Radang Gusi

34
Waspadai Gangguan Pada Gusi Seperti halnya mata , mulut merupakan jendela bagi kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Keadaan gigi , lidah, dan bibir dapat menentukan bagaimana kita berbicara maupun makan sesuatu. Salah satu masalah yang sering terjadi di mulut adalah gangguan gusi . Gangguan gusi terjadi karena adanya infeksi pada jaringan pendukung gigi. Ketika plak gigi muncul, bakteri akan mengiritasi gusi dan menyebabkan gusi menjadi bengkak. Pada awalnya, gangguan ini disebut dengan gingivitis dan hanya mempengaruhi gusi saja. Namun pada tahap selanjutnya, gangguan ini dikenal dengan periodontitis, yaitu radang pada jaringan penyangga gigi akibat perluasan radang gusi. Bakteri yang masuk ke dalam gusi akhirnya akan menyerang jaringan dan tulang di sekitar gigi dan bila dibiarkan akan mengakibatkan keropos pada gigi. Beberapa gejala penyakit gusi adalah sebagai berikut: Gusi mudah berdarah Gusi berwarna merah, bengkak dan menjadi lembek Mengeluarkan bau mulut yang tidak sedap Gigi permanen mudah tanggal atau terpisah Penyakit gusi itu sendiri dapat dipicu oleh beberapa faktor, antara lain yaitu: Kebiasaan merokok atau mengonsumsi tembakau Faktor keturunan atau genetika Kondisi stres Penggunaan obat tertentu, seperti kontrasepsi oral dan steroid Rendahnya konsumsi nutrisi Adanya penyakit yang dapat mempengaruhi organ secara keseluruhan, seperti diabetes Hamil dan pubertas Gigi keropos Jadi, menjaga kesehatan mulut merupakan investasi yang cukup berharga bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut

Transcript of Radang Gusi

Page 1: Radang Gusi

Waspadai Gangguan Pada Gusi

Seperti halnya mata, mulut merupakan jendela bagi kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Keadaan gigi, lidah, dan bibir dapat menentukan bagaimana kita berbicara

maupun makan sesuatu. Salah satu masalah yang sering terjadi di mulut adalah gangguan gusi.

Gangguan gusi terjadi karena adanya infeksi pada jaringan pendukung gigi. Ketika plak gigi muncul, bakteri akan mengiritasi gusi dan menyebabkan gusi menjadi bengkak. Pada

awalnya, gangguan ini disebut dengan gingivitis dan hanya mempengaruhi gusi saja. Namun pada tahap selanjutnya, gangguan ini dikenal dengan periodontitis, yaitu radang

pada jaringan penyangga gigi akibat perluasan radang gusi. Bakteri yang masuk ke dalam gusi akhirnya akan menyerang jaringan dan tulang di sekitar gigi dan bila dibiarkan akan

mengakibatkan keropos pada gigi.

Beberapa gejala penyakit gusi adalah sebagai berikut: Gusi mudah berdarah Gusi berwarna merah, bengkak dan menjadi lembek Mengeluarkan bau mulut yang tidak sedap Gigi permanen mudah tanggal atau terpisah

Penyakit gusi itu sendiri dapat dipicu oleh beberapa faktor, antara lain yaitu: Kebiasaan merokok atau mengonsumsi tembakau Faktor keturunan atau genetika Kondisi stres Penggunaan obat tertentu, seperti kontrasepsi oral dan steroid Rendahnya konsumsi nutrisi Adanya penyakit yang dapat mempengaruhi organ secara keseluruhan, seperti

diabetes Hamil dan pubertas Gigi keropos

Jadi, menjaga kesehatan mulut merupakan investasi yang cukup berharga bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar terhindar dari penyakit gusi, yaitu:

Menggosok gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluorida

Membersihkan sela-sela gigi sehabis makan setiap hari Mengonsumsi makanan yang sehat dan membatasi konsumsi makanan ringan Konsultasi secara teratur pada dokter gigi Menghindari penggunaan sikat gigi secara bersama-sama Sering mengganti sikat gigi sesuai dengan

Info-Sehat. Waspadai Gangguan Pada Gusi. www.info-sehat.com. 2006. Diakses 29 September 2006. Jam 07.00

Page 2: Radang Gusi

Gigih berdarah setiap berkumurGeneral Dentist Consultation Thu, 23 Feb 2006 00:00:00 WIB

Question:Dok , kenapa setiap saya berkumur/berwudhu dan gosok gigi kok gigi selalu berdarah walaupun tidak ada rasa sakit. Terima kasih.

Osha ~ Bogor     Answer:Bila gigi berdarah, itu biasanya terjadi dari perdarahan dari gusi, bukan dari gigi. Jadi plak yang melekat pada permukaan gigi, bisa ditinggali bakteri, dan menyebabkan gusi menjadi meradang. Merah, bengkak dan cirinya adalah mudah berdarah. Pada tingkat ringan, antara gusi dan gigi itu terdapat kantong gusi (sulcus gingiva) dengan kedalaman normal 2-4 mm, diperiksa dengan alat bernama pocket probe akan memberikan perdarahan titik. Pada tingkat lebih lanjut, pemeriksaan akan memberikan perdarahan berupa garis. Sedangkan jika kedalaman kantong gusi sudah lebih dari 4 mm, biasanya sudah terjadi pula kerusakan tulang penyangga gigi, dan terjadi perdarahan spontan dan menyebar. Gusi yang meradang disebut gingivitis, bila sudah menyebabkan kerusakan tulang penyangga gigi disebut periodontitis. Kadangkala tidak terasa sakit (karena persepsi orang terhadap rangsang nyeri berbeda-beda), namun gejala mudah berdarah menandakan adanya kelainan.

Jadi, sebaiknya Sdr Osha memeriksakan giginya ke dokter gigi, bila ada karang gigi maka akan dibersihkan oleh dokter gigi. Setelah itu Sdr Osha secara teratur melakukan perawatan gigi di rumah dengan menyikat gigi menggunakan sikat gigi berbulu lembut untuk menghilangkan plak. Bukan hanya plak yang terdapat di permukaan gigi saja, tapi juga plak yang tersembunyi di dalam kantong gusi. Jadi sikat gigi harus mengarah ke kantong gusi dengan sudut 450. Sikat perlahan, seluruh bagian, dengan tekanan ringan. Meski berdarah, tetap teruskan saja sampai seluruh bagian gigi bersih. Lambat laun dengan berkurangnya bakteri, maka radang juga berkurang, dan perdarahan lama-lama menghilang. Untuk membantu penyikatan gigi, dapat dilakukan kumur-kumur dengan obat kumur antibakteri, tapi hindari yang mengandung etanol/alkohol karena akan membuat mulut menjadi kering. Yang bisa didapatkan secara tradisional adalah rebusan air daun sirih. Dikumur-kumur selama satu menit setelah sikat gigi secara teratur dua kali sehari, sampai perdarahan gusi berkurang, atau sembuh. Jangan tunda perawatan gingivitis apalagi periodontitis, karena dengan makin luasnya kerusakan tulang penyangga gigi, maka akar gigi tidak ada lagi yang memegangi, sehingga lama kelamaan gigi bisa goyang, dari derajat ringan sampai berat dan akhirnya bisa membuat gigi tanggal dengan sendirinya, meski sebenarnya giginya sehat. Demikian Sdr Osha, jangan tunda pengobatan, dan Semoga Cepat Sembuh.

Drg. C. Maulani. Gigi Berdarah Setiap Berkumur. www. Cybermed.com.2006.Diakses a29 September 2006. jam 07.00

Page 3: Radang Gusi

SIRIHPiper betle L.

Sinonim : Chavica auriculata Miq, Chavica betle Miq.

Familia : Piperaceae.

Uraian Tanaman : Perdu, merambat, batang berkayu, berbuku-buku, beralur, warna hijau keabu-abuan. Daun tunggal, bulat panjang, warna hijau. Perbungaan bulir warna hijau kekuningan. Buah buni, bulat warna hijau keabu-abuan.

Bagian yang Digunakan : Daun.

Nama Simplisia : Piperis Folium; Daun Sirih.

Sifat Khas: Tajam, menghangatkan, dan membersihkan darah.

Kandungan Kimia : Minyak atsiri (eugenol, metil eugenol, karvakrol, kavikol, alil katekol, kavibetol, sineol, estragol), karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tanin, gula, pati, dan asam amino.

Khasiat : Astringen, ekspektoran, sialagoga, hemostatik, dan antiseptik.

Kegunaan :1. Batuk. 2. Bau badan. 3. Demam. 4. Difteri. 5. Disentri. 6. Keputihan. 7.Saniawan. 8. Sakit gigi. 9. Sakit tenggornokan. 10. Wasir. 11. Bonok (obat luar). 12. Gatal (obat luar). 13. Mengurangi ASI (obat luar). 14. Mimisan (obat luar). 15. Napas/mulut bau (obat kumur).16. Rematik (obat luar).

Radang MulutRamuan:Daun Sirih 2 helaiAir 110 ml

Cara pembuatan : Dibuat infus.

Cara pemakaian : Untuk benkumur 2 kali sehari, tiap kali pakai 100 ml.

Lama pengobatan : Diulang selama 14 hari.

Catatan : Sebaiknya menggunakan daun segar.

Infodok. Sirih. www.idionline.org. 2006. Diakses 29 September 2006. jam 07.00

Page 4: Radang Gusi

Daun Sirih,

Obat Serbaguna Sepanjang Masa

ADA sebuah tradisi pada masyarakat pedesaan kita yang masih berlaku hingga sekarang, yakni bila seseorang sakit gigi, apakah pada bagian gusi ataupun sampai longgar mau tanggal, maka petik saja 4-5 lembar daun sirih tua. Lalu, cuci-bersih, remas-remas, masukkan ke dalam gelas atau cangkir, tambahkan air panas secukupnya digodok dengan 1 gelas air. Setelah masak, biarkan sampai dingin. Airnya gunakan sebagai bahan kumur atau minum sebagian, sampai habis. Jangan heran jika 1-2 hari kemudian, rasa sakit tiba-tiba menjadi hilang dan kedudukan gigi yang sudah longgar mulai baik, serta hilang semua penderitaan sakit gigi yang menyiksa.

Kebiasaan lainnya, di antara para wanita, yang tiba-tiba terasa gatal sekitar "kawasan vagina" yang beberapa hari tidak hilang-hilang, dengan mencucinya dengan air daun sirih beberapa kali, dengan takaran 8-10 lembar untuk jumlah air panas sekira 1/2 ember (lk. 5 liter), rasa gatal-gatal yang mengganggu, akan hilang secara tiba-tiba.

Tradisi lainnya adalah penggunaan daun sirih untuk mencuci ”kawasan vagina” yang selalu berlendir sehingga mengganggu hubungan intim suami istri. Caranya, daun sirih direbus dan air rebusannya digunakan untuk mencuci “kawasan vagina” setiap pagi atau sore. Dengan cara demikian, (konon) hubungan intim akan lebih segar, lebih lancar, dan tidak lagi terganggu oleh lendir yang berlebih.

Unus Suriawiria. Daun Sirih. www.pikiran-rakyat.com. 2006. diakses 29 September 2006. jsm 07.00

Page 5: Radang Gusi

Kandungan Kimia Daun Sirih

Sirih (Piper betle) adalah jenis tanaman perambat yang diakui banyak kegunaannya di hampir semua tempat di Indonesia dan memiliki nama beragam. Misalnya ranub (Aceh), belo (Batak Karo), demban (Batak Toba), lahina atau tawuo (Nias), sireh, sirih (Palembang), suruh, sirih (Minang), canbai (Lampung), seureuh (Sunda). Namun, nama yang paling umum adalah sirih.

Kandungan kimia yang terdapat pada daun sirih terdri dari minyak asiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvacrok, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, fenil propada, tanin, dan sebagainya. Karena kelengkapan kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Bahkan di dalam upacara adat pun, peranan daun sirih sangat dominan, seperti antara lain dalam upacara “ngeuyeuk seureuh" sehari sebelum pernikahan di keluarga Sunda, "sekapur" sirih pada acara-acara di kawasan Sumatra.

Yang paling menonjol adalah manfaat daun sirih untuk pengobatan, yang jumlahnya sangat banyak, mulai sebagai obat batuk, bronchitis, gangguan lambung, rematik, menghilangkan bau badan, keputihan, dan sebagainya. Bahkan, rebusan daun sirih juga sangat bermanfaat untuk obat sariawan, pelancar dahak, pencuci luka, obat gatal-gatal, obat sakit perut yang melilit, obat jantung, menghentikan pendarahan.

Penanaman sirih tidak berbentuk kebun. Di pedesaan, hampir semua pekarangan rumah, walau hanya satu pohon saja, sirih ditanamkan. Sehingga begitu diperlukan, tinggal memetik sesuai kebutuhan. Budi daya tanaman sirih sangat sederhana, umumnya berbentuk stekan batang dewasa yang memiliki bagian bukunya (yang akan menghasilkan akar kalau ditanamkan), atau disetek pada bagian bukunya di atas. Kalau kemudian sediaan batang-bibit tersebut, ditanamkan pada tanah gembur dan basah, hanya dalam waktu singkat, tunas akan tumbuh. Perlu disiapkan kayu atau batang karena sirih merupakan tanaman perambat. Kalau tanah tempat tumbuhnya gembur dan lembap (misal selalu dilakukan penyiraman sesuai kebutuhan) dalam waktu singkat rambatannya akan memenuhi batang perambat sejak dari dasar (dekat tanah) sampai ke bagian pucuk tanaman.

Unus Suriawiria. Daun Sirih. www.pikiran-rakyat.com. 2006. diakses 29 September 2006. jsm 07.00

Page 6: Radang Gusi

Kegunaan Daun Sirih

Beberapa cara penggunaan daun sirih untuk banyak kegunaan, seperti yang sudah diakui di mana-mana antara lain:

1. Sebagai obat untuk diminum. Caranya, 10-15 lembar daun sirih tua direbus dengan air bersih. Usahakan tidak menggunakan air ledeng yang masih tercium bau kaporitnya. Setelah mendidih dan didinginkan, kemudian disaring, saringannya ditempatkan di dalam gelas. Umumnya penambahan air untuk merebus 10-15 lembar daun sirih, adalah 4-6 gelas, serta setelah penggodokan lebih baik menggunakan daun sirih baru.

Manfaat saringan godokan daun sirih ini, antara lain untuk menghilangkan sakit gigi/sakit gusi, atau untuk memperkuat kedudukan gigi yang mulai goyang. Setelah 2-3 kali menggunakan air rebusan ini, rasa sakit dan goyahnya kedudukan gigi, akan berkurang atau hilang samasekali.

Rebusan air bersih ini pun, dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan atau bau keringat. Tanpa diminum tetapi digunakan sebagai cairan kumur-kumur, godokan daun sirih dapat digunakan untuk menghilangkan bau mulut, menghilangkan sariawan, menghentikan pendarahan pada gusi dan memperkuat kedudukan gigi.

2. Sebagai obat luar, misal kudis, gatal-gatal, koreng, bisul, luka bakar, dan sebagainya. Caranya, daun sirih yang digunakan sekira 20-25 lembar, dihancurkan atau daunnya diiris-iris, kemudian ditambah air bersih secukupnya, dan dijadikan sebagai pencuci atau "pengompres". Rasa sakit ataupun gejala sakit, dalam 5-6 kali pemakaian akan segera hilang.

Seperti untuk pengobatan bisul, selain menghilangkan bengkak, rasa sakit juga akan segera hilang. Hal yang sama juga untuk jerawat, setelah beberapa penggunaan dengan cara dioleskan atau dilulurkan, jerawat akan segera hilang.

Akhirnya bagi ibu-ibu yang baru melahirkan serta memiliki kelebihan produksi ASI, maka daun sirih dapat digunakan untuk menguranginya dengan cara antara lain:

Beberapa lembar daun sirih, jangan terlalu tua dan jangan terlalu muda, diolesi minyak kelapa permukaan atasnya, dihangatkan sebentar, kemudian tempelkan pada payudara yang agak membengkak. Dalam beberapa hari di samping bengkaknya akan hilang, juga kelebihan ASI akan teratasi.*** 

Unus Suriawiria. Daun Sirih. www.pikiran-rakyat.com. 2006. diakses 29 September 2006. jsm 07.00

Page 7: Radang Gusi

Sehat Mulut, Gigi & GusiSunday, 10 September 2006

MENGGOSOK gigi setidaknya dua kali sehari sudah menjadi salah satu ritual keseharian kita. "Upacara" itu setidaknya mampu mencegah hadirnya plak, biang keladi sejumlah masalah di mulut.

    Banyak orang mengaku telah menggosok gigi setiap hari. Namun, mereka masih saja mengeluh dihantam masalah gigi. Entah giginya berlubang, gusi meradang, gigi berkarang, atau mulut bau naga. Lantas, apanya yang salah? Giginya atau cara menggosoknya?

Berawal dari plak

    Sejumlah penelitian menunjukkan, biang kerok penyebab beberapa masalah yang menimpa rongga mulut itu tak tahunya dental plaque atau plak gigi. Berupa lapisan tipis bening yang menempel pada permukaan gigi, terkadang juga ditemukan pada gusi dan lidah. Lapisan itu tidak lain kumpulan sisa makanan, dan biasanya ditemani segelintir bakteri dan sejumlah protein dari air ludah.

    Celakanya, plak selalu ngendon di dalam mulut karena bisa terbentuk setiap saat. Ia akan hilang setelah dibersihkan secara mekanik dengan cara menggosok gigi. Akan makin bersih kalau dilanjutkan dengan menggunakan benang gigi.

    Bila dibiarkan saja, plak yang menumpuk akan mengalami kalsifikasi, lalu mengeras. Ujung-ujungnya, terbentuklah karang gigi atau calculus yang keras dan melekat erat pada leher gigi. Itulah sebabnya gigi pada bagian itu berwarna kehitaman, kecokelatan, atau kehijauan.

    Gangguan yang ditimbulkan oleh karang gigi biasanya lebih parah. Jika dibiarkan menumpuk, karang gigi dapat meresorbsi (menyerap) tulang alveolar penyangga gigi. Akibatnya jelas, gigi menjadi goyang.

    Karena tampak oleh mata telanjang dan berhubungan dengan kosmetik, karang gigi lebih sering mencuri perhatian. Sayangnya, kita tidak bisa mengatasinya sendiri. Perlu bantuan dokter gigi untuk menghilangkannya dengan cara scaling. Artinya, ya membuang karang gigi.

    Bakteri-bakteri seperti Streptococcus mutans dan Streptococcus sanguine yang pada keadaan normal memang berada di dalam rongga mulut juga menimbulkan persoalan. Ketika gerombolan bakteri itu bertemu dengan sisa makanan (khususnya yang mengandung gula sukrosa) berikut enzim dari saliva, akan terjadi reaksi fermentasi yang menghasilkan asam. Bila asam itu terus-menerus diproduksi, akan terjadi proses demineralisasi atau pelunakan lapisan email gigi terdekat (email bagian terluar dan terkeras dari gigi). Karena email melunak, timbullah karies atau gigi berlubang.

    Kalau menemukan spot (noktah) putih atau kecokelatan pada gigi, itu pertanda awal terjadinya karies. Semakin lama noktah semakin membesar, membentuk sebuah lubang. Biasanya masih belum ada keluhan rasa sakit pada tahap ini. Namun, ketika proses demineralisasi berlanjut sampai ke lapisan gigi berikutnya, yakni dentin, timbullah rasa ngilu saat terkena rangsangan. Terang saja ngilu karena dentin memiliki pori-pori yang berhubungan dengan jaringan saraf gigi.

    Plak pada jaringan gusi yang tidak dibersihkan secara teratur juga dapat mengiritasi gusi sehingga gusi menjadi merah, mudah berdarah, dan terkadang membengkak. Ini gejala awal terjadinya gingivitis (radang gusi). Namun, karena terkadang tidak disertai rasa sakit, gejala itu luput dari perhatian dan cenderung dibiarkan saja. Bila radang gusi terus dibiarkan, gigi bisa goyang, dan akhirnya copot sendiri.

Jambi Expres. Sehat Mulut, Gigi, dan Gusi. www. Jambiexpress.com. 2006. Diakses 29 September 2006. Jam 07.00

SIRIH Daun 'Sejuta' Khasiat

Page 8: Radang Gusi

Daun sirih sangat populer di masyarakat kita. Kerap kali, tumbuhan merambat ini dijumpai di halaman rumah. Sirih (Piper betle L atau Chavica aurculata Miq) memang mudah ditanam. Cukup dengan menggunakan stek dan diberi cukup air, tanaman ini bisa tumbuh baik di tempat panas maupun di tempat yang terlindung.

Ada beberapa jenis sirih yang dikenal di masyarakat. Misalnya, sirih jawa (daun lebih lembut, kurang tajam, hijau rumput), sirih belanda (daun besar, hijau tuam rasa dan bau tajam dan pedas), sirih cengkeh (kecil, daun kuning, rasa seperti cengkeh), sirih kuning, dan sirih hitam.

Sirih sangat kaya dengan kandungan zat berkhasiat. Di antaranya, minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylpyrokatekol, cyneole, caryophyllene, cadinene, estragol, terpennena, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase, gula, dan pati.

Efek zat aktif yang dikandung seluruh bagian tanaman sirih adalah merangsang syaraf pusat, merangsang daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, merangsang kejang, meredakan sifat mendengkur. Daun sirih memiliki efek mencegah ejakulasi prematur, mematikan jamur Candida albicans, anti kejang, analgesik, anestetik, pereda kejang pada otot polos, penekan pengendali gerak, mengurangi sekresi cairan pada liang vagina, penekan kekebalan tubuh, pelindung hati, dan antidiare.

Tanaman sirih juga diketahui bisa mengatasi batuk, bronchitis, menghilangkan bau badan, mengobati luka bakar, mimisan, bisul, mata gatal dan merah, koreng dan gatal-gatal, menghentikan pendarahan gusi, sariawan, menghilangkan bau mulut, jerawat, keputihan, dan mengurangi produksi air susu ibu yang berlebihan.

Untuk obat batuk, sebanyak 15 lembar daun sirih direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa 3/4-nya, minum dengan madu. Obat bronchitis, sebanyak tujuh lembar daun sirih dan gula batu satu potong direbus dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas, minum sehari 3 X 1/3 gelas. Menghilangkan bau badan, lima lembar daun sirih direbus dengan dua gelas air hingga menjadi satu gelas, minum siang hari.

Obat luka bakar, daun segar diperas airnya, ditambah sedikit madu, bubuhkan di tempat yang luka bakar. Mimisan, daun agak muda satu lembar dilumatkan, digulung untuk menyumbat hidung berdarah. Bisul, daun sirih secukupnya dicuci bersih, digiling menjadi halus, dioleskan pada bisul dan sekelilingnya, dibalut. Sehari diganti dua kali.

Mengatasi mata gatal dan merah, lima sampai enam lembar daun direbus dengan satu gelas air sampai mendidih. Setelah dingin untuk cuci mata dengan memakai gelas air sampai mendidih. Setelah dingin untuk cuci mata dengan memakai gelas cuci mata. Sehari tiga kali sampai sembuh.

Untuk koreng dan gatal-gatal, sebanyak 20 lembar direbus, saat hangat dipakai untuk cuci. Menghentikan pendarahan gusi, daun empat lembar direbus dengan dua gelas air, dipakai untuk kumur. Obat sariawan, daun sirih segar sebanyak satu sampai dua lembar dibersihkan, dikunyah sampai lumat, ampasnya dibuang.

Untuk menghilangkan bau mulut, sebanyak dua sampai empat lembar daun diremas, lalu diseduh, dipakai untuk kumur. Obat jerawat, tujuh sampai 10 lembar daun sirih ditumbuk sampai halus, kemudian diseduh dengan dua gelas air panas. Airnya dipakai untuk mencuci muka yang berjerawat. Sehari dilakukan dua sampai tiga kali.

Republika. Sirih. www.republika.com. 2006. Diakses 29 September 2006. jam 07.00

Penyakit Gusi, Bagaimana Mencegahnya?

Page 9: Radang Gusi

Penyakit gusi adalah satu peradangan yang dialami oleh gusi, yang selanjutnya bisa mempengaruhi tulang yang menopang gigi kita. Peradangan tersebut disebabkan oleh bakteri yang menjadi 'plak' gigi, lengket, dan lama-kelamaan akan melapisi gigi kita.

Maka, jika kita tak membersihkannya tiap hari, dengan menyikat gigi maupun flossing (membersihkan gigi dengan 'benang' gigi), 'plak' gigi kemudian akan makin terbentuk dan bakteri tak hanya menginfeksi gusi kita, namun juga membahayakan lapisan luar gusi dan tulang yang menopang gigi kita.

Ada beberapa tahapan timbulnya penyakit gusi :

1. Gingivitis

Ini merupakan tahap awal dari timbulnya penyakit gusi, peradangan disebabkan oleh 'plak' yang terbentuk di sekitar gusi. Jika pembersihan gigi yang dilakukan setiap hari tak mampu membersihkan dan mengangkat 'plak' yang terbentuk, hal itu bisa memproduksi racun yang bisa menyebabkan iritasi pada lapisan luar gusi, dan timbullah gingivitis.

Jika gusi kita berdarah saat kita menyikat gigi atau membersihkan gigi kita dengan 'benang gigi'. Pada tahap awal penyakit gusi ini, kerusakan lebih lanjut bisa diatasi, asalkan tulang dan jaringan luar gusi yang menyangga gigi yang terinfeksi tersebut masih belum terinfeksi juga.

2. Periodontitis

Pada tahap ini, tulang penyangga gigi dan jaringan yang menyangga gigi di tempat yang terinfeksi tersebut sudah mengalami 'kerusakan'. Gusi kita mulai membentuk 'kantong', yang akan menjadi 'perangkap' bagi makanan yang menempel dan 'plak'. Perawatan gigi yang rutin dan pembersihan sehari-hari yang dilakukan secara pribadi akan bisa mencegah kerusakan yang lebih parah.

3. Advanced Periodontitis

Pada tahap yang paling 'parah' dari penyakit gusi ini, jaringan dan tulang yang menyangga gigi telah hancur, yang mana hal ini bisa menyebabkan gigi tanggal. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan gigi kita saat mengunyah, apalagi jika tak dilakukan perawatan yang rutin terhadap gigi. Sehingga pada akhirnya gigi harus dicabut, karena sudah rusak dan keropos.

Penyakit gusi dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa. Jika hal itu bisa terdeteksi sejak awal, penyakit gusi bisa dihindari. Kita harus rutin memeriksakan gigi kita pada dokter gigi, jika kita mengalami gejala-gejala seperti dibawah ini:

- Gusi berwarna merah dan bengkak

Page 10: Radang Gusi

- Gusi berdarah selama kita menyikat gigi atau melakukan flossing - Gigi tampak lebih panjang, karena gusi tak lagi kuat menyangga - Antara gusi dan gigi mulai ada jarak dan membentuk kantong - Saat menggigit gigi goyang dan gusi terasa sakit - Keluar nanah di antara gusi dan gigi - Bau nafas kita tak sedap dan mulut kita selalu merasa tak nyaman

Jadi, Bagaimana Penyakit Gusi Dihindari?

Tahap awal dari penyakit gusi biasanya dapat dihindari dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur. Menjaga kesehatan mulut juga akan membantu terbentuknya 'plak' gigi. Perawatan secara rutin oleh dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang lain adalah cara yang tepat untuk mengangkat 'plak' yang terbentuk dan kemudian mengeras menjadi 'tartar'. Dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang lain akan membersihkan potensi terbentuknya 'tartar', di atas dan di bawah gusi.

Jika kondisinya lebih buruk, perlu dilakukan prosedur perawatan terhadap akar gigi. Prosedur tersebut akan membantu gigi, agar mampu menghambat tumbuhnya 'plak'. Dengan perawatan secara berkala pula, tahap awal penyakit gusi bisa dideteksi sejak dini, sehingga menghambat kerusakan yang lebih parah.

Keluarga Sehat. Radang Gusi. www.keluargasehat.com. 2006. Diakses 29 September 2006. jam 08.00

Page 11: Radang Gusi

Sejarah dan khasiat SIRIHDi zaman silam sirih merupakan salah satu pendekatan perubatan tradisional yang penting,

bukan sahaja di Tanah Melayu malahan di rantau Asia, India dan Afrika Timur. Di India, sirih digunakan untuk mengubati penyakit di mulut, tekak dan lapisan perut. Di Afrika Timur, daunnya digunakan untuk ulser bernanah dan jusnya untuk selsema serta penyakit radang kerongkong. Masyarakat Filipina menggunakan sirih untuk mengubati masalah gastrik dan penyakit paru-paru yang dihadapi oleh kanak-kanak. Di Kemboja, daun sirih yang ditumbuk dijadikan losyen mandian untuk mengubati penyakit seperti demam, demam campak, kelenjar membesar dan lymphagitis. Sementara di Indonesia, daunnya yang segar dicampurkan ke dalam bahan-bahan perubatan lain sebagai ransangan antiseptic, gatal-gatal, astringen dan aphrodisiac.

Khasiat-khasiat sirih yang telah digukankan di dalam perubatan di zaman silam ini telah terbukti kesahihannya melaui kajian-kajian saintifik yang telah dilakukan oleh institusi di antaranya Universiti Putra malaysia (UPM) dan Institut Penyelidikan Perhutanan Malaysia (FRIM).

Di antara hasil kajian mendapati daun sirih atau 'Piper Betle' mengandungi PATI MINYAK yang bahan-bahan utamanya ialah CUGINOL dan KAVIKOL. Bahan-bahan aktif di dalamnya pula seperti FLAVORNOID dan POLYPHENOL boleh menegangkan kulit dan mengelakkan kedut-kedut di muka yang bermakna ianya boleh membawa kesan awet muda.

Khasiat ASTRIGEN daun sirih pula berkeupayaan mengecutkan tisu-tisu organik dan khasiat ANTISEPTIK untuk membunuh kuman. Ini bermakna, jika diminum airnya atau digunakan sebagai pencuci harian bagi wanita khasnya, selain menegangkan otot-otot tisu dalaman vagina, ia juga boleh membunuh bakteria, kuman atau kulat serta mengatasi masalah keputihan. Sirih juga turut digunakan bagi mengatasi masalah penyakit Malaria, sakit sendi, gout dan dipercayai boleh merawat kanser dan penyakit jantung.

Di dalam bidang perubatan herba di Malaysia, menurut sejarah, sirih adalah tumbuhan asli dan antara jenis-jenis sirih ialah sirih melayu, sirih cina, sirih india, sirih jawa dan sirih indonesia. Masyarakat Cina mengenali sirih sebagai herba untuk memanaskan badan. Masyarakat India pula lebih mengaitkannya dengan penjagaan mulut dan rambut. Namun begitu, masyarakat Melayu yang lebih inti dengan sejarah sirih dan kepelbagaian kegunaannya, samada bagi tujuan perubatan, kecantikkan dan kebudayaan.

Kini dengan perkembangan teknologi-bio ia diproses dan dimasukkan dalam bekas untuk dipasarkan sebagai produk kesihatan/kosmetik. BioSirih Cosmetics adalah sebuah syarikat 100% milik bumiputra yang komited untuk mengeluarkan dan memasarkan produk-produk kosmetik/kesihatan bermutu tinggi dan berkesan dengan hanya menggunakan bahan-bahan yang dijamin halal serta selamat digunakan. Tumpuan-tumpuan syarikat ialah produk-produk yang berasaskan pengunaan herba-herba tempatan terutamanya pati minyak daun sirih yang melambangkan ketulenan kosmetik sejak zaman berzaman.

Khasiat-khasiat daun sirih ini telah digabung dengan khasiat yang terdapat dalam limau purut. LIMAU PURUT atau CITRUS HYSTRIX mempunyai khasiat antaranya melembut, melebat, merapi dan mengharumkan rambut, mengatasi masalah kulit kepala, melegakan migraine, merangsang perjalanan darah dan mengatasi bau badan. Asid Sitrik (AHA) yang terkandung membanut mengekalkan kelembapan kulit. Vitamin B dan C serta Potasium pula meningkatkan daya ingatan dan membantu memulihkan tekanan darah.

Halal dan selamat digunakan oleh semua peringkat umur, lelaki dan wanita Tiada lemak haiwan, tiada bahan kimia yang memudaratkan dan tiada kesan sampingan

yang dikenalpasti

Faurilia. Rahasiasirih. www.biosirih.semarakmas.com 2006. Diakses 29 September 2006. jam 08.00

DAUN SIRIH MEMILIKI KHASIAT SERBA GUNAMULAI DARI HILANGKAN BAU MULUT HINGGA OBAT BATUK

Page 12: Radang Gusi

Anda tentunya sudah mengenal sirih bukan ? Daun sirih sering dikunyah oleh nenek-nenek kita buat nginang (bhs. Jawa ) . Konon untuk menguatkan gigi.Tanaman yang bisa tumbuh suburdi pekarangan dan mudah dijumpai pada penjual bunga ini ternyata memiliki banyak khasiat untuk mencegah gangguan kesehatan dan mengobati penyakit, di antaranya untuk menghilangkan bau mulut .keputihan dan sebagainya. Sayang sekali belum dibudidayakan secara optimal di pekarangan dan dimanfaatkan untuk obat. Untuk itu , ada baiknya anda mengetahui multi khasiat Daun sirih.

Sirih yang nama latinnya Piper betle L mempunya kandungan kimia minyak atsiri(kadinen,kavikol,sineol,eugenol,karvakol),zat samak. Bagian yang digunakan daun,getah dan minyaknya. Manfaatnya untuk obat bisul,hidung berdarah, radang selaput lendir mata, trachoma,mulut berbau,keputihan, gigi goyah,gusi bengkak, radang tenggorokan, encok,jantung berdebar-debar,kepala pusing, terlalu banyak keluar air susu,batuk kering,demam nifas, sariawan.(Ir.Arif Aliadi et.al ,1996 ) Pemanfaatan sirih bisa tunggal atau dikombinasikan dengan tanaman obat lainnya. Berikut ini beberapa ramuan dari sirih.

Hilangkan bau mulut dan cegah kerusakan gigi :

Satu lembar daun sirih setelah dicuci bersih dikunyah-kunyah ,ditahan bebearapa menit dalam mulut ,lalu diludahkan. Kerjakan hal itu 2-3 kali sehari. Cara lainnya : rebus 5-6 lembar daun sirih dengan 2 gelas air sampai mendidih.Dinginkan dan saring dan setelah itu untuk kumur-kumur setiap pagi dan sore.

Pembengkakan gusi/mulut :

Ambil daun sirih 5-6 l embar Rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Angkat dan saring,tambahkan garam. Selanjutnya untuk kumur-kumur 3 kali sehari. Perdarahan gerahamSehabis cabut gigi (geraham biasanya ) selalu mengalami perdarahan yang banyak.. Untuk menghentikan perdarahan, gunakan ramuan ini. ? Ambil daun sirih 10 lembar . Setelah dicuci rebus dengan air sebanyak 5 gelas sampai mendidih. Angkatsaring. Selanjutnya kumur dengan ramuan tersebut setiap 1jam satu kali. Ramuan tersebut juga dapat menghilangkan bau mulut yang disebabkan oleh kerusakan gigi yang sudah banyak berlubang.

Citra. Khasiat Daun Sirih. www.blog.indosiar.com. 2006. Diakses 29 September 2006. jam 08.00

Page 13: Radang Gusi

Daun Sirih sebagai Antibakteri Pasta Gigi

APA YANG Anda rasakan tatkala sakit gigi? Badan meriang, kepala pusing, tidak bersemangat untuk beraktivitas apa pun. Sakit terutama disebabkan oleh karies (demineralisasi) itu memang menjengkelkan. Karies gigi timbul karena adanya plak gigi, yaitu lengketan berisi bakteri dan produk-produknya yang terbentuk pada semua permukaan  gigi.

BAKTERI yang berperan penting dalam pembentukan plak adalah bakteri yang mampu membentuk polisakarida ekstraseluler, yaitu bakteri dari genus Streptococcus. Bakteri Streptococcus yang ditemukan dalam jumlah besar pada plak penderita karies adalah Streptococcus mutans (Roeslan, 1996).

Koloni S mutans selanjutnya memfermentasi sukrosa menjadi asam. Asam yang dihasilkan dapat mempercepat pemasakan plak yang berakibat pada turunnya pH permukaan gigi. Apabila pH tersebut terus turun hingga angka kritis (5,2-5,5), maka email gigi akan larut dan timbullah karies gigi.

Pencegahan akumulasi plak diperlukan guna menghindari sakit gigi sekaligus menjaga kesehatan mulut. Pencegahan akumulasi plak dilakukan dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan menggosok gigi secara teratur dengan pasta gigi yang mengandung antibakteri plak.

Pasta gigi yang beredar di pasaran umumnyamengandung fluordalam bentuknatrium fluorida(NaF), staniumfluorida(SnF>jmp 2008m<>kern199m<>h 6526m,0<>w6526m<2>jmp 0m<>kern200m<>h 8333m,0<>w8333m<), dan natrium monofluorofosfat (NaMFP). Fluor memang bertindak sebagai senyawa antibakteri.

Meski demikian, penggunaan pasta gigi dengan konsentrasi fluor tinggi dapat menimbulkan efek samping berupa fluorosis email dan belum efektif membunuh bakteri karena lebih bersifat menghambat. Selain itu bahan kimia ini masih diimpor dari luar negeri dengan harga relatif mahal.

Karena itu, para ilmuwan berupaya mencari alternatif. Hasilnya adalah pasta gigi yang mengandung minyak atsiri daun sirih sebagai zat antibakteri.

Pasta gigi yang mengandung minyak atsiri daun sirih memang tergolong relatif baru. Tetapi sebenarnya, khasiat daun sirih (Piper betle) sebagai antibakteri mulut dan gigi sudah diketahui dan dibuktikan sejak lama.

MASYARAKAT Indonesia sudah sejak lama mengenal daun sirih sebagai bahan untuk menginang dengan keyakinan bahwa daun sirih dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka-luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan pendarahan gusi, dan sebagai obat kumur.

Keyakinan masyarakat yang berlangsung turun-temurun tersebut menggelitik para ilmuwan untuk meneliti guna membuktikan khasiat daun sirih secara klinis. Salah satu penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor (IPB). Tujuannya untuk mengetahui aktivitas antibakteri oleh daun sirih sekaligus membandingkannya dengan aktivitas antibakteri oleh fluor.

Page 14: Radang Gusi

Penelitian dilakukan dengan cara menuangkan biakan bakteri S mutans sebanyak 0,5 ml ke media padat SSB (Streptococcus Selection Broth). Pada tempat lain disiapkan kertas saring Whatman yang steril dan dicelupkan pada larutan uji berupa larutan minyak atsiri daun sirih dan NaF. Kertas tersebut dikeringkan kemudian dipindahkan pada media SSB yang berisi bakteri uji. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37° C. Hasilnya bisa dilihat pada tabel.

Tabel 1 memperlihatkan bahwa NaF dan minyak atsiri daun sirih sudah menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0,1persen (b/v). Aktivitas antibakteri ini ditunjukkan oleh adanya zona hambat. Zona hambat pada NaF berdiameter 0,016 cm sedangkan pada minyak atsiri daun sirih berdiameter 0,049 cm (tiga kali lipat NaF).

Semakin besar angka zona hambat berarti semakin besar pula aktivitas antibakterinya. Pada Tabel 1 terlihat bahwa angka zona hambat minyak atsiri daun sirih lebih besar dibandingkan angka zona hambat NaF di semua konsentrasi. Ini menunjukkan bahwa minyak atsiri daun sirih memiliki aktivitas antibakteri yang lebih besar dibandingkan senyawa fluor terutama terhadap S mutans.

Lalu, bagaimana senyawa fluor dan minyak atsiri daun sirih beraktivitas sebagai antibakteri?

Fluor bekerja menginaktifkan enzim yang berperan dalam proses pembentukan energi bagi bakteri S mutans. Substrat berupa karbohidrat untuk energi S mutans mengalami metabolisme melalui proses glikolisis. Proses glikolisis hanya akan terjadi dengan bantuan beberapa enzim, salah satunya adalah enzim enolase.

Enolase mempunyai kofaktor berupa ion Mg2+. Bila terdapat ion fluor, maka ion Mg2+ tersebut akan berikatan dengan ion fluor. Akibatnya, enzim enolase menjadi tidak aktif.

Tidak aktifnya enzim enolase ini menyebabkan fosfoenolpiruvat tidak dapat disintesis sehingga proses glikolisis yang merupakan mekanisme pembentukan energi tidak berjalan. Dampaknya, pertumbuhan S mutans terhambat karena kekurangan energi.

Meski demikian, aktivitas NaF sebagai antibakteri hanya bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), bukan bakterisidal (membunuh bakteri). Hal ini diketahui dari fakta pada zona hambatan. Zona hambatan yang dibentuk NaF setelah diinkubasi selama empat hari ternyata ditumbuhi oleh bakteri.

BERBEDA dengan NaF, aktivitas minyak atsiri daun sirih sebagai antibakteri bersifat zona hambatan dan tidak lagi ditumbuhi bakteri.

Daya antibakteri minyak atisiri daun sirih disebabkan oleh adanya senyawa fenol dan turunannya yang dapat mendenaturasi protein sel bakteri.

Heyne (1987) menyebutkan, komponen utama minyak atsiri terdiri dari fenol dan senyawa turunannya. Salah satu senyawa turunan itu adalah kavikol yang memiliki daya bakterisida lima kali lebih kuat dibandingkan fenol.

Kehadiran fenol yang merupakan senyawa toksik mengakibatkan struktur tiga dimensi protein terganggu dan terbuka menjadi struktur acak tanpa adanya kerusakan pada struktur kerangka kovalen. Hal ini menyebabkan protein terdenaturasi . Deret asam amino protein tersebut tetap utuh setelah denaturasi, namun aktivitas biologisnya menjadi rusak sehingga protein tidak dapat melakukan fungsinya.

Page 15: Radang Gusi

Melihat cara kerjanya, aktivitas antibakteri minyak atsiri daun sirih tampak lebih efektif dibandingkan fluor. Faktanyapun demikian (Tabel 1), minyak atsiri daun sirih memiliki aktivitas antibakteri yang lebih besar dibanding NaF yang banyak dipakai pada pasta gigi selama ini.

SELAIN dalam bentuk larutan murni, pengujian aktivitas antibakteri dilakukan juga dalam bentuk pasta gigi, yaitu pasta gigi yang mengandung NaF (F) dan pasta gigi yang mengandung minyak atsiri daun sirih (S). Hasil uji kedua pasta gigi tersebut terlihat pada Tabel 2.

Pasta gigi F baru menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0,75persen (b/b). Konsentrasi tersebut cukup tinggi mengingat kadar NaF yang biasa diberikan dalam pasta gigi hanya 0,2-0,3 persen (Hartono, 1988). Maka dapat diduga, pasta gigi biasa yang mengandung NaF tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap S mutans. Pasta gigi S sudah menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 0,1persen(b/b). Aktivitasnya terus meningkat dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri. Tabel 2 juga memperlihatkan bahwa pasta gigi S memiliki aktivitas antibakteri lebih besar dibandingkan pasta gigi F di semua konsentrasi.

Ditilik dari sifat antibakterinya, pasta gigi daun sirih lebih unggul daripada pasta gigi NAF, namun tidak berarti pasta gigi daun sirih tanpa kelemahan. Warna pasta gigi ini bisa berubah dari putih menjadi kecoklatan, diduga akibat reaksi oksidasi minyakatsiri. Oksidasiterjadi karenapada pastagigi terdapatCaCO>jmp2008m<>kern 199m<>h6526m,0<>w 6526m<3>jmp0m<>kern 200m<>h8333m,0<>w 8333m< yang melepaskan panas ketika dicampur dengan bahan lain.

Funayama dan kawan-kawan (1995) menyebutkan, pasta gigi minyak atsiri mengandung kavikol yang sangat mudah teroksidasi dan dapat menyebabkan perubahan warna.

Kelemahan ini dapat diatasi dengan pemberian pewarna pada pasta gigi, misalnya warna hijau. Dengan demikian, perubahan warna dari putih ke coklat tadi tidak banyak berpengaruh, pasta gigi tetap saja berwarna hijau.

Selain perubahan warna, ada satu lagi kelemahan pasta gigi minyak atsiri. Minyak atsiri daun sirih mengandung banyak komponen yang sangat mudah menguap (volatil). Banyaknya penguapan akan mempengaruhi jumlah dan konsentrasi senyawa aktif yang tentunya berpengaruh pada daya antibakterinya. Kelemahan ini pun dapat diatasi dengan pemakaian zat pembawanya yang bersifat mempertahankan senyawa atsiri

Dr Hasim DEA. Daun Sirih. www.kompas.com. 2006. Diakses 29 September 2006. jam 08.00

Page 16: Radang Gusi

SIRIH

Latin : Piper betle L. Indonesia : Sirih / SeureuhEnglish : Kind of plant, betel vine

Suku: Piperaceae Sinonim : Chavica auriculata Miq.; C. betle Miq.

Uraian tanaman :Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Kandungan & Manfaat: Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan

Ernita Dewi. Sirih. www. Asiamaya.com. 2006. Diakses 29 September 2006. jam 08.00

Page 17: Radang Gusi

Penyakit "Periodontal"

Penyakit "periodontal" atau penyakit gusi adalah sebab utama kehilangan gigi dalam orang-orang dewasa. Penyakit ini dihasilkan terutamanya oleh plaque bakteria. Peringkat awal penyakit ini tidak menyebabkan sakit. Rawatan biasa pergigian adalah penting untuk mengekalkan gusi yang sihat serta diagnosa dan rawatan yang tepat apabila diperlukan.

Peringkat awal penyakit gusi dipanggil "gingivitis". Penyakit "periodontal" yang teruk adalah keadaan yang lebih serius dan ia memberikan tanda-tanda seperti perasaan buruk yang kekal, gigi kekal yang longgar atau tertanggal; perubahan di mana gigi-gigi anda sesuaikan-diri semasa anda menggigit.

Terdapat banyak bentuk-bentuk dan peringkat-peringkat penyakit "periodontal". Yang paling biasa adalah:

"Gingivitis"Peringkat awal penyakit ini bermula dengan perdarahan, kemerahan, bengkak dan pedih pada gusi-gusi. Ubat gigi atau air bilasan mulut mungkin boleh digunakan untuk mengurangkan perdarahan dan bengkak untuk "gingivitis" yang tidak teruk.

"Periodontitis"Ia adalah peringkat penyakit gusi yang lebih mendalam dan melibatkan tulang dan ligamen yang mengelilingi gigi. Jikalau tidak dirawat, ia akan merosakkan tulang dan tisu-tisu yang menyangga gigi. Gusi anda dicerai dari gigi dan paras tulang akan merosot.

Peringkat Maju "Periodontitis"Peringkat maju "periodontitis" akan menghasilkan kehilangan lebih banyak tulang penyangga.Gigi anda akan menjadi lebih mundur dan tercerai. Nanah akan membentuk, kehilangan tulang akan terus berlaku dan gigi anda mungkin menjadi longgar dan tertanggal.

Crest. Penyakit Periodontal. www.dentalcare.com 2006. Diakses 29 September 2006. jam 09.00

Page 18: Radang Gusi

Obat Alami Atasi Sakit GigiOleh Prof Hembing Wijayakusuma

Minggu, 28 Agustus 2005Anda pernah merasakan derita sakit gigi? Sakit gigi sering dianggap penyakit sepele, terutama bagi orang yang belum pernah menderita sakit gigi. Sakit gigi memang bukan merupakan penyakit berat dan mematikan seperti halnya kanker atau tumor. Namun akibat yang ditimbulkan sakit gigi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meski bagian tubuh yang terserang sakit adalah gigi, tetapi dampaknya menimpa pada organ tubuh lain seperti sakit kepala susah tidur, cepat marah, dan lain-lain.

Sering kali kesehatan gigi kurang mendapat perhatian serius dan tatkala terserang sakit gigi barulah disadari betapa pentingnya arti kesehatan gigi. Gigi merupakan alat penting bagi manusia untuk membantu pencernaan makanan.

Pada umumnya gangguan penyakit gigi yang banyak dikeluhkan masyarakat kita di antaranya adalah karies gigi (plak), kerusakan jaringan ikat akar gigi (periodonsium), kerapuhan gigi (flurosis) dan gigi berlubang.

Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan terbesar luas di sebagian penduduk dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di eropa, Amerika, dan Asia disimpulkan 90-100 persen anak-anak di bawah usia 18 tahun terserang karies gigi. Namun pada saat ini banyak orang dewasa yang terserang penyakit karies gigi tersebut.

Timbulnya karies disebabkan oleh beberapa faktor diantarannya, adanya mikroorganisme streptocacus mutans atau kuman yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang yang mengleuarkan toksin (racun), cairan saliva dan air liur, sisa-sisa makanan yang terselip pada gigi dan gusi terutama makanan yang mengandung karbohiodrat dan makanan yang lengket seperti coklat dan biskuit.

Permukaan dan bentuk gigi yang tidak teratur dapat mengakibatkan sisa-sisa makanan terselip dan bertahan sehingga produksi asam oleh bakteri berlangsung cepat dan mengakibatkan terjadinya pembusukan gigi yang memicu timbulnya karies gigi.

Gejala timbulnya karies gigi ditandai dengan permukaan yang kasar dan terdapat noda-noda putih atau kecoklatan pada permukaan gigi. Pada kondisi yang parah, gigi menjadi berlubang dan timbul spontan tetapi berjalan melalui proses yang panjang. Penyakit karies gigi banyak dialami oleh masyarakat saat ini.

Latar belakang timbulnmya karies gigi antara lain kurangnya perhatian masyarakat atau pribadi akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta didorong pola konsumsi bahan makanan yang dapat memicu timbulnya serangan karies gigi.

Gangguan flourosis disebabkan oleh penggunaan fluroide yang berlebihan pada masa pembentukan gigi dan hal tersebut biasanya terjadi tanpa disadari. Timbulnya gangguan plurosis ini biasanya terjadi ditandai dengan adanya garis putih kecil pada

Page 19: Radang Gusi

email yang secara terus-menerus menyerang seluruh lapisan email gigi. Jika kondisinya sudah parah, lapisan email gigi berubah warna menjadi putih seperti kapur dan secara bertahap hingga gigi akhirnya rapuh dan akan patah.

Kiat mencegah timbulnya pluorosis, jangan terlalu sering/banyak menggunakan fluoride untuk mengatasi karies gigi (gigi berlubang). Dianjurkan banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung kalsium, seperti kacang kedelai, sayuran hijau, dan minyak wijen serta mengkonsumsi susu yang mengandung kalsium tinggi.

Gangguan peridonsium menyerang jaringan di sekeliling gigi yang terjadi pada pertemuan dental plague (plak gigi) dengan gusi. Gangguan ini disebabkan oleh toksin dan enzim yang dihasilkan kuman yang ada pada plak gigi. Kuman tersebut selanjutnya merembes ke luar dari lapisan plak gigi dan akhirnya masuk ke dalam jaringan gusi sehingga timbul iritasi, peradangan (implamasi) dan kerusakan jaringan.

Akibatnya jaringan tersebut diserang oleh bakteri lain yang menimbulkan infeksi pada alat gigi dan merusak ligamentum periodensium. Akibatnya, gigi menjadi goyah dan akhirnya tanggal lebih dini.

Terapi alamiah mengatasi sakit gigi, yaitu gunakan 10 Butir cengkeh disangrai lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk, kemudian bubuk cengkeh dimasukkan ke dalam gigi yang berlubang lalu ditutup dengan kapas. Barang putih secukupnya ditumbuh hingga halus kemudian ditempelkan pada gigi yangberlubang.

Atau gunakan cabai hijau dipotong ujungnya sedikit lalu dibakar. Setelah panas, tempelkan cabai tersebut pada gigi yang sakit. Bisa juga dengan menggunakan daun kembang sore direbus dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc, lalu selagi hangat digunakan berkumur-kumur.

Wijayakusuma, Hembing. Obat Alami Atasi Sakit Gigi. 2005. Diakses 29 September 2006. Jam 09.00

Page 20: Radang Gusi

Minyak Sereh Oleh Diana S, dkk

 

Pendahuluan

Sereh merupakan salah satu jenis rumput-rumputan yang sudah sejak lama dibudidayakan di Indonesia. Sereh banyak gunanya, selain sebagai bumbu dapur juga dapat dibuat minyak (minyak sereh), dan juga sebagai obat gosok atau pewangi pada sabun mandi. Untuk menghasilkan minyak sereh murni digunakan cara ekstrasi untuk mendapatkan campuran alkohol dengan minyak sereh dan destilasi untuk memisahkan campuran minyak serah dengan alkohol.

Minyak atsiri

Minyak yang ada di alam dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : minyak mineral (mineral oil), minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan, serta minyak atsiri (essential oil). Minyak atsiri dikenal juga dengan nama eteris atau minyak terbang (volatile oil) yang dihasilkan oleh tanaman. Minyak atsiri mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umunya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Dalam bidang industri, minyak atsiri digunakan untuk pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavoung agent dalam makanan atau minuman serta sebagai pencampur rokok kretek. Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan astiseptik internal dan eksternal, untuk bahan analgesic, haemolitic atau sebagai antizymatic serta sebagai sedavita dan stimulans untuk obat sakit perut. Minyak atsiri yang baru diekstraksi biasanya tidak berwarna atau ber-warna kekuning-kuningan. Jika minyak atsiri lama di udara terbuka dan terkena cahaya serta pada suhu kamar, maka minyak atsiri tersebut dapat meng-absorbsi oksigen di udara sehingga menghasilkan warna minyak yang lebih gelap, bau minyak berubah dari bau wangi alamiahnya dan minyak lebih kental dan akhirnya membentuk sejenis resin. Minyak atsiri dapat menguap pada suhu kamar dan penguapannya semakin besar seiring dengan kenaikan suhu. Umumnya minyak atsiri larut dalam alkohol encer yang konsentrasinya kurang dari 70%. Daya larut tersebut akan lebih kecil jika minyak atsiri mengandung fraksi terpene dalam jumlah besar. Sifat minyak atsiri ditentukan oleh persenyawaan kimia yang terdapat di dalamnya, terutama persenyawaan tak jenuh (terpene), ester, asam dan aldehida serta beberapa jenis persenyawaan lainnya. Beberapa proses yang dapat mengakibatkan perubahan sifat kimia minyak adalah oksidasi, hidrolisa polimerisasi (resinifikasi) dan penyabunan.

Page 21: Radang Gusi

Diana.S. Minyak Sereh. www. Bpkpenabur.0r.id. 2005. Diakses 29 September 2006. jam 09.00

Komposisi kimia minyak atsiri secara umum

Minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), ka-dang-kadang juga terdiri atas nitrogen (N) dan be-lerang (S). Minyak atsiri me-ngandung resin dan lilin dalam jumlah kecil yang merupakan komponen yang tidak dapat me-nguap. Berdasarkan komposisi kimia dan unsur-unsurnya minyak atsiri dibagi dua, yaitu: hydrocarbon dan oxygeneted hydrocarbon.

Hydrocarbon/hidrokarbon memiliki unsur-unsur hidrogen (H) dan karbon (C). Hidrokarbon terdiri atas senyawa terpene. Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri sebagian besar ter-diri atas : monoterpen (2 unit isoprene), sesouiterpen (3 unit isoprene), diterpen (4 unit isoprene), politerpen, parafin, olefin dan hidrokarbon aromatik. Kom-ponen hidrokarbon yang dominan menentukan bau dan sifat khas dari setiap jenis minyak, sebagai contoh minyak jeruk mengandung 90% limonen. Oxygeneted Hydrocarbon mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Yang termasuk oxygeneted hydrocarbon adalah persenyawaan alkohol, aldehida, keton, oksida, ester dan eter. Ikatan karbon dalam oxygeneted hydro-carbon ada yang jenuh dan ada yang tidak jenuh

Diana.S. Minyak Sereh. www. Bpkpenabur.0r.id. 2005. Diakses 29 September 2006. jam 09.00

Page 22: Radang Gusi

Jenis-jenis minyak atsiri

Minyak atsiri dapat dibuat dari setiap bagian tanaman (daun, bunga, buah, biji, batang/ kulit dan akar. Tanaman yang menghasilkan minyak atsiri di-perkirakan berjumlah 150 _ 200 spesies tanaman yang termasuk dalam famili Pinaceae, Labiatae, Com-positae, Lauraceae, Myrtaceae dan Umbelliferaceae.

Apa itu sereh?

Sereh merupakan salah satu jenis rumput-rumputan yang merupakan jenis tanaman tahunan yang membentuk rumpun tebal dengan tinggi sampai 2 meter. Nama ilmiahnya Cymbopogon citratus. Ba-tangnya kaku, keluar dari akar tinggal yang ber-impang pendek. Daunnya berbentuk pita yang makin ke ujung makin meruncing, berwarna hijau kebiru-biruan, lokos dan halus pada kedua permukaannya, tetapi pinggirnya kasar. Jenis ini jarang berbunga. Perbungaannya berupa tandan yang sangat pendek, panjangnya kurang dari 2 cm. Tanaman ini hidup baik di daerah yang udaranya panas maupun basah, sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Cara berkembangbiaknya dengan anak atau akarnya yang bertunas. Supaya daunnya tumbuh subur dan lebat, sebaiknya penanaman dilakukan dengan jarak sekitar 65 cm per baris.

Ada kemungkinan Malaysia dan Sri Langka merupakan tempat asal jenis tanaman ini. Karena kerabat yang tumbuh liar belum pernah dijumpai, maka tempat asalnya belum dapat ditentukan secara tepat. Sekarang jenis ini telah tersebar di daerah-daerah tropik lainnya dan ditanam untuk minyaknya, terutama di negara-negara Guatemala, Brazil, Hindia Barat, Indo Cina, Kongo, Republik Malagasy dan Tanzania. Dalam setahun 1 hektar tanah dapat meng-hasilkan rata-rata 30 ton, daun sereh yang dapat di-suling untuk diambil minyak serehnya sebanyak 45 _ 80 kg. Tanaman sereh dapat ditanam di pekarangan rumah atau di tegalan. Perawatan hampir tidak di-perlukan. Tanaman ini dapat dipanen setelah berumur 4 _ 8 bulan. Panen dapat dilakukan dengan cara memotong rumpun dekat tanah, setiap 3 _ 4 bulan sampai tanaman berumur 4 tahun.

Ada dua tipe sereh, yaitu yang disebut mahapengiri atau tipe Jawa dan lenabatu. Kedua tipe ini berbeda dalam pengawakan dan kadar minyaknya. Di Jawa jenis ini dianjurkan untuk ditanam dengan jarak tanam 100 x 1000 cm pada tanah yang subur, sedang pada tanah yang kurus/kurang subur ditanam lebih rapat yaitu 75 x 75 cm. Setelah lebih kurang 6 bulan tanaman sudah dapat dipanen. Dalam musim hujan penenan dilakukan selang 75 hari, sedang dalam musim kemarau selang 90 hari. Hasil daun basah kira-kira 10 _ 15 ton/ha/tahun dengan kadar minyak 0,5% dan 1,2%.

Diana.S. Minyak Sereh. www. Bpkpenabur.0r.id. 2005. Diakses 29 September 2006. jam 09.00

Page 23: Radang Gusi

Kegunaan Sereh

Sereh yang biasa kita kenal banyak diguna-kan oleh ibu-ibu rumah tangga sebagai bumbu dapur, penyedap masakan dan kue, serta sebagai pemberi bau harum pada beberapa minuman panas seperti serbat, bajigur dan bandrek. Selain daunnya, sereh juga dapat diambil minyaknya yang dapat digunakan sebagai pewangi sabun mandi atau parfum yang lebih kita kenal sebagai minyak wangi. Jika dicampur dengan bahan-bahan lain seperti minyak kela dan minyak tanah, minyak sereh dapat dijadikan obat gosok untuk melawan nyamuk atau gigitan lintah. Oleh sebab itu tumbuhan inipun disebut sereh obat karena dapat digunakan untuk obat-obatan tradisi-onal.

Bahan dan alat

Minyak sereh dibuat dengan cara ekstrasi dan destilasi dengan menggunakan bahan-bahan dan alat sebagai berikut : ½ kg sereh, alkohol 70%, labu didih (boiling flask), pemanas listrik, kasa kawat dengan lapisan asbes, cooler/liebieg (pendingin) berbentuk bola, 2 buah selang, kertas saring, statif (standart), klem, ekstraktor, labu destilasi, gelas kimia 100 ml dan termometer serta gabus penutup.

Cara kerja

1. Pertama-tama sereh dipotong menjadi 2 bagian, yang diambil bagian bawahnya. Setelah dipotong kecil-kecil dan halus, lalu sebagian dari sereh yang sudah dipotong direndam dalam alkohol selama 1 malam, yang sebagian lagi disimpan di dalam plastik dan ditaruh di lemari es.

2. Sereh yang direndam dalam alkohol dipisahkan dengan cara disaring, lalu yang terpakai adalah cairannya dan sereh yang masih kering.

3. Cairan alkohol_sereh ditaruh di dalam labu didih, lalu sereh yang kering dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam ekstraktor. Setelah itu pasang pemanas listrik dan statif yang berguna untuk menahan labu didih yang ditaruh di atas pemanas listrik dan diberi alas kasa kawat dengan lapisan abses.

4. Di atas labu didih dipasang ekstraktor yang tadi sudah diisi dengan sereh yang dibungkus dengan kertas saring, sedangkan di atas ekstraktor di-pasang cooler, di mana nanti akan diisi dengan air yang masuk dan keluar melalui selang yang dipasang di bagian samping cooler. Untuk air yang masuk selang dihubungkan dengan kran dan sisi cooler bagian samping bawah, sedangkan untuk air yang keluar selang dipasang di bagian samping atas cooler dan airnya dibuang. Setelah semua alat terpasang maka pemanas listrik dan kran dinyalakan, maka mulailah dilakukan ekstraksi. Ekstrasi dilakukan sebanyak 3 kali dan memakan waktu kurang dari 4 jam.

Page 24: Radang Gusi

5. Hasil ekstrasi tersebut merupakan campuran minyak sereh dan alkohol. Untuk menghasilkan minyak sereh harus dilakuan destilasi. Cairan hasil ekstraksi ditaruh dalam labu didih, lalu labu didihnya ditaruh di atas pemanas listrik dan ditahan dengan statif. Pada bagian atas labu didih dipasang termometer dan gabus penutup yang dihubungkan dengan labu destilasi serta gelas kimia. Setelah dipasang selang pada bagian samping bawah dan atas labu destilasi di mana air masuk melalui bagian samping bawah labu destilasi sedangkan air keluar melalui bagian samping atas.

6. Setelah semua alat terpasang, pemanas listrik dan kran air dinyalakan untuk melakukan destilasi sampai alkohol dan minyak serehnya terpisah. Proses ini memakan waktu kurang lebih satu jam.

7. Hasil dari destilasi tersebut adalah minyak sereh yang tertampung dalam labu didih dan alkohol-nya di dalam gelas kimia.

Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sereh bukan hanya dikenal sebagai bumbu dapur saja tetapi juga dapat meng-hasilkan minyak sereh yang dapat digunakan sebagai pewangi sabun atau parfum yang lebih kita kenal sebagai minyak wangi. Jika dicampur dengan bahan-bahan lain seperti minyak kepala dan minyak tanah maka minyak sereh dapat dijadikan sebagai obat untuk melawan nyamuk atau gigitan lintah. Berguna juga sebagai penyedap masakan dan kue.

Diana.S. Minyak Sereh. www. Bpkpenabur.0r.id. 2005. Diakses 29 September 2006. jam 09.00

Page 25: Radang Gusi