LAPsus Hipertiroid

46
LAPORAN KASUS Hipertiroid Oleh : Prina Febri Atmilia Pembimbing : dr. Indra Hartawan, Sp. PD

description

ppt

Transcript of LAPsus Hipertiroid

Page 1: LAPsus Hipertiroid

LAPORAN KASUSHipertiroid

Oleh : Prina Febri Atmilia

Pembimbing : dr. Indra Hartawan, Sp. PD

Page 2: LAPsus Hipertiroid

Pendahuluan

Hipertiroid kondisi dimana suatu kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah berlebih hormon-hormon tiroid tirotoksikosis

Wanita > Pria Usia terbanyak 31-40 thn

Page 3: LAPsus Hipertiroid

Identitas Pasien

Nama :Ny. HUmur :25 tahunJenis kelamin : PerempuanAlamat : Krajan II Patemon Tanggul,

JemberStatus :MenikahPendidikan :STMSuku :MaduraAgama :IslamTanggal MRS:12 Desember 2010Tgl pemeriksaan :14 Desember 2010Tanggal KRS :16 Desember 2010No. RM :31 73 96

Page 4: LAPsus Hipertiroid

AnamnesisRiwayat Penyakit Sekarang Sejak 2 minggu yang lalu pasien mengeluh jantung

terasa berdebar terus-menerus. Berdebar-debar terutama dirasakan setelah melakukan aktivitas fisik seperti mencuci ataupun mengepel. Selain itu pasien juga mengeluh sesak, sesak tidak berhubungan dengan waktu ataupun cuaca, sesak sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Sejak 3 bulan yang lalu pasien mengeluh sering cepat lelah dan berkeringat bila melakukan pekerjaan, pasien mengeluh tidak tahan panas, sedikit-sedikit merasa “sumuk” lalu berkeringat. Sejak saat itu pula pasien mengeluh banyak makan tetapi badannya menjadi semakin kurus. Pasien sering merasa pusing terutama bila kelelahan dan kadang kadang pernah sampai pingsan.

Page 5: LAPsus Hipertiroid

Riwayat Penyakit Dahulu Dari riwayat penyakit dahulu didapatkan pasien

punya darah tinggi. Sebelumnya tidak pernah dirawat dengan keluhan yang sama.

Riwayat Penyakit Keluarga Dari riwayat keluarga tidak didapatkan keluarga

yang memiliki riwayat dengan keluhan yang sama.

Riwayat Pengobatan Selama ini pasien tidak pernah memeriksakan diri

ke dokter dan tidak pernah minum obat.

Page 6: LAPsus Hipertiroid

Riwayat Sosial Lingkungan Ekonomi Dari riwayat lingkungan, pasien tinggal di Jember, pasien

tinggal dengan orang tua bersama dengan suami dan satu orang anaknya yang berukuran 10 m2, berdinding triplek dan berlantai tanah yang terdiri dari 2 kamar tidur tanpa ventilasi, 1 kamar mandi, dapur, dan ruang tamu. Pasien tidur di atas kasur tanpa ranjang. Sumber air berasal dari air PAM. Kamar mandi dan WC berjarak 5 m dari rumah dan sumber air berasal dari air tanah.

Dari riwayat ekonomi, pasien bekerja sebagai pegawai gas (pengantar gas LPG). Penghasilan pasien ± Rp 900.000,- per bulan digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Kesan : Riwayat sosial lingkungan dan ekonomi kurang.

Page 7: LAPsus Hipertiroid

Riwayat Gizi Sebelum keluhan mulai muncul, nafsu makan pasien

seperti biasa, makan biasanya 2-3 kali sehari. Menu sehari-hari bervariasi seperti lauk pauk dan sayur-mayur yang dimakan. Pasien tidak menghindari makan asin ataupun terlalu banyak makan makanan yang asin. Pasien mengaku nafsu makannya mulai naik sejak 3 bulan yang lalu. Makan sering + 4-5 x/hari.

BB: 40 kgTB: 155 cmBMI = Berat Badan (Kg) = 40

Tinggi Badan(m)2 (1,55)2

BMI = 16.65 (kurang dari normal)Kesan : Riwayat gizi kurang baik.

Page 8: LAPsus Hipertiroid

Anamnesis Sistem Sist serebrospinal : pusing (+), tidak ada

keluhan Sist kardiovaskular : palpitasi Sist pernapasan : sesak (+), batuk (-) Sist gastrointestinal : mual (-), muntah (-), tidak

ada keluhan Sist urogenital : BAK lancar, tidak ada

keluhan Sist integumentum : turgor kulit normal, tidak

ada keluhan Sist muskuloskeletal : odema (-), atrofi (-), tidak

ada keluhan

Page 9: LAPsus Hipertiroid

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan UmumKeadaan Umum : sedangKesadaran : compos mentisVital Sign : TD : 140/70 mmHg

nadi : 160 x/menitRR : 28 x/menitsuhu : 36o C

Pernapasan : sesak (+)Kulit : turgor kulit normal, sianosis (-), ikterik (-)Kelenjar limfe : pembesaran KGB (-)Otot : dbnTulang : tidak ada deformitasStatus gizi : BB : 40 kg

TB : 155 cmIMT : 16,65

Page 10: LAPsus Hipertiroid

Pemeriksaan Khusus Kepala:Bentuk :lonjong, simetris

Rambut :merah, lurus, tipisMata :konjungtiva anemis : -/-

sklera ikterus : -/-oedem palpebra : -/-refleks cahaya : +/+eksoftalmus : +/+

Hidung:sekret (-), bau (-), pernapasan cuping hidung (-)

Telinga:sekret (-), bau (-), perdarahan (-)Mulut :sianosis (-), bau (-)

Page 11: LAPsus Hipertiroid

Leher KGB : tidak ada pembesaran Tiroid : terdapat nodul difus,

mobile, konsistensi kenyal, tidak berdungkul-dungkul, bergerak waktu menelan.

JVP : tidak meningkat

Page 12: LAPsus Hipertiroid

ThoraxCor :

Inspeksi :ictus cordis tampak Palpasi :ictus cordis teraba ICS IV MCL

Sin Perkusi :redup di ICS IV PSL Dex s/d ICS V

MCL Sin Auskultasi :S1S2 tunggal, reguler, cepat,

suara tambahan (-)

Page 13: LAPsus Hipertiroid

• Pulmo

Page 14: LAPsus Hipertiroid
Page 15: LAPsus Hipertiroid

Abdomen Inspeksi :cekung Auskultasi :bising usus (+) dbn Palpasi :soepel, H/L/R dbn, nyeri tekan

(-) Perkusi :timpani

Ekstremitas Superior :akral hangat +/+, odema -/- Inferior : akral hangat +/+, odema -/-

Page 16: LAPsus Hipertiroid

JENIS PERIKSA 12 Des 15 Des NORMAL

HEMATOLOGI

Hemoglobin 12,4 13,4-17,7 gr/dL

Lekosit 11,9 4,3-10,3x109/L

Hematokrit 39,1 38-42 %

Trombosit 132 150-450 x109/L

LED 0-10 mm/jam

FAAL HATI

SGOT 280 10-35 U/L

SGPT 81 9-43 U/L

Albumin 2,9 3,4-4,8 gr/dL

FAAL GINJAL

Kreatinin Serum 0,7 0,6-1,3 mg/dL

BUN 21 6-20 mg/dL

Urea 44 10-50 mg/dL

Asam Urat 9,8 3,4-7 mg/dL

KADAR GULA DARAH

Sewaktu 98 < 200 mg/dL

TSH 0,007 0,47 – 4,64uIU/ml

Free T4 42,15 9,00 – 20,00 pmol/l

B-HCG (-)

Page 17: LAPsus Hipertiroid

Foto thorax

Page 18: LAPsus Hipertiroid

ECG

Page 19: LAPsus Hipertiroid

Resume Anamnesis

Palpitasi sejak 2 minggu yang lalu Sesak sejak 2 minggu yang lalu Cepat lelah sejak 3 bulan yang lalu Sering berkeringat dan tidak tahan panas Nafsu makan meningkat, badan bertambah kurus Sering pusing terutama bila kelelahan

Anamnesis Sistem Dari anamnesis sistem didapatkan pusing,

palpitasi, dan sesak.

Page 20: LAPsus Hipertiroid

Pemeriksaan Fisik Dari pemeriksaan fisik didapatkan

tekanan darah tinggi 140/70, nadi cepat regular frequensi 160 x/mnt, proptosis bola mata (eksoftalmus), pembesaran kelenjar tiroid, nodul difus, mobile, konsistensi kenyal, permukaan tidak berdungkul-dungkul, bergerak waktu menelan. Pada pemeriksaan fisik jantung didapatkan ictus kordis tampak dan teraba, regular, cepat.

Page 21: LAPsus Hipertiroid

• Pemeriksaan PenunjangTSH 0,007 0,47 – 4,64uIU/ml

Free T4 42,15 9,00 – 20,00 pmol/l

B-HCG (-)

• Diagnosis Kerja

Hipertiroid (Struma Toksik

Diffusa )

Page 22: LAPsus Hipertiroid

Penatalaksanaan Infus RL 1500 cc P/O : Propanolol 2 x 20 mg

Thyrosol 1 x 10 mg Rencana Terapi : B-HCG (+) ganti

Propiltiourasil

Prognosis Dubia et bonam

Page 23: LAPsus Hipertiroid

Pembahasan

Page 24: LAPsus Hipertiroid

Definisi Hipertiroid merupakan sindroma klinik

karena adanya kelainan/perubahan fisiologis dan biokimia yang kompleks dari jaringan, sebagai akibat dari kenaikan kadar hormon tiroid dalam sirkulasi

Page 25: LAPsus Hipertiroid

Anatomi

terletak dibagian bawah leher, antara fascia koli media dan fascia prevertebralis

melekat pada trakhea sambil melingkarinya dua pertiga sampai tiga perempat lingkaran.

keempat kelenjar paratyroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tyroid

tyroid terdiri atas dua lobus, yang dihubungkan oleh istmus dan menutup cincin trakhea 2 dan 3.

kapsul fibrosa menggantungkan kelenjar ini pada fasia pretrakhea shg pd setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan terangkatnya kelenjar kearah kranial.

Page 26: LAPsus Hipertiroid

Fisiologi Hormon Tyroid

Hormon yg dihasilkan : T4 dan T3 Biosintesis :

1. Penangkapan iodida o/ sel2 folikel2. Oksidasi iodida iodium3. Organifikasi iodium4. Penggabungan prekursor yg teriodinasi5. Penyimpanan dan Pelepasan hormon

Sirkulasi :1. TBG2. TBPA3. TBA4. Bebas (aktif scr metabolik, ex: triiodotironin)

Page 27: LAPsus Hipertiroid

Pengaturan faal tiroid1. TRH (Thyrotrophin releasing hormone)2. TSH (thyroid stimulating hormone)3. Umpan Balik sekresi hormon (negative

feedback).4. Pengaturan di tingkat kelenjar tiroid sendiri

Page 28: LAPsus Hipertiroid

Efek metabolisme Hormon Tyroid Kalorigenik Termoregulasi Metabolisme protein Metabolisme karbohidrat Metabolisme lipid. Vitamin A

Page 29: LAPsus Hipertiroid

Epidemiologi Wanita > pria (8:1) Usia 31-40 tahun

Page 30: LAPsus Hipertiroid

Patofisiologi Rangsangan TSH reseptor tiroid oleh TSH, TSH-

Resepor Antibodi atau TSH reseptor agonis, seperti chorionic gonadotropin, akan menyebabkan struma diffusa.

Jika suatu kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau sel maligna metastase ke kelenjar tiroid, akan menyebabkan struma nodusa

Defisiensi dalam sintesis atau uptake hormon tiroid akan menyebabkan peningkatan produksi TSH. Peningkatan TSH menyebabkan peningkatan jumlah dan hiperplasi sel kelenjar tyroid untuk menormalisir level hormon tiroid hipertiroid

Page 31: LAPsus Hipertiroid

Klasifikasi Struma Toxic Diffusa ( Peny. Graves = Morbus

Basedow ) Struma Toxic Nodusa

Page 32: LAPsus Hipertiroid

Struma Toxic Diffusa( Graves Disease ) terjadi akibat antibodi reseptor TSH (Thyroid

Stimulating Hormone) yang merangsangsang aktivitas tiroid itu sendiri

Page 33: LAPsus Hipertiroid

Manifestasi klinis

1. Tiroidal : goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid & hipertiroidisme akibat sekresi hormon tiroid yang berlebihan :

lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila panas, kulit lembab, berat badan menurun, sering disertai dengan nafsu makan meningkat, palpitasi, takikardi, diare, dan kelemahan serta atrofi otot.

Page 34: LAPsus Hipertiroid

2. Ekstratiroidal : hipermetabolisme dan aktivitas simpatis yang berlebihan.

Oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. Oftalmopati ditandai dengan mata melotot, fisura palpebra melebar, kedipan berkurang, lid lag (keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata), dan kegagalan konvergensi.

Jaringan orbita dan dan otot-otot mata diinfltrasi oleh limfosit, sel mast dan sel-sel plasma yang mengakibatkan eksoltalmoa (proptosis bola mata), okulopati kongestif dan kelemahan gerakan ekstraokuler

Pada keadaan hipermetabolisme yang berat, bisa terjadi peningkatan SGOT & SGPT

Page 35: LAPsus Hipertiroid

Diagnosis

Thyroid Stimulating Hormone sensitive (TSHs) tak terukur atau jelas subnormal

Free T4 (FT4) meningkat Atau bila tidak tdp fasilitas pmrxaan ini bisa

menggunakan index WAYNE’s Hipertiroid : > 20 Probably hipertiroid : +10 s/d +20 Hipotiroid : < 10

Page 36: LAPsus Hipertiroid

Index Wayne’s Symptoms : dyspnoe d effort +1

palpitasi +2tiredness +2preference of heat -5preference of cold +5indifference of temp 0excessive sweating +3appetide increase +3appetide decrease -3weight increase -3weight decrease +3nervousness +3

Page 37: LAPsus Hipertiroid

Index Wayne’s Signs Present Absent

palpable struma +3 -3bruit over thiroid +2 -2exophtalmus +2 0lid retraction 0 0lid lag +1 0hiperkinetic movement +4 -2fine finger tremor +1 0hands hot +2 -2hands moist +1 -1pulse – Atrial Fibrilasi +4 0

- reguler, less than 80 -3 81-90 0 more than 90 +3

Page 38: LAPsus Hipertiroid

Obat antitiroid

Indikasi : Memperpanjang remisi /mendapatkan remisi menetap, pada

pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis.

Mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium aktif.

Persiapan tiroidektomi Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia Pasien dengan krisis tiroid

Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeliharaan

(mg/hari)

Karbimazol 30-60 5-20

Metimazol 30-60 5-20

Propiltourasil 300-600 5-200

Page 39: LAPsus Hipertiroid

Pengobatan dengan yodium radioaktif Indikasi :

pasien umur 35 tahun atau lebih hipertiroidisme yang kambuh sesudah penberian

dioperasi gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat

antitiroid adenoma toksik, goiter multinodular toksik

Page 40: LAPsus Hipertiroid

Tiroidektomi subtotal Indikasi :

pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid.

pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar

alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif

adenoma toksik atau struma multinodular toksik pada penyakit Graves yang berhubungan dengan

satu atau lebih nodul

Page 41: LAPsus Hipertiroid

Struma nodular toksik( Plummers Disease )

Paling sering ditemukan pada pasien lanjut usia sebagai komplikasi goiter nodular kronik.

Defisiensi iodium

Page 42: LAPsus Hipertiroid

Manifestasi Klinis aritmia & gagal jantung resisten thd terapi

digitalis.  penurunan berat badan, lemah, dan pengecilan

otot. Tdp goiter multi nodular berbeda dengan

pembesaran tiroid difus pada pasien penyakit Graves.

tanda-tanda mata (melotot, pelebaran fisura palpebra, kedipan mata berkurang) akibat aktivitas simpatis yang berlebihan.

tidak ada manifestasi oftalmopati infiltrat seperti yang terlihat pada penyakit Graves

Page 43: LAPsus Hipertiroid

Diagnosis

riwayat, pemeriksaan fisik TSH serum menurun hormon tiroid yang meningkat. Antibodi antitiroid biasanya tidak ditemukan

Page 44: LAPsus Hipertiroid

Penatalaksanaan antitiroid atau beta bloker dapt mengurangi

gejala tiroidektomi

Page 45: LAPsus Hipertiroid

Komplikasi krisis tirotoksik (thyroid storm). pelepasan hormon tiroid dalam jumlah yang

sangat besar takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106oF),

apabila tidak diobati, dapat terjadi kematian.

Page 46: LAPsus Hipertiroid

Thank You