Laptut Kelompok 2(3)

download Laptut Kelompok 2(3)

of 46

Transcript of Laptut Kelompok 2(3)

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    1/46

    BLOK X: KARDIOVASKULER 

    LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 3

    OLEH:

    KELOMPOK TUTORIAL 2

    Ahmad Farid Wajdi HA!!!2

    "#$#rda %&d& Sa'aja(a HA!!)

    Dima* Wi+a$*#'# HA!!,

    Ha'a P&rma-a Sari HA!!2.

    Har/&( A0/i' Har-#'# HA!!21

    I'dah Wid(a A*--i HA!!3)

    La0 Sa(idima' Hai4 HA!!3,

    Ni$$&' Kirara HA!!)3

    Sa$i'ah Mari& Sa'ad HA!!5!

    Kad&$ Si'-a D6i Sara*6a-i HA!!5

    I %*-i P- 7#8a K*ma6a' HA!!5,

    S&0/ia 70ia'i HA!!,!35

    T-#r : dr9 E$a Ari& 70ia'i

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

    NUSA TEN%%ARA BARAT

    2!3

    i

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    2/46

    Ka-a P&'8a'-ar

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan

    rahmat hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial sebagai hasil tutorial yang

    kami lakukan pada Blok Kardioaskular!

    Kami mengu"apkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

    membantu dalam menyelesaikan laporan tutorial ini!

    Kami mohon maa# jika dalam laporan ini terdapat banyak kesalahan, baik dalam hal

     penulisan maupun materi yang disampaikan! $ntuk itu, kami mohon kritik serta saran yang

    membangun agar kami dapat memperbaikinya pada kesempatan selanjutnya! Kami berharap

    laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan man#aat positi# bagi pemba"a!

    Mataram, Maret %&'(

      Penyusun

    ii

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    3/46

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar )))))))))))))))))))))))))))))))!! ii

    *a#tar +si ))))))))))))))))))))))))))))))!!!!!!!!!!!!! !!iii

    BB + PEN*$L$N,,,,

     '!' .kenario )))))))))))))))))))))))))))))! )! '

    '!% Learning /bje"ties )))))))))))))))))))))))!!! ))!! %

    '!( Mindmap ))))))))))))))))))))))))))))! ))! (

    BB + +.+

    %!' Nyeri dada 0ardia")))))))))))))))))))))))))!))! 1

    %!% Nyeri dada Non-0ardia")))))))))))))))))))))))))!%2

    %!( namnesis pasien pada s"enario))))))))))))))))))))))(3

    %!1 Pemeriksaan 4isk)))))))))) )))))))))))))))))!!!(5

    %!6 Peeriksaan Penunjang))))))))))))))))))))))))!!!)!!('

    %!2 nalisis .kenario))))))))))))))))))))))))!!!)))!((

    %!7 Tata Laksana)))))))))))))))))))))))))!))))!!(1

    %!3 Komplikasi Penyakit 8antung Koroner))))))))))))))!!)))))!1'

    *a#tar Pustaka ))))))))))))))))))))))))))))!!!!!!!!!!!16

    iii

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    4/46

    iv

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    5/46

    BAB I

    PENDAHULUAN

    9 S$&'ari# 3

    .eorang perempuan, berusia 3' tahun, mengeluhkan dada terasa tidak nyaman disertai rasa

     pegal di punggung! Keluhan tersebut mun"ul pertama kali dan pasien tidak menunjukkan

    rasa kesakitan yang sangat! Keluhan tersebut sedikit berkurang dengan berbaring! Keluhan

    tersebut mun"ul saat pasien sedang berkebun tadi pagi! Karena keluhan dirasa tidak berat

     pasien baru datang ke +nstalasi 9a:at *arurat ;+9*< 5 jam kemudian setelah dibujuk 

     putranya! Pasien adalah penderita *iabetes Melitus sejak 3 tahun lalu! Pada pemeriksaan

    #isik didapatkan tekanan darah '6&=56 mmg> #rekuensi denyut nadi 2( ?=menit! asil

     pemeriksaan laboratorium didapatkan kolesterol %5& mg=dl, trigliserida %&& mg=dl, *L %3

    mg=dl, L*L '3& mg=dl, 9*. %&& mg=dl! Pada pemeriksaan #isik tidak didapatkan

    kardiomegali dan murmur!

    1

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    6/46

    92 L&ar'i'8 Oj&+-i/&

    '! Neyri dada Kardiak 

    %! Nyeri dada Non-kardiak 

    (! namnesis pada skenario

    1! Pemeriksaan 4isik 

    6! Pemeriksaan Penunjang

    2! nalisis .kenario

    7! Tata laksana pada Penyakit 8antung Koroner 

    3! Komplikasi Penyakit 8antung Koroner 

    2

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    7/46

    Mi'd Ma;

    3

    Perempuan 81tahun

    Perempuan 81tahun

    Anamnesis   Pemeriksaanfsik

    PemeriksaanPenunjang

      Diagnosis

    Keluhan

    Utama

    Nyer dada

     ata !aksana

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    8/46

    BAB II

    ISI

    29 N7ERI DADA "ARDIA"

    NONISKEMIK 

    9 P&ri$ardi-i*

    Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium iseral atau kedua-

    duanya! @ariasi klinis perikarditis sangat berariasi mulai dari perikarditis akut, perikarditis

    konstrikti#, e#usi perikard tanpa tanda tamponad, dan tamponad jantung!

    Pathogenesis

    .alah satu reaksi peradangan pada perikarditis akut adalah penumpukan "airan

    ;eksudasi< di dalam rongga perikard yang disebut e#usi perikard! E#ek hemodinamik e#usi

     perikard ditentukan oleh jumlah dan ke"epatan pembentukan "airan perikard! E#usi yang

     banyak atau timbul "epat akan menghambat pengisian entrikel, penurunan olume akhir 

    diastolik sehingga "urah jantung sekun"up dan semenit berkurang! Kompensasinya

    adalah takikardia, tetapi pada tahap berat atau kritis akan menyebabkan gangguan

    sirkulasi dengan penurunan tekanan darah serta gangguan per#usi organ dengan segala

    akibatnya yang disebut tamponade jantung! Bila reaksi radang ini berlanjut terus,

     perikard mengalami #ibrosis, jaringan parut luas, penebalan, kalsi#ikasi dan juga terisi

    eksudat, yang akan menghambat prosess diastolik entrikel, mengurangi isi sekun"up dan

    semenit serta mengakibatkan kongesti sistemik ;perikarditis konstrikti#a

    "

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    9/46

    - Perikarditis kut

    E-i#0#8i

    +n#eksi irus, in#eksi bakteri spesi#ik atau nonspesi#ik, uremia, trauma, sindrom

     pas"ain#ark mio"ard, sindrom pas"a perikardiotomi, neoplasma, dan idiopatik! Ma'i4&*-a*i $0i'i*

    Trias klasiknya adalah nyeri dada substernal atau parasternal yang kadang-kadang

    menjalar ke bahu,  pericardial friction rub, dan kelainan EK9 yang khas! *ari

     pemeriksaan #isik juga dapat ditemukan pembesaran jantung, peningkatan tekanan

    ena, hepatomegali, edema kaki, dan mungkin tanda-tanda tamponade!

    P&m&ri$*aa' ;&''ja'8

    Pada pemeriksaan EK9 ditemukan eleasi segmen .T, depresi segmen PA, dan sinus

    takikardi! .etelah beberapa :aktu dapat ditemukan inerse gelombang T! .ebagai

    komplikasi dapat ditemukan aritmia supraentrikular, termasuk #ibrilasi atrium!4oto toraks tampak normal, bila e#usi perikard hanya sedikit, tetapi bila banyak dapat

    terlihat bayangan jantung membesar seperti botol air! danya in#lamasi dapat

    diketahui dari peningkatan LE* dan leukositosis! Pemeriksaan ini dilakukan atas

    dasar indikasi bila terdapat ke"urigaan mengenai etiologinya, misalnya tes tuberkulin!Ekokardiogra#i diharapkan untuk

    #

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    10/46

    '! Menunjukkan e#usi perikard, perkiraan jumlah dan lokasinya

    %! Menilai kontraktilitas entrikel kiri ;akan terganggu bila ada miokarditis<

    (! Membedakan perikarditis dengan in#ark jantung K#m;0i$a*i

    danya E#usi peri"ardial

    P&'a-a0a$*a'aa'.emua penderita perikarditis akut harus dira:at untuk menilai=obserasi timbulnya

    tamponad;' dalam '& perikarditis akut dan membedakannya dengan in#ark jantung

    akut! /+N. diperlukan sebagai dasar pengobatan medikamentosa ;mengurangi rasa

    sakitdan anti in#lamasi

    sakitnya tidak teratasi dengan /+N.! Pungsi perikard dilakukan untuk tindakan

    diagnostik! Bila timbul tamponad, maka pungsi perikard dilakuan sebagai tindakan

    terapiperikarditis rekuens dapat diobati dengan kolkisin 'mg-%mg=hari!

    - Tamponad 

    Tamponad terjadi bila jumlah e#usi perikard menyebabkan hambatan serius aliran

    darah ke jantung ;gangguan diastolik entrikel

    idiopatik dan uremia! Perdarahan intraperikard juga dapat terjadi akibatdari katerisasi

     jantung interensi koroner, pemasangan jantung, tuber"ulosis, dan penggunaan

    antikoagulan!

    Keadaan umum penderita tampak buruk=berat! Tekanan darah turun, peninggian

    tekanan ena jugularis C tanda kusmaule ; penurunan tekanan ena jugularis pada saat

    inspirasi

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    11/46

    danya peradangan sehingga menyebabkan terjadinya penebalan, #ibrosis, #usi

    is"eral dan parietal perikard sehingga luas ruangan jantung berkurang! kibatnnya "urah

     jantung berkurang dan tekanan pengisian meningkat!

    E-i#0#8i

    Merupakan kelanjutan dari perikarditis akut! *apat pula di mulai dari idiopatik, pas"a perikardiotomi, tuber"ulosis, radiasi keganasan, beks perikarditis purulens, uremia,

    reumatis arthritis, lupus eritematosus sistemik dan obat!

    Ma'i4&*-a*i $0i'i*

    Keluhan berupa rasa lelah, lemah, dispnea saat bekerja, ortopnea, dan keluhan gagal

     jantung lainnya! Pada pemeriksaan #isik ditemukan peningkatan tekanan ena

     jugularis, bunyi jantung melemah, dapat terdengar  pericardial knock , pulsus

     paradoksus, hepatosplenomegali, ikterus, asites, dan edema!

    P&m&ri$*aa' ;&''ja'8 

    EK9 memperlihatkan penurunan oltase pada lead di ekstremitas! 4oto toraks

    menunjukkan kalsi#ikasi peri"ardium, kadang dapat terlihat kardiomegali! *engan

    ekokardiogra#i dapat dideteksi penebalan yang terjadi namun sulit! $ntuk memastikan

    diagnosis dapat di lakukan katerisasi jantung kiri dan kanan! 4oto toraks

    menunjukkan perkapuran pada setengah pasien; terutama pada etiologi TB0<

    P&'a-a0a$*a'aa'

    Penatalaksanaan dapat dimulai dengan diureti" untuk mengurangi gejala sesak dan

    retensi "airan! Perikardiektomi adalah terapi kausal dan umumnya akan memperbaiki

    keluhan dan prognosis!

    29 Pr#0a;* Ka-; Mi-ra0

    Prolaps katup mitral ;PKM< adalah suatu sindrom klinik yang disebabkan oleh

     berbaliknya satu atau lebih apparatus katup mitral, daun katup, korda tendinea, muskulus

     papilaris, dan anulus katup dengan atau tanpa regurgitasi mitral ;AM

    Katup Mitral adalah sindrom murmur klik sistolik, sindrom Barlo:, katup mitral

    miksomatosa, billo:ing mitral "usp syndrome, dan redundant "usp syndrome!

    %

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    12/46

     Mitral valve prolapsed  ;M@P

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    13/46

    .tenosis ;obstruksi< aorta menyebabkan hambatan aliran darah di katup aorta sehingga

    merangsang mekanisme A dan mekanisme lainnya agar miokard hipertro#i! ipertro#i

    tersebut akan meningkatkan tekanan intraentrikel agar dapat melampaui tahanan

    stenosis aorta tersebut! Namun bila tahanan aorta bertambah, maka hipertro#i akan

     berkembang menjadi patologis dengan gejala sinkop, iskemia subendokard, yang

    menghasilkan angina dan berakhir dengan gagal jantung kongesti#!

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    14/46

    Karakteristik Nyeri dada "ardia" Nyeri dada non"ardia"

    .i#at Aasa sakit seperti ditekan,

    ditindih benda berat, rasa

    terbakar, rasa diperas, dan

    dipelintir 

    Tajam, seperti ditusuk, dan

    seperti ditarik!

    Lokasi .ubsternal, retrosternal, dan

     prekordial

    $nilateral, terlokalisasi,

     peri#er 

    Penjalaran Biasanya ke lengan kiri,

    leher, rahang ba:ah gigi,

     punggung=interskapula,

    epigastrium, dan dapat juga

    ke lengan kanan!

    Biasanya tidak menjalar 

    4aktor pen"etus ktiitas #isik, stress emosi,

    udara dingin, dan sesudah

    makan berat!

    .pontan, diinduksi oleh

    gerakan, postur, batuk, dan

     palpasi!

    4aktor pengurang +stirahat atau obat nitrat! Tidak hilang dengan istirahat,

    respon terhadap nitrat ;-< atau

    lambat!

    A'8i'a P&$-#ri* S-ai0

    • E;id&mi#0#8i

    Prealensi angina meningkat se"ara tajam yang bergantung pada usia untuk kedua jenis kelamin,

    dari &,'-'G pada :anita usia 16-61 tahun menjadi '&-'6G pada :anita usia 26-71 tahun dan

    dari %-6G pada pria usia 16-61 tahun menjadi '&-%&G pada pria usia 26-71 tahun! /leh karena

    itu, diperkirakan pada seluruh negara yang ada di Eropa, %&!&&&-1&!&&& orang per satu juta

     populasi menderita angina!

    1'

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    15/46

    • Pa-#4i*i#0#8i

    Kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai oksigen oleh pembuluh darah yang

    mengalami gangguan menyebabkan terjadinya iskemia miokardium lo"al! +skemia yang bersi#at

    sementara akan menyebabkan perubahan reersibel pada tingkat sel dan jaringan, dan menekan

    #ungsi miokardium!

    Berkurangnya kadar oksigen mendorong miokardium untuk mengubah metabolism aerob

    menjadi metabolism anaerob! 9abungan e#ek hipoksia, berkurangnya energy yang tersedia, serta

    asidosis dengan "epat mengganggu #ungsi entrikel kiri! Kekuatan kontraksi daerah miokardium

    yang terserang berkurang!

    Pada iskemia, mani#estasi hemodinamika yang sering terjadi adalah peningkatan ringan tekanan

    darah dan denyut jantung sebelum timbulnya nyeri! Mekanisme pasti bagaimana iskemia dapat

    menimbulkan nyeri masih belum jelas! gaknya reseptor sara# nyeri terangsang oleh metabolit

    yang tertimbun atau oleh suatu Jat kimia antara yang beum diketahui, atau oleh steres mekanik 

    lkal akibat kelainan kontraksi miokardium!

    • Ma'i4&*-a*i $0i'i*

    ngina Pektoris adalah rasa nyeri yang timbul karena iskemia miokardium! Biasanya

    mempunyai karakteristik tertentu

    Lokasinya biasanya di dada, substernal, atau sedikit di kirinya, dengan penjalaran ke

    leher, rahang, bahu kiri, sampai dengan lengan dan jari-jari bagian ulnar,

     punggung=pundak kiri!

    11

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    16/46

    Kualitas nyeri biasanya merupakan nyeri tumpul seperti rasa tertindih di dada, rasa

    desakan, yang kuat dari dalam atau dari ba:ah dia#ragma, seperti diremas-remas atau

    dada mau pe"ah dan biasanya pada keadaan yang berat disertai keringat dingin dan sesak 

    napas serta perasaan takut mati! Nyeri berhubungan dengan aktiitas, hilang dengan

    istirahat, tapi tak berhubungan dengan gerakan pernapasan atau gerakan dada ke kiri dan

    ke kanan! Nyeri juga dapat dipresipitasi oleh stress #isik ataupun emosional!

    Kuantitas nyeri yang pertama sekali timbul biasanya agak nyata, dari beberapa menit

    samapai kurang dari %& menit! Bila lebih dari %& menit dan berat maka harus

    dipertimbangkan sebagai angina tak stabil sehingga dimasukkan kedalam sindrom

    koroner akut, yang memerluka pera:atan khusus!

     Nyeri dada ada yang mepunyai "iri-"iri iskemik miokardium yang lengkap, sehingga tak 

    meragukan lagi untuk diagnosis, disebut sebagai nyeri dada ;angina< tipikal, sedangkan nyeri

    yang meragukan tidak mempunyai "iri yang lengkap dan perlu dilakukan pendekatan yang hati-

    hati, disebut sebagai angina atipik! Nyeri dada lainnya yang sudah jelas berasal dari luar jantung

    disebut sebagai nyeri non kardiak!

    Pada P stabil, nyeri dada yang tadinya agak berat berangsur-angsur turun kuantitas dan

    intensitasnya dengan atau tanpa pengobatan, kemudian menetap ;misalnya beberapa hari sekali,

    atau baru timbul pada beban=stress yang lebih berat dari sehari-harinya

    • Fa$-#r R&*i$#

    '! *iet ; hiperlipidemia <

    %! Aokok(! ipertensi

    1! .tress

    6! /besitas2! *iabetes mellitus

    7!Kepribadian tipe ; si#at agresi#, kompetiti#, kasar, ansietas, dll <

    Dia8'#*i*

    A'am'&*i*

    Pasien yang '%a"tor dengan keluhan nyeri dada perlu dilakukan anamnesis se"ara "ermat apakah

    nyeri dadanya berasal dari jantung atau dari luar jantung! Kemudian lamanya onset nyeri

    dadanya, si#at nyeri itu sendiri, #a"tor resiko, #a"tor pen"etus dan ri:ayat penyakit keluarga !

    12

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    17/46

    P&m&ri$*aa' Fi*i*

    Tak ada hal yang khusus=spesi#ik pada pemeriksaan #isik! .ering pemeriksaan #isis normal pada

    kebanyakan pasien! Mungkin pemeriksaan #isis yang dilakukan :aktu nyeri dada dapat

    menemukan adanya aritmia,  gallop  bahkan murmur, split .% paradoksal, ronki basah dibagian

     basal paru, yang menghilang lagi pada :aktu nyeri sudah berhenti! Penemuan adanya tanda-

    tanda aterosklerosis umumnya seperti sklerosis ! 0arotis, aneurisma abdominal, nadi dorsum

     pedis=tibialis posterior tidak teraba, penyakit as"ular karena sklerosis, adanya hipertensi, L@,

    ?antoma, kelainan #undus mata dan lain-lain, tentu amat membantu!

    P&m&ri$*aa' P&''ja'8

    '! Elektrokardigram

    Pada :aktu serangan angina, EK9 akan menunjukkan perubahan segmen .T dan

    gelombang T dapat menjadi '(a"tor'(e!

    %! 4oto rontgen dada

    (! $ji latihan jasmani1! Pemeriksaan Laboratorium

    Beberapa pemeriksaan lab diperlukan disini hemoglobin, hematokrit, trombosit dan

     pemeriksaan terhadap '(a"tor risiko koroner seperti gula darah, pro#il lipid, dan penanda

    in#lamasi akut bila diperlukan, yaitu bila nyeri dada "ukup berat dan lama, seperti enJim

    0K=0KMB, 0AP=hs 0AP, troponin! Bila nyeri dada tidak mirip suatu $P maka tidak

    semuanya pemeriksaan-pemeriksaan ini diperlukan!

    • P&'a-a0a$*a'aa'

    Farma$#0#8i*

    spirin!

    Penyekat beta!

     Angiotensin converting enzyme, terutama bila disertai hipertensi atau dis#ungsi L@!

    Pemakaian

     Nitrogliserin semprot=sublingual untuk mengontrol angina!

    ntagonis kalsium n obat-obatan untuk penurunan L*L pada pasien dengan L*L D '(&

    mg=dl!

     atau nitrat jangka panjang dan kombinasinya untuk tambahan beta blo"ker apabila ada

    kontra indikasi penyakit penyekat beta, atau e#ek samping tak dapat ditolerir atau gagal!

    Klopidogrel untuk pengganti aspirin yang terkontra indikasi mutlak!

    13

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    18/46

    ntagonis 0a nondihidropiridin long acting sebagai pengganti penyekat beta untuk terapi

     permulaan! Terapi terhadap '1a"tor resiko!

    Penurunan kolesterol L*L pada pasien yang jelas menderita P8K atau amat di"urigai

    menderita P8K dengan L*L antara '&&-'%5 mg=dl, dengan target L*L adalah di ba:ah

    '&& mg=dl! da beberapa pilihan terapi untuk ini yaitu

    9aya hidup atau dengan obat-obatan!

    Penurunan BB dan peningkatan latihan pada sindrom metaboli"!

    Pengobatan terhadap peninggian lipid lainnya atau '1a"tor risiko boblipid

    lainnya, pemakaian asam nikotinat atau asam #ibrat untuk peninggian trigliserid

    atau *L yang rendah!

    Penurunan BB pada obesitas meskipun pasien tidak menderita hipertensi,

    dislipidemia ataupun *M!

    .udah disebutkan di atas bah:a dalam terapi P. ataupu P8K asimptomatik, maka tujuan yang

    utama adalah pen"egahan serangan jantung ;in#ark< dan kematian, setelah itu barulah

    menghilangkan simtom dan perbaikan kualitas hidup!

    Maka diantara obat-obatan ini yang berguna untuk mengurangi angka kematian dan serangan

     jantung adalah aspirin, penurunan kolesterol darah terutama dengan statin, penyekat beta dan

    0E inhibitors. /bat-obatan lainnya berguna untuk mengurangi angina dan memperbaiki

    kualitas hidup!

    N#' Farma$#0#8i*

    *i samping pemberian oksigen dan istirahat pada :aktu datangnya serangan angina misalnya,

    maka hal-hal yang telah disebut di atas seperti perubahan life-style ;termasuk berhenti merokok 

    dan lain-lain

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    19/46

    $mumnya pasien dengan angina pe"toris dapat hidup bertahun-tahun dengan adanya sedikit

     pembatasan dalam kegiatan sehari-hari! Mortalitas dari %G sampai 3G setahun! 4a"tor yang

    mempengaruhinya ialah beratnya kelainan pembuluh darah koroner! Pasien dengan penyempitan

     pangkal pembuluh koroner kiri mempunyai mortilitas 6&G dalam 6 tahun! 4aal entrikel kiri

    yang buruk akan memperburuk keadaan! Kemungkinan hidup lebih lama dapat diusahakan

    dengan pengobatan yang maksimal atau bedah pintas koroner!

    A'8i'a P&$-#ri* Ta$ S-ai0

    • E;id&mi#0#8i

    *i merika .erikat setiap tahun ' juta pasien dira:at di rumah sakit karena angina

     pektoris tak stabil, dimana 2-3 G kemudian mendapat serangan in#ark jantung yang tak #atal

    atau meninggal ' tahun setelah diagnosis ditegakkan!

    • E-i#0#8i

    da banyak sebab kejadian angina stabil, beberapa diantaranya yaitu- Auptur plak

    Auptur plak aterosklerosis dianggap sebagai penyebab terpenting angina pektoris tak 

    stabil sehingga tiba-tiba terjadi oklusi subtotal atau total dari pembuluh darah koroner yang

    sebelumnya mempunyai penyempitan yang minimal! *ua pertiga dari pembuluh yang

    mengalami ruptur sebelumnya mempunyai penyempitan 6& G atau kurang, dan pada 57G

     pasien dengan angina tak stabil mempunyai penyempitan kurang dari 7&G! Terjadinya

    ruptur pada plak dapat menyumbat lumen pembuluh darah dan stenosis sehingga terjadi

    angina tak stabil!

    - Trombosis dan agregasi trombosit

    gregasi trombosit dan pembentukan trombus merupakan salah satu dasar terjadinya

    angina tak stabil! .ebagai reaksi terhadap gangguan endotel, terjadi agregasi platelet dan

     platelet melepaskan isi granulasi sehingga memi"u agregasi yang lebih luas, asokonstriksi

    dan pembentukan trombus! *idukung #aktor sistemik dan in#lamasi, membentuk trombosis

     pada angina tidak stabil

    - @asospasmeTerjadinya asokonstriksi juga mempunyai peran penting pada angina tidak stabil!

    Terjadi dis#ungsi endotel dan produksi bahan asoakti# oleh platelet menyebabkan spasme!

    .pasme ini berperan juga membentuk trombus!

    1#

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    20/46

    • Pa-#4i*i#0#8i

    Plak aterosklerosis terdiri dari inti yang terdiri dari lemak dan pelindung jaringan #ibrotik!

    Plak yang tidak stabil terdiri dari inti yang mengandung lemak dan adanya #iltrasi sel makro#ag!

    Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang normal atau pada bahu dari timbunan lemak! Kadang-kadang keretakan terjadi pada dinding plak yang paling

    lemah karena adanya enJim protease yang dihasilkan makro#ag dan se"ara enJimatik 

    melemahkan dinding plak! *itambah akti#itas #aktor @++a memulai pembentukan trombin dan

    #ibrin! Platelet juga menghasilkan bahan asoakti#, timbul spasme! Pada plak ysng ruptur, terjadi

    adhesi dan agregasi platelet dan terbentuk trombus! Tr#m* m&'-; 0m&' ;&m0h

    darah= *-&'#*i*= -&rjadi0ah a'8i'a -a$ *-ai09

    •Ma'i4&*-a*i $0i'i*

    Keluhan pasien umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan angina yang

     bertambah dari biasa! Nyeri dada seperti pada angina biasa tetapi lebih berat dan lebih lama,

    mungkin timbul pada :aktu istirahat atau timbul karena aktiitas yang minimal! Nyeri dada

    dapat disertai keluhan sesak na#as, mual, sampai muntah, kadang-kadang disertai keringat

    dingin!

    • Dia8'#*i*

    P&m&ri$*aa' P&''ja'8

    EK%=  pemeriksaan EK9 dimaksudkan untuk men"ari adanya depresi segmen .T yang

     baru menunjukan kemungkinan adanya iskemik akut! 9elombang T negatie juga bisa menjadi

     petunjuk adanya tanda iskemik atau N.TEM+! Perubahan gelombang .T dan T yang nonspesi#ik 

    seperti depresi .T kurang dari &,6 mm dan gelombang T negatie kurang dari %mm, tidak 

    spesi#ik untuk iskemik dan dapat disebabkan karena hal lain! Pada ngina tak stabil 1G

    mempunyai EK9 normal, dan pada N.TEM+ '-2G juga normal!

    1$

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    21/46

    P&m&ri$*aa' La#ra-#rim

    Pemeriksaan Troponin T atau + dan pemeriksaan 0K-MB telah diterima sebagai penanda

    untuk pemeriksaan jantung,

    MARKER KEUNTUN%AN KERU%IAN

    "K>MB 0epat Kurang spesi#ik karena bisa

    1%

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    22/46

    Biaya terjangkau

    Bisa mendekteksi a:al terjadi

    in#rak miokard

    ditemukan pada kerusakan

    otot skeletal

    *apat dideteksi 2 jam setelah

    nekrosis pada myo"ardial

    M(#80#i' .angat sensitie

    0epat dideteksi dari

    M+;ditemukan % jam setelah

    M+<

    Mendekteksi terjadinya

     perbaikan suatu jaringan pada

     pembuluh darah yang rupture

    .angat berguna untuk

    mengatasi berbagai ma"am M+

    Kurang spesi#ik karena bisa

    ditemukan pada injury otot

    skeletal

    0epat kembali nilainya

    menjadi normal

    Tr#;#'i' .angat sensitie pada

    kerusakan M+

    Bisa dideteksi segera dalam %

    minggu

    Bisa membantu menentukan

    terapi

    Mendeteksi adanya rupture

    atau "edera pembuluh darah

    Kadarnya rendah jika

    diperiksa di ba:ah 2 jam

    Membutuhkan pengukuran

    ulang pada 3-'% jam setelah

     pengukuran a:al, jika hasil

    a:al negatie

    .angat sulit dalam mendeteksi

    Mis yang baru terjadi

    • P&'a-a0a$*a'aa'

    Ti'da$a' mm=  pasien perlu pera:atan di rumah sakit, sebaiknya di unit intensi# "oroner,

     pasien perlu diistirahatkan;bed rest

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    23/46

    M&di$am&'-#*a= tiga dari empat kelompok obat yang disetujui penggunaannya pada terapi

    angina ;nitrat organi", penyekat kanal kalsium, dan penyekat ?NPP mengurangi kebutuhan

    oksigen miokard dengan menurunkan #aktor-#aktor penentu kebutuhan oksigen;#rekuensi

     jantung, olume entri"ular, tekanan darah dan kontraktilitas!

    %#0#'8a' 'i-ra- @ 'i-ri-

    Si4a->*i4a- Farma$#0#8i*= nitroasodilator merelaksasi sebagian besar otot polos, termasuk 

    yang ada dalam arteri dan ena! Konsentrasi yang rendah menyebabkan dilatasi pada ena yang

     jauh lebih kuat dibandingkan pada arteriol! @enodilator menyebabkan ukuran ruang entrikel kiri

    dan entrikel kanan berkurang dan juga menurunkan tekanan akhir-diastorik! Pengunaan nitrat

    organik tampak menyebabkan redistribusi aliran darah dalam jantung saat sirkulasi "oroner 

    tersumbat sebagian! Nitrat organi" juga se"ara tidak langsung mengubah dari keadaan inotropi"

    dan kronotropi" pada jantung! .enya:a ini menurunkan dari pada preload dan a#terload! E#ek 

    lainnya, nitroasodilator berkerja pada hamper seluruh otot polos, dimana obat ini akan

    menyebabkan relaksasi pada sejumlah otot tanpa memperhatikan apapun penyebab tonus otot

    sebelumnya!

    E4&$ *am;i'8= hipotensi ortostatik, takikardi, dan nyeri kepala berdenyut! Pusing, lemas

     bisa menjadi mani#estasi dari keadaan yang hipotensi! Penurunan :aktu per#usi diastoli" akibat

    takikardi

    K#'-rai'di$a*i= pada pasien yang mengalami peningkatan tekanan intrakranial!

    Oa- D#*i* Lama K&rja

    Hkerja 0epatI

     Nitrogly"erin ;sublingual< &,'6-',% mg '&-(& menit

    +sosorbide dinitrate ;sublingual< %,6-6mg '&-2& menit

    myl nitrie, inhalan &,'3 &,( ml (-2 menit

    HKerja LambatI

     Nitrogly"erin, oral kerja lama 2,6 '( mg per 2-3 jam 2-3 jam

     Nitrogly"erin, salep %G, transdermal '-',6 in"hi per 1 jam (-2 jam

    1&

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    24/46

     Nitrogly"erin, lepas lambat, bukal '-% mg per 1jam (-2 jam

     Nitrogly"erin, pat"h lepas-lambat,

    transdermal

    '&-%6 mg per %1 jam;satu

     pat"h per hari<

    3-'& jam

    +sosorbide dinitrate, sublingual %,6 '& mg per %jam ',6-% jam

    +sosorbide dinitrate, oral '&-2& mg per 1-2 jam 1-2 jam

    +sosorbide dinitrate, oral kunyah 6-'& mg per %-1 jam %-( jam

    +sosorbide mononitrate, oral %& mg per '% jam 2-'& jam

    Oa->#a- P&'(&$a- Ka'a0 Ka0*im

    Si4a- Farma$#0#8i*= &4&$ ;ada $ardi#/a*$0ar= kerja pada jaringan as"ular! alaupun

    terdapat beberapa keterlibatan arus Na, depolarisasi otot polos as"ular terutama bergantung

     pada 0a%! .etidaknya ada ( mekanisme yang terjadi pada otot polos kaitannya dengan 0a%!

    Pertama, saluran 0a% sensiti#oltase terbuka sebagai respon terhadap depolarisasi membrane!

    0a%  ekstraseluler menurunkan gradient elektrokimianya kedalam sel! .etelah saluran 0a%

    tertutup dibutuhkan :aktu tertentu sebelum saluran tersebut terbuka kembali untuk merespon

    terhadap stimulus! Kedua, kontraksi diinduksi-agonis yang terjadi tanpa depolarisasi membrane

    diakibatkan dari hidrolisis #os#atidilinositol dalam membrane dengan membentuk inositol

    tri#os#at, yang berkerja sebagai messenger kedua yang berkerja untuk melepas 0a% intraseluler 

    dari reti"ulum sarkoplasma! Pelepasan 0a% melalui system ini dapat meningkatkan re#luks 0a%

    lebih lanjut! Ketiga, saluran 0a%  yang dioperasikan oleh reseptor memungkinkan masuknya

    0a% ekstraseluler sebagai respon terhadap didudukinya reseptor!

    Peningkatan 0a%  dalam sitosol bertambahnya ikatan 0a%  dengan kalmodulin

    mengakibatkan meningkatnya aktiitas myosin-rantai ringan kinase, menghasilkan #os#orilasi

    myosin rantai ringan! 4os#orilasi tadi meningkatkan ikatan aktin dan myosin serta meningkatkan

    kontraksi otot polos as"ular! Maka antagonis atau bloker saluran 0a% menghambat saluran 0a%

    yang bergantung-oltase di dalam otot polos as"ular yang konsentrasinya jauh lebih rendah

    dibandingkan jika mempengaruhi pengeluaran 0a% intraseluler atau untuk memblok saluran 0a%

    yang diblok oleh reseptor! .emua blo"ker 0a% mempengaruhi otot polos arteri, namun sedikit

    2'

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    25/46

    yang mempengaruhi otot polos ena sehingga 0a%  tidak menurunkan preload jantung se"ara

    signi#ikan!

    K&rja da0am *&0>*&0 ja'-'8= pada . node dan @ node depolarisasi sangat bergantung

     pada gerakan 0a%

      melalui saluran lambat! *i dalam myosit jantung, 0a%

      berikatan dengan

    troponin! pabila troponin ikatannya mereda pada daerah myosin maka terjadi ikatan aktin-

    myosin menyebabkan kontraksi otot jantung! *engan demikian blo"ker saluran 0a%

    menghasilkan e#ek inotropi" negatie!

    E4&$ Sam;i'8= @asodilator berlebih merupakan e#ek samping paling umum dari antagonis

    saluran 0a%! Terutama senya:a dihidropiridin! E#ek dapat berupa pusing, hipotensi, sakit kepala,

    :ajah kemerahan, digital dysesthesia, dan mual! .elain itu pasien juga dapat mengalami

    sembelit, edema paru-paru, edema peri#er, batuk, na#as berbunyi! E#ek-e#ek samping ini tidak 

     berbahaya dan akan berangsur berkurang jika dosisnya disesuaikan!

    P&'8'a'a' '-$ a'8i'a Ta$ *-ai0= terapi medis untuk angina tak stabil melibatkan

     pemberian aspirin yang menurunkan mortalitas, serta senya:a nitrat, bloker reseptor -

    drenergik, dan heparin yang e#ekti# mengendalikan nyeri dan episode iskemia! Karena spasme

    terjadi pada beberapa pasien yang mengalami angina tak stabil, pengunaan bloker saluran 0a %

    merupakan suatu pendekatan yang lain dalam mengobati penyakit tersebut! Namun belum ada

    "ukup bukti yang menunjukan terjadinya penurunan mortalitas dengan pengunaan obat tersebut!

    4armakologi klinis pengunaan beberapa obat penyekat kanal kalsium

    /batBioaailabilitas

    oral ;G<aktu paruh +ndikasi *osis

    *ihydropiridine

    mlodipine 26-5& (&-6& ngina,

    hipertensi

    6-'& mg oral sekali sehari

     Ni"ardipine (6 %-1 ngina,

    hipertensi

    %&-1& mg oral tiap 3 jam

     Ni#edipine 16-7& 1 ngina,

    hipertensi,

    (-'& m"g=kg +@> %&-1& mg

    21

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    26/46

    #enomena

    Aaynaud

    oral tiap 3 jam

    Lain-lain

    *iltiaJem 1&-26 (-1 ngina,

    hipertensi,

    #enomena

    Aaynaud

    76-'6& m"g=kg +@> (&-3&

    mg oral tiap 2 jam

    @erapamil %&-(6 2 ngina,

    hipertensi,

    aritmia, migren

    76-'6& m"g=kg +@> 3&-'2&

    mg oral tiap 3 jam

    A'-a8#'i* R&*&;-#r >Adr&'&r8i$ 

    Merupakan /bat yang menyekat reseptor dan se"ara kompetiti# mengurangi pengikatan

    reseptor oleh ketokolamin dan agonis- lainya! *igunakan untuk kepentingan klinis merupakan

    antagonis murni> yaitu penyekat reseptor oleh suatu obat demikian yang menyebabkan tidak 

    adanya aktiitas reseptor tersebut!

    E4&$ ;ada *(*-&m Kardi#/a*$0ar= obat penyekat bila diberikan pada dalam jangka

     panjang menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi! .ebaliknya dosis biasa malah

     berakibat hipotensi pada indiidu sehat dengan tekanan darah yang normal!

    P&'8'a'aa' Tra;&-i$=  pada pasien dengan angina tak stabil, antagonis reseptor

    drenergik e#ekti# dalam menurunkan insiden kambuhnya episode iskemi", dan menurunkan

    resiko progresi# menjadi in#rak miokard! Pengunaan obai ini dapat membantu kerja obat yang

    lainnya, seperti pada kasus asospasme, dimana diberikan antiplatelet dan asodilatasi ternyata

    angina masih tetap ada maka dapat diberikan obat tambahan berupa antagonis reseptor -

    adrenergik!

     Si4a- *i4a- &ra8ai #a- ;&'(&$a- r&*&;-#r

    S&0&$-i/i-a* A$-i/i-a* K&rja K&0ar-a' Wa$- Bi#a/ai0ai0i-a*

    22

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    27/46

    A8#'i*

    ;ar*ia0

    A'a*-&>

    -i$

    L#$a0

    Li;id Parh

    E0imi'a*i

    am

    C?

    A*&-#0#0 '

      Ya Ya Aendah (-1 6&A-&'#0#0 ' Tidak Tidak Aendah 2-5 1&

    B&-a$*#0#0 ' Tidak .edikit Aendah '1-%% 5&

    Bi*#;r#0#0 ' Tidak Tidak Aendah 5-'% 3&

    Kar-#0 Tidak ada Ya Tidak Aendah 2 jam 36

    Kar/&di0#0 Tidak da Tidak Tidak Tinggi 7-'& %6-(6

    S&0i;r#0#0 ' Ya Tidak Aendah 1-6 7&

    E*m#0#0 ' Tidak Tidak Aendah '& menit &

    La&-a0#0 Tidak ada Ya Ya .edang 6 jam (&

    M&-a;r#0#0 ' Tidak Ya .edang (-1 6&

    Nad#0#0 Tidak da Tidak Tidak Aendah '1-%1 ((

    P&'-#0#0 Tidak da Ya Tidak Tinggi 6 D5&

    Pi'd#0#0 Tidak da Ya Ya .edang (-1 5&

    Pr#;ra'#0#0 Tidak da Tidak Ya Tinggi (,6-2 (&%

    S#-a0#0 Tidak da Tidak Tidak Aendah '% 5&

    Tim#0#0 Tidak da Tidak Tidak .edang 1-6 6&O

    23

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    28/46

    29 2 N(&ri Dada N#' "ardia+

    9 %a*-r#i'-&*-i'a0

    Ae#luks eso#agitis, keganasan atau in#eksi eso#agus dapat menyebabkan nyeri eso#ageal!

     Neri eso#ageal lokasinya ditengah, dapat menjalar ke punggung, bahu dan kadang kadang ke

     ba:ah ke bagian dalam lengan sehingga seangat menyerupai nyeri angina! Per#orasi ulkus

     peptikum, pankreatitis akut distensi gaster kadang kadang dapat menyebabkan nyeri substernal

    sehingga menga"aukan nyeri iskemik kardinal! Nyeri seperti terbakar yang sering bersama  

    sama dengan dis#agia dan regurgitasi bila bertambah pada posisi berbaring dan berurang dengan

    antasid adalah khas untuk kelainan eso#agus, #oto gastrointestinal se"ara serial, eso#agogram, test

     per#usi asam, eso#agoskapi dan pemeriksaan gerakan eso#ageal dapat membantu menegakan

    diagnosa!

    29 M0$0#*$0&-a0

    Trauma lokal atau radang dari rongga dada otot, tulang kartilago sering menyebabkan

    nyeri dada setempat! Nyeri biasanya timbul setelah aktiitas #isik, berbeda halnya nyeri angina

    yang terjadi :aktu e?er"is! .eperti halnya nyeri pleuritik! Neri dada dapat bertambah :aktu

     berna#as dalam! Nyeri otot juga timbul pada gerakan yang berpuitar sedangkan nyeri pleuritik 

     biasanya tidak demikian!

    39 F'8*i#'a0

    Ke"emasan dapat menyebabkan nyeri substernal atau prekordinal, rasa tidak enak di

    dada, palpilasi, dispnea, using dan rasa takut mati! 9angguan emosi tanpa adanya klealinan

    objekti# dari organ jantung dapat membedakan nyeri #ungsional dengan nyeri iskemik miokard!

    .i#at nyeri berariasi dan lokasinya pun berariasi, bisa terjadi pada daerah retrosternal!

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    29/46

    )9 I'-&r$#*-a0

    Biasanya terjadi setelah dilakukannya operasi pada thora?, dimana terdapat luka pada sara# yang

     biasanya terjadi pada operasi thora"os"opy! Bisa juga terjadi karena adanya neurinoma pada

    thora?! erpes Joster yang mengin#eksi sistem sara# yang luka biasanya juga dapat

    menyebabkan terjadinya nyeri pada interkostal dan si#at nyerinya terlokalisasi, tajam, terasa

     berat serta paroksismal dan dapat diasumsikan pleuritis!

    2#

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    30/46

    293 A'am'&*i* ;a*i&' ;ada S$&'ari#

    • Keluhan $tama

    *engan keluhan utama nyeri dada, maka hal-hal yang harus ditanyakan adalah

    .ejak kapan nyeri dirasakan

    4rekuensi nyeri Kualitas dan kuantitas nyeri

    Penjalaran rasa nyeri

    • Ai:ayat Penyakit *ahulu

    Pada ri:ayat penyakit dahulu, dapat ditanyakan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan

    diagnosis di#erensial nyeri dada seperti, penyakit diabetes mellitus, hipertensi dan kadar 

    kolesterol yang tinggi dalam darah!

    • Ai:ayat Penyakit Keluarga

    .alah satu diagnosis banding nyeri dada adalah penyakit jantung koroner! Pada penyakit

     jantung koroner salah satu #aktor resikonya adalah predisposisi #amilial terhadap P8K,

    sehingga pertanyaan mengenai anggota keluarga yang pernah mengalami P8K menjadi

     penting untuk ditanyakan!

    • A+:ayat Kebiasaan

    Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol juga merupakan salah satu #aktor 

    resiko dari penyakit jantung koroner!

    2$

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    31/46

    29< P&m&ri$*aa' a'-'8

    9 I'*;&$*i

    Menilai ke"epatan perna#asan dan perhatikan de#ormasi toraks, seperti pektus ekskaatum

    ;sternum "ekung

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    32/46

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    33/46

    29) P&m&ri$*aa' P&''ja'8

    '! Elektrokardiogram ;EK9<

    Pemerikasaan elektrokardiogram ;EK9< adalah pemeriksaan penunjang untuk 

    memberi petunjuk adanya penyakit jantung koroner! *engan pemeriksaan ini dapat

    mengetahui apakah sudah ada tanda-tandanya! *apat berupa serangan jantung

    terdahulu, penyempitan atau serangan jntung yang baru terjadi, yang masing-masing

    memberikan gambaran yang berbeda!%! 4oto rontgen dada

    *ari #oto rontgen dada dokter dapat melihat ukuran jantung, ada tidaknya

     pembesaran! *ari ukuran jantung dapat dinilai apakah seorang penderita sudah

     berada pada P8K lanjut yang biasanya jantung terlihat membesar!(! Pemeriksaan laboratorium

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar kolesterol dan kadar gula

    darah pasien! Kolesterol dibutuhkanoleh tubuh untuk membuat hormone dan itamin

    *, serta merupakan bagian dari asam empedu yang meme"ah lemak dalam system

     pen"ernaan! Kadar kolesterol yang berlebihan di dalam darah dapat menimbulkan

    endapan-endapan lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah, membentuk 

     bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke

     jantung!1! Tes latihan

    Tes latihan treadmill penting dalam pemeriksaan penunjang pasien dengan nyeri dada!

    Pemeriksaan ini harus dilihat sebagai perluasan alami dari pemeriksaan klinis dan

    memungkinkan pengambilan keputusan kebutuhan inasie lebih lanjut;ateriogra#i

    koroner

     penekanan pada perubahan EK9, keadaan pasien, gejala, tekanan darah dan respons

    denyut jantung, serta jumlah kerja yang di"apai penting dalam prognosis! Treadmill

    menghasilkan peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang akan memprookasiangina pada pasien penyakit jantung koroner! Pada pasien P8K, iskemia miokard

    menyebabkan depresi segmen .T pada lead gelombang A tertinggi ;@6

    dihentikan apabial timbul gejala seperti nyeri dada, sesak napas, dan lelah serta

    apabila target sudah ter"apai!6! rteriogra#i koroner 

    2&

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    34/46

    *ilakukan dengan pendekatan #emoral per"utan, dengan teknik judkins, dimana

    kateter dimasukkan se"ara retrograde ke entrikel kiri dan masing-masing ke dua

    "abang arteri koronaria se"ara bergantian!

    3'

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    35/46

    295 A'a0i*i* Dia8'#*i*

    *ari sekenario diatas, dapat disimpulkan berdasarkan hasil pemeriksaan baik se"ara

    anamnesis, pemeriksaan #isik dan pemeriksaan laboratorium bah:a pasien tersebut menderita

     penyakit jantung koroner! *an jika lebih dipertajam kembali, berdasarkan "iri-"iri nyeri dadanya,

     baik dari lokasi terjadinya, tempat penjalarannya, kualitas nyeri, kuantitas nyeri, :aktu

    terjadinya nyeri, serta #aktor yang memperberat dan memperingan nyeri dadanya, diduga pasien

    tersebut menderita angina pe"toris yang stabil! Namun untuk memastikannya, dibutuhkan

     pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan EK9 ;istirahat dan latihan

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    36/46

    29. Ta-a 0a$*a'a

    Manajemen nyeri dada iskemia dapat dilakukan sebagai berikut

    Pr&h#*;i-a0 C$#-a$ 2?

    '! Nilai dan berikan bantuan B0

    %! Berikan oksigen, aspirin, nitrogliserin dan mor#in jika diperlukan

    (! Pemeriksaan ekg '% sadapan dan intepretasi1! Melakukan "eklist terapi #ibrinolitik 

    6! Menyiapkan pemberitahuan sebelum sampai ke +9*

    Pemberian oksigen dan obat-obatan di kotak % dan (

    /ksigen

    *iberikan pada semua pasien dalam ealuasi .K! Penelitian menunjukkan pemberian oksigen

    mampu mengurangi .T eleasi pada in#ark anterior! Berdasarkan konsensus, dianjurkan

    memberikan oksigen dalam 2 jam pertama terapi! Pemberian oksigen lebi dari 2 jam se"ara klinis

    tidak berman#aat, ke"uali pada keadaan seperti

    ( Pasiedn dengan nyeri dada menetap atau berulang atau hemodinamik yang tidak

    stabil( Pasien dengan tanda bendungan paru( Pasien dengan saturasi oksigen R5&G

    spirin

    *iberikan '2&-(%6 mg dikunyah untuk pasien yang belum mendapat aspirin dan tidak ada

    ri:ayat alergi dan tidak ada bukti perdarahan lambung saat pemeriksaan! *apat menggunakan

    aspirin supositoria pada pasien dengan mual, muntah atau ulkus peptik atau gangguan pada

    saluran pen"ernaan atas!

     Nitrogliserin

    32

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    37/46

    *apat diberikan tablet nitrogliserin sublingual sampai tiga kali dengan interal (-6 menit jika

    tidak terdapat kontraindikasi! /bat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan keadaan

    hemodinamik tidak stabil ;T*S5& mmg atau (&mmg lebih rendah dari pemeriksaan T* a:al<

    Mor#in

    *iberikan jika pemberian nitrogliserin sublingual atau semprot tidak respons! Mor#in merupakan

     pengobatan yang "ukup penting pada .K oleh karena

    ( Menimbulkan e#ek analgeik pada ..P sehingga menyebabkan pelepasan katekolamin( Menghasilkan enodilatasi yang akan mengurangi beban entrikel kiri dan

    mengurangi kebutuhan oksigen( Membantu radistribusi olue darah pada edema paru akut

    Ra'8 8a6a- darra- C$#-a$ 3?

    ( .egera berikan oksigen 1L=menit kanul nasal dan pertahankan saturasinya D5&G( Berikan aspirin '2&-(%6 mg(  Nitrogliserin sublingual atau semprot atau +@( Morin +@ jika nyeri dada tidak berkurang

    ( Monitoring tanda ital dan ealuasi saturasi oksigen( Pasang jalur i( Kaji ekg '% sadapan( Lakukan anamnesa dan pemeriksaan #isik ( Lakukan "eklis terapi #ibrinolisis lihat jika ada kontraindikasi( Lakukan pemeriksaan enJim jantung elektrolit dan ealuasi sistem pembekuan darah( 4oto thora?(

    Penilaian dan tata laksana segera di ruang +9*

    ( .egera setelah sampai di +9* untuk pasien yang di"urigai .K segera dilakukan

    ealuasi! *alam '& menit pertama EK9 terlah dilakukan beserta penilaiannya( EK9 '% sadapan merupakan in#ormasi penting dalam keputusan tata laksana pasien

    dengan nyeri dada iskemik dan untuk identi#ikasi .K .TEM+

    33

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    38/46

    ( Target ealuasi harus di#okuskan pada nyeri dada, tanda, dan gejala gagal jantung,

    ri:ayat sakit jantung serta #aktor resiko( $ntuk pasien .K .TEM+ tujuan reper#usi adalah pemberian terapi #ibrinolisis dalam

    (& menit setelah sampai di +9* atau P0+ dalam 5& menit setelah sampai!

    Penilaian pasien R'& menit

    Penilaian pasien '& menit pertama yaitu

    ( 0ek tanda ital dan ealuasi saturasi oksigen( Pasang jalur i( Kaji ekg '%-sadapan( Lakukan anamnesa dan pemeriksaan #isik ( 0eklis #ibirinolitik dan kontraindikasi( Pemeriksaan enJim jantung, elektrolit dan pembekuan darah( Pemeriksaan sinar F ;R(& menit setelah pasien sampai di +9*

    memperlambat terapi #ibrinolisis untu .K .TEM+!

    Tata laksana umum pasien

    Pengobatan umum oksigen, aspirin, nitrogliserin, mor#in

    3"

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    39/46

    K0a*i4i$a*i ;a*i&' &rda*ar$a' d&/ia*i *&8m&' ST C$#-a$ )= , = 3?

    Kaji ekg '% sadapan berdasarkan gambaran deiasi .T sebagai berikut

    Kelompok umum *eskripsi

    .temi Eleasi segmen .T

    ngina tidak stabil risiko tinggi= N.TEM+ *epresi segmen .T atau T inerted

    ngina tidak stabil risiko rendah=sedang Normal atau EK9 non diagnostik 

    '! +n#ark miokard engan eleasi segmen .T ditandai dengan eleasi .TD'mm dalam

    minimal %% sadapan atau adanya dugaan LBBB baru

    %! ngina tidak stabil risiko tinggi ditandai dengan depresisegmen .T sebesar &!6mm atau T

    inerted dengan nyeri dada atau ketidaknyamanan dada(! ngina tidak stabil risiko rendah= sedang ditandai dengan perubahan segmen .T yang

    normal atau non-diagnostik!

    STEMI C$#-a$ )>1?

    '! Pasien dengan .K .TEM+ biasanya terjadinya penyumbatan yang lengkap pada artei

    koroner perikardial

    %! Pengobatan utama pada .K .TEM+ adalah terpai reper#usi segera yang dapat dilakukan

    dengan #ibrinolitik atau P0+ primer 

    (! Aeper#usi terapi pada .K .TEM+ merupakan perkembangan yang sangat penting dalam

     pengobatan penyakit kardioaskular saat ini! Terapi #ibrinolitik segera atau kateterisasi

    langsung reper#usi mengurangi mortalitas dan menyelamatkan jantung! makin pendek

    :aktu reper#usi man#aatnya makin besar!

    Terapi reper#usi a:al

    Pada .K .TEM+ dan LBBB baru atau dugaan baru, sebelum melakukan terapi reper#usi harus

    dilakukan ealuasi sebagai berikut

    3#

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    40/46

    '! Langkah '(  Nilai :aktu onset serangan( Aisiko .TEM+( Aisiko #ibrinolisis( aktu yang diperlukan dari transportasi kepada alhli kateterisasi P0+ yang tersedia

    %! Langkah % stratergi terapi reper#usi ;#ibrinolisis atau inasi#<

    Terapi #ibrinolitik Terapi inasi# ;p"i<

    -/nset R(jam -/nset D(jam

    -tidak tersedia pilihan in#asi# terapi

      '! kontak do"tor-baloon D5&menit  %! door-baloon minus door-needle D'jam

    -tersedia ahli P0+

      '! kontak do"tor baloon R5& menit  %! door-baloon minus door-needle R'jam

    -tidak terdapat kontraindikasi #ibrinolisis -kontraindikasi ##ibrinolisis, termasuk

    resiko pendarahan dan perdarahanintraserebral

    -.TEM+ risiko tinggi ;04, killipS(<

    -diagnosis .TEM+ diragukan

    Terapi penunjang lain'! 0lopidogrel

    +ndikasi( Pemberian dosis (&&mg loading dose ditambahkan selain pemberian aspirin, $4

    atau LM dan 9P ++B=+++a!( *apat menggantikan . bila alergi

    Mekanisme kerja

    .ebagai antiplatelet, antagonist reseptor adenosine diphospate

    *osis pembebanan (&&mg, kemudian diikuti dosis pemeliharaan 76 mg hari

    %! .tatin-mengurangi insiden rein#ark, angina berulang, rehospitalisasi dan stroke bila diberikan

    dalam beberapa hari setelah .K- bila telah mendapat statin sebelumnya dilanjutkan

    3$

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    41/46

    3%

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    42/46

    291 K#m;0i$a*i P&'(a$i- a'-'8 K#r#'&r

    %a8a0 a'-'8 K#'8&*-i4 

    9agal jantung kongesti# merupakan kongesti sirkulasi akibat dis#ungsi miokardium! Tempat

    kongesti bergantung pada entrikel yang terlibat! *is#ungsi entrikel kiri atau gagal jantung kiri,

    menimbulkan kongesti pada ena pulmonalis, sedangkan dis#ungsi entrikel kanan atau gagal

     jantung kanan mengakibatkan kongesti ena sistemik! Kegagalan pada kedua entrikel disebut

    kegagalan bientrikular! 9agal jantung kiri merupakan komplikasi mekanis yang paling sering

    terjadi setelah in#ark miokardium!

    +n#ark miokardium mengganggu #ungsi miokardium karena menyebabkan menurunnya kekuatan

    kontraksi, menimbulkan abnormalitas gerakan dinding, dan mengubah daya kembang ruang

     jantung! *engan berkurangnya kemampuan entrikel kiri untuk mengosongkan diri maka besar 

    olume sekun"up berkurang sehingga olume sisa entrikel meningkat! al ini menyebabkan

     peningkatan tekanan jantung sebelah kiri! Kenaikan tekanan ini disalurkan ke belakang ke ena

     pulmonalis! Bila tekanan hidrostatik dalam kapiler paru melebihi tekanan onkotik askular maka

    terjadi proses transudasi ke dalam ruang interstisial! Bila tekanan ini masih meningkat lagi,

    terjadi edema paru-paru akibat perembesan "airan ke dalam aleoli!

    Penurunan olume sekun"up akan menimbulkan respons simpatis kompensatorik! Ke"epatan

    denyut jantung dan kekuatan kontraksi meningkat untuk mempertahankan "urah jantung! Terjadi

    asokonstriksi peri#er untuk menstabilkan tekanan arteri dan redistribusi aliran darah dari organ-

    organ yang tidak ital seperti ginjal dan kulit demi mempertahankan per#usi organ-organ ital!

    @enokonstriksi akan meningkatkan aliran balik ena ke jantung kanan, sehingga akan

    meningkatkan kekuatan kontraksi ;sesuai hukum jantung .tarling

    ginjal dan laju #iltrasi glomerulus akan mengakibatkan pengakti#an sistem renin-angiotensin-

    aldoteron, dengan terjadinya retensi natrium dan air di ginjal! al ini akan lebih meningkatkan

    aliran balik ena!

    Mani#estasi klinis gagal jantung men"erminkan derajat kerusakan miokardium dan kemampuan

    serta besarnya respons kompensasi! Berikut adalah hal-hal yang biasa ditemukan pada gagal

     jantung kiri

    38

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    43/46

    '! 9ejala dan tanda dispnea, oliguria, lemah, lelah, pu"at, dan berat badan bertambah!

    %! uskultasi ronki basah, bunyi jantung ketiga ;akibat dilatasi jantung dan ketidaklenturan

    entrikel :aktu pengisian "epat<

    (! EK9 takikardi

    1! Aadiogra#i dada kardiomegli, kongesti ena pulmonalis, redistribusi askular ke lobus

     bagian atas

    9agal jantung kiri dapat berkembang menjadi gagal jantung kanan akibat meningkatnya tekanan

    askular paru hingga membebaani entrikel kanan! .elain se"ara tak langsung melalui pembuluh

    darah tersebut, dis#ungsi entrikel kiri juga berpengaruh langsung terhadap #ungsi entrikel

    kanan melalui #ungsi anatomis dan biokimia:inya! Kedua entrikel memiliki sat dinding yang

    sama ;yaitu septum interentrikularis< yang terletak dalam perikardium! .elain itu, perubahan-

     perubahan biokimia seperti berkurangnya "adangan norepine#rin miokardium selama gagal

     jantung dapat merugikan kedua entrikel! Yang terakhir, in#ark entrikel kanan jelas merupakan

    #aktor predisposisi terjadinya gagal jantung kanan! Kongesti ena sistemik akibat gagal jantung

    kanan bermani#estasi sebagai pelebaran ena leher, hepatomegali, dan edema peri#er!

    S(#$ Kardi#8&'i$ 

    .yok kardiogenik terjadi akibat dis#ungsi nyata entrikel kiri sesudah mengalami in#ark yang

    masi#, biasanya mengenai lebih dari 1&G entrikel kiri! .elain pengobatan a:al dan keberhasilan

    reaskularisasi primer melalui PT0 di beberapa rumah sakit, syok kardiogenik tetap merupakan

     penyebab kematian utama pada pasien ra:at inap yang menderita in#ark miokardium! .yok 

    kardiogenik merpakan lingkaran setan perubahan hemodinamik progresi# hebat yang ireersibel

    ;'< Penurunan per#usi peri#er, ;%< Penurunan per#usi koroner, ;(< Peningkatan kongesti paru!

    ipotensi, asidosis metabolik dan hipoksemia selanjutnya makin menekan #ungsi miokardium!

    +nsidensi syok kardiogenik adalah '&-'6G sedangkan kematian yang diakibatkannya men"apai

    23G apabila tidak diobati! Penggunaan obat trombolitik, pompa balon intra-aorta ;intraaorti"

     balloon pump, +BP

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    44/46

    akan mengganggu #ungsi katup mitralis, memungkinkan eersi daun katup ke dalam atrium

    selama sistol! +nkompetensi katup mengakibatkan aliran retrograd dari entrikel kiri ke dalam

    atrium kiri dengan dua akibat pengurangan aliran ke aorta, dan peningkatan kongesti pada

    atrium kiri dan ena pulmonalis! @olume aliran regurgitasi tergantung dari derajat gangguan pada

    otot papilaris bersangkutan> iskemia biasanya akan menyebabkan gagal jantung kongesti# ringan

    sampai sedang! kan tetapi nekrosis dan ruptur otot papilaris merupakan suatu peristi:a

     berbahaya dengan kemunduran #ungsi yang sangat "epat ke arah edema paru dan syok! Meskipun

     jauh lebih jarang terjadi, ruptur otot papilaris terdapat juga terjadi pada entrikel kanan! al ini

    akan mengakibatkan regurgitasi trikuspidalis berat dan gagal entrikel kanan!

    D&4&$ S&;-m V&'-ri$&0

     Nekrosis septum interentrikuler dapat menyebabkan ruptur dinding septum sehingga terjadi

    de#ek septum entrikel! .eptum mendapatkan aliran darah ganda ;yaitu dari arteria yang berjalan

    turun pada permukaan anterior dan posterior sulkus interentrikularis< sehingga ruptura septum

    menunjukkan adanya penyakit arteria koronaria yang "ukup berat, yang mengenai lebih dari satu

    arteri!

    Pada hakekatnya, ruptur membentuk saluran keluar kedua dari entrikel kiri! Pada setiap

    kontraksi entrikel maka aliran terpe"ah dua yaitu melalui aorta dan melalui de#ek septum

    entrikel! Tekanan jantung kiri jauh lebih besar dari jantung kanan sehingga darah dipirau

    melalui de#ek dari kiri ke kanan, dari daerah bertekanan lebih besar menuju daerah bertekanan

    lebih rendah! *arah yang dapat dipindahkan ke kanan jantung "ukup besar jumlahnya, sehingga

     jumlah darah yang dikeluarkan aorta menjadi berkurang! kibatnya "urah jantung sangat

     berkurang disertai peningkatan kerja entrikel kanan dan kongesti paru-paru!

    R;-r a'-'8

    Meskipun jarang terjadi, ruptur dinding entrikel jantung yang bebas dapat terjadi pada a:al perjalanan in#ark transmural selama #ase pembuangan jaringan nekrotik sebelum pembentukan

     parut! *inding nekrotik yang tipis pe"ah, sehingga terjadi perdarahan masi# ke dalam kantong

     perikardium yang relati# tidak elastis dan tak dapat berkembang! Kantong perikardium yang

    terisi darah menekan jantung, menimbulkan tamponade jantung! Tamponade jantung ini akan

    mengurangi aliran balik ena dan "urah jantung! Biasanya kematian terjadi dalam beberapa

    "'

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    45/46

    menit ke"uali apabila keadaan ini "epat diketahui dan dipulihkan dengan perikardiosentesis

    transtoraks!

    A'&ri*m& V&'-ri$&0

    Penonjolan paradoks sementara pada iskemia miokardium sering terjadi, dan pada sekitar '6G

     pasien, aneurisme entrikel akan menetap! neurisme biasanya terjadi pada permukaan anterior 

    atau apeks jantung! neurisme entrikel akan mengembang bagai balon pada setiap sistolik,

    teregang se"ara pasi# oleh sebagian olume sekun"up! neurisme entrikel dapat menimbulkan

    tiga masalah ;'< 9agal jantung kongesti# kronis, ;%< Embolisasi sistemik dari trombus mural,

    dan ;(< *isaritmia entrikel re#rakter!

    Tr#m#&m#0i*m&

    Tromboembolisme merupakan komplikasi klinis nyata pada in#ark miokardium akut dalam

    sekitar '&G kasus ;terutama dengan in#ark yang luas pada dinding anterior

    memperlihatkan sekitar sepertiga penderita in#ark anterior memiliki trombi dalam entrikel kiri,

    tetapi jarang terjadi pada penderita in#ark in#erior dan posterior! Tromboembolisme dianggap

    merupakan #aktor penting yang berperan dalam kematian sekitar %6G pasien in#ark yang

    meninggal setelah dira:at inap! Emboli arteri berasal dari trombi mural dalam entrikel kiri dan

    dapat menyebabkan stroke bila terdapat dalam sirkulasi serebral! .ebagian besar emboli paru

    terjadi di ena tungkai dan terbatasnya aliran darah ke jaringan menyebabkan meningkatnya

    risiko!

    Si'dr#m Dr&**0&r

    .indrom pas"a in#ark miokardium ini merupakan respons peradangan jinak yang disertai nyeri

     pada pleuroperikardial! *iperkirakan sindrom ini merupakan suatu reaksi hipersensitiitas

    terhadap miokardium yang mengalami nekrosis!

    DAFTAR PUSTAKA

    "1

  • 8/17/2019 Laptut Kelompok 2(3)

    46/46

    ru ! .udoyo dkk, %&&2! Buku jar +lmu Penyakit *alam 8ilid ++ Edisi +@! 8akarta

    *epartemen +lmu Penyakit *alam 4akultas Kedokteran $niersitas +ndonesia

    9uyton, rthur 0, all, 8ohn E, %&&7! 4isiologi Kedokteran, edisi ''! E90 8akarta

    Pri"e U ilson, %&&2! Pato#isiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, 8ilid '! Edisi 2!

    8akarta E90

     8oe:ono, B.! %&&(! +lmu Penyakit 8antung! irlangga $niersity Press! .urabaya

    9oodman U 9ilman, %&&(, *asar 4armakologis Terapi, ed '&, ol ', E90 8akarta