LP Keluarga

11
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Konsep Dasar Keluarga 1. Keperawatan Kesehatan Keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998). Alasan keluarga sebagai unit pelayanan perawatan (Freeman) adalah keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat, keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut, keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat, perawat dapat menjangkau masyarakat hanya melalui keluarga, dalam memelihara pasien sebagai individu keluarga tetap berperan dalam pengambil keputusan dalam pemeliharaannya, keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan potensi tiap individu dalam keluarga. Sedangkan tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga untuk mengelola masalah kesehatan dan mempertahankan fungsi keluarga dan melindungi serta

description

LAPORAN PENDAHULUAN

Transcript of LP Keluarga

Page 1: LP Keluarga

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Konsep Dasar Keluarga

1. Keperawatan Kesehatan Keluarga.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah

satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan perawatan (Freeman) adalah keluarga

sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut

kehidupan masyarakat, keluarga sebagai kelompok dapat menimbulkan, mencegah,

mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya

sendiri, masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, penyakit pada salah satu

anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut, keluarga merupakan

perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat,

perawat dapat menjangkau masyarakat hanya melalui keluarga, dalam memelihara

pasien sebagai individu keluarga tetap berperan dalam pengambil keputusan dalam

pemeliharaannya, keluarga merupakan lingkungan yang serasi untuk mengembangkan

potensi tiap individu dalam keluarga. Sedangkan tujuan perawatan kesehatan keluarga

adalah memungkinkan keluarga untuk mengelola masalah kesehatan dan

mempertahankan fungsi keluarga dan melindungi serta memperkuat pelayanan

masyarakat tentang perawatan kesehatan.

2. Type-Type Keluarga :

a. Keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-

anak.

b. Keluarga besar (Exstended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak

saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan

sebagainya.

c. Keluarga berantai (serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan pria

yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga duda/janda (single family) yaitu keluarga yang terjadi karena perceraian

atau kematian.

e. Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinannya

berpoligami dan hidup secara bersama.

Page 2: LP Keluarga

f. Keluarga kabitas (Cahabitation) yaitu dua orang menjadi satu tanpa pernikahan

tetapi membentuk suatu keluarga.

3. Tanggung Jawab Perawat

Perawat yang melakukan pelayanan keperawatan di rumah mempunyai tanggung

jawab yang meliputi :

a. Memberikan pelayanan secara langsung

Pelayanan keperawatan dapat meliputi pengakajian fisik atau psikososial,

menunjukkan pemberian tindakan secara trampil dan memberikan intervensi.

Kerjasama dari klien dan keluarga serta pemberi perawatan utama di keluarga

dalam perencanaan sangaat penting untuk menjaga kesinambungan perawatan

selama perawat tidak ada di rumah. Perawat hanya memberikan perawatan

dalam waktu yang terbatas. Perawatan yang dilakukan di rumah lebih merupakan

tanggung jawab dari keluarga dari pada perawat. Oleh karena itu pendidikan

kesehatan menjadi intervensi yang utama dalam perawatan di rumah.

b. Dokumentasi

Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan di rumah sangat penting

untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang

dialaminya.

c. Koordinasi antara pelayanan dan manajemen kasus

Perawat bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para professional lain

dalam memberikan pelayanan kepada keluarga. Fokus peran perawat yang yang

menjadi manajer kasus adalah kemampuan untuk mengkaji kebutuhan,

menentukan prioritas kebutuhan, mengidentifikasi cara untuk mememuhi

kebutuhan tersebut dan mengimplementasikan rencana yang disusun.

d. Menentukan frekuensi dan lama perawatan

Frekuensi kunjungan adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan selama

periode waktu tertentu sedangkan lama perawatan adalah lamanya waktu

perawatan yang dilakukan di rumah.

e. Advocacy

Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksud di sini adalah

peran perawat sebagai penasehat terutama yang berhubungan dengan masalah

pembayaran yang terkait dengan pelayanan yang diberikan.

Page 3: LP Keluarga

B. Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan

menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu

sebagai anggota keluarga.

1. Tahap Pengkajian

Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus

menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal – hal yang dikaji dalam

keluarga adalah :

a. Data Umum :

Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala

keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan

dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing – masing

anggota keluarga serta genogram.

Type keluarga . Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau

masalah yang terjadi dengan jenis tiper keluarga tersebut.

Suku bangsa . Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta

mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan

Agama . Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang

dapat mempengaruhi kesehatan.

Status sosial ekonomi keluarga . Status social ekonomi keluarga ditentukan

oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.

Selain itu status social ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan –

kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki

oleh keluarga.

Aktivitas rekreasi keluarga . Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja

keluarga pergi bersama – sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu

namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan

aktivitas rekreasi.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini . Dimana ditentukan oleh anak tertua

dari keluarga inti.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi . Menjelaskan bagaimana

tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.

Riwayat keluarga inti . Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga

Page 4: LP Keluarga

inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing –

masing anggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.

c. Pengkajian Lingkungan

Karakteristik rumah . Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah,

jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan, peletakan perabotan

rumah, dan denah rumah.

Karakteristik tetangga . Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan

komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau

kesepakatan penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.

Mobilitas geografis keluarga . Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan

dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat . Menjelaskan

mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan

keluarga yang ada.

Sistem pendukung keluarga . Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah

anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang

kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari anggota

keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat.

d. Struktur Keluarga

Pola komunikasi keluarga . Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar

anggota keluarga.

Struktur kekuatan keluarga . Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan

mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.

Struktur peran . Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga

baik secara formal maupun informal.

Nilai atau norma keluarga . Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut

keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi Keluarga

Fungsi afektif . Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki

dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,

kehangatan pada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling

menghargai.

Fungsi sosialisasi . Bagaimanaa interaksi atau hubungan dalam keluarga dan

sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma atau budaya dan

Page 5: LP Keluarga

perilaku.

Fungsi perawatan kesehatan . Sejauh mana keluarga menyediakan makanan,

pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan

keluarga mengenai sehat – sakit, kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan

tugas perawatan keluarga yaitu :

2. Mengenal masalah kesehatan : sejauh mana keluarga mengenal fakta – fakta dari

masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan yang

mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.

- mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat : sejauh mana

keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, apakah masalah dirasakan,

menyerah terhadap masalah yang dialami, takut akan akibat dari tindakan

penyakit, mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapat

menjangkau fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya terhadap tenaga

kesehatan dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi

masalah.

- merawat anggota keluarga yang sakit : sejauh mana keluarga mengetahui keadaan

penyakitnya, mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang

dibutuhkan, mengetahui sumber – sumber yang ada dalamn keluarga (anggota

keluarga yang bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial),

mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan sikap

keluarga terhadap yang sakit.

- memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana mengetahui sumber –

sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan,

mengetahui pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antar anggota keluarga.

- menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat : apakah keluarga

mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang diperoleh

dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan

dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.

Fungsi reproduksi . Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah

anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan

jumlah anggota keluarga.

Fungsi ekonomi . Mengkaji sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan

sandang, pangan dan papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di

masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.

Page 6: LP Keluarga

f. Stres dan Koping Keluarga

Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan

penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang

memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.

Kemampuan keluargaa berespon terhadap situasi atau stressor . Mengkaji

sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.

Strategi koping yang digunakan . Strategi koping apa yang digunakan keluarga

bila menghadapi permasalahan.

Strategi adaptasi disfungsional . Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional

yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

g. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluargaa. Metode yang

digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

h. Harapan Keluarga

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap

petugas kesehatan yang ada.

3. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga.

Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada

pengkajian. Tipologi dari diagnosis keperawatan :

a. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).

Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan

kesehatan.

b. Resiko (ancaman kesehatan)

Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.

c. Potensial (keadaan sejahtera atau “wellness”)

Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan

keluarga dapat ditingkatkan.

Dalam satu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa keperawatan.

Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan

dihitung dengan menggunakan skala prioritas.

4. Perencanaan Keperawatan Keluarga.

Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang mencakup

tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan Kriteria dan Standar. Kriteria

dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap

Page 7: LP Keluarga

tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

5. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga.

Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal – hal dibawah ini :

a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan

kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi

kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, dan mendorong sikap emosi yang sehat

terhadap masalah.

b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara

mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan, mengidentfikasi sumber

– sumber yang dimiliki keluarga dan mendiskusikan tentang konsekuensi tiap

tindakan.

c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan

cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada

di rumah dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.

d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan

menjadi sehat dengan cara menemukan sumber – sumber yang dapat digunakan

keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.

e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan

cara mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga dan

membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

6. Tahap Evaluasi

Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat

keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.

Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali

kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan

waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan

sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan

keperawatan sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.