantung adan aktivitas

pembuluh darah.sedangkan factor patologis diantaranya jenis

kelamin,usia,hormone,emosi,makanan,temperature,aktifitas fisik dan posisi

tubuh.

7.2 Saran

Seharusnya pada saat pratikum macam macam tensimeter yang

disediakan sesuai dengan jumlah kelompok supaya praktikan dapat

menggunakan semua jenis macam tensimeter.

Page 16: sistem kardiovaskuler

DAFTAR PUSTAKA

Arwan Dan Sunarno.2007.Analisis Perbedaan Hasil Pengukuran Tekanan Darah

Antara Lengan Kanan Dengan Lengan Kiri Pada Penderita Hipertensi Di

Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Media Ners, Volume 1,

Nomor 2, Oktober 2007.

Evelyn C, Pearce. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT

                Gramedia Pustaka Utama.

Febby Haendra Dwi Anggara.et.all.2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012.

Fried, George H. dan George J. Hademenos. 2006. Schaum’s Outlines: Biologi Edisi

Kedua. Jakarta: Erlangga.

Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1); Jan 2013.

Putri Indah Dwipayanti,2011. Efektifitas Buah Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan

Darah Pada Penderita Hipertensi Di Sumolepen Kelurahan Balongsari Kota

Mojokerto. Jurnal Keperawatan – Volume 01 / Nomor 01/ Januari 2011 –

Desember 2011.

Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta : EGC

Page 17: sistem kardiovaskuler

PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“Sistem Kardiovaskuler”

oleh

Nama : Rumbi Rizky Fauziah

NIM : 120210103113

Kelas :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015