Waham Dan Delusi

24
Waham & Delusi, Sebuah Gangguan Mental Semaraknya aliran sesat saat ini, membuat saya ingin sekali mengungkapkan apa itu waham atau delusi. Dalam ilmu kedokteran jiwa, dikatakan bahwa waham sering dijumpai pada penderita gangguan mental yang merupakan salah satu dari gejala gangguan isi pikir. Waham atau delusi merupakan keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus luar yang cukup dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Tidak realistik Tidak logis Menetap Egosentris Diyakini kebenarannya oleh penderita Tidak dapat dikoreksi Dihayat oleh penderita sebagai hal yang nyata Keadaan atau hal yang diyakini itu bukan merupakan bagian sosiokultural setempat. Beberapa pengertian Waham : 1. Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan Penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi/informasi secara akuat. 2. Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan wlaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal ( Stuart dan Sundeen, 1998 ). 3. Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien. 4. Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol (Dep Kes RI, 1994)

description

waham

Transcript of Waham Dan Delusi

Page 1: Waham Dan Delusi

Waham & Delusi, Sebuah Gangguan Mental

Semaraknya aliran sesat saat ini, membuat saya ingin sekali mengungkapkan apa itu waham atau delusi. Dalam ilmu kedokteran jiwa, dikatakan bahwa waham sering dijumpai pada penderita gangguan mental yang merupakan salah satu dari gejala gangguan isi pikir. Waham atau delusi merupakan keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus luar yang cukup dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Tidak realistik Tidak logis Menetap Egosentris Diyakini kebenarannya oleh penderita Tidak dapat dikoreksi Dihayat oleh penderita sebagai hal yang nyata Keadaan atau hal yang diyakini itu bukan merupakan bagian sosiokultural setempat.

Beberapa pengertian Waham :

1. Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan Penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi/informasi secara akuat.

2. Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan wlaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal ( Stuart dan Sundeen, 1998 ).

3. Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien.

4. Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol (Dep Kes RI, 1994)

5. Seseorang yang mengalami waham berfikir bahwa ia memiliki banyak kekuatan dan bakat serta tidak merasa terganggu jiwanya atau ia merasa sangat kuat dan sangat terkenal. Hal ini sesuai dengan penjelasan Varcarolis dalam Fundamental of Psychiatric Mental Health Nursing ( 2006 : 397 ): Thinks he or she has powers and talents that are not possessed or is someone powerful or famous.

6. Delusi adalah suatu keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat, yang terus ada walaupun bukti menunjukkan hal tersebut tidak memiliki dasar dalam realitas.  Dalam ilmu psikiatri, delusi diartikan sebagai kepercayaan yang persifat patologis (hasil dari penyakit atau proses sakit) dan terjadi walaupun terdapat bukti yang berkebalikan. Sebagai penyakit, delusi berbeda dari kepercayaan yang berdasar pada informasi yang tidak lengkap atau salah, dogma, kebodohan, memori yang buruk, ilusi, atau efek lain dari persepsi. Delusi menyudutkan seseorang untuk melakukan tindakan yang mengacaukan situasi. Seseorang bertindak berdasarkan persepsi salah yang membuat kita membayangkan respons negatif dari orang lain, karena itu mungkin sekali orang tersebut

Page 2: Waham Dan Delusi

justru mendapat reaksi seperti yang dibayangkan sehingga menguatkan rasa takut.[wikipedia]

Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan/realitas.

Penyebab:1. Faktor Predisposisi

Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem syaraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.

Neurobiologis : adanya gangguan pada konteks pre frontal dan korteks limbic. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan glutamat. Virus : paparan virus influensa pada trimester III Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.

2. Faktor Presipitasi

Proses pengolahan informasi yang berlebihan Mekanisme penghantaran listrik abnormal adanya gejala pemicu

Proses terjadinya masalah

1. Penyebab.Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan.

2. Akibat.Akibat dari waham, klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai dengan pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain yang ditimbulkannya adalah beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.

Waham ada berbagai macam, yaitu :

1. Waham kendali pikir (thought of being controlled). Penderita percaya bahwa pikirannya, perasaan atau tingkah lakunya dikendalikan oleh kekuatan dari luar.

2. Waham kebesaran (delusion of grandiosty). Penderita mempunyai kepercayaan bahwa dirinya merupakan orang penting dan berpengaruh, mungkin mempunyai kelebihan kekuatan yang terpendam, atau benar-benar merupakan figur orang kuat sepanjang sejarah (misal : Jendral Sudirman, Napoleon, Hitler, dll).

Page 3: Waham Dan Delusi

3. Waham Tersangkut. Penderita percaya bahwa setiap kejadian di sekelilingnya mempunyai hubungan pribadi seperti perintah atau pesan khusus. Penderita percaya bahwa orang asing di sekitarnya memperhatikan dirinya, penyiar televisi dan radio mengirimkan pesan dengan bahasa sandi.

4. Waham bizarre, merupakan waham yang aneh. Termasuk dalam waham bizarre, antara lain : Waham sisip pikir/thought of insertion (percaya bahwa seseorang telah menyisipkan pikirannya ke kepala penderita); waham siar pikir/thought of broadcasting (percaya bahwa pikiran penderita dapat diketahui orang lain, orang lain seakan-akan dapat membaca pikiran penderita); waham sedot pikir/thought of withdrawal (percaya bahwa seseorang telah mengambil keluar pikirannya); waham kendali pikir;waham hipokondri

5. Waham Hipokondri. Penderita percaya bahwa di dalam dirinya ada benda yang harus dikeluarkan sebab dapat membahayakan dirinya.

6. Waham Cemburu. Cemburu disini adalah cemburu yang bersifat patologis7. Waham Curiga. Curiga patologis sehingga curiganya sangat berlebihan8. Waham Diancam. Kepercayaan atau keyakinan bahwa dirinya selalu diikuti, diancam,

diganggu atau ada sekelompok orang yang memenuhinya.9. Waham Kejar. Percaya bahwa dirinya selalu dikejar-kejar orang10. Waham Bersalah. Percaya bahwa dirinya adalah orang yang bersalah11. Waham Berdosa. Percaya bahwa dirinya berdosa sehingga selalu murung12. Waham Tak Berguna. Percaya bahwa dirinya tak berguna lagi sehingga sering berpikir

lebih baik mati (bunuh diri)13. Waham Miskin. Percaya bahwa dirinya adalah orang yang miskin.

ProsesTerjadinyaWahamProses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu :

1. Fase Lack of Human need. Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun psikis. Secar fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien sangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan selft ideal sangat tinggi. Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang dianggap sangat cerdas, sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam kelompoknya. Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span history ).

2. Fase lack of self esteem. Tidak adanta pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya. Misalnya, saat lingkungan sudah banyak yang kaya, menggunakan teknologi komunikasi yang canggih, berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas, seseorang tetap memasang self ideal yang melebihi lingkungan tersebut. Padahal self reality-nya sangat

Page 4: Waham Dan Delusi

jauh. Dari aspek pendidikan klien, materi, pengalaman, pengaruh, support system semuanya sangat rendah.

3. Fase control internal external. Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal. Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan. Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain.

4. Fase environment support. Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.

5. Fase comforting. Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial ).

6. Fase improving. Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.

1.3 Tanda dan Gejala Wahama. Waham kebesaranMeyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.Contoh : “ Saya ini titisan Bung Karno, punya banyak perusahaan, punya rumah di berbagai negara dan bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit”.b. Waham CurigaMeyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.Contoh : “ Banyak Polisi mengintai saya, tetangga saya ingin menghancurkan hidup saya, suster akan meracuni makanan saya “.c. Waham Agama

Page 5: Waham Dan Delusi

Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyakinan, Contoh : “ Tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya harus terus-menerus memakai pakaian putih setiapa hari gar masuk surga “.d. Waham SomatikMeyakini bahwa tubuh klien atau bagian tubuhnya terganggu, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh : “ Sumsum Tulang saya kosong, saya pasti terserang kanker, dalam tubuh saya banyak kotoran,tubuh saya telah membusuk, tubuh saya menghilang”.e. Waham nihilistiMeyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkanberulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.Contoh: “Saya sudah menghilang dari dunia ini ,semua yang ada di sini adalah roh-roh, sebenarnya saya sudah tidak ada di dunia”

Jenis-jenis waham:

Waham kebesaran Waham kejar Waham cemburu Dll.

Page 6: Waham Dan Delusi

Gangguan DelusiGangguan delusi merupakan suatu kondisi dimana pikiran terdiri dari satu atau lebih delusi. ―Delusi diartikan sebagai ekspresi kepercayaan yang dimunculkan kedalam kehidupan nyata seperti merasa dirinya diracun oleh orang lain, dicintai, ditipu, merasa dirinya sakit atau disakiti. Gangguan delusi dapat terjadi pada siapa saja dengan beberapa kondisi tertentu, tanpa mestinya adanya gejala yang menunjukkan skizofrenia.

Secara awam orang yang berhadapan dengan pasien memiliki delusi akan terlihat nyata, hal ini disebabkan ekspresi wajah yang begitu menyakinkan sehingga orang akan mempercayai dengan apa yang diucapkan oleh individu dengan gangguan delusi tersebut. Pasien akan terlihat secara normal layaknya orang lain selama tema episode itu berlangsung. Disebut sebagai gangguan delusi bila kemunculan delusi tersebut bukan disebabkan oleh kondisi medis.

Tipe delusiAda beberapa macam tipe delusi diantaranya;

Delusion of erotomanic; individu atau pasien mempercayai seseorang mempunyai kedudukan penting dan terlibat percintaan dengannya.

Delusion of grandiose; pasien mempercayai bahwa ia mempunyai pengetahuan yang lebih, bakat, insight, kekuatan, kepercayaan orang, atau mempunyai hubungan khusus dengan orang terkenal bahkan Tuhan.

Delusion of jealous; pasien mempercayai bahwa pasangannya berselingkuh atau tidak dapat dipercaya.

Delusion of persecutory; pasien mempercayai bahwa dirinya ditipu, dimata-matai, diikuti, difitnah dan tidak mempercayai orang lain.

Delusion of somatic; pasien mempercayai bahwa tubuhnya merasakan sensasi sesuatu atau merasakan salah satu dari bagian organ tubuhnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Tipe campuran; mempunyai delusi lebih dari satu tema Tipe tidak terdefinisi; bila tidak termasuk didalam kategori yang ada diatas; atau tipe

lainnya yang berkaitan dengan budaya setempat

Beberapa tipe delusi lainnya dalam gangguan psikotik;

Delusion of control; waham dimana individu beranggapan bahwa dirinya dikendalikan dari luar, atau orang lain

Delusion of influence, pasien merasa dirinya dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan dari luar dirinya

Delusion of passivity, dimana individu dalam ketidaberdayaan, merasa dirinya sebagai orang paling malang

Delusion of perception, pengalaman indrawi yang berkenan dengan mistik atau mukjizat Tipe campuran; mempunyai delusi lebih dari satu tema atau tipe lainnya yang berkaitan

dengan budaya setempat

Simtom

Page 7: Waham Dan Delusi

1. Munculnya delusi atau pikiran aneh-aneh yang merupakan refleksi pemikiran dari situasi tertentu yang kemudian muncul kedalam kehidupan nyata dengan waktu durasi minimal selama 1 bulan atau lebih.

2. Simtom berbeda dari skizofrenia bila individu belum pernah mengidap gangguan tersebut, kecuali diikuti dengan delusi pembauan secara konsisten bersamaan dengan tema yang ada.

3. Tidak adanya gangguan perilaku (atau bentuk perilaku yang ganjil) dan gangguan fungsi sosial

4. Gejala mood menyertai gejala delusi yang muncul berlangsung singkat selama episode delusi berlangsung

5. Ganguan delusi tidak disebabkan oleh penggunaan obat dan kondisi medis tertentu

Faktor penyebabBanyak faktor kemunculan delusi, berkembangnya atau mood yang tidak stabil mempunyai pengaruh terhadap kepercayaan-kepercayaan delusi. Misalnya saja pada tipe persecutory dan cemburu akan memicu munculnya rasa marah dan perilaku kekerasan. Himpitan ekonomi, banyaknya stressor disekeliling individu dapat memicu munculnya delusi hingga individu tersebut menjadi penakut. Individu yang mencoba mengobati dirinya dengan sesuatu yang seharusnya tidak perlu merasakan adanya pengaruh terhadap tubunya merupakan salah satu gambaran tipe somatic

TreatmentGangguan delusi jarang sekali dirasakan sebagai suatu problem bagi individu, sehingga mereka menolak dilakukan intervensi medis, kecuali gangguan tersebut bila dirasakan cukup mengganggu, kehilangan kontak sosial atau munculnya konflik interpersonal.

Assessment dan diagnosa harus dilakukan dengan hati-hati karena kemunculan delusi berhubungan erat dengan beberapa gangguan lainnya; skizofrenia, depresi, demensia, delirium, stress, gangguan keperibadian, penyalahgunaan obat-obatan, narkoba, sakit anggota tubuh, dsb.

Bagi beberapa pasien dengan gangguan delusi, metode supportif kadang cukup membantu, keberhasilan metode ini dengan memberikan dukungan kepada pasien untuk mengikuti treatment secara teratur berupa memberikan pengetahuan dan pendidikan mengenai hubungan sosial (social-skills training) dan mengurangi resiko dari dampak gangguan delusi seperti kehilangan rasa peka, isolasi diri, stress dan menghindari terjebaknya dalam perilaku kekerasan. Disamping itu pasien juga dibimbing dalam menghadapi dunia nyata, bagaimana menyesuaikan harapan dan pikirannya dengan realistic.

Terapi kognitif juga dapat membantu pasien, ini dilakukan terapis dengan membantu pasien mengidentifikasi pikiran-pikiran maladaptif dengan beberapa pertanyaan yang disesuaikan dengan pengalaman individu. Selanjutnya terapis memberikan alternative yang lebih adaptif dan dapat disesuaikan. Diskusi tentang pikiran-pikiran delusi pasien dilaporkan cukup memberikan kontribusi membaiknya pasien.

Untuk membantu pasien dengan gangguan delusi kadang dibutuhkan teman, anggota keluarga atau kelompok diskusi, dukungan dari mereka dapat membantu individu menumbuhkan kembali

Page 8: Waham Dan Delusi

kepercayaan dan kemampuan dirinya seperti semula. Cara terbaik adalah memberikan dukungan pendekatan positif dengan pasien berupa kritikan dan nasehat secara terus menerus sehingga pasien akan mempunyai pengalaman dalam menghadapi stres sehingga tidak semakim memburuknya delusi tersebut.

Page 9: Waham Dan Delusi

GANGGUAN WAHAM

Aa.PENGERTIAN

Gangguan waham adalah satu gangguan psikiatri yang didominasi oleh gejala-gejala waham. Waham pada gangguan waham bisa berbentuk: kebesaran, penganiayaan, cemburu, somatic, atau campuran.Waham merupakan suatu keyakinan atau pikiran yang salah karena bertentangan dengan kenyataan (dunia realitas), serta dibangun atas unsur-unsur yang tak berdasarkan logika, namun individu tidak mau melepaskan wahamnya walaupun ada bukti tentang ketidakbenaran atas keyakinan itu. Keyakinan dalam bidang agama dan budaya tidak dianggap sebagai waham.

EpidemiologiPrevalensi gangguan waham di Amerika Serikat diperkirakan 0,025 sampai 0,03 persen.gangguan waham lebih jarang dari pada skizofrenia dan gangguan afektif. Usia onset kira-kira 40 tahun, rentang usia untuk onset dari 18 tahun sampai 90 tahunan, terdapat lebih banyak pada wanita

EtiologiPenyebab sebenarnya tidak diketahui.ada beberapa factor:a. Factor biologi:• Penyakit fisik (misal: tumor otak)• Kelainan neurologic (system limbic dan ganglia basalis)b. Factor psikodinamik:• Isolasi sosial• Hipersensitif (reaksi farmasi, proyeksi dan denial)Seperti kebanyakan gangguan psikiatri lainnya, penyebab gangguan utama delusional adalah tidak diketahui. Selain itu, pasien yang sekarang diklasifikasikan menderita gangguan delusional kemungkinan memiliki suatu kelompok kondisi yang heterogen.dengan waham sebagai gejala yang menonjol. Konsep inti tentang penyebab gangguan delusional adalah pernbedaannya dari skizofernia dan gangguan mood. Disamping itu gangguan delusional mempunyai onset yang lebih lambat dari skizofernia dan mempunyai predominansi wanita yang jauh lebih sedikit daripada yang ditemukan pada gangguan mood.Faktor BiologisBerbagai kondisi nonpsikiatrik dan zat dapat menyebabkan waham, jadi menyatakan bahwa factor biologis yang jelas dapat menyebabkna waham. Tetapi tidak semua orang dengan tumor otak misalnya, memiliki waham. Factor unik yang masih belum dimengerti di dalam otak dan kepribadian pasien adalah kemungkinan relevan dengan patofisiologi spesifik dari gangguan delusional.Gangguan waham juga mungkin timbul sebagai respon normal terhadap pengalaman abnormal di dalam lingkungan system saraf tepi atau system saraf pusat. Jadi sebagai contoh, jika pasien memiliki pengalaman sensorik, seakan-akan diikuti, makamereka mungkin percaya bahwa mereka benar-benar diikuti.Faktor PsikodinamikaPara dokter praktek memiliki bukti kuat bahwa banyak pasien dengan gangguan ini memiliki suatu kondisi social terisolasi dan pencapaian sesuatu dalam kehidupannya tidak sesuai dengan apa yang

Page 10: Waham Dan Delusi

mereka harapkan. Teori psikodinamika spesifik tentang penyebab dan evolusi gejala waham adalah anggapan tentang orang hipersensitif dan mekanisme ego spesifik: format reaksi, proyeksi, dan penyangkalan.

PatogenesisMenurut, proses terjadinya waham disebabkan karena orang tersebut mengalami isolasi sosial yang akan mengakibatkaan seseorang akan mengalami waham dan apabila itu tidak cepat diatasi akan dapat mengakibatkan resiko mencederai diri/orang lain dan lingkungan.perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang berhubungan dengan respon neurobiologist yang mal adaptif meliputi :1. Regresi : berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk mengatasi ansietas.2. Proyeksi : sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi3. Menarik diri4. Pada keluarga : mengingkari

DiagnosisPedoman diagnostik gangguan waham (F22.0)• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling mencolok. Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu system waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat• Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu• Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak• Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat sementara• Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siaran pikiran, penumpulan afek, dsb)Menurut Diagnostic Manual of Mental Disorders, Fourth Edition , Text Revision (DSM-IV) criteria diagnostic untuk gangguan delusional adalah:Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi dalam kehidupan nyata, seperti sedang diikuti, diracuni, ditulari infeksi, dicintai jarak jauh, atau dikhianati oleh pasangan atau kekasih atau menderita sesuatu penyakit) selama sekurangnya satu bulan.Kriteria A untuk skizofrenia tidak pernah dipenuhi. Catatan: halusinasi taktil dan cium mungkin ditemukan pada gangguan delusional jika berhubungan dengan tema waham.Terlepas dari pengaruh waham atau percabangannya, fungsi tidak terganggu dengan jelas dan kacau.Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan waham, lama totalnya adalah relative singkat disbanding periode wahamGangguan adalah bukan Karena efek fisiologis langsung suatu zat (misalnya obat yang disalhgunakan, suatu medikasi atau sudatu kondisi medis umum).Waham dapat berbentuk:• Waham yang kacau (bizzare) : keyakinan palsu yang aneh,mustahil dan tidak masuk akal. Misalnya,orang dari angkasa luar telah menanamkan elektroda pada otak pasien• Waham tersistematisasi : keyakinan palsu yang digabungkan oleh suatu tema/peristiwa tunggal.

Page 11: Waham Dan Delusi

Misalnya,pasien dimata matai oleh agen rahasia,mafia atau bos.• Waham yang sejalan dengan mood : waham yang isinya sesuai dengan mood. Misalnya,seorang pasien depresi percaya bahwa ia bertanggungjawab untuk penghancuran dunia• Waham yang tidak sejalan dengan mood : waham dengan isi yang tidak mempunyai hubungan dengan mood atau merupakan mood netral. Misalnya,pasien depresi mempunyai waham control/siar pikiran• Waham nihilistik : persaan palsu bahwa dirinya,orang lain dan dunia adalah tidak ada dan berakhir.• Waham kemiskinan : keyakinan palsu bahwa pasien kehilangan atau akan terampas semua harta miliknya• Waham somatik : keyakinan palsu menyangkut fungsi tubuh pasien. Misalnya,keyakinan bahwa otak pasien berakar atau mencair• Waham paranoid : termasuk waham persekutorik dan waham referensi,kontrol dan kebesaran (dibedakan dari ide paranoid kecurigaan lebih kecil dari bagian waham)1. Waham persekutorik : keyakinan palsu bahwa paseien sedang diganggu,ditipu dan disiksa. Sering ditemukan pada pasien yang senag menuntut yang mempunyai kecendurungan patologis untuk mengambil tindaka hukum karena panganiyaan yang dibayangkan2. Waham kebesaran : gambaran kepentingan,kekuatan,atau identitas sesorang yang berlebihan3. Waham referensi : keyakinan palsu bahwa perilaku orang lain ditujukan kepada dirinya,bahwa peristiwa,benda benda,atau orang lain mempunyai kepentingan tertentu dan tidak biasanya. Umumnya dalam bentuk negatif,diturunkan dari ide referensi ( dimana seseorang secara salah merasa bahwa ia sedang dibicarakn oleh orang lain,misalnya percaya bahwa ditelevisi atau diradio berbicara pada dirinya atau membicarakan dirinya)• Waham menyalahkan diri : keyakinan palsu tentang penyesalan yang dalam dan salah.• Waham pengendalian : perasaan palsu bahwa kemauan,pikiran atau perasaan pasien dikendalikan tenaga dari luar.

Penarikan pikiran (thought withdrawal) : waham bahwa pikiran pasien dihilangkan dari ingatannya oleh orang lain/tenaga lainPenanaman pikiran (thought insertion) : waham bahwa pikiran ditanam dalam pikiran pasien oleh orang/tenaga lainSiaran pikiran (thought broadcasting) : waham bahwa pikiran pasien dapat didengar oleh orang lain,seperti pikiran mereka sedang tersiar keluar.Pengendalian pikiran (thought control) : waham pbahwa pikiran pasien dikendalikan oleh orang/tenaga lain.• Waham ketidaksetiaan ( waham cemburu) : keyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa kekasih paien adalah tidak jujur• Erotomania : keyakinan palsu,lebih sering pada wanita dibndingkan laki laki,bahwa seseorang sangat mencintainya.• Pseudologica phantastica : suatu jenis kebohongan diman sesorang tampak percaya terhadap kenyataan fantasinya dan bertindak atas kenyataan,disertai dengan sindrom munchausen,berpura pura sakit berulang

Gangguan afektif dibedakan dengan gangguan waham. Gangguan mood bisa sejalan dengan wahamnya,

Page 12: Waham Dan Delusi

tapi gangguan waham tidak menunjukkan gejala afektif yang menetap seperti pada gangguan mood

Gambaran KlinisStatus mental• Deskripsi umumOrang dengan gangguan waham biasanya berdandan dengan baik dan berpakaian baik, tanpa adanya bukti adanya disintegrasi nyata pada kepribadian atau aktivitas harian .Tetapi mungkin saja terlihat eksentrik, aneh, pencuriga, atau bermusuhan• Mood, perasaan dan afekMood penderita gangguan waham konsisten dengan isi wahamnya. Seorang poenderita dengan waham kebesaran adalah euphoria, seoraang penderita dengan waham kejar adalah pencuriga• Gangguan persepsi dengan gangguan waham tidak memiliki halusinasi yang menonjol atau menentap. Menurut DSM-IV waham raba tau cium mungkin ditemukan jika hal tersebut adalah konsisten dengan waham, sebagai contohnya wahan aromatik tentang bau badan• PikiranGangguan pikiran pada waham merupakan gejala utama dari gangguan waham biasanya sistematis dan karakteriatiknya adalah dimungkinkan.Sensorium dan kognisi• OrientasiPenderita dengan gangguan waham tidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali pada mereka yang memiliki waham spesifik tentang orang, tempat dan waktu• Daya ingatDaya ingat dan kondisi kognitif lainnya adalah intak pada pasien dengan gangguan waham• KejujuranPenderita dengna gangguan waham biasanya dapat dipercaya informasinya,kecuali jika hal tersebut membahayakan wahamnya,

6. Differensial diagnosis• Penyakit fisik dan neurologic sering disertai dengan waham (ganglia basalis, system limbic)• Delirium• Demensia• Penyalahgunaan alcohol• Malingering• Skizofrenia• Gangguan obsesif kompulsif, gangguan somatoform, dan gangguan kepribadian paranoid

Penatalaksanaan:Perawatan di rumah sakit dilakukan dengan tujuan:a Pemeriksaan medis dan neurologis yang lengkap poada penderita untuk menentukan apakah terdapat kondisi medis nonpsikiatirik yang menyebabkan gangguan wahamb Kemampuan untuk pengandalian impuls kekerasan seperti bunuh diri dan membunuhc Perilaku penderita yang telah mempengaruhi kemampuannya untuk berfungsi dala keluarga dan

Page 13: Waham Dan Delusi

pekerjaannya1. Psikofarmalogia. Litium Karbonat1) FarmakologiLitium Karbonat adalah jenis litium yang paling sering digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar, menyusul kemudian litium sitial. Sejak disahkan oleh “Food and Drug Administration” (FDA). Pada 1970 untuk mengatasi mania akut litium masih efektif dalam menstabilkan mood pasien dengan gangguan bipolar. Meski demikian, efek samping yang dilaporkan pada gangguan litium cukup serius. Efek yang ditimbulkan hampir serupa dengan efek mengkonsumsi banyak garam, yakni tekanan darah tinggi, retensi air, dan konstipasi. Oleh karena itu, selama penggunaan obat ini harus dilakukan tes darah secara teratur untuk menentukan kadar litium.2) IndikasiMengatasi episode waham dari gangguan bipolar. Gejala hilang dalam jangka waktu 1-3 minggu setelah minum obat litium juga digunakan untuk mencegah atau mengurangi intensitas serangan ulang pasien bipolar dengan riwayat mania.3) DosisUntuk tablet atau kapsul immendiate rease biasanya diberikan 3 dan 4 kali sehari, sedangkan tablet controlled release diberikan 2 kali sehari interval 12 jam. Pemberian dosis litium harus dilakukan hati-hati dan individual, yakni berdasarkan kadar dalam serum dan respon klinis. Untuk menukar bentuk tablet dari immediate release maka diusahakan agar dosis total harian keduanya tetap sama.Control jangka panjang : kadar serum litium yang diinginkan adalah 0,6-1,2 mEq/L. dosis bervariasi per individu,tapi biasanya berkisar 900mg-1200mg per hari dalam dosis berbagi. Monitor dilakukan setiap bulan, pasien yang supersensitive biasanya memperlihatkan tanda toksik pada kadar serum dibawah 10mEq/L.4) Efek SampingInsiden dan keparahan efek samping tergantung pada kadar litium dalam serum. Adapun efek yang mungkin dijumpai pada awal terapi. Misalnya tremor ringan pada tangan, poliuria nausea, dan rasa haus. Efek ini mungkin saja menetap selama pengobatan.5) Contoh obatBerbentuk tablet ataupun kapsul immediate release dan tablet controlled release.6) Mekanisme kerjaMenghambat pelepasan serotonin dan mengurangi sensitivitas dari reseptor dopamine.b. Haloperidol1) FarmakologiHaloperidol merupakan obat antipsikotik (mayor tranquiliner) pertama dari turunan butirofenon. Mekanisme kerjanya yang pasti tidak diketahui.2) IndikasiHaloperidol efektif untuk pengobatan kelainan tingkah laku berat pada anak-anak yang sering membangkang an eksplosif. Haloperidol juga efektif untuk pengobatan jangka pendek, pada anak yang hiperaktif juga melibatkan aktivitas motorik berlebih disertai kelainan tingkah laku seperti : impulsive, sulit memusatkan perhatian, agresif, suasana hati yang labil dan tidak tahan frustasi.3) Dosis

Page 14: Waham Dan Delusi

a) DewasaGejala sedang : 0,5-2mg, 2 atau 3 kali sehariGejala berat : 3-5mg, 2 atau 3 kali sehariUntuk mencapai diperlukan dosis control yang cepat, kadang-kadang diperlukan dosis yang lebih tinggi. Pasien usia lanjut atau labil :1/2-2 mg, 2 atau 3 kali sehari. Pasien yang tetap menunjukkan gejala yang berat atau adekuat perlu disesuaikan dosisnya. Dosis harian sampai 100mg mungkin diperlukan pada kasus-kasus tertentu untuk mencapai respon optimal. Jarang sekali haloperidol diberikan dengan dosis diatas 100mg untuk pasien berat yang resisten.b) Anak-anakHaloperidol tidak boleh diberikan pada anak-anak usia kurang dari 3tahun. Pada anak-anak dengan usia 3-12 tahun (berat badan 15-40kg). obat mulai diberikan dengan dosis terkecil (0,5mg sehari). Jika perlu dosis dapat ditingkatkan sebesar 5-7 hari sampai tercapai efek terapi yang diinginkan. Dosis total dapat dibagi yaitu 2 atau 3 kali sehari.Kelainan psikotik : 0,05-0,15mg/kg/hari.1) Efek sampinga) Susunan saraf pusatGejala ekstrapiramidal, diskinesia Tardif, distonia tardif, gelisah, cemas, perubahan pengaturan temperature tubuh, agitasi, pusing. Depresi, lelah, sakit kepala, mengantuk, bingung, vertigo, kejang.b) KardivaskulerTakikardi, hipertensi/hipotensi, kelainan EKG (gelombang T abnormal dengan perpanjangan repolarisasi ventrikel), aritmia.c) Hematologik : Timbul leucopenia dan leukositosis ringan.d) Hati : Gangguan fungsi hatie) KulitMakulopapular dan akneiform, dermatitis kontak, hiperpigmentasi alopesia.f) Endokrin dan metabolicLaktasi, pembesaran payudara, martalgia, gangguan haid, amenore, gangguan seksual, nyeri payudara, hiponatremia.g) Saluran cerna : Anoreksia, konstipasi, diare dan mual muntah.h) Mata : Penglihatan kaburi) Pernapasan : Spasme laring dan bronkus.j) Saluran genitourinaria : Retensi urin.2) KontraindikasiHipersensitifitas terhadap haloperidol atau komponen lain formulasi, penyakit Parkinson, depresi berat SSP, supresi sumsum tulang, penyakit jantung atau penyakit hati berat, koma.3) Mekanisme kerjaMemblok reseptor dopaminergik D1 dan D2 di postsinaptik mesolimbik otak. Menekan pelepasan hormon hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolism basal. Temperature tubuh, tonus vasomotor dan emesis.c. Karbamazepin1) FarmakologiKarbamazepin terbukti efektif, dalam pengobatan kejang psikomotor, serta neuralgia trigeminal.

Page 15: Waham Dan Delusi

Karbamazepin secara kimiawi tidak berhubungan dengan obat antikonvulsan lain maupun obat-obat lain yang digunakan untuk mengobati nyeri pada neuralgia trigeminal.2) IndikasiKarbamazepin diindikasikan sebagai obat antikonvulsan yaitu jenis :a) Kejang parsial dengan symptom atologi komplek (psikomotor, lobus temporalis) pasien dengan jenis kejang ini menunjukkan perbaikan yang lebih besar dibandingkan jenis yang lain.b) Pola kejang campuran termasuk jenis diatas dan kejang parsial maupun kejang umum yang lain. Kejang jenis petitmal tampaknya tidak efektif diobati dengan karbamazepin.c) Neuralgia trigeminalKarbamazepin diindikasikan untuk pengobatan nyeri akibat neuralgia trigeminal murni. Obat ini bukan merupakan analgesic dan tidak boleh diberikan untuk mengobati sakit/nyeri.3) Dosisa) Dewasa dan anak-anak : diatas 12tahunDosis awal : 200mg 2x sehari untuk tablet/ 1 sendok teh 4×1 hari suspense (400mg sehari). Umumnya dosisnya tidak melebihi 1000mg sehari pada anak usia 12-15 tahun dan 1200mg sehari pada diatas 15tahun.b) Anak usia 6-12tahunDosis awal : 100mg 2 kali sehari, untuk tablet atau ½ sendok teh 4×1 hari. Untuk suspense (200mg sehari), umumnya dosis tidak melebihi 1000mg sehari.c) Neuorologi trigeminalDosis awal pada hari pertama diberikan 100mg 2×1 hari untuk tablet atau ½ sendok teh 4×1 hari untuk suspense dengan dosis total 200mg x 1 hari. Dosis ini dapat ditingkatkan sampai 200mg sehari dengan peningkatan sebesar 100mg tiap 12jam untuk tablet /50mg (setengah sendok teh) 4x 1 hari untuk suspense, hanya jika diperlukan untuk obat nyeri. Jangan melebihi dosis 1200mgx 1 hari.4) Efek sampingEfek samping paling berat terjadi pada system liemopoetik, kulit dan kardivaskular. Efek samping yang paling sering timbul yang terutama terjadi pada awal terapi adalah pusing, ngantuk, mual, dan muntah.Contoh obat:a) Tegritol (ciba)b) Temporal (orion)c) Karbamazepin (generic)5) KontraindikasiHipersensitif terhadap karbamazepin, antidepresan trisiklik, atau komponen sediaan, depresi sumsum tulang belakang.6) Mekanisme kerjaSelain sebagai antikonvulsan, karbamazepin mempunyai efek sebagai antikolinergik, antineuralgik, antideuritik, pelemas otot, antimanik, antidepresif dan antiariunia. Menekan aktifitas senralis nucleus pada thalamus/menurunkan jumlah stimulasi temporal yang menyebabkan neural discharge dengan cara membatasi influks ion natrium yang menembus membran sel atau mekanisme lain yang belum diketahui, menstimulasi pelepasan ADH untuk mereabsorbsi air, secara kimiawi terkait dengan antidepresan trisiklik.2. Pasien hiperaktif atau agitasi anti psikotik low potensial

Page 16: Waham Dan Delusi

Penatalaksanaan ini berarti mengurangi dan menghentikan agitasi untuk pengamanan pasien. Hal ini berkaitan dengan penggunaan obat anti psikotik untuk pasien waham. Dimana pedoman penggunaan antipsikotik adalah:a. Tentukan target symptomb. Antipsikosis yang telah berhasil masa lalu sebaiknya tetap digunakanc. Penggantian antipsikosis baru dilakukan setelah penggunaan antipsikosis yang lama 4-6 minggud. Hindari polifarmasie. Dosis maintenans adalah dosis efektif terendah.Contoh obat antipsikotik adalah:a. Antipsikosis atipikal (olanzapin, risperidone).Pilihan awal Risperidone tablet 1mg, 2mg, 3mg atau Clozapine tablet 25mg, 100mg.Keuntungan : angka keberhasilan tinggi, ekstra pyramidal symptom minimal.Kerugian : harganya mahalb. Tipikal (chlorpromazine, haloperidol), chlorpromazine 25-100mgKeuntungan : harganya relatif lebih murah, efektif untuk mmenghilangkan gejala positif.Kerugian : angka keberhasilan rendah, efek samping pyramidal (gejala mirip Parkinson, distonia akut, akathisia, tardive dyskinesia, (pada 24% pasien), neuroleptic malignant syndrome, dan hyperprolactinaemia) kurang efektif untuk menghilangkan gejala negative.3. Penarikan diri high potensialSelama seseorang mengalami waham. Dia cenderung menarik diri dari pergaulan dengan orang lain dan cenderung asyik dengan dunianya sendiri (khayalan dan pikirannya sendiri). Oleh karena itu, salah satu penatalaksanaan pasien waham adalah penarikan diri high potensial. Hal ini berarti penatalaksanaannya ditekankan pada gejala dari waham itu sendiri, yaitu gejala penarikan diri yang berkaitan dengan kecanduan morfin biasanya dialami sesaat sebelum waktu yang dijadwalkan berikutnya, penarikan diri dari lingkungan sosial.4. ECT tipe katatonikElectro Convulsive Terapi (ECT) adalah sebuah prosedur dimana arus listrik melewati otak untuk memicu kejang singkat. Hal ini tampaknya menyebabkan perubahan dalam kimiawi otak yang dapat mengurangi gejala penyakit mental tertentu, seperti skizofrenia katatonik. ECT bisa menjadi pilihan jika gejala yang parah atau jika obat-obatan tidak membantu meredakan katatonik episode.5. Psikoterapi

Walaupun obat-obatan penting untuk mengatasi pasien waham, namun psikoterapi juga penting. Psikoterapi mungkin tidak sesuai untuk semua orang, terutama jika gejala terlalu berat untuk terlibat dalam proses terapi yang memerlukan komunikasi dua arah. Yang termasuk dalam psikoterapi adalah terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, terapi supportif.

Prognosis• 50% sembuh dengan pengobatan• 20% pengurangan gejala• 30% tidak ada perbaikan• <25 % menjadi skizofrenia

Page 17: Waham Dan Delusi

• <10% menjadi gangguan mood

Prognosis ke arah baik :1. Riwayat pekerjaan dan hubungan sosial yang baik2. Kemempuan penyesuaian yang tinggi3. Wanita4. onset Sebelum 30 tahun5. onset tiba tiba6. lamanya sakit singkat7. adanya faktor pencetus

A.Price, Sylvia. 2005. Buku Ajar Patofisiologi Konsep Klinis Proses – prosespenyakit. Edisi ke – 9. Volume 2. Jakarta : EGC.

Sadock B, Sadock V A. Kaplan & Sadock, Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2010. Hal

Maslim, Rusdi SpKJ. 2007. Panduan Praktis: Pengguanaan Klinis Obat Psikotropik, Edisi Ketiga. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya. Jakarta.