LP Waham

7
LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM 1. Definisi Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart dan Sundeen, 1998). Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (DEPKES RI, 2000). Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 1999). 2. Rentang Respon Pikiran logis. Persepsi. Akurasi. Emosi konsisten dengan pengalaman. Perilaku cocok. Hubungan sosial harmonis. Kadang-kadang proses pikir terganggu. Ilusi. Emosi berlebihan. Perilaku yang tidak biasa. Menarik diri. Waham. Halusinasi. Kerusakan proses emosi. Perilaku tidak terorganisas i. Isolasi sosial. Adapti f Mal Adaptif

Transcript of LP Waham

LAPORAN PENDAHULUANWAHAM

1. Definisi Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart dan Sundeen, 1998). Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (DEPKES RI, 2000).

Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 1999).2. Rentang Respon

3. Tanda dan GejalaTanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir: waham adalah sebagai berikut:

Menolak makan.

Tidak ada perhatian pada perawatan diri.

Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan.

Gerakan tidak terkontrol.

Mudah tersinggung.

Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan.

Menghindar dari orang lain.

Mendominasi pembicaraan.

Berbicara kasar.

Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan (Direja, 2011).4. Faktor Predisposisi Faktor perkembangan

Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif.

Faktor sosial budaya

Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham.

Faktor psikologis

Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan, dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.

Faktor biologis

Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbik.

Faktor genetik (Direja, 2011)5. Faktor Presipitasi Faktor sosial budaya

Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau diasingkan dari kelompok.

Faktor biokimia

Dopamin, norepineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi penyebab waham pada seseorang. Faktor psikologis

Kecemasan yang memandang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang menyenangkan (Direja, 2011).6. Jenis Waham Waham kebesaran

Keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.Contoh:

saya ini pejabat di kementrian kesehatan!

saya punya perusahaan paling besar di dunia lho...

Waham agama

Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh:

kalau saya mau masuk syurga, saya harus memakai pakaian serba putih dan mengalungkan tasbih setiap hari.

saya adalah Tuhan yang bisa mengendalikan makhluk.

Waham curiga

Keyakinan seseorang atau sekelompok orang berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh: saya tahu... semua keluarga saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka semua iri dengan kesuksesan yang dialami saya.

Waham somatik

Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu aau terserang penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh:

saya menderita kanker (padahal hasil pemeriksaan lab tidak ada sel kanker pada tubuhnya).

Waham nihilistik

Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh:

ini alam kubur kan ya, semua yang ada disini adalah roh.7. Status MentalBerdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tetapi mungkin terlihat eksentrik dan aneh. Tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang lain. Klien biasanya cerdik ketika dilakukan pemeriksaan sehingga dapat memanipulasi data. Selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham.8. Sensori dan KognisiTidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lainnya biasanya akurat. Pengendalian impuls pada klien waham perlu diperhatikan bila terlihat adanya rencana untuk bunuh diri, membunuh, atau melakukan kekerasan pada orang lain.Gangguan proses pikir: waham biasanya diawali dengan adanya riwayat penyakit berupa kerusakan pada bagian korteks dan limbik otak. Bisa dikarenakan terjatuh atau didapat ketika lahir. Hal ini mendukung terjadinya perubahan emosional seseorang yang tidak stabil. Bila berkepanjangan akan menimbulkan perasaan rendah diri, kemudian mengisolasi diri dari orang lain dan lingkungan. Waham kebesaran akan timbul sebagai manifestasi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Bila respons lingkungan kurang mendukung terhadap perilakunya dimungkinkan akan timbul risiko perilaku kekerasan pada orang lain.9. Pohon MasalahEffectResiko tinggi perilaku kekerasan

Core ProblemPerubahan sensori waham

CausaIsolasi sosial: menarik diri

Harga diri rendah kronis

DAFTAR PUSTAKADamaiyanti, Mukhripah, dkk. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : PT. Refika Aditama.

Direktorat Kesehatan Jiwa. Buku Standar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Penerapan Standar Asuhan Keperawatan pada Kasus di RSJ dan di RSKO. Jakarta : Depkes RI, 1998.

Keliat, B. A. dan Akemat. 2009. Model praktik keperawatan profesional jiwa. Jakarta: EGC.

Doengoes, E Marilynn, dkk. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Townsend, Mary C. 2008. The Nursing Process in Psychiatric/ Mental Health Nursing. Philadelphia Davis Company

Carniaux, Christine dan Moran. 2007. The Psychiatric Nursing Assessment. http://nursing.jbpub.com/book/psychiatric

Kaplan HI dan Sadock BJ. 1998. Typycal signs and symptomps of psychiatcric illness defined. In Synopsis of Psychiatry : Behavioral Sciences / Clinical Psychiatry : William & Wilkins, Baltimore, Maryland

Maramis, WF. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press,1995.

Maramis WF dan Maramis AA. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2-. Surabaya : Airlangga University Press.

Stuart. GW dan Sundeen.1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. edisi 3. Jakarta : EGC

Pikiran logis.

Persepsi.

Akurasi.

Emosi konsisten dengan pengalaman.

Perilaku cocok.

Hubungan sosial harmonis.

Kadang-kadang proses pikir terganggu.

Ilusi.

Emosi berlebihan.

Perilaku yang tidak biasa.

Menarik diri.

Waham.

Halusinasi.

Kerusakan proses emosi.

Perilaku tidak terorganisasi.

Isolasi sosial.

Adaptif

Mal Adaptif