tugas DM HIPERTENSI

download tugas DM HIPERTENSI

of 37

Transcript of tugas DM HIPERTENSI

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    1/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    2/37

    d. 5eakti" hipoglikemi, timbul tandatanda hipoglikemi 2 jam #e#udah makan.

    7ia#an&a merupakan tanda prediabetik atau terjadi pada anggota keluarga &ang

    terkena diabete# melitu#.

    Selain itu Hipoglikemia juga dapat dikla#i"ika#ikan #ebagai

    1. Hipoglikemi 5ingan (gluko#a darah 060 mg/d3!

    -erjadi jika kadar gluko#a darah menurun, #i#tem #ara" #impatik akan

    terang#ang. 'elimpahan adrenalin ke dalam darah men&ebabkan gejala #eperti

    tremor, takikardi, palpita#i, kegeli#ahan dan ra#a lapar.

    %. Hipoglikemi Sedang (gluko#a darah

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    3/37

    Faktor Predisposisi

    :aktor predi#po#i#i terjadin&a hipoglikemia pada pa#ien &ang mendapat pengobatan

    in#ulin atau #ul"on&lurea

    a. :aktor"aktor &ang berkaitan dengan pa#ien

    1. pengurangan/keterlambatan makan

    %. ke#alalahan do#i# obat

    2. latihan ja#mani &ang berlebihan

    ;. penurunan kebutuhan in#ulin

    •  pen&embuhan dari pen&akit

    • ne"ropati diabeti*

    • hipotiroidi#me

    •  pen&akit ddi#on

    • hipopituitari#me

    . harihari pertama per#alinan

    6. pen&akit hati berat

    ). ga#tro pare#i# diabeti*

     b. :aktor"aktor &ang berkaitan dengan tindakan medi#

    1. pengendalian gluko#a darah &ang ketat

    %. pemberian obatobat &ang mempun&ai poten#i hiperglikemik 

    2. penggantian jeni# in#ulin, (an#joer , 1999 60%!

    4. MANIFESTASI KLINIS

      ejalagejala hipoglikemia terdiri dari dua "a#e &aitu

    a! :a#e gejalagejala akti4a# pu#at autonom dan hipotalamu# #ehingga hormon

    epine"rin di lepa#kan, gejala a$al ini merupakan peringatan karena #aat itu

     pa#ien ma#ih #adar #ehingga dapat di ambil tindakan &ang perlu untuk mengata#i

    hipoglikemia lanjut.

     b! :a#e gejalagejala &ang terjadi akibat mulai terganggun&a "ung#i otak,karena

    itu di namakan gejala neurologi#t.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    4/37

    'enelitian pada orang &ang bukan diabete# menunjukan adan&a gangguan "ung#i

    otak &ang lebih a$al dari "a#e dan di namakan ganguan "ung#i otak #ubliminal, di

    #amping gejala &ang tidak kha#.

    adangkadang gejala "a#e adrenergi* tidak mun*ul dan pa#ien lang#ung jauh

     pada "a#e gangguan "ung#i otak, terdapat dua jeni# hilangn&a ke$a#padaan, &aitu akut

    dan kronik.

    ang akut mi#aln&a pada pa#ien D- dengan gluko#a darah terkontrol #angat

    ketat mendekati normal, adan&a neuropati autonom pada pa#ien &ang #udah lama

    menderita D, dan menggunakan beta bloker &ang non #elekti",kehilangan

    ke$a#padaan &ang kronik bia#an&a irre4er#ible dan di anggap merupakan komplika#i

    D &ang #eriu#.

    Sebagai da#ar diagno#i# dapat di gunakan tria# $hipple, &aitu hipoglikemia

    dengan gejalagejala #ara" pu#at, kadar gluko#a kurang dari 0 mg+ dan gejala akan

    menghilang dengan pemberian gluko#a.

    :a*tor"aktor &ang dapat menimbulkan hipoglikemia berat dan berkepanjangan

    adalah kegagalan #ekre#i hormone glukagen dan adrenalin pa#ien telah lama menderita

    D! adan&a antibod& terhadap in#ulin, blo*kade "armakologik (beta bloker non

    #elekti"!, dan pemberian obat #ul"on&lurea (obat anti D &ang berka#iat lama!.

    (an#joer , 199) 602!.

    'ertama, hipoglikemia dalam diabeti* adalah lebih umum ketimbang

    ketoa#ido#i#, me#kipun #ebagian be#ar pen&ebaran terdapat pada kelompok 

    ketergantungan in#ulin.edua a$itan dari hipoglikemia adalah lebih *epat dan

    mani"e#ta#in&a adalah lebih ber4aria#i, #ering terjadi dengan *ara &ang tidak jela#

    #ehingga dapat mengelakan perhatian #e#eorang #ampai orang ter#ebut tidak men&adari

    apa &ang #e#ungguhn&a &ang #edang terjadi dan tidak mampu untuk men*arari pengobatan &ang tidak #e#uai, #ehingga reak#i hipoglikemia akibat in#ulin dapat terjadi

    di tengahtengah kehidupan #eharihari pa#ien.ang #etidakn&a dapat memalukan dan

    &ang lebih buruk #angat membaha&akan. etiga me#kipun pemulihan &ang berarti dan

    hipoglikemia dapat *epat dan #empurna dalam beberapa menit #etelah pengobatan &ang

    #e#uai, ban&ak pa#ien #e*ara emo#ional (kemungkinan #e*ara p#ikologi#! tetap

    tergun*ang #elama beberapa jam atau bahkan #elama beberapa hari #etelah reak#i

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    5/37

    in#ulin. khirn&a dalam kondi#i hipoglikemia ek#trim, ma#ih mempun&ai kemungkinan

    untuk men&ebabkan keru#akan otak permanen dan bahkan "atal.(8#ter,%000;6;!.

    Di kutip dari aren 7ruke %00 1;) ada beberapa tanda gejala ataupun

    mani"e#ta#i klini# &ang meliputi

    3apar

    ualmuntah

    'u*at,kulit dingin

    Sakit kepala

    >adi *epat

    Hipoten#i

    rritabilita#

    ani"e#ta#i #ebab perubahan "ung#i #erebral

    Sakit kepala

    oma

    e#ulitan dalam ber"ikir 

    etidakmampuan dalam berkon#entra#i

    'erubahan dalam #ikap emo#i

    PATOFISIOLOGI

    Diabete# ketoa#ido#i# di#ebabkan oleh tidak adan&a in#ulin atau tidak 

    *ukupn&a jumlah in#ulin &ang n&ata, keadaan ini mengakibatkan gangguan pada

    metaboli#me karbohidrat, protein, lemak, ada tiga gambaran klini# &ang penting pada

    diabete# ketoa#ido#i#.

    a. dehidra#i b. kehilangan elektrolit

    *. a#ido#i#

    pabila jumlah in#ulin berkurang jumlah gluko#a &ang mema#uki #el akan

     berkurang pula, di #amping itu produk#i gluko#a oleh hati menjadi tidak terkendali,

    kedua "a*tor ini akan menimbulkan hipoglikemia. Dalam upa&a untuk menghilangkan

    gluko#a &ang berlebihan dalam tubuh, ginjal akan mengek#kre#ikan gluko#a ber#ama

    #ama air dan elektrolit (#eperti natrium dan kalium!. Diure#i# o#moti* &ang di tandai

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    6/37

    oleh urinaria berlebihan (poliuria! ini akan men&ebabkan dehidra#i dan kehilangan

    elektrolit. penderita ketoa#ido#i# diabeti* &ang berat dapat kehilangan kirakira 6, liter 

    air dan #ampai ;00 hingga m8? natrium, kalium #erta klorida #elama periode $aktu %;

     jam.

    kibat de"i#ien#i in#ulin &ang lain adalah peme*ahan lemak (lipo#i#! menjadi

    a#ama#am lemak beba# dan gli#eral.a#am lemak beba# akan di ubah menjadi badan

    keton oleh hati, pada keton a#ido#i# diabeti* terjadi produk#i badan keton &ang

     berlebihan #ebagai akibat dari kekurangan in#ulin &ang #e*ara normal akan men*egah

    timbuln&a keadaan ter#ebut, badan keton ber#i"at a#am, dan bila bertumpuk dalam

    #irkula#i darah, badan keton akan menimbulkan a#ido#i# metaboli*.

    'ada hipoglikemia ringan ketika kadar gluko#a darah menurun, #i#tem #ara" 

    #impatik akan terang#ang. 'elimpahan adrenalin ke dalam darah men&ebabkan gejala

    #eperti per#pira#i, tremor, takikardi, palpita#i, kegeli#ahan dan ra#a lapar.

    'ada hipoglikemia #edang, penurunan kadar gluko#a darah men&ebabkan #el

    #el otak tidak memperoleh *ukup bahan bakar untuk bekerja dengan baik. -andatanda

    gangguan "ung#i pada #i#tem #ara" pu#at men*akup ketidak mampuan berkon#entra#i,

    #akit kepala,4ertigo, kon"u#i, penurunan da&a ingat, pati ra#a di daerah bibir #erta lidah,

     bi*ara pelo, gerakan tidak terkoordina#i, perubahan emo#ional, perilaku &ang tidak 

    ra#ional, penglihatan ganda dan pera#aan ingin ping#an. ombina#i dari gejala ini (di

    #amping gejala adrenergik! dapat terjadi pada hipoglikemia #edang.

    'ada hipoglikemia berat "ung#i #i#tem #ara" pu#at mengalami gangguan &ang

    #angat berat, #ehingga pa#ien memerlukan pertolongan orang lain untuk mengata#i

    hipoglikemia &ang di deritan&a. ejalan&a dapat men*akup perilaku &ang mengalami

    di#orienta#i, #erangan kejang, #ulit di bangunkan dari tidur atau bahkan kehilangan

    ke#adaran. ( Smelt@er. %001 !.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    7/37

    . PEME!IKSAAN PEN"N#ANG

    'emerik#aan gluko#a darah #ebelum dan #e#udah #untikan dek#tro#a.

    (an#joer 1999 60;!

    Di kutip dari www.medicare.com ada berbagai pemerik#aan penunjang meliputi

    a! perpanjangan penga$a#an pua#a, te# primer untuk h&poglikemia,

     perpanjangan&a (;)% jam! #etelah penga$a#an pua#a.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    8/37

     b! -e# ber*ampur makanan, te# ini di gunakan jika anda mempun&ai tanda pua#a (%

     jam ''!

    *! -e# urine di #impan untuk men*ari #ub#tan#i keton.

    d! -e# ini juga men*ari te# pan*rea# atau pen&akit endokrin.

    $. PENATALAKSANAAN

    a. luko#a oral

    Setelah digno#a hipoglikemi ditegakkan dengan pemerik#aan gluko#a darah

    kapiler, berikan 10%0 gram gluko#a oral. Dapat berupa roti, pi#ang atau

    karbohidrat komplek# lainn&a. 'ada penderita &ang #ulit menelan dapat

    diberikan madu atau gel gluko#a pada muko#a mulut.

    %. luko#a intra4ena

    'ada pa#ien koma hipoglikemi diberikan injek#i gluko#a ;0+ intra4ena % m3

    &ang dien*erkan % kali

    njek#i gluko#a ;0+ intra4ena % m3

    1 "la#h 7ila kadar gluko#a 6090 mg/d3 1 "la#h dapat meningkatkan kadar 

    gluko#a %0 mg/d3.

    adar gluko#a &ang diinginkan A

    1%0 mg/d3

    % "la#h 7ila kadar gluko#a 2060 mg/d3

    2 "la#h 7ila kadar gluko#a < 20 mg/d3

    &. 7ila belum #adar, dilanjutkan in"u# malto#a 10+ atau gluko#a 10+ kemudian

    diulang % ** gluko#a ;0+ #ampai penderita #adar.

    d. njek#i metil predni#olon 6%, B 1% mg intra4ena dan dapat diulang. Dapat

    dikombina#i dengan injek#i "enitoin 2 C 100 mg intra4ena atau "enitoin oral 2 C

    100 mg #ebelum makan.

    e. njek#i e"edrin % 0 mg (bila tidak ada kontra indika#i! atau injek#i glukagon 1

    mg intramu#kular. e*epatan kerja glukagon #ama dengan pemberian gluko#a

    intra4ena. 7ila penderita #udah #adar dengan pemberian glukagon, berikan %0

    gram gluko#a oral dan dilanjutkan dengan ;0 gram karbohidrat dalam bentuk 

    tepung untuk mempertahankan pemulihan.

    '. 7ila koma hipoglikemia terjadi pada pa#ien &ang mendapat #ul"onilurea

    #ebaikn&a pa#ien ter#ebut dira$at di rumah #akit, karena ada ri#iko jatuh koma

    lagi #etelah #untikan dek#tro#a. 'emberian dek#tro#a diteru#kan dengan in"u#

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    9/37

    dek#tro#a 10+ #elama 2 hari. onitor gluko#a darah #etiap 26 jam #ekali dan

    kadarn&a dipertahankan 9010 mg+. Hipoglikemia karena #ul"onilurea ini

    tidak e"ekti" dengan pemberian glukagon.

     

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    10/37

    Terapi (a)aria

    Manifestasi klinis malaria dapat bervariasi dari ringan sampai

    membahayakan jiwa. Gejala utama demam sering di diagnosis dengan

    infeksi lain, seperti demam typhoid, demam dengue, leptospirosis,

    chikungunya, dan infeksi saluran nafas. Adanya thrombositopenia sering

    didiagnosis dengan leptospirosis, demam dengue atau typhoid. Apabila ada

    demam dengan ikterik bahkan sering diintepretasikan dengan diagnosa

    hepatitis dan leptospirosis. Penurunan kesadaran dengan demam sering

     juga didiagnosis sebagai infeksi otak atau bahkan stroke. Mengingat

    bervariasinya manifestasi klinis malaria maka anamnesis riwayat perjalanan

    ke daerah endemis malaria pada setiap penderita dengan demam harus

    dilakukan. Diagnosis malaria ditegakkan seperti diagnosis penyakit lainnya

    berdasarkan anamnesis, pemeriksaan sik, dan pemeriksaan laboratorium.

    D!AG"#$!$ PA$%! MA&A'!A APA(!&A D!%)M*+A" PA'A$!% MA&A'!A DA&AM

    DA'A

    A. Anamnesis+eluhan utama pada malaria adalah demam, menggigil, berkeringat dan

    dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau

    pegalpegal. Pada anamnesis juga perlu ditanyakan-

    1. riwayat berkunjung ke daerah endemik malaria

    2. riwayat tinggal di daerah endemik malaria

    3.  riwayat sakit malaria/riwayat demam

    4. riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir

    . riwayat mendapat transfusi darah

    *. Pemeriksaan 0isik

    1. Demam 1234,5 67 aksila8

    2. +onjungtiva atau telapak tangan pucat

    3. Pembesaran limpa 1splenomegali8

    4. Pembesaran hati 1hepatomegali8

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    11/37

    . Manifestasi malaria berat dapat berupa penurunan kesadaran, demam

    tinggi, konjungtiva pucat, telapak tangan pucat, dan ikterik, oliguria, urin

    berwarna coklat kehitaman 1(lack 9ater 0ever 8, kejang dan sangat

    lemah 1prostration8.

    7. Pemeriksaan &aboratorium

    *ntuk mendapatkan kepastian diagnosis malaria harus dilakukan

    pemeriksaan sediaan darah. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan melalui

    cara berikut.

    :. Pemeriksaan dengan mikroskop Pemeriksaan dengan mikroskop

    merupakan gold standard 1standar baku8 untuk diagnosis pasti malaria.

    Pemeriksaan mikroskop dilakukan dengan membuat sediaan darah tebal

    dan tipis. Pemeriksaan sediaan darah 1$D8 tebal dan tipis di rumah

    sakit/Puskesmas/lapangan untuk menentukan-

    a8 Ada tidaknya parasit malaria 1positif atau negatif8

    b8 $pesies dan stadium Plasmodium

    c8 +epadatan parasit-

    :8 $emi +uantitatif

    1;8 < negatif 1tidak ditemukan parasit dalam :== &P(/lapangan pandang

    besar8

    1>8 < positif : 1ditemukan : ?:= parasit dalam :== &P(8

    1>>8 < positif @ 1ditemukan :: ?:== parasit dalam :== &P(8

    1>>>8 < positif 3 1ditemukan : ?:= parasit dalam : &P(8

    1>>>>8 < positif 1ditemukan 2:= parasit dalam : &P(8

    Adanya korelasi antara kepadatan parasit dengan mortalitas yaitu-

    ; +epadatan parasit B :==.=== /ul, maka mortalitas B : C

    ; +epadatan parasit 2 :==.===/ul, maka mortalitas 2 : C; +epadatan parasit 2 5==.===/ul, maka mortalitas 2 5= C

    @8 +uantitatif

     umlah parasit dihitung per mikro liter darah pada sediaan darah tebal

    1leukosit8 atau sediaan darah tipis 1eritrosit8. 7ontoh -

     ika dijumpai :5== parasit per @== lekosit, sedangkan jumlah lekosit

    E.===/u& maka hitung parasit < E.===/@== F :5== parasit < =.===

    parasit/u&.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    12/37

     ika dijumpai 5= parasit per :=== eritrosit < 5C. ika jumlah eritrosit

    .5==.===/u& maka hitung parasit < .5==.===/:=== F 5= < @@5.===

    parasit/u&.

    @. Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat 1'apid Diagnostic %est/'D%8

    Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria,

    dengan menggunakan metoda imunokromatogra. %es ini digunakan ;:;

    pada unit gawat darurat, pada saat terjadi +&(, dan di daerah terpencil yang

    tidak tersedia fasilitas laboratorium mikroskopis. al yang penting yang

    perlu diperhatikan adalah sebelum 'D% dipakai agar terlebih dahulu

    membaca cara penggunaannya pada etiket yang tersedia dalam kemasan

    'D% untuk menjamin akurasi hasil pemeriksaan. $aat ini yang digunakan

    oleh Program Pengendalian Malaria adalah yang dapat mengidentikasi P.

    falcifarum dan non P. 0alcifarum.

    3. Pemeriksaan dengan Polymerase 7hain 'eaction 1P7'8 dan $eHuensing

    D"A

    Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada fasilitas yang tersedia. Pemeriksaan

    ini penting untuk membedakan antara re;infeksi dan rekrudensi pada P.

    falcifarum. $elain itu dapat digunakan untuk identikasi spesies Plasmodium

    yang jumlah parasitnya rendah atau di bawah batas ambang mikroskopis.

    Pemeriksaan dengan menggunakan P7' juga sangat penting dalam

    eliminasi malaria karena dapat membedakan antara parasit impor atau

    indigenous.

    . $elain pemeriksaan di atas, pada malaria berat pemeriksaan penunjang

    yang perlu dilakukan adalah-

    a. pengukuran hemoglobin dan hematokritb. penghitungan jumlah leukosit dan trombosit

    c. kimia darah lain 1gula darah, serum bilirubin, $G#% dan $GP%, alkali

    fosfatase, albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, analisis

    gas darah8 dan

    d. urinalisis

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    13/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    14/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    15/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    16/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    17/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    18/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    19/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    20/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    21/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    22/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    23/37

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    24/37

    5SS H'85-8>S

    2.1. De'i+isi

    Hiperte+si dar,rat -emergency hypertension  kenaikan tekanan darah

    mendadak (#i#tolik E10 mm Hg dan / atau dia#tolik E1%0 mm Hg! dengan keru#akan

    organ target &ang ber#i"at progre#i", #ehingga tekanan darah haru# diturunkan #egera,

    dalam hitungan menit #ampai jam. -ekanan darah &ang #angat tinggi dan terdapat

    keru#akan organ, #ehingga tekanan darah haru# diturunkan dengan #egera (dalam menit

    atau jam! agar dapat membata#i keru#akan &ang terjadi. -inggin&a tekanan darah untuk 

    dapat dikategorikan #ebagai hiperten#i darurat tidaklah mutlak, namun keban&akan

    re"eren#i di ndone#ia memakan patokan A%%0/1;0.

    2.2. Etio)o/i

    Hiperten#i emergen#i merupakan #pektrum klini# dari hiperten#i dimana terjadi

    kondi#i peningkatan tekanan darah &ang tidak terkontrol &ang berakibat pada keru#akan

    organ target &ang progre#i". 7erbagai #i#tem organ &ang menjadi organ target pada

    hiperten#i emergen#i ini adalah #i#tem #ara" &ang dapat mengakibatkan hiperten#i

    en#e"alopati, in"ark #erebral, perdarahan #ubarakhnoid, perdarahan intrakranialF #i#tem

    kardio4a#kular &ang dapat mengakibatkan in"ark miokard, di#"ung#i 4entrikel kiri akut,

    edema paru akut, di#ek#i aortaF dan #i#tem organ lainn&a #eperti gagal ginjal akut,

    retinopati, eklam#ia, dan anemia hemolitik mikroangiopatik.

    Faktor !esiko Krisis Hiperte+si

    • 'enderita hiperten#i tidak minum obat atau tidak teratur minum obat.

    • ehamilan

    • 'enderita hiperten#i dengan pen&akit parenkim ginjal.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    25/37

    • 'engguna >'G

    • 'enderita dengan rang#angan #impati# tinggi. (luka bakar, trauma kepala,

     pen&akit 4a#kular/ kolagen!

    2.3. K)asi'ikasi Hiperte+si

    Ta%)e 1. K)asi'ikasi Teka+a+ Dara0 Pada Deasa

    Kate/ori Teka+a+ Dara0 Sisto)ik Teka+a+ Dara0 Diasto)ik  

     >ormal Diba$ah 120 mmHg Diba$ah mmHg

     >ormal tinggi 120129 mmHg 9 mmHg

    Stadium 1(Hiperten#i ringan!

    1;019 mmHg 9099 mmHg

    Stadium %(Hiperten#i #edang!

    1601)9 mmHg 100109 mmHg

    Stadium 2

    (Hiperten#i berat!10%09 mmHg 110119 mmHg

    Stadium ;(Hiperten#i maligna!

    %10 mmHg atau lebih 1%0 mmHg atau lebih

    'enderita hiperten#i &ang tidak terkontrol #e$aktu $aktu bi#a jatuh kedalam

    keadaan ga$at darurat. Diperkirakan #ekitar 1+ penderita hiperten#i berlanjut

    menjadi ri#i# Hiperten#iI, dan ban&ak terjadi pada u#ia #ekitar 20)0 tahun. -etapi

    kri#i# hiperten#i jarang ditemukan pada penderita dengan tekanan darah normal tanpa

     pen&ebab #ebelumn&a. 'engobatan &ang baik dan teratur dapat men*egah in#iden kri#i#

    hiperten#i menjadi kurang dari 1 +.

    2.4. Pato'isio)o/i

    7entuk manapun dari hiperten#i &ang menetap, baik primer maupun #ekunder,

    dapat dengan mendadak mengalami per*epatan kenaikan dengan tekanan dia#tolik 

    meningkat *epat #ampai di ata# 120 mmHg dan menetap lebih dari 6 jam. Hal ini dapat

    men&ebabkan nekro#i# arterial &ang lama dan ter#ebar lua#, #erta hiperpla#i intima

    arterial interlobuler ne"ronne"ron. 'erubahan patologi# jela# terjadi terutama pada

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    26/37

    retina, otak dan ginjal.  'ada retina akan timbul perubahan ek#udat, perdarahan dan

    udem papil. ejala retinopati dapat mendahului penemuan klini# kelainan ginjal dan

    merupakan gejala paling terper*a&a dari hiperten#i maligna.

    Jtak mempun&ai #uatu mekani#me otoregula#i terhadap kenaikan ataupun

     penurunan tekanan darah. 7ata# perubahan pada orang normal adalah #ekitar 60160

    mmHg. pabila tekanan darah melampaui tonu# pembuluh darah #ehingga tidak mampu

    lagi menahan kenaikan tekanan darah maka akan terjadi udem otak. -ekanan dia#tolik 

    &ang #angat tinggi memungkinkan pe*ahn&a pembuluh darah otak &ang dapat

    mengakibatkan keru#akan otak &ang irre4er#ible.

    'ada jantung kenaikan tekanan darah &ang *epat dan tinggi akan men&ebabkan

    kenaikan a"ter load, #ehingga terjadi pa&ah jantung. Sedangkan pada hiperten#i kroni#

    hal ini akan terjadi lebih lambat karena ada mekani#me adapta#i. 'enderita

    "eokromo#itoma dengan kri#i# hiperten#i akan terjadi pengeluaran nore"ine"rin &ang

    menetap atau berkala.

    liran darah ke otak pada penderita hiperten#i kroni# tidak mengalami

     perubahan bila ean rterial 're##ure ( ' ! 1%0 mmHg B 160 mmHg, #edangkan

     pada penderita hiperten#i baru dengan ' diantara 60 B 1%0 mmHg. 'ada keadaan

    hiper kapnia, autoregula#i menjadi lebih #empit dengan bata# tertinggi 1% mmHg,

    #ehingga perubahan &ang #edikit #aja dari -D men&ebabkan a#ido#i# otak akan

    memper*epat timbuln&a oedema otak. eningkatn&a tekanan darah di dalam arteri bi#a

    terjadi melalui beberapa *ara

    •  eningkatn&a tekanan darah di dalam arteri bi#a terjadi #ehingga mengalirkan lebih

     ban&ak *airan pada #etiap detikn&a.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    27/37

    •  rteri be#ar kehilangan kelenturann&a dan menjadi kaku, #ehingga mereka tidak dapat

    mengembang pada #aat jantung memompa darah melalui arteri ter#ebut. arena itu

    darah pada #etiap den&ut jantung dipak#a untuk melalui pembuluh &ang #empit daripada

     bia#an&a dan men&ebabkan naikn&a tekanan. nilah &ang terjadi pada u#ia lanjut,

    dimana dinding arterin&a telah menebal dan kaku karena arterio#klero#i#. Dengan *ara

    &ang #ama, tekanan darah juga meningkat pada #aat terjadi 4a#okon#trik#i, &aitu jika

    arteri ke*il (arteriola! untuk #ementara $aktu mengkerut karena perang#angan #ara" atau

    hormon di dalam darah.

    •  7ertambahn&a *airan dalam #irkula#i bi#a men&ebabkan meningkatn&a tekanan darah.

    Hal ini terjadi jika terdapat kelainan "ung#i ginjal #ehingga tidak mampu membuang

    #ejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Kolume darah dalam tubuh meningkat,

    #ehingga tekanan darah juga meningkat. Sebalikn&a, jika akti4ita# memompa jantung

     berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan ban&ak *airan keluar dari #irkula#i maka

    tekanan darah akan menurun.

    2.. Ma+i'estasi K)i+is

    ambaran klini# kri#i# hiperten#i umumn&a adalah gejala organ target &ang

    terganggu, diantaran&a n&eri dada dan #e#ak na"a# pada gangguan jantung dan di#ek#i

    aortaF mata kabur dan edema papilla mataF #akit kepala hebat, gangguan ke#adaran dan

    laterali#a#i pada gangguan otakF gagal ginjal akut pada gangguan ginjalF di #amping

    #akit kepala dan n&eri tengkuk pada kenaikan tekanan darah umumn&a. ambaran

    klinik hiperten#i darurat dapat dilihat pada table %.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    28/37

    Ta%e) 2. Ga(%ara+ K)i+ik Hiperte+si Dar,rat

    Teka+a+

    dara0

    :undu#kopi Statu#

    neurologi

    Lantung injal a#trointe#tinal

    2214

    ((H/

    'erdarahan,

    ek#udat,

    edema

     papilla

    Sakit kepala,

    ka*au,

    gangguan

    ke#adaran,

    kejang.

    Den&ut jela#,

    membe#ar,

    dekompen#a#i

    , oliguria

    Mremia,

     proteinuria

    ual, muntah

      Ta%)e 3. Hiperte+si E(er/e+si -dar,rat 

    -inggin&a -D &ang dapat men&ebabkan keru#akan organ #a#aran tidak han& dari

    tingkatan -D aktual, tapi juga dari tinggin&a -D #ebelumn&a, *epatn&a kenaikan -D,

     bang#a, #ek# dan u#ia penderita. 'enderita hiperten#i kroni# dapat mentolelir kenaikan

    -D &ang lebih tinggi dibanding dengan normoten#i, #ebagai *ontoh pada penderita

    hiperten#i kroni#, jarang terjadi hiperten#i en#e"alopati, gangguan ginjal dan

    kardio4a#kular dan kejadian ini dijumpai bila -D Dia#tolik A 1;0 mmHg. Sebalikn&a

     pada penderita normoten#i ataupun pada penderita hiperten#i baru dengan penghentian

    obat &ang tibatiba, dapat timbul hiperten#i en#e"alopati demikian juga pada eklamp#i,

    hiperten#i en#e"alopati dapat timbul $alaupun -D 160/110 mmHg.

    2.$. Dia/+osis

    Diagno#i# hiperten#i emergen#i haru# ditegakkan #edini mungkin, karena ha#il

    terapi tergantung kepada tindakan &ang *epat dan tepat. -idak perlu menunggu ha#il

     pemerik#aan &ang men&eluruh $alaupun dengan datadata &ang minimal kita #udah

    dapat mendiagno#i# #uatu kri#i# hiperten#i.

    2.$.1 A+a(+esis 2 

    Se$aktu penderita ma#uk, dilakukan anamne#a #ingkat. Hal &ang penting

    ditan&akan

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    29/37

    a.  5i$a&at hiperten#i, lama dan beratn&a.

     b.  Jbat anti hiperten#i &ang digunakan dan kepatuhann&a.

    *.  M#ia, #ering pada u#ia 20 B )0 tahun.

    d.  ejala #i#tem #&ara" ( #akit kepala, pu#ing, perubahan mental, an#ieta# !.

    e.  ejala #i#tem ginjal ( gro## hematuri, jumlah urine berkurang !

    ".  ejala #i#tem kardio4a#*ular ( adan&a pa&ah jantung, konge#ti" dan oedem paru, n&eri

    dada !.

    g.  5i$a&at pen&akit glomerulone"ro#i#, p&elone"riti#.

    h.  5i$a&at kehamilan, tanda tanda eklamp#i.

    2.$.2 Pe(eriksaa+ 'isik  254

    'ada pemerik#aan "i#ik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan,

    men*ari keru#akan organ #a#aran ( retinopati, gangguan neurologi, pa&ah jantung

    konge#ti", di#ek#i aorta !. 'alpa#i den&ut nadi di keempat ek#tremita#. u#kulta#i untuk 

    mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah be#ar, bi#ing jantung dan ronki paru.

    'erlu dibedakan komplika#i kri#i# hiperten#i dengan kega$atan neurologi

    ataupun pa&ah jantung, konge#ti" dan oedema paru. 'erlu di*ari pen&akit pen&erta lain

    #eperti pen&akit jantung koroner.

    2.$.3 Pe(eriksaa+ pe+,+6a+/ 254

    • 'emerik#aan laboratorium a$al urinali#i#, Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah

    dan elektrolit.

    • 'emerik#aan penunjang elektrokardiogra"i, "oto thorak

    • 'emerik#aan penunjang lain bila memungkinkan N- #*an kepala,

    ekokardiogram, ultra#onogram.

    2.7. Pe+ata)aksa+aa+

    -ujuan pengobatan pada keadaan darurat hiperten#i ialah menurunkan tekanan darah

    #e*epat dan #eaman mungkin &ang di#e#uaikan dengan keadaan klini# penderita.

    'engobatan bia#an&a diberikan #e*ara parenteral dan memerlukan pemantauan &ang

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    30/37

    ketat terhadap penurunan tekanan darah untuk menghindari keadaan &ang merugikan

    atau mun*uln&a ma#alah baru.

    Jbat &ang ideal untuk keadaan ini adalah obat &ang mempun&ai #i"at bekerja *epat,

    mempun&ai jangka $aktu kerja &ang pendek, menurunkan tekanan darah dengan *ara

    &ang dapat diperhitungkan #ebelumn&a, mempun&ai e"ek &ang tidak tergantung kepada

    #ikap tubuh dan e"ek #amping minimal.

    'enurunan tekanan darah haru# dilakukan dengan #egera namun tidak terburu

     buru. 'enurunan tekanan darah &ang terburuburu dapat men&ebabkan i#kemik pada

    otak dan ginjal. -ekanan darah haru# dikurangi %+ dalam $aktu 1 menit #ampai % jam

    dan diturunkan lagi ke 160/100 dalam % #ampai 6 jam. edika#i &ang diberikan

    #ebaikn&a per parenteral (n"u# drip, 7M> >L8S!. Jbat &ang *ukup #ering

    digunakan adalah >itropru#id K dengan do#i# 0,% ug/kg/menit. 7ila tidak ada,

     pengobatan oral dapat diberikan #ambil merujuk penderita ke 5umah Sakit. 'engobatan

    oral &ang dapat diberikan meliputi >i"edipinde 10 mg, Naptorpil 1%,% mg,

    Nlonidin )100 ug, 'ropanolol 10;0 mg. 'enderita haru# dira$at inap.

    Ta%e) 48 A)/orit(a ,+t,k E9a),asi Krisis Hiperte+si 35

    Para(eter Hiperte+si Me+desak Hiperte+si Dar,rat

    *iasa Me+desak  

    -ekanan darah

    (mmHg!

    A 10/110 A 10/110 A %%0/1;0

    ejala Sakit kepala,

    ke*ema#anF #ering

    kali tanpa gejala

    Sakit kepala hebat, #e#ak 

    napa#

    Se#ak napa#, n&eri dada,

    nokturia, darthria, kelemahan,

    ke#adaran menurun

    'emerik#aan -idak ada keru#akan

    organ target, tidak 

    ada pen&akit

    kardio4a#kular

    eru#akan organ targetF

    mun*ul klini# pen&akit

    kardio4a#kuler, #tabil

    8n#e"alopati, edema paru,

    in#u"i#ien#i ginjal, i#kemia

     jantung

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    31/37

    -erapi $a#i 12 jamF

    memulai/teru#kan

    obat oral, naikkan

    do#i#

    $a#i 26 jamF obat oral

     berjangka kerja pendek 

    'a#ang jalur K, perik#a

    laboratorium #tandar, terapi obat

    K

    5en*ana 'erik#a ulang dalam

    2 hari

    'erik#a ulang dalam %;

     jam

    5a$at ruangan/NM

    dapun obat hiperten#i oral &ang dapat dipakai untuk hiperten#i mende#ak 

    (urgency! dapat dilihat pada tabel .

    Ta%e) 8 O%at 0iperte+si ora)35

    O%at Dosis E'ek La(a Ker6a Per0atia+ k0,s,s

    Naptopril 1%, % mg 'JF

    ulangi per 20 min

    F S3, % mg

    120 min/6

     jam F S3 10%0

    min/%6 jam

    Hipoten#i, gagal ginjal,

    #teno#i# arteri renali#

    Nlonidine 'J ) 10 ug,

    ulangi per jam

    2060 min/16 jam Hipoten#i, mengantuk,

    mulut kering

    'ropanolo

    l

    10 ;0 mg 'JF

    ulangi #etiap 20

    min

    120 min/26 jam 7ronkokon#trik#i, blok 

     jantung, hipoten#i

    orto#tatik 

     >i"edipine 10 mg 'JFulangi #etiap 1

    menit

    1 min/;6 jam -akikardi, hipoten#i,gangguan koroner 

    S3, Sublingual. 'J, 'eroral

    Sedangkan untuk hiperten#i darurat (emergency! lebih dianjurkan untuk 

     pemakaian parenteral, da"tar obat hiperten#i parenteral &ang dapat dipakai dapat dilihat

     pada tabel 6.

    Ta%e) $8 O%at 0iperte+si pare+tera) 35

    O%at Dosis E'ek La(a

    Ker6a

    Per0atia+ k0,s,s

    Sodium

    nitropru##ide

    0,%10 mg / kg

    / menit #ebagai

    in"u# K

    lang#ung/%2

    menit #etelah

    in"u#

    ual, muntah, penggunaan jangka

     panjang dapat men&ebabkan

    kera*unan tio#ianat,

    methemoglobinemia, a#ido#i#,

    kera*unan #ianida.

    Selang in"u# lapi# perak 

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    32/37

     >itrogli#erin 00100 mg

    #ebagai in"u# K

    % min /10

    min

    Sakit kepala, takikardia, muntah, ,

    methemoglobinemiaF

    membutuhkan #i#tem pengiriman

    khu#u# karena obat mengikat pipa

    'KN

     >i*ardipine 1 mg / jam

    #ebagai in"u# K

    1 min/1

    20 min

    -akikardi, mual, muntah, #akit

    kepala, peningkatan tekanan

    intrakranialF hipoten#i

    lonidin 10 ug, 6 amp

     per %0 **

    luko#a +

    mikrodrip

    2060 min/

    %; jam

    8n#epalopati dengan gangguan

    koroner 

    Diltia@em

    1

    ug/kg/menit

    #ebagi in"u# K

    1 min/ 1

    20 min

    -akikardi, mual, muntah, #akit

    kepala, peningkatan tekanan

    intrakranialF hipoten#i

    'ada hiperten#i darurat (emergency! dengan komplika#i #eperti hiperten#i

    emergen#i dengan pen&akit pa&ah jantung, maka memerlukan pemilihan obat &ang tepat

    #ehingga tidak memperparah keadaann&a. 'emilihan obat untuk hiperten#i dengan

    komplika#i dapat dilihat pada tabel ).

    Ta%e) 78 O%at :a+/ dipi)i0 ,+t,k Hiperte+si dar,rat de+/a+ ko(p)ikasi 25

    Ko(p)ikasi O%at Pi)i0a+ Tar/et Teka+a+ Dara0

    Di#ek#i aorta >itropru##ide O e#molol S7' 1101%0 #e#egera

    mungkin, i#kemia >itrogli#erin, nitropru##ide,

    ni*ardipine

    Sekunder untuk bantuan

    i#kemia

    8dema paru >itropru##ide, nitrogli#erin,

    labetalol

    10+ 1+ dalam 1% jam

    angguan injal :enoldopam, nitropru##ide,

    labetalol

    %0+ %+ dalam %2 jam

    elebihan 'hentolamine, labetalol 10+ 1+ dalam 1% jam

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    33/37

    katekolamin

    Hiperten#i

    en#e"alopati

     >itropru##ide %0+ %+ dalam %2 jam

    Subara*hnoid

    hemorrhage

     >itropru##ide, nimodipine,

    ni*ardipine

    %0+ %+ dalam %2 jam

    Stroke #kemik ni*ardipine 0+ %0+ dalam 61% jam

    , in"ark miokard akutF S7', tekanan #i#tolik bood.

    Pe(akaia+ o%at;o%at ,+t,k krisis 0iperte+si

    Jbat anti hiperten#i oral atau parenteral &ang digunakan pada kri#i# hiperten#i

    tergantung dari apakah pa#ien dengan hiperten#i emergen#i atau urgen#i. Lika hiperten#i

    emergen#i dan di#ertai dengan keru#akan organ #a#aran maka penderita dira$at

    diruangan inten#i4e *are unit, ( NM ! dan diberi #alah #atu dari obat anti hiperten#i

    intra4ena ( K !.

    1.  Sodium >itropru##ide merupakan 4a#odelator direkuat baik arterial maupun 4enou#.

    Se*ara i. K mempun&ai on#ep o" a*tion &ang *epat &aitu 1 B % do#i# 1 B 6 ug / kg /

    menit. 8"ek #amping mual, muntah, keringat, "oto #en#iti", hipoten#i.

    %.   >itrogl&*erini merupakan 4a#odilator 4ena pada do#i# rendah tetapi bila dengan do#i#

    tinggi #ebagai 4a#odilator arteri dan 4ena. Jn#et o" a*tion % B menit, duration o" 

    a*tion 2 B menit. Do#i# B 100 ug / menit, #e*ara in"u# i. K. 8"ek #amping #akit

    kepala, mual, muntah, hipoten#i.

    2.  Dia@olCide merupakan 4a#odilator arteri direk &ang kuat diberikan #e*ara i. K bolu#.

    Jn#et o" a*tion 1 B % menit, e"ek pun*ak pada 2 B menit, duration o" a*tion ; B 1%

     jam. Do#i# permulaan 0 mg bolu#, dapat diulang dengan % B ) mg #etiap menit

    #ampai -D &ang diinginkan. 8"ek #amping hipoten#i dan #ho*k, mual, muntah,

    di#ten#i abdomen, hiperuri*emia, aritmia, dll.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    34/37

    ;.  H&drala@ine merupakan 4a#odilator direk arteri. Jn#et o" a*tion oral 0, B 1 jam,

    i.4 10 B %0 menit duration o" a*tion 6 B 1% jam. Do#i# 10 B %0 mg i.4 bolu# 10 B 

    ;0 mg i.m 'emberiann&a ber#ama dengan alpha agoni#t *entral ataupun 7eta 7lo*ker 

    untuk mengurangi re"lek# takhikardi dan diuretik untuk mengurangi 4olume

    intra4a#kular. 8"ek#amping re"lek# takhikardi, meningkatkan #troke 4olume dan

    *ardia* out put, ek#a#erba#i angina, N akut dll.

    .  8nalapriat merupakan 4a#odelator golongan N8 inhibitor. Jn#ep on a*tion 1 B 60

    menit. Do#i# 0,6% B 1,% mg tiap 6 jam i.4.

    6.  'hentolamine ( regitine ! terma#uk golongan alpha andrenergi* blo*ker#. -erutama

    untuk mengata#i kelainan akibat kelebihan ketekholamin. Do#i# B %0 mg #e*ar i.4

     bolu# atau i.m. Jn#et o" a*tion 11 B % menit, duration o" a*tion 2 B 10 menit.

    ).  -rimethaphan *am#&late terma#uk ganglion blo*king agent dan menginhibi#i #i#tem

    #impati# dan para#impati#. Do#i# 1 B ; mg / menit #e*ara in"u# i.4. Jn#et o" a*tion 1

     B menit. Duration o" a*tion 10 menit. 8"ek #amping op#tipa#i, ileu#, reten#ia urine,

    re#piratori arre#t, glaukoma, hipoten#i, mulut kering.

    .  3abetalol terma#uk golongan beta dan alpha blo*king agent. Do#i# %0 B 0 mg

    #e*ara i.4. bolu# #etiap 10 menit F % mg / menit #e*ara in"u# i.4. Jn#et o" a*tion B 10

    menit 8"ek #amping hipoten#i ortho#tatik, #omnolen, ho&ong, #akit kepala, bradikardi,

    dll. Luga ter#edia dalam bentuk oral dengan on#et o" a*tion % jam, duration o" a*tion 10

     jam dan e"ek #amping hipoten#i, re#pon# unpredi*table dan komplika#i lebih #ering

    dijumpai.

    9.  eth&ldopa terma#uk golongan alpha agoni#t #entral dan menekan #i#tem #&ara" 

    #impati#. Do#i# %0 B 00 mg #e*ara in"u# i.4 / 6 jam. Jn#et o" a*tion 20 B 60 menit,

    duration o" a*tion kirakira 1% jam. 8"ek #amping Noomb# te#t ( O ! demam, gangguan

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    35/37

    ga#trointe#tino, $ith dra$al #indrome dll. arena on#et o" a*tionn&a bi#a takterduga dan

    ka#iatn&a tidak kon#i#ten, obat ini kurang di#ukai untuk terapi a$al.

    10.  Nlonidine terma#uk golongan alpha agoni#t #entral. Do#i# 0,1 mg i.4 pelanpelan

    dalam 10 ** dek#tro#e + atau i.m.10 ug dalam 100 ** dek#tro#e dengan titra#i do#i#.

     Jn#et o" a*tion B10 menit dan men*apai mak#imal #etelah 1 jam atau beberapa jam.

     8"ek #amping ra#a ngantuk, #eda#i, ho&ong, mulut kering, ra#a #akit pada paroti#. 7ila

    dihentikan #e*ara tibatiba dapat menimbulkan #indroma putu# obat.

    Pe+/o%ata+ k0,s,s krisis 0iperte+si

    1.  E+se'a)opati Hiperte+si

    'ada 8n#e"alo"ati hiperten#i bia#an&a ada keluhan #erebral. 7i#a terjadi dari

    hiperten#i e#en#ial atau hiperten#i maligna, "eokromo#itoma dan eklam#ia. 7ia#an&a

    tekanan darah naik dengan *epat, dengan keluhan n&eri kepala, mualmuntah, bingung

    dan gejala #ara" "okal (ni#tagmu#, gangguan penglihatan, babin#k& po#iti", re"lek 

    a#imetri#, dan pare#e terbata#! melanjut menjadi #tupor, koma, kejangkejang dan

    akhirn&a meninggal. Jbat &ang dianjurkan Natri,( Nitropr,sid5 Diaatrium nitropru#id. 'emberian Diuretik K akan

    memper*epat perbaikan

    3.  Feokro(osito(a

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    36/37

    atekolamin dalam jumlah berlebihan &ang dikeluarkan oleh tumor akan

     berakibat kenaikan tekanan darah. ejala bia#an&a timbul mendadak n&eri kepala,

     palpita#i, keringat ban&ak dan tremor. Jbat pilihan 'entolamin 10 mg K.

    4.  Deseksi Aorta A+eris(a Ak,t

    $aln&a terjadi robekan tunika intima, #ehingga timbul hematom &ang melua#.

    7ila terjadi ruptur maka akan terjadi kematian. ejala &ang timbul bia#an&a adalah

    n&eri dada tidaj kha# &ang menjalar ke punggung perut dan anggota ba$ah. u#kulta#i

    didapatkan bi#ing kelainan katup aorta atau *abangn&a dan perbedaan tekanan darah

     pada kedua lengan. 'engobatan dengan pembedahan, dimana #ebelumn&a tekanan darah

    diturunkan terlebih dulu dengan obat pilihan -rimetapan atau Sodium >itropru#id.

    .  Tokse(ia Gra9idar,( ejala &ang mun*ul adalah kejangkejang dan kebingungan.

    Jbat pilihan Hidrala@in kemudian dilanjutkan dengan klonidin.

    $.  Perdara0a+ I+trakra+ia)

    'engobatan hiperten#i pada ka#u# ini haru# dilakukan dengan hatihati, karena penurunan

    tekanan

    &ang *epat dapat menghilangkan #pa#me pembuluh darah di#ekitar tempat perdarahan, &ang

     ju#tru

    akan menambah perdarahan. 'enurunan tekanan darah dilakukan #eban&ak 101 + atau

    dia#tolik

    dipertahankan #ekitar 1101%0 mmHg Jbat pilihan -rimetapan atau Hidrala@in.

  • 8/18/2019 tugas DM HIPERTENSI

    37/37