LAPRES asam karboksilat
-
Upload
nur-qomariyah -
Category
Documents
-
view
37 -
download
1
description
Transcript of LAPRES asam karboksilat
OH
OH3C C
I. JUDUL PERCOBAAN : Asam Karboksilat
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Membuat asam karboksilat yang paling sederhana di
laboratorium, misalnya asam formiat
2. Memahami azas – azas reaksi asam karboksilat
seperti dekarboksilasi, oksidasi dan esterifikasi
III. DASAR TEORI :
Asam karboksilat merupakan golongan senyawa organik yang mengandung
gugus fungsional karboksil (-COOH). Gugus fungsi tersebut diperoleh dari nama dua
gugus penyusunnya, masing-masing adalah gugus karbonil (-C=O) dan gugus hidroksil
(-OH). Dalam asam karboksilat gugus –COOH terikat pada gugus alkil (R-) atau gugus
aril (Ar-). Dengan demikian rumus umumnya adalah RCOOH. Asam karboksilat
merupakan asam Bronsted Lowry (donor proton). Garam dan anion asam karboksilat
dinamakan karboksilat. Asam karoksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk
ikatan hidrogen satu sama lain.
Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-
COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil ( -OH ). Sudut yang
dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120ᵒ dan panjang ikatan C O sebesar
0,121 nm. Beberapa sifat fisika asam karboksilat yaitu memiliki titik didih yang lebih
tinggi dibandingkan senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
Harga titik didih yang tinggi tersebut disebabkan oleh adanya polaritas molekul asam
karboksilat serta terbentuknya ikatan hidrogen yang sangat kuat antar molekulnya.
Sedangkan sifat kimia asam karboksilat diantaranya asam karboksilat merupakan asam
lemah. Asam karboksilat memiliki banyak contoh.
Asam karboksilat yang paling sederhana adalah asam formiat (asam semut),
HCOOH. Senyawa tersebut dapat dibuat dari hasil reaksi dekarboksilasi asam oksalat.
+ CO2OH
H
O
OH
OC
C
O
HC
O
ONa
O
OHH3C C
O+ NaOH H3C C + H2O
C
Cl
O
OHH3C C
O+ SOCl2 H3C + H2O + SO2
Asam format terdapat pada semut merah (asal dari nama), lebah, jelatang dan
sebagainya (juga sedikit dalam urine dan peluh). Sifat fisika: cairan, tak berwarna,
merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna. Sifat kimia: asam
paling kuat dari asam-asam karboksilat, mempunyai gugus asam dan aldehida.
Asam formiat mudah mengalami reaksi oksidasi menghasilkan CO2 jika
direaksikan dengan oksidasi seperti KmnO4. Persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut :
CH3COOH + 2MnO4 3CO2 + 2MnO2 ↓ (coklat) + 2OH- + 2H2O
Asam karboksilat mempunyai beberapa reaksi dengan senyawa lain, yaitu:
Reaksi dengan basa
asam karboksilat dapat bereaksi dengan NaOH, KOH, dan basa kuat lain serta
menghasilkan garam yang larut dalam air. Contoh :
Reduksi
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam,
hidrogen klorida dan gas belerang dioksida. Selain itu Litium aluminium
hidrida,LiAlH4 dapat mereduksi asam karboksilat menjadi alkohol primer.
Contoh :
C
O CH2 CH3
O
OHH3C C
OH3C +
H2O + H3C CH2 OH
C
NH2
O
ClH3C C
O+ NH3 H3C + HCl
Suhu tinggi
OHH3C C
OCH4 + CO2
Esterifikasi
Esterifikasi adalah reaksi perubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol
menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam (umumnya asam
sulfat), sebagai contoh :
Reaksi dengan katalis asam merupakan reaksi dapat balik dan pada saat
tercapainya kesetimbangan, kuantitas sisa asam karboksilat tidak dapat
diabaikan.
Pembentukan amida
Amida asam karboksilat adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi
–C=O
NH2
Senyawa ini lazimnya dibuat dengan mereaksikan suatu klorida asam dengan
amonia.
Contoh :
Dekarboksilasi
Dekarboksilasi adalah senyawa lepasnya CO2 dari gugus karboksil suatu
senyawa. Hampir semua asam karboksilat jika dipanaskan pada suhu tinggi
mengalami dekarboksilasi termal.
Contoh :
Pada suhu sedang, sebagian asam karboksilat tidak mengalami dekarboksilasi
tetapi hanya melebur atau mendidih.
OH
OOCP C
Cl
Cl
OHH3C C + 3Cl2 Cl + 3HCl
Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan klor atau brom dan mengakibatkan
terjadinya subsitusi atom H-alfa dari asam karboksilat tersebut oleh –Cl atau
–Br. Reaksi ini berlangsung dibawah pengaruh sedikit fosfor dan dikenal
dengan reaksi hell-Volhard-Zelinsky.
Contoh :
Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling
penting diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat
glasial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat
glasial tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7ºC, titik didih 80ºC), dengan
bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik.
Asam asetat dapat mengalami reaksi esterifikasi jika direaksikan dengan alkohol
menggunakan asam sebagai katalisator menghasilkan ester yang berbau harum.
Reaksinya secara umum adalah :
RCOOH + R’OH RCOOR’ + H2O
Ion- ion karboksilat dapat bereaksi dengan ion-ion logam tertentu menghasilkan
endapan.
Bau ester memiliki bau seperti bau buah – buahan. Berikut ini adalah nama
senyawa eseter dan aroma yang dihasilkan:
Nama ester Bau Nama ester bau
Alil heksanoat Nanas Isobutil format Raspberi
Benzil asetat Pir, stroberi, melati Isoamil asetat Pir, pisang
Bornil asetat Pine Isopropil asetat fruity
Butil butirat Nanas Linalil asetat Lavender, sage
Etil asetat Penghilang cat kuku, cat
pada mainan, lem
Linalil butirat Persik
Etil butirat Pisang, nanas, stroberi Linalil format Apel, persik
Etil heksanoat Nanas Metil asetat Lem
Etl format Lemon, stroberi Metil antranilat Anggur, melati
Etil heptanoat Aprikot, ceri, anggur,
raspberi
Metil benzoat Fruity, feijoa
Etil isovalerat Apel Metil butirat (metil
butanoat)
Nanas, apel, stoberi
Etil laktat Mentega, krim Metil sinamat Stroberi
Etil nonanoat Anggur Metil pentanoat Bunga
Etil pentanoat Apel Metil fenilasetat Madu
Geranil asetat Pelargonium Metil salisilat Root beer,
wintergreen,
germolene dan
ralgex ointments
Nama ester bau Nama ester bau
Geranil butirat Ceri Nonil kaprilat Jeruk
Geranil pentanoat Apel Oktil asetat Jeruk
Isobutil asetat Ceri, raspberi, stroberi Oktil butirat Parsnip
Amil asetat
(pentil asetat)
Apel, pisang Propil asetat Pir
Pentil butirat
(amil butirat)
Aprikot, pir, nanas Propil heksanoat Nanas, keju, wine
Pentil heksanoat
(amil kaproat)
Apel, nanas Propil isobutirat Rum
Pentil pentanoat
(amil valerat)
Apel Terpenil butirat Ceri
Amil valerat Apel
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat
Labu destilasi
Pendingin Liebig
Tabung reaksi
Enlemeyer
Kompor mantel
Pembakar busen
Gelas ukur 10 mL
Gelas kimia 200 mL
Pipet tetes
Kaca arloji
Selang
Penangas air
Penjepit kayu
Bahan
H2C2O4
Gliserol
CH3COOH Glasial
Etanol 96 %
Larutan Ca(OH)2
Larutan CH3COONa 10 %
Larutan KMnO4 1 N
Larutan FeCl3 5 %
Larutan K4FeCN6 1 M
HCl pekat
5 g asam oksalat + 5 g gliserol
Hasil
Distilat
Hasil
Asam asetat
Hasil
V. ALUR PERCOBAAN
1. Pembuatan dan Reaksi-reaksi Asam Formiat
- Dimasukkan labu distilasi
- Dipanaskan diatas api kecil sampai keluar gas
- Gas dilewatkan melalui air kapur
- Diamati
- Dimasukkan lagi 2,5 g asam oksalat
- Dipanaskan sampai keluar distilat
- Diukur volume distilatnya
- Dimasukkan tabung reaksi sebanyak 5 ml
- Ditambah 3 ml KMnO4 1N
- Diamati
- Dimasukkan tabung reaksi
sebanyak 5 ml
- Ditambah 3 ml KMnO4 1N
- Diamati
5 ml Na-asetat (aq) 10%
Filtrat
Hasil
2 ml etanol 96%
Hasil
2. Reaksi-reaksi Asam Asetat
Dimasukkan tabung reaksi
Ditambah 3 ml FeCl3 5% sampai terjadi warna merah
Dipanaskan sampai terjadi endapan bergumpal warna merah coklat
Endapan disaring
Ditambah K4FeCN6
Dibandingkan dengan warna Ferri klorida dalam jumlah sama
3. Reaksi Esterifikasi
Dimasukkan tabung reaksi
Ditambah 2 ml etanol 96%
Ditambah 8 ml H2SO4 pekat
Dipanaskan dalam penangas air
Ditutup rapat
Didinginkan kemudian dibaui
Dimasukkan tabung reaksi
Ditambah 2 ml etanol 96%
Ditambah 8 ml H2SO4 pekat
Dipanaskan dalam penangas air
Ditutup rapat
Didinginkan kemudian dibaui
2 ml asam asetat glasial
Hasil
VI. DATA PENGAMATAN
No. Alur Kerja Hasil Pengamatan Dugaan/reaksi Kesimpulan
1. Pembuatan dan Reaksi-reaksi Asam
Formiat
- Dimasukkan labu distilasi- Dipanaskan diatas api kecil sampai
keluar gas- Gas dilewatkan melalui air kapur- Diamati
- Dimasukkan lagi 2,5 g asam oksalat
- Dipanaskan sampai keluar distilat- Diukur volume distilatnya
- Dimasukkan tabung reaksi sebanyak 5 ml
- Ditambah 3 ml KMnO4 1N- Diamati
Kristal asam oksalat
= Serbuk putih
Gliserol = gel tidak
berwarna
Asam oksalat +
gliserol = putih keruh
Air kapur = tidak
berwarna
Gas hasil asam
oksalat + gliserol di
lewatkan ke air kapur
= air kapur menjadi
keruh
Destilat = jernih
Warna KMnO4 = ungu
Destilat + KMnO4 =
ungu kehitaman dan
tabung terasa panas
Warna asam asetat +
CO2(g) + Ca(OH)2
CaCO3 (s) + H2O (l)
H2C2O4 (s)
HCOOH (aq) + CO2 (g)
3HCOOH (l) + 2 KMnO4
(aq) 3CO2 (g) +
2MnO2(s) + 2KOH(aq) +
2H2O(l)
Reaksi antara asam
karboksilat dan gliserol
menghasilkan asam
formiat dan CO2. Reaksi
ini merupakan reaksi
dekarboksilasi.
Asam formiat
mengalami reaksi
oksidasi menghasilkan
CO2
5 g asam oksalat + 5 g gliserol
Hasil
Distilat
Hasil
- Dimasukkan tabung reaksi sebanyak 5 ml
- Ditambah 3 ml KMnO4 1N- Diamati
KMnO4 = ungu
kehitaman
2. Reaksi-reaksi Asam Asetat
- Dimasukkan tabung reaksi- Ditambah 3 ml FeCl3 5% sampai
terjadi warna merah- Dipanaskan sampai terjadi endapan
bergumpal warna merah coklat- Endapan disaring
- Ditambah K4FeCN6
- Dibandingkan dengan warna Ferri klorida dalam jumlah sama
Na-asetat encer 10%
= tdk berwarna
Warna K4FeCN6 =
kuning
Warna FeCl3 = kuning
Warna Na-asetat +
FeCl3 = merah coklat
Ketika dipanaskan ada
gumpalan berwarna
merah coklat
Warna endapan =
merah coklat
Warna filtrat = merah
3CH3COO- (aq) + Fe3+
(aq) + 2H2O(l)
[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+
(aq) + 2H+ (aq)
[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+
(aq) + 4H2O(l)
Fe(OH)2CH3COO (s) + 3
CH3COOH(aq) + H+(aq)
Fe3+ (aq) + 6CN- (aq)
[Fe(CN)6]3- (aq)
Ketika dipanaskan ion
kompleks [Fe(OH)2
(CH3COO)6] + terurai
dan membentuk
endapan coklat.
Asam asetat
Hasil
5 ml Na-asetat (aq) 10%
Filtrat
Hasil
coklat
Warna filtrat +
K4FeCN6 = hijau
3. Reaksi Esterifikasi
- Dimasukkan tabung reaksi- Ditambah 2 ml etanol 96%- Ditambah 8 ml H2SO4 pekat- Dipanaskan dalam penangas air- Ditutup rapat- Didinginkan kemudian dibaui
- Dimasukkan tabung reaksi- Ditambah 2 ml etanol 96%- Ditambah 8 ml H2SO4 pekat- Dipanaskan dalam penangas air
Warna asam asetat
glasial = tdk berwarna
Ditambahkan etanol
= tdk berwarna
Ditambahkan H2SO4
pekat = tdk berwarna
Dipanaskan = tidak
berwarna
Didinginkan = tidak
berwarna
Bau yang dihasilkan =
harum seperti balon
Etanol + H2SO4 = tdk
berwarna
Dipanaskan = tidak
berwarna
Didinginkan= tidak
CH3COOH + C2H5OH
CH3COOCH2CH3 + H2O
Reaksi etanol
H2SO4 + 2C2H5OH
(C2H5)2SO4 + H2O
menghasilkan etil
sulfat
Terjadi reaksi
esterifikasi antara
CH3COOH glasial dan
etanol 96% + H2SO4
pekat yang
menghasilkan etil asetat
yang berbau harum
seperti balon.
Reaksi antara
etanol 96% +
H2SO4
menghasilkan etil
sulfat yang berbau
2 ml asam asetat glasial
Terbentuk etil asetat
2 ml etanol 96%
- Ditutup rapat- Didinginkan kemudian dibaui
berwarna
Bau yang dihasilkan =
Bau tengik
(menyengat)
tengik
(menyengat).
Hasil
VII. PEMBAHASAN DAN DISKUSI
Pada percobaan asam karboksilatyang bertujuan untuk membuat asam
karboksilat yaitu asam formiat dan memahami azas-azas reaksi asam karboksilat seperti
dekarboksilasi, oksidasi, dan esterifikasi ini dilakukan melalui 3 percobaan. Percobaan
pertama bertujuan untuk membuat asam formiat dan memahami rekasi yang terjadi pada
asa formiat. Pada percobaan ini dilakukan dengan cara memasukkan 5 gram kristal asam
oksalat yang berupa serbuk putih dan 5 gram gliserol, gel yang tidak berwarna, ke dalam
labu distilasi, kemudian dipanaskan diatas api kecil sampai terbentuk gas dan gas
dialirkan melalui selang kecil yang dihubungkan dengan labu distilasi. Selang tersebut
dimasukkan ke dalam air kapur yang tidak berwarna sampai air kapur berubah warna
menjadi keruh. keruhnya air kapur disebabkan oleh adanya gas CO2 yang terbentuk. Pada
percobaan ini asam formiat mengalami reaksi oksidasi menghasilkan CO2. Persamaan
reaksi yang terjadi yaitu:
H2C2O4 (s) HCOOH (aq) + CO2 (g)
Asam formiat
CO2(g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)
Kemudian setelah air kapur keruh, labu distilasi didiamkan terlebih dahulu,
kemudian ditambahkan 2,5 gram asam oksalat lagi dan labu distilasi dihubungkan
dengan pendingin Leybig dan selang untuk memasukkan dan mengeluarkan air.
Kemudian labu dipanaskan lagi dan air dialirkan sampai mengeluarkan destilat yang
tidak berwarna. Destilat merupakan HCOOH atau asam formiat. Setelah destilat
diperoleh ±1 ml, kemudian destilat ditambahkan 3 ml larutan KMnO4 1 N yang berwarna
ungu, penambahan KMnO4 berfungsi sebagai…..setelah ditambahkan KMnO4 larutan
berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terdapat endapan coklat serta tabung terasa
panas. Endapan coklat merupakan MnO2. Sedangkan yang menyebabkan tabung terasa
panas adalah adanya gas CO2. Persamaan reaksi yang terjadi adalah:
3HCOOH(aq) + 2MnO4-(aq) 3CO2(g) + 2MnO2(s) + 2 OH-(aq) + 2H2O(l)
Sebagai perbandingan, 5 ml asam asetat yang tidak berwarna ditambahkan 3 ml
KMnO4 yang berwarna ungu, larutan berwarna ungu kehitaman dan tidak terdapat
Gliserol
endapan. Perbandingan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah hasil destilat
tersebut merupakan asam formiat atau asam asetat dengan cara mereaksikannya dengan
KMnO4. Jika asam formiat, maka akan menghasilkan endapan coklat MnO4, namun jika
asam asetat tidak akan mengahasilkan endapan. Hal tersebut terbukti, destilat merupakan
asam formiat karena dengan KMnO4 menghasilkan endapan coklat, dan destilat tersebut
bukan asam asetat.
Pada percobaan kedua yag bertujuan untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada
asam asetat. Percobaan ini dilakukan dengan cara memasukkan 5 ml larutan Natrium
asetat encer 10% kemudian ditambah 3 ml larutan FeCl3 5% yang berwarna kuning yang
berfungsi untuk mengahsilkan endapan yang mengandung ion ferri yang nantinya akan
dianalisis. Sedangkan penggunaan Natrium asetat bertujuan untuk menyediakan ion
asetat (CH3COO-) dan juga untuk mempermudah proses ionisasi. Karena berupa bentuk
garamnya, akan mempermudah terjadinya proses ionisasi karena derjat ionisasinya
semakin besar.Setelah ditambahkan FeCl3 5%, larutan berubah menjadi berwarna merah
bata. Hasil reaksinya adalah sebagai berikut :
3CH3COO- (aq) + Fe3+ (aq) + 2H2O [Fe(OH)2 (CH3COO)6]+ (aq) + 2H+ (aq)
Merah bata
Kemudiaan larutan dipanaskan sampai membentuk endapan yang berwarna
merah coklat. Kemudian disaring dan menghasilkan filtrat yang berwarna merah coklat.
Selanjutnya filtrat ditambahkan K4FeCN6 3 tetes yang berwarna kuning dan larutan
berubah warna menjadi hijau. Penambahan K4FeCN6 bertujuan untuk mengetahui apakah
didalam filtrat masih mengandung ion ferri atau tidak.setelah itu larutan tersebut
dibandingkan dengan warna FeCl3 dengan jumlah yang sama. Dari perbandingan tersebut
diperoleh warna yang berbeda, yaitu warna hijau antara filtrat dengan K4FeCN6 dan
warna kuning untuk FeCl3. Hal tersebut menunjukkan bahwa di dalam filtrat tidak ada
lagi ion ferri, namun ion tersebut mengandung ion ferro. Reaksi yang terjadi yaitu :
Fe2+ + [Fe(CN)6]3- → Fe3+ + [Fe(CN)6]4-
Selanjutnya pada percobaan ketiga bertujuan untuk membuat ester melalui
reaksi esterifikasi antara asam asetat dengan etanol. Pada percobaan ini dilakukan
dengan cara memaukkan 5 ml CH3COOH glasial yang tidak berwarna dalam tabung
reaksi kemudian ditambahkan 2 ml etanol 96% yang tidak berwarna menghasilkan
larutan yang tidak berwarna. Penambahan etanol ini bertujuan untuk membentuk ester.
Kemudian ditambahkan H2SO4 pekat 8 ml dengan hati-hati di ruang asam. Penambahan
asam sulfat pekat tersebut berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi
esterifikasi. Larutan tetap tidak berwarna karena asam sulfat tidak ikut bereaksi.
Selanjutnya campuran dipanaskan didalam penangas air dan ditutup rapat. Pemanasan
dilakukan untuk mempercepat reaksi. Setelah dipanaskan kemudian di bauhi dan
menghasilkan bau menyengat seperti balon. Ester yang terbentuk yaitu etil asetat. Reaksi
yang terjadi yaitu:
CH3COOH (aq) + CH3-CH2-OH (aq) CH3COOCH2CH3 (aq) + H2O (l)
Selanjutnya pada tabung yang lain 2 ml etanol 96% dimasukkan ke tabung
reaksi dan ditambahkan 4 ml H2SO4 kemudian dipanaskan dalam penangas air. Setelah
itu dibauhi dan ternyata menghasilkan bau tengik yang menyengat. Hal ini berbeda pada
tabung sebelumnya yang berbau harum seperti balon. Hal ini karena pada tabung
pertama mengalami reaksi esterifikasi sedangkan pada percobaan ini tidak. Persamaan
reaksinya adalah :
CH3-CH2-OH (aq) + H2SO4 (aq) CH3 – CH2 – SO4 (aq) + H2O (l)
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. reaksi antara asam karboksilat, yaitu asam oksalat dan gliserol menghasilkan asam
formiat.
2. terjadi reaksi esterifikasi antara CH3COOH glasial dengan etanol 96% dan H2SO4
pekat menghasilkan etil asetat yang berbau menyengat seperti balon.
IX. PERTANYAAN
1. Tuliskan reaksi – reaksi yang terjadi dalam percobaan di atas !
2. Jelaskan keistimewaan asam formiat dibandingkan dengan
asam karboksilat lainnya !
3. Apa fungsi H2SO4 dalam reaksi antara etanol dengan asam
cuka ? bagaimana mekanisme reaksinya ?
H2SO4
4. Reaksi antara etanol dengan asam sulfat dapat menghasilkan
produk lain selain etil sulfat,bergantung pada suhu reaksinya.
Jelaskan pernyataan tersebut !
JAWABAN
1. Persamaan reaksi
Percobaan 1
H2SO4(s) HCOOH(aq) + CO2(g)
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + H2O(l)
3HCOOH(aq) + 2KMnO4(aq) 3CO2(g) + 2MnO2(s) + 2 KOH(aq) +
2H2O(l)
Percobaan 2
3CH3COO- (aq) + Fe3+ (aq) + 2H2O(l) [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ (aq) +
2H+ (aq)
[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ (aq) + 4H2O(l) Fe3(OH)2CH3COO(s) + 3
CH3COOH(aq) + H+(aq)
Fe3+ (aq) + 6CN- (aq) [Fe(CN)6]3- (aq)
Percobaan 3
CH3COOH (aq) + C2H5OH (aq) H 2 SO4
→ CH3COOC2H5 (aq) + H2O(l)
2C2H5OH (aq) + H2SO4 (aq) (C2H5)2 SO4 (aq) + H2O(l)
2. keistimewaan asam formiat dibandingkan dengan asam karboksilat lainnya :
a. Karena asam formiat merupakan asam karboksilat yang paling sederhana
yang mudah dibuat dilaboratorium.
b. Karena asam formiat merupakan asam karboksilat dengan 1 karbon yang
mengalami reaksi dekarboksilasi apabila direaksikan dengan KMnO4 dan
juga akan mengalami reaksi dekarboksilasi dengan asam oksalat
c. Dan juga karena asam formiat mengalami esterifikasi apabila direaksikan
dengan alkohol menghasilkan ester.
3. Fungsi H2SO4 dalam reaksi antara etanol dengan asam cuka
sebagai katalisator yang bertujuan untuk mempercepat laju reaksi esterifikasi
Reaksinya :
Mekanismenya :
4. Etanol dengan H2SO4 dapat menghasilkan produk lain selain etil sulfat, bergantung
pada suhu reaksinya.
a. Etanol + H2SO4 pekat menghasilkan etena
CH3CH2OH H 2 SO4
→ CH2=CH2 + H2O
b. pada suhu sekitar 40˚C terjadi reaksi subsitusi dan dihasilkan alkil hidrogensulfat.
CH3CH2OH + HOSO3H CH3CH2-OSO3H +H2O
c. pada suhu 130˚C terjadi dehidrasi intermolekul membentuk eter
CH3CH2OH + HO-CH2CH3 H 2 SO4
→ CH3CH2O-CH2CH3 + H2O
X. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Ester.http://id.m.wikipedia.org/wiki/ester.html (online). Diakses pada 8
Maret 2014.
Fessenden, Ralph dan Fessenden, Joan. 1986. Organic Chemistry Third Edition Jilid 1.
Dalam Pudjaatmaka, Aloysius Hadyana. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Parlan dan Wahjudi. 2003. Kimia Organik I. Malang : Universitas Negeri Malang, JICA.
Tim Dosen Kimia Organik. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
180˚