LP Kasus 2 Hipertiroid - Copy

25
LAPORAN PENDAHULUAN A. Definisi Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah. Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi, penghentian obat anti tiroid, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/strok, palpasi tiroid terlalu kuat.(ismail : 2002) Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon tyroid yang berlebihan oleh kelenjar tyroid yang terlalu aktif. Karena tyroid memproduksi hormon tiroksin dari lodium. Maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya). (Nic noc 2013) 1

description

hip

Transcript of LP Kasus 2 Hipertiroid - Copy

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah. Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus: infeksi, operasi, trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi, penghentian obat anti tiroid, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/strok, palpasi tiroid terlalu kuat.(ismail : 2002)Hipertiroid atau hipertiroidisme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon tyroid yang berlebihan oleh kelenjar tyroid yang terlalu aktif. Karena tyroid memproduksi hormon tiroksin dari lodium. Maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya). (Nic noc 2013) 1. Apakah itu tiroid ?Kelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di bagian bawah depan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin.

2. Hormon TiroidHormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar metabolisme

Penyakit Grave, penyebab tersering hipertiroidisme, adalah suatu penyakit otoimun yang biasanya ditandai oleh produksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid. Otoantibodi IgG ini, yang disebut immunooglobulin perangsang tiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin), meningkatkan pembenftukan HT, tetapi tidak mengalami umpan balik negatif dari kadar HT yang tinggi. Kadar TSH dan TRH rendah karena keduanya berespons terhadap peningkatan kadar HT. Penyebab penyaldt Grave tidak diketahui, namun tampaknya terdapat predisposisi genetik terhadap penyakit otoimun, yang paling sering terkena adalah wanita berusia antara 20an sampai 30an.

Gondok nodular adalah peningkatan ukuran kelenjar tiroid akibat peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid. Peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid terjadi selama periode pertumbuhan atau kebutuhan metabolik yang tinggi misalnya pada pubertas atau kehamilan. Dalarn hal ini, peningkatan HT disebabkan oleh pengaktifan hipotalamus yang didorong oleh proses metabolisme tubuh sehingga disertai oleh peningkatan TRH dan TSH. Apabila kebutuhan akan hormon tiroid berkurang, ukuran kelenjar tiroid biasanya kembali ke normal. Kadang-kadang terjadi perubahan yang ireversibel dan kelenjar tidak dapat mengecil. Kelenjar yang membesar tersebut dapat, walaupun tidak selalu, tetap memproduksi HT dalam jumlah berlebihan. Apabila individu yang bersangkutan tetap mengalami hipertiroidisme, maka keadaan ini disebut gondok nodular toksik.

Dapat terjadi adenoma, hipofisis sel-sel penghasil TSH atau penyakit hipotalamus, walaupun jarang.

B. EtiologiHipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar HT dan TSH yang finggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif dari HT dan TSH.Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan. (nic-noc : 2013 ) beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :1. Penyakit GravePenyakit ini disebabkan oleh kelenjar tyroid yang over aktif yang merupakan penyebab hipertyroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5x lebih sering daripada pria. Diduga penyebabnya adalah penyakit autoimun, dimana antibody yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating immunogirobulin (TSI antibodies), thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stress, merokok, radiasi, kelainan mata, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir dimata, mata dapat menonjol hingga doublevision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung tinggi rendahnya hormon tyroid. Gangguan kulit menyebabkan kulit menjadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.

2. Toxic nodular goitreBenjolan leher akibat pembesaran tyroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hypertyroid, sedangkan nodular atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tyroid yang berlebihan. 3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihanKeadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.4. Produksi TSH yang Abnormal Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)6. Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiroid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hipotiroid.7. Konsumsi yodium berlebihanBila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.C. Manifestasi Klinis1. Peningkatan frekuensi denyut jantung2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap katekolamin 3. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)5. Peningkatan frekuensi buang air besar6. Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid7. Gangguan reproduksi8. Tidak tahan panas9. Cepat letih10. Pembesran kelenjar tiroid11. Mata melotot (exoptalmus ), hal ini terjadi sebagai akibat dari penimbunan zat di dalam orbit mata.

D. PatofisiologiPenyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang menyerupai TSH, Biasanya bahan bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.

E. WOC TEORI

TiroiditisPenyakit Graves (antibody reseptor TSH merangsang aktifitas tiroid)Nodul tiroid toksikSekresi hormone tiroid yang berlebihanhipertiroidismeHipermetabolismeAktifitas simpatik berlebihanGerakan kelopak mata relative lambat terhadap bola mata BBKetidakseimbangan energi dengan kebutuhan tubuhMK :Nutrisi kurang dr kebutuhan tubuhkelelahanKurang informasiMK : Kurang pengetahuanPerubahan konduksi listrik jantungBeban kerja jantungAritmia, takikardiMK :Resiko penurunan curah jantungInfiltrasi limosif , sel mast ke jar orbital & otot2EksoftalmusMK :Resiko kerusakan integritas jaringanMK : gangguan Imobilitas

F. Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan yang dilakukan adalah :1. TSH serum (biasanya menurun)2. T3, T4 (biasanya meningkat)3. Test darah hormon tiroid4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)8. Penatalaksanaan1. Konservatif Tata laksana penyakit Gravesa. Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika dosis berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat adalah sebagai berikut :1) Thioamide2) Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari3) Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 600 mg/hari, dosis maksimal 2.000 mg/hari4) Potassium Iodide5) Sodium Ipodate6) Anion Inhibitorb. Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk mengurangi gejala gejala hipotiroidisme. Contoh: Propanolol Indikasi : a) Mendapat remisi yang menetap atau memperpanjang remisi pada pasien muda dengan struma ringan sedang dan tiroktosikosisb) Untuk mengendalikan tiroktosikosis pada fase sebelum pengobatan atau sesudah pengobatan yodium radioaktifc) Persiapan tiroidektomid) Pasien hamil, usia lanjute) Krisis tiroidPenyekat adinergik pada awal terapi diberikan, sementara menunggu pasien menjadi eutiroid setelah 6-12 minggu pemberian anti tiroid. Propanolol dosis 40-200 mg dalam 4 dosis pada awal pengobatan, pasien kontrol setelah 4-8 minggu. Setelah eutiroid, pemantauan setiap 3-6 bulan sekali: memantau gejala dan tanda klinis, serta Lab.FT4/T4/T3 dan TSHs. Setelah tercapai eutiroid, obat anti tiroid dikurangi dosisnya dan dipertahankan dosis terkecil yang masih memberikan keadaan eutiroid selama 12-24 bulan. Kemudian pengobatan dihentikan, dan di nilai apakah terjadi remisi. Dikatakan remisi apabila setelah 1 tahun obat antitiroid dihentikan, pasien masih dalam keadaan eutiroid, walaupun kemudian hari dapat tetap eutiroid atau terjadi kolaps.2. Surgical a. Radioaktif iodine.Tindakan ini adalah untuk memusnahkan kelenjar tiroid yang hiperaktifb. Tiroidektomi. Tindakan Pembedahan ini untuk mengangkat kelenjar tiroid yang membesar

ASUHAN KEPERAWATANKasus 2Seorang wanita 47 tahun datang ke klinik dengan keluhan dada kiri terasa berdebar-debar, matanya tampak melotot. Serta tangan yang bergetar terus (tremor) sering berkeringat dan merasa cepat lapar. Tekanan darah : 140/70 mmHg, suhu tubuh : 37,5C pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan kelenjar tiroid. Ibu ini telah melakukan pemeriksaan darah, hasilnya sebagai berikut. Pemeriksaan laborat : Hb : 12,5 g/DL monosit : 3%Hmt : 39 %trombosit : 420.000/mmkLeukosit : 11000/mmk kolesterol total : 179mg/dlNetrofil : 56%trigliseridal : 105mg/dlLimfosit : 40%glukosa darah sewaktu: 100mg/dlEosinofil : 1%Htsh : 0,003 U/mLOleh dokter pemeriksa disarankan untuk melalukan pemeriksaan T3,T4, dan free T4A. Pengkajian 1. Data biografi Nama : Ny.XUmur : umur 47 tahun .Jenis kelamin : Perempuan 2. Keluhan Utama : dada kiri terasa berdebar-debar.3. Riwayat keperawatan a. Riwayat kesehatan sekarang Klien mengeluh dada kiri terasa berdebar-debar, matanya melotot, tangan bergetar terus (tremor), sering berkeringat dan merasa cepat lapar.b. Riwayat kesehatan dahulu Klien mengatakan bahwa baru pertama kali mengalami hipertiroid /pengalaman pertama.c. Riwayat kesehatan keluarga -3. Pemeriksaan Fisika. Keadaan umum: pasien tampak lemah b. Tingkat kesadaran : composmentisc. TTV:S: 37,5 cTD : 140/70 mmHgd. Leher :Inspeksi : adanya pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit leher normal seperti warna kulit sekitarnyaPalpasi: ada nyeri tekan, adanya nyeri telan.e. Mata :Inspeksi : bola mata tampak melontot, conjungtiva merah muda, sklera putih, kornea hitam, pergerakan mata normal, penglihatan normal, tidak ada pembengkakanPalpasi : ada nyeri tekanf. Mulut :Inspeksi : mukosa mulut lembab, bibir pucat, ada bau mulut, gigi bersih, tidak ada pembengkakan tonsilg. Dada Paru : Inspeksi : bentuk dada simetris kiri dan kanan, pola nafas tidak teratur, tampak sesak nafas.Palpasi : vokal premitus menurunPerkusi : rensonanAuskultasi : ronkhi Jantung :Palpasi : normalAuskultasi : bunyi jantung normal Perkusi : redup4. Dasar-dasar pengkajian a. Aktivitas /istirahat Gejala : kelitihan, kelelahan, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas Tanda : kelitihan, gelisah.b. Sirkulasi Gejala : nadi parifer lemah Tanda : perubahan pada tekanan darah c. Integritas egoGejala : perubahan pola hidup, peningkatan faktor resiko Tanda : ketakutan, cemas, depresi d. Eliminasi Gejala : (-)Tanda : (-)e. Makanan /cairan Gejala : anoreksia, mual /muntah, ketidakmampuan untuk makan karena di stres, pernapasan, hidung tersumbat Tanda : penurunan BBf. Persyaratan neurosensori Gejala : adanya sakit kepala Tanda : gelisah, ekpresi wajah tegang g. Nyeri / kenyamanan Gejala : sakit kepala Tanda : tingkah laku tidak stabil h. Pernapasan Gejala : napas pendek, sulit bernapas, hidung tersumbat Tanda : pernapasan dengan bibir, penggunaan otot bantu pernapasan

B. WOC KASUS

TIROIDITIS

Sekresi hormon berlebih

hipertyroid

Aktifitas simpatik berlebihan

Gerakan kelopak mata relative lambat terhadap bola mataPengalaman pertamaenergiHipermetabolisme

Infiltrasi limosif , sel mast ke jar orbital & otot2Perubahan konduksi listrik jantungKurang informasi

BB

MK : Kurang pengetahuan

MK : gangguan nutrisi kurang dr kebutuhan tubuhEksoftalmus

Beban kerja jantung

MK :Resiko kerusakan integritas jaringan

Aritmia, takikardi

MK :Resiko penurunan curah jantung

B. Analisa DataNama: Ny.XUmur: 47 tahun

NoData ProblemEtiologi

1Do : -Ds : Klien mengatakan merasa cepat lapar

Ketidakseimbangan nutrisi Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2Do : mata klien tampak melotot atau eksoftalmus-Ds:-

Perubahan integritas jaringan

Kerusakan penutupan kelopak mata (eksoftalmus)

3Do :- TD : 140/70 mmHg-MAP : S+2D/3 = 140+2(70)/3= 93,3 maka MAP dalam batas normalDs : klien mengatakan dada berdebar-debar Penurunan curah jantungAritmia, takikardi

4Do : -Ds : klien mengatakan baru pertama kali mengalami hipertiroidKurang pengetahuanKurang informasi

C. Diagnosa keperwatan yang mungkin muncul Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalami hipertiroidisme adalah sebagai berikut :1. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan)2. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan mekanisme perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus.3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.

D. Intervensi dan Rasional 1. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan) Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :a. Nafsu makan baik.b. Berat badan normalc. Tidak ada tanda-tanda malnutrisiIntervensi :a) Catat adanya anoreksia, mual dan muntahRasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkan gangguan sekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemiab) Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hariRasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroidc) kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitaminRasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat-zatmakanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang sesuai.2. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan mekanisme perlindungan dari mata; kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmusTujuan : Klien akan mempertahankan kelembapan membran mukosa mata, terbebas dari ulkusIntervensi :a) Observasi adanya edema periorbitalRasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihanb) Evaluasi ketajaman mataRasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringan retroorbitac) Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelapRasional : Melindungi kerusakan kornead) Bagian kepala tempat tidur ditinggikanRasional : Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi

3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantungTujuan :Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan kriteria : 1) Nadi perifer dapat teraba normal.(normalnya 60-100x/menit), 2) Vital sign dalam batas normal. 3) Pengisian kapiler normal (normalnya