Makalah Hipertensi,Jantung N DM

61
MAKALAH FARMASI RUMAH SAKIT “ Hipertensi” OLEH : Nama : Sri Nuryanti Tamin/10 018 Asriani Padrim Nirmalayanti Dominggus Paniel Mau Kelompok : II (Dua) Akademi Farmasi Kebangsaan Makassar 2013 1

Transcript of Makalah Hipertensi,Jantung N DM

Page 1: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

MAKALAHFARMASI RUMAH SAKIT

“ Hipertensi”

OLEH :

Nama : Sri Nuryanti Tamin/10 018Asriani PadrimNirmalayantiDominggus Paniel Mau

Kelompok : II (Dua)

Akademi Farmasi Kebangsaan

Makassar

2013

1

Page 2: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Diperkirakan 691 juta orang mengalami tekanan darah tinggi.

Penyakit Jantung merupakan penyebab kematian utama di dunia,

tercatat 15 juta orang meninggal akibat penyakit ini atau sama dengan

30 % dari total kematian di seluruh dunia. Sebagian besar meninggal di

bawah usia 65 tahun. Lebih dari 15 juta orang di dunia meninggal

karena Penyakit Sirkulasi, yaitu 7,2 juta karena penyakit jantung

Koroner, 4,6 juta orang karena Stroke , 500 ribu karena demam rematik

dan penyakit jantung rematik dan 3 juta karena penyakit jantung

lainnya. Tembakau telah menyebabkan 3 juta orang meninggal setiap

tahun akibat kanker paru-paru dan penyakit Jantung.

Melihat angka-angka tersebut di atas maka perlu diberikan

perhatian khusus kepada penyakit ini. Kepedulian masyarakat yang

kurang dan ketidakpahaman mengenai penyakit ini merupakan salah

satu faktor yang memperbesar angka-angka tersebut. Disusunnya

makalah merupakan salah satu upaya untuk memberikan informasi

tambahan mengenai hal-hal penting seputar penyakit hipertensi dan

pengobatannya.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi, merupakan kelompok

penyakit kardiovaskular yang paling banyak ditemui. Antara 10-15 %

2

Page 3: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

orang dewasa mengalami kelainan ini. Hipertensi merupakan penyakit

umum, yang timbul sejalan dengan bertambahnya usia. Penyakit ini

juga lebih banyak menyerang kaum pria muda dan setengah baya

daripada perempuan, meskipun pada usia 55-64 tahun jumlah

penderita pria dan perempuan sama banyak. Namun pada usia 65

tahun keatas, jumlah perempuan yang menderita hipertensi lebih tinggi

daripada pria.

I.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Hipertensi

b. Apa mekanisme dari penyakit hipertensi

c. Apa saja obat-obat hipertensi

I.3 Tujuan Penulisan Makalah

a. Untuk mengetahui pengertian dari Hipertensi

b. Untuk mengetahui obat-obat dari hipertensi

c. Untuk mengetahui mekanisme dari hipertensi

I.4 Manfaat Penulisan Makalah

Untuk mengetahui defenisi, mekanisme penyakit serta obat-

obat hipertensi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang

farmasi.

3

Page 4: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB II

PEMBAHASAN

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah

suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan

darah di atas normal (120/80 mmHg) dalam beberapa kali pengukuran

pada kondisi yang berbeda-beda.

Hipertensi dapat didenifisikan sebagai tekanan darah

diastolik tetap yang lebih besar dari 90 mm Hg disertai dengan

kenaikan tekanan darah sistolik ( 140 mm Hg ). Hipertensi ini

disebabkan oleh peningkatan tonus otot polos vaskuler perifer, yang

menyebabkan peningkatan resistensi arteriola dan menurunnya

kapasitas sistem pembuluh vena.

Adapun faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya

hipertensi yaitu karena stress, diet dingin natrium, kegemukan dan

merokok yang juga termauk dalam faktor predisposisi penyebaba

terjadinya hipertensi.

Mekanisme pengaturan tekanan darah yaitu tekanan darah

arteri diatur dalam batas-batas tertentu untuk perfusi jaringan yang

cukup tanpa menyebabkan kerusakan pada sistem vaskular,

terutama intima arterial. Tekanan darah arterial langsung seimbang

dengan hasil curah jantung dan resistensi vaskular perifer. Pada

orang normal dan hipertensi, curah jantung dan resistensi perifer

4

Page 5: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

diatur oleh suatu mekanisme pengatur yang saling tumpang tindih,

barorefleks disalurkan melalui sistem saraf simpatik dan sistem renin

angiotensin-aldosteron.

A. Penyebab Hipertensi, yaitu :

Penyebab hipertensi dapat dikategorikan menjadi 2 golongan

besar:

A. Hipertensi esensial (primer)

1. Genetik

2. Stress

3. Gangguan pengeluaran/ ekskresi garam natrium dll

4. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti :

a. Kegemukan (obesitas)

b. Alkohol

c. Merokok

d.Kurang olah raga dll

B. Hipertensi Sekunder

1. Penyakit ginjal

2. Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid

(cortison), termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi)

secara terus menerus

3. Pengaruh hormon (aldosteron, estrogen).

Krisis hipertensi masih dibagi dalam dua kelompok

berdasarkan kecepatan pengobatan yang diperlukan, yaitu:

5

Page 6: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

1. Kegawatan hipertensi (hypertensive emergency): adalah krisis

hipertensi yang disertai kerusakan organ target yang terjadi

mendadak atau sedang dalam proses. Karenanya tekanan darah

harus segera diturunkan dalam waktu beberapa menit.

2. Hipertensi mendesak (hypertensive urgency): adalah krisis

hipertensi tanpa kerusakan organ target sehingga penurunan

tekanan darah bisa dilakukan lebih lambat, yaitu dalam waktu

beberapa jam.

B. Adapun Golongan Antihipertensi, yaitu :

1. Diuretik

2. Ace inhibitor

3. Beta Blocker

4. Antagonis Calsium

5. Alpha blocker

6. Antagonis Angiotensin II

Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan

pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama

menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang

kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air. Fungsi

utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem, yang berarti

mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan

ekstra sel kembali menjadi normal.

6

Page 7: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

Diuretik dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :

1. Diuretik osmotic

2. diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase

3. diuretik golongan tiazid

4. diuretik hemat kalium

5. diuretik kuat

1. Diuretik osmotic

Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja :

a. Tubuli proksimal

Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan

cara menghambat reabsorpsi natrium dan air melalui daya

osmotik.

b. Ansahenle

Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara

menghambat reabsorpsi natrium dan air oleh karena

hipertonisitas daerah medula menurun.

c. DuktusKoligentes

Diuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan

cara menghambat reabsorpsi natrium dan air akibat adanya

papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau

adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

Istilah diuretik osmotik biasanya dipakaiuntuk zat bukan

elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oeh ginjal.

7

Page 8: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin

dan isisorbid.

2. Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase

Diuretik ini bekerja pada tubuli Proksimal dengan cara menghambat

reabsorpsi bikarbonat. Yang termasuk golongan diuretik ini adalah

asetazolamid, diklorofenamid dan meatzolamid.

3. Diuretik golongan tiazid. Diuretik golongan tiazid ini bekerja pada

hulu tubuli distal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium

klorida.

Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini adalah ; klorotiazid,

hidroklorotiazid, hidroflumetiazid, bendroflumetiazid, politiazid,

benztiazid, siklotiazid, metiklotiazid, klortalidon, kuinetazon, dan

indapamid.

4. Diuretik hemat kalium. Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir

tubuli distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan cara

menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan

antagonisme kompetitif (sipironolakton) atau secara langsung

(triamteren dan amilorida).

5. Diuretik kuat. Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian

asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara

menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan klorida.

Yang termasuk diuretik kuat adalah ; asam etakrinat, furosemid dan

bumetamid.

8

Page 9: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

9

Page 10: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

10

Page 11: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

11

Page 12: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah

suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan

darah di atas normal (120/80 mmHg) dalam beberapa kali pengukuran

pada kondisi yang berbeda-beda.

Adapun faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya

hipertensi yaitu karena stress, diet dingin natrium, kegemukan dan

merokok yang juga termauk dalam faktor predisposisi penyebaba

terjadinya hipertensi. Mekanisme pengaturan tekanan darah yaitu

tekanan darah arteri diatur dalam batas-batas tertentu untuk perfusi

jaringan yang cukup tanpa menyebabkan kerusakan pada sistem

vaskular, terutama intima arterial.

III.2 Saran

Diharapkan pengertiannya karena makalah ini jauh dari

kesempurnaan. Serta diharapkan bimbingannya dari dosen

pendamping. Dan semoga terus terjalin kerja sama yang baik antara

dosen dan mahasiswa/i.

12

Page 13: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

DAFTAR PUSTAKA

1. http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/

2. http://moveamura.wordpress.com/farmakologi/

3. Ganiswara, S. G., (2003), “Farmakologi dan Terapi”, Edisi IV,

Universitas Indonesia Press, Jakarta

4. Guyton C, Arthur. 1987. “Fisiologi Manusia dan Mekanisme

Penyakit Edisi III ”. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta

5. Goodman, Gilman’s. 2006. “The Pharmacological Basis of

Therapeutics - 11th Ed “. Kaball chm

6. Mycek J.Mary. 2001. “Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II

“. Wydia Medika. Jakarta

7. Rahardja, Kirana, Drs. & Tan Hoan Tjay, Drs., 1991. “Obat-

obat Penting”, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

8. Sherwood, Lauralee. 2001. “ Fisiologi Manusia dari Sel ke

Sistem Edisi II ”. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta

13

Page 14: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

MAKALAHFARMASI RUMAH SAKIT

“ Jantung”

OLEH :

Nama : Sri Nuryanti TaminAsriani PadrimNirmalayantiDominggus Paniel Mau

Kelompok : II (Dua)

Akademi Farmasi KebangsaanMakassar

2013

14

Page 15: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak

ketika seseorang sedang beraktifitas, seperti yang menyerang

beberapa atlit-atlita ternama di dunia di tengah lapangan sepak bola.

Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktifitas jantung yang

melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum

melakukan olah raga. Kebiasaan merokok sangat berpengaruh pada

sistem kerja dan kesehatan jantung.

Oleh karena itu kami membahas tentang struktur, fungsi dan

cara kerja jantung. Jantung merupakan salah satu organ terpenting

tubuh, berakibat pada kematian. Masalah pada jantung dibagi karena

kegagalan organ jantung seringkali hampir menjadi dua bagian, yaitu

penyakit jantung dan serangan jantung. Penyakit jantung adalah

sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik dan itu dikarenakan oleh melemahnya otot

jantung dan karena adanya celah antara serambi kanan dan serambi

kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang

memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam

kandungan.

15

Page 16: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB II

PEMBAHASAN

Jantung adalah salah satu organ tubuh terpenting yang fungsi

utamanya memompa darah ke seluruh tubuh. Penyakit jantung adalah

sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan

fungsinya dengan baik. Obat – obat jantung atau cardiaca adalah obat

yang secara langsung dapat memulihkan fungsi otot jantung yang

terganggu ke keadaan normal.

A. Stuktur anatomi dan fisiologi jantung

1. Struktur

Organ berongga

Berotot lurik

Berbentuk kerucut

Terletak diantara dua paru dibelakang sternum

Ukuran : panjang 12 cm , lebar 9 cm , tebal 6 cm

Berat 250 – 300 gr

16

Page 17: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

2. Bagian – bagian jantung

Atrium

Merupakan ruang jantung bagian atas , ukuran atrium lebih

kecil, berfungsi sebagai ruang penerima dan merupakan tempat

tujuan aliran darah dari vena.

Ventrikel

Merupaka ruang jantung bagian bawah , digunakan

sebagai ruang pemompa (discharging) dan tempat derah di

dorong ke arteri.

Septum

Terletak ditengah jantung , memisahkan jantung kiri dan

kanan dan berjenis otot.

Lapisan – lapisan jantung

1. Endokardium : Lapisan jantung ysng paling dalam, terdiri dari

selaput lendir, melapisi permukaan rongga

jantung dan berkesinambungan dengan katub

jantung dan lapisan endotel pembuluh darah.

2. Miokardium : Lapisan inti jantung, terdiri dari otot-otot jantung,

berperan penting dalam sirkulasi darah.

17

Page 18: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

3. Perikardium : Lapisan terluar jantung, terdapat cairan yang

dihasilkan membran serosa yang berfungsi

sebagai pelicin.

Katup jantung

Memiliki 4 katup :

1. Katup trikuspidalis : Terletak antara atrium kanan dan ventrikel

kanan.

2. Katup Mitral : Terletak antara ventrikel kiri dan atrium kiri.

3. Katup Aorta : Terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

4. Katup Pulmoner : Terletak anta ventrikel kanan dan arteri

pulmonalis.

3. Fisiologi

Jantung berfungsi sebagai pemompa darah. Atrium kanan

berfungsi untuk menyimpan dan menyalurkan darah ke ventrikel

kanan melalui katup trikuspidalis, atrium kiri menerima darah dari

empat vena pulmonalis yang berisi darah yang kaya akan oksigen,

ventrikel kiri menerima darah dari atrium kanan kemudian memompa

ke arteria pulmonalis melalaui katup pulmonal, ventrikel kanan

memerim darah dari atrium kiri (kaya O2) kemudian memompa ke

aorta melalui katup aorta keseluruh tubuh.

18

Page 19: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

B. Permukaan Jantung

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan

seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri

dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di

balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan

sedikit ke arah kiri.

Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun

tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel

pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada

jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk

menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena

gerakan memompa konstan jantung.

Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah

yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan

di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar

jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri

dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).

C. Struktur Internal Jantung

Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot

menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa.

Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini

19

Page 20: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka

dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi

kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.

Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik

karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari

bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh

bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik

dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung

disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan

bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga.

Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut

katup bikuspidalis atau katup berdaun dua.

D. Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi

darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan

memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua

serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua

bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak

karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua

vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah

20

Page 21: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik

kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke

dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir

melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi

kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan

karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam

vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara

bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi

pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang

selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta

masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya

oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

E. Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan

Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal

tersebut antara lain:

21

Page 22: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir.

Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat

melakukan aktifitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja

jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian

dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi

nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah

pingsan.

Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena

tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan

antara kedua serambi saat penderita masih di dalam

kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor

tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat

melakukan aktifitas yang berat, karena aktifitas yang berat

hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi

biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit

di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya

benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.

F. Serangan Jantung

Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan

jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi

mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung

bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya

22

Page 23: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh

darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut

tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol,

ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang

berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang

banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak

ketika seseorang sedang beraktifitas, seperti yang menyerang

beberapa atlit-atlit sepak bola ternama di dunia di tengah lapangan

sepak bola. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktifitas

jantung yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan

sebelum melakukan olah raga.

Orang yang selamat dari sebuah serangan jantung yang parah

biasanya juga mengalami komplikasi di bagian tubuh yang lain, seperti

misalnya stroke. Biasanya, orang yang selamat dari serangan jantung

yang gawat membutuhkan alat pacu jantung untuk mensupport

jantungnya agar tidak tiba-tiba berhenti.

G. Penanggulangan

Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah

penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti

sering bangun lebih pagi tidak sering tidak terlalu larut malam, dan

23

Page 24: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang

sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta

tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol

tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan. Namun, ada

beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar

resiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain:

Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam

Bawang Putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin,

ketegangan pembuluh darah berkurang 72%. Namun beberapa peneliti

lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara

Bawang Putih dengan kesehatan Jantung. Dalam studi yang dilakukan

pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati

bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak

memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau

beberapa tanda lain resiko penyakit jantung.

Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak

mengurangi resiko penyakit Jantung. Untuk benar-benar mengurangi

resiko penyakit Jantung, seseorang harus benar-benar berhenti

merokokb.

24

Page 25: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American

College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C

dapat mengurangi resiko penyakit jantung.

Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat

mengurangi resiko penyakit Jantung. Konsumsi garam dapat

meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam

menunjukkan resiko penyakit jantung hingga 25% dan resiko serangan

jantung hingga 20%.

H. Adapun obat-obat penyakit Jantung, yaitu :

25

Page 26: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

26

Page 27: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Jantung merupakan bagian terpenting dari tubuh.

Jantung sebagai pemompa darah.

Jantung terletak di antara dua paru di belakang sternum.

Penyakit jantung terjadi karena melemahnya oto-otot jantung dan

karena adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh

karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang

memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam

kandungan.

III.2 Saran

Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Oleh karena itu,

untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, diperlukan gaya

hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi tidak sering tidak

terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman

beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan

makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan

makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang

teratur dan tidak berlebihan.

27

Page 28: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

DAFTAR PUSTAKA

1. Tjay, Tan Hoan & Kirana Rahardja. 2002. “Obat-Obat Penting

Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Samping” Edisi V. Jakarta:

Elex Media Komputindo kelompok Gramedia.

2. Tjay, Tan Hoan & Kirana Rahardja. 2008. “Obat-Obat Penting

Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Samping” Edisi VI. Jakarta:

Elex Media Komputindo kelompok Gramedia.

3. Staf Pengajar Departemen Farmakologi Universitas Sriwijaya. 2009.

“Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi 2”. Jakarta: EGC, Penerbit

Buku Kedokteran.

4. Mutschler, Ernst. 1991. “Dinamika Obat Farmakologi dan

Toksikologi”. Buku Ajar Edisi Kelima. Bandung: Penerbit ITB.

5. Rahardja, Kirana, Drs. & Tan Hoan Tjay, Drs., 1991. “Obat-obat

Penting”, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

28

Page 29: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

MAKALAHFARMASI RUMAH SAKIT

“ Diabetes Millitus”

OLEH :

Nama : Sri Nuryanti TaminAsriani PadrimNirmalayantiDominggus Paniel Mau

Kelompok : II (Dua)

Akademi Farmasi Kebangsaan

Makassar

2013

29

Page 30: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB I

PENDAHULUAN

I.1  Latar Belakang

Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang berbahaya

yang kerap disebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, Orang

lazim menyebutnya sebagai penyakit gula atau kencing manis.

Sebelum menjelaskan lebih lanjut soal penyebab dan cara perawatan

pasien diabetes melitus ada baiknya kita simak dulu definisi mengenai

diabetes melitus itu sendiri.

Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah

penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi

normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut

maupun relatif. Oleh karena itu saya ingin lebih mengetahui apa

penyakit Diabetes mellitus ini.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa defenisi penyakit Diabetes melitus ?

2. Bagaimana gejala yang dirasakan penderita penyakit ini?

3. Ada berapa jenis penyakit ini?

4. Apa penyebab timbulnya penyakit ini?

5. Konplikasi apa saja yang terjadi pada penyakit ini?

6. Bagaimana cara menanganinya?

30

Page 31: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

I.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah Untuk mengetahui

Apa penyakit polyuria itu, Bagaimana gejala yang dirasakan penderita

penyakit ini, Ada berapa jenis penyakit ini, Apa penyebab timbulnya

penyakit ini, Konplikasi apa saja yang terjadi pada penyakit ini, dan

Bagaimana cara menanganinya.

I.4. Manfaat penulisan

Adapun manfaat penulisan adalah Memberikan informasi

kepada pembaca tentang Apa penyakit polyuria itu, Bagaimana gejala

yang dirasakan penderita penyakit ini, Ada berapa jenis penyakit ini,

Apa enyebab timbulnya penyakit ini, Konplikasi apa saja yang terjadi

pada penyakit ini, dan bagaimana cara menanganinya.

I.5. Metode Penulisan

Makalah ini disusun dengan menggunakan metode

kepustakaan, untuk mendapatkan data-data dari sumber pustaka.

31

Page 32: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein,

tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang

juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula adalah

kelainan metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan

simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme

karbohidrat, lemak dan protein.

Sebenarnya Diabetes merupakan penyakit keturunan atau

bawaan Gen. Bila orang tua kita menderita Diabetes kemungkinan

besar kita akan menderita Diabetes juga. Jadi dengan melihat garis

keturunan kita harus waspada karena tidak 100 persen muncul

penyakit itu, kemungkinan kita sebagai pembawa sifat/gen

kemungkinan yang kena anak kita dst. Gejala atau symptom Diabetes

Mellitus, atau Kencing Manis antara lain; Obesitas/Kegemukan, sering

kencing/polyuria, banyak berkeringat, berat badan menurun drastis,

selalu merasa lapar dan haus/polydipsia, lesu, dan kalau luka sulit

sembuh.

II.2 Gejala umum Diabetes Melitus

Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala

klasik lainnya:

32

Page 33: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

poliuria - sering buang air kecil

polidipsia - selalu merasa haus

polifagia - selalu merasa lapar

penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus

tipe 1 dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai,

dapat memicu berbagai komplikasi kronis, seperti:

Gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan,

Gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal

Gangguan kardiovaskular, disertai lesi membran basalis yang

dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop

elektron.

Gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom,

foot ulcer, amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual,dan

gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan

hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan

koma.

Rentan terhadap infeksi.

Kata diabetes mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang

disebut glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika penderita tidak

segera mendapatkan perawatan.

33

Page 34: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

II.3 Klasifikasi Diabetes Melitus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk

diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:

1. Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga

rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau

menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Dimana Tubuh

penderita hanya sedikit menghasilkan insulin atau bahkan sama

sekali tidak menghasilkan insulin, oleh karena itu untuk bertahan

hidup penderita harus mendapat suntikan insulin setiap harinya.

Tanpa pengaturan harian, kondisi darurat dapat terjadi. Diabetes

mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau

defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.

34

Page 35: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

2. Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin,

seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin. Biasanya

terjadi di usia dewasa. Pada tipe-2 ini, pankreas tidak cukup

membuat insulin untuk menjaga level gula darah tetap normal,

seringkasili disebabkan tubuh tidak merespin dengan baik terhadap

insulin tersebut. Kebanyakan orang tidak menyadari telah

menderita dibetes tipe-2, walaupun keadaannya sudah menjadi

sangat serius. Diabetess type 2 sudah menjadi umum dialami

didunia maupun di Indonesia, dan angkanya terus bertambah

akibat gaya hidup yang tidak sehat, kegemukan dan malas

berolahraga.

35

Page 36: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

3. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose

tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM. dan

36

Page 37: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat

menjadi:

4. Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi

peptida-C.

5. Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin

endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika

tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.

6. Not insulin requiring diabetes.

Kelas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM

(bahasa Inggris: insulin-dependent diabetes mellitus), sedang tahap

kelima dan keenam merupakan anggota klasifikasi NIDDM (bahasa

Inggris: non insulin-dependent diabetes mellitus). IDDM dan NIDDM

merupakan klasifikasi yang tercantum pada International Nomenclature of

Diseases pada tahun 1991 dan revisi ke-10 International Classification of

Diseases pada tahun 1992.

Klasifikasi Malnutrion-related diabetes mellitus, MRDM, tidak lagi

digunakan oleh karena, walaupun malnutrisi dapat memengaruhi ekspresi

beberapa tipe diabetes, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa

malnutrisi atau defisiensi protein dapat menyebabkan diabetes. Subtipe

MRDM; Protein-deficient pancreatic diabetes mellitus, PDPDM, PDPD,

PDDM, masih dianggap sebagai bentuk malnutrisi yang diinduksi oleh

diabetes mellitus dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Sedangkan

subtipe lain, Fibrocalculous pancreatic diabetes, FCPD, diklasifikasikan

37

Page 38: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

sebagai penyakit pankreas eksokrin pada lintasan fibrocalculous

pancreatopathy yang menginduksi diabetes mellitus.

Klasifikasi Impaired Glucose Tolerance, IGT, kini didefinisikan sebagai

tahap dari cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat diamati pada

seluruh tipe kelainan hiperglisemis. Namun tidak lagi dianggap sebagai

diabetes.

Klasifikasi Impaired Fasting Glycaemia, IFG, diperkenalkan sebagai

simtoma rasio gula darah puasa yang lebih tinggi dari batas atas rentang

normalnya, tetapi masih di bawah rasio yang ditetapkan sebagai dasar

diagnosa diabetes.

II.4 Penyebab terjadinya Diabetes Melitus

Kemungkinan induksi diabetes tipe 2 dari berbagai macam

kelainan hormonal, seperti hormon sekresi kelenjar adrenal, hipofisis

dan tiroid merupakan studi pengamatan yang sedang laik daun saat

ini. Sebagai contoh, timbulnya IGT dan diabetes mellitus sering

disebut terkait oleh akromegali dan hiperkortisolisme atau sindrom

Cushing.

Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan sindrom

Cushing sering berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan

organ lain, dengan simtoma hiperinsulinemia dan hiperglisemia, yang

berdampak pada penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian.

GH memang memiliki peran penting dalam metabolisme

glukosa dengan menstimulasi glukogenesis dan lipolisis, dan

38

Page 39: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

meningkatkan kadar glukosa darah dan asam lemak. Sebaliknya,

insulin-like growth factor 1 (IGF-I) meningkatkan kepekaan terhadap

insulin, terutama pada otot lurik. Walaupun demikian, pada

akromegali, peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan

resistansi insulin, oleh karena berlebihnya GH.

Terapi dengan somatostatin dapat meredam kelebihan GH

pada sebagian banyak orang, tetapi karena juga menghambat sekresi

insulin dari pankreas, terapi ini akan memicu komplikasi pada toleransi

glukosa.

Sedangkan hipersekresi hormon kortisol pada hiperkortisolisme

yang menjadi penyebab obesitas viseral, resistansi insulin, dan

dislipidemia, mengarah pada hiperglisemia dan turunnya toleransi

glukosa, terjadinya resistansi insulin, stimulasi glukoneogenesis dan

glikogenolisis. Saat bersinergis dengan kofaktor hipertensi,

hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.

Hipersekresi hormon juga terjadi pada kelenjar tiroid berupa tri-

iodotironina dengan hipertiroidisme yang menyebabkan abnormalnya

toleransi glukosa.

Pada penderita tumor neuroendokrin, terjadi perubahan

toleransi glukosa yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti

yang terjadi pada pasien bedah pankreas, feokromositoma,

glukagonoma dan somatostatinoma.

39

Page 40: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

Hipersekresi hormon ditengarai juga menginduksi diabetes tipe

lain, yaitu tipe 1. Sinergi hormon berbentuk sitokina, interferon-gamma

dan TNF-α, dijumpai membawa sinyal apoptosis bagi sel beta, baik in

vitro maupun in vivo. Apoptosis sel beta juga terjadi akibat mekanisme

Fas-FasL dan/atau hipersekresi molekul sitotoksik, seperti granzim

dan perforin; selain hiperaktivitas sel T CD8- dan CD4-.

II.5 Komplikasi

Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular

(risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis),

kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan

saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko

amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar

gula darah buruk.

Ketoasidosis diabetikum

Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba

dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang

disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah

adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat

menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi

dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton,

yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan

darah menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari ketoasidosis

diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah

40

Page 41: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernapasan menjadi

dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki

keasaman darah. Bau napas penderita tercium seperti bau aseton.

Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang

menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan

setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa

mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali

penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan

atau penyakit yang serius. Penderita diabetes tipe II bisa tidak

menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin

semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing

dan haus. Jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat

tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-

misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami

dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing,

kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-

hiperosmolar non-ketotik.

II.6 Cara Menangani Diabetes Melitus

Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja

tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup

terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan

untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang

terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat

41

Page 42: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis

sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah

yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus

menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak

berpuasa dalam bulan Ramadhan.

42

Page 43: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein,

tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang

juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula adalah

kelainan metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan

simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme

karbohidrat, lemak dan protein.

Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular

(risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis),

kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan

saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko

amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar

gula darah buruk.

Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja

tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup

terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan

untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang

terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat

diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis

43

Page 44: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah

yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus

menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak

berpuasa dalam bulan Ramadhan.

III.2 Saran

Kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT, Maka daripada itu

dalam penyusunan makalah ini saya menyadari banyak kekurangan

saya minta maaf dan saya membutuhkan partisipasinya dalam bentuk

kritik maupun saran.

44

Page 45: Makalah Hipertensi,Jantung N DM

DAFTAR PUSTAKA

9. Rahardja, Kirana, Drs. & Tan Hoan Tjay, Drs., 1991. “Obat-obat Penting”, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

10. http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/

11. Goodman, Gilman’s. 2006. “The Pharmacological Basis of Therapeutics - 11th Ed “. Kaball chm

12. Ganiswara, S. G., 2003, “Farmakologi dan Terapi”, Edisi IV, Universitas Indonesia Press, Jakarta

13. http://moveamura.wordpress.com/farmakologi/

14. Guyton C, Arthur. 1987. “Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit Edisi III ”. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta

15. Mycek J.Mary. 2001. “Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II “. Wydia Medika. Jakarta

16. Ditjen Pom. 1979. “Farmakope Indonesia Edisi III”. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

45