Hipo & Hipertiroid

16
HIPOHIPERTIROID Kelompok 9 : 1. Sylvi Herdiandiny 2. Tanti Widaswara 3. Tika Fitri 4. Titania Meifitiyani Prameswari

Transcript of Hipo & Hipertiroid

Page 1: Hipo & Hipertiroid

HIPOHIPERTIROID

Kelompok 9 :1. Sylvi Herdiandiny2. Tanti Widaswara

3. Tika Fitri4. Titania Meifitiyani Prameswari

Page 2: Hipo & Hipertiroid

ANATOMI FISIOLOGI

anatomi

• Thyroidea (yunani thyreos, pelindung) suatu kelenjar endokrin sangat vaskular, merah kecoklatan yang terdiri dari lobus dextra dan sinistra yang dihubungkan oleh isthmus pada garis tengah. Tiap lobus ,mencapai superioir sejauh linea oblique cartilago thyroidea, isthmus terletak diatas cincin trakea kedua dan ketida, sedangkan bagian terbawah lobus biasanya terletak diatas cincin trachea keempat atau kelima. Kelenjar ini dibungkus oleh selubung yang berasal dari lapisan pretrachealis facia cervicalis profunda. Beratnya sekitar 25 gram biasanya membesar secara fisiologi pada masa pubertas, menstruasi dan kehamilan (Suan C, Kenneth, 2002; Gharib H, 1993)

fisiologi

• Kelenjar tiroid mempertahankan derajat metabolisme dalam jaringan pada titik optimal. Hormon tiroid merangsang penggunaan O₂ pada kebanyakan sel tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan maturasi normal.

Page 3: Hipo & Hipertiroid
Page 4: Hipo & Hipertiroid

hipotiroid

Hipotiroid adalah suatu penyakit akibat penurunan fungsi hormon tiroid yang diikuti gejala dan tanda yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Faktor penyebabnya akibat penurunan fungsi kelenjar tiroid, yang dapat terjadi kongenital atau seiring perkembangan usia. Pada kondisi hipotiroid ini dilihat dari adanya penurunan konsentrasi hormon tiroid dalam darah disebabkan peningkatan kadar TSH (tiroid stimulating hormon)

hipertiroid

Hipertiroid adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya)

Page 5: Hipo & Hipertiroid

Hipotiroid dan hipertiroid

Page 6: Hipo & Hipertiroid

MANIFESTASI KLINIS

HIPERTIROID1. Peningkatan frekuensi denyut jantung2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas,

peningkatan kepekaan terhadap katekolamin3. Peningkatan laju metabolisme basal,

peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan

4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)

5. Prningkatan BAB6. Gondok7. Gangguan reproduksi8. Tidak tahan panas9. Cepat letih10. Pembesaran kelenjar tiroid 11. Mata melotot

HIPOTIROID

1. Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal

2. Kejang otot3. Aliran darah keotak menurun4. Bradikardi, disritmia, hipotensi5. Konstipasi, anaroksia,

peningkatan BAB, distensi abdomen

6. Aliran darah ginjal berkurang 7. Anemia8. Pada perempuan terjadi

perubahan menstruasi

Page 7: Hipo & Hipertiroid

Pemeriksaan penunjanghipotiroid hipertiroid

1. T3 (normal :70 hingga 220 ng/dl (1,15 hingga 3,10 nmol/L) dan T4 serum (normal:4,5 dan 11,5 µg/dl (58,5 hingga 150 nmol/L) rendah

2. TSH (normal: meningkat pada hipotiroid primer

3. TSH rendah pada hipotiroid sekunder Kegagalan hipofisis : respon TSH

terhadap TRH mendatar Penyakit hipotalamus : TSH dan

TRH meningkat4. Titter Autoantibody tiroid tinggi pada

>80% kasus5. Peningkatan kolesterol6. Pembesaran jantung pada sinar-X dada7. EKG menunjukan sinus bradikardi,

rendahnya voltase kompleks QRS dan gelombang T datar atau inverse

1. TSH serum ( biasanya menurun)2. T3, T4 (biasanya meningkat)3. Tes darah hormon tiroid4. X-rain scan, CAT scan, MRI scan

(untuk mendeteksi adanya tumor)

Page 8: Hipo & Hipertiroid

Diagnosa Keperawatanhipotiroid hipertiroid

1. Hipotermi b.d penurunan metabolisme

2. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan dan penurunan proses kognitif

3. Konstipasi b.d penurunan fungsi gastrointestinal

4. Ketidakefektifan pola nafas b.d defersi ventilasi

5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d lambatnya laju metabolisme tubuh

1. Ketidakefektifan pola nafas2. Hipertermia b.d peningkatan laju

metabolisme3. Penurunan curah jantung b.d

hipertiroid tidak terkontrol, hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme (masukan nutrisi kurang)

5. Kerusakan integritas kulit

Page 9: Hipo & Hipertiroid

Intervensi

hipotiroid hipertiroid

Page 10: Hipo & Hipertiroid

NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional1. Hipotermi

b.d penurunan metabolisme

1. Suhu tubuh dalam rentang normal

2. Nadi dan RR dalam rentang normal

1. Monitoring suhu minimal tiap 2 jam

2. Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi

3. Monitor warna dan suhu kulit

4. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

1. Memantau suhu tubuh

2. Mengetahui keadaa umum pasien

3. Memantau turgor kulit akibat hipertermia

4. Untuk menghindari panas yang berlebih pada tubuh

2. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan dan penurunan proses kognitif

1. Melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

2. TTV normal3. Berpartisipasi dalam

aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan respirasi

1. Bantun klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

2. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

3. Monitor turgor kulit

1. Untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan

2. Mengetahui keadaan sosiopsikososial pasien

3. Mengetahui keadaan kulit pasien

Page 11: Hipo & Hipertiroid

NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional

3. Konstipasi b.d penurunan fungsi gastrointestinal

1. Mempertahankan bentuk feses

2. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi

3. Mengidentifikasi indikator untuk mencegah konstipasi

1. Monitor tanda dan gejala konstipasi

2. Monitor bising usus3. Monitor feses : frekuensi,

konsistensi, dan volume4. Anjurkan pasien untuk

diet tinggi serat

1. Mengetahui tandada dan gejala dari konstipasi

2. Mengetahui gerakan peristaltik usus

3. Mengetahui keadaan feses

4. Agar terhindar dari konstipasi

4. Ketidakefektifan pola nafas b.d defersi ventilasi

1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dispneu

2. Menunjukkan jalan nafas yang paten

3. Ttv dalam rentang normal

1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

2. Indetifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

3. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan

5. Monitor respirasi dan status O₂

6. Monitor TTV

1. Memaksimalkan ventilasi nafas pasien

2. Untuk memaksimalkan ventilasi pernafasan pasien

3. Jalan nafas pasien tidak terhmbat

4. Mengetahui suara nafas tambahan

5. Mengetahui status oksigenasi pasien

6. Mengetahui keadaan umum pasien

Page 12: Hipo & Hipertiroid

NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional

5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d lambatnya laju metabolisme tubuh

1. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

2. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

3. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

1. Monitor adanya penurunan berat badan

2. Monitor mual dan muntah

3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

1. Mengetahui status nutrisi pasien

2. Mengetahui output pasien

3. Untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan pasien

Page 13: Hipo & Hipertiroid

NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional1. Ketidakefekt

ifan pola nafas

1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dispneu

2. Menunjukkan jalan nafas yang paten

3. Ttv dalam rentang normal

1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

2. Indetifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

3. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction

4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan

5. Monitor respirasi dan status O₂

6. Monitor TTV

1. Agar pasien tidak merasa sesak nafas

2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi

3. Untuk melancarkan jalan nafas

4. Mengetahui suara nafas tambahan

5. Mengetahui kebutuhan oksigen

6. Mengetahui keadaan umum pasien

2. Hipertermia b.d peningkatan laju metabolisme

1. Suhu tubuh dalam rentang normal

2. Nadi dan respirasi dalam rentang normal

3. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing

1. Monitor suhu sesering mungkin

2. Monitor warna dan suhu kulit

3. Monitpr TTV4. Monitor intake dan

output5. Berikan kompres hangat

1. Untuk menegetahui suhu tubuh pasien saat ini

2. Mengenali tanda-tanda hipertermi

3. Mengetahui keadaan umum

4. Mengetahui kebutuhan keseimbangan caiaran tubuh pasien

5. Menurunkan suhu tubuh pasien

Page 14: Hipo & Hipertiroid

NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional

3. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol, hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung

1. TTV dalam rentang normal

2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan

3. Tidak ada edema paru, perifer dan tidak ada asites

4. Tidak ada penurunan kesadaran

1. Monitor status kardiovaskular

2. Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung

3. Monitor abdomen sebagai indikator penurunan perfusi

4. Monitor keseimbangan cairan

5. Monitor TTV

1. Mengetahui keadaan jantung pasien

2. Mengetahui status pernafasan

3. Mengetahui adanya perfusi abdomen atau tidak

4. Menentukan diet yang diperlukan

5. Mengetahui keadaan umum pasien

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme (masukan nutrisi kurang)

1. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

2. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

3. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

1. Monitor adanya penurunan berat badan

2. Monitor mual dan muntah

3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

1. Mengetahui adanya malnutrisi

2. Mengetahui intake dan output cairan tubuh pasien

3. Untuk menghindari terjadinya keletihan

Page 15: Hipo & Hipertiroid

NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional

5. Kerusakan integritas kulit

1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan

2. Menunjukkan pemahan dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang

3. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami

1. Jaga kulit agar tetap bersih dan kering

2. Monitor kulit akan adanya kemerahan

3. Monitor tanda dan gejala infeksi

1. Menghindari terjadinya infeksi

2. Mengenali tanda-tanda infeksi

3. Untuk menentukkan pengobatan yang dilakukan

Page 16: Hipo & Hipertiroid

DAFTAR PUSTAKA

1. Smeltzer,suzanne C.2001.Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddart.Jakarta:EGC

2. Nurarif Amin Huda dan kusuma Hardi.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA Nic Noc.Jogjakarta:Mediaction