Gagal Jantung Akut Karena Hipertensi Primer Kelas Satu
-
Upload
novi-tejaya -
Category
Documents
-
view
13 -
download
1
description
Transcript of Gagal Jantung Akut Karena Hipertensi Primer Kelas Satu
Gagal Jantung Akut karena Hipertensi Primer Kelas Satu
Novi Tejaya102013282
F9
SkenarioSeorang laki-laki berusia 62 tahun datang dibawa oleh
istrinya ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 2 hari yang lalu. Sesak ini sudah muncul sejak 3 hari yang lalu, namun memberat 2 hari ini. Pasien pernah mengalami nyeri dada 1 minggu yang lalu, nyeri dada seperti tertekan benda berat dan berlangsung sekitar 20 menit lalu membaik sendiri. Pasien juga mengeluh sesak pada malam hari dan lebih nyaman tidur dengan dua bantal kepala. Pasien memiliki riwayat merokok selama 30 tahun dan sudah berhenti sejak 5 tahun yang lalu, selain itu juga memiliki riwayat hipertensi 15 tahun yang lalu.
Identifikasi Istilah
• Tidak ada
Rumusan Masalah
• Seorang laki-laki berusia 62 tahun dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri dada yang memberat terutama saat beraktivitas.
Mind Map
RM
Anamnesis
Diagnosis
Pemeriksaan
Manifestasi Klinik
EtiologiPenatalaksanaan
Differential DiagnosisWorking Diagnosis
Pencegahan
Prognosis
EpidemiologiPatofisiologi
Hipotesis
• Orang tersebut menderita gagal jantung akut karena hipertensi primer kelas 1.
Anamnesis
Gagal Ventrikel Kiri
Sesak nafas Dispnea nocturnal paroksismal – ortopnea mengi, batuk, sputum merah muda berbusa,
toleransi olahraga berkurang
Gagal Ventrikel Kanan Edema perifer Asites Ikterus, nyeri hati, mual, dan nafsu makan berkurang Efusi pleura
• Gagal jantung akut (sesak napas mendadak dan hebat, sianosis)
• Gagal jantung kronis (berkurangnya toleransi olahraga, edema perifer, letargi, malaise dan penurunan berat badan)
Pemeriksaan Fisik• Tampak sakit berat dan komposmentis• TTV: TD 140/ 90, nadi 90x/ menit, suhu 36,5°C, RR 28x/ menit• JVP (jugular venous pulse) 5+2 cm H2O. • Paru : suara napas vesikuler, ronki basah seluruh lapang paru,
wheezing negatif.• Jantung : murmur negatif, gallop positif, bunyi jantung 1-2 murni
reguler.• Abdomen :
Palpasi : hepar membersar dua jari dibawah arcus costae dan dua jari dibawah processus xiphoideus, konsistensi kenyal, tepi tumpul, permukaannya rata, nyeri tekan negatif.• Ekstremitas : tidak sianosis, akral hangat, tidak edema.
Pemeriksaan Penunjang• CBC
Hb: 14g/dlHt : 40%Leukosit: 10.000/uLTrombosit:350.000/uL
• Elektrokardiogram (EKG)R V5-V6 >35 kotak
• X-ray • Ekokardiografi
Diagnosis Kerja
• Gagal jantung kiri hipertensi, infark miokard, stenosis aorta
• Gagal jantung kananGagal ventrikel kiri, hipertensi pulmonal (kelainan kongenital, infeksi paru berat, emboli pulmoner), stenosis katup tricuspid atau pulmoner.3
Hipertensi
• Primer• Sekunder
Pneumonia Batuk sputum , sesak nafas, nyeri dada, demam, napas cepat, nyeri, dan sianosis.
Gagal Jantung Kronik sesak, fatigue baik dalam keadaan istirahat atau latihan, edema dan tanda objektif adanya disfungsi jantung dalam keadaan istirahat
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
takipnea, retraksi interkostal, adanya rongki basah kasar yang jelas, hipotensi, hipoksia/sianosis, disfungsi/gagal organ ganda, sinkope.
Edema Paru 1 = sesak napas saat bekerja dan ronkhi pada saat inspirasi.2 = takhipnea dan Spirometri.3 = sesak sekali, batuk berbuih kemerahan,
hypoxemia dan hypokapnia.
Manifestasi Klinis
Klasifikasi Gagal Jantung
• Kelas I : Tanpa keluhan• Kelas II : Ringan, aktivitas fisik ringan/sedang
menyebabkan kelelahan, sesak napas, ataupun palpitasi, aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang.
• Kelas III : Sedang, aktivitas fisik ringan/sedang menyebabkan kelelahan, sesak napas, ataupun palpitasi, tetapi keluhan akan berkurang jika aktivitas dihentikan.
• Kelas IV : Berat, tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari, bahkan pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat jika melakukan aktivitas
Etiologi
• arteri koroner dan hipertensi • penyakit jantung katup dan penyakit jantung akibat
malnutrisi• lifestyle
• Penyakit jantung koroner pada Framingham Study dikatakan sebagai penyebab gagal jantung pada 46% laki-laki dan 27% pada wanita.
Epidemiologi
• Di Eropa 0,4%-2% dan meningkat pada usia yang lebih lanjut (74 tahun).
• Setengah dari populasi pasien gagal jantung akan meninggal dalam 4 tahun sejak diagnosis ditegakkan.
• keadaan gagal jantung berat lebih dari 50% akan meninggal dalam tahun pertama.
Penatalaksanaan-Medikamentosa
• Ace inhibitor Captopril (dosis awal 12,5 mg 3x/hari, dapat ditingkatkan bertahap s/d 25mg 3x/hari)
• Diuretic Furosemid (dosis awal 20-80mg dosis tunggal tiap 6-8 jam)
• Β-blockerBisoprolol 5mg 1x/hari
• Morfin = venodilatasi dan dilatasi arterial.
Penatalaksanaan-Medikamentosa
Inotropik
• Dobutamin (dosis 2,5-10mg/kg/min)• Levosimedan• Dopamin(<2µg/kg/min IV) - (>5µg/kg/min IV)
Penatalaksanaan-Nonmedikamentosa
• Edukasi • Istirahat, olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi
aktivitas seksual, serta rehabilitasi• Pola diet, garam• Monitor berat badan• Hentikan kebiasaan merokok• Pada perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian,
udara panas, dan humuditas memerlukan perhatian khusus
pencegahan
• Aktivitas Fisik• Merokok• Konsumsi Alkohol• Nutrisi• Koreksi Faktor Pemberat• Obat-obatan
Komplikasi
• tromboemboli atau DVT (Deep Venous Trombosis)• emboli pada paru dan emboli sistemik tinggi
gagal jantung yang berat• aritmia ventrikel
Prognosis
New York Heart Assosiation
• gagal jantung kronik kelas I-III didapatkan mortalitas 1 dan 5 tahun masing-masing 25% dab 52%
• Sedangkan kelas IV mortalitas 1 tahun adalah sekitar 40%-50%
Kesimpulan
• Hipotesis diterima