LP Waham Ponpon

15
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM I. KAJIAN TEORI ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGERTIAN Waham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu. (Maramis, 2004, hal. 117) Waham merupakan keyakinan yang salah yang tidak diyakini oleh orang lain yang secara kokoh dipertahankan walaupun bertentangan dengan realitas (Stuart, 2006, hal. 263 ). Menurut Kaplan and Sadock (2005) waham adalah keyakinan yang palsu, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang cultural. Menurut David A Tomb (2004) Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah yang tidak sesuia dengan fakta dan keyakinan tersebut, mungkin “aneh” dan tetap dipertahankan meskipun telah dipertahankan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya. Berdasarkan pengertian di atas maka waham adalah suatu gangguan perubahan isi pikir yang dilandasi adanya keyakinan akan ide-ide yang salah yang tidak sesuai dengan kenyataan, keyakinan atau ide-ide klien itu tidak

description

askep jiwa

Transcript of LP Waham Ponpon

LAPORAN PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN WAHAMI. KAJIAN TEORI ASUHAN KEPERAWATANA. PENGERTIANWaham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu. (Maramis, 2004, hal. 117)Waham merupakan keyakinan yang salah yang tidak diyakini oleh orang lain yang secara kokoh dipertahankan walaupun bertentangan dengan realitas (Stuart, 2006, hal. 263 ). Menurut Kaplan and Sadock (2005) waham adalah keyakinan yang palsu, didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang cultural.Menurut David A Tomb (2004) Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah yang tidak sesuia dengan fakta dan keyakinan tersebut, mungkin aneh dan tetap dipertahankan meskipun telah dipertahankan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya.Berdasarkan pengertian di atas maka waham adalah suatu gangguan perubahan isi pikir yang dilandasi adanya keyakinan akan ide-ide yang salah yang tidak sesuai dengan kenyataan, keyakinan atau ide-ide klien itu tidak dapat segera diubah atau dibantah dengan logika atau hal-hal yang bersifat nyata.

B. RENTANG RESPON

Respon adaptif merupakan respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku di masyarakat dan individu dalam menyelesaikan masalahnya, dengan kata lain respon adaptif adalah respon atau masalah yang masih dapat di toleransi atau masih dapat di selesaikan oleh kita sendiri dalam batas yang normal. Respon Maladaptifmerupakan respon yang diberikan individu dalam menyelesaikan masalahnya menyimpang dari norma- norma dan kebudayaan suatu tempat atau dengan kata lain di luar batas individu tersebut.Rentang respon gangguan adaptif dan maladaptif dapat dijelaskan sebagai berikut :

Rentang respon neurobiologis

Respon adaptifRespon maladaptif

Pikiran logis persepsi akurat

Emosi konsisten dengan pengalaman

Prilaku sesuai dengan hubungan social Kadang-kadang isi pikir terganggu ilusi

Reaksi emosional ber-lebihan atau kurang

Prilaku ganjil atau tidak lazim Gangguan isi pikir waham halusinasi

Ketidakmampuan untuk mengalami emosi

Ketidakmampuan isolasi sosial

Rentang respon neurobiologis di atas dapat dijelaskan bila individu merespon secara adaptif maka individu akan berpikir secara logis. Apabila individu berada pada keadaan diantara adaptif dan maladaptif kadang-kadang pikiran menyimpang atau perubahan isi pikir terganggu. Bila individu tidak mampu berpikir secara logis dan pikiran individu mulai menyimpang maka ia akan berespon secara maladaptif dan ia akan mengalami gangguan isi pikir : waham

C. FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor predisposisi dari perubahan isi pikir : waham kebesaran dapat dibagi menjadi 2 teori yang diuraikan sebagai berikut :

1. Teori Biologis

a. Faktor-faktor genetik yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan kelainan yang sama (orang tua, saudara kandung, sanak saudara lain).

b. Secara relatif ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan skizofrenia mungkin pada kenyataannya merupakan suatu kecacatan sejak lahir terjadi pada bagian hipokampus otak. Pengamatan memperlihatkan suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di dalam otak dari orang-orang yang menderita skizofrenia.

c. Teori biokimia menyatakan adanya peningkatan dari dopamin neurotransmiter yang dipertukarkan menghasilkan gejala-gejala peningkatan aktivitas yang berlebihan dari pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya diobservasi pada psikosis.2. Teori Psikososial

a. Teori sistem keluarga Bawen dalam Lowsend (1998 : 147) menggambarkan perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi keluarga. Konflik diantara suami istri mempengaruhi anak. Penanaman hal ini dalam anak akan menghasilkan keluarga yang selalu berfokus pada ansielas dan suatu kondsi yang lebih stabil mengakibatkan timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang berkembang antara orang tua dan anak-anak. Anak harus meninggalkan ketergantungan diri kepada orang tua dan anak dan masuk ke dalam masa dewasa, dan dimana dimasa ini anak tidak akan mamapu memenuhi tugas perkembangan dewasanya.

b. Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis akan menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan kecemasan. Anak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan penuh konflik dan orang tua tidak mampu membentuk rasa percaya terhadap orang lain.

c. Teori psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu ego yang lemah. Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan saling mempengaruhi antara orang tua, anak. Karena ego menjadi lebih lemah penggunaan mekanisme pertahanan ego pada waktu kecemasan yang ekstrim menjadi suatu yang maladaptif dan perilakunya sering kali merupakan penampilan dan segmen diri dalam kepribadian.

D. FAKTOR PRESIPITASI

Faktor presipitasi dari perubahan isi pikir : waham, yaitu :1. Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan neurobiologis yang maladaptif termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.

2. Stres lingkungan

Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stres yang berinterasksi dengan sterssor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku.

3. Pemicu gejala

Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis yang maladaptif berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap dan prilaku individu, seperti : gizi buruk, kurang tidur, infeksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik, masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stres gangguan dalam berhubungan interpersonal, kesepain, tekanan, pekerjaan, kemiskinan, keputusasaan dan sebagainya.

E. JENIS-JENIS WAHAM

Waham terbagi atas beberapa jenis, yaitu :

1. Waham Kejar

Individu merasa dirinya dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok orang yang bermaksud berbuat jahat kepada dirinya, sering ditemukan pada klien dengan stres anektif tipe depresi dan gangguan organik.

2. Waham Kebesaran

Penderita merasa dirinya paling besar, mempunyai kekuatan, kepandaian atau kekayaan yang luar biasa, misalnya adalah ratu adil dapat membaca pikiran orang lain, mempunyai puluhan rumah, dll.

3. Waham Somatik

Perasaan mengenai berbagai penyakit yang berada pada tubuhnya sering didapatkan pada tubuhnya.

4. Waham Agama

Waham dengan tema agama, dalam hal ini klien selalu meningkatkan tingkah lakunya yang telah ia perbuat dengan keagamaan.

5. Waham Curiga

Individu merasa dirinya selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya sehingga ia merasa curiga terhadap sekitarnya.

6. Waham Intulistik

Bahwa sesuatu yang diyakini sudah hancur atau bahwa dirinya atau orang lain sudah mati, sering ditemukan pada klien depresi.

F. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala dari perubahan isi pikir waham yaitu : klien menyatakan dirinya sebagai seorang besar mempunyai kekuatan, pendidikan atau kekayaan luar biasa, klien menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok orang, klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya, menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, rasa curiga yang berlebihan, kecemasan yang meningkat, sulit tidur, tampak apatis, suara memelan, ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa tidak percaya kepada orang lain, gelisah.

G. SUMBER KOPING

Ada beberapa sumber koping individu yang harus dikaji yang dapat berpengaruh terhadap gangguan otak dan prilaku kekuatan dalam sumber koping dapat meliputi seperti : modal intelegensi atau kreativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif mendidik anak-anaknya, dewasa muda tentang keterampilan koping karena mereka biasanya tidak hanya belajar dan pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa pengetahuan tentang penyakit, finansial yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga dan kemampuan untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.

H. POHON MASALAH

Risiko perilaku kekerasan

Akibat

Penyebab

II. TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian1. Pengumpulan Data

a. Kerusakan komunikasi verbal

1) Data subjektif: Klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik

2) Data objektif: Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata kurang

b. Waham

1) Data subjektif : Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.

2) Data objektif: Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung

c. Gangguan harga diri rendah

1) Data subjektif: Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri

2) Data objektif: Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup

2. Daftar MasalahMasalah yang lazim muncul pada klien dengan waham kebesaran, yaitu :a. Risiko perilaku kekerasan

b. Waham kebesaran

c. Harga diri rendahB. Diagnosa KeperawatanDiagnosa yang sering muncul, yaitu :

1. Risiko perilaku kekerasan

2. Waham kebesaran3. Harga diri rendahD. EvaluasiHasil yang diharapkan setelah melakukan intervensi pada klien dengan perubahan isi pikir : waham kebesaran yaitu :1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.2. Klien dapat mengendalikan isi pikir : waham kebesaran.

3. Klien dapat mengekspresikan perasaannya.

4. Klien dapat mengembangkan persepsi diri yang positif.

5. Klien dapat berhubungan dengan lingkungan.

6. Klien dapat terlibat dalam perawatannya.DAFTAR PUSTAKAAziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003

Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGCNurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta : MediactionStuart, G.W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta : EGCTim Direktorat Keswa. Standart asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung: RSJP.2000

Townsend M.C. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri; pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC. 1998

Mengetahui,

Pembimbing Praktek

(Ns. Anton Ambar Sriyono,S.Kep)NIP.198507262011011004

Bangli, November 2014Mahasiswa

(I Gusti Ayu Agung Novayanti Wijaya)

NIM. P07120012057

Mengetahui,

Pembimbing Akademik (Drs. I DM Ruspawan,S.Kep.,M.Biomed)

NIP. 196005151982121001

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM

OLEH

OLEH :

I GUSTI AYU AGUNG NOVAYANTI WIJAYA

P07120012057III.2 REG

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2014

Core problem

Perubahan proses pikir :

Waham

Harga diri rendah