Majalah balipost edisi 66

52
Soal Reklamasi Teluk Benoa 66 | 1 - 7 Desember 2014 RP 20.000 20 0 R 0 00 R P RP R 2 0 20 0 0 0 00 0 00 Menakar Komitmen Pejabat

description

 

Transcript of Majalah balipost edisi 66

Page 1: Majalah balipost edisi 66

Soal Reklamasi Teluk Benoa

66 | 1 - 7 Desember 2014

RP 20.00020 0R 0 00RPRPR 2020 0 0000000

Menakar Komitmen Pejabat

Page 2: Majalah balipost edisi 66
Page 3: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 November 2014 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN�Ketika Sumbangan Sukarela Berbuah Protes 18MANCANEGARA�Cerita di Balik Teddy Bear 20DAERAH�Sentral Parkir Diharapkan Hidupkan Pasar Seni Singakerta 22

KESEHATAN�Implan Koklea Solusi Gangguan Pendengaran Level Berat 24

LENSA�Menikmati Sunset 26

OLAHRAGA� David Beckham ”723” 28LINGKUNGAN� Limbah Cemari Laut 36PARIWISATA�Sesaknya Pariwisata di Kampung Seni Ubud 38TRADISI� Gangsing Permainan Tradisional yang Tetap Lestari di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan 44

PROPERTI� Kolam Kecil Penyejuk Rumah Mungil 46PENTAS SENI�“Cultural Wonders of the Royal Pejeng Performance” Didukung Seniman Lokal 50

BALI SEPEKAN� Warga Ancam Membangun di Jalur Hijau 6LAPORAN UTAMA�Soal Reklamasi Teluk Benoa Menakar Komitmen Pejabat 8

�Bukan Lampu Hijau 9�DPR akan Mengawal Wakil Bali Tak Kompak 10 OPINI�Pil Pahit Penyembuh Ekonomi Bangsa 12JAJAK PENDAPAT�Swasembada Pangan Sebatas Jargon 13PEMERINTAHAN�Kabupaten Badung Raih National Procurement Award 2014 14 POLITIK�Memberantas Mafia Migas 16�Jangan Menjadi Penikmat Alam yang Serakah 17

Page 4: Majalah balipost edisi 66

4

1 - 7 Desember 20144

D A R I P E M B A C A

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,

Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,

Karangasem: Budana, Klungkung: Bagiarta, Negara: IB Surya Dharma,

Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Tercorengnya PT dan Guru Besar

Membantu yang Kurang MampuLangkah pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan me-

naikkan harga BBM ternyata direspons positif oleh pasar. Pengalihan subsidi BBM dilakukan pemerintah agar dapat menambah jumlah

alokasi anggaran belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Kepu-tusan pengalihan subsidi BBM ke sektor produktif untuk menghasilkan anggaran belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Selama ini negara membutuhkan dana seperti untuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Namun, anggaran itu kerap tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM. Dengan mengurangi subsidi BBM, kita berharap dana subsidi terse-but bisa dialihkan ke sektor produktif yang bersentuhan langsung dengan rakyat, khususnya mereka yang kurang mampu.

Dini Kinanthi Putri

Jl. Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan

Kita pantas kecewa dengan ter-tangkapnya seorang profesor,

dosen dan mahasiswi yang tengah nyabu bareng di satu kamar hotel di Makassar. Kita sangat prihatin, bagaimana seorang Guru Besar bisa sampai terjerat seperti ini. Pepatah ‘guru kencing berdiri, murid kencing berlari’ akan semakin menampakkan pembuktiannya, bahkan melalui kejahatan moral dan hukum yang paling diperangi di dunia saat ini.

Mata masyarakat terbuka sekarang, bahwa narkoba juga telah melibas kalangan akademisi dan Perguruan Tinggi yang kita titipi mendidik gen-erasi muda bangsa untuk menerima tongkat estafet pembangunan di masa datang. Bagaimana mereka akan men-didik kaum muda kalau ‘mendidik’ dirinya sendiri belum mampu.

Sebagai masyarakat kami mohon pemerintah, aparat dan BNN kebih galak lagi melakukan upaya-upaya penanggulangan bahaya narkoba dan lebih tegas melakukan peninda-kan terhadap pelaku maupun Bandar agar ada efek jera.

Ibu SantiDenpasar

Page 5: Majalah balipost edisi 66

5

1 - 7 Desember 2014 5

BERLALU sudah euforia memuji-muji Jokowi. ‘Bulan madu’ pemerintahan baru sudah berlalu. Kini kenaikan harga BBM mengganggu. Juga harga kebu-tuhan pokok lainnya. Pemerintah yang dinakhodai Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla pun kini menanti reaksi DPR. Bahkan sudah dilempar wacana akan mempertanyakan kebijakan menaikkan harga BBM ini, beserta berbagai hal terkait program Kartu Sakti ala Jokowi. Akankah Jokowi ‘diganggu’? Jika itu terjadi, ini risiko yang harus dihadapi.

Bagi masyarakat umum, apa pun argumentasinya, pasti ini menyakitkan. Karena daya beli mereka dilemahkan oleh kenaikan harga BBM ini.

Presiden Jokowi memastikan pengali-han subsidi BBM dilakukan pemerintah

agar dapat menambah jumlah alokasi anggaran yang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk infrastruktur, pendidi-kan dan kesehatan.

Tidak ada istimewanya janji ini. Presiden sebelumnya juga lebih kurang berjanji de-mikian. Akan seperti apakah realisasinya? Lebih sejahterakah rakyat? Lebih berkuali-taskah infrastruktur, pendidikan dan keseha-tan masyarakat dan ekonomi bangsa?

Ada kekhawatiran kenaikan harga BBM akan menimbulkan kemiskinan kian meluas. Angka kemiskinan diperkirakan akan meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia kini mencapai 28,28 juta orang, sekitar 11,25%. Dilihat dari angka memang rela-tive tidak besar. Tetapi kemiskinan bukan

sekadar angka-angka. Dia nyata dan dialami masyarakat kita. Maka program-program penanggulangan kemiskinan seharusnya tidak hanya berkaitan dengan besarnya nominal uang yang diberikan kepada masyarakat miskin yang terkena langsung dampak kenaikan harga BBM. Harus pula disertai edukasi kepada masyarakat agar menjadi produktif men-gelola dana tersebut. Ini akan mengarah-kan mereka tidak terus menerus menjadi ketergantungan pada bantuan.

Di sisi lain pemerintah daerah harus merespons secara tepat kenaikan harga BBM ini sehingga kebijakan-kebijakan yang dihasilkan bersifat antisipatif. Mis-alnya, pasar yang tidak terlalu bergejolak khususnya menjelang hari raya dan per-gantian tahun.

Euforia Berlalu, BBM Mengganggu

Page 6: Majalah balipost edisi 66

6

B A L I S E P E K A N

1 - 7 Desember 20146

SITUASI Puri Pemecutan di Jalan Tham-rin, Denpasar Barat, Minggu (16/11) sedikit memanas. Hal ini terkait kedatangan belasan pria dan diduga melakukan perusakan di puri yang ditempati keluarga Dr. Ida Cokorda Pemecutan XI bersama keluarganya. Mereka disebutkan juga membawa surat permohonan maaf dan pernyataan janji yang ditandatangani Cok. Pemecutan yang kini terbaring di RSUP Sanglah. Namun, surat itu diduga palsu.

“Setelah saya konfrontir, dokumen itu diduga palsu karena Cokorda tidak pernah menandatanganinya,” kata Pengacara Cok. Pemecutan Rizal Akbar Maya Poetra saat mendampingi istri Cok. Pemecutan, A.A. Ayu Suryaningsih, S.H. usai melapor ke SPKT Polda Bali dengan nomor laporan LP/570/XI/BALI/SPKT.

Terkait kejadian itu, belasan anggota Pol-sek Denpasar Barat melakukan penjagaan di sekitar Puri Pemecutan. Sementara di dalam puri, terlihat keluarga Cokorda melakukan pertemuan. Kapolsek Denpasar Barat Kom-pol Joni Antara Putra mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengamanan di sekitar Puri Pemecutan.

� Kertanegara

SEBUAH gedung kantor UPP Perke-bunan di Desa Munduk Kecamatan Banjar terpaksa dibongkar oleh warga setempat. Gedung yang dibangun oleh Kementerian Pertanian (Kementan) ini sejak bertahun-tahun tidak difungsi-kan oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Bali. Areal gedung seluas tiga are ini akan dijadikan lapangan pertand-ingan permainan gasing.

Sebelumnya, warga mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk memanfaatkan lahan itu. Tetapi instansi teknis yang terkait tidak berani menyetujui permohonan itu. Warga akhirnya sepakat untuk membongkar dan memanfaatkan

lahan tersebut. Bendesa Adat Pakraman Munduk, Kecamatan Banjar, Jro Putu Ardana, ketika ditemui di rumahnya Min-ggu (16/11), membenarkan warga sudah sepakat untuk membongkar gedung UPP Disbun Provinsi Bali tersebut.

� Mudiarta

DUA bangunan yang diduga melang-gar jalur hijau yaitu kafe dan rumah ber-tingkat di wilayah Baturiti terus menjadi sorotan. Bahkan, anggota dewan mend-esak eksekutif untuk mencabut rekomen-dasi yang dipegang pengelola kafe yang berlokasi di Banjar Pacung. Sementara warga di Banjar Kukub minta Satpol PP bertindak tegas untuk menyetop pemban-gunan rumah bertingkat yang ada di jalur hijau di wilayah tersebut.

Warga mengancam akan ikut mem-bangun rumah di lokasi tersebut jika tidak ada tindakan lebih lanjut. ‘’Dia boleh kenapa saya tidak?’’ ancam salah

satu warga pemilik tanah di Banjar Kukub, Minggu (16/11). Kekesalan ini dilontarkan warga karena tidak ada tin-dakan tegas dari pihak Satpol PP meski pemilik bangunan sudah mendapatkan surat peringatan sebanyak dua kali. Karena tidak ada tindakan lebih lanjut, warga yang memiliki tanah di samping rumah tersebut mengancam untuk ikut membangun rumah juga.

Anggota Fraksi Demokrat DPRD Ta-banan Made Yasa meminta pelanggaran ini segera disikapi. Ia menganggap kafe tersebut sudah melanggar jalur hijau.

� Wira Sanjiwani

MEJAMURNYA portal liar di rute yang dilewati truk pengangkut galian C membuat puluhan sopir melakukan aksi demo di Pol-sek Selat. Portal ilegal ini memungut uang kepada para sopir pengangkut galian C di jalur Sebudi-Sidemen. Para sopir ini menun-tut agar portal liar tersebut ditertibkan sece-patnya. Kalau tidak ada tanggapan selama seminggu ini, para sopir mengancam akan melakukan aksi demo yang lebih besar.

“Kami keluar malam-malam hanya un-

tuk mencari uang, namun mereka memun-gut dan tinggal minta seenaknya saja,” ujar salah seorang sopir, I Made Arjana. Terkait dengan tuntutan sopir, Kapolsek Selat AKP I Nyoman Sudiarsa, mengatakan pihaknya sebatas menerima aspirasi para sopir dan nantinya akan disampaikan ke Polres Karangasem. Nyoman Sudiarsa berharap pemerintah Karangasem menindaklanjuti aspirasi sopir galian C ini.

� Dewa Farendra

HARAPAN anggota DPRD Bali pen-datang baru agar sama-sama mendapat jatah memfasilitasi dana hibah bansos untuk masyarakat pada 2015 harus kandas. Tuntu-tan mereka agar Gubernur Bali dapat men-gakomodir aspirasi mereka harus bertepuk sebelah tangan. Sebab, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam rapat gabungan bersa-ma DPRD Bali terkait RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Pemprov Bali tahun 2015, Senin (17/11), menegaskan tidak mungkin menganggarkan jatah hibah bansos untuk anggota dewan new comer di APBD Induk 2015. Sebab, hal itu melanggar aturan yang ada.

� Widana

Warga Ancam Membangun di Jalur Hijau

Sopir Demo Polsek Selat

Warga Bongkar Gedung UPP Perkebunan

Belasan Pria Diduga Rusak Puri Pemecutan

Anggota Dewan Baru Tak Kebagian Hibah

Page 7: Majalah balipost edisi 66

7

1 - 7 Desember 2014 7

ISU pungutan liar (pungli) di ling-kungan sekolah kembali merebak di Kabupaten Klungkung. Kali ini pungutan kepada siswa terjadi di SDN 1 Semara-pura Kangin, Klungkung. Rencananya pungutan tersebut digunakan untuk mem-bangun ruang UKS dan gudang sekolah dengan dalih meningkatkan kesehatan siswa setempat.

Sejumlah orangtua yang menerima surat dari komite sekolah, Minggu (16/11), mengaku heran dengan rencana pungutan ini. Padahal, sejumlah sekolah di Klung-kung sempat harus berurusan dengan aparat penegak hukum, setelah melakukan pungutan serupa. “Meski sifatnya sukar-ela, kita semua kan tahu pungutan seperti itu sudah dilarang,” kata salah satu orang-tua yang menolak namanya ditulis.

Ketua Komite SDN 1 Semarapura Kangin Komang Sutama mengatakan, ren-cana pembangunan ruang UKS tersebut memang karena kebutuhan sekolah.

� Bagiarta

BELASAN prajuru adat Desa Pakra-man Bunutan, Desa Kedewatan Keca-matan Ubud, Gianyar, Senin (17/11), mendatangi Kantor Satpol PP Kabupaten Gianyar. Mereka meminta Satpol PP Kabupaten Gianyar untuk menghentikan

kegiatan proyek hotel yang bangunannya bertingkat, berseberangan dengan Pura Dalem Tengaling.

Prajuru datang diantar Camat dan Perbekel Kedewatan. Dengan berpakaian adat, mereka datang pukul 10.19 wita. Mereka diterima langsung Kepala Satpol PP Kabupaten Gianyar I Gede Daging. Sekitar 30 menit kemudian, pertemuan antara prajuru dan Kepala Satpol PP bera-khir. ‘’Kami hanya meminta Satpol PP un-tuk segera menghentikan proyek city hotel bertingkat dekat pura yang kami sucikan selama ini,’’ kata I Made Ardiana yang didampingi Bendesa Wayan Duduk.

� Agung Darmada

UNTUK sekian kalinya, puluhan pekerja di Hotel Jimbarwana menga-lami keterlambatan upah. Hingga Minggu (16/11) mereka belum menerima upah bulan Oktober. SPSI Jembrana mendesak agar pihak manajemen segera melaksana-kan kewajibannya.

Kondisi ini membuat para pekerja yang sudah bertahun-tahun bekerja di hotel itu resah. Sejumlah karyawan mengeluhkan gaji bulan Oktober yang belum terbayar. Menurut mereka, ini yang ketiga kalinya dalam setahun gaji mereka molor dibayar-kan di atas tanggal 15.

Ketua DPC SPSI Jembrana Sukirman mengaku kecewa dengan kondisi pemba-yaran upah di hotel tersebut. Semestinya sebagai hotel milik pemerintah, memberi-kan teladan untuk perusahaan yang lain. Upah mereka seharusnya dibayar pada akhir Oktober atau paling lambat awal November.

� Surya Dharma

PERSOALAN tunggakan pemba-yaran penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Bangli sampai saat ini tak kunjung tuntas. Berdasarkan catatan yang dimiliki Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Bangli, masih ada 10 desa di Bangli yang menunggak pembayaran PJU sejak beberapa tahun terakhir. Kondisi itu cukup ironis mengingat setiap desa yang selama ini diberi kewenangan membayar PJU te-lah digelontor Alokasi Dana Desa (ADD)

miliaran rupiah setiap tahunnya.Manager PLN Rayon Bangli Made Jiwa,

Senin (17/11) mengungkapkan, ada sepuluh desa yang masih menunggak pembayaran PJU. Adapun total tunggakan PJU dari kes-epuluh desa tersebut nominalnya mencapai Rp 84.837.971. Akibat adanya tunggakan tersebut, pihak PLN selama ini telah men-jatuhkan sanksi tegas berupa pembongkaran lampu penerangan jalan yang ada.

� Swasrina

RASIO kepadatan lalu lintas (lalin) di Badung Selatan dalam kondisi kritis. Penyebabnya, tingginya pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan jaringan jalan. Rata-rata visit ratio jalan di Badung Selatan mencapai 0,8 persen alias sudah mendekati ambang kemacetan. Aki-batnya, kekroditan lalin bahkan kemacetan di Badung Selatan sulit dihindarkan.

Pertumbuhan kendaraan dengan jar-ingan jalan yang tidak seimbang adalah salah satu faktor utamanya. Sementara untuk menambah jaringan jalan di Badung Selatan, sangat sulit diwujudkan. ‘’Jarin-gan jalan dengan pertumbuhan kendaraan di Badung Selatan perbandingannya 0,2

persen dengan sekitar 12 persen, sehingga kapasitas jalan kemungkinan tidak bisa menampung kendaraan,’’ kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Badung Wayan Weda Dharmaja, Selasa (18/11).

� Dedi

Berdiri Dekat Pura

Warga Minta Stop Proyek Hotel

Keluhkan Pungli

Sepuluh Desa Nunggak Bayar PJU

Kritis, Rasio Kepadatan Lalu Lintas di Badung Selatan

MBP/dar

MBP/dok

Gaji Tak Dibayar

Karyawan Hotel Jimbarwana Resah

Page 8: Majalah balipost edisi 66

8

8 1 - 7 Desember 2014

L A P O R A N U T A M A

Dalam surat Gubernur Mangku Pastika nomor 523.11/1542/PKPM/DKP/2014 dan ber-sifat penting itu tertulis’’-

--Maka terhadap permohonan izin lokasi reklamasi Teluk Benoa pada prinsipnya dapat dipertimbangkan, dengan ketentuan sebagai berikut. (1) Menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan keberadaan fungsi kawasan Tahura Ngurah Rai, serta memperha-tikan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pelabuhan Benoa dan Bandara Internasional Ngurah Rai. (2) Dalam hal penggunaan material timbunan untuk keperluan reklamasi agar me-manfaatkan hasil pengerukan dan mendatangkan dari luar Pulau Bali. (3) Mempertahankan mata pencahar-ian penduduk sebagai nelayan, pem-budi daya ikan dan usaha kelautan dan perikanan lainnya. (4) Memperhatikan kelestarian adat budaya berdasarkan Tri Hita Karana.

Lain halnya dengan s u r a t Wa l i

Kota Denpasar yang juga dikirim ke Kementerian Kelautan dan Peri-kanan di Jakarta Nomor: 500/2478/Ek. Surat tertanggal 4 Juli 2014 yang tembusannya juga disampaikan kepada Gubernur Bali menyangkut lima aspek. Kelima aspek tersebut menyangkut aspek legalitas, aspek teknis, aspek lingkungan, aspek budaya dan aspek sosial ekonomi.

Ada t iga aspek yang langsung menukik pada rencana reklamasi Te-luk Benoa. Ketiganya adalah aspek lingkungan, aspek budaya dan aspek sosial ekonomi.

Dalam aspek lingkungan, Wali Kota memberi pertimbangan, 1. Reklamasi akan merubah bentang alam secara signifikan yang berdampak pada ke-seimbangan ekosistem dan biota. 2. Secara harfiah karakter ruang akan berubah yang mengakibatkan persepsi masyarakat dan dampak psikologis hilangnya teluk dan laut tersebut.

Sementara pertimbangan dalam aspek sosial budaya disebutkan, 1. Laut secara sosial budaya masyarakat Bali sebagai kawasan suci. Dan Teluk Benoa terdiri dari alur Pandawa Lima (5 muara sungai) sebagai muara yang disucikan dalam upacara Segara Kertih untuk menjaga keseimbangan alam. 2. Adanya penolakan oleh masyarakat/kelompok masyarakat.

Terakhir adalah aspek sosial ekono-mi. Dalam aspek ini pertimbangnnya, 1. Pemanfaatan ruang teluk akan mengakibatkan pertambahan civitas/ penduduk yang mengakibatkan carry-ing capacity (daya dukung) kawasan tidak stabil.

2. Reklamasi akan bertentangan dengan konsep ekonomi kerakyatan, secara mikro akan berdampak pada penurunan daya saing masyarakat dan pemerataan pembangunan semakin sulit untuk diwujudkan. 3. Teluk Benoa sebagai zona penangkapan ikan masyarakat.

� Rindra/Asmara

Soal Reklamasi Teluk Benoa

Menakar Komitmen PejabatGubernur Bali, Wali Kota Denpasar, dan Bupati Badung telah dimintai pertimbangan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait izin lokasi Reklamasi Teluk Benoa. Ketiganya telah men-girim balasannya. Bahkan ketiga instansi itu telah duduk bersama untuk menjaring masukan. Walaupun telah duduk bersama, ternyata penyikapan terhadap su-rat tersebut berbeda-beda. Dari dua surat tersebut, masyarakat akan dapat menilai komitmen masing-masing pejabat di Bali dalam menjaga kelestarian adat, budaya dan lingkungan Bali.

s u r a t Wa l i aspLauBalBen(5 mdisuuntuAdakelo

Tmi.1. menpening tida

2densecpenpesuBi

s u

Page 9: Majalah balipost edisi 66

9

1 - 7 Desember 2014 9

SURAT pertimbangan Gubernur Bali terkait izin lokasi reklamasi Teluk Benoa memantik polemik. Ada yang menyatakan bahwa surat itu mengisyaratkan Gubernur Bali Mangku Pastika memberi lampu hijau untuk mereklamasi Teluk Benoa. Namun di sisi lain Karo Humas Setda Bali menyatakan, surat itu hanya memberi pertimbangan. Alasannya Pemprov Bali tidak dalam kapasitas menyetujui atau menolak reklamasi.

Dua pendapat itu berangkat dari kalimat dan ketentuan yang ada dalam surat Gubernur Bali nomor 523.11/1542/PKPM/DKP/2014.

Dalam surat itu dinyatakan ‘’…..Maka terhadap permohonan izin lokasi reklamasi Teluk Benoa pada prinsipnya dapat diper-timbangkan, dengan ketentuan sebagai beri-kut. (1) Menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan keberadaan fungsi kawasan Tahura Ngurah Rai, serta memperhatikan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Pelabuhan Benoa dan Bandara Internasional Ngurah Rai. (2) Dalam hal penggunaan material timbunan untuk keperluan rekla-masi agar memanfaatkan hasil pengerukan dan mendatangkan dari luar Pulau Bali. (3) Mempertahankan mata pencaharian pen-

duduk sebagai nelayan, pembudi daya ikan dan usaha kelautan dan perikanan lainnya. (4) Memperhatikan kelestarian adat budaya berdasarkan Tri Hita Karana.

Kalimat-kalimat tersebut diartikan oleh Bangun Nusantara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koordinator Nasional Tolak Re-klamasi Teluk Benoa (KNTRTB) sebagai lampu hijau untuk investor melakukan reklamasi. “Adanya kata ‘dapat dipertim-bangkan’ dalam surat pertimbangan itu, jelas sekali bahwa Gubernur memberikan lampu hijau untuk reklamasi Teluk Benoa. Apalagi dalam poin dua (2) disebutkan, Dalam hal penggunaan material timbunan untuk kep-erluan reklamasi agar memanfaatkan hasil pengerukan dan mendatangkan dari luar Pulau Bali. Dari bunyi surat rekomendasi tersebut, sangat jelas kalau Gubernur ber-pihak kepada investor untuk melakukan reklamasi dan mengabaikan penolakan dari berbagai kalangan di Bali,” ujar Bangun.

Namun Karo Humas Pemprov Bali Dewa Mahendra Putra membantah bila Surat Pertimbangan Izin Lokasi Rekla-masi Teluk Benoa yang dikirim Guber-nur Bali Made Mangku Pastika kepada Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai “lampu hijau” rencana reklamasi Teluk

Benoa. Menurutnya, empat ketentuan yang tertulis didalam surat Gubernur hanyalah bahan pertimbangan bagi Men-teri Kelautan dan Perikanan.

“Posisinya kan mempertimbangkan, bisa dipertimbangkan, tidak dalam posisi memberikan persetujuan. Itu kan dia-jukan, jadi kita kan bukan…karena ada surat mohon pertimbangan kan begitu, masalah persetujuannya kan pusat,” ujar Dewa Mahendra, pekan lalu.

Mahendra menegaskan, hanya pemerin-tah pusat yang memiliki kewenangan untuk memberikan atau tidak izin lokasi reklamasi Teluk Benoa kepada PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI). Terkait adanya poin ketentuan soal penggunaan material timbu-nan untuk keperluan reklamasi agar meman-faatkan hasil pengerukan dan mendatangkan dari luar Pulau Bali, Mahendra mengisyarat-kan ketentuan itu harus dipenuhi bila ingin mengeluarkan izin lokasi.

“Menyangkut tanah, kan harus di luar. Kalau itu memang tidak dianukan (dilakukan, red), kita tidak bisa kan gitu ya karena pertimbangan ini yang harus dipenuhi,” jelasnya.

� Rindra

Bukan Lampu Hijau

KANTOR GUBERNUR-Demo tolak reklamasi Teluk Benoa di depan kantor Gubernur Bali di Renon.

MBP/dok

Page 10: Majalah balipost edisi 66

10

1 - 7 Desember 201410

L A P O R A N U T A M A

DPR akan Mengawal

Wakil Bali Tak KompakPersoalan reklamasi Teluk Benoa

telah diambil alih pusat, menyusul keluaranya Perpres 51/2014. Perpres yang dikeluarkan pada masa akhir

jabatan Presiden Yudhoyono, menyebutkan bahwa Teluk Benoa bukan lagi kawasan konservasi tapi sudah menjadi kawasan pe-manfaatan. Terlebih lagi PT TWBI, investor yang berencana melakukan reklmasi, juga telah mengajukan permohonan izin lokasi ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Lalu apa kata DPR terkait dengan masalah-masalah daerah yang sudah ‘’di-larikan’’ ke pusat. Mengapa wakil Bali di DPR belum merespons keinginan mayoritas masyarakat Bali menolak reklamasi?

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan memastikan DPR akan mengawal proyek-proyek di daerah yang terkait dengan pro-gram kerja pemerintah pusat agar proses pembangunannya tidak menyalahi ketentuan yang berlaku. Salah satunya rencana rekla-masi Teluk Benoa.

Menurutnya, kasus alih fungsi lahan untuk kepentingan reklamasi seperti kasus rekla-masi Teluk Benoa harus benar-benar dikaji secara cermat, apalagi kalau daerah yang akan direklamasi dilindungi Undang-undang sebagai derah yang harus dilestarikan. “Ya komisi-komisi DPR nanti harus ditindaklan-juti itu. Harus dipastikan pembangunannya sesuai dengan mekanisme tata ruang yang ada, seperti untuk kasus reklamasi Teluk Benoa,” kata Taufik Kurniawan di Gedung DPR, pekan lalu.

Dia menegaskan DPR memiliki kewa-jiban menjalankan tiga fungsinya, yaitu pengawasan, penganggaran dan legislasi untuk kepentingan negara. “Harus dilihat statusnya dulu. Statusnya seperti apa? Jangan sampai bertentangan dengan alih fungsi yang ada,” imbuhnya.

Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengingatkan pemerintah daerah tidak bisa seenaknya mereklamasi sebuah kawasan konservasi untuk kepentingan tertentu.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuan-gan, Olly Dondokambey mengatakan, fraksi PDI-P akan memeriksa lebih jauh terkait izin reklamasi Teluk Benoa. Dia mengatakan, saat ini fraksinya masih berkonsentrasi

dengan penyusunan anggota fraksi untuk ditempatkan sebagai pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD).

Lalu bagaimana tanggapan wakil Bali yang duduk di DPR? Upaya mengawal isu-isu lokal untuk memperjuangkan ke-pentingan daerah dinilai sulit dilakukan. Tarik menarik kepentingan antarpartai yang memiliki kadernya di DPR membuat aspirasi masyarakat Bali tidak bisa disatukan oleh sembilan anggota DPR asal Bali. “Fraksi di DPR memang kepanjangantangan partai. Tentu, apa yang disuarakan juga berdasarkan kebijakan dari partai masing-masing,” kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan I Made Urip.

Kesulitan itu juga yang kini dijumpai anggota DPR dari Bali dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Bali yang mayoritas menginginkan pembatalan rencana rekla-masi Teluk Benoa. “Kami sembilan anggota DPR dari Bali belum berencana melakukan koordinasi. Perjuangan pembatalan rencana reklamasi masih dilakukan masing-masing fraksi,” katanya.

Pada periode DPR sebelumnya, menurut anggota Komisi IV periode 2009-2014 ini, desakan pembatalan sudah disampaikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Dulu, penolakan sudah saya sam-paikan dengan pihak KKP, dan kami akan terus menerus menyuarakan ini. Kami akan kawal,” katanya.

Ada sejumlah pertimbangan yang dis-ampaikan pada rapat kerja lalu itu, termasuk menekankan pentingnya pemerintah pusat mempertimbangkan falsafah ajaran Hindu yaitu Tri Hitna Karana. Kepada pemerintah ketika itu, disampaikan bahwa daya dukung Bali sudah jenuh, sehingga apabila reklamasi dilakukan maka dapat mengganggu kelestar-ian alam Bali.

“Kita minta kepada pemerintah ketika itu agar tidak melanjutkan. Karena daya dukung Bali sudah jenuh. Kalau alamnya dirusak tentu keselaraan kehidupan masyarakat Bali akan terganggu,” ungkapnya.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Ida Bagus Putu Sukarta mengakui sejauh ini tidak ada komunikasi di antara anggota DPR dari dapil Bali untuk membahas sejumlah isu yang ada di Bali untuk diakomodir di DPR.

Termasuk menyangkut masalah reklamasi. “Belum, kami belum pernah koordinasi, dan belum ada rencana untuk mengadakan rapat bersama termasuk soal reklamasi,” katanya.

Sukarta menegaskan dirinya juga tidak berupaya untuk mengusulkan kepada frak-sinya di DPR untuk menyampaikan adanya penolakan dari mayoritas masyarakat Bali tentang rencana reklamasi Teluk Benoa. “Belum ada rencana,dan tidak pernah ada permintaan dari DPD Partai Gerindra Bali untuk menjadikan isu reklamasi masuk agenda pembahasan Fraksi Gerindra di DPR,” imbuhnya.

Berbeda dengan wakil rakyat di DPR, empat senator asal Bali lebih terlihat kom-pak dalam membawa aspirasi persoalan-persoalan yang ada di Bali. Anggota DPD dari Bali I Kadek Arimbawa mengatakan empat anggota DPD dalam waktu dekat akan menggelar rapat untuk membahas se-jumlah isu di Bali untuk disampaikan dalam rapat-rapat kerja di DPD. “Kami kumpul, teman-teman DPD Bali dan kami memiliki keinginan sama agar kesimpulan Komite II DPD di periode lalu tetap diteruskan di periode ini. Di periode lalu, kesimpulan soal reklamasi harus ada revisi kembali,” kata anggota DPD yang terpilih kembali untuk periode saat ini.

Kata dia, dalam waktu dekat, para senator Bali akan menggelar pertemuan konsultasi dengan sejumlah ahli dan pihak-pihak lain yang dinilai berkompeten terkait persoalan ini. “Kami undang lembaga negara di pusat untuk mencari solusi terbaik dari persoalan ini,” katanya.

� Hardianto

Page 11: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 11

SOROTAN bahwa Gubernur tidak menga-komodir masukan Badung terkait pertimbangan izin lokasi reklamasi Teluk Benoa, tidak mau ditanggapi Bupati Badung A.A. Gde Agung. Ia menyebutkan, bahwa isi surat pertimbangan yang diberikan ke KKP itu bukanlah kewenangannya. “Itu kan kewenangan yang memasukkan, kami tidak bisa memaksakan kehendak,” ujar Gde Agung didampingi Wabup I Made Sudiana, Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta, usai rapat paripurna DPRD Badung, pecan lalu.

Gde Agung menjelaskan, sejauh ini tidak men-dalami masalah surat pertimbangan ke KKP terse-but. Demikian pula masalah tidak dimasukkannya masukan dari Badung soal kekhawatiran terjadinya banjir rob di sejumlah kawasan di Denpasar dan Badung bila reklamasi itu dilaksanakan. “Mohon maaf, saya tidak mendalami itu,” katanya.

Kata dia, sampai saat ini Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Badung tetap men-jadi patokan Pemkab Badung dalam hal penataan ruang di Kabupaten Badung. “Yang jelas, kami tetap berpatokan pada RTRW Kabupaten Ba-dung. Semua gerak langkah kami kembali pada RTRW. Itu adalah pegangan kami,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Perda RTRW Badung, kawasan Teluk Benoa yang

masuk wilayah Kabupaten Badung ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Sebagai kawasan konservasi, otomatis bentang alam dan eko-sistemnya tidak boleh diubah.

Reaksi berbeda disampaikan anggota DPRD Kota Denpasar. Tidak diakomodirnya masukan Denpasar dan Badung terkait rencana reklamasi Teluk Benoa oleh Gubernur Bali, mendapat per-hatian serius kalangan DPRD Denpasar. Kata mereka, diabaikannya masukan dari dua daerah yang paling berkepentingan terhadap keberlang-sungan kelestarian Teluk Benoa, menunjukan sikap yang tidak aspiratif. Padahal, apa yang menjadi suara perwakilan dua daerah itu, meru-pakan aspirasi masyarakat serta didukung kajian teknis yang jelas. “Ini sangat kami sayangkan, masukan dan aspiarasi masyarakat itu semestinya menjadi hal utama dalam membuat surat dalam memberikan pertimbangan kepada Menteri Ke-lautan dan Perikanan,” ujar Anggota Komisi I DPRD Denpasar A.A. Ketut Sujana, S.H.

Sujana yang mantan Kades Desa Pemogan ini mengatakan, sejak awal pihaknya sudah me-nyampaikan aspirasi terkait rencana reklamasi. Seharusnya, apa yang terjadi di masyarakat, men-jadi pertimbangan utama. Karena menyangkut hajat hidup orang banyak. “Penolakan kami sejak dulu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Lalu kenapa tidak diakomodir sedikitpun. Ini tidak aspiratif namanya,” katanya.

Senada dengan Sujana, wakil rakyat dari Sidakarya, Wayan Suadi Putra juga mengaku kecewa dengan diabaikannya masukan dari Denpasar. Terlebih, apa yang disampaikan wakil Denpasar dalam pertemuan dengan provinsi itu, cukup jelas dan sudah berdasarkan kajian teknis. “Pak Widiasa (Sekretaris PU Denpasar) sudah menyampaikan masukan yang sangat penting bagi pengambil kebijakan untuk menentukan sikap terkait rencana reklamasi di Teluk Benoa,” ujar politisi PDI-P ini.

Dikatakan, bisa saja beralasan untuk men-ingkatkan ekonomi masyarakat, reklamasi ini dilakukan. Namun, seharusnya yang dilihat lagi adalah dampaknya terhadap lingkungan. Kalau sampai merusak lingkungan, seharusnya bisa ditolak. “Jauh lebih penting kelestarian alam dibandingkan dengan dampak ekonomi yang be-lum jelas juga akan berdampak pada masyarakat bawah di sekitarnya,” katanya.

� Asmara/Dedy

Bupati Badung:Tak Bisa Memaksa

MBP/dok

DI JAKARTA - Tak hanya di Bali, gaung penolakan reklmasi Teluk Benoa juag di gelar di Jakarta. Mereka menggelar demo di depan istana presiden

dan di bundaran HI.

Page 12: Majalah balipost edisi 66

Masyarakat/rakyat merasa ter-sakiti atau terbebani dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini.

Senang atau tidak pastilah berdampak terhadap perubahan paradigma, di mana perubahan harga kebutuhan bahan pokok lebih dulu naik dibandingkan dengan ke-naikan harga BBM. Begitu pengumuman kenaikan harga BBM maka harga-harga juga merangkak naik padahal sebelum itu sudah naik beberapa persen. Daya beli masyarakat/rakyat, khususnya gelem (golongan ekonomi lemah) tentu semakin menurun dan normatif kehidupanpun akan terseok-seok oleh adanya kenaikan harga BBM ini.

Kenaikan harga BBM sudah dilakukan dengan kisaran harga Rp 2.000 per liter baik premium maupun solar. Pascakenai-kan harga BBM bersubsidi ini, pemerin-tah menyiapkan dana sebagai kompen-sasi kepada masyarakat yang besarannya diperkirakan mencapai Rp 14 triliun. Dana tersebut diambil dari APBN-P 2015 mendatang di mana terdapat potensi penghematan sebesar Rp 37 triliun. Itu untuk memberikan proteksi bagi rakyat miskin berbentuk BLSM, beasiswa dan program kesejahteraan lainnya. Pemban-gunn infrastruktur juga tetap diadakan. Sisanya untuk menekan defisit anggaran yang sudah di atas 3,8 persen.

Kenaikan harga BBM disesuaikan (dinaikkan bertahap) untuk membantu penurunan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Direvisinya APBN 2014 karena pembengkakan yang terjadi pada subsidi BBM. Defisit yang besar akan membutuhkan pembiayaan, artinya pemerintah harus berutang lebih besar. Memang solusinya harus ada pe-nyesuaian harga. Kedua, penyesuaian harga BBM bisa menurunkan beban impor. Saat ini biaya yang diperlukan untuk impor BBM setiap minggu sekitar 3,7 sampai 4 miliar. BBM itu membebani impor karena konsumsi BBM meningkat maka impor meningkat dan akan meng-gunakan devisa.

Salah satu cara untuk menurunkan im-por BBM memang harus ada penyesuaian harga BBM.

Penyesuaian harga BBM (dinaikkan) bisa menurunkan utang luar negeri. Impor BBM saat ini membuat utang luar negeri jangka pendek untuk membiayai impor meningkat. Kalau konsumsi BBM turun, utang luar negeri juga turun. Sebab se-lama ini yang menikmati subsidi BBM adalah mereka yang memiliki kendaraan dan orang–orang menengah ke atas saja. Padahal manfaatnya bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi umum. Jadi tiga hal yang bisa terbantu den-gan pengurangan subsidi BBM ini, yakni penurunan defisit APBN, penurunan impor dan penurunan utang luar negeri, serta dana subsidi BBM bisa dialokasikan ke pendidi-kan dan kesejahteraan generasi bangsa.

Awalnya memang masyarakat akan tersakiti dan shock dengan adanya ke-naikan harga BBM ini. Tetapi proses pembelajaran ini perlu diterapkan pada masyakarat khususnya pengguna BBM

yang tidak paham betul bagaimana be-sarnya biaya produksi dan sulitnya alokasi subsidi diterapkan pada masyarakat kecil dan terpinggirkan yang semestinya me-nikmati selisih tersebut.

Dengan adanya kenaikan harga BBM tentulah masyakat akan mulai berhitung dengan secermat dan secerdas mungkin di mana penghasilan tidak bertambah sedan-gkan harga kebutuhan pokok meningkat. Diyakini awalnya akan susah diterapkan sistem efisiensi dan penghematan di mas-ing–masing individu. Waktulah yang akan memberikan pemahaman dan pelajaran yang sangat berarti dalam pendewasaan perilaku konsumtif masyarakat pemakai BBM. Terutama bagi mereka yang tidak mau tahu sebuah proses pengolahan dan pengadaan BBM yang sangat sulit.

Ekonomi masyarakat harus disembuhkan dulu jika pemerintah ingin ekonomi bangsa dipulihkan. Sebab negara atau bangsa akan terbebani oleh rakyatnya jika rakyatnya masih tergantung dalam segala hal khusus-nya penggunaan BBM yang tidak terken-dali, di mana subsidi tersebut mengerogoti APBN dan cenderung membuat utang baru. Siapkah masyarakat/rakyat, anak cucu ke depan menanggung utang yang kian besar? Padahal manfaat kenaikan harga BBM bisa digunakan untuk pembangunan infrastruk-tur dan transportasi umum.

Jadi beberapa hal bisa terbantu den-gan kebijakan menaikkan harga BBM ini: penurunan defisit APBN, penurunan impor dan penurunan utang luar negeri, serta dana subsidi BBM bisa dialokasikan ke pendidikan dan kesejahteraan generasi muda bangsa.

Ibarat orang sakit, jika mau sembuh secara total maka yang bersangkutan harus siap menelan atau meminum pil pahit. Kita berharap pil pahit ini benar-benar bisa menyembuhkan ekonomi bangsa sekaligus menolong kehidupan masyarakat miskin.

Penulis, dosen Universitas Dhyana Pura Bali.

1 - 7 Desember 201412

O P I N I

Oleh I Made Darmayasa

Pil Pahit Penyembuh Ekonomi Bangsa

Page 13: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 13

J A J A K P E N D A PAT

Swasembada pangan menjadi salah satu program unggulan Jokowi-JK selain pemberdayaan poros maritim. Namun tantangan

swasembada pangan diyakini sangat be-rat. Bahkan di Bali, swasembada pangan bisa hanya sebatas jargon politik. Program ini nyaris sulit diwujudkan jika alih fungsi lahan dan investasi rakus lahan tak segera dibatasi.

Selama ini krama Bali sudah terlanjur menyandarkan kebutuhan hidupnya dari pasokan kebutuhan pangan baik beras, pisang, janur dan keperluan ritual lainnya dari Pulau Jawa, Sulawesi dan Lombok. Menyikapi program swasemba pangan ini, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilaku-kan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon. Ber-dasarkan tabulasi atas jawaban responden, dominan warga Bali pesimis Bali mampu swesem-bada pangan.

Terdapat 62,37 persen re-sponden yang mengaku sangat ragu jika Bali bisa swasem-bada pangan. Indikatornya, kata responden, alih fungsi lahan marak dan laju pertumbuhan penduduk Bali tinggi. Selain itu, Tabanan yang menjadi lumbung beras Bali juga telah mengguna-kan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk mengatasi krisis pangan.

Sedangkan, 29,33 persen re-sponden tetap optimis Bali bisa swasembada pangan. Langkah ini bisa diwujudkan jika pemer-intah serius menerapkan pola tanam dan membangun kepedu-lian terhadap sektor pertanian. Langkah sinergi antarsektor harus dibangun agar perta-nian tidak terus jadi objek yang dikorbankan untuk kepentingan pariwisata. Bali juga harus serius mewujudkan lahan perta-

nian abadi di tengah maraknya investasi di sektor pariwisata.

Selebihnya, 8,29 persen responden mengaku tak tahu menahu soal swasem-bada pangan. Mereka hanya berharap kebutuhan bahan pangan tersedia di pasar dengan harga terjangkau.

Terkait dengan perlunya dilakukan moratorium terhadap alih fungsi lahan, 77,18 persen responden menyatakan setu-ju. Responden berpandangan Bali harus tegas dalam hal ini. Alih fungsi terhadap lahan pertanian harus distop. Jika ada investasi untuk kepentingan akomodasi pariwisata hendaknya diarahkan ke lahan tak produktif. Bali harus berani menolak investasi nonpertanian yang menyasar lahan pertanian.

Selebihnya, 18,07 persen responden

menilai moratorium tak perlu dilakukan. Yang perlu dilakukan adalah melakukan pemerataan investasi. Selama ini, lahan sawah yang beralih fungsi dominan be-rada di Denpasar dan Badung dan daerah penyangga pariwisata seperti Tabanan dan Gianyar. Jika dilakukan moratorium maka pemerataan sektor pariwisata tak akan terjadi di Bali Utara dan Bali Timur. Responden hanya berharap moratotium terbatas di Bali Selatan.

Selebihnya, 4,74 persen responden tidak memberikan respons atas per-tanyaan ini. Mereka menilai investasi selama ini ditentukan pemerintah. Jika pemerintahnya tak komit terhadap perta-nian, sejauh apapun ditentang alih fungsi lahan pertanian tetap akan direkomendasi. Dira Arsana

Swasembada PanganSebatas Jargon

Page 14: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201414

P E M E R I N T A H A N

KABUPATEN Badung meraih Na-tional Procurement Award 2014 untuk kategori Komitmen Pencapaian Inpres No. 2 Tahun 2014 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi pada Aksi Pelaksanaan Transparansi dan Akunt-abilitas dalam Mekanisme Pengadaan Barang/Jasa. Hanya 5 kabupaten di Indonesia yang meraih penghargaan tersebut. Kabupaten Badung adalah satu-satunya kabupaten di Bali yang meraih penghargaan ini.

Penghargaan diserahkan oleh Men-teri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas RI Andrinof Chaniago se-rangkaian acara Rakornas LKPP di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, 18 November lalu. Acara bertemakan “Mantapkan Pengadaan Nasional yang Kredibel Menuju Indonesia Hebat.” Di antaranya hadir pada acara tersebut,

jajaran kementerian RI, bupati, wali kota dan gubernur se-Indonesia. Sekitar 2.000 peserta hadir pada acara terse-but. Bupati Badung A.A. Gde Agung hadir langsung menerima penghargaan tersebut.

Andrinof Chaniago mengungkapkan, National Procurement Award 2014 merupakan penghargaan tertinggi yang dikeluarkan LKPP terkait komitmen pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam transparansi dan akunt-abilitas pengadaan barang dan jasa. Ke depannya, penghargaan ini diharapkan mampu meningkatkan komitmen pemer-intah daerah di seluruh Indonesia untuk mengedepankan transparansi dan akunt-abilitas pengadaan barang dan jasa.

Sementara itu, Bupati Badung A.A. Gde Agung didampingi Sekda Kompy-ang R. Swandika, Asisten II Dewa Made

Apramana dan Kabag Pembangunan A.A. Bayu Kumara menyampaikan, Pemkab Badung merasa bangga atas penghargaan yang telah diterima tersebut. Penghar-gaan tersebut mencerminkan komitmen yang kuat dari Pemkab Badung dalam upaya pemberantasan korupsi.

Meski mengaku bangga, namun Gde Agung menyatakan pihaknya tidak mau berpuas diri. Jajaran Pemkab Badung harus mampu mempertahankan komit-men sekaligus kinerja nyata dalam mewujudkan transparansi dan akunt-abilitas pengelolaan barang dan jasa serta di bidang pemerintahan lainnya. Sebab pada dasarnya, transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa berkaitan erat dengan kualitas pembangunan.

� Dedy

Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago (tengah) bersama Bupati Badung A.A. Gde Agung foto ber-sama usai penyerahan National Procurement Award 2014.

Kabupaten Badung Raih National Procurement Award 2014

Page 15: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 15

KESERIUSAN Bupati Klungkung Nyoman Suwirta tidak hanya memban-gun potensi tanah kelahirannya, Nusa Penida. Ia terus berupaya melakukan pemerataan pembangunan di seluruh kecamatan. Salah satunya, pengelolaan potensi dari wilayah Tegal Besar hingga Goa Lawah. Strategi Bupati Suwirta ini, sudah dituangkan dalam Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Strategis Daya Tarik Wisata. Penataan kawasan strategis ini, sebagai salah satu strategi jitu Bupati Suwirta untuk mengelola potensi daerah dan menarik investasi.

Rencana pemerintah daerah ini, di-dasari atas berbagai pertimbangan. Ka-wasan strategis ini memiliki potensi dasar aset vista berupa view pantai, gunung dan lansekap persawahan yang menarik. Demikian juga potensi sosial budaya, seperti kawasan pedesaan, pertanian, peri-kanan, Pura Goa Lawah dan pura lainnya. Namun, ditengah potensi itu, kawasan seluas 3.543 hektare, juga menghadapi tantangan besar untuk menjadi kawasan strategis yang memiliki daya tarik wisata. Seperti ancaman abrasi hingga harapan besar warga, agar memberikan multiplier effect bagi sektor ekonomi riil.

Sehingga, dibutuhkan penataan ruang yang mampu mensinergikan budaya, pari-wisata dan pertanian, yang dapat merang-sang percepatan pertumbuhan pembangu-nan dikawasan perencanaan. Konsultan dari PT Dwipa Dewata, Zulfadli Urufiah perencanaan ini akan memberikan arah bagi penyusunan program-program pem-bangunan. Mampu memformulasikan kebijakan dan strategi operasional pena-taan ruang. Selain itu, juga sebagai alat pengendalian pemanfaatan ruang, yang lebih operasional untuk menjaga konsis-tensi pewujudan ruang kawasan.

Mencakup arah pembangunan kawasan untuk perizinan pemanfaatan ruang, per-izinan letak bangunan dan bukan bangu-nan, kapasitas dan intensitas bangunan dan bukan bangunan, penyusunan pera-turan zonasi dan pelaksanaan program pembangunan. Rencana rinci tata ruang ini sebagai tindak lanjut dari peraturan daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Klungkung. Kepala Bappeda

Klungkung I Gusti Ngurah Bagus Putra, mengatakan perencanaan ini sangat vital untuk pengembangan kepariwisataan serta pembangunan wilayah tersebut. Agar, pengembangan wilayah nantinya sesuai dengan perencanaan.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, ketika menghadiri paparan draf laporan akhir rencana ini, menitikberatkan tujuan rencana ini pada asas manfaat dari sebuah kawasan strategis. Asas manfaatnya harus mampu membangun masyarakat di sekitarnya. Bukan hanya memberi-kan kemudahan kepada investor dalam berinvestasi. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar perencanaan ini dilakukan dengan matang. Agar tidak mengesamp-ingkan masyarakat setempat sebagai salah satu sasaran pembangunan pemerintah daerah. Dengan kawasan strategis ini, pihaknya juga berharap dapat berimbas

terhadap penanganan abrasi di sepanjang pesisir pantai ini, dengan kontribusi dari para investor.

Perencanaan ini katanya harus jelas tindaklanjutnya. Sebab, sebelum Ia memimpin, banyak perencanaan di setiap SKPD berakhir tanpa realisasi dilapangan. Wakil Bupati Made Kasta menambahkan, perencanaan ini mesti dilakukan sesuai aturan diatasnya. Selain itu, agar selalu berkordinasi dengan pihak provinsi dan kabupaten serta perbekel di wilayah desa bersangkutan, yang masuk dalam rencana daya tarik wisata ini. “Kami serius ingin membangun Klungkung menjadi lebih baik dan merata di seluruh kecamatan. Rencana ini akan menjadi salah satu poin bagi kami untuk terus tumbuh dan berkembang.

� Bagiarta

Strategi Jitu Bupati Suwirta Kelola Potensi Daerah dan Menarik Investasi

Bupati Suwirta saat menghadiri paparan draf akhir rencana rinci tata ruang kawasan strategis daya tarik wisata Tegal Besar-Goa Lawah, di ruang rapat Dinas Pertanian.

Page 16: Majalah balipost edisi 66

16

Mafia migas telah lama diten-garai menjadi parasit dalam pengelolaan minyak dan gas di negeri ini. Jaringan mafia

migas ini pun ditengarai melibatkan banyak komponen, sehingga sangat rapi dan kuat. Kini, harapan baru muncul. Pemberantasan mafia migas menjadi agenda strategis setelah dibentuknya Komite Reformasi Tata Kelola Migas (KRTKM). Lembaga ini berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diketuai Faisal Basri.

Ketua KRTKM Faisal Basri berjanji menjalankan tugas barunya sebagai Ketua Komite. “Saya baru dapat kabar tadi pagi, dengan penunjukan ini saya akan bekerja keras untuk memberantas mafia Migas dan mewujudkan tata kelola migas yang benar di Indonesia,” katanya.

Menurutnya untuk memberantas mafia Migas tidaklah mudah. Oleh karena itu, dia meminta dukungan penuh dari masyarakat. “Saya meminta seluruh masyarakat Indo-nesia untuk mendukung saya, ini semua untuk kepentingan rakyat. Mafia migas tidak datang begitu saja, dia datang dari ruang yang gelap,” kata mantan anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ini.

Mengenai keterlibatan sejumlah pihak sebagai bagian dari mafia migas seperti Petral, anak perusahaan Pertamina yang khusus menangani pembelian minyak dari luar negeri, ia mengaku sudah masuk radar untuk diselidiki. “Jika, misalnya, temuan menunjukkan Petral menjadi wadah yang menyuburkan praktik mafia migas, lem-baga ini bisa saja dirombak total atau malah dilikuidasi,” katanya.

Faisal juga akan mengevaluasi ke-beradaan SKK Migas. Melalui komite ini, diharapkan dapat ditetapkan for-mulasi kelembagaan SKK Migas yang sesuai dengan konstitusi dan dapat diandalkan untuk mempercepat kedaulatan energi di tanah air.

Menteri ESDM Sudirman Said menjelaskan pembentukan Tim

Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi bertujuan untuk memberantas mafia migas yang selama ini sulit dilakukan. “In-donesia tidak mungkin mencapai kedaulatan energi jika praktik mafia migas tidak per-nah diberantas secara komprehensif,” kata Sudirman.

Menurutnya, tugas pokok tim reformasi ini mengkaji seluruh kebijakan dan aturan main tata kelola dari hulu hingga hilir yang memberi peluang mafia migas beroperasi secara leluasa. “Kebijakan dan aturan main yang teridentifikasi menyuburkan mafia mi-gas akan dihapus atau diubah,” katanya.

Tim reformasi tata kelola migas bersifat sementara dan dalam enam bulan ke depan diharapkan sudah mampu menghasilkan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah. Tim tersebut juga akan memberi laporan kepadanya, dan laporan itu juga disampaikan kepada Presiden Joko Widodo serta disampaikan kepada publik. “Anggota tim terdiri dari para stakeholder migas.

� Hardiantoni semua migas tidak dari ruang ta Komisi PU) ini.lah pihak as seperti

mina yang inyak dari asuk radar a, temuan adah yang gas, lem-al atau

si ke-omite

for-yang pat at

d

� Hardianto

Tugas KRTKM

�Mengkaji seluruh kebi-jakan dan aturan main tata kelola migas dari hulu hing-ga hilir yang memberi pelu-ang mafia migas beroperasi secara leluasa. Kebijakan dan aturan main yang teri-dentifikasi menyuburkan praktik mafia migas akan dihapus dan atau diubah.� Menata ulang kelem-bagaan, termasuk di da-lamnya memotong mata rantai birokrasi yang tidak efisien.�Mempercepat revisi UU Migas dan memastikan seluruh subtansinya ses-uai dengan konstitusi dan memiliki keberpihakan yang kuat terhadap kepentingan rakyat.� Mendorong lahirnya iklim industri migas di Indonesia yang bebas dari para pem-buru rente di setiap rantai-nilai aktivitasnya.

1 - 7 Desember 201416

P O L I T I K

Faisal Basri

Memberantas Mafia Migas

MBP/dok

Menteri ESDMSudirman Said

Pembentukan Tim Reformasi Tata

Kelola Minyak dan Gas Bumi bertujuan untuk memberantas

mafia migas yang se-lama ini sulit dilakukan. Indonesia tidak mungkin

mencapai kedaulatan energi jika praktik mafia migas tidak pernah diberantas secara

komprehensif.

Page 17: Majalah balipost edisi 66

17

1 - 7 Desember 2014 17

MENJAGA alam adalah bagian dari kewajiban semau umat. Alam sebagai bagian dari keselarasan harus tetap di-jaga agar menjadi tempat yang damai dan memberikan keharmonisan bagi kehidupan.

Pandangan ini dilontarkan Tjokorda Gde Raka Artha Sedana Sukawati men-gawali perbincangannya di Hotel Royal Pita Maha, Ubud. Spirit dan pandangan ini pula yang dijabarkannya dalam men-gawal Ubud sebagai destinasi parisata favorit di dunia. Ia mengatakan semua kerja dan perbuatan harus dilakukan atas dasar keikhlasan dan pengadian. ‘’Kami membangun dan menjaga perkembangan Ubud dengan rasa. Dengan cara ini, kami berharap Ubud tetap bisa diwariskan kepada generasi kita mendatang. Kita janganlah menjadi penikmat yang serakah atas alam,’’ ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Cok De ini setiap etos kerja dan karya hen-daknya dikerjakan dengan tetap berpijak pada Tri Hita Karana. ‘’Semua mengan-dalkan olah rasa untuk menghasilkan karya yang ber-taksu. Dengana cara ini sebuah karja akan menebarkan aura keda-maian, kebahagiaan dan ketentraman bagi siapapun yang menghuni, melihat ataupun sekadar melewatinya,’’ ujarnya.

Dosen Fakulats Ekonomi Unud ini meyakini bahwa satu kebahagiaan akan mengundang datangnya kebahagiaan lainnya, yang secara sekala dan niskala menjadi rangkaian sebab akibat muncul-nya taksu kedamaian, suasana ceria dan rasa tentram itu dapat dihadirkan dalam sebuah karya. ”Semua ini menggunakan rasa. Kalau input-nya positif dan keda-maian maka output-nya pun kedamaian. Jangan memulai sesuatu dengan rasa marah karena itu juga akan berdampak pada hasil akhirnya,’’ ujarnya.

Ia mengatakan konsep ini pula yang diterapkannya dalam membangun kehar-monisan di Ubud. Doktor jebolan Uni-versitas Brawijaya ini mengatakan spirit

Tri Hita Karana yang dipegangnya telah menjadi bagian penting dari perjalanan Ubud sebagai destinasi pariwisata. Untuk itu, kata undagi yang piawai membuat bade ini sinergi juga menjadi kata kunci dalam menjaga dan mengawal Ubud untuk bisa diwariskan kepada generasi mendatang.

Ia berpandangan semua komponen ke-hidupan harus tetap berpegang pada sistem nilai, sistem sosial dan sistem artepak (alam). Jika ini dapat disinergikan dengan pendekatan frasa, maka Bali tak perlu lagi takut dengan beragam sistem pengelolaan pasar. Termasuk di antaranya penerapan MEA 2015. ‘’Bali tak perlu takut dengan sistem pasar modern yang hanya berori-entsai pada service dan keuntungan. Bali akan tetap terjaga sepanjang sinergi dan penghargaan terhadap keharmonisan da-lam konteks Tri Hita Karana, budaya dan alam tetap terjaga,’’ ujarnya.

Bagi Tjokorda Gde Raka Sukawati, ke depan pariwisata Bali harus berpijak pada keharmonisan tiga unsur tersebut. Hubungan antara Tuhan, sesama manusia dan alam harus menjadi kata kunci. ‘’Kita harus menekankan bahwa proseslah yang akan menentu output. Jika prosesnya

penuh rasa maka output-nya adalah ke-damaian,’’ ujarnya.

Untuk itulah, ia berharap agar semua lapisan daan komponen yang menikmati hidup di Bali merasa wajib menjaga Bali. ‘’Komersialisasi budaya harus dihen-tikan. Sebaliknya, semua pihak harus berkomitmen menjaga budaya Bali itu akan memiliki ruang dan terwariskan secara alamiah,’’ ujarnya.

Berbekal konsep ini pula, ia mengaku hingga kini warga Ubud tetap ajeg dalam menjaga ritual dan budaya. Bahkan, go-tong royong dengan didasari keikhlasan tetap menjadi identitas warganya di ten-gah makin tingginya persaingan usaha di sektor pariwisata.

� Dira Arsana/Manik

Jangan Menjadi Penikmat Alam yang Serakah

MBP/manik

Tjokorda Gde Raka Artha Sedana Sukawati

Page 18: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201418

P E N D I D I K A N

Masalah pungutan dengan dalih sumbangan sukarela kembali mengguncang dunia pendidikan di Bumi Serom-

botan, Klungkung. Kali ini, pungutan yang sempat menuai protes sejumlah orang tua siswa itu terjadi di SDN 1 Semarapura Kangin, Klungkung. Rencananya, pung-utan tersebut digunakan untuk membangun ruang UKS dan gudang sekolah dengan dalih meningkatkan kesehatan siswa se-tempat.

Sejumlah orangtua siswa yang menerima surat dari komite sekolah itu mengaku heran dengan rencana pungutan tersebut. Padahal, sejumlah sekolah di Klungkung sempat

harus berurusan dengan aparat penegak hukum, setelah melakukan pungutan se-rupa. “Meski sifatnya sukarela, kami semua tahu pungutan seperti itu sudah dilarang,” kata salah satu orangtua siswa yang enggan disebut namanya bernada protes.

Perihal rencana adanya pungutan itu ternyata dibenarkan pihak sekolah. Kepala SDN 1 Semarapura Kangin Luh Gede Kariawati ketika dihubungi majalah Bali Post beberapa waktu lalu mengatakan, rencana tersebut sebelumnya sudah dibahas dalam rapat komite. Saat itu, kata dia, rapat komite sekolah sudah dihadiri pihak Kabid Dikdas Disdikpora Klungkung, Dewan Pendidikan Klungkung dan anggota komite

atau orangtua siswa. Akhirnya disepakati, pembangunan ruang UKS dan gudang tersebut menghabiskan biaya Rp 30 juta. Untuk biaya ini disepakati dipungut dari anggota komite secara sukarela. Rencana ini kemudian dituangkan melalui surat ha-sil rapat dari pihak komite sekolah kepada orangtua siswa, Jumat (14/11) lalu. Dising-gung pungutan seperti ini sudah dilarang melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Bali, ia mengaku sudah mengetahui isi surat edaran tersebut. Namun, rencana ini sudah menjadi kesepakatan dengan komite sekolah. Seh-ingga rencana ini terus ditindaklanjuti, di mana dananya dikelola oleh pihak komite sekolah.

MBP/bagiarta

Ketua Komite SDN 1 Semarapura Kangin Komang Sutama (dua dari kiri) saat memberi-kan keterangan perihal rencana sumbangan sukarela yang dipungut dari orangtua siswa.

Ketika Sumbangan Sukarela

Page 19: Majalah balipost edisi 66

KEPALA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Nyoman Mudarta akhirnya bersikap terkait adanya permintaan sumbangan kepada orangtua siswa dari Komite SDN 1 Semarapura Kangin. Ditemui di ruangannya, beberapa waktu lalu, Mudarta meminta sumbangan tersebut dibatalkan karena dikhawatirkan menimbulkan keresahan.

Setelah masalah ini mencuat, kata dia, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta lang-sung menginstruksikan Kadisdikpora men-indaklanjuti dan menyelesaikan masalah ini. Kalau memang menimbulkan keresahan di kalangan orangtua siswa, sebaiknya per-mintaan sumbangan itu diminta dihentikan. Kebetulan, anak kedua Bupati Suwirta, Ni Made Ayu Ratna Ginanti, juga bersekolah di SDN 1 Semarapura Kangin. Mudarta mengambil keputusan tersebut, juga setelah menerima surat tembusan langsung dari komite sekolah setempat.

Selanjutnya, Mudarta akan menuangkan permintaan tersebut dalam surat yang akan disampaikan kepada pihak komite dan sekolah setempat. Ia juga menginstruksi-kan agar komite sekolah menyampaikan pembatalan sumbangan sukarela itu kepada para orangtua siswa. Namun, Mudarta men-jelaskan, mengacu Keputusan Mendiknas Nomor 044/V/2002 tentang Dewan Pen-

didikan dan Komite Sekolah, bagian D No-mor IV, fungsi dan peran Komite Sekolah sebenarnya sangat jelas. Komite Sekolah berperan sebagai, pemberi pertimbangan (advisory agency), pendukung (suppoting agency), pengontrol (controlling agency).

Posisi rencana sumbangan ini jelas masuk dalam peran pendukung. Baik du-kungan dalam wujud finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelengaraan pendidikan di satuan pendidikan. Seh-ingga, peran komite sesungguhnya juga tidak bisa diabaikan. Sebab, selain peran di atas, komite sekolah memegang peran penting mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat, terhadap pe-nyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha/dunia industri) dan pemerintah, berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan yang bermutu. Selain itu, juga berfungsi menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang dia-jukan oleh masyarakat.

Demikian juga Permendikbud nomor 44 tahun 2012, tentang pungutan dan sumban-gan, pasal 5, menerangkan, sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, bersumber dari APBN, APBD, sum-

bangan dari orangtua, dan sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik atau orang tua. Namun, Mudarta menegaskan, dalam pasal 13 ayat 2 juga jelas menerangkan, pemerintah daerah sesuai kewenangannya dapat membatalkan pungutan dan atau sumbangan apabila penyelenggara dan atau satuan pendidikan melanggar peraturan perundang-undangan atau dinilai meresahkan masyarakat atau orangtua siswa. ”Dasar inilah yang diguna-kan Disdikpora untuk membatalkan rencana pungutan yang dilakukan pihak komite SDN 1 Semarapura Kangin,” ujarnya.

� Bagiarta

1 - 7 Desember 2014 19

Ketua Komite SDN 1 Semarapura Kangin Komang Sutama ketika diminta konfirmasinya mengatakan, rencana pem-bangunan ruang UKS tersebut memang karena kebutuhan sekolah. Keberadaan ruang UKS itu dikatakan cukup mendesak karena menyangkut sarana kesehatan sekolah sehingga disepakati dengan melakukan pungutan sukarela kepada orangtua siswa melalui surat. Surat terse-but pun katanya sudah ditembuskan ke Disdikpora, DPRD Klungkung dan KUPT Disdikpora Klungkung. “Kalau soal surat edaran Gubernur itu, yang dilarang kan pungutan yang sifatnya memaksa. Ini kan sukarela. Boleh nyumbang boleh tidak,”

katanya dan menegaskan, sumbangan ini benar-benar sukarela tergantung ker-elaan orangtua siswa, tanpa tekanan atau paksaan.

Sementara itu, Kepala SD setempat Luh Gede Kariawati menegaskan, pihak sekolah memberikan jaminan, tidak ada perlakuan berbeda terhadap para siswa yang memberi-kan sumbangan maupun yang tidak. Sebab, isu yang beredar, nominal bantuan yang diserahkan orangtua, juga berpengaruh terhadap prestasi siswa di sekolah. Hingga muncul isu praktik “jual beli” prestasi di salah satu di sekolah favorit tersebut. “Ini murni karena kebutuhan sekolah. Tidak ada sangkut pautnya dengan prestasi siswa,”

tegasnya.Kepala UPT Disdikpora Klungkung

Ngakan Made Kasub Sidan mengatakan, secara aturan tidak ada yang dilanggar dalam rencana pungutan tersebut. Dis-inggung soal surat edaran Gubernur yang melarang adanya pungutan yang bersifat investasi, ia menilai sumbangan ini ka-susnya tentu berbeda, karena dilakukan dengan sukarela. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Kadisdikpora untuk mengambil sikap. Ia mengaku sudah melaporkan situasi sebenarnya kepada Kadisdikpora.

� Bagiarta

Berbuah Protes

Kadisdikpora Minta Sumbangan Dibatalkan

Nyoman Mudarta

Page 20: Majalah balipost edisi 66

Sebuah kartun muncul di halaman koran Washington Post pada 16 November 1902. Hasil karya kartunis Clifford Berryman terse-

but menggambarkan Presiden Amerika Serikat kala itu, Theodore Roosevelt menolak menembak beruang yang diikat ke sebuah pohon willow. Kartun itu berdasarkan kisah nyata. Dua hari sebe-lumnya, sang presiden ikut dalam acara perburuan beruang dekat Onward. Atas undangan Gubernur Mississippi kala itu, Andrew H. Longino. “Tak seperti undangan lain, Roosevelt tak beruntung mendapatkan seekor pun,” demikian dikutip dari situs National Park Service.

Para pembantu presiden, yang dip-impin Holt Collier, yang terlahir sebagai budak sekaligus mantan tentara kavaleri Konfederasi, mengikat seekor beruang ke pohon willow. Ia lalu memanggil Roosevelt dan membujuknya untuk menembaknya. Namun, ia tak mau me-nembak beruang. Itu tidak jantan! Kabar penolakan Roosevelt itu menyebar ke seantero negeri. Sejumlah artikel diter-bitkan tentang presiden yang menolak menembak beruang.

Apalagi, ia bukan sekadar orang nomor

satu di AS. Theodore Roosevelt adalah pemburu hebat. Clifford Berryman menggambar kartun setelah membaca artikel soal itu di Koran.

Sementara, seorang pemilik toko per-men, Morris Michtom mendapat gagasan setelah melihat kartun ciptaan Berryman. Kebetulan, ia dan istrinya Rose adalah pembuat boneka binatang. Michtom me-mutuskan untuk membuat boneka beru-ang dan mendedikasikannya untuk sang

presiden yang menolak untuk menembak seekor beruang. Ia menyebut boneka itu, ‘Teddy’s Bear’.

Setelah menerima izin dari Roosevelt, Michtom mulai memproduksi Teddy’s

Bear secara massal. Dagangannya laris manis. Saking populernya, ia mendi-rikan perusahaan Ideal Novelty and Toy Co. Boneka Teddy Bear awalnya

mirip beruang sungguhan, dengan moncong panjang dan mata kecil seukuran kancing pakaian. Se-mentara versi yang lebih baru tampil lebih lucu, dengan mata lebih lebar, dahi serta hidung lebih kecil.

Sementara itu di Jerman, perusahaan mainan Steiff, yang

tak tahu menahu soal kepopul-eran boneka beruang bikinan Michtom memproduksi mainan serupa rancangan Richard Steiff. Boneka beruang ala Jer-man dipamerkan di Leipzig Toy Fair pada Maret 1903. Hermann Berg, saudagar dari George Borgfeldt & Company di New York memesan 3.000 buah untuk dikirim ke Amerika Serikat, yang konon tak pernah sampai.

� Gugiek Savindra

1 - 7 Desember 201420

M A N C A N E G A R A

SEJARAH Peru mencatat sebuah nama yang merupakan pahlawan bagi mereka yakni Alberto Fujimori. Bagi pendukungnya, Alberto Fujimori meru-pakan seorang penyelamat. Ia menyela-matkan negara di Amerika Selatan ini dari dua bahaya besar. Yaitu keruntuhan ekonomi dan bahaya terorisme. Namun, untuk lawan politiknya, keturunan Jepang ini adalah pria haus kekuasaan. Mereka menyebut Fujimori sebagai sosok yang siap melakukan apa saja demi mempertahankan kekuasaannya. Fujimori berkuasa di Peru selama 10 tahun dari 1990-2000. Sepanjang satu dekade itu, kondisi Politik Peru dipenuhi lika-liku.

Puncak gejolak di masa pimpinan Fujimori terjadi saat kasus penyuapan terhadap kepala intelijen Peru, Vladimiro Montesino terungkap di publik. Peris-tiwa yang terjadi pada September 2000 ini menyebabkan popularitas Fujimori merosot tajam. Bahkan, kecurangan yang dilakukannya dalam pemilu pada awal tahun 2000 juga terungkap. Fujimori dituduh telah melakukan penggelapan suara.

Akibat kejadian itu, warga Peru mu-lai berubah arah. Mereka yang tadinya menganggap Fujimori sebagai pahlawan sekarang malah menganggap ia seperti diktator. Pada November 2000, Fujimori memutuskan untuk menghadiri KTT

APEC di Brunei. Tapi setelah acara itu selesai, ia ternyata tidak kembali ke Peru melainkan kabur ke Jepang.

Di tempat leluhurnya itu, Fujimori mengirimkan surat pengunduran diri. Namun, surat tersebut tidak diterima Kon-gres Peru. Terhitung pada 17 November 2000, Kongres Peru pun memilih untuk menonaktifkan Fujimori. Jabatannya pun hilang, namanya dicoret dari jajaran orang nomor satu di negara itu. Fujimori kemudian menghilang bak ditelan bumi. Ia mengasingkan diri selama 5 tahun sebelum kembali ke kancah politik yang pernah mengharumkan namanya.

� Gugiek Savindra

Cerita di Balik Teddy Bear

Sejarah Kelam Fujimori

Page 21: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 21

A K T I V I TA S

MBP/ist

SAMBUTAN - Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Denpasar, Widodo Januarso memberikan sambutan dalam gathering

Dobel Untung Britama 2014. Program Dobel Untung BritAma berlangsung selama enam bulan, mulai 2 Oktober 2014

hingga 30 Maret 2015. Makna dari dobel untung tersebut adalah nasabah Tabungan BRI BritAma akan mendapatkan

dobel keuntungan. Keuntungan yang pertama, nasabah akan mendapatkan hadiah menarik apabila membuka Tabungan

BRI BritAma serta melakukan penambahan saldo.

MBP/ist

ICDE SCOP - International Council for Open and Distance Education Standing Conference of Presidents (ICDE SCOP)

2014 digelar Rabu (19/11) di Ayodya Resort, Nusa Dua. ICDE SCOP diikuti 80 pimpinan penyelenggara pendidikan jarak jauh dari 43 negara di Asia, Australia, Eropa, Amerika dan

Afrika. Tema yang diangkat tahun ini yaitu “Leadership Challenges: Approach to Succesfull Open Education Mod-

els.” Nampak dalam foto President ICDE Prof. Ir. Tian Bela-wati, Dr. Illah Sailah foto bersama anggota eksekutive comite

ICDE pada pembukaan ICDE Scoop 2014 di Nusa Dua.

MBP/ist

PENDIDIKAN LANSIA - Setelah kurang lebih 5 bulan berlangsung perkuliahan Intensif Pendidikan Lansia di

Kecamatan Kuta Utara, Sabtu (15/11) lalu program terse-but diakhiri secara resmi. Program intensif yang telah dimulai pada bulan Juli dan diakhiri bulan November

ini merupakan implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat khusus-

nya pada masyarakat usia lanjut. Program intensif ini ber-temakan “Mewujudkan Lansia Enerjik: Sehat, Panjang

Umur dan Berpengetahuan”.

MBP/ist

BERSAMA - Senator RI Dr. Arya Wedakarna bersama Hasbi, S.Pd., M.M. (Ketua Dewan Pembina Forum Honorer

Indonesia Pusat) di ruang rapat Komite III DPD-RI, Jakarta. Kehadiran FHI Pusat yang dikomandani oleh Hasbi, S.Pd.,

M.M. ini untuk mengadukan nasib puluhan ribu tenaga honorer di Indonesia yang makin terkatung-katung dengan

rencana penghentian sementara (moratorium) PNS di era pe-merintahan Jokowi. Hadirnya FHI ini mendapatkan respons positif dari Senator RI untuk dapat dikawal perjuangannya.

Page 22: Majalah balipost edisi 66

Harapan untuk menjadikan kawasan Singakerta, Ubud menjadi salah satu tujuan wisatawan belanja hingga kini

belum mampu dilakukan. Pasar Seni Singakerta yang dibangun di atas lahan milik desa adat setempat, seluas hampir 1 hektar ternyata kondisinya kini jauh dari harapan alias layu sebelum berkembang. Pasalnya pedagang Pasar Seni Singkerta lebih banyak memilih menutup tempatnya berjualan, dikarenakan sepi pembeli, jarang ada tamu yang datang.

Meski kondisi pasar sepi, namun Nyoman Linggih, salah satu pedagang pasar Seni Singakerta tetap membuka kiosnya. Meski tak pernah ada tamu yang menjamah tempat tersebut, pedagang asal Singakerta itu tetap membuka kiosnya. Ia tetap ingin mengadu nasib, barangkali ada tamu yang datang dan berminat membeli barang dagangannya. Harapan itu selalu ada padanya, sejauh ini nasib baik belum juga berpihak. “Usai membuka kios, saya duduk seperti ini menunggu tamu datang,” katanya pasrah.

Pasar Seni Singakerta yang terletak di Jalan Jukut Paku, Desa Singakerta, Ubud, dibangun pada tahun 2012, namun baru efektif beroperasi pada 1 Agustus 2013. Pasar Singakerta Ubud, dibangun ber-dasarkan perjanjian yang dilakukan oleh

Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan Desa Pakraman Singakerta. Awalnya, pasar tersebut dibangun untuk menam-pung para pedagang pasar Seni Ubud, yang gedungnya direnovasi. Pasar Seni Singakerta juga dibangun berdasarkan biaya dari para pedagang pasar Seni Ubud. Sehingga jumlah kios dan los yang dibangun di pasar tersebut juga sesuai dengan jumlah pedagang Pasar Ubud.

Khusus pasar Seni Singakerta, terdapat 76 kios, dan 218 los. “Dari jumlah itu, saat

ini sudah keban-yakan sekarang tu tup , ” ka t a Kepala Pasar S i n g a k e r t a , Nyoman Rata. Sejak berop-e r a s i , p a s a r seni Singakerta sempat dida-tangi beberapa tamu. Kondisi itu tak lama, na-mun kini sudah hampir tak ada tamu yang da-tang. Sebagai pengelola, Rata

mengaku telah melakukan promosi ke berbagai pihak. Sepinya pasar Seni Sin-gakerta dari para wisatawan juga sudah disampaikan ke Pemkab. “Sepinya tamu diperkirakan karena tidak dibukanya jalur pariwisata ke lokasi,” katanya.

Selain pasar Seni Singakerta, di sana juga terdapat pasar umum dengan beber-apa pedagang pelataran. Luasnya wilayah pasar Singakerta sebenarnya didukung dengan parkir yang sangat memadai. Sehingga sempat diwacanakan Pemkab untuk menjadikan sentral parkir bagi kendaraan bus yang akan ke Ubud, guna mengurai dan mengurangi kemacetan di pusat Ubud. “Hal ini yang belum tereal-isasi hingga kini,” imbuh warga setempat, Made Sudarmayasa atau Dek Long.

Atas kondisi tersebut, upaya yang dilaku-kan prajuru Desa Singakerta adalah terlebih dahulu mengurus proses hibah bangunan dari Pemkab ke Desa Pakraman Singakerta. Kiranya nantinya setelah menjadi hak penuh desa lebih lanjut akan dicarikan terobosan baru. Karena saat ini, dengan kondisi pasar yang sepi pendatang, operasionalnya tidak nutup. Untuk bayar listrik saja mencapai Rp 9 jutaan, tambah Rata.

� Darmadha

1 - 7 Desember 201422

D A E R A H

Sentral Parkir Diharapkan Hidupkan Pasar Seni Singakerta

Page 23: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 23

A K T I V I TA S

MBP/ist

MARHAEN - Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama keluarga Puri Kaleran

Pusaka Peliatan Ubud saat ‘’palebon’’ A.A. Oka Kaleran. Hubungan baik keluarga besar Puri Tegeh Kori dengan

Puri Kaleran Pusaka Ubud yang sudah terjalin sejak zaman leluhur kini terus dijalin para warih-nya. Hal ini

ditujukkan para generasi saat ini untuk bersinergi dalam kegiatan budaya.

MBP/ist

MOU - Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali menanda-tangani nota kesepahaman atau MoU dengan Badan Nasion-

al Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2 TKI), Senin (17/11). Hal itu strategis dilakukan untuk membuka peluang bekerja ke luar negeri dengan mendapat-kan fasilitas dan jaminan perlindungan dan rasa aman dari pemerintah. Penandatanganan MoU itu dilakukan di Hotel

Nikki Denpasar dalam rangkaian acara job fair tenaga kerja luar negeri 2014 yang diselenggarakan oleh BNP2 TKI.

MBP/ist

SEMINAR - Program Pasca Sarjana (PPS) Universitas Ma-hasaraswati (Unmas) Denpasar bekerja sama dengan Dirjen Penataan Ruang Kementerian PU, Kamis (13/11) menggelar seminar nasional “Penataan ruang untuk mendukung lahan

pertanian pangan berkelanjutan di Bali”. Seminar dibuka Rektor Unmas Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd., menghadir-kan keynote speaker Dirjen Penataan Ruang diwakili Direktur

Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II, Ir. Bahal Edison Naiborhu, M.T., dengan narasumber Dr. Drs. A.A.

Ketut Sudiana, M.H., Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketua Bappeda Bali, Ir. Putu Astawa, M.Si., dan Sekretaris

Dirjen Dr. Dra. Lina Marlia, CES.

MBP/ist

SEPEDA MOTOR - Direktur BPR Varis Mandiri I Dewa Putu Wardika menyerahkan satu unit sepeda motor Honda

Beat CW kepada nasabah Tina Fitria. Tina Fitria adalah satu di antara banyak nasabah yang telah merasakan langsung

keuntungan mengikuti program Varis Hujan Motor PT BPR Varis Mandiri. Komitmen PT BPR Varis Mandiri terhadap

kualitas layanan telah terbukti, selain Varis hujan motor dengan deposito Rp 50 juta, adapun hadiah berupa mobil melalui program deposito bonus plus dengan deposito Rp 250 juta yang sebelumnya juga sudah diserahkan kepada

sejumlah nasabah.

Page 24: Majalah balipost edisi 66

Implan koklea bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang mengalami gangguan pendengaran kategori berat. Implan koklea merupakan

alat elektronik berupa alat medis yang berfungsi merangsang suara di koklea. Mekanismenya, melalui rangsangan listrik pada saraf pendengaran. Implan koklea ini dibuat untuk penderita tuli level berat, yang tidak bisa ditanggulangi dengan alat bantu dengar biasa.

Sesungguhnya, sensasi membangkit-kan listrik pendengaran sudah dipelajari beberapa peneliti. Alat bantu itu telah digunakan secara langsung pertama kali tahun 1957. Dokter THT, RSUP Sanglah, dr. Made Lely Rahayu, Sp. THT, men-jelaskan ada tiga kompenen penting pada alat tersebut yaitu mikrofon, prosesor, dan elektrode. Dijelaskan, proses kerja implan koklea dari saat suara diterima mikrofon yang terdapat pada daun tel-inga. Suara itu kemudian disalurkan ke kawat kecil. Kawat kecil itulah bertugas menghantarkan suara ke prosesor suara yang merupakan komputer mini. Di da-lam prosesor terjadi penyaringan suara. Suara dianalisis dan didigitalisasi ke dalam bentuk sinyal kode. Sinyal kode itu diteruskan ke koil transmisi, sinyal yang dikirim menyerupai gelombang radio FM. Kiriman sinyal kode itu ke implan koklea di bawah oleh kulit. Sinyal dari implan koklea dikirim berupa energi listrik yang sesuai kemudian dibawa ke elektrode yang dimasukkan ke dalam koklea. Langkah tera-khir diteruskan ke sistem saraf di otak untuk diinterpretasikan. Demikian lah mekanisme kerja implan koklea.

Dikatakan operasi implan koklea tidak terbatas usia. Alat elektronik ini bisa dilakukan oleh orang dewasa muapun anak-anak. Untuk orang dewasa tidak ada batasan usia. Sedangkan pada anak-anak bisa dilakukan sejak

usia 2-17 tahun, “Bahkan sekarang di bawah usia satu tahun pun bisa,” ungkap-nya Sabtu (15/11) lalu.

Semakin dini melakukan implan kok-lea, malah semakin bagus. Memang, op-erasi ini tidak serta merta bisa dilakukan. Untuk operasi dengan alat ini harus ada syarat-syarat yang dipenuhi. Misalnya, harus diketahui dulu penyebab ketulian si pasien itu. Selain itu, jenis ketulian yang diderita. Implan koklea juga bisa dilakukan untuk tuna rungu sejak lahir. Tetapi harus dipertimbang-kan penyebabnya. Syarat lainnya pasien itu sudah mencoba alat bantu dengar biasa namun tidak ada respons.

Proses penyembuhan dengan intervensi alat implan koklea ini harus dibarengi tekad kuat dari pasien. Sejauh ini pihaknya banyak me-nangani kasus dimana merupakan ketulian yang dibawa pasien sejak lahir alias tuli yang merupakan bawaan.

Se l a in i t u p e r l u j u g a p a s i e n i t u agar benar-benar siap s e b e l u m

operasi. ‘’Kesiapan itu memang harus dikondisikan dan dilakukan pada pasien itu,’’ ujarnya. Seperti pemeriksaan secara umum, pemeriksaan penunjang spt CT Scan untuk melihat rumah siput apakah memungkinkan pemasangan alat tersebut. Pemeriksaan MRI juga harus dilakukan. Ini penting untuk mengetahui ada atau tidaknya saraf pendengaran yang dimi-liki calon pasien. Pemeriksaan lanjutan

dari rehab medik (URM), bagian psikologi, bagian tumbuh kem-

bang anak. Berbagai proses pemeriksaan itu harus di-jalani sang pasien, agar dok-ter mengetahui lebih akurat, apa saja yang merupakan faktor-faktor penyebab. Ke-mudian beranjak dari dasar

itu juga bisa diketahui prog-ress tumbuh kembang set-

elah pemakaian implan koklea itu. ‘’Faktor-faktor penunjang itu harus dilakukan sebelum operasi. Terapi ini dilaku-kan dengan ber-samaan,”. Selain itu perlu juga pe-meriksaan darah, rontgen dada dan lain-lain.

� Cittamaya

1 - 7 Desember 201424

K E S E H ATA N

Implan Koklea Solusi Gangguan Pendengaran Level Berat

Page 25: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 25

PASIEN yang menggunakan alat elektronik implan koklea ini wajib menjalani tindakan operasi. Setelah op-erasi alat tersebut kemudian disesuaikan dengan ‘Switch On’ selama tiga hingga empat minggu pascaoperasi. Kemudian dipasangkan dan di-mach-kan dengan alat yang ada di luar. Setelah proses pe-masangan semua alat implant koklea itu dilakukan, kemudian dilakukan pelatihan-pelatihan, barulah pasien itu pertama kalinya bisa mendengar.

‘’Misalnya umur tiga tahun melaku-kan implant koklea, maka ketika proses implant koklea itu usia mendengarnya nol hari,’’ jelasnya. Tahap selanjutnya merupakan program mapping untuk mem-

program alat elektronik implan koklea ini. Proses mapping ini dilakukan secara terus-menerus selama setahun dibarengi proses pelatihan intensif. Orang tua juga ikut campur, utamanya dalam mengajarkan anaknya berbicara. Pelatihan ini diyakini mempercepat proses pendengaran.

“Bantuan lingkungan dan keluarga sangat penting. Proses pembelajaran berbicara itu bukan dari depan, namun agar dilakukan dari samping atau dari belakang,” katanya lagi. Untuk orang dewasa proses juga hampir sama. Dia dilatih mendengar suara berbeda yang belum pernah didengar sebelumnya.

Implan koklea sendiri cukup kuat dari segi fisik. Alat ini tahan terhadap

benturan.“Yang ditakutkan pasien, pemeliharaan

alat pada bagian luar,”, namun ia segera menampik bahwa saat ini sudah ada alat yang tahan terhadap air jadi tidak perlu dikhawatirkan. “Sampai saat ini terdapat 42 pasien dari dalam dan luar Bali yang telah melakukan operasi implan koklea ini. Dan separuhnya dari Bali,” terangnya. Proses operasi implan koklea omo diang-gap selesai setelah program mapping. Dari hasil operasi yang dilakukan, “Se-bagian besar hasilnya bagus,” katanya. Memang, diperlukan biaya tak sedikit untuk proses implan koklea ini.

� Cittamaya

Latihan Berbicara Percepat Proses Pendengaran

Page 26: Majalah balipost edisi 66

L E N S A L E N S A

Page 27: Majalah balipost edisi 66

Matahari terbenam (Sunset) merupakan pemandangan yang dicaripara wisatawan yang berlibur ke Bali.

Nampak dalam foto pemandangansunset yang indah di objek wisata

Tanah Lot, Tabanan.

MBP/I Made Sudiana

MENIKMATI SUNSET

Page 28: Majalah balipost edisi 66

O L A H R A G A

1 - 7 Desember 201428

Mantan pemain timnas Inggris David Beckham menambah lagi tato di badannya meski rasanya rajah itu telah me-

menuhi tubuhnya. Di sisi luar tangan kirinya terdapat deretan angka “723.” Jika bukan hal istimewa, angka itu pasti tidak akan berada di tempat itu.

Pemain yang pernah membela klub Manchester United dan Real Madrid itu, tidak pernah melupakan nomor punggung di klub hebat di Inggris dan Spanyol itu. Bahkan nomor serupa dikenakan saat mengenakan seragam “Tiga Singa” saat berlaga di kancah internasional.

Pria yang kini berusia 39 tahun itu, mengenakan seragam dengan nomor punggung 7 saat membela MU dan timnas

Inggris. Ia juga pernah mendapat julukan “DB7” saat mencapai puncak kejayaan seperti halnya salah satu produk mobil terbaik negeri itu Aston Martin.

Mantan kapten timnas itu mengenakan seragam dengan nomor 23 saat membela klub Real Madrid dan LA Galaxy. Ia men-gakhiri kariernya sebagai pemain profe-sional dengan bermain setengah musim di Paris Saint Germain 2013 namun dengan nomor 32. Nomor serupa dipakai saat membela AC Milan.

Pemain yang dikenal dengan tembakan bebasnya itu, mengungkapkan nomor 23 memiliki keistimewaan tersendiri. Nomor ini dikenakan pemain legendaris NBA Michael Jordan.

Tato terbaru ini melengkapi deretan ra-jah di tubuhnya dari nama anak-anaknya, citra istrinya Victoria serta cincin dan mawar untuk menandai 10 tahun perkaw-inannya dengan mantan personil band Spice Girl itu. September lalu, Beckham membuat tato di tangan kanannya dengan mengutip lirik lagu Jay Z : Dream Big Be Unrealistic.

� Yudi Winanto

PRODUSEN peralatan olahraga Nike terpaksa membatalkan rencana rilis sebuah sepatu pada 2015 mendatang. Ini dikarena-kan ada keluhan dari mantan bintang NBA Allen Iverson yang menyebutkan sepatu tersebut serupa dengan miliknya. Bahkan warna dan angka 3 di bagian belakang sepatu itu telah menjadi identitasnya saat membela klub Philadelphia 76’ers.

Nike, seperti dikatakan Iverson, meng-gunakan identitas, kemiripan dan prib-adinya tanpa izin untuk produk bernama Zoom Flight ‘96.

Sepatu kontroversial yang rencananya akan dirilis tahun depan, itu dirancang dengan warna merah biru yang merupakan identitas tim the Sixers. Sedangkan nomor 3 merupakan nomor punggung Iverson di tim tersebut.

Menerima keluhan yang dikirim pengacara Iverson itu, juru bicara Nike KeJuan Wilkins mengungkapkan bahwa sepatu versi Iverson itu tidak akan dilun-curkan. “Nike telah mengeluarkan kepu-tusan untuk tidak melanjutkan penjualan

sepatu merah/biru dan putih/ungu,” kata Wilkins sambil menambahkan bahwa sepatu versi lama tahun 1996 tetap dijual di pasaran, laporan Associated Press.

Iverson yang pensiun musim lalu, mempunyai ikatan kontrak dengan Ree-bok sejak direkrut Philadelphia pada NBA Draft 1996. Sejak itu Reebok mengelu-arkan sepatu versi Iverson dengan nama “The Answer” yang kemudian menjadi merek dagangnya yang terbaik. Sepatu ini masuk top seller pada akhir 1990 dan awal 2000an. Dan Reebok berencana melanjutkan sukses itu dengan meluncur-kan versi terbaru koleksi Iverson dengan nama “Pump” .

Pengacara Iverson, Derek Challenger meminta pihak Nike menarik produk terse-but dari toko-toko cabangnya serta iklan.

Namun Lucas Ehrbar, editor pada web-site Nikeblog.com, menjelaskan sepatu dibawah bendera Nike Sportswear itu telah dirilis di Asia.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Olahragawan dan selebriti David Beckham.

MBP/ap

Mantan pemain tim Ohiladelpia 76’ers Allen Iverson

David Beckham

”723”

Allen Iverson

Merek Dagang

Page 29: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 29

LIGA Jerman membuktikan dirinya sebagai kompetisi dengan kinerja positif dalam beberapa tahun terakhir. Bay-ern Munich adalah salah satu klub di antaranya yang paling berhasil setelah memborong tiga gelar dua tahun lalu dan stadionnya Allianz Arena dijejali pengge-marnya sepanjang musim.

Namun di balik semua itu, klub ter-masyur itu membuat perencanaan yang spektakuler tidak hanya dalam mengelola pemainnya namun juga stadion tempat mereka melakoni laga kandang. Untuk

pertama kali dalam satu dekade pengu-rusnya bisa bernapas lega setelah utang yang seharusnya dibayar selama 25 tahun, kini lunas dalam waktu kurang dari 10 tahun saja.

Ketua klub Bavaria itu Karl-Heinz Rummenigge menyatakan hutang terse-but lunas berkat kinerja positif semua pihak di klub, baik di dalam maupun luar lapangan.

“Kini kami berasil melunasi hutang itu hanya dalam waktu 9,5 tahun. Saya bangga akan hal itu,” kata Rummenigge

seperti dikutip Associated Press.Bayern semula tidak sendiri menghuni

stadion ini. Sejak diresmikan pada 2005, stadion ini juga menjadi markas klub Divisi II 1860 Munich.

Namun, 1860 menjual 20 persen sahamnya pada tetangga satu kotanya ini pada 2006. Kendati demikian klub tersbeut masih diberi kesempatan untuk menggunakan stadion dengan kapasitas 71.137 penonton itu untuk memainkan pertandingan kandang.

Hanya saja, stadion yang disponsori salah satu lembaga keuangan besar Jer-man itu, akan berubah warna. Bila Bayern menjadi tuan rumah, stadion akan ber-warna merah, tapi bila 1860 yang bermain maka menjadi biru.

� Yudi Winanto

MBP/afp

Stadion Allians Arena, milik klub Liga Jerman Bayern Munich

Bayern Munich

Kinerja Memuaskan

Page 30: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201430

O L A H R A G AORANG yang tidak mempunyai niat dan di-

paksa menjadi atlet, biasanya sulit meraih prestasi. Namun, anggapan itu tidak berlaku bagi Indah Dewi Rahayu Suhariyanto. Siswa SMP Sapta Andika, Denpasar, ini justru berbalik 180 derajat. Ia yang dulunya didesak orangtuanya untuk meng-geluti cabang olahraga panahan, kini justru mampu menunjukkan prestasi gemilang untuk Bali.

Dara kelahiran Denpasar, 26 April 2000, ini menekuni panahan lantaran permintaan ayahnya, Sony Gatot Hariyanto, menjadi pengurus Persat-uan Panahan Indonesia (Perpani) Bali. ”Awalnya saya tidak berniat menjadi atlet panahan, tetapi setelah dicoba berulang-ulang akhirnya merasa nyaman dan ketagihan. Pada kejuaraan pertama, saya langsung menjadi juara. Itu yang membuat saya ingin mengenal panahan lebih jauh lagi,” katanya di Denpasar pekan lalu.

Indah akhirnya meninggalkan bulu tangkis yang menjadi hobinya lantaran sudah kepincut dengan panahan. Bahkan, ia bercita-cita menjadi pemanah yang berlaga di ajang internasional dan kemudian beralih sebagai atlet profesional. Untuk menggapai impian itu tidak semudah membalik-kan telapak tangan. Dirinya harus berlatih keras, disiplin, dan rajin bertanya kepada pelatih untuk membenahi kekurangan.

Gadis 14 tahun ini kini ditunggu Pekan Olahraga Nasional (PON) I/2014 di Surabaya, Jawa Timur, pada 9-15 Desember. Ia akan turun di nomor recurve putri dan diandalkan meraih medali emas, selain tiga rekannya. ”Meskipun menghadapi lawan berat terutama dari Jabar dan Papua, saya optimis bisa menyumbang medali emas untuk Pulau Dewata,” ujar Indah.

Prestasi yang sudah diukir Indah antara lain merebut perunggu pada Kejurda Bali 2010 di Klungkung, perak pada ekshibisi Porprov 2011 di Jembarana, emas pada kualifikasi PON 2011, perak pada Piala Wali Kota 2011, perunggu saat Piala Wali Kota 2012, perak ketika Piala Wali Kota 2013, emas dan perak dalam Kejurda Bali 2013 di Denpasar, emas pada Porprov Bali 2013 serta emas dan perak dalam Kejurda Bali 2014 di Klungkung.

� Eka Parananda

Indah Dewi Rahayu Suhariyanto

Ketagihan Memanah

MBP/nan

Page 31: Majalah balipost edisi 66

MENEMBUS kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, agar ada tim sepak bola asal Bali yang berlaga di kompetisi papan atas nasional. Itulah misi I Putu Ngurah Ardika untuk Pro Kundalini. Akan tetapi niatnya tidak menjadi kenyataan karena klub miliknya itu kandas di tengah jalan.

Kundalini gagal merebut tiket ke babak 16 besar Liga Nusantara setelah hanya menduduki posisi ketiga klasemen akhir Grup V babak 24 besar di Stadion Ahmad Yani, Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang berakhir Kamis (13/11). Kes-ebelasan juara Regional Bali-Nusra ini tersingkir setelah ditundukkan tuan rumah Perssu Sumenep 0-1 pada laga terakhir.

Kundalini mengumpulkan poin 3 hasil sekali menang dan dua kali kalah. Tim berjuluk Peredam Amarah ini tersingkir bersama PU Palangkaraya Putra yang menjadi juru kunci. Dua tiket ke fase 16 besar direbut Perssu selaku juara pul dan Persipal Palu di posisi kedua.

Pelatih Pro Kundalini, Bambang Subandrio, menyebut timnya di-ganjal wasit. Prediksinya sebelum pertandingan terbukti di lapangan hijau, sehingga tidak kaget dengan semua kejadian yang menimpa timnya. Ia memuji pemainnya yang telah menunjukkan performa bagus selama di Sumenep dan memper-oleh pengalaman dalam kompetisi nasional yang ketat.

Ngurah Ardika juga mengakui korps pengadil memihak tuan rumah Perrsu, tetapi tidak mau mengkambinghitamkan wasit. Ia pun tidak mau menyalahkan pelatih dan pemain asuhannya. Bagianya, tidak ada yang patut disalahkan atas kegagalan Pro Kundalini ini.

Guru Spritual Kundalini itu me-mastikan pihaknya bakal aktif lagi pada Liga Nusantara musim 2015 mendatang. Ia akan membentuk tim baru dengan materi baru pula guna menyongsong kompetisi berikutnya, mengingat tingkat per-saingan lebih ketat karena sebagian kontestan Liga Nusantara memakai

pemain mantan ISL dan Divisi Utama.Persatuan Sepak Bola (PS) Badung

U-17 mengikuti kegagalan Pro Kundalini setelah terhenti di ajang Piala Suratin. Tim Keris Junior asuhan duet Nyoman Suka-dana dan Putu Eka Putra gagal meraih tiket ke babak delapan besar setelah dili-

bas Persiter Ternate 0-6 pada laga terakhir Grup XII di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/11). Padahal, mer-eka ditargetkan menjadi juara oleh Bupati Badung AA Gde Agung.

� Mawa

Liga Nusantara dan Piala Suratin

Kundalini dan PS Badung Dapat Pengalaman

Page 32: Majalah balipost edisi 66

A K T I V I TA S

1 - 7 Desember 201432

MBP/ist

WORKSHOP - Suasana seminar workshop metode pe-rencanaan SDM rumah sakit di era JKN (strategi efisien)

dibuka Direktur RS Puri Raharja dr. Nyoman Sutedja MPH (tengah) bersama seorang nara sumber pakar kesehatan gigi

Dr.drg.Yaslis Ilyas MPH.,HIA.,MHP.,AAK. (kanan) dan se-orang narasumber Marwan Noer. S. Kom. dihadiri puluhan

peserta yang berlangsung selama dua hari. Puri Raharja bekerja sama dengan Yaslis Institute menggelar workshop

metode baru perencanaan SDM rumah sakit di era JKN (Strategi Efisiensi). Acara ini juga merupakan rangkaian

dari HUT ke-23 Puri Raharja.

MBP/ist

CAP TANGAN - Siswa sekolah turut membubuhkan cap telapak tangan sebagai simbol Komitmen Tidak Merokok.

Dalam kesempatan itu Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dhar-mawijaya Mantra juga membubuhkan cap telapak tangan-

nya pada selembar kain besar bertuliskan ‘’Komitmen Tidak Merokok’’. Langkah Wali Kota itu merupakan bagian

dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 di Kota Denpasar, yang dipusatkan di Lapangan Puputan

Badung, Minggu (16/11).

MBP/ist

ORIENTASI - Monarch Dalung kedatangan tamu istimewa dari Royal Caribbean Cruises Ltd Mr. Ravi Singh dan Ms.

Anna Lian (Global Recruiter), Rabu (12/11) lalu. Kedatang-an keduanya untuk memberikan orientasi bagi kandidat

yang ikut final interview dengan Royal Caribbean Cruises Ltd yang dilakukan oleh PT Ratu Oceania Raya Bali dari 12-14 November lalu. Nampak dalam foto Mr. Ravi Singh

dan Ms. Anna Lian bersama Manajemen PT Ratu Oceania Raya Bali dan Monarch Bali.

MBP/ist

GLADI - Direktur Politeknik Negeri Bali Ir. Made Mu-dhina, M.T. saat pembukaan gladi resik Muhibah Seni ke

Korea Selatan, Kamis (13/11). Politeknik Negeri Bali akan melakukan kunjungan dan pertunjukan seni sebanyak tiga kali di tiga tempat di Korea Selatan yaitu penandatanganan MoU, workshop, dan kunjungan kampus maupun kunjun-

gan industri. Para peserta muhibah seni akan berangkat 22-29 November 2014 dengan biaya sepenuhnya bersumber

dari hibah Kemendikbud RI tahun 2014.

Page 33: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 33

A K T I V I TA S

MBP/ist

BERSAMA - Anggota MPR-RI dari Fraksi PDI Perjuan-gan Puti Guntur Soekarno, S.IP., Wakil Bupati Buleleng

dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG. dan Pembantu Rektor III Undiksha Singaraja Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes. berfoto bersama sebelum diskusi empat pilar kebangsaan,

Senin (17/11). Talkshow MPR RI Goes to campus 2014 ber-langsung semarak diikuti mahasiswa-mahasiswi berbagai

jurusan di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Memperkuat implementasi empat pilar ke-

bangsaan dan masalah pendidikan di Indonesia, menjadi agenda pembahasan diskusi di dalam kegiatan tersebut.

MBP/ist

SEMINAR - Dokter spesialis penyakit dalam dan kon-sultasi geriatri Rumah Sakit Siloam Dr. I Nyoman Astika,

Sp.PD., KGEer., Sabtu (15/11) lalu saat memberi materi seminar kesehatan dengan tema ‘’Sindroma Geriatri’’.

Siloam Hospitals Bali menyelenggarakan seminar yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, bagaimana mempersiapkan diri dan mencegah penyakit yang akan

muncul. Acara itu merupakan kegiatan rumah sakit untuk memberikan informasi dan diharapkan masyarakat lebih

mengenal rumah sakit tersebut.

MBP/ist

SDN 1 - Semarapura Kangin mengawinkan dua juara. Disampaikan Kepala SDN 1 Semarapura Kangin Dra. Luh

Gede Karyawati, M.Pd. kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Klung-

kung Nyoman Mudarta, di SDN 1 Semarapura Kangin, Selasa (18/11), prestasi yang berhasil diraih sekolah ini

adalah juara I dalam Lomba Gugus Depan (Gudep) Tergiat Kwarda Bali tahun 2014 dan juara II Kepala Sekolah

berprestasi tingkat SD tahun 2014. Nampak dalam foto Kadisdikpora bersama Kepala Sekolah dan Ketua Gudep

Putri SDN 1 Semarapura Kangin.

MBP/ist

SUKSES - Triple sukses disandang Ketua PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar yang juga Kepala SMK PGRI 3

Denpasar Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M. Pertama, sukses menggelar Porsenijar ke-2 Sekolah PGRI se-Kota

Denpasar. Kedua, sukses sebagai tuan rumah sejumlah lomba Porsenijar dan ketiga sukses meraih juara umum SMA/SMK. Kasek Nengah Madiadnyana bersama siswa

dan OSIS SMK PGRI 3 Denpasar saat meraih juara umum Porsenijar Sekolah PGRI.

Page 34: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201434

A K T I V I TA S

MBP/ist

KOMUNITAS - Sebuah komunitas lahir bernama “Space Community” yang mewadahi beragam kaum

profesional seni yang kreatif dari beberapa disiplin ilmu antara lain arsitek, desain interior, landscape, desain

grafis & 3D artist, seni lukis, dan fotografi. Proses pem-bentukan Space Community bersifat horizontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara dan dibentuk dengan kepentingan bersama dan

memiliki kesamaan pemahaman. Komunitas ini digagas Kadek Pranajaya, Kadek Sosiawan (Deksos), Made Gede

Suryanatha (Dede), Agung Haryawan, Andy, Jung Yat dan Lanang Wiantara.

MBP/Wan

BERSALAMAN - Atlet wanita asal Bali peraih medali emas lompat jauh pada Asian Game di Korea Selatan,

Maria Natalia Londa (kiri) bersalaman dengan Direktur Hotel Sun Island Kuta. Londa menerima dana dalam acara

penandatanganan kontrak kerja sama disaksikan notaris Nyoman Alit Puspadma, S.H. Mkn. (dua dari kiri) bersama

General Manager Hotel Sun Island Ismulah (kanan), Sabtu (15/11) di Hotel Sun Island, Jalan Kartika Plaza Kuta.

MBP/ist

FOTO BERSAMA - Team HardysLand Racing Team

Pobaepo Bali berfoto bersama seusai berkompetisi pada

event “Open Extreme Speed Nasional dalam Kejuaraan Lu-

cas Oil Bali Offroad 2014 (LOBOR) International” di Kubu-

tambahan, Buleleng pada 14 – 16 November 2014. Har-

dysland Racing Team Pobaepo Bali dengan pembalapnya

Wianta “Delem” berhasil meraih juara kedua dan Agung

Permadi juara keempat di kelas Extreme Local Bali-NTB.

MBP/ist

HINDU CENTER - Senator RI Dr. Arya Wedakarna

(President The Hindu Center Of Indonesia) bersama

Sukaeni, S.Ag. (Direktur THCI Mamasa) usai pelantikan.

Pendirian The Hindu Center Of Mamasa ini bertujuan

melindungi dan mengayomi umat Hindu asli suku

Mamasa yang kini terancam eksistensinya. Demikian

diungkapkan oleh Sukaeni (Direktur THCI Mamasa) usai

dilantik oleh President The Hindu Center Of Indonesia

Dr. Arya Wedakarna.

Page 35: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 35

E K O N O M I

JUMAT (21/11) pukul 17.00 di Hotel Life Style jalan Teuku Umar, Denpasar (eks hotel Fave), Adiguna enterprise, event organizer penyelenggara seminar kembali hadir di Denpasar untuk menye-lenggarakan workshop CCA Indonesia The Platinum Ways,dengan pematerinya Founder CCA Indonesia Coach Wahid Yassin. Acara ini dihadiri 70 peserta mulai dari pengusaha yang kekurangan modal usaha, pegawai yang punya kartu kredit tapi limitnya kecil tidak naik-naik, semua orang yang punya kartu kredit tetapi takut menggunakannya, semua orang yang kerepotan bayar cicilan kartu kredit, semua orang yang ingin bisnis tetapi tidak punya uang untuk modal, dan semua yang Ingin KAYA tetapi tidak tahu CARANYA.

Coach Wahid Yassin menyampaikan, jika seseorang membeli sebuah property, rumah misalnya, dengan menggunakan pembiayaan kredit dari bank, pastinya setelah itu diwajibkan membayar ang-surannya sampai lunas dengan uang hasil

kerjanya atau hasil usahanya selama 5 hingga 10 tahun, tergantung akad kredit-nya. Tapi jika seseorang tadi punya credit card dan mengetahui caranya, sebenarnya bisa membayar angsurannya dengan uang dari credit card, bisa lunas hanya dalam waktu 4 tahun dan tidak perlu membayar angsuran KPR dengan uang hasil kerjanya atau hasil usahanya.

Lanjut Coach Wahid. Selama ini, masyarakat belum mengerti benar fungsi credit card, sehingga ada yang takut memiliki credit card bahkan ada orang yang anti pada credit card, karena selama ini mereka hanya mendengar dari orang lain tentang penggunaan credit card yang salah, hanya untuk konsumtif, belanja kebutuhan yang berakibat terlilit hutang dengan bunga berbunga.

“Jika tahu ilmunya, credit card sangat berguna buat pemiliknya, karena credit card adalah pinjaman dari bank tanpa agu-nan dan tanpa bunga, pemiliknya seperti punya dana siap pakai setiap saat, karena sifat hutang credit card adalah jika tidak

dipakai maka pemiliknya tidak punya hutang, jika dipakai lalu dibayar, maka uang yang kita bayarkan tadi bisa kita pakai lagi, berbeda sekali dengan hutang bank yang lain, cicilan atau pelunasan hu-tang kita, tidak bisa kita pakai lagi karena kembali jadi milik bank, credit card sangat fleksible,” jelasnya.

Iajugamenambahkan, bagi warga Denpasar dan sekitarnya yang ingin mengajukan credit card pasti disetujui, mendapatkan kartu kredit hanya Plati-num saja dengan limit pasti besar, trik jitu mensiasati aturan baru 2013 tentang kepemilikan kartu kredit, punya kartu kredit tanpa perlu bayar iuran tahunan dan bunga, strategi cerdas mengatasi denda kartu kredit, cara cerdas dan aman meng-gunakan kartu kredit sebagai modal bis-nis, beli rumah/ruko pakai kartu kredit dan cara tepat melunasinya, strategi jadi kaya dari bisnis property Modal Kartu Kredit. Biayanya hanya 3,5 juta dan dijamin dapat credit card platinum dengan limit puluhan juta hingga ratusan juta. (bns)

”Workshop CCA Indonesia The Platinum Ways”

Beli Poperti Kredit, Bisa Lunas Tanpa Bayar Angsurannya

HUT - Memperingati HUT ke-69 PGRI dan

Hari Guru tahun 2014, pengurus PGRI

Kabupaten Tabanan menggelar kegiatan sosial, Rabu (19/11)

dengan mengunjungi sekaligus menyerahkan

sumbangan ke panti asuhan dan SLB di

Tabanan. Ketua PGRI Kabupaten Tabanan yang juga menjabat Kepala Disdikpora

Tabanan, Putu Santika mengatakan, kegiatan sosial tersebut digelar

serangkaian mem-peringati HUT ke-69

PGRI dan Hari Guru tahun 2014.

MBP/ist

BEASISWA - Penerima beasiswa BNI didampingi A.A. Gede Pu-tra, Head of Consumer and Retail Banking BNI Kantor Wilayah

Denpasar, dan Dra. Ni Wayan Nadi Supartini, M.Pd., Kepala SMP Dwijendra, berfoto bersama. Sebagai kelanjutan dari Gerakan In-donesia Menabung yang telah dicanangkan sejak tahun 2012, PT

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI kembali meng-gelar Program Hari Rajin Menabung di tahun 2014. Bertempat di aula SMP Dwijendra, Rabu (19/11), BNI Cabang Renon melaku-kan edukasi kepada siswa SMP Dwijendra mengenai pentingnya

budaya menabung sejak dini.MBP/ist

A K T I V I T A S

Page 36: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201436

L I N G K U N G A N

Persoalan limbah di Jembrana tampaknya makin pelik. Pasalnya warga pemukiman tak hanya ter-ganggu limbah padat, limbah cair

pun menjadi persoalan krusial di bumi makepung karena dibuang ke sungai dan laut.

Sebuah pembibitan udang milik perusa-han asing di Pantai Yeh Kuning Jembrana akhir-akhir ini mengusik warga setempat. Tambak itu sudah berdiri sejak tiga puluh tahun lalu. Salah seorang warga IB Siswa mencium bau amis menyengat dari pem-buangan limbah ke pantai. IB Siwa bersama warga lain yang ikut nganyut beberapa waktu lalu sangat menyayangkan pantai yang biasa digunakan untuk kegiatan umat seperti melasti dengan leluasa digunakan untuk membuang limbah.

Bangunan tambak itu berlokasi disebe-lah barat tempat melasti dan nganyut di desa tersebut. Pipanya berukuran besar menjorok ke pantai. Dari balik bangunan yang dikelilingi tembok tinggi itu, juga nampak dua pipa besar dan mengeluarkan limbah cair berwarna hitam pekat. Baunya menyengat hidung. Hal itu dijumpai secara kebetulan oleh warga yang sedang nganyut (membuang abu ke laut-red) ke pantai. Dari informasi warga setempat, tambak itu meru-pakan pembibitan benur udang, milik warga asing yang sudah menetap di sana.

Limbah menggenang menuju muara

dan sangat pekat. Keluhan yang dis-ampaikan warga ini sejatinya sudah lama dikeluhkan warga sekitar yang biasa melintas di pantai tersebut. Sa-luran air di sekitar lokasi juga dipenuhi dengan limbah dari tambak udang yang sudah ada. Selain itu di muara pem-buangan yang be-rada dekat dengan Pura Dalem, juga terdapat genangan air yang berwarna keruh dan berbau menyengat. Bau itu tercium saat melin-tas di saluran terse-but. Itu berarti air di saluran tersebut sudah tercemar limbah cair.

Beberapa warga yang ditemui di warung dekat saluran itu mengatakan air keruh itu merupakan limbah dari tambak udang. Saat air tinggi, limbah banyak tertampung di sana. Namun belum ada tindakan tegas dari pihak terkait. Alasan mereka, limbah hanya sesekali saja mengalir ke saluran itu saat panen. Sementara pihak pengelola

tambak menyebut, untuk mengurangi air l imbah ter-paksa dilakukan penyedotan agar tak terlihat meng-genang muara itu. Selain itu di sa-luran air/got juga jelas terlihat lim-bah yang berwarna agak kecoklatan. Namun limbah itu menurut mereka hanya saat tambak sudah panen dan kebetulan belum lama ini baru saja panen, sehingga limbah tersebut

terlihat oleh warga yang kebetulan melasti ke pantai tersebut.

Ironis memang di tengah kemajuan informasi dan teknologi canggih saat ini masih banyak pengusaha yang membuang limbah sembarangan ke pantai. Ini meng-indikasikan perusakan lingkungan dengan membuang limbah sembarangan ke pantai masih marak di Jembrana. Sebelumnya warga kerap mengeluhkan industri perika-nan Pengambengan. Bau menyengat dari pabrik yang sudah bertahun-tahun mem-buang limbahnya ke laut tampaknya belum disikapi serius dinas terkait.

Selain itu di Pekutatan, sebuah tambak udang juga melakukan hal yang sama. Bahkan pembuangan limbah itu disalurkan melalui selokan yang melewati warung kuliner ikan bakar. Sebuah pemandangan yang tak sedap di tengah keasyikan warga menyantap ikan bakar. Pihak Kantor Ling-kungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan memang telah menegur usaha tersebut. Sayangnya teguran tersebut tidak ditindak-lanjuti dengan aksi kongkret menutup usaha tersebut. Pada akhirnya persoalan limbah tetap menjadi masalah yang tak tersele-saikan. Sayangnya hal tersebut dibiarkan begitu saja.

� Surya Dharma

Limbah Cemari Laut

MBP/olo

Limbah di muara di Pekutatan berasal dari usaha tambak udang.

MBP/olo

Pipa saluran pembuangan limbah tambak udang di Yeh Kuning.

Page 37: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 37

A K T I V I TA S

MBP/ist

BUKA MUSWIL - Gubernur Bali diwakili Drs. I Dewa Putu Brata M.Si. didampingi Ketua DPW LDII Bali Drs. Olehat Karso, M.Sn., Kapolda Bali Irjen Pol. Benny Mokalu, per-

wakilan Kodam IX/Udayana, Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Joko Hari Utomo serta Ketua MUI Kota Denpasar Drs. KH Mustafa Al Amin S.H., M.HI. memukul gong menandai

pembukaan Muswil, Rabu (19/11). Muswil VII ini merupakan kegiatan rutin setiap lima tahun sekali.

MBP/ist

MUNAS - Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) 2014 selama

tiga hari mulai 19-21 November. Munas yang mengangkat tema ‘’Penguatan dan Peningkatan Peran Jasa Konsultan

Nasional di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015’’ berlangsung di The Stone Hotel, Badung. Nampak dalam foto

Ketua Umum DPN Inkindo Ir. H. Bachder Djohan B, M.M.. bersama Vice President Inkindo Arie Bastaman dan Secretary

General Inkindo Jimmy Sardjono Micheal berserta jajaran pengurus Inkindo Bali foto bersama usai konferesi pers.

MBP/ist

IZIN - Sebagai rasa syukur atas terbitnya izin penyeleng-garaan Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Hukum pada

Pascasarjana Universitas Ngurah Rai (UNR), telah dilakukan penyerahan Surat Keputusan (SK) Menteri di kampus setem-pat. Hadir dalam acara tersebut Pembina Yayasan Jagadhita

Denpasar Drs. Ketut Wirata Sindhu, Pengawas Yayasan Tjokorda Gede Atmadja, S.H.,M.H. dan Ketua Yayasan Dr.

Drs. Anak Agung Gede Raka, M.Si. Nampak dalam foto Direktur Pascasarjana UNR Dr. Nyoman Suartha menerima

SK Magister Hukum.

MBP/ist

SIDAK - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan dan rombongan melakukan sidak ke Balai Pendidikan

dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Bali, Minggu (16/11) lalu. Kedatangan Menhub dan rombongan ke Bali

adalah dalam rangkaian acara ICAO Air Services Negotian-tion Event (ICAN) 2014 di Discovery Kartika Plaza Hotel

Kuta yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 November 2014. Sebelum berkunjung ke BPPTD Bali, Menhub sudah

terlebih dahulu menyidak Bandar Udara International Ngu-rah Rai dan Pelabuhan Benoa.

Page 38: Majalah balipost edisi 66

P A R I W I S A T A

1 - 7 Desember 201438

Tak salah jika Ubud dijuluki Kampung Seni, karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Bahkan,

denyut nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini banyak pula terdapat galeri-galeri seni, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di segala penjuru desa.

Ubud terkenal di antara wisatawan barat sejak tahun 1930-an. Kala itu pelukis Jerman, Walter Spies dan pe-lukis Belanda, Rudolf Bonnet menetap di sana. Sekarang karya mereka bisa dilihat di Museum Puri Lukisan, Ubud. Pertumbuhan industri pariwisata di Ubud pun dari tahun ke tahun menga-lami peningkatan yang cukup sigin-ifikan. Hingga 2013, jumlah industri parwisata di Ubud mencapai sekitar 1.067 unit. Dengan makin pesatnya inipun membuat daya dukung Ubud sebagai destinasi wisata di Gianyar dan Bali makin sesak.

Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar mencatat, dari 1.067 unit industri yang berkembang, ada 13 hotel berbintang, 122 hotel melati, 480 pondok wisata, 254 restoran dan rumah makan, 101 SPA/salon, 16 Cyling tour, 4 rafting, 7 museum, dan 70 usaha transportasi wisata. Untuk keberadaan villa, masuk dalam katagori pondok wisata. Jumlah itu, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (2012), sebanyak 125 unit usaha.

Pesatnya pertumbuhan pariwisata Ubud menimbulkan berbagai persoalan. Mulai dari masalah lingkungan, sosial, persaingan harga, hingga persoalan yang kini tak menemui jalan keluar, yakni kemacetan. Ubud sebagai pari-wisata dengan konsep budaya, berlahan kini pun mulai mengalami pergeseran.

Pertumbuhan dan perkembangan pariwisata Ubud yang makin pesat itu sempat memunculkan wacana akan dilakukan moratorium. Tetapi, hampir dua tahun wacana itu bergulir hingga kini belum ada kepastian. Pembangunan

di sektor industri pariwisata baru tetap terjadi, bahkan investasi yang terjadi saat ini memunculkan kekhawatiran mengikis konsep pariwisata budaya. Pembangunan yang terjadi terkadang tanpa memperhatikan daya dukung ling-kungan dan infrastruktur yang ada.

“Pariwisata di Ubud untuk kes-ejahteraan masyarakat. Pengembangan pariwisata Ubud berbasis budaya. Investasi yang masuk ke Ubud se-lalu dibatasi. Namun kini, sudah tidak terkendali. Salah satunya dalam pembangunan hotel dengan kapasitas kamar maksimal 30 kamar, kini ada yang melebihi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, Anak Agung Ari Brahmanta.

Di samping itu, lelaki asal Ubud itu mengaku 30 persen sebagaimana RTRW Ubud merupakan bangunan, dan 60 persen lingkungan. Namun, hal itu kini banyak dilakukan pelanggaran. “Pem-bangunan tidak lagi mempertimbangkan kualitas melainkan kuantitas, sehingga berdampak pada persaingan harga yang tak sehat,” katanya.

Sebagai instansi yang membidangi masalah kepariwisataan, Ari Brahmanta mengaku pihaknya telah membuat regulasi, perda pariwisata budaya di Gianyar, tinggal kini implementasi regulasi yang mestinya dibarengi den-gan tindakan tegas.

Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Bali, Drs. Ec. I Putu Anom M.Par., berpendapat, menentukan daya tapung pariwisata tidak hanya berpato-kan pada jumlah kamar, namum juga kebutuhan air dalam setiap penambahan kamar. Namun, selama ini penambahan kamar hotel yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota selalu berpatokan pada jumlah wisatawan yang datang, sehing-ga kualitas wisatawan yang berkunjung

cenderung mengalami penurunan.“Menghi tung carrying capac-

ity bukan berpatokan pada kuantitas wisatawan yang datang ke Bali. Ini yang terjadi sekarang, banyak yang melihat kedatangan wisatawan melebihi dari jumlah kamar, sehingga diperlukan penambahan kamar,” katanya.

Dikatakan, konsep menghitung carrying capacity pariwisata harus mendahulukan kebutuhan masyarakat lokal, seperti kebutuhan akan air dan lahan. “Selebihnya baru dimanfaatkan untuk pariwisata. Berapa kira-kira bisa memanfaatkan lahan dan air untuk kebutuhan wisatawan, karena bukan kuantitas yang kita kejar tapi kualitas,” tegasnya.

� Dharmada

Sesaknya Pariwisata di Kampung Seni Ubud

MBP/dok

Monkey Forest merupakan salah satu objek wisata yang menjadi tujuan

favorit wisatawan saat berkunjung ke Desa Seni Ubud.

Page 39: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 39

BALI terkenal sebagai tujuan pari-wisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura dengan pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan ini telah disinggahi 2.780.741 orang wisatawan mancanegara (wisman) pada periode Januari – September tahun 2014. Mereka yang datang ke Bali di periode tersebut berkebangsaan Australia, Tiongkok, Malaysia, Jepang, dan Singapura dengan persentase masing-masing sebesar 25,96 persen, 16,03 persen, 5,62 persen, 5,53 persen, dan 4,57 persen.

Peningkatan pertumbuhan pariwisata yang diharapkan untuk mengurangi kes-enjangan, ternyata malah memperbesar kesenjangan atau ketimpangan di Pulau Dewata. Pertumbuhan yang terjadi hanya dinikmati sekolompok kecil masyarakat, yakni para pemilik modal. Sementara, kelompok terbesar masyarakat hanya

menikmati nilai tambah dalam bentuk upah yang porsinya hanya bagian kecil saja. Ini mengindikasikan bahwa pertum-buhan yang terjadi di Bali belum inklusif. Pembangunan inklusif adalah pembangu-nan yang berkualitas, yaitu pembangunan yang memperhitungkan pertumbuhan (pro-growth), penyerapan tenaga kerja (pro-job), mengurangi kemiskinan (pro-poor) dan memperhatikan lingkungan (pro-environment).

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi In-donesia (ISEI) Bali Prof. Dr. Ketut Rahyuda, MSIE menyatakan, pembangu-nan infrastruktur yang menghubungkan antara Bali Selatan dengan Utara, Timur, dan Barat menjadi salah satu solusi un-tuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Bali yang berkualitas atau inklusif. pengembangan infrastruktur darat, laut dan udara bertujuan menyeimbangkan pembangunan di Bali Selatan dengan Timur, Utara dan Barat. Sebab, dengan bagkitnya potensi laut, udara dan darat akan mempercepat akses ekonomi, sep-erti arus perdagangan, investasi, jasa dan lainnya. Sehingga pertumbuhan tidak dinikmati di Bali Selatan, namun seluruh wilayah.

“Pemerataan ekonomi Bali yang di-topang sektor jasa pariwisata bukan dili-hat dari pertumbuhannya, namun berapa besar pertumbuhan itu bisa dinikmati masyarakat golongan bawah hingga ke atas. Ini yang harus dipikirkan pemerin-tah bagaimana membuat program yang menyentuh semua lapisan,” ujarnya.

Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan Pemprov Bali untuk memera-takan pertumbuhan yang terjadi selain pembangun infrastruktur jalan. Seperti menggenjot sektor riil, termasuk mem-backup sektor pertanian untuk mencapai pemerataan ekonomi. Sebab, pertumbu-han yang terjadi kini selain tidak menim-bulkan multiplayer effect yang signifikan bagi kehidupan masyarakat juga tidak bisa maksimal untuk memicu lapangan kerja baru. Ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang dicapai sejauh ini lebih banyak ditopang oleh sektor konsumsi, bukan investasi. Ini membuat kemam-puannya untuk menciptakan lapangan kerja baru agak terbatas.

“Selain meningkatkan sektor riil, Bali yang mengandalkan sektor jasa memer-lukan SDM yang high competency dan

mau bekerja keras. Mereka yang memi-liki kemapuan biasa saja akan tersisihkan dalam mencari lapangan pekerjaan,” ungkapnya.

Inaugural President ICE Asia Pacific, Nigel Gaunt menyarankan pemerintah menciptakan infrastruktur guna merata-kan pertumbuhan yang terjadi. Selama ini, Indonesia, termasuk Bali masih ter-bentur dengan minimnya infrastruktur, sehingga potensi itu sulit berkembang. “Hanya saja pengembangan destinasi di Indonesia masih kendala infrastruktur. Jika tidak membenahi infrastruktur jan-gan harap Indonesia bisa terus mengem-bangkan destinasi,” ucapnya.

Dia berpendapat, penambahan in-frastruktur ini mesti tetap dilakukan di Bali sejalan dengan pertumbuhan pari-wisata. “Pengembangan potensi MICE ini juga tergantung upaya penambahan infrastruktur di kawasan pariwisata,” tegasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengakui, banyak tantangan dan ham-batan sektor pariwisata yang dihadapi Indonesia saat ini, salah satunya masalah infrastruktur. Persoalan infrastruktur ini tentu tak bisa diselesaikan sendiri. Pariwisata bergantung dengan perhubun-gan, biasanya disebut travel and trans-portation. Perhubungan menentukan pariwisata sebab orang pergi berwisata kan dengan berjalan-jalan mengguna-kan transportasi. “Berdasarkan travel and tourism index, kita ada di rangking 70. Kelemahan nomor satu kita adalah infrastruktur tourism, di mana kita ter-gantung pada transportasi,” katanya.

Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Gusti Kade Sutawa menyebutkan, Bali tidak membutuhkan banyak hotel yang dibangun lagi, karena membuat pariwisata murah dan akan menambah beban Bali semakin berat. Saat ini Pulau Dewata membutuhkan infrastruktur jalan agar pembangunan tidak numplek di Selatan, karena wisman tidak akan mau berkunjung ke daerah-daerah jika harus menempuh perjalanan lama.

“Kalau terus dibuka izin maka akibat-nya tidak baik bagi pengusaha maupun pekerja income akan menurun dan kes-ejahteraan semakin jauh,” sebutnya.

� Parwata

Menyeimbangkan Pariwisata Pulau Dewata

Page 40: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201440

A K T I V I T A S

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

MBP/ist

SOSIALISASI - Anggota DPD dari Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III menjadi pembicara sosialisasi UU No.

6 Tahun 2014 tentang Desa di hadapan Perbekel dan Bendesa se-Badung belum lama ini. Dalam pemaparannya, Wedakarna

menekankan pentingnya Desa Adat didaftarkan sebagai salah satu jenis desa, seperti yang tertuang dalam UU tentang Desa.

MBP/May

PELEPASAN - Salah satu unit Sekolah Tinggi Pariwisata Bali In-ternasioanl, SPB Airline Training Center (ATC) melaksanakan acara

pelepasan mahasiswa Timor Leste. Sebelumnya ATC STPBI telah menjadi rekanan dengan pemerintah Timor Leste untuk melatih 10

orang mahasiswa yang akan menjadi pramugari, pramugara maupun menjadi ground staff di Timor Leste. Mahasiswa dari Timor Leste

tersebut mendapatkan pelatihan intensif selama dua bulan sejak 22 September sampai 14 November 2014. Acara ini dihadiri Ketua STPBI

I G M Sudjana, S.E., M.M., CHT., CHA dan Direktur SPB ATC, Ni Komang Nariani, S.E.

MBP/ist

DIABETES - (kiri-kanan) dr. Harsa (Dir.YanRS), Dayu Oka (Dir. Marketing), dr.Ratna,Sp.PD (K), Prof. Swastika (Rektor UNUD), dr. Wira Gotera, Sp.PD (K), dr. Patra (Dirut BROS) dalam acara

peringatan World Diabetes Day. Dalam rangka memperingati World Diabetes Day, Bali Royal Hospital (BROS) menggelar semi-

nar bertajuk “Awam Diabetes” pada Jumat (14/11) lalu. Acara yang digelar di Imperium Hall Bali Royal Hospital tersebut meng-

hadirkan pembicara Dr. Wira Gotera, SpPD-KEMD, dr. Made Ratna Saraswati, SpPD-KEMD-FINASIM, dan Ika dari ahli gizi.

MBP/ist

PERAYAAN - Pada 15 November 2014 RSIA Puri Bunda meng-injak usia ke-11. Untuk merayakan ulang tahunnya, seluruh

keluarga besar Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda melak-sanakan outbound dan gathering di Kebun Raya Bedugul yang

berlangsung dua hari, 15 dan 16 November 2014. Nampak dalam foto acara pemotongan tumpeng oleh Direktur RSIA Puri Bunda dr. Nyoman Cahyana, M.M. bersama Direktur PT Puri Bunda dr.

Ida Bagus Semadi Putra, Sp.OG.

Page 41: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 41

A K T I V I T A S

MBP/ist

RAMPUNG - Proyek jembatan jalan pintas (shortcut) Yeh Nusa di Desa Samsam, Tabanan, yang sudah rampung dan diserah-terimakan, Senin (17/11) lalu. Pembangunan proyek jembatan ini akhirnya rampung dikerjakan tepat pada waktu (on sched-

ule). Proyek yang digarap PT Teguh Karya Rahardjo (TKR) itu diserahterimakan kepada Pejabat Pembuat Kontrak (PPK) dan

Satker BPJN Wilayah VIII Denpasar. Professional Hand Order (PHO) proyek itu dilaksanakan dalam suatu acara syukuran cu-kup sederhana. Acara syukuran dihadiri Kabag Tata Usaha (TU)

BPJN Wilayah VIII Denpasar Bali Sutriswoko, S.ST., M.M.

MBP/ist

BIMTEK - Ketua YKKPB A.A. Gede Oka Wisnumurthi dan Made Johnny Sanger saat menerima peserta Bimtek DKPP Kota Balikpapan. Program kerja sama Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali (YKKPB) dengan Aqua banyak mendapat apresiasi

dari luar Bali. Senin (17/11) tim Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan belajar dan melakuan

bimtek di Warmadewa Collage YKKPB soal mengolah sampah menjadi briket. Rombongan diterima langsung Ketua YKKPB Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si. bersama Sekretaris Made Johnny Sanger, S.H., M.H., B.T., Bendahara Cok. Istri Raka In-

drawati, S.E., Wakil Ketua Ir. I Ketut Sugihantara, MSA.

MBP/ist

DANA PUNIA - Upaya memperkenalkan diri dan mohon du-

kungan yang dilakukan pemilik Nirmala Group, I Made Sujana,

BAE, untuk maju menjadi calon Bupati Badung 2015-2020,

tidak saja dilakukan dengan menemui para kader dan tokoh

masyarakat, tetapi juga melalui perjalanan spiritual. Kali ini,

langkah pertama yang dilakukan adalah mohon doa restu di Pura

Puncak Mangu, Desa Plaga, Kecamatan Petang, beberapa waktu

lalu. Nampak dalam foto Made Sujana dan istri menyerahkan

dana punia kepada panitia piodalan Pura Puncak Mangu.

MBP/ist

SEMINAR - Fakultas Ekonomi Universitas Hindu (Unhi)

mengadakan seminar nasional dengna tema ‘’Peranan Lembaga

Keuangan Mikro (LKM) dalam Pencegahan Tindak Pidana Pen-

cucian Uang (TPPU)’’. Acara seminar dilaksanakan 14 November

2014 di aula lantai 3 Rektorat Unhi Denpasar. Acara seminar

dibuka dengan ditandai pemukulan gong oleh Rektor Unhi Dr. Ida

Bagus Dharmika, M.A. Seminar menghadirkan dua narasumber

yaitu perwakilan Pusat Pelaporan Analisis Keuangan (PPATK)

Sofian Nasution dan Kepala OJK Perwakilan Bali Zulmi Malta.

Page 42: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201442

A K T I V I T A S

MBP/ist

JUARA - Siswa IPS SMAN 4 Denpasar kembali berprestasi di tingkat nasional. Dalam Olimpiade Akuntansi yang digelar

Universitas Negeri Malang, 25-26 Oktober 2014, siswa sekolah di bawah kepemimpinan Dr. Wayan Rika, M.Pd. ini berhasil

meraih juara umum. Siswa atas nama Almira Zuniga Setiadi dan I Komang Arjava Samartha meraih juara I dalam kompetisi yang diikuti peserta se-Indonesia itu. Nampak dalam foto siswa Foursma peraih juara akuntasi foto bersama dengan salah satu

guru pembina, Kamis (13/11).

MBP/ist

DEBAT - Tim debat A SMAN 4 Denpasar yang diperkuat Yandiaz Maulana Siregar, Gracia Nicole Tan dan I Gede Sthitaprajna

Virananda berhasil meraih juara I pada ajang Phyxius English Debating Championship (PEDC) bertaraf nasional yang diadakan

SMAK BPK Penabur 1 Bandung, tanggal 31 Oktober - 3 Novem-ber 2014. Menggembirakan, seluruh anggota tim debat SMAN 4 Denpasar, baik dari tim A maupun tim B (yang diperkuat Ratna Dewi, Khanaya M, dan Dantyapasis) berhasil menempati top 10

best speaker. Nampak dalam foto juara debat Foursma berfoto bersama guru pembina.

MBP/ist

PRESTASI - Siswa-siswi SMAN 4 Denpasar (Foursma) selalu meraih prestasi gemilang. Tak hanya jago dalam bidang debat

bahasa Inggris dan juara dalam lomba akuntansi, siswa sekolah di bawah kepemimpinan Dr. Wayan Rika, M.Pd. ini juga berjaya

dalam bidang kimia, fisika, dan biologi. Bahkan pada bidang Kimia, siswa Foursma tercatat pernah meraih medali perak dalam olimpiade Kimia tingkat internasional. Nampak dalam foto Siswa Foursma peraih juara biologi foto bersama dengan salah seorang

guru Pembina.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Fakultas Pendidikan Agama dan Seni (FPAS) Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar menyelenggara-

kan kunjungan ke sejumlah museum di Gianyar dan Klungkung, Sabtu (14/11). Museum yang dukunjungi tersebut adalah Museum Rudana, Museum Neka dan Museum Gunarsa. Dekan FPAS Unhi

Drs. IB Mertha, M.Pd. menyampaikan kunjungan ke museum ini memiliki makna penting dalam upaya meningkatkan wawasan seni para mahasiswa FPAS Unhi, khususnya mahasiswa Prodi

Seni Rupa dan Ornamen Hindu.

Page 43: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 43

A K T I V I T A S

MBP/ist

BUKA FUTSAL - Perwakilan dari Bank Indonesia, Rai Subawa menendang bola didampingi Dirut BPR Kanti Made Arya Amitaba (kanan) saat membuka turnamen futsal BPR Kanti, Sabtu (15/11).

Dalam rangkaian HUT ke-25, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti menggelar turnamen futsal diikuti 16 tim berasal dari Bank Indonesia, bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan war-

tawan, Resimen Mahasiswa, Ikatan Akuntan Indonesia dan umum.

MBP/ist

TALK SHOW - Program MPR Goes to Campus, Selasa (18/11) diadakan di Undiknas Univeristy. MPR Goes to Campus dalam bentuk talk show mengetengahkan soal budaya gotong royong. Tampil sebagai pembicara Pimpinan Fraksi PDI-P, Ir. H. Dary-

atmo Mardiyanto, Prof. Dr. I Nyoman Budiana, S.H., M.Si., dan Asisten I Pemprov Bali Dewa Putu Eka Wijaya Wardana. Acara

dipandu Chintya Sari dan Yana Indrawan dengan komedian Dibyo Primus, Jaim Al Rasyid dan Jamin Hoki. Nampak dalam foto

Wakil Rektor Undiknas Prof. Nyoman Budiana menyerahkan cen-deramata kepada Pimpinan Fraksi PDI-P Daryatmo Mardiyanto

saat talk show MPR Goes to Campus di Undiknas.

MBP/ist

DILANTIK - Ketua IAI Periode 2014-2017 Kadek Pranajaya,

S.T., M.T., IAI. (tengah) saat dilantik oleh Ir. Bambang Bharata,

IAI. (kiri) mewakili Ketua IAI Nasional didampingi Ketua IAI Bali

Periode 2011-2014 Ketut Rana Wiarcha, S.T., IAI. (kanan).

PENGOBATAN - Ilmu pengobatan

alternatif yang dimiliki paranor-

mal muda Jro Sutiawati kini

semakin bertam-bah. Kebolehannya

mengobati pasien dengan metode

minyak pawisiknya kian ramai dicari.

Entah sudah berapa banyak

pasien yang telah membuktikan

keampuhan minyak pawisik dari pen-

gobatan alternatif paranormal asal

Desa Bungaya Karangasem. Be-

ragam penyakit baik yang sifatnya

ringan hingga penyakit menahun pun sembuh hanya

dengan diolesi minyak ajaib khas Pulau Dewata ini. MBP/ist

Page 44: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201444

T R A D I S I

Putaran gangsing menukik tanah di tengah arena yang sudah dibatasi dengan garis, ketika dilemparkan pemiliknya. Kemudian gangsing

lawan dilemparkan ke gangsing tersebut dengan putaran yang tak kalah kencang-nya. Gangsing yang lebih lama ber-putarlah yang dinyatakan keluar sebagai pemenang. Suasana gembira pun tampak menghiasi raut wajah pemenang. De-mikian suasana permainan gangsing yang kerap kita saksikan di Bali, khususnya di Buleleng. Permainan gangsing tersebar di sejumlah desa di Buleleng. Salah satunya di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan.

Di desa adat tersebut, gangsing yang merupakan salah satu permainan tradisional, hingga kini keberadaanya tetap dilestarikan. Permainan ini menjadi aset seni tradisional yang tetap dijaga kelestariannya.

Lestarinya permainan gangsing ini tidak lepas karena keciantaan warga utamanya penggemar gangsing di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan yang me-liputi Desa Munduk, Gesing, Uma Jero, dan Desa Gobleg (Kecamatan Banjar). Permainan gangsing melalui lomba pun rutin digelar setiap tahun ketika mendeka-ti atau usai masa panen kopi atau cengkeh

di empat desa tersebut. Setiap akan digelar lomba gangsing,

pihak penyelenggara biasanya memusat-kan lomba pada arena (kalangan-red). Arena ini berukuran 10 x 10 meter. Di dalam area itu dibatasi lagi dengan empat buah kotak persegi dengan ukuran 4 x 4 meter, yang ditandai dengan kapur putih.

Perlombaan biasanya diikuti oleh kelompok atau penggemar gangsing dari Desa Munduk, Gobleg, Uma Jero, dan Gesing. Setiap kelompok pemain meny-iapkan gangsing dengan ukuran besar. Rata-rata setiap gangsing yang akan diadu memiliki diameter hingga 15 centimer dengan berat sekitar 1,5 kilogram.

Berdasarkan aturan yang sudah ada sejak turun-temurun, pemain pertama biasanya lebih dahulu memukulkan gangsing aduannya hingga berputar kencang. Tak lama kemudian, pemain dari desa lain mendapat giliran untuk me-mukul gangsing yang sudah lebih dahulu diputar oleh pemain pertama. Begitu han-taman tepat, wasit langsung meniup peluit tanda pemain yang memukul dinyatakan menang. Namun, jika pukulan tidak tepat, maka penentuan pemenangnya ditentukan berdasarkan lamanya putaran masing-

masing gangsing.Setiap lomba gangsing suasananya

cukup seru karena masing-masing kel-ompok ini membawa pendukungnya masing-masing. Setiap pemain memu-kulkan gangsing ke tanah, sorak-sorai pendukung membuat suasana kompetisi sangat terasa. Bahkan, ada kepercayaan di antara empat desa itu ketika akan mengi-kuti lomba persiapan pembuatan gangsing harus mencari hari baik.

Bendesa Pekraman Munduk, Keca-matan Banjar Jro Putu Ardana ketika ditemui di rumahnya belum lama ini menceritakan, permainan gangsing sejatinya tergolong permainan rakyat di daerah agraris seperti di Catur Desa Dalem Adat Tamblingan. Permainan ini tidak diketahui dengan pasti siapa dan sejak kapan diciptakan. Namun hingga kini permainan gangsing tetap dilakukan oleh penggemar gangsing seperti di Desa Munduk, Uma Jero, Gesing, dan Gobleg. “Kalau ditanya kapan mulai muncul, kami tidak tahu. Permainan ini sudah ada sejak lama dan kami sendiri sudah mengetahui ada permainan seperti ini,” katanya.

� Mudiarta

Gangsing

Permainan Tradisional yang Tetap Lestaridi Catur Desa Adat Dalem Tamblingan

Page 45: Majalah balipost edisi 66

PERMAINAN gangsing di Catur Desa Adat Tamblingan, kata Bend-esa Pekraman Munduk, Kecamatan Banjar Jro Putu Ardana, mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Dia mencontohkan, jika dulunya warga hanya memanfaatkan kayu dari pohon jeruk dan pohon limo, warga kini memanfaatkan pohon apa saja untuk dijadikan bahan membuat gangsing. Bahkan, jika dulunya warga hanya memanfaatkan bahan gangsing dari kayu berukuran besar, namun warga kini menggunakan bahan dari kayu berukuran apa saja. Walaupun ukuran kayunya kecil, warga bisa memanfaatkan lem kayu untuk me-nempelnya. Permainan gangsing di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, memiliki perbedaan dengan gangsing

di daerah lain. Biasanya warga meng-gunakan gangsing dengan diameter kecil, hanya sekitar lima centimeter. Namun di Catur Desa, minimal di-ameter gangsinggnya 10 centimeter. “Perkembangannya sangat pesat dan terutama kayu yang dijadikan untuk gangsing ini mulai digunakan kayu jenis apa saja. Satu gangsing itu maksimal beratnya 1,6 kilogram dan harga jualnya Rp 250.000 satu buah,” jelasnya.

Sampai kini, warga Catur Desa Adat Dalem Tamblingan masih terus meles-tarikan permainan gangsing. Bahkan, jika sedang memasuki musim, per-mainan berlangsung selama tiga tahun penuh, setiap minggunya. Namun jika warga sudah jenuh, permainan ini bisa tidak dilaksanakan hingga setahun lamanya. Bukan hanya sekadar meng-gelar perlombaan, namun permainan gangsing ini mulai menjadi pemikat wisatawan asing yang berkunjung ke

Buleleng. Hotel atau biro perjalanan wisata pun mulai mengkemas pa-ket tour ke Desa Munduk dan seki-tarnya untuk menyaksikan permainan gangsing.

Hanya saja, pementasan permainan gangsing terutama di Desa Munduk sedikit mengalami hambatan. Pihak desa sampai saat ini masih berusaha untuk membangun arena untuk tempat perlombaan gangsing. Jika arena ini sudah dibangun, pertandingan pun akan bisa digelar lebih sering dan bisa memberikan kesempatan lebih banyak untuk wisatawan mancanegara menikmati atau bahkan mencoba me-mainkan gangsing.

�Mudiarta

Mengalami Perkembangan

Perlombaan gangsing yang masih tetap dilestarikan oleh warga Catur Desa Adat

Tamblingan.

Page 46: Majalah balipost edisi 66

T R A D I S I P R O P E R T I

1 - 7 Desember 201446

Wialayah Bali berada di daerah tropis yang ter-masuk panas. Karenanya, tak mengherankan kegerahan akan membayangi penghuni rumah terutama di daerah perkotaan saat musim pa-

nas. Ini juga tak terlepas dari kondisi perumahan terutama di perkotaan yang relatif kecil-kecil atau tergolong mungil. Maklum, keterbatasan lahan menjadi kendala utama untuk membangun rumah besar dan lapang di perkotaan di Bali. Apalagi, harga tanah di daerah pariwisata ini relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan daerah lainnya di Indo-nesia.

Untuk menyiasati kegerahan ini, bagi mereka yang punya sedikit dana akan menggunakan pendingin ruangan atau AC. Namun, tidak sedikit yang tidak mampu memenuhi hal itu selain juga karena terbentur masalah pasokan listrik. Kar-enanya, masyarakat harus pintar-pintar memilih lokasi mem-bangun/membeli rumah dan mengatur tata letak bangunan serta ruangan yang ada. Bagaimana caranya, agar sirkulasi udara lancar masuk ke dalam ruangan rumah sehingga bisa mengalirkan kesejukan bagi penghuninya.

Yang tidak kalah penting, pemilihan bahan juga sangat menentukan. Bahan-bahan bangunan serta peralatan yang digunakan pada rumah harus mendapatkan perhatian ekstra. Seorang dosen arsitektur Unud Dr. Eng. I Wayan Kastawan, S.T., M.A., menyarankan pemilihan bah an bangunan yang baik harus mampu menciptakan kesejukan alami di bangunan tersebut. Suasana sejuk akan membuat rumah itu bukan saja nyaman, tetapi penuh nuansa keteduhan. ‘’Untuk itu, salah satu caranya menggunakan bahan dari alam.

ialayah Bali berada di daerah tropis yang ter-k K k h k

Kolam Kecil Penyejuk Rumah Mungil

Page 47: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 2014 47

TAHUN 2013 dan 2014 merupakan masa kelabu bagi para developer di Pulau Dewata ini. Berbagai kebijakan pemerin-tah di antaranya penerapan LTV (loan to value/pembatasan uang muka untuk bukan rumah pertama) oleh Bank Indonesia dan saat pesta demokrasi Pilpres. Adapula kebijakan pajak terhadap industri properti dan ini terbukti dari pengenaan PPN 10% dihitung dari harga jual unit bangunan developer. Oleh karenanya, pengusaha properti ini harus mengencangkan ikat pinggang.

“Semestinya hanya dihitung dari harga real cost (RC) unit bangunan sehingga keuntungan para developer makin terkikis. Belum sempat pulih, dihempas lagi dengan kebijakan kenaikkan BBM,” kata pengamat properti John Sadewa.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga BBM, untuk premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Untuk solar, dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500. Kondisi terse-but, diprediksi akan mempengaruhi harga perumahan dan sudah tentu semakin meroket. Akibatnya, impian masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah untuk memiliki tempat tinggal yang layak, semakin sulit dicapai.

“Developer jelas kena imbas akibat naiknya harga BBM karena material yang dipakai membangun rumah, harganya pasti naik. Dampaknya berimbas ke semua lini,” ujarnya. “Bahan atau material bangunan naik, diikuti dengan naiknya ongkos tukang karena naiknya biaya transportasi. Selain itu, para tukang dan keluarganya juga butuh makan, sedangkan

harga sembako juga naik,” tambah John.Berhubung pasar properti belum normal, dikatakannya,

developer masih mikir untuk menaikkan harga jual unit ru-mah. Meskipun menaikan harga jual harus dilakukan oleh developer. “Harus hati-hati dan melihat situasi serta kondisi yang ada. Di masa seperti sekarang ini, dalam memutuskan sesuatu harus didahului pertimbangan serta perhitungan matang,” tandasnya.

Kenaikan harga BBM ini, juga mempengaruhi daya beli masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Harapan mereka untuk bisa punya rumah makin jauh, kecuali pemerintah mengimbangi dengan program bantuan pengadaan rumah untuk masyarakat miskin. Selain itu, harus mempertimbangan lokasi dan harga lahan. “Untuk wilayah Denpasar dan Badung seperti sulit membangun rumah untuk MBR. Sering saya sampaikan bahwa harga tanahnya sudah tinggi,” ucap PT Global Persada Real Estate ini.

“Pusing saya dibuatnya,” kata pengurus DPD REI Bali, Su-ardita, S.E. saat ditanya dampak kenaikan BBM terhadap bisnis properti.

Menurutnya, dua tahun terakhir pasar properti lesu, dihan-tam lagi dengan naiknya harga BBM. Ia khawatir rumah yang sudah dibangun semakin banyak tidak laku. “Harga rumah lama saja sepi peminat, apalagi bila dinaikkan, makin tidak laku,” ujarnya.

� Kertanegara

Misalnya, batu alam seperti batu kapur, andesit, atau yang jenis batuan lainnya seperti granit, marmer,’’ jelasnya, baru-baru ini.

Kenapa pilihan pada batu alam? Alasannya, batu alam dapat beradaptasi dengan alam. Selain itu, terdapat pori-pori yang memungkinkan menyerap udara dan air sehingga dapat memengaruhi kondisi di dalam ruangan. Banyak yang men-geluhkan cuaca panas saat ini dan mengambil solusi dengan memilih memasang AC (Air Conditioner) pada ruangannya. Padahal dengan memperhatikan tata letak bangunan, bisa memperoleh sirkulasi udara yang bagus sehingga rumah pun menjadi relatif sejuk tanpa menggunakan AC. “Perhatikan posisi bangunan, hendaknya rumah menghadap ke arah datangnya angin,” terangnya.

Lubang pada rumah/jendela dihadapkan pada arah datang-nya angin. Selain hal itu, bisa juga dengan menghadirkan kolam kecil di rumah mungil. Percikan air dan uap air akan membawa kesejukan ke penjuru ruangan rumah. Apalagi, jika di sana sini sudutnya dihiasi tanaman hijau menyegar-kan. Kehadiran kolam kecil dengan aneka tanaman hiasnya yang hijau ini tidak saja menyejukkan ruangan, tetapi juga menyejukkan pandangan mata.

Selain itu, pembuatan kolam juga berfungsi sebagai alternatif pengganti AC. Menurut pengalaman yang pernah ia dapat di Arab, kolam yang diletakkan dekat ruangan bisa dijadikan penyejuk. “Karena sinar matahari yang terpapar

di air kolam akan menyebabkan air kolam menguap dan membiaskannya ke dalam ruangan,” jelasnya.

Cahaya juga mempengaruhi kondisi ruangan. Cahaya yang terpapar langsung ke dalam ruangan akan memper-panas ruangan. “Baiknya cahaya tidak langsung masuk ke ruangan dengan menempatkan sunscreen untuk menghalangi sinar matahari masuk langsung ke dalam rumah,” jelas Kastawan.

Bisa juga dengan mengoptimalkan fungsi teras. Namun solusi lain untuk menghalangi sinar matahari masuk yaitu dengan pembuatan kantilever pada bagian atas jendela ru-mah. Tidak banyak orang yang memperhatikan adanya kanti-lever pada jendela rumahnya. Padahal kantilever mempunyai peranan penting dalam menangkap cahaya sinar matahari. Dengan adanya kantilever, matahari akan dihalangi masuk langsung ke dalam ruangan, sehingga pada saat situasi iklim panas ini, ruangan tidak menjadi terlalu panas. Selain itu, kantilever juga membantu saat hujan turun, air tidak akan mudah masuk ke ruangan karena balok kantilever yang menjorok ke luar menjauhkan rembesan air masuk ke dalam. “Fungsinya seperti topi rumah, sama halnya dengan manusia memakai topi untuk mengurangi paparan sinar matahari mengenai wajah,” terangnya.

� Maya

Keuntungan “Developer” Kian Terkikis

Page 48: Majalah balipost edisi 66

A K T I V I T A S

1 - 7 Desember 201448

MBP/ist

JUARA - Porsenijar ke-2 sekolah PGRI di Kota Denpasar bera-

khir, Sabtu (15/11). Penutupan Porsenijar ditandai penyerahan

hadiah dan piala kepada peraih juara oleh Ketua PD PGRI Kota

Denpasar Drs. I Nyoman Winata, M.Hum. Juara umum kategori

SMP diraih SMP PGRI 2 Denpasar. Nampak Kepala SMP PGRI

2 Denpasar Gede Wenten Aryasuda bersama piala juara umum,

OSIS dan peraih medali di Porsenijar sekolah PGRI Denpasar.

MBP/Wid

KUNJUNGAN - Anggota Komisi III DPR RI dapil Bali I Putu Sudiartana S.E., M.BA., bersama rombongan anggota Komisi III lainnya melakukan kunjangan kerja ke Lapas Kerobokan, Sabtu (15/11). Kehadiran mereka diterima Kepala Kanwil Hukum dan

HAM Wilayah Bali Gust Kompyang Adnyana didampingi Kalapas Kerobokan Sudjonggo dan pejabat lainnya. Sudiartana bersama

rombongan melihat kondisi Lapas Kerobokan ini dan sempat berkomunikasi dengan sejumlah penghuni lapas.

MBP/ist

BEASISWA - Penerima beasiswa BPR Lestari berfoto bersama dengan PR III Unud Dr. I Nyoman Suyatna, S.H., M.H. dan

Komisari Utama BPR Lesatari Alex P. Chandra. Generasi Lestari merupakan program beasiswa BPR Lestari khusus bagi mahasiswa

Udayana angkatan baru. Untuk Generasi Lestari 5, total ada 6 mahasiswa yang lolos menerima beasiswa dari 200 calon pelamar,

yang merupakan mahasiswa unggulan yang berprestasi tetapi secara ekonomi kurang mampu.

MBP/ist

BONUS - Ketua Yayasa PR Saraswati Bagus Ketut Lodji menyer-ahkan bonus kepada Kepala SD Saraswati 3 Denpasar, Cok. Istri

Murniati karena meraih juara I lomba budaya mutu nasional. Sekolah di bawah naungan Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar

terus menoreh prestasi tingkat nasional. Kali ini SD Saraswati 3 Denpasar meraih juara I tingat nasional lomba budaya mutu. Dari

tujuh jenis lomba, SD Saraswati 3 Denpasar mengikuti katagori budaya mutu untuk ekstrakurikuler bidang seni khusus sekolah

swasta.

Page 49: Majalah balipost edisi 66

1 - 7 Desember 201449

A K T I V I T A S

MBP/ist

DUKUNGAN - Pencalonan I Made Sujana, BAE, pemilik Nirmala Group untuk menjadi Bakal Calon Bupati (Bacabup) Badung

2015-2020, terus mendapatkan dukungan. Setelah sebelumnya dari PAC (Pengurus Anak Cabang) PDI-P Abiansemal dan Mengwi,

kali ini datang dari PAC PDI-P Petang. Bertempat di rumah Sekretaris PAC PDI-P Petang Kadek Setiari, Sabtu (15/11) malam,

para kader PDI-P Petang solid mendukung Made Sujana maju dan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI-P untuk bertarung

dalam Pilkada Badung 2015 mendatang.

MBP/ist

PORSENIJAR - Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama IGN Eddy Mulya, Madiadnyana, Nyoman Winata dan Gede Wenten

Aryasuda melepas balon saat membuka Porsenijar sekolah PGRI, Jumat (14/11). Sejak PPLP Dasmen PGRI Kota Denpasar dipimpin

Drs. Nengah Madiadnyana, M.M., dua tahun terakhir Porsenijar sekolah PGRI semakin menggema di masyarakat. Porsenijar ke-2 sekolah PGRI di Kota Denpasar diawali dengan defile kontingen

dari 22 sekolah PGRI dari TK, SD hingga SMP, SMA/SMK.

MBP/ist

BHAGAWAD GITA - Senator Dr. Arya Wedakarna (President

WHYO) bersama Neeta Maholtra (President BIFA), Ramesh

Shastry (Bali Sanskrit Institute), Guruji, pemangku Pura Ulun

Danu, prajuru Desa Adat Bedugul saat penyerahan Bhagawad

Gita. Wedakarna memenuhi janjinya untuk tetap membina umat

Hindu di kawasan Bedugul. Salah satunya dengan menyelengga-

rakan acara 2nd International Deepavali Laksmi Puja 2014 yang

merupakan acara pertama Deepavali secara publik di Bali.

MBP/ist

PENGABDIAN - Mahasiswa Fakultas Agama dan Kebudayaan

Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar mengadakan peng-

abdian masyarakat di Pura Kahyangan Pura Dalem Balingkang,

Bangli berlangsung Minggu (16/11). Dekan Fakultas Ilmu Agama

dan Kebudayaan Unhi Denpasar diwakili Drs. I Wayan Watra,

S.Ag., M.Si. didampingi Sekretaris Panitia Drs. I Wayan Martha,

S.H., M.Si. menjelaskan, pengabdian ini bertujuan mengaplikasi-

kan teori di kampus dengan praktik di lapangan.

Page 50: Majalah balipost edisi 66

P E N T A S S E N I

1 - 7 Desember 201450

Pentas seni bertajuk “Cultural Wonders of the Royal Pejeng Performance” menarik perha-tian penonton. Garapan seni

inovasi yang digelar di Puri Agung Soma Negara Pejeng, Tampaksiring, Gianyar, Sabtu (8/11) itu tak hanya me-nyajikan koregrafi yang indah, tetapi menampilkan pendukung merupakan seniman lokal desa di sana.

Meski demikian, puluhan wisatawan mencanegara menonton sekaligus din-ner dengan sentuhan budaya yang ken-tal. Pertunjukan kesenian klasik berupa mawirama, wayang kulit, wayang wong dan cak dengan lakon “Kumbakarna Gugur” dipentaskan oleh seniman lokal. Pertunjukan seni ini bakal rutin digelar setiap bulan purnama dengan pemen-tasan seni khususnya seni pertopengan, legong sesuai dengan potensi yang dimiliki Desa Pejeng.

Memang, pada awal pagaleran seni itu dipentaskan satu bulan yang lalu, seniman yang pentas berasal dari luar desa. “Ini sebagai upaya memberdaya-kan seniman yang dimiliki Pejeng dalam pentas seni,” ujar Pengelingsir Puri Agung Soma Negara Cokorda Rai Widiarsa Pemayun yang juga Asisten I Setda Kabupaten Gianyar.

Desa Pejeng, jelas Cok Rai Wid-iarsa, dikenal memiliki banyak potensi wisata baik alam, seni maupun pening-galan purbakala. Namun, sebagai desa pendamping kawasan wisata Ubud, desa tua ini belum banyak tersentuh sektor pariwisata. “Untuk menghidup-kan kembali warisan budaya dan menarik wisatawan ke Pejeng, maka diselengarakan karya seni dalam setiap bulan Purnama atau setiap satu bulan sekali,” tegasnya.

Penggalian potensi dan pelestarian

seni budaya nantinya dilakukan seluruh desa atau kecamatan di Gianyar, seh-ingga bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah sudah membentuk Tim Kreatif yang bertugas menggali dan mengkemas potensi masing-masing desa dan merealisasikan dalam bentuk pertunjukan secara berkelanjutan.

Perbekel Desa Pejeng Cok. Agung Kusumayudha Pemayun meyakini, jika kesenian Desa Pejeng sudah bangkit, maka akan mendatangkan wisatawan. Sebab Desa Pejeng menjadi jalur per-lintasan wisatawan yang berkunjung ke Kintamani Batur, Bangli. “Kami ber-harap potensi wisata Desa Pejeng bang-kit dan menjadi daya tarik wisatawan yang berimbas pada peningkatan kes-ejahteraan masyarakat,” harapnya.

� Budarsana

“Cultural Wonders of the Royal Pejeng Performance”

Didukung Seniman Lokal

Kesenian Cak dipentaskan pada ajang “Cultural Wonders of the Royal Pejeng Performance” di Puri Agung Soma Negara Pejeng, Tam-paksiring, Gianyar.

Page 51: Majalah balipost edisi 66
Page 52: Majalah balipost edisi 66