Makalah Gusi Gatal Blok Perio

26
Makassar, 15 JUNI 2015 MODUL II GUSI GATAL DISUSUN OLEH : KELOMPOK I NUR HILDA RIZKY 111 213 0004 FADHIA RISKY AULIA 111 213 0012 SITTI NURUL KHADIJAH 111 213 0017 RIKA SASMITA 111 213 0019 KHAIRIAH BIN TAHIR 111 213 0031 DAHLIATI 111 213 0033 EKA POERNAMA SARI 111 213 0041 ASRIANI JANUATI 111 213 0054 MITRA WIDYAGRAHA 111 213 0061 PEMBIMBING KELOMPOK : drg. SRY EKA WAHYUNI BLOK PERIODONTAL DISEASE AND DISORDERS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

description

gvxe

Transcript of Makalah Gusi Gatal Blok Perio

Page 1: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

Makassar, 15 JUNI 2015

MODUL IIGUSI GATAL

DISUSUN OLEH :KELOMPOK I

NUR HILDA RIZKY 111 213 0004FADHIA RISKY AULIA 111 213 0012SITTI NURUL KHADIJAH 111 213 0017RIKA SASMITA 111 213 0019KHAIRIAH BIN TAHIR 111 213 0031DAHLIATI 111 213 0033EKA POERNAMA SARI 111 213 0041 ASRIANI JANUATI 111 213 0054MITRA WIDYAGRAHA 111 213 0061

PEMBIMBING KELOMPOK : drg. SRY EKA WAHYUNI

BLOK PERIODONTAL DISEASE AND DISORDERS

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR2015

Page 2: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kata demi kata kepada Allah SWT atas kehadirat-

Nya, hidayah-Nya serta nikmat kesehatan jasmani dan rohani sehingga kamidapat

menyelesaikan makalah tentang “GUSI GATAL” ini. Tidak lupa kami mengucapkan

terima kasih kepada dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan

sampai terciptanya makalah ini.

Sebelumnya kami mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam

penyusunan makalah terdapat banyak kekurangan. Seperti pada kenyatannya bahwa

penyusun makalah ini hanya manusia biasa yang tidak luput dari khilaf dan salah

( No Body Perfect).Kami juga meminta maaf kepada dosen pembimbing, apabila

selama proses pembimbingan banyak kata-kata yang tersurat maupun tersirat yang

terucap yang menyinggung atau menyakiti, baik yang disengaja maupun tidak

sengaja.

Demikian yang dapat di berikan oleh penulis, sebagaimana kata pepatah

“Tak ada gading yang tak retak”, apabila ada kesalahan dari penulisan ini mohon

saran dan kritik yang sifatnya membangun agar bisa lebih baik.

Makassar, 13 JUNI 2015

Kelompok IV

Page 3: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.............................................................................................................LATAR BELAKANG

.............................................................................................................................1

1.2.....................................................................................................................SKENARIO

.............................................................................................................................1

1.3.......................................................................................................TUJUAN PEMBELAJARAN

.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui rencana perawatan peridontal.........................................3

2. Untuk mengetahui instrumen perawatan periodontal....................................5

3. Untuk mengetahui posisi operator dan pasien..............................................9

4. Untuk mengetahui Dental Healt Education (DHE) yang sesuai skenario.......11

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN..................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

LAMPIRAN............................................................................................................iii

Page 4: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

BAB I

PENDHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Penyakit periodontal merupakan suatu kelaianan dari jaringan periodontal

serta membutuhkan kerjasama yang baik anatar dokter gigi yang merawat dengan

pasien untuk proses penyembuhannya dan mencegah bertambah parahnya

kelainan tersebut. dibutuhkan informasi dari penderita, pemeriksaan klinis dan

penunjang untuk menentukan diagnosis, mengidentifikasi strategi perawatan serta

kebutuhan perawatan.

Dalam bidah kedokteran gigi, dikenal istilah perawatan bedah periodontal

sederhana, dimana merupakan perawatan bedah yang hanya melewatkan gingival

tanpa jaringan tulang. Bedah periodontal ini bertujuan untuk memperbaiki segala

kelainan maupun kerusakan jaringan sebagai akibat dari jaringan periodontal

sehingga normal kembali. Dalam skenario ini, akan dibahas mengenai macam-

macam perawatan yang termasuk perawatan bedah periodotal yang meliputi

kuretase , gingivektomi maupun non bedah dan instrument periodontal

Dari penjelasan tersebut, kita diharapkan bisa mengetahui diagnosis

berdasarkan scenario dan rencana perawatannya, alat dan bahan , prosedur da

perawatan kuretase, gingivektomi serta operkulektomi dll.

1.2. SKENARIO

GUSI GATAL

Page 5: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

Ibnu (35 tahun) datang ke RSGM UMI dengan keluhan gusi sering berdarah,

gigi terasa tebal bila disentuh dan bau mulut. Gigi geraham sering terasa gatal

sehingga pasien sering menusuk daeah tersebut dengan menggunakan tusuk gigi.

Pada gigi geraham atas kiri terasa ngilu dan sering terselip makanan. Ibnu

memiliki riwayat diabetes militus dan menghabiskan 6 batang rokok per hari.

Dari hasil pemeriksaan klinis yang dilakukan oleh coas yang sedang state

dibagian periodontoogi menemukan gigi 16 mengalami poket dengan nilai

probing sebesar 5 mm. Terdapat deposit kalkulus hampir pada semua gigi,

daerah marginall gingiva mengalami hiperemi. Hasil pemeriksaan kebersihan

mulutnya diperoleh nilai OHIs 3,2. Pada gigi 26 tidak terdapat karies, namun

terlihat Food Impaksi. Setelah melaporkan keadaan Pasien Ibnu ke dokter

supervisor, coass tersebut diminta untuk menyiapkan alat dan bahan yang

dibutuhkan sebelum memberikan perawatan kepada Ibnu dan dilanjutkan Dental

Healt Education (DHE) kepada pasien tersebut. Namun setelah memberikan

perawatan Ibnu merasa kaku pada eher dan coazz tersebut mengalami low back

pain.

1.3. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Untuk mengetahui rencana perawatan periodontal

2. Untuk mengetahui instrumen perawatan periodontal

3. Untuk mengetahui posisi dan pasien

4. Untuk mengetahui Dental Healt Education (DHE) yang sesuai dengan skeario

Page 6: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

BAB II

PEMBAHASAN

Diagnosis : Periodontitits Marginalis Kronis

1. RENCANA PERAWATAN:

1.1 Adanya risiko factor sistemik dapat mempengaruhi hasil perawatan dari

terapi untuk penyakit periodontitis kronis, termasuk diabetes, merokok,

bakteri peruiodontal tertentu, penuaan, jenis kelamin, kecendrungan

genetic, penyakit sistemik dan kondisi imunosupression, stress, nutrisi,

kehamilan, infeksi HIV dan medikasi. Eliminasi atau control dari factor

resiko tersebut yang dapat membantu/mempengaruhi periodontitis kronis

harus di upayakan. Diindikasikan untuk melakukan konsultasi dengan

dokter pasien berhubungan keaddan sistemiknya.

2.1 Instruksi, dan evaluasi control plak dan pasien harus dilakukan

3.1 Supragingival dan subgingival skeling dan root planning harus dilakukan

untuk menghilangkan mikroorganisme plak dan kalkulus.1

a. Skeling

Skeling adalah prosedur pembuangan plak, kalkulus dan stain dari

mahkota gigi dan permukaan akar.

b. Root planning

Page 7: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

Teknik untukmenghilankan sementum atau dentin permukaan yang

berubah karena adanya penyakit.2

Skaling dan root planning merupakan tahap awal dari semua

perawatan pada periodontitis dewasa. Pada area dengan poket

minimal, dimana inflamasi dapat di control dengan progress penyakit

berhenti, maka tidak diindikasikan untuk melakukan perawatan lebih

lanjut.

Pada poket yang lebih dari 3 mm kemampuan untuk

menghilangkan kalkulus secara signifikan menurun dan kecil

kemungkinan untuk mendeteksi sisa kalkulus dengan instrument.

Walapun kurang efektif untuk poket yang dalam , skaling dan

root planning tetap merupakan konstribusi yang tepat untuk

mengurangi inflamasi dan control bakteri subgingival.3

4.1 Kuretase

Kuretase merupakan prosedur bedah dibawah anastesi local dan bertujuan

untuk mengurangi poket, mengeliminasi, melekatkan kembali atau pelekatan

baru. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan kuret dalam yang upaya

untuk menghilangkan

a. Ephitelium sulcular

b. Inflamasi jaringan pada dinding poket3

5.1 Pemberian obat-obatan anti mikroba dapat diberikan sebagai medikasi

tambahan.1

6.1 Evaluasi perawatan dan terapi; harus dilakukan setelah selang waktu untuk

penyembuhan inflamasi dan perbaikan jaringan telah sesuai. Permeriksaan

periodontal dan evaluasi ulang dapat dilihar dari record pasien berkaitan

dengan oral hygine. Hal ini dapat dilihat sebagai pertimbangan operator

untuk melakukan perawatan lanjutan atau dihentikan.

Page 8: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

7.1 Jika hasilnya dari perawatan awal tidak dapat mengatasi kondisi

periodontal, maka bedah periodontal harus dilakukan untuk mengatasi

penyakit ini

8.1 Bedah periodontal bermacam-macam perawatan bedah dapat disesuaikan

dalam mengatasi penyakit pasien

a. Terapi gingival argumentarium

b. Terapi regeratif : Bone graft, Guided tissue generation (GTR)

c. Resektif terapi : flap dengan atau tanpa bedah tulang dan

gingivektomi. 1

2. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN PADA PERAWATAN

PERIODONTAL BERDASARKAN SKENARIO

Alat-alat periodontal didesain untuk tujuan tertentu, seperti untuk

mengambil kalkulus, menghaluskan permukaan akar gigi, mengkuret area

gingiva, dan untuk membuang jaringan yang nekrotik. Alat-alat ini terbuat

dari bahan baja (stainless stell) yang tahan karat.

Alat-alat kecil (mikro skeler) direkomendasikan untuk digunakan ke

dalam saku gusi tanpa mlukai dinding saku atau jaringan lunaknya.

Tanpa alat periodontal yang dipakai secara manual biasanya terdiri

atas 3 bagian yaitu:

a. Handle (pegangan)

b. Shank (leher)

c. Working end (sisi aktif alat)4

A. Probe periodontal

Probe periodontal digunakan untuk mengukur kedalaman saku gusi

dan untuk menentukan konfigurasinya. Gambaran umum probe adalah

suatu alat yang ujungnya mengerucut atau membulat yang mempunyai

batas-batas berukuran milimeter dan ujungnya dapat tumpul atau terdapat

bulatan.

Page 9: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

Idealnya suatu prbe bentuknya tipis dadn lehernya bersudut agar

mudah dimasukkan ke dalam poket gingiva.

Jenis-jenisnya terdiri dari

a. Probe marquis, kalibrasi kedalaman bagian-bagian 3 milimeter

b. Probe UNC-15, mengukur kedalaman poket tiap milimeter dan

pertanda warna pada 5 melimeter, 10 milimeter, dan 15 milimeter

c. Pobe university of mechigan “0” punya pertanda pada milimeter

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

d. Probe WHO dengan bola 0,5 milimeter di ujungnya dan pertanda

pada kedalaman 3-5 milimeter dan pertanda pada 3,5-5,5 milimeter.

B. Eksplorer

Eksplorer atau sonde yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui luas

atau batas kalkulus subgingival dan karies serta mengecek keadaan akar

gigi setelah dilakukan root planning. Eksplorer didesain dengan

bermacam-macam bentuk dan lekukan.

C. Skeler

Skeler adalah alat yang digunakan untuk melakukan pembersihan

kalkulus dan untuk melakukan root planning.

Skeler mempunyai 2 ukuran :

a. Makro skeler : untuk mengambil kalkulus supragingiva. Yaitu

kalkulus yang terletak diatas permukaan gingival atau gigi.

b. Mikro skeler : untuk mengambil kalkulus yang terletak di bawah

permukaan gingival dan jaringan-jaringan mati di sekitar kalkulus,

yaitu sementum atau gingival yang sudah nekrose.

Berdasarkan penggunaannya, skeler dibedakan menjadi skeler manual

dan elektrik. Skeler manual digunakan menggunakan tangan biasa, dan

skeler elektrik membutuhkan tenaga listrik.4

1. Skeler manual

Page 10: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

a. Sickle skeler mempunyai bentuk seperti bulan sabit. Working

endnya mempunyai permukaan yang datar dan 2 sisi potong yang

mengerucut dan membentuk sudut lancip pada ujungnya. Ini

berguna agar alat ini tidak patah pada saat digunakan untuk

mrngambil kalkulus, supra atau subgingiva pada permukaan

proksimal gigi anterior daan posterior. Sickle skeler yang

berleher lurus didesain untuk gigi-gigi anterior dan premolar,

sedangkan leher yang berbentuk sudut digunakan untuk gigi-gigi

posterior.4

b. Kuret

Kuret adalah alat yang mempunyai bentuk seperti sendok

dan digunakan untuk mengambil kalkulus subgingival,

menghaluskan permukaan akar dari jaringan semen yang

nekrotik, dan mengkuret jaringan lunak nekrotik pada dinding

poket.

Disbanding dengan sickle skeler, kuret lebih tipis dan

ujungnya tidak tajam (bulat).

Ada 2 jenis kuret, yaitu kuret universal dan kuret area spesifik.4

Gracey Universal

Area penggunaan Alat kuret yang

didesain untuk area

yang spesifik pada

daerah permukaan

Alat kuret yang

didesain untuk

seluruh area dan

permukaan

Sisi pemotong Hanya 1 sisi

pemotong yang

digunakan, yaitu sisi

bagian luar saja

Digunakan 2 sisi

pemotong yaitu sisi

bagian luar dan dalam

Lekukan Lekukan di 2 sisi Lekukan pada 1 sisi

Page 11: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

pisau dan lekukan ke

samping

dan lekukannya tidak

ke samping

Sudut pisau Seimbang, bevel

pisau membentuk

sudut 60˚ terhadap

shank.

Tidak seimbang,

bevel pisau

membentuk sudut 90˚

terhadap shank5

c. Hoe skeler

Skeler mempunyai bentuk seperti cangkul . Digunakan

untuk meratakan dan menghaluskan permukaan akar sehingga

bebas dari sisa sisa kalkulus dan semen. Bagian potongnya

membengkok 90 derajat dan sisi potongnya di bevel 45 derajat.

Tangkai pisau dibuat tipis sehingga memungkinkan masuk

lebih dalam mencapai akar gigi tanpa merusak jaringan lunakdi

dekatnya. 4

d. File

File adalah skeler yang mempunyai bentuk seperti kikir.

Fungsinya untuk menghancurkan kalkulus yang besar. File

dapat menyebabkan permukaan akar menjadi kasar jika

penggunaannya tidak tepat. Dengan demikian alat ini tidak

tepat untuk melakukan skeling yang halus atau untuk

menghaluskan permukaan akar. Kadang-kadang file juga

digunakan untuk menghilanhkan tepi tambalan yang

overhanging.

e. Chisel skeler

Skeler ini didesain untuk bagian proksimal gigi

anterior. Bentuknya seperti pahat. Terdapat lekukan dibagian

tangkainya sehingga alat ini stabil jika dimasukkan ke bagian

proksimal gigi.4

Page 12: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

2. Skeler elektrik

a. Ultrasonik

Vibrasi ultrasonik dapat digunakan untuk membersihkan

deposit gigi dan mengkuret jaringan lunak, serta membersihka

stain dan semen gigi. Macam-macam skeler ultrasonik:

1. Hoe insert : untuk kalkulus supragingiva dan stain

2. Universal skeler : untuk kalkulus di proksimal

3. Fine skeler : untuk kalkulus subgingival

4. Fushing device : untuk menyemprot sulkus gingiva.4

3. POSISI PASIEN DAN OPERATOR

Dalam sebuah tindakan penanganansuatu penyakit yang berlangsung

pada pasien, pasien dan operator sangatlah penting untuk keberhasilan

tindakan.

a. Posisi pasien dan operator

Posisi yang nyaman dan rileks bagi pasien adalah posisi yang tidak

membuat otot tegang dan posisi yang memudahkan operator untuk

bekerja serta mengurangi ketegangan fisik, kelelahan, dan kemungkinan

terjadinya muskuloskeletal.

Posisi yang baik pada pasien akan menghindarkan pasien dari

gangguan di sepanjang vertebra dan bahu serta memberikan lapangan

pandang yang baik bagi pasien. 

Posisi yang baik bagi operator adalah duduk di kursi operator

dengan punggung bersandar pada sandarn kursi, kaki merapat ke lantai

dan rileks kemudian paha paralel terhadap lantai dan perhatikan

keseimbangan badan dengan bertumpu pada kedua kaki saat posisi

operator berdiri.6

b. Posisi pasien dan dental chair

Page 13: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

Posisi yang paling sering digunakan adalah posisi supinasi atau

terlentang dan redcline atau berbaring dengan kedua posisi itu sangat

baik bagi posisi operator yang duduk dan penggunaannya tergantung

pula pada lengkung gigi yang dikerja.

Dalam posisi supine, pergelangan kaki dan dagu pasien harus

sejajar (jika pergelangan kaki lebih tinggi dari kepala pada waktu yang

lama dapat terjadi hipotensi postural). Posisi supine memungkinkan

lengan operator sejajar dengan lantai saat bekerja pada pasien. Sandaran

kepala diposisikan sampai pasien merasa nyaman dan menopang kepala.,

yang akan mengurangi ketegangan pada otot leher.

Posisi redcline 45oataukurang adalah posisi dimana kaki pasien

sejajar dengan lantai, kemudian punggung pasien membentuk sudut 45o

Dengan dasar lantai, kursi dental dengan foot switch sangat dianjurkan.

c. Posisi operator

Posisi operator dengan pengguna tangan kanan, ada 3 posisi utama

yaitu kanan depan, dan kanan belakang atau sesuai dengan arah jarum

jam, yaitu arah 7,8,9,10dan 11 .

Pada operator dengan tangan kiri juga ada 3 posisi utama yaitu, kiri

depan dan kiri belakang atau sesuai dengan arah jarum ja 6 dan posisi

belakang atau arah jarum jam 12 dapat digunakan oleh seluruh operator.

Semua posisi tadi dapat digunakan untuk posisi duduk atau berdiri dari

operator.6

A. Posisi depan

Posisi depan sering digunakan untuk memeriksa rongga mulut dan

bekerja pada gigi anterior mandibula, gigi posterior mandibula dan

gigi anterior maksila

B. Posisi kanan atau kiri

Posisi ini memudahkan bekerja pada bagian fasial dari gigi

mandibula, gigi posterior mandibula kanan dan kiri dan permukaan

Page 14: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

oklusal gigi posterior mandibula kanan atau kiri. Posisi kanan atau

kiri adalah posisi yang kebanyakan digunakan oleh operator pada

prosedur operasi. Posisi operator kiri atau kanan diposisikan si

sekitar kepala pasien. Namun tangan juga disesuaikan dengan alat

yang digunakan .

C. Posisi direct belakang

Posisi ini digunakan untuk perkerjaan pada permukaan lingual dari

gigi anterior mandibula. Operator duduk di belakang pasien dan

melihat ke bawah di atas kepala pasien. Posisi ini digunakan

terbatas.6

4. DHE (dental public health) untuk pasien paska perawatan

a. Periodontal Health Education

Pendidikan kesehatan gigi dan mulut bertujuan untuk menghasilkan

perubahan perilaku yang akan menghasilkan berkurangnya akumulasi

plak untuk mencegah karies gigi dan penyakit periodontal.

Keberhasilan tersebut tidak hanya upaya pengendalian plak tetapi

juga pada perubahan perilaku dan kesadaran pasien untuk melakukan

kontrol plak sendiri. Oleh karena itu dokter harus melakukan pendekatan

edukatif yang bertujuan untuk mengubah sikap pasien terhadap penyakit

periodontal dan perawatan gigi.7

Selanjutnya keterampilan kontrol plak harus diajarkan

menggunakan prinsip pendidikan yang tepat seperti self-packing

repectod foodback. Dan bantuan serta partisipasi aktif oleh pasien

tersebut.7

Terlepas dari cara yang digunakan perlu juga diketahui keberhasilan

bedah mulut biasanya tidak memiliki efek jangka panjang kecuali

dilakukan kontrol secara berkala, karena perubahan perilaku muncul

setelah sasaran telah dicapai. Mungkin masalah yang paling penting dan

sulit yang harus diselesaikan dalam pencegahan penyakit periodontal

Page 15: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

adalah bagaimana memotivasi pasien mengikuti program perawatan

kesehatan mulut yang efektif seumur hidup. Peningkatan kesehatan

mulut yang efektif sendiri memiliki efek pada kondisi gingva.kedalaman

poket atau flora subgingiva pada lesi periodontal yang dalam pada pasien

yang terkena penyakit periodontal.7

b. Diet

Peran potorsid supleman mikro nutrision layak dipertimbangkan

lebih lanjut, seperti vitamin A, C dan E diakui sebagai antioksidan yang

memiliki kapasitas yang segar kuat untuk merusak radikal bebas dimana

diproduksi oleh neutrofil yang dapat menyerap atau masuk kedalam

jaringan terkena penyakit periodontal.7

c. Penghentian Rokok

Sebagai seorang dokter gigi harus menjelaskan atau

menginformasikan kepada pasiennya tentang hubungan merokok dan

penyakit periodontal yang kebanyakan pasien sama sekali tidak

menyadari. Dalam proses penghentian roko pasien dilakukan pendekatan

antara dokter gigi dan pasien dan dilakukan pemantauan kemampuan

perubahan kebiasaan merokok7

d. Pengendalian Plak

Pengendalian plak merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

dari penatalaksanaan penyakit periodontal. Prosedur engendalian plak :

1. Zat pewarna plak (larutan disklosing)

Zat pewarna plak dapat digunakan untuk menunjukkan adanya plak

kepada pasien dan bermanfaat sebagai lat penyuluhan dan pemberian

motivasi yang sangat baik. 2

2. Penyikatan Gigi

Metode bass dianggap sebagai metode yang sangat efektif, karena

secara khusus dirancang untuk menghilangkan plak disekitar dan

didalam sulkus.

Page 16: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

a. Sikat gigi manual

b. Sikat gigi elektrik (mekanik).2

3. Pembersihan Daerah Proksimal

Pembersihan daerah proksimal dapat dilakukan dengan

menggunakan benang dan pita gigi (berlapis lilin dan tidak berlapis

lilin).

Kain kasa efektif terutama menghilangkan plak dipermukaan

proksimal gigi disebelah daerah gigi yang hilang atau dipermukaan

distal gigi molar terakhir.2

4. Pembersihan Interdental (dari karet, plastik dan kayu).

Alat pembersih interproksimal berguna karet atau plastik dapat

dipakai sebagai alat bantu untuk membersihkan permukaan proksimal.

Tusuk gigi dan pembersih interdental dari kayu lainnya dapat

digunakan dengan baik oleh pasien yang telah diberi petunjuk tentang

cara yang baik. Bila tekniknya salah, alat ini dapat menimbulkan

kerusakan papila2

5. Obat kumur

Obat kumur mengandung anti mikroba dan beberapa diantaranya dapat

membantu mengendalikan pertumbuhan plak supragingiva dan

gingivitis. 2

Page 17: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dalam bidah kedokteran gigi, dikenal istilah perawatan bedah periodontal

sederhana, dimana merupakan perawatan bedah yang hanya melewatkan gingival

tanpa jaringan tulang. Bedah periodontal ini bertujuan untuk memperbaiki segala

kelainan maupun kerusakan jaringan sebagai akibat dari jaringan periodontal

sehingga normal kembali.

Perawatan yang terdapat di dalam skenario terdiri dari skeling dan root

planning, kuratase, pemberian obat-obatan anti mikroba dapat diberikan sebagai

medikasi tambahan. Instrumen yang digunakan dalam skenario tersebut meliputi:

probe periodontal, skeler, kurret, eksplorer.

Dalam sebuah tindakan penanganansuatu penyakit yang berlangsung pada

pasien, pasien dan operator sangatlah penting untuk keberhasilan tindakan.

Tindakan pencegahan timbulnya penyakit yang terdapat di skenario tersebut

yaitu : Periodontal Health Education bertujuan untuk menghasilkan perubahan

perilaku yang akan menghasilkan berkurangnya akumulasi plak untuk mencegah

karies gigi dan penyakit periodontal, diet, penghentian merokok pada pasien,

pengendalian plak merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

penatalaksanaan penyakit periodontal.

Page 18: Makalah Gusi Gatal Blok Perio

DAFTAR PUSTAKA

1. Shalu Bathla.Periodontitis Revised.New Delhi. Jaypee.2011. Page: 190

2. Peter F. Fedi,dkk. Silabus Periodontal edisi 4. Jakarta. EGC. Hal 73-

74,77,78,81,84, 114-115

3. Edward S. Cohen. Atlas Of Cosmetic and Reconstructive Periodontal Surgery

edisi 3. Chiba. PMPH-USA.2007. page: 29

4. Meganda, dkk. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta.

EGC.2012. page : 128-137, dan 2-5

5. Shantripriya Rendi.Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics

edisi 2. New Delhi. 2008. Page : 226

6. Satish C,dkk. Textbook of Operative Dentisry. New Delhi. Jaypee. 2007. Page

: 59-60

7. Muray J, dkk. Preventive of Oral Disease edisi 4.USA. Author House. 2011