Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

124

description

Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

Transcript of Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

Page 1: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012
Page 2: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012
Page 3: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV3

SURAT REDAKSI

Perjalanan wisata yang penuh dengan inspirasi usaha, telah terselenggara pada tanggal 2-5 April lalu. Pulau Dewata yang

memesona, menyambut ke-35 peserta dengan penuh keramah-tamahan, memberikan kesan yang mendalam, baik bagi para peserta, maupun panitia penyelenggara.

Bersama-sama peserta, para pemilik usaha kecil dan menengah di Bali yang kami kunjungi, telah memberi pan dangan bahwa dunia kewirausahaan adalah dunia yang tidak ringan. Komitmen sang wira usahawan adalah harga yang tidak bisa ditawar lagi, terutama kepada para pelanggannya. Begitu juga kompetisi antar produk dan usaha sejenis yang sangat sengit, membuat para pemilik dan pengelola usaha tidak bisa lengah. Mereka harus kreatif, baik untuk mengembangkan produk maupun strategi pemasarannya.

Seperti halnya InspiraTrip yang pernah kami selenggarakan di Jogyakarta dan Bandung pada tahun 2011 lalu, para peserta telah belajar banyak tentang kegigihan, semangat pantang menyerah dan keberanian untuk mencoba. Para motivator dan pengusaha sukses di kota tersebut pun turun tangan memberikan suntikan energy positif kepada para peserta, dalam susana yang santai penuh

InspiraTrip dan Suntikan Energi Positif

dengan tanya jawab, yang membersitkan ide-ide segar.

Siapapun yang ikut serta di dalam acara tersebut, sepakat bahwa biaya yang dibayarkan oleh peserta terasa sangat ringan, dibandingkan dengan kualitas dan kuantitas acara tersebut.

Kami berharap, Anda dapat turut serta pada acara Inspira Trip berikutnya, bersama-sama untuk berani memulai dan mengembangkan usaha di daerah kita masing-masing. Silaturahim di antara jaringan kewira usahaan antara alumni pun tetap terjaga melalui keanggotaan IAC (InspiraTrip Alumni Community) yang sangat kondusif.

Apalah artinya cita-cita dan mimpi menjadi pengusaha besar, bila tidak diikuti dengan keberanian untuk bertindak. InspiraTrip akan membantu Anda untuk mewujudkannya melalui pengalaman nyata. Jika mereka bisa, maka Anda pun pasti bisa.

Salam Takjub

Iwan Haryono

Page 4: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

4 / MEI 2012/ TAHUN IV

DAFTAR ISIMEI 2012

PENERBIT:PT NUANSA KARYA BERITA

SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999

PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono REDAKTUR PELAKSANA. Er Prianggodo

REDAKTUR. Ahmad SetiawanWendy Danoeatmadja

SEKRETARIS REDAKSI. Natalia RismaREPORTER. Cucun Hendriana,

Dody HandokoFOTOGRAFER. Okie AZ

DESAIN GRAFIS. Abdul Kholis, Rusmanto

PRODUKSI. Matsani DISTRIBUSI/SIRKULASI. A. Sukarno,

Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Yosida B.A

KEUANGAN: Susanti

MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS

Telp. (62-21) 584 2285Fax: (62-21) 587 3750

Sam SaptonoTelp. (62-21) 58359109Fax. (62-21) 58359093

ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLANJl. Kedoya Duri Raya No. 36

Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520Telp. (62-21) 58359112, 58359108

Fax: (62-21)58359094Email: [email protected]

Hotline Berlangganan (62-21) 93938019

PERWAKILAN MAJALAH ELSHINTA JAWA TENGAH /DI YOGYAKARTA:

Albert MarbunJln Kelud Utara II/4 Semarang

Telp: (024) 70116152 HP: 08174862781Fax: (024)8313415

Rochmad Mujari (Yogyakarta)

REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA

A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement

PERCETAKAN: PT. Gramedia

(Isi diluar tanggung jawab percetakan)

12 MAESTRODR Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS IIIBagaimana anak muda 31 tahun ini menjalani dunia multi dimensi dan menjadi Garda Depan pengusaha muda Bali.

22 PENCERAHANSimak perjuangan para pengusaha kuliner, shuttlecock, dalang dan kerajinan wayang, musik hingga agrobisnis meraih sukses dari bawah!

Page 5: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV5

Foto: Okie AZCover: DR Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III

Lokasi : The Soekarno Center, Tampaksiring, Bali

Peluang dan Inspirasi Bisnis

52 INFO FRANCHISEHouse of Shasmira bukan bisnis fashion biasa. Dalam waktu singkat bisnis ini sanggup merambah mancanegara. Simak peluang bisnisnya!

55 PROSPEKBisnis di Rumah Untung MelimpahSimak bagaimana Industri Mainan, Busana Pengantin, Telur Asin, Rajut, Sepatu Boots dan Batik bisa dimulai dan dikembangkan di rumah!

76 KOMUNITAS BISNISDe MonoSelama 23 tahun De Mono menghimpun ribuan wirausaha untuk maju dan berkembang.

84 SENTRA BISNISCipaduSentra bisnis garmen di pinggiran Jakarta ini sanggup menandingi Tanah Abang dengan omzet milyaran!

92 INFO UKMBagaimana strategi pengembangan UKM agar bisnis skala kecil menengah Anda tidak jalan di tempat?

96 BISNIS SELEBFerry JuanPengacara kondang yang berbisnis tambang ribuan hektar. Bagaimana ia melakoninya?

102 LIPUTAN KHUSUSInspiratrip 3 Bali 2012 Majalah Elshinta - Universitas Mahendradatta35 Pengusaha Merambah Etalase Bisnis Dunia

Page 6: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

6

SURAT PEMBACA

/ MEI 2012/ TAHUN IV

Support Untuk Historee

Selamat beraktifitas Majels, terimalah salam kami dan semoga semuanya ada dalam Limpahan Karunia Allah SW. Kami tak lupa ingin mengucapkan terimakasih banyak, atas dukungan tim Majalah Elshinta yang begitu besar untuk memperkenalkan Historee dalam program InspiraTrip Bali tanggal 2-5 April kemarin. Tentunya hal itu sangat berarti, mengingat dengan kesempatan dan support dari Majalah Elshinta tersebut, Historee begitu cepat dikenal oleh para peserta Trip Bali. Sekali lagi terimakasih dan semoga InspiraTrip tetap semangat untuk selalu bisa memberikan inspirasi usaha dan bisnis pada para pesertanya. Amin.

Heliawati HesaJakarta

Terimakasih. Semoga Historee sukses merangkul banyak partisipan.

Pencerahan Otomotif

MajelsSaya senang membaca rubrik Pencerahan,

benar-benar menjadi inspirasi bagi pembaca dari berbagai bidang. Saya adalah penggemar otomotif, ketika melihat siswa SMK Solo membuat mobil, saya sangat tertarik sekali. Apakah Majalah Elshinta bisa memuat Pencerahan yang nara sumbernya pengusaha otomotif, misal bengkel mobil kuno dari kondisi hancur menjadi produk mahal.

Terimakasih Majels

Usul Anda Pencerahan Otomotif akan kami prioritaskan. Terimakasih

Danu TirtaBogor

Apa Aktifitas Pasca InspiraTrip?

Saya Wisnu dari Surakarta. Mau tanya, setelah para pengusaha itu mengikuti InspiraTrip apa ada aktifitas kelanjutannya. Majalah Elshinta, untuk InspiraTrip berikutnya saya booking ya?

Terimakasih

WisnuwardhanaSurakarta

Saudara Wisnu, saat mengikuti InspiraTrip biasanya di hari terakhir, para peserta mem­bentuk kepengurusan InspiraTrip Alumni Community (IAC), ada ketua, wakil, sekretaris dan bendahara. Di suasana hangat tersebut mereka membuat planning programnya dalam waktu dekat. Kegiatan tersebut juga dipantau Majalah Elshinta. Untuk booking Anda masuk urutan pertama. Terimakasih.

Page 7: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MARET 2012/ TAHUN IV7

Page 8: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

8 / MEI 2012/ TAHUN IV

TAMU

8 / JANUARI 2012/ TAHUN IV

TAMU

Bunga Zainal

Geluti Online ShopSepatuPesinetron Bunga Zainal sejak setahun terakhir

diasyikkan dengan ‘mainan’ barunya berupa

membuka lapak online shop. Diakui dara

kelahiran Jakarta, 23 Maret 1987 ini, kalau bisnisnya

saat ini sudah banyak mengalami kemajuan. “Saya

jual sepatu online berdua dengan kakak. Sudah

setahunan,” akunya.

Menurutnya, aktivitasnya di dunia peran sama

sekali tak mengganggunya dalam menjalankan

perkembangan bisnis. Bahkan, saat ini

konsumennya bukan hanya datang dari

Jakarta, tapi juga luar kota. Berbisnis di

usianya yang masih relatif muda memang

banyak tantangan. “Saya pernah rugi juga.

Saya ini kan belum mengerti betul soal

bisnis. Manajemen keuangannya

belum begitu paham. Walhasil, boro-

boro untung malah modal pun tak

balik,” cetus pemilik nama asli Bunga

Nurlaila Martha Sari Zainal Fazri ini.

Meski belum memakai brand

sendiri, ia merasa kalau bisnisnya

cukup menjanjikan. Soal sistem

penjualan, ia menerapkan bayar

di muka 50%, setelah itu barang

dikirimkan. Adapun sepatu yang

ia jual, merupakan produk luar

negeri seperti Hongkong dan

China. Choen/Dari Berbagai Sumber/Foto: Istimewa

TAMU

8 / MEI 2012/ TAHUN IV

Page 9: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV9

Wanita bernama lengkap Anindia Yandirest Ayunda atau akrab disapa Nindy ini belakangan

disibukkan dengan persiapan membuka sebuah bisnis. Penyanyi bersuara merdu ini, sejak menikah memang memiliki keinginan agar ada aktivitas lain diluar karirnya sebagai penyanyi. “Masih dalam persiapan. Sekarang lagi sibuk ngurusin kesana-kemari. Semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilaunching,” ujarnya.

Nindy yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 10 Januari 1989 ini mengaku, kalau rencana bisnisnya itu akan bergerak seputar salon, spa, resto atau karaoke. “Minatnya sih salon. Tapi nantinya mungkin bisa karaoke atau malah resto. Ya, yang sekiranya prospeknya bagus saja untuk dijalankan,” ucap istri Azka, yang pernah sekolah di SMA Labschool Jakarta ini. Choen/Dari Berbagai Sumber/Foto: Istimewa

Siapkan Plan Bisnis

Uli Auliani

Bergerak di FashionNamanya Uli Auliani, wanita kelahiran Bandung, 20 November

1985. Ditengah kesibukannya bermain film, ia pun sudah menggarap sebuah bisnis. Adapun bisnis yang ditekuninya adalah fashion. Uli, sejak lama memang penyuka fashion. Ketertarikannya dengan bisnis ini pun beranjak dari hobinya itu. “Saya memang suka fashion. Tapi belum secara resmi membuka butik di tempat tertentu, hanya jualan di rumah saja. Itu pun penjualannya baru ke teman-teman saja,” ucapnya.

Dalam menjalankan bisnis ini, ia mengaku didukung oleh orang-orang terdekatnya. Mengenai fashion yang ia jual, ia spesifikasikan ke pakaian wanita yang glamour, anggun dan elegan juga trendy. Hebatnya, semua pakaian yang ia jual, ia desain sendiri. “Inspirasi untuk mendesain pakaian bisa datang kapan saja. Tapi yang jelas, produk saya masih jauh lebih murah daripada produk sejenis dengan bahan sama yang dijual oleh desainer-desainer lain,” pungkasnya. Choen/Dari Berbagai Sumber/Foto: Istimewa

Nindy

Page 10: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

10 / MEI 2012/ TAHUN IV

TAMU

Naysila Mirdad

Buka Butik di ThamrinKiprahnya di layar kaca memang sudah tidak diragukan

lagi. Tapi ia tetap ingin memiliki kegiatan diluar padatnya jadwal syuting. Bersama tiga orang rekannya, sekitar setahun lalu ia mendirikan sebuah bisnis. Butik menjadi pilihannya. “Saya sedang mengelola bisnis butik,” tandas gadis kelahiran

Jakarta, 23 Mei 1988 ini.Butiknya dinamai Deer Store yang ia buka di Grand

Indonesia, Thamrin, Jakarta. Nay, yang namanya mulai melejit setelah membintangi sinetron Liontin di tahun 2005, mengaku kalau bisnis yang dipilihnya itu peluangnya cukup menjanjikan. Karena menurutnya, dunia fashion akan selalu berkembang dari masa ke masa. “Ini juga sebagai investasi untuk masa mendatang. Saya pilih bisnis ini, karena saya yakin dunia fashion tidak ada akan mati,” ujar anak pasangan Jamal Mirdad dan Lydia Kandou ini. Choen/Dari Berbagai Sumber/Foto: Istimewa

Pria berdarah Aceh kelahiran Bandung, 23 Januari 1983 ini belakangan sudah semakin jarang tampil di

layar kaca. Zacky yang memulai karir sebagai model, saat ini sedang disibukkan dengan sebuah bisnis. Namun, meski kesibukannya di dunia bisnis cukup menyita waktu, sebenarnya ia belum meninggalkan seni peran seutuhnya.

Menyangkut bisnis apa yang tengah dilakoni oleh bintang sinetron Gengsi Gede-Gedean ini, ia hanya berujar,” Sekarang saya lagi bisnis di bidang Event Organizer (EO),” ucapnya. Bisnis ini ia lakukan dengan serius. Nyatanya, bisnis EO yang dilakukannya sudah berjalan selama lima tahunan. “Ya, mudah-mudahan ke depannya bisa semakin berkembang lagi,” imbuh suami Ilmira Usmanova ini. Choen/Dari Berbagai Sumber/Foto: Istimewa

Teuku Zacky

5 Tahun Bisnis EO

Page 11: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MARET 2012/ TAHUN IV11

Page 12: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

12 / MEI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

DR Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahen­dra datta Wedasteraputra Suyasa III lahir dari pasangan Shri I Gusti Ngurah Made

Wedastera Suyasa dan I Gusti Ayu Suwitry. IGN Made Wedastera Suyasa adalah tokoh nasional, politikus dan tokoh masyarakat yang amat dicintai masyarakat Bali. Sahabat dekat Soekarno ini merupakan tokoh pergerakan di Bali dan kerap disebut sebagai Soekarno Bali.

Arya Wedakarna lahir dalam keluarga bangsawan pendidik dan pengusaha yang egaliter, bersahaja dan taat pada agama serta tradisi. Sebuah kondisi yang kelak membuatnya harus berdiri di dua dunia - dunia modern dan dunia tradisional-relijius – pada

DR Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III

Garda Depan Pengusaha Muda BaliGarda Depan Pengusaha Muda BaliDarahnya adalah trah Majapahit-Bali. Ayahnya tokoh nasional terkemuka. Ibunya pebisnis tangguh. Arya Wedakarna mewarisi semua ; nasionalisme, kehormatan, kekayaan dan tanggungjawab ekonomi, sosial budaya dan spiritual. Sebagai garda depan kaum muda Bali, Ia bertekad keras karena percaya pada karma meski harus kehilangan banyak hal.

semua aspek ; sosial, budaya, politik dan ekonomi. Sebagai penerus dari trah bangsawan, ia adalah tiang keluarga dan masyarakatnya. Sebagai pendidik ia harus memadukan kultur tradisional dan logika modern. Dan sebagai penerus kerajaan bisnis yang diwariskan keluarga, ia pun harus berada dalam dinamika bisnis yang memiliki etikanya sendiri.

Bagaimana anak muda berusia 31 tahun ini – lahir 23 Agustus 1980 – melakoni kehidupan multi-dimensi yang kompleks dan kerap sulit dimengerti orang lain namun mampu menjadi garda depan kaum muda Bali di segala bidang?

Bagaimana masa kecil Anda?Saya menghabiskan masa kecil di Bali. Lalu

selepas SMA meneruskan pendidikan di Melbourne. S1 sampai S3 di Jakarta.Saya lahir dari keluarga dinasti politik. Ibu saya lahir dari keluarga pengusaha. Ayah saya politikus tapi banyak berjasa di dunia pariwisata, termasuk menggagas, menemukan dan mengembangkan kawasan Sanur sebagai icon wisata Bali bersama Bung Karno. Ibu saya pernah mengelola usaha garmen dan beberapa usaha properti sedangkan ayah membangun beberapa hotel. Sejak dulu keluarga saya sudah involved di bidang securitas.

Ayah seorang yang keras, disiplin. Sifat itu yang membuat saya sadar bahwa saya anak tertua, dalam bahasa Bali, Purusa Utama. Saya bertanggungjawab

MAESTRO

Page 13: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV13

Page 14: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

14 / MEI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

terhadap puri kami, pura dan pusaka-pusaka. Keluarga kami adalah keluarga yang egaliter dan penganut Marhaen. Meski kami keluarga kerajaan, kesederhanaan itu menjadi suatu keharusan. Setelah ayah meninggal pada tahun 2000, keluarga kami memutuskan untuk fokus pada bidang sosial kemasyarakatan.

Intinya saya lahir di sebuah keluarga yang bahagia, sederhana dan bertanggungjawab.Tapi memang ada konsekuensinya. Sejak jadi mahasiswa doktor tahun 2004 sampai sekarang, saya harus meninggalkan semua kepemudaan saya. Tidak memiliki apa yang dimiliki anak muda lain. Contohnya, sejak tahun 2004 itu saya tidak punya celana jeans lho, hahaha… Jadi kalau ada unhappy-nya ya ada juga. Jujur saja, saya merasa kehilangan masa muda. Memang berat tapi harus saya jalani.

Bagaimana Anda melewatinya?Keluarga kami memang sudah mandiri. Dan

karena kami keluarga yang sudah modern dalam pemikiran, kami diberikan kepercayaan asal menjaga nama baik keluarga dan puri. Setelah ayah meninggal, saya merasa harus lebih mandiri. Buat saya family value itu nomor satu. Saya memiliki kedekatan dengan keluarga yang mungkin lebih dari siapapun yang saya tahu di Bali.

Anda merasa dipersiapkan sebagai keturunan bangsawan?

Karena kami dibesarkan di puri, kami sudah terbiasa pada tatakrama yang memang sudah ada dan terus dipelihara seperti bahasa, upacara dan lainnya. Yang istimewa, ayah seorang nasionalis-demokratis yang sangat egaliter dan cenderung tidak ingin menonjolkan gelar kebangsawanan. Di sisi lain tradisi puri tetap dijalankan dan pengakuan dan perlakuan istimewa dari masyarakat tetap terasa. Saya merasakannya dari sisi itu. Ayah sendiri hampir tidak pernah mengarahkan langsung. Beliau mengajarkannya dengan sikap saja. Pengajaran dan kesadaran itu justru saya dapat dari luar tembok puri, dari masyarakat.

Di titik mana Anda menerima kondisi itu?Di Jakarta saya sangat modern, pikiran saya

sangat western! Ketika kembali ke Bali saya merasa bersalah karena banyak pusaka-pusaka yang tidak terawat karena yang merawat harus anak tertua. Didorong rasa bersalah itu saya berusaha berubah untuk sekedar bertanggungjawab merawat dan menjalankan ritual. Lambat laun pemikiran western dan modern saya terkikis.

Memang ada dilema ya. Sebagai doktor saya dituntut untuk bersikap dan berfikir ilmiah.

Menerima penghargaan dari Presiden SBY

Page 15: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV15

Tapi sebagai manusia Bali yang hidup di lautan kebudayaan saya dituntut untuk percaya. Banyak hal-hal yang sebenarnya bagi banyak orang tidak masuk akal. Tapi tesmoni dari masyarakat membuat saya merasa harus menghormati. Saya tidak mau takabur. Tapi saya juga tidak mau mengedepankan itu, saya tetap ingin mengedepankan logika. Sebab kalau tidak kita akan ditertawakan dunia. Biarlah cerita-cerita itu hidup dan berkembang di masyarakat. Selama semua itu bisa berguna bagi banyak orang, ya tidak apa-apa. Sampai akhirnya saya percaya, saya ini cuma wayang.

Tidak merasa terganggu menjadi wayang?Ya… memang wayang ya, hahaha... Mungkin

karena memang saya hanya menjalani semua ini. Saya beruntung karena saya merasa hidup saya saat ini sudah cukup ya. Semua ini kalau tidak saya serahkan untuk leluhur, ya tidak berguna. Saya ini sebenarnya pemberontak. Saya pernah melakukan kesalahan pada saat muda. Tapi dengan memasrahkan diri semua itu jadi tertata.

Banyak peristiwa yang membuat saya percaya bahwa semua yang saya alami sekarang ini adalah skenario leluhur. Sebab saya sebenarnya cuma ordinary man lho. Cuma Rektor. Cuma pemimpin puri. Tapi kalau saya bisa bertemu Raja Kamboja, diundang Barack Obama di kapal perangnya yang berlabuh di Benoa dan lainnya, saya sendiri sedikit bingung. Saya sering merasa kapasitas saya tidak mencukupi. Jadi saya percaya semua ini dukungan dari leluhur.

Lalu Raja Majapahit - Bali, bagaimana Anda mengapresiasinya?

Saya tidak pernah meminta gelar itu! Tahun 2009 ada pendeta Shiwa-Budha mendapatkan petunjuk bahwa saya harus memakai gelar Abhiseka Raja Majapahit Bali Shri Wilatikta Tegeh Kori Khrisna Kepatihan I.

Memberikan penghargaan kepada Aung San Suu Kyi, Myanmar

Memberikan penghargaan kepada Aung San Suu KyiAktivitas sebagai Ketua Partai PNI

Page 16: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

16 / MEI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

Di Bali ini ada 54 puri. Satu puri itu ada yang satu desa, satu kecamatan atau satu kecamatan, macam-macam. Dulu, raja-raja penguasa puri ini hanya boleh berkuasa di purinya. Leluhur kami adalah Putra Mahkota Raja Bali. Sejarah kami adalah sejarah pihak yang kalah perang – setelah Raja Bali dikudeta oleh raja-raja lainnya dan sejarah kami terkubur selama 700 tahun. Kami menggali kembali sejarah itu, sampai ke Leiden, Belanda, untuk membaca prasasti-prasasti yang disimpan di sana.

Akhir tahun 2009, komunitas dari Jawa mendapat petunjuk ada pusaka yang harus dijaga orang Hindu keturunan Majapahit. Semua orang Jawa kan keturunan Majapahit, tapi karena perbedaan aqidah tidak bisa melakukan ritual. Dari

akan menilai atau memanggil saya apa. Tetapi intinya, saya ingin meluruskan sejarah leluhur saya dan membuktikan bahwa Majapahit itu masih ada. Seperti kata Soekarno, “Bali adalah Majapahit.” Jadi saya sebenarnya hanya menjalani saja. Bahkan ada petunjuk bahwa pada usia 45 saya harus menanggalkan gelar itu dan menjadi pendeta. Kalau saya pikirkan itu kan saya bisa stress, hahaha… Saya menurut saja. Hidup saya ini untuk leluhur.

Bagaimana Anda menjalani dua dunia itu, dunia modern dan dunia budaya spiritual?

Kalau boleh memilih, saya sebenarnya lebih nyaman di dunia spiritual. Tidak ada target. Saya

situ muncul nama saya. Sebenarnya saya menolak. Saya sudah puas menjadi Penglingsir Puri. Sampai saya berkesempatan datang ke Trowulan, Jawa Timur dan melihat sekitar 5000-an pusaka. Mereka mengatakan bahwa sayalah yang harus merawat pusaka-pusaka itu. Mereka memberi saya gelar. Lalu di Pura Besakih, para pendeta kami mendapat petunjuk ; saya harus menjadi Raja Majapahit-Bali. Kalau tidak, nyawa jadi taruhan. Itu biasa di Bali. Itu penunjukan langsung oleh leluhur.

Itu yang terjadi pada saya. Saya menggunakan peran itu saat berhubungan dengan kebudayaan. Di luar itu, di dunia pendidikan, saya seorang rektor, seorang pendidik. Terserah masyarakat

hanya sebagai simbol. Orang sangat respek dan menghargai walau saya masih muda. Saya merasa berkepentingan sebab di Bali orang-orang tua jarang mengapresiasi anak muda di bidang apapun. Ada status quo.

Jadi saya ingin membangkitkan kepercayaan diri generasi saya ; ini lho, saya yang baru 30 tahun bisa kok. Saya bisa menjadi Abiseka Raja, Doktor termuda, rektor termuda, ketua partai termuda dan sebagainya. Itu aspek ganda yang mendorong saya untuk lebih aktif dan berani. Kalau tidak sekarang, saya pikir, kapan lagi. Saya percaya pada spirit youth itu.

Page 17: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV17

Selain Raja, pendidik dan pebisnis, Ar ya Wedakarna juga seorang tokoh politik muda yang menjadi Ketua Partai tertua di Indonesia yang didirikan Soekarno, Partai Nasional Indonesia. Arya Wedakarna memang mencintai Soekarno. “Saya mencintai Soekarno bukan karena ibunya Soekarno itu wanita Bali atau karena Soekarno adalah sahabat ayah saya!” ujarnya. “Saya mencintai Soekarno karena Soekarno adalah manusia yang lengkap!”. Kecintaannya itu yang membuat ia menghabiskan 25 milyar rupiah untuk membangun The Soekarno Center, pusat dokumentasi semua hal tentang Soekarno.

Selain mencari, mengumpulkan dan menjaga dokumentasi yang berhubungan dengan Soekarno, The Soekarno Center juga menjalin jaringan dengan

dunia internasional. Lembaga ini juga bergerak di bidang sosial, seperti mengumpulkan dana pendidikan untuk anak-anak Bali sampai memberi penghargaan bagi tokoh-tokoh dunia yang berjasa termasuk pada Aung San Syu Kyii baru-baru ini.

Kapan Anda mulai tertarik figur Soekarno?Saya berasal dari keluarga yang Soekarnois ya,

hahaha…Soekarno itu manusia yang lengkap. Seorang

Doktor, 26 gelar Doktor Honoris Causa. Tidak ada pemimpin dunia seperti itu! Ia seorang arsitek. Ia seorang seniman, tidak berteori tapi respek pada

seniman. Ia seorang penulis skenario dan sutradara. Ia seorang pelukis. Komplit. Bagi saya ia seorang awatara, manusia setengah dewa. Ia tidak hanya menginspirasi Indonesia tapi juga Asia-Afrika hanya dengan kata-kata dan pidatonya!

Soekarno memang membuat kesalahan. Itu betul. Tapi bagi saya 99% hidup Soekarno adalah kebaikan. Biarlah yang 1% lainnya kesalahan. Kita semua melakukan kesalahan. Orang tua kita juga melakukan kesalahan Saya ingin generasi kita berpikiran positif. Mikul dhuhur, mendhem jero. Soekarno diperkenalkan hanya sebagai presiden pertama dan proklamator, itu yang ingin saya lawan! Saya berterimakasih kepada Soekarno karena saya merdeka sekarang!

The Soekarno Center juga memperjuangkan kenyataan bahwa Soekarno masih menjadi tahanan politik dengan TAP MPRS No. 33 Tahun 1967 yang belum dicabut. Jadi Soekarno belum bisa menjadi father of the nation! Ini yang harus diselesaikan! Sekarang ini, kalau melihat kondisi negara, orang akan menoleh pada Soekarno. Saya percaya hukum karma. Contohnya, tiba-tiba saja – saat event-event olahraga, anak-anak muda yang tidak pernah bicara Pancasila, semua memakai lambang negara Garuda Indonesia berteriak ganyang Malaysia! Itu semua siapa yang membuat? Ini gerakan leluhur!

Page 18: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

18 / MEI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

Tahun 2009 ada pendeta Shiwa-Budha mendapatkan petunjuk bahwa saya harus memakai gelar Abhiseka Raja Majapahit Bali Shri Wilatikta Tegeh Kori Khrisna Kepatihan I

MAESTRO

18 / MEI 2012/ TAHUN IV

Page 19: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV19

Ini yang membuat Anda menjadi Ketua Partai Nasional Indonesia?

Sebenarnya saya tidak mau karena saya harus netral. Tapi semua kembali pada karma. Kenapa saya harus masuk sistem politik? Karena dengan masuk sistem politik saya bisa mempengaruhi keputusan publik. Dulu di Trisakti saya aktifis ; membuat konsep, dikirim, dibuang ke tong sampah. Sekarang, sebagai ketua PNI sejak tahun 2006 dengan satu SMS saya bisa mempengaruhi keputusan. Yang penting manfaatnya untuk masyarakat. Mungkin di Bali ini, satu-satunya Ketua Partai yang diterima semua kalangan cuma saya. Saya tidak mau eksklusif. Sembilan puluh persen tugas partai adalah mencerahkan masyarakat.

Anda punya tujuan di dunia politik?Kalau Ketua Partai harusnya jadi presiden ya…

Tapi saya ingin memberi contoh kalau berambisi di dunia politik ambil doktrin Soekarno ; kalau ingin mengubah sesuatu secara revolusioner, rebut kekuasaan! Tapi sekali lagi otak saya bukan cuma buat Bali.

Anda percaya revolusi?Revolusi kan sedang terjadi... Kata Bung Karno,

revolusi belum selesai! Sekarang pun sedang terjadi revolusi kecil-kecilan.

Jika Indonesia memilih revolusi dalam konteks pengambilalihan kekuasaan?

Pemerintah yang zhalim harus dijatuhkan! Tapi kan ada ekses negatifnya. Saya tidak mau Indonesia seperti Thailand yang terbiasa kudeta militer! Saya tidak mau Indonesia seperti Jepang yang bisa tiga kali ganti Perdana Menteri dalam setahun. Masyarakat kita belum siap. Sementara ini, kita berikan pencerahan pada masyarakat untuk mengikuti sistem. Kecuali sangat terpaksa, seperti rezim Soeharto. Kalau rakyat ingin melakukan gerakan, ya silahkan. Tapi pengambilalihan kekuasan - dalam sistem pendidikan politik – tidak baik.

Masyarakat juga salah. Rakyat kita pragmatis. Kita sering salah memilih pemimpin. Aura pemimpin dan aura alam itu harus nyambung! Kalau kita memilih revolusi, lebih baik revolusi pemikiran! Kita harus belajar soal kedewasaan politik.

Haruskah kita menciptakan sistem demokrasi ala Indonesia?

Saya tidak setuju sistem demokrasi sekarang;

one man one vote, that’s not Indonesian style! Masyarakat kita belum siap! Masyarakat kultur petani dan nelayan dengan pendidikan dasar di bawah rata-rata, akhirnya terjadi jual beli suara. Ini scenario asing. Sistem demokrasi Indonesia adalah sistem demokrasi terpimpin, terwakili.

Sekarang ini kan pemimpin ditunjukan dengan jumlah massa. Mestinya kita harus lebih selektif. Tidak boleh hanya karena punya uang, ingin jadi presien, beli kendaraan politik! Partai politik adalah kawah Candradimuka pemimpin. Bahkan Soekarno pun ketika memproklamasikan kemerdekaan kan sebagai Pemimpin Partai Nasional Indonesia, bukan sebagai presiden!

Kita butuh privilege dalam berjuang. Tidak bisa sendirian. Ini yang ingin saya sampaikan pada generasi muda Indonesia ; rebut jabatan apapun karena dengan itu Anda memiliki privilege!

Keluarga mewarisi Arya Wedakarna sejumlah perusahaan yang kiprahnya sangat berpengaruh di Bali. Namun dulu, sebelum mengambil alih tanggung jawab bisnis keluarga, Arya Wedakarna adalah seorang model dan musisi, seorang entertainer. Sebuah dunia yang diakuinya memberi pengaruh cukup besar dalam perkembangan jiwanya. Membuatnya menjadi lebih dewasa. Kini ia memimpin 54 lembaga sosial, budaya, pariwisata, kepemudaan dan agama. Ia juga mencatat Rekor Muri sebagai Doktor Termuda di Indonesia. Gelar tertinggi di dunia pendidikan

Saya bangga pada Pancasila

Page 20: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

20 / MEI 2012/ TAHUN IV

MAESTRO

yang diraihnya pada usia 27 tahun 3 bulan. Ia juga Rektor Termuda di Indonesia, memimpin Universitas Mahendradatta yang memiliki 18 kampus di seluruh pelosok Bali. Tujuhpuluh persen mahasiswanya adalah penerima beasiswa sebesar 28,5 milyar yang dikucurkannya.

Selain menyumbangkan konsep pemikiran, Arya Wedakarna juga bertekad meninggalkan jejak landmark. Di Buleleng ia membangun patung Ganesha tertinggi di ASEAN. Di Nusa Dua, ia membuat Kitab Suci terbesar di dunia seberat 1 ton. Lalu, di Gianyar ia membuat Museum. Di Jembrana, ia mendirikan Perpustakaan Soekarno. Yang menarik, di Karangasem ia membangun kawasan film yang ia beri nama Baliwood. Baginya orientasi keuangan diletakan di belakang. Ia yakin bahwa dharma dan artha (harta) harus seimbang

Anda menjadi Doktor termuda di Indonesia. Bagaimana ceritanya?

Motivasinya adalah rasa jengah, keinginan untuk berbeda. Saya sejak kecil memang selalu ingin menjadi orang yang berbeda. Lalu, ada anggapan kalau orang-orang Bali tidak pintar di bidang menejerial. Saya ingin mengubah paradigma itu. Saya juga ingin mengangkat citra masyarakat Bali lebih baik lagi.

Kesibukan luar biasa itu yang membuat Anda sedikit mengesampingkan bisnis keluarga?

Bisnis itu kan ada sisi positif negatinya ya. Saya tidak menolak bisnis. Bisnis itu suatu keharusan! Saya tidak bisa banyak berkiprah tanpa sumber uang. Sumber uang itu harus dari bisnis! Tapi saat bermasyarakat, dengan embel-embel bisnis, negatifnya lebih banyak. Masyarakat kita belum siap

memisahkan bisnis dan kepemimpinan.

Saya tidak mau itu terjadi. Asset saya lebih banyak berupa saham. Untuk bisnis keluarga saya hanya menjadi advisor. Bahkan pada adik-adik saya pun saya strict. Saya katakan mereka punya kakak yang bekerja untuk masyarakat. Begitupun sekarang saya mulai sedikit berkenan jika diminta menjadi advisor atau patron.

Dengan posisi Anda secara sosial budaya bagaimana Anda mengimple-mentasikannya pada dunia bisnis? Kita selalu melihat Bali sebagai pusat industri kreatif yang bisa menjadi kekuatan ekonomi dan politik…

Sebagai Rektor, saya berikan blue-print. Mahasiswa saya harus jadi entrepreuner. Maksimal 10 tahun bolehlah jadi pegawai. Umur 35 harus punya usaha. Umur 45 tinggalkan kantor dan kembangkan usaha. Umur 50, buka cabang. Umur 55 pensiun. Kalau sampai 20 tahun masih ada mahasiswa saya yang menjadi karyawan orang lain, saya gagal!

Di Bali ini untuk jadi kaya cuma ada dua cara; jual tanah atau korupsi. Jangan orientasi jadi PNS. Saya orang yang sangat swasta. Swasta lebih trustable di dunia global, lebih disiplin. Jadi kalau mau punya mobil, ingin punya rumah, ayo jadi pengusaha. Masalah di Bali adalah leluhur masyarakat Bali bukan masyarakat industri. Orang Bali tidak bisa merantau. Berbeda dengan suku-suku lain.

Bali itu DNA-nya orang intelektual Majapahit. Yang lari ke Bali adalah para intelektual yang darah-nya pintar. Masyarakat Bali adalah masyarakat yang kreatif. Hampir tiap bulan muncul kreasi baru. Bahkan saya yang hidup dan bernapas di budaya Bali pun sering kali surprise! Negatifnya adalah sikap priyayi. Orang Bali berkesenian, tapi berkesenian untuk Tuhan. Ketika seorang Bali membuat ukiran, ukiran itu dipersembahkan untuk Tuhan. Jadi ketika didaftarkan hak cipta dan hak paten oleh asing, kita tidak peduli. Padahal di jaman globalisasi siapa cepat dia mendapat hak paten. Makanya banyak masalah hak cipta dan hak paten di kalangan UKM Bali. Satu kritik saya untuk Bali, Anda pernah dengar misalnya chain-hotel milik orang Bali di luar Bali? Tidak ada!

Menerima kunjungan di istana The Soekarno Center

Page 21: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV21

Saya mengakui bahwa kelemahan masyarakat Bali adalah masih jago kandang!

Anda ingin orang Bali mampu berbisnis di luar Bali?

Oh iya dong! Tapi intinya perkuat dulu jaringan di Bali!

Ada hubungannya dengan misi Anda membatasi jumlah wisatawan ke Bali karena masalah capacity?

Contohnya Banyuwangi dan Lombok. Keduanya harus menjadi zona pendukung Bali yang mandiri. Mereka memproduksi, Bali terima jadi. Tidak masalah kok! Tapi, jangan olah di Bali. Sebab Bali dengan 4 juta penduduk tidak lagi memiliki capacity! Waktu Lombok membangun Bandara Internasional, semua orang Bali protes. Saya justru orang pertama yang mendukung! Lombok harus mandiri. Begitu juga Banyuwangi. Jadi, ayo bangun Banyuwangi dan Lombok agar seperti Bali. Tapi jangan mengulangi kesalahan Bali dalam soal manajemen lingkungan, sosial budaya, HIV/AIDS atau narkoba. Saya tidak mau itu terjadi!

Ini semua peran saya sebagai Abiseka Raja Majapahit Bali. Karena sebagai rektor lingkupnya terlalu kecil. Sebagai presiden Soekarno Center, terlalu politis. Wilayah kerja saya adalah Indonesia. Ini misi Indonesia saya. Saya tidak mau hanya terfokus pada Bali saja. Bali bagaimanapun terlalu kecil untuk Indonesia. Jadi saya ingin orang Bali jadi pengusaha di luar Bali. Saya butuh sekitar waktu 5 tahun lagi untuk memberi pencerahan ini pada masyarakat Bali.

Jadi, Bali seperti apa yang Anda impikan?Bali yang memberikan manfaat bagi bangsa dan

dunia! Bukan sekedar citra. Saya tidak mau Bali hanya

besar pada nama dan popularitas. Saya ingin Bali bermanfaat secara ekonomi. Indonesia kalau ingin kuat harus lewat ekonomi. Saya punya doktrin dalam disertasi saya. Saya namakan Doktrin Wedakarna ; jangan pernah memaksa anak-anak muda untuk mencintai Indonesia sebelum bangsa ini belum bisa menyelesaikan masalah-masalah lokal!

Indonesia ini digerakan oleh swasta. Jadi pemerintah mestinya jangan gede rasa dulu. Saya ingin daerah lain di Indonesia meniru bagaimana Bali berfilosofi ; tidak tergantung pada pemerintah pusat. Swadesi kata Mahatma Gandhi, berdikari menurut istilah Soekarno. Bali tidak sepeserpun mendapat bagian dari trilyunan pajak dan sebagainya yang diambil pemerintah pusat. Tapi Bali tetap tersenyum. Tetap berdarma karena kami percaya hukum karma.

Jadi saya menganggap UKM, pengusaha kita adalah orang-orang yang sangat mandiri. Sebagai akademisi, sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan saya dengan terbuka mengatakan bahwa pemerintah harusnya melakukan intervensi sistem. Tapi sekarang ini buat saya sudah sangat keterlaluan. Kita terbebas dari krisis Eropa beberapa tahun lalu bukan karena intervensi pemerintah tapi karena swasta!

Ada pesan untuk entrepreneur muda yang ingin berinvestasi di Bali?

Bali adalah etalase Indonesia. Anda harus punya etalase dan branch di Bali. Silahkan manfaatkan Bali karena Bali juga membutuhkan sentuhan entrepreneur muda. Ciptakan brand internasional di Bali. Jangan takut mengambil resiko. Bali adalah tempat yang tepat untuk bersosialisai dalam dunia internasional. Pesan saya, di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Ambilah tenaga kerja dari Bali agar tenaga kerja di Bali bisa mendapat lapangan kerja, bagilah CSR untuk masyarakat Bali. Tapi Bali tidak butuh ‘investor hitam’ dan tidak memiliki

Meraih gelar Doktor termuda

karakter dalam berbisnis. Ayo kita rebut kembali apa yang sudah diambil pihak asing. Dan jangan lupa… harus bangga pada Pancasila, hahaha…

Wendy Danoeatmadja/Foto : Okkie AZ, Lokasi : Grand Sanur Beach Hotel, Sanur dan The Soekarno Center, Istana Mancawarna, Tampaksiring, Gianyar, Bali /Dok. Pribadi, Sumber Lain : The Great Vedakarna – The Biography, Stephanie Aryanti, Petagine International Foundation dan Paramita Surabaya, 2006.

Page 22: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

22 / MEI 2012/ TAHUN IV

Ki Enthus Susmono, lahir di Tegal 26 juni 1966, adalah seorang dalang yang berasal dari Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Gaya

sabetannya yang khas, kombinasi sabet wayang golek dan wayang kulit membuat pertunjukannya berbeda dengan dalang-dalang lainnya. Ia kerap disebut dalang ‘mbeling’. Sebagian menyebutnya dalang edan. Dalam membawakan lakon pewayangan ia memang sering tidak mengikuti pakem pewayangan.

Popularitas Enthus sebagai dalang tak diperoleh dengan mudah meski ayahnya, Soemarjadiharja berprofesi sebagai dalang wayang kulit dan wayang golek. Enthus justru tidak diizinkan oleh ayahnya menjadi dalang. “Alasan ayah saya, dadi dalang kuwi abot sanggane (menjadi dalang itu berat bebannya),” kata Enthus ketika ditemui di rumahnya desa Bengle, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Ketika itu dia tak begitu mengerti. Seiring berjalannya waktu, ia mulai memahami maksud sang ayah ; hal paling pokok

Dalang Ki Enthus Susmono

Wayang GusDur Ditawar 40 Juta Dari wayang batang pisang,

Enthus Susmono kini menjadi dalang bertarif ratusan juta dan pengerajin wayang terkemuka.

Wayang Gus Dur buatannya ditawar 40 Juta di Belanda. Ia juga mendirikan koperasi yang

bertujuan mensejahterakan karyawannya.

PENCERAHAN

22 / MEI 2012/ TAHUN IV

Ki Enthus dengan Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi)Ki Enthus dengan wayang di rumahnya, Tegal

Page 23: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV23

Wayang GusDur Ditawar 40 Juta

yang sering terjadi pada dalang adalah manajemen keuangan yang salah. Dalang sering menggunakan manajemen ayam ; langsung menghabiskan uang yang diperolehnya.

Karena itulah ayahnya tak ingin Enthus menjadi dalang. Dia diharapkan belajar sampai perguruan tinggi agar mempunyai bekal hidup cukup. Namun, sejak masih kecil ia justru sering mencuri kesempatan memainkan wayang milik ayahnya. “Saya memainkan wayang kalau ayah saya sedang tidur, seusai pentas. Kalau beliau bangun, semua perlengkapan sudah saya rapikan lagi,” ujarnya. Singkat cerita, ketika duduk di bangku SMP Negeri

/ MEI 2012/ TAHUN IV23

Ki Enthus dengan Mahfud MD (Ketua Mahkamah Konstitusi)Ki Enthus dengan wayang di rumahnya, Tegal

Page 24: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

24 / MEI 2012/ TAHUN IV

1 Tegal, ia mengikuti kegiatan ekstra kulikuler Karawitan. Enthus dibimbing gurunya, Prasetyo. Di SMP itulah, kemahiran berkarawitan terasah dan akhirnya ia dijuluki Enthus Tukang Kendang. Ilmu itu ternyata menjadi pilar dasar kemahirannya memainkan gamelan dan mendalang.

Saat duduk di bangku SMA I Tegal, ia mulai mendalang dan itulah awal kreativitasnya diasah. Enthus masih ingat betul, saat itu acara lomba karya Penegak Pandega dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. Ia mendalang

menggunakan wayang dari batang pohon pisang dengan gamelan cangkem - suara mulut dan layar diikatkan pada tongkat Pramuka yang dipegangi teman-temannya. Sedangkan lampu untuk penerangan digunakan obor. Wayang pun dimainkan. Ternyata pentas sederhana itu mendapat sambutan para guru dan teman-temannya. Sejak itu Enthus sering diminta mendalang pada acara Pramuka di sekolah-sekolah lain. “Pak Mawardi, guru SMA saya, lantas meminta ke ayah agar saya diperbolehkan mendalang. Hati ayah luluh dan saya boleh mendalang. Bahkan justru ayahlah yang mewisuda saya untuk menjadi dalang saat lustrum V SMAN I Tegal pada 24 Agustus 1983,” ujarnya.

Tak lama setelah mewisuda anaknya, tepatnya Februari 1984 ayah-nya, Soemarjadiharja wafat dalam usia 55 tahun karena sakit. Enthus, yang masih kelas II SMA mengambil alih peran sebagai kepala keluarga untuk menghidupi ibu, membiayai sekolahnya dan memelihara 11 anak pungut sang ayah. Jadilah dia bersekolah pada pagi hari, dan malamnya mendalang untuk mendapat penghasilan. Selepas SMA ia diterima di Jurusan Biologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo lewat

PENCERAHAN

24 / MEI 2012/ TAHUN IV

Ki Enthus dalam sebuah pementasan wayang kulit

Bertemu ibu Nuriyah Wahid istri Gus Dur

Page 25: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV25

jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) namun tak diambilnya karena kendala dana. Tak lantas berputus asa, justru dengan memanfaatkan relasi sang ayah, Enthus terus mendalang. “Saya pernah menjadi pembuat minuman di Akademi Seni dan Karawitan Indonesia (ASKI) Solo selama 1984-1986. Lantas, saya menang pada Festival Dalang Remaja Tingkat Jawa Tengah di Wonogiri tahun 1988,” ungkapnya.

Among Tarif

Mengingat masa lalunya yang merangkak dari bawah, Enthus tidak lantas membabi buta soal tarif. Untuk tarif mendalang ia menerapkan istilah among tarif, artinya siapa yang mengundangnya mendalang. Kalau pemerintah, partai, dan penjabat tentunya tarifnya mahal, antara Rp. 80-100 juta. Tapi kalau kebetulan yang mengundang petani biasa, maka Enthus memiliki tarif sendiri. Untuk masyarakat Tegal, Enthus berani menggratiskan tanggapannya.

Pernah sebuah keluarga bernadzar saat ada salah satu keluarganya sakit, bila sembuh akan diundangkan Ki Enthus untuk mendalang. Bagi Ki Enthus hal itu merupakan kewajibanya untuk membantu orang yang dirundung duka tadi. “Saya tidak memasang tarif, karena bagi saya itu merupakan kewajiban saya untuk menolong keluarga tadi,” ungkapnya.

Kru atau pengiring saat Enthus mendalang biasanya sampai 70 orang. Tergantung kondisinya.

Kadang juga memakai 20-40 orang. Paling sedikit hanya 10 orang, semisal saat ia pentas di luar negeri, baik di Belanda maupun Perancis. Penghasilan perbulannya, sekitar 50 juta. Itu hanya dari mendalang. Belum dari usahanya menjual kerajinan wayang dan gamelan. Satu kotak wayang buatan Ki Enthus bisa dibandrol dengan harga ratusan juta rupiah. Memang, selain menjadi dalang, Enthus juga sudah merintis usaha sebagai pengrajin wayang ; wayang kulit, wayang golek, wayang santri sampai wayang beber.

Untuk usaha kerajinan wayangnya, Enthus bahkan mendirikan sebuah koperasi bagi

/ MEI 2012/ TAHUN IV25

Ki Enthus dengan KH Agil Siradj (ketua PBNU)

Kitab Al Quran tulisan tangan koleksi Ki Enthus Lukisan Ki EnthusWayang golek buatan

Ki Enthus

Page 26: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

26 / MEI 2012/ TAHUN IV

karyawannya dengan sistem manajemen tanpa bunga. Bahkan ada asuransi pribadi bagi yang sakit - bila mereka tidak bisa ikut mengiringi Enthus tetap mendapat jatah uang manggung. “Saya lebih suka mengistilahkan manajemen saya ini adalah manejemen sosial religius,” ujar Enthus sambil tersenyum .

Ratusan JutaNilai seni kerajinan wayang produksi Enthus

harganya rata-rata puluhan bahkan ratusan

juta rupiah. Hasil kerajinan wayang golek yang menggambarkan sosok Gus Dur buatan Enthus sempat ditawar Rp. 40 juta di Amsterdam. Namun ia menolak karena wayang itu untuk kenang-kenangan.

Beberapa waktu lalu karya wayang terbarunya, wayang Rai Wong atau wayang berwajah orang, dipamerkan di Tropen Museum, Rotterdam, Belanda. Pameran itu bertajuk Wayang Superstar The Theaterworld of Ki Enthus Susmono. Jumlah wayang yang dipamerkan sebanyak 57 buah. Diantaranya wayang berwajah George Bush, Saddam Hussein dan Osama bin Laden. Sekitar 45 boneka wayangnya dibeli dengan harga ratusan juta rupiah.

Enthus kemudian mementaskan wayang kulit Rai Wong dengan lakon Dewa Ruci di Amsterdam dan Paris. Penontonnya kebanyakan orang bule. Harga tiket kalau dikurskan dengan rupiah bisa mencapai Rp 500 ribu per-penonton. Waktu itu Ki Enthus mementaskan wayang kulit dengan wayang golek dalam satu pementasan dan satu panggung. Teks/ Foto: Dody Handoko, Istimewa

PENCERAHAN

26 / MEI 2012/ TAHUN IV

Ki Enthus dalam wayang Raiwong buatannya

Page 27: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV27

Page 28: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

28 / MEI 2012/ TAHUN IV

Nasi grombyang, namanya memang eksentrik. Makanan khas Kabupaten Pemalang ini adalah sejenis nasi campur daging yang

dalam penyajiannya antara isi dan kuahnya lebih banyak kuahnya sehingga terlihat bergoyang-goyang. Itulah grombyang alias bergoyang-goyang. Isinya terdiri dari nasi, irisan daging kerbau atau sapi dan kuah dicampur menjadi satu, disajikan dalam sebuah mangkuk kecil.

H. Warso

Nasi Grombyang 80 Kg Daging SehariWarso menekuni bisnisnya sejak tahun 1978. Selama puluhan tahun ia hidup dari berjualan nasi grombyang. Kesabarannya berbuah manis. Kini, di saat ramai, dalam sehari ia mampu menjual nasi grombyang plus 80 kilogram daging. Hasilnya, ia investasikan untuk membeli rumah, sawah dan juga 23 sepeda onta seharga puluhan sampai ratusan juta rupiah.

Teks: Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ

Nasi Grombyang

Page 29: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV29

Warso adalah salah satu penjual grombyang

tertua dan dikenal di kota Pemalang. Ia sudah

menjadi pewaris ketiga dalam silsilah penjualan

grombyang dalam keluarganya. Diakuinya, ia

bahkan sudah sejak kelas tiga SD mengenal

grombyang. “Saya sudah sejak tahun 1966 ikut-

ikutan jual grombyang. Tapi baru serius dengan

membuka lapak sendiri di tahun 1978,” ucapnya.Warung nasi Grombyang H. Warso, Pemalang

Page 30: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

30 / MEI 2012/ TAHUN IV

Awalnya, ia menjualnya di sekitar alun-

alun kota Pemalang. Lapaknya kecil dan hanya

beratapkan terpal. Namun karena keuletannya,

akhirnya ia mampu membeli sebuah ruko di Jalan

RE Martadinata, Pemalang. Bahkan menjadi lebih

besar lagi, 2 ruko bersampingan ia beli untuk

dijadikan tempat usaha. “Dulu, membangun

bisnis ini saat masih di tenda, modalnya masih

ribuan rupiah. Kalau sekarang bisa jutaan bahkan

mungkin puluhan juta,” kisahnya.

Menurutnya, saat ini penjualan nasi grombyang

perkembangannya masih berjalan biasa-biasa saja.

“Sekalinya ramai, ya ramai. Kalau sedang sepi, ya

sepi. Tapi biasanya kalau hari libur atau tanggal

merah, disini ramai. Kebetulan posisi warung saya

masih tak terlau jauh dari alun-alun. Atau saat

musim mudik lebaran, itu pasti ramai sekali,”

tegas pria setengah baya ini.

80 Kg Daging Sehari Pelanggan Warso terbilang banyak yang loyal.

Pasalnya, banyak diantara konsumennya yang

datang dari luar kota dan terus menerus bahkan

sampai beranak cucu. Dikatakannya, dalam sehari

konsumennya diantara puluhan sampai ratusan

orang. “Saya memang tak pernah ngitung jumlah

pelanggan. Tapi kalau lagi ramai, ratusan orang

bisa sampai, karena orang keluar masuk terus,”

jelasnya.

Ia membuka warungnya mulai pukul 09.30 WIB

hingga tengah malam. Sebelum buka, sejak pukul

04.30 WIB, ia sudah bangun untuk meracik bumbu.

Setelah itu, pada pukul 06.00 WIB, ia berbelanja

daging ke pasar. Sehari bisa menghabiskan

sebanyak 50 kilogram daging sapi. “Kalau hari

biasa hanya sekitar 50 kg daging saja. Dari 1 kg

itu bisa menjadi 23 porsi. Tapi kalau lagi ramai,

bisa sampai 80 kg. Dulu masih daging kerbau, tapi

karena sekarang jarang, jadi diganti daging sapi,”

tandasnya.

Meski perkembangan bisnisnya cukup lumayan

baik, ia tak pernah berencana untuk membuka di

tempat lain. “Yang meminta saya untuk membuka

di tempat lain banyak, bahkan di Jakarta, tapi

saya tidak mau. Biar disini saja, satu saja. Kan

yang mengatur rejeki sudah ada. Selama ini pun

saya tak pernah menggunakan cara khusus dalam

menarik pelanggan. Yang penting masakannya

enak, dengan sendirinya pelanggan pasti datang,”

aku bapak yang telah mempekerjakan 15 karyawan

ini.

PENCERAHAN

Sate pelengkap Nasi Grombyang

Page 31: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV31

Syarat lainnya sebagai strategi menarik

massa, jangan membeda-bedakan pelanggan.

“Pejalan kaki, pengguna sepeda dan penunggang

mobil sekalipun, layani secara sama. Yang dahulu

didahulukan, yang belakang dibelakangkan. Kan

mereka bayarnya sama, kenapa harus dibedakan.

Juga ikuti apa keinginan pelanggan, kita terima

saran-sarannya,” cetusnya memberikan tips.

Soal harga pun relatif murah. Satu porsi nasi

grombyang ia jual seharga Rp 9 ribu. Sate sebagai

pelengkapnya, dihargai Rp 2500 pertusuk.

Investasi Sawah dan Sepeda Onta Ayah tiga anak berusia 56 tahun ini, selain

berbisnis nasi grombyang, ia juga menginvestasikan

hasilnya dengan sebuah rumah bertingkat di

depan warungnya, serta membeli sawah dan

memperbanyak koleksi sepeda onta-nya. “Sebagai

sambilannya, saya beli sawah sedikit demi sedikit

dari hasil penjualan grombyang ini. Selain itu, saya

juga suka mengoleksi sepeda onta, sepeda kuno,”

sebutnya.

Saat ini, di rumahnya, Warso sudah memiliki

23 sepeda antik-original keluaran zaman baheula

seperti Gazelle, Batavus, Fongres, Phoenix,

Raleigh, Philips, Humber dan Simplex. Soal harga

tentu sudah bisa ditebak, selangit! Sepeda-sepeda

itu apabila ada yang minat, ia jual kembali dari

mulai harga Rp 2 juta sampai Rp 150 juta. “Saya

membelinya dari para petani kampung. Yang harga

Rp 150 juta sempat ditawar Rp 100 juta, belum

saya lepas,” tuturnya.

Warso dan Istri diantara sepeda Onta koleksinya

Warso dengan sepeda Gazelle

Page 32: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

32 / MEI 2012/ TAHUN IV

Fauzan Hangriawan

6 Ton Lele Setelah 12 Kali Bangkrut

PENCERAHAN

32 / MEI 2012/ TAHUN IV

Page 33: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV33

Usianya baru 25 tahun, ia sudah mengalami 12 kali gagal bisnis. Tahun 2008, dengan modal 1,5 juta dan belajar otodidak, ia nekat budidaya lele Sangkuriang. Nasib mujur bagi Fauzan, karena kini dalam sebulan

ia mampu menjual 6 ton lele ke pasaran. Selain ia juga menekuni pembenihannya, dalam sebulan 300 ribu ekor di tebar

ke seluruh Nusantara.Teks: Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ

/ MEI 2012/ TAHUN IV33

Page 34: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

34 / MEI 2012/ TAHUN IV

pun bukan lagi dumbo tapi lele Sangkuriang.

Dengan 10 kolam itulah, keuntungannya terlihat

semakin bergeliat. Ikan lele hasil produksinya ia

distribusikan ke pasar-pasar tradisional dan juga

para penjual pecel lele di seantero Jabodetabek,

meski dengan tetap melalui tengkulak.

“Sebenarnya, saya juga tidak mau menjualnya

ke tengkulak. Tapi pasar kan maunya kontinyu

setiap hari dikirim lele, sementara kemampuan

34 / MEI 2012/ TAHUN IV

Budidaya ikan tawar memang masih

sangat menjanjikan. Seperti yang dialami oleh

Fauzan Hangriawan, yang sejak tahun 2008

mengkhususkan diri terjun di bisnis perlelean.

“Awalnya tahun 2008. Karena ada kolam tak

terpakai di rumah, timbullah ide untuk budidaya

lele. Kala itu, saya hanya menebar 1.000 ekor lele

jenis dumbo,” ujarnya.

Untuk memulai bisnisnya, Fauzan hanya

merogoh kocek sebesar Rp 1,5 juta. Uang tersebut

ia pakai untuk membeli terpal, pakan dan juga

benih lele. Tiga bulan selanjutnya, ia menuai jerih

payahnya. Dari 1.000 lele itu, dapat dipanen

sebanyak 98 kilogram. “Semuanya saya jual ke

tengkulak hanya dihargai sebesar Rp 400 ribu.

Tapi itu tak terlalu penting bagi saya saat itu, yang

terpenting adalah saya dapat ilmu lele-nya,” cetus

Fauzan.

Ia pun semakin tertantang bertarung di

bisnis ini. Lalu, ia bekerjasama dengan dua orang

temannya yang memiliki lahan dan uang. Hasilnya,

ia bisa membuka 10 kolam. Lele yang diternaknya

PENCERAHAN

Menjaring benih lele untuk disortir

Beberapa kolam benih lele

Page 35: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV35

ekor lele. Dari 5 ribu ekor itu, kalau pembesaran,

panennya bisa jadi 5 kuintal. Menyangkut harga jual,

lele besar dijual seharga Rp 11 ribu perkilogramnya.

Sementara kalau benihnya, perekornya dihargai

antara Rp 150-225. “Prospeknya masih sangat

bagus. Karena peminat daging lele di Indonesia

sangat tinggi. Dan lele disukai semua kalangan.

Hanya saja berbisnis di bidang ini membutuhkan

banyak inovasi, pemasaran dan pengembangan

produknya harus diperhatikan. Jangan hanya

berhenti di budidaya,” ucapnya.

Dalam rangka inovasi tersebut, belakangan

ia tengah merintis jaringan penjualan outlet-outlet

ikan segar, dan sudah berdiri di tiga lokasi. “Ini

salah satu strategi penjualan agar tidak melewati

/ MEI 2012/ TAHUN IV35

saya belum sampai kesitu. Paling tidak, saya bisa

panen 2 hari sekali,” terang pria yang memberi

nama Sylva Farm pada bisnisnya ini.

Setahun kemudian, Fauzan pun mengubah

strateginya. Meski tetap bergerak di bidang

pembesaran lele, kali ini ia juga melakukan

pembenihannya. Untuk pembesarannya, ia

manfaatkan para petani lain melakukannya dengan

cara bermitra. Saat ini, setidaknya ia telah memiliki

20 mitra petani binaan. “Mereka semua membeli

benih lele-nya dari saya. Untuk pembenihan ini,

saya membuka lahan khusus di Jagakarsa, Jakarta

Selatan. Sementara pembesaran di Depok, Jawa

Barat,” beber pria kelahiran Pontianak ini.

6 Ton dan 300 Ribu Ekor Ketekunannya selama hampir empat tahun

akhirnya tak sia-sia. Lele Sangkuriang yang

diternakannya membawa berkah. Dalam sebulan,

dari pembesaran ia mampu menjual hingga 6

ton lele di area Jabodetabek. Sedangkan untuk

pembenihannya, sebulan sampai 300 ribu anak

lele. “Peluang pembenihan masih potensial.

Sebulan permintaannya sekitar satu juta ekor,

tapi saya baru bisa melayani 300 ribuan saja. Dan

distribusinya sudah nasional, dari Aceh hingga

Papua,” katanya.

Saat ini, ia telah memiliki 70 kolam di Depok

dan Jagakarsa. Satu kolamnya terdiri dari 5 ribu

Benih lele

Proses penghitungan benih lele Benih lele saat diberi makan

Page 36: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

36 / MEI 2012/ TAHUN IV

PENCERAHAN

36 / MEI 2012/ TAHUN IV

Beliau mengajarkan saya bahwa dalam bisnis

jangan hanya mengejar profit semata, tapi harus

ada nilai kebermanfaatannya,” ungkapnya.

Bermula dari sanalah, ia memilih jalan ke

pembenihan agar pembesaran bisa dilakukan

oleh para petani lain. Memberdayakan para petani

lele dengan cara menjadikannya sebagai mitra.

“Dengan cara seperti itu, kita berbagi dengan para

petani. Saya berusaha membina mereka.” Memilih

lele sangkuriang pun ternyata memiliki nilai unggul

tersendiri. Selain lele itu cepat besar, telurnya

pun terbilang sangat banyak. “Kalau lele dumbo

bisa dipanen setelah tiga bulan, sangkuriang

hanya cukup dua bulan. Dalam pembenihan pun

diuntungkan, induk lele sangkuriang ukuran 1,5

kilogram, sekali bertelur bisa sampai 30 ribu

sampai 40 ribu butir. Untuk pembenihan ini,

sekarang saya memiliki 200 induk lele betina dan

100 ekor jantan,” imbuhnya.

Ke depan ia berencana akan terus menambah

mitra plasma dari 20 yang sudah ada. Bagi

pengusaha lele pemula tak lupa ia juga berpesan

agar selalu menanamkan keseriusan dan

optimisme dalam mengelola bisnis ini. “Bisnis

lele jangan hanya sambilan atau iseng-iseng kalau

tidak mau hasilnya sambilan atau iseng juga.

Harus serius dan fokus. Selain itu, karena bisnis

ini penuh risiko dan tantangan, salah satunya

adalah banyaknya angka kematian anak lele yang

diternak, jadi harus selalu menjaga hubungan baik

dengan sang pencipta lele dan kita semua, Allah

Swt,” tutup Fauzan.

jalur konvensional, yang melalui tengkulak lalu ke

konsumen. Dengan konsep yang lebih bersih dan

apik, tampilan bagus serta karyawan professional,

saya berharap di bidang ini juga peluangnya

semakin besar,” aku pria tamatan Fakultas Hukum

Universitas Atmajaya ini.

Pernah Bangkrut 12 KaliSiapa sangka, dibalik kesuksesan yang telah

direguknya itu, awalnya ia pernah banting tulang

melawan 12 kegagalan bisnis. Dimulai saat ia

duduk dibangku SMP, ia mulai menjual batu bata di

Jakarta yang dibawanya dari Lampung. Kemudian ia

beralih profesi menjadi penjual gula merah sampai

arang batok kelapa. “Saya lakukan itu karena ingin

mandiri,” sebutnya.

Semasa SMA, otak bisnisnya kembali berkobar.

Kali ini ia membidik penjualan keripik dan sepatu.

Namun kemudian ia tinggalkan. Masuk ke jenjang

kuliah, ia berjualan siomay. “Hanya bertahan

satu minggu. Setelah itu tutup, karena ditinggal

karyawan,” kisahnya.

Seperti tak pernah kapok, lalu ia menilik

bisnis chinese food. Setali tiga uang, tak sampai

lama, bisnis itu pun kandas lagi. Setelah itu, bisnis

percetakan pun ia singgahi. Di bisnis ini cukup

bertahan lama bahkan hingga sekarang, meski

sedikit terjadi kemandegan. “Lalu, masuklah saya

ke lele. Inspirasinya, karena sejak kecil saya suka

agrobisnis, orangtua pun mengajarkan itu. Satu

kali panen lele saya merugi, akhirnya saya berguru

ilmu lele ke Pak Nasruddin, petani lele sukses.

Pemilihan benih Beberapa induk lele

Page 37: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV37 / MEI 2012/ TAHUN IV37

Page 38: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

38 / MEI 2012/ TAHUN IV

Rahayu Kertawiguna ( Nagaswara )

Desainer Cover Kaset, Miliki 400 Artis

PENCERAHAN

Page 39: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV39

Pendidikan terakhir

Rahayu di Universitas

Trisakti, jurusan Desain

Grafis. Ia mulai kuliah pada

tahun 1984. Tak lama, sebuah

perusahaan rekaman Pan

Audio di glodok, membutuhkan

desainer cover kaset. Rahayu

pun bekerja di perusahaan itu

dengan gaji pertama 65 ribu

rupiah perbulan. Baru setelah

3 bulan berikutnya gajinya

Desainer Cover Kaset, Miliki 400 Artis

Sekitar tahun 1990-an, Rahayu Kertawiguna adalah seorang desainer cover kaset. Menggarap cover album seperti Nike Ardila, Nafa Urbach sampai kaset lagu barat. Karyanya sudah ribuan. Prestasi ini menggiringnya menjadi pemilik perusahaan rekaman Nagaswara, yang mencetak lebih 400 artis.

dinaikkan menjadi Rp 125 ribu

perbulannya.

Saat itu, honor desainer

cover kaset cukup besar. Ia

mengantongi 250 ribu rupiah

untuk satu disain. Tahun

berikutnya, ia menggarap

pesanan untuk cover kaset lagu-

lagu Arab, meski bayarannya

hanya 25 ribu rupiah perdesain.

Untungnya, sebulan ia bisa

menyelesaikan 100 desain.

Padahal, saat itu semua desain

dikerjakan dengan teknik

manual. “Jaman itu masih

susah, semuanya dikerjakan

dengan manual,” ujar Rahayu.

Ketika itu, desain memang

masih menggunakan kertas

kalkir, huruf Rugos dan belum

ada print-out. Untuk mendesain

satu cover kaset dibutuhkan 2-3

jam.

Tahun 1998, barulah

komputer digunakan untuk

desain grafis. Pekerjaan pun

semakin gampang. Pelan-pelan

usaha Rahayu merangkak

menjadi besar. Ia pun mencoba

peruntungan terjun ke dunia

industri musik. Awalnya tahun

1995, mengontrak ruangan

sederhana seluas 4X3 meter

yang tidak dilengkapi AC. Di

sinilah Rahayu bekerja keras

mengembangkan bisnisnya.

Wali Yang FenomenalPada awal perjalanan

Nagaswara, Rahayu bekerja

Page 40: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

40 / MEI 2012/ TAHUN IV

sama dengan perusahaan

rekaman Citra Swara Sakti. Lalu

dibuatlah Nagaswara Sakti,

pada tanggal 27 September

1999. Nama Naga dipilih karena

itulah shio Rahayu. Menurut

kepercayaan keyakinannya,

nama bisa membawa ke-

beruntungan. “Saya sesuaikan

dengan kepribadian saya,

meskipun naga sendiri

merupakan binatang khayalan,”

papar Rahayu. “Harapan saya

perusahaan rekaman ini bisa

menjadi yang tertinggi sesuai

dengan simbol namanya,”

tambahnya.

Pertama kali Nagaswara

Sakti masih memproduksi

lagu-lagu karaoke. Kemudian

lagu-lagu yang berirama house

musik juga lagu-lagu remik. Baru

pada tahun 2003 Nagaswara

melansir single musik pertama

milik Kerispatih. Tahun 2004,

Kerispatih meluncurkan album

kompilasi Gulalikustik dengan

2 single yakni Lupakan Aku

dan Sebentuk Hati buat

Kekasih. Album ini adalah

album kerjasama dengan Radio

Mustang FM yang melibatkan

sejumlah band lain di dalamnya.

Tahun 2005, Kerispatih meledak

dengan album mereka Kejujuran

Hati.

Kesuksesan itulah yang

mendorong Nagaswara Sakti

terus mencari musisi-musisi.

Tercatat lebih 20 artis menjadi

garapan Nagaswara Sakti.

Memasuki tahun 2007,

menggarap T2 - Tika dan Tiwi.

Duo T2 melesat lewat nomor

Rahayu saat launching album artisnya

Bersama istri dan ketiga anaknya

Nagaswara dapat penghargaan Muri

Page 41: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV41

OK ciptaan Dewiq. Kemudian,

terciptalah fenomena garapan

Nagaswara Sakti yaitu Wali

pada tahun 2008. Band ini,

mampu menjual 30.000 ribu

keping album. Jumlah yang luar

biasa saat ini.

Band ini meledak di pasaran

lewat album perdananya Orang

Bilang lalu masterpiece album

Cari Jodoh dan terakhir Aku

Bukan Bang Toyib. Lagu-lagu

mereka seperti Dik, Cari Jodoh,

Baik-baik Sayang, Yank, Aku

Bukan Bang Toyib dan lainnya

dinyanyikan di mana-mana.

Tidak hanya itu, Wali juga

menjadi band satu-satunya di

dunia yang berhasil meraup

perolehan Ring Back Tone

hingga mencapai 25 juta

unduhan. Semula, dengan

musik Melayu yang mereka

usung, hampir tidak ada radio

yang mau menerima lagu-

lagu Wali. Tapi Rahayu tidak

patah semangat. Dia bahkan

bergerilya dari radio ke radio

untuk berpromosi.

Saat ini Nagaswara

Sakti merupakan salah satu

perusahaan rekaman yang

paling banyak memproduksi

album penyanyi Indonesia

papan atas. Jumlah musisi

yang berada di bawah payung

Nagaswara sekitar 200 orang,

bahkan pernah mencapai

400 orang. Ini karena Rahayu

memberi kesempatan seluas

mungkin bagi para musisi untuk

berkembang. Tidak terkecuali

musisi senior yang ditolak label-

label lain. Makanya, ia tidak

mau menyebutkan Nagaswara

sebagai sebuah label melainkan

Big Indie.

Nagaswara dapat penghargaan Muri

Rahayu dan The Sister dalam pemusnahan CD bajakan

Rahayu Menjadi pembicara dalam sebuah seminar

Page 42: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

42 / MEI 2012/ TAHUN IV

Minus Modal BesarMembangun Nagaswara

Sakti dari awal diakui Rahayu

tidak dengan modal besar.

“Jujur saya tidak punya modal

besar. Modal saya hanya

semangat dan kerja keras dan

modal finansial yang sangat

minim,” imbuhnya. Kini Rahayu

mengaku merogoh ratusan juta

untuk satu musisi. “Dana untuk

satu penyanyi sekitar dua ratus

juta,” akunya.

Rahayu mengakui modal

utama perusahaan rekaman

adalah melatih kepekaan mata

dan telinga karena bisnis

ini berurusan dengan audio,

suara. Kemudian yang sering

terjadi adalah egoisme pemilik

perusahaan rekaman. Salah

satu hal penting adalah memilih

musisi mana yang bisa dijual.

Artinya pemilik perusahaan

rekaman harus pandai me-

nilai karakter musik, aliran,

kekompakkan group - bila bicara

masalah grup band - dan yang

terakhir keindahan vokal dari

penyanyinya.

Kalau masalah pasang

surut musisi, menurut Rahayu

sudah merupakan hal biasa

yang dirasakan dan dihadapi

perusahaan rekaman. Pasang

surut dalam hal pruduksi dan

popularitas sudah merupakan

siklus 5 tahun sekali. Jadi

dalam masa 5 tahun itu,

industri musik dan musisi akan

mengalami pasang surut. “Dan

beruntunglah artis yang bisa

naik daun kembali setelah

mengalami masa pasang surut

itu,”.paparnya. Dody Handoko

Acara gathering karyawan

Beberapa penghargaan yang diraih

Page 43: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV43

Page 44: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

44 / MEI 2012/ TAHUN IV

Orangtuanya memulai bisnis ini sejak tahun

1964 dengan modal yang tak terlalu

besar. Awalnya, orangtua Zaenuddin

adalah pekerja di perusahaan besar shuttlecock

atau kok di Tegal. Keahliannya membuat kok

menginspirasi dirinya membuka perusahaan

kok di Desa Lawatan, Kecamatan Dukuhturi,

Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Kini, Zaenuddin sudah menjadi generasi kedua,

penerus bisnis kok. Lewat bendera UD Trisakti, ia

berjuang agar bisnisnya tetap terbang melayang.

Meski sesekali ia juga sedikit mengeluh, karena

Zaenuddin

Pemasok 120 Ribu Shuttlecock Sebagai generasi kedua, ia cukup berhasil melanggengkan perusahaan keluarga. Adalah Zaenuddin yang meneruskan titah orangtuanya untuk berbisnis shuttlecock. Kini, dalam sebulan ia mampu memproduksi hingga 120 ribu buah shuttlecock atau sekitar 10 ribu slop shuttlecock yang disebar sampai Sumatera dan Kalimantan.

Kok produksi UD Trisakti

Page 45: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV45

pasar kok khususnya ekspor banyak dikuasai

perusahaan besar di Tegal. Namun ia tetap yakin,

dengan segenap kegigihannya, bisnisnya bisa

makin berkembang. “Dulu, modalnya kurang dari

10 juta. Kendalanya saat musim hujan datang.

Peminat main bulutangkis berkurang. Atau musim

sepak bola seperti piala dunia, kok tidak laku,”

ucapnya setengah bercanda.

Produksi 10 Ribu Slop Meski begitu, setiap bulannya, ia mampu

memproduksi antara 8 ribu hingga 10 ribu slop

kok, masing-masing slop terdiri dari 12 buah kok. Kok produksi UD Trisakti Rumah dan workshop kok di Desa Lawatan

Page 46: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

46 / MEI 2012/ TAHUN IV

“Saya produksi kok ini tidak pernah berhenti.

Kalau tidak terdistribusikan, saya stok. Kalau

berhenti produksi, kasihan para pekerja,” ujar

pria yang sudah mempekerjakan 21 karyawan

dan 20 keluarga di Desa Lawatan ini.

Dari 10 ribu slop itu, ia distribusikan ke

beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta,

Tangerang dan Banten. Yang terjauh, diakui

Muhammad Sumitro Daud – rekan bisnis

Zaenuddin, baru sampai Sumatera dan

Kalimantan. “Pasar kami masih domestik. Kalau

luar negeri, persaingannya masih sangat besar,”

akunya.

Agar produknya bisa dikenal masyarakat,

ia pun memberi merek pada kok yang dijualnya.

Mereknya adalah Larissa dan Trisakti juga dua

merek lainnya. “Masing-masing merek ini terdiri

dari empat varian untuk membedakan kualitasnya.

Sementara bulu yang kami gunakan adalah bulu

ayam dan entog. Kualitas terbagus adalah yang

terbuat dari bulu entog,” jelas Sumitro.

Mengenai harga, kok yang diproduksi UD

Trisakti ini terbilang relatif murah. Satu slopnya

dibanderol antara Rp 15 ribu sampai Rp Rp 60

ribu. “Dalam sebulan bisa terjual antara 4 ribu-5

ribu slop. Kalau lagi musim turnamen bulutangkis,

ya bisa habis sampai 8 ribu slop,” kilahnya.

Selama ini, ia tak pernah khawatir kekurangan

stok, meskipun pesanan datang dari mana-mana.

“Di sini itu tenaga terampilnya banyak, hampir

seluruh kampung mempunyai keahlian membuat

kok secara turun temurun. Bicara kualitas,

kualitas kami sama dengan kok yang diproduksi

perusahaan besar!” tandasnya.

Zaenuddin dan Sumitro bersama berbisnis kok

Bulu - bulu bahan baku kok

Page 47: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV47

Proses Panjang 2 Juta Helai

Proses pembuatan kok itu ternyata

melewati beberapa tahapan yang cukup

lama. Diterangkan Zaenuddin dan

Sumitro, untuk membuat kok

dimulai dengan menyortir bulu-

bulu antara ayam dan entog.

Kemudian dicuci bersih, lalu

dipukul-pukul dan dijemur

atau dianginkan. Setelah

bulu-bulu itu mengering,

lalu dicetak oleh sebuah

alat bernama Ponan dan

dipotong sesuai ukuran yang

ditetapkan. “Setelah itu, dipilih mana bulu

kanan dan kiri, sayap harus berpasangan dengan

sayap, bulu ekor dengan ekor. Setelah selesai,

kemudian dimasukkan ke gabus, disetel, di-lem,

dipita, di-cap dan yang terakhir di tes satu persatu

agar terbang sempurna,” jelasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan 10 ribu slop

itu, dalam sebulan ia harus menyetok bulu ayam

dan entog sampai 2 juta helai. Bulu-bulu itu ia

peroleh dari para pemasok di berbagai wilayah

seperti Klaten, Solo dan beberapa daerah Jawa

Timur. “Sebulan saya stok 2 juta helai. Satu kok

itu terdiri dari 16 helai. Dan bulu-bulu itu ketika

datang harus langsung diproses, kalau tidak akan

membusuk,” tuturnya.

Menurut Zaenuddin, satu helai bulu ayam

siap pakai ia hargai Rp 12, sementara bulu entog

antara Rp 150-175 perhelainya. “Bulu untuk kok

itu bukan buangan. Artinya, bulu itu dicabut dari

ayam atau entog yang masih hidup bukan yang

sudah mati. Bulu ayam memang lebih murah dari

entog, karena kualitas bulu entog lebih baik. Itu

juga yang membedakan antara kualitas dan harga

jual. Soal warna semuanya putih sesuai standar

internasional, kecuali ada permintaan khusus

untuk membuat warna lain,” aku pria berusia 31

tahun ini.

Meski peluang bisnis kok masih relatif

aman, namun ia tetap memiliki berbagai rasa

kekhawatiran. “Aman karena kompetisi

bulutangkis akan selalu ada. Kalau

sedang musim turnamen, banyak

orang yang ingin ikut bermain juga.

Khawatirnya adalah dengan gempuran

perdagangan bebas. Meski kualitas kok

saya sama dengan perusahaan besar,

dalam persaingan mendapat order, saya

pasti kalah,” ulasnya.

Dalam pemasarannya, ia tak

me lakukan promosi apapun. Hanya

dari mulut ke mulut para pelanggan

setianya saja. “Modelnya ya getok

tular. Semakin banyak orang bercerita

tentang kualitas kok saya, secara

otomatis akan mempengaruhi ke banyaknya

permintaan. Bagi saya, yang terpenting adalah

dengan tetap menjaga kepercayaan konsumen

dan menjaga kualitas,” pungkasnya. Cucun

Hendriana/Foto: Okie AZ

Alat pengepresan bulu

Page 48: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

48 / MEI 2012/ TAHUN IV

Jika kita mengenal selebriti kaya Amerika Paris Hilton, maka kita juga akan mengenal sang kakek, raja perhotelan terkaya Conrad

Nicholson Hilton. Namanya berkilau di dunia perhotelan sudah sejak tahun 1965. Di masa itu prestasi usaha perhotelan Hilton sudah tersebar di 19 negara, memiliki 61 buah hotel dengan 40.000 kamar dan tenaga karyawan mencapai 40.000 orang.

Conrad Nicholson Hilton

Menyulap 1 Rumah Menjadi 255 Hotel

Hilton sendiri menguasai 30 persen pendapatannya diperkirakan mencapai $500.000 juta lebih.

Pendiri jaringan Hotel Hilton ini, lahir 25 Desember 1887 di San Antonio, New Mexico dan meninggal pada usia 90 tahun Januari 1979. Hilton adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Ayahnya seorang imigran dari Oslo (Norwegia) bernama Augustus Hover Hilton. Hilton hijrah ke Amerika

Rumah yang menjadi Hotel Hilton pertama kali

48 / MEI 2012/ TAHUN IV

Page 49: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV49

Jakarta Hilton International yang dibangun tahun 1976 tinggal kenangan, kini sudah beralih nama menjadi The Sultan sejak 2006. Namun Hotel Hilton memiliki jaringan internasional ada 255 hotel di seluruh dunia. Ini lah kesuksesan Conrad Nicholson Hilton, anak imigran Amerika yang menyulap rumahnya menjadi hotel.

tahun 1960 dan tinggal di Fort Dodge, Iowa. Sebelum meninggal, Hilton telah berhasil membangun jaringan hotel sebanyak 185 hotel di Amerika Serikat dan 75 hotel lainnya di luar Amerika.

Awal mulanya, Hilton mempunyai ide untuk membongkar 6 kamar tidur di rumahnya menjadi senyaman hotel. Dalam benaknya terpikir, bahwa setiap kota tentu membutuhkan hotel. Jutaan orang akan mendatangi kota-kota besar untuk berbagai kepentingan, bisnis dan segala macam urusan. Dalam kondisi seperti ini, tentu mereka memerlukan tempat untuk menginap dan beristirahat selama di kota tersebut. Ide ini kemudian ia wujudkan dengan perjuangan dan kerja keras. Dengan cara menyulap

rumahnya menjadi hotel. Saat itu, ibu dan saudara-saudara perempuannya mengurus hotel, sedangkan Hilton dan ayahnya bekerja menjaga toko.

Untuk mendapatkan tamu, Hilton berusaha untuk menjemput bola. Pada pukul 6 sore setelah toko tutup, Hilton makan malam kemudian istirahat. Di tengah malam ia harus bangun menjemput penumpang kereta yang tiba jam 1 dini hari. Di hotelnya, Hilton mengurusi barang-barang para tamu, mendaftar mereka, mengecek segala kebutuhan mereka seperti selimut, sabun dan handuk, mencatat sarapan yang mereka inginkan di pagi hari dan jam berapa mereka minta dibangungkan. Ia mengirimkan catatan tersebut kepada ibunya, kemudian kembali ke station untuk menyambut kereta yang tiba jam 3 pagi. Jika tamu terakhir telah mendapat penginapan, Hilton istirahat lagi sampai jam 7 pagi. Setelah bangun, ia melayani para tamu, lalu kembali membuka toko.

Penginapan di San Antonio ini kemudian dikenal luas hanya dalam waktu enam minggu setelah resmi dibuka, bahkan sampai ke kota Chicago. Penginapan Hilton sangat terkenal dengan pelayanan yang memuaskan. Suatu pelajaran penting telah didapatkan Conrad Hilton. Ia selalu bekerja keras meskipun lama untuk berhasil. Sampai kematiannya,

Conrad Nicholson Hilton

Interior kamar Hotel Hilton Salah satu Hotel Hilton

Page 50: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

PENCERAHAN

50 / MEI 2012/ TAHUN IV

ia berkata bahwa ia tidak mau dibayar ‘sejuta dolar’ sebagai tukaran segala sesuatu yang telah dipelajarinya selama ini.

Keberhasilan “hotel” pertama Hilton membawa dia untuk menuntut pendidikan di New Mexico School of Mines pada tahun 1907, masa ini menandai suatu titik balik dalam hidupnya. Dalam waktu dua tahun, usahanya semakin bangkit. Ia mulai mengepakkan sayap bisnisnya dalam usaha real estate di Hot Spring, New Mexico. Ia bermimpi tentang membuka sebuah bank, dan ia telah membeli tanah untuk membangun rumah. Tanah itu terletak di Sorocco, tempat berdirinya Chool of Mines. Padahal Hilton membenci kota itu. Ayahnya memberi dia pilihan untuk tetap di San Antonio dengan mengurusi toko, sementara seluruh keluarga berpindah ke Sorocco. Hilton tahu bahwa mungkin saudara-saudara perempuannya akan lebih berhasil di kota itu, maka ia setuju.

Hilton terkenal dengan prinsipnya yaitu “tunjukkan sikap hormat kepada siapapun”. Prinsip ini akhirnya melahirkan rangkaian hotel Caribe-Hilton di Peurto Rico. Dalam urusan bisnisnya di luar negeri pun, Hilton menerapkan tiga prinsip seperti di dalam negeri: Tanamkan modal sendiri, Perlakukan bankir-bankir sebagai teman, Berikan manajer hotel saham dalam perusahaan.

Hilton lebih suka menawarkan kemitraan kepada para investor luar dalam hotel-hotelnya. Mereka dibebani membeli tanahnya dan membiayai pembangunannya. Hilton memberikan bantuan teknis dan membantu pengoperasian hotel. Lalu kedua pihak menandatangani kontrak sewa bersama atau kontrak manajemen bersama. Personil, yang disaring dan dipilih dengan teliti dari tenaga setempat, diundang untuk meningkatkan kemahiran mereka di jaringan hotel-hotel Hilton.

Sehubungan dengan bermunculan hotel-hotel di luar negeri. Maka didirikanlah Hilton International Corporation pada tahun 1948. Badan ini berdiri sendiri, terpisah dari badan induknya, tetapi Hilton memegang pimpinan sebagai presiden dan ketua direksi. Operasi hotel Hilton di luar negeri memenuhi dua cita-cita Hilton: pertama membantu orang Amerika berhubungan dengan bagian dunia yang lain sehingga membuat mereka lebih bertoleransi, dan kedua, hotel-hotel ini memungkinkan dunia lain mengenal Amerika dan warganya. Tokoh-tokoh terkenal membantu penyediaan dana bagi Hotel Hilton yang terdapat di luar negeri. Shah Iran dengan Yayasan Pahlavinya memiliki sebuah Hotel Hilton. Howard Hughes juga mempunyai hubungan dengan hotel itu lewat Trans World Airlines. Pada bulan Mei 1967, Hilton International menjadi suatu cabang TWA. Namun pada waktu itu, Hilton telah mengundurkan diri dari bisnis yang telah dibangunnya dengan modal seadanya.

Inilah falsafah dalam prinsip kesuksesan Hilton: Percayalah kepada cita-cita Anda, tujuan Anda dan kepada Tuhan. Formula di atas merupakan ringkasan dari karier hebat Conrad Hilton, salah seorang raja perhotelan paling besar dan paling kaya di dunia. Teks:Er /Foto: Dari berbagai sumber

Pemasangan lampu kristal

Hotel Hilton mewah Las Vegas

Page 51: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MARET 2012/ TAHUN IV51

Page 52: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

52 / MEI 2012/ TAHUN IV

INFO FRANCHISE

House of Shasmira

131 Outlet Domestik dan Luar Negeri5 tahun berjalan, Shasmira sudah berhasil menyasar pasar dalam dan luar negeri. Strategi excellent service yang diterapkannya, ternyata berhasil membawa Shasmira mengembangkan 131 outlet dalam waktu yang tak terlalu lama. Target berikutnya, ia akan menyasar ke seluruh pelosok negeri ini.

M. Kurnia pemilik House of Shasmira

Salah satu outlet yang ramai dikunjungi costumer

Page 53: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV53

Bergerak di bisnis fashion memang tak ada habisnya. Seperti yang dirasakan M. Kurnia, pemilik House of Shasmira, yang lebih

memilih mengkhususkan diri sebagai produsen busana muslimah yang bermukim di kawasan Bandung, Jawa Barat. Sejak dibuka di tahun 2007, perkembangan bisnisnya langsung menanjak. Menurut Hendra Hidayat, operation and sales manager Shasmira, potensi bisnis fashion muslim ini sangat bagus. “Padahal, kami ini belum berlari. Ya, masih jalan biasa. Tapi perkembangannya luar biasa,” ucapnya.

Awalnya, sebelum diberi merek Shasmira, M. Kurnia hanyalah produsen busana muslim,

yang dijual tanpa merek di Bandung dan Jakarta. Namun, setelah merasa bahwa potensi penjualan sendiri juga bagus, maka tercetuslah nama House of Shasmira. “Dulu, Shasmira dipasarkan dengan sistem keagenan. Siapa saja yang ingin bermitra dan menjadi agen, cukup belanja senilai satu juta rupiah saja. Nah, ternyata responnya sangat baik. Dalam waktu singkat sudah ada ratusan agen,” ucap Hendra.

Perubahan strategi pun kemudian dilakukan. Tidak hanya keagenan, tapi juga distributor di setiap wilayah. Peran distributor adalah yang mendistribusikan produk ke agen-agen di wilayahnya, tidak lagi ke pusat. Dan ternyata usaha itu cukup

Produk - produk di outlet Shasmira

Page 54: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

54 / MEI 2012/ TAHUN IV

INFO FRANCHISE

membuahkan hasil. Saat ini, setelah lima tahun berlalu, setidaknya Shasmira telah memiliki jaringan lebih dari 1500 agen dibawah koordinasi 120 distributor dan 131 outlet di hampir semua kota besar di Indonesia juga mancanegara. Di Indonesia sebut saja seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Samarinda, Pontianak, Batam dan kota lainnya.

Bermitra dan Rambah Pasar Luar Negeri Kini, Shasmira juga masih tetap membuka peluang untuk bermitra. Dikatakan Hendra, ada dua tipikal cara

bermitra. Pertama yang membuka Shasmira di mall dan yang kedua yang buka di ruko-ruko. “Untuk yang di mall, ukuran ruangannya

sekitar 15 m persegi sedangkan untuk yang di ruko 30 m persegi. Dan besaran

investasinya, untuk mall hanya Rp 135 juta dan ruko sebesar Rp 175 juta,” jelasnya. Namun Anda jangan khawatir, karena dengan sejumlah

investasi itu, Anda sudah tinggal menunggu pembeli saja. Dengan kata lain, peralatan dari mulai pakaian,

furniture hingga instalasi ruangan sudah rapi semua.

Sebagai sebuah produsen pakaian, untuk memenuhi kebutuhan para distributor, outlet dan agen, dalam sebulan mampu memproduksi kerudung hingga 20 ribu buah. Sementara untuk baju seperti baju tunieq, abaya, kaos, gamis dan blues, sekitar 10 ribu buah perbulannya. “Soal habis atau

tidaknya, ya tergantung penjualan dan permintaan dari konsumen,” terangnya.

Selain outlet nasional, kini Shasmira juga sudah masuk pasar mancanegara ; Malaysia, Brunai Darussalam, Qatar, Belanda dan negara Timur Tengah lainnya. “Yang dari luar negeri, sekali order biasanya banyak juga. Karena mereka memiliki outlet sendiri juga. Kebetulan kami ada batas order minimalnya, paling sedikit Rp 5 juta,” ujar Hendra. Dan dalam rangka pengembangan berikutnya, Shasmira tengah mengejar target untuk bisa masuk ke seluruh kabupaten di Indonesia. “Kami merencanakan agar Shasmira bisa tembus ke tiap kabupaten, karena saat ini masih belum menyeluruh. Untuk bisa menyasar ke sana, tipe ruko yang lebih potensial,” tambahnya.

Bergulat di bisnis fashion, persaingan tentu menjadi hal yang niscaya. Oleh karenanya, Shasmira selalu memperhatikan hal ini. “Bagi kami, yang terpenting adalah konsistensi dalam pelayanan, excellent service. Pelayanan ke konsumen maupun ke para distributor dan agen,” papar Hendra. Shasmira saat ini telah mempekerjakan sekitar 200-an karyawan pabrik dan 600 karyawan di vendor-vendor.

Selain Shasmira, juga tengah dikembangkan merek Hazna Indonesia. Diakui Hendra, ini hanya soal segmentasi saja. “Kalau Shasmira itu identik dengan busana dewasa dan ibu-ibu. Maka Hazna lebih memilih segmen anak muda, remaja. Ke depan, semoga keduanya, baik Shasmira maupun Hazna bisa menjadi busana pilihan bagi muslim dan muslimah di tanah air maupun mancanegara,” pungkasnya. Cucun Hendriana/Foto: Okie AZ, Dok. Shasmira

Produk - produk busana jilbab Shasmira

Page 55: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV55

Prospek

Bisnis di RumahUntung Melimpah

“Lakukan sekarang jangan tunda”, inilah prinsip buka usaha. Agar tak berlarut dalam perencanaan, tapi setidaknya sudah setengah matang. Maka usaha tidak harus langsung besar, bahkan banyak yang memulai dengan ‘modal

dengkul’. Tempat usaha tidak jadi masalah, karena Anda dapat menggunakan fasilitas yang ada di rumah. Tidak perlu karyawan, manfaatkan saja tenaga

yang ada di rumah. Khusus bagi para ibu rumahtangga, bisa sambil mengurusi keluarga. Jika Anda masih takut? Silakan ikuti sepak terjang para pengusaha

yang melakukan bisnisnya di rumah, seperti Industri Mainan, Busana Pengantin, Telur Asin, Rajut, Sepatu Boots dan Batik.

Teks: Er, Doddy /Foto: Er, Okie AZ, Ist

Page 56: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

56 / MARET 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Berwirausaha tidak harus keluar rumah.

Usaha yang dikelola di rumah ternyata cukup

menjanjikan, seper ti penyewaan busana

dan rias pengantin “Griya Laras Asri”. Penyewaan

busana yang terletak di Jl. Matraman Raya, Jakarta

Timur ini merupakan usaha turun temurun yang telah

berjalan selama 40 tahun.

Griya Laras Asri menyediakan paket pengantin

Jawa lengkap. Paket itu terdiri dari siraman,

midodareni, akad nikah, dan resepsi. Griya Laras Asri

juga menyiapkan dekor siraman, umbul, sajen-sajen

tumpeng siraman. Sedangkan tumpeng siraman

itu sendiri terdiri dari tumpeng robyong, tumpeng

Busana Pengantin Langganan Pejabat

Griya Laras Asri

glupan, jajan pasar, ayam hidup, bunga-bunga dan

kain cakarnya.

PaketSelain sarana yang sudah disiap kan, untuk

prosesi acara siraman, yang memimpin prosesi

juga dari griya laras asri. Sedangkan sarana yang

disiapkan adalah; jemputan siraman pengantin

wanita, 1 stel beskap sandung untuk orang tua

penganten wanita ditambah 1 pasang kain cakar

tulis untuk orang tua pengantin wanita.

Selain itu untuk paket siraman ini Griya Laras Asri

juga akan merias sanggul make up pengantin wanita

Page 57: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV57

beserta orang tua. Juga menyediakan

gentong beserta gayungnya, ditambah

bunga kip siraman juga bungo melati.

Ditambah juga bunga siraman melati

mawar kenanga juga kendil. Kemudian

untuk melengkapi prosesi siraman

juga akan disediakan sarana untuk

berjualan cendol, kemudian payung,

tompo dan slendang kain cakar, juga

uang kreweng.

Kemudian untuk pelengkap prosesi

pernikahan yang sudah satu paket

tadi, pada malam harinya dilanjutkan

dengan acara midodareni (nyantri

istilah jawanya). Biasanya pada malam

itu, calon pengantin laki-laki datang

ke tempat mempelai wanita. Dengan

membawa peningset, sambil melihat

sudah siap belum pihak mempelai

wanita untuk melanjutkan prosesi

pernikahannya, yang akan dilakukan

ke esuk harinya (Ahad Nikah).

Keesokan harinya acara Ahad

Nikah, untuk semua keperluannya

disediakan oleh griya laras asri.

Misalnya sepasang kain pengantin

dan perlengkapan pengantin pria dan

wanita. Lalu sepasang bunga dan

perhiasan, 2 stel pakaian orang tua

pengantin pria dan wanita, 2 pasang

kain truntum tulis.

Juga waktu acara upacara adat

panggih, pihak dari Griya Laras Asri lah

yang akan memimpinnya. Pada waktu

itu juga ada sarana umbi rampenya

yaitu nasi kuning, kacar-kucur, rujak

degan, dan pisang-pisang semuanya

sudah disiapkan oleh griya laras

asih. Baru setelah acara semua

selesai, diteruskan makan-makan

atau resepsi.

Dalam hitungan 1 paket, biaya

dari Griya Laras Asri sekitar Rp 25 juta

rupiah. Tapi ada juga yang memakai

Jumino, pengelola Griya Laras Asri

Kain dari beberapa adat pernikahan

Konsultasi sebelum menyewa pakaian

Page 58: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

58 / MARET 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Mempersiapkan busana pengantin

Memilih pakaian pengantin laki - laki

Mahkota pengantin wanita

paket sederhana, biasanya hanya Rp

15 juta. Harga paket tadi, untuk waktu

biasanya 2 hari. Kalau ingin memakai waktu

lebih lama, mungkin ada penambahan

prosesi acara lagi, biasanya griya laras asri

akan menambah anggarannya.

“Biaya antara yang Rp 15 juta dan

Rp 25 juta, tinggal memilih prosesi apa

yang diinginkan dari pihak yang akan

mengadakan pernikahan. Dan juga tinggal

mengurangi apa saja, semisal sajen atau

ubo rampe yang tidak akan dipakai,”ujar

Jumino, pengelola Griya Laras Asri.

Tercatat pelanggan yang pernah

memakai jasa Griya Laras Asri adalah

keluarga pengusaha Setyawan Djodi,

beberapa Jaksa Agung jaman Orba,

beberapa Menteri Kehutanan jaman

Orba, Menteri Kehakiman masa Presiden

Habibie dan pejabat di instansi pemerintah

pusat.

Tips:

Membuka penyewaan baju pengantin

sebaiknya komplet dengan uba rampenya

Harga sebaiknya dibuat per-paket tergantung

kemampuan konsumen

Page 59: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV59

Jika Anda tidak berlangganan atau koleksi

Anda kurang lengkap, maka Anda wajib memiliki

BUNDEL MAJELS

Telah tersedia Bundel Majalah Elshinta masing-masing berisi 6 edisi:Januari hingga Juni 2011 dan Juli hingga Desember 2011

Harga @ Rp 90.000 plus Ongkos Kirim

Silakan hubungi :

Hot Line : 021-93938019Email: [email protected]

Terbatas!

Page 60: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

60 / MARET 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Brebes memang surga telur asin. Ratusan, bahkan mungkin ribuan, industri rumah tangga memproduksi telur asin. Termasuk

industri telur asin Ibu Dirja. Di rumahnya, ia sanggup memproduksi 6000 butir telur asin setiap hari. Pasarnya antara lain Brebes hingga Jakarta. Harga telor asin dibandrol Rp.2000,- per-butir. Usaha keluarga ini hanya mempunyai 3 orang karyawan. “Modal awal saya sepuluh tahun yang lalu hanya ratusan ribu. Kini hasilnya lumayan bisa untuk menyekolahkan anak,” ungkapnya.

Produksi 6000 Butir, Dikirim ke Jakarta

Selain daerah pantai Utara, ibu Dirja pernah pula mencoba memasarkan telur asinnya ke Yogjakarta, tapi hasilnya juga belum memuaskan. Salah satu kendalanya adalah selera makan masyarakatnya yang mungkin belum terbiasa makan telur asin. Akibatnya, peminatnya kurang. “Mungkin karena selera makan orang Yogja terbiasa dengan makanan yang manis-manis seperti gudeg,” ungkapnya.

Di Brebes sendiri, mengkonsumsi telur asin sudah menjadi kebutuhan pokok. Karena itu tidak heran kadang Ibu Dirja sering mendapat

Telur Asin Brebes

Dirja dengan produksi telur asin turun temurun

Page 61: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV61

pesanan pembuatan telur asin ratusan butir. “Itu biasanya pesanan untuk hajatan juga tahlilan. Kalau untuk hajatan biasanya jumlah pesanan bisa mencapai ratusan telur asin. Di daerah Brebes memang sering ada orang hajatan yang pesan telur asin pada saya,” ujar wanita yang sudah berputra tiga itu.

Untuk mendapatkan bahan telur asin, ibu Dirja sudah memiliki pengepul telur bebek di seputaran Brebes. Bila pesanan banyak dan membutuhkan bahan telur bebek dalam jumlah besar, ia akan menghubungi pengepul dari daerah luar Brebes, semisal Tegal, Pemalang sampai Pekalongan.

Banyak persaingan dalam berbisnis peluang usaha produksi telur asin di Brebes. Terutama soal kualitas rasa. Soal rasa ini ditentukan oleh lamanya waktu pengasinan. Bila permintaan pasar ramai, kebanyakan para pembuat telur asin di Brebes memilih waktu 5 hari pengasinan telur. Memang kalau bicara masalah kualitas rasa, telur

Proses produksi telur asin

asin yang dibuat dalam waktu 5 hari rasa gurihnya kalah jauh dengan telur asin yang dibuat dalam waktu 15 hari pengasinan. “Telur asin yang dibuat dalam waktu 15 hari, rasa gurihnya lebih nikmat dan rasa asinnya sangat terasa, “ungkap wanita yang sudah menekuni usaha pembuatan telur asin selama10 tahun.

Untuk menemukan perbedaan telur asin yang berkualitas bisa dilakukan dengan cara melihat dari dalam telur asin tadi dengan membelahnya menjadi dua bagian. Telur asin yang diproses selama 5 hari biasanya warna kuning telurnya masih sama. Sedangkan telur yang diproses 12 atau 15 hari pada kuning telurnya garis merah di bagian pinggir, yang berarti telur sudah benar-benar matang. Selain itu, bagian kuning telur juga mengeluarkan minyak. Soal ketahanan, telur asin yang diproses selama 12-15 hari bisa bertahan selama 2 minggu.

Bila pesanan sedang sepi, ibu Dirja biasanya menyimpan telur asinnya di tempat pengukusan sampai 1 bulan. Kuantitas pesanan telur asin selain ditentukan oleh musim hajatan, biasanya ditentukan pula oleh musim penghujan. Di musim ini, pesanan biasanya berkurang.

Tips: Memasarkan telor asin perlu melihat selera

masyarakat setempat terhadap kuliner Kualitas rasa diutamakan supaya lebih gurih

dan nikmat

Page 62: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

62 / MARET 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Tentu orang tidak akan menyangka, gerai produk busana Etty S Bachir baik kebaya, batik, hantaran perkawinan, kaftan dan

pakaian Muslim (mukena,baju koko) yang bernuansa klasik mulai mendunia itu sebenarnya dikelola ala industri rumahan. Inilah bukti, Kegigihan Etty Setiawan Bachir dalam mengendalikan bisnis sepenuhnya dari rumah pantas memperoleh penghargaan.

“Saya menjalankan bisnis butik ini secara mengalir saja. Namun seiring bergulirnya waktu, sudah sekitar 27 tahun lebih saya menekuni bidang ini, memiliki beberapa gerai di kawasan mall elit metropolitan seper ti Plaza Senayan Sogo, dan Pasaraya Al Madinah Blok M. Tentu hal ini sangat saya syukuri,” kata Etty ketika ditemui di rumahnya, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Busana Rumahan Go Internasional

Etty Setiawan Bachir

Ibu Negara Ani Yudhoyono mengamati baju kebaya

Page 63: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV63

Kini, dengan jumlah sekitar 50 karyawan, aktivitas produksi itu dilakukan di daerah Cirendeu, sekitar 20 menit dari showroom di rumahnya, Alam Segar, Pondok Indah. Proses kreasi bernuansa klasik itu, akhirnya harus dilakoni di dua tempat, ide besar di rumahnya dan diimplementasikan di Cirendeu. “Harga yang saya patok berkisar ratusan ribu sampai jutaan rupiah,”jelasnya.

Etty mulai ancang-ancang go internasional setelah menancapkan kuku bisnisnya di tanah air. Di dalam negeri pelanggannya para artis dan pejabat Negara. Bahkan ketika salah satu petinggi negara menikahkan puteranya , semua busana digarap oleh Etty.

Dia merencanakan menambah beberapa gerai lagi. Bidikan pasar pun Etty Setiawan Bachir

Beberapa produk busana muslim

Bersama keluarga

Page 64: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

64 / MARET 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

diperluas, ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Untuk memudahkan informasi , Etty membuat website http://etty-bachir.weebly.com.

Di kedua negara rumpun Melayu itu sudah ada beberapa pelanggan setia puluhan tahun memakai produknya. Nama Etty S Bachir telah dikenal di negeri jiran karena ia sudah bersinergis dengan mitra bisnis untuk membuka gerai disana yang responnya luar biasa.

Kriteria Unik Etty bisa dikatakan sebagai pebisnis dengan

kriteria unik. Mengapa? Ada beberapa fakta yang bisa jadi sulit ditemui dengan pebisnis lain. Selain kesetiaan pelanggan terhadap fanatisme produknya, Etty hampir tidak pernah melakukan kegiatan pameran. Maklumlah ia bersikukuh kalau mengikuti pameran seperti anjuran teman-temannya bahkan par tner bisnisnya, maka Etty akan sulit untuk membagi waktu di rumah dan kegiatan lainnya yang terkait dengan pendidikan anak-anaknya.

Sedari awal, ia percaya asalkan mengutamakan pelayanan pelanggan dan kualitas produk senantiasa terjaga, maka rezeki dari Allah Swt itu akan senantiasa mengalir. “Jadi, saya melayani satu pelanggan dengan seribu pelanggan, pelanggan lama atau yang baru dan lainnya, itu sama saja. Menjaga hubungan baik dan mengerti apa yang menjadi keinginan pelanggan maupun menjiwai sepenuhnya perannya sebagai pebisnis,” katanya.

Fakta unik lainnya, proses membangun citra produk dengan nuansa klasik terus ia pendar. Padahal praktis Etty bukan perancang mode, pendidikan hukum yang dilakoninya sangat kontras dengan dunia bisnis yang ia tekuni. “Rancangan bernuansa klasik namun up to date telah terbukti karena 10-15 tahun lalu bahkan bisa jadi lebih dari itu produknya dibeli, hingga kini masih pantas dipakai jika tidak banyak perubahan tubuh pada pembeli,” katanya.

Tips: Usaha di rumah harus sabar dan telaten Menjaga hubungan baik dengan keinginan

pelanggan

Page 65: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV65

Ketika mundur dari tempat bekerja tahun 2004, Yuli Setiawaty, belum tahu harus berbuat apa. Karena kelahiran anak pertamanya, ia

harus konsentrasi mengasuhnya di rumah. Saat buah hatinya berusia 6 bulan, inspirasi itu datang dan menjadi langkah awal dalam membangun bisnisnya. “Saya pergi ke pameran di JHCC, anak saya tertarik dengan sebuah mainan dan terpaksa harus membelikannya,” ujar wanita kelahiran Jakar ta, 25 Juli 1979. Mainan tersebut impor produksi China, yang harganya cukup mahal waktu itu, diatas Rp 100 ribu. Apalagi yang produksi Jerman bisa lebih Rp 200 ribu.

Melati Toys

Mainan Edukasi Omset Rp 100 juta

Yuli Setiawaty pemilik Melati Toys

Page 66: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

66 / MARET 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Lantas terbersit di benaknya, “Kalau anak suka, biasanya anak-anak yang lain juga suka, kenapa tidak saya jual saja?” pikirnya. Berkat memiliki banyak teman yang berprofesi sebagai guru, Yuli akhirnya memborong mainan tersebut dan menjual ke sekolah-sekolah melalui teman-temannya. Modal Rp 700 ribu, diputar untuk membeli produk impor tersebut. Karena harganya mahal tentu sekolah tertentu dan sekolah kebutuhan khusus saja yang bisa meresponnya.

Tapi Yuli semakin penasaran, bagaimana supaya sekolah-sekolah umum juga bisa membelinya. Akhirnya isteri dari Ir fan Basuki ini berusaha untuk memproduksi mainan edukasi sendiri agar harganya terjangkau. Tahun 2005 dimulailah bisnis ini, awalnya mencontoh produk yang sudah ada namun jenisnya masih terbatas misal pasel mainan. Dari keuntungannya, sempat membeli mesin potong dan kompresor untuk mengecat. Tempat usahanya hanya menggunakan lahan kosong di sisi rumahnya kawasan jalan Asirot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. “Sekarang kami sudah memproduksi sekitar 50 mainan, dengan mesin yang sudah lengkap,” ujarnya.

Yuli mengaku tidak ada basic tentang ilmu pendidikan, karena ilmu yang ia geluti saat kuliah di bidang ekonomi. Untuk menciptakan disain mainan ia berkonsultasi pada psikolog pendidikan, anak di bawah usia 3 tahun mainan lebih untuk melatih otak motorik halus dan permaianan warna yang cerah. Sedang usia hingga 6 tahun, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), kebanyakan untuk

melatih kesabaran seperti menjahit. Tapi banyak juga costumer yang membawa disain sendiri untuk diproduksi di sini.

Bahan baku terbuat dari kayu serbuk, jenisnya ada MDF (Medium Density Fibreboard), LDF dan HDF sesuai jenis permainan yang akan diproduksi. Harus berhemat, ar tinya untuk perlembarnya dimanfaatkan hingga potongan sekecil-kecilnya. Misal produk pohon alphabet yang cukup besar, potongan kecil-kecilnya untuk membuat pasel. Dibantu sekitar 5 orang karyawan, Melati Toys, memproduksi perbulan kira-kira untuk jenis Pohon Alphabet 200 buah, Jam 500 buah, dan lain-lain. Kalau mendapat pesanan dalam jumlah besar, Yuli harus mencari bantuan karyawan tambahan yang sifatnya temporer. Atau jika mendapat order besar menyangkut permodalan, Ia bekerjasama dengan marketing perusahaan lain.

Pelanggan mainan edukasi ini biasanya dari toko-toko yang ada di Pasar Pagi Asemka, Pasar

Produksi pembuatan mainan edukasi

Page 67: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV67

mainan Jatinegara, sekolah-sekolah, juga proyek Diknas daerah. “Pasar Asemka rutin ambil 100 mainan dari kita, kebanyakan yang bentuknya besar seperti Wire Game, karena kalau impor mahal di pengirimannya,” ucap ibu dari Irlyana Prameswari R. dan Anearly Mutamayiza. Penjualannya dalam bentuk grosir perlusin misal produk jam Rp 35 ribu satu buah, jahit Rp 35 ribu, wire game Rp 35 ribu, pohon alphabet Rp 75 ribu, pohon Rukun Islam Rp 45 ribu, pasel Rp 25 ribu. “Rata-rata sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 75 ribu persatuannya, ini bukan harga toko tapi produsen,” tambahnya.

Industri mainan anak-anak ini mempunyai musim, yang ramai biasanya menjelang tahun

ajaran baru. Bulan Juni pesanan banyak datang dari toko mainan dan terbesar dari Diknas, “Omset bisa sekitar Rp 100 juta, kalau ada modal mungkin bisa lebih besar lagi,” tutur Yuli yang mempunyai pelanggan terbanyak di kawasan Jawa Barat. Di saat seperti ini, Yuli mengaku harus bekerjasama dengan pihak lain dalam hal permodalan. Meski ada juga costumer yang mau memberikan uangnya sebelum produksi. Tapi ketika pasaran sepi, Melati Toys lebih banyak memproduksi barang-barang souvenir.

Bisnis di rumah bagi Yuli memiliki banyak keuntungan, bekerja tidak terikat waktu, dapat mengontrol keluarga dan anak-anak, bisa membantu ekonomi keluarga. “Pokoknya kita bawa senang saja, mengerjakan sesuatu dengan ikhlas. Karena usaha saya ini melalui online otomatis saya tidak pernah bertatap muka dengan costumer. Pokoknya uang sampai, barang sampai,” jelas ibu rumah tangga berpakaian jilbab ini.

Tips Usaha Mainan Edukasi Kerja keras, berdoa, jangan mudah putus asa,

tetap semangat, fokus pada satu bidang usaha dan membangun kepercayaan pada klien.

Produk - produk yang dijual secara grosir

Page 68: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

68 / MARET 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

Produksi Rajut Pesanan 500 Baju

Mahirajut

Nita Tjindarbumi, SH pengelola Mahirajut

Page 69: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV69

Menjalankan usaha rajut, awalnya Nita Tjindarbumi, SH, membuka toko selama 4 tahun bersama rekannya di Surabaya.

Sebagai advokat juga penulis yang banyak kesibukan serta mondar-mandir ke Jakarta, maka ia mengaku susah mengontrolnya sehingga setahun ini produknya Mahirajut dipasarkan via online di rumah, Griya Kebraon Barat 17 Blok CJ no 3, Surabaya.

“Saya hobi merajut dan menyimpan karya rajutan berbagai jenis seperti model bunga-bunga, tas, aksesoris, sampai perlengkapan rumah tangga. Lima tahun lalu bisnis ini masih belum begitu banyak,” ujar wanita kelahiran Tanjungkarang, 12 Januari 1964. Awalnya ia hanya memakai hasil rajutan sesekali, teman-temannya mengatakan bagus. Maka ia mulai serius berbisnis dengan banyak menerima pesanan.

Otomatis sebagai ‘penggila’ benang, ia mengeluarkan seluruh koleksinya untuk dibuat karya rajutan. Produknya berkembang sesuai permintaan pelanggan diantaranya: bunga, aksesoris anak-anak seperti jepit, bando, tas-tas kecil, gelang, kalung, bros. Perlengkapan rumah, taplak, cover tisu, baju toples, kotak seserahan, kotak untuk toples kue. Tas dewasa, sarung bantal kursi,

Baju rajutan

Sepatu rajutan

Tempat permen rajutan

Salah satu pameran produk UKM

Page 70: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

70 / MARET 2012/ TAHUN IV

PROSPEK

rompi, syal, topi, pasmina, sepatu kanvas rajutan. Harga produk ini tergantung dari besar-kecilnya, bahan benangnya dan tentu faktor kesulitannya. Masing-masing harganya dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Se la i n p r omos i d i website ser ta facebook, usahanya Mahirajut juga rajin mengikuti pameran industr i keci l (UKM) di Jakarta maupun Surabaya. Disamping itu Nita bertekad membagikan keahliannya tersebut pada orang lain

dengan seorang asisten yang bisa mengerjakan beberapa jenis barang. Ada beberapa tenaga lepas yang sudah dilatih untuk mengerjakan order dalam jumlah banyak khusus mengerjakan pinggiran baju dan jenis-jenis rajutan tertentu. “Saya pernah terima order merajut 500 potong baju,” ucap Nita. Sementara produksinya juga sudah menyebar di seluruh tanah air seperti pesanan Ujung Pandang, Gorontalo, Jogja, Medan, Kalimantan, Bandung dan paling banyak ke Jakarta. “Saya menggunakan jasa pengiriman JNE dan Tiki,” imbuhnya.

Bahan baku yang berupa benang juga tidak sulit didapatkan, ia berburu di Surabaya, Jakarta hingga Bandung. Menurutnya omset, tidak tentu. Karena bisnis ini masih berbasis hobby, semua hasil dari bisnis merajut dipakai untuk menambah kebutuhan yang berkaitan dengan usaha. “Awal buka toko saya hanya punya 1 etalase. Jumlah benang hanya seratus gulung. Sekarang saya punya beberapa rak, berbagai jenis benang dan jumlah benang mencapai ribuan gulung,” ujarnya.

Tips Usaha RajutHarus sabar, harus selalu kreatif menciptakan

rajutan yang menarik. Tetap berinteraksi dengan banyak orang di jejaring social.

dengan membuka kursus merajut. Yang kabarnya memiliki banyak murid dari usia dewasa hingga anak-anak. “Keuntungan jualan dari rumah, saya tidak perlu bayar kontrak toko yang semakin melambung harganya. Tak perlu bayar karyawan tetap tiap bulan, saya hanya pakai SPG jika pameran saja. Berbisnis dari rumah saya tetap bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan pekerjaan lainnya. Juga menghemat waktu dan enerji,” tutur isteri Anton SB Utomo dengan buah hati Raga Nugra Pratama dan Sasya Suksma Anita.

Produksi rajutannya tergantung jenis barangnya. Untuk baju bisa berminggu-minggu, kaos kaki sehari selesai. Dalam pengerjaannya ia dibantu SDM,

Proses pengerjaan rajut

Bersama peserta kursus

Page 71: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MARET 2012/ TAHUN IV71

Page 72: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

72 / MEI 2012/ TAHUN IV

MEDIASI

Belanja Via Online

Menguntungkan atau Rentan Penipuan?

Hati-Hati KejahatanDalam dunia usaha baik dunia nyata atau dunia cyber,

harus waspada penipuan. Cara Aman Belanja Online kuncinya adalah kesabaran, jangan tergesa-gesa dalam memutuskan transaksi membeli barang. Misal beli barang yang dijual via facebook ,saya mengeceknya berulang-ulang data-data dan informasi yang ada di sana. Dan hal yang menurut saya penting adalah mencari orang yang pernah bertransaksi dengan penjual via facebook tersebut. Kita bisa tanyakan detailnya tentang penjual online itu. Setelah yakin tidak ada masalah, barulah kita lakukan transaksi.

Dwi Sari Agustin, Karyawan Swasta, Jakarta

Belanja via Online memang sedang marak. Menguntungkan karena tak terbatas jarak, pilihan tinggal melihat di layar monitor, uang ditransfer barang datang. Tapi bagi sebagian orang belanja on line merupakan sesuatu yang asing, membingungkan bahkan mengkhawatirkan karena rentan penipuan.

Page 73: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV73

Lebih Aman KonvensionalSaya lebih merasa nyaman belanja secara konvensional. Bisa

melihat kualitas barangnya secara langsung dan sesuai selera. Belanja di toko atau di Mal harga juga terjangkau. Masing-masing produsen bersaing harga sehingga mereka memasang harga yang cukup murah. Kita bebas memilih. Belanja juga sebagai sarana rekreasi, sambil jalan-jalan pas liburan. Dan yang terpenting adalah keamanan dalam belanja. Karena kita tahu toko dan barangnya jadi kemungkinan kecil akan tertipu.

Dewi, Karyawan Swasta, Batam

Belum Berani Belanja online, yang berbeda dari belanja tradisional,

memiliki fitur unik ketidakpastian, anonimitas, dan kurangnya kontrol dan oportunisme potensial .Sebagai contoh, konsumen on-line diharuskan mengisi detail pribadi (seperti alamat surat, nomor telepon), keuangan informasi (seperti nomor kartu kredit), dan menderita dari resiko produk atau jasa tidak cocok dengan keterangan di website, dan resiko kerusakan selama proses pengiriman, dan lain-lain. Mengingat hal –hal tersebut, saya masih belum berani untuk melakukan belanja online.Lagipula selama ini barang yang saya perlukan masih banyak di sekitar rumah saya.

Petrix, Pelawak, Tangerang Selatan

Perlu Dilakukan Pengecekan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dan diwaspadai adalah ketelitian,yaitu benar atau tidaknya penjual itu agar uang kita tidak tertipu. Bagi pihak penjual, pastikan yang mau beli sudah transfer lebih dulu.Sebab tidak sedikit yang hanya main-main. Bagi pembeli pastinya untuk awal-awal bisa dilakukan pengecekan lewat kenalan. Misalnya Anda tinggal di luar Jawa. Sementara lokasi belanja online di Jakarta. Maka sebagai langkah hati-hati bisa minta tolong teman Anda di Jakarta untuk mengecek keberadaan alamat tersebut.

Amin Pujanto, Wirausaha, Jakarta

Page 74: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

74 / MEI 2012/ TAHUN IV

KONSULTASI

Royandi Junus adalah seorang arsitek yang meraih S2 di bidang finance. Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala hal seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

Ir. Royandi Junus, MBA

Pak Roy yang baik,Saya Pak Bowo tinggal di kota Semarang. Begini, saya merencanakan untuk mengajukan pensiun dini di perusahaan saya sekarang. Awal tahun ini perusahaan saya melakukan restrukturisasi dan saya salah satu yang kena dampaknya. Dengan pesangon yang saya miliki nanti, saya ingin berwirausaha. Tapi saya masih bingung untuk menentukan bidang usaha yang akan saya geluti. Saya berpikir untuk membeli franchise saja. Pertanyaan saya, bagaimana cara memperkirakan sebuah franchise akan mempunyai prospek yang bagus?Terimakasih atas solusinya

Hormat sayaBowo, Semarang

Pak Bowo yang baik, Cara terbaik memperkirakan sebuah bisnis berlandaskan sistem franchise yang akan mempunyai prospek bagus adalah sebagai berikut:Ada beberapa hal yg harus diteliti oleh calon Franchisee, yaitu:a. Sebaiknya bisnis tsb telah mempunyai brand yang terkenal,

atau paling tidak memiliki program branding yang jelas

Franchise Berprospek

b. Franchisor mempunyai struktur organisasi untuk melaksanakan training, marketing dan branding

c. memiliki program marketing yg jelasd. Memiliki team support dan monitoringe. Menjadikan posisi Franchisee mandiri (dalam hal operasi dan keuangan)f. Telah memiliki STPW (Surat Tanda Pendaftaran Waralaba)

g. Bila telah memiliki Franchisee, coba tanyakan kepuasan/ keluhan mereka

h. Franchisor dapat membantu anda dalam mengevaluasi kelayakan lokasi bagi bisnis tsb

Yang patut kita renungkan adalah, tidak ada sesuatu yang sempurna, untuk itu anda perlu menggabungkan potensi anda versus kekurangan mereka menjadi suatu sinergi. Tentunya potensi yang anda miliki adalah potensi yang benar-benar mampu anda kerjakan, bukan yang anda pikir mampu anda kerjakan. Selamat mencoba.

Page 75: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV75

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis Franchise. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai seputar bisnis Franchise yang akan atau sedang dijalankan, silakan kirimkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: [email protected].

Email: [email protected]

Kepada Pak Royandi Junus

Saya kar yawan perusahaan swasta di Bandung. Terus terang saya sudah mulai jenuh dengan kondisi perusahaan saya yang mulai goyah. Beberapa tahun terakhir ini mulai tidak ada kenaikan gaji dan efisiensi di berbagai bidang. Isunya tak lama lagi perusahaan saya ini akan gulung tikar. Maka saya harus siap-siap untuk memulai usaha baru. Saya tertarik dengan bisnis waralaba atau franchise yang sekarang ini marak.Teman saya telah ada yang berhasil dengan usaha waralaba kulinernya. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana sebaiknya memilih franchise bidang jasa atau produk? Terimakasih

Asep SeptianaBandung

Bapak Asep Septiana, dalam memilih bisnis, pilihlah yang sesuai dengan minat anda, terserah jenisnya apa, tapi bukan bisnis yang sekedar menawarkan keuntungan yang besar.Bagaimanapun juga, andalah yang akan menjalankan bisnis tsb, bukan Franchisor. Franchisor hanya akan membantu anda dengan sistem, training, marketing dan suppor t berdasarkan pengalaman sukses mereka.Berhasil tidaknya bisnis tersebut terletak ditangan anda. Anda adalah pimpinan di bisnis itu, bila anda tidak melakukannya dengan sepenuh hati, maka anda akan gagal.Oleh sebab itu, sekali lagi, pilihlah yang sesuai dengan minat anda, karena dengan

Franchise Jasa Atau Produk?

menjalankan bisnis yang sesuai minat, kita akan melihat rintangan sebagai tantangan, bukan sebagai masalah.Bila anda hanya ingin sekedar berinvestasi, carilah instrumen yang memang didesain untuk itu, misalnya deposito, forex, saham dll.Tapi bila anda ingin berbisnis, dari pada mulai menjalankan usaha sendiri dimana masih banyak hal yang tidak diketahui (belum mastery), akan lebih mudah dengan mengambil sistem franchise, karena kita akan didampingi oleh orang-orang yang sudah mastery di bisnis tsb. Silakan teliti sebelum membeli!

Page 76: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

76 / MEI 2012/ TAHUN IV

KOMUNITAS

Awalnya Dewi Motik membangun Lembaga Pendidikan Keterampilan Kewiraswastaan (LPKK) DE MONO di kawasan Kramat Raya,

Jakarta Pusat. Karena dorongan dari hati nuraninya untuk menjadi seorang motivator bagi masyarakat yang hingga sekarang sangat membutuhkan sarana pendidikan keterampilan. Intinya, dari ketidak mampuan mereka menjadi mampu berbuat sesuatu yang lebih baik dalam menjalani kehidupan mereka.

Dalam membangun lembaga pendidikan ini, Dewi Motik tidak jalan sendiri melainkan kerjasama dengan salah satu temannya yaitu Ibu Arlin Wirawan. SH. Dimulai dengan cara merekrut siapa saja, tujuannya belajar tentang bagaimana membuat sebuah usaha semisal PT, CV, dan masih banyak lagi bentuk lembaga usaha lainnya. Untuk memudahkan

23 Tahun Gabung Ribuan Wirausahawan

DE MONO

KOMUNITAS

76 / MEI 2012/ TAHUN IV

Sebuah seminar wirausaha

Dewi Motik bersama para pengusaha wanita

Page 77: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV77

dalam hal memberikan materi tadi, Lembaga DE MONO yang dikelola oleh Dewi Motik bekerja sama dengan instansi-instansi terkait semisal kantor ‘Akte Notaris’.

Berkat tekadnya memotivasi masyarakat berwirausaha, DE MONO yang didirikan Dewi Motik Pramono 23 tahun silam sudah mencetak ribuan wirausahawan. Alumnus institusi ini pun menjalin komunitas dalam berbisnis.

Usaha yang dilakukan oleh Dewi Motik ternyata mendapat respons yang cukup bagus dari kalangan masyarakat khususnya di seputaran Jabodetabek. “Alhamdulillah ternyata usaha yang saya lakukan ini tidak sia-sia, karena banyak sekali peminatnya. Karena sambutan dari masyarakat tadi maka LPKK DE MONO ini juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Hingga saat peresmiannya saja dilakukan oleh Menteri Perdagangan Dr.Arfi Seregar waktu itu,”ujar Dewi Motik, ketika ditemui di kantor Kowani, Jl.Imam Bonjol, Jakpus.

Dalam perkembangannya, lembaga pendidikan yang berbasis wirausaha ini sudah berjalan lebih kurang 23 tahun, pada tanggal 10 bulan Maret ini. Pengalaman yang panjang dari seorang Dewi Motik itulah yang membuat lembaga LPKK De Mono ini bisa maju pesat. Karena sebelum mendirikan lembaga ini, ia sempat keliling dunia mulai dari Afrika, Asia, Eropa untuk melakukan studi banding dan eksplementasi di lapangan tentang usaha dunia kecil menengah.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewi Motik mendapatkan kepuasaan tersendiri saat dirinya menjadi seorang motivator, untuk menanamkan ilmu kepada masyarakat tentang pentingnya berwirausaha. Dalam memberikan motivasi ia selalu mengajarkan tata cara menjadi seorang wirausahawan, diantaranya; bagaimana cara memutarkan modal, sampai harus jual rumah, tapi akhirnya bisa beli rumah. Dari menjual mobil untuk modal usaha, hingga akhirnya bisa membeli mobil yang lebih bagus dari usahanya. Intinya mengajarkan bagaimana cara memutar uang untuk usaha, supaya berkah dan berujung kesuksesan.

Dewi Motik memberikan contoh yang sangat sederhana dalam hal usaha, yaitu semisal dengan apa yang sudah dilakukan oleh produksi alat kecantikan ‘Martha Tilaar’. Yang awalnya hanya bermodal sebuah kotak kecil yang di dalamnya berisi sarana kecantikan seperti, bedak, gincu, dan sebagainya. Pada akhirnya menjadi sebuah salon cukup besar dan terkenal, dan akhirnya bisa

/ MEI 2012/ TAHUN IV77

Seminar KOWANI FAIR 2011

Page 78: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

78 / MEI 2012/ TAHUN IV

KOMUNITAS

membangun pabrik sarana atau alat kecantikan.“Intinya adalah dengan cara memberikan

motivasi, jatuh bangun dalam mengembangkan usaha itu hal yang wajar. Yang penting orang tadi tetap harus memiliki motivasi untuk bangun dan bangun. Insya Alloh tanpa ada rasa putus asa, maka usahanya akan bisa maju dan berkembang,”ulas Dewi Motik dengan raut wajah penuh keyakinan.

Tentang siswa yang selama ini telah menimba ilmu di lembaga yang dikelolanya, sudah berjumlah ribuan siswa. Karena setiap tahunnya, LPKK DE MONO mampu menampung jumlah siswa lebih dari 250 orang. Sejumlah itu dikalikan 23 tahun bisa ditebak telah menghasilkan berapa ribuan alumni?

Materi yang diajarkan di LPKK DEMONO adalah; mengenal diri sendiri, dengan mengenal diri sendiri maka yang bersangkutan akan tahu kekurangan dan kelebihan dirinya. Lalu membuat kar tu nama, menulis apa yang ia inginkan di atas kartu nama, apakah ingin menjadi seorang usahawan, bengkel, catering, salon, atau lainnya.

Prinsip yang diajarkan oleh LPKK DE MONO lebih ke praktek dari pada materi, untuk mewujudkan hal itu Dewi Motik tidak segan-segan membawa muridnya ke kampus-kampus terkenal misalnya Trisakti, UI, dimana saja saat Dewi Motik diundang untuk memberikan mata kuliah umum. Bahkan siswanya kadang harus langsung praktek di lapangan, bila ada siswa yang ingin berusaha menjadi pedagang kain, Dewi Motik langsung membawanya ke Pasar Tanah Abang, Pasar Minggu, dan sebagainya.

Catering 15 Ribu/Hari

Jadwal waktu yang ditempuh untuk melaksanakan pendidikan di LPKK DEMONO adalah 3 sampai

4 bulan. Untuk kelulusannya dengan memakai sistem ujian, dan akan mendapatkan ijasah resmi (sertifikat))dari beberapa departeman, misalnya dari Kementerian Kesehatan untuk yang lulus di Hygiene sanitasi makanan. Kemudian ijasah (ser tifikat) dari KEMENAKER TRANS, bagi yang lulus di bidang kesehatan dan keselamatan kerja. Kemudian ijasah (sertifikat) dari LSK Tata Boga Bogor, bagi yang lulus di bidang tata boga, dan sifatnya nasional maupun internasional.

Ber gabung d i LPKK DEMONO b iaya pendaftarannya cukup murah yaitu Rp 50 ribu, dengan uang administrasi sekitar Rp 1. 900.000. Biaya adminitrasi ini biasanya untuk perlengkapan sendiri bagi siswa. Misalnya untuk biaya membeli bahan-bahan yang dibutuhkan di tempat kursus. Ditegaskan lagi oleh Dewi Motik, intinya LPKK DEMONO ini mempunyai tujuan untuk mencetak para wirausahawan sukses dan ujungnya pasti.”Bagaimana mencari uang, dengan bekal ketrampilan hingga bisa menjadi orang mapan, itu saja”pungkasnya.

S e k a r a n g p e l a t i h a n L P K K D E MONO menit ikberatkan pada wi rausaha membuat ‘catering’. Materi yang diajarkan misalnya tentang masakan Eropa, Jepang dan tradisional Indonesia.

Dan ternyata banyak lulusan dari LPKK DE MONO yang khusus mengambil program membuat usaha catering, rata-rata sukses. Salah satunya Dewi Motik memberikan contoh muridnya yang bernama Ibu Susum pemilik ‘asyik cetering’. Usaha cateringnya bisa mendapatkan pesanan mencapai 15 ribu rantang perhari. Rata-rata banyaknya pesanan cateringnya, berasal dari pabrik-pabrik dan kantor-kantor. Teks:Dody /Foto: Dody

78 / MEI 2012/ TAHUN IV

Bersama anggota DE MONO

Kantor DE MONO

Page 79: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ FEBRUARI 2012/ TAHUN IV115

Dalam rangka menyambut Ultah ke 4 Majalah Elshinta, dapatkan Harga Istimewa untuk mempromosikan Bisnis dan Produk Anda. Dengan tiras yang selalu terkuras di pasaran media, membuktikan bahwa Majels mendapat tempat di hati masyarakat. Topik-topik wirausaha yang dinamis dan inspiratif, membuat para pembaca terpacu untuk memulai berbisnis atau mengembangkan bisnisnya. Sangat tepat bila Anda Memasang Iklan di Majalah Elshinta agar omzet melimpah!

IKLAN 1 HALAMANHarga 2 x TerbitRp 10 Juta

IKLAN 1/2 HALAMANHarga 2 x TerbitRp 7 Juta

Informasi Iklan:Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520 Telp. (62-21) 58359112, 58359108 Fax: (62-21)58359094Email: [email protected]/ [email protected]

Sam Saptono ( 0856-9573-0137/ 0819-0812-2619 ) Tiara ( 08568540555)

*Berlaku hingga Mei 2012

Page 80: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

80 / MEI 2012/ TAHUN IV

FILE

Pertemukan 152 Seller dengan 600 Buyers

Sebanyak 152 seller berpartisipasi pada Travel Mar yang berlangsung di Hotel Le Grandeur,

Mangga Dua,Jakarta. Acara ini dihadiri sedikitnya 600 buyer. Sekitar 90 travel agent dari berbagai negara di dunia berhasil dijaring. Diantara ke-90 travel tersebut 18 agen berasal dari Singapura, 5 dari Bangkok, 4 dari Malaysia, 4 lagi dari Vietnam, 3 dari China, 2 dari India, dan 2 lagi dari Afrika. Juga ada dari Hongkong dan Amerika. “Even ini tahun demi tahun sangat banyak peminat. Hal itu terbukti dari tetap bertahannya para peserta di setiap pameran tertutup yang kami lalukan. Karena

Jakarta Fashion Week 2013 Kembali Digelar

Dalam acara musik bertajuk ‘Simfoni Dua Rasa, Kolaborasi Dua Genre’ yang mengetengahkan

bintang tamu Judika dan Citra Scholastika, Tango meluncurkan produk terbarunya yaitu Tango Fusion. “Tango Fusion diciptakan sebagai produk premium yang diharapkan dapat menjadi self reward yang memanjakan rasa mewah bagi pengkonsumsinya. Ini merupakan produk per tama di dunia yang memadukan dua rasa krim,” ucap Yuna Eka Kristina, selaku PR Manager OT Group. Mengenai harga, Tango Fusion dibanderol variatif dari mulai Rp 2.000, Rp 5.500 dan Rp 10.000. Choen/Foto: Dok. Tango

Lezatnya Tango Fusion!

di even ini, mereka dapat bertemu langsung dengan target market yang tetap, yaitu para travel agent lokal yang memungkinkan membeli produk wisata mereka,” kata Tedjo Iskandar, Managing Director TTC Tours & Consultant, sebagai penyelenggara kegiatan. Program ini juga digelar di Bali dan Philipina. Dody

TTC Travel Mart

Setelah sukses mengorbitkan desainer dan industri mode tanah air dalam sorotan dunia,

Jakarta Fashion Week (JFW) kembali mengukuhkan eksistensinya sebagai platform utama untuk mode Indonesia. Perhelatan pekan mode paling berpengaruh dan terbesar di Indonesia ini akan dilaksanakan mulai tanggal 3–9 November 2012. JFW 2013 dipastikan akan menjadi pekan mode penuh gaya yang luar biasa.

80 / MEI 2012/ TAHUN IV

Page 81: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MARET 2012/ TAHUN IV81

Page 82: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

FILE

82 / MEI 2012/ TAHUN IV

Umroh Gratis Berkat Bisnis K-Link

Kesembuhan penyakit berkat meminum obat kemasan K-Link, ternyata membawa berkah tersendiri. Amar yang terserang asam urat dan Beni terkena radang tenggorokan, sembuh dan akhirnya mengikuti bisnis multilevel K Link.

Ternyata mampu meraup keuntungan dan mendapat bonus beberapa kali Umroh gratis bersama Cordova Travel. Teks/ Foto: Dody Handoko

Amar Hasan

Akibat Asam Urat Omset 45 JutaNiat Amar Hasan (42) ingin umroh, namun tidak mengetahui

bagaimana caranya. Setelah Amar mengenal perusahaan

K-Link merasa menemukan kesempatan yang bisa merubah

kehidupannya. Pada awalnya Amar yang tinggal di daerah Palopo,

Makasar, Sulawesi Selatan bekerja sebagai sales, bahkan

sebelumnya menjadi kuli bangunan.

Awalnya ikut menjadi member di K-Link setelah Amar (42)

terkena sakit asam urat, lama berobat ke dokter hasilnya kurang

Page 83: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV83

Beni Kurniawan Kusuma mengkonsumsi K-link gara-gara menderita alergi radang tenggorokan, setelah dicoba ternyata bisa menyembuhkan. Beni mengenal K-link dari teman kuliahnnya, sekitar tahun 2004.

Baginya, perusahaan K-link banyak sekali memberi motivasi untuk membuat dirinya maju.

Beni Kurniawan Kusuma

3 Kali Bonus Umroh “Menurut saya perusahaan K-link tidak hanya mengajarkan menjual produk, dan mengambil keuntungan semata. Melainkan lebih mengajarkan para membernya untuk bisa bekerja secara team work,” jelas Beni lagi.

Tidak mudah memberikan penyadaran kepada orang lain, yang kebetulan menderita penyakit kronis untuk meminum K-link. Setelah itu mengajaknya masuk ke club K-link. Tapi disitulah letak kebahagiaannya. Meski sulit mencari jaringan, namun selama 6 bulan mulai terlihat hasilnya. Beni yang bermodal awal Rp 100 ribu, kini omsetnya mencapai Rp 35 juta rupiah perbulan.

Setelah mampu mencapai level crown, maka pada tahun 2010 Beni mengambil bonus untuk berangkat Umroh. “Saya telah 3 kali mendapat bonus umroh, disamping mendapatkan hasil beberapa fasilitas seperti mobil dan rumah,” ujar Beni yang berkeinginan melaksanakan Umroh sejak SLTA.

sempurna sampai meminta bantuan dukun. Hingga

kakak iparnya membawakan minuman chlorophyll

yang dikemas dalam produk K-Link. Sejak itu

penyakit asam uratnya langsung sirna.

Berkat kesembuhannya Amar bergabung

dengan K-Link pada bulan September 2004.

Modal awal yang dikeluarkan adalah Rp 115 ribu

dengan produk berisi 1 sachet kopi dan starter

kit. Kemudian selama 2 tahun sempat vakum

hanya menjadi konsumen. Tapi setelah merasa

fokus, selama 6 bulan, Amar mendapatkan

banyak relasi dengan mengumpulkan banyak

bonus. “Kebersamaan diutamakan dalam K-Ling

merupakan team work antar anggota club,” jelas

Amar ketika ditemui di acara pembekalan umroh

dengan Cordova Travel di gedung K-Link, Jakarta.

Kini Amar memimpin kurang lebih ada 35

ribuan orang yang tergabung dalam beberapa

group di dalam negeri maupun di mancanegara.

Jumlah tersebut dijalin dalam kurun waktu 3 tahun

9 bulan. Dengan begitu banyak point yang telah

ia kumpulkan dengan hadiah ibadah Umroh. Amar

mengaku mampu memperoleh omset menjual

K-Link perbulannya Rp 45 juta rupiah. “Dengan

omset senilai itu, maka akan mendapatkan bonus

untuk bisa berangkat ke luar negeri, itulah yang

menjadi tujuan saya,” ungkap Amar yang telah 5

kali menjalani Umroh.

Page 84: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

84 / MEI 2012/ TAHUN IV

SENTRA BISNIS

Pasar yang sudah ada sejak tahun 2000 ini, pada awalnya hanya pemukiman biasa. Tapi, memang warga setempat sudah memiliki usaha

di bidang konfeksi, meski belum ada pusat pertokoan tekstil seperti sekarang. Dan, awal keberadaan Cipadu mulai terangkat setelah terjadi kebakaran hebat di Pasar Tanah Abang dan bencana banjir yang pernah merendam Pasar Tekstil Cipulir, sehingga pedagang tekstil dari Cipulir hijrah ke Cipadu. Hingga sekarang, pasar Cipadu ini telah menjadi sentra bisnis penjualan tekstil yang cukup diperhitungkan keberadaannya.

Sentra Tekstil Cipadu-Ciledug

Brokat Jepang Setengah Juta Semeter

SENTRA BISNIS

Di sepanjang jalan KH. Wahid Hasyim, dua kilometer masuk dari depan jalan utama Kreo, Ciledug Raya, berdiri kios-kios yang menjual bahan pakaian, pakaian jadi, gorden, dan perlengkapan tidur seperti seprai, sarung bantal dan guling, dan bed cover. Pamor pasar Cipadu ini semakin mencuat bukan hanya karena kelengkapannya, tetapi juga barang-barang di sana dijual dengan harga murah, pilihan yang banyak, dan dengan kualitas yang baik karena sedikit – banyaknya didatangkan dari luar kota bahkan impor luar negeri. “Di pasar ini, tersedia beragam jenis kain mulai dari katun,

Page 85: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV85

Awalnya kita tidak yakin dengan sentra tekstil yang areanya di tengah pemukiman Cipadu- Ciledug. Ketika melihat transaksinya, ternyata sepadan dengan Pasar Tanah Abang atau Mangga Dua. Tekstil dan garmen berkualitas bahkan impor, diantaranya brokat Jepang seharga setengah juta rupiah permeter.

satin, polyster, korduroi, hingga sutra yang banyak diimpor dari Jepang, Korea, India, Italia, hingga Prancis. Justru, untuk mencari bahan lokal memang agak sulit, kecuali jika, pembeli memang datang khusus untuk mencari sarung dan batik,” kata salah satu dari beberapa pedagang kain di pasar bahan Cipadu.

Kebanyakan dari kain-kain di pasar ini dijual dengan cara kiloan (dihitung beratnya dengan harga per kilo), walaupun ada beberapa yang juga dijual secara meteran atau grosir. Seperti, kain katun Cina yang dijual seharga Rp15.000 per meter, sutra Thailand Rp30.000 per meter, hingga kain brokat Jepang yang dijual bervariasi mulai dari Rp15.000 per meter hingga Rp500.000 per meter.

Melihat patokan harga yang murah dengan kualitas yang baik ini, seorang pembeli bernama Lia pun tergiur untuk mencari bahan di pasar Cipadu. Ia mengatakan bahwa, ini kali pertamanya ke sini. Dan, ia pun cukup kaget. “Harga yang dipatokan di sini lebih murah, daripada di Tanah Abang, bahan yang baru saya beli ini saja. Ternyata, harganya lebih murah bedanya

>> Seorang pembeli sedang memilih bahan>> Toko Iramatex

Page 86: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

86 / MEI 2012/ TAHUN IV

SENTRA BISNIS

hampir, Rp25.000-an, ”ujarnya, setelah berhasil menemukan bahan yang dicarinya.

Untuk itu, jika tertarik mendatangi pasar bahan Cipadu, tempat ini beroperasi mulai pukul 9 pagi hingga 6 sore. Setiap harinya, hampir selalu ada yang datang untuk membeli. Menurut beberapa pedagang, Senin hingga Jumat tidak terlalu ramai, barulah Sabtu, Minggu dan ketika menjelang Hari Raya Idulfitri, jumlah pembeli tiga kali lipat lebih banyak. Hal ini karena, kebanyakan dari mereka adalah pembeli partai besar ( grosiran ).

Kios-kios yang ada di pasar Cipadu ini tidak lantas berdiri sendiri. Tetapi, berdiri di beberapa pusat pertokoan usaha yang besar. Seperti, Cipadu Square, Pertokoan Anugerah, Pertokoan Dionasi, Pertokoan Kospin Jaya, hingga Pertokoan Mulia Jaya. Dari beberapa pusat pertokoan yang disebutkan, Pertokoan Mulia Jaya adalah pelopor pertama perkembangan daerah Cipadu sekaligus pusat perbelanjaan paling ramai.

Pertokoan Mulia Jaya, pertama kali didirikan tahun 2000 oleh seorang keturunan Betawi Hj.Muali dan kini telah diteruskan oleh anaknya yang juga menjadi pengelola Pertokoan Mulia Jaya, Hj. Syarifuddin. Pertokoan Mulia Jaya dianggap pertokoan terbesar karena mendominasi sentra tekstil di Cipadu dan disebut-sebut paling banyak meraup keuntungan. “Pertokoan Mulia Jaya ini, awalnya hanya ada beberapa kios saja, tapi karena semakin banyaknya pedagang tekstil, lahan seluas sekitar 1,5 hektar tersebut telah berdiri 260 Kios yang berukuran 3 x 3 meter dan 3 x 4 meter,” ungkap wakil dari pengelola Pertokoan Mulia Jaya ketika ditanya mengenai sejarah singkat toko tersebut. Dan, selain membangun kios, Pertokoan Mulia Jaya juga membangun lapangan parkir dan sejumlah area untuk menjual berbagai makanan.

Omzet Rp 5 Juta perhariToko IRAMATEX, Salah satu potret pedagang

yang berhasil mengadu untung di Cipadu. Toko ini merupakan salah satu toko di Pertokoan Mulia Jaya, tepatnya di Jl. KH. Wahid Hasyim Blok D No.74 Cipadu, Kreo-Tangerang. Sepintas tidak ada yang berbeda toko ini dengan toko lain yang ada di sekitarnya. Tetapi, ketika bertemu dengan sang pemilik toko barulah menyadari, bahwa pemilik toko ini salah seorang pedagang dari tanah Sunda, berbeda seperti pedagang lain yang berasal dari Padang yang umumnya mendominasi pasar Cipadu. Pemilik dari toko ini adalah Nunung Rahayu.

Bisa dibilang, Nunung Rahayu merupakan pedagang tekstil paling lama di Blok D ini, karena

memang tokonya sudah ada dan berkembang sejak dari awal didirikan pada tahun 2000 hingga sekarang. Ia telah merintis usahanya ini selama 12 tahun. Dan, selama itu ia mengaku sudah mendapatkan banyak keuntungan, omzet-nya mencapai Rp 1 juta per hari. Dan, ketika menjelang Lebaran dan liburan sekolah, omzet-nya bisa mencapai Rp 5 juta per hari.

Toko milik Nunung Rahayu ini menjual macam-macam bordiran, sulam tangan, kerudung, pasmina dan lain-lain. Sama seper ti toko lainnya, toko IRAMATEX ini juga barang tekstil dengan kualitas baik dan harga yang standar. Tetapi, ada keistimewaan yang rupanya membuat banyaknya pelanggan di toko ini. Keistimewaan itu adalah meski barang yang dijual berbahan dasar asli dari Indonesia, sulaman yang dipadankan di beberapa bajunya sangatlah berdetail indah. Sehingga, baju-baju tersebut nampak lebih indah dan ‘mahal’.

“Saya menggunakan bahan asli dari Bandung, dan untuk menambah nilai dan menarik pelanggan. Saya menambah sulaman yang detailnya indah..,”ujar Nunung Rahayu. Untuk soal harga dan jenis bahan yang bagus, Nunung berusaha menyesuaikannya. Ia mengatakan bahwa untuk bahan baju sulaman satin harga yang ditawarkan berkisar Rp75.000, sedangkan bahan sutra dimulai dari Rp150.000.

Akhirnya, usaha yang sudah sejak lama dirintisnya pun mulai menuaikan hasil. Kini, Nunung Rahayu telah membuka bisnis keduanya, berupa Toko DWIKY TEXTILE yang bergerak menjual macam-macam tekstil partai besar & kecil. Toko ini dikelola oleh suaminya Marzus. Tetapi, toko kedua miliknya ini berpusat di Blok F Lantai 2 Los AKS No 31-32-33, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Teks/Foto: Desy I Iriyanti

>> Nunung Rahayu, pedagang tekstil di Blok D Cipadu

Page 87: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MARET 2012/ TAHUN IV87

Page 88: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

88 / MEI 2012/ TAHUN IV

BISNIS UNIKBISNIS UNIK

Perkantoran kawasan jalan MH. Thamrin-Sudirman selain merupakan jalur 3 in 1, di jam-jam tertentu lalulintasnya sangat padat

merayap. Bagi karyawan yang harus melalui jalan ini secara rutin, agaknya lebih baik berlangganan Taksi Motor.

Menurut yang berlokasi di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta. Sebenarnya taksi motor tidak ubahnya seperti ojek. Namun dalam hal mengelola manajemennya lebih profesional karena semua pekerjanya adalah karyawan.

TAKSI MOTOR

88 / MEI 2012/ TAHUN IV

Usaha taksi motor sebenarnya merupakan ekspedisi kurir yang menjual jasa pengantaran barang, pengambilan barang dan sejenisnya. Pelanggan GoGo Ekspres biasanya diperoleh dari website yang selama ini sudah terpasang di media online. Bisnis ini terus berkembang, hingga sekarang sudah banyak konsumen yang menjadi pelanggannya, lebih kurang 50 customer corporate.

Sistem yang diberlakukan pada taxi motor ini lebih mengutamakan yang langganan. “Rata-rata mereka yang menggunakan jasa taksi motor ini adalah

Langganan KaryawanRp 2 Juta Perbulan

Boyke Priutama pemilik usaha GoGo Ekspres

Page 89: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV89

Jika Anda stress menghadapi kemacetan seperti di Jakarta, solusinya adalah menggunakan jasa Taksi Motor. Dengan langganan Rp 2 juta, cara ini dianggap lebih cepat dan hemat. Peluang ini dilirik GoGo Ekspres dengan menyediakan 50 armada yang terus berkembang.

/ MEI 2012/ TAHUN IV89

karyawan kantoran,” ujar Boyke. Boyke juga melakukan pengaturan tugas perwilayah bagi 50 karyawannya. Tugas dibagi menjadi lima wilayah di Jakarta, masing-masing wilayah kurang lebih ada 8 karyawan.

Setiap pagi dari setiap wilayah yang sudah menjadi tugasnya, mereka harus jalan sesuai rute yang sudah dipesan oleh penumpangnya. Hingga menjelang sore, kadang diantara karyawan ada yang balik ke rumah dan ada yang melakukan piket.

Untuk masalah tarif, bila menggunakan taksi motor per 5 kilometer ongkos yang dibebankan adalah Rp 10 ribu. Dengan ketentuan tidak menggunakan spedometer melainkan lebih sistem kekeluargaan. Dengan hitungan awal tarif yang digunakan adalah Rp 10 ribu per 5 kilometer, pada kilometer berikutnya harga tarifnya Rp 2 ribu setiap 1 kilometer. Tapi tidak menutup kemungkinan, perhitungan di lapangan cukup fleksibel.

Untuk langganan sistemnya adalah bulanan, biasanya GoGo Expres akan memberikan keringanan dengan cara nego dari masalah tarif dan jarak tempuhnya. Dihitung jarak antar-jemput dan biasanya perorangan.

“Untuk perbulannya dari jarak tempuh pelanggan yang personal biasanya per-bulan tarif yang dikenakan mulai dari harga Rp 1 juta hingga Rp 2 juta tergantung dari jarak yang ditempuh,”jelasnya.

Langkah awal yang dilakukan oleh Boyke bicara modal awal menurutnya sangat simple, dengan cara

membuat website tentang Taksi Motor dan diiklankan di media on-line saja. Dengan jalan itu ternyata banyak peminat yang berdatangan. Boleh dikatakan dalam membuat perusahaan ini, Boyke tidak membutuhkan modal sama sekali. Karena sepeda motor yang digunakan adalah milik karyawan sendiri.

Kebanyakan yang menjadi pelanggan jasa pengantaran barang yang dikelola oleh Boyke ini adalah orang yang melakukan perdagangan lewat internet. Untuk masalah wilayah yang selama ini menjadi pelanggan jasa taksi yang dikelola Boyke mulai dari Depok, Lippo Karawaci, Slipi dan masih banyak lagi wilayah di seputaran Jabodetabek.

Meskipun usia usaha ini baru 2 tahun, tapi perkembangannya sangat pesat sekali. Kendala yang selama ini sering dihadapi oleh Boyke terkait masalah individu SDMnya, terkadang ada pula kurir yang nakal sampai ada pula kurir yang malas.

Salah satu kelebihan dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggannya, Boyke mengaku lebih mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpangnya. Dalam menjalankan tugasnya semua karyawannya berseragam, juga ber-id card sebagai identitas. Selain itu, semua karyawannya sebelum diterima bekerja sudah terseleksi secara alam. Maksudnya mereka sudah terdidik untuk bekerja secara tim, dan mengutamakan moral yang baik. Teks/foto: Dody Handoko

Staf yang menangani usaha Taksi Motor Taksi Motor yang praktis dan anti macet

Page 90: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

90 / MEI 2012/ TAHUN IV

KONSULTASI

Psikologi BisnisDr Andri SpKJ adalah seorang psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang.

Usaha saya di bidang air isi ulang, ada sekitar

sepuluh tempat masing-masing dengan 2 karyawan.

Karena berada di sebuah Ruko, maka karyawan saya

juga tinggal di tempat usaha tersebut. Otomatis

setiap hari buka, yang berarti tidak ada hari liburnya.

Saya ingin karyawan saya sejahtera, sehingga usaha

saya juga ikut maju. Bagaimana caranya Dok, apa

harus memberi cuti salah satunya? Mohon solusi.

Terimakasih

Arifin AmroeTangerang

Pak Arifin yang baik,

Senang mendengar usaha bapak sudah maju.

Hal ini tentunya tidak dicapai dengan hal yang mudah

dan tentunya juga tidak dicapai sendirian, ada

bantuan orang-orang lain termasuk karyawan bapak

yang turut mewujudkan itu. Kesejahteraan karyawan

sangat penting dalam usaha, apalagi bagi usaha

yang cukup mengandalkan mereka, artinya tanpa

bapak pun usaha itu tetap jalan. Pengaturan cuti

atau libur sebaiknya memang dilakukan. Biasanya

kita memilih satu hari libur untuk usaha kita agar

ada kesempatan karyawan kita beristirahat atau

melakukan aktifitas bersama keluarga mereka.

Tetapi kalau memang tidak mau

memberikan hari libur untuk usaha,

maka bergantian cuti bisa dilakukan.

Pertanyaannya apakah usaha bapak ini

bisa dijalankan oleh seorang karyawan

saja? Jika bisa silahkan lakukan,

tetapi kalau tidak bisa mungkin bapak

yang menggantikan dan melakukannya

untuk cabang-cabang yang lain. Jika

bapak sendiri sulit maka jalan keluar

terbaik memberikan hari libur sehari

bagi usaha bapak tersebut yang

biasanya dipilih di hari yang sudah

diperhatikan tidak terlalu banyak

orang datang berkunjung. Semoga

bermanfaat. Salam Sehat Jiwa

Gunanya Cuti Karyawan

Page 91: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV91

Bila Anda memiliki problematika psikologi dalam menjalankan usaha, Anda dapat menemukan

solusinya pada Rubrik Konsultasi Psikologi ini. Dr Andri SpKJ akan memberikan sharing agar Anda

terlepas dari belenggu permasalahan. Silakan kirim keluhan Anda ke Redaksi Majalah Elshinta atau

email ke [email protected].

Saya sering termangu bila melihat restoran yang

cukup luas, menu makanannya bagus, tapi restoran

tersebut selalu tampak kosong. Siang hari dimana

orang tengah makan siang, paling hanya beberapa

gelintir tamu. Kemudian saat makan malam, juga

dalam kondisi sama. Sebetulnya apa resepnya Dok,

agar pelanggan tidak hanya datang sekali dan tidak

kembali lagi? Karena saya ingin membuka usaha

kuliner juga. Terimakasih

Soni Subekti Cirebon

Pak Soni yang berminat wirausaha,

Usaha kuliner memang saat ini sedang

“booming”. Di daerah tempat saya tinggal saja

(Tangerang, BSD dan sekitarnya) ratusan restoran

berdiri dalam dua tahun belakangan ini. Kenyataannya

ada yang bertahan tapi tidak sedikit yang buka hanya

beberapa bulan lalu tutup. Kebanyakan memang

ada yang merupakan usaha franchise dari Jakarta,

tetapi ada juga yang usaha restoran baru. Kalau

saya mengamati pelanggan di Tangerang dan hasil

Pelanggan Datang Kembali

berdiskusi dengan teman yang kebetulan mempunyai

usaha ini, pelanggan kuliner di Tangerang ini lebih

memilih masakan yang enak dan murah (atau

relatif tidak mahal). Ragam jenis makanan yang

sesuai dengan latar belakang budaya sunda juga

menempatkan restoran kuring dan sea food masih

menjadi usaha restoran yang diminati. Tetapi perlu

diingat harga menjadi hal yang sensitif juga dalam

usaha ini, kalau makanan enak sekalipun kalau

harganya mahal maka jarang orang bisa bertahan

menjadi pelanggan regular. Walaupun datang

mungkin hanya sesekali saja, bisa dihitung dalam

setahun paling 2-3x saja. Tetapi kalau makanan

yang dijual relatif murah, enak dan merupakan

makanan yang sesuai dengan selera tempat tinggal

bapak, saya yakin akan banyak orang membicarakan

restoran bapak. Saya ingat kata bapak Hermawan

Kartajaya kalau Promosi Dari Mulut ke Mulut itu yang

paling manjur apalagi yang membicarakan adalah

orang-orang dekat kita. Selamat mencoba usaha

kulinernya. Salam Sehat Jiwa

Page 92: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

92 / MEI 2012/ TAHUN IV

INFO UKMINFO UKM

Umumnya, ada empat tahap dalam pros-

es pengembangan yang dilakukan UKM.

Yang pertama taham memulai usaha –

Start-Up. Pada tahap ini, seorang wirausaha mem-

persiapkan semua elemen yang diperlukannya

untuk memulai bisnis ; modal, menejerial sampai

strategi pemasaran.

STRATEGI PENGEMBANGAN UKM

Usaha Anda Jalan di Tempat?

Lalu ada tahap pertumbuhan – Growth. Ta-

hap ini adalah tahap dimana UKM mulai men-

emukan pasar yang tetap, pelanggan tetap dan

pola produksi yang stabil. Upaya yang dilakukan

biasanya berupa peningkatan kualitas dan kuanti-

tas. Usaha juga mulai menemukan sistem mene-

jerial yang cocok dan professional. Setiap keun-

tungan diorientasikan untuk menambah modal.

Page 93: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV93

Bingung mengapa UKM Anda seperti jalan di tempat? Mungkin strategi pengembangan Anda salah? Coba simak bagaimana strategi pengembangan UKM yang mungkin bisa dilakukan pada UKM Anda.

Setelah itu, UKM me-

masuki tahap perluasan

– Expansion. Inilah ta-

hap dimana UKM makin

mandiri. Modal makin

besar dan kuat. Sistem

produksi dan meneje-

rial makin baik. Kualitas

dan kuantitas produksi

terus meningkat. UKM

pada tahap ini biasanya

mulai memfokuskan

diri untuk memperluas

pasar dengan beragam

cara ; membuka cabang

atau memperbanyak dis-

tributor. Terakhir, tahap

merambah ke luar negeri

– Going Overseas. UKM

yang sampai pada tahap

ini, biasanya UKM yang sudah bagus pada hampir

semua elemen usahanya.

Terlihat sederhana bukan. Tapi, ini adalah

model pengembangan yang sukses diterapkan

di Singapura. Di Indonesia, belum ada model

pengembangan UKM yang komprehensif yang bisa

diterapkan untuk jangka menengah atau jangka

panjang. Di Indonesia, strategi pengembangan

UKM biasanya dilakukan dalam bentuk kemitraan

usaha, permodalan dan modal ventura.

Strategi kemitraan usaha merupakan strategi

pengembangan antara beberapa UKM atau peru-

sahaan lain yang sinergis, sukarela, saling men-

dukung dan saling membutuhkan. UKM agribisnis

tanaman obat bekerjasama dengan pabrik jamu

untuk mensuplai bahan baku, misalnya. Lalu ada

strategi permodalan. UKM mendapat bantuan

modal dari lembaga keuangan seperti perbankan.

Tapi, sudah bukan berita, bahwa UKM bukanlah

kelompok usaha favorit perbankan untuk dipinjami

kredit.

Strategi lainnya yang masih terkait modal ada-

lah strategi modal ventura. Menurut Keppres No.

61 Tahun 1998, perusahaan modal ventura ada-

lah badan usaha yang melakukan usaha pengem-

bangan dalam. bentuk penyertaan modal ke da-

lam suatu perusahaan yang menerima bantuan

pembiayaan untuk jangka waktu tertentu. Pembi-

ayaan dengan modal ventura ini berbeda dengan

bank yang memberikan pembiayaan dalam bentuk

pinjaman atau kredit. Usaha modal ventura mem-

berikan pembiayaan dengan cara ikut melakukan

penyertaan modal langsung ke dalam perusahaan

yang dibiayai.

Kemudian, muncul pula strategi pengemban-

gan UKM dalam bentuk pengelompokan – Cluster-

ing. Kerja sama dan sekaligus persaingan antar

sesama UKM di sektor yang sama dalam suatu

kelompok - klaster, akan meningkatkan efisiensi

bersama atau collective efficiency dalam proses

spesialisasi yang fleksibel - flexible specialization

sekaligus menciptakan pertumbuhan yang tinggi.

Page 94: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

94 / MEI 2012/ TAHUN IV

INFO UKMINFO UKM

Strategi inilah yang banyak berlaku dan dijalank-

an di Indonesia. Terbukti, banyak sentra-sentra

produksi yang tumbuh dan berkembang dengan

signifikan ; sentra UKM rotan di Cirebon, sentra

UKM kerupuk di Indramayu, sentra UKM batik,

sentra UKM telur asin, keramik dan sebagainya.

Masalah yang muncul dari strategi ini biasan-

ya meliputi masalah penyediaan bahan baku dan

harga. Masalah bahan baku biasanya dipecahkan

dengan mengembangkan sentra UKM yang me-

mang bergerak di bidang penyediaan bahan baku

; sentra UKM kerajinan kulit bekerja sama dengan

sentra UKM peternakan, misalnya. Dengan begitu

tercipta pola keterkaitan yang khusus antara sen-

tra UKM di suatu daerah dengan sentra UKM di

daerah lain, sehingga tiap-tiap sentra UKM terinte-

grasi secara vertikal, baik ke industri hulu - back-

ward linkage, maupun ke industry hilir - forward

linkage.

Sedangkan masalah harga diatasi dengan

melakukan kolusi harga. Ini untuk menghindari

persaingan. Setelah itu dilakukan strategi pen-

etrasi – menurunkan harga agar bisa merebut

pasar. Kemudian dilakukan strategi skimming –

menaikkan harga untuk memperoleh laba. Akan

lebih bagus jika UKM-UKM membentuk asosiasi

sejenis agar bisa bersinergi lebih baik.

Nah, Anda bisa melihat betapa fleksibelnya

UKM Anda bukan. Inilah kekuatan UKM. Jadi, ayo

bersinergi! Wendy Danoeatmadja/Dari Berbagai Sumber/Foto: Istimewa

Page 95: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

94 / MARET 2012/ TAHUN IV

Page 96: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

96 / MEI 2012/ TAHUN IV

BISNIS SELEB

Bisnis Tambang Seribu Hektar

BISNIS SELEB

96 / MEI 2012/ TAHUN IV

Ferry Juan

Lawyer mantan pasangan ‘Ratu Ekstasi’ Zarima ini tengah menekuni bisnis tambang batu bara. Lahan seribuan hektar menyedot dana milyaran rupiah. Meski sudah kembali modal, ia berniat menjual usaha tambang ini. Kenapa?

Page 97: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV97

Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan energi fosil penting bagi Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah,

puluhan milyar ton. Jumlah ini cukup untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun ke depan. Hal ini menarik perhatian Ferry Juan, pengacara kondang yang pernah menggemparkan tanah air dengan kasus rebutan anak dengan mantan pasangannya artis Zarima. Ia pun memutuskan untuk ikutan menjajaki usaha tambang batu bara.

Awal mula Ferry menekuni dunia pertambangan, setelah ia bertemu dengan kliennya, seorang pengusaha tambang. Kliennya tadi lantas mengajak Ferry menanam saham di bisnis pertambangan. Tapi sebelum menjadi pengusaha tambang, Ferry harus faham betul tentang kode etik untuk menjadi seorang pengusaha tambang. Diuraikan Fery, ketentuan berdasarkan pasal 9 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minnerba (mineral logam atau batubara), Badan Usaha yang melakukan kegiatan jual beli mineral logam atau batubara di Indonesia, harus memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP), Operasi Produksi (OP) Khusus untuk pengangkutan dan penjualan dari Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.

Miliaran RupiahDi Indonesia, endapan batu bara yang bernilai

ekonomis terdapat di cekungan Tersier yang

terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk pulau Sumatera dan Kalimantan ). Pada umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara berumur Eosen - sekitar Tersier Bawah kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen - sekitar Tersier Atas kira-kira 20 juta tahun yang lalu, menurut skala waktu geologi.

Tahun 2004, untuk mandapatkan lahan di Kalimantan yang akan ditambang, Ferry harus merogoh kocek milyaran rupiah. Lokasinya di desa Sei Danau. kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Banjarmasin, Kalimantan Timur. Setelah dikembangkan oleh Ferry, usaha pertambangan yang awalnya dipayungi CV Herlina ditingkatkan menjadi PT Herlina. Di perusahaan ini, Ferry memiliki 40% saham sedangkan 60% saham dimiliki partner bisnisnya. Areal pertambangannya mencapai luas 1000 hektar. Pekerjanya mencapai 50 orang.

Ferry Juan dengan mitra bisnis dari Korea

Page 98: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

98 / MEI 2012/ TAHUN IV

BISNIS SELEB

Secara umum, parameter kualitas batubara yang sering digunakan adalah kalori, kadar kelembaban, kandungan zat terbang, kadar abu, kadar karbon, kadar sulfur, ukuran dan tingkat ketergerusan. Di samping itu ada parameter lain seperti analisis unsur yang terdapat dalam abu (SiO

2, Al

2O

3, P

2O

5,

Fe2O

3, dll), analisis komposisi sulfur (pyritic sulfur,

sulfate sulfur, organic sulfur) dan titik leleh abu (ash fusion temperature). Dijelaskan Ferry, di kantornya French Walk G7 MOI, Kelapa Gading, Jakarta Utara, bahwa batu bara ada yang disebut kalori rendah dan kalori tinggi. ”Untuk mendapatkan bahan batu bara yang bagus adalah dengan cara memperlama sistem pembakarannya sehingga lebih panas dan lebih tahan lama. Ini yang disebut batubara kalori

tinggi. Batu bara kalori rendah kualitasnya lebih rendah,” katanya.

Balik Modal

Pertambangan batu bara yang dikelola Ferry bisa menghasilkan 40.000.000 ton sebulan terutama batubara kalori tinggi (diatas 6500). Dengan harga jual diatas 93 USA dollar/per-ton, Ferry mengaku sudah break event point . Begitupun Ferry yang masih fokus pada profesinya mengakui bahwa menjadi pengusaha pertambangan tidak mudah. Banyak hal-hal yang harus diwaspadai, terutama calon pembeli. “Saya mengalami sendiri, saya pernah bertemu dengan 10 orang yang mengaku ingin membeli. Ternyata dari jumlah sekian banyak orang itu, 9 orang bohong dan yang satu orang baru belajar bohong. Jadi semuannya ternyata pembohong,” ungkapnya.

Banyak juga praktek percaloan dalam berbisnis batubara. Mengaku kalau batubara yang dijual itu miliknya, ternyata hanya fiktif belaka. Padahal untuk urusan batubara banyak pembeli dari luar negeri. ”Banyak pembeli batubara dari luar negeri tertipu sampai puluhan milyar rupiah,” ungkapnya. Ferry sebenarnya berusaha untuk menjual usaha pertambangannya ini. Tapi hingga sekarang belum ada pembeli. Selain cukup besar, Ferry juga disibukan oleh profesinya sebagai seorang advokat,

Selain masalah penipuan dan percaloan, masalah lain adalah pencurian hasil tambang yang sering dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Lahan 1000 hektar sangat rawan pencurian karena sulit dikontrol. ”Mau bagaimana lagi karena medannya hutan belukar dan pegunungan jadi sulit dipantau,” ujarnya Teks: Dody Handoko/Foto:Dokumentasi Pribadi

Ferry Juan dan Nikita di depan tongkang pengangkut batubara Ferry Juan tinjau lokasi batubara

Ferry Juan, Nikita dan mantan pasangannya Zarima

Page 99: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012
Page 100: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

100 / MEI 2012/ TAHUN IV

KONSULTASI

Niam Muiz, Msc, MPsiIa adalah seorang inspirator handal dan konsultan bisnis, master trainer tamatan Amerika Serikat yang telah menelorkan lebih dari 8.000 eksekutif pada berbagai level jabatan dan fungsi di berbagai wilayah Indonesia. Pria berusia 49 tahun yang sudah malang melintang selama 20 tahun di dunia training ini, kini menjadi Presiden Direktur PT Inspira Consulting, Jakarta.

Tanya:

Saya tengah mengelola sebuah restoran.

Perkembangannya lumayan pesat. Berbagai

pengembangan pun sudah saya lakukan. Saya

ingin melakukan diversifikasi usaha. Dalam

kondisi usaha saya yang sudah lumayan

berkembang, memilih diversifikasi usaha

ke penjualan alat-alat bangunan misalnya,

peluangnya apa masih bagus?

Joko, Bandar Lampung.

Jawab:

Ha ha ha ha……. Alhamdulillah wa syukurillah.

Banyak-banyak sedekah dan amal supaya

Diversifikasi Usahabisnis resto Anda terus meningkat. Mau

diversifikasi ke jualan alat-alat bangunan?!

Saya idak bisa berkomentar. Tidak cukup info

yang membuat bisnis itu cocok untuk Anda

atau tidak. Intinya begini: Anda berbisnis, dan

karena menguntungkan maka Anda punya

dana lebih dan mau bikin bisnis yang sama

sekali berbeda. Silahkan, tapi itu berar ti

bisa bisnis ikan hias, bisnis pijat refleksi,

bisnis layar tancap, atau apapun tho?! Pilih

saja sesuai keterampilan Anda dan minat.

Pokoknya jangan masuki bisnis yang tidak

Anda kenali dan tidak Anda kuasai, sekaligus

pula tidak menyedot pikiran yang membuat

bisnis awal Anda berantakan.

Page 101: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV101

Redaksi Majalah Elshinta menerima pertanyaan seputar konsultasi bisnis. Jika Anda memiliki keluhan dan problematika mengenai bisnis yang akan atau sedang dijalankan, silakan layangkan pertanyaan Anda ke alamat redaksi kami atau melalui e-mail: [email protected].

Tanya:Pak Niam, dalam memulai sebuah usaha,

mana yang lebih harus dikedepankan. Produk yang sesuai selera konsumen atau lokasi usaha yang strategis, meskipun kualitas produknya kurang? Dengan kata lain, apa benar produk yang bagus kualitasnya tidak terlalu memerlukan tempat strategis untuk memasarkannya?

Warto, Yogyakarta.

Jawab:Saya punya langganan lotek (gado-

gado ala Sunda) yang diujung dunia. Saya rela datang kesana sebulan 2 kali karena enaknya. Mengapa?! Karena lotek adalah kuliner yang dasar pilihannya adalah SELERA. Bagi bisnis selera, atau bisnis yang khas dan memiliki konsumen fanatic luar biasa, Anda boleh punya lokasi tidak strategis. Tapi jika produk yang Anda jual sama saja dengan toko sebelah, dimana-mana ada dan serupa, Anda

Antara Lokasi dan Rasaharus memiliki keunggulan lain sehingga dipilih konsumen. Salah satu keunggulan itu adalah: lokasi strategis.

Ban mobil saya gundul, saya berkebutuhan mengganti dengan yang baru. Di toko manapun khan beli ban sama saja tho?! Ya kalau Anda punya toko ban dipinggir danau sebuah hutan belantara, pasti kalah bersaing dengan toko ban dipinggir pasar yang padat dan ramai.

Pertanyaan kemudian, apakah kualitas sebuah produk menjadi

pembeda dan penentu konsumen membeli ?! lihat dulu jenis produknya. Ambil contoh, saya bukan peminat celana jeans. Asal kainnya oke, ya oke. Maka ketika saya diberi pilihan antara FO jeans di Cihampelas Bandung, dan sebuah toko jeans ditengah perumahan di kota yang sama, ya sama saja bagi saya. Bahwa penjualan jeans di Cihampelas demikian besar, ya karena perputaran uang dan konsumen disana memang besar. Tidak ada hubungan dengan kualitas maupun letak yang strategis.

Page 102: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

102 / MEI 2012/ TAHUN IV

Setelah sukses dengan InspiraTrip Yogyakarta dan Bandung, kali ini Majalah Elshinta menggelar wisata inspirasi bisnis ke Pulau

Dewata. Ya, Bali adalah daerah tujuan untuk mengeruk inspirasi bisnis dalam InspiraTrip yang dilaksanakan tanggal 2-5 April 2012. Kemolekan Bali memang tak bisa dibantah lagi. Bali adalah pulau yang menggoda. Setidaknya hal itu ditandai dengan antusias peserta yang mendaftar ke panitia. Tidak sampai dua pekan, kuota peserta

Merambah Etalase Bisnis Duniasudah ludes terisi. Maka, beruntunglah mereka yang bisa mengikuti program ini!

Dengan paras ceria, sekitar pukul 12.00 WIB, 35 peserta berkumpul di Soekarno Hatta Airport untuk melakukan registrasi dan pembagian backpack dan peralatan kepesertaan lainnya. Selesai registrasi, peserta pun bersiap menuju pintu pemberangkatan dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Dan pukul 14.05 WIB,

Registrasi peserta

Semangat mengawali kunjungan di depan Sanur Paradise Hotel

Page 103: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV103

Merambah Etalase Bisnis Dunia

Selain surga wisata, Bali adalah syurga bisnis. Beragam bisnis berkiprah di Pulau Dewata ini. Dengan tekad dan semangat 35 peserta InspiraTrip Majalah Elshinta bekerjasama dengan Universitas Mahendradatta, Denpasar, menimba inspirasi selama empat hari penuh. Sejumlah sentra bisnis dan pengusaha papan atas di Bali pun dikunjungi. Juga hadir pada undangan jamuan Raja Majapahit Bali. Setelah merambah etalase bisnis dunia, harapan kembali ke Jakarta dengan segudang plan bisnis… ■Teks: Cucun Hendriana/Foto: Tim Majalah Elshinta

Foto bersama sebelum pemberangkatan

Page 104: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

104 / MEI 2012/ TAHUN IV

pesawat pun lepas landas membelah cerahnya langit siang itu.

Dua jam berselang, pesawat akhirnya mendarat dengan selamat di Ngurah Rai Airport, Bali. Lalu seluruh peserta naik bis yang telah disiapkan panitia untuk kemudian menuju ke Sanur Paradise Plaza Hotel, penginapan selama di Bali. Di dalam bis peserta saling memperkenalkan diri, masing-masing juga menginformasikan bisnis yang tengah dijalani di samping yang sedang bersiap untuk berwirausaha.

Senja sudah berganti malam, peserta akhirnya tiba di hotel untuk melakukan check in sekitar pukul 19.00 WITA.

Disambut Seminar BisnisMeskipun lelah belum reda, pukul 19.30 WITA,

semua peserta kembali berkumpul di ballroom hotel untuk makan malam. Suasana makan malam terlihat begitu akrab. Setengah jam kemudian, acara pun dilanjutkan dengan seminar dan sharing bisnis sebagai ‘pembekalan’ sebelum menyelami kunjungan industri Bali oleh pakar franchise Royandi Junus dan sang inspirator Niam Muiz.

Dalam sesi pertama, Royandi Junus dengan lantang menerangkan seluk beluk bisnis franchise. Dikatakannya, “Franchise itu merupakan solusi bagi orang yang belum mengerti bisnis. Nah, bagi

Penyambutan saat datang di hotel

Royandi Junus menjadi pembicara seminar

Page 105: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV105

Page 106: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

106 / MEI 2012/ TAHUN IV

Anda yang sama sekali belum pernah berbisnis, maka saya sarankan untuk mengambil franchise produk tertentu. Karena dalam sistem franchise, si franchisor akan membantu dan membimbing semua kebutuhan franchisee,” ucap Roy.

Ia juga menegaskan bahwa yang dibutuhkan dalam setiap bisnis itu adalah passion. Dengannya, maka bisnis yang dijalankan bisa berjalan tahan lama bahkan langgeng. “Tanpa passion, saya tidak yakin sebuah bisnis akan bertahan lama. Dan harus diingat, potensi gagal di 5 tahun pertama Anda menjalankan bisnis itu 90%, besar sekali. Sementara, di 5 tahun kedua, potensi gagalnya hanya 10%,” tandasnya.

“Pak Roy, bagaimana sih untuk memulai franchise ini serta bagaimana kita memilih franchise yang bagus atau tidak?” celetuk M. Arif Hidayat, salah satu peserta InspiraTrip asal

Kebayoran Lama, Jakarta. “Yang terpenting dalam memilih franchise adalah lihatlah periode kembali modalnya berapa lama. Semakin cepat berarti semakin bagus. Kalau untuk memulainya, utamakan kemudahan dan kecepatan saja. Karena konsumen cenderung lebih memilih yang mengutamakan dua hal itu,” jelasnya. Dalam kesempatan ini juga tampil pengusaha asal Bali, Yosef Nyoman Gunadi, yang menangani industri Circle K dan produk Pronas.

Di paruh kedua, Niam Muiz pun tampil tak kalah memukau. Sebagai inspirator bisnis, ia mengemukakan bahwa dalam berbisnis itu tak selalu nyaman. Ada masa-masa dimana ketidaknyamanan itu hadir mengisi hari-hari si pengusaha. “Entrepreneur itu adalah soal perilaku, sikap dan pandangan. Ubahlah semua itu,

Sesi tanya jawab M. Arif semangat bertanya franchise

Para peserta mengikuti seminar dengan serius

Page 107: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV107

maka bisnis Anda akan sukses,” ujar pengasuh Konsultasi Bisnis di Majalah Elshinta ini.

Secara runut, ia juga menggambarkan bagai-mana seorang pengusaha harus benar-benar jeli dan respek terhadap segala hal. “Seseorang yang ingin sukses itu harus on time, detail, memiliki cara pandang luas dan bisa memainkan intuisi. Kalau Anda bisa mengatur itu, apapun bisnis yang Anda jalankan, saya kira tak sulit untuk mencapai kesuksesan,” imbuh Niam, PresDir Inspira Consulting. Teknik penyampaian materi dengan beraneka refleksi dan permainan, menciptakan kehangatan berdiskusi yang tak terasa terus berlanjut hingga menjelang tengah malam. Pukul 23.00 WITA acara diskusi pun selesai.

Pemberian penghargaan

Yosef Nyoman Gunadi pengusaha Bali

Niam berikan penjelasan

Pemberian penghargaan

Niam Muiz memberikan seminar bisnis

Page 108: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

108 / MEI 2012/ TAHUN IV

Dari Minyak Mas Hingga Undangan Raja

Mentari pagi selalu datang tepat waktu. Pukul 07.00 pagi para peserta pun sudah siaga dan menikmati makan pagi di hotel. Acara hari ini adalah menjelajah 6 lokasi dari mulai Puri Tulikup hingga Istana Mancawarna Tampaksiring di Gianyar. Usai sarapan, peserta menaiki bis eksklusif Oke Trans dan langsung meluncur ke lokasi kunjungan pertama, yaitu produk minyak mas di Desa Tulikup, Gianyar.

Diproduksi oleh Usada Alam Lestari, minyak obat mas ini sudah beroperasi sejak tahun 2008. Minyak obat mas ini ditemukan oleh Ida Ratu Dalem Manggis Dharmakerti, seorang pendeta yang pakar herbal berusia 65 tahun. “Awal penemuan minyak

obat ini cukup aneh juga. Dulu saya sakit bengkak dan tak bisa bergerak, setelah pakai ini langsung kembali normal,” kisahnya.

Diakui Ida Ratu, bahan baku dalam pembuatan minyak obat ini berasal dari rempah-rempah yang tidak ada dalam literatur. “Penyakit yang bisa disembuhkan oleh minyak obat ini awalnya hanya rematik dan asam urat. Setelah dipakai untuk penyembuhan penyakit lain, akhirnya minyak ini ampuh digunakan untuk semua jenis penyakit dari mulai pegal linu, maag, vertigo, sakit kepala hingga stroke,” ujar Ida yang setiap bulannya memproduksi 2.000 botol minyak obat mas. Kini, distribusinya pun sudah menyebar ke berbagai pelosok di tanah air dan dijual cukup murah mulai Rp 50 ribu-120 ribu.

Saat tiba di Minyak Mas Ida Ratu jelaskan tentang Minyak Mas

Foto bersama di produksi Minyak Mas

Page 109: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV109

Puas mengeruk inspirasi minyak obat mas, peserta melanjutkan perjalanannya ke lokasi yang kedua di Desa Sidemen, Karangasem. Kali ini peserta mengintip pusat kerajinan kain songket bali Swastika. Pemberdayaan ibu-ibu adalah niat dasarnya. Adalah I Gusti Ayu Oka yang memprakarsai berdirinya kain songket Swastika. Menurut Ayu Oka, dirinya memulai bisnis ini sejak tahun 1990. “Saya sering diajak pameran. Dari sana, kain tenun saya mulai dikenal masyarakat. Kini, bahkan pemasarannya sudah sampai ke Jakarta yang didukung oleh perusahaan penerbangan Garuda Indonesia,” kilahnya.

Mengenai pekerja, Ayu Oka sudah mampu memberdayakan 40 karyawan yang terdiri dari ibu-ibu sekitar. Dalam sehari, ia baru mampu produksi satu kain songket. Sedangkan soal harga jual, kain songket produksinya dibanderol mulai ratusan ribu rupiah hingga Rp 20 juta.

Selesai di kain songket, peserta diajak untuk menyambangi produksi kopi luwak Kopi Nini di Desa Demulih, Bangli. Sejak tahun 1995, Ida Bagus Made Santosa menekuni bisnis kopi luwak ini melalui bendera CV Sari Alam Pegunungan. Memiliki 200 ekor luwak, dalam sehari, diakuinya, ia mampu memproduksi minimal 50 kg kopi. Dengan produk istimewa, harga perkilo mencapai

Pemilik kain songket Swastika

Kain songket

200 ekor luwak untuk produksi kopi Proses penjemuran

Page 110: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

110 / MEI 2012/ TAHUN IV

satu juta rupiah. “Selain kopi luwak, disini juga membuat kopi robusta dan tibery robusta yang sudah dibungkus rapi dalam kemasan. Kopi Nini sudah tersebar di 50 outlet di Bali juga kota-kota lainnya. Di outlet sini, dalam sehari bisa terjual antara 100-200 bungkus. Dan untuk daya tahan, kopi buatan kami bisa tahan hingga 1,5 tahun,” ucap pria yang telah mempekerjakan 25 karyawan ini.

Matahari pun sudah bergeser ke arah barat pertanda sang waktu sudah mulai beranjak sore. Laju bis pun terhenti di Warung Surya, Tampaksiring, untuk sejenak melepas lelah dan memanjakan mata melihat panorama alam sekitar.

Tapi perjalanan harus tetap dilanjutkan. Se-lesai makan, roda bis kembali berputar menuju lokasi berikutnya yaitu pengrajin patung I Made Ada Astawa di Tegallalang, Ubud. Jalanan turun naik dan berkelok serta bertebing menjadi sensasi untuk sampai di lokasi pematung ini. Ketika senja mulai redup, bis akhirnya tiba di lokasi. “Saya menjadi pematung sejak kelas 3 SD, sekitar tahun

Orasi Raja di istana

Foto bersama Raja Majapahit

Pemberian cinderamata genta pada majalah Elshinta

Page 111: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV111

1966. Karena tidak ada pekerjaan lain untuk biaya sekolah terpaksa saya jadi pematung,” ucap I Made Ada, lelaki kelahiran 18 Agustus 1948.

Keuletannya membuahkan hasil. Kini, hasil karyanya sudah tersebar ke seluruh negara. “Awalnya, tahun 1973 saya bekerja pada (almh) Ibu Tien Soeharto. Dari situ, patung buatan saya dipajang di Istana Merdeka, TMII dan tempat-tempat penting lainnya juga para kedubes di semua negara,” ujar peraih penghargaan Upakarti 1992 ini. Adapun harga jual dari patung-patung Garuda tiga demensi yang dibuatnya berkisar antara Rp 17.500.000 sampai Rp 250 juta.

Selesai menggali ilmu dari I Made Ada, lalu bis menggelinding menuju Istana Mancawarna Tampaksiring untuk bertemu Raja Majapahit Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III. Sekitar pukul 20.30 WITA, para peserta singgah dan langsung dijamu makan malam di istana. Usai makan malam, acara pun berlanjut dengan ramah tamah dan mendengarkan orasi entrepreneurship dari sang raja. “Masyarakat Bali saat ini sudah diarahkan untuk menjadi pengusaha. Dalam

Sambutan Raja Majapahit Bali

Jamuan makan malam di Istana Mancawarna Tampaksiring

Page 112: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

112 / MEI 2012/ TAHUN IV

setahun, Bali dikunjungi lebih dari 4 juta wisatawan, itu bisa membuat Bali makmur,” sebut Raja Majapahit yang juga menjabat Rektor Universitas Mahendradatta ini.

Sebagai penutup, para peserta pun diajak untuk menyaksikan kesenian tari Bali di Balerung Mandera Srinertya Waditra Stage di Kompleks Puri Guruh Sindang Paridesa, Peliatan, Ubud. “Balerung ini merupakan suatu wadah bagi para seniman Bali khususnya seni tari dan tabuh yang ada di Desa

Bertemu pematung Istana Made Ada Cinderamata untuk Majalah Elshinta

Foto bersama dengan Made Ada

Dihibur tarian Bali

Page 113: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV113

Page 114: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

114 / MEI 2012/ TAHUN IV

Peliatan. Melalui kesenian ini kami berusaha untuk melestarikan dan mengembangkan seni pertunjukan Bali,” sahut Ir AA Gde Oka Dalem, pimpinan di balerung ini. Diantara tarian yang disuguhkan adalah tabuh ujan mas, tari lambang sari, tari baris, tari legong, tari kebyar duduk, tabuh gambang suling, tari sabungan ayam dan tari topeng niko yang dipertontonkan secara mempesona.

Para peserta pun kembali ke hotel larut malam untuk beristirahat dan mempersiapkan energi untuk esok harinya.

Seusai seminar bisnis

Saat seminar berlangsung

‘Digenjot’ Seminar, Lalu Berwisata

Seperti hari sebelumnya, makan pagi di hotel. Usai makan, bis membawa peserta untuk menghadiri Seminar Wirausaha Muda hasil kerja bareng Majalah Elshinta-Universitas Mahendradatta yang bertempat di Royal Bali Media Center, Sanur.

Dalam seminar kali ini, ada empat pembicara yang tampil. Para pembicara itu adalah dari Koran Bisnis Bali, Bank Swasta, IWAPI Bali dan Majalah Elshinta. Sebagai pemapar pertama, I Komang Widagda dari Koran Bisnis Bali mengatakan, “Bisnis Bali merupakan harian bisnis di Bali dan sebagai anak usaha dari Bali Post. Dalam hal berbisnis, fenomena saat ini banyak orang yang memilih bekerja pada instansi tertentu daripada berwirausaha sendiri. Padahal, kalau bangsa ini ingin maju, kita harus menjadi pengusaha. Minimal 2% saja dari total penduduk di Indonesia,” ucapnya.

Page 115: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV115

Sementara pembicara kedua, Dra Desak Nya Asrihati dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bali, lebih menyoroti keterlibatan kaum wanita untuk terjun dalam dunia bisnis. Menurutnya, sejak IWAPI berdiri tahun 1978 di Bali, anggota IWAPI sudah cukup banyak menyasar para pengrajin wanita Bali. “50% pengusaha wanita di Bali bergerak di sektor kerajinan. Ke depan, kami akan terus berusaha agar semua pengusaha wanita Bali bisa bergabung dengan IWAPI,” ujarnya.

Tampil sebagai pembicara ketiga, I Nyoman Suparsa Widawa, MM dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Werdi Sedana, lebih menerangkan potensi bisnis di Bali khususnya di Kabupaten Gianyar. Menurutnya, industri kreatif di Bali sebenarnya tersebar di Gianyar. “Apalagi di Gianyar itu tengah menggalakkan program one village one product, tentu itu merupakan potensi besar. Di Gianyar pula, lebih dari 1.000 koperasi simpan pinjam hadir,” katanya.

Ia juga menandaskan bahwa untuk bisa sukses itu membutuhkan penguatan sumber daya manusia. Dan penguatan itu bisa diperoleh dari proses pembelajaran. “Kompetensi itu bukan jaminan Anda bisa sukses, butuh pencerahan yang akan melahirkan kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional,” imbuhnya. Saat ini, BPR Werdi Sedana telah memiliki asset sekitar 44,3 milyar dari modal awal 2,5 milyar dengan total nasabah sebanyak 17 ribu orang.

Sebagai pembicara terakhir, Majalah Elshinta menghadirkan Er Prianggodo selaku Redaktur Pelaksana. Dalam penjelasannya, ia menerangkan seputar program InspiraTrip dan korelasinya

dengan sentra bisnis di Bali juga peluang-peluang bisnis yang mungkin saja bisa dibawa dari Jakarta ke Bali atau sebaliknya.

Kenyang mengikuti seminar selama hampir 3 jam, kini saatnya para peserta untuk berwisata kuliner di Warung Bendega yang berada di Jalan Cokagung Tresna, Denpasar Renon, Denpasar. Usai bersantap siang, peserta pun meneruskan jejaknya menelusuri jalanan kota Denpasar menuju Warung Mina yang ada di kawasan Astasura, Peguyangan, untuk berdiskusi seputar franchise resto dengan pengelolanya, I Wayan Sukartama.

Saat ini, Warung Mina --yang mengkhususkan diri bergerak di franchise kuliner ikan tawar dan laut-- telah memiliki 6 cabang di Bali. I Wayan Sukartama memulainya sejak dari 17 tahun silam. “Awalnya dari sebuah warung kecil, konsumennya pun hanya lokal. Dalam perkembangannya, saya

Berdiskusi dengan pemilik Warung Mina Kunjungan ke Angel To Angel

Page 116: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

116 / MEI 2012/ TAHUN IV

berhasil hingga bisa menjadikan warung menjadi besar dengan menu yang semakin lengkap dan konsumen banyak dari mancanegara. Tantangannya banyak, tapi saya selalu berusaha untuk percaya diri dan berani menanggung risiko serta fokus pada tujuan,” ungkap pria yang telah mempekerjakan 25 karyawan dan melego franchise-nya seharga 200 juta-an ini.

Lalu, peserta bergerak lagi ke kawasan Sukawati. Kali ini, target kunjungannya adalah Angel To Angel, pengrajin perak kenamaan Bali. I Wayan Sutedja, sang pemilik, merintis bisnis ini sejak tahun 1989 dengan konsep sederhana, melestarikan budaya. Di tempat yang mewah dan elegan ini, ratusan perak dipajangkan. “Produknya memang modern tapi dikerjakan sangat tradisional, handmade. Saya sudah mengekspor produk ini ke hampir seluruh negara dan terbanyak ke Amerika. Soal harga dari mulai ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah per-item,” kilah lelaki setengah baya ini.

Yang unik dari cara berbisnisnya adalah de-ngan menggelar barang-barang mewahnya itu tanpa pembatas atau pengaman sama sekali. Mengenai hal ini ia hanya berkomentar, “Semua manusia pada hakikatnya baik. Jadi saya tak perlu takut kalau barang saya hilang. Karena itulah, saya pajang produk secara terbuka. Saya juga pernah tertipu. Tahun 1991, barang saya habis diekspor dan tak dibayar. Tapi karena sejak awal saya ingin melestari budaya, walhasil bisnis saya bisa tegak lagi.”

Hari sudah semakin sore, selesai dari Angel To Angel, kini tiba saatnya untuk berwisata belanja di pasar Sukawati. Pasar Sukawati memang tersohor

karena menjual pakaian dan kerajinan tradisional khas Bali dengan harga yang sangat murah. Cukup satu jam disebar dan masuk ke lorong-lorong pasar, para peserta kembali dengan seabreg belanjaan. Disinilah kepintaran dan kekuatan daya tawar menawar peserta diuji!

Senja pun lenyap ditelan sang malam, tapi wajah ceria para peserta tetap menyala disela-sela perjalanan menuju agenda berikutnya, makan malam di Bakti Café Jimbaran. Menu seafood disajikan di atas meja yang memanjang di atas pasir di bibir pantai, membuat makan malam pun terasa semakin nikmat. Dan perjalanan untuk hari ini harus diakhiri disini. Sesaat kemudian kembali lagi ke hotel.

Check Out, Bye Bye Bali Kunjungan berikutnya ke pusat obat tradisional

Pak Oles yang bermukim di jalan P. Komodo 38X Denpasar. Gede Ngurah Wididana atau Pak Oles menciptakan minyak oles bokashi yang multi khasiat sejak tahun 1997. “Sebelumnya, saya

I Wayan Sutedja menjelaskan produknyaProduk - produk perak berkelas dunia

Suasana kunjungan ke Pak Oles

Page 117: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV117

Page 118: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

118 / MEI 2012/ TAHUN IV

lakukan penelitian. Hasilnya, saya menemukan puluhan jenis produk berbahan herbal untuk tujuan kesehatan, kecantikan dan lingkungan,” ucap lulusan S2 Faculty of Agriculture, University of the Ryuksyus, Japan, tahun 1990 ini.

Selain obat berupa minyak, Pak Oles juga memproduksi obat berbasis bahan baku madu. Untuk minyak oles bokashi, dalam sebulan ia mampu memproduksi hingga 2.000 liter. Sementara yang berbahan madu, bisa sampai 10 ton perbulannya. Saat ini, ia sudah memiliki 2 pabrik di Buleleng dan Denpasar. “Untuk minyak oles bokashi, saya buat dari 315 spesies tanaman obat,” terang owner PT Karya Pak Oles Tokcer ini.

Setelah makan siang di Kuta Plaza Restauran, seyogyanya rombongan akan mengunjungi The Seri Villas Seminyak, sayang waktu tak mau bersepakat, “Penginapan ini sebuah resort di tepi pantai di kawasan elit Seminyak, viewnya indah, setiap vila memiliki kolam renang. Untuk yang berbulan madu akan lebih romantis,” tutur Jenny DJ Andayani, manager The Seri Villas, saat presentasi di bis.

Sebelum berakhir di Ngurah Rai Airport, semua peserta diajak untuk menyambangi Kampung Nusantara yang berada di Jalan Sunset Road, Kuta, untuk kembali berwisata belanja sebelum terbang ke Jakarta. Di Kampung Nusantara ini, disediakan berbagai ragam produk khas Bali dari mulai pakaian, aksesoris dan aneka kerajinan lainnya.

Usai berbelanja untuk keluarga tercinta, detik-detik kembali ke Jakarta pun datang. Jadwal penerbangan ke Jakarta adalah pukul 17. 25 WITA. Meski pesawat sempat delay untuk beberapa saat, akhirnya Sriwijaya Air membawa pulang semua peserta, bersua dengan keluarga masing-masing. Selain membawa oleh-oleh khas, tentunya setiap peserta pulang dengan menggondol sejuta inspirasi untuk merenda masa depan bisnis mereka yang lebih baik. Semoga! Sampai jumpa di episode

InspiraTrip berikutnya… Semangat!■ The Seri Villas

Foto bersama di Pak Oles

Page 119: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MEI 2012/ TAHUN IV119

InspiraTrip Bali telah berjalan lancar dan membahagiakan sesuai harapan. Tiga hari mulai tanggal 2 hingga 5 April 2012, 35 peserta yang terdiri dari peserta beda latar belakang ada pengusaha, karyawan, calon pensiunan, ibu rumahrangga, juga mahasiswa menjadi ‘Satu Keluarga’. Mereka dipersatukan dalam pesawat yang menerbangkan rombongan ke Bali, dalam bis yang memboyong ke penjuru industri, dalam hotel yang menyediakan kamar untuk menginap, juga dalam restoran ketika mengisi enerji.

Untuk menyatukan penampilan, peserta juga mengenakan seragam seperti t-shirt, backpack, topi dan lain-lain. Sebagai pembekalan ilmu berwirausaha, buku-buku inspirasi bisnis dari para motivator juga telah disediakan. Lebih dari itu, peserta juga mendapat siraman pencerahan dalam beberapa seminar seperti seminar bisnis dan franchise, serta diskusi menarik dari media, perbankan serta pengusaha IWAPI. Semua ini mendukung inti daripada acara InspiraTrip yakni mengunjungi kantong-kantong bisnis UKM Bali. Keluarga InspiraTrip sangat beruntung dapat diterima langsung oleh para pengusaha di lokasi

SUKSME…industri masing-masing. Sehingga banyak ilmu bisnis tergali, sharing pengalaman, serta kontak usaha pun siap berlanjut.

Kesuksesan InspiraTrip Bali bukan milik Majalah Elshinta, tetapi oleh karena dukungan semua pihak yang turut berpartisipasi . Terutama para mitra Majalah Elshinta yang turut ‘berbagi’ baik dari segi moril maupun materiil dalam pelaksanaan InspiraTrip. Juga teristimewa bagi Universitas Mahendradatta, Denpasar, yang malang melintang mempersiapkan program ini. Dan sebuah kehormatan tiada tara atas undangan Raja Majapahit Bali, DR Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III pada undangan jamuan makan malam di Istana Mancawarna, Tampak Siring.

Kiranya semangat InspiraTrip tak henti sampai disini, tapi berlanjut untuk perkembangan dunia entrepreneur di tanah air.

Dan tak ada kata lain…terimakasih…suksme…

Page 120: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

120 / MARET 2012/ TAHUN IV

SURAT PEMBACA

120

@MajalahElshinta

Twitter: @majalahelshinta

Menerima saran-saran, kritik, opini dan lain-lain

dari Anda yang akan di muat di rubrik ini.

/ MEI 2012/ TAHUN IV

DJ Campro Multimedia ‏ @

Djcampro

@MajalahElshinta Pertahankan

suguhan yg apik dgn narasumber/

tokoh2 dahsyat & papan atas yg

sukses membangun bisnisnya dr

bawah..

Annasia Sophia Dewi ‏ @acha_

chabelicca

@MajalahElshinta aq uda baca edisi

maret yang covernya Soetrisno

Bachir, kapan cover storynya Abu

Rizal Bakrie???

Rektor Tanpa Campus ‏

@IwanRektor

Ketemu juga majalahnya

@MajalahElshinta , kereen euuyy...

http://yfrog.com/odkwnbpj

okna wanto salim ‏ @okna_wu

Siap!!!RT @MajalahElshinta: Majels

edisi April 2012 sudah bisa dicari di

gerai2 Indomaret terdekat, juga di

toko2 buku dan beberapa lapak :)

Semerbak Coffee ‏

@SemerbakCoffee

Makasih. Sukses jg!

“@MajalahElshinta: Kerenn...!@

SemerbakCoffee sudah punya akun

di jejaring sosial Historee. Maju

terus dan sukses ya..”

Ajat Sudrajat ‏ @ajatpos

@MajalahElshinta, Di Indomaret

Tirtayasa, nemu majel cuma 1

eksemplar saja tiap bulanya. Jadi

berebut ma yg lain.

waskito muhsin ‏ @waskitomuhsin

@MajalahElshinta LongWeekEnd

kmaren coba Tapak Jejak Majalah

Elshinta April. Menyisir UKM

PANTURA, Lelah tp PUAS. Thanks

Majels ats INFONYA

Bersahaja Corp ‏ @tebecorp

#FIM12 tb: RT @MajalahElshinta:

Ikuti liputan langsung InspiraTrip Bali

melalui jejaring sosial #Historee.

Pantau info, foto & video2nya....

AsliPoerworedjo UOEO ‏

@AsliPoerworedjo

Ternyata, @MajalahElshinta Edisi

Maret 2012 telah ada di lapak

depan pintu gerbang paling timur

RSUD Saras Husada #Purworejo.

Arek Suroboyo ‏

@Arek Suroboyo

Pengen tahu acara - acara kunjungan

InspiraTrip di Bali seru gak ya...

Page 121: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

displayELSHINTA.indd 108 15/03/2012 20:47:16

Page 122: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

122 / MEI 2012/ TAHUN IV

OTAK ATIK

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA

Nama : ...........................................................................................................................

Alamat : ..........................................................................................................................

.............................................................................Kode Pos ...............................

Telp/ Hp : ...........................................................................................................................

Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita,

No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement Mengirim Uang Sejumlah Rp .......................................................................................................

Permintaan edisi .........................................s/d.............................................................................

* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95** Konfirmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan

Untuk berlangganan Rp 59.400 (6 Bulan) Rp 112.200 (12Bulan) Untuk wilayah Jabodetabek harga

sudah termasuk ongkos kirim

Untuk wilayah lain harap hubungi

Redaksi Majalah Elshinta

Telp : (62-21) 58359108

(62-21) 58359112

Fax : (62-21) 58359094

Tanda Tangan

( )

TE

KA

TE

KI L

OG

IKA

AL

A J

EPA

NG

SUDOKU

5 3 76 1 9 5

9 8 68 7 3 4 8 3 17 2 6

6 2 84 1 9 5

8 7 9

Page 123: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

/ MARET 2012/ TAHUN IV123

Page 124: Majalah Elshinta Edisi Mei 2012

POJOK ELSHINTA

124 / MARET 2012/ TAHUN IV