Makalah Hipertensi

45
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih menempati urutan teratas diantara negara - negara Asean lainnya. Melalui upaya penyediaan pelayanan maternal dan perinatal yang efektif pada kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dengan komplikasi, diharapkan angka kematian dan kesakitan akibat proses reproduksi dapat diturunkan. AKI pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum menunjukan hasil yang menggembirakan. Akan tetapi penurunan angka kematian ibu masih belum optimal.Menurut hasil survey WHO pada tahun 2007 menunjukan bahwa AKI mencapai angka 400/100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian ibu (AKI) menurut WHO disebabkan karena beberapa faktor, yang paling utama yaitu perdarahan sekitar (45,2%), diikuti dengan hipertensi (12,9%), infeksi (9,6%), partus lama (6,5%), komplikasi keguguran (11%), lain - lain (14,8%). (Standar WHO).

Transcript of Makalah Hipertensi

Page 1: Makalah Hipertensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih menempati urutan

teratas diantara negara - negara Asean lainnya. Melalui upaya penyediaan

pelayanan maternal dan perinatal yang efektif pada kehamilan, persalinan, nifas

dan bayi baru lahir dengan komplikasi, diharapkan angka kematian dan kesakitan

akibat proses reproduksi dapat diturunkan.

AKI pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) belum menunjukan hasil

yang menggembirakan. Akan tetapi penurunan angka kematian ibu masih belum

optimal.Menurut hasil survey WHO pada tahun 2007 menunjukan bahwa AKI

mencapai angka 400/100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian ibu

(AKI) menurut WHO disebabkan karena beberapa faktor, yang paling utama

yaitu perdarahan sekitar (45,2%), diikuti dengan hipertensi (12,9%), infeksi

(9,6%), partus lama (6,5%), komplikasi keguguran (11%), lain - lain (14,8%).

(Standar WHO).

Angka kejadian hipertensi dalam kehamilan di Indonesia yaitu 15% dan

berkisar antara 2-3% bervariasi di berbagai tempat.sekalipun kejadian kecil tetapi

mempunyai penyulit yang besar dengan angka kematian sekitar 20-30%

(Prawirohardjo, 2002)

Menurut Dikes Provinsi NTB tahun 2011 penyebab utama kematian ibu

melahirkan yang sudah diidentifikasi adalah abortus 4 kasus (3%), perdarahan

42 kasus (32,31%), partus lama 1 kasus (1%), hipertensi dalam kehamilan

(HDK) / preeklampsia / eklampsia 38 kasus (29%), infeksi 4 kasus (3%), lain –

lain 41 kasus (31,54).

1

Page 2: Makalah Hipertensi

2

Sedangkan dari hasil pengambilan data kasus di RSUP NTB sendiri

kejadian kehamilan yang disertai komplikasi dengan hipertensi pada bulan

Januari 2011- Juni 2012 di dapatkan 45 kasus (1,07%) untuk hipertensi dalam

kehamilan . (SMF Obgyn RSUP 2012). Berdasarkan data yang di peroleh dari

poli hamil RSUP NTB jumlah ibu hamil pada bulan Juli 2011 sampai Juni 2012

adalah 4200 jiwa, dan jumlah kasus hipertensi dalam kehamilan dari bulan Juli

2011 sampai Juni 2012 adalah 30 jiwa (0,71%).

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus

hipertensi dalam kehamilan sebagai kasus individu.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Agar mahasiswa mampu memberi asuhan kebidanan dengan

pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney pada kasus hipertensi

dalam kehamilan.

2. Tujuan khusus

1. Mampu melakukan pengumpulan data dasar seperti data subyektif dan

obyektif pada kasus hipertensi dalam kehamilan.

2. Mampu mengiterprestasi data dan membuat diagnosa pada kasus

hipertensi dalam kehamilan. .

3. Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial pada kasus

hipertensi dalam kehamilan.

4. Mampu mengidentifikasi masalah kebutuhan tindakan segera seperti

mandiri, kolaborasi dan rujukan pada kasus hipertensi dalam kehamilan.

5. Mampu membuat rencana asuhan kebidanan pada kasus hipertensi dalam

kehamilan.

Page 3: Makalah Hipertensi

3

6. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus hipertensi dalam

kehamilan.

7. Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan pada kasus hipertensi dalam

kehamilan.

C. Manfaat

1. Untuk Mahasiswa

Menambah keterampilan dan pengetahuan mahasiswa, dan memberi peluang

bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh di kampus.

2. Untuk Rumah Sakit

Dapat mempertahankan kualitas pelayanan kebidanan umumnya dan

pelayanan antenatal care khususnya melalui penerapan menajemen

kebidanan.

3. Untuk Institusi Pendidikan

Sebagai metode untuk mengevaluasi seberapa jauh mahasiswa menerapkan

teori yang diperoleh dibangku kuliah dalam penerapannya dilahan dan

sebagai informasi dan data bagi penulis lain yang akan mengangkat suatu

masalah lain yang berhubungan dengan kasus ini.

4. Untuk Pasien

a. Dapat menambah pengetahuan pasien khususnya dan masyarakat

umumnya dalam perawatan kehamilan.

b. Pasien atau masyarakat dapat mengenali tanda-tanda bahaya dan resiko

terhadap kehamilan.

c. Pasien khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat menolong

dirinya sendiri terhadap perubahan fisiologis dalam masa kehamilan.

Page 4: Makalah Hipertensi

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ANTENATAL CARE

1. Pengertian

Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil

sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan.

2. Tujuan

Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang

sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan

saling percaya dengan ibu,mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat

mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan.

Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan

normal selama kehamilan.

a. Tujuan umum:

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan

sosial ibu dan bayi

3) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

4) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan

bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, dan proses

kelahiran.

5) Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medik, bedah, atau

obstetri selama kehamilan

4

Page 5: Makalah Hipertensi

5

6) Mengembangkan persiapan persalinan serta persiapan menghadap

komplikasi

7) Membantu menyiapkan ibu menyusui dengan sukses,menjalankan

nifas normal dan merawat anak secara fisik,psikologi dan sosial.

b. Tujuan khusus :

1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit-penyulit yang

terdapat saat kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu.

2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,persalinan

dan nifas.

3) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal

3. Jadwal kunjungan

Menurut teori kunjungan ANC ideal

a) Satu kali sebulan pada umur kehamilan 0 - 28 minggu

b) Dua kali seminggu pada umur kehamilan 28 - 36 minggu

c) Satu kali seminggu pada umur kehamilan 36 - 42 minggu.

Menurut kebijakan program (anjuran WHO)

a) Trimester I : Satu kali kunjungan

b) Trimester II : Satu kali kunjungan

c) Trimester III : Dua kali kunjungan

Pelayanan / asuhan standar minimal termasuk “8TSN” :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2. Ukur tekanan darah

3. Nilai status gizi dengan pengukuran LILA

Page 6: Makalah Hipertensi

6

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Tentukan persentasi janin dan DJJ

6. Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.

7. Pemberian tablet zat besi

8. Tes laboratorium

9. Tatalaksana kasus

10. Temu wicara dalam persiapan rujukan dan KB pasca bersalin

Page 7: Makalah Hipertensi

7

B. HIPERTENSI DALAM KAHAMILAN

1. Pengertian

a. Hipertensi dalam kehamilan adalah tekanan darah ≥ 140/90 mmHg

sampai ≤ 160/110 mmHg (SMF Obgyn RSUP NTB)

b. Hipertensi dalam kehamilan berarti bahwa wanita telah menderita

hipertensi sebelum hamil atau disebut pre eklamsia tidak murni (Marmi,

2011)

c. Hipertensi Gestasional (hipertensi dalam kehamilan) yaitu hipertensi

tidak disertai proteinuria sampai 12 minggu persalinan (Prawirohardjo

S. 2006)

d. Hipertensi dalam kehamilan dapat didefinisikan sebagai kenaikan

tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik >

90 mmHg yang diukur paling kurang 6 jam pada saat yang berbeda

(Saseen J.J, dan Carter B.L 2005)

e. Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang timbul setelah umur

kehamilan 20 minggu yang tidak disertai proteinuria dan edema.

(Cunningham FG 2005)

f. Hipertensi akibat kehamilan (HAK) adalah peningkatan TD tanpa

proteinuria dan tidak ada patologi yang berhubungan dengan kehamilan.

Hipertensi akibat kehamilan sekitar tiga kali lebih sering daripada

preeklamsia (Shennan dan Chappell, 2001)

2. Etiologi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

a. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak/belum

diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90% dari seluruh

hipertensi), hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab

Page 8: Makalah Hipertensi

8

diantaranya perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan

bersama-sama menyebabkan meningkanya tekanan darah

b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan sebagai akibat

dari adanya penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut

hipertensi sekunder. Pada sekitar 5 – 10% penderita hipertensi,

penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya

adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil

KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma,

yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin

(adrenalin) atau norepinefrin (non adrenalin), Kegemukan (obesitas),

gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau

garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-

orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung

menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres

telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal

3. Patofisiologi

Selama kehamilan normal terdapat perubahan-perubahan dalam

sistem kardiovaskuler, renal dan endokrin. Perubahan ini akan berbeda

dengan respons patologi yang timbul pada HDK. Pada kehamilan trimester

kedua akan terjadi perubahan tekanan darah, yaitu penurunan tekanan

sistolik rata-rata 5 mmHg dan tekanan darah diastolik 10 mmHg, yang

selanjutnya meningkat kembali dan mencapai tekanan darah normal pada

usia kehamilan trimester ketiga. Selama persalinan tekanan darah meningkat,

hal ini terjadi karena respon terhadap rasa sakit dan karena meningkatnya

beban awal akibat ekspulsi darah pada kontraksi uterus. Tekanan darah juga

Page 9: Makalah Hipertensi

9

meningkat 4-5 hari post partum dengan peningkatan rata-rata adalah sistolik

6 mmHg dan diastolik 4 mmHg.

Pada keadaan istirahat, curah jantung meningkat 40% dalam

kehamilan. Perubahan tersebut mulai terjadi pada kehamilan 8 minggu dan

mencapai puncak pada usia kehamilan 20-30 minggu. Tahanan perifer

menurun pada usia kehamilan trimester pertama. Keadaan ini disebabkan

oleh meningkatnya aktifitas sistem renin – angiotensin aldosteron dan juga

sistem saraf simpatik.

Penurunan tahanan perifer total disebabkan oleh menurunnya tonus

otot polos pembuluh darah. Volume darah yang beredar juga meningkat 40

%, peningkatan ini melebihi jumlah sel darah merah, sehingga hemoglobin

dan biskositas darah menurun. Terjadi penurunan tekanan osmotik plasma

darah yang menyebabkan peningkatan cairan ekstraseluler, sehingga timbul

edema perifer yang biasa timbul pada kehamilan normal.

4. Tanda Dan Gejala

Tanda dan gejala yang terjadi pada penderita hipertensi dalam kehamilan

(HDK), antara lain :

- Tekanan diastolik 90 – 110 mmHg (2 pengukuran berjarak 4 jam) pada

kehamilan > 20 minggu

- Protein uria (-)

- sakit kepala

- kelelahan

- mual

- muntah

- sesak napas

- gelisah

Page 10: Makalah Hipertensi

10

- pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada

otak, mata, jantung dan ginjal.

5. Klasifikasi

Hipertensi pada kehamilan dapat diklasifikasi dalam 4 kategori, yaitu :

a. Hipertensi gestasional adalah hipertensi pada kehamilan yang timbul

pada trimester akhir kehamilan, namun tanpa disertai gejala dan tanda

preeklampsia, bersifat sementara dan tekanan darah kembali normal

setelah melahirkan (postpartum). Hipertensi gestasional berkaitan

dengan timbulnya hipertensi kronik suatu saat di masa yang akan

datang

b. Hipertensi kronik : hipertensi (tekanan darah dari 140/90 mmHg yang

diukur setelah beristirahat selama 5 – 10 menit dalam posisi duduk)

yang telah didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi yang

timbul sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu.

c. Preeklampsia superimposed pada hipertensi kronik : preeklampsia yang

terjadi pada perempuan hamil yang telah menderita hipertensi sebelum

hamil

d. Preeklampsia – eklampsia : peningkatan tekanan darah yang baru timbul

setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu, disertai dengan

penambahan berat badan ibu yang cepat akibat tubuh membengkak dan

pada pemeriksaan laboraturium dijumpai protein di dalam air seni

(protein uria). Eklampsia : preeklampsia yang disertai dengan kejang.

Sedangkan klasifikasi hipertensi berdasarkan stadiumnya dapat dibagi

menjadi 4 macam, yaitu :

a. Stadium 1 (hipertensi ringan) sistole 140 – 159 mmHg diastole 90 – 99

mmHg

Page 11: Makalah Hipertensi

11

b. Stadium 2 (hipertensi sedang) sistole 160 – 179 mmHg diastole 100 –

119 mmHg

c. Stadium 3 (hipertensi berat) sistole 180 – 209 mmHg diastole 110 – 119

mmHg

d. Stadium 4 (hipertensi maligna) sistole 210 mmHg atau diastole lebih

120 mmHg atau lebih.

6. Diagnosis

a. Anamnesis ; Riwayat persalinan yang lalu, pernah menderita

hipertensi atau tidak

b. Riwayat keluarga

c. Keluhan sekarang ; Nyeri tengkuk, pernah berobat kedokteran

sebelumnya

d. Pemeriksaan ; Pemeriksaan fisik, obstetri, dan pemeriksaan

penunjang (protein urine).

7. Komplikasi

Adapun beberapa komplikasi yang menyertai hipertensi dalam kehamilan

a. Pada ibu

1) Perubahan hematologis, yaitu perubahan pada darah serta jaringan

yang membentuk darah.

2) Gangguan fungsi ginjal, yaitu suatu keadaan dimana fungsi organ

ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu

bekerja sama sekali dalam hal penyaringan dan pembuangan

elektrolit tubuh.

3) Edema paru, yaitu kondisi dimana terjadi penumpukan cairan pada

system respirasi.

Page 12: Makalah Hipertensi

12

4) Stroke, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke

suatu bagian otak tiba – tiba terganggu.

5) Kegagalan jantung, yaitu suatu keadaan yang serius dimana jumlah

darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya tidak mampu

memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan zat – zat

makanan.

6) Kerusakan ginjal

b. Pada janin

1) PJT (pertumbuhan Janin Terhambat), yaitu apabila pada

pemeriksaan USG perkiraan berat badan janin di bawah persentil.

2) Hipoksia, yaitu suatu keadaan dimana tubuh janin kekurangan

oksigen di dalam rahim.

3) Fetal Distress / gawat janin, merupakan kelanjutan dari hipoksia.

4) KJDR / IUFD, yaitu janin meninggal dalam kandungan sebelum

sempat dilahirkan.

8. Penatalaksanaan

a. Saat hamil

1) Rutin memantau tekanan darah, urine (untuk protein uria), pantau

kondisi janin tiap minggu

2) Jika tekanan darah memburuk tangani seperti preeklampsia ringan

3) Jika ditemukan kondisi janin yang memburuk selama pemeriksaan

segera membawa ibu ke rumah sakit, dan kemungkinan

mempercepat persalinan

4) Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya

yang bisa terjadi dari hipertensi dalam kehamilan ini, yaitu

preeklampsia dan eklampsia

5) Jika hasil stabil lanjutkan dengan melahirkan secara normal

Page 13: Makalah Hipertensi

13

b. Saat persalinan

1) Kriteria untuk rawat tinggal

a) Hasil fetal assessment (penilaian kesejahteraan janin dalam

kehamilan) jelek maka dilakukan terminasi

b) Kecenderungan menuju gejala preeklampsia (timbul salah satu

dari gejala preeklampsia ringan sampai berat)

c) Bila dalam 2 kali kunjungan tidak ditemukan perbaikan (2

minggu)

d) Evaluasi pengobatan selama rawat tinggal

- Tirah baring

- Pemeriksaan laboratorium (urine lengkap, darah lengkap)

- Lakukan pemeriksaan USG untuk memantau kondisi janin

lebih ketat

- Lakukan evaluasi pengobatan dari hasil fetal assessement

apabila jelek dilakukan terminasi kehamilan dengan

oksitosin drip bila umur kehamilan lebih dari 37 minggu.

Page 14: Makalah Hipertensi

14

C. PENDOKUMENTASIAN VARNEY

Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan

masalah kesehatan ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan didalam

memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat.

(Supardan.2006)

Untuk melaksanakan asuhan kebidanan maka digunakan metode dan

pendekatan yang disebut manajemen kebidanan. Manajemen kebidanan

membantu proses berfikir bidan didalam melaksanakan asuhan dan pelayanan

kebidanan. Dalam melaksanakan tugasnya pada pelayanan kebidanan, seorang

bidan melakukan pendekatan dengan metode pemecahan masalah yang dikenal

dengan manajemen kebidanan

Langkah I : Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah ini dikomunikasikan semua informasi yang akurat dari

semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan data

dasar awal dengan lengkap untuk memperoleh data yang dilakukan dengan cara :

a) Anamnesa

b) Pemeriksaan fisik

c) Pemeriksaan khusus Pemeriksaan Penunjang

Langkah II : Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah diagnosa

berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan.Data dasar

yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga kita dapat merumuskan

diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya

digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi

membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang

diamati wanita yang didefinisikan oleh bidan sesuai hasil pengkajian.

Page 15: Makalah Hipertensi

15

Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

Pada langkah ini bidan melakukan identifikasi masalah potensial atau

diagnosa potensial berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasikan.

Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan

bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa atau

masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali

dalam melakukan asuhan kebidanan yang aman.

Langkah IV : Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera

Yaitu mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakukan konsultasi

atau penanganan segera bersama anggota tim kesehatan lain sesuai dengan

kondisi klien.

Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan

Pada langkah ini dilakukan perencanaan asuhan yang menyeluruh

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan

dari manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau

diantisipasi.Rencana asuhan ini dilakukan tidak hanya meliputi yang sudah

teridentifikasi dari kondisi klien setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari

kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti yang diperkirakan

akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah

perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial

ekonomi atau psikologi (yang mencakup semua aspek asuhan kesehatan). Setiap

rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien.

Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan harus rasional dan benar-

benar tentang apa yang dilakukan terhadap klien.

Page 16: Makalah Hipertensi

16

Langkah VI : Pelaksanaan Asuhan Secara Menyeluruh

Pada langkah ini dilakukan perencanaan asuhan menyeluruh diuraikan

pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.Perencanaan ini bisa

dilakukan oleh seluruh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya. Jika bidan melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk

mengarahkan pelaksanaannya, bertanggung jawab terhadap terlaksananya

rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien

akan menyangkut waktu biaya serta meningkatnya mutu dan asuhan klien

Langkah VII : Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi efektif dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan dan bantuan, apakah benar-benar telah

terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan didalam

diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang efektif

dalam pelaksanaan.

Ada kemungkinan bahwa sebagian tindakan efektif dan sebagian lagi

tidak efektif. Mengingat proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan

yang berkesinambungan maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan

yang tidak efektif melalui manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses

manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian. (Suryani, 2007)

Page 17: Makalah Hipertensi

17

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “H” HAMIL TRIMESTER III

DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

DI POLI HAMIL RSUP NTB

TANGGAL 16 JULI 2012

Hari/Tanggal pengkajian : Senin, 16 Juli 2012

Tempat Pengkajian : Poli Hamil RSUP NTB

Waktu pengkajian : 09.30 wita

Nomor RM : 04 73 08

I. Pengumpulan Data Dasar

A. DATA SUBJEKTIF

1. Identitas

2. Keluhan Utama

Ibu datang ke poli hamil RSUP NTB mengatakan hamil 9 bulan dan ingin

memeriksakan kehamilannya dengan keluhan nyeri tengkuk sejak 3 hari

17

Biodata Istri Suami

Nama Ny. “H” Tn. “D”

Umur 43 tahun 48 tahun

Agama Islam Islam

Suku Mbojo Mbojo

Pendidikan D2 D3

Pekerjaan PNS PNS

Alamat Desa Karang Sukun, Kec.Doro Tangga,

Kab. Dompu

Page 18: Makalah Hipertensi

18

yang lalu, ibu mengatakan masih merasakan gerakan janinnya sampai saat

ini.

3. Riwayat Perjalanan Penyakit

Sebelum datang ke Poli Hamil RSUP NTB, ibu memeriksakan

kehamilannya di dokter kandungan di Dompu, dari hasil pemeriksaan

didapatkan bahwa ibu mengalami hipertensi, ibu pernah melakukan

pemeriksaan laboratorium di RSUD Dompu dengan hasil protein urine (-)

pada tanggal 13 juli 2012, kemudian ibu dirujuk ke RSUP NTB untuk

memeriksakan kehamilannya dengan diagnosa G3P2A0H2, umur kehamilan

38 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala, keadaan ibu dan

janin baik dengan hipertensi dalam kehamilan.

4. Riwayat Menstruasi

Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lamanya : 7 hari

Banyaknya : 3x ganti pembalut/hari

Dysmenorrhoe : Tidak ada

Flour Albus : Tidak ada

Kelainan : Tidak ada

5. Riwayat kehamilan sekarang

Hamil ke : 3 (tiga)

HPHT : 29-10-2011

HTP : 05-08-2012

Umur kehamilan : Ibu mengatakan hamil 9 bulan

Gerakan janin : Ibu mengatakan masih aktif merasakan gerakan

janin yaitu ≥10x/12jam dan gerakan janin

Page 19: Makalah Hipertensi

19

sudah mulai dirasakan sejak umur kehamilan 5

bulan

Tanda bahaya : Pada ibu : preeklampsia dan eklampsia

Pada janin : PJT, hipoksia, gawat janin, KJDR

Kekhawatiran khusus : Ibu khawatir dengan keadaan dirinya dan

janinnya.

Pemeriksaan ANC : 2 kali di dokter, pada saat ke poli hamil RSUP

NTB ibu tidak membawa buku KIA

Riwayat KB yang Lalu : Suntikan 3 bulan selama 7 tahun

Rencana KB : IUD (AKDR)

6. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Hamil

ke

UK BBL

(gram)

J

K

Cara

persalinan

Penolong Hidup/

mening

gal

Umur

(tahun)

Ket

1 9 bln 2800 ♀ Spontan Dokter Hidup 16 sehat

2 9 bln 2700 ♀ Spontan Bidan Hidup 11 sehat

3 Hamil

ini

- - - - - - -

7. Riwayat Kesehatan / Penyakit yang pernah diderita dulu dan sekarang

Ada, yaitu penyakit hipertensi dan sudah di derita oleh ibu sejak sebelum

hamil.

8. Riwayat kebutuhan BioPsikoSosial

Status pernikahan : Nikah sah 1x lamanya ± 18 tahun

Page 20: Makalah Hipertensi

20

Dukungan keluarga : Keluarga sangat mendukung dengan kehamilan

ibu ini

Pengambilan keputusan : Suami sebagai kepala keluarga

Beban kerja : Sehari – hari ibu bekerja di kantor dan

mengerjakan pekerjaan rumah seperti

membersihkan rumah, menyapu dan memasak.

Kebiasaan hidup sehat : Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum-

minuman keras, maupun mengkonsumsi obat-

obatan terlarang.

Tempat dan penolong persalinan yang di inginkan : di RSUP NTB dan

ditolong oleh Bidan

Kebutuhan biologis

Nutrisi

Makan Sebelum hamil Saat hamil

Komposisi nasi,sayur,ikan/

tempe

nasi, sayur, daging/ ikan/

telur/ tempe, buah

Porsi 1 piring sedang 1 piring penuh

Frekuensi 3x/hari Makan 3 – 4 x/hari

Pantangan Tidak ada Tidak ada

Penyulit Tidak ada Tidak ada

Minum Sebelum hamil Saat hamil

Komposisi Air putih Air putih, susu

Porsi 1 gelas 1 gelas

Frekuensi 6-7x / hari 7-8x / hari (air putih)

dan 1x / hari (susu)

Pantangan Tidak ada Tidak ada

Page 21: Makalah Hipertensi

21

Penyulit Tidak ada Tidak ada

Eliminasi

BAK Sebelum hamil Saat hamil

Frekuensi 3 – 4x/hari 6 - 7x/hari

Konsistensi Cair Cair

Warna Kuning jernih Kuning jernih

Penyulit Tidak ada Tidak ada

BAB Sebelum hamil Saat hamil

Frekuensi 1-2x/hari 1-2x /hari

Konsistensi Lembek Lembek

Warna Kuning Kuning

Penyulit Tidak ada Tidak ada

Istirahat dan tidur

Istrahat Sebelum hamil Saat hamil

Siang 1 jam/hari 1 – 2 jam/hari

Malam 7 – 8 jam/hari 7 jam/hari

Kesulitan Tidak ada Sering kencing

Personal hygiene

Kebersihan diri Sebelum hamil Saat hamil

Mandi 2 kali/hari 2 kali/hari

Cuci Rambut 3 kali/minggu 3 kali/minggu

Gosok Gigi 2 kali/hari 2 kali/hari

Ganti Pakaian 1 kali/hari 1 – 2 kali/hari

Page 22: Makalah Hipertensi

22

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TB : 158 cm

BB : 69 kg

Lila : 28 cm

2. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 160/90 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

Suhu : 36,7oC

Respirasi : 20 x /mnt

3. Pemeriksaan fisik

1. Kepala dan Rambut

Inspeksi : Keadaan bersih, tidak ada ketombe, tidak ada luka /

lesi, warna rambut hitam.

Palpasi : Tidak ada massa / benjolan, tidak nyeri tekan, rambut

tidak mudah dicabut.

2. Muka

Inspeksi` : Bentuk oval, tidak pucat, tidak ada cloasma

gravidarum, tidak ada oedema pada zigomatikum,

frontalis, dan mandibularis.

Palpasi : Tidak ada oedema pada zigomatikum, frontalis dan

madibularis.

3. Mata

Inspeksi : Bentuk simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak

ikterus

Page 23: Makalah Hipertensi

23

Palpasi : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus

4. Hidung

Inspeksi : Bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada polip,

tidak ada pernafasan cuping hidung

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

5. Mulut dan Gigi

Inspeksi : Keadaan bersih, mucosa bibir lembab, bibir tidak

sumbing, tidak ada stomatitis, gusi tidak berdarah,

gigi tidak berlubang, gigi tidak caries

6. Leher

Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada leher, tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis, ada

hyperpigmentasi pada kulit

Palpasi : Tidak ada Pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar

lymfe, tidak ada bendungan vena jugularis

7. Payudara

Inspeksi : Bentuk simetris, ada pembesaran pada payudara,

puting susu menonjol, ada hiperpigmentasi pada

areola mamae, saat kedua tangan diangkat tidak ada

retraksi /dimpling.

Palpasi : Tidak ada Nyeri tekan, tidak ada massa/tumor, tidak

ada pembesaran kelenjar limfe, ada pengeluaran

colostrum pada payudara kiri dan kanan

8. Abdomen

Inspeksi : Tidak ada Luka bekas operasi, pembesaran abdomen

sesuai dengan usia kehamilan, linea nigra berwarna

kehitaman, ada striae albican

Palpasi

Page 24: Makalah Hipertensi

24

Leopold I : TFU 34 cm, teraba bokong pada fundus.

Leopold II : Teraba punggung disebelah kanan perut ibu

Leopold III : Teraba kepala, kepala belum masuk PAP

Leopold IV : Tidak di lakukan

PBBJ : 3410 gram

Auskultrasi : Djj (+), irama teratur 11-12-11 Frekuesi : 136 x/mnt

9. Ekstermitas atas

Inspeksi : Kulit normal, tidak pucat pada kuku tangan kiri dan

kanan, kuku tangan kiri dan kanan bersih , tidak ada

oedema pada tangan kiri dan kanan.

Palpasi : Tidak ada oedema pada tangan kiri dan kanan.

Ekstermitas bawah

Inspeksi : Kulit normal, tidak pucat pada kuku kaki kiri dan

kanan, kuku kaki kiri dan kanan bersih , tidak ada

oedema pada metakarsal, os maleolus , dan tibia baik

pada kaki kiri maupun kanan.

Palpasi : Tidak ada oedema pada metakarsal, os maleolus ,

dan tibia baik pada kaki kiri maupun kanan.

Perkusi : Ada Refleks patella pada kaki kiri dan kanan.

10. Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada

indikasi.

4. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium : Tanggal 16-07-2012 di RSUP NTB

- GDS : 86 mg/dl

- Protein urine : (-)

USG : Tanggal 16 Juli 2012 oleh Dr Edy P.W. SpOg di RSUP NTB

Hasil : Janin tunggal, hidup, intra uterin, letkep, puki

Page 25: Makalah Hipertensi

25

BPD : 36-37 minggu

AC : 39w4d

TBJ : 3435 gram

Placenta : di fundus posterior

Ketuban : cukup, jernih

II. Interprestasi Data Dasar

a. Diagnosa

G3P2A0H2, Umur kehamilan 38 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letkep,

kesejahteraan ibu dan janin baik dengan hipertensi dalam kehamilan.

Dasar :

- Data Subyektif

a) Ibu mengatakan hamil anak ke 3 dengan usia kehamilan 9 bulan

b) Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran

c) Ibu mengatakan HPHT tanggal: 22-10-2011

d) Ibu mengatakan masih merasakan gerakan janin

- Data Obyektif

Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TB : 158 cm

BB : 69 kg

Lila : 28 cm

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 160/90 mmHg

Nadi : 80 x/mnt

Suhu : 36,7OC

Respirasi : 20 x /mnt

Page 26: Makalah Hipertensi

26

Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : Tidak ada Luka bekas operasi, pembesaran abdomen

sesuai dengan usia kehamilan, linea nigra berwarna

kehitaman, ada striae albican.

Palpasi

Leopold I : TFU 34 cm, teraba bokong pada fundus.

Leopold II : Teraba punggung kanan

Leopold III : Presentasi kepala, kepala belum masuk PAP

Leopold IV : Tidak di lakukan

PBBJ : 3410 gram

Auskultrasi : Djj (+), irama teratur 11-12-11 Frekuesi : 136 x/mnt

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium : Tanggal 17-07-2012 di RSUP NTB

- GDS : 86 mg/dl

- Protein urine : (-)

USG : Tanggal 16 Juli 2012 oleh Dr Edy P.W. SpOg di RSUP NTB

Hasil : Janin tunggal, hidup, intra uterin, letkep, puki

BPD : 36-37 minggu

AC : 39w4d

TBJ : 3435 gram

Placenta : di fundus posterior

Ketuban : cukup, jernih

b. Masalah

Kecemasan

Page 27: Makalah Hipertensi

27

Dasar :

Ibu khawatir dengan keadaan dirinya dan janinnya.

c. Kebutuhan

Penjelasan tentang hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan diberikan.

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Masalah potensial yang mungkin dihadapi ialah ;

Pada ibu : Preeklampsi, Eklampsia

Pada janin: PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat), Hipoksia, Gawat janin, KJDR

IV. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera

a. Mandiri : KIE

b. Kolaborasi : Dengan dokter spesialis kandungan untuk terminasi

kehamilan

c. Rujukan : Tidak ada

V. Rencana Asuhan

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2. Lakukan kolaborasi dengan dokter kandungan untuk terminasi kehamilan

dengan cara operasi Sectio Cesaria dengan segera

3. Buat informed consent untuk tindakan operasi Sectio Cesaria dan rawat inap

4. Antar pasien ke ruang VK Teratai untuk rawat inap

VI. Pelaksanaan Asuhan

Tanggal : 16 Juli 2012 pukul : 10.00 wita

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik namun tekanan

darahnya tinggi yaitu 160/90 mmHg dan keadaan janinnya baik yaitu DJJ (+),

irama teratur 12-11-12, dengan frekuensi 140x/menit.

Page 28: Makalah Hipertensi

28

2. Melakukan kolaborasi dengan dokter kandungan untuk terminasi kehamilan

dengan cara operasi Sectio Cesaria dengan segera

3. Membuat informed consent untuk tindakan operasi Sectio cesaria dan rawat

inap.

4. Mengantar pasien ke ruang VK Teratai untuk rawat inap.

VII. Evaluasi

Tanggal : 16 Juli 2012 pukul : 10.00 wita

1. Ibu mengerti dengan kondisinya saat ini.

2. Ibu bersedia untuk dilakukan tindakan operasi Sectio Cesaria

3. Ibu dan keluarga bersedia untuk menandatangani informed consent tindakan

dan rawat inap.

Page 29: Makalah Hipertensi

29

BAB IV

PEMBAHASAN

Anamnesa di lahan telah di lakukan sesuai dengan pedoman anamnesa dan

mencakup seluruh aspek yang di butuhkan data dasar dalam asuhan kebidanan yaitu

identitas pasien, keluhan utama yang dirasakan pasien, riwayat perjalanan penyakit

yang diderita pasien, riwayat menstruasi, riwayat kehamilan sekarang, riwayat

kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu, serta riwayat biopsikososial.

Selain itu data objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan meliputi

pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, identifikasi diagnosa

dan masalah potensial, menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, rencana

asuhan, dan pelaksanaan, serta evaluasi telah dilakukan sesuai dengan prosedur. Dan

asuhan kebidanan pada Ny “H“ telah dilakukan sesuai dengan diagnosa, masalah dan

kebutuhan. Pada kasus ini ada intervensi dengan petugas kesehatan lain yaitu dokter

Obgyn dalam melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Dari kasus kehamilan dengan hipertensi, asuhan kebidanan pada Ny ”H” di

RSUP NTB pada tanggal 16 – juli – 2012, tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktik.

Page 30: Makalah Hipertensi

30

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengkajian dan asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny’’H’’ sudah

berdasarkan manajemen 7 langkah varney

1. Penyusun telah melakukan pengkajian pada ibu untuk mendapatkan

informasi dan data yang akurat

2. Berdasarkan data dari hasil pengkajian, telah dapat diinterprestasikan dan

ditetapkan diagnosa, masalah serta kebutuhannya

3. Pada kasus ini diberikan intervensi tindakan segera, karena merupakan

kasus yang patologis

4. Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan didapatkan diagnosa dan

masalah potensial yang membutuhkan antisipasi penanganannnya.

5. Penyusun dapat membuat rencana asuhan yang menyeluruh sesuai dengan

diagnosa, masalah, dan kebutuhan.

6. Asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana asuhan yang telah

dibuat.

7. Evaluasi asuhan kebidanan yang dilakukan telah sesuai dengan konsep. Dari

hasil evaluasi tersebut seluruh diagnosa, masalah, kebutuhan, yang ada

seluruhnya dapat diatasi dengan baik.

29

Page 31: Makalah Hipertensi

31

B. Saran

1. Untuk Mahasiswa

Agar mampu menambah keterampila dan pengetahuannya dalam

memberikan pelayan kebidanan dengan penerapan teori yang telah diterima di

kampus.

2. Untuk Rumah Sakit

Agar mempertahankan kualitas pelayanan kebidanan umumnya dan pelayanan

antenatal care khususnya melalui penerapan menajemen kebidanan.

3. Untuk Institusi Pendidikan

Agar menjadi metode untuk mengevaluasi seberapa jauh mahasiswa

menerapkan teori yang diperoleh dibangku kuliah dalam penerapannya

dilahan.

4. Untuk Pasien

a. Agar dapat menambah pengetahuan pasien khususnya dan masyarakat

umumnya dalam perawatan kehamilan.

b. Agar pasien atau masyarakat dapat mengenali tanda-tanda bahaya dan

resiko terhadap kehamilan.

c. Agar pasien khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat menolong

dirinya sendiri terhadap perubahan fisiologis dalam masa kehamilan.

30