Laptut Ikgp Skenario 2

31
BAB I PENDAHULUAN Skenorio II. Limbah Medis Sebuah koran di kota Sehat mengabarkan bahwa ditemukan mainan anak – anak berupa jarum suntuik bekas diperjual belikan di pasaran. Jarum suntik tersebut masih beraroma obat – obatan. Jarum suntik merupakan salah satu limbah medis yang berdampak negatif bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat, karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sebuah rumah sakit menghasilkan limbah medis dan non medis. Rumah sakit harus memiliki alat pengelolaan limbah medis. Ijin rumah sakit bisa dikeluarkan jika memiliki alat tersebut. Terkait dengan itu Dinas Kesehatan terus melakukan pendataan dan pengawasan terhadap operasionalrumah sakit di kota tersebut. 1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan sehingga mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Pada bidang kesehatan, pencemaran lingkungan dapat diakibatkan oleh adanya limbah medis maupun non medis. Limbah medis adalah hasil buangan dari aktivitas medis, sedangkan limbah non medis adalah suatu bahan buangan dari fasilitas kesehatan misalnya sampah makanan dari dapur. Limbah – limbah tersebut akan berdampak pada lingkungan misalnya dapat mengganggu kesehatan bila tidak ditangani dan diolah dengan baik. 1

description

ikgp sken 2

Transcript of Laptut Ikgp Skenario 2

Page 1: Laptut Ikgp Skenario 2

BAB I

PENDAHULUAN

Skenorio II. Limbah Medis

Sebuah koran di kota Sehat mengabarkan bahwa ditemukan mainan anak – anak berupa

jarum suntuik bekas diperjual belikan di pasaran. Jarum suntik tersebut masih beraroma obat

– obatan. Jarum suntik merupakan salah satu limbah medis yang berdampak negatif bagi

kesehatan lingkungan dan masyarakat, karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Sebuah rumah sakit menghasilkan limbah medis dan non medis. Rumah sakit harus memiliki

alat pengelolaan limbah medis. Ijin rumah sakit bisa dikeluarkan jika memiliki alat tersebut.

Terkait dengan itu Dinas Kesehatan terus melakukan pendataan dan pengawasan terhadap

operasionalrumah sakit di kota tersebut.

1.1 Latar Belakang

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat

energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan sehingga mengakibatkan penurunan

kualitas lingkungan. Pada bidang kesehatan, pencemaran lingkungan dapat diakibatkan

oleh adanya limbah medis maupun non medis. Limbah medis adalah hasil buangan dari

aktivitas medis, sedangkan limbah non medis adalah suatu bahan buangan dari fasilitas

kesehatan misalnya sampah makanan dari dapur. Limbah – limbah tersebut akan

berdampak pada lingkungan misalnya dapat mengganggu kesehatan bila tidak ditangani

dan diolah dengan baik.

Step 1 ( Identifikasi Kata Sulit )

1. Limbah non medis : suatu bahan buangan dari fasilitas kesehatan misalnya sampah

makanan dari dapur dan jika tidak berbahaya dapat didaur ulang.

2. Limbah medis : hasil buangan dari aktivitas medis yang dapat memberikan dampak

buruk jika tidak ditangani dengan baik.

3. Pencemaran lingkungan : berubahnya tatanan lingkungan karena ulah menusia atau

dari alam yang menyebabkan tatanan menurun.

Step 2 ( Rumusan Masalah )

1. Bagaimana pengertian pencemaran lingkungan dan apa saja macam – macam dari

pencemaran lingkungan ?

1

Page 2: Laptut Ikgp Skenario 2

2. Bagaimana klasifikasi dari limbah medis ?

3. Apakah dampak yang dapat diakibatkan dari limbah medis ?

4. Bagaimana kriteria alat pengolahan limbah medis dan apa saja alat pengolahan limbah

medis ?

5. Bagaimana cara pengolahan limbah medis agar tidak berbahaya ?

6. Bagaimana cara penanganan limbah amalgam agar tidak berbahaya ?

7. Bagaimana mainan jarum suntik bekas dapat beredar luas dimasyarakat ?

Step 3

1. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,

dan atau komponen lain ke dalam lingkungan sehingga mengakibatkan penurunan

kualitas lingkungan. Pencemaran dibedakan menjadi tiga yaitu pencemaran air ,

udara, dan tanah. Air, udara, dan tanah dikatakan tercemar apabila terdapat bahan –

bahan yang semestinya tidak ada. Contoh dari pencemaran air adalah ketika terdapat

merkuri dalam air dan merkuri tersebut dimakan ikan. Ikan yang terkontaminasi oleh

merkuri yang nantinya akan dimakan oleh manusia akan menyebabkan keracunan

pada manusia. Contoh dari pencemaran udara adalah pencemaran yang diakibatkan

oleh pembakaran yang tidak sempurna oleh insenerator sehingga udara tercampur

dengan bahan – bahan yang semestinya tidak ada diudara. Contoh dari pencemaran

tanah adalah ketika dibuangnya sampah – sampah yang sulit diuraikan oleh tanah

yang mengakibatkan perubahan kandungan tanah. Pencemaran lingkungan dapat

mengenai makhluk hidup dan makhluk mati yang antara keduanya saling berkaitan.

2. Klasifikasi limbah medis

Berdasarkan wujud atau bentuknya limbah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Limbah padat

Limbah padat adalah semua limbah yang berbentuk padat. Limbah padat

dibedakan menjadi dua yaitu limbah medis dan non medis. Limbah medis adalah

limbah yang langsung diakibatkan oleh aktivitas medis. Sedangkan limbah non

medis adalah limbah yang berasal dari fasilitas kesehatan misalnya sampah

makanan dari dapur .

b. Limbah cair

2

Page 3: Laptut Ikgp Skenario 2

Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan, misalnya air buangan

yang mengandung mikroorganisme.

c. Limbah gas

Limbah gas adalah semua limbah atau buangan yang berbentuk gas, misalnya gas

dari hasil pembuatan obat sitotoksik.

Berdasarkan potensi bahayanya, limbah medis dibedakan menjadi sembilan yaitu :

a. Limbah benda tajam

Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang mempunyai sudut tajam, sisi,

ujung atau bagian menonjol, misalnya : jarum hipodermik, pisau bedah.

b. Limbah Infeksius

Limbah infeksius adalah limbah yang berkaitan dengan pasien yang mempunnyai

penyakit menular, misalnya : benda yang terkontaminasi oleh pasien dengan

penyakit menular.

c. Limbah patologis

Limbah patologis adalah limbah yang berasal dari pembiakan dan stock bahan

yang sangat infeksius, otopsi, dan organ binatang percobaan, misalnya : bagian

tubuh manusia dan hewan.

d. Limbah sitotoksik

Limbah sitotoksik adalah limbah yang berasal dari pasien dengan pengobatan obat

sitotoksik ( obat kanker ), misalnya : urine dan muntahan pasien dengan obat

sitotoksik.

e. Limbah farmasi

Limbah farmasi adalah limbah yang mencakup produksi farmasi, misalnya : obat

– obatan, vaksin, dan serum yang sudah kedaluarsa.

f. Limbah kimia

Limbah kimia adalah limbah yang mengandung zat kimia baik berbentuk padat,

cair, maupun gas, misalnya : reagent di laboratorium, film untuk rontgen.

g. Limbah radioaktif

Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi oleh radioisotop yang berasal

dari penggunaan medis atau riset, misalnya : cairan yang tidak terpakai dari

radioaktif.

h. Limbah logam berat

Limbah logam berat adalah limbah yang mengandung logam berat dengan

konsentrasi tinggi, misalnya : thermometer

3

Page 4: Laptut Ikgp Skenario 2

i. Limbah kontainer bertekanan

Limbah kontainer bertekanan adalah limbah yang berasal dari berbegai jenis gas

yang digunakan di rumah sakit, misalnya : tabung gas.

3. Dampak Limbah medis

Limbah medis yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan berbagai macam

dampak, yaitu :

a. Gangguan kesehatan

b. Estetika

c. Pencemaran udara

d. Pencemaran air

e. Mengganggu keseimbangan lingkungan

4. Kriteria alat pembuangan :

a. Dilengkapi dengan alat kebocoran dan kode jenis limbah

b. Troli mudah dibersihkan

c. Wadah harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk dibuka sehingga orang

yang tidak berkepentingan tidak dapat membukanya.

Alat pengolahan limbah :

a. Insenerator

Insenator digunakan untuk memusnahkan sampah medis dan non medis padat baik

basah maupun kering dengan menggunakan bahan bakar solar.

Keuntungan : tidak membutuhkan lahan yang luas

Kerugian : terdapat limbah yang tidak dapat dimusnahkan, misalnya : logam, kaca

b. Autoclave

Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan

perlengkapan dengan menundukkan material untuk uap tekanan tinggi jenuh pada

121 ° C selama sekitar 15-20 menit, tergantung pada ukuran beban dan isi.

c. Needle Crusher

Needle Crusher adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan jarum suntik

dengan menggunakan tenaga listrik.

d. Needle Pit

Needle Pit adalah alat yang berfungsi sebagai penampung hasil hancuran limbah

padat antara lain jarum suntik.

4

Page 5: Laptut Ikgp Skenario 2

e. Safety Box

Safety box berfungsi sebagai alat penampung sementara limbah medis berupa

jarum dan syringe bekas.

5. Cara pengolahan limbah medis

a. Dipisahkan menurut jenisnya

Hitam : limbah umum

Kuning : diberi disinfektan

Merah : limbah radioaktif

Ungu :limbah sitotoksik

b. Dimasukkan kedalam kantung anti bocor

c. Disimpan sebelum dihancurkan

Maksimal waktu penyimpanan adalah 1 x 24 jam

d. Diangkut dan dilakukan penanganan masing – masing limbah

Limbah infeksius : menggunakan autoclave

Limbah sitotoksik : insenerasi pada suhu 12000C

Limbah cair : sedimentasi / diendapkan :

Diaduk cepat

Diaduk lambat

Didiamkan

Digunakan lagi atau dibuang

6. Penanganan limbah amalgam

Limbah amalgam dapat berasal dari pabrik maupun dari gigi lepas yang

terdapat amalgam. Amalgam mengandung kandungan merkuri sehingga dapat

menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk menangani limbah amalgam , tidak

boleh dilakukan penimbunan dalam tanah karena kandungan merkuri dapat

mencemari tanah, juga tidak boleh dilakukan pembakaran karena kandungan amalgam

dalam merkuri akan menguap jika dibakar. Cara penanganan limbah amalgam adalah

dilakukan pemisahan antara kandungan logam didalam amalgam dengan merkuri.

Pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan alat separator amalgam yang

berlandaskan teknik sedimentasi. Dengan alat separator tersebut kandungan merkuri

akan lepas dari logam amalgam. Merkuri yang terlepas dapat dilakukan penanganan

5

Page 6: Laptut Ikgp Skenario 2

dengan cara penanganan limbah kimia, sedangkan kandungan perak dari proses

pemisahan dapat didaur ulang kembali.

7. Mainan jarum suntik bekas dapat beredar luas dikarenakan adanya

penumpukan limbah jarum suntik yang berlebihan. Selain hal tersebut juga

dikarenakan kurangnya penyimpanan dari limbah jarum suntik, kurangnya fasilitas

dalam pengolahan limbah, kurangnya sosialisasi akan dampak penumpukan limbah,

dan kurangnya tenaga untuk pengolahan limbah.

6

Page 7: Laptut Ikgp Skenario 2

Step 4 ( Mapping )

7

Limbah

Medis Non medis

Penanganan baik Penanganan buruk

Pencemaran lingkungan

Penanganan baik

Dapur

Kertas

Benda tajam

Kontainer bertekanan

Kimia

Farmasi

Patologis

Sitotoksik

Infeksius

Logam berat

Page 8: Laptut Ikgp Skenario 2

Step 5 ( Learning Objection )

Mahasiswa mampu memahami :

1. Pencemaran lingkungan dan macam – macamnya.

2. Klasifikasi limbah medis dan non medis.

3. Penanganan dan pengolahan limbah medis.

4. Dampak dari pencemaran limbah.

8

Page 9: Laptut Ikgp Skenario 2

BAB II

PEMBAHASANan

1. Pencemaran lingkungan merupakan proses masuknya bahan pencemar

( polutan ) kedalam lingkungan yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan

oleh kegiatan manusia atau proses alam. Menurut UU Pokok Pengelolaan Lingkungan

Hidup No.4 Tahun 1982 yang dimaksud pencemaran lingkungan adalah masuk atau

dimasukannya makhluk hidup, zat ,energi dan atau komponen lain kedalam

lingkungan dan atau berubahnya tatanan tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu

yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan

peruntukannya. Polutan adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian

terhadap makhluk hidup. Syarat suatu zat dapat dikatakan polutan apabila :

a. Jumlahnya melebihi jumlah normal

b. Berada pada waktu yang tidak tepat

c. Berada di tempat yang tidak tepat

Pencemaran dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :

a. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah terdapatnya bahan – bahan yang sukar untuk terurai

dan bahan – bahan yang berbahaya/ beracun masuk dan merubah keadaan alami

tanah. tanah normal mempunyai karakteristik yaitu tanahnya subur, trayek ph

minimal 6 maksimal 8, tidak berbau busuk, tidak kering, memiliki tingkat

kegemburan yang normal, tidak mengandung logam berat, tidak mengandung

sampah anorganik. Sedangkan tanah yang tercemar mempunyai ciri – ciri yaitu

tanah tidak subur, pH diatas 8 atau dibawah 6, berbau busuk, kering, mengandung

logam berat, dan mengandung sampah anorganik. Tanah yang tercemar

menyebabkan kesuburan tanah menurun, dan dapat membunuh organisme

pengurai dalam tanah. Salah satu penyebab pencemaran tanah adalah adanya

sampah anorganik yang sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme, misalnya

sampah plastik yang membutuhkan waktu 240 tahun untuk penguraiannya. Selain

dari sampah, pencemaran tanah juga diakibatkan oleh pupuk buatan, detergen, dan

zat kimia dari buangan pertanian. Bahan – bahan tersebut dapat menyebabkan

9

Page 10: Laptut Ikgp Skenario 2

terganggunya komposisi alami tanah sehingga hilangnya dari sifat atau

karakteristik tanah normal.

b. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah keadaan dimana terjadinya penurunan dari kualitas air

sampai pada tingkat tertentu yang mengakibatkan air tidak berfungsi sebagaimana

mestinya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh barbagai hal yaitu dari adanya

limbah industri yang dibuang ke sumber air ( sungai, laut, danau, dan air tanah ) ,

sampah anorganik yang dapat menyababkan pengaruh pada air tanah, limbah

pertanian misalnya pupuk yang banyak mengandung nitrit dan fosfat secara tidak

langsung terbawa ke sumber air sehingga terjadi perkembangan yang cepat dari

enceng gondok, dan hujan asam. Pencemaran air ditandai dengan adanya

penurunan Ph air, kenaikan suhu akibat panas yang ditimbulkan dari hasil

buangan limbah cari industri, perubahan warna, perubahan bau, perubahan rasa,

dan timbulnya endapan.

c. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan – bahan atau zat

asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan/ komposisi udara dari

keadaan normalnya. Udara mengandung komposisi diantaranya adalah Nitrogen

(78,09 %), Oksigen (21,94 %), Argon (0,93 %), Karbon dioksida (0,032 %), Neon

(0,0018 %), Helium (0,00052 %), Ozon (0,00006 %), Hidrogen (0,00005 %),

Krypton (0,00011 %), Metan (0,00015 %), dan Xenon dalam jumlah kecil.

Polutan udara menyebabkan kandungan dari udara normal terganggu yang dapat

berdampak pada diri makhluk hidup. Banyak sekali bahan yang dapat

menyebabkan pencemaran udara, zat – zat tersebut adalah :

1. Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan

tidak berasa. Gas tersebut dapat terbentuk secara alamiah misalnya letusan

gunung dalam jumlah kecil dan dari aktivitas manusia yaitu pembakaran bahan

fosil ( minyak, oli, solar, batu bara ). Gas CO yang terhirup dapat

menyebabkan gejala pusing, sakit kepala, pandangan kabur, kehilangan daya

pikir sesaat, sulit bernapas, bahkan kematian.

2. Nitrogen Oksida

Gas nitrogen oksida mempunyai warna coklat dan bau yang sangat menyangat.

Sumber penghasil dari gas nitrogen oksida adalah hasil dari pembakaran

10

Page 11: Laptut Ikgp Skenario 2

generator pembangkit listrik, pembakaran bahan bakar kendaraan, pembakaran

batu bara, minyak, gas alam, kebakaran hutan, dan lain – lain. Gas nitrogen

oksida menyababkan emphysema, penyakit pernapasan, dan lain – lain.

3. Belerang Oksida

Belerang oksida berasal dari pembakaran batu bara, minyak bumi, pengilangan

minyak tanah, dan lain – lain. Jika belerang oksida bereaksi dengan udara yang

mengandung uap air, maka akan terbentuk asam sulfat. Asam sulfat yang

terbawa oleh air hujan mengakibatkan hujan asam. Belerang oksida juga dapat

menyebabkan iritasi mata dan saluran pernapasan, pandangan kabur, gejala

penyakit jantung, dan kematian.

4. Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah pencemaran yang dapat berbentuk gas, cairan maupun

padatan yang berasal dari kegiatan transportasi, pembakaran batu bara, dan

lain – lain. Hidrokarbon menyebabkan korosi, iritasi mata, hidung dan

tenggorokan, pusing, dan mual.

5. Pertikel

Partikel adalah debu halus yang melayang diudara

6. Karbon dioksida

Karbon dioksida merupakan kandungan alami yang terdapat pada udara.

Karbon dioksida di udara mempunyai jumlah yang sangat kecil. Apabila

terjadi pencemaran jumlah karbon dioksida akan meningkat yang dapat

menyebabkan efek rumah kaca.

d. Pencemaran suara

Pencemaran dapat mengurangi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana.

Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat

mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila

inetensitasnya telah melampaui 50 desibel.Suara dengan intensitas tinggi, seperti

yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat

terbang bila berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama

dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang

permanen.

2. Klasifikasi Limbah Medis dan Non Medis

11

Page 12: Laptut Ikgp Skenario 2

Limbah rumah sakit adalah limbah yang mencakup semua buangan yang berasal dari

instalasi kesehatan, fasilitas penelitian, dan laboratorium. Kepmenkes Republik

Indonesia No.1204/Menkes/SK/X/2004, mengatakan Limbah Rumah Sakit ada 3

macam yakni:

a. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan

rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikrooganisme, bahan kimia beracun

dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.

b. Limbah Gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan

pembakaran di rumah sakit seperti insenerator, dapur, perlengkapan generator,

anastesi, dan pembuatan obat Sitotoksik.

c. Limbah padat adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat

kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan limbah padat non

medis.

Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di

rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman

yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya. Limbah padat non

medis meliputi kertas - kertas pembungkus atau kantong dan plastik yang tidak

berkaitan dengan cairan tubuh. Pewadahan limbah padat non medis dipisahkan dari

limbah medis padat dan ditampung dalam kantong plastik warna hitam khusus untuk

limbah medis non padat (Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004, Depkes RI,

2004)

Limbah medis padat adalah limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan

diagnosis dan tindakan medis terhadap pasien. Limbah medis padat yang terdiri dari

limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah

sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan

limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.

No Kategori limbah Definisi Contoh limbah yang dihasilkan

11.

Infeksius Limbah yang terkontaminasi organisme patogen (bakteri, virus, parasit, atau jamur) yang tidak secara rutin ada lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan

Kultur laboratorium,limbah dari bangsalisolasi, kapas, materi,atau peralatan yangteresentuh pasien yangterinfeksi, ekskreta.

12

Page 13: Laptut Ikgp Skenario 2

virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.

2. Patologis Limbah berasal dari pembiakan dan stock bahan yang sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan danbahan lain yang telah diinokulasi, terinfeksi atau kontak dengan bahanyang sangat infeksius.

Bagian tubuh manusiadan hewan (limbah anatomis), darah dancairan tubuh yang lain,janin.

3. Sitotoksis Limbah dari bahan yangterkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitotoksis untukkemoterapi kanker yang mempunyaikemampuan untuk membunuh ataumengahambat pertumbuhan selhidup.

Dari materi yangterkontaminasi pada saatpersiapan dan pemberianobat, misalnya spuit,ampul,kemasan,obatkedaluarsa,larutan sisa, urine, tinja,muntahan pasien yangmengandung obatsitotoksik.

4. Benda tajam merupakan materi yang dapat menyebabkan luka iris atau luka tusuk. Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapatmenyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan. Benda- bendatajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahanberacun atau radioaktif.

jarum, jarum suntik,skalpel, pisau bedah,peralatan infus, gergajibedah, dan pecahan kaca

5. Farmasi Limbah farmasi mencakup produksi farmasi. Kategori ini juga mencakup barang yang akan di buang setelahdigunakan untuk menangani produk farmasi, misalnya botol atau kotak yang berisi residu, sarung tangan,masker, slang penghubung darah atau cairan, dan sampul obat.

obat-obatan, vaksin, danserum yang sudah kedaluarsa, tidakdigunakan, tumpah, danterkontaminasi, yangtidak diperlukan lagi.

6. Kimia mengandung zat kimia Reagent di laboratorium,

13

Page 14: Laptut Ikgp Skenario 2

yang berbentuk padat, cair, maupun gas yang berasal dari aktivitas diagnostic dan eksperimen serta daripemeliharaan kebersihan rumah sakit dengan menggunakan desinfektan.

film untuk rontgen,desinfektan yangkadaluarsa atau sudahtidak diperlukan lagi,solven

7. Radioaktif Radioaktif Bahan yang terkontaminasi denganradioisotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas

Cairan yang tidakterpakai dari radioaktifatau riset dilaboratorium,peralatan kaca, kertasabsorben yangterkontaminasi, urine danekskreta dari pasien yangdiobati atau diuji denganradionuklida yangterbuka.

8. Logam yangbertekanantinggi/ berat

Limbah yang mengandung logam berat dalam konsetrasi tinggi termasuk dalam subkategori limbahkimia berbahaya dan biasanya sangat toksik. Contohnya adalah limbah merkuri yang berasal daribocoran peralatan kedokteran yang rusak

Thermometer, alat pengukur tekanan darah,residu dari ruang pemeriksaan gigi, dansebagainya.

9. KontainerBertekanan

Limbah yang berasal dari berbagai jenis gas yang digunakan di rumahsakit.

tabung gas, kalengaerosol yang mengandung residu, gascartridge.

3. Penanganan dan Pengolahan Limbah Medis

14

Page 15: Laptut Ikgp Skenario 2

Persyaratan pengelolaan limbah medis padat di rumah sakit sesuai keputusan

KEPMENKES No. 1204/Menkes/SK/X/2004

a. Minimasi Limbah:

1. Setiap rumah sakit harus melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber.

2. Setiap rumah sakit harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia

yang berbahaya dan beracun.

3. Setiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan stok bahan kimia dan

farmasi.

4. Setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai dari

pengumpulan, pengangakutan, dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari

pihak yang berwenang.

b. Pemilahan, Pewadahan, Pemanfaatan kembali dan Daur Ulang

1. Pemilahan limbah harus selalu dilakukan dari sumber yang menghasilkan

limbah

2. Limbah yang akan dimanfaatkan kembali harus dipisahkan dari limbah yang

tidak dimanfaatkan kembali.

3. Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah tanpa

memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya. Wadah tersebut harus anti

bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk dibuka sehingga orang yang tidak

berkepentingan tidak dapat membukanya.

4. Jarum dan srynges harus dipisahkan sehingga tidak dapat digunakan kembali.

5. Limbah medis padat yang akan dimanfaatkan kembali harus melalui proses

sterilisasi, untuk menguji efektifitas sterilisasi panas harus dilakukan tes

Bascillus Stearothermophilus dan untuk sterilisasi kimia harus dilakukan tes

Bacillus subtilis.

6. Limbah jarum hipodermik tidak dianjurkan untuk dimanfaatkan kembali.

Apabila rumah sakit tidak mempunyai jarum yang sekali pakai (disposable),

limbah jarum hipodermik dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui proses

salah satu metode sterilisasi.

7. Pewadahan limbah medis padat harus memenuhi persyaratan dengan

menggunakan wadah dan label seperti tabel berikut :

Tabel Jenis Wadah dan Label Limbah Medis Padat Sesuai Kategori

N

o

Kategori Wadah

kontainer/

Lambang Keterangan

15

Page 16: Laptut Ikgp Skenario 2

kantong

palstik

1. Radioaktif Merah Kantong boks

timbal dengan

simbol

radioaktif

2. Sangat

infeksius

Kuning Kantong plastik kuat, anti bocor, atau kontainer yang dapatdi sterilisasi dengan autoclave

3. Limbah

infeksius,

patologi

anatomi

Kuning Plastik kuat dan anti bocor atau kontainer

4. Sitotoksik Ungu Kontainer

plastik kuat

dan anti bocor

5. Limbah kimia

dan farmasi

Coklat - Kantong

plastik atau

kontainer

(Sumber: Kepmenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004).

8. Daur ulang tidak bisa dilakukan oleh rumah sakit kecuali untuk pemulihan

perak yang dihasilkan dari proses film sinar X.

9. Limbah Sitotoksik dikumpulkan dalam wadah yang kuat, anti bocor, dan

diberi label bertuliskan “Limbah Sitotoksik”.

c. Tempat penampungan sementara

1. Bagi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus

membakar limbahnya selambat-lambatnya 24 jam.

2. Bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insinerator maka limbah medis

padatnya harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan rumah sakit lain atau

16

Page 17: Laptut Ikgp Skenario 2

pihak lain yang mempunyai insinerator untuk dilakukan pemusnahan

selambat-lambatnya 24 jam apabila di simpan pada suhu ruang.

d. Transportasi

1. Kantong limbah medis padat sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut

harus diletakkan dalam kontainer yang kuat dan tertutup.

2. Kantong limbah medis padat harus aman dari jangkauan manusia maupun

binatang.

3. Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri yang

terdiri: Topi, Masker, Pelindung amta, pakaian panjang (coverall), apron

untuk industri, pelindung kaki/sepatu boot, dan sarung tangan khusus

(disposable gloves atau heavy duty gloves).

e. Pengolahan, Pemusnahan dan pembuangan Akhir limbah padat

1) Limbah infeksius dan benda tajam

a. Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan persediaan agen

infeksius dari laboratorium harus disterilisasi dengan pengolahan panas

dan basah seperti dalam autoclave sedini mungkin. Untuk limbahinfeksius

yang lain cukup dengan cara desinfeksi.

b. Benda tajam harus diolah dengan insinerator bila memungkinkan dan

dapat diolah bersama dengan limbah infeksius lainnya. Kapsulisasi juga

cocok untuk benda tajam.

c. Setelah insinerasi atau desinfeksi, residunya dapat dibuaang ke tempat

penampungan B3 atau di buang ke landfill jika residunya sudah aman.

2) Limbah Farmasi

Limbah farmasi dalam jumlah kecil dapat diolah dengan insinerator pirolitik

(pyrolitik incinerator), rotary klin, dikubur secara aman, sanitary landfill,

dibuang ke sarana air limbah atau insinerasi. Tetapi dalam jumlah besar harus

menggunakan fasilitas pengolahan yang khusus seperti rotary kli, kapsulisasi

dalam drum logam, dan inersisasi.

3) Limbah Sitotoksik

a. Limbah Sitotoksik sangat berbahaya dan tidak boleh dibuang dengan

penimbunan (landfiil) atau saluran limbah umum.

b. Bahan yang belum dipakai dan kemasannya masih utuh karena kadaluarsa

harus dikembalikan ke distributor apabila tidak ada insinerator dan diberi

keterangan bahwa obat tersebut sudah kadaluarsa atau tidak dipakai lagi.

17

Page 18: Laptut Ikgp Skenario 2

c. Insinerasi pada suhu tinggi sekitar 1200°C dibutuhkan untuk

menghancurkan semua bahan sitotoksik. Insinerasi pada suhu rendah

dapat menghasilkan uap sitotoksik yang berbahaya ke udara.

d. Apabila cara insinerasi maupun degradasi kimia tidak tersedia, kapsulisasi

atau inersisasi dapat di pertimbangkan sebagai cara yang dapat dipilih.

4) Limbah Bahan Kimiawi

a. Pembuangan limbah kimia biasa.

Limbah biasa yang tidak bisa daur ulang seperti asam amino, garam, dan

gula tertentu dapat dibuang ke saluran air kotor.

b. Pembuangan limbah kimia berbahaya dalam jumlah kecil

Limbah bahan berbahaya dalam jumlah kecil seperti residu yang terdapat

dalam kemasan sebaiknya dibuang dengan insinerasi pirolitik, kapsulisasi,

atau ditimbun (landfill).

5) Limbah dengan kandungan logam berat tinggi

Limbah dengan kandungan mercuri atau kadmium tidak boleh dibakar atau

diinsinesrasi karena berisiko mencemari udara dengan uap beracun dan tidak

boleh dibuang landfill karena dapat mencemari air tanah.

6) Kontainer Bertekanan

Cara yang terbaik untuk menangani limbah kontainer bertekanan adalah

dengan daur ulang atau pengunaan kembali. Apabila masih dalam kondisi utuh

dapat dikembalikan ke distributor untuk pengisian ulang gas. Agen halogenida

dalam bentuk cair dan dikemas dalam botol harus di perlakukan sebagai

limbah bahan kimia berbahaya untuk pembuangannya.

7) Limbah radioaktif

Pengelolaan limbah radioaktif yang aman harus diatur dalam kibijakan dan

strategi nasional yang menyangkut perturan, infrastruktur, organisasi

pelaksana dan tenaga yang terlatih.

(Permenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004, Depkes RI, 2004).

4. Dampak dari pencemaran limbah

Depkes RI (2001) Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan

kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti :

1. Gangguan kenyamanan dan estetika

18

Page 19: Laptut Ikgp Skenario 2

Gangguan kenyamanan dan estetika ini berupa warna yang berasal dari sedimen,

larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik.

2. Kerusakan harta benda

Dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif, karat), air yang

berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar

rumah sakit.

3. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang

Gangguan pada tanaman dan hewan dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat,

bahan kimia, pestisida, logam nutrien tertentu dan fosfor.

4. Gangguan terhadap kesehatan manusia

Gangguan terhadap kesehatan manusia dapat disebabkan oleh berbagai jenis

bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb, dan

Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi.

5. Gangguan genetik dan reproduksi

Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun

beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan

sistem reproduksi manusia misalnya pestisida, bahan radioaktif.

BAB IV

KESIMPULAN

19

Page 20: Laptut Ikgp Skenario 2

Pencemaran lingkungan merupakan proses masuknya bahan pencemar kedalam lingkungan

yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam.

Pencemaran terdiri atas pencemaran tanah, air, udara, dan suara. Pencemaran tersebut

diakibatkan oleh adanya limbah yang menumpuk dan tidak diolah. Limbah berdasarkan

bentuknya dibedakan menjadi tiga yaitu limbah padat, cair, dan gas. Dalam dunia medis,

limbah pada dibedakan menjadi dua yaitu limbah medis dan non medis. Limbah – limbah

tersebut harus ditangani dan diolah secara tepat agar tidak berdampak pada lingkungan dan

makhluk hidup yang ada didalamnya.

Daftar Pustaka

Amsyari, Fuad. 1981. Prinsip-prinsip masalah pencemaran lingkungan. Jakarta: Ghalia

20

Page 21: Laptut Ikgp Skenario 2

Indonesia.

Horsted-Bindslev, Preben et. al.1998. Tambalan amalgam berbahaya untuk kesehatan?.

EGC: Jakarta.

Wardhana,W.A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi.

21