Laporan Tutorial Skenario 7 Seulanga

18
LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 7 BLOK REPRODUCTIVE SYSTEM KELOMPOK 3 Anisa Ika Pratiwi 111801009 Desy Eva 111801028 Diah Andini 1118011031 Gilang Yoghi Pratama 1118011048 Kgs Mahendra 1118011069 Nurul Chairunnisa 1118011091 Rayi Lujeng P 1118011107 Seulanga Rachmani M.H 1118011125 Taufiqurrahman 1118011132 Yolanda Fratiwi 1118011140

description

tutor

Transcript of Laporan Tutorial Skenario 7 Seulanga

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 7

BLOK REPRODUCTIVE SYSTEMKELOMPOK 3Anisa Ika Pratiwi111801009Desy Eva111801028Diah Andini1118011031Gilang Yoghi Pratama1118011048Kgs Mahendra1118011069Nurul Chairunnisa1118011091Rayi Lujeng P1118011107Seulanga Rachmani M.H 1118011125Taufiqurrahman1118011132Yolanda Fratiwi 1118011140

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG2013KATA PENGANTARAlhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya, pada akhirnya kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan tutorial skenario 7 pada blok REPRODUCTIVE SYSTEM ini sebagai tugas yang harus dipenuhi. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik, saran, dan koreksi dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para mahasiswa kedokteran pada umumnya. Apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf.

Bandar Lampung, 19 Mei 2013

Kelompok 3

DAFTAR ISIKata Pengantar.iDaftar isi..iiSkenario.Step 1.Step 2.Step 3.Step 4Step 5Step 6Step 7Daftar Pustaka

SKENARIO

STEP I

STEP II 1. Apa yang dimaksud grafik pertama dan kedua ? 2. Jenis-jenis kontrasepsi ?STEP III Gamabar 1: menunjukan angka pertumbuhan di indonesia Gambar 2: merupakan suatu program KB untuk mengontrol kehamilan Jenis-jenis kontrasepsi: Hormonal Nonhormonal Menggunakan alat Tidak menggunakan alat Sementara Permanen Alami Buatan

STEP IVPertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan per waktu unit untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. 2.Faktor-faktor pertambahan pendudukPertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor faktor demografi sebagai berikut :1. Kematian (Mortalitas)2. Kelahiran (Natalitas)3. Migrasi (Mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.

1. KematianKematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.

Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:- Sarana kesehatan yang kurang memadai.- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan- Terjadinya berbagai bencana alam- Terjadinya peperangan- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:- Lingkungan hidup sehat.- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu: kematian bayi apabilaumurnya setahun, apabila lebih dari setahun maka bukan angka kematian bayi

Rumus : x100.000

2. Kelahiran ( Natalitas )Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain: Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.

Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:

Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak. Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki- laki minimal berusia 19 tahun. Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke 2. Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Faktor faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :

1.Kepercayaan dan agama Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak2.Tingkat pendidikanSemakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.3.Kondisi perekonomianPenduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.4.Kebijakan pemerintahKebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran5.Adat istiadat di masyarakatKebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.6.Kematian dan kesehatanKematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.7.Struktur PendudukPenduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali)3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.

Merupakan angka pertubuhan penduduk dari tahun ke tahun Fungsinya menilai pertumbuhan penduduk ada 2 faktor -kelahiran : angka semua kelahiran ibu -kematian : angka kematian bayi atau ibu Cara menghitung angka kematian:

3. MigrasiMigrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :1. Persediaan sumber daya alam2. Lingkungan social budaya3. Potensi ekonomi4. Alat masa depanPerlu diketahui bahwa usia 15 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.

Hubungan antara gambar 1 dan 2 adalah peningkatan penduduk yang mengakibatkan ketidak seimbangan penduduk indoneswia sehingga meningkatnya angka kelahiran namun kesejahtraan penduduk menurun olehkarna itu dibentuk suatu program keluarga berencana (KB) untuk mengatasi masalah tersebut.

Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap indivindu sebagai makhluk seksual Konrasepsi hormonal pil rogestreron (pil kombinasi) Suntikan (dero provera, lyclofem, horygest) Implan ( norplant, implanon, implan 2)Kontrasepsi tanpa menggunakan alat-alat atau obat-obatan: Senggama terputus Pembilasan pasca senggama Perpanjang masa menyusui anak Pantang berkala 1. Pantang Berkala/Cara Kalender (Ogino Knaus)Pantang berkala merupakan salah satu cara kontrasepsi sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri, dengan tidak melakukan senggama pada masa subur (BKKBN, 2003:a. Kontra Indikasi : Variasi Siklus > 8 Hari Siklus < 25 Hari Siklus Tidak Teratur Setelah Melahirkan Dan Selama Menyusuib. Indikasi Tidak melakukan sanggama pada masa subur. Wanita dalam siklus haidnya mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke-14 dari haid yang akan datang Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya sukar menentukan pada saat ovulasi dengan tetap. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi pula dapat terjadi variasi, lebih-lebih setelah persalinan dan pada tahun-tahun menjelang menopaus. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat). Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.2. Metode Lendir Servisa. IndikasiMengamati tanda-tanda kesuburan.b. Kontra-indikasi Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain (misal metode simptothermal). Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya. Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tanda-tanda kesuburan. Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.3. Metode suhu basal badana. IndikasiMetode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence).b. Kontraindikasi Penyakit. Gangguan tidur. Merokok dan atau minum alkohol. Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba. Stres. Penggunaan selimut elektrik4. Metode Simptothermal a. Indikasi Pencatatan dilakukan secara konsisten dan akurat. Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, karena dapat mengubah siklus menstruasi dan pola kesuburan. Penggunaan metode barier dianjurkan untuk mencegah kehamilan.b. Kontra-indikasi Wanita yang mempunyai bayi, sehingga harus bangun pada malam hari. Wanita yang mempunyai penyakit. Pasca perjalanan. Konsumsi alkohol.

A. SENGGAMA TERPUTUSCoitus Interuptus

Sesuai untukTidak sesuai untuk

Suami yang tidak mempunyai masalah dengan interupsi pra orgasmik.Suami dengan ejakulasi dini.

Pasangan yang tidak mau metode kontrasepsi lain.Suami yang tidak dapat mengontrol interupsi pra orgasmik.

Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana.Suami dengan kelainan fisik/psikologis.

Pasangan yang memerlukan kontrasepsi segera.Pasangan yang tidak dapat bekerjasama.

Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode lain.Pasangan yang tidak komunikatif.

Pasangan yang membutuhkan metode pendukung.Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus.

Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.

Menyukai senggama yang dapat dilakukan kapan saja/tanpa rencana.

Metode sederhana dengan menggunakan obat:Spermasida meliputi tablet busa,jelly,krim busaIndikasi1. Digunakan bersama kondom vagina dan diafragmaKontraindikasi 1. Infeksi dinding vagina/adanya vaginitis2. penyakit menular seksualDengan Menggunakan ALAT1. KondomMekanisme Kerja

Kondom menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah.Indikasi kondom1.Pria1.Penyakit genitalia2.Sensivitas penis terhadap sekret vagina3. Ejakulsi prematur

Kontra-indikasi kondom:I. Absolut1. Pria dengan ereksi yang tidak baik.2. Riwayat syok septik3. Tidak bertanggung jawab secara seksual.4. Interupsi seksual foreplay menghalangi minat seksual5. Alergi terhadap karet atau lubrikan pada partner seksual.II. RelatifInterupsi sexsual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual.

2. DIAFRAGMAA. Kontraindikasinya adalah kelainan anatomis dari vagina, infeksi Traktus Urinarius berulang-ulang,alergi terhadap latex atau spermisid (Hartanto,2004)Kontraindikasi diafragma :

1. Kelainan anatomis dari vagina,serviks dan uterusa. Prolapsus uterib. Cystocele/rectocele yang besarc. Retroversi atau anteflexi uterus yang berlebihand. Septum vagina2. Infeksi traktus urinarius yang berulang-ulang3. Alergi terhadap latex4. Riwayat sindrom syok toksik5. Nyeri pelvic/nyeri introitus yang sementara oleh sebab apapun (PID,herpes,baru mengalami episiotomi,introitus yang sangat sempit/ketat)6. Post-partum (bayi aterm) 6-12 minggu7. Ketidakmampuan calon akseptor atau pasangannya untuk mempelajari dan melaksanakan tehnik insersi yang benar.B. Indikasi pemakaian diafragma vaginala).Keadaan dimana tidak tersedia cara yang lebih baikb).Jika frekuensi tidak seberapa tinggi sehingga tidak dibutuhkan perlindunganyang terus menerusc).Jika pemakaian pil, AKDR atau cara lain harus dihentikan untuk sementarawaktu oleh karena sesuatu sebab.

STEP V1. Infertilitas2. Pengertian KB, Landasan hukum dan manfaat pengunaan KB 3. Mengapa sudah ada program KB, tetapi penduduk masih tinggi4. Indikasi dan kontraindikasi pada kontrasepsi