Laporan Presentasi Kasus Non Psikotik Dr Basiran
-
Upload
caesar-corleone -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of Laporan Presentasi Kasus Non Psikotik Dr Basiran
LAPORAN PRESENTASI KASUS
STASE ILMU KESEHATAN JIWA
NON PSIKOTIK
Dosen Pembimbing :
dr. Basiran., Sp.KJ
R. Caesar R.P.W G4A013001
Sri Wahyudi G4A013004
Andromeda G4A013005
Egi Dwi Satria G4A013006
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PROGRAM PROFESI DOKTER
2015
LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIKILMU KESEHATAN JIWA
KASUS NON PSIKOTIK
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Susi
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 49 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Jetis RT 15 RW 06 Kecamatan Kemangkon Kabupaten
Purbalingga
Tanggal Periksa : 28 Maret 2015
No.CM : 723534
II. ANAMNESIS
Melalui autoanamnesis tanggal 28 Maret 2015 , di Poli Jiwa Rumah Sakita Umum Banyumas
Nama : Ny Susi
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Menikah (Suami sudah meninggal)
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Jetis RT 15 RW 06 Kecamatan Kemangkon Kabupaten
Purbalingga
A. KELUHAN UTAMA
Tidak bisa tidur
B. KELUHAN TAMBAHAN
-
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien perempuan datang sendiri ke poli jiwa RSUD Banyumas pada tanggal 29
Maret 2015 dengan keluhan tidak bisa tidur. Gangguan tidur yang dialami pasien terjadi
sejak 3 bulan yang lalu setelah pasien pulang dirawat di Rumah Sakit Banyuma karena
penyakit jantung. Pada bulan Desember 2014 pasien berobat ke Rumah sakit di
Purbalingga karena tekanan darah pasien tinggi, dari rumah sakit purbalingga pasien
berobat ke spesialis jantung di Rumah Sakit Banyumas dan dinyatakan mempunyai
penyakit jantung seingga pasien dirawat selama 1 minggu. Setelah pasien pulang dari
Rumah sakit banyumas pasien mengaku menjadi sulit dan tidak bisa tidur. Pasien tidak
bisa tidur meskipun pasien sudah merasa mengantuk berat, hal ini terjadi karena pada saat
pasien akan tidur dan mulai memejamkan mata pasien selalu mersa kaget seperti akan
jatuh sehingga terbangun lagi dan itu terjadi terus menerus setiap pasien mulai
memejamkan mata. Pasien mengaku hanya bisa tidur sehitar 1 sampai 2 jam dalam satu
malam, saat tidak bias tidur pasien mengaku tidak memikirkan hal apapun yang
membebani pikiran pasien. Pasien merasa sangat terganggu sehingga pasien mulai
mencari pengobatan lain yaitu ke dokter spesialis saraf dan pernah juga ke psikologi tapi
keluhan pasien tetap tidak ada perbaikan. Pasien akhirnya berobat ke poli Jiwa Rumah
Sakit Banyumas dan melakukan pengobatan, pasien mengaku keluhannya berkurang dan
dapat tidur seperti biasanya saat meminum obat, tapi apabila pasien tidak minum obat
maka keluhan pasien akan muncul kembali. Sejak pasien sakit pasien berhenti bekerja
sebagai pembuat kue dan setiap hari sekarang hanya melakukan perekerjaan sebagai ibu
rumah tangga saja.
Pasien merupakan orang tua tunggal dari satu anak perempuan dan dua anak laki-
laki. Suami pasien meninggal 1 tahun yang lalu pada saat sedang bertugas menjadi
tentara, dan pasien mengaku tabah atas meninggalnya suami pasien tersebut. Semenjak
suaminya meninggal, pasien mencari penghasilan tambahan sebagai pembuat dan penjual
kue, setiap harinya pasien membuat kue mulai dari jam 02.00 hingga pagi hari, dan
kemudian dijual ke pasar dan warung-warung sekitar, kegiatan tersebut setiap hari
dikerjakan oleh pasien. Pasien mengaku menjadi terbiasa bangun pada malam hari dan
kurang tidur. Kegiatan tersebut hanya berlangsung sekitar 9 bulan, karena setelah pasien
jatuh sakit dan dirawat di RS Banyumas 3 bulan yang lalu, pasien mengaku sudah tidak
pernah bekerja sebagai penjual dan pembuat kue. Saat ini pasien menginginkan agar
siklus tidur pasien dapat kembali normal.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:
1. Pasien belum pernah memiliki keluhan yang sama
2. Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras.
3. Riwayat kejang disangkal.
4. Sedang dalam pengobatan penyakit jantung sejak bulan Desember 2014.
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak terdapat keluarga yang memiliki keluhan serupa dengan pasie
Perempuan
Laki- laki
Perempuan meninggal
Laki- laki meninggal
Pasien
F. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Status Perkawinan : Menikah
Ekonomi keluarga pasien : Menengah kebawah
G. FAKTOR PENCETUS
Kebiasaan terbangun malam hari untuk membuat kue, kebiasaan tersebut berlangsung
selama 9 bulan
H. FAKTOR PREDISPOSISI
Jenis kelamin : wanita
Usia : 49 tahun
Pendidikan : SMA
Sosial ekonomi : menengah kebawah
Status perkawinan : menikah (suami sudah meninggal)
I. RIWAYAT PRIBADI
1. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran
Pasien merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara. Pasien adalah anak yang
diinginkan keluarga. Usia ibu saat melahirkan adalah 25 tahun. Pasien dilahirkan dengan
persalinan normal saat umur kehamilan 9 bulan. Ibu pasien melahirkan ditolong oleh
dukun di rumah. Pasien dibesarkan dan diasuh dalam lingkungan keluarga dengan pola
asuh yang wajar, tidak dimanja ataupun terlalu dibiarkan. Riwayat perkembangan dan
pertumbuhan sesuai dengan umurnya.
2. Riwayat Perkembangan Awal
Sejak kecil pasien dirawat dan diasuh oleh kedua orang tuanya. Pasien menerima
perhatian yang cukup dari orang tuanya. Pasien mendapat didikan yang sewajarnya dari
orang tua.
3. Riwayat Perkembangan Seksual
Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan seksual.
4. Riwayat Perkembangan Jiwa
Semenjak lahir pasien tinggal di lingkungan keluarga sendiri. Pasien adalah pribadi yang
introvert dan jarang bersosialisasi dengan orang lain.
5. Riwayat Pendididikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA. Pasien tidak pernah tinggal kelas.
6. Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga.
7. Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah, pasien pernah diselingkuhi oleh suaminya dan 1 tahun yang lalu
suami pasien telah meninggal.
8. Kegiatan Moral Spiritual
Pasien beragama Islam. Pasien cukup aktif dalam mengikuti kegiatan spiritual, seperti
shalat dan mengaji.
9. Hubungan sosial dalam keluarga
Pasien dikenal oleh keluarga sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup. Hubungan
kurang baik dengan suami. Pasien jarang bergaul dan berinteraksi dengan tetangga
J. KESAN AUTOANAMNESIS
Dapat dipercaya.
K. KESIMPULAN ANAMNESIS
1. Seorang wanita, 49 tahun, beragama Islam, suku jawa, pendidikan terakhir SD, bekerja
sebagai ibu rumah tangga.
2. Pasiendatang ke poli jiwa RS Banyumas untuk berobat karena pasien sulit dan tidak bisa
tidur
3. Keluhan pasien sejak 3 bulan yang lalu dan rutin melakukan pengobatan ke poli jiwa
4. Sebelumnya pasien belum pernah memiliki keluhan yang sama
5. Faktor pencetus yakni pasein memiliki kebiasaan bangun malam hari membuat kue untuk
dijual, kebiasaan tersebut sudah berlangsung sekitar 9 bulan
6. Pasien termasuk dalam kepribadian pendiam dan tertutup
III. PEMERIKSAAN FISIK
Kesan Umum : Tidak tampak sakit jiwa
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
a. Tekanan darah: 140/90 mmHg
b. Nadi : 80 x /menit, regular
c. RR : 20 x /menit
d. Suhu : 36,4 O C
Kepala : Bentuk kepala normal, simetris
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
Telinga : Bentuk normal, simetris, tidak ada discharge
Hidung : Tidak ada napas cuping hidung, tidak ada discharge
Mulut : Tidak ada lidah sianisis
Leher : Tidak ada deviasi trakea, tidak ada benjolan yang terlihat atau teraba
Thoraks :
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis (IC) tak tampak
Palpasi : IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS, tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kanan atas SIC II LPSD
Batas jantung kanan bawah SIC IV LPSD
Batas jantung kiri atas SIC II LPSS
Batas jantung kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2 , reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada
Pulmo
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi, tidak ada massa, tidak ada jejas
Palpasi : Vokal Fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara Dasar Vesikular normal, tidak ada wheezing, tidak ada rhonki
Abdomen
Inspeksi : Datar, simetris, tidak ada venektasi, tidak ada massa, tidak ada jejas
Auskultasi : Bising usus normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak ada defans muskular, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa,
hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstremitas : Tidak ada oedema, akral hangat
A. Pemeriksaan Psikiatri
1. Kesan Umum : Tidak tampak sakit jiwa
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Sikap : normal
4. Tingkah Laku : normal
5. Orientasi :
Orang : Baik
Waktu : Baik
Tempat : Baik
Situasi : Baik
6. Proses Pikir :
Bentuk Pikir : realistik
Isi Pikir : normal
Progresi Pikir : Relevan, koheren.
7. Roman Muka : normomimik
8. Afek : appropriate
9. Persepsi : tak ada gangguan persepsi
10. Perhatian : Mudah ditarik mudah dicantum
11. Hubungan Jiwa : Mudah
12. Insight : Baik
B. Sindrom-sindrom
Sindrom Depresi :
- Sulit tidur
C. Diagnosis Banding
Reaksi stress akut
Gangguan penyesuaian
D. Diagnosis Kerja
Axis I : Insomnia non-organik (F51.0)
Axis II : Tidak ada
Axis III : Tidak diketahui
Axis IV : Masalah psikososial dan lingkungan lain
Axis V : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik (GAF 70-61)
E. Penatalaksanaan
1. Terapi Farmakologis
Terapi awal :
Alprazolam tablet 0,5 mg 2 kali sehari
2. Terapi Non-farmakologis
- Psikoterapi edukatif
Terhadap pasien :
a. Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya,
kondisinya, faktor pencetus, serta rencana pengobatan selanjutnya.
b. Memberikan edukasi kepada pasien mengenai cara mengendalikan depresi
pasien
Terhadap keluarga :
a. Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit pasien, gejala, faktor
penyebab dan pencetus, komplikasi, pengobatan, dan prognosis.
b. Meminta keluarga pasien untuk selalu mendukung proses pengobatan,
mengontrol minum obat (sesuai petunjuk dokter) mendampingi pasien dan
menjaga kondisi stabil pasien.
- Psikoterapi suportif
a. Memberikan motivasi kepada pasien untuk bercerita kepada keluarga
atau teman terdekat mengenai masalahnya.
b. Memberikan motivasi kepada pasien untuk minum obat secara teratur
dan sesuai petunjuk dokter.
c. Memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan berbagai aktivitas yang
produktif untuk mengurangi dan mengalihkan beban pikiran yang selama ini
dianggap masalah.
d. Memberikan motivasi kepada pasien untuk belajar mengendalikan emosi yang
dimiliki agar tidak memicu timbulnya gejala-gejala lain.
- Sosioterapi
Meminta keluarga untuk memberikan penjelasan kepada lingkungan sekitar rumah
ataupun teman-temannya agar tidak menganggap pasien mengalami gangguan jiwa
dan menghindari berbagai masalah yang dapat memancing emosi dan mencetuskan
kekambuhan serta meminta keluarga untuk senantiasa mendengarkan keluh kesah
pasien
F. Prognosis
PREMORBID PROGNOSIS
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak Ada Ad bonam
Pola Asuh Keluarga Perhatian ibu cukup Ad bonam
Kepribadian Premorbid Introvert Ad malam
Stressor Psikososial Ada Ad bonam
Sosial Ekonomi Menengah Ad bonam
Riwayat Keluhan yang sama Tidak ada Ad Bonam
MORBID PROGNOSIS
Onset Usia Dewasa Muda Tidak Ad malam
Jenis Penyakit Insomnia non-organik Ad bonam
Perjalanan Penyakit Tidak ada Ad bonam
Kelainan Organik Tidak ada Ad bonam
Respon Terapi Belum dapat ditentukkan Dubia
Kesimpulan :Prognosis : Dubia ad bonam