laporan tutorial ST2 skenario 1
-
Upload
novia-fisca -
Category
Documents
-
view
44 -
download
5
description
Transcript of laporan tutorial ST2 skenario 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari jutaan sel-sel, di mana masing-masing sel
membutuhkan energi untuk kehidupannya. Energi tersebut berasal dari makanan,
terutama zat karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari
molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama
karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang
dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi
(pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot
serta juga untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja.
Secara sederhana karbohidrat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks dan berdasarkan responnya terhadap
glukosa darah di dalam tubuh, karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan nilai
tetapan indeks glicemik-nya (glycemic index).
Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa,
fruktosa dan galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa dan laktosa. Jenis – jenis
karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti
madu, buah-buahan dan susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah
pati (starch), glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau
dalam konsumsi sehari-hari karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam
produk pangan seperti, nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dsb.
Di dalam tubuh manusia, Karbohidrat mengalami berbagai proses kimia.
Proses inilah yang mempunyai peranan penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia
yang terjadi dalam sel ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Dalam hubungan antar reaksi-reaksi ini enzim-enzim mempunyai
peranan sebagai pengatur atau pengendali. Proses kimia yang terjadi dalam sel disebut
metabolisme.
.
1
1.2. Skenario
Gideon Bermain Sepak Bola
Tengker bermain sepak bola dan merasa kelelahan setelah berlatih dengan
mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 4 kali putaran. Setelah itu dia merasa
nafasnya terengah-engah. Hal ini menunjukan adanya peningkatan pembakaran energi ini
merupakan proses metabolisme karbohidrat yang kompleks,melibatkan proses
glikolisis,oksidasi asam piruvat,siklus krebs,rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif.
1.3 Rumusan Masalah
1. Mengapa saat berlatih Gideon nafasnya terengah-engah?
2. Mengapa Gideon merasa kelelahan setelah selesai berlari keliling lapangan?
3. Bagaimana mekanisme metabolisme karbohidrat?
4. Bagaimana hubungan proses pembakaran energi dengan peningkatan pembakaran
energi?
1.4 Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui proses pembakaran energy
2. Memahami proses metabolism karbohidrat kompleks
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu diantara nutrien utama bagi manusia
Glukosa merupakan karbohidrat terpenting di dalam tubuh. Glukosa merupakan
sumber energy dalam tubuh. Bentuk karbohidrat lain mengalami perubahan menjadi
glukosa sebelum diserap dan digunakan sebagai energi di dalam tubuh. Pencernaan
karbohidrat terjadi di dalam saluran pencernaan oleh enzim - enzim. Enzim ini
berfungsi untuk memecah bentuk polisakarida dan disakarida menjadi bentuk
monosakarida. setelah mengalami rangkaian proses di dalam tubuh sehingga terbentuk
hasil akhir berupa glukosa, kemudian tubuh akan menggunakan glukosa untuk diubah
menjadi ATP atau menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen sebagai cadangan
energy (Murray RK et al, 2009) Glukosa masuk ke dalam sel melalui membran sel,
masuk ke dalam sitoplasma sel melalui transpor membran, yaitu mekanisme difusi
pasif. Sejumlah molekul - molekul protein pembawa akan mengikat molekul glukosa
dan membawa glukosa masuk ke dalam sel. Di dalam sel, glukosa akan mengalami
fosforilasi oleh enzim glukokinase pada sel hati yang bersifat spesifik terhadap
glukosa dan dapat juga dikatalisis oleh enzim heksokinase pada sel-sel lain menjadi
glukosa 6 fosfat (Hardjasasmita P, 2006) Di dalam tubuh terdapat beberapa jalur
oksidasi karbohidrat.Agar dapat digunakan sebagai energi, glukosa mengalami
glikolisis, yaitu proses pemecahan glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat. Terdapat
juga - jalur glikogenesis dan glikogenolisis yang berfungsi untuk menjaga kestabilan
glukosa di dalam tubuh. Jalur metabolisme glukosa lainnya adalah jalur glukoronat
yang merupakan pembentukan glukuronat yang , berasal dari glukosa tubuh, jalur
HMP shunt (Hexose Mono Phosphate shunt), dan jalur glukoneogenesis
(Hardjasasmita P, 2006) .
Terdapat 2 macam glikolisis, yaitu glikolisis aerob dan glikolisis anaerob.
Glikolisis anaerob sering dikenal dengan jalur Embden Meyerhof. Jalur ini
berlangsung tanpa adanya oksigen. Sedangkan glikolisis aerob, atau sering dikenal
sebagai siklus Krebs (siklus Trikarboksilat atau siklus asam sitrat) berlangsung dengan
adanya oksigen. Kedua jalur ini dihubungkan oleh asetil SKoA, yaitu satu produk
reaksi oksidasi dekarboksilasi asam piruvat (Hardjasasmita P, 2006). Glikogenesis dan
glikogenolisis erat kaitannya dengan kestabilan kadar glukosa darah di dalam tubuh.
3
Proses pembentukan glikogen disebut glikogenesis. Glukosa 6 fosfat akan mengalami
perubahan menjadi glukosa 1 fosfat, kemudian menjadi uridin difosfat glukosa
(UDPG). Kemudian dengan dikatalisis oleh enzim glikogen sintase, atom karbon
molekul glukosa dari molekul UDPG membentuk ikatan glukosidat dengan atom
karbon 4 residu glukosa terminal dari molekul glkogen primer (yang sudah tersedia
sebelumnya) , ini merupakan reaksi awal pembentukan molekul glikogen yang
seutuhnya. Apabila rantai glukosida tersebut telah mencapai panjang rantai yang
minimal terdiri dari 11 residu glukosa, maka dibentuklah titik percabangan yang
dikatalisis oleh “branching enzyme”. Cabang yang baru akan memperpanjang rantai
glukosida, dan cabang ini akan mengalami percabangan baru setiap mencapai panjang
minimal 11 residu glukosa. Hal ini akan berlangsung terus menerus sampai akhirnya
pohon molekul glikogen terbentuk secara tuntas. Glikogen merupakan bentuk
simpanan glukosa dalam jaringan tubuh, umumnya pada hati dan otot (Hardjasasmita
P, 2006) .
Di saat tubuh memerlukan energi dan cadangan glukosa menurun, maka
cadangan glikogen yang disimpan dalam sel dapat digunakan kembali melalui suatu
proses pemecahan, yaitu glikogenolisis. Pemecahan ikatan glukosida 1,4 yang dimulai
dari bagian terminal setiap rantai cabang yang mengarah ke pangkal percabangan
rantai samapi dicapai 48 residu glukosa tersisa dari titik percabangan rantai. Proses ini
dibantu oleh enzim fosforilase, enzim ini tidak aktif pada keadaan istirahat. Unit
trisakarida dari residu 4 molekul glukosa yang tersisa tadi dipindahkan ke rantai
cabang lainnya. Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim glukan transferase, dan
menyebabkan titik cabang 1,6 terbuka. Selanjutnya titik cabang 1,6 glukosida yang
terbuka ini dihidrolisis oleh “debranching enzyme” yang bersifat spesifik. Gugus
fosfat pada atom C 1 dari molekul glukosa 1fosfatdimutasi intramolekuler oleh enzim
fosfoglukomutase membentuk glukosa 6P (Hardjasasmita P, 2006)
4
Gambar 1.
Selain berasal dari karbohidrat, glukosa dapat pula dibentuk dari non
karbohidrat , seperti lemak atau protein.Proses perubahan dari senyawa non
karbohidrat ini menjadi glukosa disebut, glukoneogenesis.Glukoneogenesis
berlangsung pada keadaan tubuh yang mengalami kekurangan glukosa untuk
memenuhi energi yang diperlukan oleh tubuh (Hardjasasmita P, 2006) .
Bila sel (terutama sel hati dan sel otot) mendekati saturasi glikogen, glukosa
tambahan akan diubah menjadi lemak dalam sel hati dan sel lemak serta disimpan
dalam jaringan adiposa.Di dalam hati, glukosa diubah menjadi piruvat melalui
glikolisis dan kemudian masuk ke dalam mitokondria. Piruvat kemudian membentuk
asetil KoA dengan bantuan enzim piruvat dehidrogenase dan oksaloasetat dengan
bantuan enzim piruvat karboksilase, kedua komponen ini kemudian bergabung
membentuk sitrat. Sitrat kemudian mengalami transpor menuju sitosol, untuk
kemudian membelah dan kembali menghasilkan asetil KoA dan oksaloasetat. Asetil
KoA kemudian menjadi malonil KoA dengan bantuan enzim asetil KoA karboksilase.
Malonil KoA mendonorkan 2 unit karbon yang digunakan untuk membentuk rantai
asam lemak dalam kompleks asam lemak sintase kepada palmita. Palmitat kemudian
mengalami pemanjangan dan desaturasi untuk membentuk asam lemak. Reaksi ini
membutuhkan NADPH (Smith, 2005).Di dalam hepar, gliserol 3 fosfat dihasilkan dari
fosforilasi gliserol oleh gliserolkinase atau dari reaksi DHAP (Dihydroxiacetone
5
phosphate) yang berasal dari glikolisis. Tetapi jaringan adiposa memiliki sedikit
gliserol kinase, sehingga pembentukan gliserol fosfat hanya melalui DHAP. Gliserol 3
fosfat kemudian bereaksi dengan fatty acyl CoA dari asam fosfatidik. Defosforilasi
asam fosfatidik menghasilkan diasilgliserol. Fatty acyl CoA lain kemudian bereaksi
dengan diasil gliserol membentuk triasilgliserol (Smith, 2005).
Dalam keadaan puasa, glikogen hati dipecah menjadi glukosa, dan dilepaskan
ke dalam aliran darah. Kadar glukosa plasma dipengaruhi oleh asupan makanan,
kecepatan pemasukan ke dalam sel otot, jaringan adiposa, dan organ- organ lain, dan
aktivitas glukostatik hati. (Hardjasasmita P, 2006); (Guyton AC, 2006)
.
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mapping
MAKANAN
7
PROTEINKARBOHIDRAT LEMAK
Polisakarrida
Oligosakarida
Monosakarida
Disakarida
Glukosa
Katabolisme Anabolisme
Glikolisis
Aerob Anaerob
As. Piruvat
Asetil CoA
Siklus creb
Transport Elektron
36 ATP
Glikogenesis
Glikogen
NADPH ATP
NADPH2 CO2
2ATP +2FADH2 + 6NADH2 +4CO2
Aktivitas tubuh
As. Piruvat +2ATP
As. laktat
Glikogen
Glikogenolisis glikoneolisis
Glukosa Glukosa
3.2 Mengetahui proses pembakaran energi
1. Pada tahap pertama molekul makanan yang besar dipecah menjadi unit-unit yang lebih
kecil. Protein dihidrolis menjadi 20 macam asam amino, polisakarida dihidrolisis
menjadi gula sederhana seperti glukosa,lemak dihidrolisis menjadi gliserol dan asam
lemak.
2. Molekul kecil yang banyak macamnya ini di pecah menjadi beberapa unit sederhana
yang emainkan peran utama pada metabolisme gula,asam lemak, gliserol dan asam
amino di konversi menjadi unit asetil dari asetil koA. Sejumlh ATP dihasilkan pada
tahap ini.
3. Terdiri dari daur asam sitrat dan fosforilasi oksidatif yang merupakan jalur akhir
bersama oksidasi molekul bahan bakar. Asetil koA membawa unit asetil kedalam daur
ini, tempat unit ini dioksidasi lengkap menjadi CO2. 4 asang elektron di pindahkan(3
ke NAD+ 1 ke FAD)untuk setiap gugus asetil yang dioksidasi. Kemudian ATP di
hasilkan seama elektron mengalir dari bentuk-bentuk reduksi, NAD+ dan FAD ke O2
pada fosforilasi oksidasi lebih dari 90% ATP terbentuk.
3.3. Memahami proses metabolism karbohidrat kompleks
Proses metabolisme karbohidrat terdiri dari 2 proses yaitu degradasi atau katabolisme karbohidrat dan sintesis atau anabolisme karbohidrat.Katabolisme karbohidrat adalah proses pemecahan senyawa kompleks (glukosa) menjadi senyawa yang lebih sederhana sedangkan anabolisme karbohidrat adalah proses pembentukan dari senyawa yang sederana menjadi senyawa yang kompleks.
Proses katabolisme terdiri dari beberapa tahap diawali dengan proses Glikolisis. Glikolisis adalah rangkaian reaksi yang mengkonversi glukosa menjadi piruvat.Glikolisis terdiri dari 10 tahap yang terjadi didalam sitosol yaitu :
1. Glukosa yang masuk kedalam sel difosforilasi oleh enzim heksokinase. Produk berupa glukosa-6- fosfat.
2. Glukosa-6 -fosfat diubah menjadi bentuk isomernya,yaitu fruktosa-6- fosfat dengan bantuan enzin fosfoglukoisomerase. Isomer tersebut memiliki bentuk dan jumlah atom yang sama,tapi memiliki truktur dan susunan yang berbeda.
3. Penambahan ATP dalam glikolisis, enzim fosfofruktokinase mentransfer satu grup fosfat dari atp ke glukosa-6 fosfat menghasilkan fruktosa-1,6 -bifosfat.
4. Pembentukan gliseraldehid -3-fosfat (PGAL) dari fruktosa-1,6-bifosfat melibatkan 2 enzim yaitu enzim aldolase yang memisahkan molekul gula menjadi PGAL dan isomernya yaitu di hidroksiaseton fosfat dan enzim isomerase yang bekerja secara bolak-balik terhadap PGAL dan isomernya. PGAL menjadi substrat glikolisis berikutnya.
8
5. Enzim triosefosfat dehidrogenase mengkatalisis reaksi pembentukan 1,3-bifosfogliserat dan NADH dari PGAL .
6. Akhirnya terbentu ATP. Kelompok fosfat berenergi di transfer dari 1,3-bifosfogiserat ke ADP,di bantu oleh enzim fosfogliserokinase. Setiap molekul glukosa menghasilkan 2 molekul ATP. Pada langkah ini terbentk senyawa 3-fosfogliserat.
7. Enzim fosfogliseromutase menempatkan kembali grup fosfat dari 3-fosfogliserat ke bentuk 2-fosfogliserat yang menjadi substrat reaksi selanjutnya.
8. Enzim enolase(termasuk dalam golongan enzim hidrase) membentuk ikatan ganda pada substrat melalui ekstraksi molekul air dari 2-fosfogliserat terbentuk fosfoenolpiruvat (PEP).
9. Akhir reaksi glikolisis menghasilkan ATP melalui fosforilasi tingkat substrat dari PEP ke ADP dengan bantuan enzim piruvat kinase.
10. Senyawa intermediet berupa piruvat menjadi substrat bagi reaksi selanjutnya (siklus krebs).
Siklus krebs merupakan jalan metabolism bersama untuk oksidasi molekul bahan bakar,juga berperan sebagai sumber bahan pembangunan untuk proses-proses biosintesis.
Sebelum memasuki siklus krebs enzim piruvat dehidrogenase memindahkan karbon dari setiap molekul piruvat. Enzim tersebut mengubah molekul piruvat berkarbon 3 menjadi asetil (berkarbon 2)Proses siklus krebs:
1. Asetil KoA mbr gugus asetilnya → 4 karbon oksaloasetat → 6 karbon sitrat
2. Sitrat → isositrat → terhidrogenasi melepaskan CO2
3. Lima karbon ketoglutarat → kehilangan CO2
4. Empat karbon suksinat → melepaskan CO2
5. Oksaloasetat dihasilkan kembali setelah satu kali siklus dan siap bereaksi dengan molekul asetil Ko A utk memulai siklus yang kedua
Rantai Respirasi adalah rangkaian reaksi-reaksi yang memindahkan energi dari koenzim (NAD+ dan FAD) pada tingkatan terakhir respirasi seluler secara aerobik.Rantai respirasi dan ATP sintase berinteraksi dengan electron (hydrogen)dan mengirimkan koenzim yang berasal dari tahap glikolisis dan siklus krebs.
Respirasi sel terdiri dari 3 tahap:
– KBH, as. Lemak, as. Amino dioksidasi menghasilkan pecahan 2 karbon: gugus asetil dr asetil Ko A
– Gugus Asetil → masuk dlm SAS → menghasilkan atom berenergi tinggi, membebaskan CO2
9
– Atom H dipecahkan mjd proton (H+) dan elektron berenergi tinggi, yg dipindahkan mll. molekul2 pembawa elektron, y.i. rantai respirasi, menuju molekul oksigen dan tereduksi mjd H2O
10
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
12
Fisher,Alec;Berpikir Kritis.
Warsito,bambang;Teknologi Pembelajaran Landasan &Aplikasinya.
Wibowo,Wahyu; Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah
Chang,Richard Y ;1998; Langkah- langkah Pemecahan Masalah
Whetten & Cameroon ;2002 ;Developing Management Skills
Pedoman Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah Oleh Universitas Negeri Jakarta
Panduan Pembuatan Makalah Jurnal Jurusan Penyiaran Program D4 Sekolah Tinggi
Multimedia “MMTC” ; 2012 ; Yogyakarta
Dalman; Menulis Karya Ilmiah
13