7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangKesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (UU Kesehatan
No. 23 th 1992).
Rumah Sakit Jiwa Daerah Sambang Lihum Gambut Kabupaten Banjar sebagai
tempat pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang secara spesifik menangani pasien
dengan gangguan kesehatan jiwa (M.Baihaki, 2012. . Sumber data Ruang Perawatan
Akut Wanita Nusa Indah RSJD Sambang Lihum Gambut).
Berdasarkan laporan data periode Januari-Maret 2012 di Ruang Nusa Indah
RSJD Sambang Lihum jumlah pasien yang mengalami gangguan proses pikir: waham
sebagai berikut :
Tabel 1
Jumlah Pasien yang Mengalami Gangguan Proses Pikir : Waham yang di Rawat
di Ruang Nusa Indah RSJD Sambang Lihum
Periode JanuariMaret 2012
Sumber : Data Ruang Nusa Indah tahun 2012
No Bulan Jumlah pasien
1 Januari 1
2 Februari 1
3 Maret 1
Jumlah 3
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
2/28
Dengan melihat tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pasien yang menderita
gangguan proses piker: waham pada periode Januari-Maret 2012 berjumlah 3 orang,
sehingga diperlukan suatu penanganan dalam upaya - upaya untuk penyembuhan
penyakit melalui pemeliharaan kesehatan dengan perawatan dan pengobatan. Oleh
karena itu penulis merasa tertarik untuk mengungkap masalah ini ke dalam seminar
keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan dengan judul Asuhan
Keperawatan Jiwa Pada klien Ny. S Dengan Diagnosa Gangguan Proses Pikir:
Waham Di Ruang Perawatan Akut Wanita Nusa Indah RSJD Sambang Lihum
Gambut.
Asuhan keperawatan ini membahas tentang konsep kesehatan dan
keperawatan kesehatan jiwa dengan penekanannya pada upaya pencegahan primer,
sekunder, dan tertier kesehatan jiwa, yang ditujukan pada pasien dengan masalah
gangguan proses pikir : waham yang menggunakan pendekatan proses keperawatan
melalui komunikasi terapeutik serta menggunakan beberapa terapi modalitas
keperawatan kesehatan jiwa.
Hal yang melatarbelakangi penyusun memilih Ny. S menjadi klien kelolaan
pada asuhan keperawatan ini adalah sebagai berikut:
1. Kasus gangguan proses pikir: waham sangat jarang ditemukan2. Klien mempunyai masalah gangguan proses pikir: waham,3. Klien bukan merupakan kelolaan Dinas Sosial, dan4. Klien berdomisili di wilayah yang mampu dijangkau (wilayah Gambut) sehingga
memudahkan dalam hal pengakajian pada keluarga maupun home visite.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
3/28
B. Masalah UtamaPerubahan Proses Pikir : Waham.
C. Proses Terjadinya Masalah1. Pengertian
Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuhdipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realita normal (Stuart dan Sundeen, 1998 dalam Nita Fitria : 75)
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapidipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Depkes RI, 2000dalam Nita Fitria: 75).
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitasyang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya, ketidakmampuan merespon srimulus internal dan eksternal
melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 1999 dalam Nita
Fitria :76).
2. Tanda dan GejalaTanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai
berikut (Nita Fitria, 2010 : 76) :
Menolak makan Tidak ada perhatian pada perawatan diri Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan Gerakan tidak terkontrol Mudah tersinggung Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan Menghindar dari orang lain
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
4/28
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
5/28
Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya
waham.
Faktor PsikologisHubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan, dapat menimbulkan
ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.
Faktor BiologisWaham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak,
atau perubahan pada sel kortikal dan limbik.
Faktor Genetik
5.
Faktor Presipitasi (Nita Fitria, 2010: 77) Faktor Sosial Budaya
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau
diasingkan dari kelompok.
Faktor BiokimiaDopamin, norepineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi
penyebab waham pada seseorang.
Faktor PsikologisKecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi
masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan
yang menyenangkan.
6. Macam-macam Waham (Nita Fitria, 2010: 78) Waham Agama
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang-ulang
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh :
Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setiap
hari, atau klien mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan yang dapat
mengendalikan makhluknya.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
6/28
Waham KebesaranKeyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus atau
kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
Contoh :
Saya ini pejabat di Departemen Kesehatan lho
saya punya tambang emas!
Waham CurigaKeyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang berusaha merugikan atau
mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.Contoh :
Saya tahu semua saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena
mereka semua iri dengan kesuksesan yang dialami saya.
Waham SomatikKeyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubuhnya tertanggu atau terserang
penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh :
Klien selalu mengatakan bahwa dirinya sakit kanker, namun setelah dilakukan
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya sel kanker pada tubuhnya.
Waham NihilistikKeyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh :
Ini kan alam kubur ya, semua yang ada di sini adalah roh-roh.
7. Status MentalBerdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tetapi mungkin terlihat
eksentrik dan aneh. Tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
7/28
lain. Klien biasanya cerdik ketika dilakukan pemeriksaan sehingga dapat
memanipulasi data. Selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham (Nita
Fitria, 2010: 79).
8. Sensori dan KognisiTidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik
terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lainnya biasanya akurat.
Pengendalian impuls pada klien waham perlu diperhatikan bila terlihat adanya
rencana untuk bunuh diri, membunuh, atau melakukan kekerasan pada orang lain.
Gangguan proses pikir : waham biasanya diawali dengan adanya riwayat
penyakit berupa kerusakan pada bagian korteks dan limbik otak. Bisa dikarenakan
terjatuh atau didapat ketika lahir. Hal ini mendukung terjadinya perubahanemosional seseorang yang tidak stabil. Bila berkepanjangan akan menimbulkan
perasaan rendah diri, kemudian mengisolasi diri dari orang lain dan lingkungan.
Waham kebesaran akan timbul sebagai manifestasi ketidakmampuan seseorang
dalam memenuhi kebutuhannya. Bila respons lingkungan kurang mendukung
terhadap perilakunya dimungkinkan akan timbul risiko perilaku kekerasan pada
orang lain (Nita Fitria, 2010: 79).
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
8/28
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PengkajianMenurut tim Depkes RI (1994), pengkajian adalah langkah awal dan dasar
proses keperawatan secara menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang dibutuhkan
dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan.
Patricia A Potter et al (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa
pengkajian terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pengumpulan data, pengelompokan data
atau analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan. Data dapat dikumpulkan
dari berbagai sumber data yaitu sumber data primer (klien) dan sumber data
sekunder seperti keluarga, teman terdekat klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas
dokumen medis klien dan hasil pemeriksaan. Untuk mengumpulkan data dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu: dengan observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik.
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal
dirawat. Isi pengkajiannya meliputi:
a. Identifikasi klienPerawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien
tentang: Nama klien, panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu pertemuan,
topik pembicaraan.
b. Keluhan utama / alasan masuk
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
9/28
Tanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga
datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi
masalah dan perkembangan yang dicapai.
c. Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan jiwapada masa lalu, pernah melakukan, mengalami, penganiayaan fisik, seksual,
penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin mengakibatkan
terjadinya gangguan:
1) PsikologisKeluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
psikologis dari klien.
2) BiologisGangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan
perkembangan individu pada prenatal, neonatus dan anak-anak.
3) Sosial BudayaSeperti kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan,
kerawanan), kehidupan yang terisolasi serta stress yang menumpuk.
d. Aspek fisik / biologisMengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu, pernafasan.
Ukur tinggi badan dan berat badan, kalau perlu kaji fungsi organ kalau ada
keluhan.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
10/28
e. Aspek psikososial1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang
dapat menggambarkan hubungan klien dan keluarga, masalah yang
terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.
2) Konsep diria) Citra tubuh: mengenai persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian
yang disukai dan tidak disukai.
b) Identitas diri: status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasanklien terhadap status dan posisinya dan kepuasan klien sebagai laki-
laki / perempuan.
c) Peran: tugas yang diemban dalam keluarga / kelompok danmasyarakat dan kemampuan klien dalam melaksanakan tugas
tersebut.
d) Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas, lingkungandan penyakitnya.
e) Harga diri: hubungan klien dengan orang lain, penilaian danpenghargaan orang lain terhadap dirinya, biasanya terjadi
pengungkapan kekecewaan terhadap dirinya sebagai wujud harga
diri rendah.
3) Hubungan sosial dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan,kelompok yang diikuti dalam masyarakat.
4) Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah.f. Status mental
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
11/28
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas
motorik klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek klien, interaksi
selama wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran,
memori, tingkat konsentasi dan berhitung, kemampuan penilaian dan daya tilik
diri.
g. Proses pikir.Proses pikir dalam berbicara jawaban klien kadang meloncat-loncat dari satu
topik ke topik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai
pada tujuan (flight of ideas) kadang-kadang klien mengulang pembicaraan yang
sama (persevere)
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir.
h.Isi PikirContoh isi pikir klien saat diwawancara:
Klien mengatakan bahwa dirinya banyak mempunyai pacar, dan pacarnyaorang kaya dan bos batu bara.
Masalah keperawatan: waham kebesaran.
Klien mengatakan alasan masuk RSJ karena sakit liver.Masalah keperawatan: waham somatik.
i. Kebutuhan Persiapan Pulang1) Kemampuan makan klien, klien mampu menyiapkan dan membersihkan
alat makan.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
12/28
2) Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan membersihkan WC sertamembersihkan dan merapikan pakaian.
3)
Mandi klien dengan cara berpakaian, observasi kebersihan tubuh klien.
4) Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalam dan di luar rumah.5) Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksi yang dirasakan setelah minum
obat.
j. Masalah psikososial dan lingkunganDari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien.
k. PengetahuanData didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang
dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.
l. Aspek medikTerapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi
psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi,
terapi lingkungan. Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi dan
perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam
kehidupan bermasyarakat.
B. Pohon MasalahEffect
Core Problem
Risiko Tinggi Perilaku Kekerasan
Perubahan Sensori Waham
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
13/28
Gambar Pohon M
Gambar Pohon Masalah Perubahan Proses Pikir : Waham(Nita Fitria, 2010: 80)
C. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan2. Perubahan proses pikir : waham3. Isolasi sosial4. Harga diri rendah(Nita Fitria, 2010: 80)
D. Diagnosis KeperawatanDiagnosa
Keperawatan
Deskripsi Data Mayor Data Minor
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
14/28
Gangguan proses
pikir : Waham
Gangguan proses
pikir yang ditandai
dengan keyakinan
tentang diri dan
lingkungan yang
menyimpang,
depertahankan
secara kuat.
Subjektif :
Merasa curiga Merasa cemburu Merasa
diancam/diguna-
guna
Merasa sebagaiorang hebat
Merasa memilikikekuatan luar
biasa
Merasasakit/rusak organ
tubuh
Merasa sudahmati
Objektif :
Marah-marahtanpa sebab
Banyak kata(longorrhoe)
MenyendiriSirkumstansialInkoheren
Subjektif :
Merasa orang lainmenjauh
Merasa tidak adayang mau
mengerti
Objektif :
Marah-marahkarena alas an
spele
Menyendiri
E. Rencana Tindakan KeperawatanDx.
Keperawata
Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
15/28
n
Perubahan
Proses Pikir
: Waham
TUM :
Klien dapat
mengontrol atau
mengendalikan
wahamnya.
Tuk 1 : Klien
dapat membina
hubungan saling
percaya
1. Setelah xinteraksi, klien :
o Mau menerimakehadiran
perawat
disampingnya;
o Mengatakanmau menerima
bantuan
perawat;o Tidak
menunjukkan
tanda-tanda
mencurigakan
o Mengizinkanperawat duduk
di sampingnya
Bina hubungansaling percaya
dengan
menggunakan
prinsip
komunikasi
tarapeutik :
o Beri salam;o Perkenalkan
diri, sertatanyakan nama
dan nama
panggilan
yang disukai
klien;
o Jelaskantujuan
interaksi;
o Yakinkanklien dalam
keadaan aman,
serta perawat
siap untuk
menolong dan
mendampingin
ya
o Yakinkanbahwa
Kepercayaan dari klien
merupakan
hal yang
mutlak
serta akan
memudahk
an dalam
melakukan
pendekatandan
tindakan
keperawata
n kepada
klien
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
16/28
kerahasiaan
klien akan tetap
terjaga;
o Tunjukkansikap terbuka
dan jujur
o Perhatikankebutuhan dasar
dan beri
bantuan untuk
memenuhinya.Tuk 2 : Klien
dapat
mengidentifikasi
pikiran dan
perasaan yang
sering muncul
secara berulang-
ulang.
2. Setelahxinteraksi, klien :
Menceritakan ide-
ide (pikiran) dan
perasaan yang
sering muncul
secara berulang-
ulang
Bantu klienuntuk
mengungkapkan
perasaan dan
pikirannya :
o Diskusikandengan klien
pengalaman
yang
dialaminya
selama ini,
termasuk
hubungan
dengan orang
yang penting
untuk klien,
lingkungan
pekerjaan,
Ungkapanperasaan
menunjuk
kan apa
yang
dibutuhka
n dan
dirasakan
oleh klien.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
17/28
sekolah, dan
lain-lain.
o Dengarkanpernyataan
klien dengan
empati tanpa
mendukung/
menentang
pernyataan
wahamnya.
Tuk 3 : Kliendapat
mengidentifikasi
stressor/pencetus
wahamnya.
3.Setelah xinteraksi, klien :
oDapatmenyebutkan
kejadian-
kejadian sesuai
urutan waktu,
serta
harapan/kebutu
han dasar yang
tidak terpenuhi.
oDapatmenyebutkan
hubungan antara
kejadian-
kejadian
traumatis/kebut
uhan yang tidak
terpenuhi dan
Bantu klienuntuk
mengidentifikas
i kebutuhan
yang tidak
terpenuhi, serta
kejadian yang
menjadi faktor
pencetus
wahamnya:
oDiskusikandengan klien
tentang
kejadian-
kejadian
traumatis
yang
menimbulkan
perasaan
Denganmengetah
ui
penyebab
waham
klien
dapat
ditemukan
mekanism
e koping
klien
dalam
memprose
s sesuatu
dalam
pikiranny
a serta
strategi
apa yang
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
18/28
Tuk 4 : Klien
wahamnya. takut,
ansietas, atau
perasaan tidak
dihargai.
oDiskusikankebutuhan/har
apan yang
belum
terpenuhi.
oDiskusikandengan kliencara-cara
mengatasi
kebutuhan
yang tidak
terpenuhi dan
kejadian-
kejadian yang
traumatis.
oDiskusikandengan klien
apakah ada
halusinasi
yang
meningkatkan
pikiran/perasa
an yang
terkait dengan
wahamnya.
akan
diterapkan
kepada
klien.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
19/28
dapat
mengidentifikasi
wahamnya.
4. Setelah xinteraksi, klien
menyebutkan
perbedaan antara
pengalaman nyata
dan pengalaman
wahamnya.
oDiskusikandengan klien
tentang
kejadian
tersebut
dengan
wahamnya.
Bantu klienmengidentifikas
i keyakinanyang salah
tentang situasi
yang nyata (bila
klien sudah
siap):
oDiskusikandengan klien
tentang
pengalaman
wahamnya
tanpa
berargumentas
i.
oKatakanlahkepada klien
akan keraguan
perawat
terhadap
Jikawahamny
a sudah
teridentifi
kasi,
mekanism
e koping
klien
dalammenyelesa
ikan
masalah
yang
dihadapin
ya akan
terlihat.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
20/28
Tuk 5 : Klien
dapat
mengidentifikasi
konsekuensi dari
wahamnya.
5. Setelahxinteraksi, klien
menjelaskan
gangguan fungsi
hidup sehari-hari
yang diakibatkan
ide-ide
(pikiran)/perasaan
pernyataan
klien.
oDiskusikandengan klien
tentang respon
perasaan
terhadap
wahamnya.
oDiskusikanfrekuensi,
intensitas dandurasi
terjadinya
waham.
oBantu klienmembedakan
situasi nyata
dengan situasi
yang
dipersepsikan
salah oleh
klien.
oMotivasi klienuntuk
menceritakan
perasaan
setelah
tindakan
tersebut.
Membantu klien
melihat
dampak
yang
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
21/28
yang tidak sesuai
dengan kenyataan,
seperti :
o Hubungandengan
keluarga;
o Hubungandengan orang
lain;
o Aktivitassehari-hari
o Pekerjaan;o Sekolah;o Dan lain-lain.
oDiskusikanapakah
dengan
tindakan
tersebut
masalah yang
dialami dapat
teratasi.
Diskusikandengan klienpengalaman-
pengalaman
yang tidak
menguntungkan
sebagai akibat
dari wahamnya,
seperti:
o Hambatandalam
berinteraksi
dengan
keluarga;
o Hambatandalam
berinteraksi
dengan orang
lain;
o Hambatan
ditimbulk
an akibat
pikiran
yang
dipersepsi
kan salah
oleh klien,
serta
mencari
cara sehat
klien agarklien
dapat
kembali
pada
orientasi
yang
nyata.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
22/28
berinteraksi
dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari;
o Perubahandalam
prestasi
kerja/sekolah
Ajak klienmelihat bahwawaham tersebut
merupakan
masalah yang
membutuhkan
bantuan dari
orang lain.
Diskusikandengan klien
tentang
orang/tempat
yang
dimintakan
bantuan (oleh
klien) jika
wahamnya
timbul/sulit
dikendalikan.
Tuk 6 : Klien 6. Setelahx Diskusikan Aktivitas
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
23/28
dapat melakukan
teknik distraksi
sebagai cara
untuk
menghentikan
pikiran yang
terpusat pada
wahamnya.
interaksi, klien
melakukan
aktivitas yang
konstruktif sesuai
dengan minatnya
dan mampu untuk
mengalihkan
fokus klien dari
wahamnya.
hobi/aktivitas
yang disukai
klien.
Anjurkan klienmemilih dan
melakukan
aktivitas yang
membutuhkan
perhatian dan
keterampilan
fisik. Ikut sertakan
klien dalam
aktivitas fisik
yang
membutuhkan
perhatian
sebagai pengisi
waktu luang.
Libatkan kliendalan TAK
(terapi aktivitas
kelompok)
orientasi balita.
Diskusikandengan klien
topik-topik
yang nyata.
Anjurkan klien
yang
sibuk,
berorienta
si pada
kenyataan
, serta
menarik
minat
klien akan
mengalihk
anperhatian
dan
pikiran
klien dari
wahamny
a.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
24/28
untuk
bertanggung
jawab secara
personal dalam
mempertahanka
n/meningkatkan
kesehatan dan
pemulihannya.
Beripenghargaan
bagi setiapupaya klien
yang positif.
Tuk 7 : Klien
mendapatkan
dukungan dari
keluarga untuk
mengontrol
wahamnya.
7.1 Setelahx
interaksi
keluarga dapat
menjelaskan
tentang:
o Pengertianwaham
o Tanda dangejala waham
o Penyebab danakibat waham
o Cara merawatklien waham
7.2 Setelahx
interaksi,
keluarga dapat
Diskusikanpentingnya
peran serta
keluarga
sebagai
pendukung
klien untuk
mengatasi
waham.
Diskusikanpotensi keluarga
untuk klien
mengatasi
waham.
Jelaskan kepadakeluarga tentang
Keluargamerupakan
sistem
pendukung
utama yang
dapat
membantu
klien agar
dapat
kembali
pada
orientasi
yang nyata.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
25/28
mempraktikkan
cara merawat
klien waham.
:
o Pengertianwaham;
o Tanda dangejala
waham;
o Penyebabdan akibat
waham;
o Caramerawatklien waham
Latih keluargacara merawat
klien waham.
Tanyakanperasaan
keluarga setelah
dilatihkan.
Beri pujiankepada setelah
peragaan
Tuk 8 : Klien
dapat
memanfaatkan
obat dengan baik
8.1Setelah.xinteraksi, klien
menyebutkan
o Manfaatminum obat;
o Kerugiantidak minum
Diskusikandengan klien
tentang manfaat
minum obat,
kerugian tidak
minum obat,
dosis yang
Membantumenyukses
kan
program
pengobatan
dengan
benar.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
26/28
obat;
o Nama obat;o Warna obat;o Dosis yang
diberikan;
o Efek terapi;o Efek
samping;
8.2Setelahxinteraksi, klien
mendemonstrasikan penggunaan
obat dengan
benar
8.3Setelahxinteraksi, klien
menyebutkan
akibat yang
terjadi jika klien
minum obat
tanpa konsultasi.
diberikan, efek
terapi, dan efek
samping.
Pantau kliensaat
menggunakan
obat.
o Beri pujianjika klien
menggunaka
n obatdengan
benar.
Diskusikanakibat yang
terjadi jika klien
berhenti
menggunaan
obat tanpa
konsultasi
o Anjurkanklien untuk
berkonsultasi
kepada
dokter/peraw
at jika terjadi
hal-hal yang
tidak
diinginkan.
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
27/28
7/31/2019 LP WAHAM (Sudah Di Edit)
28/28
DAFTAR PUSTAKA
Azis R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang : RSJD Dr. AminoGonohutomo.
Balitban. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor .
Fitria, Nita. 2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis
Keperawatan Jiwa Berat bagi S- Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
Keliat, Budi Anna. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC.
Stuart, G.W. dan Sundeen S.J. 1995. Principles and Practice Psychiatric Nursing. 5th ed.
St. louis Mosby Year Book.
Yosep, I. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
Top Related