tutorial skenario

25
SKENARIO A SGM NAMA : NIM : Dr. Ali, baru lulus dari Fakultas Kedokteran dan telah diterima bekerja sebagai dokter pegawai negeri sipil di Pemerintah kota Palembang serta ditunjuk Walikota Palembang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota sebagai dokter kepala Puskesmas “Padang Tepung”. Dalam melaksakan tugasnya sebagai kepala Puskesmas dr. Ali berpedoman pada sistem Kesehatan Nasional dan sering menemui berbagai kendala administrasi kesehatan, untuk itu ia tak segan-segan untuk berkonsultasi dengan kepala dinas Kesehatan Kota. Sebagai dokter puskesmas dr. Ali melakukan pelayanan kesehatan masyarakat pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari melakukan pelayanan kedokteran. Dalam melakukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dr. Ali mengaplikasikan definisi “Winslow”. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, dr. Ali lebih menekankan pada pendidikan kesehatan pada masyarakat dalam bentuk promosi kesehatan. Materi promosi kesehatan yang diberikan dr. Ali terutama pada penyakit- penyakit yang cenderung menjadi wabah, karena secara epidemiologi kawasan puskesmas “padang Tepung” rawan dengan penyakit infeksi akibat vektor nyamuk. I. IDENTIFIKASI MASALAH SGM (anet- nisa)

description

skenario tutorial

Transcript of tutorial skenario

Page 1: tutorial skenario

SKENARIO A SGM

NAMA :

NIM :

Dr. Ali, baru lulus dari Fakultas Kedokteran dan telah diterima bekerja sebagai

dokter pegawai negeri sipil di Pemerintah kota Palembang serta ditunjuk Walikota

Palembang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota sebagai dokter kepala Puskesmas

“Padang Tepung”.

Dalam melaksakan tugasnya sebagai kepala Puskesmas dr. Ali berpedoman pada

sistem Kesehatan Nasional dan sering menemui berbagai kendala administrasi kesehatan,

untuk itu ia tak segan-segan untuk berkonsultasi dengan kepala dinas Kesehatan Kota.

Sebagai dokter puskesmas dr. Ali melakukan pelayanan kesehatan masyarakat

pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari melakukan pelayanan kedokteran. Dalam

melakukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dr. Ali mengaplikasikan definisi

“Winslow”.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, dr. Ali lebih menekankan

pada pendidikan kesehatan pada masyarakat dalam bentuk promosi kesehatan. Materi

promosi kesehatan yang diberikan dr. Ali terutama pada penyakit-penyakit yang

cenderung menjadi wabah, karena secara epidemiologi kawasan puskesmas “padang

Tepung” rawan dengan penyakit infeksi akibat vektor nyamuk.

I. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Dr. Ali, baru lulus dari Fakultas Kedokteran dan telah diterima bekerja sebagai

dokter pegawai negeri sipil di Pemerintah kota Palembang serta ditunjuk

Walikota Palembang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota sebagai dokter kepala

Puskesmas “Padang Tepung”.

2. Dalam melaksakan tugasnya sebagai kepala Puskesmas dr. Ali berpedoman pada

sistem Kesehatan Nasional dan sering menemui berbagai kendala administrasi

kesehatan, untuk itu ia tak segan-segan untuk berkonsultasi dengan kepala dinas

Kesehatan Kota.

3. Sebagai dokter puskesmas dr. Ali melakukan pelayanan kesehatan masyarakat

pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari melakukan pelayanan kedokteran.

SGM (anet-nisa)

Page 2: tutorial skenario

Dalam melakukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dr. Ali mengaplikasikan

definisi “Winslow”.

4. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, dr. Ali lebih menekankan

pada pendidikan kesehatan pada masyarakat dalam bentuk promosi kesehatan.

Materi promosi kesehatan yang diberikan dr. Ali terutama pada penyakit-penyakit

yang cenderung menjadi wabah, karena secara epidemiologi kawasan puskesmas

“padang Tepung” rawan dengan penyakit infeksi akibat vektor nyamuk.

II. PRIORITAS MASALAH

III. ANALISIS MASALAH

1. Dr. Ali, baru lulus dari Fakultas Kedokteran dan telah diterima bekerja sebagai

dokter pegawai negeri sipil di Pemerintah kota Palembang serta ditunjuk

Walikota Palembang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota sebagai dokter

kepala Puskesmas “Padang Tepung”.

a. Apa peran walikota dalam pemerintahan berkaitan dengan kebijakan

kesehatan ?

Jawab :

Berdasarkan permenkes 741 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal.

Pasal 5 ayat 1 sampai 3

Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan sesuai SPM Kesehatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah

Kabupaten/Kota dan masyarakat;

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten/ Kota; Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM

Kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan kualifikasi dan

kompetensi yang dibutuhkan.

SGM (anet-nisa)

Page 3: tutorial skenario

Pasal 7 ayat 1 dan 2:

Bupati/Wali kota menyampaikan laporan teknis tahunan kinerja penerapan dan

pencapaian SPM Kesehatan kepada Menteri Kesehatan.

Berdasarkan laporan teknis tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Menteri Kesehatan melakukan pembinaan dan pengawasan teknis penerapan

SPM Kesehatan.

Pasal 13

Bupati/ Walikota melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan sesuai SPM Kesehatan di daerah masing-masing.

Berdasarkan pasal-pasal diatas peran walikota dalam pelayanan kesehatan antara

lain

- Mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan di dareahnya yang

dikoordinasikan oleh dinas kesehatannya dan dilaksanakan oleh tenanga

kesehatan yang berkompetensi

- Melaporkan hasil pencapaian pelayanan kesehatan keMenkes untuk diawasi

dan dievaluasi

- Melakukan pengawasan dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan di

daerah masing-masing

Berdasarkan permenkes 741 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal.

Pasal 5 ayat 1sampai 3

Bupati/Wali kota bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan sesuai SPM Kesehatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah

Kabupaten/Kota dan masyarakat;

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten/ Kota;

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM Kesehatan dilakukan oleh

tenaga kesehatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.

Pasal 7 ayat 1 dan 2:

Bupati/Wali kota menyampaikan laporan teknis tahunan kinerja penerapan dan

pencapaian SPM Kesehatan kepada Menteri Kesehatan.

SGM (anet-nisa)

Page 4: tutorial skenario

Berdasarkan laporan teknis tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Menteri Kesehatan melakukan pembinaan dan pengawasan teknis penerapan

SPM Kesehatan.

Pasal13 :

Bupati/ Wali kota melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan

kesehatan sesuai SPM Kesehatan di daerah masing-masing.

Berdasarkan pasal-pasal diatas peran walikota dalam pelayanan kesehatan

antara lain

- Mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan di dareahnya yang

dikoordinasikan oleh dinas kesehatannya dan dilaksanakan oleh tenanga

kesehatan yang berkompetensi

- Melaporkan hasil pencapaian pelayanan kesehatan KeMenkes untuk diawasi

dan dievaluasi

- Melakukan pengawasan dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan di daerah

masing-masing

b. Siapa yang menunjuk dan mengangkat kepala dinas kesehatan kota ?

Jawab :

Kepala Daerah tingkat I mengangkat Kepala Dinas Kesehatan

Daerah Tingkat I dan Kepala Daerah tingkat II mengangkat Kepala Dinas

Kesehatan tingkat II

Kepala Derah Tingkat I mengangkat Kepala unit Pelaksanaan Derah

dan/ Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas setelah terlebih dahulu

mendengar pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Departemen

kesehatan propinsi.

Kepala daerah tingkat II mengangkat unit pelaksana daerah dan/

kepala unit pelaksana teknis dinas setelah dahulu mendengar

pertimbangan kepala kantor departemen kesehatan kabupaten / kota.

c. Apa saja peran kepala dinas kesehatan kota dalam kebijakan kesehatan kota ?

Jawab :

Fungsi Dinas Kesehatan

SGM (anet-nisa)

Page 5: tutorial skenario

a. Penyususnan dan pengendalian program di bidang kesehatan

b. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan

c. Pengendalian penyakit, pengelolaan survailans dan kejadian luar biasa

(KLB) serta imunisasi, penyelenggaraan kesehatan lingkungan

d. Pengelolaan keseh atandasar, rujukan, khusus

e. Penyelenggaraan pelayanan informasi kesehatan

f. Pengelolaan kesehatan keluarga, gizi, promosi kesehatan dan kemitraan

g. Pengelolaan pembiayaan dan jaminan kesehatan

h. Pembinaan sarana dan tenaga kesehatan, farmasi, makanan, minuman, dan

alat kesehatan

i. Pelaksanaan koordinasi dan pemberian perijinan bidang kesehatan

j. Pemberian fasilitas penyelenggaraan kesehatan kabupaten / kota

k. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang kesehatan

l. Pemberdayaan sumberdaya dan mitrakerja dibidang kesehatan

m. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan fungsi dan

tugasnya.

Peran kepala Dinas Kesehatan Kota:

1. Mengusulkan kepala puskesmas kepada walikota untuk

ditetapkan/diberhentikan

2. Mengusulkan kepada walikota untuk mengeluarkan keputusan penetapan

terjadinya wabah di kota.

3. Membantu walikota dalam merumuskan kebijakan teknis di bidang

kesehatan

4. Membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang kesehatan

5. Melakukan pembinaan kepada para pelaksana pelayanan dibidang

kesehatan kota.

d. Apa definisi Puskesmas ?

Jawab :

SGM (anet-nisa)

Page 6: tutorial skenario

Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas adalah Unit

Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab

terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

e. Apa tujuan dan manfaat Puskesmas?

Jawab :

Tujuan

Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan

Indonesia Sehat. (Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNomor

128/menkes/sk/ii/2004 ).

Manfaat:

1. Menggerakan pembangunan kesehatan masyarakat.

2. Memberdayakan masyarakat dibidang kesehatan.

3. Melayani kesehatan strata pertama

f. Berapa macam upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jelaskan?

Jawab :

1. Upaya kesehatan wajib, merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh

seluruh puskesmas di indonesia. Yang termasuk dalam upaya kesehatan wajib

adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak, dan

Kesehatan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan

Pemberantas Penyakit Menular serta Pengobatan.

2. Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat

serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya ini ditetapkan

bersama Dinas Kesehatan Kabupaten melalui perwakilan masyarakat dalam

bentuk Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan. Upaya

kesehatan pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya

Kesehatan Olah Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya kesehatan Gigi dan

Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Kesehatan Usia

SGM (anet-nisa)

Page 7: tutorial skenario

Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat,

dan sebagainya

3. Upaya Pelayanan Penunjang

Upaya laboratorium (medis dan kesmas) dan upaya pencatatan-pelaporan

2. Dalam melaksakan tugasnya sebagai kepala Puskesmas dr. Ali berpedoman

pada sistem Kesehatan Nasional dan sering menemui berbagai kendala

administrasi kesehatan, untuk itu ia tak segan-segan untuk berkonsultasi dengan

kepala dinas Kesehatan Kota.

a. Apa yang dimaksud dengan sistem ?

Jawab :

b. Apa yang dimaksud dengan sistem kesehatan nasional RI ?

Jawab :

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan

pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia

dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan

kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana

dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.

Sumber:

Menurut SK Menteri Kesehatan RI No. 99a/Mek.Kes/SK/III/1982.

c. Apa saja unsur-unsur dalam sistem kesehatan nasional RI ?

Jawab :

Pendekatan manajemen kesehatan dewasa ini dan kecenderungannya di masa

depan. Yang meliputi

1. Subsistem Upaya Kesehatan

Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh

potensi bangsa Indonesia. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan upaya

peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan.

2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan

SGM (anet-nisa)

Page 8: tutorial skenario

Pembiayaan kesehatan bersumber dari berbagai sumber, yakni: Pemerintah,

Pemerintah Daerah, swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.

Oleh karena itu, pembiayaan kesehatan yang adekuat, terintegrasi, stabil, dan

berkesinambungan memegang peran yang amat vital untuk penyelenggaraan

pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai berbagai tujuan pembangunan

kesehatan. Pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan public

good yang menjadi tanggung-jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan

kesehatan perorangan pembiayaannya bersifat private, kecuali pembiayaan

untuk masyarakat miskin dan tidak mampu menjadi tanggung-jawab

pemerintah. Pembiayaan pelayanan kesehatan perorangan diselenggarakan

melalui jaminan pemeliharaan kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial

yang pada waktunya diharapkan akan mencapai universal coverage sesuai

dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN).

3. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan

Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia

kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta

terdistribusi secara adil dan merata, sesuai tututan kebutuhan pembangunan

kesehatan. Oleh karena itu, SKN juga memberikan fokus penting pada

pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan guna menjamin

ketersediaan dan pendistribusian sumber daya manusia kesehatan.

Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan meliputi: 1) perencanaan

kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan, 2) pengadaan yang meliputi

pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan SDM Kesehatan, 3)

pendayagunaan SDM Kesehatan, termasuk peningkatan kesejahteraannya, dan

4) pembinaan serta pengawasan SDM Kesehatan.

4. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan

Subsistem kesehatan ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin: aspek

keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan

makanan yang beredar; ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat,

terutama obat esensial; perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah

dan penyalahgunaan obat; penggunaan obat yang rasional; serta upaya

kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam

negeri.

SGM (anet-nisa)

Page 9: tutorial skenario

5. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan

Subsistem ini meliputi: kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum

kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk menggerakkan pembangunan

kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan manajemen

kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi, integrasi,

sinkronisasi, serta penyerasian berbagai subsistem SKN dan efektif, efisien,

serta transparansi dari penyelenggaraan SKN tersebut.

Dalam kaitan ini peranan informasi kesehatan sangat penting. Dari segi

pengadaan data dan informasi dapat dikelompokkan kegiatannya sebagai

berikut: 1) Pengumpulan, validasi, analisa, dan diseminasi data dan informasi,

2) Manajemen sistem informasi, 3) Dukungan kegiatan dan sumber daya

untuk unit-unit yang memerlukan, dan 4) Pengembangan untuk peningkatan

mutu sistem informasi kesehatan.

6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat

Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi optimal apabila ditunjang oleh

pemberdayaan masyarakat. Masyarakat termasuk swasta bukan semata-mata

sebagai sasaran pembangunan kesehatan, melainkan juga sebagai subjek atau

penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan. Oleh karenanya

pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting, agar masyarakat termasuk

swasta dapat mampu dan mau berperan sebagai pelaku pembangunan

kesehatan. Dalam pemberdayaan masyarakat meliputi pula upaya peningkatan

lingkungan sehat oleh masyarakat sendiri. Upaya pemberdayaan masyarakat

akan berhasil pada hakekatnya bila kebutuhan dasar masyarakat sudah

terpenuhi. Pemberdayaan masyarakat dan upaya kesehatan pada hakekatnya

merupakan fokus dari pembangunan kesehatan.

Sumber: SKN RI, 2009

d. Apa saja hasil yang telah dicapai pemerintah RI dalam SKN 2014 ?

Jawab :

Penurunan angka kematian bayi (AKB) dari 46 / 1000 kelahiran hidup

pada tahun 1997 sampai 34 / 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007

Angka kematian ibu (AKI) juga mengalami penurunan dari 318 /

100.000 kelahiran hidup pada 1997 sampai 228 / 100.000 kelahiran

hidup tahun 2007

SGM (anet-nisa)

Page 10: tutorial skenario

Umur harapan hidup meningkat dari 68.6 tahun pada tahun 2004

sampai 70.5 tahun pada tahun 2007

Penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 29.5 % tahun

1997 sampai 18.4 % pada tahun 2007.

e. Materi apa saja yang sering dikonsultasikan oleh kepala puskesmas

kepada kadinkes kota ?

Jawab :

Jenis Laporan Kasus di Puskesmas

Pelaporan adalah lebih bersifat objektif yang dilaporkan terinci dan

disampaikan secara jelas dan lengkap. Pelaporan merupakan cara

komunikasi petugas kesehatan tentang hasil suatu kegiatan yang telah

dilaksanakan dan pelaporan sebagai alat komunikasi yang penting

antar petugas kesehatan dalam melakukan kegiatan ini diperlukan

informasi yang tepat, akurat, tanpa adanya hal tersebut kegiatan

pelaporan akan diragukan kebenaranya.

Laporan bulanan data kesakitan (LB1), laporan bulanan pemakaian dan

lembar permintaan obat (LB2), laporan gizi, KIA, imunisasi dan

pemberantasan penyakit menular (LB3) serta laporan bulanan kegiatan

puskesmas (LB4). 

Laporan tahunan data dasar (LT1), laporan tahunan data kepegawaian

(LT2) dan laporan tahuanan data peralatan (LT3). 

Kriteria Penyakit yang dilaporkan ke dinas kesehatan:

Wabah, yaitu suatu penyakit yang menular dalam masyarakat yang

jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada

keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat

menimbulkan malapetaka

Kejadian Luar Biasa (KLB), yaitu timbulnya atau meningkatnya

kejadian  kesakitan atau kematian yang bermakna secara

epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

3. Sebagai dokter puskesmas dr. Ali melakukan pelayanan kesehatan masyarakat

pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari melakukan pelayanan

SGM (anet-nisa)

Page 11: tutorial skenario

kedokteran. Dalam melakukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat dr. Ali

mengaplikasikan definisi “Winslow”.

a. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan masyarakat ?

Jawab :

b. Apa saja yang termasuk dalam pelayanan kesehatan masyarakat ?

Jawab :

c. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kedokteran ?

Jawab :

d. Apa saja yang termasuk dalam pelayanan kedokteran ?

Jawab :

e. Apa perbedaan pelayanan kesehatan masyarakat dengan pelayanan

kedokteran ?

Jawab :

Perbedaan Pelayanan kedokteran dengan pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan Kedokteran Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Tenaga pelaksananya terutama

dokter

Perhatian utamanya pada

penyembuhan penyakit

Sasaran utamanya adalah

perorangan atau keluarga

Kurang memperhatikan efisiensi

Tidak boleh menarik perhatian

karena bertentangan dengan etika

kedokteran

Menjalankan fungsi perseorangan

dan terikat dengan UU

Penghasilan diperoleh dari

imbalan jasa

Bertanggung jawab terhadap

Terutama ahli kesmas

Pada pencegahan penyakit

Masyarakat secara keseluruhan

Selalu berupaya mencari cara yang

efisien

Dapat menarik perhatian

masyarakat, misalnya penyuluhan.

Menjalankan fungsi dengan

mengorganisir masyarakat dan

mendapat dukungan UU

Penghasilan berupa gaji dari

pemerintah

Bertanggung jawab terhadap

seluruh masyarakat

Dapat memonopoli upaya

SGM (anet-nisa)

Page 12: tutorial skenario

penderita

Tidak dapat memonopoli upaya

kesehatan dan bahkan mendapat

saingan.

Masalah administrasi amat

sederhana.

kesehatan.

Menghadapi berbagai persoalan

kepemimpinan

f. Apa definisi “Winslow” ?

Jawab :

Public health is the science and art of preventing disease, prolonging life, and

promoting fisical and mental health and efficiency through organized

community effort for the sanitation of the environment, the control of

community infection, the education of the individual in principles of personal

hygiene, the organization of medical and nursing service for the early

diagnosis and preventive treatment of disease, and the development of the

social machinery which will ensure to every individual in the community a

standard of living adequate for the maintenance of health.

Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan

kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:

1. Perbaikan sanitasi lingkungan

2. Pencegahan penyakit- penyakit menular

3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan

4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan

untuk diagnosa dini dan pengobatan.

5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang

terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan

4. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat, dr. Ali lebih

menekankan pada pendidikan kesehatan pada masyarakat dalam bentuk

promosi kesehatan. Materi promosi kesehatan yang diberikan dr. Ali terutama

pada penyakit-penyakit yang cenderung menjadi wabah, karena secara

epidemiologi kawasan puskesmas “padang Tepung” rawan dengan penyakit

infeksi akibat vektor nyamuk.

SGM (anet-nisa)

Page 13: tutorial skenario

a. Apa definisi dari pendidikan kesehatan ?

Jawab :

Pendidikan Kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, masyarakat sehingga

mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku Pendidikan. (Soekidjo,

Promosi Kesehatan, 2011)

b. Apa definisi promosi kesehatan ?

Jawab :

Promosi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk

mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial,

maka masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya,

kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya

(lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya).

c. Apa saja kegiatan promosi kesehatan ?

Jawab :

1. Strategi Global

a. Advokasi

Kegiatan yang ditujukan kepada pembuat keputusan atau penentu kebijakan

baik di bidang kesehatan maupun sektor lain di luar kesehatan, yang

mempunyai pengaruh terhadap publik.

b. Dukungan sosial

Kegiatan yang ditujukan kepada para tokoh masyarakat, baik formal

maupun informal yang mempunyai pengaruh di masyarakat.

c. Pemberdayaan masyarakat

Pemberdayaan ini ditujukan kepada masyarakat langsung sebagai sasaran

primer atau utama promosi kesehatan.

2. Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan Piagam Ottawa

a. Kebijakan berwawasan kesehatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pembuat keputusan atau penentu

kebijakan, sehingga dikeluarkan atau dikembangkannya kebijakan –

kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

SGM (anet-nisa)

Page 14: tutorial skenario

b. Lingkungan yang mendukung

Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang

mendukung. Kegiatan ini ditujukan kepada para pemimpin organisasi

masyarakat serta pengelola tempat – tempat umum.

c. Reorientasi pelayanan kesehatan

Kesehatan masyarakat bukan hanya masalah pihak pemberi pelayanan, baik

pemerintah maupun swasta saja, melainkan juga masalah masyarakat

sendiri.

d. Keterampilan individu

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri dari

kelompok, keluarga dan individu.

e. Gerakan masyarakat

Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat akan efekti apabila unsur –

unsur yang ada di masyarakat tersebut bergerak bersama – sama.

d. Apa perbedaan antara promosi kesehatan dengan penyuluhan kesehatan?

Jawab :

e. Apa perbedaan antara penyuluhan kesehatan dengan penerangan kesehatan?

Jawab :

Penyuluhan adalah sistem pendidikan formal tanpa paksaan atau perintah,

yang dapat membimbing para sasaran kearah kesadaran, memdorong dan

meyakinkan para sasaran bahwa apa yang telah dianjurkan yang merupakan

petunjuk-petunjuk praktis dibidang kesehatan. Jika dipraktekkan akan

membawa ke arah perbaikan .Ciri-ciri penyuluhan yaitu :

1. Dilakukan secara kontinuitas

2. Merupakan kegiatan nyata untuk membantu peninggatan kegiatan yang

telah ada

3. Mendorong dan merangsang melakukan perbaikan sendiri dan secara

bersama

SGM (anet-nisa)

Page 15: tutorial skenario

4. Mengandung unsur pendidikan

5. Menimbulkan perubahan cara berfikir, cara kerja dan cara hidup.

Penerangan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang hanya sekedar

memberitahu tanpa mengharapkan bahwa orang yang diberi penerangan itu

akan menerapkan apa yang te;lah diberitahukannya. Ciri-cirinya adalah

sebagai berikut :

1. Dilakukan saat diperlukan

2. Kegiatan isidental, sekedar memberitahukan

3. Bersifat penjelasan

4. Tidak kontinuitas

5. Tidak mengenal bimbingan lanjutan

6. Tidak mengenal pelayanan yang praktis

f. Apa definisi epidemiologi ?

Jawab :

Epidemiologi adalah sebagai studi tentang poenyebaran penyakit pada

manusia di dalam konteks lingkungannya.

Menurut WHO :

“Studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yang berkaitan dengan

kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah

kesehatan.”

g. Apa saja macam epidemiologi dan apa saja yang dipelajari dari masing-masing epidemiologi ?

Jawab :

a) Epidemiologi Deskriptif

SGM (anet-nisa)

Page 16: tutorial skenario

Mempelajari bagaimana frekuensi, distribusi dan perkembangan

penyakit menurut variable-variabel epidemiologi yang terdiri dari orang

(Person), tempat (Place) dan waktu (Time)

b) Epidemiologi Analitik

Mempelajari faktor-faktor yang menentukan distribusi hubungan sebab

akibat masalah kesehatan pada Populasi

h. Penyakit-penyakit apa saja yang dapat ditularkan oleh vektor nyamuk ?

Jawab :

1. Demam malaria (parasite <- gigitannyamuk anopheles sp)

2. Demam berdarah dengue (DHF) (virus dengue <- gigitan nyamuk aedes

aegypti yang infektif)

3. Demam dengue (gigitan nyamuk)

4. Filariasis (cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk)

5. Penyakit demam kuning (Yellow Fever) (virus yellow fever <- nyamuk

aedes aegypti )

6. Demam chikungunya ( virus chikungunya <- aedes aegypti mungkin pula

nyamuk jenis lain)

i. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan puskesmas “padang tepung”

dalam promkes untuk mengatasi perkembangan vektor nyamuk ?

Jawab :

Untuk memberantas penyakit dengan vektor nyamuk diperlukan pembinaan

peran serta masyarakat yang terus menerus dalam memberantas nyamuk

penularnya dengan cara 3 M plus yaitu :

1. menguras tempat penampungan air (TPA),

2. menutup TPA

3. mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.

4. Plus tidak digigit nyamuk. (PHBS dalam rumah tangga, depkes RI 2009)

Cara pencegahan tersebut juga dikenal dengan istilah PSN (Pemberantasan

Sarang Nyamuk). Upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M secara

SGM (anet-nisa)

Page 17: tutorial skenario

terus menerus telah dan akan dilakukan Pemerintah melalui kerjasama lintas

program dan lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta.

j. Bagaimana PI tentang kasus ini ?

Jawab :

Artinya :

Akal yang sehat ada didalam badan yang sehat.

IV. KESIMPULAN

Dr. Ali, dokter yang baru lulus dan bekerja sebagai PNS di pemerintah kota

ditugaskan sebagai kepala Puskesmas “Padang Tepung” melakukan pendidikan dan

promosi kesehatan karena wilayah puskesmas “Padang Tepung” rawan dengan

penyakit infeksi akibat vektor nyamuk.

V. KERANGKA KONSEP

SGM (anet-nisa)

PNS kepala Puskesmas

Program sanitasi Lingkungan

Penyuluhan/promosi kesehatan

(Pemberantasan vektor nyamuk)

Dokter baru lulus

Perindukkan nyamuk tereradikasi

Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat