102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (UU Kesehatan No. 23 th 1992). Rumah Sakit Jiwa Daerah Sambang Lihum Gambut Kabupaten Banjar sebagai tempat pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang secara spesifik menangani pasien dengan gangguan kesehatan jiwa (M.Baihaki, 2012. . Sumber data Ruang Perawatan Akut Wanita Nusa Indah RSJD Sambang Lihum Gambut). Berdasarkan laporan data periode Januari-Maret 2012 di Ruang Nusa Indah RSJD Sambang Lihum jumlah pasien yang mengalami gangguan proses pikir: waham sebagai berikut : Tabel 1 Jumlah Pasien yang Mengalami Gangguan Proses Pikir : Waham yang di Rawat di Ruang Nusa Indah RSJD Sambang Lihum Periode Januari Maret 2012 Sumber : Data Ruang Nusa Indah tahun 2012 No Bulan Jumlah pasien 1 Januari 1 2 Februari 1 3 Maret 1 Jumlah 3

Transcript of 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Page 1: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. (UU Kesehatan

No. 23 th 1992).

Rumah Sakit Jiwa Daerah Sambang Lihum Gambut Kabupaten Banjar sebagai

tempat pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang secara spesifik menangani pasien

dengan gangguan kesehatan jiwa (M.Baihaki, 2012. . Sumber data Ruang Perawatan

Akut Wanita Nusa Indah RSJD Sambang Lihum Gambut).

Berdasarkan laporan data periode Januari-Maret 2012 di Ruang Nusa Indah

RSJD Sambang Lihum jumlah pasien yang mengalami gangguan proses pikir: waham

sebagai berikut :

Tabel 1

Jumlah Pasien yang Mengalami Gangguan Proses Pikir : Waham yang di Rawat

di Ruang Nusa Indah RSJD Sambang Lihum

Periode Januari – Maret 2012

Sumber : Data Ruang Nusa Indah tahun 2012

No Bulan Jumlah pasien

1 Januari 1

2 Februari 1

3 Maret 1

Jumlah 3

Page 2: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Dengan melihat tabel di atas dapat kita ketahui bahwa pasien yang menderita

gangguan proses piker: waham pada periode Januari-Maret 2012 berjumlah 3 orang,

sehingga diperlukan suatu penanganan dalam upaya - upaya untuk penyembuhan

penyakit melalui pemeliharaan kesehatan dengan perawatan dan pengobatan. Oleh

karena itu penulis merasa tertarik untuk mengungkap masalah ini ke dalam seminar

keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan dengan judul “Asuhan

Keperawatan Jiwa Pada klien Ny. S Dengan Diagnosa Gangguan Proses Pikir:

Waham Di Ruang Perawatan Akut Wanita Nusa Indah RSJD Sambang Lihum

Gambut”.

Asuhan keperawatan ini membahas tentang konsep kesehatan dan

keperawatan kesehatan jiwa dengan penekanannya pada upaya pencegahan primer,

sekunder, dan tertier kesehatan jiwa, yang ditujukan pada pasien dengan masalah

gangguan proses pikir : waham yang menggunakan pendekatan proses keperawatan

melalui komunikasi terapeutik serta menggunakan beberapa terapi modalitas

keperawatan kesehatan jiwa.

Hal yang melatarbelakangi penyusun memilih Ny. S menjadi klien kelolaan

pada asuhan keperawatan ini adalah sebagai berikut:

1. Kasus gangguan proses pikir: waham sangat jarang ditemukan

2. Klien mempunyai masalah gangguan proses pikir: waham,

3. Klien bukan merupakan kelolaan Dinas Sosial, dan

4. Klien berdomisili di wilayah yang mampu dijangkau (wilayah Gambut) sehingga

memudahkan dalam hal pengakajian pada keluarga maupun home visite.

Page 3: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

B. Masalah Utama

Perubahan Proses Pikir : Waham.

C. Proses Terjadinya Masalah

1. Pengertian

Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh

dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan

realita normal (Stuart dan Sundeen, 1998 dalam Nita Fitria : 75)

Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi

dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini

berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (Depkes RI, 2000

dalam Nita Fitria: 75).

Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas

yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar

belakang budaya, ketidakmampuan merespon srimulus internal dan eksternal

melalui proses interaksi atau informasi secara akurat (Keliat, 1999 dalam Nita

Fitria :76).

2. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir : waham adalah sebagai

berikut (Nita Fitria, 2010 : 76) :

Menolak makan

Tidak ada perhatian pada perawatan diri

Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan

Gerakan tidak terkontrol

Mudah tersinggung

Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan

Menghindar dari orang lain

Page 4: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Mendominasi pembicaraan

Berbicara kasar

Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan

3. Rentang Respons

Gambar 5.1 Rentang Respons Perubahan Proses Pikir Waham

Sumber : Keliat ,1999 dalam Nita Fitria: 76

4. Faktor Predisposisi (Nita Fitria, 2010: 77)

Faktor Perkembangan

Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang.

Hal ini dapat meningkatkan stres dan ansietas yang berakhir dengan gangguan

persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan

emosi tidak efektif.

Faktor Sosial Budaya

Pikiran logis

Persepsi akurat

Emosi konsisten

dengan pengalaman

Hubungan sosial

Kadang proses pikir

terganggu

Ilusi

Emosi berlebihan

Berperilaku yang

tidak biasa

Menarik diri

Gangguan isi pikir

halusinasi

Perubahan proses

emosi

Perilaku tidak

terorganisasi

Isolasi sosial

Respons Adaptif Respons Maladaptif

Page 5: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya

waham.

Faktor Psikologis

Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan, dapat menimbulkan

ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.

Faktor Biologis

Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak,

atau perubahan pada sel kortikal dan limbik.

Faktor Genetik

5. Faktor Presipitasi (Nita Fitria, 2010: 77)

Faktor Sosial Budaya

Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau

diasingkan dari kelompok.

Faktor Biokimia

Dopamin, norepineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat menjadi

penyebab waham pada seseorang.

Faktor Psikologis

Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi

masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan

yang menyenangkan.

6. Macam-macam Waham (Nita Fitria, 2010: 78)

Waham Agama

Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang-ulang

tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh :

“Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian putih setiap

hari”, atau klien mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan yang dapat

mengendalikan makhluknya.

Page 6: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Waham Kebesaran

Keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus atau

kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak

sesuai dengan kenyataan.

Contoh :

“Saya ini pejabat di Departemen Kesehatan lho…”

“saya punya tambang emas!”

Waham Curiga

Keyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang berusaha merugikan atau

mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan

kenyataan.

Contoh :

“Saya tahu… semua saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena

mereka semua iri dengan kesuksesan yang dialami saya”.

Waham Somatik

Keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubuhnya tertanggu atau terserang

penyakit, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh :

Klien selalu mengatakan bahwa dirinya sakit kanker, namun setelah dilakukan

pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya sel kanker pada tubuhnya.

Waham Nihilistik

Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan berulang-

ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

Contoh :

“Ini kan alam kubur ya, semua yang ada di sini adalah roh-roh”.

7. Status Mental

Berdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tetapi mungkin terlihat

eksentrik dan aneh. Tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang

Page 7: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

lain. Klien biasanya cerdik ketika dilakukan pemeriksaan sehingga dapat

memanipulasi data. Selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham (Nita

Fitria, 2010: 79).

8. Sensori dan Kognisi

Tidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik

terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lainnya biasanya akurat.

Pengendalian impuls pada klien waham perlu diperhatikan bila terlihat adanya

rencana untuk bunuh diri, membunuh, atau melakukan kekerasan pada orang lain.

Gangguan proses pikir : waham biasanya diawali dengan adanya riwayat

penyakit berupa kerusakan pada bagian korteks dan limbik otak. Bisa dikarenakan

terjatuh atau didapat ketika lahir. Hal ini mendukung terjadinya perubahan

emosional seseorang yang tidak stabil. Bila berkepanjangan akan menimbulkan

perasaan rendah diri, kemudian mengisolasi diri dari orang lain dan lingkungan.

Waham kebesaran akan timbul sebagai manifestasi ketidakmampuan seseorang

dalam memenuhi kebutuhannya. Bila respons lingkungan kurang mendukung

terhadap perilakunya dimungkinkan akan timbul risiko perilaku kekerasan pada

orang lain (Nita Fitria, 2010: 79).

Page 8: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

BAB II

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Menurut tim Depkes RI (1994), pengkajian adalah langkah awal dan dasar

proses keperawatan secara menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang dibutuhkan

dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan.

Patricia A Potter et al (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa

pengkajian terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pengumpulan data, pengelompokan data

atau analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan. Data dapat dikumpulkan

dari berbagai sumber data yaitu sumber data primer (klien) dan sumber data

sekunder seperti keluarga, teman terdekat klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas

dokumen medis klien dan hasil pemeriksaan. Untuk mengumpulkan data dilakukan

dengan berbagai cara, yaitu: dengan observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik.

Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal

dirawat. Isi pengkajiannya meliputi:

a. Identifikasi klien

Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien

tentang: Nama klien, panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu pertemuan,

topik pembicaraan.

b. Keluhan utama / alasan masuk

Page 9: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Tanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga

datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi

masalah dan perkembangan yang dicapai.

c. Tanyakan pada klien / keluarga, apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa

pada masa lalu, pernah melakukan, mengalami, penganiayaan fisik, seksual,

penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.

Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin mengakibatkan

terjadinya gangguan:

1) Psikologis

Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon

psikologis dari klien.

2) Biologis

Gangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan

perkembangan individu pada prenatal, neonatus dan anak-anak.

3) Sosial Budaya

Seperti kemiskinan, konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan,

kerawanan), kehidupan yang terisolasi serta stress yang menumpuk.

d. Aspek fisik / biologis

Mengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu, pernafasan.

Ukur tinggi badan dan berat badan, kalau perlu kaji fungsi organ kalau ada

keluhan.

Page 10: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

e. Aspek psikososial

1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang

dapat menggambarkan hubungan klien dan keluarga, masalah yang

terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.

2) Konsep diri

a) Citra tubuh: mengenai persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian

yang disukai dan tidak disukai.

b) Identitas diri: status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan

klien terhadap status dan posisinya dan kepuasan klien sebagai laki-

laki / perempuan.

c) Peran: tugas yang diemban dalam keluarga / kelompok dan

masyarakat dan kemampuan klien dalam melaksanakan tugas

tersebut.

d) Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas, lingkungan

dan penyakitnya.

e) Harga diri: hubungan klien dengan orang lain, penilaian dan

penghargaan orang lain terhadap dirinya, biasanya terjadi

pengungkapan kekecewaan terhadap dirinya sebagai wujud harga

diri rendah.

3) Hubungan sosial dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan,

kelompok yang diikuti dalam masyarakat.

4) Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah.

f. Status mental

Page 11: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas

motorik klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek klien, interaksi

selama wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran,

memori, tingkat konsentasi dan berhitung, kemampuan penilaian dan daya tilik

diri.

g. Proses pikir.

Proses pikir dalam berbicara jawaban klien kadang meloncat-loncat dari satu

topik ke topik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai

pada tujuan (flight of ideas) kadang-kadang klien mengulang pembicaraan yang

sama (persevere)

Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir.

h. Isi Pikir

Contoh isi pikir klien saat diwawancara:

Klien mengatakan bahwa dirinya banyak mempunyai pacar, dan pacarnya

orang kaya dan bos batu bara.

Masalah keperawatan: waham kebesaran.

Klien mengatakan alasan masuk RSJ karena sakit liver.

Masalah keperawatan: waham somatik.

i. Kebutuhan Persiapan Pulang

1) Kemampuan makan klien, klien mampu menyiapkan dan membersihkan

alat makan.

Page 12: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

2) Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan membersihkan WC serta

membersihkan dan merapikan pakaian.

3) Mandi klien dengan cara berpakaian, observasi kebersihan tubuh klien.

4) Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalam dan di luar rumah.

5) Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksi yang dirasakan setelah minum

obat.

j. Masalah psikososial dan lingkungan

Dari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien.

k. Pengetahuan

Data didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang

dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.

l. Aspek medik

Terapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi

psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi,

terapi lingkungan. Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi dan

perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam

kehidupan bermasyarakat.

B. Pohon Masalah

Effect

Core Problem

Causa

Risiko Tinggi Perilaku Kekerasan

Perubahan Sensori Waham

Isolasi Sosial : Menarik Diri

Page 13: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Gambar Pohon M

Gambar Pohon Masalah Perubahan Proses Pikir : Waham

(Nita Fitria, 2010: 80)

C. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Resiko tinggi perilaku kekerasan

2. Perubahan proses pikir : waham

3. Isolasi sosial

4. Harga diri rendah

(Nita Fitria, 2010: 80)

D. Diagnosis Keperawatan

Diagnosa

Keperawatan

Deskripsi Data Mayor Data Minor

Page 14: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Gangguan proses

pikir : Waham

Gangguan proses

pikir yang ditandai

dengan keyakinan

tentang diri dan

lingkungan yang

menyimpang,

depertahankan

secara kuat.

Subjektif :

Merasa curiga

Merasa cemburu

Merasa

diancam/diguna-

guna

Merasa sebagai

orang hebat

Merasa memiliki

kekuatan luar

biasa

Merasa

sakit/rusak organ

tubuh

Merasa sudah

mati

Objektif :

Marah-marah

tanpa sebab

Banyak kata

(longorrhoe)

Menyendiri

Sirkumstansial

Inkoheren

Subjektif :

Merasa orang lain

menjauh

Merasa tidak ada

yang mau

mengerti

Objektif :

Marah-marah

karena alas an

spele

Menyendiri

E. Rencana Tindakan Keperawatan

Dx.

Keperawata

Perencanaan

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Page 15: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

n

Perubahan

Proses Pikir

: Waham

TUM :

Klien dapat

mengontrol atau

mengendalikan

wahamnya.

Tuk 1 : Klien

dapat membina

hubungan saling

percaya

1. Setelah… x

interaksi, klien :

o Mau menerima

kehadiran

perawat

disampingnya;

o Mengatakan

mau menerima

bantuan

perawat;

o Tidak

menunjukkan

tanda-tanda

mencurigakan

o Mengizinkan

perawat duduk

di sampingnya

Bina hubungan

saling percaya

dengan

menggunakan

prinsip

komunikasi

tarapeutik :

o Beri salam;

o Perkenalkan

diri, serta

tanyakan nama

dan nama

panggilan

yang disukai

klien;

o Jelaskan

tujuan

interaksi;

o Yakinkan

klien dalam

keadaan aman,

serta perawat

siap untuk

menolong dan

mendampingin

ya

o Yakinkan

bahwa

Kepercayaa

n dari klien

merupakan

hal yang

mutlak

serta akan

memudahk

an dalam

melakukan

pendekatan

dan

tindakan

keperawata

n kepada

klien

Page 16: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

kerahasiaan

klien akan tetap

terjaga;

o Tunjukkan

sikap terbuka

dan jujur

o Perhatikan

kebutuhan dasar

dan beri

bantuan untuk

memenuhinya.

Tuk 2 : Klien

dapat

mengidentifikasi

pikiran dan

perasaan yang

sering muncul

secara berulang-

ulang.

2. Setelah…x

interaksi, klien :

Menceritakan ide-

ide (pikiran) dan

perasaan yang

sering muncul

secara berulang-

ulang

Bantu klien

untuk

mengungkapkan

perasaan dan

pikirannya :

o Diskusikan

dengan klien

pengalaman

yang

dialaminya

selama ini,

termasuk

hubungan

dengan orang

yang penting

untuk klien,

lingkungan

pekerjaan,

Ungkapan

perasaan

menunjuk

kan apa

yang

dibutuhka

n dan

dirasakan

oleh klien.

Page 17: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

sekolah, dan

lain-lain.

o Dengarkan

pernyataan

klien dengan

empati tanpa

mendukung/

menentang

pernyataan

wahamnya.

Tuk 3 : Klien

dapat

mengidentifikasi

stressor/pencetus

wahamnya.

3. Setelah… x

interaksi, klien :

o Dapat

menyebutkan

kejadian-

kejadian sesuai

urutan waktu,

serta

harapan/kebutu

han dasar yang

tidak terpenuhi.

o Dapat

menyebutkan

hubungan antara

kejadian-

kejadian

traumatis/kebut

uhan yang tidak

terpenuhi dan

Bantu klien

untuk

mengidentifikas

i kebutuhan

yang tidak

terpenuhi, serta

kejadian yang

menjadi faktor

pencetus

wahamnya:

o Diskusikan

dengan klien

tentang

kejadian-

kejadian

traumatis

yang

menimbulkan

perasaan

Dengan

mengetah

ui

penyebab

waham

klien

dapat

ditemukan

mekanism

e koping

klien

dalam

memprose

s sesuatu

dalam

pikiranny

a serta

strategi

apa yang

Page 18: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Tuk 4 : Klien

wahamnya.

takut,

ansietas, atau

perasaan tidak

dihargai.

o Diskusikan

kebutuhan/har

apan yang

belum

terpenuhi.

o Diskusikan

dengan klien

cara-cara

mengatasi

kebutuhan

yang tidak

terpenuhi dan

kejadian-

kejadian yang

traumatis.

o Diskusikan

dengan klien

apakah ada

halusinasi

yang

meningkatkan

pikiran/perasa

an yang

terkait dengan

wahamnya.

akan

diterapkan

kepada

klien.

Page 19: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

dapat

mengidentifikasi

wahamnya.

4. Setelah …x

interaksi, klien

menyebutkan

perbedaan antara

pengalaman nyata

dan pengalaman

wahamnya.

o Diskusikan

dengan klien

tentang

kejadian

tersebut

dengan

wahamnya.

Bantu klien

mengidentifikas

i keyakinan

yang salah

tentang situasi

yang nyata (bila

klien sudah

siap):

o Diskusikan

dengan klien

tentang

pengalaman

wahamnya

tanpa

berargumentas

i.

o Katakanlah

kepada klien

akan keraguan

perawat

terhadap

Jika

wahamny

a sudah

teridentifi

kasi,

mekanism

e koping

klien

dalam

menyelesa

ikan

masalah

yang

dihadapin

ya akan

terlihat.

Page 20: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

Tuk 5 : Klien

dapat

mengidentifikasi

konsekuensi dari

wahamnya.

5. Setelah…x

interaksi, klien

menjelaskan

gangguan fungsi

hidup sehari-hari

yang diakibatkan

ide-ide

(pikiran)/perasaan

pernyataan

klien.

o Diskusikan

dengan klien

tentang respon

perasaan

terhadap

wahamnya.

o Diskusikan

frekuensi,

intensitas dan

durasi

terjadinya

waham.

o Bantu klien

membedakan

situasi nyata

dengan situasi

yang

dipersepsikan

salah oleh

klien.

o Motivasi klien

untuk

menceritakan

perasaan

setelah

tindakan

tersebut.

Membant

u klien

melihat

dampak

yang

Page 21: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

yang tidak sesuai

dengan kenyataan,

seperti :

o Hubungan

dengan

keluarga;

o Hubungan

dengan orang

lain;

o Aktivitas

sehari-hari

o Pekerjaan;

o Sekolah;

o Dan lain-lain.

o Diskusikan

apakah

dengan

tindakan

tersebut

masalah yang

dialami dapat

teratasi.

Diskusikan

dengan klien

pengalaman-

pengalaman

yang tidak

menguntungkan

sebagai akibat

dari wahamnya,

seperti:

o Hambatan

dalam

berinteraksi

dengan

keluarga;

o Hambatan

dalam

berinteraksi

dengan orang

lain;

o Hambatan

ditimbulk

an akibat

pikiran

yang

dipersepsi

kan salah

oleh klien,

serta

mencari

cara sehat

klien agar

klien

dapat

kembali

pada

orientasi

yang

nyata.

Page 22: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

berinteraksi

dalam

melakukan

aktivitas

sehari-hari;

o Perubahan

dalam

prestasi

kerja/sekolah

Ajak klien

melihat bahwa

waham tersebut

merupakan

masalah yang

membutuhkan

bantuan dari

orang lain.

Diskusikan

dengan klien

tentang

orang/tempat

yang

dimintakan

bantuan (oleh

klien) jika

wahamnya

timbul/sulit

dikendalikan.

Tuk 6 : Klien 6. Setelah…x Diskusikan Aktivitas

Page 23: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

dapat melakukan

teknik distraksi

sebagai cara

untuk

menghentikan

pikiran yang

terpusat pada

wahamnya.

interaksi, klien

melakukan

aktivitas yang

konstruktif sesuai

dengan minatnya

dan mampu untuk

mengalihkan

fokus klien dari

wahamnya.

hobi/aktivitas

yang disukai

klien.

Anjurkan klien

memilih dan

melakukan

aktivitas yang

membutuhkan

perhatian dan

keterampilan

fisik.

Ikut sertakan

klien dalam

aktivitas fisik

yang

membutuhkan

perhatian

sebagai pengisi

waktu luang.

Libatkan klien

dalan TAK

(terapi aktivitas

kelompok)

orientasi balita.

Diskusikan

dengan klien

topik-topik

yang nyata.

Anjurkan klien

yang

sibuk,

berorienta

si pada

kenyataan

, serta

menarik

minat

klien akan

mengalihk

an

perhatian

dan

pikiran

klien dari

wahamny

a.

Page 24: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

untuk

bertanggung

jawab secara

personal dalam

mempertahanka

n/meningkatkan

kesehatan dan

pemulihannya.

Beri

penghargaan

bagi setiap

upaya klien

yang positif.

Tuk 7 : Klien

mendapatkan

dukungan dari

keluarga untuk

mengontrol

wahamnya.

7.1 Setelah…x

interaksi

keluarga dapat

menjelaskan

tentang:

o Pengertian

waham

o Tanda dan

gejala waham

o Penyebab dan

akibat waham

o Cara merawat

klien waham

7.2 Setelah…x

interaksi,

keluarga dapat

Diskusikan

pentingnya

peran serta

keluarga

sebagai

pendukung

klien untuk

mengatasi

waham.

Diskusikan

potensi keluarga

untuk klien

mengatasi

waham.

Jelaskan kepada

keluarga tentang

Keluarga

merupakan

sistem

pendukung

utama yang

dapat

membantu

klien agar

dapat

kembali

pada

orientasi

yang nyata.

Page 25: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

mempraktikkan

cara merawat

klien waham.

:

o Pengertian

waham;

o Tanda dan

gejala

waham;

o Penyebab

dan akibat

waham;

o Cara

merawat

klien waham

Latih keluarga

cara merawat

klien waham.

Tanyakan

perasaan

keluarga setelah

dilatihkan.

Beri pujian

kepada setelah

peragaan

Tuk 8 : Klien

dapat

memanfaatkan

obat dengan baik

8.1 Setelah….x

interaksi, klien

menyebutkan

o Manfaat

minum obat;

o Kerugian

tidak minum

Diskusikan

dengan klien

tentang manfaat

minum obat,

kerugian tidak

minum obat,

dosis yang

Membantu

menyukses

kan

program

pengobatan

dengan

benar.

Page 26: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

obat;

o Nama obat;

o Warna obat;

o Dosis yang

diberikan;

o Efek terapi;

o Efek

samping;

8.2 Setelah…x

interaksi, klien

mendemonstrasi

kan penggunaan

obat dengan

benar

8.3 Setelah…x

interaksi, klien

menyebutkan

akibat yang

terjadi jika klien

minum obat

tanpa konsultasi.

diberikan, efek

terapi, dan efek

samping.

Pantau klien

saat

menggunakan

obat.

o Beri pujian

jika klien

menggunaka

n obat

dengan

benar.

Diskusikan

akibat yang

terjadi jika klien

berhenti

menggunaan

obat tanpa

konsultasi

o Anjurkan

klien untuk

berkonsultasi

kepada

dokter/peraw

at jika terjadi

hal-hal yang

tidak

diinginkan.

Page 27: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit
Page 28: 102223735 Lp Waham Sudah Di Edit

DAFTAR PUSTAKA

Azis R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino

Gonohutomo.

Balitban. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor .

Fitria, Nita. 2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis

Keperawatan Jiwa Berat bagi S- Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.

Keliat, Budi Anna. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC.

Stuart, G.W. dan Sundeen S.J. 1995. Principles and Practice Psychiatric Nursing. 5th

ed.

St. louis Mosby Year Book.

Yosep, I. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama.