LP WAHAM (Sudah Di Edit)

download LP WAHAM (Sudah Di Edit)

of 28

Transcript of LP WAHAM (Sudah Di Edit)

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangKesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

    memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (UU Kesehatan

    No. 23 th 1992).

    Rumah Sakit Jiwa Daerah Sambang Lihum Gambut Kabupaten Banjar sebagai

    tempat pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang secara spesifik menangani pasien

    dengan gangguan kesehatan jiwa (M.Baihaki, 2012. . Sumber data Ruang Perawatan

    Akut Wanita Nusa Indah RSJD Sambang Lihum Gambut).

    Berdasarkan laporan data periode Januari-Maret 2012 di Ruang Nusa Indah

    RSJD Sambang Lihum jumlah pasien yang mengalami gangguan proses pikir: waham

    sebagai berikut :

    Tabel 1

    Jumlah Pasien yang Mengalami Gangguan Proses Pikir : Waham yang di Rawat

    di Ruang Nusa Indah RSJD Sambang Lihum

    Periode JanuariMaret 2012

    Sumber : Data Ruang Nusa Indah tahun 2012

    No Bulan Jumlah pasien

    1 Januari 1

    2 Februari 1

    3 Maret 1

    Jumlah 3

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    2/28

    Dengan melihat tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pasien yang menderita

    gangguan proses piker: waham pada periode Januari-Maret 2012 berjumlah 3 orang,

    sehingga diperlukan suatu penanganan dalam upaya - upaya untuk penyembuhan

    penyakit melalui pemeliharaan kesehatan dengan perawatan dan pengobatan. Oleh

    karena itu penulis merasa tertarik untuk mengungkap masalah ini ke dalam seminar

    keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan dengan judul Asuhan

    Keperawatan Jiwa Pada klien Ny. S Dengan Diagnosa Gangguan Proses Pikir:

    Waham Di Ruang Perawatan Akut Wanita Nusa Indah RSJD Sambang Lihum

    Gambut.

    Asuhan keperawatan ini membahas tentang konsep kesehatan dan

    keperawatan kesehatan jiwa dengan penekanannya pada upaya pencegahan primer,

    sekunder, dan tertier kesehatan jiwa, yang ditujukan pada pasien dengan masalah

    gangguan proses pikir : waham yang menggunakan pendekatan proses keperawatan

    melalui komunikasi terapeutik serta menggunakan beberapa terapi modalitas

    keperawatan kesehatan jiwa.

    Hal yang melatarbelakangi penyusun memilih Ny. S menjadi klien kelolaan

    pada asuhan keperawatan ini adalah sebagai berikut:

    1. Kasus gangguan proses pikir: waham sangat jarang ditemukan2. Klien mempunyai masalah gangguan proses pikir: waham,3. Klien bukan merupakan kelolaan Dinas Sosial, dan4. Klien berdomisili di wilayah yang mampu dijangkau (wilayah Gambut) sehingga

    memudahkan dalam hal pengakajian pada keluarga maupun home visite.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    3/28

    B. Masalah UtamaPerubahan Proses Pikir : Waham.

    C. Proses Terjadinya Masalah1. Pengertian

    Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuhdipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan

    realita normal (Stuart dan Sundeen, 1998 dalam Nita Fitria : 75)

    Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapidipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini

    berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Depkes RI, 2000dalam Nita Fitria: 75).

    Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitasyang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar

    belakang budaya, ketidakmampuan merespon srimulus internal dan eksternal

    melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 1999 dalam Nita

    Fitria :76).

    2. Tanda dan GejalaTanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai

    berikut (Nita Fitria, 2010 : 76) :

    Menolak makan Tidak ada perhatian pada perawatan diri Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan Gerakan tidak terkontrol Mudah tersinggung Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan Menghindar dari orang lain

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    4/28

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    5/28

    Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya

    waham.

    Faktor PsikologisHubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan, dapat menimbulkan

    ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.

    Faktor BiologisWaham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak,

    atau perubahan pada sel kortikal dan limbik.

    Faktor Genetik

    5.

    Faktor Presipitasi (Nita Fitria, 2010: 77) Faktor Sosial Budaya

    Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau

    diasingkan dari kelompok.

    Faktor BiokimiaDopamin, norepineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi

    penyebab waham pada seseorang.

    Faktor PsikologisKecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi

    masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan

    yang menyenangkan.

    6. Macam-macam Waham (Nita Fitria, 2010: 78) Waham Agama

    Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang-ulang

    tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

    Contoh :

    Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setiap

    hari, atau klien mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan yang dapat

    mengendalikan makhluknya.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    6/28

    Waham KebesaranKeyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus atau

    kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak

    sesuai dengan kenyataan.

    Contoh :

    Saya ini pejabat di Departemen Kesehatan lho

    saya punya tambang emas!

    Waham CurigaKeyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang berusaha merugikan atau

    mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan

    kenyataan.Contoh :

    Saya tahu semua saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena

    mereka semua iri dengan kesuksesan yang dialami saya.

    Waham SomatikKeyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubuhnya tertanggu atau terserang

    penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

    Contoh :

    Klien selalu mengatakan bahwa dirinya sakit kanker, namun setelah dilakukan

    pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya sel kanker pada tubuhnya.

    Waham NihilistikKeyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan berulang-

    ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

    Contoh :

    Ini kan alam kubur ya, semua yang ada di sini adalah roh-roh.

    7. Status MentalBerdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tetapi mungkin terlihat

    eksentrik dan aneh. Tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    7/28

    lain. Klien biasanya cerdik ketika dilakukan pemeriksaan sehingga dapat

    memanipulasi data. Selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham (Nita

    Fitria, 2010: 79).

    8. Sensori dan KognisiTidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik

    terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lainnya biasanya akurat.

    Pengendalian impuls pada klien waham perlu diperhatikan bila terlihat adanya

    rencana untuk bunuh diri, membunuh, atau melakukan kekerasan pada orang lain.

    Gangguan proses pikir : waham biasanya diawali dengan adanya riwayat

    penyakit berupa kerusakan pada bagian korteks dan limbik otak. Bisa dikarenakan

    terjatuh atau didapat ketika lahir. Hal ini mendukung terjadinya perubahanemosional seseorang yang tidak stabil. Bila berkepanjangan akan menimbulkan

    perasaan rendah diri, kemudian mengisolasi diri dari orang lain dan lingkungan.

    Waham kebesaran akan timbul sebagai manifestasi ketidakmampuan seseorang

    dalam memenuhi kebutuhannya. Bila respons lingkungan kurang mendukung

    terhadap perilakunya dimungkinkan akan timbul risiko perilaku kekerasan pada

    orang lain (Nita Fitria, 2010: 79).

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    8/28

    BAB II

    KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

    A. PengkajianMenurut tim Depkes RI (1994), pengkajian adalah langkah awal dan dasar

    proses keperawatan secara menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang dibutuhkan

    dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan.

    Patricia A Potter et al (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa

    pengkajian terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pengumpulan data, pengelompokan data

    atau analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan. Data dapat dikumpulkan

    dari berbagai sumber data yaitu sumber data primer (klien) dan sumber data

    sekunder seperti keluarga, teman terdekat klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas

    dokumen medis klien dan hasil pemeriksaan. Untuk mengumpulkan data dilakukan

    dengan berbagai cara, yaitu: dengan observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik.

    Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal

    dirawat. Isi pengkajiannya meliputi:

    a. Identifikasi klienPerawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien

    tentang: Nama klien, panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu pertemuan,

    topik pembicaraan.

    b. Keluhan utama / alasan masuk

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    9/28

    Tanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga

    datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi

    masalah dan perkembangan yang dicapai.

    c. Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan jiwapada masa lalu, pernah melakukan, mengalami, penganiayaan fisik, seksual,

    penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.

    Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin mengakibatkan

    terjadinya gangguan:

    1) PsikologisKeluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon

    psikologis dari klien.

    2) BiologisGangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan

    perkembangan individu pada prenatal, neonatus dan anak-anak.

    3) Sosial BudayaSeperti kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan,

    kerawanan), kehidupan yang terisolasi serta stress yang menumpuk.

    d. Aspek fisik / biologisMengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu, pernafasan.

    Ukur tinggi badan dan berat badan, kalau perlu kaji fungsi organ kalau ada

    keluhan.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    10/28

    e. Aspek psikososial1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang

    dapat menggambarkan hubungan klien dan keluarga, masalah yang

    terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.

    2) Konsep diria) Citra tubuh: mengenai persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian

    yang disukai dan tidak disukai.

    b) Identitas diri: status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasanklien terhadap status dan posisinya dan kepuasan klien sebagai laki-

    laki / perempuan.

    c) Peran: tugas yang diemban dalam keluarga / kelompok danmasyarakat dan kemampuan klien dalam melaksanakan tugas

    tersebut.

    d) Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas, lingkungandan penyakitnya.

    e) Harga diri: hubungan klien dengan orang lain, penilaian danpenghargaan orang lain terhadap dirinya, biasanya terjadi

    pengungkapan kekecewaan terhadap dirinya sebagai wujud harga

    diri rendah.

    3) Hubungan sosial dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan,kelompok yang diikuti dalam masyarakat.

    4) Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah.f. Status mental

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    11/28

    Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas

    motorik klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek klien, interaksi

    selama wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran,

    memori, tingkat konsentasi dan berhitung, kemampuan penilaian dan daya tilik

    diri.

    g. Proses pikir.Proses pikir dalam berbicara jawaban klien kadang meloncat-loncat dari satu

    topik ke topik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai

    pada tujuan (flight of ideas) kadang-kadang klien mengulang pembicaraan yang

    sama (persevere)

    Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir.

    h.Isi PikirContoh isi pikir klien saat diwawancara:

    Klien mengatakan bahwa dirinya banyak mempunyai pacar, dan pacarnyaorang kaya dan bos batu bara.

    Masalah keperawatan: waham kebesaran.

    Klien mengatakan alasan masuk RSJ karena sakit liver.Masalah keperawatan: waham somatik.

    i. Kebutuhan Persiapan Pulang1) Kemampuan makan klien, klien mampu menyiapkan dan membersihkan

    alat makan.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    12/28

    2) Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan membersihkan WC sertamembersihkan dan merapikan pakaian.

    3)

    Mandi klien dengan cara berpakaian, observasi kebersihan tubuh klien.

    4) Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalam dan di luar rumah.5) Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksi yang dirasakan setelah minum

    obat.

    j. Masalah psikososial dan lingkunganDari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien.

    k. PengetahuanData didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang

    dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.

    l. Aspek medikTerapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi

    psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi,

    terapi lingkungan. Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi dan

    perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam

    kehidupan bermasyarakat.

    B. Pohon MasalahEffect

    Core Problem

    Risiko Tinggi Perilaku Kekerasan

    Perubahan Sensori Waham

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    13/28

    Gambar Pohon M

    Gambar Pohon Masalah Perubahan Proses Pikir : Waham(Nita Fitria, 2010: 80)

    C. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul

    1. Resiko tinggi perilaku kekerasan2. Perubahan proses pikir : waham3. Isolasi sosial4. Harga diri rendah(Nita Fitria, 2010: 80)

    D. Diagnosis KeperawatanDiagnosa

    Keperawatan

    Deskripsi Data Mayor Data Minor

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    14/28

    Gangguan proses

    pikir : Waham

    Gangguan proses

    pikir yang ditandai

    dengan keyakinan

    tentang diri dan

    lingkungan yang

    menyimpang,

    depertahankan

    secara kuat.

    Subjektif :

    Merasa curiga Merasa cemburu Merasa

    diancam/diguna-

    guna

    Merasa sebagaiorang hebat

    Merasa memilikikekuatan luar

    biasa

    Merasasakit/rusak organ

    tubuh

    Merasa sudahmati

    Objektif :

    Marah-marahtanpa sebab

    Banyak kata(longorrhoe)

    MenyendiriSirkumstansialInkoheren

    Subjektif :

    Merasa orang lainmenjauh

    Merasa tidak adayang mau

    mengerti

    Objektif :

    Marah-marahkarena alas an

    spele

    Menyendiri

    E. Rencana Tindakan KeperawatanDx.

    Keperawata

    Perencanaan

    Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    15/28

    n

    Perubahan

    Proses Pikir

    : Waham

    TUM :

    Klien dapat

    mengontrol atau

    mengendalikan

    wahamnya.

    Tuk 1 : Klien

    dapat membina

    hubungan saling

    percaya

    1. Setelah xinteraksi, klien :

    o Mau menerimakehadiran

    perawat

    disampingnya;

    o Mengatakanmau menerima

    bantuan

    perawat;o Tidak

    menunjukkan

    tanda-tanda

    mencurigakan

    o Mengizinkanperawat duduk

    di sampingnya

    Bina hubungansaling percaya

    dengan

    menggunakan

    prinsip

    komunikasi

    tarapeutik :

    o Beri salam;o Perkenalkan

    diri, sertatanyakan nama

    dan nama

    panggilan

    yang disukai

    klien;

    o Jelaskantujuan

    interaksi;

    o Yakinkanklien dalam

    keadaan aman,

    serta perawat

    siap untuk

    menolong dan

    mendampingin

    ya

    o Yakinkanbahwa

    Kepercayaan dari klien

    merupakan

    hal yang

    mutlak

    serta akan

    memudahk

    an dalam

    melakukan

    pendekatandan

    tindakan

    keperawata

    n kepada

    klien

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    16/28

    kerahasiaan

    klien akan tetap

    terjaga;

    o Tunjukkansikap terbuka

    dan jujur

    o Perhatikankebutuhan dasar

    dan beri

    bantuan untuk

    memenuhinya.Tuk 2 : Klien

    dapat

    mengidentifikasi

    pikiran dan

    perasaan yang

    sering muncul

    secara berulang-

    ulang.

    2. Setelahxinteraksi, klien :

    Menceritakan ide-

    ide (pikiran) dan

    perasaan yang

    sering muncul

    secara berulang-

    ulang

    Bantu klienuntuk

    mengungkapkan

    perasaan dan

    pikirannya :

    o Diskusikandengan klien

    pengalaman

    yang

    dialaminya

    selama ini,

    termasuk

    hubungan

    dengan orang

    yang penting

    untuk klien,

    lingkungan

    pekerjaan,

    Ungkapanperasaan

    menunjuk

    kan apa

    yang

    dibutuhka

    n dan

    dirasakan

    oleh klien.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    17/28

    sekolah, dan

    lain-lain.

    o Dengarkanpernyataan

    klien dengan

    empati tanpa

    mendukung/

    menentang

    pernyataan

    wahamnya.

    Tuk 3 : Kliendapat

    mengidentifikasi

    stressor/pencetus

    wahamnya.

    3.Setelah xinteraksi, klien :

    oDapatmenyebutkan

    kejadian-

    kejadian sesuai

    urutan waktu,

    serta

    harapan/kebutu

    han dasar yang

    tidak terpenuhi.

    oDapatmenyebutkan

    hubungan antara

    kejadian-

    kejadian

    traumatis/kebut

    uhan yang tidak

    terpenuhi dan

    Bantu klienuntuk

    mengidentifikas

    i kebutuhan

    yang tidak

    terpenuhi, serta

    kejadian yang

    menjadi faktor

    pencetus

    wahamnya:

    oDiskusikandengan klien

    tentang

    kejadian-

    kejadian

    traumatis

    yang

    menimbulkan

    perasaan

    Denganmengetah

    ui

    penyebab

    waham

    klien

    dapat

    ditemukan

    mekanism

    e koping

    klien

    dalam

    memprose

    s sesuatu

    dalam

    pikiranny

    a serta

    strategi

    apa yang

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    18/28

    Tuk 4 : Klien

    wahamnya. takut,

    ansietas, atau

    perasaan tidak

    dihargai.

    oDiskusikankebutuhan/har

    apan yang

    belum

    terpenuhi.

    oDiskusikandengan kliencara-cara

    mengatasi

    kebutuhan

    yang tidak

    terpenuhi dan

    kejadian-

    kejadian yang

    traumatis.

    oDiskusikandengan klien

    apakah ada

    halusinasi

    yang

    meningkatkan

    pikiran/perasa

    an yang

    terkait dengan

    wahamnya.

    akan

    diterapkan

    kepada

    klien.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    19/28

    dapat

    mengidentifikasi

    wahamnya.

    4. Setelah xinteraksi, klien

    menyebutkan

    perbedaan antara

    pengalaman nyata

    dan pengalaman

    wahamnya.

    oDiskusikandengan klien

    tentang

    kejadian

    tersebut

    dengan

    wahamnya.

    Bantu klienmengidentifikas

    i keyakinanyang salah

    tentang situasi

    yang nyata (bila

    klien sudah

    siap):

    oDiskusikandengan klien

    tentang

    pengalaman

    wahamnya

    tanpa

    berargumentas

    i.

    oKatakanlahkepada klien

    akan keraguan

    perawat

    terhadap

    Jikawahamny

    a sudah

    teridentifi

    kasi,

    mekanism

    e koping

    klien

    dalammenyelesa

    ikan

    masalah

    yang

    dihadapin

    ya akan

    terlihat.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    20/28

    Tuk 5 : Klien

    dapat

    mengidentifikasi

    konsekuensi dari

    wahamnya.

    5. Setelahxinteraksi, klien

    menjelaskan

    gangguan fungsi

    hidup sehari-hari

    yang diakibatkan

    ide-ide

    (pikiran)/perasaan

    pernyataan

    klien.

    oDiskusikandengan klien

    tentang respon

    perasaan

    terhadap

    wahamnya.

    oDiskusikanfrekuensi,

    intensitas dandurasi

    terjadinya

    waham.

    oBantu klienmembedakan

    situasi nyata

    dengan situasi

    yang

    dipersepsikan

    salah oleh

    klien.

    oMotivasi klienuntuk

    menceritakan

    perasaan

    setelah

    tindakan

    tersebut.

    Membantu klien

    melihat

    dampak

    yang

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    21/28

    yang tidak sesuai

    dengan kenyataan,

    seperti :

    o Hubungandengan

    keluarga;

    o Hubungandengan orang

    lain;

    o Aktivitassehari-hari

    o Pekerjaan;o Sekolah;o Dan lain-lain.

    oDiskusikanapakah

    dengan

    tindakan

    tersebut

    masalah yang

    dialami dapat

    teratasi.

    Diskusikandengan klienpengalaman-

    pengalaman

    yang tidak

    menguntungkan

    sebagai akibat

    dari wahamnya,

    seperti:

    o Hambatandalam

    berinteraksi

    dengan

    keluarga;

    o Hambatandalam

    berinteraksi

    dengan orang

    lain;

    o Hambatan

    ditimbulk

    an akibat

    pikiran

    yang

    dipersepsi

    kan salah

    oleh klien,

    serta

    mencari

    cara sehat

    klien agarklien

    dapat

    kembali

    pada

    orientasi

    yang

    nyata.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    22/28

    berinteraksi

    dalam

    melakukan

    aktivitas

    sehari-hari;

    o Perubahandalam

    prestasi

    kerja/sekolah

    Ajak klienmelihat bahwawaham tersebut

    merupakan

    masalah yang

    membutuhkan

    bantuan dari

    orang lain.

    Diskusikandengan klien

    tentang

    orang/tempat

    yang

    dimintakan

    bantuan (oleh

    klien) jika

    wahamnya

    timbul/sulit

    dikendalikan.

    Tuk 6 : Klien 6. Setelahx Diskusikan Aktivitas

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    23/28

    dapat melakukan

    teknik distraksi

    sebagai cara

    untuk

    menghentikan

    pikiran yang

    terpusat pada

    wahamnya.

    interaksi, klien

    melakukan

    aktivitas yang

    konstruktif sesuai

    dengan minatnya

    dan mampu untuk

    mengalihkan

    fokus klien dari

    wahamnya.

    hobi/aktivitas

    yang disukai

    klien.

    Anjurkan klienmemilih dan

    melakukan

    aktivitas yang

    membutuhkan

    perhatian dan

    keterampilan

    fisik. Ikut sertakan

    klien dalam

    aktivitas fisik

    yang

    membutuhkan

    perhatian

    sebagai pengisi

    waktu luang.

    Libatkan kliendalan TAK

    (terapi aktivitas

    kelompok)

    orientasi balita.

    Diskusikandengan klien

    topik-topik

    yang nyata.

    Anjurkan klien

    yang

    sibuk,

    berorienta

    si pada

    kenyataan

    , serta

    menarik

    minat

    klien akan

    mengalihk

    anperhatian

    dan

    pikiran

    klien dari

    wahamny

    a.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    24/28

    untuk

    bertanggung

    jawab secara

    personal dalam

    mempertahanka

    n/meningkatkan

    kesehatan dan

    pemulihannya.

    Beripenghargaan

    bagi setiapupaya klien

    yang positif.

    Tuk 7 : Klien

    mendapatkan

    dukungan dari

    keluarga untuk

    mengontrol

    wahamnya.

    7.1 Setelahx

    interaksi

    keluarga dapat

    menjelaskan

    tentang:

    o Pengertianwaham

    o Tanda dangejala waham

    o Penyebab danakibat waham

    o Cara merawatklien waham

    7.2 Setelahx

    interaksi,

    keluarga dapat

    Diskusikanpentingnya

    peran serta

    keluarga

    sebagai

    pendukung

    klien untuk

    mengatasi

    waham.

    Diskusikanpotensi keluarga

    untuk klien

    mengatasi

    waham.

    Jelaskan kepadakeluarga tentang

    Keluargamerupakan

    sistem

    pendukung

    utama yang

    dapat

    membantu

    klien agar

    dapat

    kembali

    pada

    orientasi

    yang nyata.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    25/28

    mempraktikkan

    cara merawat

    klien waham.

    :

    o Pengertianwaham;

    o Tanda dangejala

    waham;

    o Penyebabdan akibat

    waham;

    o Caramerawatklien waham

    Latih keluargacara merawat

    klien waham.

    Tanyakanperasaan

    keluarga setelah

    dilatihkan.

    Beri pujiankepada setelah

    peragaan

    Tuk 8 : Klien

    dapat

    memanfaatkan

    obat dengan baik

    8.1Setelah.xinteraksi, klien

    menyebutkan

    o Manfaatminum obat;

    o Kerugiantidak minum

    Diskusikandengan klien

    tentang manfaat

    minum obat,

    kerugian tidak

    minum obat,

    dosis yang

    Membantumenyukses

    kan

    program

    pengobatan

    dengan

    benar.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    26/28

    obat;

    o Nama obat;o Warna obat;o Dosis yang

    diberikan;

    o Efek terapi;o Efek

    samping;

    8.2Setelahxinteraksi, klien

    mendemonstrasikan penggunaan

    obat dengan

    benar

    8.3Setelahxinteraksi, klien

    menyebutkan

    akibat yang

    terjadi jika klien

    minum obat

    tanpa konsultasi.

    diberikan, efek

    terapi, dan efek

    samping.

    Pantau kliensaat

    menggunakan

    obat.

    o Beri pujianjika klien

    menggunaka

    n obatdengan

    benar.

    Diskusikanakibat yang

    terjadi jika klien

    berhenti

    menggunaan

    obat tanpa

    konsultasi

    o Anjurkanklien untuk

    berkonsultasi

    kepada

    dokter/peraw

    at jika terjadi

    hal-hal yang

    tidak

    diinginkan.

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    27/28

  • 7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Azis R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang : RSJD Dr. AminoGonohutomo.

    Balitban. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor .

    Fitria, Nita. 2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan

    Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis

    Keperawatan Jiwa Berat bagi S- Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.

    Keliat, Budi Anna. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC.

    Stuart, G.W. dan Sundeen S.J. 1995. Principles and Practice Psychiatric Nursing. 5th ed.

    St. louis Mosby Year Book.

    Yosep, I. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.