En Gagal Nafas Akut

38
GAGAL NAFAS AKUT Ns. Mohammad Ali Hamid PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2015

Transcript of En Gagal Nafas Akut

Page 1: En Gagal Nafas Akut

GAGAL NAFAS AKUT

Ns. Mohammad Ali Hamid

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2015

Page 2: En Gagal Nafas Akut

DEFINISI GAGAL NAFAS AKUT

Diartikan sebagai kegagalan sistim pernafasan untuk mengatasi dua keadaan :

• Ketidakmampuan memasukkan oksigen kedalam sistim peredaran darah arteri dan

• Ketidakmampuan mengangkut karbondi- oksida dari sistim peredaran darah vena.

Page 3: En Gagal Nafas Akut

DEFINISI GAGAL NAFAS AKUT

Jika dilihat dari hasil pemeriksaan analisa gas darah arteri ketidaknormalannya adalah :

• Pada Pa O2 ( Hipoksemia / < 60 mm Hg )

• Pada Pa CO2 ( Hipercapnea / > 50 mmHg )

• Pada Pa O2 dan PaCO2

Page 4: En Gagal Nafas Akut

PATOFISIOLOGI GNAGNA timbul karena ketidak normalan komponen - komponen efektor dari sistim respirasi yaitu : sistim syaraf pusat dan perifer, otot - otot respirasi, dinding dada, saluran nafas dan alveoli.

Komponen efektor

AlveoliAirwaysPeripheral nerves CNS

VEVAPaCO2 PaO2

Chemo reseptor

Respiratorymuscle, chest wall

Page 5: En Gagal Nafas Akut

• Defek pada 4 komponen pertama yang merupakan respirator pump dapat menyebabkan hipoksemi dan hipercapne

• Gangguan alveoli lebih menyebabkan hipoksemia.

• Hipoksemia tanpa hipercapnea menunjukkan adanya ketidak seimbangan ventilasi / perfusi, adanya shunt atau gangguan diffusi paru.

Page 6: En Gagal Nafas Akut

Etiologi• Kelaianan CNS :

Overdosis narkotik / sedasi Meningoencephalitis, tumor, GG metabolik, uremia, hepatic failure.

• Kelainan sistim syaraf tepi / dinding dada GBS, Myastenia gravis,

Poliomyelitis, trauma medula spinalis, tetanus, fatique otot respirasi, fail chest, distensi abdomen.

Page 7: En Gagal Nafas Akut

• Kelainan jalan nafasObstruksi jalan nafas atas. ( Tumor, Corpus alenum, Epiglotitis akut fibrosis trachea )Obstruksi jalan nafas bawah ( COPD, Asthma, Cystic fibrosis )

• Kelainan AlveoliEdema Paru kardiogenik /

nonkardiogenik, Pneumonia yang luas,Aspirasi cairan lambung, Near drowning.

.

Page 8: En Gagal Nafas Akut

Manifestasi / Gejala Klinik

• Hypoksia :– Disorientasi, Bingung, Gelisah, Apatis,

Kesadaran menurun.– Takipnoe / Frekuensi Nafas Meningkat.– Dyspnoe / Pernafasan Pendek dan Dangkal.– Takhicardia, Vasokonstriksi, TD meningkat.– Cyanosis ( Gejala Lambat ).

Page 9: En Gagal Nafas Akut

Manifestasi / Gejala Klinik

• Hyperkarbia / Hyperkapnea– Pusing ( akibat vasodilatasi cerebral )– Aritmia– Kesadaran menurun s/d coma ( CO2 Narkosa

).– Keringat dingin,– Kulit / konjungtiva / sklera merah.

Page 10: En Gagal Nafas Akut

Gejala klinis dan Pemeriksaan• Dispnoe -Apnoe• Batuk, berdahak.• Sianosis• Perubahan Pola nafas

– Dispnoe, Hiperpnoe, takhipnoe, Bradipnoe, retraksi intercostae, otot bantu pernafasan, paradoksal

• Pemeriksaan respirasi– Laju nafas, Isi semenit, kapasitas vital, dll.

• Analisa gas darah– Ph, PaCO2, Pa O2 ,

• Kardiovaskuler– TD, Nadi, JVP, EKG

Page 11: En Gagal Nafas Akut

Prinsip Pengobatan GNA1. Jaga keadaan saluran pernafasan.2. Perbaiki keadaan oksigenasi yang

jelek, arahnya meningkatkan tekanan oksigen sampai batas yang dibutuhkan.( 60 mmHg )

3. Perbaiki keadaan asidosis, dengan mengembalikan Ph sampai batas normal.

4. Pantau isi sekuncup karena oksigenasi tergantung dari kerja jantung.

5. Obati penyakit yang mendasarinya.6. Hindari komplikasi akibat tindakan.

Page 12: En Gagal Nafas Akut

PERAN PERAWAT DALAM HAL PEMERIKSAAN FISIK SYSTIM

PERNAFASAN• Mengetahui riwayat penyakit pasien.• Dapat melakukan pemeriksaan fisik• Dapat melakukan interprestasi data atau

perubahan fisiologis pasien.• Melakukan terapi keperawatan secara

benar• Melakukan evaluasi atas hasil tindakan.

Page 13: En Gagal Nafas Akut

EDEMA PARUDefinisi :

Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah cairan ekstra vaskuler pada jaringan paru, baik dijaringan interstitial maupun di alveoli.

MENGAPA TERJADI EDEMA PARU ?

Page 14: En Gagal Nafas Akut

NORMAL

IVFISF

5 - 10 mmHgP-hs

ALBUMIN4-5 GM/DL

P - Onc

24 mmHg

Page 15: En Gagal Nafas Akut

IVFISF

5 - 10 mmHg

P-hs

ALBUMIN4-5 GM/DL

P - Onc24 mmHg

ISF

naik

turun

NORMAL

InterstitialEDEMA

Page 16: En Gagal Nafas Akut

Mengapa terjadi edema paru ?

• Tekanan hidrostatik di kapiler paru naik–Backward failure jantung kiri

• Hipertensi kronis• Infarkmiokard luas• Bradikardia berat, atrial fibrilasi• Kerrusakan katup mitral dan atau aourta

Page 17: En Gagal Nafas Akut

Tekanan hidrostatik di kapiler paru naik

IVFISF

P-hs

ALBUMIN4-5 GM/DL

P - Onc

ISF

naik

turun

InterstitialEDEMA

Page 18: En Gagal Nafas Akut

Mengapa terjadi edema paru ?

• Tekanan Onkotik di kapiler paru turun–Hipo-albuminemia yang berat

• Malnutrisi• Gagal faal hati / Cirrhosis• Nephrotic syndroma• Luka bakar• Fistula usus• Peritonitis dan sepsis

Page 19: En Gagal Nafas Akut

Tekanan Onkotik di kapiler paru turun

IVFISF

P-hs

ALBUMIN1-2 GM/DL

P - Onc

ISF

turun

InterstitialEDEMA

Page 20: En Gagal Nafas Akut

IVF

ISF

Albumin berada dalam keseimbangan

antara ISF & IVF

• 30 - 40 % di IVF ( Pengendali tekanan Onkotik• Lebih banyak di ISF 60 - 70 %• Albumin IVF merembes keluar ISF dengan rate 5 % perjam• Pada Sepsis kebocoran kapiler 13 X

( Boldt J Anesth Analog 2000: 887-95 )

Page 21: En Gagal Nafas Akut

Pori bocor besar Pori bocor kecil Pori Normal

Albumin

Kebocoran kecil 5 % terjadi semasa normal

Kebocoran besar terjadi pada sipsis dan sakit parah

Page 22: En Gagal Nafas Akut

Pada waktu pasien datang tahukah kita apa penyebabnya

• Pasien datang tampak sesak sekali, batuk• batuknya dengan pink frothy sputum• Kedua paru penuh ronchi• Cyanosis, sudah diberi oksigen tidak

menolong• Pasien Cardiac Arrest

Page 23: En Gagal Nafas Akut

PaO2

90-100

PAO2 110

FiO2 20% FiO2 100%

Pa O2 500

Page 24: En Gagal Nafas Akut

Edema insterstitialBeri oksigen kadar tinggi

PaO2Pa O2

pAO2 pAO2

Edema

Jarak difusi bertambah

Page 25: En Gagal Nafas Akut

Perlunya nafas buatan

PaO2

Pa O2

pAO2

pAO2

Edema

Jarak difusi bertambah

pAO2

paO2

Page 26: En Gagal Nafas Akut

PEMERIKSAAN FISIK

• Pemeriksaan umum• Inspeksi• palpasi• perkusi• Auskultasi

Page 27: En Gagal Nafas Akut

INSPEKSI• DINDING THORAK

– Simetris atau tidak– Adakah retraksi intercostae– Bentuk tulang sternum ( pigeon, Barell )– Scoliosis, Kyphosis

• Pola Nafas– Penggunaan otot nafas tambahan– Frewensi, amplitudo, irama

Page 28: En Gagal Nafas Akut

– Thoraco - Abdominal– Nafas cuping hidung( Flare ), Tracheal Tug

• Keadaan Umum :– Gelisah– Berkeringat banyak, keringat dingin.– Clumbbing finger– Bagaimana rongga mulut / hidung– Adakah cyanosis

Page 29: En Gagal Nafas Akut

PALPASI• Dinding thorak : adakah pulsasi, nyeri,

Tumor, Cekungan.• Pengembangan dinding thorak kiri dan

kanan• Posisi Trachea adakah deviasi.• Adakah krepitasi - emfisema subkutis.• Vokal fremitus meningkat ( pneumonia,

penumpukan sekret, atelektasis ). Menurun padaPneumothorak, Pleural Eff, emphyema.

Page 30: En Gagal Nafas Akut

PERKUSI• Sonor ( suara normal diseluruh lapang paru)• Redup. Adanya konsolidasi

paru( pemadatan ) tumor, atelektasis, cairan.• Hypersonor. Suara lebih keras dibandingkan

dengan sonor ( adanya udara dalam paru ) : pneumothorak, Emphysema

• Tympani. Suara akibat adanya udara dalam kantong / ruang tertutup.

Page 31: En Gagal Nafas Akut

AUSKULTASI• Bandingkan suara kiri dan kanan mulai dari

atas• Pasien harus bernafas melalui mulut, anjurkan

untuk nafas dalam.• Gunakan bagian diafragma stetoscope.• Stetoscope harus pas dengan lubang telinga• Stetoscope diletakkan rapat dinding thorak.

artefac dapat berasal dari gesekan dengan kulit / rambut, gesekan dengan tangan pemeriksa, baju pasien tidak dibuka

Page 32: En Gagal Nafas Akut

SUARA NAFAS• Vesikuler : suara normal terutama saat

inspirasi• Bronchial : suara normal tergantung

lokasi ( trachea suara ekspirasi lebih panjang ) abnormal bila ada di selain trachea.

• Bronchovesikuler : Normal di lokasi bronchus utama dekat sternum. Abnormal selain dibronchus utama adanya konsolidasi.

Page 33: En Gagal Nafas Akut

SUARA NAFAS TAMBAHAN

• Rales : akibat membukanya alveoli yang kolaps atau saluran nafas yang kecil. R.kasar Bronchitis / pneumonia. R. halus adnya atelektasis / jalan nafas kecil.

• Ronchi : aliran udara melalui cairan / sekret.• Wheezing adanya udara yang melalui saluran

sempit biasanya saat ekspirasi asmatis, edema laring, benda asing, tumor

Page 34: En Gagal Nafas Akut

Masalah Keperawatan

• Jalan nafas tidak efektif• Pola nafas tidak efektif• Gangguan Pertukaran gas• Cemas• Resiko gangguan keseimbangan cairan

dan elektrolit ( kurang )• Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

Page 35: En Gagal Nafas Akut

Masalah Keperawatan

• Jalan nafas tidak efektif• Pola nafas tidak efektif• Gangguan Pertukaran gas• Cemas• Resiko gangguan keseimbangan cairan

dan elektrolit ( kurang )• Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

Page 36: En Gagal Nafas Akut

• Dx. Kep : Jalan nafas Tidak Efektif• Tujuan : Jalan nafas patent / efektif• KR std : RR 12-20 x / mnt, Retraksi

intercostae - / -, Nadi 70 – 80, TD. 120 – 130/ 80-85. Rh -/-,

Wh -/-, • Rencana :

– Atur Posisi tidur setengah duduk– Kaji bunyi nafas– Ukur Vital Sign tiap …. Sekali– Ajarkan batuk efektif …..x/ hr

Page 37: En Gagal Nafas Akut

– Monitor intake dan output– Berikan Neb tiap …… x/hr– Lakukan suction jika perlu.– Lakukan fisioterapi nafas– Kolaborasi pemberian oksigen, mukolitik – Kolaborasi untuk tindakan tracheostomy /

pasang ETT– Observasi respon penderita terhadap

tindakan dan efek samping tindakan

Page 38: En Gagal Nafas Akut

TERIMA KASIH