Laporan Urine Emon

27
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui prosesurinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Didalam urin dapat didiagnosa adanya gangguan fisiologi pada system perkemihan sehingga dilakukan beberapa pemeriksaan pada urine . Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat yang sudah tidak dapat di absorbsI kembali didalam tubuh. Misalnya ekskresi berupa veses, keringat. Ginjal adalah salah satu sistem perkemihan. Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritonium, di depan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar transversus abdominalis, kuadratus lumborum dan psos mayor. Sekresi adalah proses pengeluaran zat-zat dari kelenjar yang masih dapat digunakan kembali, misalnya sekresi dari kelenjar air liur, sekresi dari lambung.

Transcript of Laporan Urine Emon

Page 1: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 1/27

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang

diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam

tubuh melalui prosesurinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang

molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk

menjaga homeostasis cairan tubuh. Didalam urin dapat didiagnosa

adanya gangguan fisiologi pada system perkemihan sehingga dilakukan

beberapa pemeriksaan pada urine .

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat yang sudah tidak dapat

di absorbsI kembali didalam tubuh. Misalnya ekskresi berupa veses,

keringat.

Ginjal adalah salah satu sistem perkemihan. Ginjal terletak di

bagian belakang abdomen atas, di belakang peritonium, di depan dua

kosta terakhir dan tiga otot-otot besar transversus abdominalis, kuadratus

lumborum dan psos mayor.

Sekresi adalah proses pengeluaran zat-zat dari kelenjar yang

masih dapat digunakan kembali, misalnya sekresi dari kelenjar air liur,

sekresi dari lambung.

Page 2: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 2/27

 

B. Rumusan Masalah

1. Berapa nilai berat jenis , pH , warna , bau dan kristal urat dari

spesimen urine probandus

2. Apakah urine probandus terdapat glukosa dengan larutanbenedick

C. Maksud Praktikum

1. Menentukan berat jenis Urine

2. Melakukan pemeriksaan Fisika Urine

3. Melakukan pemeriksaan zat organic dalam Urine

D. Tujuan Praktikum

1. Menentukan kepekatan urine dengan mengukur bobot jenisnya

2. Menentukan warna dan bau yang timbul dalam urin

3. Mengetahui derajat keasaman urin

4. Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam urin seperti

eritrosit, leukosit dan Kristal urat.

5. Memeriksa secara kualitatif adanya glukosa dalam urine.

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui

adanya gangguan fisiologi dan mendiagnosa penyakit ginjal dan infeksi

pada saluran kemih .

Page 3: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 3/27

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Pembentukan urine, Ginjal memproduksi urine yang mengandung

zat sisa metabolic dan pengatur komposisi cairan tubuh melalui 3 proses

utama : filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus

(Ganong,1997)

a. Filtrasi glomerular

1. Definisi. Filtrasi glomerular adalah perpindahan cairan dan zat

terlarut dari kapiler glomerular, dalam gradien tekanan tertentu

kedalam kapsul bowman. Filtrasi ini dibantu oleh factor berikut :

a. Membran kapiler glomerular lebih permeable dibandingkan

kapiler lain dalam tubuh sehingga filtrasi berjalan dengan

sangat cepat.

b. Tekana darah dalam kapiler glomerular lebih tinggi

dibandingkan tekanan darah dalam kapiler lain karena

diameter arteriol eferen lebih kecil dibandingkan diameter

arteriol aferen.

2. Mekanisme filtrasi glomerular

a. tekanan hidrostatik (darah) glomerular mendorong cairan dan

zat terlarut keluar dari darah dan masuk keruangan kapsul

bowman.

Page 4: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 4/27

 

b. Dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik

glomerular; Tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam

kapsul bowman. Tekanan ini cenderung untuk mengarahkan

cairan keluar dari kapsul menuju glomerulus, tekanan osmotic

koloid dalam glomerulus yang dihasilkan oleh protein plasma

adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsuul bowman

untuk memasuki glomerulus.

c. Tekanan filtrasi efektif (effective filtration force (EFP)) adalah

tekanan dorong netto. Tekanan ini adalah selisih antara

tekanan yang cenderung mendorong cairan keluar glomerulus

menuju kapsul bowman dan tekanan cenderung mengarahkan

cairan kedalam glomerulus dan kapsul bowman. EFP =

(tekanan hidrostatik glomerular)-(tekanan kapsular)+(tekanan

osmotic koloid glomerular)

3. Laju filtarsi glomerular (glomerular filtration rate (GFR) adalah

 jumlah filtrasi yang terbentuk per menit pada semua nefron dari

kedua ginjal. Pada laki-laki, laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit

atau 180 L dalam 24 jam : paad perempuan, sekitar 110 ml/menit.

4. Faktor yang mempengaruhi GFR

a. tekanan filtarsi efektif. GFR berbanding lurus dengan EFP dan

perubahan tekanan yang terjadi akan mempengaruhi GFR.

Derajat kontruksi arteriol eferen dan aferen menentukan aliran

darah ginjal, dan juga tekanan hidrostatik glomerular.

Page 5: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 5/27

 

1. Kontriksi arteriol eferen menurunkan aliran darah dan

mengurangi laju filtrasi glomerular.

2. Kontriksi arteriol eferen menyebabkan terjadinya tekanan

darah tambahan dalam glomerulus dan meningkatkan GFR.

b. Autroregulasi ginjal. Mekanisme autoregulasi intristik ginjal

mencegah perubahan aliran darah ginjal dan GFR akibat

variasi visiologis rerata tekanan darah arteri. Autoregulasi

seperti ini berlangsung pada rentang tekanan darah yang lebar

(Antara 80 mmHg dan 180 mmHg).

1. Jika rerata tekanan darah arteri (normalnya 100 mmHg)

meningkat, arterior aferen berkontriksi untuk menurunkan

aliran darah ginjal dan mengurangi GFR. Jika rerata tekanan

darah arteri menurun terjadi Vasodilatasi arterior aferen

untuk meningkatkan GFR. Dengan demikian, perubahan-

perubahan mayor GFR dapat dicegah.

2. Autoregulasi melibatkan mekanisme umpan balik dari

reseptor-reseptor pelegang dalam dinding arteriol dan dari

apparatus jukstaglomerular.

3. Di samping mekanisme autoregulasi ini, peningkatan

tekanan arteri dapat sedikit menigkatkan GFR. Karena begitu

banyak filtrate glomerulat yang dihasilkan sehari, perubahan

yang terkecilpun dapat meningkatkan haluaran urine.

Page 6: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 6/27

 

c. Stemulasi simpatis, suatu peningkatan implus simpatis, seperti

yang terjadi saat stress, akan menyebabkan kontriksi arteriol

eferen menurunkan aliran darah kedalam glomerulus dan

menyebabkan penurunan GFR.

d. Obstruksi aliran urinaria, oleh batu ginjal atau batu dalam ureter

akan meningkatkan tekanan hidrostatik dalam kapsul bowman

dan menurunkan GFR.

e. Kelaparan, diet sangat rendah protein atau penyakit hati akan

menurunkan tekanan osmotic koloid darah sehingga

meningkatkan GFR.

f. Berbagai penyakit ginjal dapat meningkatkan permeabilitas

kapilar glomerular dan meningkatkan GFR

5. Komposisi filtrate glomerulat

a. Filtrate dalam kapsul bowman identik dengan fitrat plasma

dalam hal air dan zat terlarut dengan berat molekul rendah,

seperti glukosa, klorida natrium, kalium, fosfat, urea, asam urat,

dan kreatinin.

b. Sejumlah kecil albumen plasma dapat difiltrasi tetapi sebagian

besar diabsorbsi kembali dan secara normal tidak tampak pada

urine.

c. Sel darah merah dan protein tidak difiltasi penampakannya

dalam urine menandakan suatu abnormalitas. Penampakan sel

Page 7: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 7/27

 

darah putih biasannya menandakan adanya infeksi bakteri

pada traktus urinaria bagian bawah.

b. Reabsorpsi tubulus. Sebagian besar filtrat (99%) secara selektif

direasorpsi dalam tubulus ginjal melalu difusisi pasif gradient kimia atau

listrik, transpor aktif terhadap gradien tersebut , atau difusi terfasilitasi.

Sekitar 85% natriun klorida dan air srta semua glukosa dan asam

amino pada fitrat glomerulus diabsorpsi dalam tubulus kontortus

proksimal, walaupun reabsorpsi berlangsung pada semua bagian

nefron.

1. Reabsorpsi ion natrium

a. Ion-ion natrrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi

(dengan carrier) dari lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam

sel-sel epitel tubulus yang konsentrasi ion natriumnya lebih

rendah.

b. Ion-ion natrium yang ditranspor secara aktif dengan popma

natrium-kalium , akan keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke

cairan intersitisialdidekat kapilar peritubular.

2. Reabsorbsi glukosa, fruktosa dan asam amino

a. Carier glukosa dan asam amino sama dengan carier ion natrium

digerakkan melalui kontrapsor

b. Maksimum transport. Carier pada membrane sel tubulus memiliki

kapasitas reabsorbsi maksimum untuk glukosa, berbagai jenis

Page 8: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 8/27

 

asam amono, dan beberapa zat terabsorbsi lainnya. Jumlah ini

dinyatakan dalam maksimum transport (transport maximum (TM).

c. maksimum transport (TM) untuk glukosa adalah jumlah

maksimum yang dapat ditranspor (reabsorbsi) per menit, yaitu

sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma. Jika kadar glukosa darah

melebihi nilai TMnya berarti melewati ambang plasma ginjal

sehingga glukosa muncul di urine (glikosuria).

3. Reabsorbsi air. Air bersama ion natrium melalui osmosis. Ion natrium

berpindah dari urea berkonsntrasi air tinggi dalam lumen tubulus

kontortus proksimal ke area konsentrasi air rendah dalam cairan

interstisial dan kapiler peritubular.

4. Reabsorbsi urea. Seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi

oleh glomerulus. Sekitar 50 % urea secara pasif direabsorbsi.

Dengan demikian, 50 % urea yang difiltrasi akan dieksresikan dalam

urine.

5. Reabsorbsi ion anorganik lain, seperti kalsium fosfat, dan

sulfat, serta sejumlah ion organic adalah melalui transport aktif.

c. Mekanisme sekresi tubular adalah proses aktif yang memindahkan zat

keluar dari darah dalam kapilar peritubular nmelewati sel-sel tubular

menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urine.

1. Zat-zat seperti ion hydrogen, kalium, dan ammonium, produk akhir

metabolic kreatinin, dan asam hipurat serta obat-obatan tertentu

penisilin secara aktif disekresi ke dalam tubulus.

Page 9: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 9/27

 

2. Ion hydrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam

tubulus kontortus distal dan tubulus pengumpul. Sekresi tubular yang

selektif terhadap ion hydrogen dan ammonium membantu dalam

pengaturan pH plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh.

3. Sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk

mengeluarkan zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan.

Page 10: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 10/27

 

B. Uraian Bahan

1. Pereaksi Benedict

a. Na2CO3 (FI.III,1979 ;400)

Nama Resmi : Natrii Carbonas

Sinonim : Natrium karbobat

RM/BM : Na2CO3 / 124,00

Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur

putih

Kelarutan : mudah larut air, lebih mudah larut dalam air

mendidih.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : komposisi benedict

b. CuSO4 (FI.III,1979 ;731)

Nama Resmi : Cuprii Sulfas

Sinonim : tembaga (II) sulfat

RM : CuSO4

Pemerian : prisma triklinik atau serbuk hablur, biru

Kelarutan : larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian

gliserol P, sangat mudah larut dalam eter P

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : komposisi benedict

c. C 6H 5NaO 7 2H2O (FI.III,1979 ;406)

Nama Resmi : Natrii Citras

Page 11: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 11/27

 

Sinonim : Natrium sitrat

RM/BM : C 6H 5NaO 7 2H2O / 294,10

Pemerian : hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur

putih

Kelarutan : mudah larut air, lebih mudah larut dalam air

mendidih,praktis tidak larut dalam

etanol(95%)

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : komposisi benedict

d. air suling (FI.III,1979 ;96)

Nama Resmi : Aqua Destillata

Sinonim : air suling

RM/BM : H2O / 18,02

Pemerian : cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau

dan tidak berasa

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : komposisi benedict

Page 12: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 12/27

 

BAB III

KAJIAN PRAKTIKUM

A. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu bunsen, gegep

kayu, gelas ukur, kertas pH universal, piknometer, pipet tetes, pot plastic,

rak tabung tabung reaksi, tabung sentrifuge dan timbangan analitik

B. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu reagen benedict,

dan sampel urine sewaktu.

C. Cara Kerja

1. pemeriksaan bobot jenis urin

Ditimbang piknometer kosong, dipipet urin kedalam piknometer hingga

mencapai mulut piknometer, ditimbnag berat piknometer+urin,

kemudian dicatat masing-masing bobotnya, dan ditentukan berat

 jenisnya.

2. Pemeriksaan warna urin

Dipipet 5 ml urine kedalam tabung reaksi, kemudian tinjaulah warna

urine pada cahaya tembus. masukkan pengamatan dalam tabel

pengamatan

3. Pemeriksaan bau urin

Dipipet 5 ml urine kedalam tabung reaksi, kemudian ciumlah bau yang

ditimbulkan urine. masukkan pengamatan dalam tabel pengamatan

4. Pemeriksaan pH urin

Page 13: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 13/27

 

Dipipet urin kedalam tabung reaksi, dicelupkan kertas lakmus , diamati

perubahan warna kertas lakmus, diamati pHnya dan dicatat.

5. pemeriksaan sedimen urine (mikroskopik)

Urine disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm,

supernatannya dibuang dan diambil endapannya, diteteskan diatas

objek gelas diamati dibawah mikroskop 40x, difoto gambar (eritrosit,

leukosit dan Kristal urat ).

6. Pemeriksaan glukosa urine

Dimasukkan 5 m reagen benedict kedalam tabung reaksi kemudian

teteskan 8 tetes urin, dipanaskan diatas Bunsen selama 2 menit,

diamati perubahan warnanya.

Page 14: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 14/27

 

BAB IV

KAJIAN HASIL PRAKTIKUM

A. Hasil Pengamatan

1. Gambar Pengamatan

  Berat jenis Urin

a. Gambar Berat jenis Urin (Puasa)

b. Gambar Berat jenis Urin (Tidak Puasa)

Kel I (A)

Kel I (B)

Kel II (A)

Kel II (B)

Page 15: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 15/27

 

  Pemeriksaan Glukosa

a. Glukosa (puasa dan tidak puasa)

  Gambar pemeriksaan urin dengan mikroskop

a. Mikroskopik (puasa)

b. Mikroskopik (Perempuan)

Kel I

Kel I A Kel II (A)

Kel I (B) Kel II (B)

Kel II

Page 16: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 16/27

 

2. Data Pengamatan

No spesimen

Pengamatan urin

warna bau pHBj

g/dLeritrosit leukosit

Kristal

uratglukosa

1 I.A

Kuning

keruhamoniak 5 1,06286 - - + Negatif

2 I BKuning

jernihamoniak 6 0,95361 - - + Negatif

3 II A Kuning amoniak 6 1,01732 - - + Negatif

4 II BKuning

jernihamoniak 5 1,00413 - - + Negatif

5 III A Kuning amoniak 7 1,00541 - - + Negatif

6 III B kuning amoniak 6 1,00765 - - + Negatif

7 IV A Kuning amoniak 6 1,01068 - - + Negatif

8 IV B kuning amoniak 6 1,03004 - - + Negatif

Page 17: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 17/27

 

3. Perhitungan

I. kelompok I

a. urine puasa (A)

Pikno kosong = 29,6030 g

Pikno kosong+urin = 82,7443 g

  ( ) ( )

  

   

 

= 1,06286 g/ml

b. urine tidak puasa (B)

Pikno kosong = 32,6501 g

Pikno kosong+urin = 80,3306 g

  ( ) ( )

  

  

 

= 0,95361 g/ml

2. kelompok II

a. Laki-laki (A)

Pikno kosong = 30,069 g

Pikno kosong+urin = 80,9354 g

  ( ) ( )

  

   

 

Page 18: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 18/27

 

= 1,017328 g/ml

b. Laki-laki

pikno kosong = 18,5775 g

Pikno kosong+urin = 68,7843 g

 ( ) ( )

  

  

 

= 1,004136 g/ml3. kelompok III

a. Urine puasa (A)

Pikno kosong = 31,7789 g

Pikno kosong+urin = 82,0497 g

  ( ) ( )  

 

  

 

= 1,005416 g/ml

b. Urine tidak puasa (B)

pikno kosong = 31,9953 g

Pikno kosong+urin = 82,3210 g

 ( ) ( )

  

  

 

= 1,006514 g/ml

Page 19: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 19/27

 

4. kelompok IV

a. Laki-laki (A)

Pikno kosong = 31,777 g

Pikno kosong+urin = 82,311 g

 ( ) ( )

  

  

 

= 1,01068 g/ml

b. Perempuan (B)

pikno kosong = 32,063 g

Pikno kosong+urin = 83,5652 g

 ( ) ( )

  

  

 

= 1,03004 g/ml

Page 20: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 20/27

 

C. Pembahasan

Pada pembentukan urine, ginjal memproduksi urine yang

mengandung zat sisa metabolic dan pengatur komposisi cairan tubuh

melalui 3 proses utama : filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus dan sekresi

tubulus. Pembentukan Urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan

yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula bowman.

Kebanyakan zat dalam plasma, kecuali untuk protein, difiltrasi secara

bebas sehingga konsentrasinya pada filtrate glomerulus dalam kapsula

bowman hamper sama dengan dalam plasma. Ketika cairan yang telah

difiltrasi ini meninggalkan kapsula bowman dan mengalir melewati tubulus,

cairan diubah oleh reabsorbsi air dan zat terlarut spesifik yang kembali

kedalam darah oleh sintesis zat-zat lain dari kapiler peritubulus kedalam

tubulus. Pada umumnya reabsorbsi tubulus secara kuantitatif lebih penting

daripada sekresi tubulus dalam pembentukan urine, tetapi sekresi

berperan penting dalam menentukan jumlah ion kalium dan hydrogen

serta beberapa zat lain yang diekskresi dalam urin. Banayak zat yang

harus dibersihkan dari darah, terutama prodak akhir metabolisme seperti

urea, kreatinin, asam urat, dan garam-garam asam urat, direabsorbsi

sedikit, karena itu, diekskresi dalam jumlah besar kedalam urine.

Jumlah urin yang dihasilkan tergantung pada berbagai faktor

termasuk tingkat hidrasi, kegiatan, faktor lingkungan, berat individu, dan

kesehatan individu. Pada manusia dewasa rata-rata produksi adalah

sekitar 1 - 2 L per hari. Memproduksi urin sedikit terlalu banyak atau terlalu

Page 21: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 21/27

 

memerlukan perhatian medis: Poliuria adalah suatu kondisi berlebihan

produksi urin (> 2,5 L / hari), berbeda denganoliguria mana <400 mL

dihasilkan per hari, atau anuria dengan produksi <100 mL per hari.

Bj rendah biasanya dijumpai pada penyakit ginjal seperti

glomerulonefteritis,pielonefritis ADH, gangguan metabolic seperti dieresis

pada DM, hidrasi berat berkepanjangan. Biasanya Bj urin tinggi dijumpai

pada keadaan puasa dan glukosuria.BJ dewasa yaitu 1,005-1,030 g/ml.

dari hasil praktikum diperoleh BJ 0,998452 dan Bj tidak puasa 1,00741

lebih kecil dari 1,005 g/ml kemungkinan banyak minum, penyakit ginjal

dan adanya diabetes.

Urin adalah solusi transparan yang dapat berkisar dari tak berwarna

kuning tapi biasanya kuning pucat. Dalam urin individu yang sehat, warna

terutama berasal dari kehadiran urobilin . Urobilin pada gilirannya adalah

produk akhir sampah yang dihasilkan dari

pemecahan heme dari hemoglobin selama penghancuran sel darah

penuaan.

Urin tak berwarna menunjukkan over-hidrasi, yang biasanya

dianggap jauh lebih sehat daripada dehidrasi (sampai batas tertentu

namun selama-hidrasi dapat menghapus garam penting dari

tubuh). Dalam konteks tes obat, bisa menunjukkan upaya potensi untuk

menghindari deteksi obat terlarang dalam aliran darah melalui over-

hidrasi. [8] 

Page 22: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 22/27

 

  Urin kuning tua sering indikasi dehidrasi.

  Menguning oranye / cahaya bisa disebabkan oleh penghapusan

kelebihan vitamin B dari aliran darah.

  Obat tertentu seperti rifampisin dan Phenazopyridine dapat

menyebabkan urin jeruk.

  Kencing berdarah disebut hematuria , berpotensi tanda infeksi

kandung kemih atau karsinoma.

  Oranye gelap untuk urin coklat bisa menjadi gejala penyakit

kuning , rhabdomyolysis , atau sindrom Gilbert .

  Urin hitam atau berwarna gelap disebut sebagai melanuria dan

mungkin disebabkan oleh melanoma .

  Fluorescent urin kuning / kehijauan dapat disebabkan oleh vitamin

tambahan makanan, khususnya vitamin B.

  Konsumsi bit dapat menyebabkan urin untuk memiliki warna merah

muda, dan asparagus konsumsi bisa berubah urin kehijauan.

  Urin kemerahan atau coklat mungkin disebabkan

oleh porfiria . Meskipun lagi, konsumsi bit dapat menyebabkan urin

untuk memiliki warna, tidak berbahaya merah muda atau

kemerahan sementara.

Bau urin dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan. Makan

asparagus diketahui menyebabkan bau yang kuat dalam urin

manusia. Hal ini karena kerusakan tubuh asam asparagusic . [9] makanan

Page 23: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 23/27

 

lain dan minuman yang berkontribusi terhadap bau

termasuk kunyit , alkohol , kopi , kalkun , dan bawang . Terutama

makanan pedas dapat memiliki efek yang sama, sebagai senyawa yang

tidak dipecah oleh ginjal dan melewati tubuh dalam urin. [10] [11] [12] 

pH urin menggambarkan fungsi ginjal dalan mengatur ekskresi

bahan asam yang tidak mudah menguap dan diproduksi pada proses

metabolism, dimana pH urin normal adalah 4,58,0, dari hasil praktikum

diperoleh pH 6 jadi terdapat pada range pH urin normal.

pH urin dapat membantu mengidentifikasi jenis Kristal,pH asam

dapat ditemukan Kristal amorf dan asam urat, pada pH alkalis dapat

ditemukan krisal fosfat,kalsium fosfat,oksalat dan kalsium karbonat. Pada

percoba didapatkan Kristal urat.

Pada urin normal tidak ditemukan eritrosit, sedangkan leukosit

ditemukan dalam jumlah kecil 0-5/LPK. Adanya eritrosit dalam urin disebut

hematuria, sedangkan leukosit melebihi batas normal disebut piuria.

Dalam praktikum tidak ditemukan adanya leukosit dan eritrosit.

Pemeriksaan glukosa urin untuk mengetahui keadaan fungsi ginjal,

idalam praktikum tidak diperoleh adanya glukosa dalam darah.

Adapun factor kesalahan dalam percobaan ini adalah adanya

kurang ketelitian dari para praktikan. 

Page 24: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 24/27

 

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum maka disimpulkan bahwa :

1. Berat jenis spesumen Urine

Kelompok IA = 1,06286g/dL

Kelompok IB = 0,95361 g/dL

Kelompok IIA = 1,01732 g/dL

Kelompok IIB = 1,00413 

2. Warna spesimen urine

Kelompok IA = kuning keruh

Kelompok IB = kuning jernih

Kelompok IIA = kuning

Kelompok IIB = Kuning jernih

3. Bau urine

Dari ke empat spesimen kesemuanya berbau amoniak

4. Kristal uarat dari spesimen Urine

Dari keempat spesimen urine kesemuanya positif mengandung

kristal urat .

Page 25: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 25/27

 

5. Kadar glukosa dari spesimen Urine

Dari keempat spesimen urine kadar glukosa negatif

B. Saran

Ada pun saran yang dapat diajukan dalam praktikum ini adalah

agar praktikan lebih teliti dalam melakukan praktikum serta praktikum yg di

ujikan bisa lebih banyak lagi

Page 26: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 26/27

 

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM,1979. Farmakope Indonesia ed.III, Jakarta : Depkes RI

Alwi,khidri,Dr,2004. Buku Ajar Biomedik I. Fakultas farmasi, Universitas

Muslim Indonesia. Makassar.

F. Ganong, William. 1997. Fisiologi Kedokteran . EGC. Jakarta.

Guyton, dan hall, 1987. Fisiologa Manusia dan Mekanisme Penyakit

Edisi III. Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Kimball, john W, 1987. Biologi Edisi V jilid II, Erlangga. Jakarta.

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula . EGC.

Jakarta

Page 27: Laporan Urine Emon

5/17/2018 Laporan Urine Emon - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-urine-emon 27/27

 

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN

PEMERIKSAAN URIN

OLEH:

NAMA : KHOMAENI ARIEF

N.I.M. : 150 280 180

KELAS : W-3

ASISTEN : WINDA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2008