Majalah balipost edisi 109

52
RP 20.000 109 | 12 - 18 Oktober 2015 Hentikan, Merusak Bali

description

 

Transcript of Majalah balipost edisi 109

RP 20.000

109 |12 - 18 Oktober 2015

Hentikan,Merusak Bali

12 - 18 Oktober 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN� Menyelamatkan Bahasa Ibu Manusia Bali 18MANCANEGARA� Penembakan Brutal di Kampus 20DAERAH� Seluruh Usaha Galian C Sebudi Ilegal 22

LENSA� Air Terjun 26

OLAHRAGA� Pelatnas Tanpa Pemain Bintang 27LINGKUNGAN� Bukit Pulaki, Incaran Pencari Batu Akik 36PEMERINTAHAN� Bonus untuk Kemenangan Atlet Badung di Porprov 38TRADISI� ’’Siat Tipat’’ di Padang Luwih Ungkapan Rasa Syukur atas Panen Berlimpah 48

OPINI� Pariwisata dan Dinamika Keseimbangan 6BALI SEPEKAN�Perkebunan Pulukan Tandus 7LAPORAN UTAMA�Naker Lokal Terpental 8

�Hentikan,Merusak Bali 10POLITIK�MK Loloskan Calon Tunggal 16�Bersaing Tanpa Kompetensi 17

4

12 - 18 Oktober 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Kamus Bahasa Bali

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi

Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang

Suryawan, Agung Dharmada. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Manik Astajaya, Dedy Sumartana

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Bahasa Bali Tak Mungkin Punah

Saya mendapat telepon dari keluarga saya yang menanyakan nama kata-kata Bahasa Bali tentang buah yang kini sudah punah keberadaaanya. Kontan saya tidak percaya pada diri sendiri mengapa saya sampai tidak tahu nama kata-kata tersebut. Langsung saya mengambil kamus Bahasa Bali zaman Gubernur Ida Bagus Oka yang pernah gencar menerbitkan buku sastra seperti Mahabrata, Ramayana dan sebagainya. Saya kecewa karena kata-kata itu tidak ada. Karena miskinnya informasi saya apakah sekarang Pemda Bali sudah

menerbitkan Kamus Bahasa Bali yang lengkap dan aku-rat sehingga bisa didapatkan kata-kata yang kuno dan bendanya sudah tidak ada sekarang (seperti beruk, kau, sangkal, pulu)? Sehingga, kata-kata tersebut tidak pu-nah begitu saja. Apalagi den-gan terjangan globalisasi seperti sekarang ini Bahasa Bali hanya menunggu waktu untuk disepikan.

Barangkal sebuah Kamus Bahasa Bali sangat diperlukan di samping sebagai perbenda-haraan kata-kata juga museum kata-kata yang sudah masuk ‘liang kubur’.

Nyoman MandaBr. Teges Gianyar

Saya berpendapat, BB tak akan mungkin mengalami degradasi apalagi pu-nah. Sebagaimana kita ketahui bersama, BB tetap dan akan terus dipakai oleh warga Bali sebagai sarana komunikasi dan alat untuk menyatakan pendapat. Kalau toh sekarang ini terlihat siswa/mahasiswa kurang tertarik pada BB, itu hanya persoalan minat dan pilihan. Gejala bahwa BB tidak akan punah bisa dilihat dari penggunaannya, seperti dalam kegiatan “interaktif” di radio maupun di televisi. Pemandu acara sudah nyata-nyata menggunakan pengantar bahasa Indonesia malah pendengar/pemirsanya yang beralih menggunakan BB walau tidak sepenuhnya alias campur-campur dengan bahasa Indonesia. Hanya saja, yang perlu kita renungkan bersama, bahwa penggunaan BB tersebut janganlah hanya satu pilihan yakni BB halus bahkan super halus yang terkadang sulit dimengerti maknanya. Tampaknya kita perlu memberikan toleransi penggunaan BB yang tergolong sedang-sedang alias BB kategori madya. Dan, perlu pula dicegah agar jangan sampai generasi penerus kita doyan menggunakan BB berskala nista (bahasa kasar).

Romi SudhitaJl. Srikandi, Singaraja

5

12 - 18 Oktober 2015 5

ANCAMAN rabies di Bali makin mengerikan. Kegagalan Bali merealisasi-kan target bebas rabies 2015 membuat korban gigitan anjing bertaruh nyawa. Kini, Bali pun nyaris ‘’darurat rabies’’. Tercatat 159 penduduk Bali telah menjadi korban rabies sejak 2008. Menyikapi hal ini, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilaku-kan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon.

Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden, 78,80 persen responden me-nilai penanganan rabies di Bali gagal. Pemerintah pun dituding tidak tegas dalam mengimplementasikan penindakan terhadap rabies. Langkah eliminasi anjing yang dilakukan dengan biaya APBD juga tak efektif. Kuat kecenderungan birokrat masih mengedepankan administrasi pen-gelolaan anggaran dibandingkan melaku-kan langkah cepat dan efektif mencegah korban meninggal akibat gigitan anjing.

Cara–cara pemerintah dalam menye-diakan stok VAR juga membuktikan tidak ada pendekatan prioritas dan strategis dalam menekan korban jiwa akibat gigi-tan anjing. Terbatasnya stok VAR telah membuat korban gigitan anjing bertaruh nyawa. Di lain pihak, tingginya kasus

gigitan anjing di Bali juga tak membuat pemerintah melakukan langkah-langkah edukasi yang efektif terhadap masyarakat dalam memelihara anjing dan mengatasi kasus gigitan anjing.

Sementara itu, 20,34 persen responden mengaku sudah melihat upaya-upaya strategis pemerintah untuk menekan ra-bies. Langkah eliminasi yang dilakukan juga telah menyasar daerah-daerah rawan dan dinyatakan positif terpapar rabies. Selain itu, imbauan agar masyarakat mengikat anjing peliharaannya juga telah dilakukan. Tingginya korban jiwa akibat rabies, menurut responden, tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Masyarakat juga harus akomodatif dan melakukan pencegahan dengan tidak meliarkan anjing peliharaan. Responden juga mengakui, tingginya populasi anjing di Bali menjadi kendala tersendiri dalam menekan kasus gigitan anjing. Di sisi lain, responden menilai Perda Nomor 15 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies belum efektif untuk menekan kasus rabies.

Sementara 0,86 persen responden tidak memberikan respons terkait hal ini. Responden kelompok ini hanya berharap pemerintah melakukan langkah-langkah

yang efektif untuk menekan rabies di Bali. Jika memungkinkan, menurut responden, stok VAR harus disiapkan di tiap puskes-mas. Dengan cara ini, korban gigitan anjing dapat penanganan yang tepat.

� Dira Arsana

Rabies Makin Liar

6

LEDAKAN penduduk semu akibat kunjungan wisatawan (domestik maupun mancanengara) terhadap suatu destinasi wisata seharusnya menjadi titik berangkat aktor-aktor (terutama masyarakat lokal) untuk meningkatkan indeks kesejahteraan kumulatifnya. Dengan apa? Revolusi mental. Dengan perubahan cara berpikir masyarakat melalui jiwa entrepreneurship yang inovatif tetapi berkarakter cultural-edukatif. Sehingga memungkinkan terciptanya dinamika keseimbangan antara dikotomi “Revolusi Industri” vs “Revolusi Mental”.

Namun, apakah revolusi mental telah berakikat inklusif maupun eksklusif pada sektor pariwisata? Sektor yang paling tangguh dan anti-tumbang. Sektor yang terus berdinamika meski diterjang pusa-ran perilaku subjek-subjek bernafaskan dendam, kekerasan, bahkan kebiadaban.

Data menunjukkan bahwa walaupun Mesir diguncang kegaduhan politik Arab Spring tahun 2011, orang tetap berwisata untuk mengunjungi piramida, pesona Cleopatra, termasuk rekam jejak Firaun. Dinamika konflik antara Israel dan Pales-tina yang bersifat interpersonal dan intrap-ersonal di jalur Gaza. Tetapi, pergerakan manusia tetap eksis di Yerusalem untuk wisata ziarah agama di Masjid Al-Aqsa (Muslim), Gereja Makam Kudus (Kris-ten) dan Tembok Ratapan (Yahudi).

Dikatakan bahwa ada tensi tinggi di kawasan Asia Timur antara Korea Sela-tan, Cina, Taiwan dan Jepang. Faktanya, kawula muda tetap saling mengujungi satu sama lain. Bersenang-senang (lei-sure), memoles diri lewat operasi kecan-tikan (medical tourism), hingga wisata yang terberi karena perluasan keluarga hasil dari nikah campur (visiting friends or relatives). Pertanyaannya, masihkah negara setengah hati untuk membangun masalah klasik pariwisata nasional di bidang sumber daya manusia dan in-frastruktur?

Wacana revolusi mental merupakan manisfestasi yang ditangkap rumah transi-si atas sejarah, sumber daya potensial neg-ara, dan problematika mentallitas bangsa.

Kendati demikian, dalam perkembangan-nya wacana ini menuju ke arah krisis legitimasi bahkan dibelokkan sampai ke krisis “finansialisasi”. Bagaimana tidak, bila diamati perjalanan revolusi mental bagaikan Raflesia Arnoldi. Indahnya dit-injau dari sudut pandang tetapi aromanya memancarkan kesadaran, agar berbagai kalangan menjadi barisan pengawal.

Andaikata istilah itu tidak diterima maka buatlah benteng kokoh sebagai pertahanan, beri palang di hadapan, di samping kiri dan kanan begitu pula di belakang. Sehingga, insan Nusantara tidak dapat memberi kritikan. Namun, membatasi hal yang demikian hanya ter-jadi di Pyongyang melalui filosofi chaju (menolak intervensi di bidang politik), charip (mandiri di bidang ekonomi), dan chawi (siap melawan dengan postur mumpuni pertahanan dan kemanan). Ini-lah trisula maut identitas negerinya untuk melindungi jebakan politisasi, kompromi, dan hegemoni.

Trijuche tersebut diproklamirkan oleh Kim Il Sung, pemimpin dikta-kharisma-tor Korea Utara pada tahun 1972. Padahal

ide itu lebih dulu digaungkan oleh Bung Karno (the founding father) pada tahun 1963. Pidatonya yang berjudul Trisakti memiliki keunggulan komparatif karena selain politik yang berdaulat dan ekonomi berdikari, unsur berkepribadian secara budaya adalah kunci untuk membangun peradaban Indonesia yang hakiki.

Apa artinya, Trisakti memiliki makna persuasif bahwa budaya menjadi sum-ber daya potensial untuk menarik dan mempengaruhi aktor individu, negara, maupun non negara. Inilah soft power yang harus dipegang karena nilainya yang tak terhingga. Bukan dengan hard power yang memberikan rasa cemas melalui ide senjata nuklir dan penggunaan kekerasan fisik-psikologis. Dengan demikian, mela-lui budidaya soft power rasa kekitaan dari Papua (first sunrise) sampai ke Aceh (first sunset) akan menyinari heterogenitas keindonesiaan dengan segala isinya.

Meskipun begitu, sejak era orde lama, orde baru, reformasi dan post-reformasi pencapaian yang baik memang layak diberikan apresiasi, tetapi yang kurang baik dan buruk harus diberi sanksi dan ditata kembali. Produk hukum dari teater terbuka (DPR) pada kepemimpinan Pe-merintahan terdahulu sudah sepatutnya ditinjau kembali. Pada pasal 7, industri pariwisata; destinasi pariwisata; pe-masaran; dan kelembagaan pariwisata adalah empat konstruksi pembangunan kepariwisataan.

Dengan hanya berfokus pada empat aspek itu, tanpa meninjau domain penentu yaitu kebudayaan sebagai sumber daya ekonomi pariwisata maka perwujudan dan penyelenggaraan pembangunan dan kegiatan perdagangan jasa wisata sulit diselaraskan dengan asas-asas dan tu-juannya (Ida Bagus Wiyasa Putra:2015). Narasi pun timbul karena pasal tersebut masih malu-malu untuk berbicara secara eksplisit.

Penulis, mahasiswa Pascasarjana Kajian Pariwisata, Universitas Udaya-na, alumnus Ilmu Hubungan Interna-

sional, Universitas Brawijaya

O P I N I

12 - 18 Oktober 20156

Oleh Adhitia Pahlawan Putra

Pariwisata dan Dinamika Keseimbangan

7

12 - 18 Oktober 2015 7

B A L I S E P E K A N

TABANAN memiliki banyak tempat yang berpotensi sebagai daerah tujuan wisa-ta. Sayangnya, akibat rusaknya infrastruktur dalam hal ini jalan, membuat upaya pengem-bangan menjadi terhambat. Salah satunya Pantai Kelecung di Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur. Pemandangannya masih alami alias belum tersentuh tangan manusia. Menariknya lagi, pantai ini merupakan tem-

pat bertelurnya penyu. Melihat potensi ini, pihak Desa Tegal

Mengkeb berencana mengembangkan Pan-tai Kelecung sebagai tempat wisata. Akan tetapi, upaya ini terhambat fasilitas jalan. ‘’Akses jalan ke pantai rusak parah sehingga sulit dilalui,’’ ujar Perbekel Tegal Mengkeb I Dewa Made Widarma, Minggu (27/9).

Untuk mencapai pantai harus menempuh

jalan berlubang-lubang sekitar satu kilo-meter dari Desa Pakraman Tegal Mengkeb Kelod. Jalan rusak inilah yang menyebabkan tidak banyak pengunjung yang mendatangi Pantai Kelecung. Di sisi lain, pihak desa te-lah memberikan perlindungan agar kawasan pantai ini tetap terjaga, salah satunya dengan melarang pembangunan vila dan hotel.

� Wira Sajiwani

PERKEBUAN Pulukan di Kecamatan Pe-kutatan kini sebagian lahannya tidak produktif dan tandus. Pascapemotongan pohon kelapa, masyarakat sekitar perkebunan sudah tidak bisa menikmati hasil apalagi kondisinya sudah tandus. Sebagian besar lahan perkebunan aset provinsi itu kini dikelola pihak ketiga untuk perkebunan karet.

Anggota DPRD Jembrana asal Pangyangan I Nyoman Sudiasa, belum lama ini mengatakan kondisi perkebunan saat ini lebih memprihatinkan dibanding dulu. Dewan yang akrab disapa Dadap ini sejak kecil tinggal di sekitar perkebunan. Dadap mengaku prihatin dengan kondisi lahan yang dulu rindang ditumbuhi pohon kelapa, be-ralih menjadi lahan tidak produktif.

Sebelumnya, masyarakat sekitar perkebunan mendapat imbas positif dari hasil perkebunan kelapa. Perkebunan Pulukan seluas 1.132 hek-tar yang wilayahnya mencakup beberapa desa di Pekutatan ini merupakan peninggalan Hindia Belanda. Sejumlah bangunan kantor arsitektur Eropa masih berdiri hingga saat ini.

� Surya Dharma

KONDISI taman di perbatasan Ban-gli-Buleleng sangat memprihatinkan dan terkesan tak terurus. Bahkan beberapa tanaman yang berada di dalam pot ini sudah ada yang mati. Berdasarkan pan-tauan belum lama ini, taman yang berada di lingkungan cukup sepi ini terlihat minim perhatian. Sedikitnya terdapat 15 tanaman yang mati. Beberapa tanaman daunnya menguning karena tak pernah disiram.

Kadis Tata Kota Bangli Ida Ayu Yudi Sutha, Minggu (27/9) tidak menampik taman di perbatasan ini kondisinya memprihatinkan. Namun, ia menjelaskan hal ini karena kekurangan air sebagai

akibat musim kemarau. “Daerah taman ini memang sulit air. Apalagi sekarang musim kemarau,” katanya. Lanjut Yudi Sutha, pemeliharaan taman ini sesung-guhnya sudah diserahkkan pada UPTD Kintamani.

Ia juga mengakui, keringnya taman tidak hanya terjadi di Kintamani, juga terjadi pada taman pintu masuk Bangli-Karangasem. Agar tidak terus berlanjut, upaya penyiraman juga sudah dilakukan. Karena dihadapkan dengan cuaca ekstrem, pihaknya juga keteteran merawat taman yang berada di lingkungan kota, terutama yang berada di sekitar Kantor Bupati.

� Sosiawan

PULUHAN warga dikejutkan den-gan terbakarnya mobil ambulans di Klinik BBMC di Jalan Raya Batubu-lan, Banjar Tegehe, Desa Batubulan, Sukawati, Minggu (27/9). Bahkan saat kebakaran sempat terjadi ledakan pada mobil Mazda E 2000 DK 1221 DJ tersebut. Meski tidak memakan korban jiwa, terbakarnya mobil ambulans yang diperkirakan akibat korsleting ini juga menghanguskan atap garasi, sehingga total kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Kebakaran ini bermula saat sopir I Wayan Kartana memanaskan mobil

tersebut di garasi Klinik BBMC pada Minggu pagi sekitar pukul 07.15 wita. “Setelah hidup selama lima menit ter-dengar suara percikan api di posisi aki,“ ucapnya saat diperiksa polisi.

Mendengar suara ledakan, Kartana asal Banjar Pengambang Desa Batubu-lan ini langsung mematikan mobil dan berlari keluar untuk mengambil selang dari keran air. “Saat saya mengambil selang inilah, sempat terdengar suara ledakan. Pas saya kembali ke lokasi mo-bil terbakar, api sudah merembet hingga ke atap garasi,“ bebernya.

� Manik Astajaya

Taman di Perbatasan Banyak Mati

Ambulans Klinik BBMC Meledak di Garasi

Pengembangan Pantai KelecungTerhambat Infrastruktur

Perkebunan Pulukan Tandus

MBP/olo

8

8 12 - 18 Oktober 2015

L A P O R A N U T A M A

Bali bak madu. Banyak semut yang datang. Tujuannya hanya untuk menghisap, tanpa pernah memperhatikan sarangnya. Bali! Inilah yang menjadi kekhawatiran. Bali

akan ditinggalkan setelah mengalami kerusakan parah. Demikian pula Bali.

Ajeg Bali adalah konsep, untuk mempertah-ankan Bali. Tri Hita Karana adalah satu-satunya solusi untuk membuat Bali ini tetap ajeg. Ajeg dalam artian bisa memberikan kesejahteraan kepada penghuninya, tanpa menimbulkan kerusakan alam, tanpa merusak budaya dan keharmonisan hubungan antarsesama.

Ketua Kadin Bali A.A. Ngurah Alit Wiraputra mengungkapkan, ekonomi Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata seharusnya mampu me-nyejahterakan masyarakat. Namun, nyatanya pertumbuhan yang terjadi justru menimbulkan kesenjangan, akibat pertumbuhan yang pesat hanya terjadi di Bali Selatan. Sedangkan Bali bagian Utara, Timur dan Barat hanya menikmati ampas dan sampah dari industri tersebut. “Seharusnya ka-lau pariwisata berakar ke bawah, maka masyarakat kita tidak perlu khawatir tidak menikmati. Tapi saat ini justru sebaliknya perekonomian yang tumbuh di atas 5% ini tidak dinikmati oleh masyarakat Bali. Mereka terpental dalam menghadapi persaingan dengan naker luar,” ujarnya.

Tak hanya pendapatan yang tidak merata, pembangunan infrastruktur, utamanya jalan juga tak dinikmati secara berkeadilan. Artinya, ban-yak jalan di Bali yang mengalami kerusakan. Itu mendakan pariwisata belum memberikan kea-dilan kepada masyarakat secara luas. Sehingga tak salah, banyak warga menanami jalan dengan pohon pisang lantaran kerusakannya tak kunjung diperbaiki. Jalan-jalan ini umumnya berada di desa. Namun kabupaten yang bertanggung jawab atas kerusakan masih saja memandang sebelah mata.

Wakil Ketua Umum Kadin Bali Wayan Ma-hardika mengatakan, pemerintah kabupaten bisa jadi gengsi untuk menyerahkan penanganan jalan di desa kepada pemerintah provinsi. Kalau me-mang memungkinkan, Mahardika menyarankan agar jalan-jalan kabupaten yang sudah membu-tuhkan penanganan digeser saja statusnya men-jadi jalan provinsi. Demikian juga jalan provinsi yang rusak bisa diganti statusnya menjadi jalan nasional. Dengan demikian, perbaikan bisa cepat dilakukan oleh pemilik dana yang lebih besar.

Mahardika juga menyoroti koordinasi yang kurang baik antara pemerintah dengan perusa-haan air, listrik, dan telekomunikasi. Seringkali, jalan yang sudah bagus harus dibongkar lagi

untuk keperluan pemasangan kabel atau pipa. Perbaikan jalan setelah proyek rampung memang dilakukan. Namun, perbaikan itu kerap tidak sesuai dengan spec yang disyaratkan pemerin-tah. Kabid Praswil Bapeda Bali Putu Naning Djayaningsih mengatakan, kerusakan jalan di kabupaten/kota sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Mengingat, dana dari pemer-intah provinsi saja tidak mungkin mencukupi untuk membantu seluruh kabupaten dalam hal penanganan jalan.

“Ada keterbatasan dari sisi kita, tapi kita juga membantu kabupaten selama kemampuan keuangan kita mencukupi melalui mekanisme yang ada. Misalnya melalui Bantuan Keuangan Khusus. Di pusat, pada akhirnya kita diberikan satu arahan bahwa kabupaten itu boleh men-gusulkan sejumlah anggaran untuk perbaikan jalan dengan total biaya Rp 100 miliar untuk tahun 2016,” ujarnya.

Naning menambahkan, seluruh kabupaten saat ini sudah mengusulkan ruas-ruas jalan terkait dengan prioritas yang ingin mereka tangani di kabupatennya masing-masing. Se-mentara pihaknya berkoordinasi lebih lanjut ke pemerintah pusat agar apa yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten sesuai dengan prioritas jalannya itu.

Naning mengatakan, pemerintah provinsi saat ini merancang program penyeimbangan pemban-gunan. Yakni dengan menciptakan konektivitas baru dari Bali Selatan ke Utara, atau pun ke Barat dan ke Timur. Beberapa daerah diharapkan bisa tumbuh dengan adanya konektivitas yang salah satunya berupa pembangunan jalan tol. Naning melanjutkan, di samping memperbaiki ruas jalan eksisting, ada juga beberapa alternatif dengan membuat trase baru ke utara atau mengalihkan status jalan kabupaten atau jalan provinsi di sekitar itu menjadi jalan nasional, sehingga pusat bisa masuk dan bisa melakukan perbaikan. Termasuk bisa membuka akses ke utara.

Wakil Ketua Umum Kadin Bali Bidang Per-hubungan A.A. Ngurah Kakarsana menegaskan, Bali dengan leading sector pariwisata mesti didukung infrastruktur yang baik. Kesan pertama harus didapat dari airport sebagai pintu gerbang Pulau Dewata, lalu berlanjut ke jalan. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa membuat satu perenca-naan yang tepat terkait infrastruktur ini.

� Rindra

Naker Lokal Terpental

Kemacetan lalu lintas di Denpasar, menurunkan citra Bali dalam bidang

kenyamanan.

12 - 18 Oktober 2015 9

9

10

5 - 11 Oktober 201510

L A P O R A N U T A M A

Jumlah migran yang menetap di Bali setiap tahunnya mencapai 61.209 orang. Data ini sesuai sensus 2010. Angka ini sudah hampir menyamai

jumlah migran yang setiap tahunnya datang ke Jakarta. Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof. Dr. Wayan Windia pun mengkhawatirkan, pola ini akan membawa Bali pada kehan-curan seperti halnya Majapahit.

“Jauh sebelum ini waktu Perang Dunia II, ada Jenderal Housopher yang meminta Jepang agar jangan menyerang Hawaii. Ia menyarankan Jepang untuk mengusir Ha-waii dengan antropogeografis. Caranya dengan mengirim sebanyak-banyaknya orang Jepang masuk ke Hawaii, berda-gang segala macam, lalu kuasai Hawaii itu. Tapi Jepang tidak mau dan akhirnya kalah,” ujarnya.

Pendekatan antropogeografis ini, kata Windia, sedang diterapkan di Bali seir-ing perkembangan sektor pariwisata. Bisa dilihat dari peningkatan migran di Denpasar sebesar 4%, atau di Badung sebesar 5%. Padahal di dunia sekalipun tidak ada peningkatan jumlah migran sampai sebesar itu.

“Jadi KSPN dan reklamasi, proses penghancuran Bali nyegara gunung, jantungnya dikuasai dengan migran, ti-tik sakralnya dikuasai dengan investasi. Kita bukan peramal, tapi kita dalam proses jalan lurus menuju kehancuran Bali. Tidak ada jalan lain, tidak ada jalan kembali kecuali kita menghentikan,” tegasnya.

Windia menyarankan pemerintah agar lebih mengutamakan pembinaan desa adat atau mendorong wisatawan untuk datang ke agrowisata dan subak. Dengan catatan, tidak boleh ada pembangunan hotel di sana. Wisatawan bisa menginap di-

Hentikan,Merusak Bali

Para perajin Bali, kini semakin kesulitan order, menyusul sepinya permintaan para pembeli dari luar negeri.

12 - 18 Oktober 2015 11

KSPN dan reklamasi, pros-

es penghancuran Bali nye-

gara gunung, jantungnya dikua-

sai dengan migran, titik sakralnya

dikuasai dengan investasi. Kita

bukan peramal, tapi kita dalam

proses jalan lurus menuju kehan-

curan Bali. Tidak ada jalan lain,

tidak ada jalan kembali kecuali

kita menghentikan.

Prof. Dr. Wayan WindiaGuru Besar Unud

rumah-rumah penduduk. Apalagi saat ini, 1.000 hektar sawah sudah hilang di Bali. Sedangkan yang rusak sudah berlipat-lipat dari jumlah hilangnya sawah itu. Karena sawah berkurang, jumlah petani juga berkurang hingga 10 ribu.

Meningkatkan penduduk pendatang juga menjadi perhatian Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, S.E., M.Si. Ia mengibaratkan Bali sebagai gula-gula. “Artinya kalau makin tinggi yang datang itu menunjukkan bahwa kecenderungan pembangunan di Bali itu makin pesat, sehingga orang-orang yang datang itu semakin banyak,” ujar akademisi Univer-sitas Udayana ini, pekan lalu. Ia menam-bahkan, sejatinya ada hubungan positif antara pendatang dengan perkembangan ekonomi di wilayah yang didatanginya. Semakin banyak penduduk yang datang, maka perkembangan ekonomi juga akan naik. Pasalnya, SDM yang datang umumnya adalah SDM yang produktif. “Kehadiran para migran ini juga sangat terkait dengan investasi. Di mana in-vestasi dilakukan, di situ ada peluang kerja, penduduk akan datang juga ke situ. Di sisi lain, investasi akan muncul lagi di situ karena peluang-peluang lain akan muncul seperti pasar, dan lain-lain,” imbuhnya.

Tetapi di sisi lain, kata Murjana Yasa, kehadiran para pendatang juga membawa problem tersendiri. Problemnya adalah persoalan-persoalan yang terkait dengan persaingan mencari pekerjaan di daerah itu. Belum lagi ancaman alih fungsi lahan untuk keperluan rumah-rumah tinggal para pendatang. “Kemudian yang kedua adalah aspek-aspek lain, sosial budaya, kriminalitas, dan lainnya biasanya men-ingkat karena orang yang datang tidak selalu mendapatkan pekerjaan. Mereka akhirnya menganggur dan menimbulkan kerawanan sosial, termasuk gesekan lain,” paparnya.

Khusus di Bali, lanjut Murjana Yasa, pengendalian penduduk pendatang saat ini penting untuk dilakukan. Urbanisasi tercatat cukup tinggi, sehingga menyebab-kan ketimpangan pembangunan. Apalagi di daerah-daerah perkotaan yang memiliki banyak simpul ekonomi. Di antaranya pusat pariwisata dan pusat ekonomi sep-erti pasar tradisional dan pasar malam. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan lebih mengutamakan penduduk lokal untuk terlibat dalam simpul ekonomi itu, serta membangun desa untuk menekan

urbanisasi.“Kedua, banyak dari pendatang itu

yang tinggal di pemukiman kumuh yang menyebabkan persoalan baru di daerah perkotaan. Seharusnya diterapkan secara tegas untuk tidak membolehkan adanya pendirian rumah tidak layak huni sesuai undang-undang. Faktor pengendali lain adalah tertib administrasi secara ketat dan lain-lain, dengan menerapkan peraturan yang berlaku,” jelasnya.

Apa yang disampaikan Windia maupun Murjanayasa ada korelasinya dengan perkembangan jumlah penduduk di Denpasar dan Badung. Badung menjadi pilihan utama penduduk pendatang untuk bermukim. Bahkan, masyarakat penda-tang yang hadir tak lagi antar kabupaten di Bali melainkan di luar Bali. Berdasar-kan angka proyeksi, laju pertumbuhan penduduk Badung di 2015 mencapai 2,27%, dengan total jumlah penduduk 616.400 jiwa.

Kepala Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil (Disdukcapil) Badung I Nyoman Soka membenarkan, jika penduduk pendatang di kabupaten ter-kaya itu dominan dari luar Bali. Mereka dominan bermukim di Kuta dan Kuta Selatan. “Pertumbuhan penduduk di Ba-dung sesungguhnya sudah jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dulu pertumbuhan pendatang bisa mencapai 4% lebih, namun kini sudah bisa ditekan menjadi sekitar 2%,” ujar Nyoman Soka. Tingginya jumlah urban tidak dipungkiri menggerogoti ekonomi masyarakat lokal.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Bali, Prof. Dr. Ketut Rahyuda, MSIE. berpenda-pat, pertumbuhan ekonomi yang mening-kat seharusnya pula dapat dinikmati oleh masyarakat lokal. Namun, tak begitu adanya, pertumbuhan ekonomi Bali yang rata-rata di atas 6% dominan dinikmati orang luar. “Ini karena tingginya pertum-buhan investasi di Bali yang selama ini masih dikuasi investor dari luar Bali dan asing. Untuk itu, pemeritah harus menin-gkatkan sektor riil,” ucapnya.

Dikatakan, Bali yang mengandalkan sektor jasa juga memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetisi tinggi, di samping harus mau bekerja keras. Sebab, mereka yang memiliki kemampuan biasa saja akan tersisihkan dalam mencari lapangan pekerjaan. Selain Badung, Denpasar yang menjadi kota metropolitan juga

tak lepas dari bidikan investor dan kaum urban. Berdasarkan data Dinas Kepen-dudukan dan Catatan Sipil 2014, jumlah penduduk di kota ini mencapai 846.200 jiwa. Ini artinya, kepadatan penduduk di Denpasar mencapai 6.622 jiwa per kilo-meter persegi. Namun, setelah dilakukan up date data di pusat, penduduk Denpasar pada 2014 tercatat 632.460 jiwa.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catata Sipil Kota Denpasar I Nyoman Gede Narendra, Rabu (30/9) menyatakan, pertumbuhan penduduk masih tetap ada. Namun, kemungkinan besarannya sudah mulai menurun. Karena berdasarkan data BPS, tingkat pertumbuhan penduduk di Denpasar mencapai 4 persen. “Mung-kin sekarang hanya 3,5 persen saja,” katanya.

Ketua Komisi IV DPRD Bali Drs. Gede Kusuma Putra, Ak., MBA., M.M., Rabu (30/9), menekankan pentingnya tertib administrasi. Boleh saja para pendatang datang ke Bali. Namun harus jelas siapa penjaminnya, di mana tempat tinggalnya, apa usaha atau aktivitasnya mesti didata dengan baik. Sepanjang memiliki usaha yang jelas, kehadiran pendatang sebetulnya memiliki manfaat bagi Bali. Khususnya dalam penyerapan tenaga kerja.

“Tapi jangan sebaliknya, pendataan pendatang dipakai ajang yang tidak benar. Misalnya ada sidak lalu pendatang dim-intai uang dan segala macam, kacau nanti. Saya pikir wajar sekali orang datang ke Bali, ibaratnya gula di sini banyak, semut datang karena tingkat perekonomian Bali, daya beli relatif di atas rata-rata nasional. Wajar mereka datang dianggap di sini ada perputaran uang cukup bagus,” ujarnya.

� Rindra

12 - 18 Oktober 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

PERESMIAN TAMAN - Acara peresmian Taman Kota Ciung Wanara Gianyar digelar Senin (28/9) malam yang

bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat. Sejak sore, masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa memadati lokasi kegiatan untuk melihat dari dekat hasil penataan ta-

man kota setelah direnovasi. Acara peresmian diawali pemen-tasan tari Pucuk yang menjadi maskot Kabupaten Gianyar

dan kemudian dilanjutkan pementasan fragmentari Kala Rau. Fragmentari ini mengisahkan filosofi patung-patung yang ada

di Taman Kota Ciung Wanara. Penarinya adalah para siswa SMK Negeri 3 Sukawati. Acara kemudian dilanjutkan dengan

peresmian oleh Sekda Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra dengan memotong pita dan menekan tombol sirene.

MBP/ist

PEMBEKALAN FT UNUD - Dalam rangka meningkatkan kemandirian dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, lu-

lusan dari Fakultas Teknik Universitas Udayana (FT Unud), Rabu (23/9) diberikan pembekalan dalam bidang kewirausahaan. Keg-

iatan ini serangkaian dengan yudisium bersama lulusan Fakultas Teknik Unud periode September 2015 di kampus setempat. Dekan Fakultas Teknik Unud Prof. NPG Suardana, Ph.D. berharap se-

moga lulusan tersebut nantinya bisa diserap oleh lapangan kerja, baik nasional maupun global. Selain itu, pihaknya mengharapkan

supaya lulusan ini tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

MBP/ist

JADI DUTA RI - Siswa SMAN 3 Denpasar (Trisma) Ni Nyoman Sintya Agniswari AP (kelas XII-MIA2) dipercaya

menjadi duta RI di kejuaraan renang Asia di Bangkok, 1-4 Oktober. Dia tercatat sebagai satu-satunya atlet renang Bali

yang dipanggil pelatnas untuk persiapan ke Bangkok. Sintya akan turun di nomor 50m putri, 100m putri dan 200m putri gaya bebas. Prestasi renangnya dimulai sejak duduk di SD

Cipta Darma, lanjut ke SMPN 1 Denpasar dan kini membela Trisma. Di Porjar Kota Denpasar 2015, Sintya suskes meraih dua emas di nomor 50m dan 100m gaya bebas. Dia memang dikenal sebagai spesialis di nomor gaya bebas. Di Porsenijar Provinsi Bali juga meraih tiga emas masing-masing di 50m,

100m gaya bebas dan di estafet di gaya ganti. Prestasi ini berlanjut di Porprov Bali belum lama ini.

MBP/ist

PRESTASI TRISMA - Siswa SMAN 3 Denpasar (Trisma) meraih prestasi internasional. I Made Arya Wibawa Dwiputra

Artana sukses meraih medali perunggu di Asia Pacific Confer-ence of Young Scientists 2015 (APCYS) di Kuala lumpur,

Malaysia, 6-11 September lalu. Hebatnya, Arya meraih Special Award Computer Science Category dalam bidang innovatin

in environmental protection (inovasi penyelamatan lingkun-gan). Arya salah satu dari sembilan siswa duta RI di ajang itu, bahkan satu-satunya wakil dari Bali. Saat itu dia memaparkan tentang produk software pendeteksi kadar besi dalam air. Soft-ware ciptaannya sangat penting untuk mendeteksi keamanan

kandungan logam besi pada air minum milik warga yang dikonsumsi. Termasuk kandungan air sumur dan PDAM.

12 - 18 Oktober 2015 13

MBP/ist

HUT SMKN 1 - SMKN 1 Denpasar, Kamis (24/9), meraya-kan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53. Perayaan hari jadi SMK yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto, Ubung itu

dilaksanakan secara sederhana di halaman sekolah setem-pat. Namun, kesederhanaan itu tidak mengurangi makna perayaan HUT. Berbagai acara digelar untuk memeriah-kan perayaan HUT selama 7 hari sekaligus mengisi hari

jeda (habis ujian tengah semester/UTS), meliputi Olim-piade Kimia, Fisika, Matematika, lomba ngulat tipat, yoga, musikalisasi bahasa Bali, lagu pop Bali, kendang tunggal,

matembang, busana adat ke pura, melukis, tari kontemporer, debat bahasa Indonesia, English Quis Contest, KIR, lomba

mading, cerdas cermat PKN, futsal, basket, senam gembira, jalan sehat dan lomba kebersihan kelas.

MBP/ist

HUT SMK PGRI 5 - Puncak HUT ke-11 SMK PGRI 5 Den-pasar diperingati secara meriah, Sabtu (26/9) lalu. Puncak

HUT ditandai pemotongan tumpeng oleh Kepala SMK PGRI 5 Denpasar Dra. Ni Ketut Nuka didampingi Ketua Komite

Drs. I Wayan Darya Kusuma, M.Pd. dan Ketua PPLP Das-men PGRI Kota Denpasar I Nengah Madiadnyana, M.M. dan Kadisdikpora Kota Denpasar Ir. I.G.N. Eddy Mulya,

S.E., M.Si. Di usia ke-11, Ni Ketut Nuka memberikan reward kepada siswa dan guru yang sukses di berbagai lomba. Di

usia 11 tahun ini, dia mengatakan SMK PGRI 5 Denpasar semakin dewasa mencetak SDM berkompeten di bidangnya,

berwawasan luas, bermental tangguh, berkepribadian teguh, ramah dan cinta damai. Semua ini bisa tercapai berkat

kerjasama semua pihak.

MBP/ist

BICARA DI STIKOM - Mr. Prem Rawat, seorang aktivis kemanusiaan dan perdamaian dunia, tampil di Stikom Bali

untuk berbicara dalam seminar on peace education yang digelar Stikom Bali bekerja sama dengan Prem Rawat

Foundation. Dengan kata-kata bijaknya tentang perdama-ian, Prem Rawat mampu menghipnotis sekitar 200 peserta

yang terdiri dari para dosen dan mahasiwa Stikom Bali dan perguruan tinggi lain, para pegiat kemanusiaan, serta eks-patriat di Bali. ”Esensi perdamaian itu ada di dalam hati,”

kata Prem Rawat. Prem Rawat yang tiba di Bali mengguna-kan pesawat jet pribadinya dari Australia, dalam seminar ini menekankan bahwa esensi dari perdamaian sebenarnya ada

di dalam hati masing-masing orang.

MBP/ist

DUKUNGAN SENATOR - Gerakan Satyagraha Sukla yang digagas tokoh Hindu Indonesia Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III makin mendapat dukungan umat Hindu. Salah satu buktinya makin

banyaknya produk yang diproduksi umat Hindu menggunakan logo ‘’Sukla’’. Dalam agama Hindu, Sukla berarti bersih dan suci, sehingga dengan logo produk Sukla maka kesucian bagi umat Hindu akan semakin terjamin. Demikian diungkapkan

Ketua Umum Gerakan Satyagraha Sukla Widi Adnyana di sela-sela Festival Ajengan Sukla Hindu II yang berlangsung dua

hari di Pelataran Museum Bali. Merupakan sebuah kehorma-tan bahwa Festival Sukla Hindu II langsung dibuka Senator

DPD-RI Gusti Wedakarna yang mendukung penuh panitia bisa melaksanakan acara ini dengan konsisten.

12 - 18 Oktober 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

GELAR - Fotografer senior Bali D.Tjandra Kirana F, RFS.T, F.BPS, F.SCC, Hon.FPVS, A.RPS, PSA*, A.LFCN,

A.FPSI*, A.NPS, E.FPSI pada Senin (21/9) telah menerima gelar Honorary Fellow of Photovivo Singapore. Gelar itu

diserahkan Zheng De Xiong, Ketua Xia Fu Photo Club (Tiongkok). Gelar ini diberikan kepada D. Tjandra karena dedikasinya di dunia fotografi, baik nasional dan interna-

tional. Setelah berkecimpung 50 tahun di bidang fotografi, D.Tjandra Kirana telah menerbitkan buku yang berjudul

“Jiwa Cahaya” yang ditulis Hardiman. Nampak D.Tjandra Kirana (duduk ) berfoto bersama dengan Steven Yee - Ketua

PVS (Singapore ), Zheng De Xiong , Ketua Xia Pu Photo Club (Tiongkok) dan Tan Sio Lay yang juga menerima gelar

Hon.FPVS.

MBP/ist

SALURKAN KUR - Singkatnya waktu yang diberikan pe-merintah kepada Bank BRI sebagai salah satu bank penyalur

Kredit Usaha Rakyat (KUR) makin memicu semangat Bank BRI menyalurkan KUR ke masyarakat. Kerja keras Bank

BRI, salah satunya dengan program gerebek pasar membuah-kan hasil yang menggembirakan. Dalam waktu satu bulan,

BRI Wilayah Bali Nusa Tenggara telah mampu menyalurkan KUR Mikro kepada debitur KUR ke-15.000. Penyaluran KUR

Mikro kepada Debitur KUR ke-15.000 tersebut secara simb-olis dilaksanakan di Pasar Umum Gianyar pada Rabu (23/9) dihadiri Pemimpin Wilayah BRI Denpasar yang membawahi

Bali Nusa Tenggara Widodo Januarso beserta Wakil Pem-pimpin Wilayah Bidang Bisnis BRI Denpasar, Kepala Dinas

Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar, Camat Gianyar, Kepala Pasar Umum Gianyar, dan debitur KUR Mikro ke-

15.000 (Ni Nyoman Wati dan Luh Ketut Sri Budiastini).

MBP/ist

KREATOR DIGITAL - Telkomsel mengajak lebih banyak lagi anak muda Indonesia untuk terlibat menjadi kreator digital. Melalui kampanye LOOP Kreatif Project (KePo)

yang pertama kali dicanangkan tahun lalu, kini Telkomsel kembali menghadirkan berbagai keseruan dan mengulas ha-bis hal-hal menarik seputar mobile video, digital music, dan

digital writing sebagai ajang mengembangkan kreativitas dan inovasi anak muda dalam menciptakan konten kreatif dan positif melalui kanal digital. Di Bali, kampanye LOOP

KePo yang diikuti ratusan pelajar diselenggarakan sejak Agustus hingga September 2015 di empat sekolah, yakni

SMAN 5 Denpasar, SMAN 1 Kuta Utara, SMAN 1 Gianyar, dan SMAN 1 Singaraja.

MBP/ist

SEMARAK - Suasana semarak terlihat jelas dalam acara The Lovina Bali Resort 3rd Anniversary yang dimeriah-

kan berbagai kegiatan menyambut rangkaian ulang tahun untuk ketiga kalinya. Mengusung tema ‘’Always Together’’, kegiatan sosial berupa pemberian bantuan Corporate Social

Responsibilty (CSR), gerakan beach clean up dan donor darah diikuti seluruh staf pegawai setempat. Kegiatan

dihadiri langsung General Manager The Lovina Bali Resort Kadek Dwi Dharmawijaya, beserta dukungan dari owner

Mr. Rob Stahl dan Mr. Leigh Reaby. Sebagai salah satu resort ternama di Bali Utara dan berdiri di kawasan strategis

pariwisata Jalan Mas Lovina, ke depan akan berkomit-men lebih dan berkontribusi banyak kepada masyarakat

sekitar melalui program CSR. Nampak dalam foto General Manager The Lovina Bali Resort Kadek Dwi Dharmawijaya

memberikan bingkisan CSR.

12 - 18 Oktober 2015 15

MBP/ist

BELAJAR - Puluhan pelajar dari SD No. 19 Pemecutan, Denpasar Barat, Sabtu (26/9) mendapatkan kesempatan

belajar tentang kapal ikan dari Jepang. Kesempatan anak-anak tingkat SD dapat belajar tentang alat-alat yang ada di kapal dengan kapasitas 439 ton tersebut tak lepas dari

peran PT Harini Gemasamudera. PT ini juga sebagai agen penyalur tenaga kerja di kapal-kapal ikan, termasuk di

Kapal Shokufu Maru 18. Owner sekaligus sebagai presiden PT Usufuku Honten, Sotaro Usui, didampingi penerjemah

dengan detail menceritakan tentang kapal Shokufu Maru 18 tersebut. Bahkan dari ujung depan hingga ujung belakang

dan di bagian tengah dan dak juga dijelaskan tentang kapal longline tuna tersebut.

KUNJUNGAN - Rasa haru seperti tak terbendung ketika puluhan staf Montigo Resorts Seminyak men-

gunjungi Panti Sosial Tresna Werdha Wana Sraya, Rabu (30/9). Tak sedikit yang matanya berkaca-kaca

ketika berbincang dengan para lansia penghuni panti. Beberapa di antaranya membantu memandikan orang

tua yang tergolek lemah di ranjang. Sebagian lagi memilih untuk membersihkan panti dengan alat-

alat kebersihan yang langsung dibawa dari resort. Resident Manager Montigo Resorts Seminyak Helena

Ketaren mengatakan, perusahaannya memiliki core value atau nilai-nilai yang dipegang teguh tentang

melayani. Sebelum benar-benar melayani tamu resort, para staf di Montigo terlebih dahulu diajak untuk

membantu lansia penghuni panti sosial.

YUDISIUM MIPA UNHI - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) menggelar Yudisium ke-23 Program Studi Biologi Fakuktas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Kegiatan yudisium untuk delapan lulusan dari Prodi Biologi tersebut mengambil lokasi di Pura Gunung Kawi, Desa Sebatu, Tegallalang, Gianyar, Rabu (30/9). Dari peserta tersebut predikat cumlaude diraih Ni Made Sri Dwijastuti dengan IPK 3,72. Rangkaian acara Yudisium ke-23 Prodi Biologi Fakultas MIPA Unhi ini diawali dengan upacara sembahyang bersama di Pura Gunung Kawi. Hingga dilanjutkan prosesi yudisium untuk delapan lulusan. Adapun delapan lulusan dari Prodi Biologi tersebut sudah berhasil meraih nilai sangat memuaskan seperti I Made Ardana, Agus Candra Surasmaya, I Made Ngurah Widiartha, I Gusti Lanang Agung Yoga Santika, Ni Made Ari Trisnawati, Gusti Ayu Purnami dan Anak Agung Gde Anom.

MBP/ist

BANTUAN BI - Penjabat Wali Kota Denpasar A.A. Gede Geriya menyaksikan penyerahan bantuan sosial dari Kepala

Perwakilan Bank Indonesia (BI) Dewi Setyawati kepada Kepala Pasar Sindu dan Kepala Pasar Agung, Peninjoan,

Jumat (25/9) di Pasar Sindu, Sanur, Denpasar Selatan. Melihat perkembangan pasar tradisional di Kota Denpasar,

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Dewi Setyawati memberikan apresiasi dan melibatkan dana sosial BI dalam ikut serta memberdayakan ekonomi dengan sinergitas revi-

talisasi pasar tradisional di Kota Denpasar.

MBP/ist

MBP/ist

16

Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan uji materi soal calon tung-gal dalam Undang-undang

Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota. MK mengabulkan daerah dengan calon tunggal untuk melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak pertama pada 9 Desember 2015. Langkah ini pun segara direspons KPU. Selain soal calon tung-gal, MK juga merevisi aturan terkait calon independen.

Putusan MK ini diambil pada sidan-gnya, Selasa (29/9) lalu. “Mahkamah menyatakan mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian,” kata Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat dalam sidang putusan di Gedung MK, Jakarta. Dalam pertimbangannya, hakim konstitusi menilai bahwa un-dang-undang mengamanatkan pilkada sebagai pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih kepala daerah secara langsung dan demokratis. Selain soal calon tunggal, MK juga merevisi aturan terkait dengan calon independen. MK memutuskan bahwa calon independen hanya mengumpulkan KTP sejumlah

persentase yang ditetapkna undang-un-dang dikalikan dengan jumlah pemilih, bukan jumlah penduduk seperti amanat Undang-undang Pilkada.

Terkait dengan keputusan tersebut, Komisi II DPR segera merevisi undang-undang tentang pemilihan kepala daerah (UU Pilkada) setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan meringankan persyaratan calon peserta pemilihan kepala daerah mulai tahun 2017. “Kita ikuti saja putusan MK,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy.

Ia mengatakan Komisi II DPR akan terlebih dulu mempelajari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan menjadi masukan untuk merevisi UU Pilkada. “Sebelum putusan MK, Komisi II DPR-RI sudah menyuarakan untuk merevisi UU Pilkada tersebut menyusul banyaknya kekurangan dalam UU yang sudah beberapa kali revisi itu,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Di lain pihak, KPU mengatakan siap menjalankan putusan MK. ‘’Daerah dengan calon tunggal juga akan segera menggelar pilkada 9 Desember men-datang. Sebelumnya ada tiga daerah

yang pilkadanya ditunda hingga 2017. Ketiga daerah itu adalah Kabupaten Bli-tara (Jawa Timur), Tasikmalaya (Jawa Barat) dan Kabupaten Timur Tengah Utara (NTT). Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan rapat pleno KPU memutuskan akan menjalankan putusan MK tersebut. ‘’Kami meyakini putusan MK ini tak akan mengganggu tahapan pilkada berikutnya,’’ jelasnya. Teknis pemilihan, katanya, akan meng-ggunakan mekanisme setuju dan tidak setuju.

� Hardianto

Sebelum putusan MK,

Komisi II DPR-RI sudah

menyuarakan untuk merevisi

UU Pilkada menyusul ban-

yaknya kekurangan dalam

UU yang sudah beberapa kali

revisi itu.

Ketua Komisi IIDPR Lukman Edy

12 - 18 Oktober 201516

P O L I T I K

MK Loloskan Calon Tunggal

17

BALI sebagai destinasi pariwisata dunia menyediakan lapangan peker-jaan yang menjanjikan. Sayangnya, peluang tersebut banyak direbut penduduk pendatang. Akibatnya, krama Bali banyak yang menjadi pengangguran, dan akhirnya memi-lih bertransmigrasi. Grand scenario untuk mengatasi masalah ini perlu dirancang.

Jika dicermati, Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, Ting-kat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bali pada Februari 2015 mencapai 1,37 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2014 sebesar 1,90 persen. Angka ini stagnan dibanding Februari 2014. Sedangkan jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali Februari 2015 men-capai 2.458.784 orang, bertambah sebanyak 142.026 orang diband-ing angkatan kerja Agustus 2014 (2.316.758 orang). Angkatan kerja bertambah 48.362 orang dibanding angkatan kerja Februari 2014 yang mencapai 2.410.422 orang.

Wakil Ketua Pertimbangan Ka-din Bali Wayan Jondra dan Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin Bali I Gusti Ngurah Adnyana memaparkan ting-ginya peran penduduk pendatang dalam mengisi peluang kerja yang

tersedia di Bali tidak terlepas dari kelengahan pemerintah dengan tidak memberikan sebuah rambu-rambu dalam menyerap tenaga kerja. “Pe-nyerapan tenaga kerja Bali masih ke-cil. Untuk itu perlu grand scenario. Kita tidak bisa mempekerjakan orang Bali karena KTP-nya Bali, tetapi harus dengan syarat tertentu. Misalnya, memahami budaya Bali yang ditentukan dalam sertifikasi dengan keunggulan,” ujar Jondra .

Menyiasati pemerintah harus menyiapkan badan sertifikasi yang lebih spesifik dengan mencantum-kan kriteria budaya dan pemahaman terhadap konsep Tri Hita Karana. “Kita harus ada sertifikasi yang menggaransi mereka. Misalnya, paham budaya, mengim-plementasikan Tri Hita K a r a n a . I n i l a h pentingnya har-us ada grand scenario yang d i d u k u n g oleh semua p e m a n g k u k e p e n t i n -g a n , e k s e -kutif maupun legis la t i f ,”

terangnya.Gusti Ngurah Adnyana berharap

pemeritah daerah Bali segera berg-erak menyiapkan peraturan yang da-pat membentengi tenaga kerja lokal dari serbuan naker luar. Terlebih, menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Kita sudah mengh-adapi MEA, karena itu harus bekerja keras. Kebutuhan dari tenaga kerja kita harusnya sudah disertifikasi di masing-masing bidang,” katanya.

Ditambahkan, lembaga pendidi-kan pun kini bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha agar mema-hami betul kebutuhan dunia industri, sehingga mata kuliah atau silabus bisa dikaitkan dengan kebutuhan

SDM.� Dodok

Penyerapan tenaga kerja

Bali masih kecil. Untuk itu

perlu grand scenario. Kita tidak

bisa mempekerjakan orang Bali

karena KTP-nya Bali, tetapi harus

dengan syarat tertentu. Misalnya,

memahami budaya Bali yang di-

tentukan dalam sertifikasi dengan

keunggulan.

Bersaing Tanpa Kompetensi

Jondra

12 - 18 Oktober 201518

P E N D I D I K A N

Pentingnya keberadaan penyuluh Bahasa dan Sastra Bali di masing-masing desa pakraman akhirnya disepakati. Kesepakatan serupa

juga ditujukan untuk penempatan penyuluh Agama Hindu dan tenaga guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di masing-masing desa pakraman. Tentunya, kebijakan ini dinilai merupakan langkah yang konstruk-tif, terstruktur dan tersistematisasi dalam upaya menyelamatkan eksistensi bahasa ibu manusia Bali tersebut, yang kini sangat terancam lantaran jumlah penuturnya makin menyusut.

Kesepakatan penting keberadaan pe-nyuluh Bahasa dan Sastra Bali di setiap desa pakraman itu dicapai dalam rapat kerja antara Komisi IV DPRD Bali dengan lembaga dan instansi terkait belum lama ini. Hadir dalam rapat tersebut unsur dari MUDP, PHDI Bali, Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bali, Kadis Kebu-dayaan Bali, perwakilan dari Universitas Udayana, Unhi, IHDN, Undiksha, IKIP PGRI Bali, Bappeda, Aliansi Peduli Bahasa Bali dan sejumlah lembaga lainnya. Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Gede Kusuma Putra, mengatakan, kesepakatan ini untuk menjaga Bali ke depan. “Terutama untuk memberikan edukasi kepada generasi muda. Kita bersama memiliki kepentingan yang sama demi kelestarian Bahasa Bali ini,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Kusuma Putra menambahkan, memang masih ada hal yang perlu dibicarakan. Utamanya, terkait jumlah penyuluh yang ditempatkan di setiap desa pakraman, apakah akan disamakan atau dipilah-pilah. Pasalnya, masing-masing desa pakraman tidak sama satu dengan yang lain. Baik dari segi jumlah penduduk maupun luasan wilayahnya. “Selain kesepakatan mengenai perlunya ada penyuluh agama Hindu, pe-nyuluh Bahasa dan Sastra Bali serta tenaga guru PAUD. Rapat juga memandang perlu revisi Perda Nomor 3 Tahun 1992 tentang Bahasa dan Sastra Bali. Dalam revisi nanti akan dimasukkan pasal yang mewajibkan setiap sekolah di Bali dari jenjang sekolah

dasar sampai perguruan tinggi mengajarkan Bahasa dan Sastra Bali,” tegasnya.

Terkait revisi Perda ini, Kadis Kebu-dayaan Bali Dewa Putu Beratha men-gatakan, semua komponen masyarakat harus duduk bersama untuk mengkaji. “Ba-gaimana rumusan revisi tersebut nantinya, tentunya perlu dirumuskan bersama-sama,” jelasnya.

Menurunnya, minat generasi muda Bali, untuk mendalami Bahasa dan Sastra Bali memang menjadi keprihatinan banyak pihak. Kasi Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Nyoman Budiarta saat melakukan pembinaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali di Wantilan Pemkab Karangasem, beberapa waktu lalu, mengaku sedang berupaya melakukan pembinaan keliling Bali. Sejum-lah kabupaten/kota sudah didatangi, untuk membangun kembali bahasa, aksara dan sastra Bali ini. “Karangasem kami harapkan bisa turut serta dalam upaya kami memban-gun ini. Pelan-pelan kami benahi, agar tidak semakin terpuruk,” tegasnya.

Budiarta menambahkan, pihaknya meng-gandeng Badan Pembina Bahasa, Aksara dan Sastra Bali guna melakukan pembinaan

dan penyuluhan ke setiap kabupaten/kota di Bali. Pihaknya ingin menyikapi isu-isu yang berkembang terhadap perkembangan bahasa Bali. Terutama, terkait masa depan bahasa Bali yang disebut banyak pihak tinggal menunggu kepunahan. Pihaknya menyadari perkembangan zaman secara perlahan telah membunuh Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Situasi itu, menurutnya tidak terlepas dari anggapan sebagian besar masyarakat jika mendalami Bahasa, Aksara dan Sastra Bali tidak lagi menghasilkan atau menguntungkan. Anggapan itu, menurut pada fakta bahwa para penekun Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, justru terpuruk. “Kami berupaya meluruskan anggapan tersebut, agar tidak semakin menyudutkan Bahasa, Aksara dan Satra Bali ke jurang kepunahan. Padahal, Bahasa, Aksara dan Sastra Bali ini sejatinya yang selama ini membuat Bali menarik dan menghasilkan banyak dolar. Sebab, Bahasa, Aksara dan Sastra Bali merupakan roh dari budaya, sehingga membuat budaya itu memilik daya tarik yang luar biasa di tengah perkemban-gan pariwisata Bali,” tegasnya.

� Rindra Devita/Bagiarta

Menyelamatkan Bahasa Ibu Manusia Bali

MBP/yudi karnaedi

PENYELAMATAN – Suasana rapat kerja antara Komisi IV DPRD Bali dengan lembaga dan instansi terkait upaya penyelamatan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, belum lama ini.

12 - 18 Oktober 2015 19

KETERLIBATAN civitas sekolah dan kampus pada peredaran narkoba semakin marak, baik sebagai peng-guna atau pengedar. Pihak sekolah baik dosen maupun guru terlalu berorientasi pada nilai akademik bukan kepada nilai emosional, sosial, spiritual dan fisiknya. “Selalu berorientasi pada intelligence, padahal lima hal itu harus terkait. Jadi, empat nilai penting ini kurang menda-pat perhatian. Hanya mengandalkan kepada intelligence, lulus atau tidak,” papar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suastawa, S.H., belum lama ini. Suastawa menegaskan, pengaruh narkoba tidak mengenal batas desa, kelurahan dan kota serta bisa memasuki semua lini. Baik sekolah swasta maupun negeri, semua bisa dimasuki. Masuknya pengaruh narkoba ke dalam lingkungan

pelajar/mahasiswa diakui bukan dikare-nakan pihak sekolah ataupun kurikulum yang salah dalam pendidikan, namun memang karena usia muda sangat rawan terhadap pengaruh narkoba. “Sesuai dengan data prevalensi yang ada, usia 10-59 tahun yang merupakan usia produktif, pada usia tersebutlah rawan terhadap pengaruh narkoba. Terlebih pada saat SLTA yang usianya antara 16-19 tahun dan perguruan tinggi yang usianya 19-23 tahun, ini merupakan masa-masa di mana seseorang men-galami emosional yang labil, masih dalam pencarian jati diri, identitas diri sehingga mudah dipengaruhi. Artinya, dari data yang ada, umur itu adalah umur yang rentan dan rawan serta mu-dah dipengaruhi oleh para pengedar dan pelaku narkoba ini,” ujarnya.

Suastawa menambahkan, orang-orang

yang diincar biasanya adalah mereka yang berasal dari keluarga yang mapan, kurang pengawasan dari keluarga/orang tua, sehingga mudah terkena pengaruh narkoba. Ditegaskan, agar pengaruh narkoba tidak masuk ke sekolah ataupun pada diri sendiri dengan cara memben-tengi diri masing-masing di sekolah, lingkungan bekerja, lingkungan sosial agar kita bisa memproteksi diri terhadap narkoba. “Tentunya bagaimana caranya? Bisa dengan membuka situs online cara penanggulangan narkoba, mendengar atau membaca dari media massa yang sudah digiatkan dengan BNN tentang informasi-informasi penanggulangan narkoba. Yang lebih penting lagi, adalah bagaimana diri sendiri dan hidup kita anti kepada narkoba,” tegasnya.

� Kerta Negara

Tenaga Pendidik Terlalu Fokus pada Nilai Akademik

Bali Post/dok

NARKOBA - Suasana penyuluhan tentang bahaya narkoba yang digelar BNNP Bali di salah satu sekolah di Denpasar.

12 - 18 Oktober 201520

M A N C A N E G A R A

Insiden penembakan brutal kem-bali terjadi di Amerika Serikat (AS), yang menewaskan setidaknya 13 orang. Dilaporkan pelakunya bukan

mahasiswa dari Universitas Umpqua di Oregon. Peristiwa ini pun kembali menambah catatan hitam kasus penem-bakan brutal di AS. Kortney Moore, salah seorang saksi mengatakan, ketika sedang menulis di kelas, tepatnya di Lorong Sny-der, terdengar suara tembakan, lalu peluru masuk melalui jendela dan menghantam tepat di kepala dosennya.

Moore mengatakan, pelaku langsung meminta semua orang berbaring di lantai. Secara perlahan ia memerintahkan semua orang di kelas untuk bangun satu per satu dan menyebutkan agama masing-masing. Menurut saksi, bagi orang yang menga-takan beragama Kristen akan langsung ditembak di kepala. Namun bagi yang

mengatakan beragama selain Kristen akan ditembak di kaki.

Polisi Oregon mendapat panggilan dar-urat ketika ada telepon yang mengatakan satu perempuan tertembak dan mengalami luka parah. Kemudian saat polisi akan berangkat ke lokasi, dilaporkan pelaku masih memegang senjata dan berada di dalam lokasi kejadian. Kemudian terdapat telepon darurat lain yang mengatakan, “Pelaku berada di luar suatu ruangan dan terus menembakkan peluru ke arah pintu tersebut.”

Lalu petugas kepolisian yang sampai di lokasi meneriakkan, “Pelaku telah dilumpuhkan”. Sherif Wilayah Douglas, John Hanlin, mengatakan ketika sampai di lokasi, tepatnya dalam gedung univer-sitas, salah satu petugas berusaha melum-puhkan pelaku dan sempat terjadi adu tembak. “Pelaku penembakan berhasil

dilumpuhkan beberapa saat kemudian,” tegasnya.

Berbagai media AS sudah mengidenti-fikasi nama pelaku sebagai Chris Harper Mercer, pria berumur 26 tahun. Motif penembakan di Umpqua Community College ini belum diketahui. Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama memberikan pernyataan belasungkawa terhadap insiden penembakan brutal itu. Ia berjanji akan memberikan kontrol lebih ketat terhadap peredaran senjata api di AS.

Obama juga mengatakan, AS meru-pakan negara maju pertama yang sering mengalami insiden penembakan masal. Dia menuturkan, setiap ada tragedi pen-embakan massal, doa dan rasa prihatin tidak cukup. Hal itu tidak dapat mencegah penembakan. “Banyak keluarga AS, ibu, ayah dan anak yang hidupnya berubah selamanya.

Ada juga masyarakat yang mendadak diserang rasa kesedihan dan para orangtua yang ketakutan karena bisa saja sanak saudara mereka yang menjadi korban-nya,” ujar Obama. “AS akan membantu dengan doa dan cinta kepada semua orang yang berduka.

Bagaimanapun, tanpa tahu men-gapa, hal seperti ini menjadi rutinitas. Saya berdiri di sini untuk memberikan pernyataan seperti ini, menjadi rutinitas. Hal yang ironis kita menjadi kebal sedikit demi sedikit terhadap kasus seperti ini,” tutupnya. Obama dan Wakil Presiden Joe Biden juga terus mendorong agar aturan itu segera dibuat, namun prosesnya selalu terhambat di kongres. Melihat hal ini, tentu kongres akan berpikir ulang tentang hal itu.

� Gugiek Savindra

Penembakan Brutal di Kampus

12 - 18 Oktober 2015 21

MBP/ist

WISUDA MONARCH - Monarch Bali, Pusat Pelatihan Perhotelan dan Kapal Pesiar, Sabtu (26/9) mewisuda 965

lulusannya di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur. Ketua Panitia Wisuda I Made Bobi Asmara, S.E., CHT. melapor-kan para wisudawan ini berasal dari Kampus Monarch di

lima kabupaten yakni Monarch Dalung (Badung), Monarch Gianyar, Monarch Singaraja, Monarch Candidasa (Karan-

gasem), dan Monarch Negara. Para wisudawan telah menyelesaikan program basik level 1 tahun dengan jurusan

food and beverage service, culinary dan house keeping. Sebanyak 21 orang lulusan tidak bisa menghadiri wisuda

karena sudah berangkat ke kapal pesiar.

MBP/ist

WISUDA IHDN - Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar Wisuda XX di Hotel Aston Denpasar, Selasa (29/9). Pada wisuda periode kedua ta-hun ini, IHDN wisuda 615 wisudawan. Para wisudawan ini diharapkan mampu mengisi kekurangan SDM teru-

tama guru agama Hindu seluruh Indonesia. “Wisuda tahun ini dilakukan dua kali yaitu bulan Mei dan Sep-tember. Pada wisuda XX ini, 615 wisudawan itu terdiri

dari tiga fakultas, termasuk program studi doktor,” kata Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija,

M.Si. Dengan jumlah alumni 8.000, Duija berharap SDM Hindu di Indonesia tidak ada lagi persoalan.

MBP/ist

YUDISIUM PPS UNUD - Program Pascasarjana Univer-sitas Udayana (Unud) melepas dan meyudisium 254 calon

wisudawan, Rabu (23/9) lalu. Yudisium ini merupakan yang ke-79 periode ketiga tahun 2015. Ketua Panitia Yudisium Prof. Dr.

Made Budiarsa, M.A. mengatakan, dari 254 calon wisudawan ini, 28 orang dari Program Doktor dan 225 dari Program

Magister. Direktur Pascasarjana Unud Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K) dalam sambutannya mengatakan, yudisium ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa dan pengelola melaku-kan evaluasi. Apa yang sudah dihasilkan merupakan hasil kerja

sama semua pihak. Nampak dalam foto Direktur Pascasarjana Unud Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K) bersama para

peraih IPK tertinggi dari Program Magister dan Program Dok-tor saat Yudisium ke-79 periode ketiga 2015.

A K T I V I TA S

12 - 18 Oktober 201522

D A E R A H

Seluruh usaha galian C di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karan-gasem, saat ini tak lagi menga-tongi izin. Namun, meski tergolong

ilegal, puluhan titik lokasi galian masih beroperasi mengeruk kaki Gunung Agung hingga kini. Ironisnya, tidak ada satu pun lembaga terkait yang berani melakukan upaya penertiban.

Dilihat dari data izin usaha pertamban-gan galian C Karangasem, hasil pendataan Bagian Ekonomi Pemkab Karangasem, sejak tahun 2014 hingga kini, izin galian C hanya diterbitkan untuk lokasi galian di Kecamatan Bebandem dan Kubu. Dari 36 izin yang diterbitkan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT), hanya dua di antaranya berada di Kecamatan Bebandem. Yakni atas nama I Nengah Birit dengan no-

mor izin 16/KPPT/2014 seluas satu hektar. Kedua atas nama I Gusti Made Tusan (PT Dharma Bhuana Karya) dengan nomor izin 01/KPPT/2015 tertanggal 15 Januari 2015.

Sementara 34 izin lainnya tersebar untuk sejumlah lokasi galian di Kecamatan Kubu. Seperti di Desa Tulamben (Banjar Dinas Batudawa Kelod), Baturinggit (Banjar Di-nas Baturinggit Kelod), Sukadana (Banjar Dinas Mekar Sari, Lebah, Tigaron, Bukit, Nsu,) dan Tianyar (Banjar Dinas Dharma Winangun). Lokasi galian masing-masing seluas satu hektar. Izin untuk lokasi galian di Desa Sebudi, terakhir dikeluarkan KPPT Karangasem pada 12 Juli 2012 sampai den-gan 12 Juli 2013 atas nama I Ketut Wirata. Meski sudah tak lagi mengeluarkan izin, pantauan di Desa Sebudi belum lama ini,

aktivitas galian dengan mengeruk kaki Gu-nung Agung tersebut masih berlangsung.

Setiap hari, ribuan truk hilir-mudik mengangkut pasir hasil galian. Begitu juga dengan aktivitas mesin dan alat berat yang meraung-raung sepanjang hari mengeruk permukaan bumi. Meski sudah melewati batas pengerukan hingga 500 meter, namun pengerukan tetap berlangsung hingga kini sudah mencapai kedalaman 700 meter.

Penjabat Perbekel Desa Sebudi I Gusti Ngurah Dyumatsna mengatakan saat ini ada sekitar 34 titik lokasi galian C di desa setempat. Sementara pihaknya tentu tidak bisa berbuat banyak, karena usaha galian C menjadi wewenang pemerintah daerah.

Kepala KPPT Karangasem I Ketut Sumarta mengakui pihaknya sudah tidak menerbitkan izin lokasi galian di Kecama-

Seluruh Usaha Galian C Sebudi Ilegal

12 - 18 Oktober 2015 23

tan Selat (Desa Sebudi). Demikian juga di Kecamatan Rendang, karena sudah tidak memenuhi syarat ketinggian maksimal 500 meter, sebagaimana diatur dalam Perda RTRW Kabupaten No-mor 17 Tahun 2012. “Kalau sudah tak memenuhi syarat, tentu izin tak bisa dikeluarkan. Kalau sekarang timbul pertanyaan kenapa masih beroperasi, soal itu mohon jangan tanya saya. Tugas saya hanya di perizinan,” katanya.

Kasat Pol PP Karangasem Iwan Suparta mengaku belum mengetahui informasi masih beroperasinya pusat galian C di Desa Sebudi. Pihaknya menegaskan bakal mengecek kembali lokasi galian di Desa Sebudi, sebelum mengambil langkah-langkah berikutnya sebagaimana diatur dalam perda. Selain itu, juga berkoodinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti KPPT Karangasem. “Kami akan cek dulu ke lokasi, kalau memang demikian (masih beroperasi tanpa izin) tentu kami akan ambil tindakan tegas,” kata Iwan.

� Bagiarta

Jangan Pura-pura Tidak Tahu

PEMKAB Karangasem dinilai tak tegas dalam menyikapi maraknya galian C ilegal. Anggota DPRD Karangasem I Gede Dana menilai ada yang kacau di antara instansi terkait di dalamnya. Semes-tinya bila sudah melanggar perda, apalagi jelas-jelas ilegal, tidak ada alasan bagi pihak terkait tidak berani melakukan penertiban.

Ketua Fraksi PDI-P Karangasem ini meminta eksekutif tidak menjadikan perda yang ada seperti macan ompong. Sebab, aturan dimuat untuk ditegakkan, bukan untuk dilanggar. Ia mengaku sangat menyayangkan kondisi ini. Apalagi, situasi seperti ini di Karangasem sudah terjadi bertahun-tahun, tanpa ada yang berani bergerak men-egakkan perda. “Logikanya kan sederhana saja. Kalau ilegal, maka wajib ditertibkan, bukan dibiarkan,” ujarnya.

Politisi muda asal Desa Datah ini mencurigai ada pihak-pihak tertentu yang membuat instansi yang berwenang seperti Satpol PP tidak berani melakukan tindakan tegas. “Satpol PP itu kan ada atasannya, kalau atasannya bilang jangan (melakukan penertiban), pasti tidak berani bergerak,” katanya.

Tidak hanya soal penegakan perda, menurutnya, Pemkab mesti mampu berpikir jauh ke depan, memikirkan masa depan masyarakat setempat. Kalau misalnya pusat galian C itu ditutup, maka pemer-intah daerah harus membuka lapangan kerja baru. Sehingga tidak menambah jumlah pengangguran di Karangasem. Sejauh ini, ia tidak melihat Pemkab melakukan upaya-upaya seperti itu. Sementara saat ini galian C ilegal tersebut terus beroperasi, meski sudah melebihi batas maksimal kedalaman galian 500 meter.

Jika ini dibiarkan, tentu hal ini akan makin memperburuk kondisi lingkungan sekitarnya. Pihaknya berharap Bupati Karangasem ke depan bisa memberikan solusi ideal atas persoalan lingkungan yang sudah terjadi bertahun-tahun.

Tokoh masyarakat Karangasem Nyo-man Sadra belum lama ini menilai aktivitas pertambangan galian C di Karangasem kini sudah tidak mengindahkan aturan yang ada. Menurutnya, galian C hanya mewar-iskan kerusakan lingkungan, yang tidak mudah dipulihkan kembali. Ia mendorong agar Karangasem lebih serius mengembangkan pari-wisata, yang sudah digagas dengan konsep pariwisata spiritual. Bukan

mengeruk kaki Gunung Agung secara terus-menerus. “Kalau Karangasem

mau maju (pariwisata), sebaiknya tutup seluruh aktivitas per-

tambangan galian C,” kata Sadra saat menghadiri lokakarya di Amlapura, belum lama ini.

� Bagiarta

BERAT - Puluhan alat berat masih beroperasi di lokasi galian C Desa

Sebudi. Meski sudah tidak ada izin, namun tidak ada instansi yang berani melakukan penertiban.

12 - 18 Oktober 201524

A K T I V I TA S

MBP/ist

KUNKER - Ketua DPP PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. bersama Kadis Perikanan Tabanan I Made Subagia di

sela-sela kunjungan kerjanya di daerah pemilihan (dapil) Bali sempat meninjau Kelompok Tani Ikan Pangkung Bacang di Desa Belimbing Pupuan. Peninjauan yang dilakukan salah

satu anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI ini untuk mengawasi dan memantau sejauh mana tingkat keberhasilan

program di sektor pertanian dalam arti luas, yang bisa terserap di masyarakat. Menurut wakil rakyat empat periode ini, kelom-

pok tani ikan seperti ini telah tersebar di seluruh pelosok desa di Bali. Karena itu, Made Urip yang selama ini dikenal sebagai sosok memperjuangkan sektor petani dan selalu rajin turun ke

subak-subak, serta aktif berdialog dengan krama subak.

MBP/ist

WISUDA STIKES BINA USADA - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bina Usada Bali tahun akademik 2014/2015

kembali meluluskan 101 mahaswisa/mahasiwi kesehatan. Mereka diwisuda dan diangkat sumpahnya, Rabu (23/9) di Puri Saron Hotels, Seminyak. Dari 101 yang diwisuda dan

disematkan tanda lulus, 43 orang di antaranya lulusan ahli madia kebidanan atau setara D-3, sebanyak 28 orang dinya-

takan lulus dan wisuda sarjana keperawatan (S-1) dan profesi ners sebanyak 30 orang. Ketua Stikes Bina Usada Bali Dr Ir.

Putu Santika, M.M. mengatakan sejak Stikes Bina Usada Bali didirikan 1 Agustus 2007, sekolah ini sudah mewisuda enam

angkatan dengan jumlah tamatan 530 mahasiswa.

MBP/ist

MAPAMIT - Setelah mengadakan Jamuan Makan Malam (Royal Dinner) di Istana Mancawarna Tampaksiring, Gianyar,

Bali, keluarga besar Puri Tegeh Kori menggelar upacara Mapamit sebagai rangkaian dari acara Pawiwahan Pradana

Puri. Putri Puri Tegeh Kori I Gusti Ayu Dewi Wastu Mang-gala Marhaen Wedasteraputri Suyasa, S.S., M.H. dipersunting oleh Komang Yogi Marthana (Jro Pasek Pagan) dalam sebuah

acara ritual yang sederhana namun khidmat. Acara mapamit dilangsungkan di Puri Tegeh Kori Jembrana ring Badung

dan dihadiri 250 orang kerabat. Demikian diungkapkan I.A. Widyawati (Penyarikan Karya) bahwa manusa yadnya ini diselenggarakan atas perkenan panglingsir puri. Nampak

dalam foto Ratu Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III didampingi Ida Shri Bhagawan Nabe Wira Kerti dan Ratu

Biang Gusti Ayu Suwitry menyaksikan penyerahan pratima Sri Krisna kepada mempelai di Puri Tegeh Kori.

MBP/ist

WISUDA UNUD - Universitas Udayana (Unud) meng-gelar upacara Wisuda ke-114 di Inna Grand Bali Beach,

Sanur, Jumat (25/9). Jumlah wisudawan yang dilepas oleh Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD.

tercatat 1.097 orang dengan rincian 28 orang dari Pro-gram Studi Doktor/S-3, Program Studi Magister/S-2 (204

orang), PPDS1 (31), Profesi (125), Program Sarjana (S-1) dan D-4 (576) dan 133 orang wisudawan dari Program

Diploma (D-2 dan D-3). Dengan begitu, total alumni Unud sampai saat ini berjumlah 72.957 orang. Pada kesempatan

itu juga ditetapkan nama-nama wisudawan sebagai lulu-san terbaik pada masing-masing program studi (PS).

12 - 18 Oktober 2015 25

A K T I V I TA S

MBP/ist

PENGHARGAAN UNHI - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar memberikan penghargaan bagi seniman

tua di sela-sela Utsawa Bali Sani ke-6, Selasa (29/9) malam. Tercatat 10 seniman yang seluruhnya berasal dari Kabupaten

Gianyar menerima penghargaan tersebut. Masing-masing enam seniman tari yakni A.A. Gde Bagus Mandera Erawan, Cokorda Istri Ratih Iryani, I Made Jimat, Prof. Dr. I Wayan

Dibia, M.A., Anak Agung Gede Oka Dalem, dan Anak Agung Sri Utari. Empat lagi merupakan seniman tabuh yakni I Wayan Kumpul, Cokorda Alit Hendrawan, I Ketut Lateg

(Mangku Nataran) dan I Nyoman Sueta.

MBP/ist

YUDISIUM FE UNHI - Fakultas Ekonomi Universitas Hindu Indonesia (FE Unhi) Denpasar meyudisium 94 orang

sarjana (S1) -- 47 orang dari Prodi Manajemen dan 47 dari Prodi Akuntansi -- Jumat (25/9) di Hotel Nikki Denpasar.

Pada yudisium periode II tahun 2015 itu tercatat tiga orang lulus dengan predikat cumlaude yaitu I Wayan Sukrawan

(IPK 3,63), IB Putu Purnama Putra (3,58), dan I Wayan Su-parsa Yasa (3,51). Ketiganya dari Prodi Manajemen. Selebih-nya lulus dengan predikat sangat memuaskan. Menariknya,

dalam acara yudisium tersebut FE Unhi mendatangkan motivator entrepreneur I Nyoman Londen. Kehadiran motiva-tor nasional yang memiliki ikon ‘’salam gigih’’ itu diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada para yudisium, bagaima-

na memacu diri agar bisa mencapai kesuksesan.

MBP/ist

BAKSOS FE UNR - Bakti Sosial (Baksos) Fakultas Ekonomi Universitas Ngurah Rai (FE UNR) dilaksanakan, Minggu (27/9) lalu, di Banjar Saba Penatih. Ini merupakan

rangkaian pelaksanaan Pelepasan dan Yudisium Sarjana Ekonomi sebelumnya. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa

ekonomi Jurusan Manajemen semester I dan III, ditam-bah para sarjana yang telah dilepas dan diyudisium, BEM

serta para dosen Fakultas Ekonomi Universitas Ngurah Rai. Di hadapan peserta baksos, Drs. I Made Santosa, M.Si. selaku Dekan dalam sambutannya menyatakan, kegiatan ini berkaitan dengan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi

sehingga kegiatan ini wajib dilakukan.

MBP/ist

SOSIALISASI UNWAR - Rektor Universitas Warmadewa (Unwar), Selasa (29/9) mengumpulkan semua dosennya

untuk diberikan sosialisasi soal peraturan studi lanjut. Pen-garahan diberikan Sekpel Kopertis VIII Dr. Slamet Sholeh, M.Sc. Kabiro Umum dan Keuangan Unwar I Made Wijaya,

S.IP. melaporkan saat ini 97 dosen Unwar yang akan dan sedang melanjutkan studi baik ke S-2 dan S-3. Mereka

perlu diberikan pemahaman soal aturan baru Dikti yang mengatur soal studi lanjut agar mereka nyaman belajar dan

bisa menembus beasiswa Dikti. Termasuk tidak melanggar peraturan, karena bisa dikenakan sanksi mengembalikan

dana beasiswa.

L E N S A

Seorang wisatawan mancane-gara menyusuri alur sungai

air terjun Nungnung di Plaga, Badung Utara. Untuk mencapai lokasi air terjun tersebut, para pengunjung harus menempuh ratusan tangga menuju dasar

lembah.

AIR TERJUN

MBP/Eka

12 - 18 Oktober 2015 27

O L A H R A G A

Usai menyelesaikan kompetisi reguler WNBA, Elena Delle Donne, Candace Parker dan Sue Bird memulai proses

pemusatan latihan bersama timnas AS di Eropa. Rencana mereka bersama anggota tim lainnya menuju Benua Biru itu untuk melakoni sejumlah pertandingan persaha-batan sebabagai persiapan tampil di Brazil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

“Senang rasanya bisa berkumpul kembali, kami memiliki waktu terbatas dan disibukkan dengan jadwal masing-masing,” jelas Bird tentang pelatnas yang berlangsung kurang dari 10 hari itu. “Han-ya sedikit waktu kami bisa berkumpul dan berlatih bersama-sama selama setahun ini. Jadi kami perlu pemusatan latihan itu.”

Skuad AS nantinya akan diperkuat Stefanie Dolson, Candice Dupree, Angel McCoughtry, Danielle Robinson, Court-ney Vandersloot dan Tina Charles.

Brittney Griner baru bisa bergabung dengan skuad arahan pelatih Geno Auri-emma, setelah menyelesaikan masa huku-man larangan bermain yang dijatuhkan

USA Basketball akibat kekerasan rumah tangga. Grinner setidaknya absen dalam 20 persen masa pemusatan latihan sebe-lum bergabung dengan rekan-rekannya di Eropa.

“USA Basketball tidak akan memaaf-kan apa pun bentuk kekerasan,” ungkap CEO timnas Jim Tooley. “Brittney men-erima tanggung jawab atas tindakannya dan memenuhi perintah pengadilan untuk menghadiri pertemuan konseling tentang kekerasan domestik. Dia juga menerima hukuman larangan bermain 6 kali dari WNBA.”

Pemain senior UConn Breanna Stewart juga akan bergabung teman-temannya di Eropa. Stewart tercatat tiga kali meraih penghargaan Final Four itu akan mem-perkuat timnas AS yang memenangkan Kejuaraan Dunia FIBA pada musim gugur lalu.

AS untuk sementara tidak diperkuat lima anggota utamanya yang anggota timnas yang memenangkan medali emas di Olimpiade London 2012. Maya Moore, Seimone Augustus, Lindsay Whalen, Syl-

via Fowles dan Tamika Catchings tak ikut rombongan ke Eropa karena menjalani putaran akhir WNBA Finals. Alhasil, pelatnas di Eropa nanti tanpa diperkuat sejumlah pemain bintang.

“Inilah salah satu contoh hambatan itu. Kami mempunyai waktu 10 hari untuk berlatih dan memainkan sejumlah pertandingan. Tetapi kami kehilangan sejumlah pemain yang tampil di WNBA Finals. Ini artinya sejumlah pemain terbaik kami tidak mengikuti pelatnas,” jelas pelatih Auriemma tentang kondisi timnya.

Timnas AS yang memenangkan lima medali emas Olimpiade, akan menjalani pelatnas di Spanyol, Italia dan Rep. Ceko dari 2 hingga 10 Oktober. Rencananya mereka akan memainkan empat pertand-ingan sebelum balik ke AS dan berkumpul lagi sebelum kompetisi WNBA dimulai kembali. Untungnya AS telah lebih da-hulu mengamankan tiket ke Olimpiade Rio 2016, laporan Associated Press.

� yudi winanto

Pebolabasket putri A Candace Parker (tengah) saat menghadapi timnas Kanada di turnamen Opals World Challenge.

Pelatnas Tanpa Pemain Bintang

12 - 18 Oktober 201528

O L A H R A G A

DIKENAL sebagai pembalap termuda dalam sejarah Formula 1, Maxx Verstap-pen menerima hadiah terbaik di ulang tahun ke-18 pada 30 September lalu yakni surat izin mengemudi (SIM). Uniknya, pembalap Belanda yang membela tim Toro Rosso itu telah 14 kali mengikuti balapan F1.

Kendati menghadapi urusan serupa yakni keselamatan dan kecepatan, namun persoalan berkendara di sirkuit dan jalan raya jelas berbeda persoalannya. Dua arena itu pun memiliki SIM berbeda.

Verstappen yang telah mendapatkan SIM Super untuk bisa mengikuti balapan

F1, harus melewati usia 18 tahun bila in-gin berkendara secara legal di jalan raya. Maka ia pun bersuka cita saat menyele-saikan ujian mengemudi usai merayakan ulang tahun ke-18.

Pembalap yang juga memiliki kewar-ganegaraan Belgia itu, mengunggah ung-kapan hatinya di media sosial. “Luar biasa rasanya berusia 18 tahun dan mempunyai SIM,” katanya.

“Akhirnya saya boleh mengemudikan mobil sendiri di jalan. Ini sebuah kebe-basan, amat mengesankan,” tambahnya yang juga mengungkapkan perasaan leganya bisa melalui tes itu.

Ia mengakui agak grogi menghadapi ujian itu. Namun pengalaman meng-hadapi segala tekanan saat mebalap, membuatnya tenang dan melalui ujian itu dengan tenang.

Pembalap Prancis Romain Grosjean yang meninggalkan Lotus dan bergabung dengan Haas untuk musim depan, me-nanggapi kado ultah Verstappen. “Selamat ulang tahun @Max33Verstappen! Akh-irnya kamu sekarang boleh mengendarai mobil,” ujar Grosjean seperti dikutip media Daily Mail.

� yudi winanto

Pembalap tim Formula 1 Toro Rosso Max Verstappen.

Hadiah Terbaik Ultah

12 - 18 Oktober 2015 29

LUIZ Felipe Scolari menghapus aib setelah meninggalkan Portugal 2005. Pelatih asal Brazil yang membawa tim Selecao Eropa itu menjadi runner-up pada Piala Eropa 2004, akhirnya membayar utangnya pada petugas pajak.

Scolari menyelesaikan utangnya senilai 3 juta euro (3,4 juta dolar AS) untuk pajak penghasilan yang menjadi tanggungannya semasa melatih timnas Portugal pada 2003 hingga 2007.

Seperti diungkapkan Unit Penyelidi-kan Kriminal di kantor Kejaksaan Por-tugal, Scolari sepakat untuk membayar

kewajibannya serta bunganya itu. Tidak disebutkan kapan proses pembayaran tersebut. Namun dijelaskan bahwa kasus penyelidikan terhadap dia ditutup setelah pembayaran itu tuntas.

Kantor Scolari di Brazil tidak member-ikan keterangan seputar kasus tersebut.

Kasus penggelapan pajak itu mencuat pada Mei 2014, Scolari yang membawa Portugal menempati peringkat ke-4 pada Piala Dunia 2006, membantah melakukan tindakan ilegal itu. Dia memastikan bahwa sepanjang bekerja dan menjabat pelatih timnas Portugal,

telah menunaikan tugasnya memba-yar pajak, demikian pula di klub atau negara lain.

Pelatih dengan panggilan Big Phil dikenal karena keberhasilannya memba-wa Brazil menjadi juara Pada Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang. Namun, dia pula yang membawa tim pemegang lima trofi Piala Dunia, mengalami hal terburuk dalam sejarah yakni kalah 1-7 atas di semifinal Piala Dunia 2014 di negerinya sendiri, laporan Reuters.

� yudi winanto

Pelatih asal Brazil Luiz Felipe Scolari.

Menuntaskan Kewajiban

12 - 18 Oktober 201530

O L A H R A G A

ATLET balap motor Andreoli Mirko sukses merebut dua keping medali emas dan satu perak un-tuk Kota Denpasar pada ajang Porprov Bali XII/2015 di Buleleng. Emas diraih di kelas 110 cc perorangan dan beregu bersama Jeny Saputra, serta kelas 125 cc berpasangan dengan Jeny Saputra.

Mirko kini menyiapkan diri terjun pada Pra-PON kategori U-19 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, 3-5 November mendatang. Ia tidak berlatih di Bali karena tidak ada sirkuit. Mirko harus menempa diri di Sirkuit Selagalas, Lombok (NTB), di bawah Koordinator Putu Trisna Jamrud. ‘’Untuk sekadar lolos PON minimal harus tembus peringkat 16 besar, tetapi saya punya target masuk lima besar,’’ tuturnya di Denpasar pekan lalu.

Pembalap road-race (jalan raya) kelahiran Den-pasar, 26 Mei 1999 ini

mulai menggeluti olahraga balap motor sejak duduk di bangku kelas V SDN 12 Sanur. Ia resmi turun berlomba pada 2011 mengikuti Kejurnas Region III (Bali, NTB, NTT) kategori pemula di Sirkuit GWK, Pecatu, Badung. Mirko merebut juara dua kelas 125 cc standar dan juara tiga kelas 110 standar.

Atas prestasi yang diukirnya, Mirko bergabung den-gan klub Rosiana Racing Team. Putra tunggal pasangan Abel Andreoli (Italia) dan Luh Rediasih ini

dilatih pemilik klub Ngurah Adiwijaya dan me-kanik Ari Seriawan. Hasil gemilang ditorehkan pada 2014 dengan mengawinkan gelar juara Region II kelompok pemula kelas 110 cc dan 125 cc.

Mirko tertarik menonton balap motor di GWK dan Jalan Kargo sejak kecil.

Pada 2008, ia sempat mengikuti balapan liar. Sang paman yang mantan pembalap Suparsana kemudian mengajarinya teknik menggeber motor sambil ber-latih slalom. Awalnya dia tidak direstui oleh ibunya menggeluti balap motor. Akan tetapi bakatnya yang menonjol ditopang beberapa prestasi membuat hati sang mama luluh dan akhirnya mengizinkannya.

Setamat SD, Mirko dihadapkan pada dua pilihan antara melanjutkan ke SMP atau fokus balapan. ‘’Saya memutuskan konsentrasi pada balap motor,’’ terangnya. Konsekuensinya, ia tidak meneruskan pendidikan. Ada keinginan mengikuti program Kejar Paket, namun jadwal latihan dan balap yang padat mengurungkan niatnya.

Ajang balap motor, menurutnya, sangat memacu adrenalin. Puas rasanya jika mampu menyalip pem-balap di depannya. ‘’Selain itu, pembalap juga perlu mekanik andal untuk menseting motor agar larinya kencang,’’ kata Mirko.

� Daniel FajryMBP/nel

Andreoli Mirko

Demi Balap Rela Putus Sekolah

12 - 18 Oktober 2015 31

TAMPIL di kandang sendiri dan di depan puluhan ribu fans yang memadati Stadion Wayan Dipta, Gianyar, ternyata tidak cukup bagi Bali United Pusam untuk bisa mengalahkan Arema Cronus Malang. Bali United menyerah dengan skor 2-3 sehingga gagal melaju ke babak semifinal Piala Presiden 2015. Tim berju-luk Serdadu Tridatu terjegal karena kalah agregat 3-5.

Bali United tersisih bersama Pusa-mania Borneo FC, PSM Makasasar, dan Persebaya United yang di laga terakhir mengusung nama Bonek FC. Sementara Arema melaju ke empat besar mendamp-ingi Persib Bandung, Mitra Kukar Teng-garong, dan Sriwijaya FC Palembang. Persib mengatasi Borneo FC dengan skor total 5-4, Mitra Kukar menyingkirkan PSM (2-2), dan Sriwijaya FC menang WO atas Bonek FC yang tidak mau melanjut-kan pertandingan.

Bali United sebetulnya cukup optimis akan bisa membalikkan ketinggalan 1-2 yang diderita di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada pertemuan pertama. Kans itu terbuka setelah tim asuhan Indra Sjafri sempat memimpin 1-0 berkat gol Bayu Gatra. Arema mampu mengejar

lewat gol Cristian Conzales, tetapi publik tuan rumah kembali bergelora setelah Lerby membuat gol kedua Bali United ke gawang Kadek Wardana. Namun, keung-gulan ini sirna oleh gol kedua dan hattrick Gonzales gol ke gawang Ngurah Komang Arya di babak kedua.

Faktor pengalaman dan kematangan tim menjadi kendala Bali United. Ini terjadi lantaran skuad Indra Sjafri dihuni sebagian besar pemain muda. Meski didu-kung kesiapan fisik dan kecepatan, pada akhirnya pengalaman yang berbicara di lapangan di tengah-tengah besarnya tekanan untuk menang.

Sebaliknya, kedua hal itu men-jadi keunggulan Arema. Pemain klub langganan juara ini tetap bermain konsisten saat tertinggal. Terlebih lagi Gonzales yang mandul dalam tiga pertandingan penyisihan grup, justru sukses membuat tiga gol ke gawang Bali United.

Pelatih Bali United, Indra Sjafri, tidak menyalahkan pemainnya atas kegagalan ini, melainkan akan melakukan evalu-asi dan menata tim agar lebih baik lagi. Ia memuji kemampuan skuadnya yang berintikan pemain-pemain muda bisa

mengimbangi permainan Arema yang diperkuat sejumah pemain nasional dan tiga legiun asing.

‘’Kami melihat para pemain lokal sudah menunjukkan kemampuan terbai-knya. Kami akan terus memberikan porsi sebesar-besarnya untuk pemain lokal,” katanya. Indra Sjafri tidak lupa memberi-kan selamat kepada Arema yang memang lebih diunggulkan melaju ke semifinal. Ia menilai permainan tim Singo Edan san-gat baik, sehingga mampu membalikkan keadaan menjadi kemenangan dalam laga penentuan.

Arema selanjutnya bertemu Sriwijaya FC, sedangkan Persib ditantang Mitra Ku-kar pada pertandingan semifinal. Arema menjadi tuan rumah terlebih dahulu di Stadion Kanjuruhan pada 3 Oktober. Pada pertarungan kedua pekan berikut-nya giliran Arema dijamu Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring. Sementara Mitra Kukar kedatangan Persib di Stadion Aji Imbut Tenggarong pada 4 Oktober dan menjadi tamu tim Maung Bandung dalam laga kedua di Stadion Si Jalak Harupat seminggu kemudian.

� Mawa

MBP/wan

Pemain Bali United Pusam (merah) terhenti di babak delapan besar Piala Presiden 2015.

Piala Presiden 2015

Bali United Dijegal Arema

12 - 18 Oktober 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

YUDISIUM PASCASARJANA UNHI - Program Pas-casarjana Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar

meyudisium lulusan Program Magister, Selasa (29/9) di Hotel Nikki Denpasar. Pada yudisium periode September 2015 ini,

Program Pascasarjana Unhi mengantarkan 69 mahasiswa Magister (S-2) meraih gelar magister dan 7 orang mahasiswa Program Doktor (S-3) meraih gelar doktor. Dengan demikian,

Pascasarjana Unhi sampai saat ini sudah menamatkan 25 doktor dan 1.670 magister. Membanggakan, dari 69 lulusan Magister yang dilepas kemarin, 10 orang tercatat lulus den-

gan predikat cumlaude, sisanya sangat memuaskan.

MBP/ist

PUNIA SRIPARTHA - Diawali melaksanakan persem-bahyangan bersama, Group BPR Sripartha Pusaka (BPR

Sripartha, BPR ASHI, BPR Pusaka, BPR TISH dan ANTENK), Boby 76, Kop. Mustika, PT Partha Sedana,

Omadream dan Pura Ibu Pasek Gelgel Br. Ujung-Bindu Kesiman, Senin (28/9), mapunia di Pura Dalem Penat-

aran/Penyatusan Dalem, Desa Adat Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar. Punia tersebut terkait prosesi

pelaksanaan upacara Karya Mamungkah dan Balik Sumpah Uttama yang puncak upacaranya berlangsung Rabu (11/11) mendatang bertepatan Tilem Kalima. Namun semua kegia-

tan upakara sudah dimulai Senin (28/9) lalu.

MBP/ist

DUTA BADUNG - Tiga sekolah duta Kabupaten Badung yakni SMK Widya Mandala Badung, SMPN 2 Kuta Utara

dan SDN 2 Kerobokan Kelod mengikuti lomba Pelak-sana Terbaik Program Penanggulangan Kanker Tarpadu

Paripurna (PKTP) tingkat Provinsi Bali tahun 2015. Penila-ian oleh Tim Penilai Provinsi Bali dilakukan Rabu (30/9) yang dipusatkan di SMPN 2 Kuta Utara. Kedatangan Tim

Provinsi diterima langsung Penjabat (Pj) Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka, M.M. bersama Plt. Ketua TP PKK Badung Ny. Harry Yudha Saka, Ketua DWP Badung Ny. Kompyang R. Swandika, WHDI Badung, YKI Cabang

Badung serta Tim Pembina PKTP Kabupaten Badung.

MBP/ist

TANAM POHON - PT Indonesia Power dan Kodam IX/Udayana mengadakan aksi bersama menanam 1.000 pohon

manggrove di Pantai Mertasari, Sanur Kauh, Denpasar. Penanaman untuk kesekian kalinya oleh PT Indonesia Power bertujuan meningkatkan kelestarian lingkungan

pesisir. Lestarinya pohon mangrove sehingga bisa berfungsi sebagai penyangga kehidupan. Di antaranya penanggulan-

gan abrasi, pelestarian keanekaragaman hayati, penyerapan carbon (Co2). Penanaman 1.000 pohon mangrove berkaitan peringatan hari ulang tahun PT Indonesia Power Unit Pem-

bangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali yang ke-20, yang jatuh pada 3 Oktober 2015 dan peringatan HUT ke-70 TNI

pada 5 Oktober 2015.

12 - 18 Oktober 2015 33

MBP/ist

IKUT KOMPETISI ASC - Mahasiswa Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata (PPLP) Dhyana Pura mengikuti

ASEAN Skill Competition (ASC). ASC adalah suatu kom-petisi yang dilakukan antara negara di ASEAN. Kompetisi ini mencakup banyak bidang keahlian dan salah satunya

bidang perhotelan yaitu Food & Beverage Service dan Food Production/Cook. Untuk itu pemerintah Provinsi Bali

melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali melakukan seleksi daerah untuk mendapatkan kandidat/

peserta yang akan disiapkan untuk mewakili Provinsi Bali. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 16 – 18 September 2015

di Balai Pelatihan Kerja (BLK) Denpasar, papar Direktur PPLP Dhyana Pura I Gede Agus Mertayasa, S.E., M.M.

PPLP Dhyana Pura ikut berpartisipasi dalam keahlian F&B service dan kitchen/cook. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa

lembaga pelatihan kerja (LPK) terkemuka di Bali.

MBP/ist

PEMBUKAAN MIH UNDIKNAS - Program Pascasarjana (PPS) Undiknas tahun ini memiliki tiga program studi, yak-

ni Undiknas Business School (MM), Magister Ilmu Publik (MAP) dan teranyar Magister Ilmu Hukum (MIH). Pembu-kaan MIH Undiknas ditandai dengan penyerahan SK Dikti

dari Direktur Akademik dan Sistem Informasi Undiknas Dr. Sri Subawa kepada Rektor sekaligus Direkrut PPS Undiknas

Prof. Gede Sri Darma, DBA. pada acara welcoming student PPS Undiknas, Jumat (25/9) malam. Welcoming student

ditandai dengan pengenaan jas almamater PPS Undiknas. Acara juga dihadiri Dr. Ni Made Sunariani, Wakil Rektor

Prof. Dr. Nyoman Budiana, Prof. I.B. Raka Suardana, Dr. AAN Oka Suryadinatha, Dr. Nyoman Sri Subawa, Direktur

Marketing dan Kerja Sama Dr. I.B. Teddy Priathara dan Dr. Ni Putu Nina Eka Lestari.

MBP/ist

SELEKSI PPS UNWAR - Seleksi calon mahasiswa baru Porgram Pascasarjana (PPS) Unwar semester ganjil dilak-

sanakan serentak, Sabtu (25/9) malam lalu. Ketua Penmaru yang juga Wakil Direktur I PPS Unwar (bidang akademik

dan mahasiswa) Prof. Dr. Ir. I Wayan Runa, M.T. menjelas-kan, seleksi diikuti 106 peserta. Masing-masing angkatan

ke-9 Magister Manajemen (MM) diikuti 38 orang, angkatan ke-8 Magister Ilmu Hukum (MIH) diikuti 35 orang, Mag-

ister Linguistik angkatan ke-5 diikuti 26 orang dan 7 orang untuk Magister Administrasi Publik (MAP). Alumni Unwar

yang belum sempat mengikuti seleksi, dikatakan Prof. Wayan Runa, masih diberi kesempatan mengikuti seleksi

sebelum perkuliahan dimulai, 7 Oktober 2015.

MBP/ist

DENGAR ASPIRASI - Senator DPD-RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra

Suyasa III kembali menunjukkan jiwa negarawannya, yakni dengan rajin mendatangi komunitas masyarakat Bali untuk

mendengar aspirasi dari rakyat. Salah satunya, kehadiran Senator Wedakarna di acara bakti sosial Paguyuban Sosial

Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Dalam kegiatan yang diadakan di dekat PSMTI di kawasan Sudirman itu,

Senator Wedakarna disambut oleh Ketua Panitia dan juga sesepuh dan pengurus dari PSMTI Provinsi Bali. Selanjut-

nya, diajak berkeliling meninjau stan sembako, stan kuliner, stan pemeriksaan gigi, kegiatan donor darah serta meninjau

Sekretariat PSMTI, juga menyaksikan tarian dari remaja Tionghoa. Apresiasi pun disampaikan oleh Senator Weda-

karna terhadap acara yang diadakan.

12 - 18 Oktober 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

SEMINAR PUKAT UNMAR - Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) Universitas Mahendradatta (Unmar) Bali dipimpin

IGA Kade Komala Sari, S.H., M.H. bekerja sama dengan Pe-merintah Kabupaten Bangli menggelar seminar yang berta-juk “Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi Perangkat Desa di Era Revolusi Mental Pascapemberlakuan Undang-

undang Desa di Mana Desa sebagai Subjek Hukum”. Acara ini dihadiri langsung Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi

WS, S.E., M.M. (Rektor Universitas Mahendradatta), pimpi-nan SKPD, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Bangli.

Acara yang berlangsung di Gedung BMB Kantor Bupati Bangli itu dibuka langsung Penjabat Bupati Bangli Dewa

Gede Mahendra Putra, S.H., M.H. Hadir sebagai pembicara Kajari Bangli, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat

Desa (BPMD) Kabupaten Bangli dan Prof. Dr. Made Subawa, S.H., M.S. (pakar hukum).

MBP/ist

HUT SMPN 1 PETANG - Puncak peringatan HUT ke-35 SMPN 1 Petang pada Senin (28/9) berlangsung semarak. Per-

ingatan hari jadi sekolah favorit penyandang status Sekolah Standar Nasional (SSN) ini juga ditandai dengan peluncuran tari Saraswati Kartika Shanti yang ditetapkan sebagai tari ke-besaran atau maskot SMPN 1 Petang. Tarian yang ditarikan

enam orang penari ini komposisi gerak tarinya ditata dengan sangat artistik oleh IGN Gede Dharma Widnyana, S. Sn. dan Ni Luh Putu Sugi Lestari Sedana, penata tabuh IGN Alit Su-

pariawan, S.Sn. dan I Made Oka Sedana serta konsep dan ide cerita dan Kepala SMPN 1 Petang Ni Made Serigati, S.Pd., M.M.Pd. Saraswati Kartika Shanti berarti dengan suasana

sejuk dan dalam keadaan damai menuntut ilmu di SMPN 1 Petang, lahirlah bintang-bintang yang bersinar cemerlang, ibarat bunga teratai yang mekar tetap memberi warna yang

indah dan bau yang harum mewangi.

MBP/ist

HADIRI PAWIWAHAN - Panglingsir Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori Bali, Ratu Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III, berkesempatan hadir di

Puri Anom Tabanan dalam acara Manusa Yadnya Pawi-wawahan IGN Bagus Dharmawan, S.T. (putra Drs. IGN

Gede Djaja Santika dan Desak Made Chandrawan) dengan Sagung Revina Sari, S.H. (putri dari IGN Alit Wijaya, S.H.

dengan Yulian Na’u ). Dalam kesempatan itu, Shri Gusti Arya Wedakarna bernostagia dengan keluarga besar Puri

Anom mengingat Puri Anom dikenal sebagai puri yang gigih berjuang untuk membela NKRI dan Nasionalisme Indone-

sia. Apalagi pada zaman Bung Karno, Kota Tabanan adalah basis dari banteng–banteng ketaton PNI yang gagah berani berjuang untuk menegakkan kedaulatan Tri Sakti. Demiki-

an diungkap oleh Ratu Shri Gusti Wedakarna di sela–sela diterima oleh keluarga Puri Anom.

MBP/ist

UJIAN TERBUKA - Program Pascasarjana Unud kembali menggelar ujian terbuka program doktor di aula Gedung Pascasarjana. Dalam ujian tersebut, promovendus Drs. I Ketut Putra Suarthana, M.M. berhasil mempertahankan

hasil kajian disertasinya dengan judul ‘’Dampak Partisipasi dalam Pengelolaan Desa Wisata terhadap Sosial Budaya,

Lingkungan, dan Ekonomi, Kajian Komperatif antara Desa Wisata Bedulu, Bali, dan Pentingsari, Yogyakarta’’ di hadapan tim penguji. Putra Suarthana dinyatakan berhasil

lulus dengan predikat sangat memuaskan. Hal itu terungkap dalam sidang badan perwakilan pascasarjana pada ujian

terbuka yang diketuai Ketua Program Studi Pascasarjana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S.(K) didampingi promo-

tor Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., kopromotor Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc. serta beberapa penyanggah,

Rabu (30/9).

12 - 18 Oktober 2015 35

MBP/ist

SMPN 3 DINILAI - SMPN 3 Denpasar tampil allout ketika dinilai sebagai duta Kota Denpasar pada lomba Penang-

gulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) tingkat Provinsi Bali, Rabu (23/9). Ketua Tim Penilai Nyonya Ayu Pastika langsung memawancarai siswa SMPN 3 Denpasar

soal penanggulangan kanker. Siswa SMPN 3 Denpasar saat itu menampilkan stan dengan tema ‘’Bebas Rokok’’. , Ayu Pastika sempat menanyakan apakah ada guru SMPN 3 Denpasar yang merokok di sekolah dan di luar sekolah.

Pertanyaan itu dijawab lugas oleh siswa SMPN 3 Denpasar dengan ‘’tidak’’. Sebab, kepala sekolah, kata siswa, selain

melarang siswa merokok juga berlaku bagi gurunya. Ini yang menyebabkan SMPN 3 Denpasar bebas dari rokok.

Termasuk tidak menyiapkan ruang bagi perokok.

MBP/ist

UNDWI PRORAKYAT - Program pengabdian masyarakat Universitas Dwijendra (Undwi) Denpasar selalu prorakyat. Programnya selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat

pedesaan. Ini dibuktikan Universitas Dwijendra melalui LPPM Undwi, Minggu (27/9)menyerakan bedah rumah

dua KK miskin di Besakih, Karangasem. Dua bedah rumah diserahkan Rektor Undwi Dr. Putu Dyatmikawati,S.H.,

M.Hum. kepada keluarga I Wayan Galing dan Ketut Muderati asal Dusun Kidoling Kreteg, Besakih. Penyerahan kunci

rumah disaksikan Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar M.S. Chandra Jaya, Wakil Camat Rendang, Perbekel Desa

Besakih I Wayan Benya, Klian Dinas Kidoling Kreteg I Wayan Yasa. Acara juga dihadiri para dekan, pimpinan unit, tim pembangunan dan BEM Undwi. Rektor Putu Dyatmika-

wati mengungkapkan agenda ini masih serangkaian HUT ke-63 Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar juga diisi dengan

penyuluhan hukum, penyuluhan pertanian dan agama Hindu serta penanaman pohon upakara di sekitar pura.

MBP/ist

PENUTUPAN UBS - Sebagaimana Utsawa Bali Sani (UBS) tahun-tahun sebelumnya, penutupan UBS ke-6 Universitas

Hindu Indonesia (Unhi) kali ini, di samping diisi dengan penyerahan piala kepada para pemenang lomba dan pa-

nyineban karya di Pura Maha Widya Mandhira, juga akan dimeriahkan pagelaran calonarang dengan mengambil

lakon “Ngeseng Bingin”, Kamis (1/10). Calonarang kali ini di samping melibatkan mahasiswa dan keluarga besar Unhi juga diperkuat oleh para seniman senior di antaranya Prof. Dr. I Wayan Dibia (sebagai penari Jauk Manis), Made Dji-mat (sebagai Madri), A.A. Serama Semadi (sebagai Rangda

Putih), Nym. Candri (sebagai Condong), Sang Tut Sandyasa (sebagai Penasar), Cok. Raka Tisnu (sebagai Pandung)

dan beberapa seniman senior lainnya. Para mahasiswa dan alumnus Unhi juga ikut berperan dalam pementasan ini

sebagai Telek/Jauk Telek, sisia dan bangke-bangkean. De-mikian juga pemenang lomba Bapang Barong dan Kendang

Tunggal juga ikut serta dalam pementasan ini.

MBP/ist

TERHIPNOTIS - Ribuan masyarakat Gianyar terhipnotis menyaksikan lomba pementasan seni yang melibatkan ele-

men masyarakat dan mahasiswa KKN dari Unversitas Hindu Indonesia (Unhi). Kondisi tersebut tampak pada pembukaan

Utsawa Bali Sani Unhi ke-6 dengan tema “Tirta Amerta Utamam”, Rabu (23/9). Acara yang berlangsung di jaba

Pura Penataran Sasih ini juga sebagai rangkaian penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 30 September mendatang.

Rektor Unhi Dr. Ida Bagus Dharmika, M.A, mengatakan pembukaan Utsawa Bali Sani Unhi ke-6 kali ini, diiringi dengan rangkaian penutupan KKN Unhi di Kecamatan

Tampaksiring yang dimulai sejak Juli hingga 30 September 2015 mendatang.

12 - 18 Oktober 201536

L I N G K U N G A N

Kawasan perbukitan di Desa Pulaki, Kecamatan Gerokgak, beberapa bulan terakhir ini menjadi sasaran para peng-

gali batu. Situasi ini tidak bisa dihindari, menyusul demam batu akik merebak be-lakangan ini. Apalagi, batu di kawasan ini dikenal di kalangan kolektor batu mulia memiliki nilai ekonomi tinggi. Mencegah jangan sampai penggalian bertambah semakin marak, upaya pengendalian pent-ing dilakukan.

Informasi dikumpulkan di lapangan menyebutkan, tampak sejumlah bekas penggalian yang telah ditinggalkan oleh penggalinnya. Di sekitar galian itu juga ditemukan pohon yang tumbang. Pohon yang tumbang memiliki diameter sekitar 10 cm dan batangnya sudah mengering. Diperkirakan, kawasan bukit di Buleleng barat ini sudah digali sejauh ini sekitar

satu hektar dengan lokasi pengambilan batu yang menyebar di sejumlah titik. Batu yang banyak terdapat di sekitar Bukit Pulaki antara lain batu panca warna, batu badar besi, batu merah putih, kecubung tangi, hijau tabur, dan batu hijau.

Sejumlah masyarakat Banyupoh men-gaku khawatir dengan maraknya aktivitas penggalian batu di kawasan Bukit Pulaki. Warga pun berharap pihak terkait segara melakukan upaya pengendalian, sehingga ancaman kerusakan bukit itu bisa dicegah. Apalagi, menjelang musim hujan sekitar November atau Desember, bisa saja di desanya akan terjadi banjir atau bencana ta-nah longsor. “Kami ingin hutan tetap lestari dan tidak ada ancaman terjadi longsoran. Untuk itu, penggalian itu agar dikendalikan secepatnya,” kata seorang warga.

Perbekel Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak I Putu Sukerata saat dimintai

konfirmasi kemarin mengakui jika bela-kangan ini marak penggalian batu yang menyasar perbukitan di desanya. Meski terkesan mengancam lingkungan per-bukitan, dia sendiri memaklumi aktivitas penggalian batu tersebut. Pasalnya, den-gan penggalian bisa memberikan peng-hasilan secara ekonomi bagi masyarakat. Terlebih karena terpuruknya usaha budi-daya pertanian anggur dan budidaya peri-kanan ikan nener, sehingga perekonomian di desanya bisa kembali bergeliat dengan hasil menggali bongkahan batu di sekitar perbukitan. “Memang ada penggalian itu, dan kami memaklumi, karena itu bisa membangkitkan ekonomi semenjak sektor pertanian dan perikanan di desa hasilnya mersot,” katanya.

Menurut Sukerata, sejak terjadi peng-galian itu ada pihak yang memprotes karena dikhawatirkan akan merusak ling-kungan bukit. Bahkan, jika dibiarkan akan menimbulkan bencana tanah longsor. Untuk mencegah hal itu, para penggali diingatkan untuk tidak terlalu dalam saat menggali batu di sekitar bukit. Selain itu, upaya penghijauan pun terus digagalkan, sehingga kesan bukti gundul akan bisa teratasi. “Ada sisi positifnya setelah ada penggalian itu, dimana bukit seolah terjaga dari pencurian atau penebangan pohon,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Resor Pengelo-laan Hutan (KRPH) Kantor Sumberkima, Kecamatan Gerokgak Ketut Askara mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak pernah mengizinkan aktivitas penggalian batu di sekitar kawasan Bukit Pulaki. Bahkan, KRPH sempat menerbitkan surat larangan penggalian. Namun, larangan itu rupanya tidak mampu mengendalikan penggalian. Dia sendiri mengaku sudah pernah mengecek dan menemukan bekas penggalian batu tersebut. “Saat kita men-gadakan patroli, kami tidak menemukan satu pun penggali batu, namun bekas penggaliannya ada,” tegasnya.

� Mudiarta

Bukit Pulaki, IncaranPencari Batu Akik

Kawasan Bukit Pulaki, Kecamatan Gerokgak belakangan ini marak ditemukan peng-galian batu yang dilakukan oleh sekelompok orang. Mencegah bertambah parah, warga

berharap penggalian batu tersebut segara dikendalikan.

12 - 18 Oktober 2015 37

BADAN Lingkungan Hidup (BLH) Buleleng melakukan penelusuran ke lokasi pengambilan batu di kawasan bukit Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak. Hasilnya, BLH tidak menemukan dampak kerusakan lingkungan terhadap aktivitas tersebut. Meski demikian, BLH menyatakan dampak pengambilan batu tersebut telah menimbul-kan adanya gangguan dari sudut estetika di kawasan hutan negara di Buleleng Barat tersebut.

Kepala BLH Buleleng Drh. Nyoman Surya Temaja mengatakan, tim yang diturunkan kemarin menyasar dua lokasi pengambilan batu yakni delapan lokasi di Desa Banyupoh, dan satu lokasi lagi di Bukit Gondol RT/02 Dusun Gondol, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak. Lokasi di Desa Banyupoh ini tim menemukan ada delapan lokasi yang disasar oleh warga pencari batu. Lokasi ini yakni Pangkung Kesambi, Pangkung Jai, Pangkung Ketu-mahang, Pangkung Kelik, Pangkung Jarak, Pangkung Teep, Pangkung Blatung, dan Pangkung Api.

Khusus untuk untuk delapan lokasi ini akses masuknya melalui bendungan di Desa Gerokgak kearah selatan dengan menempuh perjalanan dua hingga tiga jam berjalan kaki. Sementara itu, di Bukit Gondol, tim menemukan hanya satu lokasi pengambilan batu. Lokasi ini sudah sampai pada kawasan palinggih. Di lokasi ini tim menemukan sebuah papan plang larangan dan aktifitas pengambilan batu di lokasi ini telah dihentikan cukup lama oleh pemerintah desa dan pihak desa pakaraman setempat. Bahkan, dari keterangan yang berhasil di-kumpulkan, tim menemukan kalau aktivitas pengembalian batu ini mulai terjadi sejak

tahun 1960-an silam. “Tim sudah melakukan penelusuran dan paling banyak lokasinya di Desa Banyupoh. Tim juga menemukan pencari batu rata-rata jumlahnya dua hingga tiga orang setiap hari. Mereka mengambil bongkahan batu dengan alat seperti pacul, linggis, dan betel,” katanya.

Tidak hanya mengecek lokasi pengambi-lan batu, lanjut Surya, tim yang diturunkan-nya itu juga menelusuri terkait keberadaan status hukum kawasan yang disasar para pencari batu tersebut. Dari dokumen yang ditemukan, lokasi pengambilan batu terse-but statusnya masuk kawasan hutan tanah negara. Sementara itu terkait temuan adanya indikasi kerusakan lingkungan dan dampak terhadap daerah di bawahnya, tim tidak menemukan hal tersebut. Demikian pula kekhawatiran kalau menimbulkan dampak akan terjadi tanah longsor ketika hujan, tim memastikan kekhatiran itu tidak akan terjadi. Hal ini karena dari tekstur tanah di kawasan ini merupakan batu padas keras. Meski demikian, akibat pengambilan batu tersebut mulai memunculkan adanya gangguan dari sudut estetika di kawasan hutan. “Tanahnya keras dan tidak mungkin akan ada erosi apalagi longsor, dampak kepada pemuki-man juga tidak mungkin karena lokasinya jauh dari permukiman. Namun yang kita temukan dari perwajahan (estetika) kawasan hutan itu mulai ada gangguan karena terlihat bopeng,” katanya.

Atas hasil penelusuran tim tersebut, Surya menyatakan secepatnya akan mengambil langkah untuk berkoordinasi dengan pihak Resor Polisi Hutan (RPH) dan Kesatuan Pengelolaaan Hutan (KPH) Bali Barat. Hal ini dilakukan karena lembaga ini secara regulasi diberikan hak dan wewenang dalam

mengawasi kawasan hutan negara. Tindakan ini apakah nantinya akan menutup pengam-bilan batu tersebut atau mengendalikan, maka itu diserahkan sepenuhnya kepada RPH dan KPH Bali Barat. “Kita akan koor-dinasi dengan RPH dan KPH karena lem-baga ini diberikan berwenang melakukan pengawasan termasuk mengambil tindakan untuk mengendalikan aktifitas pengambilan batu di kawasan tersebut,” tegasnya.

Perbekel Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak I Putu Sukerata mengatakan, lokasi pencaria batu ini tidak sampai satu hektar seperti diinformasikan sebelumnya. Sebaliknya, dia menyatakan satu lokasi itu luasnya tidak lebih dari satu are. Di lokasi ini warganya juga tidak melakukan secara besar-besaran hingga merusak kawasan hu-tan. Warga mencari bongkahan batu meng-gunakan peralatan yang sederhana.

Pengambilan batu oleh warga lokal ini pun diklaim telah memberikan dampak positif, tidak hanya memberikan pekerjaan kepada warganya, namun sejak warga sering masuk hutan tindakan perambahan hutan dan kasus pencuria kayu di hutan mulai bisa ditangani. Padahal, sebelum pengambilan batu ini marak, hutan di desanya itu kondis-inya rusak akibat tindakan pencurian kayu oleh orang tidak bertanggung jawab. “Sejak ada warga masuk hutan untuk mengambil bongkahan batu tersebut, hutan menjadi ter-jaga dan tidak lagi ada kasus pencurian kayu. Dampak lain warga kami bisa mendapatkan hasil dari penjualan batu tersebut. Ekonomi di desa juga menggeliat setelah budidaya anggur dan benih ikan nener terpuruk,” imbuhnya.

� Mudiarta

Petugas BLH Buleleng menelusuri kawasan bukit di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerok-gak, yang menjadi incaran para pencari batu mulia.

BLH Temukan Gangguan Estetika di Bukit Banyupoh

12 - 18 Oktober 201538

P E M E R I N T A H A N

PEMERINTAH Kabupaten Badung memberikan penghargaan berupa bo-nus/uang tali kasih kepada para atlet, pelatih dan official yang berprestasi pada ajang Porprov Bali XII tahun 2015. Bonus diserahkan oleh Penjabat Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka, M.M. di ruang Kriya Go-sana, Pusat Pemerintahan, Mangupraja Mandala, Rabu (30/9) lalu.

Acara penyerahan bonus yang dirangkaikan dengan pembubaran Kontingen Badung pada Porprov Bali XII tahun 2015 tersebut, dihadiri Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, istri Pj. Bupati, istri Sekda Kompyang Swandika, Ketua Umum KONI Badung Putu Raka Arnaya, Ketua Kontingen Badung I Nyoman Sukirta dan seluruh SKPD Kabupaten Badung.

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Yudha Saka menyampaikan kontingan Badung telah berhasil menjadi kontin-gan terbaik sekaligus mentradisikan juara umum pada Porprov Bali XII tahun 2015 di Singaraja. Ini berarti te-lah tercipta budaya unggulan di bidang olahraga selain budaya unggulan lain

yang telah diraih Kabupaten Badung. “Patut kita bersyukur, keberhasilan ini merupakan hasil dari suatu proses perjuangan yang tidak mudah, pan-jang dan sangat melelahkan, betapa gigihnya para pelatih dan official serta ketatnya perjuangan para atlet untuk mempertahankan juara umum untuk keenam kalinya,” jelasnya.

Ditambahkan, prestasi yang diraih ini sudah menjadi prestise bagi daerah, maka Yudha Saka minta kepada KONI Badung segera merancang strategi dan program kerja yang tepat untuk menyongsong Porprov Bali XIII tahun 2017. “KONI agar segera melakukan evaluasi terhadap cabang olahraga yang mengalami penurunan pretasi. Selanjutnya dicarikan solusi yang memadai untuk mengatasi permasala-han pada masing-masing cabang. Ke-pada pengurus cabang olahraga kami minta lebih intens lagi memberikan pendampingan kepada para atlet dan pelatih, sehingga benar- benar mampu menjadi fasilitator dan katalisator da-lam melaksanakan pembinaan. Untuk para atlet dan pelatih kami harap tidak cepat berpuas diri, teruslah berlatih,

berlatih dan berlatih. Tanamkan terus spirit patriot atlet dengan semboyan “Badung Datang untuk menang”. Sehingga akan menambah keyakinan meraih kemenangan dengan cara-cara yang benar dan martabat,” tegasnya.

Ketua Umum KONI Badung Putu Raka Arnaya mengatakan, pada ajang Porprov XII tahun ini, kontingan Badung untuk keenam kalinya secara berturut-turut kembali berhasil men-duduki singasana juara umum dengan perolehan total medali 143 emas, 107 perak dan 98 perunggu. Jika melihat pada pelaksanaan Porprov Bali XI di Denpasar, kontingen Badung hanya memperoleh medali 132 emas, 86 perak dan 96 perunggu. Telah terjadi peningkatan medali emas pada Porprov Bali XII 2015, ini berarti pembinaan olahraga di Badung berjalan cukup baik. Meski demikian, KONI besama dengan pengkab cabang olahraga akan melakukan evaluasi terhadap cabor-cabor yang kontribusi medalinya be-lum memenuhi harapan dan cabor yang sama sekali belum mampu merebut medali, dalam rangka mempersipkan diri menghadapi Porprov Bali XIII tahun 2017 nanti.

Ditambahkan, jumlah atlet peraih medali medali emas perorangan se-banyak 83 orang, beregu 275 orang. Peraih medali perak perorangan 67 orang, beregu 177 orang. Peraih medali perunggu perorangan 68 orang, beregu 119 orang. Jumlah pelatih dan official keseluruhan, manager 28 orang, of-ficial 72 orang dan pelatih 100 orang. Pemkab Badung besama dengan KONI Badung melalui surat keputusan Ketua Umum KONI Badung telah menetap-kan berupa uang tali kasih/penghargaan kepada atlet, pelatih dan official yang berperestasi pada Porprov Bali XII 2015. Untuk atlet peraih emas nomor perorangan ditetapkan uang tali kasih sebesar Rp 45 juta per orang, untuk at-let peraih perak Rp 22,5 juta per orang dan peraih perunggu sebesar Rp. 10 juta per orang. Sementara bonus untuk beregu disesuaikan dengan jumlah atlet dalam regu tersebut. (adv)

Bonus untuk Kemenangan Atlet Badung di Porprov

Pj. Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka, M.M. bersama Sekda Kompyang R. Swandika, Ketua Umum KONI Badung Putu Raka Arnaya dan Wakil Ketua DPRD Badung

I Made Sunarta saat menyerahkan bonus kepada para atlet, pelatih dan official yang ber-prestasi pada ajang Porprov Bali XII tahun 2015 di ruang Kriya Gosana, Puspem Badung.

12 - 18 Oktober 2015 39

P A R I W I S A T A

Pemerataan hasil pembangunan sektor pariwisata keluar dari kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung dan Gianyar) menjadi

solusi mengatasi kesenjangan sosial di Bali. Pasalnya, sektor yang menjadi lokomotif perekonomian Pulau Dewata dan dibangga-banggakan justru menyi-sakan kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Pertumbuhan yang terjadi hanya dinikmati sekolompok kecil masyarakat mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali belum inklusif. Pemban-gunan inklusif adalah pembangunan yang berkualitas, yaitu pembangunan yang memperhitungkan pertumbuhan (pro-growth), penyerapan tenaga kerja (pro-job), mengurangi kemiskinan (pro-poor) dan memperhatikan lingkungan (pro-environment).

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali A.A. Ngurah Alit Wiraputra mengatakan, ekonomi Bali yang ber-tumpu pada sektor pariwisata seharusnya mampu menyejahterakan masyarakat. Na-mun, nyatanya pertumbuhan yang terjadi justru menimbulkan kesenjangan, akibat pertumbuhan yang pesat hanya terjadi di Bali Selatan. Sedangkan Bali bagian Utara, Timur dan Barat hanya menikmati ampas dan sampah dari industri tersebut. “Seharusnya kalau pariwisata berakar ke bawah maka masyarakat kita tidak perlu khawatir tidak menikmati. Tapi saat ini justru sebaliknya perekonomian yang tumbuh di atas 5% ini tidak dinikmati oleh masyarakat Bali,” ujarnya.

Menurutnya, minimnya dampak pari-wisata yang dirasakan masyarakat lokal Bali akan berdampak pada kesenjangan sosial yang bisa memengaruhi investasi di Bali. Terlebih, banyak sektor terutama pariwisata yang sudah dimiliki oleh pen-gusaha luar Pulau Dewata ini.

“Kami harapkan mereka (investor - red) ikut peduli kepetingan Bali dan manusianya. Karena apa pun investasi mereka, jika masyarakat Bali tidak puas akan terjadi hal-hal yang tidak diingink-an, sehingga investasi juga tidak bisa

bertahan di Bali,” terangnya.Dikatakan, banyak kawasan di luar

Bali Selatan yang memiliki potensi pari-wisata dan dapat dikemas guna menarik kehadiran investor. Sayangnya, aturan tata ruang pemerintah setempat melarang adanya pengembangan sektor pariwisata di kawasan tersebut. “Padahal disana masih bisa dibangun, sehingga pada saat ada investor masuk kesana tidak bisa dibangun. Karena tata ruang tidak memenuhi, sehingga pariwisata yang menjadi tumpuan di Bali hanya fokus di Bali Selatan,” katanya.

Kendati demikian, dia menegaskan ide mengembangkan pariwisata ke arah Utara, Timur dan Barat Bali tidak dilakukan di kawasan penyangga, seh-ingga pariwisata yang berkembang tidak menimbulkan kerusakan alam dan ling-kungan. “Yang terpenting adalah daerah penyangga tetap dijaga keberadaannya, yang dibangun di daerah-daerah yang tidak produktif menjadi daerah pariwisata yang baru,” tegasnya.

Kendati demikian, menurut Ketua Pusat Analisis Data Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud Dr. Sudjana Budhi, tidak mudah mengimple-mentasikan gagasan tersebut menjadi aksi yang dapat diwujudkan dengan mudah hanya dengan political will pengusaha, tanpa mempersiapkan dengan matang infrastruktur penunjang, tourism culture dan dukungan partisipasi masyarakat yang dapat memahami bahwa tourism adalah bisnis melayani agar tamu yang datang merasakan bahwa mereka sep-erti berada di rumah dan lingkungan masyarakat mereka sendiri.

“Ketika kita berusahan membangun pemerataan terhadap dukungan society tourism culture pada kawasan Bali Utara, Barat dan Timur, maka menjadi pertan-yaan besar bahwa tourism culture masih jauh dari kondisi ideal yang diharapkan,” tuturnya.

Meski tidak dapat dinyatakan bahwa gagasan itu adalah muskil, bahwa ran-cangan pengembangan pariwisata harus

dipersiapkan secara dini oleh pemer-intah kabupaten di luar Sarbagita, ter-masuk di dalamnya kesiapan pengusaha, masyarakat dan segenap komponen desa adat untuk bergerak dalam arah yang sama tentang kehadiran investor, pola kerja sama yang dilaksanakan, agar kegiatan pariwisata selalu berkaitan dengan dukungan masyarakat yang akan menerima benefit sehubungan dengan kehadiran pariwisata.

“Melalui persiapan yang matang ten-tang kerangka hubungan peran partisipasi masyarakat, pengusaha dan pemerintah daerah, kiranya dapat dijadikan blue print kawasan investasi yang dapat ditawarkan kepada calon investor,” pungkasnya. (Parwata)

Menyeret Pertumbuhan Pariwisata Bali Keluar Sarbagita

Objek Wisata Lovina menjadi salah satu tujuan wisatawan di Bali Utara. Destinasi ini memiliki potensi yang luar biasa untuk mendatangkan wisatawan dengan menyu-

guhkan pertunjukan dolpin.

12 - 18 Oktober 201540

A K T I V I T A S

MBP/ist

PARTISIPASI DAIKIN - AC Daikin berpartisipasi di acara Festival Agribisnis 2015 dari 18-21 September 2015, berlokasi di

Lapangan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar. Acara ini dibuka lang-sung Gubernur Bali I Made Mangku Pastika. Acara diselenggara-

kan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, bertu-juan memperkenalkan dan menumbuhkan kecintaan masyarakat Bali terhadap buah-buahan lokal, sehingga konsumsi meningkat.

Pada akhirnya meningkatkan penjualan buah lokal Bali ini. Tenda pameran dipenuhi puluhan peserta dari 9 kabupaten di Bali

dan dihadiri 4.000 pengunjung, dihibur berbagai acara seperti konser musik artis lokal Bali, lomba gebogan, lomba makan buah,

lomba mewarnai bagi anak-anak, lomba jalan sehat dan lainnya. Nampak dalam fotoAnny Suswati yang keluar sebagai pemenang

hadiah utama AC Daikin 1PK (STM25JV) dengan freon R32 yang lebih ramah lingkungan dan lebih cepat dingin.

MBP/ist

ESTETIKA - Bali memiliki sejumlah teks yang memuat teori dan konsep-konsep estetika atau keindahan. Bali juga telah mewu-

judkan keindahan itu lewat keindahan alam maupun keindahan buatan, atau seni yang telah diakui kualitasnya. Demikian IBG

Agastia ketika menyajikan makalah dalam seminar nasional yang diselenggarakan Galeri Nasional Jakarta bekerja sama dengan

Institut Seni Indonesia (ISI) di Denpasar, Minggu lalu. “Oleh karenanya, keindahan Bali harus tetap dijaga dan dimekarkan,”

katanya. Tampak dalam foto IBG Agastia (kiri) menyajikan maka-lah didampingi moderator.

MBP/ist

SEMINAR - Pasemetonan Puri Agung Gelogor Denpasar, Minggu (20/9) mengadakan Seminar ‘’Mengungkap Kaluwuran

Puri Agung Gelogor Denpasar’’. Seminar berlangsung sehari di Hotel Puri Ayu, diikuti lebih dari 150 orang. Seminar dibuka

Penjabat (Pj.) Wali Kota Denpasar dan dihadiri Ida Cokorda Pemecutan XI, para panglingsir puri sejebag Badung (Denpasar)

dan Tabanan serta para panglingsir geria. Seminar ini menjadi istimewa dengan kehadiran Yang Mulia Raja Alam Pagarruyung

Sultan Haji Muhammad Taufik Thaib, S.H. dari Istano Silind-uang Bulan, Sumatera Barat. Nampak dalam foto Ida Cokorda Pemecutan dan Daulat Raja Pagarruyung foto bersama Panitia

Seminar ‘’Mengungkap Kaluwuran Puri Agung Gelogor Den-pasar’’, Minggu (20/9) lalu.

MBP/ist

ANUGERAH - Dalam rangka memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berjasa dalam pelestarian cagar budaya

dan pengembangan permuseuman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam hal ini Direktorat Pelestar-

ian Cagar Budaya dan Permuseuman memberikan anugerah penghargaan kepada masyarakat, pengelola museum dan pemer-

intah daerah yang telah berjasa melestarikan cagar budaya dan mengembangkan permuseuman. Bali mendapatkan kehormatan lantaran Museum ARMA Ubud masuk kategori Museum Swasta

Terbaik. Terkait hal ini, pendiri sekaligus pemilik ARMA Museum Anak Agung Rai mengatakan, penghargaan tersebut merupakan

sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan. Hal itu menunjukkan bahwa kerja keras selama ini membuahkan hasil yang diapresiasi

berbagai kalangan.

12 - 18 Oktober 2015 41

MBP/ist

ATMA WEDANA - Tepat bulan purnama tiga tahun lalu yakni 30 September 2012, seorang anak bangsa dari Bali Dr. Shri I

Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III berhasil mengadakan upacara Atma Wedana korban

G 30 September 1965 di Monumen Bajrashandi. Upacara ini di-puput Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa (Dharma

Adyaksa PHDI Pusat), diikuti oleh ribuan umat dari seluruh Bali. Kehadiran Sukmawati Soekarno Putri (mewakili keluarga

Bung Karno) dan kehadiran Amelia Yani (mewakili keluarga Pahlawan Revolusi Jenderal A.Yani) seakan menjadi penguat bahwa upacara dari Bali menjadi solusi secara budaya telah direstui oleh warih pahlawan Indonesia. Nampak dalam foto

Iriana Joko Widodo (Ibu Negara RI), Sukmawati Soekarno Putri (Ketua Umum DPP PNI Marhaenisme), Senator RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (President The Su-

karno Center), di Bandung, Jawa Barat.

MBP/ist

TRADISI F-KES UNHI - Sudah menjadi tradisi, Yudisium Fakultas Kesehatan (F-Kes) Program Studi Ayurweda Universitas

Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar dilaksanakan di Pura-pura. F-Kes Ayurweda Unhi menggelar yudisium di Pura Tirta Empul

Mertasari Sanur, Sabtu (26/9). Itu sebagai ungkapan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah menganugerahkan

rahmat-Nya berupa ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang diperoleh yudisiawan-yudisiawati diharapkan dapat diimplemen-

tasikan dengan baik di masyarakat. Dekan Fakultas Kesehatan Unhi Ir. Nyoman Prastika, M.Si. menyampaikan, yudisium di pura tersebut untuk mendapatkan tirtha utama yang ada di laut (konsep

pemuteran Mandara Giri).

MBP/ist

ARISAN LESTARI - Arisan Lestari yang merupakan komuni-tas bagi para wanita aktif dan mandiri di Bali kembali digelar.

Mengambil tema Fashion Stunning with Modern Batik, arisan ini diikuti oleh lebih dari 350 anggota dan telah diselenggarakan Sabtu, 26 September di Harris Hotel Sunset Road Kuta. Seperti

event arisan sebelumnya, pengocokan arisan didahului oleh game sederhana namun fun, yang kali ini adalah menjadi fashion stylist bertemakan batik. Bak fashion stylist professional, 5 peserta arisan

ditantang untuk mendandani para model yang telah disediakan dengan wardrobe batik dan aksesoris yang telah disediakan.

MBP/ist

PENILAIAN GRSSI-B- Tim Penilai Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) Provinsi Bali melakukan penila-

ian di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Rabu (23/9). GRSSI-B 2015 memotivasi rumah sakit yang ada di Bali

untuk meningkatkan kualitas SDM, pelayanan, alat, dan sarana medis demi menekan kasus kematian pada ibu dan bayi. Ketua

Panitia Lomba GRSSI-B dr. Gusti Ngurah Sudiana mengungkap-kan, RSUD Klungkung terus berupaya menekan angka kematian

ibu dan bayi, dengan meningkatkan kualitas pelayanan sarana dan prasarana lewat dukungan pemerintah pusat dan daerah.

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

A K T I V I T A S

MBP/ist

PAMERAN EKONOMI KREATIF - Kreativitas mahasiswa di Universitas Mahendradatta (Unmar) Bali setiap tahun makin

berkembang, terutama di era globalisasi, di mana generasi muda dituntut untuk memiliki kemampuan bersaing di dunia global. Apal-

agi dengan adanya MEA yang mulai dibuka pada akhir Desember 2015 ini, juga akan menjadi tantangan yang serius untuk negara, terutama negara-negara di ASEAN. Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM) Universitas Mahendradatta ingin memberikan suatu wadah bagi mahasiswa untuk merealisasikan pemikiran-pemikiran kreatif

mereka dengan menggelar acara ‘’Pameran Ekonomi Kreatif Mahasiswa Unmar 2015’’. Nampak dalam foto Rektor Unmar Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, S.E., M.M. bersama Ketua Yayasan Universitas Mahendradatta Bali berkeliling

meninjau Pameran Ekonomi Kreatif Mahasiswa Unmar 2015 di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar.

MBP/may

GATHERING BFI - PT BFI Finance Indonesia Tbk. Regional 7 melaksanakan gathering dengan mitra kerja yaitu showroom-

showroom mobil bekas selama 3 hari 2 malam mulai dari tanggal 17-19 September. Diikuti oleh 50 peserta dari perwakilan masing-

masing showroom yang ada di Regional 7 yang mencakup wilayah Jatim, Bali, NTB dan NTT. Kadek Tirtayasa, Regional Manager 7

PT BFI Finance Indonesia Tbk. mengatakan, “Kegiatan gathering ini merupakan bentuk apresiasi bagi showroom-showroom yang

telah memberikan kontribusi optimal kepada kita,” ujarnya, Jumat (25/9). Pada hari pertama gathering, peserta disambut dengan bar-beque seafood dinner di Kedonganan, dilanjutkan pada hari kedua

yaitu menikmati Wakaloka Land Cruise, selanjutnya menginap di Pan Pacific Hotel dan Pan Pacific Nirwana Bali Resort, di hari ke-tiga dilanjutkan dengan driving range golf di Pan Pacific Nirwana

Bali Golf, shopping di Krisna Sunset dan Factory Outlet.

MBP/ist

BONUS PORPROV - Pj. Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka, M.M. bersama Sekda Kompyang R. Swandika, Ketua Umum

KONI Badung Si Putu Raka Arnaya dan Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta menyerahkan bonus kepada para atlet, pelatih dan official yang berprestasi pada ajang Porprov Bali XII tahun 2015 di Ruang Kriya Gosana Puspem Badung, Rabu (30/9). Dalam sambu-tannya, Pj. Bupati Yudha Saka menyampaikan, kontingen Badung telah berhasil menjadi kontingan terbaik sekaligus mentradisikan juara umum pada Porprov Bali XII tahun 2015 di Singaraja. Ini berarti telah tercipta budaya unggulan di bidang olahraga selain

budaya unggulan lain yang telah diraih Kabupaten Badung.

MBP/ist

AUDIENSI INKINDO - Sejumlah pengurus Inkindo Bali men-indaklanjuti keluhan dan persoalan anggota terkait pemeriksaan/audit kontrak jasa konsultasi dengan melakukan audiensi ke BPK pada 22 September 2015. Delegasi DPP Inkindo Bali berjumlah 7

orang dipimpin Ketua DPP Inkindo Bali yang sekaligus sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Bali Ketut Gupta diterima langsung

Kepala Perwakilan BPK Bali Arman Syifa beserta jajarannya di Kantor Perwakilan BPK Bali. Nampak dalam foto jajaran Inkindo

Bali dan BPK usai penyerahan buku ketentuan Billing Rate Ta-hun 2015 Inkindo, buletin Suara Inkindo dan Direktori serta hasil

karya anggota Inkindo Bali.

12 - 18 Oktober 2015 43

MBP/ist

PENGUATAN SMP PGRI 5 - Jajaran SMP PGRI 5 Denpasar ter-us melakukan penguatan terhadap mutu pendidikan sekolah terse-but. Pada Jumat (25/9), semua guru dikumpulkan untuk mengikuti workshop review kurikulum dan persiapan administrasi mengajar.

Workshop dibuka Kadisdkpora IGN Eddy Mulya didampingi Kabid Dikdas I Made Raka. Kepala SMP PGRI 5 Denpasar Dr. I Wayan

Wirasa, M.Pd. mengatakan, workshop ini sebagai langkah maju SMP PGRI 5 Denpasar untuk memberi pelayanan terbaik kepada siswa dan masyarakat. Sebagai sekolah unggulan, PGRI sekolah

yang dipimpinnya harus terus inovatif dan kreatif melakukan per-baikan menuju kesempurnaan. Nampak dalam foto Kadiskdpora

IGN Eddy Mulya merayakan ultah ke-47 usai membuka workshop di SMP PGRI 5 Denpasar.

MBP/ist

BEDAH BUKU - Dalam memperingati Dies Natalis Universitas Udayana (Unud) yang ke-53, Pusat Kajian Bali Unud menggelar

acara bedah buku ‘’Geger Nusantara: Terungkapnya Misteri Gajah Mada dan Terbentuknya Nusantara’’ karya Iwan Pranajaya dan

Surya Majapahit di Ruang Aula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Rabu (23/9). Acara yang dibuka Rektor Unud Prof. Dr.

dr. Ketut Suastika ini menampilkan pembahas Prof. Dr. AA Bagus Wirawan, S.U., Dr. Putu Sendratari dan Drs. IGN Tara Wiguna,

dihadiri kalangan akademisi, mahasiswa dan pejabat terkait. Ketua Panitia Seminar yang juga Ketua Pusat Kajian Bali Prof. Dr. Phill. I Ketut Ardhana, M.A. mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin mengkritisi sejauh mana ilmu arkeologi ini berkembang dan

bagaimana pemerhati arkeologi di masyarakat merespons.

MBP/ist

SOSIALISASI DANA DESA - Kementerian Keuangan RI secara maraton melakukan sosialisasi penggunaan dana desa ke seluruh kabupaten/kota. Sosialisasi di Kabupaten Tabanan berlangsung Jumat (25/9). Acara sosialisasi di Kantor Bupati Tabanan dihadiri Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan anggota Komisi XI DPR-RI I Gusti Agung Rai Wirajaya.

Sementara dari pihak kabupaten datang Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada, Sekda I Nyoman Wirna Ariwangsa,

seluruh kepala satuan kerja, dan para perbekel/kepala desa yang mendapatkan kewenangan untuk mengelola dana desa

yang bersumber dari APBN tersebut. Bambang mengakui sam-pai sejauh ini penyaluran dana desa masih belum optimal. Hal itu beberapa di antaranya disebabkan oleh belum siapnya desa

membuat program yang dituangkan ke dalam APBDes.

MBP/ist

RAPAT DAS - Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Saba menyepakati susunan pengurus dan Anggaran Dasar dan Ang-garan Rumah Tangga (AD/ART) di aula Kantor Camat Seririt, Rabu (23/9). Setelah tahapan ini dilalui, forum mulai menggu-

lirkan dua program aksi prioritas yang disepakati. Rapat diikuti perwakilan dari masing-masing kelomok kerja (pokja) Forum

DAS Saba dan anggota Badan Eksekutif DAS Saba. Selain itu, rapat juga dihadiri peneliti Dr. I Wayan Budiasa, Sp.MP. dari

Universitas Udayana (Unud), Perwakilan Institut Pertanian Bogor (IPB) pimpinan Prof. Dr. Budi Indra Setiawan dan

Research Institute for Humanity and Nature (RIHN) Jepang yang dipimpin Prof. Dr. Jumpei Kubota. Nampak dalam foto

Dr. I Made Budiasa, Sp.MP. dari Universitas Udayana (Unud) (paling kiri) saat menghadiri rapat menetapan pengurus Forum

DAS Saba dan AD/ART.

12 - 18 Oktober 201544

P R O P E R T I

Ada kekhawatiran jika nilai tukar dolar Amerika terus melejit apalagi menembus Rp 15 ribu, maka bisnis

properti akan suram. Bahkan, dipredik-si banyak pengembang gulung tikar alias bangkrut. Dalam kondisi tersebut, hanya pengembang yang finansialnya kokoh mampu bertahan dari badai ek-stenal tersebut. Kondisi tersebut akan membuat banyak pengembang berhenti produksi, menunda penjualan atau diskon harga besar-besaran.

Pengurus DPD-REI Bali I Made Ariyana mengatakan, jika dolar di atas Rp 15.000 maka ekonomi makro akan terganggu. Selain itu, akan menggoy-ang beberapa bank nasional. Jika hal itu terjadi, pengembang yang pakai dana di bank tersebut tentu mengalami masalah. “Pada prinsipnya, dampak yang paling besar akan dirasakan oleh pengembang yang bermain di segmen menengah ke atas,” tegasnya.

Direktur PT Ariyana Property ini menyampaikan, di Bali hampir 80% pengembang di segmen atas. Kondisi

ini membawa dampak cukup mengkha-watirkan. “Jika bermain di menengah ke bawah, masih tertolong dengan cara sedikit memakai komponen impor,” ujar Ariyana.

Hal serupa diungkapkan Ir. Made Suar-dana, arsitek yang juga pengembang ini. Menurutnya, kemungkinan pengembang gulung tikar sangat besar. Penyebabnya, melambatnya perekonomian nasional dan juga internasional. “Ini kan masalah efek domino. Di Bali sangat lambat daya beli masyarakat. Mereka berpikir untuk investasi pasti melihat kondisi ekonomi nasional,” tegasnya.

Untuk menyiasati kondisi tersebut, para pengembang terus berupaya melaku-kan terobosan-terobosan supaya bisa saja jalan usahanya. “Ada uang muka bisa dicicil 10 kali bahkan ada lebih. Segala cara ditempuh. Tapi masih juga buyer lambat datangnya. Diberikan bonus, sampai discount yang besar dikasi. Nah itu upaya-upaya yang kita lakukan,” ujar Suardana.

Menurutnya, di wilayah lain sep-erti Jakarta, Surabaya dan lainnya juga

sama. Sekarang pengembang harus kuat-kuatan modal, minimal bisa mem-beli lahan tanpa pinjaman atau utang bank. Jika modalnya dari pinjaman bank, semakin mempercepat proses stresnya. Di tengah situasi seperti ini, ia berharap pemerintah membantu pengembang untuk sedikit melonggar-kan atau meringankan masalah pajak dan lainnya. Selain itu, kebijakan per-izinan yang meringankan pengembang, juga sangat besar pengaruhnya. “Paling tidak proses urus izinnya dipermudah dan cepat. Apalagi saat ini syarat kita menjual rumah dengan legalitas kom-plit,” ucap Suardana.

Di tengah situasi sulitnya mencari pembeli dan selektifnya pilihan, segala le-galitas perizinan diharapkan dipermudah. Kondisi ini, harapnya, harus segera bera-khir minimal 3 bulan ke depan. “Kalau tidak, pengembang yang modalnya dari bank akan terdesak bayar bunga. Seka-rang istilahnya sudah kena flu, jangan sampai kena stroke,” pintanya.

� kerta negara

Pengembang Terancam Gulung TikarMBP/ist

4512 - 18 Oktober 2015

A K T I V I T A S

MBP/ist

DIES NATALIS UNUD - Memasuki usia ke-53 Universitas Udayana (Unud) telah banyak memberikan kontribusi untuk

pembangunan Bali. Ke depan, universitas ini berupaya mening-katkan perannya dalam pembangunan dalam arti luas. Karena

itu, dalam dies natalisnya yang ke-53, Unud mengusung tema ‘’Kembangkan Prestasi untuk Membangun Negeri’’. Tema ini

memberi arti bahwa Unud terus berupaya untuk mengembang-kan diri, dalam rangka menuju kualitas internasional yang juga menjadi cita-cita perguruan tinggi. Hal ini disampaikan Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika dalam dies natalis ke-53, Se-

lasa (29/9). Kegiatan yang dihadiri seluruh jajaran guru besar di lingkungan Unud, juga diisi orasi ilmiah dari Staf Ahli Menteri

Riset dan PT Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono, M.Eng.

MBP/ist

RESEPSI PAWIWAHAN - Keluarga besar Shri Wedastera Suyasa (Puri Ageng Tegeh Kori Bali) menggelar acara resepsi makan

malam Istana (Royal Dinner) di Istana Mancawarna Tampaksiring untuk menyongsong karya pawiwahan putri Puri Tegeh Kori yakni I

Gusti Ayu Dewi Wastu Manggala Marhaen Wedasteraputri Suyasa, S.S., M.H. dengan I Komang Yogi Marthana (Jero Pasek Pagan

Sumerta Kauh, Denpasar). Acara yang dihadiri ratusan undangan secara terbatas ini dipersembahkan atas perkenan Abhiseka Raja

Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS. Demikian diungkap Ida Ayu

Widyawati (Penyarikan Karya) di Tampaksiring.

MBP/ist

DOA BERSAMA - Menjelang putusan hakim yang menga-dili perkara Bupati Lombok Barat nonaktif H. Zaini Arony

di Pengadilan Tipikor, Bali, 30 September 2015, ribuan tuan guru bersama warga Lombok Barat yang datang dari berba-

gai penjuru desa menggelar doa bersama, Sabtu (26/9), di Restoran Ujung Landasan. Alim ulama dan masyarakat Lobar berharap keadilan ditegakkan. Tema doa bersama itu bertajuk

“Sebuah Keadilan yang Kami Harapkan Untukmu Lombok Baratku”, dihadiri ribuan warga, mulai dari tokoh agama

(tuan guru), tokoh masyarakat, kalangan pendidik, santri, dan elemen masyarakat lainnya.

MBP/ist

TUAN RUMAH PKTP - SMA Dwijendra dipercaya menjadi tuan rumah penilaian Lomba Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) Tingkat Provinsi Bali untuk duta Kota Den-

pasar, Rabu (23/9). Bahkan, SMA Dwijendra tercatat satu-satunya SMA swasta yang menjadi duta lomba PKTP di Bali. Tiga sekolah

duta Kota Denpasar pada lomba PKTP, Rabu lalu yakni SDN 1 Pemecutan, SMPN 3 Denpasar dan SMA Dwijendra Denpasar. Tim disambut langsung Penjabat Wali Kota Denpasar A.A. Gede Griya,

Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, Ketua Yayasan Dwijen-dra MS Chandra Jaya, Kadiskes Denpasar dr. Sri Armini beserta

jajaran serta tokoh masyarakat. Di ajang itu, SMA Dwijendra menampilkan berbagai kreativitas dalam upaya penanggulangan

kanker bagi remaja sejak dini.

12 - 18 Oktober 201546

A K T I V I T A S

MBP/ist

TALKSHOW ARSITEKTUR UNUD - Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana menggelar talkshow Sabha

Arsitektur Bali di Auditorium Wicwakarma FT Unud, Sabtu (26/9). Acara ini merupakan bagian dari peringatan HUT ke-50 Jurusan

Arsitektur dan Fakultas Teknik. Berkolaborasi dengan Ikatan Alumni Arsitektur Unud (IAA) dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)

Bali, talkshow mengupas topik terkait implementasi Perda Provinsi Bali No.5 Tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan

Gedung. Ketua Panitia Ir. Nengah Keddy Setiada, M.T., IAI. men-gatakan, Perda tentang Arsitektur Bangunan Gedung pada intinya

bertujuan untuk mengangkat kearifan lokal, sebagai suatu identitas di bidang kearsitekturan di Bali. Nampak dalam foto Rektor Unud

Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD. membuka talkshow “Sabha Arsitektur Bali” dengan memukul gong.

MBP/ist

YUDISIUM FH UNR - Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai (FH UNR) kembali menggelar yudisium untuk para mahasiswan-

ya yang akan diwisuda. Sebanyak 67 orang calon wisudawan dari Fakultas Hukum diyudisium di aula kampus setempat,

Sabtu (26/9). Yudisium dihadiri Ketua Yayasan Jagadhita, Rektor UNR Dr. Drs. Nyoman Sura Aditanaya, M.Si. serta para dosen di

lingku-ngan UNR. Dekan FH UNR I Dewa Ayu Yus Andayani, S.H., M.H. dalam sambutannya mengungkapkan yudisium ini merupakan rangkaian dari kegiatan wisuda yang akan digelar

dalam waktu dekat. Upacara yudisium ini merupakan wujud nyata dari keberhasilan para mahasiswa telah menyelesaikan jenjang

pendidikannya di FH UNR. Sukses hari ini merupakan jalan menuju keberhasilan yang lebih baik di kemudian hari.

MBP/ist

YUDISIUM FISIP UNR - Sebanyak 59 calon wisudawan Jurusan Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Ngurah Rai (Fisip UNR), Jumat (25/9) dilakukan pengukuhan yakni yudisium dan pelepasan sarjana

strata di aula kampus yang beralamat di Jalan Padma, Penatih, Denpasar. Di hadapan para undangan, Dekan Fisip Universitas Ngurah Rai Gede Wirata, S.Sos., S.H., M.AP. didampingi Ketua

Program Studi (Kaprodi) Ilmu Administrasi Negara seklaigus Ketua Panitia Drs. I Wayan Astawa, S.H., M.AP. mengatakan acara yudisium ini merupakan pertanggungjawaban fakultas

kepada pihak rektor maupun masyarakat, agar para calon wisudawan ini dapat diwisuda 20 Oktober mendatang.

MBP/ist

YUDISIUM FPAS UNHI - Fakultas Pendidikan Agama dan Seni (FPAS) Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar

meyudisium lulusan sarjana pendidikan, Sabtu (26/9), di ball-room Hotel Nikki Denpasar. Dalam yudisium ke-5 tersebut,

FPAS Unhi melepas 177 orang sarjana. Terdiri dari 19 orang dari Prodi Seni Tari, 11 orang Prodi Karawitan, 2 orang Prodi

Seni Rupa, dan 145 orang dari Prodi Pendidikan Agama Hindu. IPK tertinggi 3,98 predikat cumlaude diraih I Gusti Ngurah Panji Jaya Kusuma dari Prodi Pendidikan Agama.

Yudisium kali ini bertema ‘’Melalui Yudisium Ke-5 Kita Tunjukkan Mutu/Prestasi Kelulusan Menghadapi Persaingan

Dalam Dunia Keilmuan dan Pasar Kerja’’.

4712 - 18 Oktober 2015

JENGUK DEKAN - Serang-kaian memperingati HUT ke-50 Badan Kekeluargaan Fakultas Teknik Unud (BKFT Unud ke-50) yang jatuh pada 1 Oktober 2015, berbagai kegiatan telah digelar. Setelah melakukan bakti sosial ke panti asuhan beberapa hari lalu, Fakultas Teknik Unud juga menjenguk mantan dekan. Pada Rabu (30/9), FT Unud menjenguk Dekan Fakultas Teknik Unud periode 1971-1975 Ir. Made Selat di ke-diamannya di Jalan Kecubung, Denpasar. Ketua Panitia BKFT Unud Ke-50 Dr. IBG Wirawibawa M, M.T. mengata-kan memperingati BKFT ke-50 tahun, FT Unud telah melaku-kan baksos dilanjutkan dengan kegiatan jalan santai pada Minggu, 27 September lalu. Jalan santai tersebut dibuka Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD. diawali dengan pelepasan balon serta mobil listrik yang dibuat oleh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin.

MBP/ist

BAKSOS BKFT UNUD - Berbagai kegiatan serangkaian HUT ke-50 Badan Kekeluargaan Fakultas Teknik (BKFT) Unud. Pada

Kamis (24/9) digelar kegiatan bakti sosial (baksos) di Panti Asu-han Dharmajati dan Tatwan Asi. Program awal ini yang melibat-kan para dosen, pegawai, dharma wanita dan mahasiswa tersebut

dipimpin Dekan Fakultas Teknik Unud Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D. didampingi Ketua Panitia BKFT 50 Tahun Unud Dr. Ir. IBG Wirawibawa M, M.T. Acara dilanjutkan

dengan kegiatan Sabha Arsitektur memperingati 50 tahun Jurusan Arsitektur FT Unud, Sabtu (26/9). Jurusan Arsitektur mempunyai

kelahiran yang sama dengan Fakultas Teknik Unud. Demikian Ketua Jurusan Arsitektur FT Unud Ir. I Made Suarya, M.T. di-

dampingi Ketua Panitia Ir. Nengah Keddy Setiada, M.T.

MBP/ist

BAKSOS FT UNUD - Alumni Fakultas Teknik (FT) Unud angkatan 1986 kembali melakukan aksi bakti sosial. Alumni yang

dikenal dengan sebutan Banjar 86 ini secara rutin melakukan aksi sosial sejak terbentuknya ikatan alumni ini, September 2015 lalu. Dua kegiatan sosial yang dilakukan para alumni FT Unud 86 ini,

yakni membantu ngaben massal di Buleleng dan mengunjungi panti jumpo di Biuang, Kesiman Kertalangu. Ketua Alumni FT

Unud 86 I Made Swastayasa, Senin (28/9) mengatakan ikatan alumni ini baru menggelar kegiatan sosial. Kegiatan sosial yang

dilaksanakan ini bertujuan menjalankan program Banjar Sipil 86, terkait dengan ulang tahun ke-50 BKFT (Badan Kekeluargaan

Fakultas Teknik) Universitas Udayana, 2 Oktober 2015.

MBP/ist

YUDISIUM FT UNHI - Sesuai dengan visi Fakultas Teknik (FT) Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, untuk menghasil-

kan lulusan yang religius, profesional, memiliki kompotensi tinggi, berwawasan luas dan mandiri dalam menghadapi perkembangan

iptek dengan berlandaskan dharma. Karena sangat disadari bahwa lulusan dengan kompetensi yang bermutu, profesional dan siap

bersaing di dunia kerja hanya bisa dihasilkan oleh lembaga yang baik. Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Teknik Unhi I Wayan

Muka, S.T., M.T. dalam sambutannya pada acara Yudisium periode II tahun 2015 Fakultas Teknik Unhi, Senin (21/9). Pada yudisium

tersebut dilepas enam orang lulusan, tiga di antaranya berasal dari Program Studi Teknik Sipil dan tiga orang lulusan dari Program

Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.

MBP/ist

T R A D I S I

12 - 18 Oktober 201548

SEJUMLAH desa pekraman di Kabu-paten Badung juga memiliki tradisi siat tipat (perang ketupat). Siat tipat tidak hanya dilaksanakan oleh masyarakat Desa Kapal. Ritual mengucap rasa syukur atas karunia Sang Pencipta ini juga diseleng-garakan masyarakat Desa Adat Padang Luwih, Dalung. Perang ketupat yang diikuti oleh enam banjar adat itu dipusat-kan di Pura Desa lan Puseh setempat, Jl. Raya Padang Luwih, Senin (28/9) lalu bertepatan dengan Purnama Kapat.

Bendesa Adat Padang Luwih I Gusti Ketut Suparta menyampaikan, tradisi tahunan yang berlangsung di depan Pura Desa ini diselenggarakan sebagai ucapan rasa syukur masyarakat akan hasil panen yang melimpah. Tradisi yang diseleng-garakan setiap rahina Purnama Kapat ini melibatkan setidaknya ratusan kepala keluarga. “Ini sudah tradisi turun-temurun

untuk mengucapkan puji syukur kapada Tuhan, karena hasil panen melimpah. Sebab, masyarakat di sini (Padang Lu-wih – red) dahulunya dominan berprofesi sebagai petani,” ujarnya.

Dikatakannya, enam banjar adat yang terlibat dalam prosesi perang ketupat adalah Banjar Tegal Jaya, Banjar Celuk, Banjar Jeroan, Banjar Pendem, Banjar Gaji, dan Banjar Kwanji. Banjar tersebut terdiri dari 530 KK dengan jumlah warga 2.433 jiwa. “Yang dominan ikut adalah kalangan pemuda, kami prajuru desa mengawasi saja,” katanya.

Tradisi perang ketupat diawali persem-bahyangan bersama di Pura Desa, Desa Adat Padang Luwih, dilanjutkan dengan makan bersama. “Sebelumnya ada keg-iatan makan bersama dan sembahyang bersama. Ini ditujukan untuk Sang Hyang Rare Angon,” ucapnya.

Warga yang turut dalam tradisi terse-but, kata Gusti Suparta, dibagi dua kelompok, yakni di sebelah utara dan sebelah selatan Pura Desa. Pembagian kelompok ini berdasarakan letak banjar masing-masing. “Setelah dibagi dua kelompok, mereka (warga – red) saling lempar ketupat layaknya perang. Warga mulai berkumpul pukul 15.00 Wita sambil membawa sesajen berupa salaran yang isinya ketupat bantal. Setelah itu baru prosesi perang ketupat,” tuturnya.

Kendati tradisi tersebut masih diper-tahankan hingga kini, luas sawah di Desa Padang Luwih mulai menyusut. “Sawah masih sedikit, tidak seperti dulu. Dalung Permai itu kan dulunya wilayah Padang Luwih, sekarang tradisinya saja yang tetap kita jaga,” pungkasnya.

� par

’’Siat Tipat’’ di Padang Luwih

Ungkapan Rasa Syukur atas Panen Berlimpah

MBP/eka

SIAT TIPAT - Krama Desa Adat Padang Luwih melaksanakan tradisi “siat tipat” di depan Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih, Dalung, Senin (28/9) lalu. Tradisi turun-temurun yang digelar tiap Purnama Sasih Kapat ini merupakan ungkapan rasa syukur

krama kepada Tuhan atas melimpahnya hasil panen.

12 - 18 Oktober 2015 49

MBP/ist

SEMINAR KEGAWATDARURATAN - Rumah Sakit Umum (RSU) Graha Asih mengadakan seminar kegawatdaruratan

medik, Sabtu (26/9), bertempat di ruang pertemuan RSU Graha Asih, Badung. Seminar itu diikuti 75 orang peserta dari bidan yang bertugas di puskesmas di lingkungan Kuta Selatan, Kuta Induk, dan bidan-bidan praktik swasta yang berada di sekitar Kuta. Direktur RSU Graha Asih dr. I Made Supartayasa men-gatakan, seminar ini dilakukan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang diperingati pada 12 Oktober 2015. RSU

Graha Asih bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Badung menyajikan seminar yang

berhubungan dengan kegawatdaruratan di bidang obgin, kega-watdaruratan medik, perdarahan pascapersalinan.

MBP/ist

RAPAT DANA HIBAH - Penjabat Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka, M.M. bersama Sekda Badung Kompyang R. Swandika melakukan rapat bersama unsur pimpinan di DPRD Badung untuk mencari titik temu dalam pencairan dana hibah untuk masyarakat Badung. Dalam rapat yang digelar di ruang

Ketua DPRD Badung, hadir Wakil Ketua DPDR Badung I Made Sunarta beserta unsur pimpinan seperti Ketua Komisi III Nyo-

man Satria, Ketua Komisi II Nyoman Dirgayusa serta pimpinan fraksi-fraksi. Dalam rapat tersebut, Penjabat Bupati memberikan

penjelasan normatif terkait dengan prosedur pencairan hibah yang difasilitasi oleh Dewan. Langkah eksekutif tersebut sebagai wujud responsif dalam upaya mencari solusi terbaik terkait pen-

anganan persoalan khususnya pencairan hibah.

MBP/ist

HUT PERBARINDO - Perayaan HUT ke-31 Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali yang

dipusatkan pada Car Free Day (CFD) Kabupaten Gianyar berlangsung meriah. Ribuan masyarakat dari berbagai golongan

memadati acara tersebut yang diisi dengan jalan santai ber-hadiah bekerja sama dengan Pemkab Gianyar, berlangsung di seputaran Taman Kota Ciung Wanara Gianyar, Minggu (27/9). Mengambil rute sepanjang Jalan By-pass Darma Giri, dengan

start dan finis di Taman Kota Ciung Wanara, Gianyar. Ketua Perbarindo Bali Ketut Wiratjana mengatakan, dipilihnya CFD

Kabupaten Gianyar, karena kegiatan setiap Minggu pagi tersebut selalu ramai, sehingga efektif untuk sosialisasi.

MBP/ist

PERESMIAN KLINIK - Masih adanya daerah di Kabupaten Ta-banan yang kekurangan dan jauh dari layanan kesehatan, menjadi

latar belakang dibangunnya Klinik Kasih Ibu Bajera. Klinik yang membuka perawatan rawat inap dan rawat jalan ini, diresmikan Ju-mat (25/9). Direktur RSU Kasih Ibu Tabanan dr. Gede Ngurah Bua-

na, M.Kes. memaparkan, Klinik Kasih Ibu Bajera yang berlokasi di Desa Brembeng, Selemadeg, dilengkapi 14 tempat tidur yang terdiri atas kelas III, II, I dan VIP. Untuk layanan polikliniknya

dibuka layanan penyakit dalam, anak, dan obgyn. Selain pelayanan poliklinik, Klinik Kasih Ibu Bajera juga membuka layanan IRD 24 jam dan layanan bersalin. Dilengkapi pula dengan fasilitas penun-

jang berupa pemeriksaan rontgen dan laboratorium.

A K T I V I T A S

12 - 18 Oktober 201550

A K T I V I T A S

MBP/ist

KERJA SAMA TELKOMSEL - Dalam upaya mempercepat terwujudnya ekosistem digital berbasis device, network, dan applica-

tion (DNA), Telkomsel bekerja sama dengan iTube sebagai mitra device menyediakan paket bundling iPhone dan iPad Telkomsel

4G LTE di iTube Store yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 149B Denpasar. iTube Store merupakan gerai yang menyediakan

produk-produk resmi Apple sekaligus layanan Telkomsel 4G LTE. Di iTube Store, pelanggan dapat membeli berbagai jenis iPhone dan iPad sekaligus mengaktifkan paket data Telkomsel 4G LTE.

Manager Telkomsel Branch Denpasar Mohammad Ardip mengata-kan Telkomsel menyediakan pilihan paket bundling smartphone dan komputer tablet dilengkapi layanan Telkomsel 4G LTE berkualitas.

MBP/ist

BURSA KERJA PNB - Politeknik Negeri Bali (PNB), Rabu (30/9) menggelar Job Fair (bursa kerja) bertempat di gedung

Widya Padma kampus setempat. Kegiatan rutin tahunan ini juga serangkaian dengan Dies Natalis ke-28 PNB. Ketua Panitia Job

Fair Ida Bagus Gede Widiantara menuturkan, kegiatan rutin tahunan ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka men-dukung perluasan penyerapan tenaga kerja. Dalam hal ini PNB

sebagai lembaga pendidikan vokasi yang merupakan penyedia tenaga terampil, profesional dan berdaya saing internasional turut

memfasilitasi lulusan agar terserap di dunia kerja. Bursa kerja tahun ini didukung oleh 15 perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan, pengawetan makanan, hotel, perbankan,

dan didukung salah satu unit pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P3M).

MBP/ist

KOMPETISI FUTSAL - BRI Junio Bali Futsal Championship

2015 adalah kompetisi futsal yang diselenggarakan oleh Bank

BRI bersama Disdikpora dan KONI Provinsi Bali. Kompetisi

diawali dengan babak penyisihan di 9 kabupaten di wilayah

Bali, mulai tanggal 23 Agustus 2015, dan babak final akan

digelar di Kota Denpasar pada 24 Oktober 2015. Kompetisi ini

diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Bali.

Keterlibatan Bank BRI dalam kompetisi ini adalah selain untuk

mencari bibit-bibit pemain futsal profesional yang berasal dari

siswa SMP, juga untuk menciptakan budaya gemar menabung

sejak usia dini.

MBP/ist

DIALOG EKONOMI KADIN - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani

mengatakan permasalahan ekonomi Indonesia saat ini kompleks. Mulai dari penurunan ekspor, defisit neraca perdagangan dan neraca berjalan. “Kondisi ini lemah dan rentan terhadap nilai

tukar,” papar Rosan dalam silaturahmi dan dialog ekonomi antarpelaku usaha nasional dan daerah di The Trans Resort

Bali, Sabtu (26/9) lalu. Langkah awal yang perlu dilaksanakan menjaga tingkat inflasi menjadi rendah dan stabil, sehingga

iklim perekonomian kondusif. Nampak Ketua Umum Kadin Bali Anak Agung Alit Wiraputra berjabat tangan dengan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan

P. Roeslani.